perkembangan peserta didik
TRANSCRIPT
![Page 1: Perkembangan peserta didik](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082811/559097191a28ab46378b4599/html5/thumbnails/1.jpg)
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PROBLEMATIKA REMAJA SMP
Disusun Oleh :
Junita Sari
Rahmad Albar
Jeni Rindiana
Zain
Herdwi Febriandari
Imro Atus Sholikah
Mey Ganjarsari DKC
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PONOROGO
![Page 2: Perkembangan peserta didik](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082811/559097191a28ab46378b4599/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Remaja merupakan salah satu generasi penerus bangsa dimana ia merupakan penompang hidup bangsa Indonesia ini yang akan datang. Dan juga remaja merupakan generasi penerus orang tua. Namun dalam hal ini masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak disenangi oleh kedua orang tuanya, dengan hal ini diperlukan perhatian pada orang tua mereka. Dan ada juga remaja yang membanggakan kedua orang tua dan bangsa ini.
Sebagai generasi penerus bangsa remaja harus mempunyai ketangguhan fisik dan psikologis. Namun masih banyak remaja yang tidak bisa diandalkan sebagai generasi penerus orang tua karena tidak sedikit kasus-kasus kenakalan yang dialami oleh remaja, terutama mereka yang dialami pada masa remaja awal. Dan tidak sedikit juga prestasi yang diraih oleh remaja. Dan untuk itu diperlukan upaya untuk mengendalikan kenakalan remaja. Kenakalan remaja merupakan hal yang perlu diwaspadai oleh orang tua. Karena banyak kasus-kasus yang melibatkan remaja di lingkungan luar maupun dalam. Dan remaja merupakan masa perkembangan di waktu SMP. Di masa ini remaja masih mempunyai tahap awal untuk beradaptasi dengan lingkungan luar. Lingkungan merupakn proses sosialisasi dengan masyarakat. Di mana lingkungan memberi pengaruh yang baik atau buruk. Untuk diperlukan tanggung jawab dari masing-masing orang tua maupun orang terdekat remaja itu, dan juga tenaga pendidik. Karena tanggung jawab seharusnya pendidik harus memahami betul perkembangan secara fisik maupun psikologis.
1.2 Rumusan Masalah
Apa pengertian remaja?
Apa saja macam-macam kenakalan remaja SMP?
Apa saja penyebab kenakalan remaja?
Apa solusi untuk menanggulangi kenakalan remaja?
1.3 Tujuan Makalah
Untuk mengetahui pengertian remaja
Untuk mengetahui macam-macam kenakalan remaja
Untuk mengetahui penyebab kenakalan remaja
2
![Page 3: Perkembangan peserta didik](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082811/559097191a28ab46378b4599/html5/thumbnails/3.jpg)
Untuk mengetahui solusi dalam menanggulangi kenakalan remaja
1.4 Manfaat Makalah
Dapat mengetahui macam-macam kanakalan remaja
Dapat mengetahaui faktor-faktor penyebab kenakalan remaja
Dapat mengetahui bagaimana cara mencegah kenakalan remaja
3
![Page 4: Perkembangan peserta didik](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082811/559097191a28ab46378b4599/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Remaja
Remaja didefinisikan sebagai tahap perkembangan transisi yang membawa individu
dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yang ditandai dengan perubahan fisik karena
pubertas serta perubahan kognitif dan sosial. Menurut Seifert dan Hoffnung (1987), periode
ini umumnya dimulai sekitar usia 12 tahun hingga akhir masa pertumbuhan fisik, yaitu
sekitar usia 20 tahun.
Seseorang akan mengalami pertumbuhan pesat saat ia remaja, dan remaja itu
mengalami pertumbuhan fisik(berat dan tinggi badan). Pada tahap pertama ini merupakan
serangkaian perubahan yang membawa seseorang kepada kematangan fisik dan seksual.
Pertumbuhan fisik seseorang lebih cepat pada masa ia remaja.
Psikolog Perancis Jean Piaget menentukan bahwa masa remaja adalah awal tahap
pikiran formal operasional, yang mungkin dapat dicirikan sebagai pemikiran yang melibatkan
logika pengurangan/deduksi. Dalam hal ini remaja diperlukan motivasi dan peringatan untuk
menjadi remaja yang baik.
2.2 Macam-macam Kenakalan Remaja SMP
1. Kenakalan remaja di lingkungan sekolah
Banyak kasus kenakalan remaja yang terjadi di sekolah. Masih ada anak-anak
yang melakukan hal-hal yang negatif atau melanggar peraturan tata tertib sekolah,
yaitu:
a. Terlambat datang ke sekolah
b. Bermain hp saat KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
c. Tidak mengerjakan PR
d.Tidak menggunakan atribut yang lengkap
e. Membolos pada saat jam pelajaran
f. Melawan kepada guru
g. Membawa motor saat sekolah
h. Berpacaran pada saat di sekolah
i. Membawa minuman keras
4
![Page 5: Perkembangan peserta didik](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082811/559097191a28ab46378b4599/html5/thumbnails/5.jpg)
j. Menyimpan video terlarang
k. Merokok atau membawa rokok
l. Mencuri
2. Kenakalan remaja di lingkungan luar sekolah
Tidak sedikit pun remaja yang melakukan hal-hal yang buruk, dimana remaja itu
selalu ingin mencoba apa yang ada di lingkungan ia jumpai. Dalam hal ini remaja harus
pintar-pintar mengatur kemampuan mereka dalam lingkungan luar sekolah. Banyak remaja
yang terjerumus dalam lingkungan luar sekolah.
Contoh kenakalan remaja di lingkup luar sekolah :
a. Balapan motor liar
b. Merokok saat masih memakai seragam sekolah
c. Tawuran saat masih memakai seragam sekolah
d. Nongkrong di luar sekolah pada saat jam pelajaran
e. Berpacaran di warnet
f. Minuman keras saat masih memakai seragam sekolah
2.3 Faktor-faktor kenakalan remaja
1. Keluarga
Di sini keluarga merupakan kontak pertama dalam berkomunikasi. Remaja yang nakal
seringkali berasal dari keluarga dimana orangtua jarang memantau anak-anak mereka,
memberi sedikit dukungan, dan mendisiplinkan mereka secara tidak efektif. Faktor keluarga
sangat berpengaruh terhadap timbulnya kenakalan remaja. Kurangnya dukungan keluarga
seperti kurangnya perhatian orangtua terhadap aktivitas anak, kurangnya penerapan disiplin
yang efektif, kurangnya kasih sayang orangtua dapat menjadi pemicu timbulnya kenakalan
remaja. Perselisihan dalam keluarga atau stress yang dalam keluarga juga berhubungan
dengan kenakalan. Faktor genetik juga termasuk pemicu timbulnya kenakalan remaja,
meskipun persentasenya tidak begitu besar.
2. Sekolah
Sekolah kita sampai waktu sekarang masih banyak berfungsi sebagai "sekolah dengar"
daripada memberikan kesempatan luas untuk membangun aktivitas, kreativitas dan
inventivitas anak. Dengan demikian sekolah tidak membangun dinamisme anak, dan tidak
merangsang kegairahan belajar anak.
Selanjutnya, berjam-jam lamanya setiap hari anak-anak harus melakukan kegiatan yang
tertekan, duduk, dan pasif mendengarkan, sehingga mereka menjadi jemu, jengkel dan apatis.
5
![Page 6: Perkembangan peserta didik](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082811/559097191a28ab46378b4599/html5/thumbnails/6.jpg)
Di kelas, anak-anak-terutama para remajanya sering mengalami frustasi dan tekanan batin,
merasa seperti dihukum atau terbelenggu oleh peraturan yang "tidak adil". Di satu pihak pada
dirinya anak ada dorongan naluriah untuk bergiat, aktif dinamis, banyak bergerak dan
berbuat; tetapi di pihak lain anak dikekang ketat oleh disiplin mati di sekolah serta sistem
regimentasi dan sistem sekolah-dengar.
Ada pula guru yang kurang simpatik, sedikit memiliki dedikasi pada profesi, dan tidak
menguasai didaktik-metodik mengajar. Tidak jarang profesi guru/dosen dikomersialkan, dan
pengajar hanya berkepentingan dengan pengoperan materi ajaran belaka. Perkembangan
kepribadian anak sama sekali tidak diperhatikan oleh guru, sebab mereka lebih
berkepentingan dengan masalah mengajar atau mengoperkan informasi belaka.
3. Pergaulan
Di usia remaja, anak mulai meluaskan pergaulan sosialnya dengan teman-tema
sebayanya. Remaja mulai betah berbicara berjam jam melalui telefon atau bisa dengan
bertatap muka langsung. Topik pembicaraan biasanya seputar pelajaran, film, tv atau
membicarakan cowok/ cewek yang ditaksir dsb.
Hubungan sosial di masa remaja ini dinilai positif karena bisa mengembangkan orientasi
remaja memperluas visi pandang dan wawasan serta menambah informasi, bahkan dari
hubungan sosial ini remaja menyerap nilai-nilai sosial yang ada di sekelilingnya. Semua -
faktor ini menjadi penyokong dalam pembentukan kepribadiannya dan menambah rasa
percaya diri karena pengaruh pergaulan yang begitu besar pada diri remaja, maka hubungan
remaja dengan teman sebayanya menentukan kualitas remaja itu. Kalau ini disadari oleh
remaja, maka dengan sadar remaja akan menyeleksi teman pergaulannya.
4. Remaja Itu Sendiri
a. Reaksi frustasi diri
Dengan semakin pesatnya usaha pembangunan, modernisasi yang berakibat pada banyaknya
anak remaja yang tidak mampu menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan sosial itu. Mereka
lalu mengalami banyak kejutan, frustasi, ketegangan batin dan bahkan sampai kepada gangguan jiwa.
b. Gangguan pengamatan dan tanggapan pada anak remaja
Adanya gangguan pengamatan dan tanggapan di atas sangat mengganggu daya adaptasi dan
perkembangan pribadi anak yang sehat. Gangguan pengamatan dan tanggapan itu, antara lain :
halusinasi, ilusi dan gambaran semua.
Tanggapan anak tidak merupakan pencerminan realitas lingkungan yang nyata, tetapi berupa
6
![Page 7: Perkembangan peserta didik](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082811/559097191a28ab46378b4599/html5/thumbnails/7.jpg)
pengolahan batin yang keliru, sehingga timbul interpretasi dan pengertian yang salah. Sebabnya ialah
semua itu diwarnai harapan yang terlalu muluk, dan kecemasan yang berlebihan.
c. Gangguan berfikir dan intelegensi pada diri remaja
Berfikir mutlak perlu bagi kemampuan orientasi yang sehat dan adaptasi yang wajar terhadap tuntutan
lingkungan. Berpikir juga penting bagi upaya pemecahan kesulitan dan permasalahan hidup sehari-
hari. Jika anak remaja tidak mampu mengoreksi pekiran-pekirannya yang salah dan tidak sesuai
dengan realita yang ada, maka pikirannya terganggu
d. Gangguan perasaan pada anak remaja
Perasaan memberikan nilai pada situasi kehidupan dan menentukan sekali besar kecilnya kebahagiaan
serta rasa kepuasan. Perasaan bergandengan dengan pemuasan terhadap harapan, keinginan dan
kebutuhan manusia. Jika semua tadi terpuaskan, orang merasa senang dan bahagia.
7