permasalahan kesetaraan gender dalam sistim sosial budaya indonesia

18
KELOMPOK 5 PERMASALAHAN GENDER DALAM SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA TRI CHAIRANI ARI SILASARI SUANDI RIKA RATNASARI ENDRA YAMAN DESKI DASWARA

Upload: tri-chairani

Post on 20-Jul-2015

392 views

Category:

Education


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

KELOMPOK 5

PERMASALAHAN GENDER DALAM

SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

TRI CHAIRANI ARI SILASARI

SUANDI RIKA RATNASARI

ENDRA YAMAN DESKI

DASWARA

Page 2: PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

Pengertian Gender

Perbedaan Gender dan Jenis

Kelamin

Permasalahan Gender

Kesetaraan

GenderProgram Berbasis

Gender

Page 3: PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

Apa itu GENDER ??

Gender Konsep budaya yang membuat

perbedaan dalam hal, peran, prilaku,

mentalitas, dan karakteristik emosional

antara laki-laki dan perempuan yang

berkembang dalam masyarakat.

Jenis KelaminKeadaan fisik biologis seseorang dan

bersifat pasti antara laki-laki dan

perempuan.

Page 4: PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

Peran gender berubah dari waktu ke waktu.

Berbeda antara satu budaya dengan budaya

lain.

Dipengaruhi oleh kelas sosial, usia dan latar

belakang etnis.

Berarti masalah gender selalu berkaitan dengan

konstruksi sistem sosial budaya dalam masyarakat.

Page 5: PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

Perempuan

Berdasarkan anatomi tubuhnya, dapat hamil

dan menghasilkan ASI.

Page 6: PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

Umumnya penampilan fisiknya

lebih besar dan lebih Berotot,

memiliki sperma sehingga bisa

Membuahi.

Page 7: PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

Pemberian Label

(Stereotyping)

o Pemberian label berdasarkan jenis kelamin dapat merugikan karena menghalangi realisasi dari potensi yang dimilikinya.

o Dengan menerima stereotype seperti ini, maka kita telah membatasi ruang gerak.

o Laki-laki akan merasa canggung apabila mengerjakan pekerjaan feminis, cnth. Menganti popok bayi, masak, dll.

o Perempuan merasa tak mampu melakukan pekerjaan maskulin, cth. Ganti atap yg rusak, perbaiki mesin mobil, anggkat semen, dll.

Page 8: PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

Faktor penghambat kesetaraan gender

adalah, diskriminasi perempuan, eksploitasi

perempuan, subordinasi (suatu penilaian atau

anggapan bahwa suatu peran yang dilakukan

oleh satu jenis kelamin lebih rendah dari yang

lain), kekerasan terhadap perempuan serta

beban tugas yang berat dan panjang.

Page 9: PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

KESETARAAN GENDER

Dalam semua segi kehidupan laki-laki dan perempuan dapat berperan bersama-sama dan setara.

TAPI SEMUA ITU MEMBUTUHKAN WAKTU

Page 10: PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

Laki-laki dan perempuan dapat setara bekerja,

Saling membagi tanggungjawab didalam

keluarga tanpa ada perbedaan dan bukan dosa.

Page 11: PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

KEADILAN GENDER

Perempuan dan laki-laki

mempunyai hak yang

sama dalam memperoleh

pendidikan yg layak sesuai

dengan kemampuan

intelegasinya masing-masing.

Page 12: PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

Perempuan juga memiliki kesempatan

yangsama dengan laki-laki, yakni

mempunyai kesempatan mendapatkan

pekerjaan yang layak.

Saat ini perempuan juga

memiliki hak dlm suatu lembaga

Yakni adanya Keterwakilan

perempuan dlm suatu lembaga.

Page 13: PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

Program Berbasis Gender

Pogram berbasis gender, telah dilakukan

pemerintah, LSM, PKK, serta organisasi

perempuan lainnya, untuk menyuarakan maupun

mensosialisasikan kesetaraan gender dan tindak

kekerasan terhadap perempuan, anak, dan HAM.

Cth. Program Pencegahan tindak pidana

perdaganagan orang (PTPPO), Program

pemberdayaan perempuan, dll.

Page 14: PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

TANTANGAN KITA....

Di bidang pendidikan, perempuan menjadi pilihan terakhir untuk mendapatkan akses. Oleh karena itu, tingkat buta huruf tertinggi di Indonesia juga masih di dominasi oleh kaum perempuan. Kompas, 29 Juli 2010.

Permasalahan Aborsi, di Papua setiap tahun sekitar 11.000 tindakan aborsi/tindakan pembunuhan terhadap janin. Dari jumlah itu, 5.000 dilakukan paramedis, 2.000 oleh dukun, aborsi ala spontan 11.000 kasus aborsi dengan bantuan obat-obatan 3.000 kasus. Dari 11.000 kasus aborsi 56% sekitar 6.160 kasus dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa.tabloit Suara Perempuan edisi No. 4 Tahun I 13-26 Sepetember 2005.

Page 15: PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

Usia perkawinan usia muda perempuan

tinggi di usia 14 tahun-19 tahun.

Masyarakat masih di pengaruhi budaya

patriarki (seorang pria yang bertindak

sebagai kepala keluarga dalam sebuah

keluarga besar).

Belum adanya Perda untuk hak-hak

perempuan

Rendahnya pemahaman masyarakat

terhadap kesehatan dan program KB.

Masih lanjut.........

Page 16: PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

Upaya

PemerintahSbg upaya pemerintah untuk percepatan pembangunan Indonesia yg berkelanjutan, ada delapan program MDGs, dan diantara program tsb. Program ke 3 dr MDGs, ttng Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, merupakan salah satu upaya pemerintah dalam kesetaraan Gender dan pemberdayaan perempuan. Hal ini dilihat dari, data MDGs thn 2011, bahwa untuk rasio AMP (angka partisipasi murni) perempuan, laki-laki di SMA tlh mencapai 101,40. di bidang ketenagakerjaan, terlihat adanya peningkatan kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor non-pertanian, yaitu 36,67 persen di tahun 2011. disampin itu, proposi kursi yg diduduki perempuan di DPR jg mengalami peningkatan menjadi 18,4 persen di tahun 2011.

Page 17: PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

Kesimpulan Untuk mencapai kesetaraan gender itu, perlu adanya dukungan

yang lebih sistematis bagi perempuan dalam mengejar karier untuk mencapai keinginan yang setara dengan pria. Perempuan bisa saja duduk di kursi pemerintahan berperan mengurusi masalah perpolitikan negara, akan tetapi tidak meninggalkan perannya sebagai ibu rumah tangga yang menjadi penompang bagi keluarganya.

Perlu adanya perubahan norma-norma sosial di masyarakat tentang peranan wanita, sehingga berguna untuk mengurangi penilaian masyarakat yang negatif di masyarakat, dan nantinya perempuan bisa meningkatkan aspirasi serta pencapaian perempuan di bidang pendidikan, kesehatan, pekerjaan, politik, pembangunan seperti di negara-negara berkembang lainnya.

Perlu adanya undang-undang mengenai perempuan ataupun tentang kesetaran gender sendiri. Kenapa hal itu di butuhkan? Karena untuk mengurangi adanya tindak kekerasan dalam rumah tangga terhadap kaum perempuan dan diskriminasi.

Page 18: PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

SEKIAN

TERIMA KASIH