perolehan dan penggunaan bahan baku... · web view; beban angkut pembelian jelas merupakan biaya...
TRANSCRIPT
MODUL PERKULIAHAN
AKUNTANSI BIAYA
Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan.
BAB 10
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi Akuntansi 10 Akuntansi Biaya
Veny, SE. MM
Abstract KompetensiSistem pembelian dan penggunaan bahan baku, identifikasi komponen, serta menghitung bahan baku
Menjelaskan system pembelian dan penggunaan bahan baku, mengindentifikasi komponen biaya perolehan bahan baku dan menghitung jumlah pesanan yang ekonomis
Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku
BAB 10
Pembelian dan penggunaan bahan baku meliputi langkah langkah berikut :
1. Menentukan daftar bahan baku yang diperlukan
2. Anggaran produksi
3. Bukti permintaan pembelian ; menginformasikan pembelian mengenai jumlah dan jenis
bahan baku yang dibutuhkan.
4. Pesanan pembelian ; merupakan kontrak atas jumlah yang harus dikirim.
5. Laporan penerimaan ; mengesahkan jumlah yang diterima, dan juga melaporkan hasil
pemeriksaan dan pengujian.
6. Bukti permintaan bahan baku ; Memberikan wewenang bagi gudang untuk mengirimkan
jenis dan jumlah tertentu dan bahan baku ke department tertentu.
7. Kartu catatan bahan baku ; mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran dari setiap jenis
bahan baku.
Pembelian Bahan Baku
Pembelian bahan baku biasanya dilakukan oleh department pembelian. Prosedur pembelian
sebaimnya tertulis guna menetapkan tanggung jawab sekaligus menyediakan informasi
mengenai penggunaan akhir dari bahan baku yang dipesan.
Adapun tugas dan fungsi bagian pembelian adalah :
1. Menerima bukti permintaan pembelian atas bahan baku, perlengkapan dan peralatan.
2. Menyimpan informasi mengenai sumber pasokan, harga dan jadwal pengapalan serta
pengiriman.
3. Membuat dan menempatkan pesanan pembelian.
2015 2 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningVeny, SE.MM http://www.mercubuana.ac.id
4. Mengatur pelaporan diantara department pembelian, department penerimaan dan department
akuntansi.
Formulir Pembelian
Bukti Permintaan Pembelian; bukti permintaan pembeliaan berasal dari :
1. Karyawan bagian gudang yang mengetahui jumlah persediaan.
2. Klerek catatan bahan baku atau aryawan yang bertanggung jawab untuk memberitahukan
kapan harus melakukan pembelian.
3. Karyawan bagian riset, insinyur atau department lain yang memerlukan bahan baku khusus.
4. Program komputer yang dirancang untuk mengingatkan department pembelian kapan
diperlukan pengisian kembali persediaan.
Setiap copy dari bukti perminataan dipegang oleh sipembuat dan aslinya dikirim ke deparment
pembeliaan untuk dieksekusi.
• Pesanan pembelian ; pesanan pembelian memberikan kepada pemasok deskrpsi dari
barang dan jasa yang diinginkan, serta persyaratan, harga, dan intruksi pengiriman.
• Electronic Data Incharge ; adalah pertukaran informasi transaksi antara komputer satu
perusahaan dengan perusahaan lain. Hal ini adalah langkah untuk mencapai lingkungan
bisnis tanpa kertas.
Penerimaan
Department penerimaan terdirii dari :
1. Membongkar bahan baku yang masuk.
2. Membandingkan jumlah yang diterima.
3. Mencocokan bahan baku yang diterima dengan deskripsi dalam pesanan pembelian.
4. Membuat laporan penerimaan.
5. Memberitahukan kepada department pembeliaan mengenai perbedaan yang ditemukan.
6. Mengatur pemeriksaan apabila diperlukan.
7. Memberitahukan kepada bagian pengiriman bila ada kerusakan barang.
2015 3 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningVeny, SE.MM http://www.mercubuana.ac.id
Laporan penerimaan menunjukan nomor pesanan pembelian, nomor akun yang akan
dibebankan, nama pemasok, rincian transportasi, serta jumlah dan jenis varang yang diterima.
Persetujuan Faktur dan Pemrosesan Data
Persetujuan faktur adalah penting dalam pengendalian bahan baku, karena proses tersebut
memverifikasi bahwa barang telah diterima sesuai dengan pesanan dan pembayaran dapat
dilakukan. Transaksi pembelian mempengaruhi akun pengendali dan akun buku pembantu,
sebagaimana yang ditunjukan pada tampilan berikut.
Pengendali Buku Besar
Transaksi Debit Kredit Buku Pembantu
Pembelian bahan baku
untuk persediaan
Bahan Baku Hutang Usaha Jurnal dibagian
penerimaan dari
catatan pembantu
bahan baku
Pembelian bahan baku
untuk pesanan atau
departemen tertentu
Barang dalam proses Hutang usaha Jurnal dibagiuan
bahan baku langsung
dari laporan biaya
produksi departemen
atau kartu biaya
pesanan
Bahan baku dan
perlengkapan yang
dibeli untuk keperluan
overhead pabrik
Bahan baku Hutang usaha Jurnal dibagian
penerimaan dari
catatan pembantu
bahan baku
2015 4 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningVeny, SE.MM http://www.mercubuana.ac.id
Perlengkapan yang
dibeli untuk keperluan
kantor pemasaran dan
administrasi
Pengendali beban
pemasaran
Pengendali beban
administrasi
Hutang usaha Jurnal dibagian
penerimaan dari
catatan pembantu
bahan baku atau di
kolom yang sesuai dari
kertas kerja analissi
beban pemasaran dan
administrasi
Pembelian Jasa atau
Perbaikan
Overhead Pabrik
Pengendali beban
pemasaran
Pengendali beban
administrasi
Hutang Usaha Jurnal dikolom yang
sesuai dari kertas
kerja analisis beban
Pembelian Peralatan Peralatan Hutang Usaha Jurnal dicatatan
pembantu peralatan
Biaya Perolehan Bahan Baku
Harga yang tercantum dalam faktur pemasok dan beban transportasi adalah biaya pembelian
barang yang paling jelas terlihat. Sedangkan biaya yang tidak jelas kelihatan adalah biaya
akuisisi, yaitu biaya untuk melakukan fungsi pembelian, penerimaan, pembongkaran,
pemeriksaan, asuransi, penyimpanan dan akuntansi.
Bahan baku biasanya dibukukan sesuai dengan harga faktur yang dibayar, sedangkan biaya
akuisisi dan penyesuaian harga diperlakukan sebagai overhead pabrik.
Diskon pembeliaan ; diskon perdagangan dan pembelian dalam jumlah besar biasanya tidak
dicatat dalam catatan akuntansi manapun. Melainkan keduannya diperlakukan sebagai
pengurang harga. Yaitu harga yang dibayar ke pemasok dicatat pada harga sesudah diskon.
Meskipun karakteristik dari diskon tunai adalah serupa, jumlah yang dibebankan ke Akun Bahan
2015 5 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningVeny, SE.MM http://www.mercubuana.ac.id
Baku seringkali ditentukan sebelum pengurangan diskon tunai. Akun Diskon Tunai di kredit,
untuk menghindari perlunya menghitung diskon tunai untuk setiap item bahan baku.
Beban angkut pembelian (freigh in) ; beban angkut pembelian jelas merupakan biaya bahan
baku, tetapi muncul beberapa kesulitan dalam akuntansi untuk biaya ini. Misal, faktur pemasok
sebesarv $600 terdiri atas 25 item, beratnya 1.700 pon, dan dikirim dalam 5 kotak, dengan biaya
tagihan pengiriman sebesar $48. Biaya termaksud pengiriman totalnya jadi $648. Jadi berapa
besar beban angkut yang dikenakan setiap item ? Dan berapa harga per unit yang sebaiknya
dicatat dalam catatan pembantu bahan baku?
1. Jika beban angkut pembelian dimasukan dalam debit ke akun bahan baku di buku besar,
maka beban angkut pembelian dapat ditambahkan secara proporsional ke setiap catatan
pembantu bahan baku dari setiap item. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara
mengalokasikan beban angkut pembelian berdasarkan biaya bahan baku. Misalkan pada
contoh sebelumnya, beban angkut sebesar $48 atas bahan baku yang biayanya $600 akan
menambah biaya per item sebesar 8% ($48 : $600). Alternatifnya, berat dari setiap item
dalam faktur dapat ditentukan dan digunakan sebagai dasar untuk mengalokasi beban angkut
pembelian. Jika suatu item berat 300 pon, maka beban angkut pembelian sebesar $8,47 ((300
: 1.700) x $48) akan ditambahkan ke harga faktur dari item tersebut.
2. Alternatif yang lebih sederhana adalah dengan membebankan semua beban angkut
pembelian ke Akun Beban Angkut Pembelian dan mencatat hanya harga faktur sebagai biaya
bahan baku. Saat bahan baku dikeluarkan untuk produksi bahan baku tersebut akan
dikenakan tarif beban angkut pembelian sehingga nilainya lebih besar dari biaya per unit
yang tercantum dalam kartu catatan pembantu bahan baku. Jumlah dari tambahan ini akan
didebit ke akun Barang dalam Proses (untuk bahan baku langsung) atau akun Pengendali
Overhead Pabrik ( untuk bahan baku tidak langsung), dan dikredit ke Beban Angkut
Pembelian. Saldo di Beban Angkut Pembelian di akhir periode ditutup ke Harga Pokok
Penjualan atau di prorata ke Harga Pokok Penjualan dan Persediaan Akhir.
3. Pendekatan ketiga adalah memasukan semua beban angkut pembelian di periode tersebut
dalam menghitung tarif overhead pabrik untuk periode itu. Dengan demikian Beban Angkut
Pembelian menjadi akun buku pembantu dari Pengendali Overhead Pabrik. Untuk bahan
baku atau perlengkapan yang digunakan oleh department pemasaran dan administrasi, beban
angkut pembelian dibebankan ke Beban Pemasaran atau Beban Administrasi
Biaya Akuisisi yang Dibebankan, Jika biaya bahan baku akan memasukan biaya akuisisi,
maka suatu tarif pembebanan tertentu dapat dikenakan setiap faktur dan item, daripada
2015 6 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningVeny, SE.MM http://www.mercubuana.ac.id
membebankan biaya ini ke overhead pabrik. Untuk biaya ini dapat digunakan tarif yang terpisah
untuk setiap kelas biaya sebagai berikut.
Estimasi biaya department pembelian untuk periode anggaran = Tarif per pesanan pembeliaan atau
Estimasi jumlah pesanan pembelian atau estimasi nilai pembelian tarif per dollar pembelian
Estimasi biaya department penerimaan untuk periode anggaran = Tarif per item
Estimasi jumlah item yang akan diterima selama periode tersebut
Estimasi department bahan baku untuk periode anggaran = Tarif per item, per kubik,
Estimasi jumlah item, luas tempat, nilai dolar, dst. Dollar, dst.
Estimasi biaya department akuntansi yg dpt dibebankan untuk periode anggaran = Tarif per transaksi Estimasi jumlah transaksi
Pendekatan ini menghasilkan perlakuan akuntansi berikut.
Bahan Baku (Barang dalam Proses) xxxx
Biaya Department Pembelian dibebankan xxxx
Biaya Deparment Penerimaan Dibebankan xxxx
Biaya Department Bahan Baku Dibebankan xxxx
Biaya Deparment Akuntasi Dibebankan xxxx
Pengeluaran dan Perhitungan Biaya Bahan Baku
Bukti permintaan Bahan Baku. Bukti permintaan bahan baku digunakan untuk mengeluarkan bahan
baku dari gudang. Semua penarikan bahan baku menghasilkan jurnal ikhtisar sbb :
Barang Dalam Proses xxxx
Pengendali Overhead Pabrik xxxx
Beban Pemasaran xxxx
Beban Administratif xxxx
Bahan Baku xxxx
Buku Pembantu Bahan Baku
2015 7 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningVeny, SE.MM http://www.mercubuana.ac.id
• Sistem persediaan perpectual. Pada sistem iini setiap penambahan dan pengurangan persediaan ke dalam buku pembantu bahan baku agar catatan tersebut selalu dibuat terkini. Buku pembantu yang baru dibuat dan yang lama dihapuskan ketika terjadi perubahan dalam jenis bahan baku yang disimpan di persediaan.
• Sistem persediaan periodik. Dimana pembeliaan ditambahkan ke persediaan awal, kemudian persediaan akhir dihitung secara fisik dan biayanya dikurangkan dari jumlah tersebut, lalu selisihnya dianggap sebagai biaya bahan baku yang dikeluarkan
• Ketika perhitungan persediaan berbeda dari saldo di buku pembantu bahan baku, buku pembantu bahan baku disesuaikan dengan hasil perhitungan aktual. Selain koreksi atas buku pembantu bahan baku, akun Bahan baku dibuku besar disesuaikan melalui ayat jurnal sebagai berikut.
Pengendali Overhead pabrik xxxx
Bahan Baku xxxx
MODEL KUANTITATIF
Persediaan berfungsi sebagai pengaman antara produksi dengan konsumsi barang. Persediaan ada dalam berbagai bentuk :
Bahan baku yang menunggu untuk diproses
Produk atau komponen yang separuh selesai
Persediaan barang jadi di pabrik, dalam perjalanan, di titik distribusi gudang dan di gerai ritel.
Pada setiap tahap, harus terdapat justifikasi ekonomis yang baik untuk persediaan, karena setiap unit tambahan yang disimpan dalam persediaan menimbulkan biaya tambahan.
Merencanakan Kebutuhan Bahan Baku :
Ada 2 jenis biaya yang mempengaruhi perencanaan bahan baku, yaitu : biaya penyimpanan persediaan dan biaya karena ketidakmampuan menyimpan cukup persediaan. Untuk itu jumlah dan waktu pembelian adalah 2 faktor penting dalam perencanaan bahan baku.
Biaya Penyimpanan Persediaan Estimasi Biaya karena tidak cukupnya persediaan
Bunga atas investasi dalam modal kerja
10% Tambahan biaya pembelian, penanganan dan transportasi
Pajak dan asuransi properti 1,25% Harga yang lebih tinggi karena jumlah pesanan
Pergudangan atau penyimpanan 1,80% Kehabisan persediaan sering kali terjadi sehingga mengganggu jadwal produksi, jadwal lembur dan waktu persiapan ekstra
Penanganan 4,25% Tambahan biaya klerikal karena memelihara catatan pesanan
2015 8 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningVeny, SE.MM http://www.mercubuana.ac.id
pelanggan yang belum dapat dipenuhi (customer back order)
Deteriorasi dan penyusutan persediaan
2,6% Peningkatan harga berkaitan dengan inflasi ketika pesanan pembelian ditunda
Usangnya persediaan 5,2% Penjualan yang hilang dan hilangnya kepercayaan pelanggan
Total 25,1%
EOQ (Economic Order Quantity) Kuantitas Pemesanan Ekonomis
Adalah jumlah persediaan yang dipesan pada suatu waktu yang meminimalkan biaya persediaan
tahunan.
Untuk menentukan jumlah optimum yang dipesan, harus menyeimbangkan 2 faktor :
1. biaya penyimpanan bahan baku dan
2. Biaya pemesanan bahan baku.
Berikut rumus untuk perhitungan EOQ :
EOQ = √ 2xRUxCO
CU x CC (Biaya untuk menyimpan satu unit selama satu tahun dalam persediaan)
RU = Permintaan produk per tahun
CO = Biaya per pesanan
CU = Harga per unit
CC = Persentase biaya penyimpanan per tahun
RU x CO = Jumlah pesanan pembelian per tahun
EOQ
RU x CO = Biaya pemesanan per tahun
EOQ
EOQ = Rata-rata jumlah unit dalam persediaan pada setiap waktu
2
CU x CC x EOQ = Biaya penyimpanan per tahun
2015 9 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningVeny, SE.MM http://www.mercubuana.ac.id
2
RU x CO + CU x CC + EOQ = Total biaya per tahun dari biaya pemesanan dan penyimpanan persediaan,
EOQ 2 disebut sebagai AC
Untuk mengilustrasikan penggunaan rumus EOQ, asumsikan kebutuhan per tahun sebesar 2.400 unit, biaya per unit $0,75%, biaya pemesanan $20 per pesanan, dan persentase biaya penyimpanan adalah 20%. Penggunaan rumus diatas untuk data tersebut akan menghasilkan EOQ sbb :
EOQ = √ 2x2.400x $20 = √ $96.000 = √640.000 = 800 Unit
$0,75 x 20% $0,15
Discount Pembelian
Pemesanan dalam jumlah besar, biasanya mendapatkan discount pembelian dari pemasok. Hal ini mempengaruhi beberapa hal :
1. Penghematan ongkos angkut
2. Biaya per unit menjadi lebih rendah
3. Frekuensi pesanan dan biaya pemesanan
4. Investasi dalam persediaan menjadi lebih besar
Semua faktor tersebut mempengaruhi perhitungan EOQ.
Misal penggunaan per tahun dari suatu item adalah 3.600 unti dengan biaya per unit sebesar $1 tanpa discount pembelian, biaya penyimpanan sebesar 20% dari rata-rata investasi dalam persediaan, serta biaya untuk satu kali memesan sebesar $10. EOQ nya adalah :
EOQ = √ 2 x 3.600 x $10 = √ $72.000 = √ 360.000 = 600 Unit
$1 x 20% $ 0,20
Contoh, asumsikan terdapat diskon pembelian sebagai berikut :
Besar Pesanan 3600 1800 1200 900 720 600 450
Diskon Pembelian 8% 6 5 5 4,5 4 4
1 2 3 4 5 6 8
2015 10 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningVeny, SE.MM http://www.mercubuana.ac.id
Besar Pesanan per tahun
Harga Per unit ($) 8% 6 5 5 4,5 4 4
Diskon Pembelian 0,92 0,94 0,95 0,955 0,94 0,96
Harga per unit setelah diskon ($) 3600 1800 1200 900 720 600 450
Banyaknya pesanan dalam unit 1800 900 600 450 360 300 225
Biaya rata-rata persediaan 1656 846 570 427,5 343,8 288 216
Biaya bahan baku per tahun (a) 3312 3384 3420 3420 3438 3456 3456
Biaya penyimpanan (20%dari rata-
rata) (b)
331,20 169,20 112 85 68,76 57,6 43,20
Biaya pemesanan ( c) 10 20 30 40 50 60 80
Total biaya per tahun (a+b+c) 3653,2 3573,2 3564 3545,5 3556,76 3556,76 3579,2
Dalam ilustrasi ini, pemesanan yang optimal dengan diskon yang diberikan adalah 900 unit
Rumus EOQ dan Production RunBiaya EOQ juga dapat digunakan untuk menghitung jumlah optimum dari suatu production
run.
Untuk mengilustrasikan hal ini, asumsikan bahwa item persediaan A88 diproduksi dan
bukannya dibeli. Biaya persiapan (CO), seperti biaya tenaga kerja untuk mengatur dan
menyesuaikan kembali mesin, sebesar $62. Biaya produksi variabel (CU) sebesar $2 per unit,
kebutuhan per tahun sebesar $6.000 unit. Dan biaya penyimpanan per tahun sebesar 20%.
Jumlah optimum dari suatu production run dapat dihitung sebagai berikut :
EOQ = √ 2 x 6.000 x $62 = √ $744.000 = √ 1.860.000 = 1.364 Unit
$2 x 20% $ 0,40
Menentukan Waktu PemesananUntuk menentukan waktu pemesanan dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. Waktu yang diperlukan untuk pengiriman
2. Tingkat penggunaan persediaan
3. Jumlah persediaan pengaman.
Menentukan titik pemesanan akan relatif lebih sederhana apabila tersedia prediksi yang tepat
untuk tingkat penggunaan dan waktu tunggu (lead time), yaitu interval waktu antara saat
pemesanan dilakukan dengan saat bahan baku tersedia di pabrik untuk di produksi.
Untuk mengilustrasikan, asumsikan suatu perusahaan menggunakan satu item yang dipesan
10 kali per tahun. Biaya dari satu kali kehabisan persediaan adalah sebesar$30, biaya
penyimpanan sebesar $0,50 per tahun per unit, dan probabilitas terjadinya kehabisan
persediaan berikut diestimasikan untuk berbagai tingkat persediaan pengaman.
2015 11 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningVeny, SE.MM http://www.mercubuana.ac.id
Persediaan Pengaman (dalam unit) 0 50 100 200
Probabilitas Kehabisan persediaan 40% 20% 10% 5%
A B C D E
Persediaan
pengaman
(dalam unit)
Perkiraan
terjadinya
kehabisan,
persediaan per
tahun
Total Biaya
kehabisan
persediaan
Total biaya
penyimpanan
Total biaya
kehabisan
persediaan dan
biaya
penyimpanan
0 4 0 0 120
50 2 60 25 85
100 1 30 50 80
200 0,5 15 100 115
Rumus untuk menentukan titik pemesananTitik pemesanan (order print) dicapai bila jumlah yang tersedia sama dengan kebutuhan yang
diperkirakan, yaitu saat jumlah persediaan yang tersedia dan jumlah persediaan yang akan
diterima sama dengan jumlah persediaan yang akan digunakan selama waktu tunggu dan
jumlah persediaan pengaman.
I + QD = LTQ + SSQ
Dimana :
I = Saldo persediaan yang ada
QD = Jumlah yang akan diterima sebelum I habis) dari pesanan yang sebelumnya sudah
dilakukan, transfer bahan baku dan retur ke gudang.
LTD= Jumlah yang akan digunakan selama waktu tunggu yang setara dengan waktu tunggu
normal dalam bulan, minggu atau hari, dikalikam dengan penggunaan normal selama
sebulan, seminggu atau sehari
SSQ= Jumlah persediaan pengaman
Jika penggunaan mingguan dari item persediaan tersebut adalah 175 unit, dan waktu tunggu
normal adalah 4 minggu, tetapi bisa mencapai 9 minggu, maka titik pemesanan adalah 1.575
unit.
Jumlah ini dihitung sebagai berikut : 700 unit penggunaan normal selama waktu tunggu (175 x
4 minggu) ditambah 875 unit persediaan pengaman (175 x 5 minggu). Asumsikan bahwa
persediaan awal sebesar 2.800 unit tanpa ada pesanan yang sudah dilakukan tetapi
barangnya belum diterima. Penggunaan jadwal pengiriman, dan tingkat persediaan
maksimum adalah :
Jumlah unit di persediaan awal 2.800
2015 12 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningVeny, SE.MM http://www.mercubuana.ac.id
Penggunaan sampai ke titik pemesanan kembali
(1.225 : 175 penggunaan mingguan = 7 minggu) 1.225
Titik pemesanan kembali 1.575
Penggunaan selama waktu tunggu normal 700
(700 : 175 penggunaan mingguan = 4 Minggu)
Maksimum persediaan atau persediaan pengaman pada tanggal
Pesanan diterima, dengan asumsi waktu tunggu dan penggunaan normal 875
Jumlah pesanan yang diterima 2.090
Maksimum persediaan, dengan asumsi waktu tunggu dan penggunaan normal 2.965
Pengendalian Bahan Baku 2 faktor yang harus dicapai dalam pengendalian bahan baku adalah :
1. Menjaga persediaan dalam jumlah dan variasi yang memadai guna beroperasi secara
efisien.
2. Menjaga tingkat persediaan yang menguntungkan secara financial.
Pengendalian persediaan yang efektif sebaiknya :
1. Menyediakan pasokan bahan baku yang diperlukan untuk operasi yang efisien dan bebas
gangguan.
2. Menyediakan cukup persediaan dalam periode dimana pasokan kecil (musiman, siklus
atau pemogokan kerja) dan mengantisipasi perubahan harga
3. Menyimpan bahan baku dengan waktu penanganan dan biaya minimum serta melindungi
bahan baku tersebut dari kehilangan akibat kebakaran, pencurian, cuaca dan kerusakan
karena penanganan
4. Meminimalkan item-item yang tidak aktif, berlebih atau usang dengan cara melaporkan
perubahan produk yang mempengaruhi bahan baku
5. Memastikan persediaan yang cukup untuk pengiriman segera ke pelanggan
6. Menjaga agar jumlah modal yang diinvestasikan dalam persediaan berada di tingkat yang
konsisten dengan kebutuhan operasi dan rencana manajemen
Metode Pengendalian Bahan Baku1. Metode Siklus Pesanan (Order Cycling Methode) atau metode tinjauan siklus (Cycle
Review methode) memeriksa secara periodik status jumlah bahan baku yang tersedia
untuk setiap item atau kelas. Tiap perusahaan memiliki waktu tinjauan yang berbeda-
beda antar tinjauan dan menggunakan siklus yang berbeda untuk jenis bahan baku yang
2015 13 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningVeny, SE.MM http://www.mercubuana.ac.id
berbeda. Item yang penting dan bernilai lebih tinggi biasanya memiliki siklus tinjauan
yang lebih pendek dibandingkan item yang bernilai lebih rendah.
2. Metode minimum-maksimum (min-max methode), didasarkan pada pernyataan bahwa
jumlah dari sebagian besar item persediaan berada pada kisaran batas tertentu. Metode
ini dapat didasarkan pada observasi fisik atau dapat dimasukkan ke dalam sistem
akuntansi. Observasi fisik bahwa titik pemesanan telah dicapai diilustrasikan oleh metode
2 tempat (two-bin methode).
3. Pengendalian selektif. Dalam pengendalian selektif yang juga disebut rencana ABC,
signifikansi biaya dari setiap item dievaluasi. Item diklasifikasikan dalam 3 kategori. Item
yang nilainya tinggi dan merupakan item penting, disebut item A, berada dalam tingkat
pengendalian paling ketat. Item B berada dalam pengendalian yang lebih moderat dan
item C diberikan pengendalian yang lebih sederhana.
4. Pengendalian keusangan dan kelebihan persediaan. Apapun penyebab dari keusangan
dan kelebihan persediaan, diperlukan tindakan untuk mengurangi item-item tersebut dari
persediaan. Menjual segera persediaan tersebut merupakan kebijakan terbaik yang
biasanya diputuskan oleh perusahaan.
Metode Perhitungan Biaya Persediaan
First In, First Out (FIFO)
Ketika bahan baku dikeluarkan, metode FIFO membebankan biaya bahan baku tersebut
sesuai dengan harga persediaan tertua yang ada di gudang.
Metode FIFO mudah diterapkan apabila hanya ada beberapa penerimaan bahan baku yang
berbeda di catatan bahan baku pada suatu saat, tetapi akan merepotkan jika pembelian
seringkali dilakukan dengan harga yang berbeda-beda dan jika unit dari ebberapa pembelian
ada didalam gudang pada saat yang bersamaan.
Ilustrasi untuk Metode FIFO seperti berikut :
Feb 1 Saldo awal : 800 unit @$6 per unit
4 Diterima 200 unit @$7 per unit
10 Diterima 200 unit @$7 per unit
11 Dikeluarkan 800 unit
12 Diterima 400 unit @$8 per unit
20 Dikeluarkan 500 unit
25 Dikembalikan 100 unit yang berlebih dari pabrik ke gudang untuk dicatat dengan
2015 14 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningVeny, SE.MM http://www.mercubuana.ac.id
harga pengeluaran terakhir (atau pada harga pengeluaran aktual jika secara fisik
dapat diidentifikasikan)
28 Diterima 600 unit @$9 per unit
Diterima Dikeluarkan Persediaan
Tanggal JumlahBiaya
per UnitTotal Biaya Jumlah
Biaya per unit
Total Biaya Jumlah
Biaya per
nunitTotal Biaya Saldo
Feb-01 800 $6 $4800 48004 200 $7 $1400 800 $6 $4800
200 $7 $1400 620010 200 8 1600 800 6 4800
200 7 1400200 8 1600 7800
11 800 6 4800 200 7 1400200 8 1600 3000
12 400 8 3200 200 7 1400200 8 1600 6200
20 200 7 1400300 8 2400 300 8 2400 2400
25 100* 8 800 400 8 3200 320028 600 9 5400 400 8 3200
600 9 5400 8600
Biaya rata-rata tertimbang
Metode rata-rata tertimbang mengasumsikan bahwa biaya dari setiap pengeluaran bahan baku
merupakan bauran dari semua biaya pengiriman yang ada di gudang pada saat pengeluaran tersebut
terjadi. Sering kali, tidak mungkin menandai atau melabelkan setiap item bahan baku dengan harga
fakturnya untuk mengidentifikasi harga akuisisi dari unit yang digunakan. Logika dari rata-rata
tertimbang adalah semua bahan bakusejenis yang tersedia dikeluarkan secara acak, maka rata-rata
2015 15 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningVeny, SE.MM http://www.mercubuana.ac.id
FIFO METHODE
tertimbang dari biaya semua unit yang ada dalam persediaan pada waktu pengeluaran terjadi
merupakan ukuran yang memuaskan dari biaya bahan baku.
DiterimaDikeluarka
nPersediaa
n
Tanggal Jumlah Biaya per unit
Total biaya Jumlah Biaya
per unitTotal biaya Jumlah Biaya
per unitTotal Biaya Saldo
Feb-01 800 $6 48004 200 $7 $1400 1000 6,2 6200
10 200 8 1600 1200 6,5 780011 800 6,5 5200 400 6,5 260012 4 8 3200 800 7,25 580020 200 7,25 3625 300 7,25 217525 100* 7,25 725 400 7,25 290028 600 9 5400 1000 8,3 8300
Last In First Out
Metode LIFO membebankan biaya dari pembelian yang paling akhir dalam persediaan ke setiap batch
bahan baku yang dikeluarkan ke produksi. Logika di balik metode inin adalah biaya yang paling
terakhirlah yang paling mendekati biaya penggantian unit yang digunakan sehingga merupakan biaya
yang paling berarti untuk dikaitkan dengan pendapatan dalam menghitung laba.
Berikut ilustrasi metode LIFO.
Saldo persediaan baru dihitung setiap pengeluaran bahan baku, dengan persediaan akhir terdiri atas
1000 unit yang biayanya sebesar $7800. Jika sistem persediaan periodik yang digunakan dan bukannya
sistem persediaan perpetual, biaya bahan baku yang dikeluarkan ditentukan di akhir periode dengan
mengabaikan pengeluaran hariann dan secara sederhana mengurangi persediaan akhir dari total saldo
awal ditambah total penerimaan.
Persediaan akhir akan terdiri atas :
800 unit @$6, persediaan awal $4.800
200 unit @$7, dari pembelian tertua ditanggal 4 Februari 1.400
1000 unit persediaan LIFO di akhir bulan Februari (periodik) $6.5
Diterima Dikeluarkan Persediaan
Tanggal JumlahBiaya
per UnitTotal Biaya Jumlah
Biaya per unit
Total Biaya Jumlah
Biaya per
nunitTotal Biaya Saldo
Feb-01 800 $6 $4800 48004 200 $7 $1400 800 $6 $4800
200 $7 $1400 6200
2015 16 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningVeny, SE.MM http://www.mercubuana.ac.id
10 200 8 1600 800 6 4800200 7 1400200 8 1600 7800
11 200 $8 1600200 7 1400400 6 2400 400 6 2400 2.400
12 400 8 3200 400 6 2400 2400400 8 3200 5600
20 400 8 3200100 6 600 300 6 1800 1800
25 100* 6 600 400 6 2.400 2.400400 6 2.400
28 600 9 5400 600 9 5400 7800
2015 17 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningVeny, SE.MM http://www.mercubuana.ac.id