perhitungan grain counting
DESCRIPTION
Hand SamplingTRANSCRIPT
Tabel 4.2.1
Data
Hasil P
engam
atan
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
4.2.5. Data Hasil Pengamatan
4.2.6. Perhitungan
Kelompok VII
Jum
lah T
P 148
79 30
H 36 2 3
B
P 408
427
87
H 177
12 22
IX
T
P 19 2 2
H 4 0 0
B
P 29 17 4
H 14 2 2
VIII
T
P 30 11 3
H 6 0 0
B
P 48 34 11
H 21 1 3
VII
T
P 16 8 4
H 1 1 1
B
P 78 63 6
H 7 1 3
VI
T
P 21 2 2
H 3 0 0
B
P 34 13 5
H 8 1 2
V
T
P 34 13 3
H 10 0 1
B
P 72 77 17
H 28 1 2
IV
T
P 5 25 10
H 4 1 1
B
P 48 92 23
H 30 3 3
III
T
P 7 3 0
H 2 0 0
B
P 27 15 5
H 18 1 3
II
T
P 11 5 2
H 4 0 0
B
P 42 51 3
H 29 1 1
I
T
P 5 10 4
H 2 0 0
B
P 30 65 13
H 22 1 3
No 1 2 3
Ket
era
nga
n :
Ber
at h
asi
l dat
a c
onin
g q
uart
erin
g :
B=
Beb
as
Ber
at
Pas
ir S
ilika
: 200
gra
mB
era
t sam
pel p
erco
baa
n 1
: 61
,95
gra
m
T=
Teri
kat
Ber
at P
asir
Bes
i: 5
0 g
ram
Ber
at s
ampe
l per
coba
an
2
: 53
,23
gra
m
H=
H
itam
B
era
t sam
pel p
erco
baa
n 3
:
38,9
5 g
ram
P=
Put
ih
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Dari data hasil pengamatan dilakukan perhitungan sebagai berikut :
Diketahui :
Berat jenis pasir besi (Fe2O3) = 4,331 gr/cm3
Berat jenis pasir silika (SiO2) = 2,65 gr/cm3
Percobaan 1
∑ Bebas + terikat Fe2O3 (1) = 24
∑ Bebas + terikat SiO2 (1) = 35
Percobaan 2
∑ Bebas + terikat Fe2O3 (2) = 1
∑ Bebas + terikat SiO2 (2) = 75
Percobaan 3
∑ Bebas + terikat Fe2O3 (3) = 3
∑ Bebas + terikat SiO2 (3) = 17
Ditanya :
a. Persen Berat Fe2O3
1) % Berat Fe2O3
2) Derajat Liberasi
3) Rata-rata Conto
4) Varians
5) Standar Deviasi
6) Selang Rata-rata
b. Persen Berat SiO2
1) % Berat SiO2
2) Derajat Liberasi
Penyelesaian
a. Persen berat Fe2O3
Contoh perhitungan % berat Fe2O3 percobaan 1
1) % Fe2O3 =
=
= 52,85 %
Jadi % berat Fe2O3 pada percobaan 1 adalah 52,85 %
Kelompok VII
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2) Derajat Liberasi =
=
= 91,67 %
Jadi derajat liberasi Fe2O3 pada percobaan 1 adalah 91,67 %
Contoh perhitungan % berat Fe2O3 percobaan 2
1) % Fe2O3 =
=
= 2,13 %
Jadi % berat Fe2O3 pada percobaan 2 adalah 2,13 %
2) Derajat Liberasi =
=
= 100 %
Jadi derajat liberasi Fe2O3 pada percobaan 2 adalah 100 %
Contoh perhitungan % berat Fe2O3 percobaan 3
1) % Fe2O3 =
=
= 22,39 %
Jadi % berat Fe2O3 pada percobaan 3 adalah 44,97 %
2) Derajat Liberasi =
=
= 100 %
Jadi derajat liberasi Fe2O3 pada percobaan 3 adalah 100%
Kelompok VII
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Tabel 4.2.2 Perhitungan % Berat Fe2O3
No% Berat Fe2O3
JumlahI II III IV V VI VII VIII IX
1 52,85 50,44 49,02 51,18 36,94 24,63 12,21 36,13 38,00 351,40
2 2,13 2,84 8,32 5,29 1,78 9,83 4,40 3,50 14,68 52,78
3 22,39 24,63 49,51 16,53 19,69 31,83 39,53 25,94 35,27 265,32
Rata-rata 25,79 25,97 35,62 24,34 19,47 22,10 18,71 21,86 29,31
Tabel 4.2.3Perhitungan Derajat Liberasi Fe2O3
NoDerajat Liberasi Fe2O3
JumlahI II III IV V VI VII VIII IX
1 91,67 87,88 90,00 88,24 73,68 72,73 87,50 77,78 77,78 747,25
2 100 100 100 75,00 100 100 50,00 100 100 825,00
3 100 100 100 75,00 66,67 100 75,00 100 100 816,67
Rata-rata 97,22 95,96 96,67 79,41 80,12 90,91 70,83 92,59 92,59
Tabel 4.2.4Data Perhitungan untuk Rata-rata Conto, Varians dan Standar Deviasi
Material Fe2O3 pada Percobaan 1
Kelompok VII
Nomor x1 x1- (x1- )2
I 52,85 13,81 190,59
II 50,44 11,40 129,88
III 49,02 9,98 99,51
IV 51,18 12,14 147,44
V 36,94 -2,10 4,39
VI 24,63 -14,41 207,52
VII 12,21 -26,83 719,80
VIII 36,13 -2,91 8,46
IX 38,00 -1,04 1,08
Jumlah 351,40 ~ 1508,67
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
1) Rata-rata conto
=
=
= 39,04
Jadi nilai rata-rata conto adalah 39,04
2) Varians (S2)
S2 =
=
= 188,58
Jadi nilai varians adalah 188,58
3) Standar Deviasi (S)
S =
=
= 13,73
Jadi nilai standar deviasinya adalah 13,73
4) Selang rata-rata pada 95% confidence interval
-z < < + z
= 39,04
Kelompok VII
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
= (1 – 0,95) = 0,05
z = z
= z (0,025) = 1,96 (nilai z untuk 0,025 dari tabel)
S = 13,73
n = 9
-z < < + z
39,04 -1,96 < < 39,04 + 1,96
30,07 < < 48,01
Jadi selang rata-rata 95% confidence interval nya adalah
30,07 < < 48,01
Tabel 4.2.5Data Perhitungan untuk Rata-rata Conto, Varians dan Standar Deviasi
Material Fe2O3 pada Percobaan 2
x2 x2- (x2- )2
2,13 -3,73 13,89
2,84 -3,02 9,15
8,32 2,46 6,07
5,29 -0,57 0,32
1,78 -4,08 16,62
9,83 3,97 15,72
4,40 -1,46 2,13
3,50 -2,36 5,55
14,68 8,82 77,76
= 52,78 147,21
1) Rata-rata conto
=
=
= 5,86
Jadi nilai rata-rata conto adalah 5,86
2) Varians (S2)
Kelompok VII
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
S2 =
=
= 18,40
Jadi nilai varians adalah 18,40
3) Standar Deviasi (S)
S =
=
= 4,29
Jadi nilai standar deviasinya adalah 4,29
4) Selang rata-rata pada 95% confidence interval
-z < < + z
= 5,86
= (1 – 0,95) = 0,05
z = z
= z (0,025) = 1,96 (nilai z untuk 0,025 dari tabel)
S = 4,29
n = 9
-z < < + z
5,86 -1,96 < < 5,86 + 1,96
3,06 < < 8,66
Jadi selang rata-rata 95% confidence interval nya adalah
3,06 < < 8,66
Kelompok VII
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Tabel 4.2.6Data Perhitungan untuk Rata-rata Conto, Varians dan Standar Deviasi
Material Fe2O3 pada Percobaan 3
Nomor x3 x3- (x3- )2
I 22,39 -7,09 50,34
II 24,63 -4,85 23,48
III 49,51 20,03 400,21
IV 16,53 -12,95 167,58
V 19,69 -9,79 95,87
VI 31,83 2,35 5,53
VII 39,53 10,05 101,02
VIII 25,94 -3,54 12,55
IX 35,27 5,79 33,48
Jumlah 265,32 ~ 891,06
1) Rata-rata conto
=
=
= 29,48
Jadi nilai rata-rata conto adalah 29,48
2) Varians (S2)
S2 =
=
= 111,38
Jadi nilai varians adalah 111,38
Kelompok VII
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
3) Standar Deviasi (S)
S =
=
= 10,55
Jadi nilai standar deviasinya adalah 10,55
4) Selang rata-rata pada 95% confidence interval
-z < < + z
= 29,48
= (1 – 0,95) = 0,05
z = z
= z (0,025) = 1,96 (nilai z untuk 0,025 dari tabel)
S = 10,55
n = 9
-z < < + z
29,48 -1,96 < < 29,48 + 1,96
22,59 < < 36,37
Jadi selang rata-rata 95% confidence interval nya adalah
22,59 < < 36,37
b. Persen berat SiO2
Contoh perhitungan % berat SiO2 percobaan 1
1) % berat SiO2 =
=
= 47,15 %
Kelompok VII
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jadi % berat SiO2 pada percobaan 1 adalah 47,15 %
2) Derajat Liberasi =
=
= 85,71 %
Jadi derajat liberasi SiO2 pada percobaan 1 adalah 85,71 %
Contoh perhitungan % berat SiO2 percobaan 2
1) % berat SiO2 =
=
= 97,87 %
Jadi % berat SiO2 pada percobaan 2 adalah 97,87 %
2) Derajat Liberasi =
=
= 86,67 %
Jadi derajat liberasi SiO2 pada percobaan 2 adalah 86,67 %
Contoh perhitungan % berat SiO2 percobaan 3
1) % berat SiO2 =
=
= 77,61%
Jadi % berat SiO2 pada percobaan 3 adalah 77,61%
2) Derajat Liberasi =
=
= 76,47 %
Jadi derajat liberasi SiO2 pada percobaan 3 adalah 76,47 %
Kelompok VII
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Tabel 4.2.7 Perhitungan % Berat SiO2
No% Berat SiO2
JumlahI II III IV V VI VII VIII IX
1 49,56 49,56 50,98 48,82 63,06 75,37 87,79 63,87 62,00 551,01
2 97,87 97,16 91,68 94,71 98,22 90,17 95,60 96,50 85,32 847,22
3 77,61 75,37 50,49 83,47 80,31 68,17 60,47 74,06 64,73 634,68
Rata-rata 75,02 74,03 64,38 75,66 80,53 77,90 81,29 78,14 70,69
Tabel 4.2.8 Perhitungan Derajat Liberasi SiO2
NoDerajat Liberasi SiO2
JumlahI II III IV V VI VII VIII IX
1 85,71 79,25 79,41 90,57 67,92 61,82 82,98 61,54 60,42 74,402 86,67 91,07 83,33 78,63 85,56 86,67 88,73 75,56 89,47 85,083 76,47 60,00 100,00 69,70 85,00 71,43 60,00 78,57 66,67 74,20
Rata-rata 82,95 76,77 87,58 79,63 79,49 73,30 77,24 71,89 72,19
Tabel 4.2.9 Hasil Pengolahan Data
No Hitam PutihDerajat Liberasi
Fe2O3 (%)Derajat Liberasi
SiO2 (%)% BeratFe2O3
% Berat SiO2
I 28 127 97,22 82,95 25,79 75,02
II 35 114 95,86 76,77 25,97 74,03
III 24 57 96,67 87,58 35,62 64,38
IV 42 203 79,41 79,63 24,34 75,66
V 42 216 80,12 79,49 19,47 80,53
VI 14 77 90,91 73,30 22,10 77,90
VII 14 175 70,83 77,24 18,71 81,29
VIII 31 137 92,59 71,89 21,86 78,14
IX 22 73 92,59 72,19 29,31 70,69
Rata-rata 28,00 131,00 88,48 77,89 24,80 75,29
Kelompok VII
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
4.2.7. Pembahasan
Grain counting merupakan teknik sederhana secara manual
untuk memperkirakan kadar hasil sampling yang telah dilakukan dengan
cara coning quartering. Cara melakukan teknik ini adalah menjatuhkan
sebagian sampel ke dalam suatu kotak persegi dengan ukuran tertentu,
kemudian banyaknya masing-masing butir (konsentrat dan tailing dalam
kotak) dihitung. Agar ketelitian dapat terjaga, maka ukuran butir antara
material berharga dengan pengotornya haruslah sama serta mudah
terpisah. Coning quartering merupakan cara tertua, tetapi masih banyak
digunakan dalam laboratorium. Cara melakukan metode ini adalah lot
dibentuk menjadi kerucut kemudian dibagi empat sama rata.
Material yang digunakan pada percobaan ini adalah pasir besi
(Fe2O3) dan pasir silika (SiO2). Awalnya material tersebut ditimbang
dengan berat pasir besi adalah 50 gram dan berat pasir silika adalah
200 gram. Kemudian kedua jenis material tersebut dicampur, setelah
keduanya tercampur sempurna maka akan dilakukan pembagian
menjadi empat dalam membentuk kerucut. Proses pembagian yang
dilakukan diulang sebanyak 3 kali. Berat sampel pertama yaitu 61,95
gram, berat sampel kedua yaitu 53,23 gram dan berat sampel ketiga
adalah 38,95 gram.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah pasir besi
(berwarna hitam) sebagai konsentrat dan sebagai tailing nya yaitu pasir
silika (berwarna putih). Pemilihan pasir besi dan pasir silika sebagai
bahan didasarkan perbedaan warna pada tubuh masing-masing
mineral. Hal ini juga dilakukan agar saat dilakukannya sampling dapat
mempermudah dalam perhitungan nantinya.
Percobaan pertama adalah coning quartering, tujuan dari
percobaan ini adalah untuk mengambil conto yang mewakili conto
dalam skala yang lebih besar. Hasil dari pembagian lot berbentuk
kerucut seperti yang telah dijelaskan di awal, diambil sedikit dengan
menggunakan tangan dan dijatuhkan ke dalam kotak millimeter blok.
Kelompok VII
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Dalam kotak millimeter blok tersebut, terdapat 9 kotak dengan masing-
masing angka yang terdapat di dalamnya.
Dari percobaan coning quartering yang dilakukan sebanyak 3
kali pengujian, maka berakhirlah percobaan tersebut dan kemudian
dilanjutkan dengan percobaan grain counting. Dalam percobaan grain
counting langkah pertama yang dilakukan yaitu mengambil sebagian
conto hasil coning quartering menggunakan tangan lalu menaburkan
pada kertas millimeterblock dengan ketinggian sekitar 30 cm dan
menghitung jumlah masing-masing butir besi dan silika, baik yang
bebas maupun terikat pada masing-masing kotak millimeterblock yang
berukuran 9 cm x 9 cm. Kemudian menghitunglah jumlah material yang
jatuh pada masing-masing kotak. Dalam penghitungan tersebut terdapat
empat variabel, yaitu bebas hitam, bebas putih, hitam terikat, dan putih
terikat. Pada saat penjatuhan material menggunakan tangan, agar lebuh
mudah dan merata dalam perhitungannya, ketinggian tangan bagusnya
distandarkan yaitu 30 cm, juga arah dari penjatuhan material tersebut ke
kotak nomor lima dalam keadaan terpusat.
Variabel-variabel tersebut seperti bebas putih, berarti material
silika berada bebas pada daerah kotak dan berwarna putih, berlaku juga
dengan warna bebas hitam. Terikat hitam berarti material yang
berwarna hitam dan berada pada sisi antara kotak (berimpit dengan
garis), berlaku juga dengan terikat putih.
Dimana material terikat merupakan material yang jatuh mengenai
garis yang berada pada setiap 1 cm persegi dalam lingkup 9 cm persegi
di kertas millimeterblock. Sedangkan butir bebas merupakan butir yang
jatuh tidak mengenai garis yang berada pada setiap 1 cm persegi, akan
tetapi yang jumlah butir yang dihitung harus dalam lingkup 9 cm persegi
di millimeterblock. Dalam percobaan grain counting pengujian dilakukan
sebanyak 3 kali.
Sebagai contoh material bebas pada sampel 1 hitam sebanyak
22 dan putih sebanyak 30. Pada sampel 2 hitam sebanyak 1 dan putih
sebanyak 65 serta pada sampel 3 hitam sebanyak 3 dan putih
sebanyak 13. Sedangkan material terikat pada sampel 1 hitam sebanyak
2 dan putih sebanyak 5. Pada sampel 2 hitam sebanyak 0 dan putih
Kelompok VII
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
sebanyak 10 serta pada sampel 3 hitam sebanyak 0 dan putih sebanyak
4.
Dari ketiga sampel jumlah material bebas terbesar adalah 427
pada sampel 2 untuk yang pasir kuarsa, sedangkan yang pasir besi
yaitu 177 pada sampel 1. Jumlah material terikat yang terbesar adalah
148 pada sampel 1 untuk yang pasir kuarsa, sedangkan pada pasir besi
yaitu 36 pada sampel 1.
Hasil pengolahan data didapatkan nilai rata-rata % berat Fe2O3
(pasir besi) adalah 24,8 % dengan nilai rata-rata % berat Fe2O3 pada
kotak I adalah 25,79 %, pada kotak II adalah 25,97 %, pada kotak III
adalah 35,62 %, pada kotak IV adalah 24,34 %, pada kotak V adalah
19,47 %, pada kotak VI adalah 22,1 %, pada kotak VII adalah 18,71 %,
pada kotak VIII adalah 21,86 % dan pada kotak IX adalah 29,31 %. Nilai
% berat Fe2O3 merupakan nilai kadar yang menunjukkan persentase
dari jumlah material pasir besi (Fe2O3) yang terkandung dalam material.
Dilihat dari kadar nilai pasir besi diketahui bahwa kadar pasir besi yang
terkandung sedikit dan tidak banyak.
Hasil pengolahan data didapatkan nilai rata-rata % berat SiO2
(pasir silika) secara keseluruhan dari bebas dan terikat adalah 75,29 %
dengan nilai rata-rata % berat SiO2 pada kotak I adalah 75,02 %, pada
kotak II adalah 74,03 %, pada kotak III adalah 64,38 %, pada kotak IV
adalah 75,66 %, pada kotak V adalah 80,53 %, pada kotak VI adalah
77,9 %, pada kotak VII adalah 81,29 %, pada kotak VIII adalah 78,14 %
dan pada kotak IX adalah 70,69 %. Nilai dari % berat SiO2 merupakan
nilai kadar yang menunjukkan persentase dari jumlah material pasir
silika yang terkandung dalam material. Bila diamati dari nilai rata-rata
diketahui bahwa kadar pasir silika yang terkandung lebih banyak. Nilai
kadar pasir silika (SiO2) yang paling besar terdapat pada kotak VII dan
nilai kadar pasir silika (SiO2) yang paling sedikit terdapat pada kotak III.
Dari hasil percobaan ini diketahui nilai rata-rata dari derajat
liberasi Fe2O3 secara keseluruhan adalah 88,48 % dan nilai rata-rata
dari derajat liberasi SiO2 adalah 77,89 %. Perbedaan nilai tinggi atau
rendahnya derajat liberasi pada kedua dari material disebabkan karena
material lebih banyak ditemukan dalam keadaan bebas daripada dalam
keadaan terikat.
Kelompok VII
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Dari hasil pengolahan data yang dilakukan diperoleh rata-rata
jumlah pasir besi (Fe2O3) yaitu 28 dan rata-rata jumlah pasir silika (SiO2)
yaitu 131. Hasil tersebut diketahui bahwa jumlah pasir silika lebih
banyak daripada pasir besi sehingga hasil yang didapat nilai kadar berat
pasir silika yang terkandung pun lebih banyak dibandingkan pasir besi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai dari jumlah maupun kadar
material adalah dari pengadukan material yang tidak merata sehingga
material pasir besi dan material pasir silika tidak seutuhnya tercampur.
Kemudian ukuran butirnya tidak homogen, ada yang berukuran kecil dan
ada yang berukuran sedang. Jadi ukuran butir yang kecil akan terbawa
angin pada saat ditabur ke milimeter blok. Kurang telitinya dalam
menghitung butir karena pengaruh cahaya sehingga sulit membedakan
warna dari butiran pasir silika dan pasir besi. Kemudian material tidak
tersebar merata antar blok akibat salah cara penabuaran material,
sehingga sulit untuk menghitung butiran jika ada yang tertumpuk pada
satu blok atau lebih.
Dari percobaan yang dilakukan di dapat kesalahan yang terjadi
pada tahap coning quartering adalah proses pembagian mineral dimana
bila pembagian dilakukan tidak benar maka akan berpengaruh pula
pada penentuan kadar besi tersebut. Perbandingan antara konsentrat
dan tailing mempengaruhi jumlah konsentrat serta efek cahaya dari
lampu mempengaruhi ketelitian praktikan menghitung jumlah konsentrat
yang ada.
Kelompok VII
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
4.2.8. Penutup
a. Kesimpulan
Adapun dari percobaan kali ini dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1) Sampling (pengambilan conto) merupakan tahap awal
dari suatu analisis. Oleh karena itu hendaknya pengambilan
conto dipilih yang paling efektif, cukup seperlunya saja tapi
representatif. Keberhasilan suatu analisis bahan galian banyak
ditentukan oleh berhasil tidaknya sampling yang dilakukan.
2) Coning quartering merupakan teknik sampling secara
manual dan sederhana dengan cara membentuk sampel menjadi
kerucut kemudian membaginya menjadi empat bagian,
seperempat bagian diambil dilakukan proses coning quartering
kembali sampai 3 kali dan pembagian terakhir diambil untuk
proses grain counting.
3) Grain counting merupakan cara sederhana secara manual
untuk memperkirakan kadar hasil sampling yang telah dilakukan
dengan cara coning quartering. Cara melakukan teknik ini adalah
dengan menjatuhkan sebagian sampel ke dalam suatu kotak
persegi dengan ukuran tertentu, kemudian banyaknya masing-
masing butir (konsentrat dan tailing dalam kotak) dihitung.
4) Kadar dari pasir besi (Fe2O3) adalah 24,8% dan kadar pasir
silika (SiO2) adalah 75,29%.
5) Derajat liberasi pada pasir besi (Fe2O3) adalah 88,48% dan
derajat liberasi pada pasir silika (SiO2) adalah 77,89%.
b. Saran
Adapun saran yang diberikan untuk praktikum ini adalah:
1) Praktikan harus teliti dalam membedakan antara pasir besi
dengan pasir silika.
2) Sebaiknya ukuran butirnya lebih besar lagi agar mata dapat
dengan jelas melihatnya.
3) Praktikan harus teliti dalam pembagian sampel yang telah
dibuat dengan membentuk kerucut dan dibagi empat bagian agar
tidak adanya kesalahan berat pada sampel.
Kelompok VII