permukiman tepi sungai sebagai cikal bakal sebuah kota

8/16/2019 Permukiman Tepi Sungai Sebagai Cikal Bakal Sebuah Kota

1/10

Permukiman Tepi Sungai Sebagai Cikal Bakal Sebuah Kota

Sungai merupakan elemen fsik alami yang membentuk lansekap bumi selaindaratan. Ruang sungai secara alami ditentukan oleh pola aliran airnya. Ruangsungai dan ruang daratan mempunyai hubungan timbal balik yang sangat erat.

Dalam hal ini, air harus dipandang sebagai aktor pengarah dalam perencanaantata ruang dan peruntukan lahan. Namun secara dinamis, air juga dipengaruhioleh peruntukan lahan. Dengan demikian, kebijakan tentang lahan jugaberpengaruh pada kebijakan tentang lingkungan air.

Sejarah mencatat bahwa sungai merupakan tempat berawalnya peradaban.Sebagai sumber kehidupan, sungai bermanaat untuk berbagai kepentingan.Disamping untuk keseimbangan ekosistem alam, bagi manusia sungaibermanaat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, untuk kegiatanperekonomian, transportasi, dan sebagainya. Begitu pentingnya keberadaansungai membuat aktiftas seharihari penduduk yang tinggal di sekitarnya tidakterlepas dari sungai sehingga pada akhirnya terbentuk kebudayaan masyarakat

di tepi sungai. Seiring dengan modernisasi, peradaban di sekitar tepi sungaiterus berkembang dalam berbagai aspek kehidupan. !esatnya perkembanganyang terjadi, tak lain disebabkan oleh tingginya intensitas pertukaran inormasimasyarakat antar daerah dengan beragam latar belakang. !erkembangan iniditandai dengan meningkatnya konsentrasi dan aktiftas penduduk pada tepisungai, bahkan beberapa diantaranya tumbuh dan berkembang menjadi kota.

Sebagai contoh, salah satu kawasan permukiman di "ndonesia yang masihberorientasi terhadap aliran sungai adalah kawasan permukiman yang berada ditepi aliran Sungai #usi di $ota !alembang.


2/10


3/10

$ampung #elayu

$ampung $apitan

$ampung %l#unawar


4/10

Berikut ini beberapa oto yang memperlihatkan bentuk fsik dari kawasanpermukimandi tepi Sungai #usi yang menjadi objek penelitian &


5/10

Kota Palembang pada masa Pra-Kolonial!ada masa $erajaan Sriwijaya, permukiman merupakan suatu lembagapersekutuan yang terbentuk akibat struktur masyarakat tradisional. 'ambarberikut ini memperlihatkan peta wilayah kekuasaan $erajaan Sriwijaya dan lokasi$ota !alembang sebagai pusat kerajaan terhadap Sungai #usi.


6/10

(ntuk kawasan pemukiman, $esultanan !alembang mengelompokanperkampungan berdasarkan etnis, status sosial, ekonomi, keagamaan, dankedudukan dalam pemerintahan. Berikut ini oto beberapa bangunan rumah

tinggal masyarakat etnis )ina, %rab, dan #elayu di tepi Sungai #usi.

Kota Palembang pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda

!ada masa !emerintahan $olonial Belanda, kebijakan mengenai kawasanpemukiman yang *onasinya dikelompokan berdsarkan etnis masih tetapdiberlakukan. !emerintah $olonial Belanda juga banyak melakukan

pembangunan modern di wilayah tepi Sungai #usi. Dari peta berikut ini dapatterlihat kawasan tepi Sungai #usi semakin lengkap dengan didirikannyaberbagai bangunan penting.


7/10

$eterangan &Bangunan yang berada di sebelah (lu Sungai #usi +Sisi (tara

Bangunan yang berada di sebelah "lir Sungai #usi +Sisi Selatan


8/10

KOTA PALEMBAN PA!A MASA PEME"#NTA$AN "EP%BL#K #N!ONES#A

Semakin bertambahnya jumlah penduduk, semakin kompleks hubungansosial yang ada, serta berubahnya kondisi lingkungan menimbulkanmasalah baru bagi masyarakat untuk berinteraksi baik antar masyarakat,maupun dengan lingkungan sekitarnya. Berikut kawaan permukiman padamasa pemerintah republik "ndonesia

Rumah rakit dan rumah panggung limasan yang berbatasan langsungdengan sungai merupakan tipologi bangunan rumah tinggal yang banyakdidirikan di tepi Sungai #usi dan anakanak sungainya. #unculnya tipologiini sebagai bentuk adaptasi kehidupan seharihari masyarakat yangsangat bergantung terhadap Sungai #usi sebagai sumber kehidupan dansarana transportasi.


9/10

Sedangkan pada kawasan tepi Sungai #usi belum dapat direalisasikan karenabeberapa kendala, seperti aktor komunikasi, aktor sumberdaya, aktor disposisi,dan aktor struktur birokrasi.


10/10

-ujud arsitektur permukiman di tepi sungai merupakan representasi nilanilaiperilaku masyarakat yang tinggal di tepi sungai dengan berbagai aspekkehidupan yang melatarbelakangi seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya.Sejarah menyebutkan bahwa kebijakan mengenai kawasan permukiman di"ndonesia sudah dimulai sejak masa !ra$olonial, kemudian berlanjut pada masa!emerintahan $olonial Belanda, hingga pada masa !emerintahan Republik"ndonesia.$ebijakan pada masa !ra$olonial dan masa $olonial Belanda lebihmenekankan ungsi sungai sebagai kekuatan politik, ekonomi, sosial, danbudaya. Sedangkan pada masa !emerintahan Republik "ndonesia, kebijakan lebihdidasarkan pada ungsi ekologis sungai yang dirumuskan dalam peraturanmengenai garis sempadan sungai.

permukiman tepi sungai sebagai cikal bakal sebuah kota

Documents