persepsi dan minat masyarakat terhadap perbankan …
TRANSCRIPT
PERSEPSI DAN MINAT MASYARAKAT TERHADAP PERBANKAN
SYARIAH DI KOTA PALANGKARAYA
TESIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Master
Ekonomi (M.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Program Studi Magister Perbankan Syariah
Diajukan Oleh
Nina Ismiyanti
21170850000006
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Informasi Pribadi
Nama : Nina Ismiyanti
Alamat :Jl. Gagak II no. 168, RT/Rw 003/021, Kel.
Palangka, Kec. Jekan Raya, Palangka Raya,
Kalimantan Tengah
No. Telepon : 085249063220
Email : [email protected]
Tempat/ Tanggal Lahir : Palangka Raya, 23 April 1993
II. Pendidikan Formal
SD Negeri 10 Palangka, Kota Palangka Raya 1999-2005
MTsN 1 Model Palangka Raya, Kota Palangka Raya 2005-2008
SMA Islam Assyafi’iyah 02, Kota Bekasi 2008-2011
S1 Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kota Tangerang
Selatan 2011-2016
S2 Magister Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kota
Tangerang Selatan 2017-2019
i
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan minat masyarakat,
tingkat pemahaman masyarakat, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan
minat masyarakat pada bank syariah, dan strategi marketing yang digunakan oleh
bank syariah. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat
non nasabah dan yang menjadi sampel dalam penelitian berjumlah 250 responden
yang dipilih menggunakan stratified random sampling. Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Structural Equation Modeling dengan
bantuan alat analisis LISREL versi 8.80.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa persepsi dan minat
masyakata sedang, karena tingkat pemahaman masih kurang, sosialisasi, promosi
dan edukasi yang masih kurang dilakukan oleh bank syariah kepada masyakarat.
Dari hasil analisis data dalam pengujian hipotesis pada model struktural yang
menggunakan metode analisis SEM menunjukkan bahwa dari Faktor yang
berpengaruh dan tidak berpengaruh terhadap persepsi dan minat masyarakat pada
bank syariah di Kota Palangka Raya secara berurutan adalah variabel product
(produk) terhadap persepsi memiliki pengaruh; variabel price (harga) terhadap
persepsi tidak memiliki pengaruh; variabel promotion (promosi) terhadap persepsi
tidak memiliki pengaruh; variabel place (lokasi) terhadap persepsi tidak memiliki
pengaruh; variabel persepsi terhadap minat memiliiki pengaruh; variabel product
(produk) terhadap minat tidak memiliki pengaruh; variabel price (harga) terhadap
minat tidak memiliki pengaruh; variabel promotion (promosi) terhadap minat
tidak memiliki pengaruh; variabel place (lokasi) terhadap minat tidak memiliki
pengaruh. Kemudian untuk pengaruh secara tidak langsung variabel product,
price, promotion, place terhadap minat melalui variabel persepsi sebagai variabel
intervening tidak signifikan.
Kata kunci: Marketing Mix, Minat ,Persepsi dan Structural Equation Modeling
ii
KATA PENGANTAR
الره حمن الره حيم بسم الله
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT
karena limpahan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar, yang selalu
memberikan kemudahan kepada penulis sehingga dapat meyelesaikan tesis ini
dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam semoga selalu senantiasa
tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis dengan judul “PERSEPSI DAN MINAT MASYARAKAT
TERHADAP PERBANKAN SYARIAH DI KOTA PALANGKA RAYA
KALIMANTAN TENGAH”. Tesis ini disusun untuk menyelesaikan Studi
Jenjang Magister (S2) Program Studi Magister Perbankan Syariah Konsentrasi
Perbankan Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah membantu
dalam proses penyelesaian tesis ini. Oleh karena itu, syukur alhamdulillah penulis
mengucapkan atas kekuatan Allah SWT yang telah di anugerahkan. Selain itu,
penulis juga ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan sebesar-
besarnya kepada:
1. Kedua orang tua saya, Alm. Abah Buaini, S.E dan Mama Siti Normalina, S.Pd
tercinta, terimakasih yang tiada hentinya selalu memberikan dukungan baik
bersifat materil maupun non materil dan selalu medoakan yang terus terlantun
dan memberikan perhatian serta bimbingannya kepada penulis agar menjadi
anak yang berguna untuk Agama dan semua orang.
2. Ibu Prof. Dr. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc, M.A, selakub Rektor UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE.,Ak.,M.Si.,CA,QIA.,BKP.,CRMP, selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Bapak Dr. Herni Ali Husni Thalib, SE., MM, selaku Ketua Prodi Magister
Perbankan Syariah dan Ketua Sidang Ujian Tesis serta Bapak Dr. Asyari
Hasan, SH.I., M.Ag, selaku sekertaris Prodi Magister Perbankan Syariah dan
Wakil Ketua Sidang Ujian Tesis Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
5. Bapak Dr. Hamzah Bustomi, selaku Dosen Pembimbing Tesis. Terimakasih
telah berkenan meluangkan waktu di sela-sela kesibukan yang sangat padat
untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam mengoreksi sistematik
penulisan, pengolahan data hingga terselesaikannya tesis ini. Dan terimakasih
banyak atas ilmu yang berharga dan tidak terhingga yang telah diberikan
selama ini kepada penulis.
6. Bapak Dr. H. Burhanuddin Yusuf, MM., MA, selaku dosen pembimbing
akademik yang senantiasa memberikan saran-saran yang bermanfaat.
iii
7. Para dosen magister perbankan syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang dengan ikhlas telah memberikan illmunya
kepada penulis selama masa kuliah.
8. Terimaksih kepada abangku dan adikku tersayang, Wahyu Amrullah, S.T dan
Fikri Amrullah Attamimi yang telah memberikan semangat, memberikan
dukungan, serta doa terbaikknya kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
9. Untuk saudara ku Siti Aisyah, ST.pa, Keluarga Bukit Duri dan seluruh
keluarga besar yang telah memberikan semangat serta doa kepada penulis
dalam menyelesaikan tesis ini.
10. Terimakasih kepada masyarakat kota Palangka Raya yang telah membantu
memberikan informasi yang dibutuhkan penulis dalam proses pengumpulan
data untuk penyelesaian tesis ini.
11. Untuk sahabat-sahabat terbaik ku, Piper Ronika, S.E.Sy, Nur Hikmatul
Husnah, S.E, Deasy Puspita Rini, S.E dan Annysa Ellycornia Silviana, S.Farm,
Apt yang selalu mau mendengarkan keluh kesah, memberikan dukungan,
memberikan semangat dan menemani penulis dalam mengerjakan tesis dan
telah menjadi sahabat terbaik penulis salama ini dan selalu ada dalam suka
maupun duka.
12. Terimakasih kepada Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta staf TU
Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Perpustakaan Utama serta staf TU UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan referensi kepada penulis
dan kemudahan dalam membuat surat menyurat.
13. Terimakasih kepada Perpustakaan Nasional RI yang telah memberikan
referensi kepada penulis.
14. Sahabat sekaligus kakak-kakakku Mba Sarah, Mba Yani, Mba Mutmainnah,
adikku Uphi, yang selalu memberikan motivasi, ilmu, semangat, masukan dan
hal-hal yang membantu penyelesaian penulisan tesis ini. Semoga kita semua
sukses selalu, aamiin.
15. Terimakasih kepada teman-teman dari kelas A Magister Perbankan Syarah
2017, Kelas Jurusan Perbankan Syariah 2018, dan teman-teman seperjuangan
di Magister Perbankan Syariah angkatan 2017.
16. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Yang telah membantu
penulis menyelesaikan penulisan tesis ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna dan
masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
memberikan kontribusi yang luar biasa bagi keberhasilan skripsi ini.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Jakarta 2019
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. viii
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................................... 8
E. Sistematika Penulisan .................................................................................................... 9
BAB II ................................................................................................................................. 10
LANDASAN TEORI .............................................................................................................. 10
A. Bank Syariah ................................................................................................................. 10
Pengertian Bank Syariah .............................................................................................. 10
2. Fungsi Bank Syariah ................................................................................................ 11
3. Tujuan Bank Syariah ............................................................................................... 12
4. Peran Bank Syariah .................................................................................................. 14
5. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional ................................................... 14
B. Perilaku Konsumen ...................................................................................................... 17
C. Marketing (Pemasaran) ............................................................................................... 19
D. Bauran Pemasaran atau Marketing Mix ...................................................................... 25
1. Produk ..................................................................................................................... 27
2. Harga ....................................................................................................................... 28
3. Promosi ................................................................................................................... 29
4. Lokasi ....................................................................................................................... 33
E. Persepsi ........................................................................................................................ 36
F. Minat ............................................................................................................................ 37
G. Penelitian Terdahulu .................................................................................................... 40
v
H. Kerangka Pemikiran ..................................................................................................... 60
I. Hipotesis ...................................................................................................................... 62
BAB III ................................................................................................................................ 73
METODE PENELITIAN ........................................................................................................ 73
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................................. 73
B. Jenis penelitian ............................................................................................................ 73
C. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................................................ 74
D. Sumber/Jenis Data ...................................................................................................... 74
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................... 75
F. Populasi dan Sampel .................................................................................................... 78
G. Variabel Penelitian ....................................................................................................... 80
H. Metode Analisis Data ................................................................................................... 84
BAB IV ................................................................................................................................ 97
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 97
A. Karakteristik Responden .............................................................................................. 97
B. Hubungan Karakteristik Responden dengan Variabel Persepsi dan Variabel Minat . 101
1. Hubungan antara Karakteristik Responden dengan Variabel Persepsi ................ 102
2. Hubungan antara Karakteristik Responden dengan Variabel Minat .................... 107
C. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ................................................................................. 113
D. Uji Kecocokan Keseluruhan Model (Goodness of Fit) ................................................ 119
E. Uji Pengaruh Product (produk), Price (harga), Promotion (promosi), Place (lokasi)
terhadap Persepsi dan Minat .......................................................................................... 122
1. Pengujian Hipotesis .............................................................................................. 123
2. Pengaruh Langsung (DCE), Tidak langsung (ICE) dan Pengaruh Total (TCE) ......... 129
F. Pembahasan............................................................................................................... 131
BAB V ............................................................................................................................... 141
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................... 141
A. KESIMPULAN .............................................................................................................. 141
B. SARAN ........................................................................................................................ 142
C. Implikasi Manajerial ................................................................................................... 143
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 146
Kuesioner ........................................................................................................................ 146
vi
Output Lisrel.................................................................................................................... 153
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Perbedaan Bank Konvensional Dengan Bank Syariah ........................ 16
Tabel 2. 2 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 40
Tabel 3. 1 Jumlah Penduduk Menurut Kepercayaan per Kecamatan Di Kota Palangka
Raya .................................................................................................................................. 74
Tabel 3. 2 Operasional Variabel ....................................................................................... 81
Tabel 3. 3 Ukuran-ukuran Goodness of Fit Menurut Beragam Sumber ........................... 93
Tabel 4. 1 Karakteristik Responden .................................................................................. 97
Tabel 4. 2 Hubungan Jenis Kelamin Responden dengan Variabel Persepsi ................... 102
Tabel 4. 3 Hubungan Usia Responden dengan Variabel Persepsi .................................. 103
Tabel 4. 4 Hubungan Pekerjaan Responden dengan Variabel Persepsi .......................... 104
Tabel 4. 5 Hubungan Pendapatan Responden dengan Variabel Persepsi ....................... 105
Tabel 4. 6 Hubungan Pendidikan Responden dengan Variabel Persepsi ........................ 106
Tabel 4. 7 Hubungan Agama Responden dengan Variabel Persepsi .............................. 107
Tabel 4. 8 Hubungan Jenis Kelamin Responden dengan Variabel Minat ....................... 108
Tabel 4. 9 Hubungan Usia Responden dengan Variabel Minat ...................................... 109
Tabel 4. 10 Hubungan Pekerjaan Responden dengan Variabel Minat ............................ 110
Tabel 4. 11 Hubungan Pendapatan Responden dengan Variabel Minat ......................... 111
Tabel 4. 12 Hubungan Pendidikan Responden dengan Variabel Minat ......................... 112
Tabel 4. 13 Hubungan Agama Responden dengan Variabel Minat ................................ 113
Tabel 4. 14 Validitas dan Reliabilitas Variabel Produk .................................................. 113
Tabel 4. 15 Validitas dan Reliabilitas Variabel Harga ................................................... 114
Tabel 4. 16 Validitas dan Reliabilitas Variabel Promosi ............................................... 115
Tabel 4. 17 Validitas dan Reliabilitas Variabel Lokasi .................................................. 116
Tabel 4. 18 Validitas dan Reliabilitas Variabel Persepsi ............................................... 117
Tabel 4. 19 Validitas dan Reliabilitas Variabel Minat ................................................... 118
Tabel 4. 20 Hasil Keseluruhan Model (Goodness of Fit) ............................................... 119
Tabel 4. 21 Kesimpulan Uji Hipotesis ............................................................................ 125
Tabel 4. 22 Hasil Pengaruh Langsung (DCE), Tidak Langsung (ICE) dan Pengaruh Total
(TCE) .............................................................................................................................. 130
Tabel 4. 23 Hasil Keseluruhan Top Two Boxes ............................................................. 131
Tabel 4. 24 Pemahaman, Persepsi dan Minat ................................................................. 140
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran Konseptual ...................................................... 61
Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran Operasional..................................................... 62
Gambar 3. 1 Diagram Lintas ............................................................................................. 87
Gambar 4. 1 Structural Model T-Value .......................................................................... 124
Gambar 4. 2 Structural Model Estimasi .......................................................................... 124
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan industri perbankan syariah saat ini telah menciptakan
persaingan usaha antar bank syariah. Untuk memenangkan persaingan tersebut,
bank harus bereaksi dan berinovasi dalam mengetahui kebutuhan, keinginan,
selera konsumen, perilaku beli mereka dan merancang produk untuk memenuhi
kebutuhan tersebut secara lebih baik dari apa yang dilakukan oleh kompetitor,
serta mempengaruhi konsumen untuk membeli produknya berdasarkan
perilaku mereka (Syahriyal, 2018).
Kehadiran bank syariah di tengah-tengah perbankan konvensional adalah
untuk menawarkan sistem perbankan alternatif bagi umat Islam yang
membutuhkan atau ingin memperoleh layanan jasa perbankan tanpa harus
melanggar larangan riba. Sebagaimana disinyalir oleh ekonom muslim, ada dua
alasan utama mengenai latar belakang berdirinya bank syariah, yaitu: (1)
adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank konvensional itu
hukumnya haram karena termasuk dalam kategori riba yang dilarang dalam
agama, bukan saja pada agama Islam tetapi juga oleh agama samawi lainnya;
(2) dari aspek ekonomi, penyerahan resiko usaha terhadap salah satu pihak
dinilai melanggar norma keadilan dan dapat menimbulkan rasa mementingkan
diri sendiri (selfishness). Dalam jangka panjang sistem perbankan konvensional
akan menyebabkan penumpukan kekayaan pada segelintir orang yang memiliki
kapital besar (Rahmawaty, 2014). Dalam melakukan kegiatan usaha, bank
2
syariah selain diatur oleh ketentuan perundang-undangan yang berlaku, juga
harus tunduk pada prinsip-prinsip syariah yang ditentukan dalam Al-Quran dan
Hadist, sehingga pelaksanaan kegiatan usaha bank syariah tersebut
megimplementasikan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Salah satu prinsip-prinsip
ekonomi Islam adalah pelarangan riba dalam berbagai bentuk.
Pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia ditandai dengan semakin
berkembangnya jaringan kantor perbankan syariah di Indonesia, baik Bank
Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dari Bank Konvensional
maupun Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Berdasarkan Statistik
Perbankan Syariah (SPS) jumlah kantor Perbankan Syariah per Januari 2018,
Bank Umum Syariah (BUS) dengan jumlah 13 bank dan jumlah kantor 1825
yang terdiri dari Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas,
untuk Unit Usaha Syariah dengan jumlah Bank Umum Konvensional yang
memiliki UUS 21 unit dan jumlah kantor 346 yang terdiri dari Kantor Cabang,
Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas dan untuk Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS) dengan jumlah bank 167 dan jumlah kantor 446 yang terdiri
dari Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas (Statistik
Perbankan Syariah) (website: Otoritas Jasa Keuangan (OJK)).
Jumlah perbankan di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2017 sebanyak 19
bank yaitu BNI, BRI, Bank Pembangunan Daerah, Bank Danamon, Bank
Mandiri, BTN, Bank Mega, BCA, Bank CIMB, Bank Sinar Mas, BTPN, Bank
Mayapada, Bank Maybank, Bank Muamalat, BNI Syariah, Bank Mandiri
Syariah, BRI Syariah, BTPN Syariah, BPRS Mitra Amanah dan tidak semua
3
bank konvensional berpusat di Kota Palangka Raya, namun untuk Bank
Syariah dan BPRS semua berpusat di Kota Palangka Raya (Provinsi
Kalimantan Tengah Dalam Angka 2018).
Perkembangan perbankan syariah di Kota Palangka Raya mengalami
kemajuan yang bisa dilihat dari tahun 2004 sampai akhir tahun 2015 dengan
bertambahnya kantor cabang utama bank syariah di Kota Palangka Raya.
Semakin berkembangnya bank syariah di Kota Palangka Raya, seharusnya
semakin banyak minat masyarakat untuk menggunakan bank syariah.
Meskipun saat ini minat masyarakat terutama masyarakat non muslim yang
menggunakan bank syariah cukup banyak yaitu sekitar 1266 orang pada salah
satu bank syariah di Kota Palangka Raya tahun 2016. Walaupun jumlah
masyarakat yang menggunakan bank syariah cukup banyak, namun sebagian
masyarakat masih ragu-ragu untuk menggunakan bank syariah, karena pada
umumnya mereka masih minim untuk mengenal bank syariah dan sebagian
masyarakat hanya mengenal bank syariah dari luarnya saja dan berpandangan
bahwa bank syariah sama saja dengan bank konvensional. Sebagian
masyarakat berpandangan bahwa bank syariah sama saja dengan bank
konvensional, karena masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman
masyarakat tentang bank syariah terutama pada produk dan jasa yang
ditawarkan oleh bank syariah. Hal ini menurut sebagian masyarakat
dikarenakan kurangnya informasi, sosialisasi dan edukasi dari pihak bank
syariah di Kota Palangka Raya. Dengan demikian sebagian masyarakat pada
umumnya masih ada yang menganggap bahwa bank syariah sama dengan bank
4
konvensional dan bahkan menurut mereka yang membedakan hanya dari segi
bahasa.
Sebagian masyarakat beranggapan seperti itu karena masih kurangnya
informasi yang di berikan oleh bank syariah melalui promosi atau sosialisasi
tentang bank syariah kepada masyarakat baik saecara langsung maupun tidak
langsung tentang produk/jasa yang di tawarkan oleh bank syariah. Dalam
promosi atau sosialisasi dari pihak bank syariah yang kurang memberikan
pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat umum terhadap produk yang
ada di bank syariah itu berbeda dengan bank konvensional. Keadaan ini sangat
disayangkan, karena masyarakat Indonesia yang notabenenya berpenduduk
Islam, terutama di Kota Palangka Raya penduduk Islam lebih banyak dari
penduduk Non Muslim.
Dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk mengetahui seberapa besar
minat dan persepsi dan faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi dan minat
masyarakat terhadap bankan syariah. Penelitian sebelumnya yang dilakukan
Firman dan Agung (2010) yang berjudul “Analisis Pengaruh Faktor Bauran
Pemasaran Terhadap pertimbangan Nasabah dalam Memilih Bank Syariah di
Kota Medan” menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempertimbangkan
nasabah dalam memilih bank syariah di kota Medan adalah produk (product),
tempat dan saluran distribusi (place) dan pelayanan pegawai bank (people).
Dilain pihak faktor harga (price), promosi (promotion), proses (process) dan
bukti fisik (physical evidence), tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap pertimbangan nasabah dalam memilih bank syariah di kota Medan.
5
Ada juga menurut Sulaiman (2013), melakukan penelitian dengan judul
Marketing Mix dan Religi Terhadap Minat Masyarakat, dalam penelitian ini
terdapat lima faktor yang mempengaruhi minat masyarakat yaitu: product,
price, place dan promotion yang disebut sebagai 4P atau marketing mix dan
satu faktor khusus dalam hal ini adalah religi. Faktor religi dalam studi ini
adalah hukum syariah dan keyakinan individual. Lebih lanjut dalam penelitian
ini menghasilkan dua temuan. Pertama bahwa 4P yang terdiri atas product,
price, place, promotion dan faktor religi sangat mempengaruhi masyarakat
muslim untuk menjadi nasabah perbankan syariah, khususnya di Bank BNI
Syariah Cabang Malang. Kedua, religi merupakan faktor dominan yang
mempengaruhi minat masyarakat menjadi nasabah Bank BNI Syariah Cabang
Malang disamping faktor 4P.
Demikian juga Syaribulan (2018), melakukan penelitian dengan judul
Bauran Pemasaran dan Pengaruhnya Terhadap Minat Nasabah Untuk
Menabung Di Tabungan Tampan Bank Sulselbar, dalam penelitian
menunjukkan Dalam penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh dari produk
tabungan, suku bunga, lokasi, promosi dan pelayanan bank berpengaruh
terhadap nasabah dalam memilih Tampan pada PT. Bank Sulselbar Makassar.
Hal ini berarti pihak pemasar dalam hal in PT. Bank Sulselbar Makassar
hendaknya perlu mempertimbangkan kelima hal tersebut dalam memasarkan
produk tabungannya.
Oleh sebab itu faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan minat
masyarakat terhadap perbankan syariah sangat penting di perhatikan oleh pihak
6
manajemen perbankan demi kelangsungan dan tetap eksisnya lembaga
perbankan syariah di Kota Palangka Raya.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian lebih jauh untuk mengetahui persepsi dan minat masyarakat terhadap
perbankan syariah dan faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi dan minat
masyarakat terhadap perbankan syariah. Dalam hal ini penulis akan
mengadakan penelitian di Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah. Oleh
karena itu, penulis membuat penelitian berjudul “PERSEPSI DAN MINAT
MASYARAKAT TERHADAP PERBANKAN SYARIAH DI KOTA
PALANGKA RAYA KALIMANTAN TENGAH”
B. Rumusan Masalah
Sebagaimana yang telah diuraikan diatas, Walaupun jumlah masyarakat yang
menggunakan bank syariah cukup banyak, namun sebagian masyarakat masih
ada yang ragu-ragu untuk menggunakan bank syariah, karena pada umumnya
mereka masih minim untuk mengenal bank syariah dan sebagian masyarakat
hanya mengenal bank syariah dari luarnya saja dan berpandangan bahwa bank
syariah sama saja dengan bank konvensional. Hal ini dikarenakan kurangnya
informasi, sosialisasi dan edukasi terhadap perbankan syariah di Kota Palangka
Raya.
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dalam tesis ini disusun pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat persepsi dan minat masyarakat terhadap perbankan
syariah di Kota Palangka Raya?
7
2. Bagaimana tingkat pemahaman masyarakat tentang bank syariah yang ada
di Kota Palangka Raya?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi dan minat masyarakat
terhadap perbankan syariah di Kota Palangka Raya?
4. Bagaimana strategi bank syariah agar dapat menarik masyarakat yang ada di
Kota Palangka Raya menggunakan bank syariah?
C. Tujuan Penelitian
Dalam tesis ini akan diteliti tentang persepsi dan minat masyarakat terhadap
perbankan syariah di Kota Palangka Raya. Karenanya tujuan penelitian yang
hendak dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat persepsi dan minat masyarakat terhadap
perbankan syariah di Kota Palangka Raya.
2. Untuk mengetahui tingkat pemahaman masyarakat terhadap perbankan
syariah di Kota Palangka Raya.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi dan
minat masyarakat terhadap perbankan syariah di Kota Palangka Raya.
4. Untuk mengetahui strategi apa yang digunakan oleh bank syariah untuk
menarik minat masyarakat menggunakan perbankan syariah di Kota
Palangka Raya.
8
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan (Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah)
Penelitian ini diharapkan kepada pengambil kebijakan terutama pada bank
syariah yang ada di Palangka Raya untuk membuat keputusan atau inovasi
produk dan promosi terhadap perkembangan perbankan syariah supaya
diminati oleh masyarakat.
2. Bagi Akademisi
Penelitian ini dapat memberikan masukan agar dapat menganalisis
keputusan masyarakat yang belum menggunakan jasa perbankan syariah
dan memberikan wawasan akademisi untuk seakin perharian dengan
keadaan perbankan nasional. Sehingga diharapkan penelitian ini dapat
dijadikan rujukan untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi Penulis
Penulis mendapatkan pengetahuan tentang permasalahan yang selama ini
terjadi di Kota Palangka Raya tentang perbankan syariah.
4. Bagi Masyarakat/pembaca pada umumnya
Sebagai sumbangan pemikiran bagi khalayak umum dalam menambah
wawasan dan dapat dijadikan sebagai acuan penelitian di masa yang akan
datang mengenai masalah yang sama dengan penambahan variabel.
9
E. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan yang meliputi : Latar Belakang Masalah, Pembatasan
Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat penelitian,
dan Sistematikan Penulisan.
Bab II : Tinjauan pustaka/landasan teori. Teori-teori yang relevan dengan topik
penelitian, roadmap penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan
hipotesis.
Bab III : Metode penelitian yang berisi pengembangan metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian tesis, bagian ini meliputi ruang lingkup
penelitian, data, metode pengumpulan data, teknis analisis data dan
operasional variabel penelitian.
Bab IV : Bab ini berisi hasil penelitian pembahasan analisi yang dilakukan
terhadap hasil perhitungan yang diperoleh. Analisis yang
menggunakan metode Structural Equation Model (SEM) dengan
bantuan program LISREL.
Bab V : Penutup, bab ini berisi Kesimpulan dan Saran-saran berdasarkan hasil
analisis melalui tinjauan dianggap perlu untuk meningkatkan
pengetahuan maupun bagi pihak-pihak terkait.
73
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Bank Syariah
1. Pengertian Bank Syariah
Bank merupakan lembaga keuangan yang dalam aktivitasnya berkaitan
dengan masalah uang yang merupakan alat pelancar terjadinya perdagangan.
Kegiatan usaha bank selalu berkaitan dengan komoditas, antara lain adalah
(Ikit, 2018):
b. Memindahkan uang,
c. Menerima dan membayar kebali uang dalam rekening koran,
d. Mendiskonto surat wesel, surat order maupun surat berharga lainnya,
e. Membeli dan menjual surat-surat berharga,
f. Membeli dan menjual cek, surat wesel dan,
g. Memberi jaminan bank.
Dalam UU No. 21 Tahun 2008, Menjelaskan Bank Syariah adalah bank
yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan
menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha
Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) (Ikit, 2018).
Dalam penjelasan UU No. 21 Tahun 2008, menyatakan bahwa kegiatan
usaha bank berdasarkan Prinsip Syariah adalah kegiatan usaha yang tidak
mengandung unsur (Ikit, 2018):
a. Riba yaitu penamambahan pendapatan secara tidak sah (batil) antara lain
dalam transaksi pertukaran barang sejenis yang tidak sama kualitas,
11
kuantitas dan waktu penyerahan (fadhl), atau dala transaksi pinjam
meminjam yang mempersyaratkan Nasabah Penerima Fasilitas
mengembalikan dana yang diterima melebihi pokok pinjaman karena
berjalanya waktu (nasi’ah).
b. Maisir yaitu transaksi yang digantungkan kepada satu keadaan yang
oasti dan bersifat untung-untungan.
c. Gharar merupakan transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak dimiliki,
tidak diketahui keberadaanya atau tidka dapat diserahkan pada saat
transaksi dilakukan kecuali diatur lain dalam syariah.
d. Haram yaitu transaksi yang objeknya dilarang dalam syariah.
e. Zalim yaitu transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi pihak
lainnya.
2. Fungsi Bank Syariah
Fungis bank syariah menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 dalam
pasal 4 yang terdiri dari (Ikit, 2018):
a. Bank syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi menghimpun dan
menyalurkan dana masyarakat.
b. Menjalankan fungsi social dalam bentuk lembaga baitul mal yaitu
menerima dana yang berasal darizakat, infak, sedekah, hibah atau dana
social lainnya dan menyalurkankepada organisasi pengelola zakat.
c. Bank syariah dapat menghimpun dana social yang berasal dari wakaf
uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai
dengan kehendak pemberi wakaf (wakif).
12
3. Tujuan Bank Syariah
Perbankan syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan dan
pemerataan kesejahteraan rakyat. Dari UU tersebut dapat disimpulan bahwa
sistem perbankan syariah dikembangkan dengan tujuan antara lain (Ikit,
2018):
a. Memenuhi kebutuhan jasa perbankan bagi masyarakat yang tidak
menerima konsep bunga. Dengan ditetapkan system perbankan syariah
yang berdampingan dengan sistem perbankan konvensional (dual
banking sistem), mobilitas dana masyarakat dapat dilakukan secara lebih
luas terutama dari segmen yang selama ini belum dapat tersentuh oleh
sistem perbankan konvensional yang menerapkan sistem bunga.
b. Membuka peluang pembiayaan bagi pengembangan usaha berdasarkan
prinsip kemitraan. Dalam prinsip ini konsep yang diterapkan adalah
hubungan debitur dan kreditur.
c. Memenuhi kebutuhan akan produk dan jasa perbankan yang memiliki
beberapa keunggulan komparatif berupa peniadaan pembebanan bunga
yang berkesinambungan, membatasi kegiatan spekulasi yang tidak
produktif, pembiayaan ditujukan kepada usaha-usaha yang
memperhatikan unsur moral.
Menurut Heri Sudarsono berdirinya bank syariah memiliki bebrapa tujuan
diantaranya adalah (Ikit, 2018):
13
a. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalat secara Islam,
khususnya muamalat yang berhubungan dengan perbankan agar terhindar
dari praktik-praktik riba atau jenis-jenis usaha/perdagangan lain yang
mengandung unsur Gharar (tipuan), dimana jenis-jenis usaha tersebut
selain dilarang dalam Islam juga telah menimbulkan dampak negative
terhadap kehidupan ekonomi rakyat.
b. Untuk meciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi dengan jalan
meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi agar tidak terjadi
kesenjangan yang sangat besar antara pemilik modal dengan pihak yang
membutuhkan dana. Keadilan dalam Islam memilik implikasi sebagai
berikut diantaranya adalah; keadilan, social dan keadilan ekonomi.
c. Berusaha yang lebih besar terutama kelompok miskin yang diarahkan
kegiatan usaha yang produktif menuju terciptanya kemandirian usaha.
d. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan yang pada umumnya
merupakan program utama dari Negara-negara yang sedang berkembang.
Upaya bank syariah di dalam mengentskan kemiskinan ini berupa
pembinaan nasabah yang lebih menonjol sifat kebersamaan dari siklus
usaha yang lengkap seperti program pengusaha produsen, pembinaan
perdagangan, pembinaan konsumen dan pengembangan usaha bersama.
e. Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter dengan aktifitas bank
syariah akan mampu menghindari dari kendala-kendala ekonomi yang
diakibatkan oleh inflasi, menghindar persaingan yang tidak sehat antara
14
Lembaga keuangan dan menyelamatkan umat Islam dari ketergantungan
terhadap bank non syariah.
4. Peran Bank Syariah
Mengutip dari Melayu S.P Hasibuan perbankan memiliki beberapa peran
diantaranya adalah (Ikit,2018):
a. Menghimpun dana (tabungan) dan memberikan kredit (pembiayaan),
b. Tempat menabung yang efektif dan produktif bagi masyarakat umum,
c. Memperlancar dan mempercepat masa pebayaran,
d. Stabilittas moneter melalui paket perbankan,
e. Dapat mengurangi idle money dan,
f. Dana masyarakt terjamin keamanannya.
5. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Di dalam Islam, aktivitas keuangan dan perbankan dipandang sebagai
wahana masyarakat untuk membawa mereka kepada paling tidak
pelaksanaan dua ajaran dalam Al-Quran yaitu prinsip saling At-Taawun
(membantu dan saling kerja sama antara anggota masyarakat untuk
kebaikan) dan prisip menghindari Al-Ikhtinaz (memahami dan membiarkan
dana menganggur dan tidak berputar untuk transaksi yang tidak
bermanfaat). Salah satu fungsi perbankan syariah adalah sebagai lembaga
yang berperan menerima simpanan dari nasabah dan memberikan
pembiayaan kepada nasabah lain yang membutuhkan dana (Ikit,2018).
Di dalam bank konvensional terdapat kegiatan-kegiatan yang dilarang
oleh syariat, seperti menerima dan membayar bunga (riba), dan tidak ada
15
filter dalam membiayai kegiatan baik produksi, distribusi, konsumsi (halal
dan haram). Sisitem perbankan syariah bebeda dengan sistem perbankan
konvensional, karena sistem keuangan dan perbankan syariah merupakan
subsistem dari suatu sistem ekonomi Islam yang cakupannya lebih luas.
Sistem ekonomi Islam merujuk kepada Al-Qur’an dan Al-Hadis. Sistem
ekonomi Islam dibangun berdasarkan (a) Berdasarkan tauhid, (b)
Kemakmuran dunia dan akhirat, (c) Kemakmuran untuk semua yang
bersifat jangka Panjang, (d) Kebaikan yang abadi dan hakiki, (e)
Menciptakan lingkungan yang amanah (Ikit,2018).
Kalau kita lihat secara umum antara bank syariah dan bank
konvensional tidak jauh berbeda tapi yang membedakan hanya prinsip dan
operasional. Prinsip bank syariah berdasarkan peraturan yang dibuat oleh
Allah yang tertuang dalam Al-Qur’an dan bagaiman operasional bank
syariah tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan Allah. Ada hal yang
mendasar yang membedakan bank syariah dengan bank konvensional
diantarnya sebagai berikut (Ikit,2018):
a. Diliht dari Falsafah bank syariah tidak berdasarkan bunga, spekulasi dan
ketidak jelasan sedangkan bank konvensional berdasarkan bunga.
b. Dilihat dari opeasionalnya bank syariah dana masyarakat berupa titipan
dari investasi yang baru akan mendapatkan hasil jika diusahakan lebih
dahulu, sedangkan bank konvensioanl dana yang disimpan dibayar
dengan bunga pada saat jatuh tempo.
16
c. Kalau bank syariah melakukan investasi-investasi yang halal saja,
sedangkan bank konvensional yang haram dan yang halal.
d. Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli dan sewa, sedangkan bank
konvensional memakai perangkat bunga.
e. Bank syariah hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan
kemitraan, sedangkan bank konvensional hubungan dalam bentuk
debitur.
Tabel 2. 1 Perbedaan Bank Konvensional Dengan Bank Syariah
Perbedaan Bank Konvensional Bank Syariah
Akad dan aspek
legalitas
Hukum Positif Hukum Islam dan Hukum
Positif
Tujuan Profit oriented Profit dan falah oriented
Struktur organisasi Tidak ada DSN dan DPS Adanya Dewan Syariah
Nasional (DSN) dan
Dewan Pengawas Syariah
(DPS)
Mekanisme dan objek
usaha
Tidak anti riba dan tidak anti
maysir
Anti riba dan anti maysir
Prinsip dasar
operasional
Bebas nilai (prinsip
materialis)
Uang sebagai komoditi
berbasis bunga
Tidak bebas nilai (prinsip
syariah Islam)
Uang sebagai alat ukur dan
buka komoditi
Dengan sistem bagi hasil,
jual beli, sewa
Prioritas pelayanan Kepentingan pribadi
(perusahaan)
Kepentingan
Bersama/publik (nasabah
dan perusahaan)
Hubungan dengan
nasabah
Sebagao debitur-kreditur Hubungan kemitraan
dengan nasabah
Lembaga penyelesaian
sengketa
Pengadilan, Arbitrase Pengadilan dan badan
arbitrase syariah nasional
Investasi Halal dan Haram Yang Halal saja
Resiko usaha Resiko bank tidak terkait
langsung dengan debitur,
resiko debitur tidak terkait
langsung dengan bank,
kemungkinan terjadi negative
spread
Dihadapi Bersama-sama
antara nasabah dengan
bank, prinsip keadilan dan
kejujuran
Tidak mungki terjadi
negative spread
Sumber: Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, 2006. Dikutip dari
buku Ikit, Manajemen Dana Bank Syariah, 2018
17
B. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau
jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan (Mangkunegara,
2002:4). Terdapat tiga unsur penting dalam perilaku konsumen yaitu (Setiadi,
2003:3):
a. Perilaku konsumen adalah dinamis. Berarti bahwa perilaku seorang
konsumen, grup konsumen, ataupun masyarakat luas selalu berubah dan
bergerak sepanjang waktu
b. Perilaku konsumen melibatkan interaksi. Bahwa antara pengaruh dan
kognisi, perilaku, dan kejadian disekitar. Ini berarti bahwa untuk memahami
konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus
memahami apa yang harus mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan
(pengaruh) dan apa yang mereka lakukan (perilaku) dan apa serta dimana
(kejadian disekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang
dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh konsumen.
c. Perilaku konsumen adalah pertukaran diantara individu. Hal ini membuat
definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang
sejauh ini juga menekankan pertukaran. Secara garis besar terdapat dua
faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal.kedua ini bisa dikompilasi lagi menjadi beberapa bagian
(Sangadji, 2013:41) :
18
1. Faktor Internal terdiri dari:
(a) Persepsi adalah proses individu untuk mendapatkan,
mengorganisasikan, mengolah dan menginterprestasikan informasi.
Informasi yang sama bisa dipersepsikan berbeda oleh individu yang
berbeda. Persepsi individu tentang informasi tergantung pada
pengetahuan, pengalaman, pendidikan, minat, perhatian dan
sebagainya.
(b) Keluarga adalah kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih yang
berhubungan melalui darah, perkawinan, adopsi, dan tempat tinggal.
(c) Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh
konsumen.
(d) Pengetahuan adalah informasi yang disimpan didalam ingatan.
(e) Sikap merupakan kecenderungan faktor motivasional yang belum
menjadi tindakan.
(f) Pembelajaran merupakan proses yang dilakukan secara sadar yang
berdampak terhadap adanya perubahan kognitif, afektif dan psikomotor
secara konsisten dan relatif permanen.
(g) Kelompok usia mempengaruhi seseorang dalam pengambilan
keputusan.
(h) Gaya Hidup menunjukkan bagaimana seseorang menjalankan hidup,
membelanjakan uang dan memanfaatkan waktunya.
19
2. Faktor Eksternal terdiri dari:
(a) faktor budaya merupakan variabel yang mempengaruhi perilaku
konsumen yang tercermin pada cara hidup, kebiasaan dan tradisi dalam
permintaan akan bermacam-macam barang dan jasa yang ditawarkan.
(b) faktor sosial menyatakan bahwa kelas sosial mengacu pada
pengelompokan orang yang sama dalam perilaku berdasarkan posisi
ekonomi mereka dalam pasar
(c) faktor ekonomi
(d) faktor bauran pemasaran
(e) faktor religius stimuli (agama)
C. Marketing (Pemasaran)
Marketing (Pemasaran) merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan
pokok yang di lakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan
laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada
keahlian mereka di bidang pemasaran, produksi, keuangan maupun bidang lain.
Selain itu juga tergantung pada kemampuan mereka untuk mengkombinasikan
fungsi-fungsi tersebut agar organisasi dapat berjalan lancar.
Pemasaran merupakan ujung tombak dari perusahaan dalam upaya
mempertahankan kelangsungan hidup, berkembang dan meningkatkan
keuntungan dalam memberikan definisi pemasaran, para pakar pemasaran
mempunyai pendapat dan argumentasi masing-masing walaupun esensinya
sama. Menurut Philip Kotler mendefinisikan pemasaran sebagai proses social
20
dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk
yang bernilai bagi satu sama lain (Danupranata, 2013).
Menurut William J. Stanton menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu
sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada
maupun pembeli potensial (Swastha, 2009). American Marketing Association
penafsiran yang sempit tentang pemasaran yang menyatakan pemasaran adalah
hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang
dan jasa dari produsen sampai ke konsumen, sedangkan penafsiran dengan
pandanga luas yang menyatakan pemasaran merupakan proses kegiatan yang
mulai jauh sebelum barang-barang/bahan-bahan masuk dalam proses produksi.
Dalam hal ini banyak keputusan pemasaran yang harus dibuat jauh sebelum
produk itu dihasilkan, seperti keputusan mengenai produk yang dibuat,
pasarnya, harga dan promosinya (Assauri, 2011).
Pemasaran adalah suatu proses social dan menajerial di mana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,
menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain (Abdullah &
Tantri, 2012). Secara umum tujuan pemasaran bank adalah sebagai berikut:
1. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan
merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli
produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.
21
2. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang
diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak
pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan dibulatkan kepada
nasabah lainnya melalui cerita.
3. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan
berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan
pula.
4. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan
kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.
Lingkungan pemasaran adalah faktor-faktor dan kekuatan di luar bagian
pemasaran yang memengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk
mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan pelanggan sasaran.
Lingkungan pemasaran ini sangat menetukan strategi yang akan dijalankan,
karena lingkungan pemasaran sangat mempengaruhi sukses tidaknya kegiatan
pemasaran yang akan dijalankan nantinya (Abdullah, 2013). Lingkungan
pemasaran diartikan sebagai kekuatan yang ada di dalam dan di luar
perusahaan yang memengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk
mengembangkan dan mempertahankan produk-produk bank yang ada.
Lingkungan pemasaran bank dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan mikro dan
lingkungan makro :
1. Lingkungan Mikro
Lingkungan Mikro adalah kekuatan yang dekat dengan bank yang
mempengaruhi kemampuan bank yang bersangkutan dalam melayani dan
22
memuaskan segala kebutuhn para pelanggannya. Komponen-komponen
lingkungan mikro adalah sebagai berikut:
a. Manajemen Bank itu sendiri
Dimaksudkan bahwa kemampuan dari masing-masing fungsi
manajemen yang ada di dalam bank untuk bekerja sama. Misalnya,
divisi atau bagian atau departemen keuangan, pemasaran, operasi dan
sumber daya manusia yang ada di bank tersebut. Kerja sama yang baik
akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan,
demikian pula sebaliknya. Asrtinya, masing-masing fungsi saling
mendukung kegiatan pemasaran yang di jalankan.
b. Pemasok
Merupakan perusahaaan yang menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan oleh perusahaan maupun pesaing untuk menghasilkan
barang dan jasa seperti peralatan, tenaga kerja, bahan beku atau listrik.
c. Perantara-perantara pemasar
Merupakan perusahaan yang membantu perusahaan mempromosikan
menjual dan mendistribusikan barang-barang ke pembeli akhir seperti
perusahaan distribusi, biro jasa, pemasaran dan perantara keuangan
(pedagang grosir atau pedagang eceran).
d. Pelanggan atau nasabah
Merupakan konsumen yang membeli atau menggunakan produk yang
dijual atau ditawarkan oleh suatu bank lembaga tersebut.
23
e. Pesaing
Pesaing bank merupakan lawan bank kita yang memproduksi atau
menjual barang sejenis di wilayah tertentu. Pesaing terdiri dari pesaing
yang sama atau sejenis, yaitu bank-bank dan pesaing yang jauh atau
pesaing yang menjual produk yang mirip dijual oleh produk bank seperti
lembaga keuangan lainnya (Kasmir, 2012). Dalam menjalankan strategi
perusahaan yang kompetitif, seorang perusahaan diharapkan terus-
menerus mengetahui dan memantau setiap geral-gerik pesaingnya.
Informasi mengenai kegiatan pesaing setiap saat harus didapat dan
dianalisis. Informasi ini dapat dicari melalui berbagai cara, baik melalui
intelijen pemasaran yang dimiliki perusahaan maupun dari sumber
informasi lainnya. Tujuannya adalah agar perusahaan mengetahui
keunggulan pesaing dalam bidang mana serta di mana letak kelemahan
pesaing. Perusahaan dapat dengan mudah melakukan berbagai serangan
terhadap kelemahan pesaing dan berusaha untuk bertahan jika suatu
waktu terjadi serangan baalik dari pesaing (Kasmir, 2010).
2. Lingkungan Makro
Lingkungan makro adalah kekuatan masyarakat lebih luas untuk
memengaruhi seluruh lingkungan mikro. Terdiri dari demografis, ekonomi,
teknologi dan politik.
a. Lingkungan Demografis
Merupakan lingkungan yang menyangkut kependudukan seperti jumlah
penduduk, populasi, kepadatan penduduk disuatu wilayah, lokasi
24
penduduk, usia penduduk, jenis kelamin, Pendidikan dan pergeseran
pendudukan dari suatu wilayah ke wilayah lain seperti urbanisasi.
b. Lingkungan Ekonomi
Merupakan faktor-faktor yang memengaruhi daya beli dan pola
pembelanjaan konsumen. Daya beli ini diukur dari tingkat pendapatan,
harga, tabungan, utang dan ketersediaan pembiayaan berjalan
masyarakat dan perkembangan tingkat-harga umuum. Yang
menyebabkan perubahan daya beli adalah perubahan pendapatan dan
berubahan harga-harga di pasar.
c. Lingkungan Teknologi
Merupakan kekuatan-keuatan yang menciptakan teknologi baru,
menciptakan inovasi baru melalui pengembangan produk baru serta
mampu menangkap peluang-peluang yang ada. Lingkungan teknologi
juga diukur melalui laju pertumbuhan peelitian dan pengembangan.
d. Lingkungan Politik
Lingkungan politik dan Undang-undang yang mengawasi perubahan
seperti badan pemerintah, kelompok penekan yang mempengaruhi dan
membatasi ruang gerak organisasi dan individu dalam suatu masyarakat
seperti tumbuhnya lembaga swadaya masyarakat (LSM) (Kasmir, 2012).
Pemasaran syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang
mengarahkan proses penciptaan, penawaran perubahan value dari suatu
inisiator kepada stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai
dnegan akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam (Huda,dkk:
25
2017). Menurut Kertajaya dan Sula (2006), pemasaran syariah seluruh proses
baik proses penciptaan, proses penawaran, maupun proses perubahan nilai
(value) tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-
prinsip muamalah yang Islam, sepanjang hal tersebut dapat dijamin dan
penyimpangan prinsip-prinsip muamalah Islami tidak terjadi dalam suatu
transaksi atau dalam proses suatu bisnis, maka bentuk transaksi apapun dalam
pemasaran dibolehkan (Huda, dkk: 2017).
Pemasaran syariah bukan hanya sebuah pemasaran yang ditambahkan
syariah karena ada nilai-nilai lebih pada pemasaran syariah saja, tetapi lebih
jauhnya pemasaran berperan dalam syariah dan syariah berperan dalam
pemasaran. Pemasaran berperan dalam syariah diartikan perusahaan yang
berbasiskan syariah diharapkan dapat bekerja dan bersikap professional dalam
dunia bisnis, karena dengan profesionalitas dapat menumbuhkan kepercayaan
konsumen. Syariah berperan dalam pemasaran bermakna suatu pemahaman
akan pentingnya nilai-nilai etika dan moralitas pada pemasaran, sehingga
diharapkan perusahaan tidak akan serta merta menjalankan bisnisnya demi
keuntungan pribadi saja ia juga harus berusaha untuk menciptakan dan
menawarkan bahkan dapat merubah suatu values kepada stakeholders sehingga
perusahaan tersebut dapat menjaga keseimbangan laju bisnisnya sehingga
menjadi bisnis yang sustainable (Huda, dkk:2017).
D. Bauran Pemasaran atau Marketing Mix
Menurut Ebert dan Griffin (2003) dalam merencanakan dan
melaksanakan strategi, para manajer bergantung pada empat komponen dasar.
26
Elemen itu seringkali disebut sebagai “product (produk), price (harga),
promotion (promosi), place (lokasi)” (4P) dalam pemasaran dan disebut
sebagai alat untuk mejalankan strategi (Huda,dkk:2017).
Marketing mix dikenal dengan 4P dengan elemen-elemennya adalah
product (produk), price (harga), promotion (promosi), place (lokasi). Product
dan price adalah komponen dari tawaran (offer), sedangkan place dan
promotion adalah komponen dari akses (access). Marketing mix dimaksudkan
bagaimana mengintegritaskan tawaran dari perusahaan (company of offer)
dengan akses yang tersedia (company acess). Proses pengintegrasian ini
menjadi kunci suksesnya usaha pemasaran dari perusahaan. Model ini disebut
juga dengan creation tactic karena marketing mix haruslah berdasarkan
penciptaan diferensiasi dari sisi content, context dan infrastructure. Bagi
perusahaan syariah, untuk komponen tawaran (offer), produk dan harga
haruslah didasari dengan nilai kejujuran dan keadilan sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah. kualitas produk yang diberikan harus sesuaidengan yang
ditawarkan. Jadi dilarang perusahaan menyembunyikan kecacatan dari produk
yang ditawarkan. Dalam menentukan harga pun , perusahaan harus
mengutamakan nilai keadilan. Jika kualitas produknya bagus harganya bisa
tinggi, sebaliknya jika produknya tidak berkualitas maka harga harus
disesuaikan. Proses integrasi terhadap offer dan acess harus didasari oleh
prinsip-prinsip keadilan dan kejujuran (Huda dkk, 2017). Dapat dijabarkan
product, price, promotion, place (4P) dalam pemasaran yaitu:
27
1. Produk
Pemasaran dimulai dengan produk yaitu, barang, jasa atau gagasan
yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan seorang pemakai. Memenuhi
kebutuhan pemakai sering kali berarti mengubah produk-produk yang
telah ada. Salah satu strateginya adalah diferensiasi produk. Diferensiasi
produk berarti penciptaan suatu produk atau citra produk yang cukup
berbeda dengan produk-produk yang telah beredar dengan maksud untuk
menarik pelanggan (Huda,dkk:2017).
Menurut Kotler dan Keller mengemukakan bahwa produk adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik
perhatian, akuisisi, penggunaan atau konsumsi yang dapat memuaskan
suatu keinginan dan kebutuhan (Kotler dan Keller, 2012). Menurut Kotler
dan Keller (2012) indikator dari produk yaitu:
a. Keanekaragaman
Keanekaragaman produk merupakan sekelompok produk dalam
suatu kelas produk yang berkaitan erat karena produk tersebut
melaksanakan fungsi yang serupa, dijual pada kelompok pelanggan
yang sama atau berbeda. Sebagian besar perencanaan kergaman produk
merupakan tanggung jawab perencana strategi perusahaan, mereka
harus mengetahui penjualan dan laba tiap produk dalam lininya untuk
menetukan unit produk yang akan dikembangkan, diperhatikan,
dikurang atau diberhentikan.
28
b. Keunggulan
Keunggulan merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk
meraih keuntungan ekonomis di atas laba yang mampu diraih oleh
pesaing di pasar dalam industry yang sama. Perusahaan yang memiliki
keunggulan kompetitif senantiasa memiliki kemampuan dalam
memahami perubahan struktur pasar dan mampu memilih strategi
pemasran yang efektif. Pilihan tiap-tiap perusahaan terhadap strategi
generic di atas akan bergantung kepada analisis lingkungan usaha untuk
menentukan peluang dan ancama. Berdasarkan studi yang dilakukan
oleh Porter, beberapa cara untuk memperoleh keunggulan bersaing
antara lain dengan menawarkan produk atau jasa dengan harga
minimum, menawarkan produk atau jasa dengan yang memiliki
keunikan dibandingkan pesaingnya atau memfokuskan diri pada
segmen tertentu.
Sedangkan menurut Yulianto, Yuniarinto dan Surachman (2010) indikator
produk yaitu :
a. Manfaat
b. Jaminan
2. Harga
Memilih harga jual yang paling sesuai kadang-kadang juga merupakan
tindakan oenyeimbangan. Disatu sisi, harga harus mendukung beragam
biaya: biaya operasional, administrasi, riset organisasi itu selain juga biaya
pemasaran, seperti biaya iklan dan biaya penjualan. Di sisi lain, harga tidak
29
dapat terlalu tinggi karena pelanggan dapat berpindah ke produk-produk
pesaing (Huda,dkk: 2017).
Jumlah uang yang dikeluarkan untuk konsumsi suatu produk atau
layanan atau nilai tukar yang membantu konsumen dalam mengkonsumsi
suatu produk atau layanan (Kotler dan Keller, 2012). Harga merupakan
manfaat atau return atau porsi (nisbah) bagi hasil yang didapatkan oleh
nasabah serta beban yang harus dibayar oleh nasabah. Indikator-indikator
dari variabel harga adalah: nisbah bagi hasil, dan biaya administrasi
(Yulianto,dkk, 2010).
3. Promosi
Komponen bauran pemasaran yang paling terlihat nyata tidak lain adalah
promosi, yang mengacu pada Teknik-teknik untuk mengomunikasikan
informasi mengenai produk. Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang
berperan aktif dalam memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan
kembali manfaat suatu produk agar mendorong konsumen untuk membeli
produk yang dipromosikan tersebut. Setiap perusahaan harus dapat
menentukan dengan tepat alat promosi manakah yang digunakan agar dapat
mencapai keberhasilan dalam penjualan untuk mengadakan promosi
(Huda,dkk:2017).
Menurut Kotler dan Keller (2012), promosi adalah segala aktifitas yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan produk perusahaan
kepada konsumen dan membujuk konsumen utnuk membeli produk
perusahaan. Menurut Swastha (2009), pengertian promosi dipandang
30
sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau orgaisasi kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran. Dari definsi diatas dapat dilihat bahwa
promosi merupakan alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
memperkenalkan produk yang dihasilkan kepada pelanggan, membujuk
pelanggan untuk menggunakan produk yang ditawarkan, serta memberikan
informasi mengenai produk yang diciptakan perusahaan. Berdasarkan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa promosi itu adalah sejenis
komunikasi yang memberi penjelasan yang dapat meyakinkan calon
konsumen tentang barang dan jasa.
Dari yang dikutip oleh Nembah (2011), bahwa kegiatan promosi dilakukan
untuk mencapai berbagai tujuan berikut:
a. Menciptakan atau meningkatkan awareness produk atau merk
b. Meningkatka preferensi merk pada target pasar
c. Meningkatkan penjualan dan pangsa pasar
d. Mendorong pembelian ulang merek yang sama
e. Memperkenalkan produk baru
f. Menarik pelanggann baru
Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi
dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaaan
dan bauran pemasarannya (Tjiptono, 2008). Secara rinci tujuan promosi
tersebut yaitu (Tjiptono, 2008):
1. Menginformasikan (informing) dapat berupa;
31
a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru
b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk
c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar
d. Menjelaskan cara kerja suatu produk
e. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan
f. Meluruskan kesan yang keliru
2. Mengingatkan (reminding)
a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan
dalam waktu dekat
b. Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk
perusahaan
c. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan
d. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.
Tanpa promosi jangan diharapakan nasabah dapat mengenal bank. Oleh
karena itu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis
produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru.
Menurut Lupiyoadi (2013) bauran promosi/ perangkat promosi ada
beberapa, yaitu:
a. Periklanan
Iklan adalah bentuk komunikasi yang didasari pada informasi tentang
keunggulan atau keuntungan suatu produk yang disusun sedemikian rupa
sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran
seseorang untuk melakukan pembelian. Pada dasarnya tujuan
32
pengiklanan adalah komunikasi yang efektif dalam rangka mengubah
sikap dan perilaku konsumen.
b. Promosi Penjualan
Promosi penjualan merupakan kegitan komunikasi yang bukan
iklan, publisitas atau penjualan pribadi. Tujuannya adalah menarik
konsumen untuk membeli, yaitu dengan membuat pajangan di toko-toko,
pameran dan demonstrasi dengan menggunakan alat-alat penjualan
seperti poster, selebaran dan gambar tempel. Biasanya kegiatan ini juga
dilakukan Bersama-sama dengan kegiatan promosi lainnya, biayanya
relative lebih murah dibandingkan periklanan dan penjualan pribadi.
Selain itu promosi penjualan juga lebih fleksibel karena dapat dilakukan
setiap saat dengan biaya tersedia dimana saja, sedangkan penjualan yang
terjadi sifatnya tidak kontinyu dan berjangka pendek.
c. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat (humas) menrupakan kiat pemasran penting
lainnya, di mana perusahaan tidak hanya harus berhubungan dengan
pelanggan, pemasok dan penyalur, tetapi juga berhubungan dengan
kumpulan kepentingan public yang lebih besar. Humas sangat peduli
terhadap beberapa tugas pemasaran, yaitu:
1. Membangun citra
2. Mendukung aktivitas komunikasi lainnya
3. Mengatasi permasalah dan isu yang ada
4. Memperkuat penentuan posisi perusahaan
33
5. Memengaruhi public yang spesifik
6. Mengadakan peluncuran untuk produk jasa baru
Program hubungan masyarakat, antara lain adalah:
1. Publikasi
2. Acara-acara penting
3. Hubungan dengan investor
4. Pameran
5. Mensponsori beberapa acara
d. Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung merupakan unsur terkait dalam bauran
komunikasi dan promosi. Terdapat eman area dari pemasaran lamgsung
yaitu sebagai berikut:
1. Surat langsung
2. Peranan melalui pos
3. Respon langsung
4. Penjualan langsung
5. Telemarketing
6. Pemasaran digital.
4. Lokasi
Definisi lokasi sebagai kumpulan dari organisasi-organisasi yang
independent, yang membuat suatu barang atau jasa menjadi tersedia
sehingga pelanggan dapat menggunakan atau mengkonsumsi barang atau
jasa tersebut. Dalam marketing mix ini lokasi usaha dapat juga disebut
34
dengan saluran distribusi perusahaan, karena lokasi juga berhubngan
langsung dengan pembeli atau konsmen atau dengan kata lain lokasi juga
merupakan tempat produsen menyalurkan produknya kepada konsumen
(Kotler dan Keller, 2012). Menurut Levy (2014), lokasi merupakan
kesempatan yang sangat baik untuk mengembangkan keunggulan yang
kompetitif. Menurut Lupiyoadi dan Hamdan (2010), tempat dalam bisnis
jasa dimaksudkan sebagai cara penyampaian jasa kepada konsumen dan
dimana lokasi strategis. Lokasi menjadi bagian dari bauran pemasaran yang
mempertimbangkan bagaimana menyampaikan produk dari produsen ke
pemakai (Huda,dkk:2017). Menurut Tjiptono (2014) lokasi mengacu pada
berbagai aktivitas pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian atau penyaluran barang dan jasa dari produsen
kepada konsumen.
Lokasi bank adalah tempat di mana diperjualbelikannya produk
perbankan dan pusat pengendalian perbankan. Dalam praktiknya ada
beberapa macam lokasi kantor bank yaitu lokasi kantor pusat, cabang
utama, cabang pembantu, kantor kas, dan lokasi mesin-mesin Anjungan
Tunai Mandiri (ATM) (Kasmir, 2007). Salah satu kunci menuju sukses
adalah lokasi, lokasi dimulai dengan memilih komunitas. Keutusan ini
sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas,
persaingan, iklim politik dan sebagainya (Kotler dan Keller, 2012).
35
Lokasi menurut Lupiyoadi (2009), berhubungan dengan di mana
perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya.
Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi yaitu:
1. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan): apabila keadaanya
seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya
memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau
dengan kata lain harus strategis.
2. Pemberi jasa mendatangi konsumen: dalam hal ini lokasi tidak terlalu
penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus
tetap berkualitas.
3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung: berarti
penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti
telepon, komputer atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak
penting selama komunikasi antara kedua pihak terlaksana dengan baik.
Melakukan penetrasi pasar perbankan syariah yang baik tidak akan
berhasil jika tidak didukung oleh tempat atau saluran distribusi yang baik
pula, untuk menjual jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Menyebarkan
unit pelayanan perbankan syariah hingga ke pelosok daerah adalah sebuah
keharusan jika ingin melakukan penetrasi pasar yang baik (Umam, 2013).
Tjiptono (2014), menjelaskan bahwa terdapat indikator dalam pemilihan
tempat atau lokasi adalah:
36
a. Akses adalah kenudahan untuk menjangkau lokasi bank yang meliputi:
lokasi yang mudah dijangkau, kondisi jalan menuju lokasi dan waktu
tempuh menuju lokasi.
b. Lalu-lintas (traffic), banyaknya orang lalulang bisa memberikan peluang
besar terhadap terjadinya impulse buying, kepadatan dan kemacetan lalu-
lintas bisa juga menjadi hambatan.
c. Visibilitas adalah lokasi bank dapat dilihat dari jalan utama dan terdapat
petunjuk lokasi keberadaan bank.
d. Tempat parkir yang luas dan aman adalah sarana tempat parkir yang luas
dan terjamin keamanannya.
e. Lingkungan adalah keadaan lingkungan keadaan sekitar lokasi bank,
meliputi kebersihan dan kenyamanan lingkungan.
E. Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi,
dimana sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang
menggembirakan. Sensasi juga dapat didefinisikan sebagai tanggapan yang
cepat dari indra penerima kita terhadap stimuli. Menurut Stanto (2001), yang di
kutip dari bukunya Nugroho, “persepsi dapat didefinisikan sebagai makna yang
kita pertalikan berdasarkan pengalaman masa lalu, stimuli yang kita terima
melalui lima indra” (Nugroho, 2003:159). Persepsi adalah proses pemberian
artu terhadap lingkungannya. Individu mengorganisasikan dan menafsirkan
kesan-kesan indera mereka memaknai obyek atau lingkungan yang dilihat
(Nugraha, Riyanto dan Gozali, 2017).
37
Persepsi mempunyai peran yang sangat penting dalam pemasaran. Citra
yang ada di benak konsumen timbul karena proses persepsi, bagaimana
konsumen menilai sebuah kualitas jasa juga sangat ditentukan oleh
persepsinya, keberhasilan dalam pemosisian produk juga tergantung pada
persepsi yang ada di benak konsumen (Tatik, 2008:111). Menurut Rahmawaty
(2014) perilaku masyarakat yang berkaitan dengan minat menggunakan produk
maupun jasa, sesungguhnya akan sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh
persepsi mereka tentang apa dan bagaimana bank syariah itu. Bila diurai maka
fenomena munculnya bank-bank dengan label syariah akan sangat mudah
diungkapkan dalam perspektif keberagaman masyarakat. Pada penelitian
Rahmawaty ini indikator yang digunakan untuk variabel persepsi yaitu:
persepsi tentang bunga bank, persepsi tentang sistem bagi hasil dan persepsi
tentang produk bank syariah.
F. Minat
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, minat adalah kecenderungan hati
yang tinggi terhadap sesuatu. Selain itu minat juga berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Muhibbin,
2003). Minat itu era hubungannya dengan kepribadian seseorang minat
kadang-
kadang timbul dengan sendirinya dan kadang-kadang perlu diusahakan
(Shaleh, 2003). Tiga indikator minat membeli yang digunakan oleh pelanggan
yaitu (Durianto, 2001): intensitas pencarian informasi mengenai produk,
keinginan untuk membeli atau mencari produk, memiliki preferensi bahwa
38
produk inilah yang diinginkan. Menurut Bidge et, al (2005), Ekinci dan Hosany
(2006) dan Rosen (1987) dalam jurnal Roni Andespa (2017) menjeskan bahwa
kecenderungan seseorang menunjukkan minat terhadap suatu produk atau jasa
dapat dilihat berdasarkan pada beberapa indikator (Andespa,2017):
1. Kemauan untuk mencari informasi terhadap suatu produk atau jasa.
Konsumen yang memiliki minat memiliki suatu kecenderungan untuk
mencari informasi lebih detail tentang produk atau jasa tersebut dengan
tujuan untuk mengetahui secara pasti bagaimana spesifikasi produk atau
jasa yang digunakan sebelum menggunakan produk atau jasa tersebut.
2. Kesediaan untuk membayar barang atau jasa. Konsumen yang memiliki
minat terhadap suatu produk atau jasa dapat dilihat dari bentuk
pengorbanan yang dilakukan terhadap suatu barang atau jasa, konsumen
yang cenderung memiliki minat lebih terhadap suatu barang atau jasa akan
bersedia untuk membayar barang atau jasa tersebut, dengan tujuan
konsumen yang berminat tersebut dapat menggunakan barang atau jasa
tersebut.
3. Menceritakan hal yang positif. Konsumen yang memiliki minat besar
terhadap suatu produk atau jasa, jika di tanya konsumen lain, maka secara
otomatis konsumen tersebut akan menceritakan hal yang positif pada
konsumen lain, karena konsumen yang memiliki suatu minat secara
eksplisit memiliki suatu keinginan dan kepercayaan terhadap suatu barang
atau jasa yang digunakan.
39
4. Kecenderungan untuk merekomendasikan. Konsumen yang memiliki minat
yang besar terhadap suatu barang, selain akan menceritakan hal yang
positif, konsumen tersebut juga akan merekomendasikan kepada orang lain
untuk juga menggunakan barang atau jasa tersebut, karena seorang yang
memiliki minat yang besar terhadap barang akan cenderung memiliki
pemikiran positif terhadap barang atau jasa tersebut, sehingga jika ditanya
konsumen lain, maka konsumen tersebut akan cenderung
merekomendasikan kepada konsumen lain.
Menurut Sukmadinata (2010) minat di pengaruhi beberapa faktor yaitu:
a. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
panca indera manusia, yaitu: penglihatan, pendengaran, penciuman, raba
dan rasa. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
Pendidikan, media masa maupun lingkungan.
b. Infomasi
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengelolaan data dalam
suatu bentuk yang lebih beragam dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata guna untuk
pengambilan keputusan.
40
c. Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali
pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi
masa lalu.
G. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui seberapa besar minat dan
persepsi dan faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi dan minat
masyarakat terhadap perbankan syariah. Beberapa penelitian sebelumnya
menjadi acuan dan pembanding penelitian ini diuraikan sebagai berikut.
Tabel 2. 2 Penelitian Terdahulu
No. Nama
Jurnal Isi Jurnal Perbedaan Kesamaan Penulis/Tahun/Judul
1. Firman dan Agung,
2010, “Analisis
Pengaruh Faktor
Buaran Pemasaran
Terhadap
Pertimbangan
Nasabah Dalam
Memilih Bank
Syariah Di Kota
Medan”
Jurnal
Wacana,
Vol.13
No.4,
Oktober
2010
Faktor-faktor yang
mempertimbangkan
nasabah dalam
memilih bank
syariah di kota
Medan adalah
produk (product),
tempat atau saluran
distribusi (place),
dan pelayanan
pegawai bank
(people). Dilain
pihak faktor harga
(price), promosi
(promotion), proses
(process) dan bukti
fisik (physical
evidence) tidak
memiliki pengaruh
yang tidak
signifikan terhadap
pertimbangan
nasabah dalam
memilih bank
syariah di kota
Medan.
Ingin melihat
pertimbangan
nasabah
dalam
memilih bank
syariah di
Kota Medan
Menggunakan
vaiabel
bauran
pemasaran
41
Tabel 2.2 (lanjutan)
No. Nama
Jurnal Isi Jurnal Perbedaan Kesamaan Penulis/Tahun/Judul
2. Sulaiman, 2013,
“Marketing Mix dan
Religi Terhadap
Minat Masyarakat”
Jurnal
Manajem
en dan
Akuntans
i, Vol. 2
No.2,
Agustus
2013
Dalam
penelitian ini
menghasilkan
dua temuan.
Pertama bahwa
4P yang terdiri
atas product,
price, place,
promotion dan
faktor religi
sangat
mempengaruhi
masyarakat
muslim untuk
menjadi nasabah
perbankan
syariah,
khususnya di
Bank BNI
Syariah Cabang
Malang. Kedua,
religi
merupakan
faktor dominan
yang
mempengaruhi
minat
masyarakat
menjadi nasabah
Bank BNI
Syariah Cabang
Malang
disamping
faktor 4P.
Menggunakan
variabel religi.
Nasabah BNI
Syariah cabang
Malang
Menggunaka
n variabel
marketing
mix.
Masyarakat
umum yang
belum
menggunaka
n bank
syarah di
Kota
Palangka
Raya
3. Syaribulan,2018,
“Bauran Pemasaran
dan Pengaruhnya
Terhadap Minat
Nasabah Untuk
Menabung Di
Tabungan Tampan
Bank Sulselbar”
Jurnal
Manajem
en, Ide
dan
Inspirasi,
Juni,
Vol.5
No.1,
2018
Dalam
penelitian ini
menunjukkan
adanya
pengaruh dari
produk
tabungan, suku
bunga, lokasi,
promosi dan
pelayanan bank
berpengaruh
terhadap
nasabah dalam
memilih
Tampan pada
- Menambahka
n variabel
pelayanan
- sampel yang
digunakan
yaitu nasabah
yang
menggunakan
tabungan
Tampan.
- Minat dalam
memilih
tabungan
Tampan pada
Bank
Menggunaka
n variabel
Marketing
Mix dan
Minat
42
Tabel 2.2 (lanjutan)
No. Nama
Jurnal Isi Jurnal Perbedaan Kesamaan Penulis/Tahun/Judul
3. PT. Bank
Sulselbar
Makassar. Hal
ini berarti
pihak pemasar
dalam hal in
PT. Bank
Sulselbar
Makassar
hendaknya
perlu
mempertimba
ngkan kelima
hal tersebut
dalam
memasarkan
produk
tabungannya.
Sulselbar di
Makassar
4. Imam Heryanto,
2015, “Analisis
Pengaruh Produk,
Harga, Distribusi, dan
Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian
Serta Implikasinya
Pada Kepuasan
Pelanggan”
Jurnal
Ekonomi,
Bisnis &
Enterpreun
ership,
Vol.9
No.2,
Oktober
2015
Hasil
Penelitian
Menunjukkan
bahwa kondisi
variable
produk, harga,
distribusi,
promosi dan
keputusan
pembelian
termasuk
dalam kategori
baik,
sedangkan
variable
kepuasan
pelanggan
termasuk
dalam kategori
cukup baik.
Ingin melihat
keputusan
pembelian pada
kepuasan
pelanggan
Menggunaka
n Variabel
Produk,
Harga,
Distribusi
atau lokasi
dan Promosi
5. Zamroni Z,
W.Rokhman, 2017,
“Pengaruh Marketing
Mix dan Syariah
Compliance
Terhadap Keputusan
Nasabah Memilih
Bank Umum
Syariah”
Jurnal
Ekonomi
Syariah,
Vol. 4
No.1, 2017
Dalam
penelitian ini
marketing mix
yang terdiri
dari produk,
harga, tempat,
promosi dan
kepatuhan
Syariah secara
signifikan
mempengaruhi
keputusan
pelanggan
Menggunakan
tambahan
variabel Syariah
Complience
Menggunaka
n variabel
marketing
mix
43
Tabel 2.2 (lanjutan)
No. Nama
Jurnal Isi Jurnal Perbedaan Kesamaan Penulis/Tahun/Judul
5. dalam memilih
bank syariah di
Kudus. Dari
beberapa
variabel
tersebut yang
paling
berpengaruh
dalam
keputusan
pelanggan
dalam memilih
bank syariah di
Kudus adalah
variabel
promosi.
6. Anita Rahmawaty,
2014, “Pengaruh
Persepsi Tentang
Bank Syariah
Terhadap Minat
Menggunakan Produk
Di BNI Syariah
Semarang”
Jurnal Addin,
Vol.8 No.1,
2014
Dalam
penelitian ini
menunjukkan
bahwa :
Pertama,
persepsi tentang
bunga bank
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap minat
menggunakan
produk bank
syariah. Kedua,
persepsi tentang
sistem bagi
hasil
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap minat
menggunakan
produk bank
syariah. Ketiga,
persepsi tentang
produk bank
syariah tidak
berpengaruh
terhadap minat
menggunakan
produk bank
syariah
Menggunakan
variabel
persepsi lebih
fokus dan
menjadi
variabel
independent.
Variabel
minat
menjadi
variabel
dependent
44
Tabel 2.2 (lanjutan)
No. Nama
Jurnal Isi Jurnal Perbedaan Kesamaan Penulis/Tahun/Judul
7. Syahriyal, 2018,
“Pengaruh Persepsi
Nilai, dan
Pengetahuan
Masyarakat Terhadap
Minat Menabung
Serta Dampaknya
Kepada Keputusan
Menabung Pada
Perbankan Syariah
Di Banda Aceh”
Jurnal
Perspektif
Ekonomi
Darussalam,
Vol.4 No.1,
Maret 2018
Dalam
penelitian ini
menunjukkan
bahwa:
Pertama,
pengaruh
langsung
antara
variabel-
variabel
independent
yang ada pada
penelitian ini
yaitu persepsi
nilai terhadap
variabel
dependent
yaitu
keputusan
menabung
lebih kecil
dibandingkan
pengaruhnya
bila melalui
variabel
intervening
minat
menabuung.
Kedua,
pengaruh
langsung
antara
variabel-
variabel
independent
pengetahuan
terhadap
variabel
dependent
yaitu
keputusan
menabung
lebih kecil
dibandingkan
pengaruhnya
bila melalui
variabel
intervening
minat
menabung.
Ketiga, karena
Menggunakan
variabel
persepsi nilai
dan
pengetahuan
masyarakat.
Variabel
Minat menjadi
variabel
intervening.
Menggunakan
variabel
Minat
45
Tabel 2.2 (lanjutan)
No. Nama
Jurnal Isi Jurnal Perbedaan Kesamaan Penulis/Tahun/Judul
7. pengaruh
langsung lebih
kecil dari
pengaruh tidak
langsung yang
melalui
variabel
mediating yaitu
variabel minat
menabung,
maka variabel
menabung
disebut juga
dengan variabel
partial
intervening.
Dikatakan
partial
intervening,
karena variabel
ini
memperkecil
pengaruh
variabel
independent
terhadap
variabel
dependent.
8. Maskur Rosyid dan
Halimatu Saidiah,
2016, “Pengetahuan
Perbankan Syariah
dan Pengaruhnya
Terhadap Minat
Menabung Santri dan
Guru”
Jurnal
Islaminomic,
Vol.7 No.2,
Agustus 2016
Dalam
penelitian ini
menunjukkan
bahwa variabel
pengetahuan
perbankan
berpegaruh
terhadap minat
menabung
santri dan guru
pada bank
syariah.
Variabel
pengetahuan.
Sampel santri
dan guru
Ingin
mengetahui
minat
terhadap
bank
syariah
9. Tri Astuti dan Rr.
Indah Mustikawati,
2013. “Pengaruh
Persepsi Nasabah
Tentang Tingkat Suku
Bunga, Promosi dan
Kualitas Pelayanan
Terhadap Minat
Menabung Nasabah”
Jurnal
Nominal,
Vol.II No.I,
2013
Dalam
penelitian ini
menunjukkan
bahwa dari
variabel
persepsi
nasabah
tentang tingkat
suku bunga,
promosi dan
kualitas
Variabel
tingkat suku
bunga dan
kualitas
pelayanan
Variabel
promosi,
persepsi
dan minat
46
Tabel 2.2 (lanjutan)
No. Nama
Jurnal Isi Jurnal Perbedaan Kesamaan Penulis/Tahun/Judul
9. pelayanan
terhadap minat
menabung
nasabah yang
paling
berpengaruh
signifikan
yaitu variabel
persepsi
nasabah
tentang
promosi
terhadap minat
menabung
nasabah.
10. Roni Andespa, 2017,
“Pengaruh Faktor
Psikologi Terhadap
Minat Menabung
Nasabah Di Bank
Syariah”.
Maqdis:
Jurnal Kajian
Ekonomi
Islam, Vol.2
No.2, Juli-
Desember
2017
Dalam
penelitian ini
menunjukkan
bahwa
variabel
motivasi,
persepsi,
pembelajaran,
sikap yang
merupakan
indikator dari
faktor
psikologi. Jadi
pengaruh
faktor
psikologi
terhadap minat
menabung
nasabah
memiliki
hubungan
yang sangat
kuat.
Menggunakan
variabel
psikologi
Sampel
Nasabah bank
syariah
Sama-sama
ingin melihat
minat
terhadap bank
syariah
11. Hutomo Rusdianto
dan Chanafi Ibrahim,
2016, “Pengaruh
Produk Bank Syariah
Terhadap Minat
Menabung Dengan
Persepsi Masyarakat
Sebagai Variabel
Moderating Di Pati”
Equilibrium:
Jurnal
Ekonomi
Syariah,
Vol.4 No.1,
Juni 2016
Dalam
penelitian ini
menunjukkan
bahwa produk-
produk bank
syariah yang
ada dilembaga
keuangan
mikro
khususnya di
kecamtan Kota
Pati
Variabel
persepsi
menjadi
variabel
moderating
Menggunakan
variabel
produk,
variabel
minat dan
variabel
persepsi
47
Tabel 2.2 (lanjutan)
No. Nama
Jurnal Isi Jurnal Perbedaan Kesamaan Penulis/Tahun/Judul
11. mempunyai
dampak bagi
masyarakat, hal
ini
membuktikan
bahwa produk-
produk
(tabungan)
lembaga
keuangan
mikro
mempunyai
mmanfaat bagi
nasabah atau
masyarakat.
Sedangkan
persepsi
masyarakat
dapat menjadi
variabel
moderating,
karena bank
umum mampu
memberikan
edukasi kepada
masyarakat
bahwa
produknya
terbebas dari
unsur riba.
12. Daniel Ortega dan
Anas Alhifni, 2017,
“Pengaruh Media
Promosi Perbankan
Syariah Terhadap
Minat Menabung
Masyarakat Di Bank
Syariah”.
Equilibrium:
Jurnal
Ekonomi
Syariah,
Vol.5 No.1,
2017
Berdasarkan
penelitian yang
telah dilakukan
terhadap
masyarakat
menunjukkan
bahwa media
promosi
berpengaruh
terhadap minat
menabung
masyarakat di
bank syariah
dengan
beberapa
kriteria.
Pertama,
promosi yang
paling banyak
memberikan
dampak
Lebih detail
indikator
untuk variabel
promosi
terhadap minat
masyarakat
Ingin
melihat
pengaruh
promosi
terhadap
minat
masyarakat
48
Tabel 2.2 (lanjutan)
No. Nama
Jurnal Isi Jurnal Perbedaan Kesamaan Penulis/Tahun/Judul
12. terhadap minat
menabung
masyarakat di
bank syariah
adalah media
televisi dan
internet. Hasil
tersebut
menunjukkan
bahwa bank
syariah perlu
melakukan
kegiatan
promosi lebih
banyak
melalui kedua
media
tersebut.
Kedua, media
promosi yang
mendapat
tanggapan
lebih rendah
adalah media
koran. Hasil
penelitian
tersebut
menunjukkan
bahwa saat ini
masyarakat
sudah tidak
banyak yang
menggunakan
media koran
sebagai
sumber
informasi
sehingga bank
syariah perlu
mengurangi
kegiatan
promosi
melalui koran.
13. Neng Kamarni, 2012,
“Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Minat Masyarakat
Dalam Berhubungan
Dengan Bank
Syariah Di Kota
Padang”
Jurnal
Manajemen dan
Kewirausahaan,
Vol.3
No.1,Januari
2012
Dalam
peneltian ini
menunjukkan
bahwa
variabel
agama,
pengetahuan
tentang
Menggunakan
variabel
agama,
pengetahuan
keberadaan
bank syariah,
pengetahuan
produk.
Ingin
mengetahui
minat
masyarakat
49
Tabel 2.2 (lanjutan)
No. Nama
Jurnal Isi Jurnal Perbedaan Kesamaan Penulis/Tahun/Judul
13. keberadaan
bank syariah
dan
pengetahuan
produk tentang
mekanisme dan
mekanisme
bank syariah
tidak signifikan
dalam
mempengaruhi
minat
masyarakat
dalam
berhubungan
dengan bank
syariah.
Sedangkan
variabel
pekerjaan,
tingkat
pendapatan,
tingkat
pengeluaran
dan preferensi
berpengaruh
signifikan bank
syariah dala
mempengaruhi
komunitas
alami yang
terkait dengan
bank syariah.
tentang
mekanisme,
mekanisme
bank syariah,
pekerjaan,
tingkat
pendapatan ,
tingkat
pengeluaran
dan preferensi
14. Abdul Hadi Sirat,
2010, “Persepsi
Masyarakat Terhadap
Perbankan Syariah Di
Kota Makassar”
Jurnal Jin
Mil “Al-
Oalam”
Vol.16
No.26, Juli-
Desember
2010
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa tingkat
pengetahuan
responden
tentang bank
syariah di Kota
Makassar
cukup baik,
sebagian besar
dari masyarakat
telah
mengetahui
melalui media
elektronik,
media massa
dan rekan kerja.
Secara umum,
Dari segi
tingkat
pengetahuan
masyarakat
perbankan
syariah
Ingin
mengetahui
persepsi
masyarakat
terhadap
perbankan
syariah
50
Tabel 2.2 (lanjutan)
No. Nama
Jurnal Isi Jurnal Perbedaan Kesamaan Penulis/Tahun/Judul
14. masyarakat
tertarik untuk
menjadi
nasabah bank
syariah karena
dilaksanakan
berdasarkan
prinsip Syariat
Islam.
Sebagian besar
responden
menyatakan
manfaat yang
diperoleh
melalui bank
syariah adalah
terhindar dari
praktik riba,
lebih aman,
lebih terjamin
dan ada rasa
kebanggan
sebagai umat
Islam serta
memiliki
keunggulan
kompetitif
dalam
perspektif
Islam.
15. Rahmah Yulianti,
2015, “Pengaruh
Minat Masyarakat
Aceh Terhadap
Keputusan Memilih
Produk Perbankan
Syariah Di Kota
Banda Aceh”
Jurnal
Dinamika
Akuntansi
Dan Bisnis,
Vol.2 No.1,
Maret 2015
Berdasarkan
hasil penelitian
ini dapat
disimpulkan
bahwa motif
religious
berpengaruh
secara positif
terhadap
variabel
pertimbangan
nasabah dalam
memutuskan
memilih
produk bank
syariah.
Sedangkan
dengan kualitas
layanan
berpengaruh
positing
Menggunakan
variabel motif
religious dan
kualitas
pelayanan
Ingin
melihat
minat
masyarakat.
51
Tabel 2.2 (lanjutan)
No. Nama
Jurnal Isi Jurnal Perbedaan Kesamaan Penulis/Tahun/Judul
15. terhadap
variabel
pertimbangan
nasabah dalam
memutuskan
memilih bank
syariah.
16. Fitria Nurma Sari dan
Moch Khoirul Anwar,
2018, “Pengaruh
Tingkat Religiusitas
Santri Pondok
Pesantren Darussalam
Kediri Terhadap
Minat Menabung Di
Perbankan Syariah”
Jurnal
Ekonomi
Islam Vol.1
No.1, 2018
Dalam
penelitian ini
dapat
disimpulkan
bahwa variabel
religiusitas
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
variabel minat
menabung
santri dengan
nilai pengaruh
sebesar 24,5%.
Jadi semakin
tinggi tingkat
religiusitas
maka semakin
tinggi pula
minat
menabung
santri di
perbankan
syariah.
Menggunakan
variabel
religiusitas.
Ingin
mengetahui
minat
terhadap
perbankan
syariah.
17. Delta Khairunnisa,
2014, “Strategi
Pemasaran Terhadap
Persepsi Mahasiswa
Untuk Menabung Di
Bank Syariah Pada
Universitas Sriwijaya
Palembang”
Econo Sains,
Vol. XII,
Nomor 2,
Agusutus
2014
Dalam
penelitian ini
dapat
disimpulkan
bahwa strategi
pemasaran
yang dilakukan
oleh bank
syariah
sehingga dapat
mempengaruhi
persepsi
mahasiswa
untuk
menabung
adalah melalui
bauran
pemasaran
Dari sampel
yang
digunakan
yaitu
mahasiswa
dan
masyarakat
umum
Ingin
mengetahui
strategi
pemasaran
terhadap
persepsi
pada bank
syariah.
52
Tabel 2.2 (lanjutan)
No. Nama
Jurnal Isi Jurnal Perbedaan Kesamaan Penulis/Tahun/Judul
17. yaitu, produk,
harga, tempat,
promosi,
orang-orang,
proses dan
layanan
pelanggan.
Variabel
harga, tempat,
orang dan
proses dalam
bauran
pemasaran
secara
signifikan
tidak
berpengaruh
terhadap
persepsi
mahasiswa
untuk
menabung di
bank syariah.
variabel
produk,
promosi dan
layanan
pelanggan
dalam bauran
pemasaran
secara
signifikan
berpengaruh
terhadap
persepsi
mahasiswa
untuk
menabung di
bank syariah.
18. Roni Andespa, 2017,
“Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Minat
Nasabah Dalam
Menabung Di Bank
Syariah”
Al Masraf:
Jurnal
Lembaga
Keuangan
Dan
Perbankan,
Vol. 2, No.1
Dalam
penelitian ini
ada 4 faktor
yang terdiri
dari 16
variabel yang
memiliki nilai
diatas 0,5
yaitu: faktor
1(umur dan
siklus hidup,
Menggunakan
faktor lainnya
selain variabel
marketing mix
Menggunakan
variabel
marketing
mix dan
melihat minat
untuk
menggunakan
bank syariah.
53
Tabel 2.2 (lanjutan)
No. Nama
Jurnal Isi Jurnal Perbedaan Kesamaan Penulis/Tahun/Judul
18. keyakinan dan
sikap,
motivasi,
kepribadian
dan konsep-
diri, gaya
hidup dan
pembelajaran).
Faktor 2
(persepsi, grup
refernsi, kelas
social, peran
dan status).
Faktor
3(produk,
harga, promosi
dan tempat).
Faktor 4
(budaya dan
keluarga).
19. Hayat M. Awan dan
Khuram Shahzad
Bukhari, 2011,
“Customer’s Criteria
For Selecting An
Islamic Bank:
Evidence From
Pakistan”
Journal Of
Islamic
Marketing,
Vol. 2 Issue
1, 2011
Dalam
penelitian
tersebut
menunjukkan
bahwa
sebagian besar
pelanggan
menilai fitur
produk dan
kualitas
layanan
sebagai faktor
utama untuk
melakukan
pemilihan bank
syariah dan
memberikan
kepentingan
yang lebih
rendah
terhadap
kepercayaan
agama sebagai
faktor yang
berpengaruh
dalam memilih
bank syariah.
Menggunakan
variabel
kualitas
pelayanan,
kepercayaan
agama.
Menggunakan
variabel
produk
54
Tabel 2.2 (lanjutan)
No. Nama
Jurnal Isi Jurnal Perbedaan Kesamaan Penulis/Tahun/Judul
20. Salman Masood,
Sumaira Rehman dan
Chaudhry Abdul
Rehman, 2014,
“Cognizing Customer
Awareness and
Perception of Islamic
Banking Products in
Pakistan”
International
Journal of
Operations
and Logistic
Management,
Vol.3 Issue:4,
Desember
2014
Dalam
penelitian ini
mengeksplorasi
prinsip-prinsip
Islam terkait
dengan bunga
dan
keuntungan,
produk dan
layanan
perbankan saat
ini, kesadaran
pelanggan
tentang produk
dan layanan
perbankan
Islam,
pemahaman
pelanggan
tentang system
dan operasi
perbankan
Islam, persepsi
pelanggan
tentang layanan
yang sesuai
dengan syariah.
Umumnya,
pelanggan
hanya
menggunakan
rekening saat
ini dan
tabungan,
merek tidak
menggunakan
metode
pembiayaan
yang berbeda,
karena
kurangnya
kesadaran
tentang produk
dan metode
pembiayaan
bank syariah.
Bahkan banker
sendiri tidak
memiliki
kesadaran
penuh terhadap
Ingin
menyadari
kesadaran
pelanggan
terhadap
perbankan
syariah
Ingin
melihat
persepsi
tentang
produk
perbankan
syariah.
55
Tabel 2.2 (lanjutan)
No. Nama
Jurnal Isi Jurnal Perbedaan Kesamaan Penulis/Tahun/Judul
20. produk dan
layanan
perbankan
Islam.
Kesadaran dan
persepsi
tentang
produk-produk
perbankan
syariah dapat
ditingkatkan
dengan
menerbitkan
buku atau
brosur,
organisasi
berbayar yang
berbeda harus
digunakan
untuk
menyebarkan
kesadaran
masyarakat
luas dapat
diundang
untuk
kesadaran
umum.
21. Butt I, Saleem N,
Ahmed H, Altaf M,
Jaffer K, dan
Mahmood J, 2011,
“Barriers to Adoption
of Islamic Banking in
Pakistan”
Journal of
Islamic
Marketing,
Vol.2
Issue:3,
2011
Dalam
penelitian ini
ditemukan
bahwa
hambatannya
yaitu jaringan
cabang yang
sempit, lokasi
cabang yang
tidak nyaman
dan persepsi
bahwa bank
syariah tidak
sepenuhnya
mengikuti
prinsip-prinsip
Islam,
bertindak
sebagai
hambatan bagi
non pengguna
saat memilih
bank syariah.
Berfokus pada
hambatan
masyaakat
dalam
memilih bank
syariah
dengan
menggunakan
beberapa
variabel yang
berbeda,
yaitu: variabel
agama.
Sama-sama
menggunakan
variabel
lokasi.
56
Tabel 2.2 (lanjutan)
No. Nama
Jurnal Isi Jurnal Perbedaan Kesamaan Penulis/Tahun/Judul
21. Selanjutnya
aturan agama
terhadap bank-
bank Islam
tidak dianggap
sebagai
penghalang
ketika memilih
bank-bank
Islam.
22. Kabiru Jinjiri
Ringim, 2014,
“Perception of
Nigerian Muslim
Account Holders in
Conventional Bank
Toward Islamic
Banking Products”
International
Journal of
Islamic and
Middle
Eastern
Finance and
Management,
Vol.7
Issue:3, 2014
Dalam hasil
penelitian ini
menunjukkan
bahwa
persepsi
berhubungan
positif dengan
keputusan
pemegang
akun Muslim
untuk
melindungi
produk
perbankan
Islam.
Ingin
mengetahui
keputusan
pemegang akun
muslim untuk
melindungi
produk
perbankan
Islam
Ingin
mengetahui
persepi
terhadap
perbankan
Islam
23. Saeed Akbar, Syed
Zulfiqar Ali Shah,
Shahin Kalmadi,
2012, “An
Investigation of User
Perceptions of
Islamic Banking
Practices in the
United Kingdom”
International
Journal of
Islamic and
Middle
Eastern
Finance and
Management,
Vol.5
Issue:4, 2012
Dari penelitian
ini
menunjukkan
bahwa
perbankan
islam di
Inggris tidak
sepenuhnya
selaras dengan
versi
paradigma
keuangan
Islam. Para
responden
umumnya
setuju dengan
pandangan
bahwa prinsip
elemen
pembagian
laba dan rugi
mewakili
semangat
sejati praktik
perbankan
Islam,
Menginvestigasi
praktik
perbankan
Islam di Inggris
Ingin
mengetahui
persepsi
terhadap
perbankan
Islam
57
Tabel 2.2 (lanjutan)
No. Nama
Jurnal Isi Jurnal Perbedaan Kesamaan Penulis/Tahun/Judul
23. namun karena
sifat kompleks
produk
perbankan
Islam, mereka
tidak yakin
tentang manfaat
penuh dari
system ini. Ada
harapan yang
tingggi di antara
responden
tentang
komitmen dan
peran
kesejahteraan
yang kuat dari
bank syariah di
masyarakat.
Oleh karena itu
disarankan
bahwa melalui
penelitian,
pemasaran yang
efektif dan
menghasilkan
lebih banyak
kesadaran
dalam pengguna
tentang
keuangan Islam,
dimungkinkan
untuk mencapai
lebih banyak
dari paradigma
perbankan
Islam.
24. Umair Riaz, Musafar
Khan dan Naimat
Khan, 2017, “An
Islamic Banking
Perspective on
Consumers Perception
in Pakistan”
Qualitative
Research in
Financial
Markets,
Vol.9
Issue:4, 2017
Dalam
penelitian ini
mengungkapkan
bahwa persepsi
konsumen
secara
keseluruahn
positif tentang
perbankan dan
keuangan Islam
di Pakistan.
Analisis
statistik
menunjukan
Menggunakan
variabel
tingkat
kesadaran,
pengetahuan,
religiusitas
dan layanan.
Ingin
melihat
persepsi
konsumen
atau
masyarakat
terhadap
produk
58
Tabel 2.2 (lanjutan)
No. Nama
Jurnal Isi Jurnal Perbedaan Kesamaan Penulis/Tahun/Judul
24. bahwa tingkat
kesadaran,
pengetahuan
dan religiusitas
memiliki
pengaruh positif
terhadap
persepsi
konsumen
tentang produk
dan layanan
pembiayaan
syariah di
Pakistan. Untuk
meningkatkan
kesadaran dan
pemahaman
bank-bank
Islam dapat
membuat
strategi
pemasaran yang
lebih baik dan
dapat
meningkatkan
kehadiran
mereka dengan
kunjunagn dan
konferensi
masjid
kerjasama
antara industri
dan para sarjana
dapat
membantu
dalam
menyedikan
produk yang
lebih inovatif
kepada
konsumen.
25. Fada, Kodun Abiah
dan Bundi Wabekwa,
2012, “People’s
Perception Toward
Islamic Banking: A
Field Work Study in
Gombe Local
Government Area,
Nigeria”
International
Journal of
Business,
Humanities
and
Technology,
Vol.2,No.7,
Desember
2012
Dalam
penelitian ini
menunjukkan
bahwa persepsi
orang di daerah
penelitian
sebagian besar
konsisten
dengan
kesalahpahaman
Penelitian
dilakukan
pada
masyarakat
daerah
pemerintahan
Gombe
Nigeria
Ingin
mengetahui
persepsi
masyarakat
terhadap
perbankan
syariah
59
Tabel 2.2 (lanjutan)
No. Nama
Jurnal Isi Jurnal Perbedaan Kesamaan Penulis/Tahun/Judul
25. tentang materi
pelajaran dan
diakhiri dengan
menyerukan
kepada para
pemangku
kepentingan
terkait
termasuk bank
sentral untuk
memulai
kampanye
penyadaran
program umtuk
mengarahkan
dan
mecerahkan
masyarakat
tentang
perbankan
Islam,
produknya,
layanan dan
manfaat
ekonom berasal
dari munculnya
perbankan
Islam.
Berdasarkan beberapa kajian penelitian terdahulu yang dijelaskan
sebelumnya, secara umum menjelaskan bagaimana persepsi dan minat
masyarakat terhadap perbankan syariah dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi persepsi dan minat masyarakat terhadap perbankan syariah.
Pada penelitian sebelumnya secara umum populasi yang digunakan yaitu
nasabah bank syariah. Sedangkan pada penelitian ini populasi yang digunakan
yaitu masyarakat umum atau non nasabah bank syariah.
60
H. Kerangka Pemikiran
Dalam proses pembelian atau pemilihan produk, seorang konsumen akan
dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal untuk mengambil keputusannya
menggunakan suatu produk atau jasa. Faktor eksternal dikenal pula dengan
bauran pemasaran, Menurut Huda (2017:16) yang mengutip dari Kotler
terdapat 4P bauran pemasaran yang meliputi place, promotion, produk, price,
dan proses yang dapat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan
pembelian. Selain faktor tersebut konsumen dalam mengambil keputusan
pembelian menggunakan juga motif pembelian. Terdapat dua motif dalam
melakukan proses pembelian yaitu adanya motif rasional dan motif emosional.
Motif rasional lebih mengandalkan akal sehat, layak tidaknya membeli suatu
produk atau menggunakan suatu jasa berdasarkan pertimbangan perhitungan
yang tepat, logik dan dapat diperhitungkan secara matematis utung ruginya
menggunakan produk/jasa tersebut. Sedangkan motif emosional lebih
mengedepankan perasaan dalam pengambilan keputusannya tanpa
memperhitungkan untung ruginya. Konsumen dalam hal memilih perbankan
Syariah secara emosional dilandasi oleh prinsip-prinsip perbankan syariah yang
tidak menggunakan system bunga dalam setiap transaksinya karena
memandang konsep bunga sebagai riba, dimana dalam ajaran agama Islam
ataupun Non muslim riba merupakan praktek yang diharamkan atau dilarang.
Dengan landasan pelarangan sistem riba dalam aktifitas perbankan maka
seharusnya masyarakat lebih banyak berminat menggunakan bank syariah.
Tetapi faktanya sebagian masyarakat awam dan orang-orang mengenal bank
61
syariah dari luarnya saja dan berpandangan bahwa bank syariah sama saja
dengan bank konvensional. Bahkan sebagian dari mereka ada yang
menganggap bahwa yang membedakan hanya dari segi bahasa yaitu bank
syariah menggunakan bahasa arab tau bahasa islam.
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran Konseptual
62
Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran Operasional
I. Hipotesis
Hipotesis merupakan proposisi yang akan diuji keberlakuannya atau
merupakan suatu jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Hipotesis
dalam penelitian kuantitatif dapat berupa hipotesis satu variabel dan hipotesis
dua atau lebih variabel yang dikenal sebagai hipotesis kausal (Prasetyo dan
Jannah, 2010). Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis sebagai
berikut:
1. Hubungan antara Product (produk) terhadap Persepsi
Pada dasarnya produk adalah sesuatu yang ditawarkan oleh produsen pada
konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya (need and wants).
produk bisa berbentuk barang (sesuatu yang berwujud atau tangible), yaitu
sesuatu yang berbentuk fisik yang dihasilkan dari proses produksi pada
suatu organisasi atau perusahaan. Disamping itu, produk juga bisa berupa
63
jasa (sifatnya non-fisik atau intangible). Perlu ditekankan juga bahwa
konsumen tidak hanya membeli produk sekedar memuaskan kebutuhan,
akan tetapi juga bertujuan memuaskan keinginan (Heryanto,2015). Produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk perhatian,
dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan sesuatu
keinginan atau sesuatu kebutuhan (Kotler, Philip, 2002). Delta Khairunnisa
(2014) menyatakan dalam penelitiannya bahwa variabel produk
berpengaruh positif terhadap persepsi untuk menggunakan bank syariah
(Khairunnisa, 2014). Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
H0 : Product (produk) tidak mempunyai pengaruh positif secara
langsung terhadap Persepsi.
H1 : Product (produk) mempunyai pengaruh positif secara langsung
terhadap Persepsi.
2. Hubungan antara Price (harga) terhadap Persepsi
Jumlah uang yang dikeluarkan untuk konsumsi suatu produk atau layanan,
atau nilai tukar yang membantu konsumen dalam mengkonsumsi suatu
produk atau layanan (Kotler dan Armstrong, 2012). Menurut Syahribulan
(2018) dalam penelitiannya menyatakan bahwa rata-rata responden
memiliki persepsi yang baik terhadap tingkat suku bunga yang ditawarkan
oleh PT Bank Sulselbar Tbk atas simpanan nasabah di Tampan. Hal ini
mengingat tingkat suku bunga yang diberikan lebih tinggi diatas suku bunga
simpanan tabungan lainnya. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu:
64
H0 : Price (harga) tidak mempunyai pengaruh positif secara langsung
terhadap Persepsi.
H1 : Price (harga) mempunyai pengaruh positif secara langsung
terhadap Persepsi.
3. Hubungan antara Promotion (promosi) terhadap Persepsi
Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi
perusahaan dalam upaya mempertahankan kontinuitas serta meningkatkan
kualitas penjualan, untuk meningkatkan kegiatan pemasaran dalam hal
memasarkan barang dan atau jasa dari suatu perusahaan, tak cukup hanya
mengembangkan produk, menetapkan, harga dan menggunakan salur
distribusi, tetap juga harus didukung oleh kegiatan promosi
(Heryanto,2015). Kotler &Amstrong (2001) memberi pengertian promosi
merupakan fungsi pemberitahuan, pembujukan dan pengimbasan keputusan
konsumen. Tjiptono (2008) menyatakan bahwa pada hakekatnya promosi
adalah bentuk komunikasi pemasaran yang dimaksudkan komunikasi
pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebar informasi,
mempengaruhi/membujuk dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada
produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Delta Khairunnisa
(2014) menyatakan dalam penelitiannya bahwa variabel promosi
berpengaruh positif terhadap persepsi untuk menggunakan bank syariah
(Khairunnisa, 2014). Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
65
H0 : Promotion (promosi) tidak mempunyai pengaruh positif secara
langsung terhadap Persepsi.
H1 : Promotion (promosi) mempunyai pengaruh positif secara langsung
terhadap Persepsi.
4. Hubungan antara Place (lokasi) terhadap Persepsi
Suatu produk (baik itu dalam bentuk barang atau dalam bentuk jasa) akan
laku di pasaran apabila produk tersebut dapat disalurkan ke berbagai tempat
dimana terdapat calon pembeli potensila. Untuk tujuan yang dimaksud maka
digunakanlah diatribusi untuk memasarkan produk tersebut
(Heryanto,2015). Kotler dan Amstrong (2008), menyatakan bahwa tempat
(distribusi) adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan yang membuat
produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Sedangkan Tjiptono (2008),
menyatakan bahwa pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan
pemasaran yang berusah memperlancar dan mempermudah penyampaian
barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunaanya sesuai
dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan).
Delta Khairunnisa (2014) menyatakan dalam penelitiannya bahwa variabel
tempat/lokasi berpengaruh positif terhadap persepsi untuk menggunakan
bank syariah (Khairunnisa, 2014). Hipotesis yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu:
66
H0 : Place (lokasi) tidak mempunyai pengaruh positif secara langsung
terhadap Persepsi.
H1 : Place (lokasi) mempunyai pengaruh positif secara langsung
terhadap Persepsi.
5. Hubungan antara Persepsi terhadap Minat
Menurut Kotler dan Amstrong (2008), persepsi adalah proses dimana
seseorang memilih, mengatur dan menginterprestasikan informasi untuk
membentuk suatu yang berarti mengenai dunia sedangkan Tatik Suryani
mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses yang diawali oleh suatu
stimuli yang mengenai indera manusia untuk kemudian dilakukan respon
(Tatik Suryani, 2008). Menurut Anita Rahmawaty (2014) dalam jurnalnya
menegaskan bahwa permasalahan yang sering muncul saat ini adalah
apakah bunga sama dengan riba. Berkaitan dengan hokum bunga bank, para
ulama dan ormas Islam di Indonesia, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul
Ulama telah memutuskan dalam Lembaga ijtihadnya masing-masing. Majlis
Tarjih Muhammadiyan memutuskan bahwa: (a) riba hukumnya haram
dengan nash al-Qur’an dan as-Sunnah, (b) bank dengan sistem riba
hukumnya haram dan bank tanpa riba hukumnya halal (c) bunga yang
diberikan oleh bank-bank milik negara kepada para nasabahnya atau
sebaliknya yang selama ini berlaku termasuk syubhat. Sedangkan Lajnah
bahsul masa’il Nahdlatul Ulama memutuskan bunga bank sebagai berikut:
(a) haram karena bunga sama dengan riba, (b) halal karena bunga bank tidak
sama dengan riba dan (c) syubhat. Sementara itu, muncul sikap baru dengan
67
adanya fatwa MUI pada bulan Desember 2003 menyatakan bahwa bunga
bank adalah haram (Rahmawaty, 2014).
Namun, selain tentang bunga bank ada bebrapa hal yang harus
diperhatikan bank untuk dapat menarik minat masyarakat menggunakan
bank syariah yaitu persepsi tentang sistem bagi hasil. Persepsi tentang bagi
hasil adalah persepsi masyarakat bahwa sistem bagi hasil ini lebih sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah, lebih menguntungkan dan telah memebuhi
rasa keadilan bagi semua pihak. Bank syariah adalah perbankan yang
memberikan pelayanan kepada nasabah dengan bebas bunga (interest free
banking) tetapi menerapkan sistem bagi hasil (profit and loss sharing)
(Rahmawaty,2014). Selain persepsi tentang sistem bagi hasil, yang harus
diperhatikan oleh bank yaitu produk yang akan ditawarkan kepada kepada
masyarakat dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakan bank
syariah yaitu persepsi tentang produk bank syariah. Persepsi tentang produk
bank syariah adalah produk yang ditawarkan dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat pada lembaga keuangan syariah terutama pada bank syariah.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi tentang bunga
bank, persepsi tentang sistem bagi hasil dan persepsi tentang produk bank
syariah dapat membantu menarik minat masyarakat untuk menggunakan
bank syariah. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
68
H0 : Persepsi tidak mempunyai pengaruh positif secara langsung
terhadap Minat.
H1 : Persepsi mempunyai pengaruh positif secara langsung terhadap
Minat.
6. Hubungan antara Product (produk) terhadap Minat
Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010), produk adalah setiap apa saja
yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan,
pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.
Produk tidak hanya selalu berupa barang tetapi bisa juga berupa jasa
ataupun gabungan dari keduanya (Sumarni dan Soeprihanto,2010).
Rusdianto dan Ibrahim (2016), menyatakan dalam penelitiannya bahwa
variabel persepsi masyarakat berpengaruh positif dan signifikan sebagai
variabel pemoderasi antara produk bank syariah dan minat menabung. Pada
hakekatnya persepsi memiliki kemampuan untuk memberikan nilai pada
proses kemampuan otak manusia, sehingga kemampuan otak tersebut
mampu memberikan perintah kepada indra yang lain untuk bekerja. Selain
itu pengaruhnya pada minat untuk melakukan suatu perintah, juga
dimanfaatkan oleh Lembaga keuangan untuk mempererat hubungan antara
nasabah, yaitu dengan cara memberikan fenomena tentang produk bank
syariah. Masyarakat seperti sekarang ini sudah dapat mempersepsikan
segala sesuatu yang dilihatnya maupun yang dirasakan, sehingga persepsi
masyarakat merupakan faktor terpenting dari pola kerja bank syariah. Hal
lain yang mendapatkan perhatian dari persepsi adalah mengakumulasi nilai-
69
nilai dari persepsi, karena hasil dari persepsi yang telah mengakar, akan
mampu menjawab hal-hal diluar kemampuan manusia (Rusdianto dan
Ibrahim, 2016). Roni Andespa (2017) menyatakan dalam penelitiannya
bahwa variabel produk berpengaruh positif terhadap minat untuk
menggunakan bank syariah (Andespa, 2017). Hipotesis yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu:
H0 : Product (produk) tidak mempunyai pengaruh positif, baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap Minat
H1 : Product (produk) mempunyai pengaruh positif, baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap Minat
7. Hubungan antara Price (harga) terhadap Minat
Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010), Price (harga) adalah jumlah uang
(ditambah beberapa produk kalua mungkin) yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Setelah
produk yang diproduksi siap untuk dipasarkan maka perusahaan akan
menentukan harga dari produk tersebut (Sumarni dan Soeprihanto,2010).
Menurut Wahab (2013) menyatakan dalam penelitiannya bahwa para
nasabah atau penabung yang cenderung melihat bahwa memang sistem bagi
hasil di satu sisi mampu memberikan keuntungan secara finansial namun
demikian karena sebagian masih belum memahami akuntansi syariah yang
dioperasionalkan dalam BNI Syariah ditambah adanya kekurangan
pemahamn mengeai pengaturan keuangan dengan BNI Konvensional. Dari
hasil tersebut persepsi nasabah cukup baik terhadap minat masyarakat untuk
70
menggunakan bank syariah (Wahab,2013). Roni Andespa (2017)
menyatakan dalam penelitiannya bahwa variabel harga berpengaruh positif
terhadap minat untuk menggunakan bank syariah (Andespa, 2017).
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
H0 : Price (harga) tidak mempunyai pengaruh positif, baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap Minat
H1 : Price (harga) mempunyai pengaruh positif, baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap Minat
8. Hubungan antara Promotion (promosi) terhadap Minat
Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksudkan
dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan mengingatkan pasar
sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli,
loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan
(Tjiptono, 2008). Menurut Ortega dan Alhifni (2017) menyatakan dalam
penelitiannya bahwa media promosi berpengaruh terhadap minat menabung
masyarakat di bank syariah dengan beberapa kriteria. Promosi yang paling
banyak memberikan dampak terhadap minat menabung masyarakat di bank
syariah adalah media televisi dan internet. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa bank syariah perlu melakukan kegiatan promosi lebih banyak melalui
kedua media tersebut. Dan rata-rata dari responden memiliki persepsi yang
baik terhadap bank syariah. Roni Andespa (2017) menyatakan dalam
penelitiannya bahwa variabel promosi berpengaruh positif terhadap minat
71
untuk menggunakan bank syariah (Andespa, 2017). Hipotesis yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu:
H0 : Promotion (promosi) tidak mempunyai pengaruh positif, baik
secara langsung maupun tidak langsung terhadap Minat
H1 : Promotion (promosi) mempunyai pengaruh positif, baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap Minat
9. Hubungan antara Place (lokasi) terhadap Minat
Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010), tempat dalam marketing mix
biasa disebut dengan saluran distribusi, saluran dimana produk tersebut
sampai kepada konsumen. Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan
oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari produsen sampai
konsumen atau industry pemakai (Sumarni dan Soeprihanto,2010). Menurut
Wahab (2013) menyatakan dalam penelitiannya bahwa secara umum
memang memiliki akses yang relative mudah untuk menjangkau lokasi bank
dan cukup banyak jurusan kendaraan yang menjangkau lokasi bank, hal ini
tidak terlepas dari cukup strategisnya lokasi bank. Lokasi bank juga
menunjukkan bahwa responden memiliki persepsi yang baik dan minat
menggunakan bank syariah. Roni Andespa (2017) menyatakan dalam
penelitiannya bahwa variabel lokasi berpengaruh positif terhadap minat
untuk menggunakan bank syariah (Andespa, 2017). Hipotesis yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu:
72
H0 : Place (lokasi) tidak mempunyai pengaruh positif, baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap Minat
H1 : Place (lokasi) mempunyai pengaruh positif, baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap Minat
73
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penyusunan tesis ini, yang menjadi studi penelitian adalah
masyarakat yang berada di Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah.
Dipilihnya lokasi ini untuk membatasi dalam pengambilan data agar tidak
terlalu luas. Oleh sebab itu lokasi Kota Palangka Raya sebagai lokasi penelitian
ini. Karena Kota Palangka Raya merupakan Ibu Kota Kalimantan Tengah.
B. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey yaitu penelitian yang
menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian dan dilakukan dalam
sebuah populasi dengan tujuan menemukan hubungan antara variabel atas
disteribusi (Firdaus dan Zamzam, 2018), karena menggunakan kuesioner dan
mengambil dari data orang pertama. Metode yang digunakan yaitu metode
kuantitatif. Pengukuran kuantitatif yaitu penelitian yang menitik beratkan pada
pengujian hipotesis, data yang digunakan harus terukur dan akan menghasilkan
kesimpulan yang dapat digeneralisasikan. Pendekatan ini menggunakan metode
(alat analisis) statistik inferensial (Anshori dan Iswati, 2017). Penelitian ini
akan meneliti tentang data kajian yang bersifat numerik atau angka yang
nantinya akan menghasilkan interprestasi data.
74
C. Subjek dan Objek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat
yang berada di Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah. Sedangkan objek
dalam penelitian ini adalah persepsi dan minat masyarakat terhadap perbankan
syariah di Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah. Jumlah masyarakat
dewasa di Kota Palangka Raya 206.770 jiwa terbagi di lima kecamatan dan 30
kelurahan (Provinsi Kalimantan Tengah Dalam Angka 2018:147&102).
Tabel 3. 1 Jumlah Penduduk Menurut Kepercayaan per Kecamatan Di Kota
Palangka Raya
Sumber: Buku BPS Kota Palangka Raya 2019
D. Sumber/Jenis Data
Penelitian ini bersifat lapangan (field research). Sumber data dalam
penelitian ini dapat dikelompokan kedalam dua kelompok, yaitu:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langusng dari subyek
penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data
Agama Pahandut Sabangau Jekan
Raya
Bukit
Batu Rakumpit
Islam 66.533 17.046 86.271 8.524 1.652
Kristen 15.073 3.472 45.322 3.183 1.817
Katolik 904 117 4.028 122 2
Hindu 579 216 2.280 308 226
Budha 197 14 222 8 6
Konghucu - - 2 5 -
Aliran
Kepercayaan 6 - 9 2 10
75
langsung sebagai sumber informasi yang dicari (Sudaryana, 2017).
Maksudnya yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh penulis secara
langsung melalui objek yang dituju atau diteliti. Adapun data primer ini
diperoleh dengan cara menyebarkan angket kepada masyarakat di Kota
Palangka Raya Kalimantan Tengah. Dengan jumlah angket yang disebar
yaitu 250 angket.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak
langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitiannya. Data sekunder
biasanya berbentuk data, dokumen, entasi atau data laporan yang telah
tersedia (Sudaryana, 2017). Data ini diperoleh dari lembaga atau kantor
terkait dengan cara memperhatikan kaitannya dengan permasalahan ini,
misalnya dari kajian pustaka, mempelajari buku, dokumen, majalah, tesis,
jurnal dan internet yang dapat mendukung penelitian yang berhubungan
dengan maslah penelitian serta untuk melengkapi data yang dibutuhkan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data dalam melakukan penelitian ini maka
penulismengumpulkan data dengan cara :
a. Angket
Menurut Cresswell, 2007 Angket atau kuesioner merupakan suatu
Teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak
langsung bertanya-jawab dengan responden). Instrument atau alat
pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan atau
76
pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Sama dengan
pedoman wawancara, bentuk pertanyaan bisa bermacam-macam yaitu
pertanyaan terbuka, pertanyaan terstruktur dan pertanyaan tertutup
(Sudaryono,2018). Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu skala likert.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang gejala sosial. Dalam penelitian
gejala social telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya
disebut sebagai variabel penelitian. Dengan menggunakan skala likert, maka
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan
menjadi subvariabel kemudian subvariabel dijabarkan lagi menjadi
indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang
terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrument yang
berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab responden
(Sudaryono,2018). Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala
Likert mempunyai gradasi dari positif sampai sangat negatif yang
tergantung pada kata-kata yang digunakan di dalam butir (item) skala likert.
Misalkan digunakan model verbal (kata-kata) setuju – tidak setuju, maka
paling tidak ada tiga, yatiu setuju – netral – tidak setuju. Perubahan lebih
banyak tentu akan mengikuti kutubnya (kutub setuju dan kutub tidak
setuju). jadi, jika ditambah akan menjadi, misalnya : sangat setuju – setuju –
netral – tidak setuju – sangat tidak setuju (ada 5 skala) (Tatang, 2011). Jadi
77
dalam penelitian ini peneliti menggunakan lima skala yang berupa kata-kata
antara lain sebagai berikut:
Sangat setuju = 5
Setuju = 4
Netral = 3
Tidak setuju = 2
Sangat tidak setuju = 1
Dimana penulis membuat sejumlah pertanyaan tertulis yang diajukan
kepada responden untuk mendapatkan data-data tentang permasalahan yang
diteliti.
b. Wawancara
Menurut Nasution (2003;113) wawancara adalah suatu bentuk
komunikasi verbal, jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh
informasi (Sudaryono, 2018). Wawancara atau interview merupakan salah
satu bentuk Teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam
penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Wawancara
dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatp muka secara individual.
Jenis wawancara yang digunakan yaitu wawancara terbuka. Wawancara
terbuka adalah jenis wawancara yang informan mengetahui secara pasti
bahwa mereka sedang diwawancarai dan paham akan maksud wawancara
tersebut (Sudaryono,2018). Penulis mengajukan pertanyaan secara langsung
kepada masyarakat dan lembaga-lembaga terkait yang berhubungan dengan
78
penelitian yang dilakukan oleh penulis ini dilaksanakan secara lisan dalam
pertemuan tatap muka secara individual ataupun kelompok yang
berhubngan dengan penelitian untuk mendapatkan data awal dan menjawab
permasalahan dalam penelitian ini .
F. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Menurut Kurniawan (2012) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristk
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik
kesimpulannya (Sudaryono,2018). Adapun yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah masyarakat dewasa yang berada di Kota Palangka Raya
Kalimantan Tengah dengan jumlah populasi sebanyak 206.770 jiwa
(Provinsi Kalimantan Tengah Dalam Angka 2018:147)
b. Sampel
Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-
betul representative (Sugiyono, 2011). Teknik pengambilan sampel yaitu
dengan Area Sampling dan Convenience Sampling. Area Sampling yaitu
jika sampel diambil dengan mempertimbangkan wilayah-wilayah tertentu.
Teknik ini digunakan untuk mengambil anggota sampel dengan
pertimbangan wakil-wakil dari daerah georafis yang ada (Idrus, 2009).
Convenience Sampling adalah metode untuk memilih anggota populasi yang
paling mudah ditemui dan dimintai informasi (Prasetyo dan Janah, 2011).
79
Asumsi dalam pengambilan sampel untuk analisis SEM yaitu dengan
menggunakan rasio antara jumlah parameter terhadap jumlah responden
yang dapat mewakili parameter tersebut. Rasio minimum yang dapat
digunakan yaitu 5:1 (5 responden 1 parameter) dan rasio maksimum yaitu
20:1 (20 responden 1 parameter), sedangkan untuk rasio yang dianggap
realistis adalah rasio 10:1 (10 responden mewakili 1 parameter) (Dachlan,
2014). Berdasarkan asumsi di atas maka dalam penelitian ini rasio yang
digunakan adalah 10:1, sehingga perhitungan jumlah sampel yang
digunakan adalah sebgai berikut:
Jumlah indikator = 20
Sampel = 10 x 20 = 200 responden
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sampel minimum yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 200 responden. Dalam penelitian
ini, peneliti menetapkan sampel berjumlah 250 masyarakat yang belum
menggunakan bank syariah di Kota Palangka Raya.
Menurut Satora dan Saris (1985) yang di kutip dari Riadi (2018)
berpendapat sekitar 75 sampai dengan 200 cases adalah jumlah yang wajar
untuk ukuran fit Chi-square, sedangkan 400 atau lebih nilai Chi-Square
hampir selalu signifikan secara statistik. Demikian juga menurut Kline
yang dikutip dari Riadi (2018), SEM adalah teknik sampel yang besar
(biasanya N > 200) dan ukuran sampel yang diperlukan tergantung pada
kompleksitas nodel, metode estimasi yang digunakan dan karakteristik
distribusi variable teramati.
80
G. Variabel Penelitian
Model hipotek yang dibangun dalam Teknik analisis SEM terdiri dari
dua jenis variabel, variabel laten (unobserved variabel) dan variabel
manifest/indikator (observed variabel) (Tanjung dan Devi, 2018).
1. Variabel Laten (unobserved variabel)
Variabel laten merupakan variabel endogen dan eksogen yang tidak dapat
diamati secara langsung namun dapat diamati secara tidak langsung melalui
indikator-indikator. Variabel laten eksogen merupakan variabel bebas (atau
sering dikenal dengan variabel independent) sedangkan variabel endogen
adalah variabel terikat (atau sering dikenal dengan variabel dependent).
Dalam model SEM, variabel laten endogen maupun eksogen digambarkan
dengan bulatan oval dengan notasi matematis huruf Yunani ξ(KSI) untuk
variabel eksogen dan huruf Yunani η(ETA) untuk variabel laten endogen.
Variabel eksogen pada penelitian ini adalah lokasi, promosi dan produk.
Sedangkan variabel endogen dalam penelitian ini adalah persepsi dan minat
masyarakat terhadap perbankan syariah.
2. Variabel manifest/indikator
Variabel manifest/indikator merupakan gejala-gejala (karakteristik) yang
dimiliki oleh variabel laten. Variabel ini merupakan variabel yang dapat
diamati dan dapat diukur secara empiris. Indikator seringkali disebut juga
dengan model pengukuran. Pada umumnya setiap pertanyaan yang ada di
kuesioner mewakili setiap indikator. Symbol notasi matematis yang pada
81
umumnya digunakan untuk menggambarkan indikator adalah “X” untuk
indikator bagi variabel laten eksogen dan “Y” untuk indikator bagi variabel
laten endogen. Yang membedakan antara indikator dengan variabel laten
dalam model adalah indikator digambarkan dalam bentuk kotak persegi.
Tabel 3. 2 Operasional Variabel
1. Variabel Product
Definisi
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan atau
konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan dan
kebutuhan (Kotler dan Keller, 2012).
Referensi
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. (2012). Marketing
Management. Pearson Education Limited, England.
Firman Yulianto K, Agung Yuniarinto dan Surachman, 2010,
“Analisis Pengaruh Faktor Bauran Pemasaran Terhadap
Pertimbangan Nasabah Dalam Memilih Bank Syariah Di Kota
Medan”, Wacana Vol.13 No.4 Oktober 2010
Indikator
Keunggulan
A1
Produk yang ditawarkan oleh bank
syariah merupakan produk yang halal
dan bebas dari bunga.
A2
Dibandingkan sistem yang
ditawarkan oleh bank konvensional,
sistem yang ditawarkan oleh bank
syariah lebih menarik karena adanya
sistem pembagian untung-rugi atau
bagi hasil (profit and loss sharing).
Keanekaragaman A3
Produk yang ditawarkan oleh bank
syariah beranekaragam baik produk
saving maupun financing.
Manfaat A4
Produk yang ditawarkan oleh bank
syariah memiliki manfaat yang
spesifik untuk kebutuhan masyarakat.
Jaminan A5
Adanya jaminan keamanan dalam
setiap transaksi layanan keuangan
yang ditawarkan oleh bank syariah.
2 Variabel Price
Definisi
Jumlah uang yang dikeluarkan untuk konsumsi suatu produk
atau layanan, atau nilai tukar yang membantu konsumen dalam
mengkonsumsi suatu produk atau layanan (Kotler dan
Armstrong, 2012).
Referensi
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. (2012). Marketing
Management. Pearson Education Limited, England.
Firman Yulianto K, Agung Yuniarinto dan Surachman, 2010,
“Analisis Pengaruh Faktor Bauran Pemasaran Terhadap
Pertimbangan Nasabah Dalam Memilih Bank Syariah Di Kota
Medan”, Wacana Vol.13 No.4 Oktober 2010.
Indikator Nisbah Bagi
Hasil A6
Pembagian bagi hasil yang
ditawarkan oleh bank syariah lebih
menarik dibandingkan bunga yang
82
ditawarkan oleh bank konvensional.
Biaya
A7
Biaya administrasi bulanan yang
harus dikeluarkan di bank syariah
lebih kecil dibandingkan biaya
administrasi di bank konvensional.
A8
Biaya yang dikeluarkan untuk
menikmati layanan keuangan di bank
syariah lebih kecil dibandingkan
Tabel 3.2 (Lanjutan)
biaya yang harus dikeluarkan di
bank konvensional, (i.e biaya tarik
tunai, transfer antar bank, dll).
3 Variabel Promotion
Definisi
Segala aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan produk perusahaaan kepada konsumen dan
membujuk konsumen untuk membeli produk perusahaan (Kotler
dan Keller,2012)
Referensi
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. (2012). Marketing
Management. Pearson Education Limited, England.
Lupiyoadi, Rambat. (2013). Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi
Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
Indikator
Periklanan A9
Iklan produk yang dilakukan oleh
bank syariah (i.e media sosial,
cetak, internet, dll) memberikan
pengetahuan positif untuk
masyarakat.
Promosi Penjualan
A10
Pegawai bank syariah aktif
melakukan penawaran produk dan
layanan keuangan bank syariah.
A11
Bank syariah aktif melakukan
promosi yang mampu
meningkatkan pengetahuan
masyarakat terkait produk dan
layanan bank syariah.
A12
Bank syariah memberikan
penawaran hadiah atau cinderamata
yang menarik untuk masyarakat.
Hubungan
Masyarakat
A13
strategi yang dilakukan bank
syariah untuk mengikuti pameran
pada event-event yang
diselenggarakan oleh pemerintah,
OJK, BI dan lain sebagainya di
Kota Palangka Raya.
A14
Bank syariah mengikuti kegiatan-
kegiatan amal diadakan di Kota
Palangka Raya
Pemasaran
Langsung A15
Bank syariah menawarkan
produknya secara langsung melalui
telepon, email atau semacamnya.
4 Variabel Place
Definisi Segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha memperlancar
83
distribusi produk dan jasa dari produsen kepada konsumen
(Tjiptono, 2014).
Referensi Fandy Tjiptono. (2014). Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan
dan Penelitian. Yogyakarta : ANDI
Indikator
Akses A16
Bank syariah berada di lokasi yang
mudah dijangkau sarana
transportasi
Lalu Lintas A17 Bank syariah berada di lokasi yang
lalu lintas ramai lancar
Visibilitas A18 Bank syariah berada di lokasi yang
dapat dilihat dari tepi jalan
Tempat Parkir A19 Bank syariah memiliki tempat
parkir yang luas dan aman
Tabel 3.2 (Lanjutan)
lingkungan A20
Bank syariah berada ditempat yang
lingkungannya aman
5 Variabel Persepsi
Definisi
Persepsi adalah proses pemberian artu terhadap lingkungannya.
Individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera
mereka memaknai obyek atau lingkungan yang dilihat (Nugraha,
Riyanto dan Gozali, 2017).
Referensi
Ch, Asta Nugraha., Joko, Riyanto., & Imam, Gozali. (2017).
Pengaruh Persepsi dan Nilai Nasabah Terhadap Tingkat
Kepercayaan Bank (Studi Pada Nasabah BPR Syariah Di Kota
Semarang). Media Ekonomi dan Manajemen.
Anita Rahmawaty. (2014). Pengaruh Persepsi Tentang Bank
Syariah Terhadap Minat Menggunakan Produk Di BNI Syariah
Semarang. Addin, Vol.8, No.1, Februari 2014
Indikator
Persepsi Tentang
Bunga Bank
A21 Dalam agama di anjurkan unutk
menjauhi bunga bank.
A22 Bunga bank dalam ajaran agama di
haramkan atau dilarang.
A23
Sistem keuntungan pada bank
konvensional adalah bunga dan
bertentangan dengan ajaran agama.
Persepsi Tentang
Sistem Bagi Hasil A24
Pembagian bagi hasil yang
ditawarkan oleh bank syariah lebih
menarik dibandingkan bunga yang
ditawarkan oleh bank konvensional.
Persepsi Tentang
Produk Bank
Syariah
A25
Produk yang ditawarkan bank syariah
sesuai dengan kebutuhan masyarakat
6 Variabel Minat
Definisi
Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.
Selain itu minat juga berarti kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Muhibbin,2003)
Referensi
Syah, Muhibbin. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Prasada
Roni Andespa (2017). Pengaruh Faktor Psikologi Terhadap Minat
Menabung Nasabah Di Bank Syariah. Maqdis: Jurnal Kajian
Ekonomi Islam, Vol. 2 No.2, Juli-Desember 2017
84
Indikator
Kemauan untuk
mencari informasi
terhadap suatu
produk atau jasa
A26
Mencari informasi mengenai produk
dan jasa yang ditawarkan melalui
media informasi apapun.
A27
Bertanya mengenai informasi tentang
bank syariah kepada orang-orang
terdekat atau sekitar.
Kesediaan untuk
membayar atau
menggunakan
barang atau jasa
A28 Akan menggunakan bank syariah
apabila memiliki dana lebih.
A29 Akan membuka rekening pada bank
syariah.
A30 Lebih mengutamakan rekening pada
bank syariah.
H. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji instrumen dan
structural equation model (SEM).
1. Analisis Deskriptif dan Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan
analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Statistik
deskriptif menggambarkan atau menganalisis suatu kelompok tertentu tanpa
menarik kesimpulan mengenai suatu kelompok yang lebih besar. Dengan
menggunakan statistik deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji
lebih ringkas dan rapi, memberikan informasi inti dari kumpulan data yang
ada (Sugiono, 2009).
Informasi yang dapat diperoleh dengan statistika deskriptif ini antara
lain adalah pemusatan data, penyebaran data, kecenderungan dari suatu
gugus data, tabulasi dalam bentuk grafik, maupun diagram. Statistik
deskriptif crosstab (tabulasi silang) termasuk dalam analisis deskriptif.
85
Deskriptif crosstab menyajikan data dalam bentuk tabulasi yang meliputi
baris dan kolom. Ciri-ciri crosstab paada umumnya adalah dua variabel atau
lebih yang mempunyai hubungan secara deskriptif. Penyajian data pada
umumnya adalah data kualitatif, khususnya berskala nominal seperti
hubungan antara jenis kelamin dengan usia, jenis kelamin dengan pekerjaan
dan lain sebagainya. Hasil tabulasi silang disajikan kedalam suatu tabel
dengan variabel yang tersusun sebagai kolom dan baris. Crosstabs ini
mudah dipahami kerena menyilangkan dua variabel dalam satu tabel.
Crosstab dapat dilihat dari beberapa metode uji yang digunakana yaitu uji
Chi-Square test dan metode analisis top two boxes untuk mengetahui
hubungan antara baris dan kolom (Sugiarto, 2015).
Metode tabulasi silang (cross tabulation) uji statistik chi square pada
taraf signifikan 10% dan metode analisis top two boxes (setuju dan sangat
setuju) pada masing-masing item pertanyaan. Metode analisa top two boxes
merupakan metode analisa yang menggabungkan persentase jawaban
responden dalam Skala Likert. Analisis ini digunakan untuk mengetahui
bagaimana perbandingan antara jumlah buttom option (skor 1,2) atau
unfavourable item dengan top option (skor 4,5) atau favourable item
berdasarkan hasil jawaban responden dalam skala likert (Tjiptono, 2007).
Mean digunakan untuk mencari nilai rata-rata dari skor total
keseluruhan jawaban yang diberikan oleh responden yang tersusun dalam
distribusi data. Untuk mengkategorikan rata-rata jawaban responden
86
digunakan interval kelas yang dicari dengan rumus sebagai berikut:
=
Dengan interval 0,8 kemudian disusun kriteria rata-rata jawaban responden
sebagai berikut: 1,00 – 1,80 = sangat rendah ; 1,81 - 2,60 = rendah ; 2,61 –
3,40 = sedang ; 3,41 - 4,20 = tinggi ; 4,21 – 5,00 = sangat tinggi (Sugiyono,
2011).
2. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Uji validitas pada model pengukuran maupun model structural
dapat dilihat dari t-value. Jika angka t-value lebih besar dari 1.96 (2),
maka dapat dikatakan bahwa variabel atau indikator adalah valid.
Sebaliknya jika t-value lebih kecil dari 1.96 (2), maka dapat dikatakan
bahwa variabel atau indikator adalah tidak valid. Bagi variabel/indikator
yang tidak valid perlu diperlakukan dalam model (dikeluarkan dalam
model). Hal ini bertujuan agar kecocokan model (GoF) dapat
menghasilkan hasil yang lebih baik.
Selain melihat pada angak t-value, valid tidaknya suatu variabel
atau indikator dapat juga dengan melihat nilai SLF (Standardized
Loading Faktor). Jika angka SLF ≥ 0.70 atau ≥ 0.50 maka dapat
dikatakan variabel atau indikator yang diamati adalah valid. Pada
umumnya, hasil t-value akan selaras dengan nilai SLF, artinya jika t-
value valid maka uji validitas melalui angka SLF juga akan valid.
87
b. Uji Reliabilitas
Reliable atau tidaknya suatu variabel yang diamati atau indikator
dapat dilihat melalui perhitungan Construct Reliability (CR) dan
Variance Extracted (VE). Ukuran Construct Reliability (CR) dapat
dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini (Fornel dan Larker,
1981) dalam Wijanto (2008):
∑
∑ ∑
Sedangkan Variance Extracted (VE) dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut ini (Fornel dan Larker, 1981):
∑
∑ ∑
3. Analisis SEM (structural equation model)
Gambar 3. 1 Diagram Lintas
88
Keterangan:
X = Variabel eksogen
Y = Variabel Endogen
ξ = Variabel laten X
η = Variabel laten Y
δ = Galat pengukuran variabel laten X
ε = Galat pengukuran variabel laten Y
β = Koefisien pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen
lainnya
γ = Koefisien pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen
λ = Loading faktor
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
structural equation model (SEM). Sebelum peneliti melakukan analisis
menggunakan SEM, terdapat beberapa tahapan dalam ujji analisis dengan
menggunakan metode SEM. Menurut Wijanto (2008) menjelaskan terdapat
dua pendekatan yang digunakan dalam analisis SEM yaitu one-step
approach (pendekatan satu langkah) dan two-step approach (pendekatan
dua langkah). Pendekatan dua langkah yang diusulkan oleh Anderson dan
Gerbing (1988) dimana dengan terlebih dahulu menilai Goodness of Fit
pada model pengukuran, lalu setelah model pengukuran dapat dipastikan
baik maka dilanjutkan dengan analisis pada model struktural. Wijanto
(2008) menguraikan tahapan-tahapan analisis SEM dengan pendekatan two-
step approach, yaitu (Tanjung dan Devi, 2018):
89
1. Membuat Spesifikasi Model
Langkah pertama dalam pengembangan model SEM adalah
membuat spesifikasi model. Spesifikasi model dalam SEM dibentuk
berdasarkan landasan teori yang kuat. Spesifikasi model dibentuk berupa
full model (hybrid model) yang merupakan adanya hubungan jalur antara
variabel laten dalam suatu penelitian, serta hubungan jalur antara variabel
laten dengan indikator-indikatornya. Hubungan jalur (path diagram)
yang dibuat dalam spesifikasi model berfungsi untuk mempermudah
peneliti dalam mengidentifikasi hubungan kausalitas yang ingin diuji.
Tanda panah tunggal menunjukkan variabel laten endogen.
Model yang telah dibentuk lalu divalidasi secara empiris melalui
pemograman SEM. Perlu dipahami bahwa metode SEM tidak digunakan
untuk membentuk teori kausalitas yang sudah ada teorinya. Oleh sebab
itulah pengembangan model harus berdasarkan landasan teori yang kuat
dan menjadi syarat utama yang harus dipenuhi dala suatu penelitian
dengan menggunakan permodelan SEM.
2. Melakukan Identifikasi Model
Dalam persamaan simultan tidak terlepas dari masalah identifikasi.
Masalah identifikasi model structural adalah ketidakmampuan model
untuk menghasilkan estimasi yang baik (unique solution/estimates) untuk
setiap parameter yang diestimasi pada model (hair,et al.,2010). Indikator
kunci untuk mengidentifikasi problem adalah dengan melihat angka
degree of freedom (df). Jika df>0 maka model dapat diidentifikasi.
90
Secara garis besar terdapat 3 jenis identifikasi dalam persamaan simultan
(Wijanto, 2008):
a. Under-Identified, yaitu model dengan jumlah parameter yang
diestimasi lebih besar dari jumlah data yang diketahui. Model yang
teridentifikasi under-identified memiliki angka degree of freedom
negatif. Model yang berbeda dalam kondisi under-identified tidak
dapat dianalisis dalam SEM lebih lanjut.
b. Just-Identified, yaitu model dengan jumlah parameter yang diestimasi
sama dengan data yang diketahui. Model yang teridentifikasi just-
identified memiliki angka degree of freedom nol karena data dan
jumlah parameter adalah sama. Model yang berada dalam kondisi just-
identified dapat dianalisis dalam SEM lebih lanjut.
c. Over-Identified, yaitu model dengan jumlah parameter yang diestimasi
lebih kecil dari jumlah data yang diketahui. Model yang berada
teridentifikasi over-identified memiliki angka degree of freedom
positif. Model yang berada dalam kondisi over-identified dapat
dianalisis dalam SEM lebih lanjut.
Maka, untuk mengetahui ada atau tidaknya masalah identifikasi dalam
permodelan SEM, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:
a. Melakukan estimasi model berkali-kali dengan angka awal yang
beragam. Jika model tidak dapat dikonvergen pada titik yang sama
setiap kali diestimasi, maka dapat dipastikan terjadi masalah
identifikasi.
91
b. Melakukan estimasi model dengan mencatat angka koefisien dari
salah satu variabel. Koefisien yang dicatat tersebut ditetapkan sebagai
suatu yang fix (free) dan kemudian lakukan kembali estimasi ulang.
Jika Goodness of Fit Index berbeda dari GoF sebelumnya dapat
diduga terjadi masalah identifikasi.
Meskipun demikian, masalah identifikasi dapat terlihat gejala-
gejala yang muncul seperti misalnya:
a. Standar error pada satu atau beberapa variabel atau indikator memiliki
angka yang sangat besar.
b. Program LISREL tidak menampilkan matriks informasi sebagaimana
mestinya;
c. Muncul angka-angka yang tidak biasa seperti misalnya terdapat
varians error yang negative.
d. Terdapat korelais yang sangat tinggi antara koefisien estimasi (>0,90).
3. Melakukan Estimasi Model
Dalam permodelan SEM memiliki bebrapa Teknik estimasi, namun
yang digunakan dalam program LISREL secara default adalah Teknik
estimasi MLE (Maximum Likelihood Estimator). Teknik estimasi ini pula
yang paling banyak digunakan dalam permodelan SEM.
Pada analisis SEM dengan pendekatan two-step approach, estimasi
dilakukan dua kali di mana yang pertama adalah untuk program
SIMPLIS pada model pengukuran dengan Teknik estimasi MLE, Robust
ML atau WLS. Jika hasil GoF indeks tidak baik, maka perlu ada
92
respesifikasi ulang. Namun jika hasil GoF indeks pada model
pengukuran adalah baik, maka dapat dilanjutkan estimasi kedua dengan
menambahkan model structural. Estimmasi kedua juga dapat
menggunakan Teknik estimasi yang sama dengan langkah estimasi yang
pertama.
4. Uji Kecocokan Model (Goodness of Fit Model)
Terdapat dua analisis uji kecocokan model dalam analisis SEM,
yang pertama adalah analisis model pengukuran dan kedua adalah
analisis model structural. Uji kecocokan model pada model pengukuran
dilakukan untuk memastikan bahwa hasil GoF indeks pada model
pengukuran adalah baik. Sehingga diharapkan hasil GoF pada model
structural juga akan baik. Uji kecocokan model pada kedua model baik
model pengukuran maupun model struktural dilakukan jika pendekatan
analisis SEM adalah two-step approach. Bahkan menurut Hair et, al
(2010) evaluasi terhadap uji kecocokan model dilakukan melalui
beberapa tahapan yaitu:
Uji kecocokan seluruh model (overall model fit)
Uji kecocokan model pengukuran (measurement model fit)
Uji kecocokan model structural (strucutural model fit)
Ukuran uji kecocokan model yang pada umumnya digunakan untuk
mengevaluasi model SEM di antaranya diringkas pada table di bawah ini.
93
Tabel 3. 3 Ukuran-ukuran Goodness of Fit Menurut Beragam Sumber
Ukuran Goodnees of Fit Goodness of Fit yang diterima
(Cut-Off Value)
Absolute-Fit Measures
Chi Square (x2) Angka Chi Square yang
diharapkan adalah yang rendah
(lebih kecil lebih baik) dengan
significance level lebih besar
atau sama dengan 0.05 (p-value
≥ 0.05).
Non-Centrality Parameter
(NCP)
Ukuran GoF ini digunakan
dengan membandingkan dengan
model lainnya (sebelum atau
sesudah respesifikasi). Angka
yang didapat semakin kecil
adalah semakin baik (jika
dibandingkan dengan model
lain).
Scaled NCP (SNCP) NCP dinyatakan dalam bentuk
rata-rata perbedaan setiap
observasi (dibandingkan dengan
model lain). Semakin kecil angka
SNCP semakin baik.
Goodnees of Fit Index (GFI) Angka GFI berkisar antara 0-1,
dengan nilai lebih tinggi adalah
lebih baik. GFI ≥ 0.90 adalah
good fit, 0.80 ≤ GFI < 0.90
adalah marginal fit. Ukuran ini
diperkenalkan oleh Joreskog dan
Sorbom (1989)
Root Mean Square Residuan
(RMR)
Residual rata-rata adalah
matriks(korelasi atau kovarian)
teramati dan hasil estimasi.
Standardized RMR ≤ 0.05 adalah
good fit
Root Mean Square Error of
Approximation (RMSEA)
Rata-rata perbedaan per degree
of freedom yang diharapkan
terjadi dalam populasi bukan
dalam sampel. RMSEA ≤ 0.08
adalah good fit, sedangkan
RMSEA ≤ 0.05 adalah close fit,
Expected Cross Validation
Index (ECVI)
Penggunaan ukuran ECVI adalah
dengan membandingkan dengan
model lainnya. Semakin kecil
angka ECVI adalah semakin
94
baik.
Incremental Fit Measures
Tucker-Lewis Index atau Non-
Normed Fit Index (TLI atau
NNFI)
Angka berkisar antara 0-1,
dengan nilai lebih tinggi adalah
lebih baik. TLI ≥ 0.90 adalah
good fit, 0.80 ≤ TLI < 0.90
adalah marginal fit. Ukuran ini
diperkenalkan oleh Tucker dan
Lewis (1973)
Normed Fit Index (NFI) Angka berkisar 0-1, dengan nilai
lebih tinggi adalah lebih baik.
NFI ≥ 0.90 adalah good fit, 0.80
≤ NFI < 0.90 adalah marginal fit.
Ukuran ini diperkenalkan oleh
Bentler dan Bonett (1980)
Adjusted Goodness of Fit Index
(AGFI)
Angka berkisar 0-1 dengan nilai
lebih tinggi adalah lebih baik.
AGFI ≥ 0.90 adalah good fit,
0.80 ≤ AGFI < 0.90 adalah
marginal fit. Ukuran ini
diperkenalkan oleh Joreskog dan
Sorbom (1989)
Relative Fit Index (RFI) Angka berkisar 0-1 dengan nilai
lebih tinggi adalah lebih baik.
RFI ≥ 0.90 adalah good fit, 0.80
≤ RFI < 0.90 adalah marginal fit.
Incremental Fit Index (IFI) Angka berkisar 0-1 dengan nilai
lebih tinggi adalah lebih baik. FI
≥ 0.90 adalah good fit, 0.80 ≤ IFI
< 0.90 adalah marginal fit.
Comparative Fix Index (CFI) Angka berkisar 0-1 dengan nilai
lebih tinggi adalah lebih baik.
CFI ≥ 0.90 adalah good fit, 0.80
≤ CFI < 0.90 adalah marginal fit.
Parsimonious Fit Measures
Parsimonious Goodness of Fit
(PGFI)
Penggunaan ukuran ini dengan
membandingkan dengan model
lainnya, dimana nilai lebih tinggi
menunjukkan parsimony yang
lebih besar. PGFI merupakan
spesifikasi ulang dari GFI
Normed Chi-Sqare Merupakan angka rasio Chi-
Square dibagi dengan degree of
freedom. Cut off value adalah
batas bawah = 1.0, batas atas =
2.0 atau 3.0 atau yang lebih
95
longgar adalah 0.5.
Parsimonius normed Fit Index
(PNFI)
Semakin tinggi angka semakin
baik dan digunakan dengan
membandingkan dengan model
lainnya.
Akaike Information Criterion
(AIC)
Pengukuran ini digunakan
dengan membandingkan dengan
model lainnya. Nilai positif lebih
kecil menunjukkan parsimony
yang lebih baik.
Consistent Akaike Information
Criterion (CAIC)
Pengukuran ini digunakan
dengan membandingkan dengan
model lainnya. Nilai positif lebih
kecil menunjukkan parsimony
yang lebih baik.
Other GoF Index
Critical “N” (CN) CN ≥ 200 menunjukkan ukuran
sampel yang mencukupi untuk
digunakan dalam mengestimasi
model.
Sumber: Wijanto (1997)
Dalam menilai uji kecocokan model tidak perlu menggunaka
semua ukuran-ukuran Goodness of Fit. Beberapa ukuran -ukuran GoF
yang pada umumnya digunakan dalam penelitian SEM adalah: Chi
Square (x2), Goodness of Fit Index (GFI), Root Mean Square Error of
Approximation (RMSEA), Normed Fit Index (NFI), Adjusted
Goodness of Fit Index (AGFI), Relative Fit Index (RFI), Incremental
Fix Index (IFI), Comparative Fix Index (CFI) dan Normed Chi-
Square. Untuk ukuran Incremental Fit Measures, model akan
dikatakan fit secara sempurna jika nilainya adalah 1. Meskipun nilai
yang diperoleh adalah
≤ 0.90 maka model dapat diterima, sedangkan jika nilainya ≤ 0.90
maka model dapat dikatakan baik.
96
5. Melakukan Respesifikasi Model
Respesifikasi model hanya dilakukan jika hasil uji kecocokan
model tidak fit (tidak baik). Menurut Wijanto (2008), terdapat du acara
yang dapat dilakukan dalam merespesifikasi model yaitu dengan
membuang indikator-indikator yang tidak memenuhi syarat (tidak valid
dan tidak reliable) atau dengan memanfaatkan informasi Modification
Index, yaitu informasi ini ditampilkan pada output program LISREL.
Selain membuang parameter-parameter yang tidak signifikan,
respesifikasi model juga dapat dilakukan dengan membuat model
menjadi lebih fit, dengan memanfaatkan informasi dari Modification
Index.
6. Interprestasi Model
Tahap terakhir dalam analisis permodelan SEM adalah dengan
melakukan interprestasi dari hasil model. Interprestasi dilakukan dengan
mencocokan antara hipotesis yang dibangun dengan besarnya pengaruh
atau kontribusi indikator terhadap variabel laten, serta besarnya pengaruh
antara variabel laten. Interprestasi pada hipotetsis dapat dilakukan dengan
melihat angka t-value dan standardized solution.
97
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Karakteristik responden digunakan untuk mengetahui keberagaman dari
responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, penghasilan, pendidikan,
dan agama. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran yang cukup
jelas mengenai kondisi dari responden dan kaitannya dengan masalah dan
tujuan penelitian tersebut. Keberagaman respoden dapat dilihat pada tabel 4.1
di bawah ini:
Tabel 4. 1 Karakteristik Responden
No. Profil Responden Frequency Percent
1 Jenis
Kelamin
Laki-laki 140 56
Perempuan 110 44
2 Usia
< 20 Tahun 26 10,4
21-25 Tahun 63 25,2
26-30 Tahun 33 13,2
31-35 Tahun 23 9,2
36-40 Tahun 23 9,2
41-45 Tahun 18 7,2
46-50 Tahun 20 8
51-55 Tahun 25 10
>56 Tahun 14 5,6
3 Pekerjaan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) 60 24
Pegawai Swasta 53 21,2
Wiraswasta 45 18
Mahasiswa (i) 37 14,8
Lainnya 55 22
98
Tabel 4.1 (Lanjutan)
No. Profil Responden Frequency Percent
4 Pendapatan
< Rp. 1.000.000 62 24,8
Rp. 1.000.000 – Rp.
4.000.000
124 49,6
Rp. 5.000.000 – Rp.
7.000.000
46 18,4
Rp. 8.000.000 –
Rp.10.000.000
12 4,8
>Rp. 10.000.000 6 2,4
5 Pendidikan
SD - -
SMP/MTs 4 1,6
SMA/MA 88 35,2
D3 22 8,8
S1 119 47,6
S2 16 6,4
S3 1 0,4
6 Agama
Islam 210 84
Kristen 34 13,6
Katholik 2 0,8
Budha -
Hindu 4 1,6
Konghuchu -
Kaharingan/Aliran
Kepercayaan
-
Sumber: Data diolah
Berdasarkan karakteristik responden diatas pada tabel 4.1 karakteristik
responden berdasarkan Jenis Kelamin dijelaskan bahwa jumlah laki-laki
sebanyak 140 responden dengan persentase 56% dan responden perempuan
yaitu sebanyak 110 orang dengan persentase sebesar 44%. Sebagian besar
responden adalah responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 56%. Hal
ini dikarenakan di Kota Palangka Raya laki-laki lebih dominan daripada
perempuan menurut data BPS Kota Palangka Raya.
99
Karakteristik selanjutnya yaitu karakteristik responden berdasarkan Usia
dijelaskan bahwa responden yang berumur <20 tahun sebanyak 26 responden
dengan persentase 10,4%, responden yang berumur antara 21-25 tahun
sebanyak 63 responden dengan persentase 25,2%, responden yang berumur
antara 26-30 tahun sebanyak 33 responden dengan persantase 13,2%, respoden
yang berumur antara 31-35 tahun sebanyak 23 responden dengan persantase
9,2%, responden yang berumur antara 36-40 tahun sebanyak 23 responden
dengan persentase 9,2%, responden yang berumur antara 41-45 tahun sebanyak
18 responden dengan persentase 7,2%, responden yang berumur antara 46-50
tahun sebanyak 20 responden dengan persentase 8%, responden yang berumur
antara 51-55 tahun sebanyak 25 responden dengan persentase 10%, dan
responden yang berumur >56 tahun sebanyak 14 responden dengan persantase
5,6%. Sebagian besar dalam penelitian ini responden berumur antara 21-25
tahun sebanyak 63 responden dengan persantase 25,2%. Karena berdasarkan
data BPS Kota Palangka Raya didominan pada umur 20-24 tahun.
Karakteristik selanjutnya adalah karakteristik responden berdasarkan
Pekerjaan responden yaitu bahwa responden dengan pekerjaan sebagai pegawai
negeri sipil (pns) sebanyak 60 responden dengan persentase 24%, responden
dengan pekerjaan sebagai pegawai swasta sebanyak 53 responden dengan
persentase 21,2%, responden dengan pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak
45 responden dengan persentase 18%, mahasiswa (i) sebanyak 37 responden
dengan persentase 14,8% dan lainnya sebanyak 55 responden dengan
persentase 22%. Berdasarkan karakteristik pekerjaan responden sebagian besar
100
adalah pegawai negeri sipil (pns) yaitu sebesar 24%. Hal tersebut dikarenakan
di Kota Palangka Raya pekerjaan masyarakat didominasi oleh pegawai negeri
sipil (pns).
Karakteristik berikutnya yaitu karakteristik responden berdasarkan
Penghasilan responden yaitu responden yang berpenghasilan < Rp. 1.000.000
sebanyak 62 orang dengan persentase 24,8%, responden yang berpenghasilan
antara RP. 1.000.000 – Rp. 4.000.000 sebanyak 124 orang dengan persentase
49,6%, responden yang berpenghasilan antara Rp. 5.000.000 – Rp. 7.000.000
sebanyak 46 responden dengan persentase 18,4%, responden yang
berpenghasilan antara Rp. 8.000.000 – Rp. 10.000.000 sebanyak 12 responden
dengan persentase 4,8%, dan responden yang berpenghasilan > Rp. 10.000.000
sebanyak 12 responden dengan persentase 2,4%. Berdasarkan karakteristik
penghasilan responden sebagian besar berpenghasilan antara Rp. 1.000.000 –
Rp.4.000.000 sebesar 49,6% hampir mendekati 50%. Hal ini dikarenakan upah
minimum kota (umk) di Kota Palangka Raya sebesar Rp. 2.701.004.
Karakteristik berikutnya yaitu karakteristik berdasarkan Pendidikan
responden. Responden dengan pendidikan SMP/MTs sebanyak 4 responden
dengan persentase 1,6%, responden dengan pendidikan SMA/MA sebanyak 88
responden dengan persentase 35,2%, responden dengan pendidikan D3
sebanyak 22 responden dengan persentase 8,8%, responden dengan pendidikan
S1 sebanyak 119 responden dengan persentase 47,6%, responden dengan
pendidikan S2 sebanyak 16 responden dengan persentase 6,4% dan responden
dengan Pendidikan S3 sebanyak 1 responden dengan persentase 0,4%.
101
Berdasarkan karakteristik Pendidikan responden sebagian besar adalah
responden dengan Pendidikan S1 yaitu sebesar 47,6%.
Karakteristik terakhir yaitu karakteristik berdasarkan Agama responden.
Responden yang beragama Islam sebanyak 210 responden dengan persentase
84%, responden yang beragama Kristen sebanyak 34 responden dengan
persentase 13,6%, responden yang beragama Katholik sebanyak 2 responden
dengan persentase 0,8%, dan responden yang beragama Hiindu yaitu sebanyak
4 responden dengan persentase 1,6%. Berdasarkan karakteristik agama
responden sebagian besar adalah responden yang beragama Islam yaitu sebesar
84%. Hal ini dikarenakan di Kota Palangka Raya mayoritas beragama Islam
menurut data BPS Kota Palangka Raya.
B. Hubungan Karakteristik Responden dengan Variabel Persepsi dan
Variabel Minat
Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat hubungan antara karakteristik
responden dengan variabel penelitian yaitu variabel Persepsi dan Minat.
Dengan melihat hubungan antara karakteristik responden dengan variabel maka
dapat melihat gambaran persepsi dan minat masyarakat terhadap bank syariah
yang ada di Kota Palangka Raya. Untuk melihat kedua hubungan, maka
peneliti menggunakan metode tabulasi silang (cross tabulation) uji statistik
Chi-Square pada taraf signifikan 10% dan metode anlisis top two boxes (setuju
dan sangat setuju) pada masing-masing item pertanyaan pada variabel persepsi
dan variabel minat.
102
Metode analisa top two boxes merupakan metode analisa yang
menggabungkan persentase jawaban responden dalam Skala Likert. Analisis
ini digunakan untuk mengetahui bagaimana perbandingan antara jumlah
buttom option (skor 1,2) atau unfavourable item dengan top option (skor 4,5)
atau favourable item berdasarkan hasil jawaban responden dalam skala likert
(Tjiptono, 2007). Hasil analisa top two boxes berikut di bawah ini:
1. Hubungan antara Karakteristik Responden dengan Variabel Persepsi
a. Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil persentase dari top two boxes yang didapatkan
menggunakan tabulasi silang menunjukkan nilai rata-rata yang paling
tinggi pada hubungan antara jenis kelamin responden dengan variabel
persepsi yaitu pada jenis kelamin laki-laki sebesar 43,04%
dibandingkan dengan perempuan yang memiliki rata-rata hanya
32,08%. Dengan angka chi square sebesar 0,225 yang artinya tidak
memiliki hubungan antara jenis kelamin dengan variabel persepsi.
Karena dari hasil ini dapat dilihat bahwa persepsi masyarakat tidak
bisa ditentukan berdasakan jenis kelamin masyarakat.
Tabel 4. 2 Hubungan Jenis Kelamin Responden dengan Variabel Persepsi
Item Pertanyaan Top Two Boxes (%)
Total Laki-laki Perempuan
A21 47,2 37,6 84,8
A22 47,2 34 81,2
A23 42 32,4 74,4
A24 42,8 32 74,8
A25 36 24,4 60,4
Rata-Rata 43,04 32,08 75,12 Sig. Pearson Chi-Square = 0,225 pada alpha 0,1
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS
103
b. Usia
Berdasarkan hasil persentase dari top two boxes yang didapatkan
menggunakan tabulasi silang menunjukkan nilai rata-rata dari yang
paling tinggi hingga yang paling terendah yaitu pada usia antara 21-25
tahun sebesar 19,2 %, usia antara 26-30 tahun sebesar 10,4%, usia < 20
tahun sebesar 9,52%, usia antara 31-35 tahun sebesar 7,28%, usia
antara 36-40 tahun sebesar 7,04%, usia antara 51-55 tahun sebesar
5,52%, usia antara 46-50 tahun sebesar 5,2% dan yang paling terkecil
pada usia > 56 tahun sebesar 4,16%. Dengan angka chi square sebesar
0,000 yang artinya usia responden memiliki hubungan dengan persepsi
masyarakat terhadap perbankan syariah.
Tabel 4. 3 Hubungan Usia Responden dengan Variabel Persepsi
Item Pertanyaan
Top Two Boxes (%) Total
< 20 21-25 26-30 31-35
A21 9,6 22 12,4 7,6 51,6
A22 10 21,6 11,6 7,2 50,4
A23 10,4 20 11,2 7,2 48,8
A24 9,6 18 10 7,6 45,2
A25 8 14,4 6,8 6,8 36
Rata-Rata 9,52 19,2 10,4 7,28 46,4 Sig. Pearson Chi-Square = 0,000 pada alpha 0,1
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS
Tabel 4.3 (Lanjutan)
Item Pertanyaan
Top Two Boxes (%) Total
36-40 41-45 46-50 51-55 > 56
A21 8,8 6 6 6 5,2 32
A22 7,2 5,6 5,6 6,4 4,4 29,2
A23 5,6 5,6 4,4 4,4 4,4 24,4
A24 6,8 6,4 5,6 6 3,6 28,4
A25 6,8 3,6 4,4 4,8 3,2 22,8
Rata-Rata 7,04 5,44 5,2 5,52 4,16 27,36 Sig. Pearson Chi-Square = 0,000 pada alpha 0,1
104
c. Pekerjaan
Berdasarkan hasil persentase dari top two boxes yang didapatkan
menggunakan tabulasi silang menunjukkan nilai rata-rata dari yang
paling tinggi hingga yang paling terendah pada pekerjaan responden
yaitu pada pekerjaan lainnya sebesar 16,48%, pegawai swasta sebesar
15,44%, pegawain negeri sipil (pns) sebesar 15,2%, wiraswasta
14,88%, dan mahasiswa sebesar 13,12%. Dengan angka chi square
sebesar 0,000 yang artinya pekerjaan responden memiliki hubungan
terhadap persepsi masyarakat pada bank syariah.
Tabel 4. 4 Hubungan Pekerjaan Responden dengan Variabel Persepsi
Item Pertanyaan
Top Two Boxes (%) Total
PNS Pegawai Swasta
Wiraswasta Mahasiswa(i) Lainnya
A21 18 18,4 16 13,6 18,8 84,8
A22 15,6 17,6 16 14,4 17,6 81,2
A23 12,4 16 16 14 16 74,4
A24 16 15,2 14,8 12,8 16 74,8
A25 14 10 11,6 10,8 14 60,4
Rata-Rata 15,2 15,44 14,88 13,12 16,48 75,12
Sig. Pearson Chi-Square = 0,000 pada alpha 0,1
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS
d. Pendapatan
Berdasarkan hasil persentase dari top two boxes yang didapatkan
menggunakan tabulasi silang menunjukkan nilai rata-rata dari yang
paling tinggi hingga yang paling terendah pada pendapatan responden
yaitu pada pendapatan antara Rp. 1.000.000 – Rp. 4.000.000 sebesar
36,48%, pendapatan < Rp. 1.000.000 sebesar 19,28%, pendapatan
antara Rp. 5.000.000 – Rp. 7.000.000 sebesar 13,52%, pendapatan
antara Rp. 8.000.000 – Rp. 10.000.000 sebesar 4,32% dan yang paling
105
terendah yaitu pendapatan > Rp. 10.000.000 sebesar 1,52%. Dengan
angka chi square sebesar 0,076 yang artinya pendapatan seseorang tidak
mempengaruhi persepsi pada bank syariah yang ada di Kota Palangka
Raya.
Tabel 4. 5 Hubungan Pendapatan Responden dengan Variabel Persepsi
Item
Pertanyaan
Top Two Boxes (%)
Total < Rp. 1.000.00
Rp. 1.000.000 -
Rp. 4.000.000
Rp. 5.000.000 -
Rp. 7.000.000
A21 21,2 42 14,8 78
A22 21,6 39,2 14,8 75,6
A23 19,2 35,6 13,2 68
A24 19,6 36,8 12,8 69,2
A25 14,8 28,8 12 55,6
Rata-Rata 19,28 36,48 13,52 69,28
Sig. Pearson Chi-Square = 0,076 pada alpha 0,1
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS
Tabel 4.5 (Lanjutan)
Item
Pertanyaan
Top Two Boxes (%)
Total Rp. 8.000.000 - Rp.
10.000.000 > Rp. 10.000.000
A21 4,4 2,4 6,8
A22 4,4 1,2 5,6
A23 4,8 1,6 6,4
A24 4,4 1,2 5,6
A25 3,6 1,2 4,8
Rata-Rata 4,32 1,52 5,84
Sig. Pearson Chi-Square = 0,076 pada alpha 0,1 Sumber : Data diolah menggunakan SPSS
e. Pendidikan
Berdasarkan hasil persentase dari top two boxes yang didapatkan
menggunakan tabulasi silang menunjukkan nilai rata-rata dari yang
paling tinggi hingga yang paling terendah pada pendidikan responden
yaitu pada pendidikan S1 sebesar 35,12%, pendidikan SMA/MA
sebesar 27,76, pendidikan D3 sebesar 6,56%, pendidikan S2 sebesar
106
4%, pendidikan SMP/MTs sebesar 1,36 dan pendidikan S3 sebesar
0,32%. Dengan angka chi square sebesar 0,285 yang artinya pendidikan
responden tidak memiliki hubungan dengan persepsi yang diberikan
oleh masyarakat pada bank syariah.
Tabel 4. 6 Hubungan Pendidikan Responden dengan Variabel Persepsi
Item
Pertanyaan
Top Two Boxes (%) Total
SMP/MTs SMA/MA D3 S1 S2 S3
A21 1,2 29,6 7,6 40,8 5,2 0,4 84,8
A22 1,6 30,8 7,6 36,4 4,4 0,4 81,2
A23 1,2 29,2 6,8 33,2 3,6 0,4 74,4
A24 1,2 28 6,4 34,8 4 0,4 74,8
A25 1,6 21,2 4,4 30,4 2,8 0 60,4
Rata-Rata 1,36 27,76 6,56 35,12 4 0,32 75,12
Sig. Pearson Chi-Square = 0,285 pada alpha 0,1
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS
f. Agama
Berdasarkan hasil persentase dari top two boxes yang didapatkan
menggunakan tabulasi silang menunjukkan nilai rata-rata dari yang
paling tinggi hingga yang paling rendah pada agama responden yaitu
pada agama Islam sebesar 67,76%, agama Kristen 6%, agama Hindu
1,2% dan agama Katholik sebesar 1,2%. Dengan angka chi square
sebesar 0,000 yang artinya agama ressponden memiliki hubungan
terhadap persepsi masyarakat pada bank syariah. Pada hasil tersebut
terlihat bahwa angka yang paling tinggi pada agama Islam karena bagi
mereka bank syariah sudah sesuai dengan prinsip yang ada di agama
Islam.
107
Tabel 4. 7 Hubungan Agama Responden dengan Variabel Persepsi
Item Pertanyaan Top Two Boxes (%)
Total Islam Kristen Katholik Hindu
A21 75,6 8,4 0 0,8 84,8
A22 74,4 5,2 0 1,6 81,2
A23 70 3,6 0 0,8 74,4
A24 66,4 6,8 0 1,6 74,8
A25 52,4 6 0,8 1,2 60,4
Rata-Rata 67,76 6 0,16 1,2 75,12
Sig. Pearson Chi-Square = 0,000 pada alpha 0,1
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS
2. Hubungan antara Karakteristik Responden dengan Variabel Minat
a. Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil persentase dari top two boxes yang didapatkan
menggunakan tabulasi silang menunjukkan nilai rata-rata yang paling
tinggi pada hubungan antara jenis kelamin responden dengan variabel
minat yaitu pada jenis kelamin laki-laki dengan persentase sebesar
31,52% dibandingkan dengan perempuan yang memiliki rata-rata hanya
24,64%. Dengan angka chi square sebesar 0,280 yang artinya tidak
memiliki hubungan antara jenis kelamin responden dengan minta
masyarakt pada bank syariah. Jadi minat masyarakat untuk
menggunakan bank syariah yang ada di Palangka Raya tidak dipegaruhi
oleh jenis kelamin masyarakat yang ada di kota Palangka Raya.
108
Tabel 4. 8 Hubungan Jenis Kelamin Responden dengan Variabel Minat
Sig. Pearson Chi-Square = 0,280 pada alpha 0,1
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS
b. Usia
Berdasarkan hasil persentase dari top two boxes yang didapatkan
menggunakan tabulasi silang menunjukka nilai rata-rata dari yang
paling tinggi hingga yang paling terendah yaitu usia antara 21-25 tahun
dengan persentase sebesar 14,72%, pada usia antara 26-30 tahun
dengan persentase sebesar 6,48%, pada usia < 20 tahun dengan
persentase sebesar 6,32%, pada usia antara 36-40 tahun dengan
persentase sebesar 5,84%, pada usia antara 31-35 tahun dengan
persentase sebesar 5,68%, pada usia 41-45 tahun dengan persentase
sebesar 4,96%, pada usia antara 51-55 tahun dengan persentase sebesar
4,88%, pada usia 46-50 tahun dengan persentase sebesar 3,6% dan yang
paling rendah pada usia > 56 tahun dengan persentase 2,64%. Dengan
angka chi square sebesar 0,016 yang artinya tidak memiliki hubungan
antara usia responden dengan minat masyarakat untuk menggunakan
bank syariah. Karena usia seseorang tidak bisa menjadi tolak ukur
Item Pertanyaan Top Two Boxes (%)
Tot Laki-laki Perempuan
A26 34 25,2 59,2
A27 32,8 26,8 59,6
A28 32,8 26 58,8
A29 31,6 23,2 54,8
A30 26,4 22 48,4
Rata-Rata 31,52 24,64 56,16
109
seseorang untuk minat atau tidak minat menggunakan sesuatu
(barang/jasa).
Tabel 4. 9 Hubungan Usia Responden dengan Variabel Minat
Item
Pertanyaan
Top Two Boxes (%) Total
< 20 21-25 26-30 31-35
A26 5,6 16 6,8 6 34,4
A27 6 14,4 8 6 34,4
A28 7,6 15,2 6 6 34,8
A29 6,8 14,8 6 5,6 33,2
A30 5,6 13,2 5,6 4,8 29,2
Rata-Rata 6,32 14,72 6,48 5,68 33,2
Sig. Pearson Chi-Square = 0,016 pada alpha 0,1
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS
Tabel 4.9 (Lanjutan)
Item
Pertanyaan
Top Two Boxes (%) Total
36-40 41-45 46-50 51-55 > 56
A26 5,6 4,4 4,8 5,6 3,2 23,6
A27 6 5,2 4,4 5,6 3,2 24,4
A28 6,4 5,2 4 4,4 2,8 22,8
A29 6 5,6 2,8 4,4 2 20,8
A30 5,2 4,4 2 4,4 2 18
Rata-Rata 5,84 4,96 3,6 4,88 2,64 21,92
Sig. Pearson Chi-Square = 0,016 pada alpha 0,1
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS
c. Pekerjaan
Berdasarkan hasil persentase dari top two boxes yang didapatkan
menggunakan tabulasi silang menunjukkan nilai rata-rata dari yang
paling tinggi hingga yang paling rendah pada pekerjaan responden yaitu
pada pekerjaan lainnya dengan persentase sebesar 12,32%, pada
pekerjaan pegawai negeri sipil (pns) dengan persentase sebesar 12%,
pada pekerjaan pegawai swasta dengan persentase sebesar 11,36%,
pada pekerjaan wiraswasta dengan persentase sebesar 10,56%, dan
110
mahsiswa(i) dengan persentase sebesar 9,92%. Dengan angka chi
square sebesar 0,013 yang artinya pekerjaan responden tidak memiliki
hubungan dengan minat masyarakat. Karena sebagian dari pekerjaan
tidak dituntut untuk menggunakan bank syariah dan hanya sebagaian
saja yang dituntut untuk menggunakan bank syariah.
Tabel 4. 10 Hubungan Pekerjaan Responden dengan Variabel Minat
Item
Pertanyaan
Top Two Boxes (%)
Total PNS
Pegawai
Swasta Wiraswasta Mahasiswa(i) Lainnya
A26 13,2 12 10 9,2 14,8 59,2
A27 14,4 12,8 9,6 9,2 13,6 59,6
A28 12 12 10,4 10,8 13,6 58,8
A29 10,8 10,8 12 10,4 10,8 54,8
A30 9,6 9,2 10,8 10 8,8 48,4
Rata-Rata 12 11,36 10,56 9,92 12,32 56,16
Sig. Pearson Chi-Square = 0,013 pada alpha 0,1
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS
d. Pendapatan
Berdasarkan hasil persentase dari top two boxes yang didapatkan
menggunakan tabulasi silang menunjukkan nilai rata-rata dari yang
paling tinggi hingga yang paling terendah pada pendapatan responden
yaitu pada pendapatan antara Rp. 1.000.000 – Rp. 4.000.000 dengan
persentase sebesar 26,08%, pada pendapatan < Rp. 1.000.000 dengan
persentase sebesar 14,56%, pada pendapatan antara Rp. 5.000.000 –
Rp. 7.000.000 dengan persentase sebesar 10,72%, pada pendapatan
antara Rp. 8.000.000 – Rp.10.000.000 dengan persentase sebesar 3,36%
dan pada pendapatan < Rp. 10.000.000 dengan persentase 1,44%.
Dengan angka chi square sebesar 0,114 yang artinya pendapatan
111
responden tidak memiliki hubungan atau pengaruh terhadap minat
masyarkat untuk menggunakan bank syariah. Jadi berapapun
pendapatan seseorang sangat tidak dipengaruhi dengan minat
masayarakat untuk menggunakan bank syariah yang ada di Kota
Palangka Raya.
Tabel 4. 11 Hubungan Pendapatan Responden dengan Variabel Minat
Item
Pertanyaan
Top Two Boxes (%)
Total < Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.000 -
Rp. 4.000.000
Rp. 5.000.000 -
Rp. 7.000.000
A26 14,4 28,4 11,2 54
A27 14,8 30 10,8 55,6
A28 16 27,6 10,4 54
A29 14 24 11,2 49,2
A30 13,6 20,4 10 44
Rata-Rata 14,56 26,08 10,72 51,36
Sig. Pearson Chi-Square = 0,114 pada alpha 0,1
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS
Tabel 4.11 (Lanjutan)
Item
Pertanyaan
Top Two Boxes (%) Total
Rp. 8.000.000 - Rp. 10.000.000 > Rp. 10.000.000
A26 3,2 2 5,2
A27 2,8 1,2 4
A28 3,6 1,2 4,8
A29 4 1,6 5,6
A30 3,2 1,2 4,4
Rata-Rata 3,36 1,44 4,8
Sig. Pearson Chi-Square = 0,114 pada alpha 0,1
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS
e. Pendidikan
Berdasarkan hasil persentase dari top two boxes yang didapatkan
menggunakan tabulasi silang menunjukkan nilai rata-rata dari yang
paling tinggi hingga yang paling terendah pada Pendidikan responden
yaitu pada pendidikan S1 dengan persentase sebesar 28,8%, pada
pendidikan SMA/MA dengan persentase sebesar 20,4%, pada
112
pendidikan D3 dengan persentase sebesar 3,44%, pada pendidikan S2
dengan persentase sebesar 2,56%, pada pendidikan SMP/MTs dengan
persentase sebesar 0,8% dan pada pendidikan S3 dengan persentase
sebesar 0,16%. Dengan angka chi square sebesar 0,000 yang artinya
pendidikan responden memiliki hubungan variabel minat. Karena
masyarakat yang memiliki pendidikan yang cukup mereka juga
memiliki pengetahuan yang cukup menurut mereka terhadap bank
syariah sehingga membuat mereka berminat untuk menggunakan bank
syariah yang ada di Kota Palangka Raya.
Tabel 4. 12 Hubungan Pendidikan Responden dengan Variabel Minat
Item
Pertanyaan
Top Two Boxes (%) Total
SMP/MTs SMA/MA D3 S1 S2 S3
A26 0,8 20,4 3,2 31,2 3,6 0 59,2
A27 1,2 20 3,2 32,8 2,4 0 59,6
A28 0,4 21,6 4 30,4 2 0,4 58,8
A29 0,8 21,2 3,6 25,6 3,2 0,4 54,8
A30 0,8 18,8 3,2 24 1,6 0 48,4
Rata-Rata 0,8 20,4 3,44 28,8 2,56 0,16 56,16
Sig. Pearson Chi-Square = 0,000 pada alpha 0,1
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS
f. Agama
Berdasarkan hasil persentase dari top two boxes yang didapatkan
menggunakan tabulasi silang menunjukkan nilai rata-rata dari yang
paling tinggi hingga yang paling terendah pada agama respinden yaitu
pada agama Islam dengan persentase sebesar 50,72%, agama Kristen
dengan persentase sebesar 3,84%, agama Hindu dengan persentase
sebesar 1,12% dan agama Katholik dengan persentase sebesar 1,12%.
Dengan angka chi square sebesar 0,000 yang artinya agama responden
113
memiliki hubungan pada variabel minat. Karena pada hasil persentase
dari top two boxes terlihat bahwa agama Islam yang paling tinggi.
Karena menurut sebagaian masyarakat Islam bahwa bank syariah sudah
sesuai dengan prinsip syariah maka masyarakat berminat dan akan
berminat menggunakan bank syariah yang ada di Kota Palangka Raya.
Tabel 4. 13 Hubungan Agama Responden dengan Variabel Minat
Item Pertanyaan Top Two Boxes (%)
Total Islam Kristen Katholik Hindu
A26 51,6 6 0,4 1,2 59,2
A27 52 6 0,4 1,2 59,6
A28 54,4 2,8 0,8 0,8 58,8
A29 50,4 2,4 0,4 1,6 54,8
A30 45,2 2 0,4 0,8 48,4
Rata-Rata 50,72 3,84 0,48 1,12 56,16
Sig. Pearson Chi-Square = 0,000 pada alpha 0,1
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS
C. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Produk (Product)
Pengujian validitas dan reliabilitas untuk variabel “Produk” dapat dilihat
pada tabel 4.14 berikut dibawah ini:
Tabel 4. 14 Validitas dan Reliabilitas Variabel Produk
Latent
Variable
2nd
Order Manifest
Variable
Standardized
Loading
Factors
(SLF)
≥ 0,50
Standar
d Errors Ket
Reliabilitas
Latent
Variable
CR
≥0,70
VE
≥0,50
Variabel
Produk
(Product)
Unggul A1 0,64 0,59 Valid
0,93 0,72
A2 0,82 0,32 Valid
Ragam A3 0,94 0,12 Valid
Manfaat A4 0,92 0,16 Valid
Jaminan A5 0,88 0,22 Valid
Sumber: Output Lisrel hasil olahan peneliti
Dapat dilihat bahwa nilai Standardized Loading Factors pada masing-
masing manifest variable untuk variabel produk yaitu A1, A2, A3, A4 dan
114
A5 adalah 0,64, 0,82, 0,94, 0,92, dan 0,88 dan uji validitas untuk variabel
produk dapat dipenuhi oleh kelima manifest variable tersebut karena telah
melebihi batas persyaratan SLF ≥ 0,50, sehingga variabel produk dapat
dikatakan valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai
construct reliability (CR) pada tabel yaitu 0,93 ≥ 0,70. Hal ini berarti
membuktikan bahwa variabel produk telah lolos uji reliabilitas dan memiliki
konsistensi di tiap manifest variable. Sedangkan variance extracted (VE)
adalah 0,72 ≥ 0,50 yang berarti menunjukkan bahwa nilai variance
extracted (VE) turut memperkuat reliabilitas dan hal ini merupakan hasil
yang baik untuk variabel produk.
2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Harga (Price)
Pengujian validitas dan reliabilitas untuk variabel “Harga (Price)” dapat
dilihat pada tabel 4.15 berikut dibawah ini:
Tabel 4. 15 Validitas dan Reliabilitas Variabel Harga
Latent
Variable
Manifest
Variable
Standardized
Loading
Factors
(SLF)
≥ 0,50
Standard
Errors Keterangan
Reliabilitas
CR
≥0,70
VE
≥0,50
Variabel
Harga
(Price)
A6 0,57 0,67 Valid
0,75 0,50 A7 0,80 0,36 Valid
A8 0,74 0,45 Valid
Sumber: Output Lisrel hasil olahan peneliti
Dapat dilihat bahwa nilai Standardized Loading Factors pada masing-
masing manifest variable untuk variabel harga (price) yaitu A6, A7 dan A8
adalah 0,57, 0,80, dan 0,74 dan uji validitas untuk variabel harga (price)
dapat dipenuhi oleh ketiga manifest variable tersebut telah melebihi batas
persyaratan SLF ≥ 0,50, sehingga variabel harga (price) dapat dikatakan
115
valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai construct
reliability (CR) pada tabel yaitu 0,75 ≥ 0,70. Hal ini berarti membuktikan
bahwa variabel harga (price) telah lolos uji reliabilitas dan memiliki
konsistensi di tiap manifest variable. Sedangkan variance extracted (VE)
adalah 0,50 ≥ 0,50 yang berarti menunjukkan bahwa nilai variance
extracted (VE) turut memperkuat reliabilitas dan hal ini merupakan hasil
yang baik untuk variabel harga (price).
3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Promosi
Pengujian validitas dan reliabilitas untuk variabel “Promosi” dapat dilihat
pada tabel 4.16 berikut dibawah ini:
Tabel 4. 16 Validitas dan Reliabilitas Variabel Promosi
Latent
Variable
2nd
Order
Manifest
Variable
Standardized
Loading
Factors
(SLF)
≥ 0,50
Standard
Errors Ket
Reliabilitas
Latent
Variable
CR
≥
0,70
VE
≥
0,50
Variabel
Promosi
(Promotion)
Periklanan A9 0,59 0,65 Valid
0,92 0,61
Promosi
Penjualan
A10 0,85 0,28 Valid
A11 0,86 0,26 Valid
A12 0,78 0,40 Valid
Hubungan
Masyarakat
A13 0,85 0,27 Valid
A14 0,85 0,27 Valid
Pemasaran
langsung A15 0,66 0,56 Valid
Sumber: Output Lisrel hasil olahan peneliti
Dapat dilihat bahwa nilai Standardized Loading Factors pada masing-
masing manifest variable untuk variabel promosi yaitu A9, A10, A11, A12,
A13, A14 dan A15 adalah 0,59, 0,85, 0,86, 0,78, 0,85, 0,85 dan 0,66 dan uji
validitas untuk variabel promosi dapat dipenuhi oleh ketujuh manifest
variable tersebut telah melebihi batas persyaratan SLF ≥ 0,50, sehingga
variabel promosi dapat dikatakan valid. Pengujian reliabilitas dilakukan
116
dengan melihat nilai construct reliability (CR) pada tabel yaitu 0,92 ≥ 0,70.
Hal ini berarti membuktikan bahwa variabel promosi telah lolos uji
reliabilitas dan memiliki konsistensi di tiap manifest variable. Sedangkan
variance extracted (VE) adalah 0,61 ≥ 0,50 yang berarti menunjukkan
bahwa nilai variance extracted (VE) turut memperkuat reliabilitas dan hal
ini merupakan hasil yang baik untuk variabel promosi.
4. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Lokasi (Place)
Pengujian validitas dan reliabilitas untuk variabel “Lokasi” dapat dilihat
pada tabel 4.17 berikut dibawah ini:
Tabel 4. 17 Validitas dan Reliabilitas Variabel Lokasi
Latent
Variable
Manifest
Variable
Standardized
Loading Factors
(SLF)
≥ 0,50
Standard
Errors Ket
Reliabilitas
CR ≥
0,70
VE ≥
0,50
Variabel
Lokasi
(Place)
A16 0,80 0,36 Valid
0,88 0,59
A17 0,80 0,37 Valid
A18 0,81 0,34 Valid
A19 0,67 0,56 Valid
A20 0,75 0,44 Valid
Sumber: Output Lisrel hasil olahan peneliti
Dapat dilihat bahwa nilai Standardized Loading Factors pada masing-
masing manifest variable untuk variabel lokasi yaitu A16, A17, A18, A19
dan A20 adalah 0,80, 0,80, 0,81, 0,67 dan 0,75 dan uji validitas untuk
variabel lokasi dapat dipenuhi oleh kelima manifest variable tersebut telah
melebihi batas persyaratan SLF ≥ 0,50, sehingga variabel lokasi dapat
dikatakan valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai
construct reliability (CR) pada tabel yaitu 0,88 ≥ 0,70. Hal ini berarti
membuktikan bahwa variabel lokasi telah lolos uji reliabilitas dan memiliki
konsistensi di tiap manifest variable. Sedangkan variance extracted (VE)
117
adalah 0,59 ≥ 0,50 yang berarti menunjukkan bahwa nilai variance extracted
(VE) turut memperkuat reliabilitas dan hal ini merupakan hasil yang baik
untuk variabel lokasi.
5. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Persepsi
Pengujian validitas dan reliabilitas untuk variabel “Persepsi” dapat dilihat
pada tabel 4.18 berikut dibawah ini:
Tabel 4. 18 Validitas dan Reliabilitas Variabel Persepsi
Latent
Variable
2nd
Order
Manifest
Variable
Standardized
Loading
Factors
(SLF)
≥ 0,50
Standard
Errors Ket
Reliabilitas
Latent
Variable
CR
≥0,70
VE
≥0,50
Variabel
Persepsi
Bunga Bank
A21 0,82 0,33 Valid
0,91 0,67
A22 0,94 0,12 Valid
A23 0,91 0,18 Valid
Sistem Bagi
Hasil A24 0,78 0,39 Valid
Produk
Bank
Syariah
A25 0,58 0,66 Valid
Sumber: Output Lisrel hasil olahan peneliti
Dapat dilihat bahwa nilai Standardized Loading Factors pada masing-
masing manifest variable untuk variabel persepsi yaitu A21, A22, A23,
A24 dan A25 adalah 0,82, 0,94, 0,91, 0,78 dan 0,58 dan uji validitas untuk
variabel persepsi dapat dipenuhi oleh kelima manifest variable tersebut telah
melebihi batas persyaratan SLF ≥ 0,50, sehingga variabel persepsi dapat
dikatakan valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai
construct reliability (CR) pada tabel yaitu 0,91 ≥ 0,70. Hal ini berarti
membuktikan bahwa variabel persepsi telah lolos uji reliabilitas dan
memiliki konsistensi di tiap manifest variable. Sedangkan variance
extracted (VE) adalah 0,67 ≥ 0,50 yang berarti menunjukkan bahwa nilai
118
variance extracted (VE) turut memperkuat reliabilitas dan hal ini
merupakan hasil yang baik untuk variabel persepsi.
6. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Minat
Pengujian validitas dan reliabilitas untuk variabel “Minat” dapat dilihat pada
tabel 4.19 berikut dibawah ini:
Tabel 4. 19 Validitas dan Reliabilitas Variabel Minat
Latent
Variable
2nd
Order
Manifest
Variable
Standardized
Loading
Factors
(SLF)
≥ 0,50
Standard
Errors Ket
Reliabilitas
Latent
Variable
CR
≥
0,70
VE
≥
0,50
Variabel
Minat
Mencari
Informasi
A26 0,86 0,26
Valid
0,95 0,79
A27 0,81 0,34
Valid
Kesediaan
untuk
menggunakan
A28 0,88 0,22
Valid
A29 0,98 0,04 Valid
A30 0,90 0,20 Valid
Sumber: Output Lisrel hasil olahan peneliti
Dapat dilihat bahwa nilai Standardized Loading Factors pada masing-
masing manifest variable untuk variabel minat yaitu A26, A27, A28, A29
dan A30 adalah 0,86, 0,81, 0,88, 0,98 dan 0,90 dan uji validitas untuk
variabel minat dapat dipenuhi oleh kelima manifest variable tersebut telah
melebihi batas persyaratan SLF ≥ 0,50, sehingga variabel minat dapat
dikatakan valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai
construct reliability (CR) pada tabel yaitu 0,95 ≥ 0,70. Hal ini berarti
membuktikan bahwa variabel minat telah lolos uji reliabilitas dan memiliki
konsistensi di tiap manifest variable Sedangkan variance extracted (VE)
adalah 0,79 ≥ 0,50 yang berarti menunjukkan bahwa nilai variance
119
extracted (VE) turut memperkuat reliabilitas dan hal ini merupakan hasil
yang baik untuk variabel minat.
D. Uji Kecocokan Keseluruhan Model (Goodness of Fit)
Pada peneltian ini, peneliti menggunakan Structural Equation Modeling
(SEM) yang terdapat dalam program Lisrel dimana metode ini menguji secara
bersama-sama model yang terdiri dari variabel independent dan variabel
dependen. Setelah lolos pengujian validitas dan reliabilitas dengan model
CFA, maka tahap selanjutnya adalah menganalisis kecocokan data dengan
model secara keseluruhan atau dalam Lisrel disebut Goodness of Fit (GOF).
Pengujian ini akan mengevaluasi apakah model yang dihasilkan merupakan
model fit atau tidak. Analisis kecocokan keseluruhan model dapat dilihat dari
angka statistic sebagai berikut, yaitu:
Tabel 4. 20 Hasil Keseluruhan Model (Goodness of Fit)
Ukuran GOF Hasil Estimasi Kriteria Kesimpulan
Statistics X2 df = 174
X2 = 105,374
0 ≤ X2 ≤ 2df
2df < X2 ≤ 3df
Fit
p-Value 0,99998 0,05 ≤ p ≤ 1,00
0,01 < p ≤ 0,05
Fit
RMSEA 0,000 RMSEA ≤ 0,08
RMSEA ≤ 0,05
Fit
ECVI 1,492 Harus lebih kecil
dari saturated
ECVI (2,394)
Fit
Model AIC 221,549 Harus lebih kecil
dari saturated
AIC (462)
Fit
Model CAIC 464,817 Harus lebih kecil
dari saturated
CAIC (1447,875)
Fit
NFI 0,952 NFI > 0,90
0,80 < NFI <
0,90
Fit
TLI atau NNFI 1,042 0,80 < TLI < Fit
120
0,90
PNFI 0,789 Harus kecil
Sumber: Data diolah output Lisrel
Tabel 4.20 (Lanjutan)
Ukuran GOF Hasil Estimasi Kriteria Kesimpulan
CFI 1,000 CFI > 0,97
0,90 < CFI <
0,97
Fit
IFI 1,034 IFI > 0,90
0,80 < RFI <
0,90
Fit
RFI 0,942 RFI > 0,90
0,80 < RFI <
0,90
Fit
CN 404,520 CN > 200 Fit
SRMR 0,0463 SRMR ≤ 0,05
0,10 < SRMR
< 0,05
GFI 0,950 GFI > 0,90
0,80 < GFI <
0,90
Fit
AGFI 0,933 AGFI > 0,89
0,80 < RFI <
0,89
Fit
PGFI 0,715 PGFI > 0,5 Fit
Sumber: Data diolah output Lisrel
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa:
Nilai Chi-square yaitu 105,374 dan p-value = 0,99998 > 0,05. Hasil
tersebut menunjukkn bahwa kecocokan baik (fit) karena syarat model
yaitu jika nilai Chi-square kecil dan p-value > 0,05 terpenuhi.
Nilai RMSEA yaitu 0,000 yang berarti kecocokan model adalah baik (fit)
dan 90% confidence internal dari RMSEA (0,0 ; 0,0), dan nilai RMSEA
memiliki ketepatan yang baik. Nilai RMSEA yang baik adalah ≤ 0,05
close fit dan 0,05 < RMSEA ≤ 0,08 good fit. Sedangkan jika nilai RMSEA
121
antara 0,08 sampai 0,10 adalah marginal fit dan > 0,10 menunjukkan poor
fit.
Setelah itu dilakukan analisis ECVI sebagai perbandingan model dan
semakin kecil nilai ECVI sebuah model maka semakin baik tingkat
kecocokannya. Pengujian kecocokan model dapat dilihat dengan
menggunakan nilai ECVI saturated dan ECVI independent. Nilai ECVI
model diketahui yaitu sebesar 1,492; ECVI saturated model 2,394; dan
ECVI independent model 11,633.
AIC juga digunakan sebagai perbandingan model. Nilai AIC model yang
dihasilkan adalah 221,549; nilai AIC saturated model 462,000; dan nilai
AIC independence model 2245,249. Dapat dilihat bahwa AIC model lebih
dekat ke AIC saturated model dibandingkan ke AIC independence model,
maka kecocokan keseluruhan model dikatakan baik.
CAIC dapat juga digunakan sebagai perbandingan model dengan
membandingkan nilai CAIC model dengan saturated CAIC dan
independence CAIC. Nilai CAIC model adalah 464,817; nilai CAIC
saturated 1447,875; dan nilai CAIC independence 2334,874. Hasil
tersebut membuktikan bahwa nilai CAIC model lebih dekat ke saturated
CAIC dibandingkan dengan independence CAIC, sehingga dapat
dikatakan bahwa kecocokan keseluruhan model adalah baik.
Nilai NFI = 0,952; nilai NFI berada pada interval NFI ≥ 0,90, maka
kecocokan keseluruhan model adalah baik. Kriteria kecocokan model
122
untuk parameter NFI adalah ≥ 0,90 berarti baik dan kecocokan yang
sedang ditandai oleh 0,8 ≤ GFI/AGFI < 0,90.
Nilai NNFI =1,042 ≥ 0,90 maka kecocokan keseluruhan model adalah
baik.
CFI = 1,000 ≥ 0,90, maka kecocokan keseluruhan model adalah baik.
IFI = 1,034 ≥ 0,90, maka kecocokan keseluruhan model adalah baik.
RFI = 0,942 ≥ 0,90, maka kecocokan keseluruhan model adalah baik.
Nilai Standardized RMR = 0,0463 < 0,05 menunjukkan bahwa kecocokan
keseluruhan model yang bail, karena nilai RMR ≤ 0,05.
Nilai GFI yaitu sebesar 0,950 sehingga kecocokan model baik. Dan nilai
AGFI adalah 0,933 yang berarti sama dengan GFI yaitu kecocokan model
yang baik. Nilai kecocokan model yang baik untuk parameter GFI dan
AGFI adalah ≥ 0,90 dan nilai 0,8 < GFI/AGFI ≤ 0,90 adalah marginal fit.
Nilai PGFI yaitu sebesar 0,715 sehingga menunjukkan kecocokan model
baik, karena nilai PGFI > 0,5.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil uji kecocokan
keseluruhan model adalah baik.
E. Uji Pengaruh Product (produk), Price (harga), Promotion (promosi), Place
(lokasi) terhadap Persepsi dan Minat
Setelah peneliti melakukan uji kecocokan keseluruhan model, maka tahap
selanjutnya adalah menguji pengaruh hubungan antara variabel pada model
struktural. Pengujian model dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengujian
hipotesis, hubungan secara langsung dan tidak langsung antara variabel
123
produk, harga, promosi, lokasi terhadap persepsi dan minat masyarakat
terhadap perbankan syariah.
1. Pengujian Hipotesis
Dengan pengujian ini akan diketahui apakah hipotesis model
penelitian diterima atau ditolak. Hasil uji hipotesis terlihat dari printed
output hasil proses syntax dalam rumus persamaan olahan peneliti dan
juga terdapat pada path diagram. Pada hubungan yang signifikan nilai t-
value harus lebih besar dari pada t-tabel. Hubungan yang signifikan akan
ditandai dengan t-value yang berwarna hitam pada path diagram dengan
nilai ≥ 1,96. Sedangkan hubungan yang tidak signifikan ditandai dengan t-
value berwarna merah pada path diagram dengan nilai di bawah 1,96.
Penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan 95% dengan batas t-
value 1,96. Dalam uji validitas dan reliabilitas sebelum melakukan
pengujian model, seluruh variabel dalam penelitian telah lulus uji validitas
dan reliabilitas. Berikut di bawah ini adalah path diagram hasil uji
hipotesis model:
124
Gambar 4. 1 Structural Model T-Value
Sumber: Output Lisrel hasil olahan peneliti
Note: *Nilai t-value ≥ 1,96 adalah signifikan
Gambar 4. 2 Structural Model Estimasi
Sumber: Output Lisrel hasil olaha peneliti
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan sebelumnya, dua
dari Sembilan hipotesis penelitian membuktikan adanya hubungan
125
signifikan pada tingkat keyakinan 95% dengan t-value > 1,96. Secara
umum, tabel 4.21 adalah kesimpulan hasil uji hipotesis dan disertai
estimasi koefisien regresi yang tidak distrandarisasikan. Hasil tabel 4.21
menandakan hubungan variabel independent terhadap variabel dependent
tarkait di gambar 4.1 dan 4.2 sebagai hasil pengukuran struktural.
Tabel 4. 21 Kesimpulan Uji Hipotesis Hipotesis Path t-value Estimasi Hasil
H1 Product → Persepsi 2,87 0,87 Diterima
H2 Price → Persepsi - 0,70 - 0,20 Ditolak
H3 Promotion → Persepsi - 0,53 - 0,09 Ditolak
H4 Place → Persepsi - 0,04 - 0,01 Ditolak
H5 Persepsi → Minat 2,82 0,71 Diterima
H6 Product → Minat 0,02 0,01 Ditolak
H7 Price → Minat 0,25 0,07 Ditolak
H8 Promotion → Minat 1,21 0,20 Ditolak
H9 Place → Minat 0,85 0,13 Ditolak
Sumber : Output Lisrel hasil olahan peneliti
Berikut dibawah ini adalah penjelasan analisis secara mendalam dari
masing-masing hipotesis:
a. Hipotesis Pertama
Dapat dilihat dari path diagram dan tabel diatas, berdasarkan hasil
pengujian hubungan untuk hipotesis H1 yaitu mempunyai pengaruh
positif secara langsung antara produk terhadap persepsi yang
memperlihatkan angka warna hitam dan nilai t-value > 1,96. Nilai t-
value yang dihasilkan adalah 2,87 (tingkat keyakinan 95%) yang
berarti membuktikan bahwa memang terdapat korelasi yang signifikan
atau hubungan positif antara produk terhadap persepsi. Sehingga
hipotesis H1 diterima. Nilai estimasi yang ditunjukkan yaitu 0,87, yang
menandakan bahwa variabel product (produk) adalah 0,87 signifikan
126
dalam hubungannya menuju persepsi masyarakat pada bank syariah.
Dari kedua hasil tersebut, terdapatnya hubungan positif yang signifikan
diantara kedua variabel tersebut.
b. Hipotesis Kedua
Kemudian hasil dari path diagram dan tabel diatas pengujian
hubungan untuk hipotesis H2, menyatakan bahwa tidak mempunyai
pengaruh positif secara langsung antara price (harga) terhadap persepsi
yang diperlihatkan pada t-value yaitu -0,70 (tingkat keyakinan 95%)
dengan angka berwarna merah, yang berarti nilai t-value < 1,96
sehingga menunjukkan bahwa H2 tidak terbukti atau ditolak. Hal ini
menandakan bahwa hubungan yang ada pada H2 adalah ditolak. Nilai
estimasi yang ditunjukkan yaitu -0,20, yang menandakan bahwa
variabel price (harga) adalah -0,20 tidak signifikan dalam
hubungannya menuju persepsi masyarakat pada bank syariah. Dari
kedua hasil tersebut tidak terdapat hubungan yang positif dan tidak
signifikan diantara kedua variabel tersebut.
c. Hipotesis Ketiga
Kemudian pengujian untuk hipotesis H3 hasil dati path diagram dan
tabel diatas yaitu menyatakan bahwa tidak mempunyai pengaruh
positif secara langsung antara promotion (promosi) terhadap persepsi
yang memperlihatkan bahwa nilai t-value -0,53 (tingkat keyakinan
95%) dengan angka berwarna merah, yang berarti nilai t-value < 1,96
sehingga menunjukkan bahwa H3 tidak terbukti atau ditolak. Hal ini
127
menandakan bahwa hubungan yang ada pada H3 adalah ditolak. Nilai
estimasi yang ditunjukkan yaitu -0,09, yang menandakan bahwa
variabel promotion (promosi) adalah -0,09 tidak signifikan dalam
hubungannya menuju persepsi masyarakat pada bank syariah. Dari
kedua hasil tersebut tidak terdapat hubungan yang positif dan tidak
signifikan diantara kedua variabel tersebut.
d. Hipotesis Keempat
Kemudian pengujian untuk hipotesis H4 yaitu tidak mempunyai
pengaruh positif secara langsung antara place (lokasi) terhadap
persepsi dan dapat dilihat pada nilai t-value -0,04 (tingkat keyakinan
95%) dengan angka berwarna merah, yang berarti nilai t-value < 1,96
sehingga menunjukkan bahwa H4 ditolak. Nilai estimasi yang
ditunjukkan yaitu -0,01 yang menandakan bahwa variabel place
(lokasi) adalah -0,01 tidak signifikan dalam hubungannya menuju
persepsi masyarakat pada bank syariah. Dari kedua hasil tersebut tidak
terdapat hubungan yang positif dan tidak signifikan diantara kedua
variabel tersebut.
e. Hipotesis Kelima
Pada pengujian untuk hipotesis H5 mempunyai pengaruh positif secara
langsung antara persepsi terhadap minat dan dapat dilihat pada nilai t-
value 2,82 (tingkat keyakinan 95%) dengan angka bewarna hitam,
yang berarti nilai t-value > 1,96 sehingga menunjukkan bahwa H5
diterima. Nilai estimasi yang ditunjukkan yaitu 0,71, yang menandakan
128
bahwa variabel persepsi adalah 0,71 signifikan dalam hubungannya
menuju minat masyarakat pada bank syariah. Dari kedua hasil tersebut,
terdapatnya hubungan positif yang signifikan diantara kedua variabel
tersebut.
f. Hipotesis Keenam
Pada pengujian untuk hipotesis H6 dapat dilihat bahwa variabel
product (produk) terhadap minat dengan nilai t-value 0,02 (tingkat
keyakinan 95%) dan nilai estimasi sebesar 0,01, maka dengan nilai t-
value yang lebih kecil dari t-tabel pada taraf signifikansi 5% atau t-
tabel = 1,96 (0,02 < 1,96) sehingga dapat disimpulkan bahwa H6
ditolak. Karena variabel product (produk) secara langsung memiliki
pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap minat.
g. Hipotesis Ketujuh
Pada pengujian untuk hipotesis H7 dapat dilihat bahwa variabel price
(harga) terhadap minat dengan nilai t-value 0,25 (tingkat keyakinan
95%) dan nilai estimasi sebesar 0,07, maka dengan nilai t-value yang
lebih kecil dari t-tabel pada taraf signifikansi 5% atau t-tabel = 1,96
(0,25 < 1,96) sehingga dapat disimpulkan bahwa H7 ditolak. Karena
variabel price (harga) secara langsung memiliki pengaruh positif
namun tidak signifikan terhadap minat.
h. Hipotesis Kedelapan
Pada pengujian untuk hipotesis H8 dapat dilihat bahwa variabel
promotion (promosi) terhadap minat dengan nilai t-value 1,21 (tingkat
129
keyakinan 95%) dan nilai estimasi sebesar 0,20, maka dengan nilai t-
value yang lebih kecil dari t-tabel pada taraf signifikansi 5% atau t-
tabel = 1,96 (1,21 < 1,96) sehingga dapat disimpulkan bahwa H8
ditolak. Karena variabel promotion (promosi) secara langsung
memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap minat.
i. Hipotesis Kesembilan
Pada pengujian untuk hipotesis H9 dapat dilihat bahwa variabel place
(lokasi) terhadap minat dengan nilai t-value 0,85 (tingkat keyakinan
95%) dan nilai estimasi sebesar 0,13, maka dengan nilai t-value yang
lebih kecil dari t-tabel pada taraf signifikansi 5% atau t-tabel = 1,96
(0,85 < 1,96) sehingga dapat disimpulkan bahwa H9 ditolak. Karena
variabel place (lokasi) secara langsung memiliki pengaruh positif
namun tidak signifikan terhadap minat.
2. Pengaruh Langsung (DCE), Tidak langsung (ICE) dan Pengaruh Total
(TCE)
Pada penelitian ini selain pengaruh langsung, pada model SEM di atas
memiliki Pengaruh Tidak Langsung dan Pengaruh Total. Keseluruhan
pengaruh yang terdapat pada model SEM dapat dijelaskan dengan tabel
berikut ini:
130
Tabel 4. 22 Hasil Pengaruh Langsung (DCE), Tidak Langsung (ICE) dan
Pengaruh Total (TCE)
Jalur DCE ICE Melalui
TCE Persepsi
Produk terhadap Persepsi 0,87 - 0,87
Produk terhadap Minat 0,01 0,0071 0,0171
Harga terhadap Persepsi -0,20 - -0,20
Harga terhadap Minat 0,07 0,0497 0,1197
Promosi terhadap Persepsi -0,09 - -0,09
Promosi terhadap Minat 0,20 0,142 0,342
Lokasi terhadap Persepsi -0,01 - -0,01
Lokasi terhadap Minat 0,13 0,0923 0,2223
Persepsi terhadap Minat 0,71 - 0,71
Sumber : Data diolah berdasarkan output Lisrel
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel product (produk), price
(harga), promotion (promosi), place (lokasi) berpengaruh positif terhadap
minat dengan persepsi sebagai variabel intervening. Dari tabel di atas
dapat disimpulkan yaitu:
a. Product (produk) pengaruh langsung terhadap persepsi sebesar 0,87.
b. Product (produk) pengaruh langsung terhadap minat sebesar 0,01.
c. Product (produk) pengaruh tidak langsung terhadap minat sebesar
0,0071.
d. Price (harga) pengaruh langsung terhadap persepsi sebesar -0,20.
e. Price (harga) pengaruh langsung terhadap minat sebesar 0,07.
f. Price (harga) pengaruh tidak langsung terhadap minat sebesar 0,0497.
g. Promotion (promosi) pengaruh langsung terhadap persepsi sebesar -
0,09.
h. Promotion (promosi) pengaruh langsung terhadap minat sebesar 0,20.
131
i. Promotion (promosi) pengaruh tidak langsung terhadap minat sebesar
0,142.
j. Place (lokasi) pengaruh langsung terhadap persepsi sebesar -0,01.
k. Place (lokasi) pengaruh langsung terhadap minat sebesar 0,13.
l. Place (lokasi) pengaruh tidak langsung terhadap minat sebesar 0,0923.
m. Persepsi pengaruh lansung terhadap minat sebesar 0,71.
F. Pembahasan
1. Hasil Analisis Korelasi Profil Responden terhaadap Variabel Persepsi dan
Minat
Berdasarkan hasil persentase dari top two boxes yang didapatkan
menggunakan tabulasi silang dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata
yang paling tinggi dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. 23 Hasil Keseluruhan Top Two Boxes
S
u
m
b
e
r
:
D
a
t
a
d
i
o
l
a
h berdasarkan output SPSS
Kategori Variabel Hasil Top Two Boxes
Signifikansi Indikator Persentase
Jenis Kelamin
Persepsi
Laki-laki 43,04 0,225
Usia 21-25 Tahun 19,2 0,000
Pekerjaan Lainnya 16,48 0,000
Pendapatan Rp. 1.000.000 - Rp. 4.000.000 36,48 0,076
Pendidikan S1 35,12 0,285
Agama Islam 67,76 0,000
Jenis Kelamin
Minat
Laki-laki 31,52 0,280
Usia 21-25 Tahun 14,72 0,016
Pekerjaan Lainnya 12,32 0,013
Pendapatan Rp. 1.000.000 - Rp. 4.000.000 26,08 0,114
Pendidikan S1 28,8 0,000
Agama Islam 50,72 0,000
132
Berdasarkan dari hasil keseluruhan top two boxes diatas yaitu
hubungan antara karakteristik responden terhadap persepsi masyarakat
pada bank syariah dan hubungan antara karakteristik responden terhadap
minat masyarakat pada bank syariah.
Dari hasil diatas menunjukkan bahwa karakteristik jenis kelamin
responden tidak mempengaruhi persepsi dan minat responden untuk
menggunakan bank syariah. Pada penelitian ini responden laki-laki lebih
dominan dari responden perempuan. Karena pada data yang ada pada BPS
Kota Palangka Raya menunjukkan bahwa jumlah laki-laki lebih banyak
dibandingkan jumlah perempuan.
Selanjutnya dari hasil pada tabel diatas menunjukkan pada
karakteristik usia responden berpengaruh pada persepsi masyarakat dan
tidak berpengaruh pada minat masyarakat untuk menggunakan bank
syariah. Karena pada usia produktif sudah bisa menilai atau menanggapi
atau memiliki persepsi yang baik pada suatu objek yang dilihat, yaitu
seperti pada perbankan syariah yang ada di Kota Palangka Raya.
Sedangkan karakteristik usia tidak mempengaruhi minat masyarakat untuk
menggunakan bank syariah, karena minat seseorang untuk menggunakan
suatu objek yaitu bank syariah tidak tergantung pada usia produktif.
Kemudian pada karakteristik pekerjaan responden memiliki pengaruh
pada persepsi masayarakat dan tidak mempengaruhi minat masyarakat
untuk menggunakan bank syariah.
133
Berdasarkan karakteristik pendapatan responden tidak mempengaruhi
persepsi, karena dari hasil lapangan yang saya dapat bahwa berapapun
penghasilan mereka, mereka tetap memberikan persepsi atau menilai
bahwa bank syariah itu cukup baik. Sedangkan pendapatan responden juga
tidak mempengaruhi minat masyarakat untuk menggunakan bank syariah,
karena sebagian dari masyarakat berpendapat bahwa mereka tidak
memiliki dana lebih untuk mereka menggunakan bank syariah. sedangkan
sebagian dari masyarakat yang sudah menggunakan bank syariah mereka
mengatakan bahwa mereka menggunakan bank syariah bukan karena
memiliki dana lebih tapi tuntutan dari tempat mereka bekerja (seperti
pembayaran gaji, tunjangan dan lain-lain) dan terutama sebagaian
masyarakat Islam menggunakan karena untuk setoran Ibadah Haji.
Berdasarkan karakteristik pendidikan responden tidak mempengaruhi
persepsi masyarakat. Sedangkan Pendidikan responden mempengaruhi
minat masayarakat untuk menggunakan bank syariah.
Berdasarkan karakteristik agama responden mempengaruhi persepsi
dan minat masyarakat pada bank syariah, karena menurut mereka terutama
sebagaian umat Islam mengatakan bahwa dengan adanya bank syariah
cukup baik dan sesuai dengan prinsip ajaran agama.
2. Hasil Analisis Model Struktural
Pada penelitian ini menguji model struktural pengaruh langsung,
tidak langsung dan pengaruh total yang dihasilkan oleh variabel product
(produk), price (harga), promotion (promosi), dan place (lokasi) terhadap
134
persepsi dan minat masyarakat pada bank syariah. berdasarkan hasil
pengujian struktural pengaruh langsung dari sembilan hipotesis terdapat
dua hipotesis yang diterima dan tujuh hipotesis yang ditolak. Dua hipotesis
yang diterima tersebut memiliki koefisien estimasi pengujian positif serta
t-value yang signifikan (t-value > t-tabel), hipotesis yang diterima yaitu
H1 merupakan pengaruh product (produk) terhadap persepsi dengan nilai
estimasi = 0,87 dan t-value = 2,87 dan H5 merupakan pengaruh persepsi
terhadap minat dengan nilai estimasi = 0,71 dan t-value = 2,82. Dan tujuh
hipotesis yang ditolak memiliki koefisien yang rendah negative dan positif
dan nilai t-value yang tidak signifikan yaitu hipotesis H2 yang menguji
pengaruh price (harga) terhadap persepsi dengan estimasi = - 0,20 dan t-
value = - 0,70; hipotesis H3 yang menguji pengaruh promotion (promosi)
terhadap persepsi dengan nilai estimasi = - 0,09 dan t-value = - 0,53;
hipotesis H4 yang menguji pengaruh place (lokasi) terhadap persepsi
dengan nilai estimasi = - 0,01 dan t-value = - 0,04; hipotesis H6 yang
menguji pengaruh product (produk) terhadap minat dengan nilai estimasi
= 0,01 dan t-value = 0,02; hipotesis H7 yang menguji pengaruh price
(harga) terhadap minat dengan nilai estimasi = 0,07 dan t-value = 0,25;
hipotesis H8 yang menguji pengaruh promotion (promosi) terhadap minat
dengan nilai estimasi = 0,20 dan t-value = 1,21 dan hipotesis H9 yang
menguji pengaruh place (lokasi) terhadap minat dengan nilai estimasi =
0,13 dan t-value = 0,85. Uraian lebih lanjut terkait hasil pengujian
terhadap model struktural tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
135
a. Pengaruh Product (Produk) terhadap Persepsi
Berdasarkan dari hasil diatas menunjukkan bahwa pengaruhnya
signifikan karena memiliki nilai t-hitung > 1,96 yakni sebesar 2,87.
Artinya Product (produk) berpengaruh terhadap persepsi. Hasil
penelitian ini didukung oleh penelitian Delta Khairunnisa (2014) yang
menunjukkan bahwa Product (produk) mempengaruhi persepsi.
b. Pengaruh Price (Harga) terhadap Persepsi
Berdasarkan dari hasil diatas menunjukkan bahwa tidak pengaruh
signifikan karena memiliki nilai t-hitung < 1,96 yakni sebesar - 0,70.
Artinya Price (harga) tidak berpengaruh terhadap persepsi. Karena
menurut sebagian masyarakat mengatakan bahwa dari sistem bagi
hasil, biaya administrasi dan biaya yang dikeluarkan untuk
menggunakan layanan keuangan bank syariah yang ada di Kota
Palangka Raya hampir sama dengan bank konvensional, dan nisbah
bagi hasil yang ditawarkan oleh bank syariah kurang menarik
dibandingkan dengan bank konvensioanl, terutama yang belum
menggunakan bank syariah. Walaupun sebagian masyarakat memiliki
persepsi seperti diatas namun tetap bertanggapan bahwa bank syariah
baik. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Delta Khairunnisa
(2014) yang menunjukkan bahwa Price (harga) tidak mempengaruhi
persepsi.
136
c. Pengaruh Promotion (Promosi) terhadap Persepsi
Berdasarkan dari hasil diatas menunjukkan bahwa tidak pengaruh
signifikan karena memiliki nilai t-hitung < 1,96 yakni sebesar - 0,53.
Artinya Promotion (promosi) tidak berpengaruh terhadap persepsi.
Oleh karena itu hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil
penelitian Delta Khairunnisa (2014) yang menunjukkan bahwa
promotion (promosi) berpengaruh terhadap persepsi.
Hasil penelitian di Kota Palangka Raya menunjukkan bahwa
promotion (promosi) tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi,
karena promosi yang dilakukan oleh bank syariah di Kota Palangka
Raya masih kurang meyakinkan masyarakat bahwa bank syariah itu
tidak menggunakan bunga tetapi melainkan menggunakan sistem bagi
hasil, lebih menguntungkan dan lebih berkah dibandingkan dengan
bank konvensional yang menggunakan sistem bunga.
d. Pengaruh Place (lokasi) terhadap Persepsi
Berdasarkan dari hasil diatas menunjukkan bahwa tidak berpengaruh
signifikan karena memiliki nilai t-hitung < 1,96 yakni sebesar - 0,04.
Artinya Place (lokasi) tidak berpengaruh terhadap persepsi. Karena
dari beberapa bank syariah yang ada di Kota Palangka Raya menurut
sebagian masyarakat lokasi bank syariah masih kurang terutama dalam
hal lahan parkir yang disediakan. Hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian Delta Khairunnisa (2014) yang menunjukkan bahwa Place
(lokasi) tidak mempengaruhi persepsi.
137
e. Pengaruh persepsi terhadap minat
Berdasarkan dari hasil diatas menunjukkan bahwa memiliki pengaruh
signifikan karena memiliki nilai t-hitung > 1,96 yakni sebesar 2,82.
Artinya persepsi berpengaruh terhadap minat masyarakat yang ada di
Kota Palangka Raya. Hasil penelitian didukung oleh penelitian Anita
Rahmawaty (2014) yang menunjukkan bahwa persepsi berpengaruh
terhadap minat masyarakat. Menurut Rahmawaty yaitu bahwa semakin
bagus persepsi masyarakat pada bank syariah maka akan
mempengaruhi minat masyarakat untuk menggunakan bank syariah.
f. Pengaruh Product (produk) terhadap Minat
Berdasarkan dari hasil diatas menunjukkan bahwa tidak berpengaruh
signifikan karena memiliki nilai t-hitung < 1,96 yakni sebesar 0,02.
Artinya product (produk) tidak berpegaruh terhadap minat. Karena
menurut sebagian masyarakat produk yang ditawarkan oleh bank
syariah kurang menarik dan hampir sama seperti bank konvensional.
Terutama pada produk pembiayaan, sebagian masyarakat merasa
bahwa pada produk pembiayaan tidak sesuai dengan apa yang
masyarakat harapkan pada produk yang ada di bank syariah. Karena
kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat pada produk bank
syariah. sehingga membuat masyarakat kurang berminat untuk
menggunakan bank syariah yang ada di Kota Palangka Raya. Dari hasil
penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Roni Andespa
138
(2017) yang menunjukkan bahwa variabel product (produk)
berpengaruh terhadap minat.
g. Pengaruh Price (harga) terhadap Minat
Berdasarkan dari hasil diatas menunjukkan bahwa tidak berpengaruh
signifikan karena memiliki nilai t-hitung < 1,96 yakni sebesar 0,25.
Artinya price (harga) tidak berpegaruh terhadap minat. Karena
menurut sebagian masyarakat bahwa untuk biaya administrasi, biaya
lain-lain yang ditawarkan oleh bank syariah hampir sama dengan bank
konvensional. Sedangkan untuk nisbah bagi hasil dalam produk
pembiayaan yang ditawarkan oleh bank syariah tidak begitu membuat
masyarakat tertarik untuk menggunakan bank syariah, karena menurut
sebagian masyarakat kurang jelas dan kurang memahami tentang
nisbah bagi hasil yang ditawarkan oleh bank syariah dan menurut
sebagian masyarakat nisbah bagi hasil yang ditawarkan tidak begitu
menguntungkan dibandingkan dengan bunga yang ditawarkan oleh
bank konvensional. Dari hasil penelitian ini bertolak belakang dengan
penelitian Roni Andespa (2017) yang menunjukkan bahwa variabel
price (harga) berpengaruh terhadap minat.
h. Pengaruh Promotion (promosi) terhadap Minat
Berdasarkan dari hasil diatas menunjukkan bahwa tidak berpengaruh
signifikan karena memiliki nilai t-hitung < 1,96 yakni sebesar 1,21.
Artinya promotion (promosi) tidak berpegaruh terhadap minat. Karena
masih kurangnya promosi yang dilakukan oleh bank syariah melalui
139
media, event-event yang diadakan, kegiatan-kegiatan amal, pegawai-
pegawai bank syariah, sehingga membuat masyarakat kurang
mengetahui dan kurang memahami tentang bank syariah. Dari hasil
penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Roni Andespa
(2017) yang menunjukkan bahwa variabel promotion (promosi)
berpengaruh terhadap minat.
i. Pengaruh Place (lokasi) terhadap Minat
Berdasarkan dari hasil diatas menunjukkan bahwa tidak berpengaruh
signifikan karena memiliki nilai t-hitung < 1,96 yakni sebesar 0,85.
Artinya place (lokasi) tidak berpegaruh terhadap minat. Karena
menurut sebagian masyarakat bahwa sebagian lokasi bank syariah yang
ada di Kota Palangka Raya itu kurang strategis, kurang terlihat dan
kurang diketahui oleh sebagian masyarakat karena kurangnya promosi
dari bank syariah kepada masyarakat yang ada di Kota Palangka Raya.
Dari hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Roni
Andespa (2017) yang menunjukkan bahwa variabel place (lokasi)
berpengaruh terhadap minat.
3. Tingkat Pemahaman, Persepsi dan Minat terhadap perbankan syariah
Untuk melihat tingkat pemahaman, persepsi dan minat masyarakat dengan
mengkategorikan rata-rata jawaban responden dengan menggunakan
interval kelas 0,8 kemudian di susun dengan kriteria rata-rata jawaban
responden yang disajikan berikut ini: 1,00-1,80: sangat rendah; 1,81-2,60:
rendah; 2,61-3,40: sedang; 3,41-4,20: tinggi; 4,21-5,00: sangat tinggi.
140
Berdasarkan hasil rata-rata jawaban responden dan hasil persentase dari top
two boxes yang didapatkan pada tabel dibawah ini sebagai berikut:
Tabel 4. 24 Pemahaman, Persepsi dan Minat
Kategori Mean Keterangan
Hasil Top Two
Boxes
Persentase
Pemahaman 3,38 Sedang 67,84
Persepsi 4,07 Tinggi 75,12
Minat 3,25 Sedang 56,16
Dari tabel diatas bahwa tingkat pemahaman masyarakat terhadap bank
syariah dengan rata-rata sebesar 3,38 yang artinya bahwa pemahaman
masyarakat sedang yang berarti pemahaman masyarakat tentang bank
syariah antara paham atau tidak paham tentang bank syariah yang ada di
Kota Palangka Raya dengan persentase yang didapat melalui top two
boxes sebesar 67,84%, walaupun rata-rata pemahaman masyarakat sedang
terhadap bank syariah tetapi rata-rata persepsi masyarakat terhadap bank
syariah tinggi yaitu dengan rata-rata sebesar 4,07 dengan persentase yang
didapat melalui top two boxes sebesar 75, 12%. Walaupun rata-rata
persepsi masyarakat tinggi terhadap bank syariah, namun minat
masyarakat masih sedang dengan rata-rata sebesar 3,25 yang artinya minat
masyarakat masih belum terlalu berminat untuk menggunakan bank
syariah dengan persentase didapat melalui top two boxes sebesar 56,16%.
141
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Persepsi msyarakat pada bank syariah tinggi. Walaupun persepsi
masyarakat tinggi pada bank syariah, namun minat masyarakat pada bank
syariah sedang, karena masih minimnya pemahaman, pengetahuan
masyarakat tentang produk yang ditawarkan oleh bank syariah dan
beberapa lokasi kantor cabang bank syariah yang ada di Kota Palangka
Raya. Selain itu masih kurangnya fasilitas pada bank syariah, terutama
kurang nyaman pada lahan parkir yang disediakan. Dengan demikian
membuat masyarakat masih kurang meminati untuk menggunakan bank
syariah yang ada di Kota Palangka Raya.
2. Tingkat pemahaman masyarakat pada perbankan syaiah di Kota Palangka
Raya sedang, karena masih kurangnya promosi dan pemahaman yang
diberikan oleh bank syariah kepada masyarakat. Sehingga membuat
masyarakat kurang memahami tentang produk, sistem dan manfaat yang
diberikan oleh bank syariah untuk masyarakat dan sebagian masyarakat
masih menganggap bahwa bank syariah hampir sama dengan bank
konvensional.
3. Faktor yang berpengaruh dan tidak berpengaruh terhadap persepsi dan
minat masyarakat pada bank syariah di Kota Palangka Raya secara
142
berurutan adalah variabel product (produk) terhadap persepsi memiliki
pengaruh; variabel price (harga) terhadap persepsi tidak memiliki
pengaruh; variabel promotion (promosi) terhadap persepsi tidak memiliki
pengaruh; variabel place (lokasi) terhadap persepsi tidak memiliki
pengaruh; variabel persepsi terhadap minat memiliiki pengaruh; variabel
product (produk) terhadap minat tidak memiliki pengaruh; variabel price
(harga) terhadap minat tidak memiliki pengaruh; variabel promotion
(promosi) terhadap minat tidak memiliki pengaruh; variabel place (lokasi)
terhadap minat tidak memiliki pengaruh..
4. Strategi marketing yang digunakan oleh bank syariah agar dapat menarik
minat masyarakat yang ada di Kota Palangka Raya untuk menggunakan
bank syariah yaitu pada masyarakat muslim dengan cara mendatangi
beberapa kegiatan keagamaan masyarakat dilingkungan bank syariah
tersebut, misalkan seperti pengajian-pengajian yang diadakan disekitar
lingkungan tersebut. Sedangkan pada masyarakat non muslim, pihak bank
syariah dengan cara memberikan penjelasan dan pemahaman secara
rasional, masuk akal dan manfaat dari produk yang ada di bank syariah.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti ingin memberikan saran sebaga berikut:
1. Diharapkan bank syariah di Kota Palangka Raya bisa memperbanyak
promosi secara langsung, tatap muka pada masyarakat, promosi melalui
media social, media masa, media cetak dan lebih sering mengikuti event-
event yang diadakan oleh di Kota Palangka Raya dan pemerintahan Kota
143
Palangka Raya. Bank syariah harus lebih sering lagi untuk
mensosialisasikan tentang bank syariah kepada masyarakat secara umum.
Agar masyarakat lebih berminat untuk menggunakan bank syariah
dibandingkan bank konvensional.
2. Diharapkan beberapa bank syariah yang ada di Kota Palangka Raya
memperluas lahan parkir agar masyarakat apabila menjadi nasabah merasa
nyaman dan aman.
3. Untuk penelitian selanjutnya dapat meneliti dengan capukan penelitian
yang lebih luas dan mendalam misalkan pada strategi pengembangan bisnis
pada perbankan syariah di Kota Palangka Raya agar masyarakat lebih
banyak yang berminat untuk menggunakan bank syariah.
C. Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa dari variabel produk
memiliki hubungan positif terhadap persepsi dan tidak memiliki hubungan
terhadap minat, sedangkan variabel harga, promosi dan lokasi tidak memiliki
hubungan terhadap persepsi dan minat. Dengan demikian dapat diartikan
bahwa persepsi dan minat masyarakat menggunakan bank syariah yang ada di
Kota Palangka Raya masih kurang. Hal ini dilihat dari segi produk menurut
sebagian masyarakat setuju dengan pandangan bahwa prinsip bagi hasil
mewakili praktik pada perbankan syariah, namun mereka tidak yakin tentang
manfaat penuh dari sistem itu, maka membuat masyarakat kurang berminat
untuk menggunakan bank syariah dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang
produk dan metode pembiayaan bank syariah, sehingga untuk saat ini membuat
144
sebagaian masyarakat hanya menggunakan rekening dan tabungan mereka
yang saat ini yaitu bank konvensional. Kurangnya promosi yang dilakukan
oleh bank syariah, juga membuat masyarakat kurangnya pemahaman,
pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap produk, sistem dan layanan
yang ditawarkan oleh perbankan syariah. Sedangkan dari segi lokasi yang
membuat masyarakat rendahnya persepsi dan minat untuk menggunakan bank
syariah karena lokasi kantor cabang yang kurang nyaman, terutama lahan
parkir yang disediakan pada beberapa bank syariah.
Walaupun persepsi dan minat sebagian masyakarat non nasabah masih
rendah dan kurang berminat untuk menggunakan bank syariah dikarenakan
berbagai tanggapan dan alasan masyarakat non nasabah tentang bank syariah
yang telah dijelaskan diatas. Meskipun persepsi dan minat sebagian masyarakat
non nasabah masih rendah dan kurang berminat unutk menggunakan bank
syariah, namun juga banyak dari masyarakat yang menjadi nasabah di bank
syariah dan bukan hanya masyarakat muslim tapi masyarakat non muslim yang
dengan jumlah nasabah non muslim yang cukup banyak menjadi nasabah
disalah satu bank syariah di Kota Palangka Raya tersebut yaitu sekitar 1266
orang pada awal tahun 2016. Dari sekian banyak jumlah nasabah non muslim
ini rata-rata mereka berminat atau tertarik menggunakan bank syariah yaitu
pada produk pembiayaan KPR yang ditawarkan oleh bank syariah yang ada di
Kota Palangka Raya. Dengan demikian dari pihak bank syariah harus lebih
banyak lagi melakukan promosi, memberikan pengetahuan, pemahaman,
berkerjasama dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait, agar masyarakat non
145
nasabah lebih banyak lagi yang menggunakan bank syariah, agar dapat
berdampak pada perkembangan bank syariah dan perekonomian di Kota
Palangka Raya dan sesuai dengan visi Kalteng yaitu menjadi Kalteng Berkah.
146
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Thamrin & Tantri. (2012). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali
Pers
Abdullah, Thamrin & Tantri. (2013). Manajemen Pemasaran. Cet. II. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Akbar Saeed, Syed Zulfiqar Ali Shah, Shahin Kalmadi. (2012). An Investigation
of User Perceptions of Islamic Banking Practices in the United Kingdom.
International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management,
Vol.5 Issue:4.
Amirin, Tatang M. (2011). Skala likert: Penggunaan dan Analisis Datanya.
http://tutorialterkini.blogspot.com/2013/04/skala-likert-menurut-para-ahli.html
(diakses pada 19 Februari 2019, 19.33 WIB.
Anshori, Muslich & Iswati, Sri. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif. Surabaya :
Airlangga University Press
Assauri, Sofyan. (2011). Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep, dan Strategi.
Jakarta: PT. Grafindo Persada
Astuti Tri dan Indah Mustikawati Rr. (2013). Pengaruh Persepsi Nasabah tentang
Tingkat Suku Bunga, Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat
Menabung Nasabah. Jurnal Nominal, Vol.II, No.I.
Prasetyo Bambang dan Lina Miftahul Janah, “Metode Peneltian Kuantitatif”
(Jakarta : Rajawali Press, 2011)
147
Butt I, Saleem N, Ahmed H, Altaf M, Jaffer K, dan Mahmood J. (2011). Barriers
to Adoption of Islamic Banking in Pakistan. Journal of Islamic Marketing,
Vol.2 Issue:3.
Ch, Asta Nugraha., Joko, Riyanto., & Imam, Gozali. (2017). Pengaruh Persepsi
dan Nilai Nasabah Terhadap Tingkat Kepercayaan Bank (Studi Pada Nasabah
BPR Syariah Di Kota Semarang). Media Ekonomi dan Manajemen.
Dachlan, Usman. (2014). Panduang Lengkap Structural Equation Modeling-
Tingkat Dasar. Semarang: Lentera Ilmu.
Daniel Ortega dan Anas Alhifni. (2017). Pengaruh Media Promosi Perbankan
Syariah Terhdap Minat Menabung Masyarakat Di Bank Syariah. Equilibrium:
Jurnal Ekonomi Syariah, Vol.5, No.1.
Delta Khairunnisa. (2014). Strategi Pemasaran Terhdap Persepsi Mahasiswa
Untuk Menabung Di Bank Syariah Pada Universitas Sriwijaya Palembang.
Jurnal Econo Sains, Vol.XII, No.2.
Durianto, Dermadi. (2001). Strategi Menaklukkan Pasar melalui Riset Ekuitas
dan Perilaku. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Fada, Kodun Abiah dan Bundi Wabekwa. (2012). People’s Perception Toward
Islamic Banking: A Field Work Study in Gombe Local Government Area,
Nigeria. International Journal of Business, Humanities and Technology,
Vol.2,No.7.
Firdaus & Fakhry, Zamzam. (2018). Aplikasi Metodologi Penelitian. Yogyakarta:
Penerbit Deepublish.
148
Gita Danupranata, (2013), Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah, Jakarta:
Salemba Empat
Hadi Sirat Abdul. (2010). Persepsi Masyarakat Terhadap Perbankan Syariah Di
Kota Makasar. Jurnal Jin Mil Al-Oalam, Vol.16, No.26
Hartimbul Ginting, Nembah F. (2011). Manajemen Pemasaran. Bandung: CV
Yrama Widya.
Hayat M. Awan dan Khuram Shahzad Bukhari. (2011). Customer’s Criteria For
Selecting An Islamic Bank: Evidence From Pakistan. Journal Of Islamic
Marketing, Vol. 2 Issue 1.
Huda, Nurul., dkk. (2017). Pemasaran Syariah Teori & Aplikasi. Depok:Kencana.
Hutomo Rusdianto dan Chanafi Ibrahim. (2016). Pengaruh Produk Bank Syariah
Terhadap Minat Menabung dengan Persepsi Masyarakat Sebagai Variabel
Moderating Di Pati. Equilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah, Vol. 4, No.1.
Idrus Muhammad, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta : PT Gelora
Aksara Pratama, 2009)
Ikit. (2018). Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Imam Heryanto. (2015). Analisis Pengaruh Produk, Harga, Distribusi dan
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Serta Implikasinya Pada Kepuasan
Pelanggan. Jurnal Ekonomi, Bisnis & Enteroreunership, Vol.9, No.2.
Jinjiri Ringim Kabiru. (2014). Perception of Nigerian Muslim Account Holders in
Conventional Bank Toward Islamic Banking Products. International Journal of
Islamic and Middle Eastern Finance and Management, Vol.7 Issue:3.
Junaidi. (2010). Statistika Non-Parametrik. Jambi: Fakultas Ekonomi Universitas
Jambi.
149
Kamarni Neng. (2012). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat
Dalam Berhubungan Dengan Bank Syariah Di Kota Padang. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.3, No.1.
Kasmir. (2007). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kotler, Philip dan Amstrong. (2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi
Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Amstrong. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12, Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2012). Marketing Management. Pearson
Education Limited, England.
Levy & Weitz. (2014). Retail Management. United States America: Hill
International.
Lupiyoadi dan Hamdan. (2010). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.
Lupiyoadi, Rambat. (2009). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba
Empat.
Lupiyoadi, Rambat. (2013). Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Ketiga. Jakarta:
Salemba Empat.
Mangkunegara A.A Anwar Prabu. (2002). Perilaku Konsumen .Bandung: PT
Refika Aditama.
Masood Salman, Sumaira Rehman dan Chaudhry Abdul Rehman. (2014).
Cognizing Customer Awareness and Perception of Islamic Banking Products
150
in Pakistan. International Journal of Operations and Logistic Management,
Vol.3 Issue:4.
Nugroho J, Setiadi. (2003). Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk
Strategi dan Penelitian Pemasaran, Jakarta: Prenada Media.
Nurma Sari Fitria dan Moch Khoirul Anwar. (2018). Pengaruh Tingkat
Religiusitas Santri Pondok Pesantren Darussalam Kediri Terhadap Minat
Menabung Di Perbankan Syariah. Jurnal Ekonomi Islam, Vol.1, No.1.
Philip Kotler. (2002). Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium, Jilid 2. Jakarta:
PT. Prenhallindo.
Prasetyo, Bambang & Lina, Miftahul Jannah. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers.
Provinsi Kalimantan Tengah Dalam Angka 2018
Rahmawaty, A. (2014). Pengaruh Persepsi Tentang Bank Syari’ah Terhadap
Minat Menggunakan Produk Di Bni Syari’ah Semarang. ADDIN.
Riadi, Edi. (2018). Statistik SEM (Structural Equation Modeling) dengan LISREL.
Yogyakarta: ANDI.
Riaz Umair, Musafar Khan dan Naimat Khan. (2017). An Islamic Banking
Perspective on Consumers Perception in Pakistan. Qualitative Research in
Financial Markets, Vol.9 Issue:4.
Roni Andespa. (2017). Pengaruh Faktor Psikologi Terhadap Minat Menabung
Nasabah Di Bank Syariah. Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi Islam, Vol.2, No.2.
151
Roni Andespa. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah
Dalam Menabung Di Bank Syariah. Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan
Dan Perbankan, Vol. 2, No.1.
Rosyid Maskur dan Saidiah Halimatu. (2016). Pengetahuan Perbankan Syariah
dan Pengaruhnya Terhadap Minat Menabung Santri dan Guru. Jurnal
Islaminomic, Vol.7, No.2.
Sangadji , Etta Mamang & Sopiah. (2013). Perilaku Konsumen Pendekatan
Praktis. Yogyakarta : C.V Andi Offset Penertbit Andi.
Shaleh, Abdur Rachman. (2003). Didaktif Pendidikan agama. Jakarta: Bulan
Bintang
Statistik Perbankan Syariah www.ojk.co.id (diakses pada tanggal : 10 Mei 2019,
Pukul: 23.00 wib)
Sudaryana, Bambang. (2017). Metode Penelitian. Yogyakarta: Penerbit
Deepublish.
Sudaryono. (2018). Metodologi Penelitian. Depok: Rajawali Pers.
Sugiarto, Eko. (2015). Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif Skripsi dan Tesis.
Yogyakarta: Suaka Media.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif ,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukmadinata, N. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
152
Sulaiman Wahab. (2013). Marketing Mix dan Religi Terhadap Minat Masyarakat.
Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Vol.2, No.2.
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto. (2010). Pengantar Bisnis (Dasar-dasar
Ekonomi Perusahaan). Edisi Ke 5. Yogyakarta: Liberty.
Suryati Tatik. (2008). Perilaku Konsumen, Implikasi Pada Strategi Pemasaran.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Swastha, Basu, Irawan. (2009). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:
Liberty.
Syah, Muhibbin. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Prasada
Syahriyal. (2018). Pengaruh persepsi nilai dan pengetahuan masyarakat terhadap
minat menabung serta dampaknnya kepada keputusan menabung pada
perbankan syariah di banda aceh. Perspektif Ekonomi Darussalam.
Syaribulan. (2018). Bauran Pemasaran dan Pengaruhnya Terhadap Minat
Nasabah Untuk Menabung Di Tabungan Tampan, Bank SULSELBAR. Jurnal
Manajemen, Ide, Inspirasi.
Tanjung, Hendri & Devi, Abrista. (2018). Metodologi Penelitian Ekonomi Islam.
Bekasi: Gramata Publishing.
Tjiptono, Fandy. (2007). Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI.
Tjiptono, Fandy. (2014). Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan dan Penelitian.
Yogyakarta : Andi
Umam, Khaerul. (2013). Manajemen Pemasaran Syariah. Jakarta: Pustaka Setia.
153
Yulianti Rahmah. (2015). Pengaruh Minat Masyarakat Aceh Terhdap Keputusan
Memilih Produk Perbankan Syariah Di Kota Banda Aceh. Jurnal Dinamika
Akuntansi Dan Bisnis, Vol.2, No.1.
Yulianto, F., Yuniarto, A., & Surachman. (2010). Analisis Pengaruh Faktor
Bauran Pemasaran terhadap Pertimbangan Nasabah dalam Memilih Bank
Syariah di Kota Medan. Wacana, Vol. 13, No.4.
Zamroni Z, W. Rokhman. (2017). Pengaruh Marketing Mix Syariah Compliance
Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Bank Umum Syariah. Jurnal Ekonomi
Syariah, Vol.4, No.1.
Kuesioner
Kepada Yth
Bpk/Ibu/Sdr (i) Responden
Di Tempat
Assalamualaikum/Salam Sejahtera
Segala puji syukur kita kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat dan
kasih sayangnya sehingga kita masih diberi kesehatan dan kemudahan dalam
menjalankan segala aktifitas di kehidupan kita.
Saya mahasiswa Program Studi Magister Perbankan Syariah Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang mengadakan penelitian untuk penyusunan
Tesis dengan judul yaitu “Persepsi dan Minat Masyarakat Terhadap Perbankan Syariah di
Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah”. Maka dalam rangka untuk mengumpulkan
data saya mohon bantuan Bapak/Ibu/Sdr (i) bersedia meluangkan waktunya untuk
menjawab kuesioner ini. Semua jawaban Bapak/Ibu/Sdr (i) akan dijamin kerahasiannya
oleh kami.
Terimakasih
Peneliti
Nina Ismiyanti
A. Identitas Responden
Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
Usia Responden : …………. tahun
Pekerjaan : ( ) Pegawai Negeri Sipil ( ) Wiraswasta
( ) Pegawai Swasta ( ) Mahasiswa (i)
( ) Lainnya….
Pendapatan : ( ) < Rp. 1.000.000
( ) Rp.1.000.000 – Rp. 4.000.000
( ) Rp. 5.000.000 – Rp. 7.000.000
( ) Rp. 8.000.000 – Rp. 10.000.0000
( ) > Rp. 10.000.000
Pendidikan Akhir : ( ) SD ( ) SLTA/MA
( ) SLTP/MTs ( ) D3
( ) S1 ( ) S2 ( ) S3
Agama : ( ) Islam ( ) Kristen ( ) Katholik
( ) Budha ( ) Hindu ( ) Konghuchu
( ) Kaharingan/Aliran Kepercayaan
B. Isilah sejumlah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang (X) atau
checklist (√) pada kotak yang tersedia dengan memperhatikan bobot dan kategori
sebagai berikut:
Sangat
Setuju (SS)
(5)
Setuju (S)
(4)
Netral (N)
(3)
Tidak
Setuju (TS)
(2)
Sangat
Tidak
Setuju
(STS)
(1)
Variabel No Pernyataan
Sangat
Setuju
(SS)
Setuju
(S)
Netral
(N)
Tidak
Setuju
(TS)
Sangat
Tidak
Setuju
(STS)
Produk
1.
Menurut saya produk
yang ditawarkan oleh
bank syariah merupakan
produk yang halal dan
bebas bunga bank.
2.
Menurut saya, jika
dibandingkan dengan
sistem yang ditawarkan
bank konvensional, sistem
yang ditawarkan oleh
bank syariah lebih
menarik karena adanya
sistem pembagian untung-
rugi atau bagi hasil.
3.
Menurut saya, produk
yang ditawarkan oleh
bank syariah
beranekaragam baik
produk tabungan maupun
pembiayaan.
4. Menurut saya, produk
yang ditawarkan oleh
bank syariah memiliki
manfaat yang spesifik
untuk kebutuhan
masyarakat.
5.
Menurut saya Bank
Syariah telah memberikan
jaminan keamanan dalam
setiap transaksi layanan
keuangan yang
ditawarkan oleh bank
syariah.
Harga
6.
Menurut saya, bagi hasil
yang ditawarkan oleh
bank syariah lebih
menarik dibandingkan
bunga yang ditawarkan
oleh bank konvensional.
7.
Menurut saya biaya
administrasi bulanan yang
harus dikeluarkan di bank
syariah lebih kecil
dibandingkan biaya
administrasi di bank
konvensional.
8.
Menurut saya biaya yang
dikeluarkan untuk
menggunakan layanan
keuangan di bank syariah
lebih kecil dibandingkan
biaya yang harus
dikeluarkan di bank
konvensional (seperti
biaya tarik tunai, transfer
antar bank, dll).
Promosi 9.
Menurut saya iklan
produk yang dilakukan
oleh bank syariah (seperti
pada media social, cetak,
internet,dll) memberikan
pengetahuan yang positif.
10.
Menurut saya pegawai
bank syariah saat ini aktif
melakukan penawaran
produk dan layanan
keuangan bank syariah.
11.
Menurut saya bank
syariah saat ini aktif
melakukan promosi yang
mampu meningkatkan
pengetahuan terkait
produk dan layanan bank
syariah.
12.
Menurut saya,Bank
Syariah memberikan
penawaran hadiah atau
cinderamata yang
menarik.
13.
Menurut saya strategi
yang dilakukan bank
syariah untuk mengikuti
pameran pada event-
event yang
diselenggarakan oleh
pemerintah, OJK, BI dan
lain sebagainya di Kota
Palangka Raya.
14.
Menurut saya bank
syariah mengikuti
kegiatan-kegiatan amal
yang di adakan di Kota
Palangka Raya.
15.
Menurut saya bank
syariah menawarkan
produknya secara
langsung melalui telepon,
email atau semacamnya.
Lokasi
16.
Menurut saya lokasi bank
syariah yang mudah
dijangkau menggunakan
sarana transportasi.
17.
Menurut saya bank
syariah berada dilokasi
yang lalu lintas ramai
lancar
18.
Menurut saya bank
syariah berada di lokasi
yang dapat dilihat dari
tepi jalan.
19.
Menurut saya bank
syariah memiliki tempat
parkir yang luas dan
aman.
20.
Menurut saya bank
syariah berada ditempat
yang lingkungannya aman.
Persepsi
21.
Dalam agama saya di
anjurkan untuk menjauhi
bunga bank.
22.
Bunga bank dalam ajaran
agama saya di larang atau
di haramkan.
23.
Menurut saya sistem
keuntungan pada bank
konvensional adalah
bunga dan bertentangan
dengan ajaran agama
saya.
24. Menurut saya sistem bagi
hasil lebih baik
dibandingkan sistem
bunga pada bank
konvensional.
25.
Menurut saya produk
yang ditawarkan bank
syariah sesuai dengan
kebutuhan anda.
Minat
26.
Saya berminat untuk
mencari informasi
mengenai produk dan jasa
yang ditawarkan melalui
media informasi apapun.
27.
Saya bertanya mengenai
informasi tentang bank
syariah kepada orang-
orang terdekat atau
sekitar.
28.
Saya akan menggunakan
bank syariah apabila
memiliki dana lebih.
29.
Saya akan membuka
rekening pada bank
syariah.
30.
Saya akan lebih
mengutamakan rekening
pada bank syariah.
Output Lisrel
Degrees of Freedom = 174 Minimum Fit Function Chi-Square = 105.374 (P = 1.00)
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 107.549 (P =
1.00) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 0.0
90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 0.0) Minimum Fit Function Value = 0.546
Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.0)
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.0) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 1.000
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.492 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (1.492 ; 1.492)
ECVI for Saturated Model = 2.394 ECVI for Independence Model = 11.633
Chi-Square for Independence Model with 210 Degrees of Freedom =
2203.249 Independence AIC = 2245.249
Model AIC = 221.549 Saturated AIC = 462.000
Independence CAIC = 2334.874 Model CAIC = 464.817
Saturated CAIC = 1447.875 Normed Fit Index (NFI) = 0.952
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 1.042 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.789
Comparative Fit Index (CFI) = 1.000 Incremental Fit Index (IFI) = 1.034 Relative Fit Index (RFI) = 0.942
Critical N (CN) = 404.520 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.0926
Standardized RMR = 0.0463 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.950
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.933 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.715
Analisis Model Produk Price Promosi Lokasi Persepsi dan Minat
Covariance Matrix
PTBB PTSBH PTPB MI MBS
Unggul -------- -------- -------- -------- --------
-------- PTBB 2.000 PTSBH 0.569 2.000 PTPB 0.738 0.638 2.000 MI 0.385 0.465 0.668 2.000 MBS 0.505 0.609 0.672 0.663 2.000 Unggul 0.374 0.643 0.603 0.508 0.544
2.000 Ragam 0.350 0.493 0.510 0.483 0.490
0.816 Manfaat 0.276 0.408 0.532 0.527 0.542
0.745 Jaminan 0.300 0.451 0.577 0.522 0.465
0.745 PR1 0.289 0.290 0.280 0.507 0.282
0.841 PR2 0.148 0.258 0.195 0.235 0.177
0.271 PR3 0.157 0.350 0.377 0.400 0.268
0.398 Iklan 0.097 0.309 0.370 0.496 0.369
0.509 PP 0.012 0.219 0.320 0.499 0.350
0.427 HM 0.089 0.337 0.319 0.415 0.378
0.484 PL -0.020 0.161 0.214 0.335 0.292
0.294 LK1 0.197 0.373 0.446 0.662 0.390
0.442 LK2 0.088 0.158 0.216 0.258 0.166
0.284 LK3 0.066 0.228 0.262 0.438 0.320
0.408 LK4 -0.038 0.076 0.137 0.344 0.169
0.251 LK5 0.089 0.178 0.266 0.419 0.249
0.273
Covariance Matrix
Ragam Manfaat Jaminan PR1 PR2
PR3 -------- -------- -------- -------- --------
-------- Ragam 2.000 Manfaat 0.762 2.000 Jaminan 0.744 0.750 2.000 PR1 0.776 0.572 0.643 2.000
PR2 0.244 0.165 0.258 0.549 2.000 PR3 0.410 0.271 0.458 0.492 0.657
2.000 Iklan 0.419 0.488 0.561 0.301 0.227
0.500 PP 0.374 0.452 0.529 0.295 0.151
0.498 HM 0.411 0.445 0.529 0.288 0.199
0.448 PL 0.262 0.361 0.472 0.275 0.145
0.470 LK1 0.528 0.510 0.644 0.323 0.423
0.441 LK2 0.316 0.298 0.349 0.210 0.449
0.291 LK3 0.438 0.427 0.497 0.392 0.325
0.219 LK4 0.258 0.307 0.400 0.213 0.240
0.367 LK5 0.326 0.295 0.392 0.324 0.467
0.519
Covariance Matrix
Iklan PP HM PL LK1
LK2 -------- -------- -------- -------- --------
-------- Iklan 2.000 PP 0.924 2.000 HM 0.867 0.857 2.000 PL 0.766 0.835 0.775 2.000 LK1 0.639 0.581 0.602 0.542 2.000 LK2 0.355 0.285 0.350 0.281 0.891
2.000 LK3 0.483 0.427 0.492 0.408 0.877
0.854 LK4 0.535 0.570 0.561 0.557 0.621
0.660 LK5 0.468 0.474 0.518 0.480 0.653
0.728
Covariance Matrix
LK3 LK4 LK5 -------- -------- -------- LK3 2.000 LK4 0.703 2.000 LK5 0.773 0.862 2.000
Analisis Model Produk Price Promosi Lokasi Persepsi dan Minat
Parameter Specifications
LAMBDA-Y
Persepsi Minat -------- -------- PTBB 0 0 PTSBH 1 0 PTPB 2 0 MI 0 0 MBS 0 3
LAMBDA-X
Produk Price Promosi Lokasi -------- -------- -------- -------- Unggul 4 0 0 0 Ragam 5 0 0 0 Manfaat 6 0 0 0 Jaminan 7 0 0 0 PR1 0 8 0 0 PR2 0 9 0 0 PR3 0 10 0 0 Iklan 0 0 11 0 PP 0 0 12 0 HM 0 0 13 0 PL 0 0 14 0 LK1 0 0 0 15 LK2 0 0 0 16 LK3 0 0 0 17 LK4 0 0 0 18 LK5 0 0 0 19
BETA
Persepsi Minat -------- -------- Persepsi 0 0 Minat 20 0
GAMMA
Produk Price Promosi Lokasi -------- -------- -------- -------- Persepsi 21 22 23 24 Minat 25 26 27 28
PHI
Produk Price Promosi Lokasi -------- -------- -------- -------- Produk 0 Price 29 0 Promosi 30 31 0 Lokasi 32 33 34 0
PSI
Persepsi Minat
-------- -------- 35 36
THETA-EPS
PTBB PTSBH PTPB MI MBS -------- -------- -------- -------- -------- 37 38 39 40 41
THETA-DELTA
Unggul Ragam Manfaat Jaminan PR1
PR2 -------- -------- -------- -------- --------
-------- 42 43 44 45 46
47
THETA-DELTA
PR3 Iklan PP HM PL
LK1 -------- -------- -------- -------- --------
-------- 48 49 50 51 52
53
THETA-DELTA
LK2 LK3 LK4 LK5 -------- -------- -------- -------- 54 55 56 57
Analisis Model Produk Price Promosi Lokasi Persepsi dan Minat
Number of Iterations = 11
LISREL Estimates (Maximum Likelihood)
LAMBDA-Y
Persepsi Minat -------- -------- PTBB 0.705 - - PTSBH 0.757 - - (0.161) 4.709 PTPB 0.948 - - (0.185) 5.137 MI - - 0.829 MBS - - 0.799 (0.146) 5.485
LAMBDA-X
Produk Price Promosi Lokasi -------- -------- -------- -------- Unggul 0.916 - - - - - - (0.102) 8.966 Ragam 0.874 - - - - - - (0.103) 8.476 Manfaat 0.819 - - - - - - (0.104) 7.852 Jaminan 0.874 - - - - - - (0.103) 8.483 PR1 - - 0.914 - - - - (0.124) 7.395 PR2 - - 0.594 - - - - (0.120) 4.945 PR3 - - 0.672 - - - - (0.119) 5.627 Iklan - - - - 0.955 - - (0.103) 9.308 PP - - - - 0.954 - - (0.103) 9.296 HM - - - - 0.920 - - (0.103) 8.898 PL - - - - 0.832 - - (0.105) 7.907 LK1 - - - - - - 0.936 (0.102) 9.164 LK2 - - - - - - 0.850 (0.104) 8.157 LK3 - - - - - - 0.924 (0.102) 9.021 LK4 - - - - - - 0.801 (0.105) 7.601 LK5 - - - - - - 0.848 (0.104) 8.132
BETA
Persepsi Minat -------- -------- Persepsi - - - - Minat 0.711 - - (0.253) 2.815
GAMMA
Produk Price Promosi Lokasi -------- -------- -------- -------- Persepsi 0.867 -0.195 -0.087 -0.006 (0.302) (0.278) (0.163) (0.155) 2.866 -0.703 -0.532 -0.038 Minat 0.008 0.071 0.201 0.133 (0.378) (0.281) (0.166) (0.156) 0.022 0.253 1.211 0.850
Covariance Matrix of ETA and KSI
Persepsi Minat Produk Price Promosi
Lokasi -------- -------- -------- -------- --------
-------- Persepsi 1.000 Minat 0.846 1.000 Produk 0.667 0.716 1.000 Price 0.425 0.535 0.763 1.000 Promosi 0.302 0.532 0.553 0.446 1.000 Lokasi 0.289 0.498 0.511 0.494 0.599
1.000
PHI
Produk Price Promosi Lokasi -------- -------- -------- -------- Produk 1.000 Price 0.763 1.000 (0.087) 8.748 Promosi 0.553 0.446 1.000 (0.079) (0.102) 7.014 4.386 Lokasi 0.511 0.494 0.599 1.000 (0.081) (0.098) (0.072) 6.333 5.022 8.332
PSI Note: This matrix is diagonal.
Persepsi Minat -------- -------- 0.533 0.181 (0.218) (0.193) 2.450 0.939
Squared Multiple Correlations for Structural Equations
Persepsi Minat -------- -------- 0.467 0.819
Squared Multiple Correlations for Reduced Form
Persepsi Minat -------- -------- 0.467 0.550
Reduced Form
Produk Price Promosi Lokasi -------- -------- -------- -------- Persepsi 0.867 -0.195 -0.087 -0.006 (0.302) (0.278) (0.163) (0.155) 2.866 -0.703 -0.532 -0.038 Minat 0.625 -0.068 0.140 0.129 (0.280) (0.278) (0.167) (0.161) 2.232 -0.244 0.836 0.800
THETA-EPS
PTBB PTSBH PTPB MI MBS -------- -------- -------- -------- -------- 1.502 1.427 1.101 1.312 1.361 (0.178) (0.175) (0.176) (0.183) (0.181) 8.447 8.139 6.249 7.155 7.513
Squared Multiple Correlations for Y - Variables
PTBB PTSBH PTPB MI MBS -------- -------- -------- -------- -------- 0.249 0.287 0.449 0.344 0.319
THETA-DELTA
Unggul Ragam Manfaat Jaminan PR1
PR2 -------- -------- -------- -------- --------
-------- 1.162 1.237 1.329 1.236 1.164
1.647 (0.147) (0.151) (0.156) (0.151) (0.194)
(0.187) 7.924 8.209 8.512 8.205 5.991
8.788
THETA-DELTA
PR3 Iklan PP HM PL
LK1 -------- -------- -------- -------- --------
--------
1.548 1.088 1.090 1.154 1.307
1.123 (0.184) (0.147) (0.147) (0.149) (0.157)
(0.146) 8.391 7.426 7.435 7.732 8.321
7.697
THETA-DELTA
LK2 LK3 LK4 LK5 -------- -------- -------- -------- 1.277 1.146 1.359 1.281 (0.154) (0.147) (0.159) (0.154) 8.288 7.793 8.547 8.301
Squared Multiple Correlations for X - Variables
Unggul Ragam Manfaat Jaminan PR1
PR2 -------- -------- -------- -------- --------
-------- 0.419 0.382 0.336 0.382 0.418
0.176
Squared Multiple Correlations for X - Variables
PR3 Iklan PP HM PL
LK1 -------- -------- -------- -------- --------
-------- 0.226 0.456 0.455 0.423 0.346
0.438
Squared Multiple Correlations for X - Variables
LK2 LK3 LK4 LK5 -------- -------- -------- -------- 0.361 0.427 0.321 0.359
Goodness of Fit Statistics
Degrees of Freedom = 174 Minimum Fit Function Chi-Square = 105.374 (P =
1.00) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 107.549
(P = 1.00) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ;
0.0)
Minimum Fit Function Value = 0.546 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.0) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) =
0.0
90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ;
0.0) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) =
1.000
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.492 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (1.492 ;
1.492) ECVI for Saturated Model = 2.394 ECVI for Independence Model = 11.633
Chi-Square for Independence Model with 210 Degrees of Freedom
= 2203.249 Independence AIC = 2245.249 Model AIC = 221.549 Saturated AIC = 462.000 Independence CAIC = 2334.874 Model CAIC = 464.817 Saturated CAIC = 1447.875
Normed Fit Index (NFI) = 0.952
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 1.042 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.789 Comparative Fit Index (CFI) = 1.000 Incremental Fit Index (IFI) = 1.034 Relative Fit Index (RFI) = 0.942
Critical N (CN) = 404.520
Root Mean Square Residual (RMR) = 0.0926 Standardized RMR = 0.0463 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.950 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.933 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.715
Analisis Model Produk Price Promosi Lokasi Persepsi dan Minat
Fitted Covariance Matrix
PTBB PTSBH PTPB MI MBS
Unggul -------- -------- -------- -------- --------
-------- PTBB 2.000 PTSBH 0.534 2.000 PTPB 0.669 0.718 2.000 MI 0.495 0.531 0.665 2.000 MBS 0.477 0.512 0.641 0.663 2.000 Unggul 0.431 0.462 0.579 0.544 0.524
2.000 Ragam 0.411 0.441 0.552 0.519 0.500
0.800
Manfaat 0.385 0.414 0.518 0.487 0.469
0.750 Jaminan 0.411 0.441 0.553 0.519 0.500
0.801 PR1 0.274 0.294 0.368 0.406 0.391
0.639 PR2 0.178 0.191 0.239 0.264 0.254
0.415 PR3 0.201 0.216 0.271 0.298 0.288
0.470 Iklan 0.203 0.218 0.273 0.421 0.406
0.483 PP 0.203 0.218 0.273 0.421 0.405
0.483 HM 0.196 0.210 0.263 0.405 0.391
0.465 PL 0.177 0.190 0.238 0.367 0.354
0.421 LK1 0.191 0.205 0.256 0.387 0.373
0.438 LK2 0.173 0.186 0.233 0.351 0.339
0.398 LK3 0.188 0.202 0.253 0.382 0.368
0.433 LK4 0.163 0.175 0.219 0.331 0.319
0.375 LK5 0.173 0.185 0.232 0.350 0.338
0.397
Fitted Covariance Matrix
Ragam Manfaat Jaminan PR1 PR2
PR3 -------- -------- -------- -------- --------
-------- Ragam 2.000 Manfaat 0.716 2.000 Jaminan 0.764 0.716 2.000 PR1 0.610 0.572 0.610 2.000 PR2 0.396 0.371 0.396 0.543 2.000 PR3 0.449 0.421 0.449 0.615 0.399
2.000 Iklan 0.461 0.432 0.461 0.389 0.253
0.286 PP 0.460 0.432 0.461 0.389 0.253
0.286 HM 0.444 0.416 0.444 0.375 0.244
0.276 PL 0.402 0.377 0.402 0.339 0.221
0.250 LK1 0.418 0.392 0.419 0.423 0.275
0.311 LK2 0.380 0.356 0.380 0.384 0.250
0.283 LK3 0.413 0.387 0.413 0.418 0.271
0.307
LK4 0.358 0.335 0.358 0.362 0.235
0.266 LK5 0.379 0.355 0.379 0.383 0.249
0.282
Fitted Covariance Matrix
Iklan PP HM PL LK1
LK2 -------- -------- -------- -------- --------
-------- Iklan 2.000 PP 0.911 2.000 HM 0.878 0.877 2.000 PL 0.795 0.794 0.765 2.000 LK1 0.535 0.535 0.515 0.467 2.000 LK2 0.486 0.485 0.468 0.424 0.796
2.000 LK3 0.528 0.528 0.509 0.460 0.865
0.786 LK4 0.458 0.457 0.441 0.399 0.750
0.681 LK5 0.485 0.484 0.467 0.422 0.794
0.721
Fitted Covariance Matrix
LK3 LK4 LK5 -------- -------- -------- LK3 2.000 LK4 0.740 2.000 LK5 0.784 0.679 2.000
Fitted Residuals
PTBB PTSBH PTPB MI MBS
Unggul -------- -------- -------- -------- --------
-------- PTBB 0.000 PTSBH 0.035 0.000 PTPB 0.069 -0.080 0.000 MI -0.110 -0.066 0.002 0.000 MBS 0.028 0.097 0.031 0.000 0.000 Unggul -0.057 0.181 0.024 -0.036 0.020
0.000 Ragam -0.061 0.052 -0.042 -0.036 -0.010
0.016 Manfaat -0.109 -0.006 0.014 0.040 0.073
-0.005 Jaminan -0.111 0.009 0.024 0.003 -0.036
-0.056 PR1 0.015 -0.004 -0.088 0.101 -0.109
0.202 PR2 -0.030 0.067 -0.044 -0.028 -0.077
-0.145
PR3 -0.045 0.133 0.107 0.101 -0.019
-0.072 Iklan -0.106 0.091 0.097 0.075 -0.037
0.026 PP -0.191 0.001 0.047 0.078 -0.055
-0.055 HM -0.107 0.127 0.057 0.009 -0.013
0.019 PL -0.197 -0.029 -0.024 -0.032 -0.062
-0.127 LK1 0.006 0.168 0.190 0.275 0.017
0.003 LK2 -0.086 -0.028 -0.017 -0.094 -0.172
-0.114 LK3 -0.122 0.026 0.009 0.056 -0.048
-0.025 LK4 -0.201 -0.099 -0.083 0.013 -0.150
-0.124 LK5 -0.084 -0.008 0.034 0.069 -0.088
-0.124
Fitted Residuals
Ragam Manfaat Jaminan PR1 PR2
PR3 -------- -------- -------- -------- --------
-------- Ragam 0.000 Manfaat 0.046 0.000 Jaminan -0.020 0.033 0.000 PR1 0.166 0.000 0.033 0.000 PR2 -0.152 -0.206 -0.139 0.006 0.000 PR3 -0.038 -0.150 0.009 -0.123 0.258
0.000 Iklan -0.042 0.056 0.100 -0.088 -0.026
0.213 PP -0.086 0.020 0.069 -0.094 -0.102
0.212 HM -0.033 0.029 0.085 -0.087 -0.045
0.173 PL -0.140 -0.016 0.070 -0.065 -0.075
0.221 LK1 0.110 0.118 0.226 -0.100 0.148
0.129 LK2 -0.064 -0.058 -0.031 -0.174 0.200
0.009 LK3 0.025 0.039 0.084 -0.026 0.054
-0.088 LK4 -0.100 -0.028 0.042 -0.149 0.004
0.100 LK5 -0.052 -0.060 0.013 -0.059 0.218
0.237
Fitted Residuals
Iklan PP HM PL LK1
LK2 -------- -------- -------- -------- --------
-------- Iklan 0.000 PP 0.013 0.000 HM -0.011 -0.020 0.000 PL -0.029 0.041 0.009 0.000 LK1 0.103 0.046 0.086 0.075 0.000 LK2 -0.131 -0.200 -0.117 -0.142 0.095
0.000 LK3 -0.045 -0.101 -0.016 -0.053 0.012
0.069 LK4 0.078 0.113 0.120 0.158 -0.129
-0.020 LK5 -0.017 -0.010 0.051 0.058 -0.141
0.007
Fitted Residuals
LK3 LK4 LK5 -------- -------- -------- LK3 0.000 LK4 -0.037 0.000 LK5 -0.011 0.183 0.000
Summary Statistics for Fitted Residuals
Smallest Fitted Residual = -0.206 Median Fitted Residual = 0.000 Largest Fitted Residual = 0.275
Stemleaf Plot
-20|610 -18|71 -16|42 -14|20095210 -12|91974432 -10|741099762100 - 8|9448888766430 - 6|752654210 - 4|987655328555422 - 2|8776663210998886654000 - 0|9776631100865400000000000000000000000 0|12334667999999233345679 2|004456689133459 4|0126671246678 6|79999035588 8|4561577 10|001137038 12|0793 14|88 16|683 18|130 20|02238
22|167 24|8 26|5
Standardized Residuals
PTBB PTSBH PTPB MI MBS
Unggul -------- -------- -------- -------- --------
-------- PTBB - - PTSBH 0.415 - - PTPB 1.241 -1.619 - - MI -1.225 -0.771 0.038 - - MBS 0.302 1.100 0.442 - - - - Unggul -0.547 1.811 0.283 -0.398 0.217
- - Ragam -0.579 0.502 -0.469 -0.382 -0.106
0.249 Manfaat -0.992 -0.055 0.146 0.409 0.735
-0.078 Jaminan -1.044 0.092 0.270 0.030 -0.374
-0.862 PR1 0.133 -0.037 -1.010 1.155 -1.196
2.565 PR2 -0.232 0.537 -0.382 -0.246 -0.659
-1.465 PR3 -0.361 1.095 0.962 0.923 -0.172
-0.768 Iklan -0.883 0.779 0.945 0.770 -0.373
0.260 PP -1.590 0.012 0.463 0.805 -0.550
-0.553 HM -0.878 1.066 0.537 0.093 -0.129
0.184 PL -1.566 -0.237 -0.211 -0.295 -0.568
-1.172 LK1 0.051 1.415 1.811 2.720 0.169
0.032 LK2 -0.682 -0.224 -0.152 -0.866 -1.563
-1.038 LK3 -0.996 0.220 0.082 0.548 -0.460
-0.234 LK4 -1.577 -0.789 -0.715 0.116 -1.324
-1.094 LK5 -0.670 -0.063 0.304 0.636 -0.802
-1.121
Standardized Residuals
Ragam Manfaat Jaminan PR1 PR2
PR3 -------- -------- -------- -------- --------
-------- Ragam - - Manfaat 0.626 - -
Jaminan -0.290 0.448 - - PR1 1.996 -0.004 0.393 - - PR2 -1.487 -1.931 -1.357 0.094 - - PR3 -0.393 -1.466 0.096 -2.383 2.674
- - Iklan -0.405 0.521 0.967 -0.921 -0.217
1.871 PP -0.835 0.191 0.665 -0.977 -0.857
1.856 HM -0.309 0.267 0.802 -0.872 -0.374
1.487 PL -1.261 -0.143 0.631 -0.605 -0.604
1.829 LK1 1.026 1.067 2.106 -1.043 1.259
1.145 LK2 -0.568 -0.499 -0.275 -1.673 1.641
0.075 LK3 0.229 0.354 0.780 -0.269 0.454
-0.778 LK4 -0.867 -0.240 0.369 -1.379 0.036
0.834 LK5 -0.465 -0.520 0.117 -0.571 1.795
2.006
Standardized Residuals
Iklan PP HM PL LK1
LK2 -------- -------- -------- -------- --------
-------- Iklan - - PP 0.264 - - HM -0.208 -0.369 - - PL -0.466 0.658 0.143 - - LK1 1.067 0.474 0.869 0.714 - - LK2 -1.267 -1.941 -1.115 -1.289 1.479
- - LK3 -0.465 -1.033 -0.162 -0.499 0.210
1.044 LK4 0.731 1.063 1.112 1.398 -1.883
-0.259 LK5 -0.163 -0.097 0.486 0.523 -2.180
0.101
Standardized Residuals
LK3 LK4 LK5 -------- -------- -------- LK3 - - LK4 -0.528 - - LK5 -0.165 2.351 - -
Summary Statistics for Standardized Residuals
Smallest Standardized Residual = -2.383 Median Standardized Residual = 0.000
Largest Standardized Residual = 2.720
Stemleaf Plot
- 2|42 - 1|999766666555 - 1|44333322211100000000 - 0|999999998888887777666666665555555555 -
0|4444444444333333222222222222221111111000000000000000000000000000
00 0|11111111111112222222233333334444444 0|555555555566677777888888999 1|00001111111122344 1|556888899 2|0014 2|677 Largest Positive Standardized Residuals Residual for PR3 and PR2 2.674 Residual for LK1 and MI 2.720
Analisis Model Produk Price Promosi Lokasi Persepsi dan Minat
Qplot of Standardized Residuals
3.5...............................................................
........... .
.. .
. . .
. . .
. . .
. . .
.x . .
. . .
. x . . .
x x . . .x
. . x*
. . .x*
. . x x*
. . xx*x
.
N . *x
. o . x**
. r . xx*.
. m . **.
. a . x*x
. l . x*x.
. . **.
. Q . x*
. u . xx.
. a . xx
. n . xx
. t . xx
. i . **xx
. l . **
. e . x*
. s . xxx
. . x*
. . xx
. . .x
. . . x*
. . .x
. . . *
. . . x
. . .
. . . x
. . .
. . .
. . .
.
. .
. -
3.5...............................................................
........... -3.5
3.5 Standardized Residuals
Analisis Model Produk Price Promosi Lokasi Persepsi dan Minat
Standardized Solution
LAMBDA-Y
Persepsi Minat -------- -------- PTBB 0.705 - - PTSBH 0.757 - - PTPB 0.948 - - MI - - 0.829 MBS - - 0.799
LAMBDA-X
Produk Price Promosi Lokasi -------- -------- -------- -------- Unggul 0.916 - - - - - - Ragam 0.874 - - - - - - Manfaat 0.819 - - - - - - Jaminan 0.874 - - - - - - PR1 - - 0.914 - - - - PR2 - - 0.594 - - - - PR3 - - 0.672 - - - - Iklan - - - - 0.955 - - PP - - - - 0.954 - - HM - - - - 0.920 - - PL - - - - 0.832 - - LK1 - - - - - - 0.936 LK2 - - - - - - 0.850 LK3 - - - - - - 0.924 LK4 - - - - - - 0.801 LK5 - - - - - - 0.848
BETA
Persepsi Minat -------- -------- Persepsi - - - - Minat 0.711 - -
GAMMA
Produk Price Promosi Lokasi -------- -------- -------- -------- Persepsi 0.867 -0.195 -0.087 -0.006
Minat 0.008 0.071 0.201 0.133
Correlation Matrix of ETA and KSI
Persepsi Minat Produk Price Promosi
Lokasi -------- -------- -------- -------- --------
-------- Persepsi 1.000 Minat 0.846 1.000 Produk 0.667 0.716 1.000 Price 0.425 0.535 0.763 1.000 Promosi 0.302 0.532 0.553 0.446 1.000 Lokasi 0.289 0.498 0.511 0.494 0.599
1.000
PSI Note: This matrix is diagonal.
Persepsi Minat -------- -------- 0.533 0.181
Regression Matrix ETA on KSI (Standardized)
Produk Price Promosi Lokasi -------- -------- -------- -------- Persepsi 0.867 -0.195 -0.087 -0.006 Minat 0.625 -0.068 0.140 0.129
Analisis Model Produk Price Promosi Lokasi Persepsi dan Minat
Completely Standardized Solution
LAMBDA-Y
Persepsi Minat -------- -------- PTBB 0.499 - - PTSBH 0.535 - - PTPB 0.670 - - MI - - 0.586 MBS - - 0.565
LAMBDA-X
Produk Price Promosi Lokasi -------- -------- -------- -------- Unggul 0.647 - - - - - - Ragam 0.618 - - - - - - Manfaat 0.579 - - - - - - Jaminan 0.618 - - - - - - PR1 - - 0.647 - - - - PR2 - - 0.420 - - - - PR3 - - 0.475 - - - - Iklan - - - - 0.675 - -
PP - - - - 0.674 - - HM - - - - 0.650 - - PL - - - - 0.589 - - LK1 - - - - - - 0.662 LK2 - - - - - - 0.601 LK3 - - - - - - 0.653 LK4 - - - - - - 0.566 LK5 - - - - - - 0.599
BETA
Persepsi Minat -------- -------- Persepsi - - - - Minat 0.711 - -
GAMMA
Produk Price Promosi Lokasi -------- -------- -------- -------- Persepsi 0.867 -0.195 -0.087 -0.006 Minat 0.008 0.071 0.201 0.133
Correlation Matrix of ETA and KSI
Persepsi Minat Produk Price Promosi
Lokasi -------- -------- -------- -------- --------
-------- Persepsi 1.000 Minat 0.846 1.000 Produk 0.667 0.716 1.000 Price 0.425 0.535 0.763 1.000 Promosi 0.302 0.532 0.553 0.446 1.000 Lokasi 0.289 0.498 0.511 0.494 0.599
1.000
PSI Note: This matrix is diagonal.
Persepsi Minat -------- -------- 0.533 0.181
THETA-EPS
PTBB PTSBH PTPB MI MBS -------- -------- -------- -------- -------- 0.751 0.713 0.551 0.656 0.681
THETA-DELTA
Unggul Ragam Manfaat Jaminan PR1
PR2 -------- -------- -------- -------- --------
--------
0.581 0.618 0.664 0.618 0.582
0.824
THETA-DELTA
PR3 Iklan PP HM PL
LK1 -------- -------- -------- -------- --------
-------- 0.774 0.544 0.545 0.577 0.654
0.562
THETA-DELTA
LK2 LK3 LK4 LK5 -------- -------- -------- -------- 0.639 0.573 0.679 0.641
Regression Matrix ETA on KSI (Standardized)
Produk Price Promosi Lokasi -------- -------- -------- -------- Persepsi 0.867 -0.195 -0.087 -0.006 Minat 0.625 -0.068 0.140 0.129
Analisis Model Produk Price Promosi Lokasi Persepsi dan Minat
Total and Indirect Effects
Total Effects of KSI on ETA
Produk Price Promosi Lokasi -------- -------- -------- -------- Persepsi 0.867 -0.195 -0.087 -0.006 (0.302) (0.278) (0.163) (0.155) 2.866 -0.703 -0.532 -0.038 Minat 0.625 -0.068 0.140 0.129 (0.280) (0.278) (0.167) (0.161) 2.232 -0.244 0.836 0.800
Indirect Effects of KSI on ETA
Produk Price Promosi Lokasi -------- -------- -------- -------- Persepsi - - - - - - - - Minat 0.616 -0.139 -0.062 -0.004 (0.302) (0.207) (0.119) (0.110) 2.044 -0.672 -0.519 -0.038
Total Effects of ETA on ETA
Persepsi Minat -------- -------- Persepsi - - - - Minat 0.711 - - (0.253)
2.815
Largest Eigenvalue of B*B' (Stability Index) is 0.506
Total Effects of ETA on Y
Persepsi Minat -------- -------- PTBB 0.705 - - PTSBH 0.757 - - (0.161) 4.709 PTPB 0.948 - - (0.185) 5.137 MI 0.590 0.829 (0.210) 2.815 MBS 0.568 0.799 (0.203) (0.146) 2.795 5.485
Indirect Effects of ETA on Y
Persepsi Minat -------- -------- PTBB - - - - PTSBH - - - - PTPB - - - - MI 0.590 - - (0.210) 2.815 MBS 0.568 - - (0.203) 2.795
Total Effects of KSI on Y
Produk Price Promosi Lokasi -------- -------- -------- -------- PTBB 0.612 -0.138 -0.061 -0.004 (0.213) (0.196) (0.115) (0.109) 2.866 -0.703 -0.532 -0.038 PTSBH 0.656 -0.148 -0.066 -0.004 (0.225) (0.210) (0.123) (0.118) 2.914 -0.703 -0.533 -0.038 PTPB 0.822 -0.185 -0.082 -0.006 (0.269) (0.263) (0.154) (0.147) 3.056 -0.705 -0.533 -0.038 MI 0.518 -0.056 0.116 0.107 (0.232) (0.231) (0.138) (0.134) 2.232 -0.244 0.836 0.800 MBS 0.500 -0.054 0.112 0.103 (0.225) (0.222) (0.134) (0.129) 2.222 -0.244 0.835 0.799
Analisis Model Produk Price Promosi Lokasi Persepsi dan Minat
Standardized Total and Indirect Effects
Standardized Total Effects of KSI on ETA
Produk Price Promosi Lokasi -------- -------- -------- -------- Persepsi 0.867 -0.195 -0.087 -0.006 Minat 0.625 -0.068 0.140 0.129
Standardized Indirect Effects of KSI on ETA
Produk Price Promosi Lokasi -------- -------- -------- -------- Persepsi - - - - - - - - Minat 0.616 -0.139 -0.062 -0.004
Standardized Total Effects of ETA on ETA
Persepsi Minat -------- -------- Persepsi - - - - Minat 0.711 - -
Standardized Total Effects of ETA on Y
Persepsi Minat -------- -------- PTBB 0.705 - - PTSBH 0.757 - - PTPB 0.948 - - MI 0.590 0.829 MBS 0.568 0.799
Completely Standardized Total Effects of ETA on Y
Persepsi Minat -------- -------- PTBB 0.499 - - PTSBH 0.535 - - PTPB 0.670 - - MI 0.417 0.586 MBS 0.402 0.565
Standardized Indirect Effects of ETA on Y
Persepsi Minat -------- -------- PTBB - - - - PTSBH - - - - PTPB - - - - MI 0.590 - - MBS 0.568 - -
Completely Standardized Indirect Effects of ETA on Y
Persepsi Minat -------- -------- PTBB - - - - PTSBH - - - - PTPB - - - - MI 0.417 - - MBS 0.402 - -
Standardized Total Effects of KSI on Y
Produk Price Promosi Lokasi -------- -------- -------- -------- PTBB 0.612 -0.138 -0.061 -0.004 PTSBH 0.656 -0.148 -0.066 -0.004 PTPB 0.822 -0.185 -0.082 -0.006 MI 0.518 -0.056 0.116 0.107 MBS 0.500 -0.054 0.112 0.103
Completely Standardized Total Effects of KSI on Y
Produk Price Promosi Lokasi -------- -------- -------- -------- PTBB 0.432 -0.098 -0.043 -0.003 PTSBH 0.464 -0.105 -0.046 -0.003 PTPB 0.581 -0.131 -0.058 -0.004 MI 0.366 -0.040 0.082 0.076 MBS 0.353 -0.038 0.079 0.073
Diagram Estimasi
Diagram Standardized Solution
Diagram T-Value