permanganometri (prak.ka2).docx

11
Analisa volumetri merupakan salah satu cara pemeriksaan kadar zat kimia yang banyak digunakan. Analisis dengan metode ini menguntungkan karena pelaksanaannya mudah dan cepat dengan ketelitian dan ketepatan yang tinggi. Permanganometri merupakan salah satu metode volumetri yang didasarkan pada reaksi oksidasi- reduksi, dimana Kalium permanganat digunakan sebagai titran sekaligus sebagai indikator sehingga disebut sebagai autoindikator. Hal ini merupakan salah satu keuntungan metode permanganometri sedangkan kekurangannya adalah Kalium permanganat mudah dipengaruhi oleh cahaya dan reduktor-reduktor pengganggu sehingga kelarutannya selalu bergantung pada pH karena Kalium permanganat mempunyai beberapa tingkat reduksi. Dalam bidang farmasi, permanganometri digunakan untuk menentukan kadar dari beberapa senyawa yang bersifat reduktor yang dapat dilakukan dengan cara langsung dan tidak langsung untuk reaksi yang berjalan lambat. Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh kalium permanganat (KMnO4). Reaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi antara KMnO4 dengan bahan baku tertentu. Titrasi dengan KMnO4 sudah dikenal lebih dari seratus tahun. Kebanyakan titrasi dilakukan dengan cara langsung atas alat yang dapat dioksidasi seperti Fe+, asam atau garam oksalat yang dapat larut dan sebagainya. Beberapa ion logam yang tidak dioksidasi dapat dititrasi secara tidak langsung dengan permanganometri seperti:

Upload: sinta-crismayanti

Post on 22-Jan-2016

58 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Permanganometri (prak.ka2).docx

Analisa  volumetri merupakan salah satu cara pemeriksaan kadar zat kimia yang

banyak digunakan. Analisis dengan metode ini menguntungkan karena pelaksanaannya

mudah dan cepat dengan ketelitian dan ketepatan yang tinggi.

Permanganometri merupakan salah satu metode volumetri  yang didasarkan pada

reaksi oksidasi- reduksi, dimana Kalium permanganat digunakan sebagai titran  sekaligus

sebagai indikator sehingga disebut sebagai autoindikator. Hal ini merupakan salah satu

keuntungan metode permanganometri sedangkan kekurangannya adalah Kalium permanganat

mudah dipengaruhi oleh cahaya dan reduktor-reduktor pengganggu sehingga kelarutannya

selalu bergantung pada pH karena Kalium permanganat mempunyai beberapa  tingkat 

reduksi.

Dalam bidang farmasi, permanganometri digunakan untuk menentukan kadar dari

beberapa senyawa yang bersifat reduktor yang dapat dilakukan dengan cara langsung dan

tidak langsung untuk reaksi yang berjalan lambat.

Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh kalium

permanganat (KMnO4). Reaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi

antara KMnO4 dengan bahan baku tertentu. Titrasi dengan KMnO4 sudah dikenal lebih dari

seratus tahun. Kebanyakan titrasi dilakukan dengan cara langsung atas alat yang dapat

dioksidasi seperti Fe+, asam atau garam oksalat yang dapat larut dan sebagainya. Beberapa

ion logam yang tidak dioksidasi dapat dititrasi secara tidak langsung dengan

permanganometri seperti:

(1) ion-ion Ca, Ba, Sr, Pb, Zn, dan Hg (I) yang dapat diendapkan sebagai oksalat. Setelah

endapan disaring dan dicuci, dilarutkan dalam H2SO4 berlebih sehingga terbentuk asam

oksalat secara kuantitatif. Asam oksalat inilah yang akhirnya dititrasi dan hasil titrasi dapat

dihitung banyaknya ion logam yang bersangkutan.

(2) ion-ion Ba dan Pb dapat pula diendapkan sebagai garam khromat. Setelah disaring, dicuci,

dan dilarutkan dengan asam, ditambahkan pula larutan baku FeSO4 berlebih. Sebagian Fe2+

dioksidasi oleh khromat tersebut dan sisanya dapat ditentukan banyaknya dengan

menitrasinya dengan KMnO4.

Sumber-sumber kesalahan pada titrasi permanganometri, antara lain terletak pada: Larutan

pentiter KMnO4¬ pada buret Apabila percobaan dilakukan dalam waktu yang lama, larutan

KMnO4 pada buret yang terkena sinar akan terurai menjadi MnO2 sehingga pada titik akhir

titrasi akan diperoleh pembentukan presipitat coklat yang seharusnya adalah larutan berwarna

Page 2: Permanganometri (prak.ka2).docx

merah rosa.Penambahan KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan seperti H2C2O4 Pemberian

KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan H2C2O4 yang telah ditambahkan H2SO4 dan telah

dipanaskan cenderung menyebabkan reaksi antara MnO4- dengan Mn2+¬. MnO4- + 3Mn2+

+ 2H2O ↔ 5MnO2 + 4H+ Penambahan KMnO4 yang terlalu lambat pada larutan seperti

H2C2O4Pemberian KMnO4 yang terlalu lambat pada larutan H2C2O4 yang telah

ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan mungkin akan terjadi kehilangan oksalat karena

membentuk peroksida yang kemudian terurai menjadi air. H2C2O4 + O2 ↔ H2O2 + 2CO2↑

Hal ini dapat menyebabkan pengurangan jumlah KMnO4 yang diperlukan untuk titrasi yang

pada akhirnya akan timbul kesalahan titrasi permanganometri yang dilaksanakan.

Sumber-sumber kesalahan pada titrasi permanganometri, antara lain terletak pada:

1.Larutan pentiter KMnO4 pada buret

Apabila percobaan dilakukan dalam waktu yang lama, larutan KMnO4 pada buret yang

terkena sinar akan terurai menjadi MnO2 sehingga pada titik akhir titrasi akan diperoleh

pembentukan presipitat coklat yang seharusnya adalah larutan berwarna merah rosa.

2.Penambahan KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan seperti H2C2O4

Pemberian KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan H2C2O4 yang telah ditambahkan H2SO4

dan telah dipanaskan cenderung menyebabkan reaksi antara MnO4- dengan Mn2+.

MnO4- + 3Mn2+ + 2H2O 5MnO2 + 4H+

3.Penambahan KMnO4 yang terlalu lambat pada larutan seperti H2C2O4

Pemberian KMnO4 yang terlalu lambat pada larutan H2C2O4 yang telah ditambahkan

H2SO4 dan telah dipanaskan mungkin akan terjadi kehilangan oksalat karena membentuk

peroksida yang kemudian terurai menjadi air.

H2C2O4 + O2 H2O2 + 2CO2↑

H2O2 H2O + O2↑

Hal ini dapat menyebabkan pengurangan jumlah KMnO4 yang diperlukan untuk titrasi yang

pada akhirnya akan timbul kesalahan titrasi permanganometri yang dilaksanakan.

Reaksi ini lambat dalam larutan asam, tetapi sangat cepat dalam larutan netral. Karena alasan

ini larutan kalium permanganat jarang dibuat dengan melarutkan jumah-jumlah yang

ditimbang dari zat padatnya yang sangat dimurnikan misalnya proanalisis dalam air, lebih

lazim adalah untuk memanaskan suatu larutan yang baru saja dibuat sampai mendidih dan

mendiamkannya diatas penangas uap selama satu /dua jam lalu menyaring larutan itu dalam

suatu penyaring yang tak mereduksi seperti wol kaca yang telah dimurnikan atau melalui krus

Page 3: Permanganometri (prak.ka2).docx

saring dari kaca maser.

Permanganat bereaksi secara cepat dengan banyak agen pereduksi berdasarkan pereaksi ini,

namun beberapa pereaksi membutuhkan pemanasan atau penggunaan sebuah katalis untuk

mempercepat reaksi. Kalau bukan karena fakta bahwa banyak reaksi permanganat berjalan

lambat, akan lebih banyak kesulitan lagi yang akan ditemukan dalam penggunaan reagen ini

sebagai contoh, permanganat adalah agen unsur pengoksida, yang cukup kuat untuk

mengoksida Mn(II) menjadi MnO2 sesuai dengan persamaan

3Mn2+ + 2MnO4- + 2H2O → 5MnO2 + 4H+

Kelebihan sedikit dari permanganat yang hadir pada titik akhir dari titrasi cukup untuk

mengakibatkan terjadinya pengendapan sejumlah MnO2 .

Tindakan pencegahan khusus harus dilakukan dalam pembuatan larutan permanganat.

Mangan dioksidasi mengkatalisis dekomposisi larutan permanganate. Jejak-jejak dari MnO2

yang semula ada dalam permanganat. Atau terbentuk akibat reaksi antara permanganat

dengan jejak-jejak dari agen-agen produksi didalam air, mengarah pada dekomposisi.

Tindakan ini biasanya berupa larutan kristal-kristalnya, pemanasan untuk menghancurkan

substansi yang dapat direduksi dan penyaringan melalui asbestos atau gelas yang disinter

untuk menghilangkan MnO2. Larutan tersebut kemudian distandarisasi dan jika disimpan

dalam gelap dan tidak diasamkan konsentrasinya tidak akan banyak berubah selama beberapa

bulan.  Oksidasi ini dapat berlangsung dalam suasana asam, netral dan alkalis.

ASAM OKSALAT

Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4 dengan nama sistematis

asam etanadioat. Asam dikarboksilat paling sederhana ini biasa digambarkan dengan rumus

HOOC-COOH.

Merupakan asam organik yang relatif kuat, 10.000 kali lebih kuat daripada asam asetat.

Di-anionnya, dikenal sebagai oksalat, juga agen pereduktor.

Banyak ion logam yang membentuk endapan tak larut dengan asam oksalat, contoh terbaik

adalah kalsium oksalat(CaOOC-COOCa), penyusun utama jenis batu ginjal yang sering

ditemukan.

Asam oksalat adalah asam dikarboksilat yang hanya terdiri dari dua atom C pada masing-

masing molekul, sehingga dua gugus karboksilat berada berdampingan. Karena letak gugus

karboksilat yang berdekatan, asam oksalat mempunyai konstanta dissosiasi yang lebih besar

daripada asam-asam organik lain. Besarnya konstanta disosiasi (K1) = 6,24.10¬¬¬¬-2 dan

Page 4: Permanganometri (prak.ka2).docx

K2 = 6,1.10-5). Dengan keadaan yang demikian dapat dikatakan asam oksalat lebih kuat

daripada senyawa homolognya dengan rantai atom karbon lebih panjang. Namun demikian

dalam medium asam kuat (pH <2) proporsi asam oksalat yang terionisasi menurun.

Sifat-sifat umum Asam Oksalat

Asam oksalat dalam keadaan murni berupa senyawa kristal, larut dalam air (8% pada 10o C)

dan larut dalam alkohol. Asam oksalat membentuk garam netral dengan logam alkali (NaK),

yang larut dalam air (5-25 %), sementara itu dengan logam dari alkali tanah, termasuk Mg

atau dengan logam berat, mempunyai kelarutan yang sangat kecil dalam air. Jadi kalsium

oksalat secara praktis tidak larut dalam air. Berdasarkan sifat tersebut asam oksalat digunakan

untuk menentukan jumlah kalsium. Asam oksalat ini terionisasi dalam media asam kuat.

Bahan Makanan yang Mengandung Asam Oksalat

Asam oksalat dapat ditemukan dalam bentuk bebas ataupun dalam bentuk garam. Bentuk

yang lebih banyak ditemukan adalah bentuk garam. Kedua bentuk asam oksalat tersebut

terdapat baik dalam bahan nabati maupun hewani. Jumlah asam oksalat dalam tanaman lebih

besar daripada hewan. Diantara tanaman yang digunakan untuk nutrisi manusia dan hewan,

atau tanaman yang ditemukan dalam makanan hewan; yang paling banyak mengandung

oksalat adalah spesies Spinacia, Beta, Atriplex, Rheum, Rumex, Portulaca, Tetragonia,

Amarantus, Musa parasisiaca. Daun teh, daun kelembak dan kakao juga mengandung oksalat

cukup banyak. Demikian juga beberapa spesies mushrooms dan jamur (Asperegillus niger,

Baletus sulfurous, Mucor, Sclerotinia dan sebagainya.) menghasilkan asam oksalat dalam

jumlah banyak (lebih dari 4-5 gram untuk setiap 100 gram berat kering), baik dalam bentuk

penanaman terisolasi dan dalam bahan makanan atau makanan ternak dimana jamur tersebut

tumbuh.

Distribusi asam oksalat pada bagian-bagian tanaman tidak merata.Bagian daun umumnya

lebih banyak mengandung asam oksalat dibandingkan dengan tangkai, sedangkan dalam

Poligonaceae, kandungan asam oksalat pada petiole hamper dua kali lebih besar daripada

tangkai. Umumnya daun muda mengandung asam oksalat lebih sedikit dibandingkan dengan

daun tua. Misalnya pada daun Chenopodiaceae, proporsi asam oksalat dapat bertambah dua

kali lipat selama proses penuaan.

Bahan makanan yang mengandung oksalat dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok,

yaitu;

a. Produk-produk dimana miliequivalen asam oksalat yang terkandung jumlahnya 2-7 kali

lebih besar daripada kalsium, seperti bayam, orach, daun beet dan akar beet, sorrel, sorrel

kebun, kelembak dan bubuk kakao. Bahan makanan ini tidak hanya menyebabkan kalsium

Page 5: Permanganometri (prak.ka2).docx

yang terkandung di dalamnya tak dapat dimanfaatkan tetapi dengan besarnya asam oksalat

yang terkandung dapat mengendapkan kalsium yang ditambahkan dari produk-produk lain,

atau jika tidak ada kalsium yang ditambahkan, dapat berpengaruh toksis.

b. Pada produk-produk seperti kentang, amaranth, gooseberries, dan currants, asam oksalat

dan kalsium terdapat dalam jumlah yang hampir setara (1±0,2), dengan demikian diantara

keduanya saling menetralkan/menghapuskan, olah karena itu tidak memberikan kalsium yang

tersedia bagi tubuh. Tetapi mereka tidak merngganggu penggunaan kalsium yang diberikan

oleh produk lain dan oleh karena itu tidak menimbulkan pengaruh anti mineralisasi seperti

pada produk kelompok pertama.

c. Bahan makanan yang meskipun mengandung asam oksalat dalam jumlah yang cukup

banyak, tapi karena pada bahan tersebut kaya akan kalsium, maka bahan makanan tersebut

merupakan sumber kalsium. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah selada, dandelion,

cress, kobis, bunga kol (terutama brokoli), kacang hijau, dan terutam green peas, koherabbi,

block raddish, green turnip, dan dalam jumlah sedikit pada semua sayuran dan buah-buahan.

Pengaruh Asam Oksalat terhadap tubuh manusia.

Asam oksalat bersama-sama dengan kalsium dalam tubuh manusia membentuk senyawa yang

tak larut dan tak dapat diserap tubuh, hal ini tak hanya mencegah penggunaan kalsium yang

juga terdapat dalam produk-produk yang mengandung oksalat, tetapi menurunkan CDU dari

kalsium yang diberikan oleh bahan pangan lain. Hal tersebut menekan mineralisasi kerangka

dan mengurangi pertambahan berat badan.

Asam oksalat dan garamnya yang larut air dapat membahayakan, karena senyawa tersebut

bersifat toksis. Pada dosis 4-5 gram asam oksalat atau kalium oksalat dapat menyebabkan

kematian pada orang dewasa, tetapi biasanya jumlah yang menyebabkan pengaruh fatal

adalah antara 10 dan 15 gram. Gejala pada pencernaan (pyrosis, abdominal kram, dan

muntah-muntah) dengan cepat diikuti kegagalan peredaran darah dan pecahnya pembuluh

darah inilah yang dapat menyebabkan kematian.

Bayam yang memiliki nama ilmiah Amaranthus sp  (dalam bahasa Yunani, amaranth berarti

abadi), pada mulanya dikenal sebagai tanaman hias. Namun, setelah diketahui mengandung

berbagai macam zat gizi, tanaman ini lalu dipromosikan sebagai sumber pangan. Sangat jelas

bahwa bayam disukai banyak orang. Biasanya sayur bayam dimasak sayur bening

pasangannya sambal terasi, tempe goreng atau ayam goreng. Tetapi, sayur bayam paling baik

dikomsumsi sebagai lalapan.

Page 6: Permanganometri (prak.ka2).docx

Kandungan gizi yang baik bagi tubuh yang terkandung dalam bayam antara lain vitamin A,

vitamin B, asam folat dan magnesium. Salah satu zat gizi yang baik pada bayam yaitu

glutathione, yang berfungsi sebagai pembentuk enzim- enzim dan membantu sistem

kekebalan tubuh. Bayam sesungguhnya mengandung racun, jika kita salah mengolahnya.

Tetapi racun tersebut tidak akan muncul apabila kita cermat dan tahu cara mengolahnya.

Berdasarkan penelitian Dr. Seno Sastroamidjojo, dalam 100 gram bayam terkandung tenaga

sebesar 21,0 Kcal, air 92,9 gr, protein 2,1 gr, lemak 0,2 gr, karbohidrat 2,7 gr, serabut 0,7 gr,

abu 1,4 gr, kalsium 90,0 mg, fosfor 29,0 mg, besi 3,8 mg, natrium 131,0 mg, kalium 385,0

mg, betakaroten 4080,0 mg, vitamin B1 0,08 mg, vitamin B2 0,15 mg, niacin 0,7 mg, dan

vitamin C 76,7 mg.

Karena kandungan nutrisinya yang tinggi inilah, bayam sering disebut sebagai ‘King of

Vegetables’. Kandungan asam folat dan asam oksalat membuat bayam bisa dipakai untuk

mengatasi berbagai macam masalah kesehatan. Misalnya menurunkan kadar kolesterol,

mencegah sakit gusi, mengobati eksim, asma, untuk perawatan kulit muka, kulit kepala,

rambut, mengobati rasa lesu, kurang darah, mencegah hilangnya penglihatan saat tua dan

kanker.

Sebaiknya bayam dimasak segera setelah dipetik. Bayam mengandung zat besi yang berupa

Fe2+ (ferro). Jika bayam terlalu lama kontak dengan udara atau O2 (oksigen), Fe2+ akan

teroksidasi menjadi Fe3+ (ferri). Ferro jika terlalu banyak terdapat dalam tubuh juga tidak

baik, karena tubuh tidak bisa mendispersi feroo. Tubuh juga dapat teracuni apabila

kandungan zat besinya sangat tinggi. Kondisi ini disebut haemochromatosis, yang dapat

mengakibatkan gangguan liver, penimbunan cairan dalam paru- paru, dehidrasi, tekanan

darah rendah, dan gangguan saraf. Ferri bersifat toxid(racun) pada bayam. Jadi, jika bayam

dipanasi, akan berlaku oksidasi tersebut. Bayam juga mengandung zat Nitrat (NO3). Kalau

teroksidasi oleh udara, maka akan menjadi NO2 (nitrit). Nitrit adalah senyawa yang tidak

berwarna, tidak berbau, dan bersifat racun bagi tubuh manusia.

Menurut John S Wishnok, bayam segar yang baru dicabut dari persemaiannya telah

mengandung senyawa nitrit kira-kira sebanyak 5 mg/kg. Bila bayam disimpan di lemari es

selama 2 minggu, kadar nitrit akan meningkat sampai 300 mg/kg. Dengan kata lain, dalam 1

hari penyimpanan, senyawa nitrit akan meningkat 21 mg/kg (7%). Efek toksik (meracuni

Page 7: Permanganometri (prak.ka2).docx

tubuh) yang ditimbulkan oleh Nitrit bermula dari reaksi oksidasi Nitrit dengan zat besi dalam

sel darah merah, tepatnya di dalam Hemoglobin (Hb).

Salah satu tugas hemoglobin adalah mengikat oksigen untuk disalurkan ke seluruh organ

tubuh. Ikatan nitrit dengan hemoglobin, disebut Methehemoglobin, mengakibatkan

hemoglobin tidak mampu mengikat oksigen. Jika jumlah methemoglobin mencapai lebih dari

15% dari total hemoglobin, maka akan terjadi keadaan yang disebut Sianosis. Yaitu suatu

keadaan dimana seluruh jaringan tubuh manusia kekurangan oksigen. Jika hal ini terjadi pada

bayi dikenal dengan nama Blue Baby.

Blue Baby Syndrome adalah kondisi keracunan nitrat  (methehemoglobinemia) yang dipicu

oleh terjadinya proses perubahan nitrat yang masuk ke dalam tubuh menjadi nitrit (NO2).

Nitrit ini menyebabkan hemoglobin (protein sel darah merah) tidak dapat mengangkut dan

melepaskan oksigen seperti seharusnya.

http://marthen09.blogspot.com/2011/01/laporan-kimia-analisis.html

http://www.nutrisijiwa.com/kandungan-gizi-yang-terdapat-dalam-bayam/