perkembangan pesat ilmu kedokteran khususnya dalam bidang penunjang diagnostik

Download Perkembangan Pesat Ilmu Kedokteran Khususnya Dalam Bidang Penunjang Diagnostik

If you can't read please download the document

Upload: zahratul-annisa

Post on 07-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ilmu kedokteran

TRANSCRIPT

Perkembangan pesat ilmu kedokteran khususnya dalam bidang penunjang diagnostik, sangat membantu klinisi dalam menegakkan diagnosisnya sehingga keputusan pengobatan dapat diambil dengan tepat. Sejalan dengan itu jenis dan variasi penunjang diagnostik juga semakin lengkap untuk saling memperkuat dalam penegakan suatu diagnosa. Disisi lain pelanggan membutuhkan kemudahan pelayanan yang memungkinkan pelayanan pemeriksaan dilakukan dalam satu atap, sehingga seorang pasien tidak harus pindah-pindah laboratorium untuk mendapatkan layanan pemeriksaan yang berbeda. Laboratorium Klinik PRAMITA adalah laboratorium pertama yang menawarkan konsep layanan dalam satu atap. Sejak pertama didirikan tahun 1987, Lab. Pramita datang dengan konsep one-stop shopping for diagnostic ini yang membedakan kami dengan yang lain. Layanan laboratorium klinik yang dilengkapi dengan fasilitas pemeriksaan : foto rontgen, mammografi, foto rontgen gigi, foto rontgen gigi panoramik, ultrasonografi (USG) 4 dimensi. Untuk pemeriksaan jantung tersedia treadmill test, EKG, Echocardiografi dan ECG 24 jam (holter monitoring). Pemeriksaan elektromedis penunjang diagnostik lainnya adalah pemeriksaan rekam syaraf (EEG), pemeriksaan test pendengaran (audiometri), test fungsi paru, pap smear bahkan deteksi dini stroke juga tersedia disamping layanan utama berupa pemeriksaan laboratorium klinik. Layanan utama yakni Laboratorioum klinik telah mampu melakukan lebih dari 500 jenis pemeriksaan, meliputi antara lain : test darah lengkap, urine, faeces, test kehamilan, demam berdarah, penyakit hati, cholesterol, penyakit ginjal, asam urat, kencing manis, hepatitis, petanda tumor, hormon, analisa sperma, fertilitas, screening kesehatan kehamilan, HIV sampai dengan pemeriksaan tingkat DNA yakni biologi molekuler. Pemeriksaan Medical Check Up adalah salah satu bentuk nyata kelengkapan layanan kami. Paket-paket medical check-up tersedia mulai dari paket yang paling sederhana sampai dengan paket eksekutif yang lengkap. Termasuk dalam layanan medical check-up ini adalah paket-paket khusus misalnya paket Pra-Nikah untuk mempersiapkan kesehatan keluarga mempelai, paket Pre-natal untuk melihat kesehatan selama kehamilan, dan juga paket pemantauan diabetes. Laboratorium Klinik PRAMITA juga melayani medical check-up kolektif dari instansi, perusahaan atau organisasi kemasyarakatan lainnya. Layanan pemeriksaan kolektif dengan jumlah tertentu dapat dilakukan di tempat instansi dengan layanan home service. Dukungan fasilitas layanan ini berupa unit mobil medical check-up yang didesain khusus untuk menangani pekerjaan tersebut berikut dilengkapi fasilitas pesawat rontgen mobile yang berkapasitas besar sehingga aman bagi pasien. Dukungun teknologi adalah merupakan hal penting dalam pemeriksaan di Laboratorium, karena ketepatan hasil pemeriksaan sangat ditentukan oleh teknologi yang digunakan disamping sumber daya manusia yang profesional dan system organisasi. Peralatan pemeriksaan berteknologi tinggi dan modern dapat disaksikan di ruang-ruang pemeriksaan dan ruang laboratorium di Laboratorium Klinik Pramita. Salah satu teknologi unggulan misalnya Foto rontgen dengan teknologi digital yang didukung pula alat rontgen berkapisitas 650 mA, mampu memberikan gambaran foto yang tajam sehingga interpretasi diagnostiknya akan dibuat lebih tepat, disamping hasil bisa disimpan dalam bentuk CD atau hard disk yang bisa diprint ulang bila dibutuhkan. Alat USG generasi baru juga tersedia di Pramita, alat buatan Amerika ini mampu memberikan gambar beresolusi tinggi yang sangat membantu dalam mengidentifikasi kelainan jaringan, bahkan mampu memberikan gambar berwarna empat dimensi. Teknologi pemeriksaan analisa laboratorium menggunakan autoanaliser , dimana pekerjaan analisa dikerjakan menggunakan system automotisasi dan robotisasi, menjamin ketepatan hasil pemeriksaan, karena kesalahan akibat ketidaktelitian operator dan variasinya bisa dihilangkan. Dengan teknologi autoanaliser ini hasil pemeriksaan akan diperoleh jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan cara manual. Keunggulan lain dari system analisa adalah penggunaan metode yang up to-date. Metode ini sangat berpengaruh pada kemampuan deteksi suatu zat. Metode terkini seperti Chemmilumenecent Immunoassay (CMIA) telah digunakan dan support dengan peralatan autoanaliser yang dipakai. Metode (CMIA) ini adalah generasi terbaru setelah ELISA dengan kemampuan deteksi yang lebih sensitif. Contoh lain dari penggunaan metode yang up to-date adalah pada pemeriksaan kultur mikrobiologi. Dengan menggunakan peralatan terkini, hasil pemeriksaan identifikasi kuman penyebab infeksi berikut dengan uji sensitifitas antibiotika-nya keluar hanya dalam waktu 3 hari, dibanding dengan metode konvensional yang memerlukan waktu 5 7 hari. Ini sangat membantu dalam menyelamatkan nyawa pasien. Hal yang tidak kalah pentingnya dalam pemeriksaan laboratorium adalah system pengelolaan data dan informasi, karena pada dasarnya produk akhir hasil pemeriksaan laboratorium adalah data hasil pemeriksaan. Kesalahan dalam penulisan data atau tranfer bisa fatal akibatnya. Teknologi pengelolahan data di Laboratorium klinik Pramita telah didesain secara terintegrasi mulai dari proses pendaftaran yang online dengan alat-alat pemeriksaan hingga alat tersebut mengirim kembali data hasilnya. System identifikasi sample digunakan barcode yang akan secara tepat dikenali oleh alat, hal ini menjamin kebenaran sample dan menghilangkan kesalahan akibat tertukarnya sample. Bukanlah pekerjaan muda untuk mendapatkan dan menjamin hasil pemeriksaan dan layanan laboratorium yang berkualitas. Tidak seperti proses pembuatan barang yang segera dapat diketahui bila ada kecacatan, produk akhir pekerjaan analisa laboratorium berupa data hasil yang tidak muda diketahaui bila ada kesalahan. Yang bisa dilakukan untuk menjamin kualitas hasil pemeriksaan adalah kalau semua tahapan prosesnya diorganisasikan dan dilakukan dengan benar maka hasilnya akan tepat. Di Laboratorium Klinik Pramita System dan prosedure kerja telah terstandirasasi secara internasional melalui sertifikasi mutu ISO 9001:2008. Hal ini menjamin bahwa proses pekerjaan pemeriksaan telah dilakukan dengan benar sesuai kaidah aturan baik nasional maupun internasional. Kalibrasi peralatan, quality kontrol, prosedur, kualitas sumber daya manusia semua telah teraudit dengan sertifikasi tersebut. Sesuai dengan moto kami mengutamakan kualitas diagnosis dan pelayanan maka disamping kualitas diagnosis yang merupakan hal utama, layanan dan kenyamanan pelanggan juga merupakan prioritas. Kenyamanan suasana, keramahan, dan keakraban merupakan pemandangan sehari-hari yang dapat langsung dirasakan oleh setiap pelanggan, dan sulit anda dapatkan di tempat lain yang sejenis. Pemilihan dan pengembangan SDM untuk bisa memberikan pelayanan terbaiknya kepada pelanggan adalah sangat penting, disamping kompetensi yang wajib mereka miliki. Pelatihan dan pengembangan SDM secara terstruktur dan terencana telah dijalankan. Komitmen kami untuk terus memberikan yang terbaik bagi pelanggan, kami wujudkan melalui inovasi dan perbaikan yang terus menerus. Teknologi yang terus berkembang dan system juga harus terus disempurnakan. Oleh karenanya Pengembangan teknologi, penyempurnaan system, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan infrastruktur maupun sarana penunjang merupakan upaya pokok yang terus dilakukan. Salam sehat .HEALTHY AS A LIFE STYLEEfek Radiasi Pengion TerhadapManusiaPosted on September 25, 2009 by Ajunk Tubuh terdiri dari berbagai macam organ seperti hati, ginjal, paru dan lainnya. Setiap organ tubuh tersusun atas jaringan yang merupakan kumpulan sel yang mempunyai fungsi dan struktur yang sama. Sel sebagai unit fungsional terkecil dari tubuh dapat menjalankan fungsi hidup secara lengkap dan sempurna seperti pembelahan, pernafasan, pertumbuhan dan lainnya. Sel terdiri dari dua komponen utama, yaitu sitoplasma dan inti sel (nucleus). Sitoplasma mengandung sejumlah organel sel yang berfungsi mengatur berbagai fungsi metabolisme penting sel. Inti sel mengandung struktur biologic yang sangat kompleks yang disebut kromosom yang mempunyai peranan penting sebagai tempat penyimpanan semua informasi genetika yang berhubungan dengan keturunan atau karakteristik dasar manusia. Kromosom manusia yang berjumlah 23 pasang mengandung ribuan gen yang merupakan suatu rantai pendek dari DNA (Deooxyribonucleic acid) yang membawa suatu kode informasi tertentu dan spesifik.Interaksi antara radiasi dengan sel hidup merupakan proses yang berlangsung secara bertahap. Proses ini diawali dengan tahap fisik dan diakhiri dengan tahap biologik. Ada empat tahapan interaksi, yaitu : 1. Tahap Fisik Tahap Fisik berupa absorbsi energi radiasi pengion yang menyebabkan terjadinya eksitasi dan ionisasi pada molekul atau atom penyusun bahan biologi. Proses ini berlangsung sangat singkat dalam orde 10-16 detik. Karena sel sebagian besar (70%) tersusun atas air, maka ionisasi awal yang terjadi di dalam sel adalah terurainya molekul air menjadi ion positif H2O+ dan e- sebagai ion negatif. Proses ionisasi ini dapat ditulis dengan :H2O + radiasi pengion > H2O+ + e-2. Tahap Fisikokimia Tahap fisikokimia dimana atom atau molekul yang tereksitasi atau terionisasi mengalami reaksi-reaksi sehingga terbentuk radikal bebas yang tidak stabil. Tahap ini berlangsung dalam orde 10-6 detik. Karena sebagian besar tubuh manusia tersusun atas air, maka peranan air sangat besar dalam menentukan hasil akhir dalam tahap fisikokimia ini. Efek langsung radiasi pada molekul atau atom penyusun tubuh selain air hanya memberikan sumbangan yang kecil bagi akibat biologi akhir dibandingkan dengan efek tak langsungnya melalui media air tersebut. Ion-ion yang terbentuk pada tahap pertama interaksi akan beraksi dengan molekul air lainnya sehingga menghasilkan beberapa macam produk , diantaranya radikal bebas yang sangat reaktif dan toksik melalui radiolisis air, yaitu OH- dan H+. Reaksi kimia yang terjadi dalam tahap kedua interaksi ini adalah:H2O+ -> H+ + OH-H2O + e > H2O-H2O- > OH- + H+Radikal bebas OH- dapat membentuk peroksida (H2O2 ) yang bersifatoksidator kuat melalui reaksi berikut :OH- + OH + > H2O23. Tahap Kimia Dan BiologiTahap kimia dan biologi yang berlangsung dalam beberapa detik dan ditandai dengan terjadinya reaksi antara radikal bebas dan peroksida dengan molekul organik sel serta inti sel yang terdiri atas kromosom. Reaksi ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan-kerusakan terhadap molekul-molekul dalam sel. Jenis kerusakannya bergantung pada jenis molekul yang bereaksi. Jika reaksi itu terjadi dengan molekul protein, ikatan rantai panjang molekul akan putus sehingga protein rusak. Molekul yang putus ini menjadi terbuka dan dapat melakukan reaksi lainnya. Radikal bebas dan peroksida juga dapat merusak struktur biokimia molekul enzim sehingga fungsi enzim terganggu. Kromosom dan molekul DNA di dalamnya juga dapat dipengaruhi oleh radikal bebas dan peroksida sehingga terjadi mutasi genetik.4. Tahap Biologis Tahap biologis yang ditandai dengan terjadinya tanggapan biologis yang bervariasi bergantung pada molekul penting mana yang bereaksi dengan radikal bebas dan peroksida yang terjadi pada tahap ketiga. Proses ini berlangsung dalam orde beberapa puluh menit hingga beberapa puluh tahun, bergantung pada tingkat kerusakan sel yang terjadi. Beberapa akibat dapat muncul karena kerusakan sel, seperti kematian sel secara langsung, pembelahan sel terhambat atau tertunda serta terjadinya perubahan permanen pada sel anak setelah sel induknya membelah. Kerusakan yang terjadi dapat meluas dari skala seluler ke jaringan, organ dan dapat pula menyebabkan kematian.Dilihat dari interaksi biologi tadi di atas, maka secara biologis efek radiasi dapat dibedakan atas :1. Berdasarkan jenis sel yang terkena paparan radiasiSel dalam tubuh manusia terdiri dari sel genetic dan sel somatic. Sel genetic adalah sel telur pada perempuan dan sel sperma pada laki-laki, sedangkan sel somatic adalah sel-sel lainnya yang ada dalam tubuh.Berdasarkan jenis sel, maka efek radiasi dapat dibedakan atas :Efek Genetik (non-somatik) atau efek pewarisan adalah efek yang dirasakan oleh keturunan dari individu yang terkena paparan radiasi.Efek Somatik adalah efek radiasi yang dirasakan oleh individu yang terpapar radiasi. Waktu yang dibutuhkan sampai terlihatnya gejala efek somatik sangat bervariasi sehingga dapat dibedakan atas : Efek segera adalah kerusakan yang secara klinik sudah dapat teramati pada individu dalam waktu singkat setelah individu tersebut terpapar radiasi, seperti epilasi (rontoknya rambut), eritema (memerahnya kulit), luka bakar dan penurunan jumlah sel darah. Kerusakan tersebut terlihat dalam waktu hari sampai mingguan pasca iradiasi.Efek tertunda merupakan efek radiasi yang baru timbul setelah waktu yang lama (bulanan/tahunan) setelah terpapar radiasi, seperti katarak dan kanker.2. Berdasarkan dosis radiasiBila ditinjau dari dosis radiasi (untuk kepentingan proteksi radiasi), efek radiasi dibedakan atas efek stokastik dan efek deterministic (non-stokastik). i. Efek Stokastik adalah efek yang penyebab timbulnya merupakan fungsi dosis radiasi dan diperkirakan tidak mengenal dosis ambang. Efek ini terjadi sebagai akibat paparan radiasi dengan dosis yang menyebabkan terjadinya perubahan pada sel. Radiasi serendah apapun selalu terdapat kemungkinan untuk menimbulkan perubahan pada sistem biologik, baik pada tingkat molekul maupun sel. Dengan demikian radiasi dapat pula tidak membunuh sel tetapi mengubah sel, sel yang mengalami modifikasi atau sel yang berubah ini mempunyai peluang untuk lolos dari sistem pertahanan tubuh yang berusaha untuk menghilangkan sel seperti ini. Semua akibat proses modifikasi atau transformasi sel ini disebut efek stokastik yang terjadi secara acak. Efek stokastik terjadi tanpa ada dosis ambang dan baru akan muncul setelah masa laten yang lama. Semakin besar dosis paparan, semakin besar peluang terjadinya efek stokastik, sedangkan tingkat keparahannya tidak ditentukan oleh jumlah dosis yang diterima. Bila sel yang mengalami perubahan adalah sel genetik, maka sifat-sifat sel yang baru tersebut akan diwariskan kepada turunannya sehingga timbul efek genetik atau pewarisan. Apabila sel ini adalah sel somatik maka sel-sel tersebut dalam jangka waktu yang relatif lama, ditambah dengan pengaruh dari bahan-bahan yang bersifat toksik lainnya, akan tumbuh dan berkembang menjadi jaringan ganas atau kanker.Maka dari itu dapat disimpulkan ciri-ciri efek stokastik a.l :Tidak mengenal dosis ambangTimbul setelah melalui masa tenang yang lamaKeparahannya tidak bergantung pada dosis radiasiTidak ada penyembuhan spontanEfek ini meliputi : kanker, leukemia (efek somatik), dan penyakit keturunan (efek genetik).ii. Efek Deterministik (non-stokastik) adalah efek yang kualitas keparahannya bervariasi menurut dosis dan hanya timbul bila dosis ambang dilampaui. Efek ini terjadi karena adanya proses kematian sel akibat paparan radiasi yang mengubah fungsi jaringan yang terkena radiasi. Efek ini dapat terjadi sebagai akibat dari paparan radiasi pada seluruh tubuh maupun lokal. Efek deterministik timbul bila dosis yang diterima di atas dosis ambang (threshold dose) dan umumnya timbul beberapa saat setelah terpapar radiasi. Tingkat keparahan efek deterministik akan meningkat bila dosis yang diterima lebih besar dari dosis ambang yang bervariasi bergantung pada jenis efek. Pada dosis lebih rendah dan mendekati dosis ambang, kemungkinan terjadinya efek deterministik dengan demikian adalah nol. Sedangkan di atas dosis ambang, peluang terjadinya efek ini menjadi 100%.Adapun ciri-ciri efek non-stokastik a.l :Mempunyai dosis ambangUmumnya timbul beberapa saat setelah radiasiAdanya penyembuhan spontan (tergantung keparahan)Tingkat keparahan tergantung terhadap dosis radiasiEfek ini meliputi : luka bakar, sterilitas / kemandulan, katarak (efek somatik)Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan :*Efek Genetik merupakan efek stokastik, sedangkan Efek Somatik dapat berupa stokastik maupun deterministik (non-stokastik)