perhitungan grain counting

22
T a b e l 4 . 2 . 1 D a t a H a s i l P e n g a m a t a n PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 4.2.5. Data Hasil Pengamatan Kelompok VII Jumlah T P 148 79 30 H 36 2 3 B P 408 427 87 H 17 7 12 22 IX T P 19 2 2 H 4 0 0 B P 29 17 4 H 14 2 2 VIII T P 30 11 3 H 6 0 0 B P 48 34 11 H 21 1 3 VII T P 16 8 4 H 1 1 1 B P 78 63 6 H 7 1 3 VI T P 21 2 2 H 3 0 0 B P 34 13 5 H 8 1 2 V T P 34 13 3 H 10 0 1 B P 72 77 17 H 28 1 2 IV T P 5 25 10 H 4 1 1 B P 48 92 23 H 30 3 3 III T P 7 3 0 H 2 0 0 B P 27 15 5 H 18 1 3 II T P 11 5 2 H 4 0 0 B P 42 51 3 H 29 1 1 I T P 5 10 4 H 2 0 0 B P 30 65 13 H 22 1 3 No 1 2 3 Keterangan : Berat hasil data coning quartering : B = Bebas Berat Pasir Silika : 200 gram Berat sampel percobaan 1 : 61,95 gram T = Terikat Berat Pasir Besi : 50 gram Berat sampel percobaan 2 : 53,23 gram H = Hitam Berat sampel percobaan 3 : 38,95 gram P = Putih

Upload: ihsan-arif

Post on 05-Jan-2016

471 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

Hand Sampling

TRANSCRIPT

Page 1: Perhitungan grain counting

Tabel 4.2.1

Data

Hasil P

engam

atan

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

4.2.5. Data Hasil Pengamatan

4.2.6. Perhitungan

Kelompok VII

Jum

lah T

P 148

79 30

H 36 2 3

B

P 408

427

87

H 177

12 22

IX

T

P 19 2 2

H 4 0 0

B

P 29 17 4

H 14 2 2

VIII

T

P 30 11 3

H 6 0 0

B

P 48 34 11

H 21 1 3

VII

T

P 16 8 4

H 1 1 1

B

P 78 63 6

H 7 1 3

VI

T

P 21 2 2

H 3 0 0

B

P 34 13 5

H 8 1 2

V

T

P 34 13 3

H 10 0 1

B

P 72 77 17

H 28 1 2

IV

T

P 5 25 10

H 4 1 1

B

P 48 92 23

H 30 3 3

III

T

P 7 3 0

H 2 0 0

B

P 27 15 5

H 18 1 3

II

T

P 11 5 2

H 4 0 0

B

P 42 51 3

H 29 1 1

I

T

P 5 10 4

H 2 0 0

B

P 30 65 13

H 22 1 3

No 1 2 3

Ket

era

nga

n :

Ber

at h

asi

l dat

a c

onin

g q

uart

erin

g :

B=

Beb

as

Ber

at

Pas

ir S

ilika

: 200

gra

mB

era

t sam

pel p

erco

baa

n 1

: 61

,95

gra

m

T=

Teri

kat

Ber

at P

asir

Bes

i: 5

0 g

ram

Ber

at s

ampe

l per

coba

an

2

: 53

,23

gra

m

H=

H

itam

B

era

t sam

pel p

erco

baa

n 3

:

38,9

5 g

ram

P=

Put

ih

Page 2: Perhitungan grain counting

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Dari data hasil pengamatan dilakukan perhitungan sebagai berikut :

Diketahui :

Berat jenis pasir besi (Fe2O3) = 4,331 gr/cm3

Berat jenis pasir silika (SiO2) = 2,65 gr/cm3

Percobaan 1

∑ Bebas + terikat Fe2O3 (1) = 24

∑ Bebas + terikat SiO2 (1) = 35

Percobaan 2

∑ Bebas + terikat Fe2O3 (2) = 1

∑ Bebas + terikat SiO2 (2) = 75

Percobaan 3

∑ Bebas + terikat Fe2O3 (3) = 3

∑ Bebas + terikat SiO2 (3) = 17

Ditanya :

a. Persen Berat Fe2O3

1) % Berat Fe2O3

2) Derajat Liberasi

3) Rata-rata Conto

4) Varians

5) Standar Deviasi

6) Selang Rata-rata

b. Persen Berat SiO2

1) % Berat SiO2

2) Derajat Liberasi

Penyelesaian

a. Persen berat Fe2O3

Contoh perhitungan % berat Fe2O3 percobaan 1

1) % Fe2O3 =

=

= 52,85 %

Jadi % berat Fe2O3 pada percobaan 1 adalah 52,85 %

Kelompok VII

Page 3: Perhitungan grain counting

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2) Derajat Liberasi =

=

= 91,67 %

Jadi derajat liberasi Fe2O3 pada percobaan 1 adalah 91,67 %

Contoh perhitungan % berat Fe2O3 percobaan 2

1) % Fe2O3 =

=

= 2,13 %

Jadi % berat Fe2O3 pada percobaan 2 adalah 2,13 %

2) Derajat Liberasi =

=

= 100 %

Jadi derajat liberasi Fe2O3 pada percobaan 2 adalah 100 %

Contoh perhitungan % berat Fe2O3 percobaan 3

1) % Fe2O3 =

=

= 22,39 %

Jadi % berat Fe2O3 pada percobaan 3 adalah 44,97 %

2) Derajat Liberasi =

=

= 100 %

Jadi derajat liberasi Fe2O3 pada percobaan 3 adalah 100%

Kelompok VII

Page 4: Perhitungan grain counting

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Tabel 4.2.2 Perhitungan % Berat Fe2O3

No% Berat Fe2O3

JumlahI II III IV V VI VII VIII IX

1 52,85 50,44 49,02 51,18 36,94 24,63 12,21 36,13 38,00 351,40

2 2,13 2,84 8,32 5,29 1,78 9,83 4,40 3,50 14,68 52,78

3 22,39 24,63 49,51 16,53 19,69 31,83 39,53 25,94 35,27 265,32

Rata-rata 25,79 25,97 35,62 24,34 19,47 22,10 18,71 21,86 29,31

Tabel 4.2.3Perhitungan Derajat Liberasi Fe2O3

NoDerajat Liberasi Fe2O3

JumlahI II III IV V VI VII VIII IX

1 91,67 87,88 90,00 88,24 73,68 72,73 87,50 77,78 77,78 747,25

2 100 100 100 75,00 100 100 50,00 100 100 825,00

3 100 100 100 75,00 66,67 100 75,00 100 100 816,67

Rata-rata 97,22 95,96 96,67 79,41 80,12 90,91 70,83 92,59 92,59

Tabel 4.2.4Data Perhitungan untuk Rata-rata Conto, Varians dan Standar Deviasi

Material Fe2O3 pada Percobaan 1

Kelompok VII

Nomor x1 x1- (x1- )2

I 52,85 13,81 190,59

II 50,44 11,40 129,88

III 49,02 9,98 99,51

IV 51,18 12,14 147,44

V 36,94 -2,10 4,39

VI 24,63 -14,41 207,52

VII 12,21 -26,83 719,80

VIII 36,13 -2,91 8,46

IX 38,00 -1,04 1,08

Jumlah 351,40 ~ 1508,67

Page 5: Perhitungan grain counting

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

1) Rata-rata conto

=

=

= 39,04

Jadi nilai rata-rata conto adalah 39,04

2) Varians (S2)

S2 =

=

= 188,58

Jadi nilai varians adalah 188,58

3) Standar Deviasi (S)

S =

=

= 13,73

Jadi nilai standar deviasinya adalah 13,73

4) Selang rata-rata pada 95% confidence interval

-z < < + z

= 39,04

Kelompok VII

Page 6: Perhitungan grain counting

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

= (1 – 0,95) = 0,05

z = z

= z (0,025) = 1,96 (nilai z untuk 0,025 dari tabel)

S = 13,73

n = 9

-z < < + z

39,04 -1,96 < < 39,04 + 1,96

30,07 < < 48,01

Jadi selang rata-rata 95% confidence interval nya adalah

30,07 < < 48,01

Tabel 4.2.5Data Perhitungan untuk Rata-rata Conto, Varians dan Standar Deviasi

Material Fe2O3 pada Percobaan 2

x2 x2- (x2- )2

2,13 -3,73 13,89

2,84 -3,02 9,15

8,32 2,46 6,07

5,29 -0,57 0,32

1,78 -4,08 16,62

9,83 3,97 15,72

4,40 -1,46 2,13

3,50 -2,36 5,55

14,68 8,82 77,76

= 52,78 147,21

1) Rata-rata conto

=

=

= 5,86

Jadi nilai rata-rata conto adalah 5,86

2) Varians (S2)

Kelompok VII

Page 7: Perhitungan grain counting

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

S2 =

=

= 18,40

Jadi nilai varians adalah 18,40

3) Standar Deviasi (S)

S =

=

= 4,29

Jadi nilai standar deviasinya adalah 4,29

4) Selang rata-rata pada 95% confidence interval

-z < < + z

= 5,86

= (1 – 0,95) = 0,05

z = z

= z (0,025) = 1,96 (nilai z untuk 0,025 dari tabel)

S = 4,29

n = 9

-z < < + z

5,86 -1,96 < < 5,86 + 1,96

3,06 < < 8,66

Jadi selang rata-rata 95% confidence interval nya adalah

3,06 < < 8,66

Kelompok VII

Page 8: Perhitungan grain counting

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Tabel 4.2.6Data Perhitungan untuk Rata-rata Conto, Varians dan Standar Deviasi

Material Fe2O3 pada Percobaan 3

Nomor x3 x3- (x3- )2

I 22,39 -7,09 50,34

II 24,63 -4,85 23,48

III 49,51 20,03 400,21

IV 16,53 -12,95 167,58

V 19,69 -9,79 95,87

VI 31,83 2,35 5,53

VII 39,53 10,05 101,02

VIII 25,94 -3,54 12,55

IX 35,27 5,79 33,48

Jumlah 265,32 ~ 891,06

1) Rata-rata conto

=

=

= 29,48

Jadi nilai rata-rata conto adalah 29,48

2) Varians (S2)

S2 =

=

= 111,38

Jadi nilai varians adalah 111,38

Kelompok VII

Page 9: Perhitungan grain counting

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

3) Standar Deviasi (S)

S =

=

= 10,55

Jadi nilai standar deviasinya adalah 10,55

4) Selang rata-rata pada 95% confidence interval

-z < < + z

= 29,48

= (1 – 0,95) = 0,05

z = z

= z (0,025) = 1,96 (nilai z untuk 0,025 dari tabel)

S = 10,55

n = 9

-z < < + z

29,48 -1,96 < < 29,48 + 1,96

22,59 < < 36,37

Jadi selang rata-rata 95% confidence interval nya adalah

22,59 < < 36,37

b. Persen berat SiO2

Contoh perhitungan % berat SiO2 percobaan 1

1) % berat SiO2 =

=

= 47,15 %

Kelompok VII

Page 10: Perhitungan grain counting

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Jadi % berat SiO2 pada percobaan 1 adalah 47,15 %

2) Derajat Liberasi =

=

= 85,71 %

Jadi derajat liberasi SiO2 pada percobaan 1 adalah 85,71 %

Contoh perhitungan % berat SiO2 percobaan 2

1) % berat SiO2 =

=

= 97,87 %

Jadi % berat SiO2 pada percobaan 2 adalah 97,87 %

2) Derajat Liberasi =

=

= 86,67 %

Jadi derajat liberasi SiO2 pada percobaan 2 adalah 86,67 %

Contoh perhitungan % berat SiO2 percobaan 3

1) % berat SiO2 =

=

= 77,61%

Jadi % berat SiO2 pada percobaan 3 adalah 77,61%

2) Derajat Liberasi =

=

= 76,47 %

Jadi derajat liberasi SiO2 pada percobaan 3 adalah 76,47 %

Kelompok VII

Page 11: Perhitungan grain counting

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Tabel 4.2.7 Perhitungan % Berat SiO2

No% Berat SiO2

JumlahI II III IV V VI VII VIII IX

1 49,56 49,56 50,98 48,82 63,06 75,37 87,79 63,87 62,00 551,01

2 97,87 97,16 91,68 94,71 98,22 90,17 95,60 96,50 85,32 847,22

3 77,61 75,37 50,49 83,47 80,31 68,17 60,47 74,06 64,73 634,68

Rata-rata 75,02 74,03 64,38 75,66 80,53 77,90 81,29 78,14 70,69

Tabel 4.2.8 Perhitungan Derajat Liberasi SiO2

NoDerajat Liberasi SiO2

JumlahI II III IV V VI VII VIII IX

1 85,71 79,25 79,41 90,57 67,92 61,82 82,98 61,54 60,42 74,402 86,67 91,07 83,33 78,63 85,56 86,67 88,73 75,56 89,47 85,083 76,47 60,00 100,00 69,70 85,00 71,43 60,00 78,57 66,67 74,20

Rata-rata 82,95 76,77 87,58 79,63 79,49 73,30 77,24 71,89 72,19

Tabel 4.2.9 Hasil Pengolahan Data

No Hitam PutihDerajat Liberasi

Fe2O3 (%)Derajat Liberasi

SiO2 (%)% BeratFe2O3

% Berat SiO2

I 28 127 97,22 82,95 25,79 75,02

II 35 114 95,86 76,77 25,97 74,03

III 24 57 96,67 87,58 35,62 64,38

IV 42 203 79,41 79,63 24,34 75,66

V 42 216 80,12 79,49 19,47 80,53

VI 14 77 90,91 73,30 22,10 77,90

VII 14 175 70,83 77,24 18,71 81,29

VIII 31 137 92,59 71,89 21,86 78,14

IX 22 73 92,59 72,19 29,31 70,69

Rata-rata 28,00 131,00 88,48 77,89 24,80 75,29

Kelompok VII

Page 12: Perhitungan grain counting

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

4.2.7. Pembahasan

Grain counting merupakan teknik sederhana secara manual

untuk memperkirakan kadar hasil sampling yang telah dilakukan dengan

cara coning quartering. Cara melakukan teknik ini adalah menjatuhkan

sebagian sampel ke dalam suatu kotak persegi dengan ukuran tertentu,

kemudian banyaknya masing-masing butir (konsentrat dan tailing dalam

kotak) dihitung. Agar ketelitian dapat terjaga, maka ukuran butir antara

material berharga dengan pengotornya haruslah sama serta mudah

terpisah. Coning quartering merupakan cara tertua, tetapi masih banyak

digunakan dalam laboratorium. Cara melakukan metode ini adalah lot

dibentuk menjadi kerucut kemudian dibagi empat sama rata.

Material yang digunakan pada percobaan ini adalah pasir besi

(Fe2O3) dan pasir silika (SiO2). Awalnya material tersebut ditimbang

dengan berat pasir besi adalah 50 gram dan berat pasir silika adalah

200 gram. Kemudian kedua jenis material tersebut dicampur, setelah

keduanya tercampur sempurna maka akan dilakukan pembagian

menjadi empat dalam membentuk kerucut. Proses pembagian yang

dilakukan diulang sebanyak 3 kali. Berat sampel pertama yaitu 61,95

gram, berat sampel kedua yaitu 53,23 gram dan berat sampel ketiga

adalah 38,95 gram.

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah pasir besi

(berwarna hitam) sebagai konsentrat dan sebagai tailing nya yaitu pasir

silika (berwarna putih). Pemilihan pasir besi dan pasir silika sebagai

bahan didasarkan perbedaan warna pada tubuh masing-masing

mineral. Hal ini juga dilakukan agar saat dilakukannya sampling dapat

mempermudah dalam perhitungan nantinya.

Percobaan pertama adalah coning quartering, tujuan dari

percobaan ini adalah untuk mengambil conto yang mewakili conto

dalam skala yang lebih besar. Hasil dari pembagian lot berbentuk

kerucut seperti yang telah dijelaskan di awal, diambil sedikit dengan

menggunakan tangan dan dijatuhkan ke dalam kotak millimeter blok.

Kelompok VII

Page 13: Perhitungan grain counting

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Dalam kotak millimeter blok tersebut, terdapat 9 kotak dengan masing-

masing angka yang terdapat di dalamnya.

Dari percobaan coning quartering yang dilakukan sebanyak 3

kali pengujian, maka berakhirlah percobaan tersebut dan kemudian

dilanjutkan dengan percobaan grain counting. Dalam percobaan grain

counting langkah pertama yang dilakukan yaitu mengambil sebagian

conto hasil coning quartering menggunakan tangan lalu menaburkan

pada kertas millimeterblock dengan ketinggian sekitar 30 cm dan

menghitung jumlah masing-masing butir besi dan silika, baik yang

bebas maupun terikat pada masing-masing kotak millimeterblock yang

berukuran 9 cm x 9 cm. Kemudian menghitunglah jumlah material yang

jatuh pada masing-masing kotak. Dalam penghitungan tersebut terdapat

empat variabel, yaitu bebas hitam, bebas putih, hitam terikat, dan putih

terikat. Pada saat penjatuhan material menggunakan tangan, agar lebuh

mudah dan merata dalam perhitungannya, ketinggian tangan bagusnya

distandarkan yaitu 30 cm, juga arah dari penjatuhan material tersebut ke

kotak nomor lima dalam keadaan terpusat.

Variabel-variabel tersebut seperti bebas putih, berarti material

silika berada bebas pada daerah kotak dan berwarna putih, berlaku juga

dengan warna bebas hitam. Terikat hitam berarti material yang

berwarna hitam dan berada pada sisi antara kotak (berimpit dengan

garis), berlaku juga dengan terikat putih.

Dimana material terikat merupakan material yang jatuh mengenai

garis yang berada pada setiap 1 cm persegi dalam lingkup 9 cm persegi

di kertas millimeterblock. Sedangkan butir bebas merupakan butir yang

jatuh tidak mengenai garis yang berada pada setiap 1 cm persegi, akan

tetapi yang jumlah butir yang dihitung harus dalam lingkup 9 cm persegi

di millimeterblock. Dalam percobaan grain counting pengujian dilakukan

sebanyak 3 kali.

Sebagai contoh material bebas pada sampel 1 hitam sebanyak

22 dan putih sebanyak 30. Pada sampel 2 hitam sebanyak 1 dan putih

sebanyak 65 serta pada sampel 3 hitam sebanyak 3 dan putih

sebanyak 13. Sedangkan material terikat pada sampel 1 hitam sebanyak

2 dan putih sebanyak 5. Pada sampel 2 hitam sebanyak 0 dan putih

Kelompok VII

Page 14: Perhitungan grain counting

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

sebanyak 10 serta pada sampel 3 hitam sebanyak 0 dan putih sebanyak

4.

Dari ketiga sampel jumlah material bebas terbesar adalah 427

pada sampel 2 untuk yang pasir kuarsa, sedangkan yang pasir besi

yaitu 177 pada sampel 1. Jumlah material terikat yang terbesar adalah

148 pada sampel 1 untuk yang pasir kuarsa, sedangkan pada pasir besi

yaitu 36 pada sampel 1.

Hasil pengolahan data didapatkan nilai rata-rata % berat Fe2O3

(pasir besi) adalah 24,8 % dengan nilai rata-rata % berat Fe2O3 pada

kotak I adalah 25,79 %, pada kotak II adalah 25,97 %, pada kotak III

adalah 35,62 %, pada kotak IV adalah 24,34 %, pada kotak V adalah

19,47 %, pada kotak VI adalah 22,1 %, pada kotak VII adalah 18,71 %,

pada kotak VIII adalah 21,86 % dan pada kotak IX adalah 29,31 %. Nilai

% berat Fe2O3 merupakan nilai kadar yang menunjukkan persentase

dari jumlah material pasir besi (Fe2O3) yang terkandung dalam material.

Dilihat dari kadar nilai pasir besi diketahui bahwa kadar pasir besi yang

terkandung sedikit dan tidak banyak.

Hasil pengolahan data didapatkan nilai rata-rata % berat SiO2

(pasir silika) secara keseluruhan dari bebas dan terikat adalah 75,29 %

dengan nilai rata-rata % berat SiO2 pada kotak I adalah 75,02 %, pada

kotak II adalah 74,03 %, pada kotak III adalah 64,38 %, pada kotak IV

adalah 75,66 %, pada kotak V adalah 80,53 %, pada kotak VI adalah

77,9 %, pada kotak VII adalah 81,29 %, pada kotak VIII adalah 78,14 %

dan pada kotak IX adalah 70,69 %. Nilai dari % berat SiO2 merupakan

nilai kadar yang menunjukkan persentase dari jumlah material pasir

silika yang terkandung dalam material. Bila diamati dari nilai rata-rata

diketahui bahwa kadar pasir silika yang terkandung lebih banyak. Nilai

kadar pasir silika (SiO2) yang paling besar terdapat pada kotak VII dan

nilai kadar pasir silika (SiO2) yang paling sedikit terdapat pada kotak III.

Dari hasil percobaan ini diketahui nilai rata-rata dari derajat

liberasi Fe2O3 secara keseluruhan adalah 88,48 % dan nilai rata-rata

dari derajat liberasi SiO2 adalah 77,89 %. Perbedaan nilai tinggi atau

rendahnya derajat liberasi pada kedua dari material disebabkan karena

material lebih banyak ditemukan dalam keadaan bebas daripada dalam

keadaan terikat.

Kelompok VII

Page 15: Perhitungan grain counting

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Dari hasil pengolahan data yang dilakukan diperoleh rata-rata

jumlah pasir besi (Fe2O3) yaitu 28 dan rata-rata jumlah pasir silika (SiO2)

yaitu 131. Hasil tersebut diketahui bahwa jumlah pasir silika lebih

banyak daripada pasir besi sehingga hasil yang didapat nilai kadar berat

pasir silika yang terkandung pun lebih banyak dibandingkan pasir besi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai dari jumlah maupun kadar

material adalah dari pengadukan material yang tidak merata sehingga

material pasir besi dan material pasir silika tidak seutuhnya tercampur.

Kemudian ukuran butirnya tidak homogen, ada yang berukuran kecil dan

ada yang berukuran sedang. Jadi ukuran butir yang kecil akan terbawa

angin pada saat ditabur ke milimeter blok. Kurang telitinya dalam

menghitung butir karena pengaruh cahaya sehingga sulit membedakan

warna dari butiran pasir silika dan pasir besi. Kemudian material tidak

tersebar merata antar blok akibat salah cara penabuaran material,

sehingga sulit untuk menghitung butiran jika ada yang tertumpuk pada

satu blok atau lebih.

Dari percobaan yang dilakukan di dapat kesalahan yang terjadi

pada tahap coning quartering adalah proses pembagian mineral dimana

bila pembagian dilakukan tidak benar maka akan berpengaruh pula

pada penentuan kadar besi tersebut. Perbandingan antara konsentrat

dan tailing mempengaruhi jumlah konsentrat serta efek cahaya dari

lampu mempengaruhi ketelitian praktikan menghitung jumlah konsentrat

yang ada.

Kelompok VII

Page 16: Perhitungan grain counting

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

4.2.8. Penutup

a. Kesimpulan

Adapun dari percobaan kali ini dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1) Sampling (pengambilan conto) merupakan tahap awal

dari suatu analisis. Oleh karena itu hendaknya pengambilan

conto dipilih yang paling efektif, cukup seperlunya saja tapi

representatif. Keberhasilan suatu analisis bahan galian banyak

ditentukan oleh berhasil tidaknya sampling yang dilakukan.

2) Coning quartering merupakan teknik sampling secara

manual dan sederhana dengan cara membentuk sampel menjadi

kerucut kemudian membaginya menjadi empat bagian,

seperempat bagian diambil dilakukan proses coning quartering

kembali sampai 3 kali dan pembagian terakhir diambil untuk

proses grain counting.

3) Grain counting merupakan cara sederhana secara manual

untuk memperkirakan kadar hasil sampling yang telah dilakukan

dengan cara coning quartering. Cara melakukan teknik ini adalah

dengan menjatuhkan sebagian sampel ke dalam suatu kotak

persegi dengan ukuran tertentu, kemudian banyaknya masing-

masing butir (konsentrat dan tailing dalam kotak) dihitung.

4) Kadar dari pasir besi (Fe2O3) adalah 24,8% dan kadar pasir

silika (SiO2) adalah 75,29%.

5) Derajat liberasi pada pasir besi (Fe2O3) adalah 88,48% dan

derajat liberasi pada pasir silika (SiO2) adalah 77,89%.

b. Saran

Adapun saran yang diberikan untuk praktikum ini adalah:

1) Praktikan harus teliti dalam membedakan antara pasir besi

dengan pasir silika.

2) Sebaiknya ukuran butirnya lebih besar lagi agar mata dapat

dengan jelas melihatnya.

3) Praktikan harus teliti dalam pembagian sampel yang telah

dibuat dengan membentuk kerucut dan dibagi empat bagian agar

tidak adanya kesalahan berat pada sampel.

Kelompok VII