persarafan lansia
TRANSCRIPT
-
8/9/2019 persarafan lansia
1/50
Pendahuluan
Mempelajari neuroanatomi dan neurofisiologi akan mempermudah perawat dalam
melakukan asuhan keperawatan klinik karena dengan pengenalan yang optimal terhadap
konsep sistem persarafan, membantu perawat merencanakan kebutuhan yang sesuai
dengan masalah yang dikeluhkan klien kepada perawat.
Penampilan suatu penyakit pada usia lanjut sering berbeda pada usia muda. Di
samping itu harus dapat dibedakan, apakah kelainan yang terjadi berkenaan dengan
perubahan karena bertambahnya usia, atau memang ada suatu proses patologi sebagai
penyebabnya.
1
-
8/9/2019 persarafan lansia
2/50
Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengetahui perubahan fungsi sistem persarafan pada lansia
b. Tujuan husus
Mengetahui definisi, fisiologi, patofisiologi, perubahan!perubahan yang
terjadi pada lansia Mengetahui penyakit!penyakit "minimal dua penyakit# Mengetahui definisi dan patofisiologi "pada lansia# penyakit tersebut Mengetahui proses keperawatan $ pengkajian sampai e%aluasi "secara
teoritis bukan kasus# Mengetahui penatalaksanaan & medis dan keperawatan Mengetahui terapi komplementer yang dapat di lakukan pada lansia untuk
mengatasi penyakit 'penyakit tersebut
Daftar Isi
(
-
8/9/2019 persarafan lansia
3/50
Pendahuluan.................................................................................................................... 1
Tujuan.............................................................................................................................. (
Definisi, fisiologi, patofisiologi, perubahan!perubahan yang terjadi pada lansia........... )
Perubahan ! perubahan yang terjadi pada lansia.............................................................1*
Penyakit!penyakit...........................................................................................................(+
Definisi dan Patofisiologi Penyakit................................................................................(
Proses keperawatan........................................................................................................-
Penatalaksanaan medis dan keperawatan.......................................................................-)
Terapi komplementer......................................................................................................)
Daftar Pustaka................................................................................................................)*
-
-
8/9/2019 persarafan lansia
4/50
I. DEFINISI, FISIOLOGI, PATOFISIOLOGI, PERUBA AN!
PERUBA AN "ANG TER#ADI PADA LANSIA
a. Pen$ertian dan Fisi%l%$i Siste& Saraf /istem saraf tersusun oleh berjuta!juta sel saraf yang mempunyai bentuk
ber%ariasi. /istern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. /istem saraf
merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari
reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh./istem saraf terdiri dari jutaan sel saraf "neuron#. 0ungsi sel saraf adalah
mengirimkan pesan "impuls# yang berupa rangsang atau tanggapan. Untuk menanggapi
rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu$ eseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. /araf tersusun dari berkas
serabut penghubung "akson#. Pada serabut penghubung terdapat sel!sel khusus yang
memanjang dan meluas. /el saraf disebut neuron. 2fektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh
penghantar impuls.
A. Stru'tur Siste& Saraf /istem saraf terdiri atas sel!sel saraf yang disebut neuron. /usunan saraf pusat
manusia terdiri atas sekitar 1 miliar neuron. 3euron bergabung membentuk suatu
jaringan untuk mengantarkan impuls "rangsangan#. /atu sel saraf tersusun dari badan sel,
dendrit, dan akson.
)
-
8/9/2019 persarafan lansia
5/50
"4ambar sel saraf #
1# 5adan sel5adan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya
ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria,
sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel.(# Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang! cabang. Dendrit berfungsi
untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
-# 6kson6kson disebut neurit. 3eurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan
perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang!benang halus
yang disebut neurofibril. 3eurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin
yang banyak mengandung 7at lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya
rangsangan. /elaput mielin tersebut dibungkus oleh sel! selsachwann yang akan
membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan
membantu pembentukan neurit. 8apisan mielin sebelah luar disebut neurilemma
yang melindungi akson dari kerusakan. 5agian neurit ada yang tidak dibungkus
oleh lapisan mielin. 5agian ini disebut dengan nodus ran%ier dan berfungsi
mempercepat jalannya rangsangan.5erdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi - macam,
yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet "asosiasi#.1# /el saraf sensori
0ungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem
saraf pusat, yaitu otak "ensefalon# dan sumsum belakang "medula spinalis#.
+
-
8/9/2019 persarafan lansia
6/50
(# /el saraf motor 0ungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot
atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan.
5adan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat.
-# /el saraf intermediet/el saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. /el ini dapat ditemukan di
dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor
dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada
di dalam sistem saraf pusat. /el saraf intermediet menerima impuls dari
reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.
B. I&(uls
9mpuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkunganluar, kemudian dibawa oleh neuron. 9mpuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian
pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf.
). Gera' Refle's dan Gera' Biasa1. 4erak efleks
4erak refleks merupakan gerakan yang tiba!tiba yang diberikan oleh
tubuh untuk menjawab stimulus:rangsang tertentu. 4erak refleks berjalan sangat
cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa
memerlukan kontrol dari otak. ;adi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa
dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu.
-
8/9/2019 persarafan lansia
7/50
/kema pada gerak refleks$
(. 4erak /adar 4erak sadar adalah gerakan yang terjadi karena proses yang disadari.
9mpuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf
sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil
olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah
yang harus dilaksanakan oleh efektor./kema pada gerak biasa$
D. *lasifi'asi Siste& S+araf /usunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi. /istem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.
/edangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf
otonom. mempunyai - materi esensial yaitu$ 5adan sel yang membentuk bagian materi kelabu
/erabut saraf yang membentuk bagian materi putih /el!sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel!sel saraf di
dalam sistem saraf pusatPada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya "korteks# dan bagian
putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa
=
-
8/9/2019 persarafan lansia
8/50
materi kelabu berbentuk kupu!kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi
putih.
1# /istem /araf Pusat/istem saraf pusat meliputi otak "ensefalon# dan sumsum tulang belakang
"Medula spinalis#. eduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan
fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. /elain tengkorak dan
ruas!ruas tulang belakang, otak juga dilindungi - lapisan selaput meninges.
5ila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut
meningitis. etiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah
sebagai berikut.a. Durameter& merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.
b. 6raknoid& disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah!labah.
Di dalamnya terdapat cairan serebrospinalis& semacam cairan limfa yang
mengisi sela sela membran araknoid. 0ungsi selaput araknoid adalah
sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.c. Piameter. 8apisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat
dengan permukaan otak.
1.1 >tak>tak terdiri dari dua belahan, belahan kiri mengendalikan tubuh bagian kanan,
belahan kanan mengendalikan belahan kiri. Mempunyai permukaan yang
berlipat!lipat untuk memperluas permukaan sehingga dapat ditempati oleh
banyak saraf. >tak juga sebagai pusat penglihatan, pendengaran, kecerdasan,
ingatan, kesadaran, dan kemauan. 5agian dalamnya berwarna putih berisi
serabut saraf, bagian luarnya berwarna kelabu berisi banyak badan sel saraf.
>tak terdiri dari - bagian, yaitu$
?
-
8/9/2019 persarafan lansia
9/50
a. >tak depan "Prosoncephalon#>tak depan berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon.
Telencephalon berkembang menjadi otak besar "tak besar "tak besar mempunyai fungsi dalam
pengaturan semua akti%itas mental, yaitu yang berkaitan dengan
kepandaian "intelegensi#, ingatan "memori#, kesadaran, dan
pertimbangan. >tak besar merupakan sumber dari semua
kegiatan:gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun
ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak
besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang
"area sensor# yang terletak di sebelah belakang area motor yang
berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan.
/elain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor
dan sensorik. 6rea ini berperan dalam proses belajar, menyimpan
ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di
sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan
psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir "yaitu mengingat, analisis, berbicara,
kreati%itas# dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian
belakang. thalamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai
@tempat penerimaan untuk sementaraA sensor data dan sinyal!
*
http://id.wikipedia.org/wiki/Korteks_otak_besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Korteks_otak_besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Korteks_otak_besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Korteks_otak_besar -
8/9/2019 persarafan lansia
10/50
sinyal motorik, contohnya untuk pengiriman data dari mata dan
telinga menuju bagian yang tepat dalam korteks.hypothalamus berfungsi untuk mengatur nafsu makan dan syahwat
dan mengatur kepentingan biologis lainnya.
b. >tak tengah "Mesencephalon#>tak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan %arol. Di depan otak
tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja
kelenjar!kelenjar endokrin. 5agian atas "dorsal# otak tengah merupakan
lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata,
dan juga merupakan pusat pendengaran. >tak tengah tidak berkembang
dan tetap menjadi otak tengah.
c. >tak belakang " hombencephalon#>tak belakang berkembang menjadi metencephalon dan mielencephalon.
Metencephalon berkembang menjadi cerebellum dan pons %arolli.
/edangkan mielencephalon berkembang menjadi medulla oblongata.1# >tak kecil " serebelum #
/erebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan
otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh.
5ila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan
sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
(# /umsum sambung " medulla oblongata #/umsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari
medula spinalis menuju ke otak. /umsum sambung juga
1
-
8/9/2019 persarafan lansia
11/50
memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung,
tekanan darah, %olume dan kecepatan respirasi, gerak alat
pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. /elain itu, sumsum
sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin,
batuk, dan berkedip.-# ;embatan %arol " pons varoli #
;embatan %arol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak
kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan
sumsum tulang belakang.
1.( /umsum tulang belakang " medula spinalis #Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar
berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu!kupu dan berwarna
kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian
seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap
bawah disebut tanduk %entral. 9mpuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke
sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari
sumsum tulang belakang melalui tanduk %entral menuju efektor. Pada tanduk
dorsal terdapat badan sel saraf penghubung " asosiasi konektor # yang akan
menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf
motor.
(# /istem /araf Perifer /istem saraf perifer merupakan saraf yang menyebar pada seluruh bagian
tubuh yang melayani organ!organ tubuh tertentu,seperti kulit, persendian, otot,
kelenjar, saluran darah dan lain!lain. Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem
saraf perifer tidak dilindungi tulang. /istem saraf perifer disusun oleh saraf
otak "saraf kranial#, yaitu saraf!saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum
tulang belakang "saraf spinal#, yaitu saraf!saraf yang keluar dari sumsum
tulang belakang.
11
-
8/9/2019 persarafan lansia
12/50
"4ambar sistem saraf perifer#
(.1 /araf ranial/araf kranial adalah saraf!saraf yang langsung keluar dari otak, lain dengan
saraf spinal yang keluar dari segmen!segmen medula spinalis. Pada manusia,
terdapat dua belas pasang saraf kranial. Banya pasangan saraf pertama dan
kedua yang keluar dari otak besar "cerebrum#, sisanya 1 pasang saraf kranial
keluar dari batang otak.1# /araf ranial 9 "3er%us >lfaktorius#.(# /araf ranial 99 "3er%us >ptikus#-# /araf kranial 999 "3er%us >kulomotorius#)# /araf ranial 9C "3er%us trokhlearis#+# /araf ranial C "3er%us Trigeminus#
# /araf ranial C9 "3er%us 6bdusen#=# /araf ranial C99 "3er%us 0acialis#?# /araf ranial C999 "3er%us Cestibulokokhlearis#*# /araf ranial 9 "3er%us 4lossofaringeus#1 # /araf ranial "3er%us Cagus#11# /araf ranial 9 "3er%us 6sesorius#1(# /araf ranial 99 "3er%us Bipoglosus#
1(
-
8/9/2019 persarafan lansia
13/50
(.( /araf /pinal/araf sumsum tulang belakang terdiri dari 31 pasang saraf spinalis yang
terdiri dari 7 pasang dari segmen servikal , 12 pasang dari segmen thorakal ,
5 pasang dari segmen lumbalis, 5 pasang dari segmen sacralis dan 1 pasang
dari segmen koxigeus.Vertebra Servikalis "ruas tulang leher# yang berjumlah = buah dan
membentuk daerah tengkuk.Vertebra orakalis "ruas tulang punggung# yang berjumlah 1( buah
dan membentuk bagian belakang toraE atau dada.Vertebra !umbalis "ruas tulang pinggang# yang berjumlah + buah dan
membentuk daerah lumbal atau pinggang.Vertebra Sakralis "ruas tulang kelangkang# yang berjumlah + buah
dan membentuk os sakrum "tulang kelangkang#.Vertebra koksigeus "ruas tulang tungging# yang berjumlah ) buah dan
membentuk tulang koksigeus "tulang tungging#.
II. PERUBA AN ! PERUBA AN "ANG TER#ADI
Aliran Darah Ota' dan Pen$aturann+a (ada Usia Lanjut
6.carotis interna adalah pemberi darah utama otak. 6rteri ini masuk canalis
caroticus kemudian ke arah %entromedial menuju foramen lacerum. /elanjutnya akan
memasuki fossa cranii media dan berada diantara durameter yang membentuk sinus
ca%ernosus, menuju arah processus clinoideus posterior dimana ia membentuk kur%e /
"siphon#. emudian arteri ini akan menembus tia sinus ca%ernosus, berada antara
n.opticus dan n.oculomotorius menuju ujung medial fissure cerebri lateralis dimana ia
bercabang terminal.
Di dalam sinus ca%ernosus arteri carotis interna bercabang + $ cabang ganglion,cabanga selaput otak, a.opthalmica, a.cerebri anterior dan a.cerebri media. Didaerah
cerebrum masih memberikan a.communicans posterior dan a.chorioidea anterior.
Pembuluh arteri utama lain yang mendarahi otak adalah a.%ertebralis cabang a.subcla%ia.
arteri ini menuju processus trans%ersus < dan ke cranial menuju basis cranii melalui
1-
-
8/9/2019 persarafan lansia
14/50
foramen trans%ersarium %ertebrae cer%icales. 6.%ertebrales memasuki rongga kranium
melalui foramen magnum, memberikan cabang a.cerebelli inferior posterior, dan segera
membentuk a.basilaris dengan sisi kontraleteral. 6rteri terakhir ini memberikan cabang
rami ponris, cabang labyrinth, a.cerebelli inferior anterior, a.cerebelli superior dan
a.cerebri posterior.
Pada dasar tengkorak, cabang!cabang a.carotis interna dan a.%ertebralis
membentuk anastomosis yang disebut
-
8/9/2019 persarafan lansia
15/50
1. osteofit sepanjang pinggir corpus %ertebrae dapat menekan a.%ertebrales, dan pada posisi
tertentu bahkann dapat berakibat oklusi embolus arteri ini.
(. berkurangnya panjang kolum ser%ikal berakibat a.%ertebrales menjadi berkelok!kelok.
pada posisi tertentu embolus ini dapat tertekuk sehingga oklusi.
Da&(a' (ada sir'ulasi
Dengan adanya kelainan anatomis embolus darah arteri pada usia lanjut, seperti
telah di uraikan diatas, dapat di mengerti bahwa sirkulasi otak pada orang tua sangat
rentan terhadap perubahan!perubahan., baik perubahan posisi tubuh maupun factor lain
misalnya yang berkaitan dengan tekanan darah seperti fungsi jantung dan bahkan fungsi
otak sendiri yang berkaitan dengan pengaturan tekanan darah "system otonom#.
4erakan leher tertentu, akibat a.%ertebrales yang berkelok!kelok dapat berakibatinsufisiensi sirkulasi di daerah batang otak yang dapat menimbulkan pusing atau kepala
terasa ringan dan tiba!tiba jatuh "drop attack#. Dengan adanya plak!plak ateroma maka
lumen embolus darah arteri otak sempit di beberapa tempat, sehingga gangguan fungsi
jantung "seperti fibrilasi atrium:%entrikuler, infark jantung akut# yang berakibat
-
8/9/2019 persarafan lansia
16/50
Pada usia yang amat lanjut umumnya dijumpai kelainan %askuler antara laian
arteriosclerosis. elainan lain yang biasanya berhubungan dengan penyakit $ hipertensi,
dan mengenai arteri ' arteri kecil otak yang micro!aneurysma.
Micro!aneurysma ini umumnya akan menimbulkan keadaan patologis $ infark
lakuner atau perdarahan kecil!kecil. Bipertensi juga dapat menimbulkan perdarahan besar
yang sifatnya setempat. eadaan hipertensi sendiri merupakan faktor resiko terjadinya
trombosis ataupun emboli embolus darah serebral. Hang terakhir ini akan berakibat
terjadinya infark relati%e lebih luas dan bersifat setempat.
Perfusi otak secara normal dipertahankan oleh beberapa mekanisme homeostatic,
untuk memenuhi keutuhan metabolisme dari jaringan.
Dengan berkurangnya neuron pada usia lanjut, terjadi juga penurunan aktifitas
neuron. ebutuhan oksigen serebral juga menurun. arena aliran darah serebral sangaterat hubungannya dengan aktifitas metabolisme, terjadi juga penurunan aliran darah
serebral.
Macam ' macam keadaan yang berakibat terjadinya hipoksemia akan sangat
berpengtaruh pada fungsi otak yang aliran darahnya sudah mencapai titik rendah tersebut.
Misalnya, gagal jantung, bronkopnemoni, toksemia pada infeksi, interaksi obat!obatan
dan berbagai keadaan lain yang menyebabkan hipotensi. Pengaturan aliran darah serebral
memiliki suatu mekanisme otoregulasi yang akan tetap mempertahankan aliran darah
dalam batas konstan dalam berbagai perubahan tekanan perfusi.
Fa't%r!fa't%r +an$ erhu un$an den$an %t%!re$ulasi, antara lain
/. Peru ahan dia&eter arteri dan arteri%le sere ral
6rteri dan arteriole serebral mempunyai daya konstriksi bila tekanan arterial
meningkat dan dilatasi bila tekanan arterial menurun. Tetapi bawah suatu batas tertentu
tekanan darah terendah, pengaturan %asodilatasi menjadi tidak adekuat lagi dan terjadi
penurunan aliran darah serebral.
Demikian juga diatas suatu batas tekanan darah yang meningkat, yang sudah
mecapai batas atas sistim oto!regulasi ini, pengaturan dengan cara %asokonstriksi gagal
dan dapat terjadi peningkatan aliran darah serebral.
1
-
8/9/2019 persarafan lansia
17/50
>to!regulasi aliran darah serebral dengan cara ini, dapat dianggap sebagai suatu
mekanisme pelindung untuk tetap mempertahankan suplai darah saat episode hipotensif
atau hipertensif.
0. Te'anan arterial )O0 1Pa)O02
Tekanan arterial ( "Pa(# atau pB darah sekitar arteriole merupakan factor penting
dalam pengaturan otoregulasi aliran darah serebral. Biperkapnia atau oenurunan pB akan
berakibat peningkatan aliran darah serebral, dan Bipokapnia atau peningkatan pB
"alkalosis# menyebabkan penurunan aliran darah serebral.
3. A'ti4itas &eta %lis&e jarin$an %ta'
6liran darah serebral, akti%itas metabolic jaringan otak dan fungsi otak mempunyai
hubungan terkait yang erat. Misalnya pada suatukejang epileptic, dengan fungsi neuron
yang maksimal, terjadi peningkatan akti%itas metabolic dan aliran darah serebral ampai
dua kali lipat.
/ebaliknya fungsi neuron yang sangat menurun, misalnya pada keadaan koma,
aktifitas metabolik dan aliran darah serebral menurun sampai + G. Demikian dalam
batas!batas fisiologik, akti%itas serebral merupakan faktor yang penting untuk aktifitas
metabolik dan aliran darahnya.
5erbicara, memandang, pergerakan tangan, dsb, akan berakibat peningkatan
sampai - G aliran darah pada daerah otak yang bersangkutan. Pada lanjut usia, turunnya
aktifitas metabolik berkaitan dengan menurunya fungsi neuron, akan menurunkan aliran
darah serebral.
5. Siste& saraf si&(atis
/ystem saraf simpatis tidak begitu mempengaruhi aliran darah serbral pada tekanan darah
yang normal. Tetapi stimulasi pada sistim saraf simpatis, akan menggeser baik batas
bawah maupun batas atas dari kur%e aliran darah serbral, kearah batang yang lebih tinggi.
Pergeseran kur%e ini ke tekanan yang lebih tinggi, merupakan factor pelindung bagi otak
saat terjadi episode hipertensif. Misalnya waktu aktifitas otot, mengejan:mengangkat
1=
-
8/9/2019 persarafan lansia
18/50
benda berat.. peningkatan tekanan darah ini akan disertai aktifasi system saraf simpatis,
terjadi pergeseran kur%e ke tekanan yang lebih tinggi dengan hasil aliran darah serebral
tetap dipertahankan konstan.
6. Sisti& renin 7 an$i%tensin
/istim rennin!angiotensin yang ada dalam bidang arteri dapat mempengaruhi otoregulasi
dari aliran serebral. Bambatan pada angiotensin icon%erting en7yme akan terutama
menggeser batas bawah dari kur%e otoregulasi ke btas yang lebih rendah. Tampaknya
efek ini terjadi dengan cara menghambat angiotensin 99 dengan akibat turunnya tonus
dinding embolus darah.
eadaan lain yang mungkin dijumpai dan dapat mempengaruhi aliran darah
serebral ialahmisalnya pada anemia. Pada anemia, hematokrit menurun dan dengandemikian juga %iskositas darah menurun, akan meningkatkan aliran darah serebral. Tetapi
karena daya mengikat oksigen juga menurun, tidak terjadi perubahan suplai oksigen
maupun Pa>( pada aliran darah serebral.sebaliknya pada keadaan polisitemia, kenaikan
hematokrit:%iskosita darah akan meningkat, menyebabkan penurunan aliran darah
serebral. Tetapi dengan meningkatnya daya ikat terhadap oksigen, suplai oksigen dan
Pa>( tidaak berubah.
III. PEN"A*IT 7 PEN"A*ITa.
-
8/9/2019 persarafan lansia
19/50
lasifikasi
-
8/9/2019 persarafan lansia
20/50
-
8/9/2019 persarafan lansia
21/50
4ambar 1. Perbedaan antara stroke hemisfer kiri dan kanan
Dengan pemeriksaan neurologic sedrehana dapat diketahui kira!kira letak lesi,
seperti yang terlihat berikut ini $
8esi di korteks1 4ejala terlokalisasi, mengenai daerah lawan dari letak lesi( Bilangnya sensasi kortikal "stereognosis, diskriminasi ( titik, ambang sensorik
yang ber%ariasi#- urang perhatian terhadap rangsang sensorik ) 5icara dan penglihatan mungkin terkena 8esi di kapsula1 8ebih luas, mengenai daerah lawan letak lesi( /ensasi primer menghilang- 5icara dan penglihatan mungkin terganggu 8esi di batang otak
1 8uas, bertentangan letak lesi( enai syaraf kepala seisi dengan letak lesi " 999 ' 9C otak tengah#, "C,C9,C99 dan
C999 di pons#, "9 , , 9, 99 di medula# 8esi di medulla spinalis1 3euron motorik bawah di daerah lesi, seisi( 3euron motorik atas di bawah lesi, berlawanan letak lesi- 4angguan sensorik
. Par'ins%n
Definisi
Penyakit parkinson atau parkinsonisme idopatik atau paralisisagitans, dikemukakan
pertama kali oleh james paekinson pada 1?1=, merupakan suatu sindroma yang tediri atas
tiga gejala utama, yaitu hipokinesia , tremor , dan rigiditas. Penyebab tidak diketahui dan
oleh karenanya disebut sebagai parkinsonisme idiopatik beberapa pencetus adalah infeksi
"ensefalitis letargika, mesenfalitis sifilitika dan tuberkulumo#, obat!obatan
"fenotiasin,butirofenon,alkaloid rauwolfia dan tetrabenasin#, pukulan saat bertinju, dan
intoksikasi monosida karbon.
Pat%fisi%l%$i
(1
-
8/9/2019 persarafan lansia
22/50
o 6bnormalitas patologis yang utama$ degenerasi sel dengan hilangnya neuron
dopaminergik yang terpigmentasi di pars compacta substansia nigra di otak dan
ketidakseimbangan sirkuit motor ekstrapiramidal "pengatur gerakan di otak#.o Pd orang normal$ berkurangnya dopamin$ +G per dekadeo Pd penderita Parkinson !J )+G selama dekade pertama setelah diagnosiso 5iasanya gejala baru muncul ketika dopamin di striatal sudah berkurang sampai
? Go Degenerasi saraf dopamin pada nigrostriatal menyebabkan peningkatan akti%itas
kolinergik striatal !J efek tremor
Dopamin di corpus striatum meregulasi akti%itas kolinergik
Degenerasi dopamin di striatal K akti%itas kolinergik meningkat
Dr. 8ewy "1*1(# menemukan bahwa pada PD"parkinson disease#
o ' Terjadi kerusakan pada substantia nigrao ' Terdapat 8ewy bodies "eosinofil yang terkurung# di substansia nigra K tanda
utama penderita Parkinson
-. PROSES *EPERA8ATAN
9. Pen$'ajian )-D
Pengkajian ini meliputi identitas klien, status kesehatan saat ini, riwayat kesehatan
masa lalu, riwayat kesehatan keluarga, pemeriksaan fisik sistem persarafan, pola aktifitas
sehari!hari, serta pengkajian psikososial dan spiritual.
9dentitas klien
9dentitas pasien meliputi $
a. 3ama
b. Umur
c. ;enis kelamin
d./tatus perkawinan
e. 6gama
f. /uku
g./tatus kesehatan saat ini
1. /tatus kesehatan secara umum
(. eluhan kesehatan saat ini
((
-
8/9/2019 persarafan lansia
23/50
-. Pengetahuan:pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan
h. iwayat kesehatan masa lalu
1. Penyakit masa kanak!kanak
(. Penyakit serius atau kronik
-. Pernah mengalami trauma
i. iwayat kesehatan keluarga
1. Bipertensi
(. ejang
-.6rthritis, masalah kesehatan mental
)./troke
+. ematian mendadak yang tidak jelas sebabnya
Pe&eri'saan fisi' siste& (ersarafan
a. Memeriksa keadaan umum pasien.
b. Test fungsi cerebral:kortikal.
c. Test fungsi saraf cranial.
d. Test fungsi motorik dan cerebellum.
e. Test fungsi sensori.
P%la a'ti4itas sehari!hari
a. Tingkat latihan dan akti%itas.
b. Pekerjaan $
pola bekerja
pemajanan terhadap benda!benda toksik.
c. iwayat perjalanan, yang terakhir.
Pen$'ajian (si'%s%sial dan s(ritual
a. Psikososial
b. /piritual
c. onsep Diri $
1. 4ambaran Diri
(. 9deal diri
-. Barga Diri
(-
-
8/9/2019 persarafan lansia
24/50
).Peran
+.9dentitas Diri
()
-
8/9/2019 persarafan lansia
25/50
99. Dia$n%sa *e(era9atan )-D
1. Bambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kelemahan neuromuskular padaekstremitas
(. esiko peningkatan T9 yang berhubungan dengan peningkatan %olume intrakanial, penekanan jaringan otak, dan edema serebri
-. erusakan komunikasi %erbal yang berhubungan dengan efek dari kerusakan pada area bicara pada hemisfer otak
a& atan &% ilitas fisi' +an$ erhu un$an den$an 'ele&ahan neur%&us'ular (ada
e'stre&itasTujuan $ Dalam waktu (E() jam klien mampu melaksanakan akti%itas fisik sesuai dengan
kemampuannya.
riteria hasil $ lien dapat ikut serta dalam program latihan, tidak terjadi kontraktur sendi,
meningkatnya kekuatan otot, klien menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas.9nter%ensi asional
aji mobilitas yang ada dan obser%asi
terhadap peningkatan kerusakan. aji secara
teratur fungsi motorik
Mengetahui tingkat kemampuan klien dalam
melakukan akti%itas
Ubah posisi klien tiap ( jam Menurunkan resiko terjadinya iskemia
jaringan akibat sirkulasi darah yang jelek
pada daerah yang tertekan6jarkan klien untuk melakukan latihan gerak
aktif pada ekstremitas yang tidak sakit
4erakan aktif memberikan massa, tonus dan
kekuatan otot, serta memperbaiki fungsi
jantung dan pernafasan8akukan gerak pasif pada ektremitas yang
sakit
>tot %olunter akan kehilangan tonus dan
kekuatannya bila tidak dilatih untuk
digerakkanPertahankan sendi * L terhadap papan kaki Telapak kaki dalam posisi 90 dapat
mencegah footdrop9nspeksi kulit bagian distal setiap hari.
Pantau kulit dan membran mukosa terhadap
iritasi, kemerahan, atau lecet!lecet
Deteksi dini adanya gangguan sirkulasi dan
hilangnya sensasi resiko tinggi kerusakan
integritas kulit kemungkinan komplikasi
imobilisasi5antu klien melakukan latihan >M, Untuk memelihara fleksibilitas sendi sesuai
(+
-
8/9/2019 persarafan lansia
26/50
perawatan diri sesuai toleransi kemampuanMemelihara bentuk tulang belakang dengan
cara $
Matras 5ed 5oard "tempat tidur dengan alas
kayu atau kasur busa yang keras yang
tidak menimbulkan lekukan saat klien
tidur
Mempertahankan posisi tulang belakang tetap
rata
olaborasi dengan ahli fisioterapi untuk
latihan fisik klien
Peningkatan kemampuan dalam mobilisasi
ekstremitas dapat ditingkatkan dengan latihan
fisik dari tim fisioterapis
Resi'% (enin$'atan TI* +an$ erhu un$an den$an (enin$'atan 4%lu&e intra'ranial,(ene'anan jarin$an %ta', dan ede&a sere riTujuan $ dalam waktu - E ()jam tidak terjadi peningkatan T9 pada klien
riteria hasil $ klien tidak gelisah, klien tidak mengeluh nyeri kepala, mual dan muntah,
4
-
8/9/2019 persarafan lansia
27/50
tanda terjadinya peningkatan T9 2%aluasi pupil eaksi pupil dan pergerakan kembali dari
bola mata merupakan tanda dari gangguan
sarsf jika batang otak terkoyak.
keseimbanagan saraf antara simpatis dan
parasimpatis merupan respon reflek saraf
kranialMonitor temperature dan pengaturan suhu
lingkungan
Panas merupakan refleks dari hipotalamus.
peningkatan kebutuhan metabolisme dan >(
akan menunjang peningkatan T9 Pertahankan kepala:leher pada posisi yang
netral, usahakan dengan sedikit bantal.
hindari penggunaan bantal yang tinggi pada
kepala.
Perubahan kepala pada satu sisi dapat
menimbulakn penekanan pada %ena jugularis
dan menghambat aliran darah otak
"menghambat drainase pada %ena
serebri#sehingga dapat meningkatkan tekanan
intrakranial.5erikan peiode istirahat antara tindakan
perawatan dan batasi lamanya prosedure
Tindakan yang terus menerus dapat
meningkatkan T9 oleh efek ransangan
kumulatif urangi ransangan ekstra dan berikan rasa
nyaman seperti masase punggung,
lingkungan yang tenang, sentuhan yang
ramah, dan suasana yang tidak gaduh
Memberikan suasana yang tenangdapat
mengurangi respon psikologis dan
memberikan istirahat untuk mempertahankan
T9 yang rendah
-
8/9/2019 persarafan lansia
28/50
yang tidak menurun dapat meningkatkan T9 Palpasi pada pembesaran bladder,
pertahankan drainase urine secara paten jika
digunakan dan juga monitor terdapatnya
konstipasi
Dapat meningkatkan respon otomatis yang
potensial menaikkan T9
5erikan penjelasan pada klien "jika sadar dan
keluarga tentang sebab akibat T9
meningkat#
Meningkatkan kerjasama dalam
meningkatkan perawatan klien dan
mengurangi kecemasan>bser%asi tingkat kesadaran dengan 4( sesuai indikasi Mengurangi hipoksemia, dimana dapat
meningkatkan %assodilatasi serebri dan%olume darah dan menaikkan T9
5erikan cairan intra%ena sesuai dengan yang
diindikasikan
Pemberian cairan mungkin diinginkan untuk
menurunkan edema serebri, peningkatan
minimum pada pembuluh darah, tekanan
darah, dan T9 5erikan obat osmosis diuretik seperti
manitol, furosid
Diuretik mungkin digunakan pada fasse akut
untuk mengalirkan air dari sel sel otak, dan
mengurangi edema serebri dan T95erikan steroid seperti deksametason,
methylprednisolon
Untuk menurunkan inflamasi dan
mengurangi edema jaringan5erikan analgesik narkotik seperti kodein Mungkin diindikasikan untuk mengurangi
nyeri dan obat ini mempunyai efek negatif
dari T9 tetapi dapat digunakan untuk
mencegah dan menurunkan sensasi nyeri5erikan sadatif seperti dia7epam, benadril Mungkin digunakan untuk mengontrol
kurangnya istirahat dan agitasi5erikan antipiretik seperti acetaminofen Mengurangi: mengontrol hari pada
metabolisme serebri:oksigen yang diinginkanantihipertensi Digunakan pada hipertensi kronis, karena
manajemen secraa berlebihan akan
meningkatkan kerusakan jaringanCasodilator perifer seperti siklandilat, Digunakan untuk meningkatkan sirkulasi
(?
-
8/9/2019 persarafan lansia
29/50
-
8/9/2019 persarafan lansia
30/50
pernapasan dapat mempengaruhi artikulasi,
dan mungkin tidak terjadinya afasia
ekspresif#/uruh klien untuk menulis nama atau kalimat
pendek, bila tidak mampu untuk menulis
suruh klien untuk membaca kalimat pendek
Menguji ketidakmampuan menulis "agrafia#
dan defisit membaca "aleksia# yang juga
merupakan bagian dari afasia reseptif dan
ekspresif 5eri peringatan bahwa klien diruang ini
mengalami gangguan berbicara, sediakan bel
khusus bila perlu
Untuk kenyamanan yang berhubungan
dengan ketidakmampuan berkomunikasi
Pilih metode komunikasi alternatif misalnya
menulis pada papan tulis, menggambar, dan
mendemonstrasikan secara %isual gerakan
tangan
Memberikan komunikasi dasar sesuai dengan
situasi indi%idu
6ntisipasi dan bantu kebutuhan klien Membantu menurunkan frustasi oleh karena
ketergantungan atau ketidamampuan
berkomunikasiUcapkan langsung kepada klien berbicara
pelan dan tenang, gunakan pertanyaan
dengan jawaban @yaA atau @tidakA dan
perhatikan respon klien
Mengurangi kebingungan atau kecemasan
terhadap banyaknya informasi. Memajukan
stimulasi ingatan dan kata!kata
5erbicara dengan nada normal dan hindari
ucapan yang terlalu cepat. 5erikan waktu
klien untuk berespon
lien tidak dipaksa untuk mendengar, tidak
menyebabkan klien marah dan tidak
menyebabkan rasa frustasi6njurkan pengunjukng untuk berkomunikasi
dengan klien misalnya membaca surat,
membicaran keluarga
Menurunkan isolasi sosial dan
mengefektifkan komunikasi
5icarakan topik!topik tentang keluarga,
pekerjaan, hobi
Meningkatkan pengertian percakapan dan
kesempatan untuk mempraktikkanketerampilan praktis dalam berkomunikasi
Perhatikan percakapan klien dan hindari
berbicara secara berpihak
Memungkinkan klien dihargai karena
kemampuan intelektualnya masih baik olaborasi $ konsultasikan ke ahli terapi
bicara
Mengkaji kemampuan %erbal indi%idual dan
sensorik motorik dan fungsi kognitif untuk
-
-
8/9/2019 persarafan lansia
31/50
mengidentifikasi defisit dan kebutuhan terapi
E4aluasi
1 Menunjukkan peningkatan status pernafasan 4as darah arteri dengan rentang yang dapat diterima Tidak ada bunyi crackles Mengatasi sekret tanpa aspirasi
( Mendemostrasikan perbaikan mobilitas sendi Partisipasi latihan rentang gerak Menggunakan alat bantu Tidak memperihatkan adanya kontraktur
- Memperlihatkan fungsi kognitif seperti sebelum sakit Memperlihatkan kesadaran kedalam keterbatasan kognitif Menggunakan pendekatan alternatif untuk melakukan kompensasi terhadap
fungsi kognitif
Pen$'ajian Par'ins%n
Ana&nesis
9dentitas klien meliputi nama, umur "lebih sering pada kelompok usia lanjut pada usia + !
an dan !an#, jenis kelamin "lebih banyak pada laki!laki#, pendidikan, alamat, pekerjaan,
agama, suku bangsa, tanggal dan jam masuk rumah sakit, nomor register, diagnosismedis. 9dentifikasi riwayat penyakit saat ini, riwayat penyakit dahulu, dan riwayat
penyakit keluarga.
iwayat penyakit saat ini
lien sering mengeluhkan adanya tremor pada salah satu tangan dan lengan, kemudian
ke bagian yang lain, dan akhirnya bagian kepala, walaupun tremor ini tetap unilateral.
arakteristik tremor dapat berupa lambat, gerakan membalik "pronasi, supinasi# pada
lengan bawah dan telapak tangan, dan gerakan ibu jari terhadap jari!jari seolah!olah
memutar sebuah pil diantara jari!jari. eluhan lainnya meliputi perubahan pada sensasi
wajah, sikap tubuh dan gaya berjalan.6danya keluhan berkeringat, kulit berminyak, dan
sering menderita dermatitis seboroik, sulit menelan, konstipasi, dan gangguan kandung
kemih yang diperberat oleh obat!obat antikolinergik dan hipertrofi prostat.
Pengkajian psiko!sosio!spiritual
-1
-
8/9/2019 persarafan lansia
32/50
Pengkajian mekanisme koping yang digunakan klien perlu dilakukan untuk menilai
respon emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya, perubahan peran klien dalam
keluarga dan masyarakat, dan respon atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari!harinya
baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat.
Perubahan terpenting pada klien dengan penyakit parkinson adalah tanda depresi.
Manifestasi mental muncul dalam bentuk penurunan kognitif, persepsi, dan penurunan
memori. 5eberapa manifestasi psikiatrik "perubahan kepribadian, psikosis, dimensia,
konfusi akut# umumnya terjadi pada lansia.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik sebaiknya dilakukan per sistem "51!5 # dan terarah dengan fokus
pemeriksaan fisik pada pemeriksaan 5- dan dihubungkan dengan keluhan klien. lien
dengan penyakit parkinson tidak mengalami penurunan kesadaran. 6danya perubahan pada tanda %ital, yaitu bradikardi, hipotensi, dan penurunan frekuensi pernapasan.
51 "5reathing#
4angguan fungsi pernapasan yang terjadi berkaitan dengan hipo%entilasi, inakti%itas,
aspirasi makanan atau sali%a, berkurangnya fungsi pembersihan saluran pernapasan.
9nspeksi, ditemukan klien batuk efektif, peningkatan produksi sputum, sesak napas, dan
penggunaan otot bantu napas.
Palpasi, ditemukan taktil premitus seimbang kanan dan kiri
Perkusi, ditemukan adanya suara resonan pada seluruh lapangan paru
6ukultasi, ditemukan bunyi napas tambahan seperti napas berbunyi, stridor, ronchi pada
klien dengan peningkatan produksi sekret dan kemampuan batuk yang menurun yang
sering ditemukan pada klien dengan inakti%itas
5( "5lood#
Bipotensi postural yang terjadi berkaitan dengan efek sampin pemberian obat dan juga
gangguan pada pengaturan tekanan darah oleh sistem saraf otonom.
5- "5rain#
Pemeriksaan fokus dan lebih lengkap dibandingkan dengan pengkajian lainnya. Pada
inspeksi umum ditemukan perubahan pada gaya berjalan, tremor secara umum pada
seluruh otot, dan kaku pada seluruh gerakan.
5) "5ladder#
-(
-
8/9/2019 persarafan lansia
33/50
Penurunan refleks kandung kemih perifer dihubungkan dengan disfungsi kognitif dan
persepsi klien secara umum. lien mengalami inkontinensia urin, ketidakmampuan
mengomunikasikan kebutuhan dan ketidakmampuan untuk menggunakan urinal karena
kerusakan kontrol motorik dan postural
5+ "5owel#
Pemenuhan nutrisi berkurang yang berhubungan dengan asupan nutrisi yang kurang
karena kelemahan fisik umum, kelelahan otot dan adanya tremor menyeluruh. lien
sering mengalami konstipasi karena penurunan akti%itas
5 "5one#
6danya kesulitan untuk berakti%itas karena kelemahan, kelelahan otot, tremor secara
umum pada seluruh otot dan kaku pada seluruh gerakan menyebabkan masalah pada pola
akti%itas dan pemenuhan akti%itas sehari!hari. 6danya gangguan keseimbangan dankoordinasi dalam melakukan pergerakan karena perubahan gaya berjalan dan kaku pada
seluruh gerakan memberikan resiko pada trauma fisik bila melakukan akti%itas.
Dia$n%sis Par'ins%n
1. Bambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kekakuan dan kelemahan otot
(. Bambatan komunikasi %erbal yang berhubungan dengan penurunan %olume bicara,
kelambatan bicara, ketidakmampuan menggerakkan otot!otot wajah
-. Perubahan nutrisi$ kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan tremor
a& atan &% ilitas fisi' +an$ erhu un$an den$an 'e'a'uan dan 'ele&ahan %t%tTujuan $ Dalam waktu (E() jam, klien mampu melaksanakan akti%itas fisik sesuai dengan
kemampuannya
riteria hasil $ lien dapat ikut serta dalam program latihan, tidak terjadi kontraktur sendi,
bertambahnya kekuatan otot, klien menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas9nter%ensi asional
aji mobilitas yang ada dan obser%asi
peningkatan kerusakan. aji secara teratur
fungsi motorik
Mengetahui tingkat kemampuan klien dalam
melakukan akti%itas
8akukan program latihan yang meningkatkan
kekuatan otot
Meningkatkan koordinasi dan ketangkasan,
menurunkan kekuatan otot dan mencegah
kontraktur bila otot tidak digunakan8akukan latihan postural 8atihan postural untuk melawan
--
-
8/9/2019 persarafan lansia
34/50
kecenderungan kepala dan leher tertarik
kedepan dan kebawah6jarkan teknik berjalan khusus $
6jarkan untuk berjalan tegak, memandang
lurus ke depan, dan menggunakan cara
berjalan dengan dasar lebar "misalnya
berjalan dengan kaki terpisah lien dianjurkan untuk latihan berjalan
serupa dengan barisan musik marching
atau suara dengan birama lagu, karena hal
ini memberikan rangsangan sensori 8atihan bernafas sambil berjalan
membantu untuk menggerakan rangka
tulang rusuk dan transpor oksigen untuk
mengisi bagian paru!paru yang miskin
oksigen Periode istirahat yang sering untuk
membantu pencegahan frustasi dan
kelelahan
Teknik berjalan khusus dapat juga dipelajari
untuk mengimbangi gaya berjalan menyeret
dan kecenderungan tubuh condong kedepan
6njurkan mandi hangat dan masase otot Mandi hangat dan masase membantu otot!
otot rileks pada akti%itas pasif dan aktif serta
mengurangi nyeri otot akibat spasme yang
mengakibatkan kekakuan5antu klien melakukan latihan >M,
perawatan diri sesuai toleransi
Untuk memelihara fleksibilitas sendi sesuai
kemampuanolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk
latihan fisik klien
Peningkatan kemampuan dalam mobilitas
ekstremitas dapat ditingkatkan dengan latihan
fisik dari tim fisioterapis
a& atan '%&uni'asi 4er al +an$ erhu un$an den$an (enurunan 4%lu&e i:ara,
(erla& atan i:ara, 'etida'&a&(uan &en$$era''an %t%t!%t%t 9ajahTujuan $ dalam waktu (E() jam, klien mampu membuat teknik atau metode komunikasi yang
dapat dimengerti sesuai kebutuhan dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi
-)
-
8/9/2019 persarafan lansia
35/50
9nter%ensi asionalisasiaji kemampuan klien untuk berkomunikassi 4angguan bicara ditemukan pada banyak
klien dengan penyakit parkinson. bicara
mereka yang lemah, monoton, danterdengar
halus menuntut kesadaran dan berupaya
untuk bicara dengan lambat, dengan
penekanan perhatian pada apa yng mereka
katakan.Menentukan cara cara komunikasi seperti
mempertahnkan kontak mata, memberikan
pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak,
menggunakan kertas atau balpoin, gambar,
papan tulis, bahasa isyarat, perjelas arti dari
komunikasi yang disampaikan
Memeprtahankan kontak mata akan membuat
klien tertarik selama berkomunikasi. jika
klien dapat menggerakkan bicara,
mngedipkan mata, atau senang dengan
isyarat isyarat sederhana, lebih baik dengan
menggunakan pertanyaan ya atau tidak.
emampuan menulis kadang kadang
melelahkan klien, selain itu dapat
mengakibatkan frustassi dalam upaya
memenuhi kebutuhan dalam komunikasi.
keluarga dapat bekerjasama untuk membantu
memenuhi kebutuhan klienPertimbangkan bentuk komunikasi bila
terpasang kateter intra %ena
ateter intra%ena yang terpasang ditangan
akan mengurangi kebebassan klien dalam
menulis atau membri isyarat8akukan bel pemanggil dalam jangkauan
klien dan berikan penjelasan cara
menggunakannya. jawab panggilan tersebut
dengan segera. penuhi kebutuhan klien.
katakan kepada klien bahwa peraat siap
membantu jika diperlukan.
etergantungan klien pada %entilator akan
membuat klien lebih baik dan rileks, merasa
aman, dan mengerti bahwa selama
menggunakan %entilator, perawat akan
memenuhi segala kebutuhannya
5uatlah catatan dikantor perawat tentang
keadaan klien yang tak dapat berbicara
Mengingatkan staff perawat untuk berespon
dengan klien selama memberikan perawatan5uat rekaman pembicaraan klien ekaman pembicaraan klien dalam pita kaset
secara periodik dibutuhkan dalam memantau
-+
-
8/9/2019 persarafan lansia
36/50
perkembangan klien. amplipier kecil
membantu bila klien mengalam kesulitan
mendengar 6njurkan keluarga atau orang lain yang dekat
dengan kkien untuk berbicara dengan klien,
memberikan informasi tentang keluarganya,
dan keadaan yang sedang terjadi
eluarga dapat merassa akrab dengan klien
dan berada dekat klien selama berbicara.
pengalaman ini dapat membantu atau
mempertahankan kontak mata seperti
merasakan kehadiran anggota keluarga yang
dapat mengurangi perasaan kakuolabarasi denganahli wicara bahasa 6hli terapi wicara bahsa dapat membantu
dalam membentuk peningkatan latihan
percakan dan membantu oetugas kesehatan
untuk mengembangkan metode komunikasi
untuk memenuhi kebuthan klien.
Peru ahan nutrisi 'uran$ dari 'e utuhan tu uh +an$ erhu un$an den$an tre&%rTujuan$ dalam waktu -E() jam kebutuhan nutrisi klien terpenuhi.
riteria hasil$ mengerti tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh, memperlihatkan kenaikan
berat badan sesuai dengan hasil pemeriksaan laboratorium9nter%ensi asionalisasi2%aluasi kemampuan makan klien lien mengalami kesulitan dalam
mempertahankan berat badan mereka. mulut
mereka kering akibat obat obatan dan
mengalami kesulitan mengunyah dan
menelan. klien beresiko mengalami aspirasi
akibat penurunan refleks batuk.Timbang berat badan jika memungkinkan Tanda kehilangan berat badan "=!1 G# dan
kekurangan asupan nutrisi menunjang
terjadinya masalah katabolisme, kandungnan
glikogen dalam otot dan kepekaan terhadap
pemasangan %entilator Manajemen mencapai kemampuan menelan
1. 4angguan menelan disebabkan oleh
Meningkatkan kemampuan klien dalam
menelan dan dapat membantu pemenuhan
-
-
8/9/2019 persarafan lansia
37/50
tremor pada lidah, ragu!ragu dalam memulai
menelan, kesulitan dalam membentuk
makanan dalam bentuk bolus
(. Makanan setengah padat dengan sedikit air
memudahkan untuk menelan
-. lien dianjurkan untuk menelan secara
berurutan
). lien diajarkan untuk meletakkan
makanan di ataslidah menutup bibir dan gigi
dan menelan
+. lien dianjurkan untuk mengunyah
pertama kali pada satu sisi mulut dan
kemudian ke sisi lain
. Untuk mengontrol air liur, klien dianjurkan
untuk menahan kepala tetap tegak dan
membuat keadaan secara sadar untuk
menelan
=. Masase otot wajah dan leher sebelum
makan dapat membantu?. 5erikan makanan kecil dan lunak
nutrisi klien melalui oral. tujuan lain adalah
mencegah terjadinya kelelahan, memudahkan
masuknya makanan dan mencegah gangguan
pada lambung
Monitor pemakaian alat bantu Pemanass elektrik digunakan untuk menjaga
makanan tetap hangat dan klien dii7inkan
untuk istirahat selama waktu yang ditetapkan
untuk makan, alat!alat khusus juga
membantu makan. penggunaan piring yang
stabil, cangkir yang tidak pecah bila
jatuh,dan alat!alat makan yang dapatdigenggam sendiri digunakan sebagai alat
bantuaji fungsi sitem gastrointestinal meliputi
suara bising usus, caraterjadinya perubahan
didalam lambung seperti mual, muntah.
0ungsi sistem gastrointestinal sangat penting
untuk asupan makanan. %entilator dapat
menyebabkan kembung pada lambung dan
-=
-
8/9/2019 persarafan lansia
38/50
obser%asi perubahan pergerakan usus
misalnya diare, konstipasi.
perdarahan pada lambung.
6njurkan pemberian cairan (+ cc
perhariselama tidak terjadi gangguan jantung
Mencegah terjadinya dehidrasi akibat
penggunaan %entilator selama klien tidak
sadar dan mencegah terjadinya konstipasi.8akukan pemeriksaan laboratorium yang
diindikasikan seperti serum, transperin,
5U3:kreatinin dan glukosa
Meberikan informasi yang tepat tentang
keadaan nutrisi yang dibutuhkan klien.
-I. PENATALA*SANAAN ;EDIS DAN *EPERA8ATAN
a.
-
8/9/2019 persarafan lansia
39/50
( 5ila memang Cerebrovaskular Desease (CVD) , letak, jenis dan luas lesi- /tatus penderita secara keseluruhan, termasuk disini adalah tekanan darah, kadar
gula darah, keadaan kardio!respirasi, keadaan hidrasi, elektrolit, asam basa,
keadaan ginjal, dan lain lain.
Untuk mencari keterangan point 1 dan ( diatas, diperlukan pemeriksaan
neurologik sederhana. Hang kemudian perlu dikonfirmasikan dengan alat pencitraan
yang lebih canggih "bat!obat neuroprotektif $Dasar pemikiran obat golongan ini adalah bahwa sebagai akibat terjadinya
iskemia otak akan terjadi berbagai rantai reaksi melalui pelepasan glutamat, kemudian
banjirnya kalsium intraseluler, stres oksidatif yang selanjutnya menyebabkan
kerusakan organel dan tanggapan jaringan dan akhirnya kematian neuron. 6kan tetapi
yang terjadi bukan sekedar iskemia akan tetapi akibat sumbatan pembuluh darah
sehingga obat obat ini, walaupun menarik secara teoritis, akan tetapi secara umum
gagal memberikan perbaikan pada penderita.2U/9 ( -, deklarasi Belsingborg ( dan 6merican stroke 4uidelines ( =
tidak merekomendasikan obat bobat ini karena uji coba meta analisis berbagai ujicoba
yang telah dilaksanakan gagal mebuktikan manfaat obat ini. Dua macam obat yang
-*
-
8/9/2019 persarafan lansia
40/50
banyak digunakan di 9ndonesia "Pirasetam dan
-
8/9/2019 persarafan lansia
41/50
diberikan.pendekatan psikologik berguna untuk memulihkan kepercayaan diri
penderita stroke.= Tindakan perawatan lanjutan. Tindakan untuk mencegah stroke berulang dan upaya
rehabilitasi kronis harus terus dilakukan. Pencegahan berulangnya stroke dengan
cara mengontrol berbagai faktor resiko.
b.ParkinsonMedis
>bat Dosis
penggunaan
Mekanisme kerja 2fek samping
8e%odopa "dopar# ( !+ mg:hari
dalam dosis
terbagi
Tingkatkan
ketersediaan
dopamin dneganadakan prekusor
metabolik
3ausea, %omitus,
anoreksia,diskinesia,
hipotensi ortostatik,gangguan perilaku mimpi
%isual, halusinasiarbidopa "lydosyn# /p. 1 mg:hari
dalam dosis
terbagi
Turunkan
metabolisme
Dapat tingkatkan
toksisitas le%odo a
arbidopa!
le%odopa"sinemet#
) :) !( :(
mg:hari dalam
dosis terbagi
Tingkatkan
ketersediaan
dopamin"keduamekanisme diata#
6mantadin "symetrel# 1 !- mg: hari Delirium dan halusinasi5romokriptin "parlodel,
elkrip#
1!1,+ mg -!
)E:hari
ditingkatkan
sampai maks
1 !
( mg:dosisterbagi
Tingkatkan
pelepasan
dopamin. 6kti%asi
langsung reseptor
dopamin
Delirium dan halusinasi
Perubahan perilaku,
hipotensi, nausea
Pramipreksol"mirapeks,
sifrol#
-E ,+!1mg:hari 6gonis dopamin Balusinasi
opinirol " reIuip# -E-,+mg:hari 6gonis dopamin >rtostatis, sinkope ,
nausea.somnolens
)1
-
8/9/2019 persarafan lansia
42/50
4ol. olinergik
! triheksil!phenidil
"artane#
!benstropin mesilat
"cogentin#
(!( mg: hari
dosis terbagi
,+!? mg : hari
dosis terbagi
Turunkan efek
asetilkolin, bantu
seimbangkan
sistem kolinergik
dan dopaminergik
Mulut kering, konstipasi,
retensia urin, pandangan
kabut, ekserbasi
glaukoma, takikardia,
konfusio, perubahan
perilaku/elegilin "eldepril# 1 mg : hari
sekali sehari
Bambat
monoamin
oksidase tipe 5
3ausea, konfusio,
agitasi,insomnia,gerakan
in%olunter 6ntidepresan"trisiklik,
// 9, trasodon#
Tunda awitan
disabilitas terus
saat 1( bulan
pertama. 5erguna
untuk manifestasi
depresi yang
terdapat seperti
(:- penderita
penyakit
parkinson
Trisiklik $ hango%er,
seperti /2 antikolinergik,
gejala psikotik "jarang#,
idiosinkarasi. // 9 $
disforia, mania. Trasodon
$ disforia , di77y malam
hari, idiosinkrasi"jarang#
misal priapisme
*e(era9atan/ebagai salah satu penyakit parkinson kronis yang diderita oleh manula , maka perawatan
tidak bisa hanya diserahkan kepada profesi paramedis , melainkan kepada semua orang
yang ada di sekitarnya.
a. Pendidikan
Dalam arti memberi penjelasan kepada penderita , keluarga dan care gi%er tentang
penyakit yang diderita.Bendaknya keterangan diberikan secara rinci namun supportif
dalam arti tidak makin membuat penderita cemas atau takut. Ditimbulkan simpati danempati dari anggota keluarganya sehingga dukungan fisik dan psikik mereka menjadi
maksimal.
b. ehabilitasi
Tujuan rehabilitasi medik adalah untuk meningkatkan kualitas hidup penderita dan
menghambat bertambah beratnya gejala penyakit serta mengatasi masalah!masalah
)(
-
8/9/2019 persarafan lansia
43/50
sebagai berikut $
N 6bnormalitas gerakan
N ecenderungan postur tubuh yang salah
N 4ejala otonom
N 4angguan perawatan diri " 6cti%ity of Daily 8i%ing ' 6D8 #
N Perubahan psikologik
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas dapat dilakukan tindakan sebagai berikut $
1. Terapi fisik $ >M " range of motion #
N Peregangan
N oreksi postur tubuh
N 8atihan koordinasi
N 8atihan jalan " gait training #N 8atihan buli!buli dan rectum
N 8atihan kebugaran kardiopulmonar
N 2dukasi dan program latihan di rumah
(. Terapi okupasi
Memberikan program yang ditujukan terutama dalam hal pelaksanaan akti%itas
kehidupan sehari!hari .
-. Terapi wicara
Membantu penderita Parkinson dengan memberikan program latihan pernapasan
diafragma , e%aluasi menelan, latihan disartria , latihan bernapas dalam sebelum bicara.
8atihan ini dapat membantu memperbaiki %olume berbicara , irama dan artikulasi.
). Psikoterapi
Membuat program dengan melakukan inter%ensi psikoterapi setelah melakukan asesmen
mengenai fungsi kognitif , kepribadian , status mental ,keluarga dan perilaku.
+. Terapi sosial medik
5erperan dalam melakukan asesmen dampak psikososial lingkungan dan finansial , untuk
)-
-
8/9/2019 persarafan lansia
44/50
maksud tersebut perlu dilakukan kunjungan rumah: lingkungan tempat bekerja.
. >rthotik Prosthetik
Dapat membantu penderita Parkinson yang mengalami ketidakstabilan postural , dengan
membuatkan alat 5antu jalan seperti tongkat atau walker.
c. Diet
Pada penderita parkinson ini sebenarnya tidaklah diperlukan suatu diet yang khusus ,
akan tetapi diet penderita ini yang diberikan dengan tujuan agar tidak terjadi kekurangan
gi7i , penurunan berat badan , dan pengurangan jumlah massa otot , serta tidak terjadinya
konstipasi . Penderita dianjurkan untuk memakan makanan yang berimbang antara
komposisi serat dan air untuk mencegah terjadinya konstipasi , serta cukup kalsium untuk mempertahankan struktur tulang agar tetap baik . 6pabila didapatkan penurunan motilitas
usus dapat dipertimbangkan pemberian laksan setiap beberapa hari sekali . Bindari
makanan yang mengandung alkohol atau berkalori tinggi.
-II. TERAPI *O;PLE;ENTER
*%nse( Latihan Fun$si%nal Tan$an
8atihan fungsional tangan merupakan salah satu dari latihan pergerakan sendi
untuk pasien stroke yang mengutamakan pergerakan sendi pergelangan tangan pada
ekstremitas atas sebagai gerakannya./. ;a:a& Latihan Fun$si%nal Tan$an
0ungsi tangan begitu penting dalam melakukan akti%itas sehari!hari bagi
kita dan merupakan bagian yang paling aktif. ;ika lesi pada bagian otak yang
mengakibatkan kelemahan pada tangan tersebut akan sangat menghambat dan
mengganggu kemampuan dan akti%itas seseorang. Tangan juga merupakan organ
panca indra dengan daya guna yang sangat khusus. 8atihan fungsional tangan
dapat didefinisikan sebagi semua fungsi yang diberikan pada gerakan ketika
sebuah objek digenggam oleh tangan. 0ungsi menggenggam " grip # melalui tiga
))
-
8/9/2019 persarafan lansia
45/50
tahap yaitu, membuka tangan, menutup jari!jari untuk menggenggam objek, serta
mengatur kekuatan menggenggam.
5eberapa bentuk dari fungsional tangan yaitu $
1# Po er !rip" adalah bagian dari fungsional tangan yang dominan.Hang termasuk dalam Po er !rip ialah $a. Clyndri#al grip
"ambar 2.5 #osisi $l%ndrical "rip &'id(a%a, 2))7*1# 5erikan benda berbentuk silindris.(# 8akukan koreksi pada jari!jari agar menggenggam sempurna-# Posisi wrist joint )+ derajat.)# 5erikan instruksi untuk menggenggam "menggenggam kuat# selama
+ detik kemudian rileks#.+# 8akukan pengulangan sebanyak = kali.
Dalam memberikan latihan ini, yang terpenting ialah kerja otot yang
sinergi serta stabilitas pergelangan tangan.
b. $pheri#al grip
"ambar 2.+ #osisi Spherical "rip &'id(a%a, 2))7*
1# 5erikan benda berbentuk bulat "seperti bola tenis#.(# 8akukan koreksi pada jari!jari agar menggenggam sempurna.-# Posisi rist %oint )+ derajat.)# 5erikan instruksi untuk menggenggam "menggenggam kuat# selama +
detik kemudian rileks.
)+
-
8/9/2019 persarafan lansia
46/50
+# 8akukan pengulangan sebanyak = kali.#. Hook grip
"ambar 2.7 #osisi ook "rip &'id(a%a, 2))7*1# 4unakan benda berupa tas jinjing tanpa beban:dengan menggunakan
benda lainnya.(# Posisi tangan pasien stroke pada pegangan tas.-# 8akukan koreksi pada jari!jari tangan agar menggenggam sempurna.)# 5erikan pengulangan dan lebih mandiri dengan koreksi jari!jari secara
mandiri pula.d. &ateral Prehension !rip
"ambar 2.- #osisi !ateral #rehension "rip &'id(a%a, 2))7*1# 4unakan benda berupa pensil:sejenisnya.(# Tempatkan pada sela jari!jari.-# Pertahankan selama = hitungan kemudian lepaskan kembali.)# 8akukan beberapa pengulangan juga di sela!sela jari lainnya.
2) Pre#ision Handling Pre#ision Handling cocok digunakan untuk keterampilan motorik halus
dengan menekankan pada sensasi yang cukup adekuat pada tangan.5erikut ini yang termasuk dalam pre#ision handling" yaitu $a. Pad to Pad
)
-
8/9/2019 persarafan lansia
47/50
"ambar 2. #osisi #ad to #ad &'id(a%a, 2))7*1# 4unakan pensil sebagai alat bantu.(# 5erikan posisi tangan seperti hendak menulis.-# Pertahankan beberapa saat.)# Dapat pula dilanjutkan dengan menulis beberapa kata yang
sederhana.b. 'ip to tip
"ambar 2.1) #osisi ip to ip &'id(a%a, 2))7*1# 4unakan alat bantu berupa jarum atau sejenisnya.(# Tempatkan jarum dengan menjepit pada jari 1 dan (.-# Pertahankan beberapa saat.)# 8akukan koreksi dengan tangan yang sehat jika posisi jarum tidak
tepat.#. &ateral Pin#h
"ambar 2.11 #osisi !ateral #inch &'id(a%a, 2))7*.1# 4unakan kunci sebagai alat bantu.(# Tempatkan kunci pada sela jari 1 dan sela jari (.-# Pertahankan posisi seperti pada gambar dibawah ini.
)=
-
8/9/2019 persarafan lansia
48/50
(. Terapi artwork untuk penderita parkinson
dr 5anon /ukoandari, /p./" # selaku ketua Hayasan Peduli Parkinson 9ndonesia "HPP9#
mengimbau pasien parkinson untuk mendapatkan terapi sederhana berupa artwork.
ODengan melakukan pekerjaan seni, pasien dapat melukis, menggambar, dan membentuk
aneka kerajinan tangan untuk memberikan latihan pada motorik halusnya,O jelas dr
5anon.
Tujuan terapi $! Parkinson sering diikuti dengan isolasi sosial dan percaya diri rendah berhubungan
dengn kesulitan mereka dalam berbicara dan berkreati%itas. Mempelajari keterampilan
baru membantu seorang penderita memiliki kepercayaan diri dan harga diri
! Penelitian menunjukkan bahwa fungsi fisiologis, seperti detak jantung, tekanan darah
dan respirasi menjadi lambat ketika seseorang terlibat dalam kegiatan yang mereka suka.
Membuat hasil seni memberikan kesempatan bagi seseorang untuk melatih tangan dan
mata mereka, meningkatkan koordinasi mata dan tangan, serta merangsang jalur
neurologis dari otak ke tangan
6lat $
! ertas gambar, 6-, 6), taplak meja besar berwarna putih
!
-
8/9/2019 persarafan lansia
49/50
1. Pre!drawing relaEation
! Duduk di kursi dan bernafas perlahan, pejamkan mata
! elaks
! 5ernafas dalam
! Putar dan angkat bahu berulang
! 5uka mata
(. 5eginning acti%ity
! 6mbil alat menggambar, sambil mendengarkan musik
! Tutup mata, gerakkan crayon, pensil warna, cat warna sesuai irama musik
! Dengarkan musik dan gunakan gerakan perlahan saja
! Mata masih tertutup, cobalah menggambar objek simpel dalam pikiranmu. 5ayangkan
dirimu melihat apa yang sedang digambar tanpa mengangkat pensil dari kertas. 5uatlahgambar sederhana misalnya pohon, bunga, dan lain!lain
! Tutup matamu, dengarkan musik dan rasakan dirimu menjadi bagian darinya. Tubuh
akan berelaksasi. 5uka mata dan lanjutkan menggambar tapi gunakan warna lain dan
lihat apa yang kemudian terbentuk
)*
-
8/9/2019 persarafan lansia
50/50
DAFTAR PUSTA*A
Darmojo, 5oedhi. ( *. !eriatri ( lmu esehatan *sia &an%ut). ;akarta$ 5alai
penerbit 0 U9
Martono, Badi dan ris. ( *. !eriatri ( lmu esehatan *sia &an%ut) . ;akarta$
5alai Penerbit 0 U9
MuttaIin, 6rif. ( 11. +suhan epera atan lien dengan !angguan $istem
Persyara,an . ;akarta$ /alemba Medika
Pearce, ( *. +natomi dan -isiologi *ntuk Paramedis . ;akarta$ PT
4ramedia
onsep askep lansia dengan stroke oleh raden ketut ari "( 11,
http$::ketutpsik ?.wordpress.com:( 11: +: =:konsep!askep!lansia!dengan!stroke: # ,diakses ( oktober ( 1-
/ari, Mia Dian. ( 1(. http$::nursemiadiansari.blogspot.com:( 1(: (:gangguan!
sistem!persarafan!pada!lansia.html di akses ( /eptember ( 1-
http$::staff.unila.ac.id:gnugroho:files:( 1(:11:636T>M9!09/9>8>49!/9/T2M!
/6 60.pdf
http$::tutorialkuliah.blogspot.com:( *: (:medula!spinalis!dan!syaraf!spinal.html
http://ketutpsik08.wordpress.com/2011/05/07/konsep-askep-lansia-dengan-stroke/http://nursemiadiansari.blogspot.com/2012/02/gangguan-sistem-persarafan-pada-lansia.htmlhttp://nursemiadiansari.blogspot.com/2012/02/gangguan-sistem-persarafan-pada-lansia.htmlhttp://nursemiadiansari.blogspot.com/2012/02/gangguan-sistem-persarafan-pada-lansia.htmlhttp://ketutpsik08.wordpress.com/2011/05/07/konsep-askep-lansia-dengan-stroke/http://nursemiadiansari.blogspot.com/2012/02/gangguan-sistem-persarafan-pada-lansia.htmlhttp://nursemiadiansari.blogspot.com/2012/02/gangguan-sistem-persarafan-pada-lansia.html