permasalahan estetika dalam arsitektur
DESCRIPTION
Pengantar Arsitektur, HECCTEASTRANSCRIPT
iPENGANTAR ARSITEKTURMasalah Estetika dalam Arsitektur
Dosen:
Ir. Rita Walaretina, MSA
Disusunoleh:
1. BintangEllita D (052.12.025)
2. NindyaRetnoMusholiha (052.12.080)
4. Shanty Marpaung (052.12.107)
5. YasminAmalina (052.12.117)
6. MufidatulRosyiqoh (052.12.070)
Kelas: C
JurusanArsitektur
FakultasTeknikSipildanPerencanaan
UniversitasTrisakti
Jakarta, November 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pengantar
Arsitektur. Terima kasih tidak lupa kami ucapkan kepada Ir. Rita Walaretina, MSA, sebagai
dosen pembimbing dalam menyelesaikkan makalah ini.
Di dalam makalah ini terdapat berbagai pengertian tentang estetika dalam arsitektur
beserta contoh contohnya. Dan khususnya membahas masalah estetika dalam arsitektur.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Jakarta, November 19, 2012
Penulis
BAB I1.1. Latar Belakang
Perludiketahuibahwa arsitektur merupakan ilmu yang mempelajari tentang seni dan
bangunan. Pada mulanya hanya beberapa aspek yang mempengaruhi suatu bangunan.
Menurut Vitruvius dalam bukunya yang berjudul De Architectura, diungkapkan bahwa
sebuah bangunan yang baik itu harus mempunyai aspek venusitas (keindahan), firmitas
(kekuatan), dan utilitas (kegunaan). Dalam makalah ini, kelompok kami akan membahas
mengenai permasalahan estetika (keindahan) dalam arsitektur.
1.2. Tujuan PenulisanTulisaninibertujuanuntukmenambahwawasanparapembaca,
khususnyaparamahasiswajurusanarsitektur Universitas Trisakti agar dapatmemberikan
informasi dan menambah wawasan dalam mata kuliah Pengantar Arsitektur. Serta
diharapkan agar makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam pembelajaran.
BAB II2.1 Pengertian Estetika
Menurut etimologi, estetika berasal dari bahasa Yunani, αισθητική, dibaca aisthetike.Kali
pertama digunakan oleh filsuf Alexander Gottlieb Baumgarten pada1735 untuk pengertian
ilmu tentang hal yang bisa dirasakan lewat perasaan.
Pada masa kini estetika bisa berarti tiga hal, yaitu:
1. Studi mengenai fenomena estetis
2. Studi mengenai fenomena persepsi
3. Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman estetis
Meskipun awalnya sesuatu yang indah dinilai dari aspek teknis dalam membentuk suatu
karya, namun perubahan pola pikir dalam masyarakat akan turut memengaruhi penilaian
terhadap keindahan.
Secara tradisional telah dipahami sebagai cabang filsafat yang bertalian dengan
keindahan dan hal yang indah dalam alam dan seni (The Encyclopedia Americana, 1973).
Estetik adalah cabang filsafat yang bertalian dengan penguraian pengertian-pengertian
dan pemecahan pesoalan-persoalan yang timbul bilamana seseorang merenungkan tentang
benda-benda estetis.Pada gilirannya benda-benda estetis terdiri dari semua benda yang
terkena oleh pengalaman estetis, dengan demikian hanyalah setelah pengalaman estetis
dapat secukupnya dinyatakan ciri-cirinya dapatlah seseorang menentukan batas golongan
benda-benda estetis itu (John Hospers).
Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa
terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut
mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang
dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa.Estetika merupakan cabang yang
sangat dekat dengan filosofi seni.
2.2 Pengertian Estetika dalam ArsitekturKeindahan dalam arsitektur mempunyai hubungan erat dengan kemampuan manusia
menilai karya arsitektur yang bersangkutan untuk menghargai keindahannya.Kemampuan
semacam ini dalam filsafat dikenal dengan istilah “citarasa” (taste).Citarasa ini menurut
rumusan Kant, diartikan sebagai kemampuan mental untuk menilai sesuatu benda atau
suatu macam gagasan dalam hubungnnya dengan kepuasan atau ketidakpuasan, tanpa
adanya suatu kepentingan apapun.Benda atau hasil karya arsitektur yang mengakibatkan
kepuasan yang demikian disebut indah.
Apa yang terkandung di dalam bentuk estetis terutama yang terkandung di dalam karya
seni (arsitektur) menurut DeWitt H. Parker dalam bukunya “The Principles of Aesthetics
(1920)” memerinci aesthetic form menjadi enam asas adalah:
1. The principle of organic unity (asas kesatuan utuh). Asas ini diartikan bahwa setiap
unsur dalam suatu karya seni adalah perlu bagi karya itu, dan karya tersebut tidak memuat
unsur-unsur yang tidak perlu sebaliknya mengandung semua yang diperlukan.
2. The principle of theme (asas tema). Di dalam setiap karya seni terdapat satu atau
beberapa ide induk atau peranan yang unggul berupa apa saja (bentuk, warna, pola irama,
tokoh atau makna) yang menjadi titik pusat dari nilai keseluruhan karya tersebut.
3. The principle of thematic variation (asas variasi).Tema dari suatu karya seni haruslah
mengumandangkannya.Agar tidak membosankan maka perlu adanya variasi.
4. The principle of balance (asas keseimbangan). Keseimbangan adalah kesamaan dari
unsur-unsur yang berlawanan atau bertentangan.Di dalam karya seni meskipun unsur-
unsurnya nampak bertentangan tetapi sesungguhnya saling memerlukan karena bersama-
sama menciptakan kebulatan.
5. The principle of evolution (asas perkembangan). Dengan asas ini dimaksudkan bahwa
kesatuan dari proses pada bagian awal-awalnya menentukan bagian-bagian selanjutnya,
dan bersama-sama menciptakan suatu makna yang menyeluruh.
6. The principle of hierarchy (asas tata jenjang).Merupakan penyusunan khusus dari
unsur-unsur dalam asas-asas tersebut.
2.3 Permasalahan Estetika dalam Arsitektur
FormPemilik bangunan dan klien juga mempunyai preferensi untuk bentuk. Jika ada
bangunan yang akan berhubungan dengan bangunan yang baru , banyak pemilik akan
bersikeras bahwa bangunan yang baru harus sesuai dari segi warna, bahan, atau dalam
pengaturan. Memang, klien bertanggung jawab untuk sebagian besar bangunan di suatu
wilayah yang akan sering memiliki kebijakan dalam desain, yang biasanya mensyaratkan
bahwa bangunan individu sesuai dalam halbeberapa daerah area desain.
Klien juga mungkin memiliki preferensi tersendiri dalam menentukan bentuk tertentu.
Kadang-kadang, klien akan bersikeras pada produk tertentu karena mereka mempunyai
alasan khusus mengapa ingin menggunakan itu. Setiap produk yang diinginkan
akanmempunyai implikasi penting dalam perancangan. Program harus jelas
mengartikulasikan semua preferensi formal, sehingga arsitek dapat mempertimbangkannya
dalam merancang.
Contoh penerapan dari aspek bentuk adalah:
Seaside, Florida, USA
Seasideadalah komunitasyang direncanakan dengan cara tak berhubungandiwilayah
FloridadiWaltonCounty,terletak di antaraPanama CityBeach danDestin. Seaside
menjadisalah satu kotapertama di Amerikayang dirancangpada prinsip-prinsipUrbanisme
Baru, kotatelah berkembang dan dikunjungioleh para profesionaldesaindari seluruhAmerika
Serikat.Seaside dibangun oleh arsitek Anders Duany dan Elizabeth Plater-Zyberk.
Space (Ruang)Arsitektur bukan sekedar perwujudan fisik bangunan, arsitektur adalah bagian utama
dan paling depan dari ruang, bukan bentuk dan fungsi. Bruno Zevi (1957) mengatakan:
“Untuk mengerti, bagaimana kita melihat dan mengetahuinya, inilah salah satu kunci utama
untuk mengerti dan memahami suatu bangunan”. Dan ruang ditampilkan secara dramatis
oleh beberapa ahli arsitektur modern.
ArsiteksepertiMiesvanderRohememperlakukanruang dengancara yang sangat
berbeda, yaitu menciptakan ruang yanguniversal (Hoag 1977)yang dapat digunakandalam
berbagaicara, dandengan perabotaninterior, disesuaikan dengankebutuhan khusussi
penghuni. Hal iniadalah pendekatan yang sangat bijaksana didalam
perkantorandanpengaturankelembagaan.Dalamkasus ini, ruangruang yang sangatspesifik
atau khususakan segeraketinggalan zamandan kemungkinanakan lebih mahaluntuk
mengubahnya dalam memenuhiperubahan kebutuhanorganisasi.
Dalam pembahasan menganai ruang, terdapat salah satu contoh penerapan ruang di
dalam arsitektur dengan memperhatikan estetika, yaitu Museum Guggenheim di Bilbao,
Spanyol.
Museum Guggenheim, Spanyol
Guggenheim Museum merupakan museum dan seni modern
kontemporer.Museum ini dirancang oleh arsitek Kanada-Amerika yaitu Frank Gehry,
dibangun oleh Ferrovial dan terletak di Bilbao, Basque Country, Spanyol.
Pemandangan paling spektakuler adalah didalam atrium setinggi 55 m yang
tersusun dari kepingan- kepingan dinding masif dan transparan yang meliuk-liuk dan
menciptakan ruang yang yang sangat plastis dan sculptural. Dari atrium ini kita juga
bisa menuju ruang luar yang menghadap sungai dan kota tua Bilbao sengan bukaan
kaca berukuran besar yang dilengkapi kanopi berkolom tunggal dan menjorok ke
arah sungai.
Yang mencolok dari bangunan ini adalah, elemen penutup yang menyelimuti
hampir seluruh bangunan ternyata bukan dari pelat besi atau aluminium seperti pada
karya-karya Gehry sebelumnya, melainkan terdiri dari lapisan bahan metal yang
sangat kuat dan tahan ratusan tahun, yaitu titanium, yang biasanya digunakan untuk
membuat pesawat terbang. Selain itu, Museum Guggenheim juga terdapat di New
York, Amerika Serikat.
Gambar Eksterior dari Museum Guggenheim, Spanyol
Gambar Interior dari Museum Guggenheim, Spanyol
MeaningBeberapaklienberkeinginanuntukberkomunikasimelalui
gambartertentukepadamasyarakatdanmungkinke penggunabangunan.Kadang-
kadanggambarmelibatkantingkatkualitasataumasalah yang
perludisampaikankepadapengguna. Di sisi lain,
gambarberhubungandenganmaknareferensitertentu. Kadang-kadang, arti yang
diinginkanlebihemosionalatauafektif (Hershberger 1969).
Banyakklienhanyainginsebuahbangunan yang
tampaknyatelahdirancangdandibangundenganhati-hati.Inisemacammaknayang
mudahuntukdicapaidanmemberikankebebasan kepada arsitek yang memberikan koontribusi
besardalammenentukannilai-nilailainuntukmengekspresikan.
Klienlaininginmembuatpernyataanunik yang
menyampaikankualitaskhususdariorganisasiatauprodukmereka. Seperti gedung Lever
House oleh Skidmore, Owings and Merrill: Gedung Seagram olehMies van der Rohe, dan
General Motors Technical Center olehEero Saarinen adalahsemuabangunanyang
telahmembawapengakuanpublik secara besaruntukperusahaanmereka. Baru-baruini,
American Telephone and Telegraph Headquarters soleh Johnson dan Burgee,
denganpuncaknya yang "Chippendale", telahmelayanitujuan yang sama.
Perancangharustahu di daerahmanaklien / pengguna yang paling tertarik,
sehinggaperhatiandapat disesuaikandan diberikandengan
berkomunikasisecaraefektif.Pentinguntukdiingatbahwaituadalahruang
lingkuparsiteksebagaidesaineruntukmenentukanbagaimanapreferensitersebutakandimasukk
ankedalamdesain,
karenaarsitekakanbertanggungjawabjikabangunantidakmenarikatautidakmemilikidayatarikda
lambeberapacara.
Contoh dari penerapan aspek Meaning dalam arsitektur:
Gedung Seagram, New York City, AS
GedungSeagramadalah gedung pencakar langit, yang terletak di375Park Avenue,
diantara52nd Streetdan53rd Streetdi ManhattanMidtown, NewYorkCity.Dirancang
olehLudwigMiesvanderRohe, yang bekerja sama denganPhilipJohnson.Bangunan ini
memiliki tinggi515meterdengan38lantai, dan selesaipada tahun 1958. Ini dianggap
sebagaisalah satu contohterbaikdariestetikafungsionalisdankaryamodernisme di
dalamperusahaan.
BAB III3.1a Kesimpulan
Dari beberapa paparan yang telah kami berikan dan kami masukkan ke dalam
makalah ini, dapat diambil beberapa kesimpulan, bahwa:
1. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia
bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih
lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris,
yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika
merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.
2. Keindahan dalam arsitektur mempunyai hubungan erat dengan kemampuan
manusia menilai karya arsitektur yang bersangkutan untuk menghargai
keindahannya. Kemampuan semacam ini dalam filsafat dikenal dengan istilah
“citarasa” (taste)
3, Permasalahan estetika dalam arsitektur dibagi menjadi 3 permasalahan, yaitu ruang,
bentuk, dan maksud.
DAFTAR PUSTAKA
Hershberger, Robert. G. 1999. Architectural Programming and Predesign Manager.
New York. McGraw-Hill.
Antoniades Anthony. C, 1992. Poetic of Architecture, Theory of Design, Newyork.
Milford, Humphrey S. 1948. Oxford Advanced Learner’s Dictionary. Inggris:
Universitas Oxford.
Vitruvius. De Architectura. terjemahan Morris H. Morgan. 1914. AmerikaSerikat:
Universitas Harvard.
http://antariksaarticle.blogspot.com/2007/08/arsitektur-keindahan-dan-seni.html
(majalah SOLID 3, Th I 1988)
http://id.wikipedia.org/wiki/Estetika
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/civil-and-planning-engineering/study-program-of-
architectural-engineering-s1/pengantar-arsitektur/estetika-dalam-arsitektur