perpustakaan universitas gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/78456/wom.pdf ·...

109
Perpustakaan Universitas Gunadarma BARCODE Nomor Pengunggahan BUKTI UNGGAH DOKUMEN PENELITIAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA SURAT KETERANGAN Nomor: 410/PERPUS/UG/2020 Surat ini menerangkan bahwa: Nama Penulis : BELLA YULI MERLINA WATI Nomor Penulis 11216387 Email Penulis : [email protected] Alamat Penulis : Jl.Kp.Sumur No.59A dengan penulis lainnya sebagai berikut: Penulis ke-2/Nomor/Email : Titi Ayem Lestari / 929376 / [email protected] Telah menyerahkan hasil penelitian/ penulisan untuk disimpan dan dimanfaatkan di Perpustakaan Universitas Gunadarma, dengan rincian sebagai berikut : Nomor Induk : FEUG/EA/PENELITIAN/410/2020 Judul Penelitian : PENGARUH WORD OF MOUTH, BRAND IMAGE, DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP MINAT BELI PADA THE LITTLE THINGS SHE NEEDS SUMMARECON MALL BEKASI Tanggal Penyerahan : 17 / 08 / 2020 Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya dilingkungan Universitas Gunadarma dan Kopertis Wilayah III. Dicetak pada: 17/08/2020 14:42:09 PM, IP:139.192.208.69 Halaman 1/1

Upload: others

Post on 24-Sep-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

Perpustakaan Universitas Gunadarma BARCODE

Nomor Pengunggahan

BUKTI UNGGAH DOKUMEN PENELITIAN

PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SURAT KETERANGAN Nomor: 410/PERPUS/UG/2020

Surat ini menerangkan bahwa:

Nama Penulis : BELLA YULI MERLINA WATI

Nomor Penulis 11216387

Email Penulis : [email protected]

Alamat Penulis : Jl.Kp.Sumur No.59A

dengan penulis lainnya sebagai berikut:

Penulis ke-2/Nomor/Email : Titi Ayem Lestari / 929376 / [email protected]

Telah menyerahkan hasil penelitian/ penulisan untuk disimpan dan dimanfaatkan di Perpustakaan Universitas Gunadarma,

dengan rincian sebagai berikut :

Nomor Induk : FEUG/EA/PENELITIAN/410/2020

Judul Penelitian : PENGARUH WORD OF MOUTH, BRAND IMAGE, DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP

MINAT BELI PADA THE LITTLE THINGS SHE NEEDS SUMMARECON MALL BEKASI

Tanggal Penyerahan : 17 / 08 / 2020

Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya dilingkungan Universitas Gunadarma dan Kopertis Wilayah III.

Dicetak pada: 17/08/2020 14:42:09 PM, IP:139.192.208.69 Halaman 1/1

Page 2: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS EKONOMI

PENGARUH WORD OF MOUTH, BRAND IMAGE, DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP

MINAT BELI PADA THE LITTLE THINGS SHE NEEDS SUMMARECON MALL BEKASI

Disusun Oleh:

Nama : Bella Yuli Merlina Wati

NPM : 11216387

Jurusan : Manajemen

Pembimbing : Titi Ayem Lestari, SE., MMA

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat

Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

JAKARTA

2020

Page 3: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era modern saat ini industri tumbuh dan berkembang dengan pesat dan

didukung dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Ada banyak peluang dan

tantangan bisnis yang menjanjikan bagi sebuah perusahaan. Perusahaan saling

berlomba untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Suatu perusahaan harus dapat

bersaing dengan perusahaan lainnya agar perusahaan tersebut bisa bertahan dan

perusahaan harus mengerti apa yang diinginkan konsumen.

Meningkatnya permintaan konsumen dari berbagai produk, maka produsen

berusaha akan memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen agar konsumen

merasa terpuaskan. Produsen akan menciptakan berbagai produk yang bervariatif dan

inovatif dan memiliki banyak pilihan produk. Bahkan produsen akan menciptakan

produk yang sebelumnya belum pernah dibutuhkan dan diminati konsumen. Inovasi-

inovasi inilah yang akan dipertimbangkan konsumen, apakah mereka akan mengambil

keputusan berdasarkan kebutuhan atau keinginan.

Salah satu produk yang termasuk ke dalam industri yang tumbuh pesat yaitu

industri sepatu. Sepatu sudah menjadi kebutuhan pokok bagi semua orang, baik untuk

digunakan sehari-hari, acara resmi, santai (kasual), berolahraga, sekolah, bekerja dan

sebagainya. Belakangan ini industri sepatu semakin menjanjikan keuntungan yang

memuaskan. Hal ini dapat dibuktikan melalui semakin banyak permintaan akan sepatu

dan semakin banyak toko khusus sepatu baik produk lokal maupun produk luar negri.

Bisnis sepatu memiliki pangsa pasar yang potensial. Saat ini kebutuhan masyarakat akan

fashion semakin meningkat khususnya masyarakat urban perkotaan. Banyak juga

konsumen melihat perkembangan ini melalui social media, email, dan website. Sehingga

pelaku usaha bisa lebih mudah mendapatkan market place. Di Indonesia masyarakatnya

senang bersosialisasi sehingga bisa dengan mudah orang lain mengetahui suatu produk

dari review yang biasanya tidak sengaja dilakukan yang biasa disebut dengan word of

mouth. Konsumen memilih sepatu yang berkualitas tinggi dan nyaman saat digunakan.

Salah satu sepatu yang termasuk dalam kategori tersebut adalah Flatshoes dengan

Page 4: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

merek The Little Things She Needs. Sepatu ini merupakan sebuah brand dari

Metroxgroup yaitu perusahaan lifestyle retail yang fokus pada pasar menengah keatas,

didirikan pada tahun 2004

oleh Charley Selian dan Freddie Beh. Pada departemen fashion, Metroxgroup

menawarkan berbagai produk dari ujung kepala sampai ujung kaki. Sementara, alas kaki

menjadi produk terkuat dari perusahaan ini, ada berbagai merek pakaian dan aksesoris.

Variasi harga yang ditawarkan oleh The Little Things She Needs dapat dikatakan

seimbang dengan produk yang didapatkan oleh konsumen. Dengan harga yang

menengah keatas, The Little Things She Needs bisa menjadi pilihan. Khususnya

masyarakat urban perkotaan yang mengedepankan fashion sepatu merek ini bisa

menghemat biaya karena harga menengah keatas dengan produk kualitas tinggi.

Tabel 1.1

Merek Pangsa Pasar Terbesar di Dalam Negeri 2018

No. Merek

(Casual)

Pangsa Pasar Dalam

Negri

1. Bata 27%

2. Nike 18%

3. Conversse All Star 17%

4. Adidas 5,4%

Sumber:Aprisindo, 2018

Berdasarkan Tabel 1.1 beberapa merek yang mendominasi lima besar pada

pangsa pasar dalam negeri dengan jenis alas kaki casual yaitu Bata (27%), Nike (18%),

Conversse All Star (17%), dan Adidas (5,4%). Produk the little things she needs belum

termasuk merek alas kaki yang mendominasi lima besar pangsa pasar yang ada di dalam

negeri.

Dari uraian latar belakang ini penulis tertarik melakukan penelitian untuk

mengetahui bagaimana word of mouth, brand image, dan persepsi harga berpengaruh

terhadap minat beli produk Flatshoes merek The Little Things She Needs.

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai “PENGARUH WORD OF MOUTH, BRAND IMAGE, DAN PERSEPSI HARGA

Page 5: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

TERHADAP MINAT BELI PADA THE LITTLE THINGS SHE NEEDS SUMMARECON MALL

BEKASI”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka rumusan masalah

yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah word of mouth berpengaruh secara parsial terhadap minat beli

Flatshoes merek The Little Things She Needs?

2. Apakah brand image berpengaruh secara parsial terhadap minat beli

Flatshoes merek The Little Things She Needs?

3. Apakah persepsi harga berpengaruh secara parsial terhadap minat beli

Flatshoes merek The Little Things She Needs?

4. Apakah word of mouth, brand image, dan persepsi harga berpengaruh

secara simultan terhadap minat beli Flatshoes merek The Little Things

She Needs?

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan masalah tentang word of

mouth, brand image, dan persepsi harga terhadap minat beli dengan memberikan 100

kuesioner kepada konsumen yang datang di Store The Little Things She Needs

Summarecon Mall Bekasi Jl.Boulevard Ahmad Yani Blok M Sentra, Bekasi Utara, Jawa

Barat 17142 sehingga mempermudah mendapatkan data dan informasi yang diperlukan

penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2020-April 2020.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui pengaruh word of mouth secara parsial terhadap minat

beli Flatshoes merek The Little Things She Needs.

2. Untuk mengetahui pengaruh brand image secara parsial terhadap minat

beli Flatshoes merek The Little Things She Needs.

Page 6: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi harga secara parsial terhadap minat

beli Flatshoes merek The Little Things She Needs.

4. Untuk mengetahui pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

harga secara simultan terhadap minat beli Flatshoes merek The Little

Things She Needs.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara akademis

maupun praktis. Adapun penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Akademis

Dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya yang sewaktu-

waktu dapat digunakan dengan memberikan informasi khususnya

dibidang pemasaran.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan sebagai bekal

dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama dibangku kuliah.

Dan juga sebagai bahan pembelajaran, pemahaman, dan proses dalam

menganalisis suatu permasalahan tentang Word Of Mouth, Brand

Image, dan Persepsi Harga terhadap Minat Beli Konsumen.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kerangka Teori

2.1.1 Pemasaran

Keberhasilan dalam pemasaran suatu produk perusahaan tidak hanya dinilai dari

Page 7: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

seberapa banyak produk itu laku terjual, namun yang lebih diutamakan adalah

bagaimana cara mempertahankan pangsa pasar dengan tujuan untuk memperoleh

pelanggan baru sekaligus mempertahankan pelanggan lama. Sebagai pelaku usaha

hendaknya perusahaan memahami keinginan yang dibutuhkan konsumen tentang

produk agar konsumen merasa puas dan tidak beralih ke produk lain. Kegiatan

pemasaran memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia usaha, yaitu berhasil

atau tidaknya perusahaan mencapai tujuan utamanya.

Menurut Kotler dan Amstrong (2012) pemasaran adalah serangkaian proses

yang dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan suatu nilai bagi pelanggan dengan

menciptakan, menghantarkan, dan mengkonsumsikan nilai pelanggan yang sangat

unggul.

Menurut Hasan (2014) menjelaskan pemasaran merupakan sebuah konsep ilmu

dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi

stokeholder (pelanggan, karyawan, dan pemegang saham).

Dari pendapat kedua ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pemasaran

sebagai proses dimana perusahaan menciptakan, menghantarkan, dan

mengkomunikasikan nilai bagi pelanggan dengan tujuan menangkap kepuasan yang

berkelanjutan pelanggan.

2.1.2 Word Of Mouth

Word Of Mouth adalah komunikasi dari mulut ke mulut tentang pandangan atau

penilaian terhadap suatu produk atau jasa, baik secara individu maupun kelompok yang

bertujuan untuk memberikan informasi secara personal. Word Of Mouth menjadi salah

satu strategi yang sangat efektif berpengaruh di dalam keputusan konsumen dalam

menggunakan produk atau jasa dan Word Of Mouth dapat membangun rasa

kepercayaan para pelanggan. Menurut Kotler dan Keller (2009), Word Of Mouth adalah

Kegiatan pemasaran melalui perantara orang ke orang baik secara lisan, tulisan, maupun

lewat alat komunikasi elektronik yang terhubung internet yang didasari oleh

pengalaman atas produk atau jasa. Jika dilihat dari definisi yang ada diatas, Word Of

Mouth dapat di artikan secara umum merupakan suatu kegiatan memberikan informasi

penilaian atau pandangan terhadap suatu produk barang dan jasa kepada orang – orang

terdekat apakah produk atau jasa tersebut layak dikonsumsi atau tidak bagi para calon

Page 8: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

konsumen lainnya.

(Ronny & Sunandar, 2007) “komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth

communication) dapat diukur dengan indikator sebagai berikut: Kemauan pelanggan

dalam membicarakan hal-hal positif kualitas pelayanan perusahaan kepada orang

lain,rekomendasi jasa perusahaan kepada orang lain, dorongan terhadap

teman/relasi untuk melakukan pembelian terhadap jasa perusahaan”.

2.1.3 Faktor – Faktor Motivasi Yang Mempengaruhi Terjadinya WOM

Menurut Sutisna (2012), ada beberapa faktor yang dapat di jadikan dasar

motivasi bagi konsumen untuk membicarakan sebuah produk yaitu sebagai berikut :

1. Seseorang mungkin begitu terlibat dengan suatu produk tertentu atau

aktivitas tertentu dan bermaksud membricarakan mengenai hal itu dengan

orang lain sehingga terjadi proses Word Of Mouth.

2. Seseorang mungkin banyak mengetahui mengenai produk dan

menggunakan percakapan sebagai cara untuk menginformasikan kepada

orang lain. Dalam hal ini Word Of Mouth dapat menjadi alat untuk

menanamkan kesan kepada orang lain, bahwa kita mempunyai

pengetahuan dan keahlian tertentu.

3. Seseorang mungkin mengawali suatu diskusi dengan membicarakan

sesuatu yang keluar dari perhatian utama diskusi. Dalam hal ini mungkin

saja karena ada dorongan atau keinginan bahwa orang lain tidak boleh

salah dalam memilih barang atau jasa dan jangan menghabiskan waktu

untuk mencari informasi mengenai suatu merek produk.

4. Word Of Mouth merupakan suatu cara untuk mengurangi ketidakpastian,

karena dengan bertanya kepada teman, keluarga, tetangga, atau kerabat

terdekat lain, informasinya lebih dapat dipercaya, sehingga akan

mengurangi penelusuran dan evaluasi merek.

2.1.4 Indikator-indikator Word Of Mouth

Menurut Babin, Barry (2014) indikator Word Of Mouth adalah sebagai berikut :

Page 9: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

1. Kemauan konsumen dalam membicarakan hal – hal positif tentang

kualitas pelayanan dan produk kepada orang lain.

2. Rekomendasi jasa dan produk perusahaan kepada orang lain.

3. Dorongan terhadap teman atau relasi untuk melakukan pembelian

terhadap produk dan jasa perusahaan.

2.1.5 Jenis Word Of Mouth

Hughes (2015) mengemukakan bahwa jenis – jenis komunikasi word of mouth

dapat di kelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Word Of Mouth positif, merupakan proses penyampaian informasi dari

mulut ke mulut yang dilakukan oleh individu yang satu ke individu lain

berdasarkan pengalaman yang bersifat positif terhadap suatu produk, jasa,

maupun perusahaan.

2. Word Of Mouth negatif, merupakan proses interaksi dari mulut ke mulut

yang didasarkan pada pengalaman negatif yang diperoleh dari individu

yang satu ke individu yang lain terhadap suatu produk, jasa, atau

perusahaan.

2.1.6 Brand Image ( Citra Merek )

Citra merek atau Brand Image adalah representasi dari keseluruhan persepsi

terhadap merek dan dibentuk dari informasi terhadap merek itu. Citra terhadap merek

berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu

merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih

memungkinkan untuk melakukan pembelian. Merek saat ini telah menjadi aset

perusahaan yang paling bernilai.

Menurut Rangkuti (2009) citra merek adalah presepsi merek yang dihubungkan

dengan asosiasi merek yang melekat dalam ingatan konsumen. Menurut Hasan (2014)

merek adalah kombinasi dari sebuah nama, tanda, simbol, atau desain untuk

mengidentifikasikan barang dan jasa dari satu usaha atau kelompok usaha yang

dikembangkan menjadi merek dagang dan membedakan diri dari pesaing, menciptakan

pengaruh dan menghasilkan nilai bagi perusahaan.

Page 10: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

Supaya suatu merek dapat mencerminkan makna-makna yang ingin disampaikan,

Tjiptono (2007) menggunakan beberapa persyaratanyang harus diperhatikan, yaitu:

a. Merek harus ciri khas dan unik;

b. Merek harus menggambarkan sesuatu tentang manfaat pemakainya;

c. Merek harus menggambarkan manfaat produk;

d. Merek harus mudah dukenali, diucapkan, dan diingat;

e. Merek tidak boleh mengandung arti yang buruk di negara dan dalam bahasa

lain.

2.1.7 Komponen Citra Merek atau Brand Image

1. Asosiasi Merek (Brand Association)

Menurut Aaker dalam Simamora (2004), asosiasi merek adalah sekumpulan

entitas yang bisa dihubungkan dengan suatu merek. Berbagai asosiasi yang

diingat oleh konsumen sehingga dapat membentuk citra merek (brand image).

2. Dukungan Asosiasi Merek

Dukungan asosiasi merek merupakan respons konsumen terhadap atribut,

manfaat, serta keyakinan dari suatu merek produk berdasarkan penilaian mereka

atas produk. Atribut disini berkaitan dengan citra merek (brand image). Dapat

dilihat persepsi konsumen terhadap produk yang menganggap bahwa produk yang

dikonsumsi oleh konsumen ini baik, dan bermanfaat.

3. Kekuatan Asosiasi Merek

Kekuatan asosiasi merek ditunjukkan dengan reputasi baik yang dimilii produk

tersebut di mata konsumen, apakah produk tersebut di rasa memiliki manfaat

ekspresi diri dan menambah rasa percaya diri konsumen.

4. Keunikan Asosiasi Merek

Jika sebuah perusahaan memiliki ciri khas yang membedakannya dari produk lain,

dan konsumen sudah merasakan menfaat dari sebuah produk dan merasa bahwa

merek lain tidak akan memuaskan keinginannya, produk tersebut akan semakin

kuat diingat oleh konsumen.

2.1.8 Indikator Citra Merek (Brand Image)

Page 11: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

Menurut Susanty dan Adisaputra (2014), citra merek dapat dilihat dari indikator

sebagai berikut :

1. Favorability of brand association (keuntungan dari asosiasi merek).

2. Strength of brand association (kekuatan dari asosiasi merek).

3. Uniqueness of brand associations (keunikan dari asosiasi merek).

Menurut Bowo, et al (2013) pengukuran citra merek (brand image) dapat dilakukan

berdasarkan indikator sebagai berikut :

1. Merek produk merupakan merek terkenal.

2. Merek produk merupakan merek yang bergengsi.

3. Merek produk mudah diingat dalam pikiran konsumen.

4. Merek produk tersebut mempunyai reputasi yang baik dimata konsumen.

2.1.9 Faktor-Faktor Yang Membentuk Citra Merek

Menurut Rangkuti (2002) menyebutkan faktor-faktor pembentuk citra merek

adalah sebagai berikut:

1. Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk barang yang

ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu.

2. Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau

kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang

dikonsumsi.

3. Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk

barang yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen.

4. Pelayanan, berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani

konsumennya.

5. Resiko, berkaitan dengan besar kecilnya akibat atau untung rugi yang

mungkin dialami oleh konsumen.

6. Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak

sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk mempengaruhi

suatu produk, juga dapat mempengaruhi citra jangka panjang.

Page 12: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

7. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan,

kesepakatan dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dri produk

tertentu.

Citra merek sangat erat kaitannya dengan apa yang orang dipikirkan, rasakan

terhadap suuatu merek tertentu, sehingga dalam citra merek faktor psikologis lebih

banyak berperan dibandingkan faktor fisik dari merek tersebut.

2.1.10 Pengertian Harga

Menurut Kotler & Armstrong (2010) mendefinisikan harga sebagai jumlah uang

yang dibebankan untuk produk atau jasa, atau keseluruhan nilai yang pelanggan tukaran

untuk memiliki atau menggunakan manfaat dari produk atau jasa.

Harga menurut (Sumarni dan Soeprihanto 2010) adalah nilai pertukaran atas

manfaat produk (bagi konsumen maupun bagi produsen) yang umumnya dinyatakan

dalam satuan moneter (rupiah, dolar, yen, rupee dan sebagainya).

2.1.11 Indikator Harga

Menurut Mursid (2014) adalah sebagai berikut:

1. Harga yang kompetitif yaitu harga yang ditawarkan lebih kompetitif dari

pesaing.

2. Kesesuaian harga dengan pasar yaitu kesesuaian harga dengan harga pasar.

3. Kesesuaian harga dengan kualitas produk yaitu harga ditawarkan sesuai

dengan kualitas produk.

4. Angsuran yaitu pembayaran yang bisa diangsur sampai jangka waktu

tertentu.

Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para

pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi (Tjiptono,2001). Peranan alokasi

dari harga adalah fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memuaskan cara

memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan kekuatan

membelinya. Dengan demikian harga dapat membantu para pembeli untuk

memutuskan cara mengalokasikan kekuatan membelinya pada berbagai jenis barang

dan jasa. Peran informasi dari harga adalah fungsi harga dalam “mendidik” konsumen

mengenai faktor produk, misalnya kualitas. Hal ini bermanfaat dalam situasi dimana

Page 13: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara

objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga mahal mencerminkan kualitas

yang tinggi (Tjiptono 2002).

Berdasarkan dari bahasan diatas dapat dikatakan bahwa harga yang dipatok

secara rasional dan sepadan dengan manfaat produk diberikan dapat mempengaruhi

keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk.

2.1.12 Tujuan Penetapan Harga

Menurut Sopiah dan Syihabudhin (2008) penetapan harga memiliki beberapa tujuan

antara lain:

1. Pembentukan citra seperti market leader yang mampu menentukan price

leader.

2. Percepatan Penjualan.

3. Promosi.

4. Perlindungan atas ancaman pesaing yang kerap memainkan harga,

meningkatkan daya saing melalui harga “miring” dan lain-lain.

Penetapan harga dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari fungsi diferensiasi

barang dalam pemasaran. Secara umum penjual mempunyai beberapa tujuan dalam

penetapan harga produknya. Tujuan tersebut antara lain :

1. Mendapatkan laba maksimum.

2. Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian

pada penjualan bersih.

3. Mencegah atau mengurangi persaingan.

4. Mempertahankan atau memperbaiki pangsa pasar.

Harga terbentuk dari kompetensi produk untuk memenuhi dua pihak: produsen dan

konsumen. Produsen memandang harga adalah sebagai nilai barang yang mampu

memberikan manfaat keuntungan diatas biaya produksinya (atau tujuan-tujuan yang

lain, misalnya keuntungan). Konsumen memandang harga adalah sebagai nilai barang

yang mampu memberikan manfaat atas pemenuhan kebutuhannya dan kegiatannya

(misalnya hemat dan syarat pembayarannya).

Bagi produsen penetapan harga sangat penting dan peka. Keputusannya dapat

mempengaruhi perkembangan, keberadaan, maupun kemunduran usahanya, oleh

Page 14: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

karena itu penentuan harga perlu diperhitungkan dengan cermat dan hati-hati.

Penetuan harga bukanlah persoalan yang dihadapi oleh perusahaan untuk pertama kali

peluncuran atas produk baru, tetapi penentuan harga tetap perlu dilakukan untuk

produk lama sebagai respon terhadap adanya perubahan lingkungannya.

Tujuan penetapan harga secara umum dapat mencakup bertahan hidup,

maksimalisasi keuntungan saat ini, kepemimpinan pangsa pasar atau mempertahankan

pelanggan dan membangun hubungan. Pada tingkat spesifik lagi, perusahaan dapat

menetapkan harga untuk mencari-cari pelanggan baru atau secara menguntungkan

mempertahankan pelanggan yang sudah ada (Kotler dan Amstrong,2008).

2.1.13 Minat Beli

Menurut Rizky, et al (2015) menyatakan minat yang timbul dalam diri pembeli

seringkali berlawanan dengan kondisi keuangan yang dimiliki. Minat beli konsumen

merupakan keinginan tersembunyi dalam benak konsumen. Minat beli konsumen selalu

terselubung dalam tiap diri individu yang mana tak seorangpun bisa tahu apa yang

diinginkan dan diharapkan oleh konsumen.

Menurut Kotler (2014) minat adalah suatu respon efektif atau proses merasa

atau menyukai suatu produk tetapi belum melakukan keputusan untuk membeli.

Menurut Lamb (2012) salah satu cara mengembangkan minat beli adalah melalui

promosi yakni komunikasi yang menginformasikan kepada calon pembeli sebuah atau

sesuatu pendapatan atau memperoleh suatu respon.

2.1.14 Indikator Minat Beli

Indikator menurut Hariani (2013) menjelaskan kecenderungan seseorang

menunjukkan minat terhadap suatu produk atau jasa yang dapat dilihat berdasarkan :

1. Keamanan untuk mencari informasi terhadap suatu produk atau jasa.

Konsumen yang memiliki minat, memiliki kecenderungan untuk mencari

informasi lebih detail tentang produk atau jasa tersebut. Dengan tujuan

untuk mengetahui secara pasti bagaimana spesifikasi produk atau jasa

yang digunakan sebelum menggunakan produk atau jasa tersebut.

2. Kesediaan untuk membayar barang atau jasa.

Konsumen yang memiliki minat terhadap suatu produk atau jasa yang dapat

Page 15: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

dilihat dari bentuk pengorbanan yang dilakukan terhadap suatu barang atau jasa.

Konsumen yang cenderung memiliki minat lebih terhadap suatu barang atau jasa

akan bersedia untuk membayar barang atau jasa tersebut. Dengan tujuan

konsumen dapat menggunakan barang atau jasa tersebut.

3. Menceritakan hal yang positif

Konsumen yang memiliki minat besar terhadap suatu barang atau jasa. Jika

ditanya konsumen lain, maka secara otomatis konsumen tersebut akan

menceritakan hal yang positif terhadap konsumen lain. Karena konsumen yang

memiliki suatu minat secara eksplisit memiliki suatu keinginan dan kepercayaan

terhadap suatu barang atau jasa yang diinginkan.

4. Kecenderungan untuk merekomendasikan.

Konsumen yang memiliki minat yang besar terhadap suatu barang atau jasa.

Selain akan menceritakan hal yang positif, konsumen tersebut juga akan

merekomendasikan kepada orang lain untuk juga menggunakan barang atau jasa

tersebut. Karena seseorang memiliki minat yang besar terhadap suatu barang atau

jasa akan cenderung memiliki pemikiran yang positif terhadap barang atau jasa

tersebut. Sehingga jika ditanya konsumen lain, maka konsumen tersebut

cenderung merekomendasikan kepada orang lain.

2.1.15 Aspek – aspek Minat Beli

Menurut Lucas dan Britt (2016) aspek-aspek yang terdapat dalam minat beli

adalah :

1. Aspek Ketertarikan

Adalah perilaku konsumen yang menunjukkan adanya pemusatan perhatian yang

disertai rasa senang terhadap suatu produk.

2. Aspek Keinginan

Adalah perilaku konsumen yang menunjukkan adanya dorongan untuk

berkeinginan memiliki suatu produk.

3. Aspek Keyakinan

Adalah perilaku konsumen yang menunjukkan adanya rasa percaya diri terhadap

Page 16: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

kualitas, daya guna, dan manfaat dari membeli suatu produk.

2.2 Kajian Penelitian Terdahulu

Berikut ini adalah tabel penelitian yang dijadikan dasar untuk penulis melakukan

penelitian .

Tabel 2.1

Kajian Penelitian Terdahulu

No. Nama

Peneliti

Tahun Judul Hasil

Penelitian

1. Dita Mutia 2015 Pengaruh Harga, Hasil penelitian

Tabel 2.1

Kajian Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

No. Nama

Peneliti

Tahun Judul Hasil Penelitian

Kualitas Produk, Citra

Merek, Dan Daya

Tarik Produk

Terhadap Minat Beli

Sepatu Olahraga Nike

(Studi Kasus Pada

Konsumen Sepatu

Olahraga Merek Nike

Di Bekasi)

menunjukkan bahwa

secara simultan harga

kualitas produk, citra

merek, dan daya tarik

berpengaruh terhadap

minat beli. Secara parsial

hanya harga, kualitas

produk, dan citra merek

yag memilki pengaruh

terhadap minat beli.

2. Dedi Nurdiansyah 2018 Pengaruh Kualitas

Produk Dan Harga

Terhadap Minat Beli

Produk Sepatu

Olahraga Merek

Adidas di Depok.

Hasil penelitian

menunjukkan pengaruh

kualitas produk dan

harga sepatu olahraga

merek Adidas di Depok

sebesar 57,5%,

mempengaruhi

Page 17: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

pembelian variabel

minat beli (Y).

3. Rinal Rainaldi Rais 2018 Pengaruh Harga Dan

Kualitas Produk

Terhadap Minat Beli

Sepatu Olahraga

Merek Specs

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

secara parsial harga

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

Tabel 2.1

Kajian Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

No. Nama

Peneliti

Tahun Judul Hasil Penelitian

(Studi Kasus Pada

Mahasiswa

Gunadarma

Kalimalang Fakultas

Ekonomi Jurusan

Manajemen Angkatan

2015).

minat beli pada sepatu

olahraga merek Specs.

Secara parsial kualitas

produk berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap minat beli pada

sepatu olahraga merek

Specs. Secara simultan

harga dan kualitas

produk berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap minat beli pada

sepatu olahraga merek

Specs.

4. Ridwan Adji 2012 Pengaruh Kualitas

Produk, Harga,

Promosi Dan Citra

Merek Terhadap

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

kualitas produk memiliki

pengatuh positif dan

Page 18: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

Keputusan Pembelian

Sepatu Olahraga

Merek Adidas (Studi

Kasus Pada

Mahasiswa Udinus

Semarang).

signifikan terhadap

keputusan pembelian.

Harga memiliki pengaruh

positif dan signifikan

terhadap keputusn

pembelian. Promosi

memiliki pengaruh

Tabel 2.1

Kajian Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

No. Nama

Peneliti

Tahun Judul Hasil Penelitian

positif dan signifikan

terhadap keputusan

pembelian, dan citra

merek pengaruh positif

dan signifikan terhadap

keputusan pembelian.

Hasil dari Adjusted R

Square adalah 72,2%.

5. Dhea Davita

Darmawan

2018 Pengaruh Brand

Image Dan Harga

Terhadap Keputusan

Pembelian Cotton On

Grand Metropolitan

Mall Bekasi.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

brand image

berpengaruh secara

parsial terhadap

keputusan pembelian

Cotton On Grand

Metropolitan Mall Bekasi

karena nilai t hitung

untuk variabel brand

image sebesar 2,738 dan

Page 19: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

nilai t tabelnya sebesar

2,009. Harga

berpengaruh secara

parsial terhadap

keputusan pembelian

Cotton On Grand

Metropolitan Mall

Tabel 2.1

Kajian Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

No. Nama

Peneliti

Tahun Judul Hasil Penelitian

Bekasi karena nilai t

hitung untuk variabel

harga sebesar 2,826 dan

nilai t tabelnya sebesar

2,009. Brand image dan

harga secara bersama-

sama mempunyai

pengaruh terhadap

keputusan pembelian

Cotton On Grand

Metropolitan Mall Bekasi

karena nilai f hitung

sebesar 12,990 daan nilai

f tabelnya sebesar 3,20.

6. Chessia Ria

Daiyana Lumeling

2019 Pengaruh Celebrity

Endorser, Brand

Image, Iklan dan E-

Service Quality

Terhadap Minat Beli

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

brand image, iklan, dan

e-service quality

mempunyai pengaruh

Page 20: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

Secara Online

Melalui Situs

Tokopedia.

yang signifikan terhadap

minat beli. Sedangkan

celebrity endorser tidak

mempunyai pengaruh

yang signifikan

Tabel 2.1

Kajian Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

No. Nama

Peneliti

Tahun Judul Hasil Penelitian

terhadap minat beli. Dan

secara simultan celebrity

endorser, brand image,

iklan, e-service quality

mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap

minat beli.

2.3 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan penelitian terdahulu dan variabel-variabel yang telah dijelaskan,

maka model penelitian yang dikembangkan adalah sebagai berikut:

H1

H2

H3

Word of Mouth (X1)

Brand Image (X2) Minat Beli (Y)

Persepsi Harga (X3)

Page 21: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

H4

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Keterangan :

X1 : Variabel Bebas Brand Image

X2 : Variabel Bebas Celebrity Endorser

X3 : Variabel Bebas Iklan

Y : Variabel Terikat Minat Beli

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas dan jenis hipotesis yang digunakan,

maka penulis menyimpulkan anggapan sementara yang dirumuskan secara statistic

sebagai berikut :

H1 : Adanya pengaruh Word of Mouth terhadap minat beli pada The Little Things

She Needs.

H2 : Adanya pengaruh Brand Image terhadap minat beli pada The Little Things

She Needs.

H3 : Adanya pengaruh Persepsi harga terhadap minat beli pada The Little Things

She Needs.

H4 : Adanya pengaruh Word of Mouth, Brand Image, dan Persepsi Harga

terhadap minat beli pada The Little Things She Needs.

Page 22: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2014), objek penelitian adalah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliabel

tentang suatu hal (variabel tertentu). Dalam penelitian ini penulis mengambil objek atau

tempat pada salah satu Store The Little Things She Needs yang beralamat di

Summarecon Mall Bekasi Jl.Boulevard Ahmad Yani Blok M Sentra, Bekasi Utara, Jawa

Barat 17142.

3.2 Data atau Variabel Yang Digunakan

3.2.1 Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer

merupakan data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia

dalam bentuk terkomplikasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui

narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan objek

penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun

data (Sarwono, 2006).

3.2.2 Variabel Penelitian

Menurut Marzuki (2005) variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai.

Menurut fungsinya, variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas (variabel

pengaruh) dan variabel terikat (variabel terpengaruh). Dalam penelitian ini yang terdiri

dari variabel bebas dan variabel terikat diuraikan sebagai berikut :

a. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Merupakan variabel yang dapat mempengaruhi variabel terikat, adapun yang

merupakan variabel bebas yaitu :

Page 23: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

1. Word of Mouth (X1)

2. Brand Image (X2)

3. Persepsi Harga (X3)

b. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Merupakan variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel bebas. Adapun variabel

terikat dalam penelitian ini adalah Minat Beli (Y).

Tabel 3.1

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional Indikator

1. Word of Mouth

(X1)

Word Of Mouth adalah

Kegiatan pemasaran

melalui perantara orang ke

orang baik secara lisan,

tulisan, maupun lewat alat

komunikasi elektronik yang

terhubung internet yang

didasari oleh pengalaman

atas produk atau jasa

menurut Kotler dan Keller

(2009).

1. Membicarakan

2. Mempromosikan

3. Merekomendasikan

4. Mengulas (review)

2. Brand Image (X2) Merek adalah kombinasi

dari sebuah nama, tanda,

simbol, atau desain untuk

mengidentifikasikan barang

dan jasa dari satu usaha

atau kelompok usaha yang

dikembangkan menjadi

merek dagang dan

membedakan diri dari

pesaing, menciptakan

1. Merek produk

merupakan merek

terkenal.

2. Merek produk

merupakan merek

yang fashionable.

3. Merek produk

mudah diingat

dalam pikiran

konsumen.

Page 24: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

4. Merek produk

Tabel 3.1

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional (Lanjutan)

No. Variabel Definisi Operasional Indikator

pengaruh dan

menghasilkan nilai bagi

perusahaan menurut Hasan

(2014).

tersebut mempunyai

reputasi yang baik dimata

konsumen.

3. Persepsi Harga

(X3)

Harga sebagai jumlah uang

yang dibebankan untuk

produk atau jasa, atau

keseluruhan nilai yang

pelanggan tukaran untuk

memiliki atau

menggunakan manfaat dari

produk atau jasa menurut

Kotler & Armstrong (2010)

1. Keterjangkauan

harga

2. Kesesuaian harga

dengan kualitas

produk

3. Perbandingan harga

dengan produk

sejenis

4. Daya saing harga

4. Minat Beli (Y) Minat beli adalah tahapan

yang dilakukan konsumen

sebelum merencanakan

untuk membeli suatu

produk menurut Tafan

Russuardi (2012).

1. Keamanan untuk

mencari informasi

terhadap suatu

produk atau jasa.

2. Kesediaan untuk

membayar barang

atau jasa.

3. Menceritakan hal

yang positif.

4. Kecenderungan

untuk

merekomendasikan.

Page 25: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

3.3 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis

melakukan metode pengumpulan data dengan metode sebagai berikut :

1. Kuisioner

Menurut Sugiyono (2004) kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Adapun skala yang digunakan untuk

mengukur indikator-indikator pada variabel-variabel bebas dan terikat dalam

penelitian ini adalah skala likert dengan skala 5-1 ke dalam bentuk checklist (√)

terhadap pernyataan maupun pertanyaan yang mewakili pendapat dari responden.

a. Sangat Setuju : 5

b. Setuju : 4

c. Netral : 3

d. Tidak Setuju : 2

e. Sangat Tidak Setuju : 1

2. Populasi

Menurut Sugiyono (2008) populasi adalah kumpulan individu atau obyek

penelitian yang memiliki kualitas dan karakteristik yang ditetapkan. Berdasarkan

kualitas dan karakteristik tersebut, populasi dapat diartikan wilayah generalisasi

yang terdiri atas subyek atau obyek yang memiliki karakteristik dan kualitas

tertentu yang ditetapkan oleh seorang peneliti untuk dipelajari yang kemudian

ditarik sebuah kesimpulan. Untuk penelitian ini populasi yang digunakan adalah

seluruh konsumen The Little Things She Needs Summarecon Mall Bekasi.

3. Sampel

Menurut Sugiyono (2010) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Rao Purba dalam Ghazali (2006),

karena ukuran populasi tidak teridentifikasi, maka untuk menentukan ukuran

sampel penelitian dari populasi tersebut dapat digunakan rumus:

Page 26: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

= Tingkat Keyakinan Yang Dibutuhkan 5% (1,96)

Moe = Margin Of Error (10%)

Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka jumlah sampel atau responden yang

harus diteliti adalah 96,04 responden namun untuk memudahkan penelitian maka

peneliti mengambil sampel sebanyak 100 responden dari konsumen The Little Things

She Needs Summarecon Mall Bekasi.

3.4 Hipotesis

Menurut Suryabrata (2000), Hipotesis merupakan pernyataan mengenai

keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik sample. Dalam penggunaannya

sehari-hari hipotesa ini sering juga disebut dengan hipotesis, tidak ada perbedaan

makna di dalamnya. Hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau salahnya

dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan mengujinya.

H1

H2

H3

H4

Gambar 3.1 Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara yang mungkin benar atau

mungkin salah. Bedasarkan kerangka pemikiran di atas dan jenis hipotesis yang

digunakan, maka penulis menyimpulkan anggapan sementara yang dirumuskan secara

statistik sebagai berikut :

H1 : Adanya pengaruh Word of Mouth terhadap minat beli pada The Little

Word of Mouth

Brand Image

Persepsi Harga

Minat Beli

Page 27: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

Things She Needs.

H2 : Adanya pengaruh Brand Image terhadap minat beli pada The Little Things

She Needs.

H3 : Adanya pengaruh Persepsi harga terhadap minat beli pada The Little Things

She Needs.

H4 : Adanya pengaruh Word of Mouth, Brand Image, dan Persepsi Harga

terhadap minat beli pada The Little Things She Needs.

3.5 Alat Analisis Yang Digunakan

3.5.1 Uji Validitas

Menurut Ghozali (2001) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner

mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Langkah

selanjutnya adalah secara statistik, angka korelasi yang diperoleh dengan melihat tanda

bintang pada hasil skor total, atau membandingkan dengan angka bebas korelasi nilai r

yang menunjukkan valid.

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ √ ∑ ∑

Keterangan :

r = Koefisien korelasi

X = Skor setiap pertanyaan atau item

Y = Skor total

n = Jumlah responden

Pada penelitian ini uji validitas akan dilakukan dengan bantuan program SPSS

(Statistical Package for Social Sciences). Untuk menentukan nomor-nomor item yang

valid dan yang gugur, perlu dikonsultasikan dengan tabel r product moment. Kriteria

penilaian uji validitas adalah :

a. Apabila r hitung > r tabel (pada taraf signifikansi 5%), maka dapat

dikatakan item kuesioner tersebut valid.

Page 28: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

b. Apabila r hitung < r tabel (pada taraf signifikansi 5%), maka dapat

dikatakan, maka dapat dikatakan item kuesioner tidak valid.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2001) reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal

jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu.

Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini

adalah menggunakan rumus koefisien. Untuk mengetahui kuisioner tersebut sudah

reliabel akan dilakukan pengujian reliabilitas kuisioner dengan bantuan komputer

program SPSS. Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah sebagai berikut :

a. Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 60% atau

0,6 maka kuisioner tersebut reliabel.

b. Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi 60% atau

0,6 maka kuisioner tersebut tidak reliabel.

Keterangan :

= Koefisien reliabilitas

= Jumlah item pertanyaan yang diuji

= Jumlah varian skor tiap item

= Varians total

3.5.3 Uji Asumsi Klasik

Pada penelitian ini penulis akan menggunakan analisis regresi berganda. Salah

satu syarat untuk bisa menggunakan persamaan regresi berganda adalah terpenuhinya

uji asumsi klasik. Setelah model yang akan diuji memenuhi asumsi klasik, dan regresi,

maka tahap selanjutnya dilakukan statistik. Uji statistik yang dilakukan adalah uji t dan

uji F. Maksud dari uji t adalah pengujian untuk membuktikan adanya pengaruh dari

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Sedangkan uji F adalah pengujian untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh

Page 29: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

secara bersama-sama dari variabel independen terhadap dependen. Asumsi Klasik

merupakan salah satu pengujian prasyarat pada regresi linear berganda. Menurut

Gujarati (2006) agar model regresi tidak bias atau agar model regresi BLUE (Best Linear

Unbiased Estimator) maka perlu dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Pengujian

asumsi klasik diperlukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya penyimpangan asumsi

klasik atas persamaan regresi sederhana yang digunakan. Pengujian ini terdiri dari:

1. Uji Normalitas Data

Uji Normalitas data merupakan pengujian asumsi klasik paling utama yang harus

dilakukan oleh peneliti. Dalam melakukan penelitian, data harus mendekati

distribusi normal. Dalam penelitiannya, Adisetiawan (2011) mengungkapkan

bahwa tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau

tidak. Kenormalan suatu data merupakan syarat wajib suatu yang harus terpenuhi

dalam model regresi linear. Menurut Ghozali (2005), Salah satu cara untuk

mengetahui apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak dapat

melihat normal probability plots. Pengujian ini dilakukan dengan cara melihat

titik-titik penyebaran data terhadap garis diagonal pada grafik. Kriteria

pengambilan keputusan analisis normal probability plots adalah sebagai berikut:

a. Apabila data (yang dapat dilihat dari titik-titik pada grafik) menyebar

dan mengikuti garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data

mengikuti pola distribusi normal.

b. Apabila data (yang dapat dilihat dari titik-titik pada grafik) menyebar

dan cenderung menjauh dari garis diagonal serta tidak mengikuti

agar garis diagonal, maka dapat disimpulkan data tidak

menunjukkan pola distribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Salah satu cara yang dapat

digunakan untuk uji multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan

variance inflation factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS.

Page 30: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

Apabila nilai tolerance lebih tinggi dari 0,1 atau VIF lebih kecil dari 10 maka

dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,

maka disebut homoskedastisitas, sebaliknya jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas,

karena jika terdapat heteroskedastisitas maka varians tidak konstan sehingga dapat

menyebabkan biasnya standar error. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada

tidaknya heteroskedastisitas, salah satunya adalah dengan melihat scatter plot.

Suatu model regresi yang baik apabila pada diagram pencar residualnya tidak

membentuk pola tertentu dan datanya berpencar di sekitar nol (pada sumbu Y).

Selain itu tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah,

menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit.

3.5.4 Analisis Linear Berganda

Menurut Sugiyono (2014) bahwa analisis regresi linear berganda bermaksud

meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua

atau lebih variabel independen sebagai faktor prediator dimanipulasi (dinaik turunkan

nilainya). Jadi analisis regresi linear berganda akan dilakukan bila jumlah variabel

independennya minimal 2. Persamaan regresi linear berganda yang ditetapkan adalah

sebagai berikut :

Keterangan :

Y = Variabel terikat

α = Konstanta

β1-βn = Koefisien regresi

X1-Xn = Variabel bebas

Page 31: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

3.5.5 Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Priyatno (2014) analisis determinasi digunakan untuk mengetahui presentase

sumbangan pengaruh variabel bebas (X1, X2,....X3) secara serentak terhadap variabel

terikat (Y). Koefisien ini menunjukan seberapa besar presentase variasi variabel bebas

yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi terikat. sama dengan 0,

maka tidak ada sedikit pun presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel

bebas terhadap variabel terikat, atau variasi variabel bebas yang digunakan dalam

model tidak menjelaskan sedikit pun variasi variabel terikat. Sebaliknya sama dengan

1, maka presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel bebas yang digunakan

dalam model menjelaskan 100% variasi variabel terikat.

3.5.6 Uji T (Parsial)

Menurut Priyatno (2014) uji t hitung adalah pengujian signifikansi untuk mengetahui

pengaruh variabel X1, X2, dan X3 terhadap Y secara parsial, apakah berpengaruh signifikan

atau tidak. Untuk mengetahui hasil signifikan atau tidak, angka T hitung akan

dibandingkan dengan T tabel. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

a. Jika T tabel > T hitung maka Ho diterima.

b. Jika T tabel < T hitung maka Ho ditolak.

Berdasarkan Signifikansi:

a. Jika Signifikansi > 0,05 maka Ho diterima.

b. Jika Signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak.

3.5.7 Uji F (Simultan)

Menurut Priyatno (2014) Uji F yaitu uji koefisien regresi secara bersama-sama. Uji ini

untuk menguji signifikansi pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat.

Pengujian yang mengunakan tingkat signifikan 5%.

Kriteria Pengujian:

a. Jika F hitung ≤ F tabel maka Ho diterima.

b. Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak.

Page 32: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Data dan Profile Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah salah satu Store The Little Things She Needs

yang terletak di Summarecon Mall Bekasi Jl.Boulevard Ahmad Yani Blok M Sentra, Bekasi

Utara, Jawa Barat 17142 pada bulan Juni 2020 dengan jumlah sampel sebanyak 100

responden dan jumlah seluruh pernyataan sebanyak 16 butir, 4 butir untuk pernyataan

variabel word of mouth (X1), 4 butir untuk pernyataan variabel brand image (X2), 4 butir

untuk pernyataan variabel persepsi harga (X3), dan 4 butir untuk pernyataan variabel

minat beli (Y) yang diambil sebagai sampel. Selain itu, terdapat 3 karakter responden

dibedakan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan pekerjaan.

The Little Things She needs merupakan perusahan sepatu untuk wanita. The Little Things

She Needs. Sepatu ini merupakan sebuah brand dari Metroxgroup yaitu perusahaan

lifestyle retail yang fokus pada pasar menengah keatas. Pada departemen fashion,

Metroxgroup menawarkan berbagai produk dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Sementara, alas kaki menjadi produk terkuat dari perusahaan ini, ada berbagai merek

pakaian dan aksesoris. Store The Little Things She Needs selain di Summarecon Mall

Bekasi juga ada di Grand Metropolitan, Grand Glaxy Park, dan ada pula di luar Bekasi

Page 33: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

seperti Jakarta, Depok, Bogor, Semarang. Dipenelitian ini peneliti lebih memfokuskan di

Store Summarecon Mall Bekasi.

Banyak masyarakat sekitar yang antusias mengunjungi Summarecon Mall Bekasi

ini, yang menjadikan sebagai kebutuhan mereka misalnya berbelanja, atau sekedar

refreshing. Mall yang berlantaikan 4 ini, dilengkapi dengan gedung bioskop, resto, life

music dan masih banyak lagi.

4.2 Analisis Pembahasan dan Hasil Penelitian

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berikut ini adalah tabel responden di Store The Little Things She Needs

Summarecon Mall Bekasi berdasarkan Usia :

Tabel 4.1

Usia Responden

Usia Jumlah Responden Presentase

<19 tahun 7 7%

20-30 tahun 89 89%

>30 tahun 4 4%

Total 100 100%

Sumber : Data diolah, 2020

7%

89%

4%

Usia

<19 Tahun 20-30 Tahun >30 Tahun

Page 34: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

Sumber : Data diolah, 2020

Gambar 4.1

Usia Responden

Dari tabel dan gambar diatas menunjukkan bahwa karakteristik responden

berdasarkan usia dari 100 responden yaitu usia <19 tahun 7 orang atau 7% berusia 20-

30 tahun 89 orang (89%) berusia >30 tahun ada 4 orang atau 4%. Jika dilihat dari usia

responden tersebut maka yang terbanyak adalah responden berusia antar 20-30 tahun

yaitu 89%.

4.2.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut ini adalah tabel responden di Store The Little Things She Needs

Summarecon Mall Bekasi berdasarkan Jenis Kelamin :

Tabel 4.2

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase

Laki-laki 15 15%

Perempuan 85 85%

Total 100 100%

Sumber : Data diolah, 2020

Page 35: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

Sumber : Data diolah, 2020

Gambar 4.2

Jenis Kelamin Responden

Dari tabel dan gambar diatas menunjukkan bahwa karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin dari 100 responden didapatkan yaitu 16 orang atau 16%

berjenis kelamin laki-laki dan 84 orang atau 84% berjenis kelamin perempuan. Jika

dilihat dari jenis kelamin responden tersebut maka yang terbanyak adalah responden

perempuan.

4.2.3 Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan

Berikut ini adalah tabel responden di Store The Little Things She Needs

Summarecon Mall Bekasi berdasarkan Pekerjaan :

Tabel 4.3

Pekerjaan Responden

Pekerjaan

Responden

Jumlah Responden Presentase

Pelajar 7 7%

Mahasiswa/i 66 66%

Wiraswasta 13 13%

15%

85%

Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan

Page 36: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

Lain-Lain 14 14%

Total 100 100%

Sumber : Data diolah, 2020

Sumber : Data diolah, 2020

Gambar 4.3

Pekerjaan Responden

Dari tabel dan gambar diatas menunjukan bahwa karakteristik responden

berdasarkan pekerjaan dari 100 responden yaitu 7 orang (7%) berstatus sebagai pelajar,

66 orang (66%) berstatus sebagai mahasiswa/i, 13 orang (13%) berstatus sebagai

wiraswasta dan 14 orang (14%) memilih lain-lain yang tidak ada didalam pilihan

pekerjaan responden ini. Jika dilihat dari pekerjaan responden maka yang terbanyak

adalah mahasiswa/i sebanyak 66 orang atau 66%.

4.2.4 Tanggapan Responden terhadap Word of Mouth (X1)

Dari 4 pernyataan mengenai variabel word of mouth (X1), tanggapan responden

terhadap word of mouth produk The Little Things She Needs Summarecon Mall Bekasi

dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4.4

Depenelitian Tanggapan Responden terhadap Word of Mouth (X1)

7%

66%

13%

14%

Pekerjaan

Pelajar Mahasiswa Wiraswasta Lain-lain

Page 37: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

No Pernyataan SS S N TS STS Total

1 X1_1 31

(31%)

69

(69%)

0

(0%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

2 X1_2 0

(0%)

100

(100%)

0

(0%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

3 X1_3 34

(34%)

65

(54%)

1

(1%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

4 X1_4 32

(32%)

68

(68%)

0

(0%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

Total 97 302 1 0 0 400

Total Persen 24,25% 75,5% 0,25% 0% 0% 100%

Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa persentase terbesar pada tanggapan

responden mengenai word of mouth sebesar 75,5% pada kolom setuju. Artinya bahwa

word of mouth memilih tanggapan nilai positif bagi responden.

4.2.5 Tanggapan Responden terhadap Brand Image (X2)

Dari 4 pernyataan mengenai variabel brand image (X2), tanggapan responden

terhadap brand image produk The Little Things She Needs Summarecon Mall Bekasi

dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut :

Tabel 4.5

Depenelitian Tanggapan Responden terhadap Brand Image (X2)

No Pernyataan SS S N TS STS Total

1 X2_1 42

(42%)

44

(44%)

14

(14%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

2 X2_2 39

(39%)

48

(48%)

13

(13%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

3 X2_3 36 46 18 0 0 100

Page 38: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

(36%) (46%) (18%) (0%) (0%) (100%)

4 X2_4 35

(35%)

51

(51%)

14

(14%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

Total 152 189 59 0 0 400

Total Persen 38% 47,25% 14,75% 0% 0% 100%

Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa persentase terbesar pada tanggapan

responden mengenai brand image sebesar 47,25% pada kolom setuju. Artinya bahwa

brand image memilih tanggapan nilai positif bagi responden.

4.2.6 Tanggapan Responden terhadap Persepsi Harga (X3)

Dari 4 pernyataan mengenai variable persepsi harga (X3), tanggapan responden

terhadap persepsi harga produk The Little Things She Needs Summarecon Mall Bekasi

dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut :

Tabel 4.6

Depenelitian Tanggapan Responden terhadap Persepsi Harga (X3)

No Pernyataan SS S N TS STS Total

1 X3_1 38

(38%)

45

(45%)

17

(17%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

2 X3_2 34

(34%)

48

(48%)

17

(17%)

1

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

3 X3_3 40

(40%)

51

(51%)

8

(8%)

1

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

4 X3_4 39

(39%)

49

(49%)

11

(11%)

1

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

Total 151 193 53 3 0 400

Total Persen 37,75% 48,25% 13,25% 0,75% 0% 100%

Sumber : Data diolah, 2020

Page 39: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa persentase terbesar pada tanggapan

responden mengenai persepsi harga sebesar 48,25% pada kolom setuju. Artinya bahwa

persepsi harga memilih tanggapan nilai positif bagi responden.

4.2.7 Tanggapan Responden terhadap Minat Beli (Y)

Dari 4 pernyataan mengenai variabel minat beli (Y), tanggapan responden

terhadap minat beli produk The Little Things She Needs Summarecon Mall Bekasi dapat

dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut :

Tabel 4.7

Depenelitian Tanggapan Responden terhadap Minat Beli (Y)

No Pernyataan SS S N TS STS Total

1 Y_1 40

(40%)

54

(54%)

6

(6%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

Tabel 4.7

Depenelitian Tanggapan Responden terhadap Minat Beli (Y) (Lanjutan)

No Pernyataan SS S N TS STS Total

2 Y_2 43

(43%)

53

(53%)

4

(4%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

3 Y_3 37

(37%)

58

(58%)

5

(5%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

4 Y_4 30

(30%)

61

(61%)

9

(9%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

Total 150 226 24 0 0 400

Total Persen 37,5% 56,5% 6% 0% 0% 100%

Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa persentase terbesar pada tanggapan

responden mengenai minat beli sebesar 56,5% pada kolom setuju. Artinya bahwa minat

Page 40: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

beli memilih tanggapan nilai positif bagi responden.

4.2.8 Uji Validitas

Pengujian validitas instrument penelitian dilakukan dengan menggunakan SPSS

22. Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian

ini, dimana keseluruhan variabel penelitian memuat pernyataan yang harus dijawab

oleh responden.

Kriteria pengujian validitas adalah sebagai berikut :

1. Jika r hitung ≥ r tabel maka instrument atau item-item pernyataan

berkorelasi signifikan terhadap total dinyatakan valid.

2. Jika r hitung ≤ r tabel maka instrument atau item-item pernyataan tidak

korelasi signifikan terhadap total dinyatakan tidak valid.

3. Nilai r tabel dapat dilihat pada tabel statistik r dengan n=100 atau df=n-

2=98 dan dengan signifikansi 0,05 maka didapat nilai r tabel=0,1966

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas

Variabel r Hitung r Tabel Keterangan

X1.1 0,497 0,1966 Valid

X1.2 0,266 0,1966 Valid

X1.3 0,751 0,1966 Valid

X1.4 0,805 0,1966 Valid

X2.1 0,875 0,1966 Valid

X2.2 0,807 0,1966 Valid

X2.3 0,842 0,1966 Valid

X2.4 0,881 0,1966 Valid

X3.1 0,807 0,1966 Valid

X3.2 0,843 0,1966 Valid

X3.3 0,797 0,1966 Valid

X3.4 0,725 0,1966 Valid

Page 41: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

Y1.1 0,755 0,1966 Valid

Y1.2 0,793 0,1966 Valid

Y1.3 0,801 0,1966 Valid

Y1.4 0,795 0,1966 Valid

Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.8, maka dapat diketahui bahwa

pernyataan-pernyataan pada variabel indepent (Word of Mouth, Brand Image, dan

Persepsi Harga) dan variabel dependent (Minat Beli) memiliki r hitung > daripada r tabel,

maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan item pernyataan (indikator) yang terdapat

dalam seluruh variabel tersebut adalah valid.

4.2.9 Uji Reliabilitas

Uji realibilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s Alpha. Kuesioner

dikatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari

waktu ke waktu. Adapun cara yang digunakan untuk menguji realibilitas kuesioner

dalam penelitian ini adalah menggunakan Cronbach’s Alpha dengan kriteria sebagai

berikut :

a. Apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari o,6 maka kuesioner

tersebut reliable.

b. Apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih kecil dari 0,6 maka kuesioner

tersebut tidak reliable.

Hasil uji realibilitas dalam penelitian ini, yang didasarkan pada Cronbach’s Alpha

disajikan dalam tabel 4.9 berikut ini :

Tabel 4.9

Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Batas r Keterangan

Word of Mouth (X1) 0.725 0.600 Reliabel

Brand Image

(X2) 0.830 0.600 Reliabel

Page 42: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

Persepsi Harga

(X3) 0.813 0.600 Reliabel

Minat Beli

(Y)

0.811 0.600 Reliabel

Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pernyataan-pernyataan pada

variabel (Word of Mouth, Brand Image, dan Persepsi Harga) dan variabel dependent

(Minat Beli) memiliki nilai Cronbach’s Alpha > daripada batas r, maka dapat disimpulkan

bahwa kesuluruhan item pertanyaan (Indikator) yang terdapat dalam seluruh variabel

tersebut adalah Reliabel.

4.2.10 Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal

atau tidak. Dengan menggunakan alat SPSS 22 tes normalitas dapat dilakukan dengan

menggunakan uji one sample kolmogrov-smirnov dengan kriteria sebagai berikut :

a. Asymp. Sig > 0,05, maka data terdistribusi normal

b. Asymp. Sig < 0,05, maka data tidak terdistribusi normal

Tabel 4.10

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual

N 100

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 1,37884831

Most Extreme Differences Absolute ,079

Positive ,079

Negative -,059

Test Statistic ,079

Asymp. Sig. (2-tailed) ,126

Page 43: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

Sumber : Data diolah, 2020

Hasil uji Kolmogrov-Smirnov pada Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas menunjukkan

hasil Kolmogro-Smirnov sebesar 0,079 dengan nilai probabilitas signifikan (Asymp.Sig)

sebesar 0,126. Karena nilai p atau Asymp. Sig > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

data terdistribusi secara normal. Dengan kata lain, model regresi penelitian ini

terdistribusi normal.

4.2.11 Uji Multikolinearitas

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolonieritas didalam model regresi,

maka perlu diperhatikan hal-hal berikut:

a. Nilai Tolerance harus lebih besar dari 0,10

b. Nilai Variance Infaltion Factor (VIF) lebih kecil dari 10.

Hasil uji multikolonieritas dapat diketahui pada tabel 4.10 :

Tabel 4.11

Uji Multikolinearitas

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 44: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3,200 2,772 1,155 ,251

WOM ,338 ,175 ,161 1,933 ,056 ,868 1,152

BrandImage ,245 ,090 ,317 2,735 ,007 ,445 2,245

PersepsiHarga ,246 ,097 ,301 2,550 ,012 ,431 2,322

a. Dependent Variable: Minat Beli

Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan hasil uji pada Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolonieritas terlihat bahwa

nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. bahwa dapat

disimpulkan tidak ada multikolinearitas.

4.2.12 Uji Heteroskedastisitas

Dengan melihat grafik plot antara nilai variabel terikat (SRESID) dengan residual

(ZPRED). Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola yang teratur

(menyempit, melebar maupun bergelombang) maka terjadi heteroskedastisitas. Jika

tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah maupun diatas

angka 0 pada sumbu Y, maka terjadi homoskedastisitas.

Page 45: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

Sumber : Data diolah, 2020

Gambar 4.4

Uji Heteroskedastisitas

Dari gambar diatas tidak ada pola yang jelas, titik-titik menyebar diatas dan

dibawah.Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada heteroskedastisitas.

4.2.13 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis dalam penelitian ini adalah analisis Regresi Linier Berganda. Analisis ini

digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel Word of Mouth (X1), Brand Image (X2),

dan Persepsi Harga (X3) terhadap Minat Beli (Y) pada The Little Things She Needs

Summarecon Mall Bekasi. Berikut ini tabel hasil Regresi Linier Berganda.

Tabel 4.12

Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3,200 2,772 1,155 ,251

WOM ,338 ,175 ,161 1,933 ,056 ,868 1,152

BrandImage ,245 ,090 ,317 2,735 ,007 ,445 2,245

PersepsiHarga ,246 ,097 ,301 2,550 ,012 ,431 2,322

a. Dependent Variable: Minat Beli

Sumber : Data diolah, 2020

Dari tabel Coefficients diatas diperoleh rumus regresi linier sebagai berikut :

Y = a + B1X1 + B2X2 + B3X3

Page 46: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

Y = 3,200 + 0,338X1 + 0,245X2 + 0, 246X3

Keterangan :

Y = Minat Beli

a = Konstanta

B1B2 = Koefisien regresi

X1 = Word of Mouth

X2 = Brand Image

X3 = Persepsi Harga

Penjelasan dari angka-angka tersebut sebagai berikut :

1. Konstanta sebesar 3,200 artinya jika Word of Mouth (X1), Brand Image

(X2), dan Persepsi Harga (X3) nilainya adalah 0 (nol) maka besarnya

Minat Beli (Y) nilainya adalah sebesar 3,200.

2. Nilai Koefisien Word of Mouth (X1) sebesar 0,338 hal ini menunjukkan

jika variabel bebas lainnya bernilai tetap dan word of mouth mengalami

kenaikan satuan, maka minat beli (Y) akan mengalami peningkatan

sebesar 0,338 satuan. Pada beta standardized coeffcients sebesar 0,161

artinya besarnya pengaruh variabel persepsi harga terhadap keputusan

pembelian adalah sebesar 0,161 atau 16,1%.

3. Nilai koefisien Brand Image (X2) sebesar 0,245 hal ini menunjukkan jika

variabel bebas lainnya bernilai tetap dan brand image mengalami kenaikan

1 satuan, maka minat beli (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,245

satuan. Pada beta standardized coeffcients sebesar 0,317 artinya besarnya

pengaruh variabel brand image terhadap minat beli adalah sebesar 0,317

atau 31,7%.

4. Nilai koefisien Persepsi Harga (X3) sebesar 0,246 hal ini menunjukkan

jika variabel bebas lainnya bernilai tetap dan persepsi harga mengalami

kenaikan 1 satuan, maka minat beli (Y) akan mengalami peningkatan

sebesar 0,246 satuan. Pada beta standardized coeffcients sebesar 0,301

artinya besarnya pengaruh variabel persepsi harga terhadap minat beli

adalah sebesar 0,301 atau 30,1%.

Page 47: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

4.2.14 Uji t (Parsial)

Uji t ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel

independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan

dengan membandingkan nilai signifikan dengan taraf nyata 5% (α = 0,05). Berikut adalah

tabel hasil uji t :

Tabel 4.13

Hasil Uji t ( Parsial )

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3,200 2,772 1,155 ,251

WOM ,338 ,175 ,161 1,933 ,056 ,868 1,152

BrandImage ,245 ,090 ,317 2,735 ,007 ,445 2,245

PersepsiHarga ,246 ,097 ,301 2,550 ,012 ,431 2,322

a. Dependent Variable: Minat Beli

Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan hasil pengolahan data tabel 4.13 maka dapat diperoleh hasil uji T

(parsial) adalah sebagai berikut :

a. Variabel Word of Mouth tidak berpengaruh terhadap minat beli secara

parsial.

1. Hipotesis

Ha: Word of Mouth berpengaruh terhadap minat beli pada The Little

Things She Needs.

2. Nilai signifikansi

Berdasarkan tabel tentang hasil uji regresi linier berganda maka

didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,056.

3. Kriteria pengujian

Nilai sign > 0,05 maka Ha ditolak

Nilai sign < 0,05 maka Ha diterima

4. Kesimpulan

Nilai sign. sebesar 0,056 > 0,05, maka Ha ditolak. Jadi dapat

Page 48: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

disimpulkan bahwa word of mouth secara parsial tidak berpengaruh

terhadap minat beli pada The Little Things She Needs.

b. Variabel Brand Image berpengaruh terhadap minat beli secara parsial

1. Hipotesis

Ha: Brand Image berpengaruh terhadap minat beli pada The Little

Things She Needs.

2. Nilai signifikansi

Berdasarkan tabel tentang hasil uji regresi linier berganda maka

didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,007.

3. Kriteria pengujian

Nilai sign > 0,05 maka Ha ditolak

Nilai sign < 0,05 maka Ha diterima

4. Kesimpulan

Nilai sign. sebesar 0,007 < 0,05, maka Ha diterima. Jadi dapat

disimpulkan bahwa brand image secara parsial berpengaruh terhadap

minat beli pada The Little Things She Needs.

c. Variabel persepsi harga berpengaruh terhadap minat beli secara parsial

1. Hipotesis

Ha: Persepsi Harga berpengaruh terhadap minat beli pada The Little

Things She Needs.

2. Nilai signifikansi

Berdasarkan tabel tentang hasil uji regresi linier berganda maka

didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,012.

3. Kriteria pengujian

Nilai sign > 0,05 maka Ha ditolak

Nilai sign < 0,05 maka Ha diterima

Page 49: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

4. Kesimpulan

Nilai sign. sebesar 0,012 < 0,05, maka Ha diterima. Jadi dapat

disimpulkan bahwa persepsi harga secara parsial berpengaruh terhadap

minat beli pada The Little Things She Needs.

Dari hasil output SPSS pada tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel

word of mouth memiliki nilai signifikan sebesar 0,056 yaitu lebih besar

dari 0,05 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Variabel brand image

memiliki nilai signifikan sebesar 0,007 yaitu lebih kecil dari 0,05 sehingga

H0 ditolak dan Ha diterima. Variabel persepsi harga memiliki nilai

signifikan sebesar 0,012 lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha

diterima. Hal ini berarti variabel brand image dan persepsi harga

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli pada The Little

Things She Needs, sedangkan variabel word of mouth tidak berpengaruh

terhadap minat beli pada the little things she needs.

4.2.15 Uji F (Simultan)

Uji ini untuk menguji signifikansi pengaruh beberapa variabel bebas terhadap

variabel terikat. Pengujian yang mengunakan tingkat signifikan 0,1. Kriteria Pengujian:

a. Jika F hitung ≤ F tabel maka H0 diterima.

b. Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak.

Tabel 4. 14

Uji F ( Simultan )

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 139,019 3 46,340 23,635 ,000

Residual 188,221 96 1,961

Total 327,240 99

a. Dependent Variable: Minat Beli

b. Predictors: (Constant), PersepsiHarga, WOM, BrandImage

Sumber : Data diolah, 2020

Page 50: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

Berdasarkan data pada tabel 4.14 diperoleh F hitung sebesar 23,635 dengan

tingkat signifikasi 0,000 < 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi minat beli pada The Little Things She Needs atau dapat dikatakan

bahwa variabel word of mouth (X1), variabel brand image (X2), dan variabel

persepsi harga (X3) secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat beli.

4.2.16 Koefisien Determinasi (R2)

Nilai koefisien determinasi menunjukan seberapa besar persentase model

regresi mampu menjelaskan variabel dependen. Batas nilai R2 adalah 0≤R2≥1 sehingga

apabila R2 sama dengan 0 (nol) berarti variabel tidak bebas tidak dapat dijelaskan oleh

variabel bebas secara serempak, sedangkan jika R2 sama dengan 1 berarti variabel bebas

dapat menjelaskan variabel bebas secara serempak.

Tabel 4.15

Koefisien Determinasi (R2)

Sumber :

Data diolah,

2020

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan jika Word of Mouth, Brand Image

dan Persepsi Harga berpengaruh sebesar 0,407 atau 40,7% terhadap Minat Beli,

sedangkan 0,593 atau 59,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

4.3 Rangkuman Hasil Penelitian

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-Watson

1 ,652

a ,425 ,407 1,400 1,680

a. Predictors: (Constant), PersepsiHarga, WOM, BrandImage

b. Dependent Variable: Minat Beli

Page 51: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

Berikut ini adalah rangkuman dari penelitian yang sudah dilakukan :

Tabel 4.16

Rangkuman Hasil Penelitian

No. Metode Perhitungan Hasil Keterangan

1. Uji Validitas Nilai r hitung > nilai

r tabel

Data yang didapat dari kuesioner

terhadap semua

Tabel 4.16

Rangkuman Hasil Penelitian (Lanjutan)

No. Metode Perhitungan Hasil Keterangan

r hitung > 0,1966 variabel X dan Y dinyatakan valid

karena masing-masing

pernyataan memiliki nilai r hitung

> nilai r tabel bernilai 0,196.

2. Uji Reliabilitas

Nilai Cronbach’s

Alpha > 0,6 :

1. WOM

0,725 > 0,6

2. Brand

Image

0,830 > 0,6

3. Persepsi

Harga

0,813 > 0,6

4. Minat Beli

0,811 > 0,6

Pernyataan-pernyataan yang

diajukan dalam kuesioner

terhadap semua variabel X dan Y

dinyatakan reliable karena

bernilai Cronbach Alpha > 0,6.

3. Uji Normalitas Nilai probabilitas

signifikan sebesar

0.126

Asymp. Sig > 0,05 maka data

terdistribusi normal. Asymp. Sig <

0,05 maka data tidak terdistribusi

normal. Maka dapat disimpulkan

Page 52: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

bahwa data terdistribusi secara

normal.

Tabel 4.16

Rangkuman Hasil Penelitian (Lanjutan)

No. Metode Perhitungan Hasil Keterangan

4. Uji Multikolinearitas Nilai tolerance dan

nilai VIF :

1. WOM :

0,868 dan

1,152

2. Brand

Image :

0,445 dan

2,245

3. Persepsi

Harga :

0,431 dan

2,322

Hasil Uji Multikolinearitas terlihat

bahwa nilai tolerance lebih besar

dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil

dari 10. Bahwa dapat disimpulkan

tidak ada multikolinearitas.

5. Uji

Heteroskedastisitas

Titik-titik menyebar

diatas dan dibawah

maupun diatas

angka 0 pada sumbu

Y.

Berdasarkan grafik scatter tidak

ada pola yang jelas, titik-titik

menyebar diatas dan dibawah.

Maka dapat disimpulkan bahwa

tidak ada heteroskedastisitas.

6. Regresi Linier

Berganda Y = 3,200 + 0,338X1

+ 0,245X2 + 0, 246X3

Variabel Brand Image dan

Persepsi Harga memiliki pengaruh

terhadap Minat Beli, sedangkan

Page 53: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

variable Word of Mouth tidak

memiliki

Tabel 4.16

Rangkuman Hasil Penelitian (Lanjutan)

No. Metode Perhitungan Hasil Keterangan

pengaruh terhadap minat beli.

7. Uji t (Parsial) 1. WOM

0,056 >

0.05

2. Brand

Image

0,007 <

0,05

3. Persepsi

Harga

0,012 <

0,05

Hasil penelitian membuktikan

bahwa variabel brand image, dan

persepsi harga masing-masing

mempunyai pengaruh secara

parsial terhadap minat beli,

sedangkan variabel word of

mouth tidak mempunyai

pengaruh secara parsial terhadap

minat beli.

8. Uji F (Simultan) 0,000 < 0,05

H0 ditolak

Penelitian membuktikan bahwa

variabel word of mouth, brand

image, dan persepsi harga

mempuyai pengaruh secara

simultan terhadap minat beli.

9. Koefisien Determinasi Adjusted R Square

sebesar 0,407 atau

(40,7%)

Word of Mouth, Brand Image,

dan Persepsi Harga berpengaruh

sebesar 0,407 atau 40,7%

terhadap Minat Beli, sedangkan

0,593 atau 59,3% dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak

diteliti.

Page 54: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, tentang

pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi harga terhadap minat beli pada

The Little Things She Needs Summarecon Mall Bekasi, maka diperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

1. Word of Mouth tidak berpengaruh terhadap Minat Beli pada The Little

Things She Needs Summarecon Mall Bekasi secara parsial.

2. Brand Image berpengaruh terhadap Minat Beli pada The Little Things She

Needs Summarecon Mall Bekasi secara parsial.

3. Persepsi Harga berpengaruh terhadap Minat Beli pada The Little Things

She Needs Summarecon Mall Bekasi secara parsial.

4. Word of Mouth, Brand Image, dan Persepsi Harga berpengaruh terhadap

Minat Beli pada The Little Things She Needs Summarecon Mall Bekasi

secara simultan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis menyarankan agar perusahaan

mempertahankan variabel brand image dan persepsi harga. Karena berdasarkan hasil

penelitian ini, variabel brand image dan persepsi harga pada The Little Things She Needs

Summarecon Mall Bekasi dirasa sudah sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan,

dan merupakan faktor dominan dalam mempengaruhi minat beli, perusahaan harus

mampu mempertahankan jika perlu lebih ditingkatkan lagi dalam pemberian harga yang

dibuat dan keunggulan brand image agar mampu bersaing dengan produk lain.

Page 55: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS EKONOMI

PENGARUH WORD OF MOUTH, BRAND IMAGE, DAN PERSEPSI

HARGA TERHADAP MINAT BELI PADA THE LITTLE THINGS SHE

NEEDS SUMMARECON MALL BEKASI

Disusun Oleh:

Penulis 1 : Bella Yuli Merlina Wati

NPM : 11216387

Jurusan : Manajemen

Penulis 2 : Titi Ayem Lestari, SE., MMA

NIDN : 0305046905

JAKARTA

2020

Page 56: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era modern saat ini industri tumbuh dan berkembang dengan pesat

dan didukung dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Ada banyak

peluang dan tantangan bisnis yang menjanjikan bagi sebuah perusahaan.

Perusahaan saling berlomba untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Suatu

perusahaan harus dapat bersaing dengan perusahaan lainnya agar perusahaan

tersebut bisa bertahan dan perusahaan harus mengerti apa yang diinginkan

konsumen.

Meningkatnya permintaan konsumen dari berbagai produk, maka produsen

berusaha akan memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen agar

konsumen merasa terpuaskan. Produsen akan menciptakan berbagai produk yang

bervariatif dan inovatif dan memiliki banyak pilihan produk. Bahkan produsen

akan menciptakan produk yang sebelumnya belum pernah dibutuhkan dan

diminati konsumen. Inovasi-inovasi inilah yang akan dipertimbangkan konsumen,

apakah mereka akan mengambil keputusan berdasarkan kebutuhan atau keinginan.

Salah satu produk yang termasuk ke dalam industri yang tumbuh pesat

yaitu industri sepatu. Sepatu sudah menjadi kebutuhan pokok bagi semua orang,

baik untuk digunakan sehari-hari, acara resmi, santai (kasual), berolahraga,

sekolah, bekerja dan sebagainya. Belakangan ini industri sepatu semakin

menjanjikan keuntungan yang memuaskan. Hal ini dapat dibuktikan melalui

semakin banyak permintaan akan sepatu dan semakin banyak toko khusus sepatu

baik produk lokal maupun produk luar negri. Bisnis sepatu memiliki pangsa pasar

yang potensial. Saat ini kebutuhan masyarakat akan fashion semakin meningkat

khususnya masyarakat urban perkotaan. Banyak juga konsumen melihat

perkembangan ini melalui social media, email, dan website. Sehingga pelaku

usaha bisa lebih mudah mendapatkan market place. Di Indonesia masyarakatnya

senang bersosialisasi sehingga bisa dengan mudah orang lain mengetahui suatu

produk dari review yang biasanya tidak sengaja dilakukan yang biasa disebut

Page 57: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

2

dengan word of mouth. Konsumen memilih sepatu yang berkualitas tinggi dan

nyaman saat digunakan. Salah satu sepatu yang termasuk dalam kategori tersebut

adalah Flatshoes dengan merek The Little Things She Needs. Sepatu ini

merupakan sebuah brand dari Metroxgroup yaitu perusahaan lifestyle retail yang

fokus pada pasar menengah keatas, didirikan pada tahun 2004

oleh Charley Selian dan Freddie Beh. Pada departemen fashion, Metroxgroup

menawarkan berbagai produk dari ujung kepala sampai ujung kaki. Sementara,

alas kaki menjadi produk terkuat dari perusahaan ini, ada berbagai merek pakaian

dan aksesoris.

Variasi harga yang ditawarkan oleh The Little Things She Needs dapat

dikatakan seimbang dengan produk yang didapatkan oleh konsumen. Dengan

harga yang menengah keatas, The Little Things She Needs bisa menjadi pilihan.

Khususnya masyarakat urban perkotaan yang mengedepankan fashion sepatu

merek ini bisa menghemat biaya karena harga menengah keatas dengan produk

kualitas tinggi.

Tabel 1.1

Merek Pangsa Pasar Terbesar di Dalam Negeri 2018

No. Merek

(Casual)

Pangsa Pasar Dalam

Negri

1. Bata 27%

2. Nike 18%

3. Conversse All Star 17%

4. Adidas 5,4%

Sumber:Aprisindo, 2018

Berdasarkan Tabel 1.1 beberapa merek yang mendominasi lima besar pada pangsa

pasar dalam negeri dengan jenis alas kaki casual yaitu Bata (27%), Nike (18%),

Conversse All Star (17%), dan Adidas (5,4%). Produk the little things she needs

belum termasuk merek alas kaki yang mendominasi lima besar pangsa pasar yang

ada di dalam negeri.

Page 58: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

3

Dari uraian latar belakang ini penulis tertarik melakukan penelitian untuk

mengetahui bagaimana word of mouth, brand image, dan persepsi harga

berpengaruh terhadap minat beli produk Flatshoes merek The Little Things She

Needs.

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai “PENGARUH WORD OF MOUTH, BRAND IMAGE,

DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP MINAT BELI PADA THE LITTLE

THINGS SHE NEEDS SUMMARECON MALL BEKASI”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka rumusan

masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

5. Apakah word of mouth berpengaruh secara parsial terhadap minat beli

Flatshoes merek The Little Things She Needs?

6. Apakah brand image berpengaruh secara parsial terhadap minat beli

Flatshoes merek The Little Things She Needs?

7. Apakah persepsi harga berpengaruh secara parsial terhadap minat beli

Flatshoes merek The Little Things She Needs?

8. Apakah word of mouth, brand image, dan persepsi harga berpengaruh

secara simultan terhadap minat beli Flatshoes merek The Little Things

She Needs?

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan masalah tentang word

of mouth, brand image, dan persepsi harga terhadap minat beli dengan

memberikan 100 kuesioner kepada konsumen yang datang di Store The Little

Things She Needs Summarecon Mall Bekasi Jl.Boulevard Ahmad Yani Blok M

Sentra, Bekasi Utara, Jawa Barat 17142 sehingga mempermudah mendapatkan

data dan informasi yang diperlukan penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2020-

April 2020.

Page 59: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

4

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

5. Untuk mengetahui pengaruh word of mouth secara parsial terhadap minat

beli Flatshoes merek The Little Things She Needs.

6. Untuk mengetahui pengaruh brand image secara parsial terhadap minat

beli Flatshoes merek The Little Things She Needs.

7. Untuk mengetahui pengaruh persepsi harga secara parsial terhadap minat

beli Flatshoes merek The Little Things She Needs.

8. Untuk mengetahui pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

harga secara simultan terhadap minat beli Flatshoes merek The Little

Things She Needs.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara akademis

maupun praktis. Adapun penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :

3. Manfaat Akademis

Dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya yang sewaktu-waktu dapat

digunakan dengan memberikan informasi khususnya dibidang pemasaran.

4. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan sebagai bekal dalam

menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama dibangku kuliah. Dan juga sebagai

bahan pembelajaran, pemahaman, dan proses dalam menganalisis suatu

permasalahan tentang Word Of Mouth, Brand Image, dan Persepsi Harga terhadap

Minat Beli Konsumen.

Page 60: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kerangka Teori

2.1.1 Pemasaran

Keberhasilan dalam pemasaran suatu produk perusahaan tidak hanya

dinilai dari seberapa banyak produk itu laku terjual, namun yang lebih diutamakan

adalah bagaimana cara mempertahankan pangsa pasar dengan tujuan untuk

memperoleh pelanggan baru sekaligus mempertahankan pelanggan lama. Sebagai

pelaku usaha hendaknya perusahaan memahami keinginan yang dibutuhkan

konsumen tentang produk agar konsumen merasa puas dan tidak beralih ke

produk lain. Kegiatan pemasaran memiliki peranan yang sangat penting dalam

dunia usaha, yaitu berhasil atau tidaknya perusahaan mencapai tujuan utamanya.

Menurut Kotler dan Amstrong (2012) pemasaran adalah serangkaian proses yang

dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan suatu nilai bagi pelanggan dengan

menciptakan, menghantarkan, dan mengkonsumsikan nilai pelanggan yang

sangat unggul.

Menurut Hasan (2014) menjelaskan pemasaran merupakan sebuah konsep ilmu

dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi

stokeholder (pelanggan, karyawan, dan pemegang saham).

Dari pendapat kedua ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pemasaran

sebagai proses dimana perusahaan menciptakan, menghantarkan, dan

mengkomunikasikan nilai bagi pelanggan dengan tujuan menangkap kepuasan

yang berkelanjutan pelanggan.

2.1.2 Word Of Mouth

Word Of Mouth adalah komunikasi dari mulut ke mulut tentang

pandangan atau penilaian terhadap suatu produk atau jasa, baik secara individu

maupun kelompok yang bertujuan untuk memberikan informasi secara personal.

Word Of Mouth menjadi salah satu strategi yang sangat efektif berpengaruh di

dalam keputusan konsumen dalam menggunakan produk atau jasa dan Word Of

Page 61: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

6

Mouth dapat membangun rasa kepercayaan para pelanggan. Menurut Kotler dan

Keller (2009), Word Of Mouth adalah Kegiatan pemasaran melalui perantara

orang ke orang baik secara lisan, tulisan, maupun lewat alat komunikasi

elektronik yang terhubung internet yang didasari oleh pengalaman atas produk

atau jasa. Jika dilihat dari definisi yang ada diatas, Word Of Mouth dapat di

artikan secara umum merupakan suatu kegiatan memberikan informasi penilaian

atau pandangan terhadap suatu produk barang dan jasa kepada orang – orang

terdekat apakah produk atau jasa tersebut layak dikonsumsi atau tidak bagi para

calon konsumen lainnya.

(Ronny & Sunandar, 2007) “komunikasi dari mulut ke mulut (word of

mouth communication) dapat diukur dengan indikator sebagai berikut:

Kemauan pelanggan dalam membicarakan hal-hal positif kualitas pelayanan

perusahaan kepada orang lain,rekomendasi jasa perusahaan kepada orang

lain, dorongan terhadap teman/relasi untuk melakukan pembelian terhadap jasa

perusahaan”.

2.1.3 Faktor – Faktor Motivasi Yang Mempengaruhi Terjadinya WOM

Menurut Sutisna (2012), ada beberapa faktor yang dapat di jadikan dasar

motivasi bagi konsumen untuk membicarakan sebuah produk yaitu sebagai

berikut :

5. Seseorang mungkin begitu terlibat dengan suatu produk tertentu atau

aktivitas tertentu dan bermaksud membricarakan mengenai hal itu dengan

orang lain sehingga terjadi proses Word Of Mouth.

6. Seseorang mungkin banyak mengetahui mengenai produk dan

menggunakan percakapan sebagai cara untuk menginformasikan kepada

orang lain. Dalam hal ini Word Of Mouth dapat menjadi alat untuk

menanamkan kesan kepada orang lain, bahwa kita mempunyai

pengetahuan dan keahlian tertentu.

7. Seseorang mungkin mengawali suatu diskusi dengan membicarakan

sesuatu yang keluar dari perhatian utama diskusi. Dalam hal ini mungkin

saja karena ada dorongan atau keinginan bahwa orang lain tidak boleh

Page 62: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

7

salah dalam memilih barang atau jasa dan jangan menghabiskan waktu

untuk mencari informasi mengenai suatu merek produk.

8. Word Of Mouth merupakan suatu cara untuk mengurangi ketidakpastian,

karena dengan bertanya kepada teman, keluarga, tetangga, atau kerabat

terdekat lain, informasinya lebih dapat dipercaya, sehingga akan

mengurangi penelusuran dan evaluasi merek.

2.1.4 Indikator-indikator Word Of Mouth

Menurut Babin, Barry (2014) indikator Word Of Mouth adalah sebagai

berikut :

4. Kemauan konsumen dalam membicarakan hal – hal positif tentang

kualitas pelayanan dan produk kepada orang lain.

5. Rekomendasi jasa dan produk perusahaan kepada orang lain.

6. Dorongan terhadap teman atau relasi untuk melakukan pembelian

terhadap produk dan jasa perusahaan.

2.1.5 Jenis Word Of Mouth

Hughes (2015) mengemukakan bahwa jenis – jenis komunikasi word of

mouth dapat di kelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :

3. Word Of Mouth positif, merupakan proses penyampaian informasi dari

mulut ke mulut yang dilakukan oleh individu yang satu ke individu lain

berdasarkan pengalaman yang bersifat positif terhadap suatu produk, jasa,

maupun perusahaan.

4. Word Of Mouth negatif, merupakan proses interaksi dari mulut ke mulut

yang didasarkan pada pengalaman negatif yang diperoleh dari individu

yang satu ke individu yang lain terhadap suatu produk, jasa, atau

perusahaan.

2.1.6 Brand Image ( Citra Merek )

Citra merek atau Brand Image adalah representasi dari keseluruhan

persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi terhadap merek itu. Citra

Page 63: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

8

terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi

terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu

merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian. Merek saat ini

telah menjadi aset perusahaan yang paling bernilai.

Menurut Rangkuti (2009) citra merek adalah presepsi merek yang

dihubungkan dengan asosiasi merek yang melekat dalam ingatan konsumen.

Menurut Hasan (2014) merek adalah kombinasi dari sebuah nama, tanda, simbol,

atau desain untuk mengidentifikasikan barang dan jasa dari satu usaha atau

kelompok usaha yang dikembangkan menjadi merek dagang dan membedakan

diri dari pesaing, menciptakan pengaruh dan menghasilkan nilai bagi perusahaan.

Supaya suatu merek dapat mencerminkan makna-makna yang ingin disampaikan,

Tjiptono (2007) menggunakan beberapa persyaratanyang harus diperhatikan,

yaitu:

f. Merek harus ciri khas dan unik;

g. Merek harus menggambarkan sesuatu tentang manfaat pemakainya;

h. Merek harus menggambarkan manfaat produk;

i. Merek harus mudah dukenali, diucapkan, dan diingat;

j. Merek tidak boleh mengandung arti yang buruk di negara dan dalam

bahasa lain.

2.1.7 Komponen Citra Merek atau Brand Image

5. Asosiasi Merek (Brand Association)

Menurut Aaker dalam Simamora (2004), asosiasi merek adalah sekumpulan

entitas yang bisa dihubungkan dengan suatu merek. Berbagai asosiasi yang

diingat oleh konsumen sehingga dapat membentuk citra merek (brand image).

6. Dukungan Asosiasi Merek

Dukungan asosiasi merek merupakan respons konsumen terhadap atribut,

manfaat, serta keyakinan dari suatu merek produk berdasarkan penilaian mereka

atas produk. Atribut disini berkaitan dengan citra merek (brand image). Dapat

dilihat persepsi konsumen terhadap produk yang menganggap bahwa produk yang

dikonsumsi oleh konsumen ini baik, dan bermanfaat.

Page 64: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

9

7. Kekuatan Asosiasi Merek

Kekuatan asosiasi merek ditunjukkan dengan reputasi baik yang dimilii produk

tersebut di mata konsumen, apakah produk tersebut di rasa memiliki manfaat

ekspresi diri dan menambah rasa percaya diri konsumen.

8. Keunikan Asosiasi Merek

Jika sebuah perusahaan memiliki ciri khas yang membedakannya dari produk lain,

dan konsumen sudah merasakan menfaat dari sebuah produk dan merasa bahwa

merek lain tidak akan memuaskan keinginannya, produk tersebut akan semakin

kuat diingat oleh konsumen.

2.1.8 Indikator Citra Merek (Brand Image)

Menurut Susanty dan Adisaputra (2014), citra merek dapat dilihat dari indikator

sebagai berikut :

4. Favorability of brand association (keuntungan dari asosiasi merek).

5. Strength of brand association (kekuatan dari asosiasi merek).

6. Uniqueness of brand associations (keunikan dari asosiasi merek).

Menurut Bowo, et al (2013) pengukuran citra merek (brand image) dapat

dilakukan berdasarkan indikator sebagai berikut :

5. Merek produk merupakan merek terkenal.

6. Merek produk merupakan merek yang bergengsi.

7. Merek produk mudah diingat dalam pikiran konsumen.

8. Merek produk tersebut mempunyai reputasi yang baik dimata konsumen.

2.1.9 Faktor-Faktor Yang Membentuk Citra Merek

Menurut Rangkuti (2002) menyebutkan faktor-faktor pembentuk citra merek

adalah sebagai berikut:

8. Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk barang yang

ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu.

9. Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau

kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang

dikonsumsi.

Page 65: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

10

10. Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk

barang yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen.

11. Pelayanan, berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani

konsumennya.

12. Resiko, berkaitan dengan besar kecilnya akibat atau untung rugi yang

mungkin dialami oleh konsumen.

13. Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak

sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk mempengaruhi

suatu produk, juga dapat mempengaruhi citra jangka panjang.

14. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan,

kesepakatan dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dri produk

tertentu.

Citra merek sangat erat kaitannya dengan apa yang orang dipikirkan, rasakan

terhadap suuatu merek tertentu, sehingga dalam citra merek faktor psikologis

lebih banyak berperan dibandingkan faktor fisik dari merek tersebut.

2.1.10 Pengertian Harga

Menurut Kotler & Armstrong (2010) mendefinisikan harga sebagai jumlah uang

yang dibebankan untuk produk atau jasa, atau keseluruhan nilai yang pelanggan

tukaran untuk memiliki atau menggunakan manfaat dari produk atau jasa.

Harga menurut (Sumarni dan Soeprihanto 2010) adalah nilai pertukaran atas

manfaat produk (bagi konsumen maupun bagi produsen) yang umumnya

dinyatakan dalam satuan moneter (rupiah, dolar, yen, rupee dan sebagainya).

2.1.11 Indikator Harga

Menurut Mursid (2014) adalah sebagai berikut:

5. Harga yang kompetitif yaitu harga yang ditawarkan lebih kompetitif dari

pesaing.

6. Kesesuaian harga dengan pasar yaitu kesesuaian harga dengan harga pasar.

7. Kesesuaian harga dengan kualitas produk yaitu harga ditawarkan sesuai

dengan kualitas produk.

Page 66: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

11

8. Angsuran yaitu pembayaran yang bisa diangsur sampai jangka waktu

tertentu.

Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para

pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi (Tjiptono,2001). Peranan

alokasi dari harga adalah fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk

memuaskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan

berdasarkan kekuatan membelinya. Dengan demikian harga dapat membantu para

pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan kekuatan membelinya pada

berbagai jenis barang dan jasa. Peran informasi dari harga adalah fungsi harga

dalam “mendidik” konsumen mengenai faktor produk, misalnya kualitas. Hal ini

bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai

faktor produk atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering berlaku

adalah bahwa harga mahal mencerminkan kualitas yang tinggi (Tjiptono 2002).

Berdasarkan dari bahasan diatas dapat dikatakan bahwa harga yang

dipatok secara rasional dan sepadan dengan manfaat produk diberikan dapat

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk.

2.1.12 Tujuan Penetapan Harga

Menurut Sopiah dan Syihabudhin (2008) penetapan harga memiliki beberapa

tujuan antara lain:

5. Pembentukan citra seperti market leader yang mampu menentukan price

leader.

6. Percepatan Penjualan.

7. Promosi.

8. Perlindungan atas ancaman pesaing yang kerap memainkan harga,

meningkatkan daya saing melalui harga “miring” dan lain-lain.

Penetapan harga dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari fungsi diferensiasi

barang dalam pemasaran. Secara umum penjual mempunyai beberapa tujuan

dalam penetapan harga produknya. Tujuan tersebut antara lain :

5. Mendapatkan laba maksimum.

Page 67: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

12

6. Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian

pada penjualan bersih.

7. Mencegah atau mengurangi persaingan.

8. Mempertahankan atau memperbaiki pangsa pasar.

Harga terbentuk dari kompetensi produk untuk memenuhi dua pihak: produsen

dan konsumen. Produsen memandang harga adalah sebagai nilai barang yang

mampu memberikan manfaat keuntungan diatas biaya produksinya (atau tujuan-

tujuan yang lain, misalnya keuntungan). Konsumen memandang harga adalah

sebagai nilai barang yang mampu memberikan manfaat atas pemenuhan

kebutuhannya dan kegiatannya (misalnya hemat dan syarat pembayarannya).

Bagi produsen penetapan harga sangat penting dan peka. Keputusannya dapat

mempengaruhi perkembangan, keberadaan, maupun kemunduran usahanya, oleh

karena itu penentuan harga perlu diperhitungkan dengan cermat dan hati-hati.

Penetuan harga bukanlah persoalan yang dihadapi oleh perusahaan untuk pertama

kali peluncuran atas produk baru, tetapi penentuan harga tetap perlu dilakukan

untuk produk lama sebagai respon terhadap adanya perubahan lingkungannya.

Tujuan penetapan harga secara umum dapat mencakup bertahan hidup,

maksimalisasi keuntungan saat ini, kepemimpinan pangsa pasar atau

mempertahankan pelanggan dan membangun hubungan. Pada tingkat spesifik

lagi, perusahaan dapat menetapkan harga untuk mencari-cari pelanggan baru atau

secara menguntungkan mempertahankan pelanggan yang sudah ada (Kotler dan

Amstrong,2008).

2.1.13 Minat Beli

Menurut Rizky, et al (2015) menyatakan minat yang timbul dalam diri pembeli

seringkali berlawanan dengan kondisi keuangan yang dimiliki. Minat beli

konsumen merupakan keinginan tersembunyi dalam benak konsumen. Minat beli

konsumen selalu terselubung dalam tiap diri individu yang mana tak seorangpun

bisa tahu apa yang diinginkan dan diharapkan oleh konsumen.

Menurut Kotler (2014) minat adalah suatu respon efektif atau proses merasa atau

menyukai suatu produk tetapi belum melakukan keputusan untuk membeli.

Page 68: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

13

Menurut Lamb (2012) salah satu cara mengembangkan minat beli adalah melalui

promosi yakni komunikasi yang menginformasikan kepada calon pembeli sebuah

atau sesuatu pendapatan atau memperoleh suatu respon.

2.1.14 Indikator Minat Beli

Indikator menurut Hariani (2013) menjelaskan kecenderungan seseorang

menunjukkan minat terhadap suatu produk atau jasa yang dapat dilihat

berdasarkan :

5. Keamanan untuk mencari informasi terhadap suatu produk atau jasa.

Konsumen yang memiliki minat, memiliki kecenderungan untuk mencari

informasi lebih detail tentang produk atau jasa tersebut. Dengan tujuan

untuk mengetahui secara pasti bagaimana spesifikasi produk atau jasa

yang digunakan sebelum menggunakan produk atau jasa tersebut.

6. Kesediaan untuk membayar barang atau jasa.

Konsumen yang memiliki minat terhadap suatu produk atau jasa yang dapat

dilihat dari bentuk pengorbanan yang dilakukan terhadap suatu barang atau jasa.

Konsumen yang cenderung memiliki minat lebih terhadap suatu barang atau jasa

akan bersedia untuk membayar barang atau jasa tersebut. Dengan tujuan

konsumen dapat menggunakan barang atau jasa tersebut.

7. Menceritakan hal yang positif

Konsumen yang memiliki minat besar terhadap suatu barang atau jasa. Jika

ditanya konsumen lain, maka secara otomatis konsumen tersebut akan

menceritakan hal yang positif terhadap konsumen lain. Karena konsumen yang

memiliki suatu minat secara eksplisit memiliki suatu keinginan dan kepercayaan

terhadap suatu barang atau jasa yang diinginkan.

8. Kecenderungan untuk merekomendasikan.

Konsumen yang memiliki minat yang besar terhadap suatu barang atau jasa.

Selain akan menceritakan hal yang positif, konsumen tersebut juga akan

merekomendasikan kepada orang lain untuk juga menggunakan barang atau jasa

tersebut. Karena seseorang memiliki minat yang besar terhadap suatu barang atau

Page 69: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

14

jasa akan cenderung memiliki pemikiran yang positif terhadap barang atau jasa

tersebut. Sehingga jika ditanya konsumen lain, maka konsumen tersebut

cenderung merekomendasikan kepada orang lain.

2.1.15 Aspek – aspek Minat Beli

Menurut Lucas dan Britt (2016) aspek-aspek yang terdapat dalam minat

beli adalah :

4. Aspek Ketertarikan

Adalah perilaku konsumen yang menunjukkan adanya pemusatan perhatian yang

disertai rasa senang terhadap suatu produk.

5. Aspek Keinginan

Adalah perilaku konsumen yang menunjukkan adanya dorongan untuk

berkeinginan memiliki suatu produk.

6. Aspek Keyakinan

Adalah perilaku konsumen yang menunjukkan adanya rasa percaya diri terhadap

kualitas, daya guna, dan manfaat dari membeli suatu produk.

2.2 Kajian Penelitian Terdahulu

Berikut ini adalah tabel penelitian yang dijadikan dasar untuk penulis melakukan

penelitian .

Tabel 2.1

Kajian Penelitian Terdahulu

No. Nama

Peneliti

Tahun Judul Hasil

Penelitian

1. Dita Mutia 2015 Pengaruh Harga, Hasil penelitian

Tabel 2.1

Kajian Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

No. Nama

Peneliti

Tahun Judul Hasil Penelitian

Kualitas Produk, menunjukkan bahwa

Page 70: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

15

Citra Merek, Dan

Daya Tarik Produk

Terhadap Minat Beli

Sepatu Olahraga

Nike (Studi Kasus

Pada Konsumen

Sepatu Olahraga

Merek Nike Di

Bekasi)

secara simultan harga

kualitas produk, citra

merek, dan daya tarik

berpengaruh terhadap

minat beli. Secara

parsial hanya harga,

kualitas produk, dan

citra merek yag

memilki pengaruh

terhadap minat beli.

2. Dedi

Nurdiansyah

2018 Pengaruh Kualitas

Produk Dan Harga

Terhadap Minat Beli

Produk Sepatu

Olahraga Merek

Adidas di Depok.

Hasil penelitian

menunjukkan pengaruh

kualitas produk dan

harga sepatu olahraga

merek Adidas di

Depok sebesar 57,5%,

mempengaruhi

pembelian variabel

minat beli (Y).

3. Rinal Rainaldi

Rais

2018 Pengaruh Harga Dan

Kualitas Produk

Terhadap Minat Beli

Sepatu Olahraga

Merek Specs

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

secara parsial harga

berpengaruh positif

dan signifikan terhadap

Tabel 2.1

Kajian Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

No. Nama

Peneliti

Tahun Judul Hasil Penelitian

Page 71: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

16

(Studi Kasus Pada

Mahasiswa

Gunadarma

Kalimalang Fakultas

Ekonomi Jurusan

Manajemen

Angkatan 2015).

minat beli pada sepatu

olahraga merek Specs.

Secara parsial kualitas

produk berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap minat beli

pada sepatu olahraga

merek Specs. Secara

simultan harga dan

kualitas produk

berpengaruh positif

dan signifikan terhadap

minat beli pada sepatu

olahraga merek Specs.

4. Ridwan Adji 2012 Pengaruh Kualitas

Produk, Harga,

Promosi Dan Citra

Merek Terhadap

Keputusan

Pembelian Sepatu

Olahraga Merek

Adidas (Studi Kasus

Pada Mahasiswa

Udinus Semarang).

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

kualitas produk

memiliki pengatuh

positif dan signifikan

terhadap keputusan

pembelian. Harga

memiliki pengaruh

positif dan signifikan

terhadap keputusn

pembelian. Promosi

memiliki pengaruh

Tabel 2.1

Kajian Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

No. Nama Tahun Judul Hasil Penelitian

Page 72: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

17

Peneliti

positif dan signifikan

terhadap keputusan

pembelian, dan citra

merek pengaruh positif

dan signifikan terhadap

keputusan pembelian.

Hasil dari Adjusted R

Square adalah 72,2%.

5. Dhea Davita

Darmawan

2018 Pengaruh Brand

Image Dan Harga

Terhadap Keputusan

Pembelian Cotton

On Grand

Metropolitan Mall

Bekasi.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

brand image

berpengaruh secara

parsial terhadap

keputusan pembelian

Cotton On Grand

Metropolitan Mall

Bekasi karena nilai t

hitung untuk variabel

brand image sebesar

2,738 dan nilai t

tabelnya sebesar 2,009.

Harga berpengaruh

secara parsial terhadap

keputusan pembelian

Cotton On Grand

Metropolitan Mall

Tabel 2.1

Kajian Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

Page 73: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

18

No. Nama

Peneliti

Tahun Judul Hasil Penelitian

Bekasi karena nilai t

hitung untuk variabel

harga sebesar 2,826

dan nilai t tabelnya

sebesar 2,009. Brand

image dan harga secara

bersama-sama

mempunyai pengaruh

terhadap keputusan

pembelian Cotton On

Grand Metropolitan

Mall Bekasi karena

nilai f hitung sebesar

12,990 daan nilai f

tabelnya sebesar 3,20.

6. Chessia Ria

Daiyana

Lumeling

2019 Pengaruh Celebrity

Endorser, Brand

Image, Iklan dan

E-Service Quality

Terhadap Minat

Beli Secara Online

Melalui Situs

Tokopedia.

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

brand image, iklan, dan

e-service quality

mempunyai pengaruh

yang signifikan

terhadap minat beli.

Sedangkan celebrity

endorser tidak

mempunyai pengaruh

yang signifikan

Page 74: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

19

Tabel 2.1

Kajian Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

No. Nama

Peneliti

Tahun Judul Hasil Penelitian

terhadap minat beli.

Dan secara simultan

celebrity endorser,

brand image, iklan, e-

service quality

mempunyai pengaruh

yang signifikan

terhadap minat beli.

2.3 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan penelitian terdahulu dan variabel-variabel yang telah

dijelaskan, maka model penelitian yang dikembangkan adalah sebagai berikut:

H1

H2

H3

H4

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Word of Mouth (X1)

Brand Image (X2) Minat Beli (Y)

Persepsi Harga (X3)

Page 75: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

20

Keterangan :

X1 : Variabel Bebas Brand Image

X2 : Variabel Bebas Celebrity Endorser

X3 : Variabel Bebas Iklan

Y : Variabel Terikat Minat Beli

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas dan jenis hipotesis yang digunakan, maka

penulis menyimpulkan anggapan sementara yang dirumuskan secara statistic

sebagai berikut :

H1 : Adanya pengaruh Word of Mouth terhadap minat beli pada The Little Things

She Needs.

H2 : Adanya pengaruh Brand Image terhadap minat beli pada The Little Things

She Needs.

H3 : Adanya pengaruh Persepsi harga terhadap minat beli pada The Little Things

She Needs.

H4 : Adanya pengaruh Word of Mouth, Brand Image, dan Persepsi Harga

terhadap minat beli pada The Little Things She Needs.

Page 76: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2014), objek penelitian adalah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan

reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Dalam penelitian ini penulis

mengambil objek atau tempat pada salah satu Store The Little Things She Needs

yang beralamat di Summarecon Mall Bekasi Jl.Boulevard Ahmad Yani Blok M

Sentra, Bekasi Utara, Jawa Barat 17142.

3.2 Data atau Variabel Yang Digunakan

3.2.1 Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer

merupakan data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia

dalam bentuk terkomplikasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari

melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita

jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan

informasi ataupun data (Sarwono, 2006).

3.2.3 Variabel Penelitian

Menurut Marzuki (2005) variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai.

Menurut fungsinya, variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas (variabel

pengaruh) dan variabel terikat (variabel terpengaruh). Dalam penelitian ini yang

terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat diuraikan sebagai berikut :

c. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Merupakan variabel yang dapat mempengaruhi variabel terikat, adapun yang

merupakan variabel bebas yaitu :

4. Word of Mouth (X1)

5. Brand Image (X2)

6. Persepsi Harga (X3)

Page 77: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

22

d. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Merupakan variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel bebas. Adapun variabel

terikat dalam penelitian ini adalah Minat Beli (Y).

Tabel 3.1

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional Indikator

1. Word of Mouth

(X1)

Word Of Mouth adalah

Kegiatan pemasaran

melalui perantara orang

ke orang baik secara

lisan, tulisan, maupun

lewat alat komunikasi

elektronik yang

terhubung internet yang

didasari oleh pengalaman

atas produk atau jasa

menurut Kotler dan

Keller (2009).

5. Membicarakan

6. Mempromosikan

7. Merekomendasikan

8. Mengulas (review)

2. Brand Image

(X2)

Merek adalah kombinasi

dari sebuah nama, tanda,

simbol, atau desain untuk

mengidentifikasikan

barang dan jasa dari satu

usaha atau kelompok

usaha yang

dikembangkan menjadi

merek dagang dan

membedakan diri dari

pesaing, menciptakan

5. Merek produk

merupakan merek

terkenal.

6. Merek produk

merupakan merek

yang fashionable.

7. Merek produk

mudah diingat

dalam pikiran

konsumen.

8. Merek produk

Page 78: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

23

Tabel 3.1

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional (Lanjutan)

No. Variabel Definisi Operasional Indikator

pengaruh dan

menghasilkan nilai bagi

perusahaan menurut

Hasan (2014).

tersebut mempunyai

reputasi yang baik dimata

konsumen.

3. Persepsi Harga

(X3)

Harga sebagai jumlah

uang yang dibebankan

untuk produk atau jasa,

atau keseluruhan nilai

yang pelanggan tukaran

untuk memiliki atau

menggunakan manfaat

dari produk atau jasa

menurut Kotler &

Armstrong (2010)

5. Keterjangkauan

harga

6. Kesesuaian harga

dengan kualitas

produk

7. Perbandingan harga

dengan produk

sejenis

8. Daya saing harga

4. Minat Beli (Y) Minat beli adalah

tahapan yang dilakukan

konsumen sebelum

merencanakan untuk

membeli suatu produk

menurut Tafan Russuardi

(2012).

5. Keamanan untuk

mencari informasi

terhadap suatu

produk atau jasa.

6. Kesediaan untuk

membayar barang

atau jasa.

7. Menceritakan hal

yang positif.

8. Kecenderungan

untuk

merekomendasikan.

Page 79: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

24

3.3 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis melakukan

metode pengumpulan data dengan metode sebagai berikut :

4. Kuisioner

Menurut Sugiyono (2004) kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Adapun skala yang digunakan untuk

mengukur indikator-indikator pada variabel-variabel bebas dan terikat dalam

penelitian ini adalah skala likert dengan skala 5-1 ke dalam bentuk checklist (√)

terhadap pernyataan maupun pertanyaan yang mewakili pendapat dari responden.

f. Sangat Setuju : 5

g. Setuju : 4

h. Netral : 3

i. Tidak Setuju : 2

j. Sangat Tidak Setuju : 1

5. Populasi

Menurut Sugiyono (2008) populasi adalah kumpulan individu atau obyek

penelitian yang memiliki kualitas dan karakteristik yang ditetapkan. Berdasarkan

kualitas dan karakteristik tersebut, populasi dapat diartikan wilayah generalisasi

yang terdiri atas subyek atau obyek yang memiliki karakteristik dan kualitas

tertentu yang ditetapkan oleh seorang peneliti untuk dipelajari yang kemudian

ditarik sebuah kesimpulan. Untuk penelitian ini populasi yang digunakan adalah

seluruh konsumen The Little Things She Needs Summarecon Mall Bekasi.

6. Sampel

Menurut Sugiyono (2010) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Rao Purba dalam Ghazali (2006),

karena ukuran populasi tidak teridentifikasi, maka untuk menentukan ukuran

sampel penelitian dari populasi tersebut dapat digunakan rumus:

Page 80: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

25

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

= Tingkat Keyakinan Yang Dibutuhkan 5% (1,96)

Moe = Margin Of Error (10%)

Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka jumlah sampel atau responden yang

harus diteliti adalah 96,04 responden namun untuk memudahkan penelitian maka

peneliti mengambil sampel sebanyak 100 responden dari konsumen The Little

Things She Needs Summarecon Mall Bekasi.

3.4 Hipotesis

Menurut Suryabrata (2000), Hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan

parameter yang akan diuji melalui statistik sample. Dalam penggunaannya sehari-

hari hipotesa ini sering juga disebut dengan hipotesis, tidak ada perbedaan makna

di dalamnya. Hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau salahnya

dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan

mengujinya.

H1

H2

H3

H4

Gambar 3.1

Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara yang mungkin benar atau

mungkin salah. Bedasarkan kerangka pemikiran di atas dan jenis hipotesis yang

digunakan, maka penulis menyimpulkan anggapan sementara yang dirumuskan

secara statistik sebagai berikut :

Word of Mouth

Brand Image

Persepsi Harga

Minat Beli

Page 81: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

26

H1 : Adanya pengaruh Word of Mouth terhadap minat beli pada The Little

Things She Needs.

H2 : Adanya pengaruh Brand Image terhadap minat beli pada The Little Things

She Needs.

H3 : Adanya pengaruh Persepsi harga terhadap minat beli pada The Little Things

She Needs.

H4 : Adanya pengaruh Word of Mouth, Brand Image, dan Persepsi Harga

terhadap minat beli pada The Little Things She Needs.

3.5 Alat Analisis Yang Digunakan

3.5.1 Uji Validitas

Menurut Ghozali (2001) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuisioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner

tersebut. Langkah selanjutnya adalah secara statistik, angka korelasi yang

diperoleh dengan melihat tanda bintang pada hasil skor total, atau

membandingkan dengan angka bebas korelasi nilai r yang menunjukkan valid.

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ √ ∑ ∑

Keterangan :

r = Koefisien korelasi

X = Skor setiap pertanyaan atau item

Y = Skor total

n = Jumlah responden

Pada penelitian ini uji validitas akan dilakukan dengan bantuan program SPSS

(Statistical Package for Social Sciences). Untuk menentukan nomor-nomor item

yang valid dan yang gugur, perlu dikonsultasikan dengan tabel r product moment.

Kriteria penilaian uji validitas adalah :

Page 82: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

27

c. Apabila r hitung > r tabel (pada taraf signifikansi 5%), maka dapat

dikatakan item kuesioner tersebut valid.

d. Apabila r hitung < r tabel (pada taraf signifikansi 5%), maka dapat

dikatakan, maka dapat dikatakan item kuesioner tidak valid.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2001) reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau

handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu.

Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam

penelitian ini adalah menggunakan rumus koefisien. Untuk mengetahui kuisioner

tersebut sudah reliabel akan dilakukan pengujian reliabilitas kuisioner dengan

bantuan komputer program SPSS. Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah sebagai

berikut :

c. Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi

60% atau 0,6 maka kuisioner tersebut reliabel.

d. Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi

60% atau 0,6 maka kuisioner tersebut tidak reliabel.

Keterangan :

= Koefisien reliabilitas

= Jumlah item pertanyaan yang diuji

= Jumlah varian skor tiap item

= Varians total

3.5.3 Uji Asumsi Klasik

Pada penelitian ini penulis akan menggunakan analisis regresi berganda. Salah

satu syarat untuk bisa menggunakan persamaan regresi berganda adalah

terpenuhinya uji asumsi klasik. Setelah model yang akan diuji memenuhi asumsi

Page 83: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

28

klasik, dan regresi, maka tahap selanjutnya dilakukan statistik. Uji statistik yang

dilakukan adalah uji t dan uji F. Maksud dari uji t adalah pengujian untuk

membuktikan adanya pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen.

Sedangkan uji F adalah pengujian untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh

secara bersama-sama dari variabel independen terhadap dependen. Asumsi Klasik

merupakan salah satu pengujian prasyarat pada regresi linear berganda. Menurut

Gujarati (2006) agar model regresi tidak bias atau agar model regresi BLUE (Best

Linear Unbiased Estimator) maka perlu dilakukan uji asumsi klasik terlebih

dahulu. Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik atas persamaan regresi sederhana yang digunakan.

Pengujian ini terdiri dari:

4. Uji Normalitas Data

Uji Normalitas data merupakan pengujian asumsi klasik paling utama yang harus

dilakukan oleh peneliti. Dalam melakukan penelitian, data harus mendekati

distribusi normal. Dalam penelitiannya, Adisetiawan (2011) mengungkapkan

bahwa tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau

tidak. Kenormalan suatu data merupakan syarat wajib suatu yang harus terpenuhi

dalam model regresi linear. Menurut Ghozali (2005), Salah satu cara untuk

mengetahui apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak dapat

melihat normal probability plots. Pengujian ini dilakukan dengan cara melihat

titik-titik penyebaran data terhadap garis diagonal pada grafik. Kriteria

pengambilan keputusan analisis normal probability plots adalah sebagai berikut:

c. Apabila data (yang dapat dilihat dari titik-titik pada grafik)

menyebar dan mengikuti garis diagonal, maka dapat

disimpulkan bahwa data mengikuti pola distribusi normal.

d. Apabila data (yang dapat dilihat dari titik-titik pada grafik)

menyebar dan cenderung menjauh dari garis diagonal serta

tidak mengikuti agar garis diagonal, maka dapat disimpulkan

data tidak menunjukkan pola distribusi normal.

Page 84: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

29

5. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Salah satu cara yang dapat

digunakan untuk uji multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan

variance inflation factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS.

Apabila nilai tolerance lebih tinggi dari 0,1 atau VIF lebih kecil dari 10 maka

dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.

6. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,

maka disebut homoskedastisitas, sebaliknya jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas,

karena jika terdapat heteroskedastisitas maka varians tidak konstan sehingga dapat

menyebabkan biasnya standar error. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada

tidaknya heteroskedastisitas, salah satunya adalah dengan melihat scatter plot.

Suatu model regresi yang baik apabila pada diagram pencar residualnya tidak

membentuk pola tertentu dan datanya berpencar di sekitar nol (pada sumbu Y).

Selain itu tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah,

menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit.

3.5.4 Analisis Linear Berganda

Menurut Sugiyono (2014) bahwa analisis regresi linear berganda bermaksud

meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium),

bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediator dimanipulasi

(dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi linear berganda akan dilakukan

bila jumlah variabel independennya minimal 2. Persamaan regresi linear berganda

yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

Page 85: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

30

Keterangan :

Y = Variabel terikat

α = Konstanta

β1-βn = Koefisien regresi

X1-Xn = Variabel bebas

3.5.5 Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Priyatno (2014) analisis determinasi digunakan untuk mengetahui

presentase sumbangan pengaruh variabel bebas (X1, X2,....X3) secara serentak

terhadap variabel terikat (Y). Koefisien ini menunjukan seberapa besar presentase

variasi variabel bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi

terikat. sama dengan 0, maka tidak ada sedikit pun presentase sumbangan

pengaruh yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat, atau variasi

variabel bebas yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikit pun variasi

variabel terikat. Sebaliknya sama dengan 1, maka presentase sumbangan

pengaruh yang diberikan variabel bebas yang digunakan dalam model

menjelaskan 100% variasi variabel terikat.

3.5.6 Uji T (Parsial)

Menurut Priyatno (2014) uji t hitung adalah pengujian signifikansi untuk

mengetahui pengaruh variabel X1, X2, dan X3 terhadap Y secara parsial, apakah

berpengaruh signifikan atau tidak. Untuk mengetahui hasil signifikan atau tidak,

angka T hitung akan dibandingkan dengan T tabel. Dengan kriteria pengujian

sebagai berikut :

c. Jika T tabel > T hitung maka Ho diterima.

d. Jika T tabel < T hitung maka Ho ditolak.

Berdasarkan Signifikansi:

c. Jika Signifikansi > 0,05 maka Ho diterima.

d. Jika Signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak.

Page 86: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

31

3.5.7 Uji F (Simultan)

Menurut Priyatno (2014) Uji F yaitu uji koefisien regresi secara bersama-sama.

Uji ini untuk menguji signifikansi pengaruh beberapa variabel bebas terhadap

variabel terikat. Pengujian yang mengunakan tingkat signifikan 5%.

Kriteria Pengujian:

c. Jika F hitung ≤ F tabel maka Ho diterima.

d. Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak.

Page 87: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

32

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Data dan Profile Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah salah satu Store The Little Things She

Needs yang terletak di Summarecon Mall Bekasi Jl.Boulevard Ahmad Yani Blok

M Sentra, Bekasi Utara, Jawa Barat 17142 pada bulan Juni 2020 dengan jumlah

sampel sebanyak 100 responden dan jumlah seluruh pernyataan sebanyak 16

butir, 4 butir untuk pernyataan variabel word of mouth (X1), 4 butir untuk

pernyataan variabel brand image (X2), 4 butir untuk pernyataan variabel persepsi

harga (X3), dan 4 butir untuk pernyataan variabel minat beli (Y) yang diambil

sebagai sampel. Selain itu, terdapat 3 karakter responden dibedakan berdasarkan

jenis kelamin, usia, dan pekerjaan.

The Little Things She needs merupakan perusahan sepatu untuk wanita. The Little

Things She Needs. Sepatu ini merupakan sebuah brand dari Metroxgroup yaitu

perusahaan lifestyle retail yang fokus pada pasar menengah keatas. Pada

departemen fashion, Metroxgroup menawarkan berbagai produk dari ujung kepala

sampai ujung kaki. Sementara, alas kaki menjadi produk terkuat dari perusahaan

ini, ada berbagai merek pakaian dan aksesoris. Store The Little Things She Needs

selain di Summarecon Mall Bekasi juga ada di Grand Metropolitan, Grand Glaxy

Park, dan ada pula di luar Bekasi seperti Jakarta, Depok, Bogor, Semarang.

Dipenelitian ini peneliti lebih memfokuskan di Store Summarecon Mall Bekasi.

Banyak masyarakat sekitar yang antusias mengunjungi Summarecon Mall

Bekasi ini, yang menjadikan sebagai kebutuhan mereka misalnya berbelanja, atau

sekedar refreshing. Mall yang berlantaikan 4 ini, dilengkapi dengan gedung

bioskop, resto, life music dan masih banyak lagi.

4.2 Analisis Pembahasan dan Hasil Penelitian

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berikut ini adalah tabel responden di Store The Little Things She Needs

Summarecon Mall Bekasi berdasarkan Usia :

Page 88: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

33

Tabel 4.1

Usia Responden

Usia Jumlah Responden Presentase

<19 tahun 7 7%

20-30 tahun 89 89%

>30 tahun 4 4%

Total 100 100%

Sumber : Data diolah, 2020

Sumber : Data diolah, 2020

Gambar 4.1

Usia Responden

Dari tabel dan gambar diatas menunjukkan bahwa karakteristik responden

berdasarkan usia dari 100 responden yaitu usia <19 tahun 7 orang atau 7% berusia

20-30 tahun 89 orang (89%) berusia >30 tahun ada 4 orang atau 4%. Jika dilihat

dari usia responden tersebut maka yang terbanyak adalah responden berusia antar

20-30 tahun yaitu 89%.

7%

89%

4%

Usia

<19 Tahun 20-30 Tahun >30 Tahun

Page 89: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

34

4.2.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut ini adalah tabel responden di Store The Little Things She Needs

Summarecon Mall Bekasi berdasarkan Jenis Kelamin :

Tabel 4.2

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase

Laki-laki 15 15%

Perempuan 85 85%

Total 100 100%

Sumber : Data diolah, 2020

Sumber : Data diolah, 2020

Gambar 4.2

Jenis Kelamin Responden

Dari tabel dan gambar diatas menunjukkan bahwa karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin dari 100 responden didapatkan yaitu 16 orang atau 16%

berjenis kelamin laki-laki dan 84 orang atau 84% berjenis kelamin perempuan.

15%

85%

Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan

Page 90: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

35

Jika dilihat dari jenis kelamin responden tersebut maka yang terbanyak adalah

responden perempuan.

4.2.3 Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan

Berikut ini adalah tabel responden di Store The Little Things She Needs

Summarecon Mall Bekasi berdasarkan Pekerjaan :

Tabel 4.3

Pekerjaan Responden

Pekerjaan

Responden

Jumlah

Responden

Presentase

Pelajar 7 7%

Mahasiswa/i 66 66%

Wiraswasta 13 13%

Lain-Lain 14 14%

Total 100 100%

Sumber : Data diolah, 2020

Sumber : Data diolah, 2020

Gambar 4.3

Pekerjaan Responden

7%

66%

13%

14%

Pekerjaan

Pelajar Mahasiswa Wiraswasta Lain-lain

Page 91: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

36

Dari tabel dan gambar diatas menunjukan bahwa karakteristik responden

berdasarkan pekerjaan dari 100 responden yaitu 7 orang (7%) berstatus sebagai

pelajar, 66 orang (66%) berstatus sebagai mahasiswa/i, 13 orang (13%) berstatus

sebagai wiraswasta dan 14 orang (14%) memilih lain-lain yang tidak ada didalam

pilihan pekerjaan responden ini. Jika dilihat dari pekerjaan responden maka yang

terbanyak adalah mahasiswa/i sebanyak 66 orang atau 66%.

4.2.4 Tanggapan Responden terhadap Word of Mouth (X1)

Dari 4 pernyataan mengenai variabel word of mouth (X1), tanggapan responden

terhadap word of mouth produk The Little Things She Needs Summarecon Mall

Bekasi dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4.4

Depenelitian Tanggapan Responden terhadap Word of Mouth (X1)

No Pernyataan SS S N TS STS Total

1 X1_1 31

(31%)

69

(69%)

0

(0%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

2 X1_2 0

(0%)

100

(100%)

0

(0%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

3 X1_3 34

(34%)

65

(54%)

1

(1%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

4 X1_4 32

(32%)

68

(68%)

0

(0%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

Total 97 302 1 0 0 400

Total Persen 24,25% 75,5% 0,25% 0% 0% 100%

Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa persentase terbesar pada

tanggapan responden mengenai word of mouth sebesar 75,5% pada kolom setuju.

Artinya bahwa word of mouth memilih tanggapan nilai positif bagi responden.

Page 92: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

37

4.2.5 Tanggapan Responden terhadap Brand Image (X2)

Dari 4 pernyataan mengenai variabel brand image (X2), tanggapan responden

terhadap brand image produk The Little Things She Needs Summarecon Mall

Bekasi dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut :

Tabel 4.5

Depenelitian Tanggapan Responden terhadap Brand Image (X2)

No Pernyataan SS S N TS STS Total

1 X2_1 42

(42%)

44

(44%)

14

(14%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

2 X2_2 39

(39%)

48

(48%)

13

(13%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

3 X2_3 36

(36%)

46

(46%)

18

(18%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

4 X2_4 35

(35%)

51

(51%)

14

(14%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

Total 152 189 59 0 0 400

Total Persen 38% 47,25% 14,75% 0% 0% 100%

Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa persentase terbesar pada tanggapan

responden mengenai brand image sebesar 47,25% pada kolom setuju. Artinya

bahwa brand image memilih tanggapan nilai positif bagi responden.

4.2.6 Tanggapan Responden terhadap Persepsi Harga (X3)

Dari 4 pernyataan mengenai variable persepsi harga (X3), tanggapan responden

terhadap persepsi harga produk The Little Things She Needs Summarecon Mall

Bekasi dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut :

Page 93: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

38

Tabel 4.6

Depenelitian Tanggapan Responden terhadap Persepsi Harga (X3)

No Pernyataan SS S N TS STS Total

1 X3_1 38

(38%)

45

(45%)

17

(17%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

2 X3_2 34

(34%)

48

(48%)

17

(17%)

1

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

3 X3_3 40

(40%)

51

(51%)

8

(8%)

1

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

4 X3_4 39

(39%)

49

(49%)

11

(11%)

1

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

Total 151 193 53 3 0 400

Total Persen 37,75% 48,25% 13,25% 0,75% 0% 100%

Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa persentase terbesar pada tanggapan

responden mengenai persepsi harga sebesar 48,25% pada kolom setuju. Artinya

bahwa persepsi harga memilih tanggapan nilai positif bagi responden.

4.2.7 Tanggapan Responden terhadap Minat Beli (Y)

Dari 4 pernyataan mengenai variabel minat beli (Y), tanggapan responden

terhadap minat beli produk The Little Things She Needs Summarecon Mall

Bekasi dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut :

Tabel 4.7

Depenelitian Tanggapan Responden terhadap Minat Beli (Y)

No Pernyataan SS S N TS STS Total

1 Y_1 40

(40%)

54

(54%)

6

(6%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

Page 94: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

39

Tabel 4.7

Depenelitian Tanggapan Responden terhadap Minat Beli (Y) (Lanjutan)

No Pernyataan SS S N TS STS Total

2 Y_2 43

(43%)

53

(53%)

4

(4%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

3 Y_3 37

(37%)

58

(58%)

5

(5%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

4 Y_4 30

(30%)

61

(61%)

9

(9%)

0

(0%)

0

(0%)

100

(100%)

Total 150 226 24 0 0 400

Total Persen 37,5% 56,5% 6% 0% 0% 100%

Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa persentase terbesar pada tanggapan

responden mengenai minat beli sebesar 56,5% pada kolom setuju. Artinya bahwa

minat beli memilih tanggapan nilai positif bagi responden.

4.2.8 Uji Validitas

Pengujian validitas instrument penelitian dilakukan dengan menggunakan SPSS

22. Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang digunakan dalam

penelitian ini, dimana keseluruhan variabel penelitian memuat pernyataan yang

harus dijawab oleh responden.

Kriteria pengujian validitas adalah sebagai berikut :

4. Jika r hitung ≥ r tabel maka instrument atau item-item pernyataan

berkorelasi signifikan terhadap total dinyatakan valid.

5. Jika r hitung ≤ r tabel maka instrument atau item-item pernyataan tidak

korelasi signifikan terhadap total dinyatakan tidak valid.

6. Nilai r tabel dapat dilihat pada tabel statistik r dengan n=100 atau df=n-

2=98 dan dengan signifikansi 0,05 maka didapat nilai r tabel=0,1966

Page 95: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

40

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas

Variabel r Hitung r Tabel Keterangan

X1.1 0,497 0,1966 Valid

X1.2 0,266 0,1966 Valid

X1.3 0,751 0,1966 Valid

X1.4 0,805 0,1966 Valid

X2.1 0,875 0,1966 Valid

X2.2 0,807 0,1966 Valid

X2.3 0,842 0,1966 Valid

X2.4 0,881 0,1966 Valid

X3.1 0,807 0,1966 Valid

X3.2 0,843 0,1966 Valid

X3.3 0,797 0,1966 Valid

X3.4 0,725 0,1966 Valid

Y1.1 0,755 0,1966 Valid

Y1.2 0,793 0,1966 Valid

Y1.3 0,801 0,1966 Valid

Y1.4 0,795 0,1966 Valid

Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.8, maka dapat diketahui bahwa

pernyataan-pernyataan pada variabel indepent (Word of Mouth, Brand Image, dan

Persepsi Harga) dan variabel dependent (Minat Beli) memiliki r hitung > daripada

r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan item pernyataan (indikator)

yang terdapat dalam seluruh variabel tersebut adalah valid.

4.2.9 Uji Reliabilitas

Uji realibilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s Alpha.

Kuesioner dikatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

Page 96: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

41

konsisten dari waktu ke waktu. Adapun cara yang digunakan untuk menguji

realibilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah menggunakan Cronbach’s Alpha

dengan kriteria sebagai berikut :

c. Apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari o,6 maka kuesioner

tersebut reliable.

d. Apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih kecil dari 0,6 maka kuesioner

tersebut tidak reliable.

Hasil uji realibilitas dalam penelitian ini, yang didasarkan pada

Cronbach’s Alpha disajikan dalam tabel 4.9 berikut ini :

Tabel 4.9

Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s

Alpha

Batas r Keterangan

Word of Mouth

(X1) 0.725 0.600 Reliabel

Brand Image

(X2) 0.830 0.600 Reliabel

Persepsi Harga

(X3) 0.813 0.600 Reliabel

Minat Beli

(Y)

0.811 0.600 Reliabel

Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pernyataan-pernyataan pada

variabel (Word of Mouth, Brand Image, dan Persepsi Harga) dan variabel

dependent (Minat Beli) memiliki nilai Cronbach’s Alpha > daripada batas r, maka

dapat disimpulkan bahwa kesuluruhan item pertanyaan (Indikator) yang terdapat

dalam seluruh variabel tersebut adalah Reliabel.

Page 97: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

42

4.2.10 Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi

normal atau tidak. Dengan menggunakan alat SPSS 22 tes normalitas dapat

dilakukan dengan menggunakan uji one sample kolmogrov-smirnov dengan

kriteria sebagai berikut :

c. Asymp. Sig > 0,05, maka data terdistribusi normal

d. Asymp. Sig < 0,05, maka data tidak terdistribusi normal

Tabel 4.10

Uji Normalitas

Sumber : Data diolah, 2020

Hasil uji Kolmogrov-Smirnov pada Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas menunjukkan

hasil Kolmogro-Smirnov sebesar 0,079 dengan nilai probabilitas signifikan

(Asymp.Sig) sebesar 0,126. Karena nilai p atau Asymp. Sig > 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. Dengan kata lain, model

regresi penelitian ini terdistribusi normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual

N 100

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 1,37884831

Most Extreme Differences Absolute ,079

Positive ,079

Negative -,059

Test Statistic ,079

Asymp. Sig. (2-tailed) ,126

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 98: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

43

4.2.11 Uji Multikolinearitas

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolonieritas didalam model

regresi, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut:

c. Nilai Tolerance harus lebih besar dari 0,10

d. Nilai Variance Infaltion Factor (VIF) lebih kecil dari 10.

Hasil uji multikolonieritas dapat diketahui pada tabel 4.10 :

Tabel 4.11

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3,200 2,772 1,155 ,251

WOM ,338 ,175 ,161 1,933 ,056 ,868 1,152

BrandImage ,245 ,090 ,317 2,735 ,007 ,445 2,245

PersepsiHarga ,246 ,097 ,301 2,550 ,012 ,431 2,322

a. Dependent Variable: Minat Beli

Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan hasil uji pada Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolonieritas terlihat

bahwa nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10.

bahwa dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas.

4.2.12 Uji Heteroskedastisitas

Dengan melihat grafik plot antara nilai variabel terikat (SRESID) dengan residual

(ZPRED). Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola yang

teratur (menyempit, melebar maupun bergelombang) maka terjadi

heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas

dan dibawah maupun diatas angka 0 pada sumbu Y, maka terjadi

homoskedastisitas.

Page 99: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

44

Sumber : Data diolah, 2020

Gambar 4.4

Uji Heteroskedastisitas

Dari gambar diatas tidak ada pola yang jelas, titik-titik menyebar diatas

dan dibawah.Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada heteroskedastisitas.

4.2.13 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis dalam penelitian ini adalah analisis Regresi Linier Berganda.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel Word of Mouth (X1),

Brand Image (X2), dan Persepsi Harga (X3) terhadap Minat Beli (Y) pada The

Little Things She Needs Summarecon Mall Bekasi. Berikut ini tabel hasil Regresi

Linier Berganda.

Page 100: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

45

Tabel 4.12

Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3,200 2,772 1,155 ,251

WOM ,338 ,175 ,161 1,933 ,056 ,868 1,152

BrandImage ,245 ,090 ,317 2,735 ,007 ,445 2,245

PersepsiHarga ,246 ,097 ,301 2,550 ,012 ,431 2,322

a. Dependent Variable: Minat Beli

Sumber : Data diolah, 2020

Dari tabel Coefficients diatas diperoleh rumus regresi linier sebagai berikut :

Y = a + B1X1 + B2X2 + B3X3

Y = 3,200 + 0,338X1 + 0,245X2 + 0, 246X3

Keterangan :

Y = Minat Beli

a = Konstanta

B1B2 = Koefisien regresi

X1 = Word of Mouth

X2 = Brand Image

X3 = Persepsi Harga

Penjelasan dari angka-angka tersebut sebagai berikut :

5. Konstanta sebesar 3,200 artinya jika Word of Mouth (X1), Brand Image

(X2), dan Persepsi Harga (X3) nilainya adalah 0 (nol) maka besarnya

Minat Beli (Y) nilainya adalah sebesar 3,200.

6. Nilai Koefisien Word of Mouth (X1) sebesar 0,338 hal ini menunjukkan

jika variabel bebas lainnya bernilai tetap dan word of mouth mengalami

kenaikan satuan, maka minat beli (Y) akan mengalami peningkatan

sebesar 0,338 satuan. Pada beta standardized coeffcients sebesar 0,161

Page 101: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

46

artinya besarnya pengaruh variabel persepsi harga terhadap keputusan

pembelian adalah sebesar 0,161 atau 16,1%.

7. Nilai koefisien Brand Image (X2) sebesar 0,245 hal ini menunjukkan jika

variabel bebas lainnya bernilai tetap dan brand image mengalami kenaikan

1 satuan, maka minat beli (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,245

satuan. Pada beta standardized coeffcients sebesar 0,317 artinya besarnya

pengaruh variabel brand image terhadap minat beli adalah sebesar 0,317

atau 31,7%.

8. Nilai koefisien Persepsi Harga (X3) sebesar 0,246 hal ini menunjukkan

jika variabel bebas lainnya bernilai tetap dan persepsi harga mengalami

kenaikan 1 satuan, maka minat beli (Y) akan mengalami peningkatan

sebesar 0,246 satuan. Pada beta standardized coeffcients sebesar 0,301

artinya besarnya pengaruh variabel persepsi harga terhadap minat beli

adalah sebesar 0,301 atau 30,1%.

4.2.14 Uji t (Parsial)

Uji t ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen.

Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai signifikan dengan taraf nyata

5% (α = 0,05). Berikut adalah tabel hasil uji t :

Tabel 4.13

Hasil Uji t ( Parsial )

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3,200 2,772 1,155 ,251

WOM ,338 ,175 ,161 1,933 ,056 ,868 1,152

BrandImage ,245 ,090 ,317 2,735 ,007 ,445 2,245

PersepsiHarga ,246 ,097 ,301 2,550 ,012 ,431 2,322

a. Dependent Variable: Minat Beli

Sumber : Data diolah, 2020

Page 102: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

47

Berdasarkan hasil pengolahan data tabel 4.13 maka dapat diperoleh hasil

uji T (parsial) adalah sebagai berikut :

d. Variabel Word of Mouth tidak berpengaruh terhadap minat beli secara

parsial.

5. Hipotesis

Ha: Word of Mouth berpengaruh terhadap minat beli pada The Little Things She

Needs.

6. Nilai signifikansi

Berdasarkan tabel tentang hasil uji regresi linier berganda maka didapatkan nilai

signifikansi sebesar 0,056.

7. Kriteria pengujian

Nilai sign > 0,05 maka Ha ditolak

Nilai sign < 0,05 maka Ha diterima

8. Kesimpulan

Nilai sign. sebesar 0,056 > 0,05, maka Ha ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa

word of mouth secara parsial tidak berpengaruh terhadap minat beli pada The

Little Things She Needs.

e. Variabel Brand Image berpengaruh terhadap minat beli secara parsial

2. Hipotesis

Ha: Brand Image berpengaruh terhadap minat beli pada The Little Things She

Needs.

3. Nilai signifikansi

Berdasarkan tabel tentang hasil uji regresi linier berganda maka didapatkan nilai

signifikansi sebesar 0,007.

4. Kriteria pengujian

Nilai sign > 0,05 maka Ha ditolak

Nilai sign < 0,05 maka Ha diterima

Page 103: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

48

5. Kesimpulan

Nilai sign. sebesar 0,007 < 0,05, maka Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa

brand image secara parsial berpengaruh terhadap minat beli pada The Little

Things She Needs.

f. Variabel persepsi harga berpengaruh terhadap minat beli secara parsial

2. Hipotesis

Ha: Persepsi Harga berpengaruh terhadap minat beli pada The Little Things She

Needs.

3. Nilai signifikansi

Berdasarkan tabel tentang hasil uji regresi linier berganda maka didapatkan nilai

signifikansi sebesar 0,012.

4. Kriteria pengujian

Nilai sign > 0,05 maka Ha ditolak

Nilai sign < 0,05 maka Ha diterima

5. Kesimpulan

Nilai sign. sebesar 0,012 < 0,05, maka Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa

persepsi harga secara parsial berpengaruh terhadap minat beli pada The Little

Things She Needs.

Dari hasil output SPSS pada tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel word of

mouth memiliki nilai signifikan sebesar 0,056 yaitu lebih besar dari 0,05 sehingga

H0 diterima dan Ha ditolak. Variabel brand image memiliki nilai signifikan

sebesar 0,007 yaitu lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.

Variabel persepsi harga memiliki nilai signifikan sebesar 0,012 lebih kecil dari

0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti variabel brand image

dan persepsi harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli pada

The Little Things She Needs, sedangkan variabel word of mouth tidak

berpengaruh terhadap minat beli pada the little things she needs.

Page 104: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

49

4.2.15 Uji F (Simultan)

Uji ini untuk menguji signifikansi pengaruh beberapa variabel bebas terhadap

variabel terikat. Pengujian yang mengunakan tingkat signifikan 0,1. Kriteria

Pengujian:

e. Jika F hitung ≤ F tabel maka H0 diterima.

f. Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak.

Tabel 4. 14

Uji F ( Simultan )

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 139,019 3 46,340 23,635 ,000

Residual 188,221 96 1,961

Total 327,240 99

a. Dependent Variable: Minat Beli

b. Predictors: (Constant), PersepsiHarga, WOM, BrandImage

Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan data pada tabel 4.14 diperoleh F hitung sebesar 23,635 dengan

tingkat signifikasi 0,000 < 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi minat beli pada The Little Things She Needs atau dapat dikatakan

bahwa variabel word of mouth (X1), variabel brand image (X2), dan variabel

persepsi harga (X3) secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat beli.

4.2.16 Koefisien Determinasi (R2)

Nilai koefisien determinasi menunjukan seberapa besar persentase model

regresi mampu menjelaskan variabel dependen. Batas nilai R2 adalah 0≤R

2≥1

sehingga apabila R2 sama dengan 0 (nol) berarti variabel tidak bebas tidak dapat

dijelaskan oleh variabel bebas secara serempak, sedangkan jika R2

sama dengan 1

berarti variabel bebas dapat menjelaskan variabel bebas secara serempak.

Page 105: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

50

Tabel 4.15

Koefisien Determinasi (R2)

Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan jika Word of Mouth, Brand Image dan

Persepsi Harga berpengaruh sebesar 0,407 atau 40,7% terhadap Minat Beli,

sedangkan 0,593 atau 59,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

4.3 Rangkuman Hasil Penelitian

Berikut ini adalah rangkuman dari penelitian yang sudah dilakukan :

Tabel 4.16

Rangkuman Hasil Penelitian

No. Metode

Perhitungan

Hasil Keterangan

1. Uji Validitas Nilai r hitung >

nilai r tabel

Data yang didapat dari

kuesioner terhadap semua

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-Watson

1 ,652

a ,425 ,407 1,400 1,680

a. Predictors: (Constant), PersepsiHarga, WOM, BrandImage

b. Dependent Variable: Minat Beli

Page 106: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

51

Tabel 4.16

Rangkuman Hasil Penelitian (Lanjutan)

No. Metode

Perhitungan

Hasil Keterangan

r hitung > 0,1966 variabel X dan Y dinyatakan

valid karena masing-masing

pernyataan memiliki nilai r

hitung > nilai r tabel bernilai

0,196.

2. Uji Reliabilitas

Nilai Cronbach’s

Alpha > 0,6 :

5. WOM

0,725 > 0,6

6. Brand

Image

0,830 > 0,6

7. Persepsi

Harga

0,813 > 0,6

8. Minat Beli

0,811 > 0,6

Pernyataan-pernyataan yang

diajukan dalam kuesioner

terhadap semua variabel X dan

Y dinyatakan reliable karena

bernilai Cronbach Alpha > 0,6.

3. Uji Normalitas Nilai probabilitas

signifikan sebesar

0.126

Asymp. Sig > 0,05 maka data

terdistribusi normal. Asymp.

Sig < 0,05 maka data tidak

terdistribusi normal. Maka

dapat disimpulkan bahwa data

terdistribusi secara normal.

Page 107: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

52

Tabel 4.16

Rangkuman Hasil Penelitian (Lanjutan)

No. Metode

Perhitungan

Hasil Keterangan

4. Uji

Multikolinearitas

Nilai tolerance dan

nilai VIF :

4. WOM :

0,868 dan

1,152

5. Brand

Image :

0,445 dan

2,245

6. Persepsi

Harga :

0,431 dan

2,322

Hasil Uji Multikolinearitas

terlihat bahwa nilai tolerance

lebih besar dari 0,10 dan nilai

VIF lebih kecil dari 10. Bahwa

dapat disimpulkan tidak ada

multikolinearitas.

5. Uji

Heteroskedastisitas

Titik-titik

menyebar diatas

dan dibawah

maupun diatas

angka 0 pada

sumbu Y.

Berdasarkan grafik scatter

tidak ada pola yang jelas, titik-

titik menyebar diatas dan

dibawah. Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada

heteroskedastisitas.

6. Regresi Linier

Berganda

Y = 3,200 +

0,338X1 +

0,245X2 + 0,

246X3

Variabel Brand Image dan

Persepsi Harga memiliki

pengaruh terhadap Minat Beli,

sedangkan variable Word of

Mouth tidak memiliki

Page 108: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

53

Tabel 4.16

Rangkuman Hasil Penelitian (Lanjutan)

No. Metode

Perhitungan

Hasil Keterangan

pengaruh terhadap minat beli.

7. Uji t (Parsial) 4. WOM

0,056 >

0.05

5. Brand

Image

0,007 <

0,05

6. Persepsi

Harga

0,012 <

0,05

Hasil penelitian membuktikan

bahwa variabel brand image,

dan persepsi harga masing-

masing mempunyai pengaruh

secara parsial terhadap minat

beli, sedangkan variabel word

of mouth tidak mempunyai

pengaruh secara parsial

terhadap minat beli.

8. Uji F (Simultan) 0,000 < 0,05

H0 ditolak

Penelitian membuktikan bahwa

variabel word of mouth, brand

image, dan persepsi harga

mempuyai pengaruh secara

simultan terhadap minat beli.

9. Koefisien

Determinasi

Adjusted R Square

sebesar 0,407 atau

(40,7%)

Word of Mouth, Brand Image,

dan Persepsi Harga

berpengaruh sebesar 0,407 atau

40,7% terhadap Minat Beli,

sedangkan 0,593 atau 59,3%

dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak diteliti.

Page 109: Perpustakaan Universitas Gunadarmatitiayem.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/78456/wom.pdf · universitas gunadarma fakultas ekonomi pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi

54

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, tentang

pengaruh word of mouth, brand image, dan persepsi harga terhadap minat beli

pada The Little Things She Needs Summarecon Mall Bekasi, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :

5. Word of Mouth tidak berpengaruh terhadap Minat Beli pada The Little

Things She Needs Summarecon Mall Bekasi secara parsial.

6. Brand Image berpengaruh terhadap Minat Beli pada The Little Things She

Needs Summarecon Mall Bekasi secara parsial.

7. Persepsi Harga berpengaruh terhadap Minat Beli pada The Little Things

She Needs Summarecon Mall Bekasi secara parsial.

8. Word of Mouth, Brand Image, dan Persepsi Harga berpengaruh terhadap

Minat Beli pada The Little Things She Needs Summarecon Mall Bekasi

secara simultan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis menyarankan agar perusahaan

mempertahankan variabel brand image dan persepsi harga. Karena berdasarkan

hasil penelitian ini, variabel brand image dan persepsi harga pada The Little

Things She Needs Summarecon Mall Bekasi dirasa sudah sesuai dengan apa yang

diharapkan pelanggan, dan merupakan faktor dominan dalam mempengaruhi

minat beli, perusahaan harus mampu mempertahankan jika perlu lebih

ditingkatkan lagi dalam pemberian harga yang dibuat dan keunggulan brand

image agar mampu bersaing dengan produk lain.