persekutuan doa mriiy rabu 4 september 2013 matius 13: 24-30

5
Persekutuan Doa MRIIY Rabu 4 September 2013 Bacaan Alkitab: Matius 13: 24-30 Oleh: Jerol Videl Liow PERUMPAMAAN TENTANG LALANG DI ANTARA GANDUM (PERUMPAMAAN TENTANG PENUAIAN) Saudara-saudara, Allah telah mewahyukan FirmanNya secara tertulis dalam Kitab Suci, sehingga kita boleh mengenal siapa Dia dan apa KehendakNya. Kita boleh mengetahui bahwa Allah mencipta manusia, tetapi manusia memberontak dan berdosa terhadap-Nya. Ketika Allah memberikan Standar Kesucian moral bagi manusia, tak ada seorang pun manusia yang mampu mencapainya, akibat dosa itu. Manusia harus menghadapi penghukuman akibat perbuatannya sendiri. Akan tetapi, Puji Tuhan, Kristus datang ke dunia, menebus umat pilihanNya, menggantikan mereka yang harusnya dihukum dalam neraka. Kedatangan Kristus ke dalam dunia merupakan suatu ketetapan Ilahi sejak dari kekekalan. Keadilan dan Kasih Allah sungguh benar-benar dinyatakan melalui Kristus Yesus. Puji Tuhan. Saudara-saudara, tema Kerajaan Allah menjadi tema pelayanan Yesus. Kristus, Firman yang telah menjadi manusia ini, datang kepada umat yang sedang dalam kemelut penjajahan Romawi yang sungguh menantikan seorang Penyelamat atau Saviour. Kristus menyerukan pertobatan kepada manusia-manusia oleh sebab Kerajaan Allah sudah dekat. Tanda-tanda mujizat yang diperbuatnya menyertai pelayanan Yesus, dan orang banyak pun berbondong- bondong mengikuti Dia. Terlepas dari segala motivasi mereka yang mengerumuninya, entah mengharapkan dapat pertunjukkan mujizat, dan lainnya, penulis injil menuliskan bahwa Yesus tetap memberikan kata-kata pengajaran dalam bentuk perumpamaan kepada mereka. Jawaban bagi pertanyaan mengapa Tuhan berkata-kata dalam perumpamaan kepada orang banyak jelas dijawab langsung oleh Yesus, dimana Matius menulisnya dalam Matius 13:10- 15. Dikatakan bahwa kepada murid-murid diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka yang bukan murid, tidak. Demikian pula Firman Tuhan yang telah kita baca tadi, juga merupakan perumpamaan dari Yesus bagi orang banyak. Kita melihat, yang menjadi pendengar Yesus bukan hanya murid-muridnya saja. Maka Yesus pun memberikan perumpamaan tentang lalang di antara gandum. Jelas bahwa ketika Roh Kudus tak berkarunia membukakan hati manusia, maka pengertian akan Firman tak akan diperoleh sekalipun mereka mendengar kata-kata dari Yesus secara langsung. Ini sudah merupakan kedaulatan kasih dan keadilan Allah. Bukan hanya orang banyak, murid-murid pun belum tentu memahami perumpamaan Yesus ini. Sehingga dikatakan bahwa murid-murid, ketika orang banyak pulang, menanyakan penjelasan kepada Yesus mengenai makna perumpamaan ini. Murid-murid ini bukan hanya ke 12 rasul saja, melainkan mereka yang setia mengikut Yesus. Puji Tuhan, Yesus pun menjawab mereka. Saudara-saudara, kita pun juga yang mengaku sebagai pengikut Kristus

Upload: gadjah-mada-university

Post on 23-Jul-2015

69 views

Category:

Spiritual


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Persekutuan doa mriiy rabu 4 september 2013 Matius 13: 24-30

Persekutuan Doa MRIIY Rabu 4 September 2013

Bacaan Alkitab: Matius 13: 24-30

Oleh: Jerol Videl Liow

PERUMPAMAAN TENTANG LALANG DI ANTARA GANDUM

(PERUMPAMAAN TENTANG PENUAIAN)

Saudara-saudara, Allah telah mewahyukan FirmanNya secara tertulis dalam Kitab Suci,

sehingga kita boleh mengenal siapa Dia dan apa KehendakNya. Kita boleh mengetahui bahwa

Allah mencipta manusia, tetapi manusia memberontak dan berdosa terhadap-Nya. Ketika

Allah memberikan Standar Kesucian moral bagi manusia, tak ada seorang pun manusia yang

mampu mencapainya, akibat dosa itu. Manusia harus menghadapi penghukuman akibat

perbuatannya sendiri. Akan tetapi, Puji Tuhan, Kristus datang ke dunia, menebus umat

pilihanNya, menggantikan mereka yang harusnya dihukum dalam neraka. Kedatangan

Kristus ke dalam dunia merupakan suatu ketetapan Ilahi sejak dari kekekalan. Keadilan dan

Kasih Allah sungguh benar-benar dinyatakan melalui Kristus Yesus. Puji Tuhan.

Saudara-saudara, tema Kerajaan Allah menjadi tema pelayanan Yesus. Kristus, Firman

yang telah menjadi manusia ini, datang kepada umat yang sedang dalam kemelut penjajahan

Romawi yang sungguh menantikan seorang Penyelamat atau Saviour. Kristus menyerukan

pertobatan kepada manusia-manusia oleh sebab Kerajaan Allah sudah dekat. Tanda-tanda

mujizat yang diperbuatnya menyertai pelayanan Yesus, dan orang banyak pun berbondong-

bondong mengikuti Dia. Terlepas dari segala motivasi mereka yang mengerumuninya, entah

mengharapkan dapat pertunjukkan mujizat, dan lainnya, penulis injil menuliskan bahwa

Yesus tetap memberikan kata-kata pengajaran dalam bentuk perumpamaan kepada mereka.

Jawaban bagi pertanyaan mengapa Tuhan berkata-kata dalam perumpamaan kepada orang

banyak jelas dijawab langsung oleh Yesus, dimana Matius menulisnya dalam Matius 13:10-

15. Dikatakan bahwa kepada murid-murid diberi karunia untuk mengetahui rahasia

Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka yang bukan murid, tidak.

Demikian pula Firman Tuhan yang telah kita baca tadi, juga merupakan perumpamaan

dari Yesus bagi orang banyak. Kita melihat, yang menjadi pendengar Yesus bukan hanya

murid-muridnya saja. Maka Yesus pun memberikan perumpamaan tentang lalang di antara

gandum. Jelas bahwa ketika Roh Kudus tak berkarunia membukakan hati manusia, maka

pengertian akan Firman tak akan diperoleh sekalipun mereka mendengar kata-kata dari

Yesus secara langsung. Ini sudah merupakan kedaulatan kasih dan keadilan Allah. Bukan

hanya orang banyak, murid-murid pun belum tentu memahami perumpamaan Yesus ini.

Sehingga dikatakan bahwa murid-murid, ketika orang banyak pulang, menanyakan

penjelasan kepada Yesus mengenai makna perumpamaan ini. Murid-murid ini bukan hanya

ke 12 rasul saja, melainkan mereka yang setia mengikut Yesus. Puji Tuhan, Yesus pun

menjawab mereka. Saudara-saudara, kita pun juga yang mengaku sebagai pengikut Kristus

Page 2: Persekutuan doa mriiy rabu 4 september 2013 Matius 13: 24-30

adalah juga murid-murid Kristus, yang jika meminta sesuatu menurut kehendakNya, pasti

dikabulkannya. Ketika kita tidak mengerti sesuatu hal, entah itu Firman Tuhan, entah itu

kejadian dan suatu hal yang kita alami, mintalah kepada Tuhan yang memberi menurut

kerelaan kehendakNya.

Yesus dengan penuh hikmat dan bijaksana menjawab murid-muridnya, menjelaskan

arti perumpamaan lalang di antara gandum tadi, ditulis masih dalam pasal yang sama, ayat

36-42. Puji Tuhan, atas anugerahNya memberi pengertian Firman. (Berarti khotbah selesai.

Tidak yah, khotbah belum selesai. Baru dimulai.)

Saudara-saudara, kita akan kembali pada pembacaan Alkitab tadi. Ada beberapa pokok

yang mau disampaikan melalui perenungan akan ayat-ayat Firman Tuhan ini. Tetapi

sebelum itu, kita memperhatikan dulu penjelasan Yesus. Ada 7 istilah atau frase yang

dijelaskan Yesus dari perumpamaan ini, yaitu:

1. Orang yang menaburkan benih adalah Anak Manusia, yaitu Yesus sendiri,

2. Ladang ialah dunia,

3. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan,

4. Lalang ialah anak-anak si jahat,

5. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis,

6. Waktu menuai ialah akhir zaman,

7. Para penuai itu malaikat.

Mari kita kembali ke ayat 24-30.

Saudara-saudara, pokok yang pertama adalah DATANGLAH KERAJAANMU: Gereja di

dalam dunia.

Sebelum mempelajari secara serius Alkitab, mengikuti khotbah-khotbah, pemahaman

Alkitab, membaca buku, mungkin konsep dalam pikiran kita mengenai Kerajaan Sorga

terbatas hanya pada tempat atau lokasi. Bahkan, mungkin saja setelah semua kita lalui dalam

waktu umur kita sampai sekarang, pemikiran seperti itulah yang ada. Saya tidak serta merta

mengatakan bahwa memahami Kerajaan Sorga itu secara tempat atau lokasi adalah salah,

karena memang Alkitab mencatat mengenai Bumi yang baru, Langit yang baru. Tetapi apa

yang sesungguhnya mau saya tekankan adalah ini. Kerajaan Sorga itu tidak hanya terbatas

dalam pengertian secara tempat, melainkan dapat juga dipahami suatu keadaan atau situasi

di mana Pemerintahan dan Kehendak Allah nyata bagi kita melalui Kedaulatan Kasih dan

KeadilanNya yang berotoritas.

Bukankah kita sering berdoa, datanglah KerajaanMu, atau dalam doa persembahan

mengatakan “pakailah persembahan ini untuk memperluas Kerajaan-Mu.”?

Ayat 24 mengatakan, "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ORANG yang menaburkan

BENIH YANG BAIK di ladangnya.”

Orang di sini menggunakan istilah Yunani anthropo, yang tidak dimaksudkan sebagai

perbandingan bagi Kerajaan itu sendiri. Kerajaan Sorga itu seumpama ORANG yang

Page 3: Persekutuan doa mriiy rabu 4 september 2013 Matius 13: 24-30

menaburkan BENIH YANG BAIK di ladangnya. SUATU KEADAAN DI MANA PEMERINTAHAN

ALLAH MULAI DINIKMATI MELALUI PENEBUSAN KRISTUS YANG DALAM KUASA

MELAHIR-BARUKAN MANUSIA-MANUSIA PILIHANNYA OLEH ROH KUDUS, MEMULAI DAN

MEREALISASIKAN ADANYA GEREJA DI DALAM DUNIA. The Kingdom of God is in progress.

Ketika kita berdoa datanglah KerajaanMu, inilah pengertian yang harus kita Imani.

Ketika kita menaikkan doa-doa kita kepada Bapa, kita mengharapkan Kemuliaan Allah

dinyatakan, umat manusia mengakui Kuasa Kemahakuasaan Allah, FirmanNya menaklukkan

segala pemikiran, kuasa memenangkan jiwa ternyatakan, kelahiran baru oleh Roh Kudus,

adanya kebangunan rohani atas umat-Nya.

Kita adalah GerejaNya, kita bukan dari dunia, tapi kita diutus dan ditempatkan di dalam

dunia untuk menerangi dunia. Kita bukan milik dunia, tapi kita hidup di dalam dunia.

Kewarganegaraan kita adalah Sorga.

Pokok yang kedua adalah, fakta bahwa Gereja tidur.

Hal yang sering dikhotbahkan Pak Tong adalah ini. Gereja tidur. Ketika gereja tidur,

iblis senang. Para hamba yan dipercayakan mengembalakan domba-dombaNya tidak semua

bekerja semestinya. Ketika gereja tidur, iblis tetap bangun. Pak Tong mengatakan suatu

kenyataan di NREC 2012 lalu, bahwa teladan dari iblis adalah dia tidak malas, dia begitu rajin

menjalankan misinya, yaitu mencoba melemahkan kuasa Firman, menyesatkan gereja

Tuhan, agar sekiranya mungkin mereka menyimpang dari Jalan Kebenaran. Pak Tong

mengatakan fokus dari alam semesta dalam penciptaan adalah bumi. Fokus dari bumi adalah

manusia. Fokus dari manusia adalah gereja, dan focus dari gereja adalah gereja yang

memberitakan injil. Ketika gereja tidur, gereja tidak memberitakan injil. Bukannya injil

kebenaran sejati dan bertanggung jawab, para gembala dipakai iblis menyuarakan

penyesatan melalui menyimpangkan kitab suci dengan teologi ngawur dan tidak setia pada

kebenaran.

Maka, Gereja secara kelihatan ini, tidak lagi hanya berisi anak Kerajaan, tetapi juga

anak-anak si jahat. LALANG TELAH DITABURKAN DI ANTARA GANDUM OLEH MUSUH.

Saudara-saudara, kita perlu sedikit belajar mengenai lalang dan gandum ini. Kata

yunani yang diterjemahkan menjadi lalang adalah zizania. Zizania atau zizanion ini bukan

seperti kebanyakan lalang yang sering kita lihat. Ada yang menerjemahkannya menjadi padi-

padian. Zizanion konon digunakan sebagai makanan ayam, sedangkan gandum (Yun. Sitos)

sebagai bahan makanan manusia.

Zizanion ini memiliki daun yang mirip dengan gandum . Zizanion sangat sukar

dibedakan dengan sitos(gandum). Nanti setelah beberapa waktu, mungkin sampai gandum

mulai berbulir, zizanion itu juga akan nampak.

Saudara-saudara, dari buahnyalah kita mengenal orang, demikian kata Yesus. Anak-

anak si jahat bahkan sering tidak disadari ada dalam gereja. Hal yang paling berbahaya

adalah sesuatu yang nampaknya benar. Seakan-akan benar, tapi sebenarnya salah. Zizanion

Page 4: Persekutuan doa mriiy rabu 4 september 2013 Matius 13: 24-30

sangat sulit dibedakan dengan sitos. Mirip sekali, nanti kelihatan pada saat berbulir. Saat

bertumbuh bersama, akar-akarnya telah saling mengikat. Mengambil nutrisi yang harusnya

dinikmati gandum.

Demikian gereja tidur, dan ketika sadar harus menerima fakta adanya anak-anak si

jahat, merampas nutrisi kita, mungkin membuat buah yang kita hasilkan kurang begitu

memuaskan, membuat kita berseru, Tuhan, datanglah segera.

Pokok yang ketiga adalah jangan menghakimi motivasi dan keadaan hati sesama.

Saudara-saudara, ketika keadaan mulai terlihat jelas, para hamba dari tuan empunya

ladang akhirnya sadar. Mereka bertanya kepada tuannya mengenai lalang itu. Setelah gereja

mulai sadarkan diri, gereja bingung. Kebingungan yang wajar setelah tidur panjang. Melihat

penyesatan terjadi. Kita bersyukur kalau ada gerakan Reformed yang menjadi alat Tuhan,

membangunkan dan menyadarkan gereja akan bahaya yang sedang terjadi. Penjaga yang

setia, melihat melalui teropongnya, berjaga-jaga kalau musuh datang. Ini kalimat Pak Tong,

bukan saya.

Tuan itu menjawab, “seorang musuh yang melakukannya.” Kata musuh dalam bahasa

aslinya di pembacaan kita ini menggunakan kata ekhtros, dimana kata dasarnya adalah

ekhto, yang berarti membenci. Pihak yang membenci. Konon bangsa Romawi menganggap

tindakan menaburkan zizanion di ladang gandum adalah kejahatan yang tidak main-main.

Respon dari hamba-hamba itu adalah mau mencabut lalang yang tumbuh di antara

gandum. Kelihatannya motivasi mereka baik, dan patut dihargai. Akan tetapi sesungguhnya

ini bukan saja tindakan yang tidak bijaksana, tetapi juga tindakan jahat. Tidakkah mereka

sadar bahwa saat mencabut lalang, sebagian gandum akan terinjak kaki mereka dan

sebagian juga akan ikut tercabut. Hasilnya pasti akan sangat merugikan. Inilah yang

diinginkan si musuh. Iblis sangat ingin terjadi perpecahan di antara umatnya. Jonathan

Edwards sangat baik membahas mengenai sifat menghakimi yang tidak boleh ada dalam

gereja. Dikatakan bahwa, siapakah kita yang mengambil hak Tuhan melakukan

penghakiman. Bukankah pembalasan adalah hak Tuhan. Hanya Tuhanlah yang mengenal

hati manusia. Kita tidak boleh menghakimi motivasi dan keadaan hati sesama. Siapa kita?

Ketika berbicara beberapa hal saja, sudah langsung mengklaim orang lain orang Kristen yang

tidak bertobat.

Begitu banyak ayat yang menjelaskan ini, misalnya Yakobus 4:12, 1 Korintus 4:3-5.

Banyak orang yang setelah belajar dan tahu, bukannya menyatakan kasih, tapi malah

menghakimi orang lain. Memang ada ayat, kalimat Yesus sendiri mengenai ini. “Janganlah

menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil.” (Yohanes 7:24).

Siapakah yang bias menghakimi dengan adil selain Allah sendiri? Memang teguran perlu dan

disiplin gereja harus ada, tapi bukan berarti ini dilakukan tanpa kasih dan main hakim

seenak jidat dengan tidak berlandaskan Standar Kebenaran Firman. Ada yang membela

dengan mengatakan, “bukankah dengan berkata jangan menghakimi engkau telah

Page 5: Persekutuan doa mriiy rabu 4 september 2013 Matius 13: 24-30

menghakimi?” Jelas kalimat ini tidak membedakan apa teguran berdasarkan Firman dan

main hakim sendiri.

Tuan berkata dengan bijaksana, “Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada

waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu

menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang

itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke

dalam lumbungku.”

Yesus sendiri menjelaskan: “Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam

api, demikian juga pada akhir zaman. Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya

dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang

melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam

dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.”

Akan ada Penghakiman Terakhir. Hakim Yang Adil menyatakan Keputusan

KehendakNya. Ada waktunya bagi mereka yang taat pada Kristus. “Pada waktu itulah orang-

orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa

bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Referensi dan rekomendasi bacaan lanjutan:

Kistemaker, S. 2001. Perumpamaan-perumpamaan Yesus, SAAT: Malang

Jonathan Edwards. 2004. Allah Sedang Berkarya: Tanda-tanda Kebangunan Rohani Sejati.

Momentum: Surabaya

http://sarapanpagi.org/

http://alkitab.sabda.org/