perilaku&psiko kespro pada ca mama
TRANSCRIPT
5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 1/22
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker payudara adalah kanker yang paling sering terjadi pada
wanita di seluruh dunia, yang terdiri dari 16% dari semua kanker
wanita. Diperkirakan bahwa 519.000 perempuan meninggal pada tahun
2004 karena kanker payudara, dan meskipun kanker payudara
dianggap sebagai penyakit negara maju, mayoritas (69%) dari semua
kematian kanker payudara terjadi di negara berkembang (WHO, 2011).
Amerika utara dan Eropa memiliki angka insiden kanker
payudara yang lebih tinggi daripada Asia. Di Amerika Serikat kanker
payudara merupakan 32% dari seluruh jumlah kanker pada wanita.
Secara umum dapat dikatakan kanker payudara dapat terjadi pada 1
dari 8-9 wanita di sepanjang hidupnya (Azamris,2006). Setiap tahun
ada sekitar 183.000 kasus baru ditemukan di Amerika, terdapat
210.000 kasus baru dan 76.000 kematian setiap tahun di Uni Eropa
(Daniel, 2008).
Tingkat insiden penyakit kanker payudara pada perempuan di
Iran adalah 22,4 per 100.000 perempuan. Data menunjukkan terjadi
peningkatan tingkat insiden penyakit setiap tahunnya. Penyakit ini
menempati peringkat pertama sebagai keganasan di kalangan wanita
Iran setelah tahun 1999. Sebesar 21,4% dari semua keganasan
dilaporkan di antara wanita di Iran (Lotfi, et.al, 2006).
Insidensi kanker payudara di Asia berkisar 20 kasus baru di
antara 100.000 penduduk. Adapun di negara maju, yaitu 100 kasus per
100.000 penduduk dan sekitar 40.000 akan meninggal akibat penyakit
ini (Karyono,2008).
kanker payudara di Indonesia merupakan kanker dengan insiden
tertinggi nomor dua setelah kanker serviks dan terdapat kecenderungan
dari tahun ke tahun insidennya meningkat. Sebagian besar keganasan
payudara datang pada stadium lanjut. Jumlah kanker payudara di
5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 2/22
2
Indonesia didapatkan kurang lebih 23.140 kasus baru setiap tahun (200
juta populasi) (Suyatno, 2010).
Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun
2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat
inap di seluruh rumah sakit di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher
rahim (11,78%). Kanker tertinggi yang diderita wanita Indonesia adalah
kanker payudara dengan angka kejadian 26 per 100.000 perempuan,
disusul kanker leher rahim dengan 16 per 100.000 perempuan.
Sedangkan menurut survey sentinel dari Bidang Pencegahan Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan menemukan kanker payudara menempati urutan
pertama, disusul kanker genitalia interna perempuan, kanker serviks
dan kanker kulit .
Menurut data dari bagian Medical Record RS. Bhayangkara
Mappa Oudang Makassar, penderita yang menjalani pengobatan dan
perawatan di bagian rawat inap, pada tahun 2008 terdapat 54 kasus
kanker payudara. Pada tahun 2009 terdapat 45 kasus dan pada tahun
2010 terdapat 151 kasus. Sementara yang menjalani pengobatan dan
perawatan di bagian rawat jalan, pada tahun 2008 terdapat 209 kasus
kanker payudara, pada tahun 2009 terdapat 104 kasus dan pada tahun
2010 terdapat 108 kasus (Medical Record RS. Bhayangkara Mappa
Oudang, 2010).
Penderita yang menjalani pengobatan dan perawatan di bagian
rawat inap, pada tahun 2007 terdapat 123 kasus, pada tahun 2008
terdapat 141 kasus dan pada tahun 2009 terdapat 108 kasus dan pada
tahun 2010 terdapat 110 kasus (Medical Record RSUP Wahidin
Sudirohusodo, 2010).
Sampai saat ini belum ditemukan data pasti yang menjadi
penyebab utama penyakit kanker payudara. Penyebab kanker
payudara sampai saat ini diduga akibat interaksi yang rumit dari banyak
faktor. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko tumor/ kanker
5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 3/22
3
payudara adalah usia tua, menarche (pertama kali menstruasi) dini,
usia makin tua saat menopause, usia makin tua saat pertama kali
melahirkan, tidak pernah hamil, riwayat keluarga menderita tumor jinak
payudara, mengkonsumsi obat kontrasepsi hormonal dalam jangka
panjang, mengkonsumsi alkohol serta pajanan radiasi pada payudara
terutama saat pembentukan payudara. Beberapa kajian literatur
menyebutkan bahwa pemakaian hormonal, obesitas, konsumsi alkohol,
hamil pertama di usia tua, asupan lemak, khususnya lemak jenuh
berkaitan dengan peningkatan risiko kanker payudara (Anna,2009).
Beberapa penelitian menemukan risiko meningkat dengan
adanya riwayat kanker payudara dalam keluarga oleh karena itu
dicurigai terdapat faktor genetik yang berperan dalam kejadian kanker
payudara. Prevalensi wanita dengan riwayat keluarga kanker payudara
telah diperkirakan berkisar antara 5 hingga 19% (Fariborz, 2007). Pada
studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan
gen tertentu. Apabila terdapat BRCA1 yaitu suatu gen suseptibilitas
karsinoma mamma, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar
60% pada umur 50 tahun dan 85% pada umur 70 tahun (Mukhsen,
2005). Penelitian lain menunjukkan bahwa wanita dengan riwayat
keluarga kanker payudara memiliki risiko 2-3 kali lipat lebih tinggi
terkena kanker payudara dibanding perempuan tanpa ada anggota
keluarga yang terkena, dampak tertinggi bagi mereka dengan kerabat
didiagnosis sebelum mereka berumur 50 tahun (Fariborz, 2007).
Diagnosis kanker payudara pada seorang wanita muda dan implikasi
genetik memiliki akibat yang segera dan serius bagi anggota
keluarganya (James, 2006).
Salah satu faktor risiko pada kanker adalah umur, dimana kanker
payudara terjadi sebelum umur 50 tahun yang dipengaruhi oleh adanya
riwayat keluarga yang pernah menderita kanker payudara (Anna,
2009). Berdasarkan program SEER (Surveillance, Epidemiology, and
End Results ) yang dilakukan NCI (National Cancer Institute ) insidensi
5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 4/22
4
kanker payudara meningkat seiring dengan pertambahan usia.
Diperkirakan 1 dari 8 wanita mengalami perkembangan penyakit kanker
payudara sepanjang hidupnya, Kemungkinan terbesar perkembangan
penyakit payudara mulai terjadi pada wanita dengan kisaran umur 40-
50 tahun (Harianto,2005). Di Amerika Serikat hampir ¾ kasus tejadi
pada usia di atas 50 tahun. Jika dibandingkan dengan negara Asia lain
seperti Jepang, Korea dan Malaysia maka Indonesia memiliki usia
puncak penderita kanker payudara berkisar antara 40-50 tahun
(Azamris, 2006). Hasil penelitian Anna (2009) membuktikan bahwa
persentase kasus kanker payudara meningkat sampai kelompok umur
35-44 tahun dan kemudian menurun lagi pada kelompok umur
berikutnya. Uji statistik dengan x² menunjukkan adanya hubungan yang
bermakna antara umur dengan kejadian kanker payudara.
Salah satu faktor endokrin yang memiliki hubungan dengan
kanker payudara adalah total menstruasi. Menarche pada usia terlalu
awal yaitu dimulai sebelum usia 12 tahun menunjukkan adanya
peningkatan risiko perkembangan kanker payudara dibandingkan
dengan usia menarche di atas 16 tahun. Penelitian yang dilakukan oleh
Mukhsen (2005), menunjukkan bahwa menarche pada usia <13 tahun
akan memberikan risiko terjadinya kanker payudara 6,152 kali lebih
besar daripada menarche pada usia >13 tahun.
Peningkatan berat badan akan meningkakan risiko terjadinya
kanker payudara. Pada obesitas (BMI > 35) insiden kanker payudara
akan meningkat 2 kali lipat. Pada kegemukan, terjadi peningkatan
kadar kolestrol estrogen darah, karena hormon estrogen selain
dihasilkan di ovarium dan hati juga diproduksi di jaringan lemak.
Penelitian yang dilakukan oleh Azamris (2006) didapatkan 38,6% kasus
memiliki asupan lemak yang tinggi (makan makanan berlemak hampir
setiap hari) dengan faktor risiko 4,97 kali. Perempuan yang telah
memperoleh berat badan lebih dari 15 kg (33 pon) sejak usia 20 tahun
berada di risiko meningkat 1,6 kali lipat terkena kanker payudara
5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 5/22
5
(Sybil,2005). Hasil penelitian yang pernah dilakukan di San Fransisco
menyebutkan bahwa dibandingkan dengan populasi perempuan
dengan berat badan normal, risiko kanker payudara stadium lanjut
meningkat 10-35% pada perempuan dengan berat badan lebih dari 56-
62% pada perempuan dengan obes
Menyusui adalah salah satu dari beberapa faktor risiko yang
diketahui untuk kanker payudara (Laufey,2001). Beberapa peneliti
melaporkan adanya hubungan lamanya menyusui dengan efek
pencegahan terjadinya kanker payudara. Pada penelitian Azamris
(2006) didapatkan bahwa tidak pernah menyusukan dan menyusukan
anak dalam waktu singkat akan meningkatkan risiko terjadinya kanker
payudara.
Kontrasepsi oral sebagai faktor yang meningkatkan risiko
payudara menjadi perhatian dan kontroversi dunia kesehatan saat ini.
Terjadinya pemaparan estrogen dapat disebabkan oleh penggunaan
kontrasepsi hormonal yang mengandung kombinasi hormon yaitu
estrogen dan progesteron. Penelitian Harianto (2005) menemukan
bahwa OR pengguna pil kontrasepsi mempunyai risiko 1,86 kali lebih
tinggi untuk terkena kanker payudara dibandingkan dengan bukan
pengguna pil kontrasepsi (Harianto,2002). Suatu metaanalisis
menyatakan walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada
pengguna kontrasepsi oral, perempuan yang menggunakan obat ini
dalam jangka waktu lama mempunyai risiko tinggi mengalami kanker.
Di Indonesia, dari 10 jenis kanker, kanker payudara menduduki
peringkat kedua yang paling sering dialami wanita setelah kanker mulut
rahim.
Pentingnya mengetahui faktor risiko kanker payudara adalah
untuk dapat melakukan deteksi dini kanker payudara pada kelompok
risiko tinggi serta dapat memberikan informasi kepada masyarakat
untuk menjauhi faktor-faktor risiko tersebut, maka penelitian tentang
5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 6/22
6
determinan kanker payudara pada wanita perlu dilakukan untuk
melihat secara luas faktor yang berpengaruh tehadap kejadian kanker
payudara.
B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Kanker payudara
2. Penyebab dan Faktor Risiko kanker payudara
3. Penatalaksanaan Kanker Payudara
4. Perilaku yang berkaitan dengan kanker payudara
5. pederita kanker payudara kaitannya dengan psikologi kesehatan
reproduksi
5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 7/22
7
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kanker Payudara
Kanker adalah sekelompok penyakit yang menyebabkan sel
dalam tubuh untuk berubah dan tumbuh di luar kendali. Sebagian besar
jenis kanker sel akhirnya membentuk benjolan yang disebut tumor atau
massa,dan dinamai setelah bagian tubuh mana yang tumor berasal.
Kanker payudara dimulai di jaringan payudara, yang terdiri dari
kelenjar untuk produksi susu,yang disebut lobulus, dan saluran yang
menghubungkan lobulus keputing. Sisanya payudara terdiri dari
lemak,jaringan ikat dan limfatik jaringan. Sebagian besar massa adalah
jinak, yaitu, mereka tidak menyebabkankanker, tidak tumbuh tak
terkendali atau menyebar,dan tidak mengancam jiwa .
Beberapa kanker payudara disebut in situ karena mereka
terbatas dalam saluran (duktal karsinoma in insitu) atau lobulus (lobular
carcinoma in situ) dari payudara. Hampir semua kanker pada tahap inidapat disembuhkan. Banyak yang percaya bahwa ahli onkologi lobular
carcinoma in situ (juga dikenal sebagai lobular neoplasia) tidak sejati
kanker,tetapi merupakan indikator peningkatan risiko untuk
mengembangkan invasif kanker pada payudara kedua. Sebagian besar
tumor payudara kanker payudara yang invasif atau infiltratif.
Kanker ini dimulai dalam lobulus atau duktus payudara, tetapi
telah menembus saluran atau kelenjar dinding untuk menyerang
jaringan sekitar payudara seriusan invasif Sebagian besar tumor
payudara kanker yang invasif atau infiltratif. Kanker ini dimulai dalam
lobulus atau duktus payudara, tetapi telah menembus saluran atau
kelenjar dinding untuk menyerang jaringan sekitar payudara.
Keseriusan kanker payudara invasif adalah sangat dipengaruhi oleh
tahap penyakit, yaitu, sejauh mana atau penyebaran kanker ketika
pertama kali didiagnosis. Ada dua sistem stadium utama untuk kanker.
5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 8/22
8
Amerika Komite Bersama Kanker (AJCC) klasifikasi tumor
menggunakan informasi pada ukuran tumor dan bagaimana jauh ia
telah menyebar di dalam payudara dan organ terdekat (T), keterlibatan
kelenjar getah bening (N), dan kehadiran atau tidak adanya metastasis
jauh (menyebar ke organ jauh) (M) .1 Setelah T, N, dan M ditentukan,
tahapI, II, III, atau IV diberikan, dengan stadium I menjadi tahap awal
dan stadium IV yang paling canggih. AJCC pementasan Sistem yang
umum digunakan dalam pengaturan klinis. Sebuah sistem sederhana
yang digunakan untuk pementasan kanker dikenal sebagai system
SIER Ringkasan Tahap dan lebih sering digunakan dalam pelaporan
untuk pendaftar kanker dan untuk kesehatan masyarakat penelitian dan
planning.
B. Penyebab Dan Faktor Risiko Kanker Payudara
Penyebab pasti kanker payudara tidak diketahui. Meskipun
demikian, riset mengidentifikasi sejumlah faktor yang dapat
meningkatkan risiko pada individu tertentu, yang meliputi:1. Keluarga yang memiliki riwayat penyakit serupa
2. Usia yang makin bertambah
3. Tidak memiliki anak
4. Kehamilan pertama pada usia di atas 30 tahun
5. Periode menstruasi yang lebih lama (menstruasi pertama lebih awal
atau menopause lebih lambat)
6. Faktor hormonal (baik estrogen maupun androgen).
Dari faktor risiko tersebut di atas, riwayat keluarga serta usia
menjadi faktor terpenting. Riwayat keluarga yang pernah mengalami
kanker payudara meningkatkan resiko berkembangnya penyakit ini.
Para peneliti juga menemukan bahwa kerusakan dua gen yaitu BRCA1
dan BRCA2 dapat meningkatkan risiko wanita terkena kanker sampai
85%. Hal yang menarik, faktor genetik hanya berdampak 5-10% dari
5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 9/22
9
terjadinya kanker payudara dan ini menunjukkan bahwa faktor risiko
lainnya memainkan peranan penting.
Pentingnya faktor usia sebagai faktor risiko diperkuat oleh data
bahwa 78% kanker payudara terjadi pada pasien yang berusia lebih
dari 50 tahun dan hanya 6% pada pasien yang kurang dari 40 tahun.
Rata-rata usia pada saat ditemukannya kanker adalah 64 tahun. Studi
juga mengevaluasi peranan faktor gaya hidup dalam perkembangan
kanker payudara yang meliputi pestisida, konsumsi alkohol,
kegemukan, asupan lemak serta kurangnya olah fisik.
Sejumlah studi memperlihatkan bahwa deteksi kanker payudara
dan serta terapi dini dapat meningkatkan harapan hidup dan
memberikan pilihan terapi lebih banyak pada pasien. Diperkirakan 95%
wanita yang terdiagnosis pada tahap awal kanker payudara dapat
bertahan hidup lebih dari lima tahun setelah diagnosis sehingga banyak
dokter yang merekomendasikan agar para wanita menjalani „sadari‟
(periksa payudara sendiri saat menstruasi) di rumah secara rutin dan
menyarankan dilakukannya pemeriksaan rutin tahunan untuk
mendeteksi benjolan pada payudara. Pada umumnya, kanker payudara
dideteksi oleh penderita sendiri dan biasanya berupa benjolan yang
keras dan kecil. Pada banyak kasus benjolan ini tidak sakit, tapi
beberapa wanita mengalami kanker yang menimbulkan rasa sakit.
Selain tes fisik, mamografi tahunan atau dua kali setahun dan USG
khusus payudara disarankan untuk mendeteksi adanya kelainan pada
wanita berusia lanjut dan wanita berisiko tinggi kanker payudara,
sebelum terjadi kanker. Jika benjolan bisa teraba atau kelainan
terdeteksi saat mamografi, biopsi perlu dilakukan untuk mendapatkan
contoh jaringan guna dilakukan tes di bawah mikroskop dan meneliti
kemungkinan adanya tumor. Jika terdiagnosis kanker, maka perlu
dilakukan serangkaian tes seperti status reseptor hormon pada jaringan
yang terkena. Jenis tes yang baru menyertakan juga tes gen HER2
(human epidermal growth factor receptor-2) untuk tumor. Gen ini
5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 10/22
10
berhubungan dengan pertumbuhan sel kanker yang agresif. Pasien
dikatakan HER2-positif jika pada tumor ditemukan HER2 dalam jumlah
besar. Kanker dengan HER2-positif dikenal sebagai bentuk agresif dari
kanker payudara dan memiliki perkiraan perjalanan penyakit yang lebih
buruk daripada pasien dengan HER2-negatif. Diperkirakan satu dari
empat sampai lima pasien dengan kanker payudara tahap akhir
memiliki HER2-positif.
C. Penatalaksanaan Kanker Payudara
Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan
serangkaian pengobatan meliputi pembedahan, kemoterapi, terapi
hormon, terapi radiasi dan yang terbaru adalah terapi imunologi
(antibodi). Pengobatan ini ditujukan untuk memusnahkan kanker atau
membatasi perkembangan penyakit serta menghilangkan gejala-
gejalanya. Keberagaman jenis terapi ini mengharuskan terapi dilakukan
secara individual yaitu:
1. Pembedahan
Tumor primer biasanya dihilangkan dengan pembedahan.
Prosedur pembedahan yang dilakukan pada pasien kanker payudara
tergantung pada tahapan penyakit, jenis tumor, umur dan kondisi
kesehatan pasien secara umum. Ahli bedah dapat mengangkat
tumor (lumpectomy ), mengangkat sebagian payudara yang
mengandung sel kanker atau pengangkatan seluruh payudara
(mastectomy ). Untuk meningkatkan harapan hidup, pembedahan
biasanya diikuti dengan terapi tambahan seperti radiasi, hormon atau
kemoterapi.
2. Terapi Radiasi
Terapi radiasi dilakukan dengan sinar-X dengan intensitas
tinggi untuk membunuh sel kanker yang tidak terangkat saat
pembedahan.
3. Terapi Hormon
5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 11/22
11
Terapi hormonal dapat menghambat pertumbuhan tumor yang
peka hormon dan dapat dipakai sebagai terapi pendamping setelah
pembedahan atau pada stadium akhir.
4. Kemoterapi
Obat kemoterapi digunakan baik pada tahap awal
D. Perilaku Yang Berkaitan Dengan Kanker Payudara
Perilaku untuk menghindari kanker payudara adalah dengan
melakukan Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan sejak usia 20
tahun karena dapat menghindarkan wanita dari kanker payudara.
Kelainan-kelainan pada payudara dapat dideteksi sedini mungkin
dengan mengenal payudara sendiri serta melakukan pemeriksaan
payudara sendiri. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sangat
bermanfaat bagi para wanita usia dewasa awal.
SADARI dapat mengetahui kelainan payudara sedini mungkin,
lebih cepat mendeteksi kanker payudara stadium dini sehingga mampu
menyelamatkan jiwa para wanita dan lebih sering perempuan
melakukan pemeriksaan payudara sendiri maka akan semakin
mengenal dan memahami area serta kondisi payudaranya sehingga
akan meningkatkan status kesehatan khususnya kesehatan payudara
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah sangat penting
sebagai langkah awal untuk mengetahui apakah menderita kanker
payudara atau tidak. Adanya informasi tentang SADARI serta kanker
payudara menjadi motivasi para wanita untuk menambah pengetahuan
tentang area payudara. Hal ini menjadi dasar utama untuk menambah
pengetahuan tentang pemeriksaan payudara.
Semakin meningkatnya tingkat pengetahuan tentang
pemeriksaan payudara sendiri maka akan mempengaruhi sikap para
wanita untuk menyadari pentingnya pemeriksaan payudara sendiri
untuk mencegah resiko kanker payudara. Hal tersebut meningkatkan
kesadaran para wanita khususnya usia dewasa awal untuk memotivasi
diri sendiri mempraktekkan secara langsung pemeriksaan payudara
5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 12/22
12
sendiri sehingga dapat mengetahui kondisi payudaranya. Perilaku ini
merupakan perilaku yang positif untuk dapat mendeteksi kanker
payudara. Sedangkan pada penderita yang tidak pernah melakukan
SADARI ini merupakan perilaku yang tidak baik karena dia tidak tau
apakah dia terkena kanker payudara atau pada penderita yang sudah
merasakan tanda dan gejala yang mengarah ke kanker payudara tapi
belum memeriksakannya ini adalah perilaku yang tidak positif karena
dapat menyebabkan ganguan pada kesehatannya.
E. Kanker Payudara Kaitannya Dengan Psikologi Kesehatan
Reproduksi
Pengobatan holistic atau holistic medicine didasarkan atas dua
hal yaitu pengobatan fisik dan pengobatan psikis dan keduanya sangat
erat hubungannya. Seperti yang pernah dikatakan oleh ahli filosofi
Plato, “Tidak ada gunanya mengobati badan tanpa mengobati
fikirannya”. Pemikiran ini sangat mengena terutama pada para
penderita penyakit berat, termasuk didalamnya penderita kanker.
Badan yang sakit akan mempengaruhi fikiran dan sebaliknya juga
demikian. Badan yang sehat juga akan berpengaruh menyehatkan
fikiran dan demikian juga sebaliknya.
Untuk pengobatan secara medis telah dijelaskan atas sedangkan
untuk penyakit berat ini bukan saja pengobatan secara medis tetapi
secara psikisnyapun perlu di perhatikan perlu diketahui, bukan saja
oleh para penderita, tetapi juga bagi keluarga, orang disekelilingnya
dan para dokter atau orang yang turut membantu penyembuhan
penderita ini. Biasa penderita kanker payudara pada umumnya akan
memiliki rasa seperti:
1.Takut .
Kondisi emosi yang terburuk yang selalu ditemui pada pasien
penyakit kanker adalah perasaan takut. Hal ini sangat beralasan dan
sepenuhnya gampang dimengerti. Tingkat ketakutan yang terjadi
5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 13/22
13
sangat tinggi dan melebihi seluruh jenis penyakit yang ada. Mengapa
demikian? Penderita yang divonis mengidap kanker dihadapkan
bukan hanya atas kemungkinan hidup yang kecil, namun juga
penderitaan fisik dan psikis yang berkepanjangan. Hal ini sangat
menakutkan. Pada umumnya setiap orang pasti telah pernah melihat
pasien-pasien kanker yang menderita secara fisik pada masa
pengobatan, menjalani treatment yang melelahkan dan menyakitkan
dengan efek sampingan yang mengerikan tanpa perubahan yang
berarti, mendengar biaya pengobatan yang sangat mahal tanpa
kepastian penyembuhan.
Masalah penerimaan pasien atas berita diagnosa penyakit ini
juga diperburuk bila cara penyampaiannya juga dilakukan dengan
cara buruk. Pada umumnya dokter-dokter jarang yang dapat
menyampaikan berita buruk dengan cukup “baik”. Mereka memang
tidak terdidik untuk ini dan karena itu mereka akan
menyampaikannya dengan singkat dan “dingin”. Dokter -dokter
sebenarnya tidak menyukai pekerjaan ini, namun merupakan
bahagian dari pekerjaannya dan akhirnya harus melakukannya tanpa
tau caranya. Pada saat pemberitahuan hasil diagnosa buruk ini,
pasien sangat memerlukan kehangatan dan moral support yang
dapat mencegah penurunan kondisi emosionalnya. Para dokter ini
tidak pernah dididik untuk berkomunikasi dengan pasiennya,
terutama dalam penyampaian hal-hal kritis seperti ini. Pada
umumnya, dokter hanya mengandalkan kemampuan natural yang
dimilikinya, tanpa benar-benar dilatih. Pasien dilain pihak selalu
lebih menghormati dokter yang dapat berkomunikasi baik, daripada
yang tidak [walaupun secara teknis sama baiknya atau lebih baik. Ini
adalah dilema yang panjang. Tanpa adanya komunikasi yang baik,
pasien-pasien yang diopname di rumah sakit pada umumnya
merasa tidak berdaya, tertekan dan pasrah atas apa saja yang akan
dilakukan oleh dokter atau system pengobatan yang ada. Hal ini
5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 14/22
14
sangat merugikan pasien dan memperparah kondisi kesehatannya.
Penelitian menunjukkan bahwa kondisi psikis seseorang yang buruk
sekali juga dapat menyebabkan munculnya penyakit kanker.
Penelitian menunjukkan bahwa penyakit kanker dapat muncul dalam
waktu kurang dari 18 bulan terhadap orang-orang yang mengalami
masalah hidup seperti kehilangan pekerjaan, pensiun, cerai,
kematian keluarga dan masalah hidup lainnya. Hal ini terjadi sering
disebut sebagai jebakan hidup [life trap ], di mana seseorang tiba-tiba
merasa terperangkap didalam situasi yang sangat sulit dan tidak
dapat keluar dari dalamnya. ”Saya rasanya lebih baik mati saja,”
begitu kata penderita ini. Salah satu therapy pengobatan kanker
yaitu German New Medicine mengkhususkan diri dalam therapy
pengobatan psikis, karena percaya dan membuktikan bahwa
timbulnya penyakit berat adalah diakibatkan oleh kondisi otak
seseorang yang luka akibat kejadian psikis yang terjadi dan tidak
diantisipasi oleh penderita. Pengobatan psikis ini ternyata langsung
dapat menyembuhkan penyakit fisik yang ada..
2. tekanan fikiran (stress)
Apakah kondisi stress dapat mengakibatkan kanker?
Sejumlah ahli berpendapat bahwa stress secara langsung dan
sendirian, kemungkinan tidak dapat menimbulkan kanker, namun bila
kondisi pasien tidak memiliki daya kekebalan tubuh yang baik,
apakah akibat fungsi organ yang tidak baik, nutrisi yang tidak baik,
gaya hidup yang tidak baik, maka stress dapat saja menjadi pemicu
terjadinya kanker atau penyakit berat lainya dengan mudah.
Bila penyakit berat ini berhubungan langsung dengan
kematian, maka kondisi ini menimbulkan tekanan fikiran lanjutan bagi
penderita. Ada 5 macam fase reaksi manusia bila ia dihadapkan
dengan kematian. Fase pertama adalah Penyangkalan (denial).
Umumnya orang ini akan berkata “Saya baik-baik saja. Ini diagnosa
yang salah.” Sikap ini biasanya temporer saja. Fase kedua, orang ini
5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 15/22
15
akan Marah, dan berkata “Mengapa saya?” Fase ketiga, bersikap
Menawar. “Saya rela mati, tetapi kalau boleh berikan saya waktu
sedikit...” Fase keempat, Depresi. Orang ini akan menyendiri, tidak
berkomunikasi, tidak merasakan cinta maupun perhatian yang
diberikan orang di sekelilingnya. Pada saat ini tidak ada gunanya
menghibur pasien ini. Dia perlu berdamai dengan dirinya sendiri.
Fase terakhir adalah Menerima, di mana pasien akan berkata
“Baiklah, saya akan hadapi dengan sebaik-baiknya.” Fase-fase di
atas tadi tidak selalu secara teratur dilalui, dapat saja dilampaui
dengan cepat dari fase 1 ke 4 misalnya, tergantung dari kondisi
psikis pasien.
Pengamatan dilakukan terhadap sejumlah pasien kanker
payudara yang telah melalui proses mastektomi untuk melihat
perkembangan mereka. Pengamatan menunjukkan bahwa ada 4
kategori kondisi para pasien yaitu pasien yang berjuang untuk
kesembuhan, pasien yang “menyangkal” bahwa kondisinya buruk,
pasien yang “pasrah” akan keadaan kesehatannya, dan terakhir
adalah pasien yang tidak lagi berharap sembuh. Dalam waktu 5-10
tahun kemudian survey menunjukkan bahwa 80% dari golongan
pertama yaitu yang berjuang untuk kesembuhannya benar-benar
sembuh dan hanya 20% dari group terakhir yang tidak berharap
sembuh menjadi sembuh.
Penelitian lainnya juga menunjukkan fenomena yang sangat
menarik: 15-20% pasien kanker secara sadar atau tidak sadar
berharap untuk mati, 60-70% dari mereka berharap untuk sembuh
tetapi hanya pasif dan berharap agar para dokter saja yang bekerja
menyembuhkannya. Sisanya 15-20% pasien adalah pasien-pasien
yang tidak ingin menjadi korban penyakit ini, yang secara aktif terus
menerus mencari cara penyembuhan yang mungkin, tidak selalu
menuruti saran para dokter, ingin mengontrol dirinya sendiri, rajin
bertanya. Pasien-pasien yang tidak kooperatif dan susah diatur,
5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 16/22
16
pada umumnya memiliki kemungkinan sembuh yang tinggi. Mereka
ini memiliki system kekebalan tubuh yang tinggi akibat dari sikapnya
tadi.
Dua alasan diatas merupakan hal yang wajar dialami oleh
penderita apalagi pada penderita kanker payudara stadium tinggi.
Penderita akan menganggap dirinya bukan lagi wanita yang sempurna
karena payudaranya akan diangkat, selain itu seperti sebuah penelitian
tentang psikologi pasien kanker payudara yaitu pasien yang
didiagnosis secara medis menderita kanker payudara dan sedang
menjalani radioterapi, RSUD Dr. Moewardin Surakarta Hasil yang
diperoleh dari pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat
hubungan signifikan antara strategi penanganan stres dengan
kesejahteraan psikologis pada pasien kanker payudara dengan
rxy=0,778, pada p=0,000. Artinya, semakin tinggi strategi penanganan
stres maka semakin tinggi kesejahteraan psikologis pada pasien kanker
payudara, begitu pula sebaliknya yang akan melakukan Penerimaan
terhadap kondisi tersebut juga.
Disadari betul bahwa penyakit kanker dan pengobatannya dapat
menimbulkan keluhan fisik dan psikologis yang parah. Payudara kanker
tampaknya lebih stres karena penyakit ini dan perawatan medis yang
dapat menimpa rasa femininitas, seksualitas dirasakan, dan kesuburan
dari korban (Irvine et al., 1991). Penelitian ini dilakukan untuk
menentukan dampak dari diagnosis dan pengobatan kanker payudara
pada pasien, suami dan keluarganya. Reaksi pasien pada diagnosis
Untuk merekam reaksi pasien pada diagnosis kanker payudara, ratus
pasien tanya bahwa apa reaksi mereka adalah ketika mereka datang
untuk mengetahui bahwa mereka menderita payudara kanker. Dari 100
pasien 20 pasien menjawab bahwa mereka menjadi sangat tertekan,
16 pasien menjawab bahwa mereka merasa bahwa kematian mereka
sangat dekat, 3 pasien menjawab bahwa ketika mendengar berita ini
mereka menjadi marah untuk sementara waktu tetapi memutuskan
5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 17/22
17
untuk melawan penyakit ini, hanya satu pasien mengatakan bahwa ia
tetap normal saat mendengar berita ini. Salah satu pengobatan yang
harus dijalani pasien kanker.
Untuk penderita kanker payudara pengobatannya dapat
dilakukan dengan radioterapi. Radioterapi memberikan dampak fisik
dan psikis terhadap penderitanya. Dampak fisik tersebut berupa bentuk
tubuh tidak indah lagi, rambut rontok, kulit menghitam, susah menelan,
makan tidak enak, mual, muntah, dan terasa nyeri pada luka bekas
operasi. Dampak psikisnya dapat berupa perasaan cemas, was-was,
khawatir, takut, tegang, distres, bingung, dan kekhawatiran terhadap
perubahan sikap suami. Penyakit kanker payudara juga berkaitan
dengan kualitas hidup penderitanya. Kualitas hidup terdiri atas empat
dimensi, yaitu kesejahteraan fisik, psikologis, fungsional, dan sosial.
Salah satu bentuk penurunan kualitas hidup yang banyak dialami
pasien kanker payudara adalah terjadinya penurunan kesejahteraan
psikologis. Kesejahteraan psikologis adalah gambaran kesehatan
psikologis individu berdasarkan pemenuhan kriteria fungsi psikologis
positif individu tersebut (positive psychological functioning). Fungsi
psikologis positif yang dimaksud adalah enam kriteria dasar yang
disarikan dari teori-teori psikologi kepribadian, kesehatan mental,
maupun psikologi perkembangan. Adapun kriterianya adalah
penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, kemandirian,
penguasaan lingkungan, tujuan hidup, dan pertumbuhan pribadi.
Adanya pengaruh faktor psikologis terhadap kualitas hidup pasien
kanker payudara berarti diperlukan suatu penanganan yang
komprehensif antara medis dan psikologis. Peranan bidang Psikologi
lebih ditekankan dalam upaya membantu pasien kanker payudara
dalam strategi penanganan stres yang dialaminya. Strategi
penanganan stres (stress coping) adalah kemampuan individu untuk
mengelola jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan (baik itu tuntutan
yang berasal dari individu maupun tuntutan yang berasal dari
5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 18/22
18
lingkungan) dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan dalam
menghadapi situasi yang menekan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara strategi penanganan stres dengan
kesejahteraan psikologis pada pasien kanker payudara.
5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 19/22
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kanker adalah sekelompok penyakit yang menyebabkan sel dalam
tubuh untuk berubah dan tumbuh di luar kendali Kanker ini dimulai
dalam lobulus atau duktus payudara, tetapi telah menembus
saluran atau kelenjar dinding untuk menyerang jaringan sekitar
payudara.eseriusan invasif Sebagian besar tumor payudara kanker
yang invasif atau infiltrative.
2. Penyebab pasti kanker payudara tidak diketahui. Meskipun
demikian, riset mengidentifikasi sejumlah faktor yang dapat
meningkatkan risiko pada individu tertentu, yang meliputi: Keluarga
yang memiliki riwayat penyakit serupa, Usia yang makin
bertambah, Tidak memiliki anak, Kehamilan pertama pada usia di
atas 30 tahun, Periode menstruasi yang lebih lama (menstruasi
pertama lebih awal atau menopause lebih lambat), Faktor
hormonal (baik estrogen maupun androgen)
3. Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkaian
pengobatan meliputi pembedahan, kemoterapi, terapi hormon,
terapi radiasi dan yang terbaru adalah terapi imunologi (antibodi)
4. Perilaku untuk menghindari kanker payudara adalah dengan
melakukan Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan sejak usia 20
tahun karena dapat menghindarkan wanita dari kanker payudara
5. Untuk penderita kanker payudara pengobatannya dapat dilakukan
dengan radioterapi. Radioterapi memberikan dampak fisik dan
psikis terhadap penderitanya. Dampak fisik tersebut berupa bentuk
tubuh tidak indah lagi, rambut rontok, kulit menghitam, susah
menelan, makan tidak enak, mual, muntah, dan terasa nyeri pada
5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 20/22
20
luka bekas operasi. Dampak psikisnya dapat berupa perasaan
cemas, was-was, khawatir, takut, tegang, distres, bingung, dan
kekhawatiran terhadap perubahan sikap suami
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis dapat memberikan
saran sebagai berikut:
1. Kanker payudara perlu untuk di waspadai karena penyebab dari
kanker payudara belum dapat diketahui sampai saat ini perlu untuk
menghindari faktor yang menyebabkan risiko timbulnya kanker
payudara.
2. Melakukan SADARI secara teratur karena dengan melakukannya
dapat mengurangi resiko terjadinya kanker payudara.
3. Seorang penderita kanker payudara harus terus di berikan
semangat karena psikologi penderita kanker payudara sangat
rentan terhadap hal-hal yang bisa menurunkan tingkat harapan
hidupnya jadi butuh perhatian dari keluarga ataupun lingkungan
sekitarnya.
5/14/2018 Perilaku&Psiko Kespro Pada CA Mama - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perilakupsiko-kespro-pada-ca-mama 21/22
21
DAFTAR PUSTAKA
american cancer society. 2010. Breast cancerfacts figures 2009-
2010 . American cancer society. Amerika
Anonim. 2011 Masalah Psikologi Pada Penderita Kanker
http://rumahkanker.com/perawatan/perawatanpsikis/68-psikologi-
penderita-kanker di akses tanggal 24 Nopember 2011
Dwi Sri Handayani.2008. Hubungan Antara Tingkat
Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku Para W anita Dewasa
Awal Dalam Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri Di
Kelurahan Kalangan Kecamatan Pedan Klaten . Universitas
Diponegoro. Semarang
Ghazala Shaheen*, Muhammad Arshad,Tahira Shamim, Shafia
Arshad, Muhammad Akram,4Zareena Yasmeen. 2011. Effects Of Breast
Cancer On Physiological And Psychological Health Of Patients.
International journal of applied biology and pharmaceutical technology.
Pakistan
Karyono, Kartika Sari Dewi, Lela TA. 2008. Penanganan Stres dan
kesejahteraan Psikologis Pasien Kanker Payudara yang Menjalani
Radioterapi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Universitas Diponegoro
dan Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Jawa Tengah Semarang. Semarang
B M. H. Lotfi1*, S. Charkhatti2 and S. Shobairi. 2006. Breast
Cancer Risk Factors In An Urban Area Of Yazd City Iran. University of
Medical Sciences, Yazd. Iran
a Najah K Jaradeen, RN, PhD, EA.2010. Breast Cancer Risk-
Factors and Breast Self Examination Practice among Jordanian
Women Faculty of Nursing - Mu'tah University Mu'tah – Karak. Jordan
Ristarolas Tiolena H. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Ke terlambatan Pengobatan Pada Wanita Penderita Kanker Payudara
Di RSUP Adam Malik Medan . Universitas Sumatra utara.
Medan.terlambatan Facts & Figures