perkembangan ekonomi makro€¦ · perkembangan ekonomi makro februari 2020 perekonomian global dan...

10
DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS STATISTIK PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Februari 2020 INFOGRAFIS PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ISU UTAMA Fase puncak Covid-19 di Tiongkok BI turunkan suku bunga Neraca Perdagangan: surplus USD2,3 miliar Cadangan Devisa: USD130,4 miliar Nilai Tukar: Rp14.234/USD Suku Bunga: 4,75% Inflasi: 2,98 % (YoY)

Upload: others

Post on 03-Mar-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO€¦ · PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Februari 2020 Perekonomian Global dan Domestik Pandemi Coronavirus (Covid-19) masih menjadi isu utama dunia dan menyebabkan

DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS STATISTIK

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Februari 2020

INFOGRAFIS

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO

ISU UTAMA

• Fase puncak Covid-19 di Tiongkok • BI turunkan suku bunga

Neraca Perdagangan: surplus USD2,3 miliar Cadangan Devisa: USD130,4 miliar Nilai Tukar: Rp14.234/USD Suku Bunga: 4,75% Inflasi: 2,98 % (YoY)

Page 2: PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO€¦ · PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Februari 2020 Perekonomian Global dan Domestik Pandemi Coronavirus (Covid-19) masih menjadi isu utama dunia dan menyebabkan

DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS STATISTIK

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Februari 2020

Perekonomian Global dan Domestik

Pandemi Coronavirus (Covid-19) masih menjadi isu utama dunia dan menyebabkan kepanikan global. Pergerakan pasar keuangan dan harga komoditas saat ini sangat bergantung pada perkembangan Covid-19. Jumlah kasus terinfeksi Covid-19 di Tiongkok sudah mencapai fase puncaknya pada bulan ini dan pertambahan kasus baru berangsur menurun. Di saat yang bersamaan, virus mulai menyebar ke berbagai negara lain. Hingga 29 Februari 2020, terdapat sekitar 6.800 kasus positif Covid-19 di 56 negara. Salah satu negara dengan kasus paling tinggi adalah Korea Selatan. Seiring dengan terjadinya penambahan ratusan kasus di negara tersebut dalam waktu yang sangat singkat, pemerintah setempat memberikan peringatan hingga level tertinggi dan melarang membuat keramaian. Hal serupa terjadi di Italia yang memberikan peringatan wabah Covid-19, menghentikan berbagai pertandingan olahraga, dan melakukan isolasi ketat di 10 kota yang dinilai menjadi lokasi penyebaran.

Kepanikan yang terjadi menyebabkan pasar keuangan tertekan. Bursa saham Tiongkok kembali dibuka pada 3 Februari 2020. Indeks saham Shanghai langsung turun 9 persen saat pembukaan, yang diikuti oleh seluruh indeks bursa saham Asia yang juga bergerak di zona merah, tak terkecuali Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia. IHSG pada bulan Februari turun hingga di bawah 6.000. Meskipun turun pada hari pertama perdagangan bulan Februari, namun IHSG menunjukkan peningkatan selama seminggu pertama hingga level 5.999,6. Setelah itu, IHSG cenderung terus menunjukkan pelemahan hingga ditutup pada level 5.452,7 pada hari terakhir perdagangan bulan Februari.

Pelemahan IHSG didorong oleh keluarnya investor asing dari Indonesia. Bank Indonesia mencatat net outflow yang tinggi sepanjang bulan Februari. Aliran modal asing yang keluar dari Indonesia di pasar saham mencapai Rp4,1 triliun sementara net outflow Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp26,6 triliun. Kondisi ini merupakan dampak dari merebaknya Covid-19 tidak hanya di Asia tapi juga Amerika dan Eropa. Beberapa negara lain juga mengalami net outflow yang tinggi yakni Korea Selatan, Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Sejalan dengan pergerakan IHSG, nilai tukar Rupiah juga melemah dibandingkan bulan sebelumnya. Kondisi Indonesia yang masih belum mengalami kasus Covid-19 pada Februari 2020, mampu menahan pelemahan Rupiah. Hingga pertengahan bulan Februari, nilai tukar Rupiah cenderung stabil pada kisaran Rp13.645 – Rp13.700 per USD. Seiring dengan mulai meningkatnya penyebaran virus Corona di luar Tiongkok, nilai tukar Rupiah berangsur melemah hingga ditutup sebesar Rp14.234 per USD pada 28 Februari 2020. Kondisi ini juga merupakan imbas dari keputusan Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga kebijakan sebesar 25 bps. Langkah tersebut dimaksudkan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik d itengah isu

pandemi yang menahan prospek pemulihan perekonomian global. BI 7-days Repo Rate setelah perubahan menjadi sebesar 4,75 persen.

Nilai ekspor pada bulan Februari 2020 sebesar USD13,9 miliar, naik 2,2 persen (MtM) atau naik 11,0 persen (YoY). Ekspor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 2,4 persen (MtM), sementara ekspor migas turun 0,02 persen

5.999,6

5.452,7

5100,05200,05300,05400,05500,05600,05700,05800,05900,06000,06100,0

3/2/

2020

4/2/

2020

5/2/

2020

6/2/

2020

7/2/

2020

10/2

/202

011

/2/2

020

12/2

/202

013

/2/2

020

14/2

/202

017

/2/2

020

18/2

/202

019

/2/2

020

20/2

/202

021

/2/2

020

24/2

/202

025

/2/2

020

26/2

/202

027

/2/2

020

28/2

/202

0

Pergerakan IHSG

Sumber: Bursa Efek Indonesia

13.647

14.234

13.30013.40013.50013.60013.70013.80013.90014.00014.10014.20014.300

3/2/

2020

4/2/

2020

5/2/

2020

6/2/

2020

7/2/

2020

10/2

/202

011

/2/2

020

12/2

/202

013

/2/2

020

14/2

/202

017

/2/2

020

18/2

/202

019

/2/2

020

20/2

/202

021

/2/2

020

24/2

/202

025

/2/2

020

26/2

/202

027

/2/2

020

28/2

/202

0

Nilai Tukar Rupiah (Rp/USD)

Sumber: Bank Indonesia

Page 3: PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO€¦ · PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Februari 2020 Perekonomian Global dan Domestik Pandemi Coronavirus (Covid-19) masih menjadi isu utama dunia dan menyebabkan

DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS STATISTIK

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Februari 2020

(MtM). Komoditas yang mengalami peningkatan nilai ekspor di antaranya biji kakao, sarang burung, mutiara hasil budidaya, tanaman obat, aromatik dan rempah-rempah. Sementara ekspor komoditas industri pengolahan yang mengalami peningkatan tinggi adalah logam dasar mulia, minyak kelapa sawit, dan barang tekstil lainnya. Ekspor komoditas hasil pertambangan yang meningkat pada bulan Februari 2020 adalah biji tembaga, lignit, dan batu kerikil. Secara keseluruhan, peningkatan nilai ekspor dari yang tertinggi pada bulan ini adalah komoditas logam mulia, kendaraan dan bagiannya, lemak dan minyak hewan/nabati, barang tekstil jadi lainnya, dan bahan bakar mineral. Ekspor barang tekstil jadi lainnya terutama didorong oleh peningkatan ekspor komoditas masker seiring dengan meningkatnya permintaan di tengah merebaknya kasus Covid-19. Nilai ekspor barang tekstil jadi lainnya pada bulan Februari 2020 meningkat hingga 404,5 persen dibandingkan bulan Januari 2020. Sementara jika dibandingkan dengan Februari 2019, nilai ekspor barang tekstil jadi lainnya meningkat dari USD16,0 juta menjadi USD89,0 juta pada bulan ini, atau meningkat 461,3 persen (YoY).

Kinerja ekspor migas Indonesia cenderung stagnan dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar USD0,82 miliar. Kondisi tersebut menunjukkan turunnya harga minyak dunia tidak banyak berpengaruh pada kinerja ekspor migas Indonesia. Namun, turunnya harga minyak berpengaruh pada nilai impor migas yang pada bulan ini turun hingga 12,05 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Nilai impor nonmigas Indonesia juga turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar -19,8 persen. Semua kelompok penggunaan barang mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Impor barang konsumsi turun 39,9 persen (MtM) dan bahan baku/penolong turun 15,9 persen (MtM). Sementara itu, impor barang modal turun 18,0 persen (MtM). Penurunan yang paling besar terjadi pada komoditas mesin dan perlengkapan elektrik, mesin dan peralatan mekanik, serta kendaraan dan bagiannya. Secara umum, nilai impor Indonesia pada bulan Februari 2020 sebesar USD11,6 miliar, turun 18,7 persen (MtM).

Turunnya nilai impor Indonesia terutama disebabkan oleh turunnya impor dari negara utama, yakni Tiongkok. Impor Indonesia dari Tiongkok turun hingga USD1,95 miliar dibandingkan bulan Januari 2020. Penurunan tersebut terjadi terutama pada komoditas mesin dan perlengkapan elektrik, mesin dan peralatan mekanik, plastik dan barang dari plastik. Selain Tiongkok, impor dari Hong Kong dan Singapura juga menurun masing-masing sebesar USD0,12 miliar dan USD0,11 miliar pada bulan Februari 2020.

Secara keseluruhan, neraca perdagangan Indonesia pada bulan Februari 2020 surplus USD2,34 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan surplus bulan Februari 2019 (USD0,33 miliar). Kondisi ini disebabkan oleh kinerja impor yang turun tajam disertai dengan peningkatan kinerja ekspor. Neraca perdagangan barang Indonesia secara kumulatif surplus USD1,7 miliar, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang defisit USD0,7 miliar.

Cadangan devisa pada bulan Februari 2020 turun menjadi USD130,4 miliar setara dengan pembiayaan 7,4 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah, lebih rendah dari bulan Januari yang sebesar USD131,7 miliar. Penurunan tersebut utamanya dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.

114116118120122124126128130132134

Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb

2020

Posisi Cadangan Devisa (USD miliar)

Sumber: Bank Indonesia

-3,0

-2,0

-1,0

0,0

1,0

2,0

3,0

02468

1012141618

Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan FebN

erac

a Pe

rdag

anga

n

Neraca Perdagangan (USD miliar)

NERACA PERDAGANGAN EKSPOR TOTAL

IMPOR TOTAL Sumber: BPS

Page 4: PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO€¦ · PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Februari 2020 Perekonomian Global dan Domestik Pandemi Coronavirus (Covid-19) masih menjadi isu utama dunia dan menyebabkan

DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS STATISTIK

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Februari 2020

Inflasi bulan Februari sebesar 2,98 persen (YoY) atau sebesar 0,28 persen (MtM). Hampir seluruh kelompok pengeluaran mengalami inflasi kecuali kelompok transportasi (-0,37 persen, MtM) dan infokom (-0,01 persen, MtM). Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,95 persen (MtM). Komoditas yang mendorong inflasi kelompok makanan antara lain bawang putih, cabai merah, daging ayam ras, dan rokok. Inflasi yang cukup tinggi juga terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,41 persen, MtM) yang disebabkan oleh naiknya harga emas perhiasan. Deflasi pada kelompok transportasi terutama disebabkan oleh turunnya harga bensin Pertamax 92 dan Pertamax Turbo. Selain itu, deflasi juga disebabkan oleh turunnya tarif angkutan udara.

Inflasi inti sebesar 0,14 persen (MtM), sedangkan inflasi harga diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar -0,24 persen (MtM). Inflasi komponen bergejolak (volatile food) sebesar 1,27 persen (MtM) yang disebabkan oleh gangguan pasokan pangan akibat kondisi cuaca yang kurang baik. Secara umum, inflasi bulan Februari lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

Page 5: PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO€¦ · PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Februari 2020 Perekonomian Global dan Domestik Pandemi Coronavirus (Covid-19) masih menjadi isu utama dunia dan menyebabkan

DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS STATISTIK

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Februari 2020

INFOGRAFIS PERKEMBANGAN HARGA KOMODITAS

KOMODITAS ENERGI Minyak Mentah: USD53,3/bbl Gas Alam: USD1,9/mmbtu Batu Bara: USD67,6/mt

KOMODITAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN Minyak Kelapa Sawit: USD728,8/mt Kopi: USD1,5/kg Karet: USD1,6/kg

KOMODITAS LOGAM DAN MINERAL Bijih Besi: USD87,7/dmtu Nikel: USD12.715,5/mt Emas: USD1.597,1/toz

Page 6: PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO€¦ · PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Februari 2020 Perekonomian Global dan Domestik Pandemi Coronavirus (Covid-19) masih menjadi isu utama dunia dan menyebabkan

DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS STATISTIK

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Februari 2020

Harga Komoditas

Covid-19 telah menyebar begitu cepat di berbagai kota di Tiongkok bahkan negara lainnya. Beberapa negara mulai memberikan peringatan keadaan darurat akan wabah ini. Dampaknya, berbagai acara dibatalkan, aktivitas dikurangi, dan mulai dilakukan isolasi beberapa tempat. Kondisi tersebut membawa kepanikan global yang berdampak pada pasar keuangan dan harga komoditas.

Seiring dengan berkurangnya aktivitas perekonomian di Tiongkok, permintaan minyak dari negara pengimpor minyak terbesar tersebut turut menurun. Permintaan dari Tiongkok turun hingga 3 juta barel per hari atau 20 persen dari total konsumsi. Di sisi lain, merebaknya wabah virus Corona yang berlangsung sejak bulan Januari turut mempengaruhi harga minyak mentah dunia. Harga minyak mentah pada bulan Februari 2020 turun sebesar 13 persen dibandingkan bulan Januari 2020. Pada bulan Februari 2020, harga minyak rata-rata sebesar USD53,3 per barel. Turunnya harga minyak mentah juga disebabkan oleh pasokan minyak Amerika Serikat yang naik 1,3 juta barel. Harga minyak mentah Brent sebesar USD55,0 per barel dan Dubai sebesar USD54,5 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah WTI pada bulan Februari sebesar USD50,5 per barel.

Hal serupa terjadi pada harga batu bara. Pergerakan harga komoditas batu bara mengalami pelemahan yang utamanya disebabkan oleh masih rendahnya permintaan dari Tiongkok dan kekhawatiran akan wabah Covid-19. Selain itu, musim dingin di negara-negara barat yang akan mulai berakhir turut berperan terhadap pelemahan harga komoditas baut bara. Harga batu bara pada bulan Februari 2020 sebesar USD67,6 per metrik ton.

Harga gas alam juga sedikit menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan harga ini disebabkan oleh faktor cuaca dimana musim dingin yang tidak sedingin biasanya menurunkan permintaan gas alam Amerika Serikat. Produksi gas alam yang tidak terserap oleh pasar kemudian menyebabkan pasokan menjadi melimpah sehingga harganya

melemah. Pada bulan Februari, harga gas alam sebesar USD1,9 per mmbtu, sedikit menurun dibandingkan bulan Januari yang sebesar USD2,0 per mmbtu.

Harga komoditas pertanian dan perkebunan pada bulan Februari 2020 bergerak variatif. Harga komoditas kopi, karet, kelapa sawit dan kedelai mengalami pelemahan. Sementara itu, hanya kakao yang mengalami penguatan, sedangkan komoditas udang dan bubur kertas tidak berubah.

Pelemahan harga minyak kelapa sawit dipicu oleh faktor politik di Malaysia setelah pengunduran diri Perdana Menteri Malaysia secara tiba-tiba. Volume ekspor Malaysia turun 970.764 ton, atau -5 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Selain itu, turunnya harga minyak mentah mengikis prospek bahan bakar nabati (biofuel) dimana CPO merupakan salah satunya. Harga rata-rata minyak kelapa sawit pada bulan Februari sebesar USD729 per metrik ton.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb

2020

Harga Minyak Mentah (USD/barel)

Brent WTI Dubai

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

3,5

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

120,0

Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb

2020

Perkambangan Harga Batu Bara dan Gas Alam

Batu Bara, Australia (USD/mt)

Gas Alam, AS (USD/mmbtu)

Page 7: PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO€¦ · PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Februari 2020 Perekonomian Global dan Domestik Pandemi Coronavirus (Covid-19) masih menjadi isu utama dunia dan menyebabkan

DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS STATISTIK

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Februari 2020

Meskipun lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, namun harga tersebut lebih tinggi dibandingkan Februari 2019 yang sebesar USD603 per metrik ton.

Kekhawatiran pasar akan pandemi Covid-19 juga berpengaruh pada harga karet. Wabah tersebut dikhawatirkan membawa dampak buruk bagi perekonomian global yang menurunkan permintaan karet. Sepanjang pekan keempat bulan Februari 2020, harga karet terus menunjukkan penurunan baik di pasar berjangka maupun di pasar spot. Harga karet turun tipis dari USD1,68 per kilogram pada bulan Januari menjadi USD1,61 per kilogram pada bulan Februari.

Harga kopi bergerak fluktuatif terutama pada pekan keempat bulan Februari 2020. Produsen kopi utama dunia, yakni Brasil, menunjukkan peningkatan produksi. Faktor cuaca yang sangat mendukung meningkatkan produksi kopi, namun hal ini memicu turunnya harga kopi arabika dan robusta. Pada bulan Februari, harga kopi rata-rata sebesar USD1,50 per kilogram. Harga kedelai juga turun menjadi USD376 per metrik ton. Pada bulan Februari, harga kakao meningkat menjadi USD2,72 per kilogram dari USD2,60 per kilogram pada bulan Januari. Sementara itu, harga udang dan bubur kertas tidak berubah, masing-masing sebesar USD14,0 per kilogram dan USD875 per metrik ton.

Seluruh harga komoditas logam dan mineral menurun kecuali logam mulia. Harga tembaga turun dari USD6.031,2 per metrik ton pada bulan Januari menjadi USD5.687,8 per metrik ton pada bulan Februari. Turunnya harga tembaga tidak terlepas dari menurunnya permintaan Tiongkok yang merupakan konsumen terbesar dunia. Harga timah dan seng juga mengalami penurunan masing-masing menjadi USD16.480,3 per metrik ton dan USD2.113,2 per metrik ton.

Harga bijih besi juga turun di tengah tekanan situasi global. Kondisi ini diperparah oleh adanya prediksi akan melimpahnya pasokan bijih besi global seiring dengan peningkatan produksi salah satu produsen terbesar. Harga

bijih besi pada bulan Februari 2020 sebesar USD88 per dmtu, sama dengan harga pada periode yang sama tahun 2019.

Efek pelarangan ekspor bijih nikel oleh pemerintah Indonesia tidak mampu meningkatkan harga bijih nikel global. Hal ini disebabkan oleh sentimen wabah Covid-19 yang lebih kuat. Dampaknya, harga nikel pada bulan Februari semakin turun menjadi USD12.715,6 per metrik ton dari USD13.506,9 per metrik ton pada bulan sebelumnya.

Berbeda dengan harga komoditas lainnya, kekhawatiran dunia akan wabah Covid-19 membuat harga emas semakin tinggi. Pelaku pasar berbondong-bondong mengalihkan asetnya kepada aset yang dianggap lebih aman, salah satunya emas. Harga emas sepanjang bulan Februari 2020 menunjukkan tren yang terus meningkat hingga

0

200

400

600

800

1000

0,0

5,0

10,0

15,0

Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb

2019 2020

Perkembangan Harga Kokoa, Kopi, Karet, Udang, Minyak Kelapa Sawit, Kedelai, dan Bubur Kayu

Cocoa ($/kg) Coffee, robusta ($/kg)Rubber, SGP/MYS ($/kg) Shirmps, Mexican ($/kg)Palm oil ($/mt) (RHS) Soybean ($/mt) (RHS)Woodpulp ($/mt) (RHS)

0

20

40

60

80

100

120

140

0

5000

10000

15000

20000

25000

Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb

2019 2020

Perkembangan Harga Tembaga, Nikel, Timah, Seng, Bijih Besi dan Emas

Copper ($/mt) Nickel ($/mt)Tin ($/mt) Zinc ($/mt)Gold $/troy oz Iron ore, cfr spot ($/dmtu) (RHS)

Page 8: PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO€¦ · PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Februari 2020 Perekonomian Global dan Domestik Pandemi Coronavirus (Covid-19) masih menjadi isu utama dunia dan menyebabkan

DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS STATISTIK

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Februari 2020

menyentuh level USD1.600 per troy ons. Harga emas rata-rata pada bulan Februari 2020 mencapai USD1.597,1 per troy ons. Melihat situasi global saat ini, harga emas diprediksi terus meningkat bahkan berpeluang menyentuh USD1.850 per troy ons pada triwulan kedua tahun ini.

1050

1150

1250

1350

1450

1550

1650

Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb

2020

Harga Emas (USD/troy ons)

Page 9: PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO€¦ · PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Februari 2020 Perekonomian Global dan Domestik Pandemi Coronavirus (Covid-19) masih menjadi isu utama dunia dan menyebabkan

DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS STATISTIK

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Februari 2020

Indikator Makro

Inflasi Februari 2020

Sumber: Badan Pusat Statistik

Neraca Perdagangan (USD miliar)

URAIAN 2019 2020

Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb Neraca Perdagangan 0,33 0,67 -2,29 0,22 0,30 -0,06 0,11 -0,16 0,17 -1,39 -0,06 -0,64 2,34

Migas -0,47 -0,38 -1,49 -1,05 -0,97 -0,14 -0,76 -0,76 -0,84 -1,09 -1,00 -1,18 -0,93

Non Migas 0,80 1,05 -0,79 1,26 1,26 0,08 0,87 0,60 1,01 -0,30 0,94 0,54 3,27

Ekspor Total 12,56 14,12 13,11 14,83 11,79 15,45 14,28 14,10 14,93 13,95 14,45 13,63 13,94

Ekspor Migas 1,11 1,14 0,74 1,14 0,75 1,61 0,88 0,83 0,92 1,04 1,13 0,81 0,82

Ekspor NonMigas 11,45 12,98 12,37 13,69 11,05 13,85 13,41 13,27 14,02 12,91 13,31 12,82 13,12

Impor Total 12,23 13,45 15,40 14,61 11,50 15,52 14,17 14,26 14,76 15,34 14,51 14,27 11,60

Impor Migas 1,58 1,52 2,24 2,18 1,71 1,75 1,63 1,59 1,76 2,13 2,13 1,99 1,75

Impor NonMigas 10,64 11,93 13,16 12,42 9,78 13,77 12,54 12,67 13,00 13,21 12,37 12,28 9,85 Impor Menurut Gol. Barang 12,23 13,45 15,40 14,61 11,50 15,52 14,17 14,26 14,76 15,34 14,51 14,27 11,60

Barang Konsumsi 1,01 1,15 1,46 1,55 1,03 1,47 1,36 1,41 1,44 1,67 1,65 1,47 0,88

Bahan Baku 9,03 10,11 11,57 10,73 8,74 11,27 10,33 10,26 10,88 11,17 10,40 10,58 8,89

Barang Modal 2,19 2,20 2,37 2,32 1,73 2,78 2,48 2,59 2,44 2,50 2,45 2,23 1,83

Cadangan Devisa 123,3 124,5 124,3 120,3 123,8 125,9 126,4 124,3 126,7 126,6 129,2 131,7 130,4

Sumber: Badan Pusat Statistik

Andil Inflasi Inflasi Februari Inflasi YoY Inflasi Umum 0,28 0,28 2,98 Makanan, Minuman, dan Tembakau 0,25 0,95 6,02 Pakaian dan Alas Kaki 0,01 0,21 2,45 Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga 0,02 0,09 1,38 Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 0,00 0,06 2,71 Kesehatan 0,01 0,34 3,99 Transportasi -0,04 -0,37 -0,31 Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,00 -0,01 -0,06 Rekreasi, Olahraga, dan Budaya 0,00 0,07 1,73 Pendidikan 0,00 0,02 3,77 Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 0,01 0,17 3,79 Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 0,02 0,41 4,64

Inti 0,09 0,14 2,76 Harga Diatur Pemerintah -0,02 -0,11 0,54 Bergejolak 0,21 1,27 6,68

Komponen Energi -0,02 -0,24 -1,06 Komponen Bahan Makanan 0,21 1,17 6,38

Page 10: PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO€¦ · PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Februari 2020 Perekonomian Global dan Domestik Pandemi Coronavirus (Covid-19) masih menjadi isu utama dunia dan menyebabkan

DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS STATISTIK

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Februari 2020

Pertumbuhan Ekonomi

2018:1 2018:2 2018:3 2018:4 2019:1 2019:2 2019:3 2019:4 Produk Domestik Bruto (persen, YoY) 5,06 5,27 5,17 5,18 5,07 5,05 5,02 4,97

Konsumsi Rumah Tangga 4,9 5,2 5,0 5,1 5,0 5,2 5,0 5,0 Konsumsi LNPRT 8,1 8,8 8,6 10,8 17,0 15,3 7,4 3,5 Konsumsi Pemerintah 2,7 5,2 6,3 4,6 5,2 8,2 1,0 0,5 PMTB 7,9 5,9 7,0 6,0 5,0 4,6 4,2 4,1 Ekspor Barang dan Jasa 5,9 7,6 8,1 4,3 -1,6 -1,7 0,1 -0,4 Impor Barang dan Jasa 12,6 15,2 14,0 7,1 -7,5 -6,8 -8,3 -8,0

Pertanian, Kehutanan, Perkebunan dan Perikanan 3,3 4,7 3,7 3,9 1,8 5,3 3,1 4,3 Pertambangan dan Penggalian 1,1 2,6 2,7 2,2 2,3 -0,7 2,3 0,9 Industri Pengolahan 4,6 3,9 4,4 4,2 3,9 3,5 4,1 3,7 Listrik dan Gas 3,3 7,6 5,6 5,5 4,1 2,2 3,7 6,0 Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, Daur Ulang 3,6 3,9 6,2 7,9 8,9 8,3 4,9 5,4 Konstruksi 7,4 5,7 5,8 5,6 5,9 5,7 5,6 5,8 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi 5,0 5,2 5,3 4,4 5,2 4,6 4,4 4,2 Transportasi dan Pergudangan 8,6 8,7 5,6 5,3 5,5 5,9 6,7 7,6 Akomodasi dan Makan Minum 5,2 5,6 5,9 5,9 5,9 5,5 5,4 6,4 Informasi dan Komunikasi 7,8 5,1 8,1 7,2 9,1 9,6 9,2 9,7 Jasa Keuangan dan Asuransi 4,2 3,1 3,1 6,3 7,2 4,5 6,1 8,5 Real Estate 3,2 3,1 3,8 4,2 5,4 5,7 6,0 5,9 Jasa Perusahaan 8,0 8,9 8,7 8,9 10,4 9,9 10,2 10,5 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 5,8 7,2 7,9 7,1 6,4 8,9 1,9 2,1

Jasa Pendidikan 4,8 5,0 6,6 5,0 5,6 6,3 7,8 5,5 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,1 7,1 7,5 7,8 8,6 9,1 9,2 7,8 Jasa lainnya 8,4 9,2 9,2 9,1 10,0 10,7 10,7 10,8

PDB Harga Berlaku (Rp Triliun) 3.511 3.686 3.842 3.799 3.784 3.964 4.067 4.019

Sumber: Badan Pusat Statistik