perencanaan pengembangan produk kerupuk ...eprints.ums.ac.id/77444/1/naskah publikasi.pdfproduk...
TRANSCRIPT
PERENCANAAN PENGEMBANGAN PRODUK KERUPUK
BROKOLI DENGAN METODE VALUE ENGINEERING
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pada
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Oleh:
M MISQOL KHOIR ABDUL HARIS
D600140124
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PERENCANAAN PENGEMBANGAN PRODUK KERUPUK BROKOLI
DENGAN METODE VALUE ENGINEERING
PUBLIKASI ILMIAH
oleh:
M Misqol Khoir Abdul Haris
D600140124
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Suranto ST, MM, Msi
NIK : 797
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PERENCANAAN PENGEMBANGAN PRODUK KERIPIK BROKOLI
DENGAN METODE VALUE ENGINEERING
OLEH :
M MISQOL KHOIR ABDUL HARIS
D 600 140 124
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada Hari Senin, 29 Juli 2019
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji
1. Dr. Ir. Suranto M.M, M.si. (……..……..……………)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Etika Muslimah, ST, MM, MT (…………………………)
Penguji Pendamping I
3. Ahmad Kholid Alghofari, ST, MT (…………………………)
Penguji Pendamping II
Dekan Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Ir. Sri Sunarjono, M,T, Ph.D., IPM
NIK/NIDN : 0630126302
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 29 Juli 2019
Yang menyatakan,
M Misqol Lhoir Abdul Haris
D600140124
1
PERENCANAAN PENGEMBANGAN PRODUK KERIPIK BROKOLI
DENGAN METODE VALUE ENGINEERING
Abstrak
Mengembangkan produk makanan ringan berarti harus menaikkan nilai produk melalui
perbaikan kemasan, rasa, bentuk, harga dan keawetan. Menaikkan nilai produk dapat
dilakukan dengan metode rekayasa nilai (Value Engineering). Metode rekayasa nilai
terbagi dalam lima tahapan yaitu: tahap informasi, tahap kreatif, tahap evaluasi, tahap
pengembangan dan tahap implementasi. Mengembangkan produk keripik brokoli
menggunakan rekayasa nilai pada penelitian ini menghasilkan 1 alternatif rancangan
produk keripik brokoli terbaik dari 120 rancangan produk yang dapat dibangkitkan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rancangan produk terbaik memiliki nilai
performansi sebesar 147.473 dengan biaya produksi sebesar Rp. 5380. Rancangan
terdiri dari rasa pedas dan rasa pedas yang dikombinasikan dengan rasa lainnya,
kemasan kertas yang dilapisi dengan alumunium foil didalamnya, dengan desain
kemasan konsep 1, dan harga dibawah Rp. 10.000, dengan keawetan >6 Bulan. Hasil
penelitian ini kemudian diimplementasikan pada UKM Sholeh Putra Grup untuk
diproduksi dan diedarkan dipasar.
Kata Kunci: keripik, brokoli, produk, rekayasa nilai
Abstract
Developing a snack product means having to increase the value of the product through
improvements in packaging, taste, shape, price and durability. Raising the product value
can be done by value engineering methods. Value engineering methods are divided into
five stages, namely: the information stage, the creative stage, the evaluation stage, the
development stage and the implementation phase. Developing broccoli chips using
value engineering in this study produced one alternative design of the best broccoli
chips from 120 product designs that could be raised. The results of this study indicate
that the best product design has a performance value of 147,473 with a production cost
of Rp. 5380. The design consists of spicy flavor and spicy flavor combined with other
flavors, paper packaging coated with aluminum foil in it, with concept 1 packaging
design, and prices below Rp. 10,000, with durability> 6 Months. The results of this
study were then implemented in Sholeh Putra Grup UKM to be produced and circulated
in the market.
Keywords: chips, broccoli, products, value engineering
1. PENDAHULUAN
Industri makanan ringan sekarang semakin berkembang pesat, kementrian perindustrian
pada tahun 2017 memprediksi sektor industri ini akan tumbuh sebesar 7.5% - 7.8% dari
jumlah sebelumnya. Produk yang dihasilkan beraneka ragam, mulai dari jenis – jenis
2
camilan, camilan instant, minuman kemasan, minuman siap saji, dan sebagainya.
Pertumbuhan ini mengakibatkan varian produk yang ditawarkan semakin banyak, hal
ini memacu persaingan pada sektor ini semakin ketat. Untuk memenangkan persaingan,
produsen dituntut untuk terus memuaskan konsumen, ketika konsumen merasa puas
maka secara otomatis konsumen akan membelik kembali dan juga merekomendasikan
produk kepada konsumen lain.
Kepuasan konsumen merupakan salah satu indikator terpenting dari berjalannya
suatu bisnis, Perusahaan apabila ingin meningkatkan penjualan, keuntungan dan
memperluas pasar maka harus menjadikan kepuasan konsumen sebagai tujuan akhir dari
dibuatnya produk. Dalam upaya untk terus memuasakan konsumen, produsen harus
memenuhi kebutuhan/keinginan konsumen yang terus berubah – ubah seiring dengan
perubahan zaman. Fenomena perubahan kebutuhan dan gaya hidup yang disebabkan
perkembangan zaman ini memacu perusahaan selaku produsen untuk terus berinovasi,
Produk lama di rancang kembali dan produk baru tiada hentinya terus dikembangkan
(Rini, 2013). Produsen yang gagal dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang terus
berubah maka akan mengalami krisis penjualan dan akhirnya bisa bangkrut jika tidak
dilakukan perbaikan.
Kegagalan dalam memenuhi kepuasan konsumen terjadi pada UKM Sholeh
Putra Group disalatiga. UKM Sholeh Putra Group belum pernah mengembangkan
produknya, sehingga dalam 1 tahun ini penjualan produk mengalami penurunan setiap
bulannya, penurunan penjualan ini diakibatkan oleh ketidak mampuan UKM ini
mengikuti perubahan kebutuhan konsumen terhadap produk keripik, sehingga
konsumen beralih ke produk dari competitor lain. Jika terus dibiarkan akan bisa
menyebabkan krisis penjualan jika tidak segera dilakukan perbaikan.
Metode rekayasa nilai (Value Engineering) dipilih karena dapat menghasilkan
sebuah produk yang memiliki nilai tinggi dengan biaya yang rendah. Hal ini sesuai
dengan harapan dari pemilik ukm yang ingin membuat produk yang memiliki daya
saing tinggi dengan harga yang murah. Diharapkan setelah penelitian ini dapat
dikembangkan produk keripik brokoli yang sesuai dengan permintaan produsen dan
konsumen, Dihasilkan produk yang memiliki nilai (value) tertinggi sesuai dengan
3
keinginan konsumen dan Dihasilkan produk dengan kualitas terbaik yang telah
diperbaiki kelemahannya.
2. METODE
Dalam mengembangkan produk keripik brokoli di UKM Sholeh Putra Group untuk
membantu UKM ini mengembangkan produk sesuai dengan kebutuhan/keinginan
konsumen dan memiliki nilai (value) tinggi. Metode yang digunakan untuk melakukan
pengembangan produk adalah metode rekayasa nilai (Value Engineering). Dalam
mengembangkan produk menggunakan Value Engineering (Rekayasa Nilai) ada 5
tahapan yang harus dilalui yaitu tahap informasi, tahap kreatif, tahap evaluasi, tahap
pengembangan dan tahap implementasi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengumpulan informasi yang berkaitan dengan produk keripik dari sisi produsen dan
konsumen dilakukan untuk menggali ide tentang rancangan pengembangan produk
keripik yang akan dibuat. Hasil dari tahap ini berupa informasi tentang spesifikasi
produk keripik yang diinginkan konsumen, biaya produksi, dan fungsi produk.
Informasi Tentang Produk Keripik Brokoli dari Sisi Produsen didapatkan
peneliti dengan metode wawancara langsung kepada pemilik UKM Sholeh Putra Grup,
berikut hasil rekap wawancara dengan pemilik UKM Sholeh Putra Grup:
Spesifikasi keripik brokoli adalah keripik brokoli dengan merek Chipsbro
berbentuk kotak, dengan ukuran berat bersih perkemasan 100 Gram dan 250 Gram,
dijual dengan rasa original dan pedas, dibungkus dengan kemasan plastik dan memiliki
tingkat keawetan selama 3 bulan.
Rasa keripik yang umum dipasar menurut produsen adalah rasa pedas, pedas
manis, keju, barbeque dan original. Produsen siap menambah variasi rasa yang baru
agar konsumen lebih banyak tertarik untuk membeli.
Produsen merasa Kemasan produk terlalu sederhana dan kurang menarik minat
beli konsumen. Produsen bersedia kemasan produk keripik mereka diredesain ulang
sesuai dengan keinginan konsumen.
4
Produsen menginginkan produk keripik brokoli dikembangkan dengan memuat
4 aspek fungsi yaitu memberikan rasa yang enak, estetika, harga ekonomis dan awet.
Informasi tentang spesifikasi produk yang diinginkan konsumen didapatkan dengan cara
membagikan kuisioner kepada konsumen, kuisioner diajukan pada tahap ini dibagi
dalam 2 kuisioner. Kuisioner pertama diajukan kepada konsumen untuk mengetahui
alasannya ketika membeli produk keripik yaitu Alasan konsumen membeli produk
keripik karena 6 faktor yaitu faktor rasa, kemasan, harga, keawetan, berat bersih, bentuk
keripik. Dari hasil pembandingan faktor oleh responden, didapatkan urutan derajat
kepentingan faktor ketika membeli produk keripik yaitu: (1) rasa, (2) harga, (3)
keawetan, (4) kemasan, (5) berat bersih dan (6) bentuk keripik
Tabel 1. Hasil Penyebaran Kuisioner Yang Pertama
4 faktor utama dengan bobot tertinggi dijadikan prioritas utama dalam
pengembangan produk keripik yaitu faktor kemasan, rasa, harga, dan keawetan.
Estimasi biaya produksi keripik brokoli per 3Kg bahan baku adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Biaya Awal Produksi Kripik Brokoli
Biaya yang dikeluarkan untuk membuat 60 Pcs keripik brokoli adalah sebesar
Rp. 220.000. biaya tersebut masih ditambah lagi dengan biaya overhead sebesar 10%
yang terdiri dari biaya 5% biaya listrik dan 5% biaya distribusi, sehingga perhitungan
totalnya adalah sebagai berikut:
HPP = Biaya Produksi + Biaya Overhead
= Rp. 220.000 + 10%*220.000
= Rp. 220000 + Rp. 22000
= Rp. 242.000,00
Bahan Satuan Harga
Brokoli 3 Kg 36000
Tepung Terigu 3 Kg 24000
Bumbu 1 Pcs 10000
Kemasan 1 Pack 30000
Perasa 1 Pcs 20000
Biaya Produksi - 100000
220000Total
Rasa Kemasan Harga Keawetan Berat Bersih Bentuk kripik Total
Nilai Kuisioner 404 431 391 385 355 286 2252
Bobot 0.179396092 0.191385435 0.173623446 0.170959147 0.157637655 0.126998224 1
Perangkingan 2 1 3 4 5 6
5
Hpp untuk membuat 1 Pcs Produk keripik brokoli adalah sebagai berikut:
HPP 1 Pcs = Hpp (total)/60
= Rp. 242.000,00/ 60
p = Rp. 4.100,00
Berdasarkan hasil perhitungan, untuk membuat 1 (satu) pcs keripik brokoli,
dibutuhkan biaya Rp. 4.100,00. Tahap kreatif merupakan tahapan kedua yang dilakukan
untuk membuat ide alternative – alternative konsep rancangan dan desain produk untuk
menciptakan produk terbaik.
Analisa kebutuhan konsumen dilakukan dengan cara berdiskusi dengan pemilik
perusahaan. Hasil diskusi tentang kriteria kebutuhan konsumen dan analisa tentang cara
memenuhi kriteria kebutuhan konsumen menjadi kebutuhan konsumen dilakukan
dengan cara berdiskusi dengan pemilik UKM Sholeh Putra Grup.
Tabel 3. Analisa Teknik Pemenuhan Kriteria Kebutuhan Konsumen.
No Kriteria Analisa teknik
1 Rasa Brokoli terasa pada keripik
brokoli
Menggunakan brokoli segar,dengan
perbandingan antara brokoli dan
tepung adalah 50% brokoli dan 50%
tepung.
2 keripik terasa enak saat dikonsumsi menambahkan perasa makanan
3 Keripik memiliki nilai Gizi tinggi menambahkan daging sapi/ayam
untuk menambah kandungan gizi
dalam keripik
4 Kerenyahan keripik brokoli keripik digoreng pada tingkat
kematangan sempurna
5 Keripik aman dikonsumsi menggunakan bahan - bahan yang
segar dan berlabel BPOM.
Menjalankan proses produksi sesuai
dengan standar dinas kesehatan
6 Kemasan keripik Menarik bekerja sama dengan perusahaan
branding produk untuk menciptakan
kemasan keripik yang menarik
6
7 Keripik awet tidak mudah kadaluarsa kandungan minyak dan air dalam
keripik dibawah 10%, kemasan
tertutup rapat, dan menambahkan
bahan pengawet makanan
8 Keripik brokoli tidak berubah bau,
rasa, dan warna sampai waktu
kadaluwarsa
mengguanakan kemasan yang kedap
udara, mampu melindungi keripik
dari air dan tertutup rapat
Variabel item rancangan produk keripik brokoli dibuat dengan melakukan
diskusi bersama pemilik UKM. Hasil diskusi didapatkan rancangan variabel alternatif
yang dapat ditawarkan kepada konsumen dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. Rancangan Variabel Alternatif
Alternatif rancangan dapat dibangkitkan dengan mengkombinasikan satu item
pada faktor rasa, bahan kemasan, desain kemasan, keawetan dan harga. dari tabel diatas
maka jumlah alternatif rancangan yag dapat dibangkitkan sebanyak: 5x3x2x2x2=120
rancangan produk keripik. Jumlah ini dianggap masih terlalu banyak untuk ditawarkan
kepada konsumen, karena itu perlu dilakukan reduksi dengan menggunakan metode
zero one.
Gambar 1. Rancangan Desain 1 Gambar 2. Rancangan Desain 2
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4 Alternatif 5
Rasa 4 Pedas Keju Barbeque Ayam Panggang Original
Bahan Kemasan 3 Plastik Kertas Alumunium Foil
Desain Kemasan 2 Desain 1 Desain 2 Desain 3
Keawetan 2 6 Bulan 12 Bulan
Harga 2 Rp. 10.000 - 15.000 Rp. 15.000 - Rp. 20.000
FaktorJumlah
Item
Item Alternatif
7
Gambar 3. Rancangan Desain 3
Pada tahap analisa dilakukan analisa rancangan alternatif produk keripik brokoli
untuk mendapatkan rancangan dengan nilai (Value) terbaik menggunakan metriks zero
one untuk mengetahui nilai performansi dari setiap alternatif variabel dan analisa biaya
untuk mengetahui besarnya biaya setiap alternatif variabel.
Setelah mengetahui masing – masing bobot kuisioner dan bobot zero one
rancangan produk kemudian dihitung nilai performansi masing – masing alternatif
variabel. Nilai performansi kriteria variabel rancangan produk keripik dihitung untuk
mengetahui bobot performa dari setiap variabel kriteria. Nilai performansi dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut:
Penghitungan nilai performansi dilakukan dengan mengalikan nilai bobot zero
one dengan nilai bobot kuisioner setiap kriteria, kemudian dikelompokkan berdasarkan
nilai performansinya. Berikut adalah hasil perhitungan perfromansi pada fungsi rasa,
kemasan, harga, dan keawetan.
Pada tahap pengembangan, dilakukan usaha perbaikan untuk memperbaiki
kelemahan alternatif rancangan terpilihih. Untuk menganalisa kelemahan alternatif
rancangan dilakukan dengan cara berdiskusi dengan UKM Sholeh Putra Grup selaku
produsen keripik. Pada tahap pengembangan ini difokuskan untuk memperbaiki
alternatif rancangan yang terdiri dari rasa pedas, kemasan dari kertas dengan desain
kemasan adalah desain 1, harga dibawah Rp. 10.000 dan tingkat keawetan selama 12
8
bulan. Alternatif rancangan terpilih dianalisa sisi kelemahannya untuk kemudian
dicarikan alternatif perbaikannya.
Setelah mengetahui kelemahan dari alternatif rancangan kemudian dicari
alternatif perbaikannya. Untuk mengetahui perbaikan apa saja yang dilakukan pada
kelemahan alternatif rancangan terpilih dilakukan diskusi dengan UKM Sholeh Putra
Grup. Berikut adalah perbaikan – perbaikan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki
kelemahan alternatif rancangan terpilih Memproduksi semua alternatif rasa dengan
persentasi jumlah produksi untuk rasa pedas diproduksi sebanyak 22%, rasa barbeque
diproduksi sebanyak 20%, rasa keju diproduksi sebanyak 20%, rasa sapi panggang
diproduksi sebanyak 19%, dan rasa original diproduksi sebanyak 17%. Pada kemasan
dalam keripik dilapisi dengan alumunium foil untuk menahan minyak agar tidak
merusak kemasan luar. Kemasan ditutup dengan cara disealer untuk menekan biaya dari
kemasan. Mencantumkan informasi varian rasa keripik dan tanggal kadaluarsa keripik
pada kemasan bagian depan.
Alternatif rancangan terpilih setelah dilakukan pengembangan mengalami
perubahan biaya produk dikarenakan penggantian rasa, penutup kemasan dan
penambahan lapisan kemasan dalam dapat menurunkan atau menaikkan biaya produk.
Berikut adalah biaya produksi alternaitf rancangan produk setelah dilakukan
pengembangan.
Tabel 5. Biaya Produksi Alternatif Perbaikan
Bahan Satuan Harga
Brokoli 3 Kg 36000
Tepung 3 Kg 24000
Bumbu 1 Pcs 10000
Kemasan Alufoil 1
Alufoil 1 Pcs
78000
Kombinasi Rasa Pedas 250
Gram 13000
Biaya Produksi - 100000
Total 261000
9
Biaya yang dikeluarkan untuk membuat 60 Pcs Keripik brokoli adalah sebesar
Rp. 261.000. biaya tersebut masih ditambah lagi dengan 5% biaya listrik dan 5% biaya
distribusi, sehingga perhitungan totalnya adalah sebagai berikut:
HPP = Biaya Produksi + Biaya Overhead
= Rp. 261.000 + 10%*261.000
= Rp. 261.000 + Rp. 26.100
= Rp. 287100
Hpp untuk membuat 1 Pcs Produk Keripik brokoli adalah sebagai berikut:
HPP 1 Pcs = Hpp (total)/60
= Rp. 287100/60
p = Rp. 4785
Berdasarkan hasil perhitungan, untuk membuat 1 (satu) pcs Keripik brokoli
dengan alternatif rancangan perbaikan dibutuhkan biaya Rp. 4.785,00.
Nilai (value) rancangan produk setelah dilakukan perbaikan juga mengalami perbuahan.
Nilai rancangan setelah dilakukan perbaikan menjadi.
Tabel 6. Nilai (Value) Setelah Dilakukan Perbaikan
Nilai (value) sebelum dilakukan perbaikan adalah 26.813, namun setelah dilakukan
perbaikan nilainya mengalami kenaikan menjadi 34.453. peningkatan ini disebabkan
karena biaya alternatif perbaikan lebih rendah dari biaya alternatif 1.
Tahap terakhir dari rekayasa nilai adalah tahap presentasi. Tahap presentasi
adalah tahap untuk mempresentasikan hasil akhir yang didapatkan kepada perusahaan
mengenai rancangan produk Keripik brokoli yang memiliki nilai performansi tinggi
yang nantinya akan diimplementasikan oleh perusahaan sebagai produk yang akan
dipasarkan oleh perusahaan.
Spesifiksasi produk awal kripik brokoli sebelum dilakukan penelitian adalah
Keripik dengan merek jayyid Keripik, berbentuk kotak, dengan ukuran berat bersih
perkemasan 100 Gram, dijual dengan rasa original dan pedas, dibungkus dengan
kemasan plastik dan memiliki tingkat keawetan selama 3 bulan. Biaya produksi awal
Performa Biaya Nilai
Alternatif 1 16.48592 5500 29.9744
Alternatif Perbaikan 16.48592 4785 34.45333
10
produk sebesar Rp. 4.400,00 dan dijual dengan harga Rp. 7000. Keuntungan yang
didapatkan perusahaan pada saat menjual produk awal adalah sebesar Rp. 2.600,00.
Gambar 4. Produk Awal Kripik Brokoli
Spesifikasi produk Keripik brokoli yang baru setelah dilakukan rekayasa nilai
adalah Keripik brokoli dengan nama ChipsBro kemasan menggunakan kemasan yang
berbahan kertas yang dilapisi dengan alum,unium foil, dengan ukuran 12x20 cm. rasa
yang dapat disajikan oleh perusahaan adalah rasa pedas, rasa barbeque, rasa keju, ras
ayam panggang dan rasa original. Keawetan produk Keripik dapat bertahan selama 12
bulan pada kemasan yang tertutup rapat dan hampa udara. Harga pokok produksi (HPP)
yang didapat sebesar Rp. 4.711,00. Perusahaan dapat menjual produk dengan harga Rp.
7000,00 dengan profit sebesar Rp. 2.289.00.
Penggunaan metode rekayasa nilai dalam proses pengembangan produk, tidak
harus selalu menghasilkan produk baru dengan biaya yang sama atau lebih sedikit dari
produk lama, melainkan tujuan penggunaan metode rekayasa nilai adalah untuk
menghasilkan produk baru dengan nilai (value) yang lebih tinggi dari produk awal,
namun biaya yang dihasilkan sama atau lebih sedikit lebih tinggi dari produk awal.
Hasil pengembangan produk dengan metode rekayasa nilai menghasilkan Harga pokok
produksi (HPP) produk mengalami kenaikan dari produk yang lama ke produk yang
baru, kenaikan sebesar Rp. 311,00. Hal ini berarti perusahaan mengalami kerugian
sebesar Rp. 311,00 setiap penjualan 1 produk kripik yang baru. Daya jual produk baru
11
jika dijual dengan harga yang sama lebih tinggi daripada produk lama, sehingga
perusahaan harus rela kehilangan sedikit keuntungan demi mendapatkan hasil penjualan
yang lebih banyak.
Gambar 5. Produk Kripik Setelah Dilakukan Penelitian
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Menurut Produsen (UKM. Sholeh Putra Grup) pengembangan dengan memuat 4 aspek
fungsi yaitu memberikan rasa yang enak, estetika, harga ekonomis dan awet. Sedangkan
menurut konsumen aspek kriteria yang diiginkan adalah aspek rasa pedas , kemasan
menarik dan terbuat dari kertas harga kurang dari 10.000 dan keawetan lebih dari 6
bulan. Pengembangan keripik brokoli menghasilkan keripik yang memiliki rasa pedas,
dengan kemasan dari kertas yang dilapisi alumunium foil didalamnya, harga jual Rp.
7500 dengan keawetan lebih dari 6 bulan.
Dari hasil perhitungan dengan Value Engineering (VE) didapatkan alternatif
rancangan dengan nilai (value) tertinggi adalah alternatif dengan rasa pedas, kemasan
dari kertas dengan desain kemasan adalah desain 1, harga dibawah Rp. 10.000 dan
tingkat keawetan selama lebih dari 6 bulan dengan nilai performansi sebesar 27.56 dan
biaya produksi sebesar Rp. 5350.
Usaha untuk memperbaiki kelemahan alternatif rancangan dilakukan dengan
Mengganti rasa pedas dengan menggunakan kombinasi rasa pedas dengan rasa lainnya.
Pada kemasan dalam keripik dilapisi dengan alumunium foil untuk menahan minyak
agar tidak merusak kemasan luar. Kemasan ditutup dengan cara disealer untuk menekan
12
biaya dari kemasan. Mencantumkan informasi varian rasa keripik dan tanggal
kadaluarsa keripik pada kemasan bagian depan. Biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi produk dengan alternatif rancangan 1 setelah dilakukan perbaikan adalah
sebesar Rp. Rp. 5680.
4.2 saran
Diharapkan ada penelitian lanjutan untuk meneliti tentang penilaian konsumen terhadap
hasil pengembangan produk keripik brokoli.
DAFTAR PUSTAKA
Buchari, Alma, 2000. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung
Makarim, C. A. (2007). Value Engineering e-learning 2007 module, (75), Jakarta.
Nasution, R. (2005). “ Teknik Sampling .” Universitas Sumatera Utara, 1, 25–28,
Medan.
Pujianto, Totok & DKK,2014, Penerapan Rekayasa Nilai Dalam Pemilihan Rancangan
Kemasan dan Rasa Produk Dodol Berdasar Pada Ketertarikan Konsumen, Jurnal
Teknologi Industri Pertanian UNPAD, Bandung.
SAVE International. (2007). Value standard and the Body of Knowledge. SAVE
International Value Standard, (June). Retrieved from http://www.value-
eng.org/pdf_docs/monographs/vmstd.pdf
Santoso, Haryo, Ronald, 2012, Rekayasa Nilai dan Analisis Daur Hidup Pada Model
Alat Potong Kuku Dengan Limbah Kayu di Cv. Piranti Works, Jurnal Teknik
Industri Undip, 1 (3), Semarang
Wahyudi Rizqi, & DKK, 2013, Analisis Mutu Produk dan Kemasan Lempuk Durian
(Durio Zibethinus SP), Jurnal Industri UGM, 1 (2), Yogyakarta