perencanaan kebutuhan bmn - kemenkeu learning center · pdf filesesuai dengan pp 27 tahun 2014...

31
DTSS PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA BAGI PENGGUNA BARANG MATERI PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA OLEH: MARGONO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PUSDIKLAT KEKAYAAN NEGARA DAN PERIMBANGAN KEUANGAN TAHUN 2016

Upload: lynguyet

Post on 03-Feb-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

DTSS PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

BAGI PENGGUNA BARANG

MATERI

PERENCANAAN KEBUTUHAN

BARANG MILIK NEGARA

OLEH:

MARGONO

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

PUSDIKLAT KEKAYAAN NEGARA DAN PERIMBANGAN KEUANGAN

TAHUN 2016

Page 2: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

1

Kegiatan Belajar satu

Konsep Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara

1. Pengertian dan tujuan perencanaan kebutuhan BMN

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 150/PMK.06/2014 Tentang

Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara mendefinisikan Perencanaan Kebutuhan

BMN sebagai kegiatan merumuskan rincian kebutuhan BMN untuk menghubungkan

pengadaan barang yang telah lalu dengan keadaan yang sedang berjalan sebagai dasar

dalam melakukan tindakan yang akan datang. Sementara itu Rencana Kebutuhan Barang

Milik Negara, yang selanjutnya disingkat RKBMN, adalah dokumen perencanaan BMN untuk

periode 1 (satu) tahun. Perencanaan BMN bertujuan agar efektivitas, efisiensi dan

optimalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui pengeloaan BMN dapat

dicapai.

2. Jenis-jenis perencanaan kebututuhan BMN

Sesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah

Pasal 9 ayat 2, Perencanaan Kebutuhan meliputi perencanaan pengadaan, pemeliharaan,

pemanfaatan, pemindahtanganan, dan penghapusan Barang Milik Negara/Daerah.

Sementara itu menurut PMK 150/PMK.06/2014 perencanaan BMN meliputi perencanaan

pengadaan BMN dan perencanaan pemeliharaan BMN. Masih sesuai dengan PMK

150/PMK.06/2014 pasal 5, perencanaan pengadaan dan pemeliharaan ini adalah untuk

tanah dan atau bangunan dan selain tanah dan atau bangunan.

3. Standar Barang, Standar Kebutuhan

Standar Barang adalah spesifikasi barang yang ditetapkan sebagai acuan perhitungan

pengadaan BMN dalam perencanaan kebutuhan Kementerian/Lembaga (PMK

248/PMK.06/2011 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik

Indonesia Nomor 7 /PMK.06/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 248/PMK.06/2011 Tentang Standar Barang Dan Standar Kebutuhan Barang Milik

Negara Berupa Tanah Dan/Atau Bangunan). Standar Kebutuhan adalah satuan jumlah

barang yang dibutuhkan sebagai acuan perhitungan pengadaan dan penggunaan BMN

dalam perencanaan kebutuhan kementerian/Lembaga (PMK 248/PMK.06/2011). Standar

Barang dan standar kebutuhan untuk BMN ditetapkan oleh Pengelola Barang (PP 27 tahun

2014 pasal 9 ayat 5).

Page 3: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

2

a. Standar Barang dan Standar Kebutuhan tanah dan/ atau bangunan

Standar Barang dan Standar Kebutuhan BMN berupa tanah dan atau bangunan

diatur dalam PMK 248/PMK.06/2011 Tentang Standar Barang dan Standar Kebutuhan BMN

berupa Tanah dan/atau Bangunan. Standar Barang dan Standar Kebutuhan BMN berupa

tanah dan atau bangunan berfungsi sebagai pedoman bagi Pengguna Barang/Kuasa

Pengguna Barang dalam menyusun Perencanaan Kebutuhan dalam bentuk pengadaan

BMN berupa tanah dan/atau bangunan.

Standar Barang dan Standar Kebutuhan BMN berupa tanah dan atau bangunan

berfungsi sebagai pedoman bagi Pengelola Barang dalam meneliti Perencanaan Kebutuhan

BMN dalam bentuk pengadaan tanah dan atau bangunan yang disusun oleh Pengguna

Barang/Kuasa pengguna Barang.

Pengadaan BMN tersebut dapat dilakukan dengan cara: (1) pembelian tanah yang

dananya berasal dari APBN; (2) pembangunan baru bangunan atau renovasi/restorasi yang

mengubah luas bangunan yang menggunakan dana APBN; (3) perolehan tanah dan/atau

bangunan yang ditempuh melalui mekanisme sewa, pinjam pakai, bangun guna serah

(BGS), bangun serah guna (BGS) dan tukar menukar.

Standar Barang dan Standar Kebutuhan BMN berupa tanah dan/atau bangunan

meliputi luas maksimun dan minimum tanah, luas maksimum bangunan serta jumlah lantai

bangunan. Tanah tersebut adalah tanah yang diperuntukkan bagi Bangunan Gedung

Negara.

Bangunan gedung Negara dikelompokkan menjadi : (1) gedung perkantoran; (2)

rumah Negara; dan (3) bangunan lainnya yang bersifat khusus.

1). Gedung Perkantoran

Terkait dengan gedung perkantoran dalam PMK ini ditetapkan standar ketinggian

bangunan, standar kebutuhan unit Kantor, Standar luas bangunan, Standar Luas tanah,

Standar luas ruang kerja

a). Standar Ketinggian dan standar kebutuhan unit k antor

Gedung perkantoran terdiri dari Tipe A, Tipe B, Tipe C, Tipe D, Tipe E-1 dan Tipe E-

2. Standar ketinggian dan kebutuhan unit kantor dapat diikhtisarkan sebagai berikut :

Keterangan Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D Tipe E-1 Tipe E-2

Jumlah unit

Tak

dibatasi Tak dibatasi

Tak

dibatasi

Tak

dibatasi 1 unit 1 unit

Ketinggian

(paling tinggi) 20 lantai 20 lantai 8 lantai 8 lantai 4 lantai 2 lantai

Tingkat ditempati ditempati ditempati ditempati ditempati ditempati

Page 4: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

3

Pengguna secara

permanen

oleh

lembaga

tinggi

negara.

secara

permanen oleh

Kantor

Kementerian

Koordinator,

Kementerian

Negara,

Pejabat

setingkat

Menteri, dan

Lembaga

Pemerintah

Non

Kementerian

dengan

wilayah kerja

nasional.

secara

permanen

oleh

Instansi

Pemerintah

Pusat

dengan

pejabat

tertinggi

setingkat

Eselon I.

secara

permanen

oleh

Instansi

Pemerintah

Pusat

dengan

pejabat

tertinggi

setingkat

Eselon II.

secara

permanen

oleh

Instansi

Vertikal

Pemerintah

Pusat

dengan

pejabat

tertinggi

setingkat

Eselon Ill.

secara

permanen

oleh

Instansi

Vertikal

Pemerintah

Pusat

dengan

pejabat

tertinggi

setingkat

Eselon IV.

Tabel 1 : Tipe gedung Kantor dan ketinggian serta pengguna Diikhtisarkan penulis dari Lampiran PMK 7/PMK.06/2016

Bangunan gedung perkantoran dapat direncanakan lebih dari ketinggian

sebagaimana dimaksud di atas dengan ketentuan : (a) diusulkan oleh Menteri/Pimpinan

Lembaga terkait dengan menyertakan alasan teknis dan ekonomis pembangunan ; dan (b)

mendapat persetujuan Menteri Keuangan.

Perencanaan teknis bangunan gedung yang direncanakan dibangun lebih dari 8

lantai harus mendapat persetujuan dari Menteri yang bertanggungjawab di bidang pekerjaan

umum atas usul Menteri/Pimpinan Lembaga.

Dalam hal peraturan daerah tempat bangunan gedung perkantoran berdiri

menetapkan ketinggian maksimum bangunan lebih rendah dari ketinggian maksimum

sebagaimana dimaksud peraturan Menteri Keuangan tersebut, maka ketinggian maksimum

bangunan bersangkutan agar disesuaikan dengan ketentuan dalam peraturan daerah

tersebut.

b). Standar luas bangunan

Luas Bangunan yang didasarkan standar untuk keperluan perencanaan kebutuhan

adalah luas bangunan bruto. Luas bangunan bruto merupakan luas keseluruhan ruangan

dalam gedung, termasuk bagian yang tidak dapat diutilisasi. Luas bangunan bruto diperoleh

dari perhitungan netto ditambah luas bangunan yang tidak dapat diutilisasi (Lu). Luas

Page 5: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

4

bangunan yang tidak dapat diutilisasi biasanya ditentukan prosentasenya. Prosentase Lu

untuk bangunan sederhana 20 %, bangunan bertingkat rendah 25 %, bangunan bertingkat

tinggi 30 %. Prosentase ini adalah dari luas bangunan bruto. Misalkan bangunan tidak

sederhana dengan luas bangunan netto 810 meter persegi, maka luas bangunan brutonya

dapat dihitung sebagai berikut :

Luas Bangunan Bruto = Luas Bangunan Netto

( 1- Prosentase Lu )

Jika rumus ini diisi dengan data di atas maka akan dihasilkan luas bangunan bruto

sebagai berikut :

Luas Bangunan Bruto = 810 M2

( 1- 0,2 )

= 1.012,5 m2

Luas bangunan netto merupakan keseluruhan luas bangunan yang dapat diutilisasi

baik untuk ruang kerja pegawai maupun ruang penunjang. Dengan demikian rumus untuk

menentukan Luas bangunan Netto (Lbn) adalah :

Lbn = ∑ ( Sr x P) + ∑ Lf

Sr = Standar luas ruang

P = Jumlah Formasi Pegawai

Lf = Luas ruang fasilitas

c). Standar luas tanah

Bangunan berdiri di atas tanah dan masing-masing daerah mengatur penggunaan

tanah untuk bangunan dalam bentuk penetapan Koefisien Dasar Bangunan (KDB). KDB

ditetapkan dengan persentase. Misalnya, di sebuah kawasan dengan KDB 60%, maka

bangunan yang dapat dibangun luasnya tak lebih dari 60% dari luas lahan. Jadi, jika kita

memiliki lahan seluas 1.000 m2, kita hanya dapat membangun di atas lahan 600 m2 saja,

sisa lahan 400 m2 merupakan lahan terbuka. Karena prosentase KDB adalah dari luas

lahan, Lahan/Tanah yang harus disediakan (standar luas tanah) dapat dihitung dengan

rumus :

Luas tanah = Luas lantai Dasar Bangunan/ KDB

Jika kita akan membangun bangunan dengan luas lantai dasar bangunan adalah 300

meter, dan KDB di daerah tersebut adalah 60 %, maka luas tanah yang ada minimal harus

seluas 500 meter persegi (= 300/0,6).

Page 6: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

5

Dalam PMK 7/PMK.06/2016 ditentukan luas tanah minimal dan luas tanah maksimal.

Luas tanah minimum dihitung dengan membagi luas lantai dasar bangunan dibagi KDB,

sementara itu luas tanah maksimum yang dapat dibeli adalah 5 dikali dengan luas lantai

dasar bangunan dibagi dengan prosentase KDB.

d). Standar Ruang kerja

Standar luas ruang kerja digunakan sebagai acuan untuk menentukan jumlah luas

keseluruhan ruangan yang akan menjadi luas neto bangunan. Standar luas ruang kerja

meliputi standar ruang kerja untuk pejabat dan pelaksana serta ruang penunjang.

(1) Ruang pejabat dan pelaksana

Terdapat standar luas ruang kerja untuk pejabat dan pelaksana berdasarkan PMK

7/PMK.06/2016 yang sudah diikhtisarkan dalam tabel 2 berikut ini.

Jenis ruangan

Luas ruangan dalam m2 untuk :

Menteri Wakil

Menteri

Eselon

I A

Eselon

I B

Eselon

II A

Eselon

II B

Eselon

III-KK

Eselon

III-BKK

Eselon

IV KK

Eselon

IV BKK

Fungsi

onal

IV/ III

ke

bawah

Eselon

V/

Pelak

sana

Ruang kerja 28 16 16 16 14 14 12 12 8 8 12/8 5

Ruang Tamu 40 14 14 14 12 12 6 6 4 0 0 0

Ruang Rapat 40 20 20 20 14 10 10 0 10 0 0 0

Ruang tunggu 60 18 18 9 12 6 0 0 0 0 0 0

Ruang

istirahat 20 10 10 5 5 5 0 0 0 0 0 0

Ruang

Sekretaris 15 10 10 7 7 5 3 0 3 0 0 0

Ruang

Simpan 14 10 10 5 3 3 3 3 3 3 5/3 0

Ruang Toilet 6 4 4 3 3 3 3 0 3 0 0 0

223 102 102 79 70 58 37 21 31 11 17/11 5

Tabel 2 : Luasan Ruang Kerja Diikhtisarkan Penulis dari Lampiran PMK 7/PMK.06/2016

PMK 7/PMK.06/2016 yang telah mengklasifikasikan gedung kantor menjadi Tipe A,

B, C, D serta E1 dan E2 sebagaimana telah dibahas di atas jugamengatur adanya ruang

rapat utama untuk masing-masing eselon yang dapat dilihat pada lampiran I PMK tersebut.

Dalam Lampiran I angka I huruf B dikatakan bahwa :

(a) Bangunan Tipe A dapat memiliki bangunan yang memiliki luas sesuai kebutuhan yang

berfungsi khusus guna menunjang kegiatan perkantoran dan sesuai dengan tugas dan

Page 7: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

6

fungsi, seperti gedung pertemuan dengan mengacu pada ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(b) Bangunan Tipe B dapat memiliki bangunan yang berfungsi khusus yang menunjang

kegiatan perkantoran dan sesuai dengan tugas dan fungsi seperti gedung pertemuan

dengan luas yang didasarkan dengan jumlah keseluruhan pegawai yang ada di

Pengguna Barang.

(2) Standar Ruang penunjang

Disamping luasan ruang kerja, dalam PMK tersebut juga diatur mengenai luasan

untuk ruang penunjang yang meliputi ruang arsip, ruang fungsional, toilet, ruang server,

lobby/fasilitas lain serta ruang pelayanan untuk Kantor Pelayanan. Ruang Fungsional

digunakan sesuai kebutuhan diantaranya adalah studio, ruang operator computer, musholla

dan gudang.

2). Rumah Negara

Terdapat beberapa tipe rumah Negara yaitu Tipe khusus, Tipe A, Tipe B, Tipe C tipe

D dan Tipe E. Luas tanah dan bangunan dari berbagai tipe tersebut dapat diikhtisarkan

sebagai berikut :

Tipe rumah Negara

Luas Bangunan

(M2) Luas Tanah (m2)

Tipe khusus 400 1000

Tipa A 250 600

Tipe B 120 350

Tipe C 70 200

Tipe D 50 120

Tipe E 36 100

Tabel 3 : Tipe rumah Negara dan luasan Diikhtisarkan penulis dari Lampiran PMK 7/PMK.06/2016

Selanjutnya masing-masing tipe rumah Negara memiliki ruangan-ruangan yang dapat dilihat dalam lampiran I PMK 7/PMK.06/2016.

b. Standar Barang dan Standar Kebutuhan Barang Milik Negara Berupa Alat

Angkutan Darat Bermotor Dinas Operasional Jabatan D i Dalam Negeri

Standar Barang dan standar Kebutuhan Barang Milik Negara Berupa Alat Angkutan

Darat Bermotor Dinas Operasional Jabatan Di Dalam Negeri diatur dengan Peraturan

Menter Keuangan Republik Indonesia Nomor 76/PMK.06/2015 Tentang Standar Barang

Dan Standar Kebutuhan Barang Milik Negara Berupa Alat Angkutan Darat Bermotor Dinas

Operasional Jabatan Di Dalam Negeri.

Page 8: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

7

Standar Barang adalah spesifikasi barang yang ditetapkan sebagai acuan

perhitungan pengadaan BMN dalam perencanaan ke butuhan Kementerian/ Lembaga.

Standar Kebutuhan adalah satuan jumlah barang yang dibutuhkan sebagai acuan

perhitungan pengadaan dan penggunaan BMN dalam perencanaan kebutuhan

Kementerian/ Lembaga.

Alat Angkutan Darat Bermotor Dinas Operasional Jabatan Di Dalam Negeri, yang

selanjutnya disebut AADB Dinas Operasional Jabatan, adalah kendaraan bermotor yang

digunakan oleh pejabat pemerintah dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan

fungsinya.

Standar Barang dan Standar Kebutuhan mengatur batas tertinggi atas spesifikasi

teknis dan jumlah maksimum AADB Dinas Operasional Jabatan yang dapat dialokasikan

dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Standar Barang yang ditetapkan dalam PMK Nomor 76/PMK.06/2015 adalah

sebagai berikut :

Kualifikasi Jenis Kapasitas Mesin Jumlah Silinder

A

Sedan 3.500 6

SUV (Sport Utility

Vehicle)

3.500 6

B

Sedan 2.500 4

SUV (Sport Utility

Vehicles)

3.500 6

C Sedan 2.000 4

D SUV 2.500 4

E SUV 2.000 4

F MPV (Multy Purpose

Vehicles)

2.000 cc bensin atau

2.500 cc diesel

4

G MPV 1.500 cc 4

Sepeda Motor 225 cc 1

Tabel 5 Standar Barang Alat Angkutan Darat Bermotor Dinas Operasional Jabatan Di Dalam Negeri Disalin penulis dari lampiran PMK Nomor 76/PMK.06/2015

Selanjutnya Standar Kebutuhan Barang Milik Negara Alat Angkutan Darat Bermotor

Dinas Operasional Jabatan Di Dalam Negeri diatur dalam PMK Nomor 76/PMK.06/2015

sebagai berikut :

Tingkatan Jabatan Jumlah

Maksimum

Pilihan Jenis Kelas

Maksimum

Menteri dan setingkat 2 Sedan dan atau SUV A

Page 9: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

8

Wakil Menteri dan setingkat 1 Sedan atau SUV A

Eselon Ia dan yang setingkat 1 Sedan atau SUV B

Eselon Ib dan yang setingkat 1 Sedan C

Eselon IIa dan yang setingkat 1 SUV D

Eselon IIb dan yang setingkat 1 SUV E

Eselon III dan yang setingkat

yang berkedudukan sebagai

Kepala Kantor

1 MPV (Multy Purpose

Vehicles) F

Eselon IV dan yang setingkat

yang berkedudukan sebagai

Kepala Kantor dengan

wilayah kerja minimal 1 (satu)

kabupaten/kota

1

MPV (Multy Purpose

Vehicles) G

Eselon IV dan yang setingkat

yang berkedudukan sebagai

Kepala Kantor dengan

wilayah kerja kurang dari 1

(satu) kabupaten/kota

1

Sepeda Motor G

Tabel 6 : Standar Kebutuhan Alat Angkutan Darat Bermotor Dinas Operasional Jabatan Di Dalam Negeri Disalin penulis dari lampiran PMK Nomor 76/PMK.06/2015

Page 10: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

9

Kegiatan Belajar Kedua

Mekanisme Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara - Pengadaan

1. Pendahuluan

Mekanisme Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara diawali dengan Kuasa

Pengguna Barang menyusun RKBMN dengan memasukkan dalam formulir RKBMN dan

selanjutnya RKBMN tersebut dikirimkan ke Pembantu Pengguna Barang Wilayah paling

lambat minggu pertama bulan Juli, 2 (dua) tahun anggaran sebelumnya. Pada waktu

menyusun RKBMN Pengadaan, Kuasa Pengguna Barang harus memperhatikan standar

barang dan standar kebutuhan BMN sebagaimana telah dibahas pada kegiatan belajar

kesatu.

Pembantu Pengguna Barang Wilayah yang telah menerima RKBMN dari Kuasa

Pengguna Barang di wilayah kerjanya, mengkompilasi RKBMN tersebut dan selanjutnya

mengirimkan kompilasi RKBMN tersebut ke Pembantu Pengguna Barang Eselon I paling

lambat minggu kedua bulan Juli, 2 (dua) tahun anggaran sebelumnya.

Pembantu Pengguna Barang Eselon I selanjutnya melakukan analisis atas RKBMN

dari Kuasa Pengguna Barang dan selanjutnya menyusun rekapitulasi RKBMN tingkat

Eselon I. Rekapitulasi RKBMN tingkat Eselon I dan RKBMN dari Kuasa Pengguna Barang

oleh Pembantu Pengguna Barang Eselon I diserahkan ke Pengguna Barang paling lambat

minggu kedua bulan Agustus, 2 (dua) tahun anggaran sebelumnya disertai dengan

dokumen pendukungnya.

Pengguna barang meneliti Rekapitulasi RKBMN dari Eselon I dan RKBMN dari

Kuasa Pengguna Barang. Penelitian RKBMN oleh Pengguna Barang dilakukan pada

minggu kedua bulan Agustus s.d. minggu ke empat bulan November, 2 (dua) tahun

anggaran sebelumnya. Dalam kegiatan penelitian atas RKBMN, Pengguna Barang meminta

Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk melakukan review terhadap kebenaran

dan kelengkapan usulan RKBMN serta kepatuhan terhadap penerapan ketentuan

Perencanaan Kebutuhan BMN.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Pengguna Barang menyusun RKBMN

Pengguna Barang sesuai dengan format yang telah ditentukan. Setelah dilengkapi dengan

Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang ditandatangani oleh Pengguna

Barang dan hasil review APIP, RKBMN tersebut dikirim ke Pengelola Barang.

Selanjutnya RKBMN yang diterima oleh Pengelola akan ditelaah bersama antara

Pengelola Barang dengan Pengguna Barang dengan berpedoman pada KMK

452/KM.06/2014 tentang Modul Perencanaan Barang Milik Negara untuk Penelaahan

Page 11: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

10

Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara. Kegiatan penelaahan ini dituangkan dalam kertas

kerja yang formulirnya telah disediakan contohnya pada KMK 452/KM.06/2014. Selanjutnya

dibuat Catatan atas Penelaahan RKBMN yang ditandatangani oleh petugas penelaan dari

Pengeloa dan dari pengguna. Berikut ini akan disajikan proses penyusunan dan

penelaahan RKBMN.

2. Pengajuan usul Kebutuhan Pengadaan Barang Milik Negara

a. Penyusunan RKBMN oleh Kuasa Pengguna Barang

Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan RI nomor 450/KM.6/2014 tentang

Modul Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara untuk penyusunan Rencana

Kebutuhan Barang Milik Negara, Kuasa Pengguna Barang menyusun Rencana Kebutuhan

Barang Milik Negara tingkat Satker dan menyampaikan RKBMN secara berjenjang kepada

Pengguna Barang. Penyusunan RKBMN berpedoman pada Rencana Strategis

Kementerian/Lembaga (Renstra-K/L) dan Standar Barang dan Standar Kebutuhan BMN

(SBSK). Kuasa Pengguna Barang menyampaikan RKBMN kepada Pembantu Pengguna

Barang Wilayah secara tertulis paling lambat minggu pertama bulan Juli, 2 (dua) tahun

anggaran sebelumnya ( KMK nomor 642/KMK.01/2015 tentang Pedoman Penyusunan,

Penelitian dan Penyampaian RKBMN di lingkungan Kementerian Keuangan).

Kuasa Pengguna Barang menyampaikan RKBMN dalam bentuk hard copy dan soft

copy. RKBMN ini disertai dengan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM).

Usulan RKBMN Kuasa Pengguna Barang untuk Pengadaan dituangkan dalam

formulir sebagai berikut :

Page 12: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

11

RENCANA KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA

KUASA PENGGUNA BARANG

PENGADAAN

TAHUN ……(2)…

Halaman : (1)

Kementerian/Lembaga : (3)

Unit Eselon I : (4)

Unit Wilayah : (5)

Unit Satuan Kerja : (6)

Program : (7)

Kegiatan : (8)

Output : (9)

Jenis Belanja : (10)

No Kode

Barang

Uraian

Barang

Usulan

BMN SBSK

Optimalisasi

Existing

BMN

Kebutuhan

Riil BMN Keterangan

(11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

………(19)……. , …………………..

Penanggung Jawab UAKPB

…………………………………………

(20)

(21)

NIP

Tabel 7 : RKBMN Pengadaan Kuasa Pengguna Barang Disalin Penulis dari KMK nomor 642/KMK.01/2015 tentang Pedoman Penyusunan, Penelitian dan

Penyampaian RKBMN di lingkungan Kementerian Keuangan

Cara pengisian formulir :

(1) Diisi nomor halaman

(2) Diisi tahun anggaran berjalan

(3) Diisi nama Kementerian/Lembaga

Page 13: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

12

(4) Diisi Unit Eselon I yang membawahi Satuan Kerja bersangkutan

(5) Diisi Unit Wilayah yang membawahi Satuan kerja yang bersangkutan

(6) Diisi kode dan nama Satuan Kerja yang bersangkutan

(7) Diisi kode dan nama program yang diinduk pada kegiatan yang bersangkutan

(8) Diisi dengan kode dan nama kegiatan sesuai Bagan Akun Standar (dalam ) rangka

mewujudkan sasaran program

(9) Diisi dengan kode dan ouput kegiatan berupa fisik BMN yang hendak diadakan

(10) Diisi kode dan uraian Bagan Akun Satndar (BAS) belanja Negara yang akan digunakan

untuk membiayai pengeluaran tersebut

(11) Diisi nomor urut

(12) Diisi kode barang berdasarkan ketentuan penggolongan dan kodefiksi BMN yang

berlaku

(13) Diisi uraian nama barang sesuai pada kolom (2) berdasarkan ketentuan penggolongan

dan kodefiksi BMN yang berlaku

(14) Diisi kuantitas barang yang diusulkan, dengan satuan barang sesuai ketentuan yang

berlaku yaitu : panjang (m), luas (m2), Unit, buah, set dan sebagainya.

(15) Diisi dengan standar kebutuhan maksimum dengan data input sesuai ketentuan

satandar barang dan standar kebutuhan yang berlaku yaitu : panjang (m), luas (m2),

Unit, buah, set dan sebagainya.

(16) Diisi besaran optimalisasi existing BMN di lingkungan Satuan Kerja/Pengguna Barang

yang bersangkutan yang masih dimungkinkan untuk dioptimalisasi.

(17) Diisi kuantuitas kebutuhan riil yang dibutuhkan oleh Satuan Kerja

(18) Diisi keterangan dan atau informasi penting lainnya yang perlu diungkap

(19) Diisi tempat dan tanggal RKBMN disahkan

(20) Diisi jabatan pendandatangan RKBMN

(21) Diisi nama dan NIP pejabat yang mengesahkan RKBMN.

RKBMN yang telah disyahkan oleh Kuasa Pengguna Barang selanjutnya selambat-

lambatnya pada minggu pertama bulan Juli, 2 (dua) tahun anggaran sebelumnya dikirimkan

ke Pembantu Pengguna Barang Wilayah.

b. Kompilasi RKBMN oleh Pembantu Pengguna Barang Wi layah

RKBMN Kuasa Pengguna Barang yang telah diterima oleh Pembantu Pengguna

Barang Wilayah, oleh Pembantu Pengguna Barang Wilayah akan dikompilasi dan

selanjutnya dikirimkan ke Pembantu Pengguna Barang Eselon I beserta dengan dokumen-

dokumen pendukung yang diperlukan. RKBMN ( hard copy dan soft copy) tersebut

selambat-lambatnya pada minggu kedua bulan Juli, 2 (dua) tahun anggaran sebelumnya

harus sudah disampaikan ke Pembantu Pengguna Barang Eselon I.

Page 14: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

13

c. Analisis oleh Pembantu Pengguna Barang Eselon I

Pembantu Pengguna Barang Eselon 1, melakukan analisis atas RKBMN yang

diterima dari Pembantu Pengguna Barang Wilayah . Analisis yang dilakukan berpedoman

pada : (1) Rencana Strategis Unit Eselon I; (2) Data BMN yang berlebih pada Unit Eselon I;

(3) Data BMN yang belum digunakan secara optimal pada unit Eselon I; (4) Standar; (5)

rencana pengembangan pegawai pada 2 (dua) tahun mendatang; (6) rencana

penghapusan BMN pada 2 (dua) tahun mendatang; dan (7) ketentuan terkait lainnya.

Analisis atas RKBMN pengadaan dilakukan terhadap :

1) Relevansi program dengan rencana keluaran pada renstra

2) keseuaian perbandingan antara kebutuhan dengan BMN yang berada pada Kuasa

Pengguna Barang

3) kesuaian dengan standar yang telah ditetapkan

4) Kesesuaian antara jumlah dan formasi pegawai pada Kuasa Pengguna Barang dengan

rencana pengembangan pegawai pada 2 (dua) tahun mendatang.

5) Kelayakan rencana penghapusan BMN 2 (dua) tahun mendatang

6) optimalisasi penggunaan BMN yang berada pada Pembantu Pengguna Barang Eselon I

dalam hal terdapat BMN yang berada pada Unit Eselon I yang belum digunakan secara

optimal dan memenuhi spesifikasi;

7) Efektivitas penggunaan BMN yang berada pada Pembantu Pengguna Barang Eselon I

sesuai dengan peruntukannya; dan

8) alternative pemenuhan RKBMN/skema pemenuhan RKBMN.

Selanjutnya Pembantu Pengguna Barang Eselon I menyusun rekapitulasi RKBMN

tingkat Eselon I serta menyampaikan RKBMN dan rekapitulasi RKBMN tingkat Eselon I

kepada Pengguna Barang paling lambat minggu kedua bulan Agustus, 2 (dua) tahun

anggaran sebelumnya, disertai data dukung sebagai berikut :

1) Surat pengantar yang ditandatangani oleh Pimpinan Unit Eselon I atau Pejabat Eselon II

yang membidangi BMN/Perlengkapan

2) Rekapitulasi RKBMN Kuasa Pengguna Barang

3) SPTJM Pembantu Pengguna Barang Eselon I, sesuai dengan format sebagaimana

tercantum dalam huruf L KMK 642/KMK.01/2015. SPTJM ini ditandatangani oleh

Pimpinan Unit Eselon I atau Pejabat Eselon II yang membidangi BMN/perlengkapan;

4) SPTJM Kuasa Pengguna Barang;

5) Dokumen Renstra Unit Eselon I yang memuat Program dan keluaran (output) kegiatan;

6) Formasi dan jumlah pegawai pada masing-masing Satuan Kerja;

7) Data BMN yang dimiliki, yang sekurang-kurangnya memuat informasi jumlah BMN

berdasarkan jenis, status, kondisi dan tahun perolehan BMN;

Page 15: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

14

8) dokumen rencana penghapusan BMN 2 (dua) tahun mendatang; dan

9) Arsip Data Komputer (ADK) RKBMN.

Dokumen-dokumen di atas, disampaikan rangkap dua (dalam bentuk hard copy dan

soft copy).

d. Penelitian oleh Pengguna Barang

Atas RKBMN dan rekapitulasi RKBMN Eselon 1 serta dokumen pendukung yang

telah diterima oleh UPB akan dilakukan penelitian.

Untuk Kementerian Keuangan, Penelitian yang dilakukan berpedoman pada : (1)

Rencana Strategis Kementerian Keuangan; (2) Data BMN yang berlebih pada Kementerian

Keuangan; (3) Data BMN yang belum digunakan secara optimal pada Kementerian

Keuangan; (4) Standar; (5) Jumlah dan formasi pegawai; (6) rencana penghapusan BMN

pada 2 (dua) tahun mendatang; dan (7) ketentuan terkait lainnya.

Penelitian ini dilakukan terhadap hal-hal berikut :

1) Relevansi antara program dengan rencana keluaran (output) pada renstra

2) kesesuaian antara kebutuhan yang diusulkandengan BMN yang berada pada Kuasa

Pengguna Barang

3) kesuaian terhadap standar yang telah ditetapkan

4) Kesesuaian antara jumlah dan formasi pegawai dengan rencana pengembangan

pegawai pada 2 (dua) tahun mendatang.

5) Kesesuaian dengan rencana BMN yang akan dihapuskan pada 2 (dua) tahun mendatang

6) optimalisasi penggunaan BMN yang berada pada Pengguna Barang dalam hal terdapat

BMN yang Kementerian Keuangan yang belum digunakan secara optimal dan memenuhi

spesifikasi;

7) Efektivitas penggunaan BMN yang berada pada Pengguna Barang sesuai dengan

peruntukannya; dan

8) alternatif pemenuhan RKBMN/skema pemenuhan RKBMN.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Pengguna Barang menyusun RKBMN

Pengguna Barang sesuai dengan format pada tabel 8 berikut ini.

RKBMN Pengguna barang yang telah ditandatangai penanggungjawab UPB

disampaikan kepada Pengelola Barang, disertai dengan SPTJM yang ditandatangani oleh

Pengguna Barang dan hasil review APIP.

Page 16: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

15

RENCANA KEBUTUHAN BARA NG MILIK NEGARA

PENGGUNA BARANG

PENGADAAN

Kementerian/Lembaga : ……….. Halaman : ………………

N

o

Unit

E1/Wilaya

h

/KPB/Lok

asi

Progra

m

/Kegiata

n

/Output/

Kode

Baran

g

Uaraia

n

Baran

g

Usula

n

BMN

SBS

K

Optimalis

a-si

Existing

BMN

Kebutu

h-an

Riil

BMN

Kete

ranga

n

(4

)

(5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

…………………….,

……………….

Penanggung Jawab UPB

…………………………………

……

…………………………………

……

NIP

Tabel 8 : RKBMN Pengguna Barang untuk Pengadaan Disalin penulis dari KMK nomor 642/KMK.01/2015 tentang Pedoman Penyusunan, Penelitian

dan Penyampaian RKBMN di lingkungan Kementerian Keuangan

3. Penelaahan atas usul kebutuhan Barang Milik Nega ra

Pengelola Barang setelah menerima RKBMN serta dokumen pendukungnya dari

Pengguna Barang selanjutnya melakukan penelaahan. Penelaahan berpedoman pada PMK

452/PMK.06/2014 tentang Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara untuk Penelaahan

Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara.

Pengelola Barang dengan melibatkan Pengguna Barang bertanggungjawab untuk

menelaah RKBMN. Proses penelaahan RKBMN merupakan bagian dari rangkaian kegiatan

Page 17: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

16

Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara yang merupakan kewenangan Pengelola

Barang dengan melibatkan Pengguna Barang.

Secara garis besar, prosedur penelaahan RKBMN terdiri atas 3 (tiga) tahap yaitu :

(1) tahap persiapan; (2) tahap pelaksanaan; dan (3) tahap tindak lanjut Hasil Penelaahan

RKBMN.

Pada tahap persiapan baik pengelola maupun pengguna melakukan persiapan.

Pengelola barang antara lain menyusun jadwal penelaahan dan memberitahukannya

kepada pengguna barang serta menyiapkan dokumen yang terkait dengan pelaksanaan

penelaahan RKBMN. Pengguna Barang dalam tahap ini antara lain menyerahkan RKBMN

dan dokumen pendukung sesuai jadwal dan menugaskan pejabat atau pegawai yang

ditugasi untuk menghadiri pertemuan dalam penelaahan RKBMN sesuai jadwal yang

ditentukan.

Dokumen yang disiapkan oleh pengelola antara lain adalah RKBMN beserta

kelengkapannya, check list kelengkapan dokumen penelaahan RKBMN, Daftar Barang pada

Pengguna Barang yang memuat informasi status penggunaan BMN, jangka waktu

pemanfaatan BMN (jika ada), dan kondisi BMN, serta daftar barang pada Pengelola.

Dokumen yang disiapkan oleh pengguna sekurang-kurangnya terdiri dari :

1). Surat Tugas penelaahan RKBMN;

2). Renstra Kementerian/lembaga

3). RKBMN tingkat Pengguna beserta kelengkapannya sebagai berikut :

a). Surat Pengantar RKBMN

b). RKBMN tingkat Kuasa Pengguna Barang

c). Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) atas kebenaran RKBMN

d) laporan hasil review Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP); dan

e) Arsip Data Komputer

4). Daftar barang pada Pengguna Barang yang memuat informasi status penggunaan BMN,

jangka waktu pemanfaatan (apabila sedang dimanfaatkan, dan kondisi BMN.

Setelah persiapan dilakukan, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan,

dilaksanakan penelaahan RKBMN. Kegiatan penelaahan RKBMN terdiri atas: (1) analisis

dan validasi data; dan (2) Forum penelaahan Pengelola Barang dan Pengguna Barang.

a. Analisis dan validasi data

Kegiatan analisis dan validasi data yang dilakukan oleh pengelola menghasilkan

ouput kegiatan berupa : (a) check list kelengkapan dokumen RKBMN; (b) Kertas Kerja

Penelaahan RKBMN Pengadaan dan Kertas kerja Penelaahan RKBMN Pemeliharaan.

Untuk Kertas Kerja Penelaahan RKBMN Pemeliharaan akan dijelaskan pada kegiatan

Belajar Ketiga.

Page 18: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

17

Kegiatan analisis dan validasi data mencakup aspek administrasif dan substantif.

Kegiatan analisis dan validasi data dari aspek adminstratif ditujukan untuk mencapai :

(1)kelengkapan dokumen dan data penyampaian RKBMN; (2) legalitas dokumen dan data

RKBMN; dan (3) kesesuaian dokumen dan data penelaahan, khususnya antara softcopy

dengan hardcopy. Kegiatan analisis dan validasi data dari aspek substantif ditujukan pada

pencapaian prinsip penelaahan RKBMN.

Terkait dengan kelengkapan dokumen data penyampaian RKBMN, pengelola akan

melakukan analisis atas kelengkapan : (1) surat pengantar RKBMN yang ditandatangani

oleh Pengguna Barang; (2) RKBMN tingkat Kuasa Pengguna Barang; (3) SPTJM Pengguna

Barang atas kebenaran RKBMN; (4) Laporan hasil review oleh APIP; (5) Arsip Data

Komputer.

Dalam kegiatan analisis atas legalitas dokumen, pengelola meneliti dokumen apakah

telah ditandatangai oleh pejabat yang berwewenang dan meneliti apakah dokumen

merupakan dokumen asli (bukan fotocopy). Untuk menyakini kesesuaian format dokumen

RKBMN pengelola akan meneliti apakah dokumen RKBMN telah disajikan sesuai dengan

format yang diatur dalam PMK Perencanaan Kebutuhan dan membandingkan data softcopy

(ADK) dengan hardcopy yang disampaikan K/L.

Kegiatan analisis ini direkam dalam dokumen yaitu check list sebagaimana terlihat

pada tabel 9 : Check List dokumen RKBMN yang disajikan pada halaman berikutnya.

Dari aspek substantif kegiatan analisis dan validasi data mencakup relevansi

program dengan rencana keluaran berupa BMN, Optimalisasi penggunaan BMN pada

pengguna barang, Efektivitas penggunaan BMN yang berada pada Pengguna Barang

sesuai dengan peruntukannya dalam rangka menunjang tugas dan fungsi

Kementerian/Lembaga serta Kebenaran data BMN yang diusulkan rencana

pemeliharaannya (untuk RKBMN Pemeliharaan).

Aspek relevansi program dengan rencana keluaran (output) Kementerian/Lembaga

akan diteliti kesesuaian dan konsistensi program dengan rencana keluaran (output)

Kementerian/Lembaga berupa BMN.

Optimalisasi penggunaan BMN pada pengguna barang dilakukaan telaahan atas

data input perhitungan optimalisasi eksisting BMN untuk RKBMN yang sekurang-kurangnya

terdiri atas jumlah, lokasi, status penggunaan, jangka waktu pemanfaatan (apabila sedang

dimanfaatkan) disesuaikan dengan jenis BMN.

Efektivitas penggunaan BMN yang berada pada Pengguna Barang sesuai dengan

peruntukannya dalam rangka menunjang tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga akan

ditelaah oleh pengelola. Kegiatan ini mungkin akan menemukan indikasi adanya

penyalahgunaan BMN atau indikasi adanya BMN idle.

Page 19: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

18

No Kelengkapan dokumen Ada Tidak Keterangan

1. Surat Pengantar RKBMN yang

ditandatangani Pengguna Barang

2. RKBMN Tingkat Kuasa Pengguna

Barang

3. RKBMN tingkat Pengguna Barang

4. Surat Pernyataan Tanggungjawab

Mutlak yang ditandatangai Pengguna

Barang Atas Kebenaran RKBMN

5. Laporan Hasil review APIP yang

ditandatangani oleh pejabat yang

berwewenang

6. Arsip Data Komputer (ADK) RKBMN

7. Pendelegasian Wewenang

penandatangan RKBMN Pengguna

Barang dan SPTJM (apabila ada)

8. Surat Tugas Penelaahan RKBMN

Kementerian/Lembaga

B Legalitas Dokumen

1. Apakah sudah ditandatangani oleh

pejabat yang berwewenang

2. Apakah dokumen RKBMN merupakan

dokumen Asli (bukan fotocopy)?

C. Kesesuaian Dokumen

1. Apakah dokumen RKBMN telah

disajikan sesuai dengan format dalam

PMK Perencanaan Kebutuhan?

2. Apakah data softcopy yang

disampaikan dari K/L sama dengan

hardcopy?

RKBMN diterima tanggal Petugas Penelaah RKBMN Pengelola

Barang

Nama :

NIP :

Tabel 9 : Check List dokumen RKBMN Disalin Penulis dari PMK 452/PMK.06/2014

Page 20: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

19

b. Forum penelaahan Pengelola dan Pengguna Barang

Secara garis besar, forum penelaahan RKBMN dilaksanakan dalam rangka

konfirmasi kelengkapan, legalitas, kesesuaian dokumen, relevansi antara program, kegiatan

dan ouput (BMN), optimalisasi existing BMN, efektivitas penggunaan BMN, serta status dan

kondisi barang berkenaan dengan pemeliharaan BMN.

Kegiatan ini bertolak dari check list kelengkapan Dokumen dan Kertas kerja

Penelaahan sebagaimana telah dibahas di huruf a di atas. Kegiatan ini dilakukan dengan

kegiatan tatap muka dan dilanjutkan dengan kegiatan melalui on line dengan menggunakan

media internet melalui aplikasi sistem informasi manajemen aset negara. Apabila diperlukan

Pengguna Barang dapat mengundang petugas Pembantu Pengguna Barang Eselon I, PPB-

Wilayah dan atau Kuasa Pengguna Barang yang bersangkutan untuk terlibat dalam forum

online tersebut.

Rincian Kegiatan penelaahan RKBMN Pengadaan meliputi :

1) Melakukan konfirmasi kesesuaian antara program dan rencana keluaran berupa BMN

dengan renstra KL, dan memastikan apakah pengadaan BMN benar diperlukan sehingga

disampaikan RKBMN-nya

2) Melakukan konfirmasi ketersediaan BMN (termasuk rencana

penghapusan/pemindahtangan eksisting BMN untuk tahun yang direncanakan) pada

Pengguna Barang.

3) kegiatan yang lebih subjektif untuk mengakomodasi penelaahan antara lain adanya

penyalahgunaan peruntukan BMN dan/atau indikasi BMN idle.

4) pembahasan skema pemenuhan kebutuhan BMN dengan mempertimbangkan : (a)

alternafif sewa antara lain dengan pertimbangan ketersediaan BMN yang masa

pemanfaatan yang akan berakhir dalam waktu paling lama 5 tahun atau sifat

program/kegiatan yang sifatnya temporary; (b) mempertimbangkan ketersediaan BMN

pada Pengelola Barang; (c) melakukan dialog antar penelaah Pengelola Barang untuk

mengetahui apakah terdapat indikasi BMN idle yang kiranya dapat digunakan sebagai

alternatif pemenuhan kebutuhan Kementerian/Lembaga.

Konfirmasi ketersediaan BMN sebagaimana disebutkan pada angka 2) di atas

mencakup : (a). sebagian tanah dan/atau bangunan sedang tidak digunakan dan/atau tidak

direncanakan untuk digunakan dalam rangka menyelenggarakan tugas dan fungsi K/L

sebelum berakhirnya tahun ketiga atau tidak direncanakan untuk dimanfaatkan sebelum

berakhirnya tahun kedua terhitung sejak tahun yang direncakan; (b) selain tanah dan

bangunan sedang tidak digunakan untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi K/L dan atau

(c) jangka waktu pemanfaatan BMN berakhir paling lama 5 tahun terhitung mulai tahun yang

direncanakan. Kegiatan penelaahan RKBMN Pengadaan didokumentasikan dalam kertas

Page 21: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

20

kerja yang formulirnya tampak pada tabel 10 : Kertas Kerja Penelaahan RKBMN-

Pengadaan.

KERTAS KERJA PENELAAHAN RKBMN UNTUK PENGADAAN

TAHUN ANGGARAN

Kementerian/Lembaga :

No

Unit E1

/KPB/

Lokasi

Progra

m/Kegia

tan/Out

put/Jeni

s

Belanja

Kode

Ba

rang

Uraian

Barang

Usulan

BMN

Usula

n

BMN

SBS

K

Opti

malisa

si Exis

ting

BMN

Keb

utuh

an

Riil

BM

N

Kebu

tuhan

BMN

yang

diset

ujui

Pemenuhan

Kebutuhan

BMN Keter

angan Skema Kuanti

tas

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) (i) (j) (k) (l) (m)

Petugas Penelaah

RKBMN

Pengelola Barang

Nama :

NIP :

Tabel 10 : Kertas Kerja Penelaahan RKBMN-Pengadaan Disalin Penulis dari PMK 452/PMK.06/2014

Selanjutnya penelaahan RKBMN tersebut akan dituangkan dalam catatan hasil

forum penelaahan yang ditandatangani oleh Petugas Penelaah dari DJKN dan petugas

penelaah dari Kementerian/Lembaga. Catatan Hasil Forum Penelaahan akan dibahas pada

kegiatan belajar ketiga.

3. Penetapan Daftar Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara

Setelah dilakukan penelaahan RKBMN sebagaimana telah dibicarakan pada angka 2 di atas,

selanjutnya disusun Konsep Hasil Penelaahan RKBMN. Konsep Hasil Penelaahan RKBMN

dilengkapi dengan Check List Kelengkapan Dokumen, Kertas Kerja Penelaahan, dan

Catatan Hasil Forum Penelaahan dan ditandatangani oleh : (1) Pejabat eselon II di

lingkungan Pengelola Barang yang mendapat delegasi wewenang dari Pengeloa Barang,

Page 22: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

21

dan (2) Pengguna Barang. Hasil Penelaahan RKBMN Pengadaan dapat dilihat Tabel 11 :

Hasil Penelaahan RKBMN di halaman berikut.

HASIL PENELAAHAN RENCANA KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA

PENGADAAN

TAHUN :

KEMENTERIAN/LEMBAGA : HALAMAN : ……

No

Unit Eselon

1 / Wilayah

/ KPB /

Lokasi

Program/

Kegiatan /

Output /

Jenis

Belanja

Kode

Baran

g

Uraia

n

Baran

g

Kebutuh

an Riil

BMN

Kebutuhan

BMN yang

disetujui

Pemenuhan

Kebutuhan BMN Keterang

an Skema

Kuantit

as

……………………………

……………….

a.n.

……………………………

………..

NIP/NRP…………………

……………

…………………………………

…………………

…………………………………

………………….

NIP……………………………

………………….

Tabel 11 : Hasil Penelaahan RKBMN Disalin Penulis dari PMK 150/PMK.06/2014

Naskah Asli Hasil Penelaahan RKBMN yang ditandatangani pejabat eselon II di atas

di lingkungan Pengelola Barang dan Pengguna Barang terdiri atas Hasil Penelaahan

RKBMN Pengadaan dan Hasil Penelaahan RKBMN Pemeliharan.

Naskah Asli Hasil Penelaahan RKBMN dismpaikan secara tertulis oleh Direktur

Jenderal Kekayaan Negara kepada pimpinan Kementerian/Lembaga dengan tembusan

kepada Direktur Jenderal Anggaran paling lambat bulan Februari tanggaran sebelumnya.

Page 23: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

22

Kegiatan Belajar ketiga

Mekanisme Perencanaan Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Negara

1. Pengajuan usul Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Ba rang Milik Negara

Mekanisme Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara untuk Pemeliharaan

diawali dengan Kuasa Pengguna Barang menyusun RKBMN dengan memasukkan dalam

formulir RKBMN dan selanjutnya RKBMN tersebut dikirimkan ke Pembantu Pengguna

Barang Wilayah paling lambat minggu pertama bulan Juli, 2 (dua) tahun anggaran

sebelumnya. Pada waktu menyusun RKBMN Pemeliharaan, Kuasa Pengguna Barang harus

memperhatikan daftar barang yang memuat informasi status barang dan kondisi barang.

RKBMN yang disusun oleh KPB seperti tampak pada tabel 12 berikut ini.

RENCANA KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA

(RENCANA PEMELIHARAAN)

KUASA PENGGUNA BARANG

TAHUN ……..

KEMENTERIAN/LEMBAGA :

UNIT ESELON I :

UNIT WILAYAH :

UNIT SATUAN KERJA :

JENIS BELANJA :

STATUS BARANG :

No Kode

Barang

Uraian

Barang

Kondisi Barang Kebutuhan

Pemeliharaan Keterangan

Baik RR RB Unit/Bidang M 2

……………. , …………………..

Penanggung Jawab UAKPB

NIP

Tabel 12 : RKBMN Kuasa Pengguna Barang-Pemeliharaan Disalin Penulis dari KMK nomor 642/KMK.01/2015 tentang Pedoman Penyusunan, Penelitian dan

Penyampaian RKBMN di lingkungan Kementerian Keuangan

Page 24: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

23

Sesuai dengan PMK 150/PMK.06/2014 pasal 9, RKBMN untuk pemeliharaan

diusulkan oleh Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang terhadap : (1) BMN

berupa tanah dan/atau bangunan; (2) BMN selain tanah dan atau bangunan untuk : (a) BMN

berupa alat angkutan bermotor; (b) BMN selain huruf (a) di atas dengan nilai perolehan per

satuan paling sedikit sebesar Rp100.000.000,00.

RKBMN untuk pemeliharaan tidak dapat diusulkan oleh Pengguna Barang dan/atau

Kuasa Pengguna Barang terhadap : (1) BMN yang berada dalam kondisi rusak berat; (2)

BMN yang berada dalam status penggunaan sementara; (3) BMN yang berada dalam status

dioperasionalkan oleh fihak lain; dan atau (4) BMN yang berada dalam status dimanfaatkan

(PMK 150/PMK.06/2014 pasal 10).

Pembantu Pengguna Barang Wilayah yang telah menerima RKBMN Pemeliharaan

dari Kuasa Pengguna Barang di wilayah kerjanya, mengkompilasi RKBMN tersebut dan

selanjutnya mengirimkan kompilasi RKBMN tersebut ke Pembantu Pengguna Barang

Eselon I paling lambat minggu kedua bulan Juli, 2 (dua) tahun anggaran sebelumnya.

Pembantu Pengguna Barang Eselon I selanjutnya melakukan analisis atas RKBMN

Pemeliharaan dari Kuasa Pengguna Barang dan selanjutnya menyusun rekapitulasi RKBMN

tingkat Eselon I. Rekapitulasi RKBMN tingkat Eselon I dan RKBMN dari Kuasa Pengguna

Barang oleh Pembantu Pengguna Barang Eselon I diserahkan ke Pengguna Barang paling

lambat minggu kedua bulan Agustus, 2 (dua) tahun anggaran sebelumnya disertai dengan

dokumen pendukungnya.

Pengguna barang meneliti Rekapitulasi RKBMN Pemeliharaan dari Eselon I dan

RKBMN Pemeliharaan dari Kuasa Pengguna Barang. Penelitian RKBMN oleh Pengguna

Barang dilakukan pada minggu kedua bulan Agustus s.d. minggu ke empat bulan

November, 2 (dua) tahun anggaran sebelumnya. Dalam kegiatan penelitian atas RKBMN,

Pengguna Barang meminta Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk melakukan

review terhadap kebenaran dan kelengkapan usulan RKBMN Pemeliharaan serta kepatuhan

terhadap penerapan ketentuan Perencanaan Kebutuhan BMN.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Pengguna Barang menyusun RKBMN

Pemeliharaan Pengguna Barang sesuai dengan format yang telah ditentukan sebagaimana

tampak di tabel 13 berikut ini.

Page 25: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

24

RENCANA KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA

PENGGUNA BARANG

PEMELIHARAAN

TAHUN …….. (2)

Kementerian/Lembaga : (3) Halaman : ………(1)

No

Unit E1

/Wilayah

/KPB/Lokasi

Jenis

Belanja

Kode

Barang

Uraian

Barang

Status

Barang

Kondisi Kebutuhan

Pemeliharaan Kete-

rangan B RR RB Unit M2

(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

…………., ……………….

Penanggung jawab UPB

……………………………………….

NIP

Tabel 13 : RKBMN Pengguna Barang-Pemeliharaan Disalin Penulis dari KMK nomor 642/KMK.01/2015 tentang Pedoman Penyusunan, Penelitian

dan Penyampaian RKBMN di lingkungan Kementerian Keuangan

Penelitian RKBMN oleh Pengguna Barang dilakukan pada minggu kedua bulan

Agustus sampai dengan minggu keempat bulan November, 2 (dua) tahun anggaran

sebelumnya. Setelah dilengkapi dengan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak

(SPTJM) yang ditandatangani oleh Pengguna Barang dan hasil review APIP, RKBMN

tersebut dikirim ke Pengelola Barang.

2. Penelaahan atas usul kebutuhan pemeliharaan

Selanjutnya RKBMN yang diterima oleh Pengelola akan ditelaah bersama antara

Pengelola Barang dengan Pengguna Barang dengan berpedoman pada KMK

452/KM.06/2014 tentang Modul Perencanaan Barang Milik Negara untuk Penelaahan

Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara. Kegiatan penelaahan ini dituangkan dalam kertas

kerja yang formulirnya telah disediakan contohnya pada KMK 452/KM.06/2014. Selanjutnya

dibuat Catatan atas Penelaahan RKBMN yang ditandatangani oleh petugas penelaan dari

Page 26: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

25

Pengeloa dan dari pengguna. Berikut ini akan disajikan proses penyusunan dan

penelaahan RKBMN.

Secara garis besar, prosedur penelaahan RKBMN terdiri atas 3 (tiga) tahap yaitu :

(1) tahap persiapan; (2) tahap pelaksanaan; dan (3) tahap tindak lanjut Hasil Penelaahan

RKBMN.

a. ) Tahap persiapan

Tahap persiapan penelaahan RKBMN Pemeliharaan bersamaan dengan persiapan

untuk Penelaahan RKBMN untuk pengadaan sehingga pembahasan pada tahap ini

mengikuti uraian pada kegiatan belajar kedua.

b. Tahap pelaksanaan

Setelah persiapan dilakukan, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan,

dilaksanakan penelaahan RKBMN.Kegiatan penelaahan RKBMN terdiri atas: (1) analisis

dan validasi data; dan (2) Forum penelaahan Pengelola Barang dan Pengguna Barang.

1). Analisis dan validasi data

Kegiatan analisis dan validasi data mencakup aspek administrasif dan substantif.

Kegiatan analisis dan validasi data dari aspek adminstratif ditujukan untuk mencapai :

(1)kelengkapan dokumen dan data penyampaian RKBMN; (2) legalitas dokumen dan data

RKBMN; dan (3) kesesuaian dokumen dan dara penelaahan, khusunya antara softcopy

dengan hardcopy.

Kegiatan analisis dan validasi data yang dilakukan oleh pengelola menghasilkan

ouput kegiatan berupa chek list dokumen RKBMN. Chek List dokumen RKBMN dapat

dilihat pada tabel 9 di kegiatan belajar kedua.

Kegiatan analisis dan validasi data dari aspek substantif ditujukan pada pencapaian

prinsip penelaahan RKBMN. Kebenaran data BMN yang diusulkan rencana

pemeliharaannya terkait status, kondisi dan nilai perolehan per satuan BMN khusus untuk

BMN berupa selain tanah dan bangunan dan alat angkutan bermotor akan ditelaah oleh

pengelola. Telaah itu dilakukan terhadap data BMN yang diusulkan rencana

pemeliharaannya. Telaah itu sekurang-kurangnya meliputi (a) BMN yang kondisinya baik

dan rusak ringan; (b) BMN dalam status digunakan sendiri atau dipinjampakaikan dengan

jangka waktu kurang dari 6 (enam) bulan; (c) Nilai per satuan BMN khusus BMN selain

tanah, bangunan dan alat angkutan bermotor paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta

rupiah ).

Page 27: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

26

2). Forum penelaahan Pengelola Barang dan Pengguna Barang

Secara garis besar, forum penelaahan RKBMN dilaksanakan dalam rangka

konfirmasi kelengkapan, legalitas, kesesuaian dokumen, efektivitas penggunaan BMN, serta

status dan kondisi barang berkenaan dengan pemeliharaan BMN.

Kegiatan ini bertolak dari check list kelengkapan Dokumen sebagaimana telah

dibahas di Kegiatan Belajar kedua dan Kertas kerja Penelaahan sebagaimana tampak pada

tabel Tabel 14. Kegiatan ini dilakukan dengan kegiatan tatap muka dan dilanjutkan dengan

kegiatan melalui on line dengan menggunakan media internet melalui aplikasi sistem

informasi manajemen aset negara. Apabila diperlukan Pengguna Barang dapat

mengundang petugas Pembantu Pengguna Barang Eselon I, PPB-Wilayah dan atau Kuasa

Pengguna Barang yang bersangkutan untuk terlibat dalam forum online tersebut.

Rincian Kegiatan penelaahan RKBMN Pemeliharaan meliputi :

1). Terkait dengan status barang, mencakup sekurang-kurangnya melakukan konfirmasi

status barang serta rencana pemindahtangan atau pemanfaatan BMN untuk tahun yang

direncanakan

2). Konfirmasi kondisi barang yang dimaksudkan agar barang yang diusulkan dalam

RKBMN Pemeliharaan adalah BMN dengan kondisi baik atau rusak ringan.

3). Kegiatan mencakup sekurang-kurangnya melakukan konfirmasi nilai BMN agar barang

yang diusulkan dalam RKBMN Pemeliharaan adalah BMN dengan nilai per satuan paling

sedikit sebesar Rp100.000.000,00 untuk barang selain tanah dan/atau bangunan dan alat

angkutan bermotor.

Penelaahan RKBMN Pemeliharan dituangkan dalam kertas kerja sebagai berikut :

KERTAS KERJA PENELAAHAN RKBMN UNTUK PEMELIHARAAN

TAHUN ANGGARAN

Kementerian/Lembaga :

No

Unit E1

/Wilayah

/KPB/Loka si

Jenis

Belan ja

Kode

Ba-rang

Uraian

Barang

Status

Ba-rang

Kondisi Kebutuhan

Pemelihara an

Hasil

Penelaahan Keteran

gan B RR RB Unit M2 Unit M2

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) (i) (j) (k) (l) (m) (n)

Petugas Penelaah

RKBMN

Page 28: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

27

Pengelola Barang

Nama :

NIP :

Tabel 14 : Kertas Kerja Penelaahan RKBMN Untuk Pemeliharaan Disalin Penulis dari KMK 452/KM.06/2014 tentang Modul Perencanaan Kebutuhan BMN

untuk Penelaahan RKBMN

Selanjutnya berdasarkan penelaahan RKBMN Pengadaan sebagaimana telah

dibahas di kegiatan belajar kedua dan penelaahan RKBMN Pemeliharaan tersebut akan

disusun catatan hasil forum penelaahan yang ditandatangani oleh Petugas Penelaah dari

DJKN dan petugas penelaah dari Kementerian/Lembaga. Catatan Hasil Forum Penelaahan

disajikan pada Tabel 15 berikut ini.

CATATAN HASIL FORUM PENELAAHAN

KEMENTERIAN / LEMBAGA :

TAHUN ANGGARAN :

A. RKBMN UNTUK PENGADAAN

Dari hasil forum diskusi Penelaahan dengan Kementerian/Lembaga ……2)….. kuantitas

BMN yang diusulkan pengadaan adalah sebesar ……3)…………. Dari jumlah yang

diusulkan tersebut, yang disetujui sebesar ………..4)…… dengan penjelasan sebagai

berikut :

1. Kuantitas BMN yang disetujui melalui skema pembelian sebesar …….5)………

2. Kuantitas BMN yang disetujui melalui skema BMN idle sebesar …6)……. Yaitu

……7)……

3. Kuantitas BMN yang disetujui melalui skema penggunaan sementara sebesar …8)…….

Yaitu ……9)……

4. Kuantitas BMN yang disetujui melalui skema sewa sebesar …10)……. Yaitu ……11)……

5. Kuantitas BMN yang tidak disetujui pengadaannya sebesar ……12)…. Yaitu …13)………

Dari jumlah yang tidak disetujui dapat dijelaskan sebagai berikut : 14)

……………………………………………………………………………….

B RKBMN Pemeliharaan

Dari hasil forum diskusi Penelaahan dengan Kementerian/Lembaga ……1)….. kuantitas

BMN yang diusulkan pemeliharaannya adalah sebesar ……15)………….unit dan …..16) …

M2. Dari jumlah yang diusulkan tersebut, yang disetujui sebesar ………..17)…… unit dan

Page 29: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

28

…. 18)… m2. Kuantitas BMN yang tidak disetujui pemeliharaannya sebesar …. 19) unit

dan ….20)… m2. Dari kuantitas yang tidak disetujui tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut : ……………21)……………………………………………………..

C Informasi lainnya

(memuat informasi lain yang dianggap perlu dan penting dalam Forum Penelaahan)

Tempat dan tanggal Penelaahan

Petugas Penelaah

Kementerian/Lembaga ……(1)

Nama :

NIP :

Petugas Penelaah DJKN

Nama :

NIP :

Tabel 15 : Catatan Hasil Forum Penelaahan Disalin Penulis dari KMK 452/KM.06/2014 tentang Modul Perencanaan Kebutuhan BMN

untuk Penelaahan RKBMN

c. Tahap tindak lanjut Hasil Penelaahan RKBMN

Setelah dilakukan penelaahan RKBMN sebagaimana telah dibicarakan di atas, selanjutnya

disusun Konsep Hasil Penelaahan RKBMN. Konsep Hasil Penelaahan RKBMN dilengkapi

dengan Check List Kelengkapan Dokumen, Kertas Kerja Penelaahan, dan Catatan Hasil

Forum Penelaahan dan ditandatangani oleh : (1) Pejabat eselon II di lingkungan Pengelola

Barang yang mendapat delegasi wewenang dari Pengeloa Barang, dan (2) Pengguna

Barang. Hasil Penelaahan RKBMN Pengadaan dapat dilihat di Tabel 16 : Hasil Penelaahan

Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara Pemeliharaan berikut.

Page 30: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

29

HASIL PENELAAHAN RENCANA KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA

PEMELIHARAAN

TAHUN : (2)

KEMENTERIAN/LEMBAGA : (3) HALAMAN : (1)……

No

Unit Eselon

1 / Wilayah

/ KPB /

Lokasi

Jenis

Belanja

Kode

Baran

g

Uraia

n

Baran

g

Status

Barang

Kebutuhan

BMN yang

disetujui

Kebutuhan

Pemeliharaan

BMN

Keterang

an

Unit M2

(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

……………………………

………… (14)

a.n. (15)

…………………………

………(16)

NIP/NRP…………………

………(16)

…………………………………

……………(17)

…………………………………

…………(18)

NIP……………………………

……………(18)

Tabel 16 : Hasil Penelaahan Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara Pemeliharaan Disalin Penulis dari KMK 452/KM.06/2014 tentang Modul Perencanaan Kebutuhan BMN untuk

Penelaahan RKBMN

Naskah Asli Hasil Penelaahan RKBMN yang ditandatangani pejabat eselon II di

lingkungan Pengelola Barang dan Pengguna Barang terdiri atas Hasil Penelaahan RKBMN

Pengadaan dan Hasil Penelaahan RKBMN Pemeliharan.

Naskah Asli Hasil Penelaahan RKBMN disampaikan secara tertulis oleh Direktur

Jenderal Kekayaan Negara kepada pimpinan Kementerian/Lembaga dengan tembusan

kepada Direktur Jenderal Anggaran paling lambat bulan Februari tahun anggaran

sebelumnya.

Page 31: Perencanaan Kebutuhan BMN - Kemenkeu Learning Center · PDF fileSesuai dengan PP 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Nilik Negara/Daerah Pasal 9 ayat 2, ... Misalnya, di sebuah

30

DAFTAR PUSTAKA

Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2014

Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 150/PMK.06/2014

Tentang Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara

Pemerintah Republik Indonesia, Keputusan Menteri Keuangan Nomor KMK

450/KMK.06/2014, Tentang Modul Perencanaan Kebutuhan BMN Untuk Penyusunan

Rencana Kebutuhan Bmn

Pemerintah Republik Indonesia, Keputusan Menteri Keuangan Nomor 452/KMK.06/2014

TENTANG Modul Perencanaan Kebutuhan BMN Untuk Penelaahan RKBMN

Pemerintah Republik Indonesia, Keputusan Menteri Keuangan Nomor 642/KMK.01/2015

tentang Pedoman Penyusunan, Penelitian dan Penyampaian Rencana Kebutuhan

Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Keuangan.

Undang Undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara

Undang Undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 451/KM.6/2014 tentang Pelimpahan Sebagian

Wewenang Menteri Keuangan Kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kepada

Direktur Barang Milik Negara Direktur Jenderal Kekayaan Negara untuk dan atas

nama Menteri Keuangan Menandatangani Dokumen Perencanaan Kebutuhan

Barang Milik Negara

Keputusan Menteri Keuangan nomor 311/KM.6/2015 tentang Modul Perencanaan Barang

Milik Negara Berupa Alat Angkutan Darat Bermotor Dinas Operaswional Jabatan di

Dalam Negeri.