perencanaan pengelolaan laboraturium
DESCRIPTION
laborTRANSCRIPT
-
5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM
1/16
A. PEMBAHASAN1. Pengertian Laboratorium
Menurut Direktorat Pendidikan Menengah Umum (1995: 7),
Laboratorium adalah tempat melakukan percobaan dan penyelidikan.
Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau
ruangan terbuka, misalnya kebun. Dalam pengertian yang terbatas
laboratorium ialah suatu ruangan yang tertutup tempat melakukan
percobaan dan penyelidikan. Selain itu, menurut Widyarti (2005:1)
Laboratorium adalah suatu ruangan tempat melakukan kegiatan
praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-
alat Laboratorium serta adanya infrastruktur Laboratorium yang
lengkap. Kemudian, menurut Wirjosoemarto dkk (2004: 40) pada
konteks proses belajar mengajar sains di sekolah-sekolah seringkali
istilah Laboratorium diartikan dalam pengertian sempit yaitu suatu
ruangan yang didalamnya terdapat sejumlah alat-alat dan bahan
praktikum.1
Menurut Koesmadji (2004), pengertian laboratorium adalah
sebagai suatu ruang atau tempat untuk melakukan percobaan atau
penelitian. Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui
metode praktikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar
dimana siswa berisi teraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk
mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari jadi suatu laboratorium
sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya
meningkatkan mutu serta system pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA).
2. Fungsi Laboratorium dalam Pembelajaran
1Rufiati, Etna.Bagaimana Cara Mengelola Laboratorium.(2011: Bandung).
-
5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM
2/16
Fungsi laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar,
sebagai metode pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana
pendidikan atau sebagai wadah dalam proses belajar mengajar.
Supry
ono (1987) menyatakan tujuan kegiatan laboratorium dalam
pembelajaran sains meliputi:2
a. Membangkitkan dan memelihara daya tarik, sikap, kepuasan,keterbukaan dan rasa ingin tahu terhadap sains.
b. Mengembangkan berpikir kritis dan kemampuan memecahkanmasalah.
c. Meningkatkan berpikir ilmiah dan metode ilmiah.d. Mengembangkan pemahaman konsep dan kemampuan intelektual.e. Mengembangkan kemampuan berpraktikum.
Melalui kegiatan laboratorium siswa dapat mempelajari fakta,
gejala, merumuskan, konsep, prinsip, hokum dan sebagainya. Tujuan
kegiatan praktikum selain untuk memperoleh pengetahuan yang
bersifat kognitif juga bertujuan untuk memperoleh keterampilan/
kinerja, dapat menetapkan pengetahuan dan keterampilan tersebut pada
situasi baru/lain, serta memperoleh sikap ilmiah.
Menurut Wirjosoemarto dkk (2004: 44) fasilitas Laboratorium
adalah sebagai berikut: laboratorium yang baik harus dilengkapi
dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakaian laboratorium
dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa
fasilitas umum dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan
fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai Laboratorium
contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci (sinks), aliran listrik dan
gas. Fasilitas khusus berupa peralatan dan mebelair, contohnya meja
siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat,
2Hadiat, Moedjadi dkk, 1978, Pengelolaan Laboratorium Sekolah Dan Manual Alat Ilmu
Pengetahuan Alam,Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
-
5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM
3/16
lemari bahan, ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K,
pemadam kebakaran dan lain-lain.3
Menurut Wicahyono (2003:30), untuk menentukan apakah suatu
ruangan itu cocok atau tidak untuk dijadikan laboratorium, kita perlu
memperhatikan beberapa hal seperti arah angin, dan arah datangnya
cahaya. Apabila memungkinkan, ruangan Laboratorium sebaiknya
terpisah dari bangunan ruangan kelas. Hal ini perlu untuk menghindari
terganggunya proses belajar mengajar di kelas yang dekat dengan
laboratorium akibat dari kegiatan yang berlangsung di laboratorium,
baik suara atau bau yang ditimbulkan.4
3. Pengelolaan LaboraturiumUntuk mengelola laboratorium dengan baik, diperlukan strategi
untuk mengelolanya. Pengelolaan merupakan suatu proses
pendayagunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan
keberlanjutan fungsi sumber daya. Henri Fayol (1996: 86) menyatakan
bahwa pengelolaan hendaknya dijalankan berkaitan dengan unsur atau
fungsi-fungsi manajer, yakni perencanaan, pengorganisasian,
pemberian komando, pengkoordinasian, dan pengendalian. Sementara
Luther M. Gullick (1993:31) menyatakan fungsi-fungsi manajemen
yang penting adalah perencanaan,pengorganisasian, pengadaan tenaga
kerja, pemberian bimbingan, pengkoordinasian, pelaporan, dan
penganggaran.
Dalam mengelola laboratorium dengan baik, ada beberapa aspek
yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut:5
a. Pengelolaan Perangkat Laboratoriumb. Pengelolaan Kegiatan Lab/Praktikum
3Widyanto, Aji.Pengelolaan Laboratorium(2009: Chemistry Education).
4
Ibid. Hal:23.5Tim Konsultan Kimia.Pengelolaan Laboratorium Bandung(2003: FPTK UPI)
-
5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM
4/16
c. Pengelolaan Limbah Laboratoriumd. Pengelolaan Keselamatan Kerja di Laboratorium
Pengelolaan Laboratorium berkaitan dengan manajemen dalam
pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan
laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang
dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan
fungsinya. Untuk mengelola laboratorium, diperlukan laboran.
Laboran sangat diperlukan agar laboratorium dapat berfungsi dengan
sebaik baiknya. Laboran adalah petugas laboratorium yang membantu
guru agar kegiatan di laboratorium dapat optimal.
a. Pengelolaan Perangkat LaboratoriumUntuk mengelola laboratorium dengan baik kita harus
mengenal perangkat-perangkat manajemen apa yang harus
dikelola. Perangkat-perangkat laboratorium yang dimaksud
tersebut antara lain adalah:6
1. Tata ruang 2. Alat yang baik dan terkalibrasi
3. Infrastruktur 4. Administrasi laboratorium
5. Organisasi laboratorium 6. Fasilitas pendanaan
7. Inventarisasi, keamanan 8. Pengamanan laboratorium
9. Disiplin yang tinggi 10.Ketrampilan SDM
11.Peraturan Dasar 12.Penanganan masalah umum
13.Jenis-jenis pekerjaan
Rincian Kegiatan Masing-Masing Perangkat
a) Tata Ruang ( Lab lay out)Untuk tata ruang, sebaiknya ditata sedemikian rupa
sehingga laboratorium dapat berfungsi dengan baik. Tata ruang
6Djas, Fachri. Penataran Pengelolaan laboratorium (Manajemen Laboratorium). (1998:
Medan Fakultas Kedokteran USU).
-
5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM
5/16
yang sempurna, sejak dimulai perencanaan gedung pada waktu
dibangun. Tata ruang yang baik (kondisi ideal) sebuah
laboratorium harus mempunyai:
(a)Pintu masuk (in)(b)Pintu keluar (out)(c)Pintu darurat (emergency-exit)(d) Ruang persiapan (preparation room)(e) Ruang peralatan (equipment-room)(f) Ruang penangas (fume-hood)(g)Ruang penyimpanan / gudang (storage-room)(h)Ruang staf (Staff-room)(i) Ruang teknisi/laboran(j) Ruang bekerja (activity-room)(k)Ruang istirahat / ibadah(l) Ruang prasarana kebersihan(m)Ruang peralatan keselamatan kerja(n)Lemari praktikan (locker)(o)Lemari gelas (glass-room)(p)Lemari alat-alat optik (opticals-room)(q)Pintu jendela berkassa, agar serangga dan burung tidak dapat
masuk
(r) Fan/ kipas angin(s) Ruang AC untuk alat-alat tertentu yang memerlukan
persyaratan tertentu.
a) Alat yang baik dan terkalibrasiPengenalan terhadap peralatan laboratorium merupakan
kewajiban bagi setiap petugas laboratorium untuk mengetahuinya,
terutama mereka yang akan mengoperasikan peralatan tersebut.
Setiap alat yang akan dioperasikan itu harus benar-benar dalam
kondisi:
-
5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM
6/16
(a)Siap pakai (ready for use)(b)Bersih(c)Terkalibrasi(d)Tidak rusak(e)Beroperasi dengan baik
Peralatan yang ada juga harus disertai dengan buku petunjuk
pengoperasian (manual-operation). Hal ini untuk mengantisipasi
bila terjadi kerusakan, buku manual tersebut dapat dimanfaatkan
oleh teknisi/laboran untuk seperlunya. Teknisi laboratorium yang
ada harus senantiasa berada di tempat, karena setiap kali peralatan
dioperasikan kemungkinan alat tidak dapat beroperasi dengan baik
dapat saja terjadi.
Beberapa peralatan laboratorium yang dimiliki kiranya dapat
disusun secara teratur pada suatu tempat tertentu, berupa rak atau
pada meja yang disediakan. Peralatan berfungsi untuk melakukan
suatu kegiatan pekerjaan, percobaan atau demonstrasi tertentu yang
menghendaki adanya bantuan peralatan. Untuk itu peralatan
laboratorium harus berada dalam kondisi yang baik. Alat-alat ini
disusun secara teratur, sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Peralatan laboratorium sebaiknya dikelompokkan berdasarkan
penggunaannya. Setelah selesai digunakan harus segera
dibersihkan kembali dan disusun seperti semula. Semua alat-alat
ini sebaiknya diberi penutup (cover), misal plastik transparan,
terutama terutama alat-alat yang memang memerlukannya. Alat-
alat yang tidak berpenutup akan cepat berdebu, kotor dan akhirnya
dapat merusak alat yang bersangkutan.
b) Infrastruktur LaboratoriumInfrastruktur ini meliputi :
(a)Laboratory assesment
-
5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM
7/16
Mencakup tentang lokasi laboratorium, konstruksi laboratorium
dan fasilitas lain, termasuk pintu utama, pintu emergency, jenis
meja/pelataran, jenis atap, jenis dinding, jenis lantai, jenis
pintu, jenis lampu yang dipakai, kamar penangas, jenis
pembuangan limbah, jenis ventilasi, jenis AC, jenis tempat
penyimpanan, jenis-jenis lemari bahan kimia, alat optik,
timbangan, instrumen yang lain, kondisi laboratorium, dan
sebagainya.
(b)Fasilitas Umum (General services)Mencakup tentang kebutuhan listrik, stabilitas tegangan,
sumber listrik, distribusi arus, jenis panel listrik, jenis sokets,
sumber air dan pendistribusiannya cukup atau tidak, jenis kran,
jenis bak pembuangan air, apakah tekanan air cukup atau tidak,
instalasi air, instalasi listrik, keadaan toilet/kamar kecil, jenis
kamar/ruang persiapan dan kamar khusus lainnya misal
perbaikan/bengkel, penyediaan tenaga teknisi, penyediaan
dana, dan sebagainya.
c) Administrasi LaboratoriumAdministrasi laboratorium meliputi segala kegiatan
administrasi yang ada di laboratorium, yang antara lain terdiri atas:
(a) Inventarisasi peralatan laboratorium yang ada(b)Daftar kebutuhan alat baru, atau alat tambahan, alat-alat yang
rusak, dan atau alat-alat yang dipinjam/dikembalikan.
(c) Keluar masuk surat menyurat(d)Daftar pemakaian laboratorium, sesuai dengan jadwal kegiatan
praktikum / percobaan yang ada.
(e)Daftar inventarisasi bahan-bahan kimia (chemikalia) dan nonkimia (non chemikalia), bahan-bahan gelas dan sebagainya.
(f) Daftar penerimaan barang serta daftar pembelian barang.
-
5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM
8/16
(g)Daftar inventaris alat alat mebelair (kursi, meja, bangku,lemari, dsb).
(h)Sistem evaluasi dan pelaporan.
d) Inventarisasi dan Keamanan LaboratoriumKegiatan inventarisasi dan keamanan laboratorium meliputi:
semua kegiatan inventarisasi (Inventory=Inventarisasi), seperti
yang telah disebutkan di atas pada semua peralatan, bahan dan
barang-barang yang ada di laboratorium, secara detail.
Inventarisasi ini juga harus memuat sumbernya (dari mana asal
barang tersebut). Misalnya : hibah, droping dari proyek, dari dana
masyarakat lewat komite sekolah, dll.
Keamanan yang dimaksud di sini adalah apakah peralatan
tersebut tetap ada di laboratorium, atau ada yang meminjamnya.
Apakah ada yang hilang, dicuri, pindah tempat atau rusak / sedang
diperbaiki tetapi tidak dilaporkan keadaan sebenarnya. Perlu
diingat bahwa barang-barang dan semua peralatan laboratorium
yang ada adalah milik negara, jadi tidak boleh ada yang hilang.
Tujuan yang akan dicapai dari inventarisasi dan keamanan ini
adalah:
(a)mencegah kehilangan dan penyalahgunaan(b)mengurangi biaya-biaya operasional(c)meningkatkan proses pekerjaan dan hasilnya(d)meningkatkan kualitas kerja(e)mengurangi resiko kehilangan(f) mencegah pemakaian berlebihan(g)meningkatkan kerjasama
e) Penggunaan LaboratoriumPrinsip Umum
(a)Tanggung jawab
-
5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM
9/16
Pimpinan pengelola laboratorium, anggota laboratorium
(guru-guru pengguna lab), teknisi dan laboran bertanggung
jawab penuh terhadap segala kecelakaan yang mungkin timbul.
Karenanya pimpinan pengelola laboratorium di Sekolah
Menengah dipegang oleh guru yang berpengalaman dan
memiliki keahlian yang sesuai. Demikian juga dengan teknisi
dan laboran.
(b)KerapianSemua koridor, jalan keluar dan alat pemadam api harus
bebas dari hambatan seperti botol-botol dan kotak-kotak.
Lantai harus bersih dan bebas minyak, air dan material lain
yang mungkin menyebabkan lantai licin. Semua alat-alat dan
reagent harus segera dikembalikan ke tempat semula setelah
digunakan.
(c)Kebersihan masing-masing pekerja di laboratorium.(d)Perhatian terhadap tugas masing-masing harus berada pada
pekerjaan mereka masing-masing, jangan mengganggu
pekerjaan orang lain. Percobaan yang memerlukan perhatian
penuh tidak boleh ditinggalkan.
(e)Pertolongan pertama ( First-Aid)Semua kecelakaan bagaimanapun ringannya harus
segera ditangani ditempat pertolongan pertama. Bila mata
terpercik, harus segera digenangi air dalam jumlah banyak. Jika
tidak bisa segera dibawa ke dokter. Jadi setiap labotratorium
harus memiliki kotak PPPK, dan harus selalu dikontrol isinya.
(f) PakaianSaat bekerja di laboratorium dilarang memakai baju
longgar, kancing terbuka, berlengan panjang, kalung teruntai,
anting besar, dan lain-lain yang mungkin dapat ditangkap oleh
mesin, ketika sedang bekerja dengan mesin-mesin yang
-
5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM
10/16
bergerak/berputar. Yang paling penting rambut harus dilindung
dari mesin-mesin yang bergerak.
(g)Berlari di laboratoriumTidak dibenarkan berlari-lari di laboratorium atau di
koridor, berjalanlah di tengah koridor untuk menghindari
bertabrakan dengan orang dari pintu yang hendak masuk.
(h)Pintu-pintuPintu-pintu harus dilengkapi dengan jendela pengintip
untuk mencegah terjadinya kecelakaan (misalnya : kebakaran).
(i) Alat-alatAlat-alat seharusnya ditempatkan di tengah meja, agar
alat-alat tersebut tidak jatuh ke lantai. Selain itu, peralatan
sebaiknya juga ditempatkan dengan sumber listrik, jika
memang peralatan tersebut memerlukan listrik untuk sumber
energinya. Demikian juga untuk alat-alat yang menggunakan
air diletakkan di dekat kran air. Alat-alat yang memerlukan
pencahayaan matahari ditempatkan didekat jendela. Alat-alat
yang memerlukan kamar gelap diletakkan di kamar gelap, dll.
f) Organisasi LaboratoriumOrganisasi laboratorium meliputi struktur organisasi, deskripsi
pekerjaan, serta susunan personalia yang mengelola laboratorium
tersebut. Penanggung jawab tertinggi di laboratorium tersebut
adalah Ketua Laboratorium. Ketua Laboratorium bertanggung
jawab terhadap semua kegiatan yang dilakukan dan juga
bertanggung jawab terhadap seluruh peralatan yang ada. Para
anggota laboratorium yang berada di bawah ketua laboratorium
juga harus sepenuhnya bertanggung jawab terhadap semua
pekerjaan yang dibebankan padanya. Demikian pula teknisi dsan
laboran.
g) Fasilitas Pendanaan
-
5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM
11/16
Ketersediaan dana sangat diperlukan dalam operasional
laboratorium. Tanpa adanya dana yang cukup, kegiatan
laboratorium akan berjalan tersendat-sendat, bahkan mungkin tidak
dapat beroperasi dengan baik. Dana dapat diperoleh dari :
a) Dana dari pemerintahb) Dana dari masyarakat (lewat Komite Sekolah)c) Bantuan proyek (droping dari pemerintah)d) Sumber lain.
h) Disiplin yang tinggiDisiplin yang tinggi dari teknisi, laboran dan semua pengelola
laboratorium akan mendukung terwujudnya efisensi kerja yang
tinggi. Kedisiplinan sangat dipengaruhi oleh pola kebiasaan dan
perilaku dari manusianya sendiri. Oleh sebab itu mereka
seharusnya dapat menyadari akan tugas, wewenang dan fungsinya.
Sesama laboran, teknisi, dan guru pengelola lab harus ada kerja
sama yang baik, sehingga setiap keslitan dapat dipecahkan
bersama. Yang juga tidak kalh pentingnya adalah kerjasama
pengelola lab dengan unsur pimpinan sekolah yang menangani
sarana dan prasarana sekolah.
i) KetrampilanKetrampilan para tenaga laboran / teknisi harus selalu
ditingkatkan kualitasnya. Peningkatan ketrampilan mungkin dapat
diperoleh melalui pendidikan tambahan seperti pendidikan
ketrampilan khusus, penataran, workshop, magang dll. Peningkatan
ini diharapkan dapat meningkatkan peran aktif mereka di
laboratorium masing-masing. Peningkatan ketrampilan dapat juga
dilakukan melalui bimbingan dari guru pengelola lab yang
kompeten.
-
5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM
12/16
j) Peraturan DasarBeberapa peraturan dasar untuk menjamin kelancaran jalannya
kegiatan di laboratorium antara lain:
(a)Dilarang makan/minum di dalam laboratorium(b)Dilarang merokok, karena mengandung potensi bahaya(c)Dilarang meludah, akan menyebabkan terjadinya kontaminasi(d)Dilarang berlari, terutama bila ada bahaya kebakaran, gempa
dan sebagainya. Jadi harus tetap berjalan saja.
(e)Dilarang bermain dengan peralatan laboratorium yang belumdiketahui cara penggunaannya. Sebaiknya tanyakan pada orang
yang tahu atau pada teknisi.
(f) Diharuskan selalu menulis label yang lengkap, terutama padabahan-bahan kimia.
(g)Dilarang mengisap / menyedot dengan mulut segala bentukpipet. Semua alat harus menggunakan bola karet pengisap
(pipet-pump).
(h)Diharuskan memakai baju laboratorium, dan juga sarungtangan terutama saat menuang bahan-bahan kimia yang
berbahaya seperti asam sulfat.
(i) Untuk peralatan laboratorium yang spesifik yang sudah adamanual dari pabriknya, dilarang membuat sendiri peraturan
penggunaan alat tersebut apalagi bila bertentangan dengan
manual yang telah ada.
k) Penanganan Masalah Umum(a)Mencampur zat-zat kimia
Jangan mencampur zat kimia tanpa mengetahui sifat
reaksinya. Jika belum tahu segera tanyakan pada orang yang
mengetahuinya.
(b)Zat-zat baru atau kurang diketahui.
-
5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM
13/16
Demi keamanan laboratorium, berkonsultasilah
sebelum menggunakan zat-zat kimia baru atau yang kurang
diketahui.
(c)Membuang mnaterial berbahaya yang harus diketahui resikoyang mungkin terjadi. Pastikan cara membuangnya tidak
menimbulkan bahaya. Demikian juga terhadap air buangan dari
laboratorium
(d)TumpahanTumpahan asam segera diencerkan lenih dulu dengan
air dan netralkan dengan soda abu atau CaCO3, dan untuk basa
dengan air dinetralisir dengan asam encer. Sebelum pengepelan
pastikan kain yang digunakan sudah bebas dari asam atau
alkali. Tumpahan berupa minyak harus ditaburi pasir, baru
disapu dan dibuang ditempat sampah.
l) Jenis PekerjaanBerbagai jenis pekerjaan yang ada di laboratorium harus
dibicarakan bersama antara pimpinan laboratorium, anggota dan
teknisi serta laboran. Pemahaman atas jenis pekerjaan di
laboratorium bertujuan untuk :
b. Pengelolaan Kegiatan/Praktikum LaboratoriumKinerja suatu lembaga biasanya ditentukan oleh frekuensi dan
kualitas kegiatan yang dilakukannya. Kinerja lembaga yang baik
tentu sangat ditentukan oleh seberapa jauh personel yang ada di
dalamnya memfungsikan semaksimal mungkin prasarana dan
sarana yang ada. Prestasi personel dan lembaga tersebut dapat
dikenal oleh banyak orang manakala lembaga tersebut
mempublikasikan keadaan lembaganya melalui media informasi.
-
5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM
14/16
Publikasi tersebut tidak lain merupakan pertanggung jawaban
(akuntabilitas) lembaga itu tehadap publik. Implikasi dari publikasi
yang disajikan, tentunya menuntut adanya data yang tepat sesuai
keadaan nyata. Data kegiatan nyata dapat diungkapkan, manakala
kegiatan yang dilakukan terekam/teradministrasi dengan baik.
Oleh karena itu pengadministrasian kegiatan lembaga
khususnya kegiatan laboratorium merupakan salah satu bagian
penting dari pengelolaan lembaga/laboratorium. Di suatu lembaga
mungkin saja hanya memiliki satu laboratorium mungkin juga
lebih. Misalnya dalam sistem persekolahan mungkin terdapat lab
kimia, fisika, dan biologi; pada lembaga lain untuk bidang kimia
sendiri tersedia berbagai macam lab seperti lab kimia dasar, lab
kimia anorganik, lab kimia analitik, lab kimia fisika, lab kimia
instrumen, lab kimia oganik, lab biokimia dll. Dengan tidak
memandang banyak dan sedikitnya jumlah lab yang ada disuatu
lembaga, maka pengadminstrasian kegiatan lab merupakan
qonditio sin quanon karena diperlukan untuk kepentingan,
kemajuan dan keberlanjutan lembaga itu.
c. Pengelolaan Limbah LaboratoriumLimbah menurut Recycling and Waste Management Act (krW-
/AbfG) didefinisikan sebagai benda bergerak yang diinginkan oleh
pemiliknya untuk dibuang atau pembuangannya dengan cara yang
sesuai, yang aman untuk kesejahteraan umum dan untuk
melindungi lingkungan. Adanya bahan kimia di universitas di
mulai dari pemberian bahan yang diperlukan dari gudang bahan
kimia kepada pekerja atau mahasiswa yang mengambil mata kuliah
praktek di laboratorium. Bahan tersebut digunakan untuk sintesis
maupun analisis. Karena tujuan penggunaannya maka terbentuk
bahan awal, produk samping, pelarut yang digunakan dan bahan
kimia yang terkontaminasi, dimana bahan ini harus diurai atau
-
5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM
15/16
dibuang jika daur ulangnya tidak mungkin dilakukan. Berlawanan
dengan limbah industri, limbah kimia dari laboraotrium di
universitas yang terbentuk biasanya dalam jumlah kecil dari
campuran yang sangat kompleks. Intinya, hal ini menyatakan
jumlah limbah yang berarti, yang harus dibuang dari universitas
dengan menggunakan dananya sendiri.
Untuk membuang limbah laboratorium, yang mungkin berbeda
pada tempat yang berbeda pula, cara yang sesuai bergantung pada
tipe percobaan yang dilakukan dan bahan kimia yang digunakan.
Tetapi beberapa tipe limbah berbahaya yang dihasilkan tidak dapat
dibuang dalam bentuk aslinya dan harus diolah terlebih dahulu.
Dengan bantuan proses yang sesuai, limbah tersebut dapat
dihilangkan sifat racunnya di tempat bahan tersebut dihasilkan.
Keuntungan dari penghilangan sifat racun juga mengurangi resiko
kontaminasi pada pekerja yang tidak berpengalaman dalam
menanganinya bila terjadi kecelakaan dengan limbah ini, oleh
karena itu hal ini juga untuk menghindari resiko terhadap
kontaminasi lingkungan.
d. Pengelolaan Keselamatan Kerja di LaboratoriumSelama abad yang lalu, kimia telah membuat kita semakin
memahami dunia fisik dan biologis serta kemampuan kita untuk
memanipulasinya. Pekerjaan yang dilakukan di laboratorium kimia
di seluruh penjuru dunia terus memungkinkan kemajuan penting di
dunia sains dan teknik. Laboratorium kimia menjadi pusat
pemerolehan pengetahuan dan pengembangan materi baru untuk
digunakan di masa depan, serta pusat pemantauan dan
pengendalian bahan kimia yang saat ini digunakan secara rutin
dalam ribuan proses komersial. Sebagian besar bahan kimia yang
saat ini dihasilkan dan digunakan adalah bahan yang bermanfaat,
tetapi sebagian juga berpotensi merusak kesehatan manusia,
-
5/26/2018 PERENCANAAN PENGELOLAAN LABORATURIUM
16/16
lingkungan, dan sikap masyarakat terhadap perusahaan kimia.
Lembaga harus menyadari potensi penyalahgunaan secara tidak
sengaja dan sengaja seperti terorisme atau perdagangan obat-
obatan ilegal. Laboratorium menghadapi sejumlah ancaman,
termasuk pencurian informasi sensitif, peralatan bernilai tinggi, dan
bahan kimia dengan penggunaanganda yang mungkin digunakan
sebagai senjata. Penyelamatan dan pengamanan bahan kimia bisa
mengurangi risiko-risiko ini. Budaya baru yang berisi kesadaran
keselamatan dan keamanan, akuntabilitas, penataan, dan
pendidikan telah berkembang di seluruh dunia di laboratorium
milik industri kimia, pemerintah, dan lembaga pendidikan.
Laboratorium telah mengembangkan prosedur dan peralatan
khusus untuk menangani dan mengelola bahan kimia secara
selamat dan aman. Pengembangan budaya keselamatan dan
keamanan menghasilkan laboratorium yang aman dan sehat bagi
lingkungan tempat kita mengajar, belajar, dan bekerja.