persendian

38
PERSENDIAN

Upload: izmoend-dy

Post on 19-Jun-2015

1.844 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Persendian

PERSENDIAN

Page 2: Persendian

Sindesmologi atau artrologi adalah ilmu yang memperlajari artikulasi (pertautan) antara tulang-tulang, yang umumnya disebut persendian. Artikulasi tersebut ada yang tidak dapat digerakkan, ada yang sedikit dapat digerakkan, dan ada pula yang dapat bergerak dengan bebas. Berdasarkan gerak tersebut, persendian diberi nama sebagai berikut : sinartrose, amfiartrose, dan diartrose (persendian sinovial).

Page 3: Persendian

KLASIFIKASI PERSENDIAN

Berdasarkan struktur serta bahan yang mempersatukannya, persendian dapat diklasifikasikan menjadi persendian fibrosa, persendian kartilaginosa, dan persendian sinovial. Klasifikasi tersebut dapat dikombinasikan sebagai berikut:

Persendian FibrosaPada persendian jenis ini tidak terdapat rongga sendi, tetapi tulang-tulang dipersatukan oleh jaringan fibrosa.Persendian sindesmosis berarti persendian dengan jaringan fibrosa yang mempersatukan medium yang memungkinkan terjadinya pergerakan kecil. Suatu contoh persendian sindesmosis ialah pertautan normal antara tulang-tulang splint dan cannon, yang terdapat pada kuda.Persendian suture berarti pertautan antara tulang-tulang tengkorak, yang dipersatukan oleh jaringan fibrosa pada awal pertumbuhan, tetapi dapat mengalami asifikasi setelah dewasa.

Page 4: Persendian

Persendian Gomfosis berarti artikulasi gigi yang terdapat di dalam rongga-nya yaitu mandibela dan maksila (yang juga premaksila untuk hewan nonruminansia).

Persendian KartilaginosaPersendian ini tidak mempunyai rongga sendi. Tulang-tulang dipersatukan oleh kartilago (tulang rawan).Persendian sinkondrisis (persendian kartilago hialin) adalah suatu persendian yaang tak dapat bergerak, yang medium pemersatunya berupa kartilago. Suatu contoh persendian sinkondrosis adalah persatuan antara diafisis dan epifisis dari tulang yang masih muda.Osifikasi yang normal dari kartilago epifisis menghasilkan suatu fusi tulang, yang disebut sinostosis. Fusi tulang tersebut dapat juga terjadi dalam keadaan patologis pada jenis persendian yang lain.

Page 5: Persendian

Persendian simfisis (fibrokartilaginosa), yaitu persendian-persendian dan alur median tertentu, dipersatukan oleh cakram pipih dari fibrokartilago, seperti yang terdapat antara tulang-tulang pelvis yang berdekatan, dan antara badan-badan vertebra yang berdekatan.

Persendian Sinovial (Diartrodial)Struktur umum dari kebanyakan persendian sinovial adalah sama, dan ini mencakup: permukaan srtikulasi, kartilago artikular, rongga artikular, kapsul persendian, dan ligamentum.Permukaan artikular adalah suatau lapisan khusus dari tulang yang kompak pada permukaan-permukaan mengalami artikular dengan tulang-tulang yang lain.Kartilago artikular adalah suatu lapisan kartilago hialin yang menutupi permukaan artikular. Permukaan lainnya dari tulang ditutupi oleh periosteum.

Page 6: Persendian
Page 7: Persendian

Rongga artilukar adalah suatu rongga potensial antara tulang-tulang yang berdekatan dan dikelilingi oleh kapsul persendian.Kapsul persendian terdiri dari dua lapisan. Lapisan dalam disebut membran sinovial, yaitu lapis lembut yang menyerupai lengan baju yang terdiri dari jaringan ikat khusus. Lapisan ini merentang dari pinggir kartilago artikular tulang-tulang yang berdekatan, akan tetapi tidak menutupi kartilago artikular tersebut. Membran itu mensekresi cairan sinovial (minyak sendi), yang dalam keadaan normal berguna untuk melumasi persendian. Permukaan dalam dari membran sinovial dapat bertambah luas dengan adanya lipatan-lipatan (plicae synoviale). Lipatan-lipatan ini dapat berisi lemak dan menjulur masuk ke rongga sendi. Vili atau yang disebut juga villi synoviales, adalah penjuluran yang menyerupai jari-jari, kadang-kadang juga menjulur ke dalam rongga sendi.

Page 8: Persendian

Lapisan superfisial dari kapsul persendian adalah mebran fibros (ligamentum kapsular), dan menutupi membran sinovial. Ligamentum kapsular dapat menebal di tempat-tempat tertentu, membentuk ligamentum ekstra kapsular (atau periartikular), dan menghubungkan tulang-tulang yang berdekatan, serta membantu menstabilkan persendian.Ligamentum dalam hubungannya dengan sistem kerangka dan otot, adalah jaringan ikat yang merentang dari tulang ke tulang. Namanya didasarkan pada lokasinya dalam hubungannya dengan kapsul persendian. Lipatan-lipatan membran serosa seperti yang terlihat pada rongga-rongga torasik, abdominal dan pelvis, juga disebut ligamentum dan dikaitkan dengan rongga yang terdapat di rongga-rongga yang bersangkutan. Tendo adalah jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang, dan merupakan perlekatan otot.

Page 9: Persendian

Ligamentum intrakapsular (intra-artikular) terdapat di dalam persendian dan dikelilingi oleh kapsul persendian. Contohnya antara lain ialah ligamentum krusiat dari persendian lutut dan ligamentum yang menahan tulang tarsal dan karpal bersama-sama.Ligamentum ekstra-kapsular (periartikular) terletak di luar kapsul sendi dan mencakup ligamentum kolateral, dorsal, palmar dan anular. Ligamentum kolateral terletak pada sisi lateral dan medial suatu persendian. Ligamentum dorsal dan palmar (atau plantar) terletak didepan dan di belakang suatu sendi. Ligamentum anular mengelilingi persendian, dan umumnya serabut-serabutnya bergerak dalam bentuk melingkar mengelilingi persendian untuk menguatkan dan melindungi kapsul persendian.

Page 10: Persendian

GERAKAN PERSENDIAN

• Persendian sinovial (persendian yang sejati) dapat melakukan gerakan-gerakan berikut: luncuran (sliding), fleksi atau bengkokan (flexion), ekstensi dan hiperekstensi atau rentangan (sxtension dan hyperextension), rotasi, aduksi (adduction), abduksi (abduction), dan sirkumduksi (circumduction)

• Gerakan luncur (gliding atau sliding) terjadi antara permukaan yang berhadapan dalam persendian artrodial.

• Fleksi menunjukkan gerakan di bidang segital yang cenderung untuk mengurangi sudut antara segmen-segmen yang menyusun sendi itu. Karpus (lutut) seekor kuda haruslah dibengkokkan apabila kaki depan akan diangkat untuk memotong kukunya.

• Ekstensi atau rentangan adalah kebalikan dari fleksi, yaitu menunjukkan gerakan pada bidang sagital yang cenderung memperbesar sudut antara segmen-segmen yang membentuk sendi itu.

Page 11: Persendian

• Hiperekstensi berarti gerakan yang memperbesar sudut antara segmen penyusun sendi sampai lebih dari 180 derajat atau mencapai garis lulus. Dalam beberapa hal hiperakstensi juga disebut fleksi dorsal. Persendian pada kaki kuda yang terletak tepat diatas kuku dalam posisi berdiri normal mengalami hiperekstensi.

• Rotasi terdiri atas gerakan pemutaran suatu segmen di sekitar sumbunya. Pemutaran kepala dari satu sisi ke sisi yang lain (menggelengkan kepala) merupakan contoh yang tepat untuk gerakan rotasi.

• Aduksi menunjukkan gerakan suatu ekstremitas ke arah bidang median, sedangkan abduksi menunjukkan gerakan ekstremitas tersebut menjauhi bidang median.

Page 12: Persendian

• Sirkumduksi merupakan kombinasi gerakan-gerakan yang telah diuraikan di atas (kecuali rotasi). Gerakan ini didefinisikan sebagai gerakan di mana ekstremitas digambarkan sebagai titik puncak sedangkan ujung distalnya merupakan suatu lingkaran sehingga terkesan bentuk kerucut. Seekor kuda yang sedang melakukan gerakan paddle, adalah salah satu contohnya.

• Pronasi (pronation) adalah gerakan yang cenderung untuk merotasikan suatu ekstremitas sehingga bagian dorsal terangkat. Supinasi (supination) adalah gerakan yang cenderung merotasikan ekstremitas sehingga aspek palmar (volar) atau plantar dari kaki terangkat ke atas. Pronasi dan supinasi termasuk gerakan yang jarang terlihat pada ternak.

Page 13: Persendian

Jenis-jenis Persediaan Sinovial

Persedian sinovial (diartroidal) diklasifikasikan menurut jenis permukaan persendian dan gerakan-gerakan yang mungkin dihasilkan. Persediaan sederhana menyangkut hanya dua tulang yang diartikulasikan, sedangkan sebaliknya persendian majemuk menyangkut lebih dari dua tulang dalam kapsul yang sama. Jenis-jenis persendian sinovial yang umum terdapt pada berbagai jenis ternak, meliputi persendian ginglimus, artrodial, trokoid, dan sferoid (enartroidal). Jenis-jenis lainnya, yang khususnya terdapat pada anjing adalah persendian kondiloid, elipsoid dan persendian sadel.

• Persendian ginglimus (engsel) bergerak hanya pada bidang sagital. Gerakan-gerakan yang mungkin dilakukan ialah berupa fleksi, ekstensi, dan di beberapa sendi, juga gerakan hiperekstensi. Sendi fetlock (letaknya di atas kuku) merupakan suatu contoh untuk jenis ginglimus.

Page 14: Persendian

• Persendian artrodial hanya memiliki gerakan luncuran ringan antara permukaan-permukaan yang relatif rata. Permukaan itu disebut faset. Contohnya ialah persendian antara dua tulang karpal yang berdekatan.

• Persendian trokoid (pivut) adalah persendian dengan gerakan yang ritasinya terjadi di sekitar sumbu. Persendian atlanto-aksial adalah satu-satunya contoh untuk jenis trokoid pada ternak.

• Persendian sferoid (enartroidal) memungkinkan adanya gerakan hampir kesemua jurusan. Dalam persendian ini suatu bulatan pada ujung tulang, masuk ke dalam suatu bentuk lubang (mangkuk) dari segmen lainnya. Flaksi, ekstensi, aduksi, abduksi, rotasi dan sirkumduksi adalah gerakan-gerakan yang dapat dihasilkan oleh persendian enartrodial. Sendi kokso-femoral (paha) merupakan contoh yang baik dari jenis enartrodial.

Page 15: Persendian

• Dalam persendian kondilar, kondil artikular konveks melakukan artikular dengan beberapa permukaan artikular konkaf. Contohnya ialah persendian temporomandibular dan persendian stifel (sendi di atas kuku). Ini menyerupai sendi engsel (ginglimus), akan tetapi memungkinkan terjadinya lebih banyak gerakan lagi.

• Persendian elipsoid mempunyai permukaan sendi yang diperluas ke salah satu jurusan, hingga membentu elips. Persendian antara ujung distal dari tulang radius dan baris proksimal dari tulang karpal adalah jenis persendian elipsoid. Pada ternak, persendian ini disebut juga persendian ginglimus atau engsel. Di samping itu, pada anjing ada pula beberapa gerakan lateral.

• Persendian pelana (seddle joint) memiliki permukaan yang menyerupai suatu pelana yang datar (sadel Inggris). Ini memungkinkan semua jenis gerakan kecuali rotasi. Persendian karpo-metakarpal dari ibu jari manusia merupakan contoh. Akan tetapi, persendian inter-falangeal pada anjing seringkali juga digolongkan ke dalam sendi pelana (sadel).

Page 16: Persendian

PERSENDIAN RANGKA AKSIAL

• Sendi-sendi pada tengkorak terutama adalah jenis sutura, yitu tulang-tulang yang berdekatan dipersatukan oleh jaringan fibrosa. Pada umur dewasa (tua), terjadi osifikasi hingga menjadi sebuah tulang yang utuh. Fontenal (daerah lunak) yang terdapat pada kepala bayi, adalah contoh untuk jaringan fibrosa yang mempersatukan beberapa tulang.

• Pengecualian untuk sendi jenis sutura pada tengkorak ini adalah simfisis dari mandibula serta sinkondrisis pada pertautan tulang sfenoid dan oksipital pada dasar tengkorak.

• Persendian pertama yang dapat bergerak dalam kerangka aksial ialah sendi temporomandibular yaitu sendi antara mandibula (tulang rahang bawah) dan tulang temporalis pada tengkorak. Persendian ini terdiri dari dua permukaan sendi, satu terletak pada mandibula dan satunya lagi pada tengkorak, dengan suatu lempengan kartilago terletak di antaranya (cakram artikular atau meniskus). Persendian temporomandibular berfungsi dengan sendi engsel (ginglimus) apabila mulut dibuka atau ditutup. Akan tetapi persendian itu akan berfungsi artrodial (luncuran), apabila rahang digerakkan dari sisi ke sisi dan maju mundur, seperti kalau

Page 17: Persendian
Page 18: Persendian

hewan sedang mengunyah makanan. Pesendian temporomandibular dapat digolongkan sebagai persendian kondilar.

• Persendiaatlanto-oksipital antara tengkorak vertebra servikal pertama (leher) adalah suatu sendi engsel (ginglimus). Dua kondil (pinggiran konveks) tulang tengkorak sesuai masuk ke cekungan yang terletak di dalam atlas (vertebra servikal pertama). Satu-satunya gerakan yang mungkin dilakukan adalah fleksi dan ekstensi dalam bidang sagital misalnya mengangguk.

• Rotasi kepala terjadi hampir seluruhnya antara atlas dan sumbu. Suatu penjuluran yang menyerupai gigi dari ekstremitas kranial (disebut dens), menuju ke foramen vertebral dari atlas, dengan disangga oleh ligamentum anular yang kuat, memungkinkan terjadinya gerakan rotasi yang cukup berarti. Persendian aksial-atlanto adalah suatu contoh nyata untuk persendian pivot, yaitu sendi yang satu segmennya berotasi di sekitar sumbu panjang dari sumbu yang lain.

Page 19: Persendian

• Persendian simfisial (persendian fibrokartilaginosa atau amfiartroidal) di antara vertebral yang berdekatan di sepanjang lajur vertebral, tidak memperlihatkan gerakan yang berarti. Badan-badan vertebral yang berdekatan dipersatukan oleh sautu cakram yang berat dari fibrokartilago yang cukup fleksibel sehingga memungkinkan pembengkokan ke semua jurusan, atau bahkan gerakan menuntir. Fibrokartilago tersebut memiliki pusat yang lunak dan disebut nukleus pulposus. Nukleus ini apabila dalam keadaan abnormal menjulur melalui anulus fibrous ke dalam salurn spinal dan menimbulkan tekanan pada korba spinalis. Keadaan yang menimbulkan ini berupa cakram intervertebral yang pecah (ruptured intervertabral disk = IVD). Keadaan ini dapat menyebabkan timbulnya paralisis bagian tubuh yang terletak pada arah kaudal dari arah cakram yang bersangkutan. Prosesus artikular dari vertebra yang berdekatan memiliki permukaan yang rata dan membentuk sendi artrodial.

Page 20: Persendian
Page 21: Persendian

Permukaan tersebut lebih luas dan gerakannya lebih ekstensif ke arah kepala, menurun ke daerah torasik dan lebih ekstensif lagi di daerah lumbal. Persendian diantara vertebra sakral berfungsi secara sempurna dan sakrum menjadi tulang tunggal dengan segmen-segmen di dekatnya melalui sinostesa.

• Tulang rusuk melekat pada jalur vertebral dengan dua sendi yang terpisah. Satu sendinya adalah yang terletak antara kepala tulang rusuk dan suatu depresi yang letaknya antara badan-badan dua tulang vertebral torasik yang berdekatan. Satu sendi yang lainnya adalah antara faset artikular yang berjarak dekat dari kepala tulang rusuk dan suatu fadet pada prosesus transversus vertebra yang nomernya sama dengan rusuknya. Sendi yang pertama adalah jenis pivot, sedangkan yang kedua adalah jenis artrodial.

Page 22: Persendian

• Ujung ventral dari beberapa tulang rusuk pertama secara langsung menempel pada tulang dada (sternum) dengan perantaraan suatu batang kartilago yang dikenal dengan nama kartilago kostalis. Tulang-tulang rusuk ini adalah tulang rusuk sternal atau rusuk yang asli (costal verae). Kartilago dari tulang-tulang rusuk di belakangnya menempel pada kartilago kostalis dari rusuk asli dan disebut tulang rusuk asternal atau rusuk palsu (costae spuriae). Rusuk-rusuk yang menggantung tidak memiliki perlekatan baik langsung maupun tidak langsung. Apabila seekor hewan memiliki suatu pasang tulang rusuk tambahan, pasangan terakhir tersebut akan menggantung.

Page 23: Persendian

PERSENDIAN RANGKA APENDIKULARPersendian pada Kaki Depan

• Skapula atau yang disebut juga bilah punggung tidak mempunyai hubungan pertulangan yang sebenarnya dengan ‘bony thorax’. Bagian tersebut tetap berada di tempanya karena oleh otot dan ligamentum. Jenis sendi ini disebut sinsarkosis.

• Sendi baku (sendi akapulohumeral) adalah suatu sendi sferoid (enartroidal, atau sendi bola dan lekuk). Pada persendian ini dimungkinkan gerakan di segala jurusan, termasuk gerakan rotasi. Namun demikian pada berbagai jenis ternak, susunan otot-otot bahu secara pranktis membatasi gerakan hanya menjadi gerakan engsel semata. Yang terjadi pada bidang sagital, jadi gerakan utamanya adalah ekstensi dan fleksi. Kepala tulang himerus merupakan segmen dari suatu bola yang cukup besar, jauh lebih besar bila dibandingkan dengan rongga yang sepadan dari skapula. Kapsul sendinya cukup besar, dengan perkembangan ligamentum yang kurang sempurna. Otot-otot menyelimuti sendi bahu dari semua sisi berperan sebagai ligamentum dengan kemampuan

Page 24: Persendian

kontranksi dan relakasasi. Hal ini memungkinkan gerakan yang lebih besar dari pada persendian tersebut.

• Sendi siku (elbow) merupakan sendi ginglimus (engsel) yang dibentuk oleh kondil (ujung distal humerus yang bentuknya menyerupai kumparan) dan menghubungkan ujung-ujung proksimal dari radius dan ulna. Ujung proksimal dari radius bentuknya agak konkaf dan mengembang sehingga memberikan permukaan yang lebih luas untuk mendukungnya. Bergabung dengan notch semilunar dari ulma, radius membentuk setengah lingkaran dai kondil humerus. Gerakan pada siku seekor kuda terbatas hanya berupa fleksi dan ekstensi saja. Pada manusia dan juga pada anjing (namun derajatnya lebih rendah), sendi antara radius dan ulma memungkinkan pergerakan rotasi, khususnya berupa supinasi dan pronasi.

Page 25: Persendian

• Karpus (lutut) adalah suatu sendi yang kompleks yang tidak hanaya memungkinkan gerakan fleksi dan ekstensi, antara radius dengan deretan proksimal dari tulang karpal, tetapi juga antara deretan proksimal dan distal dari tulang-tulang karpal. Keseluruhan sendi itu, menyerap goncangan yang cukup berarti karena banyaknya persendian artrodial kecil-kecil yang dibentuk oleh tulang karpal yang berdekatan dan masing-masing dihubungkan oleh ligamentum pendek. Persendian antara deretan distal dari tulang-tulang karpal dan metakarpal (tulang-tulang cannon) hampir kesemuanya persendian artrodial, dengan pergerakan kecil, kecuali pergeseran (sliding dan glinding).

Page 26: Persendian

• Lapisan fibrosa dari kapsul sendi karpus bersifat ekstensif, seperti suatu lengan panjang yang terentang dari radius menuju ke metakarpus dan menutupi tulang-tulang karpal. Meskipun demikian membran sinovial membentuk tiga buah kantung yang terpisah yaitu kantung radiokarpal, kantung interkarpal dan kantung karpometakarpal.

• Pada kuda umumnya hanya terdapat gerakan kecil antara tulang metakarpal besar dan tulang-tulang metakarpal kecil (splint). Apabila terjadi pergerakan yang berlebihan, dapat terjadi peradangan, dan kemudian menimbulkan apa yang disebut splint. Splint merupakan suatu pembengkakan yang menimbulkan rasa sakit pada pertemuan antara pangkal tulang-tulang metakarpal besar dan kecil. Pembesaran tersebut dapat mengalami osifikasi dan membentukan suatu tonjolan pertulangan namun tidak menyebabkan kelumpuhan.

Page 27: Persendian

• Pada sapi dan domba, tulang-tulang metakarpal ketiga dan keempat menyatu membentuk tulang connan tunggal, sehingga satu-satunya persendian yang ada di daerah ini adalah sendi artroidal antara karpus dan metakarpus. Pada anjing dan babi, ukuran-ukuran tulang-tulang metakarpal lebih mendekati keseragaman sehingga persendian artroidal ada di antara metakarpal yang berdekatan seperti halnya antara metakarpal dan karpus.

• Persendian metakarpofalangeal pada kuda terbentu oleh ujung distal dari metakarpus dengan ujung proksimal dari falang pertama atau tulang pasterna panjang dan kedua tulang-tulang sesamoid proproksimal. Persendian ini merupakan persendian ginglimus yang apabila dalam posisi berdiri mengalami “hiperekstensi” atau pembengkakan dorsal (dorsal flexion)

Page 28: Persendian

• Persendian interfalangeal proksimal adalah suatu persendian ginglimus antara falang pertama dan kedua (tulang-tulang pasterna panjang dan pendek). Meskipun persendian ini adalah persendian ginglimus, namun pergerakannya agak terbatas.

• Persendian interfalangeal distal dibentuk oleh falang ke dua dan ketiga dengan tulang sesamoid distal (navikulari). Persendian coffin terbungkus dalam tulang teracak pada dasarnya juga merupkan persendian ginglimus.

• Pada kuda, persendian metakarpofalangeal disebut juga sendi fetlock; sendi interfalangeal proksimal disebut juga sendi pasterna; sedangkan sendi interfalangeal distal disebut juga sendi coffin.

• Suatu pola yang hampir sama, diikuti oleh tiap digit pada hewan-hewan yang memiliki lebih dari satu digit (berteracak gasal), seperti pada ruminansia dan babi.

Page 29: Persendian

Persendian Kaki Belakang

• Persendian sakroiliaka adalah satu-satunya hubungan yang mengandung tulang antara kerangka aksial dan apendikular. Sendi sakroilika merupakan suatu persendian sejati di mana permukaan artikular dari sakrum terikat erat dalam suatu aposisi dengan sayap ilium oleh sejumlah ligamentum pendek dan kuat. Gerakan-gerakan pada persendian ini dalam keadaan normal, terbatas. Akan tetapi dapat menjadi lebih ekstensif misalnya pada saat-saat menjelang kelahiran, yaitu ketika ligementum-ligamentum meregang karena pengaruh hormon relakasi.

• Gerakan yang berlebihan pada persendian sakroilika dapat menyebabkan rasa sakit apabila beberapa saraf di daerah ini meliputi ligamentum-ligamentum sakroilika dan sakrotuberosa (sakrosiatik), baik dorsal bersifat kuat maupun ventral. Yang terakhir ini, pada sapi, domba dan kuda bersifat kuat, dan menyerupai pita yang lebig lebar, yang membantu pembentukan dinding lateral dari pelvis.

Page 30: Persendian

• Persendian paha (koksofemoral) adalah suatu contoh nyata untuk persendian jenis steroid (enartroidial atau bola dan lekuk). Kepala dari tulang femur, lebih kurang dua pertiga bagian bundarannya dapat tepat, masuk ke dalam rongga kotiloid (asetabulum) dari tulang kokae. Pinggiran asetabulum diperkuat oleh kartilago marjinal yang menambah pula kedalaman rongga tersebut.

• Kapsul persendian paha bersifat luas, namun tidak sedemikian ekstensifnya seperti persendian bahu, ligamentum kepala femur (ligamentum bulat) dari tulang femur berhubungan dengan kepala femur melalui suatu daerah non artikular di dalam asetabulum. Persendian paha pada kuda, diperkuat oleh ligamentum asesoris yang fungsinya, menghambat gerakan abduksi yang berlebihan pada pelvis. Gerakan-gerakan ke segala jurusan dimungkinkan pada persendian paha, akan tetapi seperti halnya pada persendian bahu, ekstensi dan fleksi merupakan dua gerak yang utama. Dislokasi pada persendian pada pada anjing merupakan kenyataan yang sangat umum, khususnya apabila seekor anjing ditabrak mobil.

Page 31: Persendian

• Persendian stifel, pada manusia adalah persendian lutut. Persendian ini dibentuk oleh kondil dari ujung distal femur, yang dipisahkan dari ujung proksimal tulang tibia oleh dua kartilago semilunar (meniskus). Tiap meniskus merupakan suatu cakram berbentuk setengah bulatan yang memipih pada bagian bawah sehingga bentuknya cocok dengan permukaan tulang tibia. Permukaan yang lain berbetuk konkaf pada permukaan atas sehingga bentuknya juga cocok terhadap kondil dari tulang femur. Meniskus ini membantu persendian agar tetap bersifat kongruen dan juga menyerap goncangan. Persendian stifel didukung oleh ligamentum medial serta ligamentum kolateral lateralis pada tiap sisinya dan oleh dua krusiat (cruciate) intra artikular (yang berbentu X) yang membentang dari tulang tibia dan tulang femur dipertengahan persendian. Juga berkaitan dengan persendian ini adalah patela terdapat pada troklea femur, membantu mengurangi timbulnya friksi (gesekan), serta mengubah arah tarikan otot quadriceps fermoris. Otot ini merupakan otot ekstensor besar dari stifel yang terletak dibagian depan paha.

Page 32: Persendian

• Seperti halnya karpus, tarsus (persendian pergelangan kaki), adalah suatu persendian kompleks. Bagian ginglimus terbentuk antara ujung distal dari tibia dan tulang tarsal tibial (talus). Bagian dari persendian ini ditunjang oleh ligamentum medial dan kolateral yang kuat pada daerah hock.

• Tulang tarsal fibular, (kalkaneus) yang mengarah ke atas dan ke bawah membentuk suatu perlekatan dari tendon achilles dan kemudian otot ekstensor dari hock. Kalkaneus melekat erat pada tulang tarsal dengan bantuan banyak ligamentum pendek dan kuat. Ligamentum tersebut tidak terlalu ekstensif pada aspek kraniomedial dari hock, dimana pada kuda, kapsul persendian dapat membentuk apa yang disebut ‘bog spavin’, pada kuda dan anjing, pergerakan antara tulang tarsasl yang berdekatan sangat terbatas dan merupakan satu-satunya jenis sendi artrodial. Namun demikian, pada sapi, domba dan babi, persendian intertarsal proksimal memiliki beberapa gerakan sengsel.

• Dibawah ini hock, persendian-persendiannya sama saja dengan pada kaki depan.

Page 33: Persendian

PATOLOGI PERSENDIAN DAN STRUKTUR YANG TERKAIT

karena persendian diartrodial tergantung pada gerakan bebas agar dapat berfungsi efektif, maka segala sesuatu mempengaruhi gerakan tersebut dapat merupakan hal yang serius. Keadaan yang mempengaruhi persendian dapat disebabkan oleh luka, infeksi, maupun peradangan (inflamasi)

Gangguan terhadap persendian mencakup peristiwa-peristiwa dislokasi, fraktur, sprain, putus dan luka-luka terbuka. Suatu dislokasi yang disebut juga luksasi ( = luxation) pada suatu persendian adalah keadaan di mana sebuah segmen atau lebih (dari suatu persendian) keluar dari posisinya. Dislokasi suatu persendian hampir senantiasa menyangkut peregangan atau sobekannya ligamentum, dan apabila demikian seriusnya, kapsul persendiannya juga dapat mengalami kerusakan. Penyembuhan yang lazim terhadap dislokasi menyangkut penempatan persendian kembali pada posisinya yang normal, yang seringkali diikuti dengan pemberian ‘splint’ atau ‘cast’. Pengembalian itu bisa sukar dilakukan kecuali apabila hewan-hewan berada dalam keadaan tidur sehingga semua otot dalam keadaan relaks. Penyembuhan awal sangat penting guna mencegah rongga sendi dari

Page 34: Persendian

kemungkinan terisi oleh jaringan ikat. Karena timbulnya peregangan atau perobekan yang berlebihan pada ligamentum, penyembuhan dari keadaan dislokasi seringkali tidak memuaskan dan perlu waktu lebih lama dibandingkan dengan dislokasi yang memperoleh penanganan lebih awal.

Kadang-kadang, suatu persendian nampaknya berfungsi dengan baik meskipun ada dislokasi yang belum disembuhkan. Persendian seperti ini disebut ‘false joint’. Dalam keadaan seperti ini, jaringan ikat fibrosa yang berkembang di sekitar ujung tulang memungkinkan terjadinya pergerakan yang cukup meski tidak ada kapsul persendian atau kartilago seperti pada persendian yang sejati. False joint dapat juga terbentuk pada posisi franktur apabila ujung tulang tidak mengalami immobilisasi.

Page 35: Persendian

Fraktur atau patah tulang dapat menyangkut satu segmen atau lebih yang menyusus suatu persendian. Pada hewan muda fraktur dapat hanya merupakan pemisahan suatu epifisis tulang dari diafisis yang letaknya dekat atau di dalam persendian itu. Patah tulang di dalam atau di dekat persendian sukar untuk diluluskan atau dikembalikan lagi. Demikian pula sukar untuk dimobilisasikan setelah dihubungkan karena salah satu segmennya terlalu pendek.

Sprain yang dialami oleh suatu persendian adalah suatu keadaan di mana ligamentum diregangkan namun persendian tetap tidak mengalami dislokasi. Istilah ‘strain’ seringkali juga dipakai untuk menggantikan ‘sprain’.istilah ‘strain’ lebih sering dipakai untuk menunjukkan peregangan yang berlebihan dari suatu otot atau tendon. Meskipun terdapat pembengkakan sebagai akibat ‘sprain’, persendian tersebut umumnya akan sembuh dengan sendirinya apabila diistirahatkan secukupnya.

Page 36: Persendian

Luka-luka oleh kawat duri misalnya, dapat juga berkembang ke rongga persendian dan mengakibatkan berkurangnya cairan sinovial. Keadaan semacam ini yang disebut persendian terbuka, dapat berakibat sangat serius dan sukar diobati. Bahayanya bukan saja karena hilangnya cairan, tetapi kemungkinan terjadinya infeksi dalam rongga sendi itu. Cairan sinovial merupakan medium yang sangat bagus untuk perkembangan bakteri. Banyaknya lekuk persendian juga menyebabkan sulitnya membersihkan dan menyembuhkannya. Senantiasa ada bahaya atas kerusakan yang permanen terhadap kartilago artikular oleh pengaruh infeksi.

Luka tembus pada sendi sering terjadi oleh benda-benda tajam seperti kawat atau paku. Karena benda-benda itu umumnya steril, maka akan timbul luka dan infeksi. Luka semacam ini amat sulit dan tidak dapat sembuh dalam beberapa hari, dan biasanya juga sulit sekali dibersihkan. Luka-luka terpotong atau tertusuk dapat melibatkan bursa dan lapis sinoal dari tenton, dengan

Page 37: Persendian
Page 38: Persendian

akibat yang hampir sama dengan peristiwa yang terjadi pada persendian. Infeksi pada sendi dapat terjadi karena luka atau tusukan seperti yang

dikemukakan di atas, atau melalui aliran limfa maupun darah. Penyakit Erisipelas pada babi dan ‘sakit sendi’ pada kuda adalah dua penyakit yang sering terjadi karena infeksi persendian. Dalam keadaan seperti ini, penyembuhan harus dilakukan secara sistemik dan tidak hanya sekedar pengobatan langsung pada daerah yang sakit.

Artritis berarti peradangan ( = inflamasi) pada suatu persendian, termasuk terjadinya pembengkakan dan rasa sakit. Keadaan ini biasanya mengikuti atau mengiringi keadaan-keadaan yang telah diuraikan di atas. Di samping itu dapat pula terjadi peradangan meskipun tidak terjadi infeksi, misalnya karena jatuh, tendangan dan sebagainya. Apabila tidak terjadi sesuatu komplikasi, hewan akan dapat sembuh dengan sendirinya.