perencanaan wilayah
DESCRIPTION
Pertemuan 3 MK Penataan Ruang dan Perencanaan WilayahTRANSCRIPT
TEORI PERENCANAAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Oleh :
Ringga Rahmi Prima
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Untuk Mata Kuliah
Penataan Ruang dan Perencanaan Permukiman
MAGISTER PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................1
BAB 1 : PENDAHULUAN..........................................................................................2
1.1 Latar Belakang....................................................................................................2
1.2 Perumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................................2
BAB 2 : PEMBAHASAN............................................................................................3
2.1 Teori perencanaan wilayah.................................................................................3
2.2 Konsep perencanaan wilayah.............................................................................4
2.3 Tujuan perencanaan wilayah..............................................................................5
BAB 3 : Kesimpulan dan Saran....................................................................................6
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................6
3.2 Saran...................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
1
2
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan Wilayah adalah suatu proses perencanaan pembangunan yang
dimaksudkan untuk melakukan perubahan menuju arah perkembangan yang lebih
baik bagi suatu komunitas masyarakat, pemerintah, dan lingkungannya dalam
wilayah tertentu, dengan memanfaatkan atau mendayagunakan berbagai sumber daya
yang ada, dan harus memiliki orientasi yang bersifat menyeluruh, lengkap, tetap
berpegang pada azas prioritas.(1)
Dalam upaya pembangunan wilayah, masalah yang terpenting yang menjadi
perhatian para ahli ekonomi dan perencanaan wilayah adalah menyangkut proses
pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan. Perbedaan teori pertumbuhan
ekonomi wilayah dan teori pertumbuhan ekonomi nasional terletak pada sifat
keterbukaan dalam proses input-output barang dan jasa maupun orang. Dalam sistem
wilayah keluar masuk orang atau barang dan jasa relatif bersifat lebih terbuka,
sedangkan pada skala nasional bersifat lebih tertutup.(1)
1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana teori perencanaan wilayah ?
2. Bagaimana konsep perencanaan wilayah?
3. Apa saja tujuan perencanaan wilayah ?
1.3 Tujuan
Untuk memberikan kemampuan untuk menjelaskan perencanaan kawasan
permukiman dan penataan ruang, serta menganalisis keterkaitannya dalam konteks
perencanaan dan pembangunan wilayah.
BAB 2 : PEMBAHASAN
2.1 Teori perencanaan wilayah
Perencanaan Wilayah adalah suatu proses perencanaan pembangunan yang
dimaksudkan untuk melakukan perubahan menuju arah perkembangan yang lebih baik bagi
suatu komunitas masyarakat, pemerintah, dan lingkungannya dalam wilayah tertentu, dengan
memanfaatkan atau mendayagunakan berbagai sumber daya yang ada, dan harus memiliki
orientasi yang bersifat menyeluruh, lengkap, tetap berpegang pada azas prioritas.(1)
Perencanaan Wilayah merupakan satu-satunya jalan yang terbuka untuk menaikkan
pendapatan per kapita, mengurangi ketimpangan pendapatan dan meningkatkan kesempatan
kerja (Jhingan, 2000) Perencanaan Pembangunan Daerah adalah “Suatu usaha yang
sistematik dari pelbagai pelaku (aktor), baik umum (publik) atau pemerintah, swasta, maupun
kelompok masyarakat lainnya pada tingkatan yang berbeda untuk menghadapi saling
ketergantungan dan keterkaitan aspek fisik, sosial, ekonomi dan aspek lingkungan .(1)
Menurut Archibugi (2008) berdasarkan penerapan teori perencanaan wilayah dapat
dibagi atas empat komponen yaitu :(1)
a. Physical Planning (Perencanaan fisik).
Perencanan yang perlu dilakukan untuk merencanakan secara fisik pengembangan
wilayah. Muatan perencanaan ini lebih diarahkan kepada pengaturan tentang bentuk fisik
kota dengan jaringan infrastruktur kota menghubungkan antara beberapa titik simpul
aktivitas. Teori perencanaan ini telah membahas tentang kota dan sub bagian kota secara
komprehensif. Dalam perkembangannya teori ini telah memasukkan kajian tentang aspek
lingkungan. Bentuk produk dari perencanaan ini adalah perencanaan wilayah yang telah
dilakukan oleh pemerintah Kota Medan dalam bentuk master plan (tata ruang, lokasi
tempat tinggal, aglomerasi, dan penggunaan lahan).
b. Macro-Economic Planning (Perencanaan Ekonomi Makro).
Dalam perencanaan ini berkaitan perencanaan ekonomi wilayah. Mengingat ekonomi
wilayah menggunakan teori yang digunakan sama dengan teori ekonomi makro yang
berkaitan dengan pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, pendapatan, distribusi
pendapatan, tenaga kerja, produktivitas, perdagangan, konsumsi dan investasi.
Perencanaan ekonomi makro wilayah adalah dengan membuat kebijakan ekonomi
wilayah guna merangsang pertumbuhan ekonomi wilayah. Bentuk produk dari
perencanaan ini adalah kebijakan bidang aksesibilitas lembaga keuangan, kesempatan
kerja, tabungan).
3
4
c. Social Planning (Perencanaan Sosial).
Perencanaan sosial membahas tentang pendidikan, kesehatan, integritas sosial, kondisi
tempat tinggal dan tempat kerja, wanita, anak-anak dan masalah kriminal. Perencanaan
sosial diarahkan untuk membuat perencanaan yang menjadi dasar program pembangunan
sosial di daerah. Bentuk produk dari perencanaan ini adalah kebijakan demografis.
d. Development Planning (Perencanaan Pembangunan).
Perencanaan ini berkaitan dengan perencanaan program pembangunan secara
komprehensif guna mencapai pengembangan wilayah.
2.2 Konsep perencanaan wilayah
Fianstein dan Norman (1991) tipologi perencanaan dibagi atas empat macam
yang didasarkan pada pemikiran teoritis. Empat macam perencanaan tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:(1)
a. Traditional planning (perencanaan tradisional).
Pada jenis perencanaan ini perencana menetapkan maksud dan tujuan untuk merubah
sebuah sistem kota yang telah rusak. Biasanya pada konsep perencanaan ini membuat
kebijakan-kebijakan untuk melakukan perbaikan pada sistem kota. Pada perencanaan
tradisional memiliki program inovatif terhadap perbaikan lingkungan perkotaan dengan
menggunakan standar dan metode yang professional.
b. User-Oriented Planning (Perencanaan yang berorientasi pada pengguna).
Konsep perencanaan ini adalah membuat perencanaan yang bertujuan untuk
mengakomodasi pengguna dari produk perencaan tersebut, dalam hal ini masyarakat
Kota. Masyarakat yang menentukan produk perencanaan harus dilibatkan dalam setiap
proses perencanaan.
c. Advocacy Planning (Perencanaan Advokasi).
Pada perencanaan ini berisikan program pembelaan terhadap masyarakat yang
termarjinalkan dalam proses pembangunan kota dalam hal ini adalah masyarakat miskin
kota. Pada perencanaan advokasi akan memberikan perhatian khusus terhadap melalui
program khusus guna meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin.
d. Incremental Planning (Perencanaan dukungan).
Pada perencanaan yang bersifat dukungan terhadap sebuah proses pengambilan keputusan
terhadap permasalahanpermasalahan perkotaan. Produk perencanaan ini bersifat analisis
yang mendalam terhadap permasalahan dengan mempertimbangkan dampak positif dan
dampak negatif sebuah kebijakan.
5
Menurut Chaprin , konsep Perencanaan dibagi menjadi dua yaitu:(2)
a. Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem atau (system approach) lebih menentukan perbedaan-perbedaan
pandangan perencanaan dalam keahlian teknis, misalnya : dalam menganalisis sistem
perkotaan,dalam menduga perubahan-perubahan masa akan datang dan dalam
menstimulasikan alternatif untuk masa depan.
Sistem ini dicirikan oleh pandangan yang dianut oleh perencana sebagai suatu sistem
atau sub sistem dari aktivitas manusia,termasuk manifasi fisik dan hubungan sesamanya.
Dengan demikian,system yang selalu ditekankan oleh perencana terdiri dari :(2)
1. Aktivitas manusia yang dihubungkan oleh :
o Pergerakan/perpindahan individu grows of people
o Barang (Material)
o Energi
o Informasi
2. Ruang beradaptasi
o Bangunan,rumah
o Ruang terbuka
o Lahan pertanian
o Hutan,dan lain-lain
3. Jalan Komunikasi
o Jalan
o Jalan Kereta api
o Jaringan pipa
o Kawat dan kabel
2.3 Tujuan perencanaan wilayah
Menurut Chaprin, perencanaan wilayah (Regional Planning) adalah upaya intervensi
terhadap kekuatan-kekuatan pasar yang dalam konteks pengembangan wilayah yang
memiliki tiga tujuan pokok yakni meminimalkan konflik kepentingan antar sektor,
meningkatkan kemajuan sektoral dan membawa kemajuan bagi masyarakat secara
keseluruhan.(2)
6
Perencanaan wilayah juga menciptakan kehidupan yang efisien, nyaman serta lestari
dan pada tahap akhirnya menghasilkan rencana yang menetapkan lokasi dari berbagai
kegiatan yang direncanakan.(3)
BAB 3 : Kesimpulan
3.1 Kesimpulan
1. Perencanaan Wilayah adalah suatu proses perencanaan pembangunan yang
dimaksudkan untuk melakukan perubahan menuju arah perkembangan yang
lebih baik bagi suatu komunitas masyarakat, pemerintah, dan lingkungannya
dalam wilayah tertentu, dengan memanfaatkan atau mendayagunakan
berbagai sumber daya yang ada
2. Konsep perencanaan menurut Fianstein dan Norman (1991) adalah
Traditional planning (perencanaan tradisional), User-Oriented Planning
(Perencanaan yang berorientasi pada pengguna), Advocacy Planning
(Perencanaan Advokasi), Incremental Planning (Perencanaan dukungan).
3. Tiga tujuan pokok dari perencanaan wilayah yakni meminimalkan konflik
kepentingan antar sektor, meningkatkan kemajuan sektoral dan membawa
kemajuan bagi masyarakat secara keseluruhan
DAFTAR PUSTAKA
1. Repository USU. Tinjauan Pustaka.
2. Muliawan A. Konsep Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. 2011; Available from: http://awanpwk09.blogspot.co.id/2011/04/konsep-perencanaan-pengembangan-wilayah_28.html.
3. Himura S. BENTUK-BENTUK DAN TEORI PERENCANAAN KOTA DAN DESA. 2012; Available from: http://satriagovernmentunhas09.blogspot.co.id/2012/06/bentuk-bentuk-dan-teori-perencanaan.html.