persepsi dan komunikasi

20
MAKALAH PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI PERSEPSI DAN KOMUNIKASI I C KELOMPOK 5 Arina Fitriano Fajar Rahmadhani

Upload: nyana

Post on 09-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

@

TRANSCRIPT

MAKALAH

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

PERSEPSI DAN KOMUNIKASI

I CKELOMPOK 5ArinaFitrianoFajarRahmadhaniYanuarYulianaAryo

Kata pengantar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini memuat tentang Persepsi dan Komunikasi yang berisi penjelasan mengenai pengertian sampai hubungan persepsi dalam komunikasi itu sendiri. Walaupun makalah ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada guru dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi, bapak Hans Hermang M., S. Sos., MA yang telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah yang baik dan sesuai kaidah.Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.

Penyusun

Daftar Isi

Halaman Judul..1Kata pengantar..2Daftar Isi...3Bab I. Pendahuluan1. Latar Belakang..42. Rumusan Masalah ....43. Tujuan Penulisan Makalah....4Bab II. Isi1. Defisini Persepsi52. Proses Persepsi..63. Macam Persepsi.74. Sifat Persepsi.95. Kegagalan Persepsi......116. Hubungan Persepsi dalam Komunikasi...13Bab III. Penutup1. Kesimpulan..142. SaranDaftar Pustaka.15

BAB IPENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANGDalam rangka memenuhi tugas hidupnya selaku makhluk sosial, manusia senantiasa berinteraksi dengan orang lain. Untuk itu manusia telah dibekali dengan berbagai alat dan kemampuan yang memungkinkan mereka dapat menjalankan fungsinya. Diantara alat perlengkapan manusia adalah alat indera. Dengan alat-alat indera tersebut manusia dapat melihat, mendengar, merasakan, dan menyentuh dunianya sehingga ia dapat menjadi manusia sepenuhnya. Dalam konteks perilaku, hal itu berarti bahwa alat-alat indera yang dimilikinya telah menyebabkan manusia mampu berpikir, merasakan, berkehendak, dan memiliki persepsi tertentu mengenai dirinya dan dunia sekitarnya. Pikiran, perasaan, kehendak, dan persepsi itu sekaligus merupakan aspek-aspek psikologis yang melengkapi kepribadian manusia.

2. RUMUSAN MASALAH1. Apa itu persepsi?2. Bagaimana proses terbentuknya persepsi?3. Sebutkan sifat-sifat persepsi!4. Apa saja macam-macam persepsi?5. Adakah kegagalan dalam persepsi? Jelaskan!6. Bagaimana hubungan persepsi dalam komunikasi? Jelaskan!

3. TUJUAN PENULISAN MAKALAH1. Mengetahui apa itu persepsi.2. Mengetahui bagaimana proses terbentuknya persepsi3. Mampu menyebutkan sifat-sifat persepsi.4. Mampu menyebutkan macam-macam persepsi.5. Mampu menjelaskan bagaimana kegagalan dalam persepsi.6. Mampu menjelaskan bagaimana hubungan persepsi dalam komunikasi.

BAB IIISI

1. DEFINISI PERSEPSPIPersepsi adalah proses interaksi yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita. Definisi persepsi menurut beberapa pakar:Brian Fellows:Persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu organisme menerima dan menganalisis informasi.Kenneth K. Sereno dan Erward M. Bodaken:Persepsi adalah sarana yang memungkinkan kita memperoleh kesadaran akan sekeliling dan lingkungan kita.Philip Goodacre and Jennifer Follors:Persepsi adalah proses mental yang digunakan untuk mengenali rangsangan.Joseph A. DeVitoPersepsi adalah proses yang menjadikan kita sadar akan banyaknya stimuilus yang mempengaruhi indra kita. Persepsi juga merupakan inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) merupakan inti persepsi, yang identik dengan penyandian-balik (decoding) dalam proses komunikasi. Untuk lebih jelasnya berikut skema persepsi dan interpretasi.

Gambar 12. PROSES PERSEPSICara seseorang mempersepsikan suatu hal dengan orang lain berbeda, meski indera dan penggunaannya sama. Persepsi merupakan inti komunikasi karena jika persepsi seseorang tidak akurat, tidak mungkin orang tersebut berkomunikasi dengan efektif. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antarindividu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, sehingga semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas.Persepsi meliputi pengindraan melalui reseptor indrawi, atensi (perhatian), dan interpretasi; yang terdiri dari tiga aktivitas, yaitu:1. SeleksiMencakup sensasi dan atensi, yakni proses pemilihan suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. 2. OrganisasiProses pengelompokan pesan sehingga menjadi suatu keseluruhan yang bermakna.3. InterpretasiProses penafsiran pesan dan penerimaan makna yang disampaikan.Ketiganya berlangsung nyaris serempak sehingga tidak dapat dibedakan secara tegas kapan satu tahap berakhir dan kapan tahan berikutnya mulai. Namun rangsangan/pesan yang menarik perhatian cenderung dianggap lebih penting daripada yang tidak menarik perhatian. Peningkatan perhatian pada rangsangan yang satu akan mengurangi perhatian pada rangsangan lain. Oleh karena itu, dalam beberapa kasus, orang yang paling kita perhatikan cenderung dianggap yang paling berpengaruh.

3. MACAM PERSEPSI MANUSIASecara garis besar persepsi manusia terbagi menjadi 2, yaitu: persepsi manusia terhadap objek, dan persepsi manusia terhadap manusia lain. Berikut perbedaan kedua macam persepsi tersebut:

Persepsi Manusia Terhadap ObjekPersepsi Manusia Terhadap Manusia Lain

Melalui lambang-lambang fisikMelalui lambang-lambang verbal dan nonverbal

Menanggapi sifat-sifat luarMenanggapi sifat-sifat luar dan dalam (perasaan, motif, harapan, dsb)

Objek tidak bereaksiManusia yang dipersepsikan bereaksi dan mampu melakukan berpsepsi balik kepada orang yang melakukan persepsi tersebut

Tabel 1

3.1 Persepsi Terhadap Lingkungan FisikPersepsi sering mengecoh kita, itulah yang disebut ilusi perseptual. Untuk lebih jelasnya simak pertanyaan berikut:Berdasarkan figure di bawah ini, lingkaran mana yang lebih besar, A atau B?

Gambar 2Sebagai jawabannya, kedua lingkaran (A dan B) tersebut sebenarnya sama besar, namun lingkaran di sekitar yang mengecoh mata kita. Seolah lingkaran A lebih besar daripada lingkaran B. Dalam menilai suatu benda saja, manusia tidak selalu sepakat. Tipuan mata juga sering menimbulkan perbedaan pendapat. Bahkan kadang-kadang, realita adalah apa yang berlangsung di pikiran, bukan apa yang terjadi di tempat berlangsungnya.

3.2 Persepsi SosialPersepsi Sosial adalah proses menangkap arti objek-objek sosial dan kejadian-kejadian yang dialami seseorang di dalam lingkungannya. Setiap orang memiliki gambaran berbeda mengenai realitas di sekelilingnya.

3.3 Persepsi Berdasarkan PengalamanPersepsi manusia terhadap suatu hal dan reaksi mereka terhadap hal itu berdasarkan pengalaman (dan pembelajaran) masa lalu mereka terhadap hal serupa. Persepsi manusia sangat bergantung pada apa yang telah diajarkan budaya kita mengenai hal itu. Misalnya: Di Barat dan di sebagian besar wilayah Indonesia, bersendawa seusai makan dianggap tidak sopan. Sedangkan di Arab, Cina, Jepang, Aceh, dan di Sumatera Barat, bersendawa malah dianjurkan karena menandakan penerimaan makanan dan kepuasan makan. Ketiadaan pengalaman terdahulu dalam menghadapi suatu objek akan membuat seseorang menafsirkan objek tersebut berdasarkan dugaan semata, atau pengalaman yang mirip. Hal tersebut menyebabkan seseorang memperlakukan objek itu seperti sebelumnya, padahal terdapat rincian lain dalam objek tersebut. Dengan demikian, tidak jarang manusia akan bereaksi lain terhadap cara berbeda dalam memperlakukan objek tersebut.

4. SIFAT PERSEPSI

4.1 Persepsi Bersifat Selektif Atensi atau perhatian kita terhadap suatu rangsangan merupakan factor utama yang menentukan selektivitas kitas atas rangsangan tersebut. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi antensi seseorang:1. InternalFaktor biologis (lapar, haus, atau perasaan seseorang), faktor fisiologis (tinggi, pendek, atau kondisi fisik seseorang), dan faktor sosial budaya (agama, gender, pendidikan, dll). Semakin besar perbedaan ketiga aspek tersebut, semakin besar pula perbedaan persepsi mereka mengenai suatu hal. 2. EksternalAtribut-atribut suatu objek juga mempengaruhi atensi seseorang, seperti gerakan, intensitas, kontras, dan perulangan objek. Rangsangan yang intensitasnya menonjol jauh lebih menarik atensi seseorang.

4.2 Persepsi Bersifat DugaanHal ini memungkinkan manusia menafsirkan suatu objek dengan makna yang lebih rangkap dari sudut pandang mana pun. Informasi yang diterima oleh seseorang akan diorganisasikan, lalu diditempatkan pada rincian-rincian yang lebih terskema sehingga seseorang akan memperoleh makna yang lebih umum dalam berpersepsi.

4.3 Persepsi Bersifat EvaluatifTidak ada persepsi yang bersifat objektif. Persepsi persifat subjektif dan pribadi.

4.4 Persepsi Bersifat KontekstualTidak ada interpretasi atas suatu pesan, baik verbal maupun non verbal, dan tidak ada makna dari suatu hubungan yang dapat diperoleh tanpa menempatkannya pada konteks atau pola tertentu. Prinsip pertama, struktur objek atau kejadian berdasarkan prinsip kemiripan atau kedekatan dan kelengkapan. Ketika seseorang menerima pesan yang tidak lengkap, maka dia cenderung akan melengkapinya dengan suatu dugaan yang logis dan mendekati konteks pesan tersebut.Prinsip kedua, manusia cenderung mempersepsi suatu rangsangan atau kejadian yang terdiri dari objek dan latar belakangnya. Sama seperti ketika seseorang dihadapkan pada sebuah gambar yang bisa menunjukkan beberapa objek yang berbeda tergantung dari latar pandangan orang tersebut.

5. KEGAGALAN PERSEPSIPersepsi manusia sering tidak cermat. Hal ini biasanya disebabkan oleh asumsi atau ekspektasinya. Beberapa kekeliruan atau kegagalan persepsi adalah sebagai berikut:5.1 Kesalahan AtribusiAtribusi adalah proses dalam diri seseorang untuk memahami penyebab perilaku orang lain. Salah satu sumber kesalahan atribusi adalah pesan yang dipersepsikan tidak utuh atau tidak lengkap. Misal, kita menduga sifat seseorang dari apa yang kita lihat. Namun dugaan kita tidak selalu benar. 5.2 Efek HalloEfek hallo adalah penilaian sifat spesifik terhadap seseorang ketika kita membentuk kesan menyeluruh mengenai orang tersebut. Kesan menyeluruh ini sering diperoleh dari kesan pertama yang biasanya berpengaruh kuat dan sulit digoyahkan. Celakanya, kesan pertama kita terhadap seseorang sering mempengaruhi persepsi kita jangka panjang terhadap orang tersebut. Misal, ketika seseorang melakukan kesalahan sampai kita membencinya, seolah-olah dia akan terlihat buruk dalam segala hal yang dia lakukan terhadap kita.5.3 StereotipStereotip adalah pengkategorian atas suatu kelompok secara serampangan dengan mengabaikan perbedaan individual. Kelompok ini mencakup; kelompok ras, kelompok suku, kelompok agama, kelompok profesi, sampai kelompok berdasarkan cirri fisik, dan masih banyak lagi. Misal, laki-laki berfikir logis sedangkan wanita emosional, orang jawa halus pembawaannya, dll. Pada umumnya, stereotip bersifat negatif dan tidak berbahaya selama hanya ada dalam pikiran kita. Namun hal ini akan berdampak buruk ketika kita mengkategorikan suatu kelompok hanya dikarenakan sesuatu hal lantas menganggap semua sama rata. Pada akhirnya stereotip akan mendorong seseorang agar berperilaku seperti yang kita ekspektasikan.5.4 PrasangkaPrasangka adalah sikap tidak adil terhadap seseorang atau suatu kelompok. Prasangka merupakan hal ilmiah dan konsekuensi dari stereotip. Penggunaan prasangka memungkinkan kita merespons lingkungan secara umum bahkan khas. Pengaruh prasangka terhadaap komunikasi adalah ketika kita bersikap terhadap seseorang berdasarkan apa yang kita prasangkakan maka akan ada masanya orang tersebut akan salah mempersepsikan kita. Cara memelihara prasangka adalah dengan mengenal atau mengetahui sesuatu hal lebih jauh. 5.5 Gegar BudayaGegar budaya adalah benturan persepsi antara penggunaan persepsi berdasarkan faktor internal (nilai budaya) yang telah dipelajari orang tersebut dengan lingkungan baru yang nilai budayanya berbeda dan belum dipahami. Tahapan gegar budaya adalah sebagai berikut.1. Tahap kontakDitandai dengan kesenangan, keheranan, dan kekagetan terhadap suatu budaya baru.2. Tahap DisintegrasiDitandai dengan kebingungan mengenani identitas diri, cemas, merasa terasing dan sulit mengatasi situasi tersebut.3. Tahap reintegrasiDitandai dengan penolakan budaya kedua. Perlahan memasuki masa transisi, orang tersebut mungkin mencari hubungan dengan orang-orang yang berasal dari budaya yang sama.4. Tahap otonomiDitandai dengan kepekaan budaya, keluwesan pribadi yang meningkat, pemahaman atas budaya baru, dan kemampuan menyesuaikan diri dengan budaya baru tersebut.5. Tahap independensiDitandai dengan adanya rasa menghargai kemiripan dan perbedaan budaya. Pada tahap ini seseorang dapat menjadi manusia antar budaya yang mampu bergaul dengan orang-orang dari bedbagai budaya lain tanpa harus mengorbankan nilai-nilai budaya sendiri.

6. HUBUNGAN PERSEPSI DALAM KOMUNIKASIHubungan persepsi dalam komunikasi adalah upaya menyamakan persepsi. Amat sulit menyamakan persepsi, karena setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda-beda. Sehingga persepsinya pun berbeda. Untuk itulah manusia berkomunikasi satu sama lain.

BAB IIIPENUTUP

1. KESIMPULANKalaupun tidak dihasilkan persepsi yang sama, pada akhirnya manusia akan belajar bagaimana menghargai persepsi masing-masing orang.

2. SaranDalam berkomunikasi dan berpersepsi, kita sebaiknya membuka mindset untuk menerima dan memahami suatu informasi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

1. Zakiah Nurviani (2014). Persepsi dan Komunikasi. From http://lutfifauzan.wordpress.com/2009/11/24/139/2. Sansansinichi (2012). Ilmu Komunikasi; Persepsi Komunikasi. From http://prezi.com/6chadnxi3iee/persepsi-dan-komunikasi/3. Lutfi Fauzan (2009). Peranan Persepsi dalam Komunikasi. From http://makalahpribadi.wordpress.com/2012/04/06/ilmu-komunikasi-persepsi-komunikasi/4. Mulyana, Deddy (2006). Ilmu Komunikasi. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya. 12