perhitungan lahan tps

15
4.1 Perhitungan Lahan TPS LAHAN TPS 1. Lahan Penerima Sampah TPS tipe I melayani 3 kelurahan yang berbeda yaitu Kelurahan Krampyangan, kelurahan Kepel, dan Kelurahan Tapaan Sampah yang masuk pada TPS, tidak dilakukan pemilahan terlebih dahulu, sehingga besar lahan yang digunakan untuk penerimaan kelurahan Krampyangan adalah sebagai berikut: Volume timbulan sampah = 15,63 m 3 /hari Tinggi timbulan sampah = 100 cm atau 1 m. Luas lahan penerimaan = volume sampah/tinggi timbulan sampah = 15,63 m 3 / 1 m = 15,63 m² Direncanakan panjang lahan penerima adalah dua kali lebarnya (P = 2L) A = P x L A = L x 2L A = 2L 2 15,63 = 2L 2 L = 2,8 m P = 2L P = 2 x 2,8 = 5,6 m 2. Lahan Penempatan Kontainer Pada TPS tipe I, sampah dimasukkan kedalam container sebelum diangkut ke TPA. TPS tipe I tidak dilakukan pemilahan

Upload: fauzul

Post on 10-Nov-2015

227 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tps

TRANSCRIPT

4.1 Perhitungan Lahan TPSLAHAN TPS1. Lahan Penerima SampahTPS tipe I melayani 3 kelurahan yang berbeda yaitu Kelurahan Krampyangan, kelurahan Kepel, dan Kelurahan Tapaan Sampah yang masuk pada TPS, tidak dilakukan pemilahan terlebih dahulu, sehingga besar lahan yang digunakan untuk penerimaan kelurahan Krampyangan adalah sebagai berikut: Volume timbulan sampah= 15,63 m3/hari Tinggi timbulan sampah= 100 cm atau 1 m. Luas lahan penerimaan= volume sampah/tinggi timbulan sampah= 15,63 m3/ 1 m= 15,63 m Direncanakan panjang lahan penerima adalah dua kali lebarnya (P = 2L)A = P x LA = L x 2LA = 2L2 15,63= 2L2L = 2,8 mP = 2L P= 2 x 2,8= 5,6 m2. Lahan Penempatan KontainerPada TPS tipe I, sampah dimasukkan kedalam container sebelum diangkut ke TPA. TPS tipe I tidak dilakukan pemilahan sehingga residu sampah pada TPS tersebut adalah timbulan sampah yang masuk pada TPS tersebut, sehingga kebutuhan lahan untuk penempatan container adalah sebagai berikut: Volume timbulan sampah= 15,63 m3/hari Volume Kontainer= 6 m3Berdasarkan data diatas, maka kebutuhan container pada TPS dan luas permukaan lahan dengan asusmsi tinggi container adalah 1 meter sebagai berikut: Kebutuhan container= Luas lahan total= Dimensi lahan dengan asumsi P = 2LA= P x L18= 2L2L= 3 meterP= 6 meter3. Ruang KantorKantor merupakan tempat untuk penyimpanan berkas-berkas administrasi, catatan bahan baku dan hasil-hasil produksi. Direncanakan luas kantor 16 m2 dengan ukuran 4m x 4 m. Diperkirakan kapasitas kantor 5 orang.4. Gudang PeralatanGudang peralatan merupakan tempat menyimpan semua peralatan yang digunakan dalam pengoperasian TPS, seperti alat pengaman, sekop, sarung tangan, karung, sepatu boat dan lain sebagainya. Luas gudang direncanakan 6 m2 dengan dimensi 3m x 2m.5. Tempat ParkirTempat parker digunakan untuk memarkirkan kendaraan baik kendaraan beroda dua maupun roda empat. Luah tempar parker masing masing berukuran 3 m x 2,25 m.6. ToiletToilet digunakan untuk buang air kecil ataupun buang air besar. Luas toilet yang digunakan berukuran 2 m x 2 m.Berdasarkan perhitungan diatas, maka lahan yang dibutuhkan untuk TPS dapat dilihat pada Tabel 4.9Tabel 4.9 Total Luas Lahan TPSTNoLahanLuas (m2)

1Lahan Penerima15,63

2Gudang Penyimpanan Kontainer18

3Gudang Peralatan6

4Kantor16

5Tempat Parkir13,5

6Toilet4

Total73,1

Berdasarkan Tabel 4.9 lahan yang dibutuhkan untuk TPS adalah 73,1 m2. Berdasarkan SNI 3242:2008 luas lahan untuk TPS lebih dari 10 m, sehingga luas lahan untuk TPS 3R sudah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.LAHAN TPST1. Lahan Penerima SampahSampah yang masuk pada TPS, dilakukan pemilahan terlebih dahulu sesuai kategorinya masing-masing. Disediakan 4 buah keranjang sampah untuk memisahkan jenis sampah tersebut. Setiap keranjang menampung kategori sebagai berikut. Kategori keranjang pertama untuk kertas. Kategori keranjang kedua untuk plastik. Kategori keranjang ketiga untuk kaca, kaleng dan logam. Kategori keranjang keempat untuk tekstil, karet dan kulit.Adapun besar lahan yang digunakan untuk penerimaan kelurahan Bugul Kidul adalah sebagai berikut: Volume timbulan sampah= 66,2 m3/hari Tinggi timbulan sampah= 100 cm atau 1 m. Luas lahan penerimaan= volume sampah/tinggi timbulan sampah= 66,2 m3/ 1 m= 66,2 m Direncanakan panjang lahan penerima adalah dua kali lebarnya (P = 2L)A = P x LA = L x 2LA = 2L2 66,2= 2L2L = 5,75 mP = 2L P= 2 x 5,75= 11,5 m

2. Lahan Pemilahan SampahLahan pemilihan sampah terdiri dari lahan sortir dan konveyor, lahan penempatan keranjang pemilahan, lahan sampah residu yang masing-masing yang akan direncanakan sebagai berikut: Lahan Sortir dan KonveyorMerupakan tempat sampah penampungan sampah awal dan juga sebagai tempat pemilahan sampah. Volume total sampah= 66,2 m3/hari Densitas sampah ditruk= 300 kg/ m3 Berat sampah= Volume total sampah x densitas sampah= 66,2 m3/hari x 300 kg/ m3= 19860 kg/hari= 19,86 ton/hari Kecepatan pemilahan= 0,4 ton/org. jam Lama pemilahan= berat sampah/kecepatan pemilahan= 19,86 ton/hari / 0,4 ton/org. jam= 50 jam/org. hari Jam kerja= 7 jam/hari jumlah pekerja= lama pemilahan / jam kerja= 50 jam/org. hari / 7 jam/hari= 7 orang panjang tiap konveyor= 1,5 m/org panjang konveyor total= jumlah pekerja x panjang konveyor tiap org= 7 x 1,5 m= 10,5 m lebar konveyor= 1,5 m Luas konveyor= panjang x lebar= 10,5 x 1,5 = 15,75 m Lahan Penempatan Keranjang PemilahanPada TPST disediakan 4 buah kategori keranjang sampah untuk memisahkan jenis sampah tersebut. Kategori keranjang pertama untuk kertas. Kategori keranjang kedua untuk plastik. Kategori keranjang ketiga untuk kaca, kaleng dan logam. Kategori keranjang keempat untuk tekstil, karet dan kulit.Pemilahan dilakukan di sisi kanan dan kiri konveyor dimana sisi kanan digunakan untuk memilah sampah basah dan di sebelah kiri digunakan untuk memilah sampah kering. Berikut ini perencanaan lahannya : jumlah keranjang= 4 jenis/org jumlah pekerja= 7 org Total keranjang= jumlah keranjang x jumlah pekerja= 4 jenis/org x 7 org= 28 buah luas per keranjang= 1 m /buah luas lahan= luar per keranjang x jumlah keranjang= 1 m /buah x 20 jenis= 28 m lebar lahan= 2,5 m panjang lahan= luas/lebar= 28/2,5= 11,2 mGerobak pengangkut sampah yang masuk ke TPS direncanakan masuk secara bergantian, sehingga sampah di lahan sortir tidak menumpuk. Proses sortir sampah dipilah antara sampah basah, kering, dan residu. Sampah basah akan diangkut ke ruang pengomposan dan sampah kering akan diangkut ke tempat penyimpanan. Proses sortir sampah ini dilakukan dengan tenaga manusia secara manual, karena biaya operasional yang digunakan terbilang lebih kecil. Lahan ResiduResidu akan dibuang menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menggunakan container. Lahan residu disediakan untuk menaruh container yang berisi sampah residu yang siap diangkut ke TPA. Adapun perhitungan dari luas lahan yang dibutuhkan untuk menampung residu yang dihasilkan sebagai berikut: Volume sampah residu= 23,812 m3/hari Tinggi maks timbunan= 1,2 m Luas lahan sampah residu= volume/tinggi= 23,812 m3/hari/1,2 m= 19,8 m Lebar= 3,2 m Panjang= 6,2 m3. Gudang Penyimpanan Sampah KeringGudang penyimpanan sampah kering merupakan tempat menyimpan sampah kering (termasuk kertas, platik, logam dan lain-lain) yang telah disortir dan dikemas yang siap untuk dijual sebagi bahan daur ulang ke pengepul barang lapak. Hal ini merupakan salah satu upaya reduksi sampah di TPST. Penyimpanan barang lapak dilakukan maksimal dalam 2 hari untuk menjaga dan kerapian gudang serta bau yang akan ditimbulkan juga bisa diminimisasi. Adapun Perhitungan luas lahan yang dibutuhkan untuk gudang penyimpanan sampah kering sebagai berikut: Volume sampah= Plastik + Kertas + Kaca + Logam= 4,092 + 0,874 + 0,079 + 0,119= 5,164 m3 Penyimpanan = 2 hari Volume sampah = 2 hari x volume sampah= 2 hari x 5,164 m3= 10,328 m3/3hari Tinggi sampah= 1,2 m Luas= 10,328 /1,2= 8,6 m2 Panjang gudang = 5 m Lebar= Luas / panjang= 8,6/5= 1,72 m 4. Gudang PeralatanGudang peralatan Merupakan tempat menyimpan semua peralatan yang digunakan dalam pengoperasian MRF, seperti alat pengaman, sekop, sarung tangan, karung, sepatu boat dan lain sebagainya. Luas gudang direncanakan 6 m2 dengan dimensi 3m x 2m.5. Ruang KantorKantor merupakan tempat untuk penyimpanan berkas-berkas administrasi, catatan bahan baku dan hasil-hasil produksi. Direncanakan luas kantor 16 m2 dengan ukuran 4m x 4 m. Diperkirakan kapasitas kantor 5 orang.6. Tempat ParkirTempat parker digunakan untuk memarkirkan kendaraan baik kendaraan beroda dua maupun roda empat. Luah tempar parker masing masing berukuran 3 m x 2,25 m.7. ToiletToilet digunakan untuk buang air kecil ataupun buang air besar. Luas toilet yang digunakan berukuran 2 m x 2 m.8. Lahan PengomposanPada lahan pengomposan terdiri dari beberapa lahan antara lain lahan penampung, lahan pencacah, lahan pengomposan, lahan pengayakan, dan gudang penyimpanan kompos. Adapun perhitungan lahan yang dibutuhkan untuk pengomposan sebagai berikut: Lahan PenampungLahan penampung Merupakan tempat penampungan sampah setelah mengalami proses pemilahan di konveyor. Sampah organik yang bisa dikomposkan yaitu sampah dari bahan makanan dan sampah taman. Vol sampah organik= Sampah makanan + sampah kebun= 46,82 + 4,97= 51,79 m3/hari Volume kompos= 80% x sampah organik= 80 % x 51,79 m3/hari= 41,432 m3/hari Jam kerja= 7 jam/hari Volume per jam= 41,432 m3/hari /7 jam/hari= 6 m3/jam Waktu penimbunan = 3 jam Volume= 6 m3/jam x 3 jam= 18 m3 Tinggi timbulan= 1 m Luas= Volume timbunan / tinggi timbunan= 18 m3/1 m= 18 m2 Lebar lahan= 3 m Panjang lahan= Luas lahan / lebar= 18 m2 / 3 m= 6 m

Lahan PencacahLahan pencacah merupakan lahan yang digunakan mencacah sampah yang akan dimanfaatkan sebagai kompos. Sampah dicacah menggunakan crasher Tipe III (Gambar 4.1) dengan kapasitas 300 kg dalam satu jam, dan memerlukan dua liter solar per jam. Berat sampah= sampah makanan + sampah kebun= 41,432 m3/hari x 300 kg/ m3= 12429,6 kg Frekuensi pencacahan= 12429,6 kg/hari /300kg = 41 kaliCrasher dapat memotong sampah sampai dengan ukuran dua sampai tiga sentimeter. Proses komposting hanya dilakukan setiap hari selama satu bulan. Perencanaan lahan pencacah adalah sebagai berikut : Panjang alat= 2 m Lebar alat= 1 m Luas = 2 m x 1 m = 2 m2

Gambar 4.1 Mesin Pencacah Tipe IIIBerdasarkan pengamatan di lapangan setelah proses pencacahan biasanya volume sampah organik turun 50% - 60%. Untuk beratnya tergantung kondisi sampahnya, jika sampahnya sayur segar atau organik yang basah biasanya ada kemungkinan mengalami sedikit kenaikan berat karena airnya keluar. Lahan PengomposanLahan pengomposan merupakan lahan yang digunakan untuk proses pembuatan kompos. Adapun lahan yang dibutuhkan untuk proses pengomposan sebagai berikut: Volume sampah= 41,432 m3/hari Volume setelah dicacah = 41,432 m3/hari (50 % x 41,432 m3/hari)= 20,716 m3/hariProses pengomposan dilakukan dengan cara windrow, dimana bentuk timbulan sampah berbentuk prisma Volume kompos= 1/3 x luas alas x tinggi Tinggi timbulan= 1,5 m Luas lahan= (volume timbulan x 3) / tinggi= (20,716 m3/hari x 3) / 1,5= 41,432 m2 Lebar= 2,5 m. Panjang= 41,432 m2/2,5 m= 16,6 mPada proses pengomposan dibutuhkan landasan untuk mencampur sampah organic. landasan atau bak (Gambar 4.2) yang digunakan untuk pengomposan dihitung tiap tumpuknya. Panjang landasan= 16,6 m + 0,5 m = 17,1 m Lebar landasan= 2,5 m + 0,5 m = 3 m Tinggi landasan= 10 cm= 0,1 mAgar lindi yang dihasilkan sampah bisa mengalir, maka antara landasan direncanakan ada parit dengan dimensi (Christanto dkk, 2005): Panjang parit= panjang landasan = 17,1 m Lebar parit= 10 cm Tinggi parit= 10 cm

Gambar 4.2 Tempat PengomposanBerdasarkan perhitungan diatas, maka lahan yang dibutuhkan untuk pengomposan adalah sebgai berikut: Luas lahan pengomposan = 30 buah x ( 17,1 m x 3 m)= 1539 m2

Lahan PengayakanTempat ini digunakan untuk mengayak kompos dari tempat pengomposan dan pematangan yang telah dilakukan. Lahan yang digunakan dengan ukuran panjang 4 m dan lebar 3 m sehingga luasnya 12 m2. Gudang penyimpanan KomposGudang penyimpana merupakan tempat untuk menyimpan kompos yang sudah matang. Pada umumnya waktu penyimpanan kompos sekitar 10 hari. Yuwono (2005) menyatakan kompos yang sudah matang akan menyusut hingga 50% dari volume kompos sebelum matang. Adapun lahan yang dibutuhkan untuk menyimpan kompos sebagai berikut:Volume kompos matang = 50% x volume setelah dicacah= 50% x 20,716 m3/hari= 10,358 m3/hariVolume total= 10,358 m3/hari x 10 hari= 103,58 m3/hariTinggi tumpukan = 2 meterLuas lahan= 103,58/2= 52 m2Panjang= 10 meterLebar= 5,2 meterBerdasarkan perhitungan diatas, maka lahan yang dibutuhkan untuk TPST dapat dilihat pada Tabel 4.10Tabel 4.10 Total Luas Lahan TPSTNoLahanLuas (m2)

1Lahan Penerima66.2

2Lahan Pemilahan

Lahan Sortir dan Konveyor15.75

Lahan Keranjang28

Lahan Residu19.8

3Gudang Penyimpanan Sampah Kering8.6

4Gudang Peralatan6

5Kantor16

6Lahan Kompos

Lahan Penampung18

Lahan Pencacah2

Lahan Pengomposan1539

Lahan Pengayakan12

Lahan Penyimpana52

7Tempat Parkir13,5

8Toilet4

Total1800,85

Berdasarkan Tabel 4.10 lahan yang dibutuhkan untuk TPST adalah 1800,85 m2. Berdasarkan SNI 3242:2008 luas lahan untuk TPST lebih dari 1000 m, sehingga luas lahan untuk TPST sudah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.