persentasi seminar rokok
DESCRIPTION
eduTRANSCRIPT
ROKOK LEBIH BAHAYA DARIPADA NARKOBA
Tembakau diperkenalkan di Indonesia oleh bangsa belanda sekitar dua abad yang lalu
dan penggunaanya pertama kali oleh masyarakat Indonesia ketika elit local Indonesia meniru
kebiasaan merokok bangsa belanda. Kata merokok yang diambil dari bahasa Belanda roken
mulai dikenal pada saat itu. Rokok yang semula hanya dinikmati kalangan elit lokal, kemudian
dapat dinikmati oleh masyrakat kelas bawah dan penggunaan tembakau sebagai rokok pun mulai
popular hingga menggantikan kebiasaan mengunyah sirih masyarakat Indonesia.
Rokok adalah “jajan” yang paling “nikmat” dan “murah”. Dikatakan nikmat karena orang
biasa merokok sulit menghentikan kebiasaannya. Kalau merokok itu tidak nikmat, ia pasti tidak
menyukainya dan dengan mudah menghentikannya. Dikatakan nikmat karena bagi pecandunya,
rokok memang mendatangkan perasaan nikmat, segar, tenang, fit, hilang rasa malas, pikiran
terasa “jernih”.
Banyak perokok yang sesungguhnya telah mengetahui akibat buruk rokok bagi dirinya
sendiri, tetapi tetap merokok dan mengabaikannya. Berarti ia memang kecanduan sehingga
berani menanggung akibatnya yaitu mati muda sia sia. Sayangnya keberanian itu harus dibayar
dengan kesengsaraan orang yang di cintainya. Walaupun mereka tidak merokok, anak dan
istrinya menjadi pajanan asap perokok yang nasipnya tidak beruntung. Jarang perokok yang tahu
bahwa kebiasaan merokoknya dapat menyengsarakan keluarga besarnya baik, istri, anak dan
orang disekelilingnya karena mereka menjadi pajanan asap rokok (pasif). Mereka ikut terkena
racun karena menghisap asap rokok dari suami/ayahnya dan menghisap udara kotor dan bau
yang disebabkan oleh si perokok. Sama dengan halnya mengisap rokok orang lain ditambah
napas bau. yang berdampak pada istri 90% kanker payudara dan bagi anak 86% IQ rendah dan
cacat.
Rokok memiliki sifat jahat narkoba yaitu, habitual, adiktif dan toleran. Karenanya,
perokok mengalami seeking, craving, sakaw dan overdosis. Bagi pecandu narkoba rokok nikotin
dalam rokok itulah yang dapat membuat hidup lebih hidup, hidup dan hidup menjadi nikmat.
Sayangnya, nikotin menyebabkan ketagihan dan kecanduan.
Nikotin adalah psikotrapika atau dengan kata lain rokok tergolong narkoba golongan
kedua (psikotropika) atau golongan ketiga (bahan adiktif lainnya). Dengan demikian, merokok
sama dengan mengkonsumsi narkoba.
Rokok memiliki sifat jahat narkoba yaitu, habitual, adiktif dan toleran. Karenanya,
perokok mengalami seeking, craving, sakaw dan overdosis. Jadi dapat dikatan rokok adalah
narkoba. Narkoba secara langsung merusak fisik, mental, dan moral, serta membunuh
pemakainya sendiri. Sedangkan rokok, selain merusak diri pemakainya, juga merusak istri dan
anak anaknya. Dan banyak menimbulkan penyebab kematian yang disebabkan oleh rokok seperti
serangan jantung, stroke, kanker, radang saluran pernafasan faru-faru dan fisik yang lemah
sehingga sering jatuh sakit (masuk angin).
Menurut WHO rokok memberikan bahaya yang hampir sama terhadap perokok maupun orang yang terkena pajanan asap rokok lingkungan. Hal ini penting sebab lebih dari 85% perokok di Iindonesia mengkonsumsi rokok bersama dengan anggota keluarganya di dalam rumah. Lebih dari 97 juta jiwa penduduk Indonesia terpajan oleh asap rokok setiap harinya dan 43 juta diantarnya adalah anak anak.
Selain nikotin rokok juga mengandung Dua puluh racun maut dalam 4000 macam zat
kimia. Masuknya nikotin rokok kedalam tubuh mausia tidak pernah sendiri. Nikotin selalu
mengajak “sahabatnya” yaitu 4000 macam zat kimia yang larut di dalam asap dan kemudian
mengendap sebagai tar. Dari 4000 zat kimia itu, 20 diantaranya adalah racun mematikan, dari 20
zat mematikan itu, 8 diantaranya adalah zat karsigonik atau penyebab kanker ganas dan sisanya
adalah:
1. Racun tikus hydrogen sianida yang biasa digunakan untuk mengeksekusi narapidana
yang dihukum mati
2. Bahan bakar roket (methanol)
3. Bahan bakar korek api (butan)
4. Raceun serangga (arsen)
5. Racun knalpot (karbon monoksida)
6. Penyamak kulit (thylamin)
7. Pembersih lantai (amonia)
8. Racun hama (DTT) dan lain lain.
Itulah sebabnya orang perokok rata rata berumur pendek. Banyak yang meninggal dunia
karena penyakit-penyakit berbahaya, walaupun perokok banyak yang berumur lebih dari 70
tahun, tetapi jauh lebih banyak yang meninggal dunia sebelum berumur 50-60 tahun.
Dampak dari segi ekonomi
Pengeluaran untuk konsumsi rokok ditingkat rumah tangga miskin merupakan tindakan
pemborosan, karena terbukti melebihi pengeluaran untuk menyediakan makanan sehat bergizi,
pendidikan dan kesehatan.