persepsi mahasiswa fakultas ilmu...
TRANSCRIPT
PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN
KEGURUAN TERHADAP BUKU ELEKTRONIK SEBAGAI SUMBER
BELAJAR
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
Dewi Sri Tunjungsari
NIM 1111015000030
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS NEGERI ISLAM (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2017
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN
KEGURUAN TERHADAP PENGGUNAAN BUKU ELEKTRONIK
SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
Dewi Sri Tunjungsari NIM 1111015000030
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
v/~ /, r. lw~n Purwanto, M.Pd
NIP. 1973042420008011 102
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul "Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Terhadap Buku Elektronik Sebagai Sumber Belajar" telah diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah, 24 Mei 2017 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana S 1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan IPS.
Jakarta. 24 Mei 2017
Panitia Uj ian Munaqasah
Ketu:1 Panitia (Ketua Jurusan Pendidikan IPS)
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd NIP. 19730424 20081 I 1012
Sekretaris (Sekretaris Jutusan Pendidikan IPS)
Drs. Syaripulloh, M.Si NIP. 19670909 200701 1 033
Penguji 1
Dr. Ulfah Fajarini, M.Si NIP. 19670828 199303 2 006
Penguji 2
Neng Sri Nuraini, M.Pd
Mengetahui,
Tang gal Tanda Tangan
.r ' .............. ~-
/
>{bj;_o!f v~ .............. . ...................... .
+I I M ,-1 ~ lCJI} :UCV/' ......... .... . ..................... .
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul berjudul
"Persepsi Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Terhadap
Buku Elektronik Sebagai Somber Belajar" yang disusun oleh Dewi Sri
Tunjungsari, NIM 1111015000030 Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 9 Mei 2017.
Jakarta, 9 Mei 2017
Dosen Pembimbing Skripsi
Dr. I wan Purwanto, M.Pd
NIP. 19730424 200801 1 012
/
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen FITK-FR-AKD-089
~ UIN JAKARTA FORM (FR) Tgl. Terbit 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: 01 Jl. lr. H JtJanda No 95 CiputaJ 15412 Indonesia Hal 111
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama
Tempat/T gl.Lahir
NIM
Jurusan/ Prodi
Judul Skripsi
: Dewi Sri Tunjungsari
:Jakarta, 23 Desember 1993
: 1111015000030
: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial I Ekonomi
:Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Terhadap Buku Elektronik Sebagai Sumber
Belajar.
Dosen Pembimbing : Dr. Iwan Purwanto, M.Pd
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar basil karya sendiri
dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Jakarta, Mahasiswa Ybs,
Dewi Sri Tunjungsari ~.1111015000030
i
ABSTRAK
Dewi Sri Tunjungsari (NIM: 1111015000030). Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Terhadap Buku Elektronik Sebagai Sumber Belajar.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan terhadap penggunaan buku elektronik sebagai sumber belajar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survei. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket, wawancara dan observasi. Angket hanya diajukan kepada Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dengan teknik purposive sampling, sedangkan wawancara terstruktur yang terdiri dari 26 pertanyaan wajib dijawab oleh mahasiswa dan dosen. Observasi dilakukan melalui 3 tahap yakni observasi menyeluruh, terfokus dan terseleksi.
Hasil penelitian ini adalah berupa perhitungan angket dan wawancara yang dilakukan pada mahasiswa yakni 75,87% aspek kognitif mahasiswa dengan hasil wawancara yang positif; 72,34% aspek afektif mahasiswa dengan hasil wawancara yang positif dalam hal kemenarikan dan seimbang antara penilaian kelebihan dan kelemahan buku elektronik dan 68,74% aspek konatif mahasiswa dengan hasil wawancara yang positif. Sebagai data tambahan, hasil observasi dan wawancara ke dosen. Aspek kognitif dosen mengarah ke arah yang sangat positif, aspek afektif mengarah ke positif dalam hal kemenarikan (sekalipun relatif seimbang penilaiannya terhadap kelemahan dan kekurangan), dalam aspek konatif dosen mengarah ke positif. Jadi dapat disimpulkan bahwa aspek kognitif mahasiswa dan dosen mengarah ke arah yang sangat positif, aspek afektif mengarah ke positif dalam hal kemenarikan sekalipun relatif seimbang penilaiannya terhadap kelemahan dan kekurangan. Dalam aspek konatif, perilaku mahasiswa dan dosen mengarah ke positif.
Kata Kunci: Persepsi, Buku Elektronik, Sumber Belajar
ii
ABSTRACT
Dewi Sri Tunjungsari (1111015000030). Perception of Faculty of Tarbiyah and Teacher Training’s Students Against Electronic Books as Learning Resources. This research is under advice by Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. Social Science Education, Economy Studies, Faculty of Tarbiyah and Teacher’s Training, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta .
Problems studies is how about perception of Faculty of Tarbiyah and Teachers Training’s Students against electronic books as learning resources. The method of the study is descriptive quantitative research with survei approached. The instruments of the research are questioners, interviews and observations. Questioners are given to students in Faculty of Tarbiyah and Teachers Training by purposive sampling technique. The structured interviews that written of 26 questions must be answered by students and lecturers. Futhermore, observations are conducted in three steps (comprehensive observation, focused observation, and selected observation).
The results of this study are the data of questioners and interviews that have been conducted for students showed that 75.87% students’ cognitive aspects with positive result of interview, 73.34% students’ affective aspects with positive result of interview about conspicuousness of e-book but balanced result between advantages and disadvantages of e-book and 68.74% students’ conative with positive result of interview. The results of questioners and interviews that have been conducted for lecturers showed that there are positive result of interviews about cognitive aspects; positive result of interviews about conspicuousness of e-book but balanced result of interviews between advantages and disadvantages of e-book; and the ending result is positive result of interviews about conative aspects.So, the final results of the data show that there are positive result of interviews about cognitive aspects; positive result of interviews about conspicuousness of e-book but balanced result of interviews between advantages and disadvantages of e-book; and positive result of interviews about conative aspects. Keywords: Perception, Electronic Books, Learning Resources.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur bagi Allah SWT karena atas berkah
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Persepsi
Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Terhadap Buku
Elektronik Sebagai Sumber Belajar”.
Shalawat pun tercurah kepada Rasulullah serta para sahabatnya hingga
akhir zaman. Semoga kita senantiasa diberikan syafaatnya hingga di akhirat nanti.
Aamiin ya rabbal’alamin.
Tak henti-hentinya penulis mengucap syukur dan tak lupa juga penulis
mengucapkan terima kasih karena dalam menyusun skripsi ini, penulis tak
terlepas dari bantuan moril dan materiil dari berbagai pihak seperti:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A, Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan, yang mengizinkan saya untuk berkuliah di UIN dan memiliki
banyak pengalaman;
2. Bapak Dr.Iwan Purwanto, M.Pd sebagai Pembimbing dan Ketua Jurusan
Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsinya;
3. Bapak Drs. Syaripulloh, M. Si, dan jajaran Dosen Pendidikan IPS lainnya
yang telah memberikan bimbingan dari semester awal hingga akhir;
4. Bapak Moch. Noviadi, M.Pd sebagai dosen penasihat akademik yang telah
memberikan semangat dan nasihat dalam menjalani kegiatan akademik;
5. Ibu dan Ayah tercinta, Jumadi dan Sri Haniah serta adik saya bernama
Jihan yang selalu mendoakan dan memotivasi saya untuk cepat
menyelesaikan skripsi dan wisuda.
6. Bapak Didin Syafruddin, M.A., Ph.D dan dosen dewantara lainnya yang
telah memotivasi saya dan para Duta Dewantara;
7. Dr. Rulli Nasrullah, M.Si, Senior Forum Lingkar Pena yang telah bersedia
memberikan buku sumber mengenai media di era digital;
iv
8. Jajaran Pengurus Perpustakaan UIN yang telah bersedia di wawancara
untuk data tambahan;
9. Dr. Syarif Hidayatullah dari datdut.com yang secara tak langsung melatih
saya dan memberi saya semangat menulis;
10. Teman-teman Duta Dewantara, LPDP Hunter UIN Jakarta, Euro
Management, Dompet Dhuafa, Forum Lingkar Pena Se-Jakarta Raya,
Pusat Studi Linguistik Terapan Fakultas Adab dan Humaniora, Ocean
Education dan Menusa yang telah memberikan semangat kepada penulis
dalam menggapai berbagai mimpi dan skripsi;
11. Kakak-kakak tersayang saya di UIN Syarif Hidayatullah seperti: Kak Dian,
Kak Takdir, Kak Aziz, Kak Afif, yang memotivasi dalam bidang
kepenulisan untuk menyelesaikan skripsi ini dan melakukan aksi nyata di
nasional bahkan internasional;
12. Team Mengintip Nusantara dan Graduated Shop (Kak Rhino, Kak Asep,
Mursalin, Reffi, Dito, Izzul dan lain-lain yang tak bisa disebutkan satu-
satu);
13. Teman-teman korean class 2012 lalu dan guru korea saya yang juga secara
tak langsung memotivasi saya untuk menyelesaikan tugas akhir dan
memiliki cita-cita ke luar negeri;
14. Teman-teman UIN Syarif Hidayatullah khususnya Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan yang bersedia di jadikan sampel;
15. Aristiana Indah Kumalasari, Anastasia Tovita, Marini, Big and Little
(Purnama, Nurlela dan Tasvia),One D Four D (Dewi, Dian, Dedi, Dini dan
Alfian), sebagai sahabat saya yang selalu memberikan support, demikian
pula teman saya di Pendidikan IPS yang tak bisa disebutkan satu persatu;
dan
16. Sumber-sumber relevan yang dipakai yang amat membantu penulis dalam
kajian teori maupun metodologi.
Penulis meminta maaf apabila ada yang tak tersebut, tetapi terima kasih
penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
v
penelitian ini. Semoga laporan ini bermanfaat. Kurang lebihnya penulis mohon
maaf. Saran dan kritik terbuka lebar, namun kiranya ada kesalahan penulis
mohon maaf.
Jakarta, Mei 2017
Dewi Sri Tunjungsari
1111015000030
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
UJI REFERENSI
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK.............................................................................................................. i
ABSTRACT........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ vi
DAFTAR BAGAN................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL..................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah.......................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah......................................................................... 6
D. Perumusan Masalah.......................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian.............................................................................. 7
F. Kegunaan Penelitian......................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Persepsi.............................................................................................. 9
1. Pengertian Persepsi.................................................................... 9
2. Faktor Persepsi.......................................................................... 10
3. Aspek Persepsi……................................................................. 11
4. Proses Terjadinya Persepsi...................................................... 13
5. Keterkaitan Persepsi Terhadap Perilaku.................................. 14
6. Pengukuran Persepsi................................................................ 16
vii
7. Manfaat Pengukuran Persepsi.................................................. 18
B. Buku Elektronik Secara Umum........................................................19
1. Pengertian Buku Elektronik................................................... 19
2. Perkembangan Teknologi dan Media..................................... 20
3. Perkembangan Buku Elektronik............................................. 21
4. Ciri-Ciri Buku Elektronik....................................................... 23
5. Produk Buku Elektronik......................................................... 23
6. Fungsi Buku Elektronik.......................................................... 25
7. Cara dan Media Mendapatkan Buku Elektronik.................... 27
8. Kelebihan dan Kekurangan Buku Elektronik......................... 28
9. Persepsi Masyarakat Terhadap Buku Elektronik................... 28
C. Buku Elektronik Sebagai Sumber Belajar........................................30
1. Pengertian Buku Elektronik Sebagai Sumber Belajar............. 30
2. Ciri Buku Elektronik Sebagai Sumber Belajar........................ 31
3. Jenis Buku Elektronik Sebagai Sumber Belajar...................... 33
4. Fungsi Buku Elektronik Sebagai Sumber Belajar................... 34
5. Kelebihan dan Kekurangan Buku Elektronik Sebagai Sumber
Belajar.......................................................................................35
6. Persepsi Akademisi Terhadap Buku Elektronik Sebagai Sumber
Belajar.......................................................................................36
D. Buku Elektronik Sebagai Media Pembelajaran................................38
1. Pengertian Media Pembelajaran................................................38
2. Perkembangan Media Pembelajaran.........................................38
3. Proses Pembelajaran Menggunakan Media Pembelajaran........40
4. Ciri Buku Elektronik Sebagai Media Pembelajaran..................40
5. Fungsi Buku Elektronik Sebagai Media Pembelajaran............ 41
6. Jenis Buku Elektronik Sebagai Media Pembelajaran............... 42
7. Kelebihan dan Kekurangan E-book Sebagai Media
Pembelajaran............................................................................. 43
viii
8. Persepsi Yang Berkembang Terhadap E-book Sebagai Media
Pembelajaran.............................................................................45
E. Hasil Penelitian Relevan................................................................. 46
F. Kerangka Berpikir........................................................................... 48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian......................................................... 50
B. Metode Penelitian............................................................................ 51
C. Variabel Penelitian.......................................................................... 52
D. Populasi dan Sampel Penelitian...................................................... 53
E. Kisi-Kisi Instrumen......................................................................... 54
F. Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 56
G. Validitas dan Reabilitas Penelitian.................................................. 59
H. Teknik Analisis Data....................................................................... 61
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Hasil Penelitian................................................................. 64
B. Pembahasan Penelitian................................................................... 235
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.................................................................................... 245
B. Saran............................................................................................... 247
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR BAGAN
Tabel 2.1 Bagan Persepsi
Tabel 2.2 Bagan Kerangka Berpikir
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner
Tabel 4.1 Saya mengetahui buku elektronik adalah berbentuk digital
elektronik
Tabel 4.2 Saya mengetahui buku elektronik sebagai perkembangan media
Tabel 4.3 Saya mengetahui buku elektronik harus menggunakan perangkat
keras
Tabel 4.4 Saya mengetahui buku elektronik juga bisa dicetak
Tabel 4.5 Saya mengetahui buku digital harus dibaca melalui perangkat
lunak
Tabel 4.6 Saya mengetahui buku elektronik didapat dengan perangkat
browser
Tabel 4.7 Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat melalui
perpustakaan digital
Tabel 4.8 Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat melalui sumber web
dalam negeri
Tabel 4.9 Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat melalui sumber web
luar negeri
Tabel 4.10 Saya mengetahui buku elektronik bisa di dapat dengan
mendownload sendiri
Tabel 4.11 Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat dengan copy-paste
Tabel 4.12 Saya mengetahui buku elektronik bisa di dapat dengan perangkat
ponsel pintar atau tablet
Tabel 4.13 Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat dengan komputer
Tabel 4.14 Saya mengetahui buku elektronik sebagai sumber pengetahuan
Tabel 4.15 Saya mengetahui jenis buku elektronik berbentuk pdf
Tabel 4.16 Saya mengetahui jenis buku elektronik berbentuk word
Tabel 4.17 Saya mengetahui jenis buku elektronik berbentuk jpeg
Tabel 4.18 Saya mengetahui jenis buku elektronik berbentuk lit
Tabel 4.19 Saya mengetahui jenis buku elektronik berbentuk html
xi
Tabel 4.20 Saya mengetahui buku elektronik ada yang berbentuk digital
interaktif
Tabel 4.21 Saya mengetahui buku elektronik berisi bacaan umum
Tabel 4.22 Saya mengetahui buku elektronik berisi bacaan referensi seperti
buku kuliah, sekolah dan sebagainya
Tabel 4.23 Saya mengetahui buku elektronikbisa novel atau fiksi lainnya
Tabel 4.24 Saya mengetahui buku elektronik berbayar
Tabel 4.25 Saya mengetahui buku elektronik gratis
Tabel 4.26 Saya mengetahui buku elektronik bisa sebagai sumber
pembelajaran
Tabel 4.27 Saya mengetahui buku elektronik bisa sebagai media pembelajaran
Tabel 4.28 Saya mengetahui sumber elektronik seperti buku elektronik
memiliki landasan hukum
Tabel 4.29 Saya mengetahui persepsi masyarakat terhadap kelebihan buku
elektronik
Tabel 4.30 Saya mengetahui persepsi masyarakat terhadap kelemahan buku
elektronik
Tabel 4.31 Saya menyukai buku elektronik karena sajiannya digital elektronik
Tabel 4.32 Saya menyukai buku elektronik karena menggunakan perangkat
keras
Tabel 4.33 Saya menyukai buku elektronik karena sebagai perkembangan
media
Tabel 4.34 Saya menyukai buku elektronik karena dalam menggunakan nya
dengan perangkat lunak
Tabel 4.35 Saya suka buku elektonik karena sebagai sumber pengetahuan
Tabel 4.36 Saya menyukai buku elektronik tanpa dicetak lagi
Tabel 4.37 Saya menyukai buku elektronik karena hemat biaya
Tabel 4.38 Saya menyukai buku elektronik karena hemat penyimpanan
Tabel 4.39 Saya menyukai buku elektronik karena sangat bermanfaat bagi
pendidikan
Tabel 4.40 Saya menyukai buku elektronik karena buku elektronik praktis
xii
Tabel 4.41 Saya menyukai buku elektronik karena buku elektronik mengirit
print out
Tabel 4.42 Saya menyukai buku elektronik karena mudah didapat
Tabel 4.43 Saya suka mendownload sendiri karena lebih praktis
Tabel 4.44 Untuk kemudahan akses dan mobilisasi, saya lebih suka
menggunakan buku elektronik dengan komputer
Tabel 4.45 Untuk kemudahan akses dan mobilisasi, saya lebih suka
menggunakan buku elektronik dengan ponsel
Tabel 4.46 Saya lebih menyukai buku elektronik didapatkan dengan
perpustakaan digital karena kemudahan akses
Tabel 4.47 Saya lebih suka buku elektronik didapatkan dengan browser karena
kemudahan akses
Tabel 4.48 Saya suka menggunakan buku elektronik hingga di web bebas luar
negeri karena lebih luas konten pengetahuannya
Tabel 4.49 Saya suka menggunakan buku elektronik karena yakin buku
elektronik juga informasi yang sah
Tabel 4.50 Saya lebih suka menggunakan buku elektronik hingga berbayar
karena lebih lengkap
Tabel 4.51 Buku elektronik saya suka adalah referensi seperti buku kuliah,
sekolah dan sebagainya karena sebagai buku pelajaran
Tabel 4.52 Buku elektronik yang saya suka adalah format pdf karena lebih
mudah dibaca
Tabel 4.53 Buku elektronik yang saya suka adalah format word karena mudah
dibaca dengan perangkat
Tabel 4.54 Buku elektronik yang saya suka adalah format jpeg karena mudah
dibaca
Tabel 4.55 Buku elektronik yang saya suka adalah format lit karena mudah
dibaca
Tabel 4.56 Buku elektronik yang saya suka adalah format html karena mudah
dibaca
xiii
Tabel 4.57 Buku elektronik yang saya suka adalah format digital interaktif
karena berisi audio, visual dan keduanya
Tabel 4.58 Saya menyukai buku elektronik karena yakin tidak mengganggu
kesehatan
Tabel 4.59 Saya menyukai buku elektronik karena tidak boros hardisk
Tabel 4.60 Saya menyukai buku elektronik karena tidak rawan virus
Tabel 4.61 Saya menyukai buku elektronik karena tidak sulit dipakai
Tabel 4.62 Saya menyukai buku elektronik sebagai sumber belajar karena
lebih menarik
Tabel 4.63 Saya menyukai buku elektronik sebagai media karena lebih
menarik
Tabel 4.64 Saya sering mengikuti perkembangan media dan teknologi sebagai
asal perkembangan teknologi.
Tabel 4.65 Saya lebih sering menggunakan buku elektronik daripada buku
cetak
Tabel 4.66 Saya lebih sering menggunakan buku elektronik tanpa di cetak lagi
Tabel 4.67 Buku elektronik yang sering sayabaca adalah format pdf
Tabel 4.68 Buku elektronik yang sering saya baca adalah format word
Tabel 4.69 Buku elektronik yang sering saya baca adalah format jpeg
Tabel 4.70 Buku elektronik yang sering saya baca adalah lit
Tabel 4.71 Buku elektronik yang sering saya baca adalah html
Tabel 4.72 Buku elektronik yang sering saya baca adalah format digital
interaktif karena terdiri atas konten audio, visual dan keduanya
Tabel 4.73 Buku elektronik yang sering saya baca adalah referensi seperti
buku kuliah, sekolah dan sebagainya karena sebagai sumber kuliah
Tabel 4.74 Saya lebih sering menggunakan buku elektronik berbayar karena
lebih lengkap
Tabel 4.75 Saya lebih sering menggunakan buku elektronik dari perpustakaan
digital
Tabel 4.76 Saya lebih sering menggunakan buku elektronik dari web browser
Tabel 4.77 Saya lebih sering mendownload sendiri
xiv
Tabel 4.78 Saya lebih sering menggunakan buku elektronik dengan komputer
Tabel 4.79 Saya lebih sering menggunakan buku elektronik dengan ponsel
Tabel 4.80 Saya sering menggunakan buku elektronik hingga di web bebas
luar negeri
Tabel 4.81 Saya sering menggunakan buku elektronik karena yakin buku
elektronik juga informasi yang sah
Tabel 4.82 Saya sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar
Tabel 4.83 Saya sering menggunakan buku elektronik sebagai media
pembelajaran
Tabel 4.84 Saya sering direkomendasikan untuk menggunakan buku
elektronik sebagai sumber belajar
Tabel 4.85 Saya sering direkomendasikan untuk menggunakan buku
elektronik sebagai media pembelajaran
Tabel 4.86 Saya sering merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber
belajar
Tabel 4.87 Saya sering merekomendasikan buku elektronik sebagai media
pembelajaran
Tabel 4.88 Aspek Kognitif Mahasiswa Terhadap Definisi Buku Elektronik
Tabel 4.89 Aspek Konatif Mahasiswa Penggunaan Buku Elektronik Secara
Umum
Tabel 4.90 Aspek Kognitif Mahasiswa Terhadap Perangkat Keras
Tabel 4.91 Aspek Konatif Mahasiswa Terhadap Perangkat Keras
Tabel 4.92 Aspek Pengetahuan Mahasiswa Terhadap Tema Buku Elektronik
Tabel 4.93 Aspek Konatif Mahasiswa Menggunakan Tema Buku Elektronik
Tabel 4.94 Aspek Konatif Mahasiswa Mendownload Buku Elektronik Sendiri
Tabel 4.95 Aspek Konatif Mahasiswa Dalam Membaca Buku Elektronik
Langsung Dibandingkan Mendownload Dahulu
Tabel 4.96 Aspek Konatif Mahasiswa Dalam Mencetak Buku Elektronik
Tabel 4.97 Aspek Kognitif Mahasiswa Terhadap Jenis Buku Elektronik
Tabel 4.98 Aspek Konatif Mahasiswa Terhadap Buku Elektronik
xv
Tabel 4.99 Aspek Konatif Mahasiswa Terhadap Buku Elektronik Sebagai
Referensi
Tabel 4.100 Aspek Kognitif Mahasiswa Terhadap Perlindungan Hukum Buku
Elektronik
Tabel 4.101 Aspek Kognitif Mahasiswa Terhadap Tempat Mendapatkan Buku
Elektronik
Tabel 4. 102 Aspek Konatif Mahasiswa Mendapatkan Buku Elektronik Di
Perpustakaan Kampus
Tabel 4.103 Aspek Konatif Mahasiswa Mendownload Buku Elektronik Di
Web Dalam Negeri
Tabel 4.104 Aspek Afektif Mahasiswa Terhadap Kelebihan Buku Elektronik
Tabel 4.105 Aspek Afektif Mahasiswa Terhadap Kemenarikan Buku Elektronik
Tabel 4.106 Aspek Afektif Mahasiswa Terhadap Kekurangan Buku Elektronik
Tabel 4.107 Aspek Konatif Mahasiswa Terhadap Buku Elektronik Sebagai
Sumber Belajar
Tabel 4.108 Aspek Konatif Mahasiswa Terhadap Buku Elektronik Sebagai
Media Pembelajaran Langsung
Tabel 4.109 Aspek Konatif Perekomendasian Buku Elektronik Sebagai Sumber
Belajar Di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah
Tabel 4.110 Aspek Konatif Mahasiswa Merekomendasikan Buku Elektronik
Sebagai Sumber Belajar
Tabel 4.111 Aspek Konatif Perekomendasian Buku Elektronik Sebagai Media
Pembelajaran Di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah
Tabel 4.112 Aspek Konatif Mahasiswa Merekomendasikan Buku Elektronik
Sebagai Media Pembelajaran
Tabel 4.113 Aspek Pengetahuan Mahasiswa Terhadap Persepsi Masyarakat
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Tabel 4.114 Aspek Kognitif Dosen Terhadap Definisi Buku Elektronik
Tabel 4.115 Aspek Konatif Dosen Penggunaan Buku Elektronik Secara Umum
xvi
Tabel 4.116 Aspek Kognitif Dosen Terhadap Perangkat Keras
Tabel 4.117 Aspek Konatif Dosen Terhadap Perangkat Keras
Tabel 4.118 Aspek Kognitif Dosen Terhadap Tema Buku Elektronik
Tabel 4.119 Aspek Konatif Dosen Menggunakan Tema Buku Elektronik
Tabel 4.120 Aspek Konatif Dosen Mendownload Buku Elektronik Sendiri
Tabel 4.121 Aspek Konatif Dosen Dalam Membaca Buku Elektronik Langsung
Dibandingkan Mendownload Dahulu
Tabel 4.122 Aspek Konatif Dosen Dalam Mencetak Buku Elektronik
Tabel 4.123 Aspek Kognitif Dosen Terhadap Jenis Buku Elektronik
Tabel 4.124 Aspek Konatif Dosen Terhadap Jenis Buku Elektronik
Tabel 4.125 Aspek Konatif Dosen Terhadap Buku Elektronik Sebagai
Referensi
Tabel 4.126 Aspek Kognitif Dosen Terhadap Perlindungan Hukum Buku
Elektronik
Tabel 4.127 Aspek Kognitif Dosen Terhadap Tempat Mendapatkan Buku
Elektronik
Tabel 4.128 Aspek Konatif Dosen Mendapatkan Buku Elektronik Di
Perpustakaan Kampus
Tabel 4.129 Aspek Konatif Dosen Mendownload Buku Elektronik Di Web
Dalam Negeri
Tabel 4.130 Aspek Afektif Dosen Terhadap Kelebihan Buku Elektronik
Tabel 4.131 Aspek Afektif Dosen Terhadap Kemenarikan Buku Elektronik
Tabel 4.132 Aspek Afektif Dosen Terhadap Kekurangan Buku Elektronik
Tabel 4.133 Aspek Konatif Dosen Mengunakan Buku Elektronik Sebagai
Sumber Belajar
Tabel 4.134 Aspek Konatif Dosen Terhadap Buku Elektronik Sebagai Media
Pembelajaran Langsung
Tabel 4.135 Aspek Konatif Perekomendasian Buku Elektronik Sebagai Sumber
Belajar Di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah
xvii
Tabel 4.136 Aspek Konatif Dosen Merekomendasikan Buku Elektronik
Sebagai Sumber Belajar
Tabel 4.137 Aspek Konatif Perekomendasian Buku Elektronik Sebagai Media
Pembelajaran Di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah
Tabel 4.138 Aspek Konatif Dosen Merekomendasikan Buku Elektronik
Sebagai Sumber Belajar
Tabel 4.139 Aspek Konatif Dosen Merekomendasikan Buku Elektronik
Sebagai Media Pembelajaran
Tabel 4.140 Kognitif Dosen Terhadap Persepsi Masyarakat Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Tabel 4.141 Triangulasi Data Pada Narasumber Mahasiswa
Tabel 4.142 Triangulasi Sumber Mahasiswa dan Dosen
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Observasi Menyeluruh Biografi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan
Lampiran 2 Denah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Lampiran 3 Jumlah Dosen dan Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan
Lampiran 4 Tabulasi Angket Penelitian
Lampiran 5 Hasil Validitas Penelitian
Lampiran 6 Hasil Reabilitas Penelitian
Lampiran 7 Hasil Perhitungan Frekuensi
Lampiran 8 Angket Penelitian Sebelum Validitas
Lampiran 9 Rekaptulasi Hasil Angket Penelitian
Lampiran 10 Hasil Observasi Menyeluruh
Lampiran 11 Hasil Observasi Terpusat
Lampiran 12 Hasil Observasi Wifi Kampus
Lampiran 13 Hasil Observasi Terseleksi Mahasiswa
Lampiran 14 Hasil Observasi Terseleksi Dosen
Lampiran 15 Hasil Wawancara Perpustakaan Utama
Lampiran 16 Hasil Wawancara Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah
danKeguruan
Lampiran 17 Wawancara Digitalisasi Amerika
Lampiran 18 Wawancara Pandangan Mahasiswa Terhadap Penggunaan Buku
Elektronik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah
Lampiran 19 Wawancara Pandangan Mahasiswa Terhadap Salah Satu Fasilitas
Laboratorium Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah
Lampiran 20 Wawancara Pandangan Mahasiswa Terhadap Fasilitas Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Lampiran 21 Contoh Hasil Wawancara Mahasiswa
Lampiran 22 Contoh Hasil Wawancara Dosen
xix
Lampiran 23 Rekap Hasil Wawancara Internet Kampus
Lampiran 24 Surat Keterangan Izin Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 25 Surat Keterangan Izin Penelitian Perpustakaan Utama
Lampiran 26 Surat Keterangan Izin Penelitian Perpustakaan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Penggambaran Fasilitas Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Gambar 2 Daftar Jumlah Buku Elektronik Yang Tersedia di Perpustakaan
Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 3 CD Multimedia Interaktif Di Ruang Multimedia
Gambar 4 Tampilan Multimedia Interaktif
Gambar 5 Salah Satu Koleksi Cetak Perpustakaan Umum UIN Syarif
Hidayatullah
Gambar 6 Salah Satu Fasilitas Jurnal Cetak, Skripsi, Tesis, Disertasi dan
lain-lain di Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah
Gambar 7 Fasilitas Sirkulasi Peminjaman dan Pengembalian Buku Cetak
Gambar 8 Fasilitas Pencarian Skripsi Elektronik
Gambar 9 Fasilitas Pencarian Berbasis Elektronik dan Ruang Baca Yang
Nyaman
Gambar 10 Fasilitas Pencarian E-Book dan E-Journal di Perpustakaan Utama
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 11 Salah Satu Fasilitas Corner Bank Indonesia
Gambar 12 Salah Satu Fasiitas Corner Dunia di Perpustakaan Utama UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 13 Ruang Kelas Dengan Pembelajaran Modern
Gambar 14 Administrasi Surat-Menyurat Berbasis Elektronik
Gambar 15 Laboratorium Komputer FITK
Gambar 16 Bukti Melanggan Dari Perpustakaan Umum UIN Syarif
Hidayatullah
Gambar 17 Salah Satu Fasilitas Pencarian Katalog Dan Browsing Data `
Digital Di Perpustaakaan Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Gambar 18 Koleksi Cetak (Buku dan Skripsi Perpustakaan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan
Gambar 19 Penggunaan Di Luar Kelas Ketika Di Wawancara
xxi
Gambar 20 Penggunaan Buku Elektronik Di Luar Kelas
Gambar 21 Salah Satu Dosen Yang Memakai Buku Elektronik
Gambar 22 Salah Satu Perangkat Elektronik Yang Dipakai Dosen
Gambar 23 Salah Satu Dosen Yang Mengoleksi dan Berlangganan Buku
Elektronik
Gambar 24 Salah Satu Buku Elektrok Yang Diapakai Dalam Kajian Bahasa
Gambar 25 Salah Satu Buku Elektronik Yang Diapakai Dalam Kajian
Kewarganegaraan
Gambar 26 Kumpulan Buku Elektronik Yang Dimiliki Oleh Salah Satu Dosen
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan informasi mengalami perkembangan yang
sangat cepat, hal ini ditandai dengan adanya perkembangan informasi dan
komunikasi. Media informasi pun juga cepat berjalan seiringnya waktu. Salah
buktinya adalah adanya proses pembelajaran dan media informasi
pengetahuan yang kini bisa diakses dengan mudah di mana pun dan kapanpun.
Seperti munculnya perpustakaan digital, pembelajaran e-learning
(pembelajaran berbasis elektronik), m-learning (pembelajaran berbasis
mobile), dan berbagai sumber-sumber elektronik lainnya seperti: e-book, e-
journal dan lain sebagainya. 1 Jadi dapat disimpulkan bahwa teknologi dan
informasi mengalami perubahan yang cepat.
Sejarah perkembangan media informasi itu sendiri dimulai dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri. Karena pada
dasarnya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu membutuhkan
informasi dan menghasilkan informasi. Dengan adanya pengetahuan, maka
akan terjadi perkembangan bidang ilmu dan penelitian ilmiah sehingga banyak
informasi bermunculan. Penelitian-penelitian ini yang menyebabkan adanya
media-media informasi, seperti buku, majalah, mikrofilm, disket, laporan hasil
penelitian dan media lainnya yang sekarang sangat maju perkembangannya.
Karena pada dasarnya pengetahuan dilestarikan untuk kepentingan manusia
lain. 2
D.J de Sola Price yang dikutip juga dalam buku Teori dan Praktik
Penelusuran Infomasi karangan Pawit dan Priyo juga mengungkapkan
perkembangan penggunaan teknologi informasi ditandai dengan dengan
adanya perkembangan jurnal:
1 Rusman. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan
Profesionalisme Guru Pada Abad 21. (Bandung: Alfabeta,2013), h.4 2 Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti. Teori dan Praktik Penelusuran
Informasi:Information Retrieval. (Jakarta: Kencana, 2010), h. 7
2
“Pada tahun 1600 masehi baru terdapat 10 jurnal, tetapi pada abad 19 meningkat menjadi 100 judul. Kini, diperkirakan mencapai ratusan ribu judul. Meski belum bisa dipastikan kebenarannya karena jika dilihat kini ribuan bahkan jutaan informasi terekam dan terlahir setiap hari, jam, menit dan detik. The New York Times Company melaporkan bahwa pada 2002 sekitar lima exabyte informasi tersimpan, satu exabyte setara dengan satu triliun gigabyte. Tak hanya itu, media untuk menyebarkan informasi pun tersebar dalam berbagai bentuk. Dokumen berupa analog maupun digital pun semakin kompleks. Katalog, buku, maupun media lainnya seperti CD-ROM, DVD, flashdisk, hardisk pun semakin canggih.” 3
Salah satu perkembangan yang mencolok adalah perkembangan media
informasi belajar melalui e-book. E-book adalah perwujudan informasi belajar di
era digital. Padahal, pada abad ke-16, buku hanya dikonsumsi oleh kalangan atas
dan baru dikenal sistem produksi massal. Perkembangan ini mendukung terhadap
konteks keilmuan. Perkembangan buku semakin melejit setelah abad ke-19
Project Gutenberg mulai ada. Hingga pada tahun 1998, e-book diperkenalkan.4
Di Indonesia sendiri, seperti yang disebutkan oleh Putu Laxman, Penerbit
Mizan pernah mengaku sebagai penerbit buku elektronik pertama pada tahun
2001 melalui judul buku Wasiat Sufi Imam Khomeini kepada Putranya Imam
Ahmad Khomeini.5 Jadi dapat disimpulkan bahwa media informasi berkembang
dengan sangat cepat. Salah satu contohnya adalah e-book.
E-book pada era digital ini memang diunggulkan hal itu karena e-book
memiliki banyak kelebihan. Seperti yang kita tahu bahwa e-book merupakan
perwujudan dari buku cetak, maka e-book yang digital tersebut pun merupakan
salah satu media informasi belajar yang sangat praktis yang bisa diakses di mana
pun dan kapanpun. Tak hanya itu bentuk e-book sangat beragam, di antaranya
adalah XML, HTML,PDF dan lain-lain.6 Menurut pendapat dari Abdul di jurnal
pustakawan Indonesia, disebutkan bahwa buku elektronik mempunyai
keistimewaan yakni menghemat ruang penyimpanan, multiple akses, tidak
3 Ibid. 4 John Vivian, Teori Komunikasi Massa: Edisi Kedelapan, The Media of Mass
Communication 8th edition diterjemahkan oleh Tri Wibowo, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 40-41 5 Putu Laxman P, Perpustakaan Digital Dari A sampai Z, (Jakarta: Cita Karyakarsa
Mandiri, 2008),h.43 6 Ibid, h. 41
3
dibatasi ruang dan waktu, dapat berbentuk multimedia, dan biaya lebih murah. 7
Menurut Sharon dkk, e-book merupakan hypermedia, e-book juga bisa
menyesuaikan kebutuhan pembaca. Dalam pendidikan, pendidik maupun yang
terdidik dapat mendownload e-book apabila dibutuhkan.8
Meskipun begitu, Purwono menyebutkan untuk mendapatkan informasi
melalui internet kita harus pandai dan terampil dalam menggunakan search engine,
kata kunci dan lain sebagainya. 9 Moh Aries juga mengatakan bahwa e-book
memiliki kelemahan yakni resiko hilang dan rusak akibat virus atau penyimpanan
bermasalah.10 Selain itu, Windratie di web CNN Indonesia disebutkan bahwa
membaca e-book dan ponsel berlebihan akan menyebabkan mata lelah dan
menyebabkan penyakit kardiovaskular, metabolik, obesitas serta kanker apalagi
jika dilakukan pada malam hari dan mengganggu jam tubuh. 11 Jadi dapat
disimpulkan kelebihan buku elektronik di antaranya praktis bisa didownload
kapan pun dibutuhkan, lebih mudah dan sebagainya, sedangkan kelemahannya
adalah harus pandai dalam menggunakan teknologi dan search engine, e-book bisa
menimbulkan masalah kesehatan dan e-book bisa rusak karena virus. Jadi dapat
disimpulkan bahwa buku elektronik memiliki banyak kelebihan dan juga
kekurangan.
Namun, penggunaan buku ini dipengaruhi dengan adanya persepsi
masyarakat. Menurut Fattah, “persepsi adalah proses pemahaman oleh seorang
terhadap orang lain atau suatu realitas sosial.”12 Persepsi bisa diukur dengan skala
sikap. Adapun menurut Baron dan Bryne juga Myers dan Gerungan yang dikutip
7 Abdul Rahman Saleh, “Peranan Teknologi Informasi Dalam Meningkatkan Kegemaran
Membaca dan Menulis Masyrakat”, Jurnal Pustakawan Indonesia, 2006, h. 47-48 8 Sharon E Smaldino dkk, Teknologi Pembelajaran dan Media Untuk Belajar, Terj. dari
Instructional Technology & Media For Learning oleh Arif Rahman, (Jakarta: Penerbit Kencana, 2012), Edisi Kesembilan,h. 447
9 Purwono, “Strategi Penelusuran Melalui Internet”, Seminar Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri, Jakarta, tanggal 30 April 2008, diupload oleh Z Tajoli - 2007, diakses: 2015, h. 9 (http://eprints.rclis.org).
10 Moh. Aries, “Ebook: Enak Dibaca dan Enak Disimpan”, Buletin Perpustakaan Universitas Indonesia:Serat Sejawat Kerja Pustaka, Vol 1 No.2 Desember 2007,h.41
11 Windratie, “Bahaya Membaca E-book dan Ponsel Pintar Sebelum Tidur”, 2015, (http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20141224192628-255-20358/bahaya-membaca-e-book-dan-ponsel-pintar-sebelum-tidur).
12 Fattah Hanurawan, Psikologi Sosial: Suatu Pengantar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 46
4
oleh Bimo Walgito adalah sikap yang diambil individu ditekankan pada segi
kognisi,afeksi, konasi 13 Menurut Jenny dan Debbie yang diterjemahkan oleh
Noermalasari, ada beberapa model sikap yakni komponen kognitif, afektif, dan
behavorial.14 Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses pemahaman
seseorang terhadap suatu realita yang bisa diukur dengan skala sikap.
Dari teori tersebut, peneliti mencari penelitian yang sudah dilakukan para
peneliti baik di dalam maupun luar negeri tentang persepsi buku elektronik.
Beberapa penelitian tersebut menunjukkan perilaku masyarakat maupun
akademisi terhadap buku elektronik ini tidak sesuai harapan. Masyrakat lebih suka
menggunakan buku cetak daripada buku elektronik. Buku elektronik dipandang
sebagai buku yang sulit digunakan. Seperti penelitian dari Conita, Direktur Digital
Publishing ProQuest yang menunjukkan sebanyak 1310 mahasiswa di China
menganggap e-book sulit digunakan. 15 Tak hanya argumen itu, Putu Laxman
Pendit menyatakan bahwa sivitas akademika masih cenderung mengandalkan
buku cetak untuk menjamin keaslian data dan untuk mencegah plagiarism. 16
Penelitian Pratiwi juga menyebutkan bahwa guru dan pendidik hanya tahu format
cetak Buku Sekolah Elektronik (BSE). 17 Pada koran Republika di tahun 2015
yang mewawancara 8 responden, 2 responden menyebutkan lebih suka memakai
e-book, 5 responden menyebutkan menyukai buku cetak dan 1 orang lagi
menggunakan e-book dan cetak secara berimbang.18 Dalam segi tanggapan pun,
dalam koran republika dijelaskan 2 responden yang lebih suka memakai e-book
beranggapan sebagai berikut: e-book lebih praktis (1 responden) dan menarik (1
responden). Sedangkan, 5 responden yang menyukai buku cetak dibandingkan e-
13 Bimo Walgito, Psikologi Sosial Suatu Pengantar, (Yogyakarta: ANDI, 2003), Cet. 4, h.
134 14Jenny Mercer and Debbie Clayton, Jenny Mercer and Debbie Clayton,Psikologi Sosial.
Terj. dari Psychology Express: Social Psychology with Pearson Education Limited oleh Noermalasari Fajar Widuri,(Penerbit Erlanga, 2012)., h.5
15 Conita Leung, “Meeting Changing Research Needs of Students: An E-book Survey On China Students”, A Research of Proquest, 2012, tahun akses 2015, p.7, (proquest.com)
16 Putu Laxman P, Op.Cit., h. 41 17 Pratiwi Chrisnanda Nurmanuel, “Penggunaan Buku Sekolah Elektronik (BSE) Sebagai
Sumber Belajar Dalam Proses Pembelajaran IPS Sejarah di SMP Negeri I Batang,” Indonesian Journal History Education, 2013,diakses 2015, h. 15 (http://lib.unnes.ac.id/18145/)
18 Umi Nur Fadhilah, “Buku Cetak atau Elektronik”, Harian Republika, Jakarta, 15 Mei 2015, h. 6
5
book di antaranya dikarenakan e-book mengganggu kesehatan mata (2 responden),
lebih mempercayai buku cetak dalam aspek kebenaran informasi (1 responden), e-
book praktis namun tak baik untuk kesehatan (1 responden) dan lebih menyukai
buku cetak untuk memuaskan hobinya dalam membaca (1 responden), karena e-
book membutuhkan gadget atau kadang juga membutuhkan koneksi internet,
sedangkan 1 responden yang mengatakan bahwa ia menggunakan e-book dengan
berimbang, ia juga menyebutkan e-book lebih praktis namun e-book membuat
mata lelah. 19 Padahal, e-book juga patut di pertimbangkan. Putu Laxman
menyebutkan, buku elektronik memiliki kelebihan yang patut dipertimbangkan
yakni mengurangi kebutuhan akan ruang penyimpanan, mudah menukar koleksi
dan lain-lain.20 Jadi dapat disimpulkan buku elektronik memiliki kelebihan dan
kekurangan dalam sisi pemanfaatan penggunaan. Namun karena adanya persepsi,
akhirnya mempengaruhi kuantitas penggunaan.
Berdasarkan latar belakang pengaruh persepsi, serta latar belakang lainnya
tentang buku elektronik dan media informasi maka peneliti pun mengangkat judul
penelitian, “PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN
KEGURUAN TERHADAP BUKU ELEKTRONIK SEBAGAI SUMBER
BELAJAR .”
B. Identifikasi Masalah
Dari masalah yang dipaparkan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalahnya
yaitu:
a. E-book di kalangan mahasiswa sudah cukup diketahui tetapi ada
beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa ada juga individu yang
masih tidak mengetahui e-book;
b. Penggunaan e-book sebagai media informasi cukup banyak diminati
oleh kalangan dosen dan mahasiswa meskipun ada banyak penelitian
19Ibid. 20 Putu Laxman P, Op.Cit., h.44
6
menyebutkan bahwa yang masih beranggapan buku cetak lebih
nyaman untuk di baca; dan
c. Persepsi mahasiswa terhadap buku elektronik dalam penelitian
sementara menyebutkan bahwa kemudahan akses dan kenyamanan
dengan menggunakan informasi melalui e-book bervariasi. Namun dari
penelitian sementara menyebutkan bahwa buku cetak lebih nyaman,
terjamin keasliannya, mengandung kepuasan tersendiri dan lain
sebagainya. Yang lebih menyukai buku cetak juga menyebutkan
bahwa e-book tidak nyaman karena bisa merusak pengelihatan, susah
penggunaan dan lain sebagainya. Meskipun begitu dalam penelitian
sementara, ada juga yang lebih menyukai buku eletronik karena murah
dan praktis.
C. Pembatasan Masalah
Peneliti hanya membatasi masalah pada Persepsi Mahasiswa UIN Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Terhadap Penggunaan Buku Elektronik Sebagai
Media Informasi Berbasis Digital.
Adapun poin-poin pembatasan masalahannya adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah terhadap e-book dan fungsinya;
b. Tingkat penggunaan e-book sebagai bahan informasi belajar pada
mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah;
c. Tanggapan mahasiswa terhadap perbandingan penggunaan e-book dan
buku cetak di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Persepsi
Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Terhadap Buku Elektronik
Sebagai Sumber Belajar?”
7
Adapun poin-poin pembatasan masalahannya adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana pengetahuan mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah terhadap e-book dan fungsinya?
b. Bagaimana tingkat penggunaan e-book sebagai bahan informasi belajar
pada mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah?
c. Bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap perbandingan penggunaan e-
book dan buku cetak di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
penggunaan e-book sebagai bahan informasi belajar pada mahasiswa.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dunia
pendidikan khususnya dalam bidang keilmuan teknologi pendidikan dan
pencarian sumber belajar.
2. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak, di antaranya:
a) Bagi dosen: sebagai bahan pertimbangan untuk memperoleh informasi
atau membuat media informasi yang dapat di akses dengan mudah;
b) Bagi mahasiswa: sebagai sarana pemberi informasi bagi mahasiswa
untuk memperoleh informasi secara efesien dan mengakses informasi
secara cerdas;
c) Bagi universitas: sebagai sarana pemberi saran kepada universitas untuk
menciptakan media informasi yang mampu menunjang pengetahuan
mahasiswa-mahasiswi; dan
8
d) Bagi peneliti selanjutnya: sebagai bahan acuan penelitian agar
menciptakan penelitian yang lebih baik lagi di masa depan sehingga
mampu menciptakan penemuan baru yang bermanfaat untuk
masyarakat.
9
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Persepsi menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah “tanggapan
langsung terhadap sesuatu.”1
Menurut Moskowitz & Orgel seperti yang dikutip oleh Ikhwan
Lutfi dkk, persepsi adalah “proses yang integrated dari individu
terhadap stimulus yang di terima.” 2
Menurut Davidoff yang dikutip Ikhwan Lutfi dkk, “persepsi
adalah proses yang terintegrasi mengenai perasaan, pengalaman,
kemampuan berpikir dan kerangka acuan yang dimiliki seseorang
terhadap objek.”3
Adapun persepsi, berkaitan dengan sikap atau perilaku karena
berhubungan dengan ilmu psikologi. Menurut Branca, Morgan dkk,
Sartain dkk, Woodworth dan Marquis yang dikutip oleh Bimo Walgito,
“psikologi adalah ilmu tentang perilaku atau aktivitas individu.” 4
Bimo Walgito menambahkan perilaku tersebut dalam pengertian yang
luas yaitu perilaku yang tampak dan tidak tampak, aktivitas motorik
serta aktivitas emosional dan kognitif.5
Dari seluruh penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa
persepsi merupakan pemikiran individu terhadap suatu objek atau
fenomena yang didapat dari kemampuan panca inderanya.
1 Susilo Riwayadi dan Suci Nur Anisyah, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya:
Penerbit Sinar Terang, 2007), h.331 2 Ikhwan Lutfi dkk, Psikologi Sosial, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2009), h. 25 3 Ibid., h. 26 4 Bimo Walgito, Psikologi Sosial Suatu Pengantar, (Yogyakarta: ANDI, 2003), Cet. 4, h.15 5 Ibid.
10
2. Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Mar’at yang dikutip Bimo Walgito menjabarkan
perubahan sikap tidak dibawa sejak dilahirkan namun dipengaruhi
oleh adanya faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah
segala sesuatu yang ada dalam diri individu, seperti fisiologis dan
psikologis dan sebagainya. Faktor eksternal adalah segala sesuatu
diluar diri individu seperti lingkungan dan situasi yang
mempengaruhinya.6
Menurut Sukadji yang dikutip dalam sebuah buku berjudul
Psikologi Sosial, Ikhwan Lutfi, pesepsi di pengaruhi oleh berbagai
faktor diantaranya adalah diri sendiri (diri seseorang itu sendiri),
sasaran persepsi (seperti benda, orang dan peristiwa) dan faktor situasi
(misalnya kehadiran seseorang yang tidak berpenampilan sesuai
situasi).7
Menurut Oskam yang dikutip Saparinah Sahli, 4 (empat)
faktor yang mempengaruhi persepsi adalah sebagai berikut: Faktor ciri
khas yang dari suatu objek stimulus (berupa ciri khas objek stimulus
seperti ciri-ciri stimuli bagi subjek yang mempengaruhinya), Faktor
pribadi (berupa ciri khas yang dimiliki atau berasal dari dalam diri
individu seperti taraf kecerdasan, emosional dan sebagainya), Faktor
pengaruh kelompok (berupa respons dari orang lain dalam suatu
kelompok yang dapat merubah persepsi individu, baik dengan tekanan
untuk mengubah persepsi atau tidak), Faktor perbedaan latar belakang
kultural (berupa perbedaan ragam fungsi suatu objek, familiaritas
seseorang terhadap suatu budaya, serta kekayaan pembendaharaan
kata dalam berkomunikasi).” 8
Jadi dari seluruh pendapat para tokoh, faktor yang
mempengaruhi persepsi adalah diri sendiri ataupun lingkungan.
6 Ibid, h. 133 7 Ikhwan Lutfi, Op.Cit., h. 26 8Saparinah Sahli, Persepsi Sosial Mengenai Perilaku Menyimpang, (Jakarta:Penerbit Bulan
Bintang, 1976), h.72-74
11
3. Aspek Persepsi
Seperti yang telah dijabarkan dalam pengertian persepsi,
bahwa persepsi berkaitan dengan sikap. Karena pada dasarnya, sikap
memberikan corak terhadap perilaku yang akan dilakukan oleh
seseorang.
Menurut Baron dan Bryne juga Myers dan Gerungan yang
dikutip oleh Bimo Walgito adalah sikap yang diambil individu
ditekankan pada segi kognisi,afeksi, konatif. 9 Begitupula halnya
dengan pendapat Maio dan Haddock yang diungkap Jenny Mercer dan
Debbie Clayton yang diterjemahkan oleh Noermalasari, “Sikap adalah
evaluasi menyeluruh terhadap suatu objek berdasarkan informasi
kognitif, afektif dan behavorial.” 10 Jadi dapat disimpulkan beberapa
aspek persepsi yakni pengetahuan, afektif dan kecenderungan
bertindak. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Komponen Kognitif
Dalam buku Bimo Walgito, komponen kognitif yakni
komponen yang berkaitan dengan pengetahuan pandangan
maupun keyakinan seseorang dalam mempersepsikan suatu
objek sikap. 11 Dalam buku Jenny dan Debbie yang
diterjemahkan oleh Noermalasari, kognitif yaitu berupa
keyakinan terhadap suatu objek yang didasarkan penegasan
fakta. Misalnya keyakinan terhadap gizi yang terkandung
dalam makanan. 12 Jadi dapat disimpulkan bahwa komponen
kognitif adala pengetahuan terhadap objek.
9 Bimo Walgito, Op.Cit.,h. 127 10 Jenny Mercer and Debbie Clayton,Psikologi Sosial. Terj. dari Psychology Express:
Social Psychology with Pearson Education Limited oleh Noermalasari Fajar Widuri,(Penerbit Erlanga, 2012)., h.5
11 Bimo Walgito, Loc.Cit. 12 Mercer and Clayton, Loc.Cit
12
b. Komponen Afektif
Dalam buku Bimo Walgito, komponen afektif yakni
komponen sikap yang berhubungan dengan sisi emosional
seperti rasa senang atau tidak senang, menunjukkan sisi positif
atau negatif. Rasa senang sisi positif dan rasa tidak senang sisi
negatif. 13 Dalam buku Jenny dan Debbie yang diterjemahkan
oleh Noermalasari, afektif yakni perasaan-perasaan terhadap
suatu objek yang dikaitkan terhadap nilai emosional. Misalnya
memakan suatu makanan yang dinilai menyenangkan. 14 Jadi
dapat disimpulkan bahwa komponen afektif adalah perasaan
individu terhadap suatu objek.
c. Komponen Konatif
Dalam buku Bimo Walgito, komponen konatif yakni
komponen yang berhubungan dengan sisi tindakan berupa
besar kecilnya kecenderungan bertindak. 15 Dalam buku Jenny
dan Debbie yang diterjemahkan oleh Noermalasari, konatif
disini disebut behavorial yakni perilaku yang berakar dari
pengamatan terhadap perilaku sendiri. Misalnya, memakan
suatu makanan dalam kurun waktu tertentu. 16 Jadi
kesimpulannya adalah kecenderungan perilaku suatu individu
terhadap suatu objek.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kognitif adalah pengetahuan,
afektif adalah perasaan menyenangkan atau tidak menyenangkan
terhadap sesuatu, dan konatif adalah kecenderungan perilaku dalam
kurun waktu tertentu.
13 Bimo Walgito, Op.Cit., h. 128 14 Mercer and Clayton, Loc.Cit 15 Bimo Walgito, Loc.Cit 16 Mercer and Clayton, Loc.Cit
13
4. Proses Terjadinya Persepsi
Menurut Mar’at yang dikutip oleh Bimo, persepsi dicerminkan
dalam sikap yang diambil oleh individu terhadap suatu objek. 17
Begitupula halnya dengan pendapat Maio dan Haddock yang
diungkap Jenny Mercer dan Debbie Clayton yang diterjemahkan oleh
Noermalasari, “Sikap adalah evaluasi menyeluruh terhadap suatu
objek berdasarkan informasi kognitif, afektif dan behavorial.”18Mar’at
dalam Bimo memperkuat dengan bagan berikut:19
Bagan 2.1
Bagan Persepsi
Dari ilustrasi tersebut terlihat persepsi menilai suatu objek
sikap. Dan terlihat juga faktor dan proses terjadinya persepsi. Dalam
mempersepsi, sikap individu akan dipengaruhi oleh keyakinan, proses
belajar, cakrawala, pengalaman dan pengetahuan . Adapun hasil
proses persepsi ini akan berkaitan dengan segi kognisi yang berisi
pendapat individu tentang objek sikap. Afeksi akan mengiringi aspek
evaluatif yang dapat bersifat positif atau negatif. Kemudian, aspek ini
17 Bimo Walgito, Op.Cit., h. 34 18 Jenny Mercer and Debbie Clayton, Op. Cit., h.3 19 Bimo Walgito, Op.Cit.,h. 134
14
mengait pada segi konasi yakni berupa kesiapan memberikan respon
terhadap objek sikap. Akhirnya ini akan menghasilkan tindakan.
Berbagai faktor, termasuk faktor lingkungan, juga berpengaruh
terhadap sikap individu dalam suatu objek persepsi. 20 Jadi dapat
disimpulkan bahwa persepsi sama dengan sikap terhadap suatu objek
yang membentuk kognitif, afektif dan behavorial. Proses persepsi
tersebut dipengaruhi oleh keyakinan, proses belajar, cakrawala,
pengetahuan dan pengalaman.
5. Keterkaitan Persepsi Terhadap Perilaku
Menurut Fattah, dalam bidang psikologi persepsi sosial sangat
penting karena menimbulkan lahirnya perilaku dan peristiwa lain di
kehidupan sosial. 21
Pendapat ini sedikit bertentangan menurut studi klasik
LaPiere yang diungkapkan oleh Jenny and Debby (terjemahan
Noermalasari), dibuktikan bahwa “sikap karyawan hotel terhadap
melayani pasangan Cina berbeda dengan perilaku mereka”. 22Seperti
yang diungkapkan juga oleh Cook & Sheeran yang dikutip oleh Jenny
and Debby (terjemahan Noermalasari), sikap tidak selalu memprediksi
perilaku. 23 Adapun hal itu dikarenakan ada beberapa kesenjangan
sikap dan perilaku yang mendorong metodologi pengukuran sikap, di
antaranya:24
a. Ciri sikap, menurut Cook & Sheeran yang dikutip oleh Jenny
and Debby (terjemahan Noermalasari), memang menunjukkan
hubungan sikap dan perilaku, namun pengalaman langsung
20 Ibid 21 Fattah Hanurawan, Psikologi Sosial:Suatu Pengantar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2010), h. 42 22 Jenny Mercer and Debbie Clayton, Op. Cit., h.13 23 Ibid 24 Ibid
15
dan tingkat merasa pasti merupakan perantara signifikan dalam
hubungan sikap-perilaku.25
b. Adanya teori perilaku terencana menurut Ajzen, dikutip oleh
Jenny and Debby (terjemahan Noermalasari),yakni untuk
memprediksi perilaku perlu di pertimbangkan variabel diluar
sikap seperti norma subjektif dan anggapan kendali atas
perilaku.26
c. Konseptualisasi norma, yakni berupa pendekatan norma
identitas sosial ataupun perilaku normatif. Menurut Smith dan
Terry, dikutip oleh Jenny and Debby (terjemahan
Noermalasari), konseptualisasi identitas sosial adalah
pengaruh keanggotaan kelompok lebih berpengaruh kuat
dibandingkan bukan anggota kelompok. Menurut Cialdini,
Kallgren dan Reno, dikutip oleh Jenny and Debby (terjemahan
Noermalasari), konseptualisasi perilaku normatif adalah
konsepsi yang berpandangan bahwa norma injungtif (persepsi
tentang apa yang harus diterima atau tidak diterima), dan
norma deskriptif yakni apa yang dilakukan orang, memiliki
efek terhadap berbagai perilaku.27
d. Adanya perbedaan kepribadian individual, seperti yang
diungkap oleh Churchill, Jessop dan Sparks, dikutip oleh
Jenny and Debby (terjemahan Noermalasari) yakni TPB
mengakui kepribadian dapat mempengaruhi perilaku secara
tidak langsung. Namun, sifat kepribadian seperti ketelitian,
impulsivitas, dan ekstraversi dapat berperan langsung dalam
perubahan perilaku28
e. Adanya modal MODE (Motivasi dan kesempatan sebagai
penentu, yang diungkap oleh Fazio dan Towles-Schwen,
25 Ibid 26 Ibid 27 Ibid, h. 14 28 Ibid, h. 15
16
dikutip oleh Jenny and Debby (terjemahan Noermalasari)
yakni apabila motivasi dan kesempatan untuk melakukan
pertimbangan rendah, maka sikap akan menuntun perilaku
secara spontan.29
Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi bisa
menyebabkan suatu perilaku, meskipun pada dasarnya tidak langsung
karena untuk memprediksi perilaku harus mempertimbangkan
variabel lain selain sikap.
6. Pengukuran Persepsi
Menurut Azzahy yang dikutip oleh JS Siregar, disebutkan
bahwa mengukur persepsi hampir sama dengan mengukur sikap.
Meski abstrak, tetapi masih dapat dilakukan dengan metode
pengukuran sebagai berikut:
a. Self report yakni suatu metode di mana jawaban yang
diberikan dapat menjadi indikator sikap seseorang. Dengan
pengukuran melalui self report dapat diketahui sikap atau
perasaan mereka terhadap suatu objek. Meski kelemahannya
adalah jika responden tidak menjawab maka tidak bisa
ketahuan sikapnya terhadap objek tertentu.30
b. Involuntary behaviour adalah pengamatan yang dilakukan jika
memang diinginkan atau berdasarkan kerelaan peneliti.31
Menurut Jenny dan Debbie yang diterjemahkan oleh
Noermalasari, pengukuran sikap dapat dilihat melalui pengukuran
sikap secara eksplisit dan implisit. Penjelasannya adalah sebagai
berikut:
29 Ibid, h. 16 30 JS. Siregar, “Tinjauan Pustaka”, diakses tahun 2015, h. 9,
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38244/4/Chapter%20II.pdf) 31 Ibid
17
a. Eksplisit yakni penilaian dengan skala sikap secara luas yang
menunjukkan tingkat reabilitas internal dan tes ulang yang
tinggi. Adapun pada pengukuran eksplisit ini, dibuat desain
skala agar setiap peserta memberikan respons. Adapun
pengukuran skala sikap ini sangat mudah dilakukan dan biaya
relatif rendah. Biasanya dengan skala thurstone, likert,
diferensial semantik.32
b. Implisit yakni pengukuran sikap apabila mengalami
keterbatasan dalam penggunaan skala sikap dan untuk
menghindari bias dalam penelitian. Biasanya dengan priming
evaluatif, tes asosiasi implisit.33
Berbeda dengan Bimo Walgito, Bimo langsung menjabarkan
beberapa teknik pengukuran yakni langsung dan tidak langsung.
Metode secara langsung adalah metode menanyakan langsung
pendapat terhadap sesuatu hal, sedangkan metode tidak langsung
adalah metode dengan menggunakan tes, misalnya Rorschach, TAT,
dan lain sebagainya. Pengukuran metode secara langsung bisa secara
langsung tak berstruktur maupun berstruktur. Secara langsung tak
berstriktur adalah dengan wawancara bebas dan observasi langsung,
sedangkan secara langsung berstruktur adalah pengukuran sikap
dengan pertanyaan yang telah disusun dengan skala sikap. Misalnya
seperti Bogardus, Thrustone dan Likert yang dikutip oleh
Bimo. 34Skala Bogardus dalam Bimo Walgito adalah pengukuran
dengan menggunakan pertanyaan berupa statements untuk mengetahui
tingkatan sikap terhadap sesuatu dengan cara menjawab “ya” atau
“tidak. 35 Skala Thurstone dalam Bimo Walgito adalah pengukuran
sikap dengan skala rentang dari yang rentang teratas hingga terendah.
32 Jenny Mercer and Debbie Clayton, Op. Cit, h. 7 33 Ibid, h. 8 34 Bimo Walgito, Op.Cit., h. 156 35 Ibid , h. 158
18
Misalnya untuk mengukur sikap orang terhadap peperangan
digunakan skala 0,0 untuk yang menyebutkan anti peperangan hingga
skala 11,0 untuk mencerminkan setuju dengan peperangan. 36Skala
model Likert dalam Bimo Walgito adalah pengukurann sikap dengan
memberikan lima alternatif jawaban atau tanggapan dari pernyataan
tersebut. Seperti sangat setuju,setuju, tidak memiliki pendapat, tidak
setuju, sangat tidak setuju. 37
Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi diukur dengan
pengukuran sikap. Adapun ada 2 (dua) cara yang bisa digunakan
yakni secara disadari (skala sikap) maupun tidak disadari. Jika dengan
cara disadari atau langsung, bisa menggunakan skala sikap seperti
Likert, Thurstone, Bogardus. Dengan cara tidak sadar, bisa
menggunakan tes TAT, maupun lainnya.
7. Manfaat Pengukuran Persepsi
Menurut Katz dari buku Secord dan Backman, yang dikutip
kembali dalam buku yang ditulis oleh Bimo Walgito, analisis fungsi
sikap yang tentunya berhubungan dengan persepsi, memiliki fungsi
sebagai berikut:38
a. Fungsi instrumental/fungsi penyesuaian/fungsi manfaat, yakni
fungsi ini untuk melihat sampai sejauh mana objek sikap
memperoleh sikap positif atau negatif, sejauh mana objek
sikap mencapai tujuan dan mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar. Misalnya, seorang yang memiliki suatu
sikap tertentu bisa diterima pada kelompok yang memiliki
sikap yang sama.39
b. Fungsi pertahanan ego, yakni fungsi untuk mengetahui sikap
seseorang untuk mempertahankan egonya. Misalnya, sikap
36 Ibid, h. 163 37 Ibid, h. 167 38 Ibid. h. 128 39 Ibid
19
yang diambil seseorang untuk mempertahankan
pendapatnya.40
c. Fungsi ekspresi nilai, yakni fungsi yang berkaitan pada diri
seseorang untuk mengekspresikan nilai dalam dirinya.
Misalnya, jika menilai sesuatu, maka itulah ekspresi nilai dari
dalam dirinya.41
d. Fungsi pengetahuan, yakni fungsi yang berkaitan dengan
pengetahuan yang dimiliki oleh individu terhadap sikap
terhadap suatu objek. Misalnya, sikap seseorang terhadap
suatu objek yang menggambarkan pengetahuan seseorang
terhadap objek tersebut.42
Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi analisis sikap adalah fungsi
instrumental/manfaat/penyesuaian, pertahanan ego, ekspresi nilai dan
pengetahuan
B. Buku Elektronik Secara Umum
1. Pengertian Buku Elektronik
Buku adalah sumber bacaan.43Menurut Anggara dkk, buku adalah
sumber bacaan yang penting bagi ilmu pengetahuan dan pendidikan 44
Salah satu jenis buku adalah buku elektronik. Menurut Connaway dalam
Skripsi Harianto, buku elektronik adalah sebuah buku yang merupakan
pengembangan buku tradisional yang disusun dalam format elektronik
serta dapat digunakan dengan menggunakan teknologi internet.45 Menurut
Adie, dalam Jurnal yang ditulis oleh Anggara dkk, buku elektronik adalah
40 Ibid, h. 129 41 Ibid 42 Ibid 43Sutarno. Gemar Membaca, (Jakarta: Jala Permata,2006), h. 69 44Anggara Sukma Ardiyanta dkk, “Pemanfaatan Buku Sekolah Elektronik Sebagai Bahan
Ajar Guru Program Produktif Sekolah Menengah Kejuruan”, Jurnal Teknologi dan Kejuruan Universitas Negeri Malang, vol 35. No 2, jurnal diakses 2012, h. 164, (http://journal.um.ac.id/index.php/teknologi-kejuruan/article/view/3773/655)
45Harianto, “Layanan Buku Elektronik: Survai di Perpustakaan Universitas Indonesia”, Skripsi pada program studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, FIB UI Depok, Depok,2009, h.10
20
buku yang berbentuk digital dan membacanya perlu menggunakan
perangkat elektronik. 46 Jadi dapat disimpulkan bahwa buku elektronik
merupakan buku yang bermanfaat bagi pendidikan dan dapat digunakan
melalui teknologi internet, atau perangkat elektronik.
2. Perkembangan Teknologi dan Media
Teknologi pada dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan
keberagaman media. Dari sisi industri misalnya, biaya produksi semakin
murah dan teknologi semakin canggih, sehingga menyebabkan
kemunculan media massal, seperti media cetak maupun media komunikasi
seperti telepon genggam. Kemunculan media pun lebih beragam,
konsumen bisa memilih untuk mendapatkan informasi dari media cetak,
audio, visual, audio-visual hingga online. 47
Menurut Littlejohn, yang dikutip oleh Rulli Nasrullah, Mc Luhan
dalam Technological Determinism menyebutkan periodesasi
perkembangan komunikasi menjadi empat bagian, yakni Tribal Age (masa
mengutamakan mendengar, bersentuhan, merasa dan membaui
dibandingkan visualisasi), Literate Age (masa mengutamakan aspek
visualisasi), Print Age (masa penemuan mesin cetak oleh gutenberg yan
mengakibatkan kemajuan di segala bidang), Electronic Age (diwakili
dengan kemunculan telegraf sederhana dan kemudian muncul produk
komunikasi yang lebih canggih seperti televisi, komputer, telepon
genggam dan lain sebagainya)48
Dalam sisi pendidikan pun, Rusman menyebutkan bahwa
pembelajaran semakin berkembang karena teknologi komputer juga
semakin berkembang.49 Seperti yang dikutip oleh Rusman, Menurut Eric
Ashby, perkembangan dunia pendidikan sebagai berikut: pada revolusi
46 Ardiyanta dkk, Loc.Cit. 47 Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Media Cyber, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group,
2014), h. 1 48 Ibid, h. 3 49 Rusman. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan
Profesionalisme Guru Pada Abad 21. (Bandung: Alfabeta,2013),h. 4
21
pertama, orang tua menyerahkan anaknya pada guru di sekolah. Revolusi
kedua, digunakan tulisan dalam pembelajaran. Revolusi ketiga, ditemukan
mesin cetak sehingga sumber belajar tercetak seperti buku atau modul.
Revolusi keempat, perangkat elektronik mulai muncul, seperti radio, tape
recorder, dan televisi yang mewarnai dunia pembelajaran. Revolusi kelima,
ditemukan dan diaplikasikan internet dan komputer sehingga lebih
interaktif dalam pembelajaran seperti dengan menggunakan komputer atau
pembelajaran berbasis web/internet, salah satunya e-book, e-journal, e-
learning dan lain sebagainya.50
Tak hanya teknologi dan informasi yang berkembang, Pawit dan
Priyo menjabarkan bahwa media untuk menyebarkan informasi pun
tersebar dalam berbagai bentuk. Katalog, buku, maupun media lainnya
seperti CD-ROM, DVD, flashdisk, hardisk pun semakin canggih. 51 Jadi
dapat disimpulkan bahwa media informasi semakin berkembang cepat,
begitupula dengan dokumen yang tersebar juga semakin canggih.
3 . Perkembangan Buku Elektronik
Dalam buku John Vivian yang diterjemahkan oleh Tri
Wibowo,menyatakan bahwa pada abad ke-16 buku hanya dikonsumsi oleh
kalangan atas dan baru dikenal sistem produksi massal. Perkembangan
sistem produksi ini mendukung terhadap konteks keilmuan. Perkembangan
buku semakin melejit setelah abad ke-19 Project Gutenberg mulai ada.
Hingga pada tahun 1998, e-book diperkenalkan.52
Di beberapa negara menunjukkan perkembangan e-book.
Berdasarkan Guardian yang dikutip Rulli,Inggris menunjukkan
perkembangan buku elektronik (e-book) pada tahun 2012 dengan
melonjaknya konsumen buku elektronik sekitar 366 persen dan pada tahun
50 Ibid.,h. 4 51 Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi:
Information Retrieval, (Jakarta: Kencana, 2010),h.9 52 John Vivian, Teori Komunikasi Massa: Edisi Kedelapan, Terj. The Media of Mass
Communication 8th edition oleh Tri Wibowo, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 40-41
22
2013 naik sekitar 134 persen. Sementara itu di Amerika, dari data
Association of American Publisher yang dikutip Rulli, dari 1.500 Penerbit
Amerika, Amerika mengalami peningkatan penjualan buku secara online
sekitar 21,3%.53
Di Indonesia sendiri, e-book juga berkembang, seperti yang
disebutkan oleh Putu Laxman, Penerbit Mizan pernah mengaku sebagai
penerbit buku elektronik pertama pada tahun 2001 melalui judul buku
Wasiat Sufi Imam Khomeini kepada Putranya Imam Ahmad Khomeini,
yang tersedia gratis dalam situs mereka. Minat buku ini tampak besar dan
dikenal sebagai bacaan populer. Meski begitu disebutkan juga oleh Putu
Laxman, dalam perkembangan e-book berikutnya seperti yang dilakukan
e-book centro sulit ditemukan di Internet. 54 Dalam pemberitaan terbaru
tahun 2015 di Republika, di Indonesia perkembangan e-book juga sudah
cukup signifikan, seperti perkembangan Perpustakaan Nasional
(Perpusnas) yang menuju ke sistem berbasis online. 55 Universitas-
universitas negeri maupun swasta mulai mengembangkan sharing e-book
seperti di web Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah (tulis.uinjkt.ac.id)
dan sumber e-resources lainnya seperti koleksi cambridge e-book, dan
sebagainya. 56 Pemerintah pun menyiapkan buku sekolah elektronik di
http://bse.kemdikbud.go.id.57 Jadi dapat disimpulkan bahwa pada awalnya
buku belum digunakan signifikan dalam dunia keilmuan. Tetapi kini, buku
semakin berkembang dimulai dari banyaknya teknologi percetakan
ataupun proyek e-book di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
53 Rulli Nasrullah, Op.Cit., h. 9-10 54 Putu Laxman, Perpustakaan Digital Dari A sampai Z, (Jakarta: Cita Karyakarsa
Mandiri,2008), h.43 55 Umi Nur Fadhilah, “Buku Cetak atau Elektronik”, Harian Republika, Jakarta, 15 Mei
2015, h. 6 56 Amrullah Hasbana, dkk, Pedoman Penggunaan Pusat Perpustakaan, (Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h.19 57 Ardiyanta dkk, Loc.Cit.
23
4. Ciri-Ciri Buku Elektronik
Menurut Sharon, Deborah dan James (diterjemahkan oleh Arif
Rahman), buku elektronik adalah perangkat buku yang merupakan
campuran konseptual dari buku tradisional dan komputer yang biasanya
memuat cukup memori yang panjangnya seperti novel. 58 Meskipun
begitu, pada dasarnya buku elektronik bisa dicetak, seperti penelitian
Pratiwi yang menyebutkan bahwa guru dan pendidik hanya tahu format
cetak Buku Sekolah Elektronik (BSE).59
Dalam segi penggunaan, Moh. Aries mengatakan bahwa buku
elektronik adalah bagian dari publikasi elektronik serta buku dalam
format elektronik dapat dibaca dengan menggunakan perangkat pembaca
e-book atau web browser yang dikaitkan dengan perangkat e-book.seperti
Microsoft reader, rocketbook dan lainnya yang bisa didapat dengan gratis
atau berbayar. 60 Sony juga mendeskripsikan bahwa buku elektronik
dapat di dapatkan di mana saja, karena sekarang e-book tersebar di
internet baik secara gratis atau berbayar.61 Jadi dapat disimpulkan buku
elektronik dan buku cetak berbeda dalam sisi formatnya. Buku cetak
dicetak, sedangkan buku elektronik hanya berupa soft file yang bisa
ditampilkan di komputer atau perangkat lainnya. Meskipun begitu, buku
elektronik bisa dicetak. Buku elektronik juga memiliki ciri yakni bisa
didapatkan secara gratis maupun berbayar.
5. Produk Buku Elektronik
Bersumber dari buku teori komunikasi massa John Vivian yang
diterjemahkan oleh Tri Wibowo, disebutkan bahwa buku itu sendiri
58 Sharon E Smaldino dkk, Teknologi Pembelajaran dan Media Untuk Belajar, Terj. dari
Instructional Technology & Media For Learning oleh Arif Rahman, (Jakarta: Penerbit Kencana, 2012), Edisi Kesembilan,h. 447
59 Pratiwi Chrisnanda Nurmanuel, Penggunaan Buku Sekolah Elektronik (BSE) Sebagai Sumber Belajar Dalam Proses Pembelajaran IPS Sejarah di SMP Negeri I Batang, Indonesian Journal History Education, 2013,diakses 2015, h. 15 (http://lib.unnes.ac.id/18145/)
60 Moh. Aries, “Ebook: Enak Dibaca dan Enak Disimpan”, Buletin Perpustakaan Universitas Indonesia:Serat Sejawat Kerja Pustaka, Vol 1 No.2 Desember 2007,h.40-41
61Sony Pawoko, “Gigapedia: Gudang E-book Gratis Bermutu”,_____, h. 43
24
memiliki banyak macam. Terkadang jika orang menyebut buku, maka
yang langsung terbersit adalah buku umum. 62 Beberapa dibawah ini
adalah beberapa produk buku yang disebutkan:
a. Trade books atau buku umum
Yaitu buku yang diperuntukkan untuk umum, biasanya dengan
tema menarik. Buku ini bisa menjadi best seller, karena orang sangat
mencari buku-buku umum ini meski banyak juga buku umum yang
kurang laku bahkan tidak laku di pasaran. Contoh dari buku ini adalah
buku fiksi dan non fiksi.63
b. Teks dan referensi
Buku ini adalah buku sekolah, buku pegangan, buku profesional
atau buku kuliah. Buku jenis ini ketimbang stabil dan hidup lebih lama
dibandingkan buku umum. 64
c. Novel grafis
Yaitu jenis buku yang berisikan cerita atau fiksi yang
bergambar seperti buku komik. 65
Jenis buku cetak, bisa dibilang tidak jauh dengan buku elektronik.
Karena kita tahu bahwa buku elektronik adalah pengembangan buku cetak.
Anggara Sukma dkk mendeskripsikan buku elektronik menurut formatnya
ada beberapa macam yakni:
a. “Teks Polos yakni sebuah buku elektronik yang hanya terdiri dari teks polos dan sederhana yang bisa diedit;
b. PDF yakni file yang banyak dipakai. Biasanya siap untuk dicetak. c. JPEG yakni sebuah buku elektronik yang hanya berupa gambar.
Buku cetak jika dipindai, akan menghasilkan format ini. d. LIT yakni sebuah buku elektronik yang merupakan format dari
Microsoft Reader di mana tampilannya bisa disesuaikan dengan lebar layar sebuah perangkat.
e. HTML yakni buku elektronik bereksistensi dari website..” 66
62John Vivian, Op. Cit.,h. 49 63 Ibid. 64 Ibid 65 Ibid, h. 51 66 Ardiyanta dkk, Loc.Cit.
25
Meskipun begitu, menurut Purwono, bentuk format file yang
tersebar di internet adalah “text (.txt, .doc, .pdf, .rtf), image (.bmp, .tif, .gif,
.jpg), animasi (.ani, .fli, .flc), video (.avi, .mov, .mpg, .qt), audio (.wav,
.mid, .snd, .aud), web (.htm, .html, .xml, .dhtml, .php), program (.exe,
.com)”.67
Purwono juga menambahkan buku elektronik dan jurnal elektronik
bisa didapatkan di pangkalan data berbayar seperti layanan buku
elektronik dan jurnal online seperti jstor, ebsco dan sebagainya serta
pangkalan data gratis seperti Perpustakaan Universitas Terbuka dan
website lainnya.68
Jadi dapat disimpulkan bahwa berdasarkan formatnya, E-book
dibagi menjadi teks polos, PDF, JPEG, LIT dan HTML, dalam sisi isi
produknya sama seperti buku cetak, dan bisa juga di dapatkan di
pangkalan data online berbayar maupun free.
6. Fungsi Buku Elektronik
Menurut Anggara dkk, buku adalah sumber bacaan yang penting
bagi ilmu pengetahuan dan pendidikan 69 Salah satu jenis buku adalah
buku elektronik. Menurut Connaway dalam Skripsi Harianto, buku
elektronik adalah sebuah buku yang merupakan pengembangan buku
tradisional yang disusun dalam format elektronik serta dapat digunakan
dengan menggunakan teknologi internet.70
Menurut Lasswell yang dikutip dalam buku Werner J. Severin dan
James W. Tankard (terjemahan Sugeng Hariyanto), fungsi media informasi
khususnya media massa yaitu:71
67 Purwono, “Strategi Penelusuran Melalui Internet”, Seminar Himpunan Mahasiswa
Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri, Jakarta, tanggal 30 April 2008, diupload oleh Z Tajoli - 2007, diakses: 2015, h. 9 (http://eprints.rclis.org)
68 Ibid, h. 4 69Anggara Sukma Ardiyanta dkk, Op.Cit.,h.163, (http://journal.um.ac.id/.../ /3773/655) 70Harianto, Loc.Cit 71 Werner J. Severin dan James W. Tankard, Communication Theories: Origins, Methods &
Uses in the Mass Media), Terj. dari Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa, Edisi Kelima oleh Sugeng Hariyanto, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 386
26
a. Sebagai pengawasan yaitu media berfungsi memberi informasi
tentang keadaan dan kondisi sekitar di berbagai aspek kehidupan
seperti ekonomi, sosial budaya, cuaca dan lain sebagainya.72
b. Sebagai media korelasi pendapat masyarakat tentang lingkungan
yaitu media memberikan informasi tentang seseorang memandang
segala sesuatu tentang lingkungannya. Misalnya, berita tentang
pencemaran lingkungan.73
c. Penyampaian warisan sosial kepada generasi selanjutnya yaitu
media menyampaikan berbagai nilai, norma atau berbagai informasi
dalam masyarakat kepada generasi selanjutnya. Misalnya, tentang
penyampaian kebudayaan dan nilai atau norma yang berlaku di
Indonesia.74
d. Hiburan, artinya media mengekspos budaya kesenangan terhadap
publik, misalnya musik, seni dan sebagainya.75
Tak hanya pendapat Lasswell, secara umum, menurut Sutarno,
fungsi buku adalah sumber bacaan. Yang kini menurutnya, informasi
sudah berkembang seperti bentuk mikro dan digital. 76 Abdul di Jurnal
Kepustakaan Indonesia juga menyebutkan bahwa buku elektronik
mempunyai keistimewaan yakni menghemat ruang penyimpanan, multiple
akses, tidak dibatasi ruang dan waktu, dapat berbentuk multimedia, dan
biaya lebih murah. 77 Jadi dapat disimpulkan e-book memiliki fungsi
seperti layaknya media massa, yakni sebagai pengetahuan, hiburan dan
lain-lain. Selain itu e-book memiliki fungsi sebagai sumber pengetahuan
yang efektif dan efesien karena bisa diakses kapan pun dan di mana pun
serta hemat.
72 Ibid 73 Ibid, h 387 74 Ibid, h.. 388 75Ibid 76 Sutarno ,Loc.Cit 77 Abdul Rahman Saleh, “Peranan Teknologi Informasi Dalam Meningkatkan Kegemaran
Membaca dan Menulis Masyrakat”, Jurnal Pustakawan Indonesia, 2006, h. 47-48
27
7. Cara dan Media Yang Digunakan Untuk Mendapatkan Buku
Elektronik
Menurut pernyataan yang diungkapkan Abdul Rahman Saleh,
informasi melalui internet kini mulai menumpuk di internet maupun toko
buku78 Menurut katalog Putu Laxman, penyedia buku elektronik sangatlah
banyak, di antaranya adalah Abaci books (http:// www. abacci.com/books),
Alex catalogue (http:// www.infomotions.com/alex), dan lain
sebagainya.79
Tak hanya itu, disebutkan dalam pedoman perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah disebutkan buku elektronik juga bisa di dapatkan di
perpustakaan-perpustakaan seperti perpustakaan universitas, perpustakaan
nasional dan lain sebagainya. Salah satu contohnya adalah perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menyediakan akses ke e-resoursces
berupa e-books, e-journal, e-database dan sebagainya. Beberapa akses e-
book yang di sebutkan oleh Amrullah dkk di pedoman penggunaan
perpustakaan UIN oleh , yakni Cambridge e-book, oxford, dan lainnya.80
Tak hanya itu, Sony mengungkapkan bahwa e-book bisa diakses di mana
pun seperti di web baik gratis dan berbayar. 81 Moh Aries juga
berpendapat bahwa karena e-book adalah bisa multiple akses, jadi setiap
orang bisa mengcopy-cetak dengan mudah meski terkadang ada kunci
pengaman untuk membukanya. 82 Dalam menggunakan e-book sendiri ada
yang di print terlebih dahulu, ada yang digital. Seperti penelitian Pratiwi
setiap siswa dan guru belum tahu ada Buku Sekolah Elektronik (BSE)
digital. 83 Jadi dapat disimpulkan bahwa mendapatkan buku elektronik
sangatlah mudah, bisa mendownload di web melalui jaringan komputer,
melalui ponsel pintar, perpustakaan ataupun hanya dengan copy file.
78 Ibid,h.73 79 Laxman, Loc.Cit 80 Amrullah Hasbana dkk, Loc.Cit 81Pawoko, Loc.Cit 82 Moh. Aries, Op.Cit.,h. 40 83 Nurmanuel, Loc. cit
28
8. Kekurangan dan Kelebihan Buku Elektronik
Menurut Abdul Rahman Saleh menyeebutkan bahwa buku
elektronik mempunyai keistimewaan yakni menghemat ruang
penyimpanan, multiple akses, tidak dibatasi ruang dan waktu, dapat
berbentuk multimedia, dan biaya lebih murah. 84 Putu Laxman
menyebutkan bahwa buku elektronik mengurangi kebutuhan akan
penyimpanan, ongkos perbaikan fisik, dan lain-lain,85
Meskipun Moh Aries mengatakan bahwa e-book memiliki
kelemahan yakni resiko hilang dan rusak akibat virus atau penyimpanan
bermasalah.86 Selain itu, Windratie dalam web CNN Indonesia disebutkan
bahwa membaca e-book dan ponsel berlebihan akan menyebabkan mata
lelah dan menyebabkan penyakit kardiovaskular, metabolik, obesitas serta
kanker apalagi jika dilakukan pada malam hari dan mengganggu jam
tubuh. 87Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa e-book memiliki banyak
keuntungan, diantaranya adalah buku elektronik merupakan sajian digital
yang menarik, multiple akses, hemat ruang dan biaya serta tidak dibatasi
ruang dan waktu. Meskipun memiliki kelemahan yakni resiko hilang dan
rusak akibat virus atau penyimpanan bermasalah serta timbulnya masalah
kesehatan lainnya
9. Persepsi Masyarakat Dengan Buku Elektronik
Dari segi kognitif masyarakat, Umi mengutip penuturan Juli Odor
Naenggolan, Petugas Perpustakaan Nasional (di muat dalam koran
Republika) yakni jumlah anggota perpusnas pada tahun 2014 pun
meningkat yakni sekitar 150 ribu orang daripada tahun sebelumnya hanya
73 ribu orang. Disebutkan dari sejumlah anggota tersebut hanya 31 ribu
yang mengambil kartu cetak karena sebagian besar memanfaatkan akses
84 Saleh, Loc.Cit 85 Putu Laxman Pendit, Op.Cit., h. 44 86 Moh. Aries, Op.Cit.,h. 41 87 Windratie, Bahaya Membaca E-book dan Ponsel Pintar Sebelum Tidur, 2015,
(http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20141224192628-255-20358/bahaya-membaca-e-book-dan-ponsel-pintar-sebelum-tidur).
29
website perpusnas yang menyediakan e-book dan jurnal online. 88 Tak
cukup hanya itu, pada tahun 2013, penelitian Pratiwi dalam Indonesian
Journal of History Education, menyebutkan penggunaan buku elektronik
terhadap buku sekolah elektronik dalam beberapa waktu lalu misalnya,
masih banyak ketidak tahuan guru dan siswa terhadap buku elektronik
sekolah versi digital sebagai sumber belajar dijabarkan. 89
Dalam sisi behavorial, penelitian Pratiwi pada tahun 2013,
menyebutkan bahwa guru dan siswa bergantung pada buku cetak karena
kurang mengetahui tentang e-book BSE.90 Pada koran Republika di tahun
2015 yang mewawancara 8 responden, 2 responden menyebutkan lebih
suka memakai e-book, 5 responden menyebutkan menyukai buku cetak
dan 1 orang lagi menggunakan e-book dan cetak secara berimbang.91
Dalam segi tanggapan, dalam koran republika dijelaskan 2
responden yang lebih suka memakai e-book beranggapan sebagai berikut:
e-book lebih praktis (1 responden) dan menarik (1 responden). Sedangkan,
5 responden yang menyukai buku cetak dibandingkan e-book di antaranya
dikarenakan e-book mengganggu kesehatan mata (2 responden), lebih
mempercayai buku cetak dalam aspek kebenaran informasi (1 responden),
e-book praktis namun tak baik untuk kesehatan (1 responden) dan lebih
menyukai buku cetak untuk memuaskan hobinya dalam membaca (1
responden), karena e-book membutuhkan gadget atau kadang juga
membutuhkan koneksi internet, sedangkan 1 responden yang mengatakan
bahwa ia menggunakan e-book dengan berimbang, ia juga menyebutkan e-
book lebih praktis namun e-book membuat mata lelah. 92 Tak hanya itu,
dalam penelitian tahun 2013, penelitian Pratiwi hanya menyebutkan
rendahnya penggunaan Buku Sekolah Elektronik (BSE) versi digital di
salah satu sekolah dikarenakan kurangnya sosialisasi serta ketersediaan
88 Fadhilah, Loc. Cit 89 Nurmanuel, Loc. cit 90 Ibid,h. 16 91 Fadhilah, Loc. Cit 92Ibid, h.6
30
sarana-prasarana. 93 Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam segi kognitif,
pemahaman masyarakat terhadap e-book berkembang. Dalam segi
behavorial, kebanyakan masyarakat masih banyak menggunakan buku
cetak. Dalam segi afektif, dalam perkembangan tahun 2015 seperti yang
ditulis dalam republika, tanggapan e-book masih banyak yang
beranggapan negatif, meskipun beberapa ada yang mengakui e-book ada
sisi positifnya.
C. Buku Elektronik Sebagai Sumber Belajar
1. Pengertian Buku Elektronik Sebagai Sumber Belajar
Menurut Percival dan Ellington seperti yang dikutip Eveline dan
Hartini, sumber belajar adalah “sekumpulan bahan atau situasi yang
diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar
sendiri secara individual”. 94Menurut Munir, “sumber belajar adalah bahan-
bahan yang dapat dimanfaatkan dan diperlukan untuk membantu pengajar
maupun peserta didik dalam proses pembelajaran.”95
Jadi dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah sumber
pengetahuan yang sengaja dibuat untuk belajar atau sebagai sumber bahan
pembelajaran.
Rusman menyebutkan bahwa pembelajaran semakin berkembang
karena teknologi komputer juga semakin berkembang. 96 Seperti yang
dikutip oleh Rusman, menurut Eric Ashby, perkembangan dunia pendidikan
sebagai berikut: pada revolusi pertama, orang tua menyerahkan anaknya
pada guru di sekolah. Revolusi kedua, digunakan tulisan dalam
pembelajaran. Revolusi ketiga, ditemukan mesin cetak sehingga sumber
belajar tercetak seperti buku atau modul. Revolusi keempat, perangkat
93 Nurmanuel,Loc. cit 94 Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Penerbit
Ghalia Indonesia, 2010), h. 127 95 Munir, “Sumber Belajar dalam Kurikulum Berbasis TIK”, E-book UPI, diakses 2015, h.
107, (http://file.upi.edu/.../MUNIR/Kurikulum_TIK/Kurikulum_TIK-Sumber_Belajar_Berbasis_TIK.pdf)
96 Rusman. Op.Cit,h. 3
31
elektronik mulai muncul, seperti radio, tape recorder, dan televisi yang
mewarnai dunia pembelajaran. Revolusi kelima, ditemukan dan
diaplikasikan internet dan komputer sehingga lebih interaktif dalam
pembelajaran seperti dengan menggunakan komputer atau pembelajaran
berbasis web/internet, salah satunya e-book, e-journal, e-learning dan lain
sebagainya. 97 John Vivian yang diterjemahkan oleh Tri Wibowo, juga
menyatakan bahwa padahal pada abad ke-16 buku hanya dikonsumsi oleh
kalangan atas dan baru dikenal sistem produksi massal. Sistem produksi
inilah yang mendukung terhadap konteks keilmuan. Perkembangan buku
semakin melejit setelah abad ke-19 Project Gutenberg mulai ada. Hingga
pada tahun 1998, e-book diperkenalkan.98 Hingga akhirnya, kini informasi
bisa diperoleh dari sumber informasi virtual atau maya, seperti yang
diungkap oleh Pawit dan Priyo, sebagai berikut: koleksi media elektronik
(sebuah media yang bukan merupakan hasil cetakan, melainkan dari
teknologi elektronik), komputer (sebuah alat yang mampu menampung
sebuah data yang besar, baik itu hanya sebatas komputer sebagi pengolah
kata ataupun sebagai sebagai pengolah data), media internet dan media
penelusuran informasi melalui dunia maya, (sebuah media yang di mana
merupakan hasil perkembangan teknologi dan informasi, di mana datanya
juga berkembang sepanjang waktu. Contohnya media internet, e-book, e-
journal, artikel ilmiah elektronik, dan sebagainya). 99 Jadi, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran semakin berkembang, dimulai dari
revolusi pertama hingga revolusi kelima. Di mana revolusi kelima adalah
masa kini, semua informasi didapatkan dengan mudah. Contohnya, sumber
internet, e-book, e-journal dan lain-lain.
2. Ciri Buku Elektronik Sebagai Sumber Belajar Di Era Digital
Ciri sumber belajar menurut Eveline dan Hartini adalah mempunyai
daya untuk memberikan sesuatu yang diperlukan dalam proses pengajaran,
97 Ibid.,h. 4 98 John Vivian. Op.Cit h. 40-41 99 Pawit M Yusup dan Priyo Subekti, Op.Cit, h.195-203
32
merubah tingkah laku sesuai tujuan, dapat dipergunakan sendiri-sendiri atau
terpisah dan kombinasi, dapat dirancang dan langsung dipakai. 100 Ciri
sumber belajar yang dirumuskan Ahmad dalam Hadiatul adalah sumber
belajar mampu memberikan kekuatan dalam proses instruksional, sehingga
tujuan secara maksimal bisa tercapai.101
Jika dilihat melalui ciri sumber belajar secara umum ini, maka kita lihat
ciri dari buku elektronik dari para tokoh.Menurut Adie, yang dikutip oleh
Anggara dkk, buku elektronik adalah buku yang berbentuk digital dan
membacanya perlu menggunakan perangkat elektronik. 102 Meskipun begitu,
Moh. Aries mengatakan bahwa buku elektronik adalah buku dalam format
elektronik dapat dibaca dengan menggunakan perangkat pembaca e-book
atau web browser yang dikaitkan dengan perangkat e-book. Disebutkan
bahwa jenis perangkat itu adalah seperti Microsoft reader, rocketbook dan
lainnya. Buku elektronik memakan kapasitas hardisk karena file yang cukup
besar, tetapi buku elektronik memiliki fasilitas keamanan password yang
bisa digunakan pada buku elektronik untuk menekan angka mengcopy-cetak
mengedit dan sebagainya.103Dalam Buletin Serat, Perpustakaan UI, Sony
mendeskripsikan bahwa buku elektronik dapat di dapatkan di mana saja,
karena sekarang e-book tersebar di internet baik secara gratis atau
berbayar.104
Secara garis besar, dari penjabaran tersebut, buku elektronik memiliki
ciri sebagai sumber belajar, di antaranya dapat digunakan langsung dengan
perangkat dan memiliki sifat megefesiensi waktu. Untuk melihat buku
elektronik bermanfaat sebagai sumber belajar untuk mencapai tujuan, kita
bisa melihat produk e-book. Produk e-book sendiri banyak jenisnya.
Bersumber dari buku teori komunikasi massa, John Vivian yang
100 Eveline dan Hartini, Op.Cit.,h.129 101 Hadiatul Munawaroh, “Media Online Sebagai Sumber Belajar di Kalangan Mahasiswa”,
Skripsi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta, 2009,h. 19, dipublikasikan di http://digilib.uin-suka.ac.id/3774/1/BAB%20I,%20IV.pdf
102 Anggara Sukma Ardiyanta dkk, Op.Cit.,h. 164, (http://journal.um.ac.id/.../ /3773/655) 103 Moh. Aries,Op.Cit., h.40-41 104Pawoko, Loc.Cit
33
diterjemahkan Tri Wibowo, disebutkan bahwa secara umum buku itu
sendiri memiliki banyak macam. Terkadang jika orang menyebut buku,
maka yang langsung terbersit adalah buku fiksi atau non fiksi, buku
pegangan atau apapun itu. Itu semua disebut sebagai produk buku. Produk
buku di antaranya trade books atau buku umum, teks dan referensi dan
novel grafis seperti cerita atau fiksi yang bergambar seperti buku komik. 105
Menurut Anggara Sukma dkk, buku elektronik memiliki banyak format,
yakni teks polos, PDF, JPEG, LIT, HTML 106Hal ini merupakan bagian dari
pendapat Purwono bahwa bentuk file yang tersebar di internet adalah text
(.txt, .doc, .pdf, .rtf), image (.bmp, .tif, .gif, .jpg), animasi (.ani, .fli, .flc),
video (.avi, .mov, .mpg, .qt), audio (.wav, .mid, .snd, .aud), web (.htm,
.html, .xml, .dhtml, .php), program (.exe, .com).107 Sehingga perkembangan
jenis buku elektronik sebagai media pembelajaran masih bisa berkembang
seiring waktu. Jadi dapat disimpulkan secara umum, buku elektronik
memiliki ciri sebagai sumber belajar. Selain buku elektronik bersifat efesien,
buku elektronik juga banyak jenisnya.
3. Jenis Buku Elektronik Sebagai Sumber Belajar
Menurut Eveline dan Hartini, jenis sumber belajar bisa berupa
apapun baik pesan, manusia, dan sebagainya. Eveline dan Hartini juga
menyebutkan salah satu ciri sumber belajar adalah merubah tingkah laku
secara sempurna yang positif bukan negatif; artinya jika sumber belajar
merubah tingkah laku menjadi negatif, maka itu bukan sumber belajar. 108
Menurut Ahmad dalam Hadiatul, sumber belajar mampu memberikan
kekuatan dalam proses instruksional, sehingga tujuan maksimal bisa
tercapai artinya setiap sumber belajar harus mampu mencapai tujuan yang
ingin dicapai. Bila tidak,maka itu bukan disebut sumber belajar. 109
105 John Vivian, Op.Cit.,, h. 49-51 106 Ardiyanta dkk, Loc.Cit 107 Purwono, Loc.Cit 108 Eveline Siregar dan Hartini Nara, Op.Cit., h. 128-130 109 Munawaroh, Loc.Cit
34
Menurut Anggara Sukma dkk, buku elektronik itu sendiri bisa
berformat teks polos, PDF, JPEG, LIT dan HTML. 110 Seperti yang telah
kita ketahui juga bahwa buku terdiri dari berbagai macam yakni buku umum,
teks referensi dan grafis. 111 Sony mendeskripsikan bahwa buku elektronik
dapat di dapatkan di mana saja, karena sekarang e-book tersebar di internet
baik secara gratis atau berbayar. 112 Jadi dapat disimpulkan bahwa jenis
sumber belajar buku elektronik tersedia dalam berbagai format, berbagai isi,
berbayar atau gratis asalkan berdampak positif, sesuai dan bisa mencapai
tujuan pembelajaran.
4. Fungsi Buku Elektronik Sebagai Sumber Belajar Di Era Digital
Teknologi dan informasi selalu berkembang. sejarah
perkembangan media informasi itu sendiri dimulai dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi itu sendiri. Karena pada dasarnya,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu membutuhkan informasi
dan menghasilkan informasi. Dengan adanya pengetahuan, maka akan
terjadi perkembangan bidang ilmu dan penelitian ilmiah sehingga banyak
informasi bermunculan. 113 Meskipun begitu, berdasarkan Sharon dkk yang
diterjemahkan oleh Arif Rahman, tak hanya sumber informasi yang
bermunculan, akan tetapi juga menyebabkan pembelajaran kini sudah
canggih. Sudah banyak guru yang memiliki situs web untuk
memberitahukan kegiatan sekolah dan melakukan komunikasi
pembelajaran.114 Jadi dapat disimpulkan bahwa teknologi semakin canggih
dan pembelajaran juga semakin canggih.
Fungsi buku secara umum adalah sebagai sumber informasi dan
pengetahuan. Semakin berkembang ilmu pengetahuan, maka semakin
banyak spealisasi disiplin ilmu dan semakin kolektiflah penelitian ilmiah.115
110 Ardiyanta dkk, Loc.Cit 111 Vivian, Loc.Cit 112 Pawoko, Loc.Cit 113 Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti. Op.Cit.,h.7 114 Sharon E Smaldino dkk, Op.Cit., h. 441 115Sutarno, Op.Cit., h. 68
35
Buku elektronik adalah bagian dari media informasi, karena menurut Moh.
Aries merupakan salah satu produk yang berbau elektronik 116 Menurut
Lasswell, fungsi media informasi khususnya media massa yaitu sebagai
informasi kehidupan sekitar, informasi lingkungan, penyampaian warisan
sosial, dan hiburan.117 Sedikit berbeda dengan pendapat dari Abdul di jurnal
pustakawan Indonesia, disebutkan bahwa buku elektronik mempunyai
keistimewaan yakni menghemat ruang penyimpanan, multiple akses, tidak
dibatasi ruang dan waktu, dapat berbentuk multimedia, dan biaya lebih
murah. 118 Jadi dapat disimpulkan e-book memiliki fungsi seperti layaknya
media massa, yakni sebagai pengetahuan, hiburan dan lain-lain. Selain itu e-
book memiliki fungsi sebagai sumber pengetahuan yang efektif dan efesien
karena bisa diakses kapan pun dan di mana pun serta hemat.
5. Kelebihan dan Kekurangan Buku Elektronik Sebagai Sumber Belajar
Menurut pendapat dari Abdul di jurnal pustakawan Indonesia,
disebutkan bahwa buku elektronik mempunyai keistimewaan yakni
menghemat ruang penyimpanan, multiple akses, tidak dibatasi ruang dan
waktu, dapat berbentuk multimedia, dan biaya lebih murah. 119 Menurut
Sharon dkk, e-book merupakan hypermedia, e-book juga bisa menyesuaikan
kebutuhan pembaca. Dalam pendidikan, pendidik maupun yang terdidik
dapat mendownload e-book apabila dibutuhkan.120
Meskipun begitu, Purwono menyebutkan untuk mendapatkan
informasi melalui internet kita harus pandai dan terampil dalam
menggunakan search engine, kata kunci dan lain sebagainya.121Moh Aries
juga mengatakan bahwa e-book memiliki kelemahan yakni resiko hilang
dan rusak akibat virus atau penyimpanan bermasalah. 122 Selain itu,
116 Moh. Aries, Op.Cit., h. 40 117 Werner J. Severin dan James W. Tankard, Op.Cit.,h. 386-388 118 Saleh, Loc.Cit 119 Ibid 120 Sharon E Smaldino dkk, Op.Cit., h.447 121 Purwono, Loc.Cit 122 Moh. Aries, Op.Cit., h. 41
36
Windratie di web CNN Indonesia disebutkan bahwa membaca e-book dan
ponsel berlebihan akan menyebabkan mata lelah dan menyebabkan penyakit
kardiovaskular, metabolik, obesitas serta kanker apalagi jika dilakukan pada
malam hari dan mengganggu jam tubuh. 123 Jadi dapat disimpulkan
kelebihan buku elektronik di antaranya praktis bisa didownload kapan pun
dibutuhkan, lebih mudah dan sebagainya, sedangkan kelemahannya adalah
harus pandai dalam menggunakan teknologi dan search engine, e-book bisa
menimbulkan masalah kesehatan dan e-book bisa rusak karena virus.
6. Persepsi Akademisi Terhadap Buku Elektronik Sebagai Sumber Belajar
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa dari segi kognitif
masyarakat, Umi mengutip penuturan Juli Odor Naenggolan, Petugas
Perpustakaan Nasional (di muat dalam koran Republika) yakni jumlah
anggota perpusnas pada tahun 2014 pun meningkat yakni sekitar 150 ribu
orang daripada tahun sebelumnya hanya 73 ribu orang. Disebutkan dari
sejumlah anggota tersebut hanya 31 ribu yang mengambil kartu cetak karena
sebagian besar memanfaatkan akses website perpusnas yang menyediakan
e-book dan jurnal online. 124 Tak cukup hanya itu, pada tahun 2013,
penelitian Pratiwi dalam Indonesian Journal of History Education,
menyebutkan penggunaan buku elektronik terhadap buku sekolah elektronik
dalam beberapa waktu lalu misalnya, masih banyak ketidak tahuan guru dan
siswa terhadap buku elektronik sekolah versi digital sebagai sumber belajar
dijabarkan. 125
Dalam sisi behavorial, penelitian Pratiwi pada tahun 2013,
menyebutkan bahwa guru dan siswa bergantung pada buku cetak karena
kurang mengetahui tentang e-book BSE.126 Pada koran Republika di tahun
2015 yang mewawancara 8 responden, 2 responden menyebutkan lebih suka
123Windratie,Loc.Cit 124 Fadhilah, Loc. Cit 125 Nurmanuel, Loc. cit 126 Ibid,h. 16
37
memakai e-book, 5 responden menyebutkan menyukai buku cetak dan 1
orang lagi menggunakan e-book dan cetak secara berimbang.127
Dalam segi tanggapan, dalam koran republika menjelaskan 2
responden yang lebih suka memakai e-book beranggapan sebagai berikut:
e-book lebih praktis (1 responden) dan menarik (1 responden). Sedangkan,
5 responden yang menyukai buku cetak dibandingkan e-book di antaranya
dikarenakan e-book mengganggu kesehatan mata (2 responden), lebih
mempercayai buku cetak dalam aspek kebenaran informasi (1 responden),
e-book praktis namun tak baik untuk kesehatan (1 responden) dan lebih
menyukai buku cetak untuk memuaskan hobinya dalam membaca (1
responden), karena e-book membutuhkan gadget atau kadang juga
membutuhkan koneksi internet, sedangkan 1 responden yang mengatakan
bahwa ia menggunakan e-book dengan berimbang, ia juga menyebutkan e-
book lebih praktis namun e-book membuat mata lelah. 128 Tak hanya itu,
dalam penelitian tahun 2013, penelitian Pratiwi hanya menyebutkan
rendahnya penggunaan Buku Sekolah Elektronik (BSE) versi digital di
salah satu sekolah dikarenakan kurangnya sosialisasi serta ketersediaan
sarana-prasarana. 129
Sumber lainnya yakni, penelitian dari Conita juga menunjukkan
sebanyak 1310 mahasiswa di China menganggap e-book sulit
digunakan.130 Tak hanya argumen itu, Putu Laxman Pendit menyatakan
bahwa sivitas akademika masih cenderung mengandalkan buku cetak
untuk menjamin keaslian data dan untuk mencegah plagiarism. 131 Jadi
dapat disimpulkan sumber belajar kini tak hanya buku, bisa berupa e-book.
Namun, dalam beberapa penelitian disebutkan kenyataannya e-book masih
tak bisa terlepas dari buku cetak karena memiliki kekurangan juga.
127 Fadhilah, Loc. Cit 128Ibid, h.6 129 Nurmanuel, Loc. cit 130 Conita Leung, “Meeting Changing Research Needs of Students: An E-book Survey On
China Students”, A Research of Proquest, 2012, tahun akses 2015, p.7, (proquest.com) 131 Putu Laxman P, Op.Cit., h. 41
38
D. Buku Elektronik Sebagai Sumber Belajar dan Kaitannya Sebagai Media
Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Munir, media pembelajaran berasal dari kata media yang
berarti perantara, sehingga media pembelajaran adalah perantara
belajar.132 Berbeda hal dengan Sharon, Deborah dan James, seperti yang
diterjemahkan oleh Arif Rahman, mereka menggunakan kata pengajaran
dalam sangkut-pautnya dengan media, menurut mereka pengajaran adalah
kegiatan yang berlangsung dari pengalaman konkret maupun abstrak.133
Menurut Yudhi Munadi, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara
terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efektif dan
efesien”. 134 Jadi dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
sesuatu yang bisa menjadi perantara pengantar pesan kegiatan pengajaran
baik yang konkret maupun abstrak untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Perkembangan Media Pembelajaran
Berhubungan dengan pembahasan sebelumnya yakni
perkembangan teknologi yang menyebabkan berkembangnya media
informasi sebagai sumber belajar, hal ini pun juga terjadi pada
perkembangan media pembelajaran. Karena pada dasarnya, menurut
wikipedia yang disebutkan dalam buku Sharon E Smaldino dkk yang
diterjemahkan oleh Arif Rahman, teknologi merupakan pemanfaatan dan
pengetahuan tentang perkakas dan keterampilan.135 Selain itu, teknologi
memainkan peran penting dalam pendidikan siswa dan memberikan
132 Munir, Op.Cit., h. 112 133 Sharon E Smaldino dkk, h. 7-9 134 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2010), cet. 3, h. 7 135 Sharon E Smaldino dkk, Op.Cit., h. 4
39
kontribusi yang efektif dari seluruh siswa dan membantu melejitkan
potensi136
Seperti yang dikutip oleh Rusman, Eric Ashby mengatakan
perkembangan dunia pendidikan sebagai berikut: pada revolusi pertama,
orang tua menyerahkan anaknya pada guru di sekolah. Revolusi kedua,
digunakan tulisan dalam pembelajaran. Revolusi ketiga, ditemukan mesin
cetak sehingga sumber belajar tercetak seperti buku atau modul. Revolusi
keempat, perangkat elektronik mulai muncul, seperti radio, tape recorder,
dan televisi yang mewarnai dunia pembelajaran. Revolusi kelima,
ditemukan dan diaplikasikan internet dan komputer sehingga lebih
interaktif dalam pembelajaran seperti dengan menggunakan komputer atau
pembelajaran berbasis web/internet, salah satunya e-book, e-journal, e-
learning dan lain sebagainya.137
Menurut Munir, perkembangan media dan teknologi informasi dan
komunikasi juga menyebabkan adanya pembelajaran berbasis komputer
yang mengakibatkan adanya pembelajaran yang lebih interaktif. Adapun
Media pembelajaran berbasis komputer ini timbul karena adanya media
pembelajaran elektronik. Media pembelajaran berbasis komputer
merupakan media pembelajaran berbasis teks visual juga berupa huruf dan
angka, serta ikonik audio dan visual. Media pembelajaran komputer pada
zaman sekarang sudah merupakan suatu kebutuhan karena peserta didik
bisa menggunakan komputer di mana saja, meskipun pada dasarnya
pembelajaran menggunakan komputer harus juga disesuaikan dengan
budaya setempat dan selalu diawasi agar terhindar dari efek negatif.138
Jadi dapat disimpulkan bahwa perkembangan media pembelajaran
berkembang seiring waktu. Kini pembelajaran sudah berbasis komputer.
136 Ibid.,h.5 137 Rusman, Op.Cit.,h. 4 138 Munir, Op.Cit., h. 117
40
3. Proses Pembelajaran Menggunakan Media Pembelajaran
Pada umumnya, jika kita berbicara di lingkungan masyarakat, yang
dinamakan media komunikasi adalah media yang melakukan proses
komunikasi baik secara primer maupun sekunder. Menurut Onong dalam
Yudhi, komunikasi primer adalah proses penyampaian peesan kepada
orang lain dengan lambang atau simbol sebagai media seperti bahasa,
isyarat, gambar dan lain sebagainya, sedangkan komunikasi sekunder
adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada yang orang lain
dengan menggunakan sarana atau alat. Media yang digunakan dalam
komunikasi sekunder ini seperti majalah, televisi, dan lain sebagainya.139
Media dalam konteks pembelajaran itu sendiri juga berarti
bahasanya guru tentang pelajaran yang dibahas, baik secara verbal (kata-
kata) maupun non verbal (selain kata-kata) yang sesuai dengan kurikulum.
Proses komunikasinya bisa secara satu arah, dua arah, maupun campuran.
Untuk terjadi komunikasi yang dapat dipahami siswa, guru harus terampil
menyampaikan pesan. Selain itu juga guru harus terampil menyediakan
media pembelajaran dalam artian media sebagai sumber belajar. 140 Jadi
dapat disimpulkan proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran
bisa secara komunikasi primer ataupun sekunder. Bisa juga terjadi satu
arah, dua arah maupun campuran. Agar terjadi komunikasi yang efektif,
maka guru harus pandai menyampaikan dan menyediakan media sebagai
sumber belajar.
4. Ciri Buku Elektronik Sebagai Media Pembelajaran
Menurut Gerlach dan Ely,seperti yang diucapkan Azhar Arsyad, 3
(tiga) ciri media pembelajaran adalah sebagai berikut: memiliki ciri
fiksatif (mampu menyimpan semua peristiwa atau objek), memiliki ciri
manipulatif, (mampu merekam kejadian yang terjadi berhari-hari untuk
disampaikan hanya dalam beberapa menit) serta memiliki ciri distributif
139 Yudhi Munadi, Op.Cit.,h. 8 140 Yudhi Munadi, h. 9-14
41
(media mampu disampaikan melalui media ruang kepada sebagian besar
siswa). 141 Menurut Connaway dalam Harianto, buku elektronik adalah
sebuah buku yang merupakan pengembangan buku tradisional yang
disusun dalam format elektronik serta dapat digunakan dengan
menggunakan teknologi internet. 142 Begitupula seperti yang dikatakan
Moh. Aries bahwa buku elektronik adalah bagian dari sumber elektronik
yang dapat dibaca dengan menggunakan perangkat pembaca e-book atau
web browser yang dikaitkan dengan perangkat e-book (seperti Microsoft
reader, rocketbook dan lainnya), tidak memakan kapasitas hardisk karena
file yang cukup besar, memiliki fasilitas keamanan password yang bisa
digunakan pada buku elektronik untuk menekan angka mengcopy-cetak,
mengedit dan sebagainya. 143 Dalam hal mendapatkannya, Sony
mendeskripsikan bahwa buku elektronik dapat di dapatkan di mana saja,
karena sekarang e-book tersebar di internet baik secara gratis atau
berbayar.144 Jadi dapat disimpulkan bahwa buku elektronik sebagai media
pembelajaran memiliki ciri multimedia, berbasis internet, meminimkan
kebutuhan hardisk, dapat didapatkan di mana saja, dapat diedit. Sehingga
memenuhi ciri sebagai media pembelajaran, seperti manipulatif, fiksatif,
distributif.
5. Fungsi Buku Elektronik Sebagai Media Pembelajaran
Menurut Kemp dan Dayton dalam Azhar, media pembelajaran
memiliki 3 fungsi utama yakni memotivasi minat dan tindakan,
menyajikan informasi dan memberikan instruksi.145Menurut Sudjana Rivai
dalam Azhar, media pembelajaran memiliki manfaat yakni membuat
pembelajaran menarik, bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya,
metode mengajar akan bervariasi, siswa lebih banyak melakukan
141 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h. 12-14 142Harianto, Loc.Cit 143 Moh. Aries, Op.Cit, h.40-41 144Pawoko, Loc.Cit 145 Azhar Arsyad, Op.Cit., h. 24
42
kegiatan.146 Penerapan ini seperti penelitian Dian tentang Buku Elektronik
Digital (BUDIN) yang dinilai efektif..147
Meski begitu, menurut Moh. Aries, buku elektronik adalah bagian
dari media informasi. 148 Dalam hal media informasi, menurut Lasswell,
fungsi media informasi khususnya media massa yaitu sebagai pengawasan,
media korelasi masyarakat tentang lingkungan, penyampaian warisan
sosial dan hiburan.149 Jadi dapat disimpulkan e-book memiliki 3 fungsi
utama, yakni memotivasi minat, menyajikan informasi dan memberikan
instruksi. Penerapan ini seperti penelitian Dian tentang Buku Digital
Interaktif (BUDIN) yang dinilai efektif. Namun, tak dapat dipungkiri,
buku elektronik merupakan media informasi.
6. Jenis Buku Elektronik Sebagai Media Pembelajaran
Bersumber dari buku teori komunikasi massa, John Vivian yang
diterjemahkan Tri Wibowo, disebutkan bahwa secara umum buku itu
sendiri memiliki banyak macam. Terkadang jika orang menyebut buku,
maka yang langsung terbersit adalah buku fiksi atau non fiksi, buku
pegangan atau apapun itu. Itu semua disebut sebagai produk buku. Produk
buku di antaranya trade books atau buku umum, teks dan referensi dan
novel grafis seperti cerita atau fiksi yang bergambar seperti buku
komik. 150
Dalam sisi format, menurut Anggara Sukma dkk, buku elektronik
memiliki banyak format, yakni teks polos, PDF, JPEG, LIT, HTML 151
Menurut Dian, buku elektronik yang banyak tersebar adalah teks polos,
PDF, JPEG, LIT, HTML. Namun, yang marak dikembangkan adalah
146 Ibid., h. 24-25 147 Dian Mahendra Bromantya Perdana, “Pengembangan Buku Digital Interaktif (BUDIN)
Berbasis Adobe Creative Suite pada Materi Genetika di SMK,” Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013, tahun akses 2015, h. IV, (lib.unnes.ac.id/18853/1/4401408064.pdf)
148 Moh. Aries, Op.Cit., h. 40 149 Werner J. Severin dan James W. Tankard, Op.Cit.,h. 386 150 Vivian, Loc.Cit 151 Ardiyanta dkk, Loc.Cit
43
Open Electronic Book Package (OPF Flip Book) yang berformat 3
dimensi. 152 Dian juga melakukan penelitian tentang Buku Digital
Interaktif (BUDIN) yang berbasis adobe creative suite. 153 Hal ini
merupakan bagian dari pendapat Purwono bahwa bentuk file yang tersebar
di internet adalah text (.txt, .doc, .pdf, .rtf), image (.bmp, .tif, .gif, .jpg),
animasi (.ani, .fli, .flc), video (.avi, .mov, .mpg, .qt), audio (.wav, .mid,
.snd, .aud), web (.htm, .html, .xml, .dhtml, .php), program (.exe,
.com). 154 Sehingga perkembangan jenis buku elektronik sebagai media
pembelajaran masih bisa berkembang seiring waktu. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa jenis buku elektronik sebagai media pembelajaran
dibedakan menjadi tema dan format. Berdasarkan tema, buku elektronik
bisa dibedakan buku fiksi atau non fiksi, sedangkan berdasarkan format
terdiri dari PDF, JPEG, LIT, HTM, Open Electronic Book Package (OPF
Flip Book) atau Buku Digital Interaktif (BUDIN).
7. Kelebihan dan Kekurangan E-book Sebagai Media Pembelajaran
Pada dasarnya, e-book membutuhkan software serta perangkat
untuk membacanya. 155 Sekalipun begitu, penelitian e-book sebagai media
pembelajaran termasuk bernilai positif. Penelitian Dian menyebutkan
Buku Digital Interaktif banyak yang memberikan penilaian sangat baik,
seperti para ahli media memberikan persentase 95,3% kriteria sangat layak,
siswa beranggapan 86% kriteria sangat baik dan guru memberikan
tanggapan 100% sangat baik, ini juga didukung oleh hasil belajar siswa
mencapai ketuntasan 87,85%. 156 Tak hanya itu, penelitian Candra
terhadap penerapan buku elektronik merakit personal computer pada
instalasi komputer PC model pembelajaran snowball throwing. Hasil
penelitian ini menghasilkan respon positif 82,91% (siswa) dan 88% (guru)
152 Dian Mahendra Bromantya Perdana, Op.Cit.,h.8 153 Dian Mahendra Bromantya Perdana, Op.Cit.,h.12 154 Purwono, Loc.Cit 155 Aries, Loc.Cit 156 Dian Mahendra Bromantya Perdana, Op.Cit., h. IV
44
dan menunjukkan bahwa buku elektronik mampu meningkatkan hasil
belajar.157
Menurut pendapat dari Abdul di jurnal pustakawan Indonesia,
disebutkan bahwa buku elektronik mempunyai keistimewaan yakni
menghemat ruang penyimpanan, multiple akses, tidak dibatasi ruang dan
waktu, dapat berbentuk multimedia, dan biaya lebih murah. 158 Menurut
Sharon dkk, e-book merupakan hypermedia, e-book juga bisa
menyesuaikan kebutuhan pembaca. Dalam pendidikan, pendidik maupun
yang terdidik dapat mendownload e-book apabila dibutuhkan.159
Meskipun begitu, Purwono menyebutkan untuk mendapatkan
informasi melalui internet kita harus pandai dan terampil dalam
menggunakan search engine, kata kunci dan lain sebagainya.160Moh Aries
juga mengatakan bahwa e-book memiliki kelemahan yakni resiko hilang
dan rusak akibat virus atau penyimpanan bermasalah. 161 Selain itu,
Windratie di web CNN Indonesia disebutkan bahwa membaca e-book dan
ponsel berlebihan akan menyebabkan mata lelah dan menyebabkan
penyakit kardiovaskular, metabolik, obesitas serta kanker apalagi jika
dilakukan pada malam hari dan mengganggu jam tubuh. 162
Jadi dapat disimpulkan bahwa kekurangan dan kelebihan e-book
sama seperti yang dijabarkan sebelumnya yakni terkait dengan kepraktisan
e-book tetapi menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan atau harus
digunakan dengan hardware atau software yang memadai jika disajikan
dalam bentuk digital.
157 Candra Suprihatno, Penerapan Buku Elektronik Merakit Personal Computer Pada
Instalasi Komputer PC Model Pembelajaran Snowball Throwing. http://repository.upi.edu/13122/3/S_TE_0706907_Abstract.pdf, h.i
158 Saleh, Loc.Cit 159 Sharon E Smaldino dkk, Op.Cit., h.447 160 Purwono, Loc.Cit 161 Moh. Aries, Op.Cit., h. 41 162Windratie, Loc.Cit
45
8. Persepsi Yang Berkembang Terhadap E-book Sebagai Media
Pembelajaran
E-book sebagai media pembelajaran sebenarnya sudah cukup
diterapkan di lingkungan pendidikan. Hal ini diperkuat dengan adanya
penelitian pengembangan dan Beberapa contohnya adalah pengembangan
buku elektronik bertajuk BUDIN, yakni Buku Digital Interaktif. Yang
diharapkan dengan adanya penemuan ini adalah setiap guru tidak hanya
menjadikan buku elektronik acuan untuk membuat slide, tetapi juga
menjadikan buku elektronik untuk simulasi pembelajaran yang lebih
interaktif. Dari hasil penelitian tersebut para ahli media memberikan
persentase 95,3% kriteria sangat layak, siswa beranggapan 86% kriteria
sangat baik dan guru memberikan tanggapan 100% sangat baik, ini juga
didukung oleh hasil belajar siswa mencapai ketuntasan 87,85%.163
Tak hanya BUDIN, berbagai penerapan buku elektronik juga sudah
banyak terjadi. Seperti didukung oleh penelitian lainnya, seperti penelitian
yang dilakukan oleh Wahyu Sugiarto tentang penerapan e-book sebagai
media pembelajaran Biologi, dari penelitian itu disebutkan bahwa media
pembelajaran buku elektronik mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Tak hanya penelitian tentang BUDIN, dan buku elektronik sebagai media
pembelajaran biologi. Tetapi juga adapenelitian tentang penerapan buku
elektronik merakit personal computer pada instalasi komputer PC model
pembelajaran snowball throwing. Hasil penelitian ini menghasilkan respon
positif 82,91% (siswa) dan 88% (guru) dan menunjukkan bahwa buku
elektronik mampu meningkatkan hasil belajar. 164 Jadi dapat disimpulkan
bahwa persepsi akademisi terhadap buku elektronik sebagai sumber
belajar sangat positif.
163Perdana, Loc.Cit 164 Suprihatno, Loc.Cit
46
E. Penelitian Relevan
Penelitian ini mengacu pada penelitian-penelitian relevan, antara lain
adalah penelitian dari Pratiwi tentang penggunaan Buku Sekolah Elektronik
sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran IPS Sejarah. Dari hasil
penelitian Pratiwi disimpulkan bahwa penggunaan Buku Sekolah Elektronik
versi digital sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPS Sejarah di SMP
Negeri 1 Batang masih kurang maksimal. Hal ini dikarenakan guru-guru dan
siswa masih sedikit yang mengetahui BSE serta minimnya fasilitas sekolah
yang mendukung pembelajaran elektronik.165
Tak hanya penelitian dari Pratiwi, penelitian penelitian dari Anggara
Sukma dkk juga mendukung ide dari penelitian ini. Dari hasil penelitian
Anggara Sukma dkk menunjukkan bahwa pemanfaatan buku elektronik
sebagai bahan ajar guru program produktif di SMK dengan kategori cukup
baik karena cukup banyak guru yang memanfaatkan BSE sebagai bahan ajar
utama, tambahan maupun untuk penugasan siswa. 166
Penelitian dari Dian Mahendra juga mendukung ide dari penelitian ini.
Penelitian Dian adalah mengenai Pengembangan Buku Digital Interaktif
(BUDIN) Berbasis Adobe Creative Suite Pada Materi Genetika di SMK.
Hasil dari penelitian ini adalah buku digital interaktif berbasis adobe creative
suite layak dan efektif diterapkan pada pembelajaran materi genetika di
SMK.167
Tak hanya Dian, Penelitian dari Harianto,dalam skripsinya Layanan
Buku Elektronik: Survai di Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia juga
mendukung penelitian ini. Hasil dari penelitian ini adalah saran pemberian
promosi dan pelatihan e-book di Perpustakaan Universitas Indonesia.168
Dalam jurnal di creative-commons.org oleh Nancy,disebutkan juga
bahwa pelajar universitas pada media cetak dan media elektronik. Hasil
penelitian ini adalah pelajar lebih sering menggunakan buku cetak untuk
165 Nurmanuel,Loc. cit 166 Anggara Sukma Ardiyanta dkk, Op.Cit.,h. 163, (http://journal.um.ac.id/.../ /3773/655) 167 Dian Mahendra Bromantya Perdana, Loc.Cit 168 Harianto, Op.Cit.,h.viii
47
kegiatan akademiknya.Meski mereka tidak menggunakan media elektronik
untuk membaca dalam kegiatan akademik mereka.169
Tak hanya itu penelitian dari Bratanek Laura dalam tesisnya Case
Study of E-book Use in An Academic Library: A Communication Perspective,
juga mengatakan bahwa peserta lebih menyukai buku cetak, dan keuntungan
dari teknologi komuniakasi itu belum diadopsi.170
Penelitian ini diperkuat lagi oleh penelitian dari Kara dalam Tesisnya
yakni E-Books: Revolutionizing Book Culture. Penelitiannya adalah tentang
buku elektronik juga tapi dalam sisi berbeda yakni penerbitan e-book yang
mengubah budaya membaca buku. Hasil dari penelitian Kara adalah e-book
semakin memegang industri dalam penerbitan buku yang mengubah cara
orang membaca, melihat buku sebagai artefak budaya dan pendekatan
penerbitan pada konsumen.171
Penelitian pendukung lainnya adalah penelitian Conita yang di
antaranya memuat hasil penelitian dari Conita juga menunjukkan sebanyak
1310 mahasiswa di China menganggap e-book sulit digunakan.172
Berdasarkan penelitian yang relevan di atas, peneliti ingin meneliti
tentang persepsi mahasiswa terhadap buku elektronik sebagai sumber belajar.
Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui perkembangan sumber belajar di
kalangan Universitas.
169 Nancy, Student Reading Practices in Print and Electronic Media, Publication and
Research of City University of New York (CUNY),2014, access date: 2017, p. 705, (academicworks.cuny.edu/qc_pubs/10)
170 Bratanek Laura Anne, Case of Study of Ebook Use in An Academic Libray: A Communication Perspective,Thesis submitted to the Faculty of Graduate and Postdoctoral Studies, University of Ottawa, 2013, tahun akses 2017, p. 2,(https://www.ruor.uottawa.ca/.../Bratanek_Laura_Anne_2013_thesis.pdf)
171Kara Anne Burrit, E-Books: Revolutionizing Book Culture, Thesis submitted to the Faculty of the Graduate School of Arts and Sciences Of Georgetown University, 2010, tahun akses 2017, p. iii, (https://repository.library.georgetown/.../burrittKara.pdf)
172 Leung, Loc.Cit
48
F. Kerangka Berpikir
Bagan 2.2 Kerangka Berpikir
Persepsi adalah pendapat seseorang mengenai suatu benda/ objek.
Persepsi bisa dilihat dari bagaimana seseorang memiliki pengetahuan,
menilai positif dan negatif terhadap suatu objek, serta intensitas seseorang
terhadap objek atau benda tersebut.
Seperti yang kita ketahui bahwa teknologi pada era globalisasi
telah mengakibatkan berbagai perubahan di segala bidang, salah satunya
adalah perkembangan media informasi. Penggunaan buku elektronik
contohnya, sebuah media yang kini sudah mulai populer di masyarakat,
apalagi mungkin juga terjadi di kalangan akademisi. Buku elektronik pun
sudah bertebaran di mana-mana, bisa diakses kapan saja dan sesuai
dengan topik yang diinginkan. Dalam perpustakaan pun, mulai digunakan,
meski terkadang masih terbatas melalui akses jurnal elektronik.
Berdasarkan pola pemikiran ini, penulis akan mengadakan penelitian
tentang persepsi mahasiswa terhadap penggunaan e-book dalam media
informasi utama dalam dunia akademik. Apa saja judul yang mereka akses,
genre tulisan apa, tingkat penggunaan dalam mengakses informasi
pendidikan, di mana mereka mengakses buku elektronik dan lain
sebagainya. Penulis menggunakan teknik analisis deskriptif dalam
Persepsi - Kognitif - Afektif - Konatif
Adanya perkembangan dalam media informasi, seperti e-library, e-book dan lainnya
Sehingga setiap orang bisa mengakses informasi dengan mudah (Muncul E-Book)
Menimbulkan pertanyaan bagaimana e-book di kalangan dosen dan mahasiswa?
49
penelitiannya guna mencapai hasil yang lebih mendetail di dalam
penjabaran hasil penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah berupa kuesioner yang mampu mengukur sikap maupun
penjabaran pendapat menurut para responden terhadap penggunaan buku
elektronik. Melalui penelitian ini penulis berharap dapat bermanfaat untuk
seluruh khalangan, seperti universitas atau kalangan akademisi.
50
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta mulai dari
bulan Januari 2015 hingga September 2016. Penelitian ini dilakukan pada
di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
No Waktu Penelitian Tempat Deskripsi Kegiatan
1. Januari 2015 UIN Syarif Hidayatullah
Pemilihan Dosen Pembimbing, perbaikan proposal.
2. Februari-Desember 2015
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Penyusunan bab i-iii Skripsi
3. Desember 2015 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Penyusunan instrumen, Observasi menyeluruh
4. Desember 2015-Januari 2016
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Observasi terpusat dosen dan mahasiswa, Observasi terseleksi dosen, Wawancara dosen.
5. Januari 2016-Agustus 2016
Rumah Peneliti dan Universitas
Pembagian angket ke mahasiswa, pengolahan data Angket.
7. September 2016 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Observasi terseleksi, Wawancara mahasiswa.
51
8 Oktober-Desember 2016
Rumah Peneliti Pengolahan Wawancara, Analisis data keseluruhan.
9 Januari-Mei 2017 Rumah Peneliti Penyusunan bab IV, V, lampiran.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kuantitatif dengan pendekatan survei. Menurut Sugiyono, metode
deskriptif adalah metode analisis data yang digunakan untuk menjawab
dan mendeskripsikan suatu masalah sebagaimana adanya. 1 Menurut
Sugeng, penelitian survei adalah metode penelitian yang cenderung
memakai pendekatan kuantitatif. 2 Menurut Sugeng bahwa ada dua jenis
survei yakni survei sensus dan survei sampel. Survei sensus adalah survei
yang dilakukan kepada seluruh anggota populasi, sedangkan survei sampel
adalah survei yang hanya dilakukan pada sebagian anggota sampel. 3
Menurut Badan Pusat Statistik, penelitian survei dibutuhkan diantaranya
untuk keperluan perencanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan. Teknik
pengumpulan datanya pun ada berbagai macam seperti wawancara, angket,
observasi. Tak hanya itu, dijabarkan juga metode penelitian ini bisa
disesuaikan dengan jumlah variabel, akurasi, tenaga, waktu dan
biaya.4Jadi dapat disimpulkan metode penelitian yang digunakan adalah
deskriptif dengan pendekatan survei yang menyesuaikan kemampuan
peneliti. Pada penelitian ini peneliti memilih survei sampel dengan
menggunakan data tambahan yakni wawancara. Oleh karena itu diperlukan
metode analisis tambahan yakni triangulasi.
1 Sugiyono, Penelitian Pendidikan. (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2013.,h. 207 2 Sugeng Pujileksono, Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. (Malang: Intrans Publishing,
2015), h. 106 3 Sugeng, Op.Cit., h. 106 4 Badan Pusat Statistik, Konsep Dasar Survei, diakses tahun 2017,
(https://sirusa.bps.go.id/index.php?r=site/page&view=konsep&tab=2)
52
C. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono, “variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut dan ditarik kesimpulannya”. 5 Adapun
variabel pada penelitian ini adalah variabel mandiri, yakni berupa persepsi
mahasiswa terhadap buku elektronik sebagai sumber belajar. Hal ini
didasarkan dari pendapat Sugiyono bahwa “penelitian dengan rumusan
masalah deskriptif berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan
variabel mandiri, baik hanya satu variabel atau lebih”. 6 Meskipun
demikian, penelitian ini juga dilengkapi dengan indikator aspek penilaian
sikap yang lebih terperinci yakni sikap kognitif, afektif dan konatif. Hal ini
didasarkan pada teori sikap kognitif, afektif dan konatif Baron dan Bryne
juga Myers yang dikutip oleh Bimo Walgito; 7 serta teori Jenny dan
Debbie yang diterjemahkan oleh Noermalasari. 8 Jadi dapat disimpulkan
bahwa variabel penelitian dalam penelitian ini adalah variabel mandiri
dengan indikator aspek penilaian sikap yang lebih terperinci.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Seperti yang dijabarkan oleh Sugeng, “populasi adalah
keseluruhan unsur yang akan diteliti”.9 Demikian halnya seperti pendapat
Sugiyono, “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”.10
5 Sugiyono, Op.Cit, h. 60 6 Ibid., h. 56 7 Bimo Walgito, Psikologi Sosial Suatu Pengantar, (Yogyakarta: ANDI, 2003), Cet. 4, h.
134. 8 Jenny Mercer and Debbie Clayton,Psikologi Sosial. Terj. dari Psychology Express: Social
Psychology with Pearson Education Limited oleh Noermalasari Fajar Widuri,(Penerbit Erlanga, 2012)., h.5
9 Pujileksono, Loc.Cit. 10 Sugiyono,Op. Cit.,. h.117
53
Sampel menurut Sugiyono adalah “bagian dari populasi yang
diteliti itu”.11 Dalam buku Pedoman Penulisan Skripsi, “...sampel adalah
sebagian dari unit populasi yang ciri atau karakteristiknya benar-benar
diselidiki”.12 Adapun sampling ini diambil berdasarkan metode purposive
sampling yakni sampel yang diambil hingga tercapai maksud dan tujuan
tertentu, atau sampel tersebut dipilih karena dapat memberikan informasi
yang diperlukan.13 Hal ini didasarkan dari website Badan Pusat Statistik
bahwa teknik pengambilan sampel penelitian survei bisa menggunakan
probability sampling dan non probability sampling. Salah satu non
probability sampling adalah purposive sampling yang didasarkan pada
keahlian pelaksana survei.14 Hal ini diperkuat kembali dengan pernyataan
Sugeng bahwa ada dua jenis survei yakni survei sensus dan survei
sampel.15Adapun tata ciri khusus purposive menurut Lincoln dan Guba
yang dikutip oleh Sugiyono adalah bersifat sementara, menggelinding
seperti bola salju, disesuaikan dengan kebutuhan, dan dipilih sampai
jenuh. 16 Jadi, populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Namun, yang sampel yang diambil
dalam penelitian ini adalah sampel purposive, berupa mahasiswa Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang memiliki kriteria tertentu, antara lain:
mahasiswa yang sudah mengalami proses pembelajaran minimal 1 tahun
di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan masih mengalami
pembelajaran di dalam kelas (mahasiswa aktif) pada tahun 2016 yang
diambil sampai jenuh. Mula-mula peneliti menargetkan 100 sampel,
kemudian diperbesar hingga 132 sampel dan diberhentikan pada jumlah
tersebut karena sudah dinilai jenuh dan seragam jawabannya. Adapun
11 Ibid.,h. 297 12 Tim Penulis Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta:Fakultas Tabiyah dan Ilmu Keguruan 2013), h. 64
13 Pujileksono, Loc.Cit. 14 Badan Pusat Statistik, Tata Cara Pengambilan Sampel, diakses tahun 2017,
(https://sirusa.bps.go.id/index.php?r=site/page&view=konsep&tab=2) 15 Pujileksono, Loc.Cit. 16 Sugiyono, Op.Cit., h.300
54
sampel dosen pada penelitian ini hanyalah sebagai tambahan memperkuat
hasil data.
E. Kisi-Kisi Instrumen
1. Angket
Variabel Penelitian
Indikator
Butir Soal Positif Negatif
Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Terhadap Buku Elektronik Sebagai Sumber Belajar. Menurut Baron dan Bryne juga Myers dan Gerungan yang dikutip oleh Bimo Walgito adalah sikap yang diambil individu ditekankan pada segi kognisi,afeksi, konasi17 Menurut Jenny dan Debbie yang diterjemahkan oleh Noermalasari, ada beberapa model sikap yakni komponen kognitif, afektif, dan behavorial.18
Sikap Kognitif Terhadap Buku Elektronik.
1-30
-
Sikap Afektif Terhadap Buku Elektronik.
31-43,45-48,50,52-54, 56-67
44*,49*, 51*,55*
Sikap Behavorial Terhadap Buku Elektronik.
68-77,79, 81-83,85-86,88-95
78*,80*, 84*,87*
Tanda (*) = tidak valid. Merujuk pada lampiran III
17 Walgito, Loc.Cit. 18 Mercer and Clayton, Loc.Cit
55
2. Wawancara
Variabel Penelitian
Indikator
Butir Soal Positif Negatif
Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Terhadap Buku Elektronik Sebagai Sumber Belajar. Menurut Baron dan Bryne juga Myers dan Gerungan yang dikutip oleh Bimo Walgito adalah sikap yang diambil individu ditekankan pada segi kognisi,afeksi, konasi19 Menurut Jenny dan Debbie yang diterjemahkan oleh Noermalasari, ada beberapa model sikap yakni komponen kognitif, afektif, dan behavorial.20
Sikap Kognitif Terhadap Buku Elektronik.
1,3,5,10,13, 14,26
-
Sikap Afektif Terhadap Buku Elektronik
17,18
19
Sikap Behavorial Terhadap Buku Elektronik.
2,4,6,7,8,9, 11,12,15,16, 20,21,22,23, 24,25
-
3. Observasi
Variabel Penelitian Indikator
Butir Soal Positif Negatif
Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Terhadap Buku Elektronik Sebagai Sumber Belajar. Menurut Baron dan Bryne juga Myers dan Gerungan yang dikutip oleh Bimo Walgito adalah sikap yang diambil individu ditekankan pada segi kognisi,afeksi,
Sikap Kognitif Terhadap Buku Elektronik.
1-7
-
Sikap Afektif Terhadap Buku Elektronik
8.9
10
19 Walgito, Loc.Cit. 20 Mercer and Clayton, Loc.Cit
56
konasi21 Menurut Jenny dan Debbie yang diterjemahkan oleh Noermalasari, ada beberapa model sikap yakni komponen kognitif, afektif, dan behavorial.22
Sikap Konasi Terhadap Buku Elektronik.
11-26
-
F. Teknik Pengumpulan Dan Pengolahan Data
Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
1) Angket
Peneliti memberikan pertanyaan secara tulisan dalam angket.
Karena pada dasarnya angket digunakan bila responden jumlahnya besar
dan dapat mengungkapkan pertanyaan yang sifatnya rahasia. 23 Adapun
angket yang disusun menggunakan skala penilaian sikap yakni berupa
skala seperti sangat tidak setuju,tidak setuju, setuju dan sangat setuju agar
terukur skala sikap responden.24
Skala pertanyaan positif
STS = Sangat Tidak Setuju bernilai 1
TS = Tidak Setuju bernilai 2
S = Setuju bernilai 3
SS = Sangat Setuju bernilai 4
Skala pertanyaan negatif
STS = Sangat Tidak Setuju bernilai 4
21 Walgito, Loc.Cit. 22 Mercer and Clayton, Loc.Cit 23 Sugiyono, Op.Cit., h. 172 24 Ibid, h. 134-135
57
TS = Tidak Setuju bernilai 3
S = Setuju bernilai 2
SS = Sangat Setuju bernilai 1
Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menggunakan angket
dengan skala likert dalam pengumpulan datanya.
2) Wawancara
Peneliti melakukan wawancara antar individu-individu dosen dan
mahasiswa di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tentang penggunaan buku elektronik. Tujuan dari
metode ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa secara mendalam.
Seperti yang dikatakan Sugiyono, wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan dan
mengetahui hal lebih mendalam. 25 Adapun wawancara yang dilakukan
adalah wawancara terstruktur, yakni teknik wawancara, bila peneliti telah
mempersiapkan terlebih dahulu hal yang mau ditanyakan. 26 Jadi dapat
disimpulkan bahwa wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara terstruktur.
3) Observasi
Menurut Burhan Bungin, observasi adalah kegiatan keseharian
manusaia dengan pancaindra mata sebagai alat utama dibantu dengan
pancaindra lainnya.27 Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan
observasi non partisipan dengan instrumental terstruktur. Adapun
observasi non partisipan adalah observasi yang dimana peneliti hanya
datang dan melakukan pengamatan tanpa berpartisipasi aktif.28 Sedangkan,
observasi dengan instrumen terstruktur adalah observasi yang
25 Ibid., h. 317 26 Ibid.,h. 319 27 H. M. Burhan Bungin Peneltian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan
Ilmu Sosial Lainnya, edisi kedua (Jakarta: Prenada Media Group, 2007), h. 203 28 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta.2011),
h. 197
58
menggunakan instrumen yang telah disusun terlebih dahulu dan peneliti
tahu betul variabel yang akan diteliti.29Langkah-langkah yang digunakan
peneliti dalam melakukan observasi ini adalah pada tahap pertama, peneliti
melakukan observasi deskripsi yakni peneliti melakukan observasi umum
saat peneliti pertama kali terjun kelapangan. Tahap kedua, peneliti masuk
pada tahap observasi terfokus yakni peneliti sudah memfokuskan
observasinya pada aspek tertentu. Pada tahap ketiga, peneliti masuk pada
tahap observasi terseleksi yakni peneliti telah berhasil menemukan
karakteristik, perbedaan dan persamaan terhadap kategori yang diteliti.30
Adapun penggambarannya adalah sebagai berikut:
29 Ibid., h. 197-198 30 Ibid., h. 314-315
Tahap Observasi Menyeluruh
Tahap Observasi Terpusat
Tahap Observasi Terseleksi
Peneliti melakukan pengamatan mulai dari Fasilitas Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan sebagainya.
Peneliti melakukan pengamatan kegiatan belajar di dalam kelas dan di luar kelas, yakni seperti penggunaan media pembelajaran, hardware dan sebagainya.
Peneliti melakukan pengamatan
dan wawancara langsung terhadap
beberapa dosen dan mahasiswa
tentang penggunaan buku
elektronik pada kegiatan belajar
mengajar.
59
Jadi, dapat disimpulkan bahwa teknik pengumpulan data observasi
dalam penelitian ini menggunakan observasi non partisipan dengan
instrumen terstruktur.
G. Validitas dan Realibilitas
1. Angket
Menurut Arikunto, “validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen”. 31 Arikunto juga
menambahkan bahwa suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan. 32 Adapun reliabilitas adalah suatu
instrumen dapat dipercaya dan dapat diandalkan.33
Validitas anstrumen angket pada penelitian ini menggunakan
validitas konstruk yakni tindakan untuk mengukur validitas data dengan
menggunakan pendapat para ahli. Instrumen dikonstruksikan berdasarkan
aspek tertentu yang kemudian akan dikonsultasikan kepada para ahli.34
Setelah dilakukan pengujian, dilanjutkan dengan uji coba instrumen.
Berdasarkan teori dan konsultasi para ahli, indikator itu pun dirumuskan.
Dari indikator tersebut dikembangkan menjaddi beberapa pertanyaan
dengan skala jawaban yakni STS bernilai 1, TS bernilai 2, S bernilai 3 dan
SS bernilai 4. Bila korelasi faktor dengan skor total bernilai positif dan
besarnya 0,3 keatas maka dapat dikatakan itu merupakan validitas
konstruk yang baik. 35 Validitas dalam penelitian ini menggunakan alat
bantu SPSS. Adapun SPSS adalah salah satu program yang dapat
digunakan untuk pengolahan data. 36 Tak hanya validitas, pengujian
reliabilitas instrumen angket dilakukan juga melalui perhitungan SPSS
dengan menggunakan Cronbach Alpha. Adapun menurut Arikunto, rumus
31 Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi V), (Jakarta:
Penerbit Rineka Cipta, 2002), h. 144 32 Ibid., h. 145 33 Ibid., h. 154 34 Sugiyono,Op.Cit., h. 172 35 Ibid., h. 173 36 Budi Susetyo, Statistika Untuk Analisis Data Penelitian:Dilengkapi Cara Perhitungan
dengan SPSS dan MS Office Excel, (Bandung: PT Refika Aditama, 2010), h. 266
60
alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan
1 dan 0, seperti angket. 37 Jadi dapat disimpulkan bahwa validitas dan
reliabilita angket menggunakan bantuan SPSS.
2. Wawancara
Pengujian validitas dan reliabilitas dalam data wawancara adalah
menggunakan validitas dan reliabilitas data kualitatif dengan triangulasi
data yakni “metode pengujian kredibilitas data dari berbagai sumber
dengan berbagai cara dan atau waktu”. 38 Triangulasi yang digunakan
disini adalah triangulasi sumber yakni mengecek data dengan berbagai
sumber data, seperti persepsi dari dosen dan mahasiswa dan lain
sebagainya. 39 Tak hanya digunakan triangulasi sumber, namun juga
triangulasi teknik yakni mengecek data pada sumber data dengan teknik
pencarian data yang berbeda, seperti data observasi, wawancara, angket.40
Jadi dapat disimpulkan bahwa uji validitas dan reabilitas yang digunakan
adalah menggunakan validitas sumber dan teknik.
3. Observasi
Pengujian validitas angket dalam angket adalah menggunakan
validitas dan reliabilitas kualitatif yakni berupa triangulasi. Seperti yang
telah dijabarkan sebelumnya bahwa triangulasi data yakni metode
pengujian kredibilitas data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
atau waktu.41 Triangulasi yang digunakan adalah trialungasi sumber yakni
mengecek data dengan berbagai sumber data, seperti persepsi dari dosen
dan mahasiswa dan lain sebagainya. 42 Tak hanya digunakan triangulasi
sumber, namun juga triangulasi teknik yakni mengecek data pada sumber
data dengan teknik pencarian data yang berbeda, seperti data observasi,
37 Arikunto, Op.Cit.,h. 171 38 Sugiyono, Op.Cit., h. 369 39 Ibid., h. 370 40 Ibid., h. 371 41 Ibid., h. 369 42 Ibid., h. 370
61
wawancara, angket. 43 Jadi dapat disimpulkan bahwa uji validitas yang
digunakan adalah validitas konstruk dengan tambahan triangulasi sumber
dan teknik.
H. Teknik Analisis Data
1. Angket
Adapun teknik analisis data dalam angket pada dasarnya
menggunakan statistik deskriptif sederhana dengan menggunakan
penyajian data berupa tabel dan hasil pengukuran.44
Meskipun begitu teknik analisis terperinci yang digunakan oleh
peneliti adalah teknik yang diungkapkan oleh Hasan yang dikutip oleh W.
Ida yakni:45
a. Editing, yakni pengoreksian kembali data yang telah dikumpulkan
untuk menghilangkan kesalahan pada pengumpulan data;46
b. Coding, yakni pemberian data pada tiap data yang sama;47
c. Pemberian skor, yakni pemberian skor atau nilai seperti
penggunaan skala likert;48
d. Tabulasi, yakni pembuatan tabel untuk data yang telah
dikumpulkan. Adapun tata caranya adalah data-data dari responden
dikoreksi terlebih dahulu, dihitung, dimasukkan dalam rumus dan
kemudian ditafsirkan. Rumus persentase yang digunakan adalah
distribusi frekuensi persentase, yakni sebagai berikut:49
43 Ibid., h. 371 44 Ibid., h. 200 45 W. Ida, “BAB III Metodologi Penelitian”, diakses 2017, h. 18,
(eprints.undip.ac.id/24056/3/BAB_III.pdf) 46 Ibid 47 Ibid 48 Ibid 49 Ibid
62
P : persentase jawaban
F : frekuensi
N : jumlah responden
100% : bilangan tetap
Jadi dapat disimpulkan bahwa teknik analisis angket adalah editing,
coding, pemberian skor dan tabulasi.
2. Wawancara
Teknik yang digunakan untuk menganalisis data wawancara adalah
teknik analisis data kualitatif. Dalam penelitian ini digunakanlah analisis
data menurut teori Miles dan Huberman yang dikutip oleh Sugeng
menggunakan 3 langkah yakni reduksi data, penyajian data dan
kesimpulan.50
a. Reduksi Data
Reduksi data berarti merangkum dan memilih yang pokok dari data
yang terdapat di lapangan. Reduksi data dilakukan dengan membuat
ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus, membuat partisi
dan memo.51
b. Penyajian data
Penyajian data berarti menyajikan data dalam bentuk uraian
singkat, bagan dan sebagainya dengan tujuan untuk memahami apa yang
terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya.52
c. Verifikasi Kesimpulan
Verifikasi kesimpulan berarti adalah penarikan kesimpulan dari
kumpulan data untuk menjawab rumusan masalahKesimpulan dalam data
50 Sugeng, Op.Cit., h. 152 51 Ibid 52 Ibid
63
kualitatif merupakan temuan baru yang tadinya belum jelas menjadi
jelas.53
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode analisis yang digunakan
menganalisis data wawancara adalah Miles dan Huberman dengan 3
langkah yakni reduksi data, penyajian data dan verifikasi kesimpulan.
c. Observasi
Teknik yang digunakan untuk menganalisis data wawancara adalah
teknik analisis data kualitatif dengan metode Miles dan Huberman yang
menggunakan 3 langkah yakni reduksi data, penyajian data dan
kesimpulan. 54 Jadi dapat disimpulkan bahwa metode analisis yang
digunakan menganalisis data observasi adalah Miles dan Huberman
dengan 3 langkah yakni reduksi data, model data dan verifikasi
kesimpulan.
53 Ibid 54 Ibid
64
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data (Data Temuan)
1. Deskripsi dan Analisis Data Observasi Menyeluruh dan Terpusat
a. Fasilitas Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Dalam Bidang
Teknologi dan Sumber Belajar
Berdasarkan hasil observasi peneliti, fasilitas yang dimiliki
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dalam bidang teknologi dan
sumber belajar adalah sebagai berikut:
a. Perpustakaan Fakultas
Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Dengan perpustakaan yang terletak di lantai 7 Fakultas Ilmu
Tarbiyah. Perpustakaan ini merupakan sarana bagi publik yang
memiliki cukup banyak fasilitas, yakni ruang baca yang nyaman,
aneka buku, ruang skripsi dan tesis, ruang multimedia, dan
kantor. 1 Di ruang multimedia, setiap pengunjung bisa
mengakses internet, jurnal maupun menonton film dokumenter,
dan mengakses opac (opac.fitk.uinjkt.ac.id)2 Tak hanya itu, juga
terdapat penitipan barang untuk para pengunjung. 3 Jadi dapat
disimpulkan bahwa di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
terdapat fasilitas yang cukup nyaman dan lengkap.
b. Ruang Kelas
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan memiliki ruang
kelas yang terletak di lantai 2-7. Adapun lantai 1 diantaranya
pusat informasi, laboratorium, teater dan lift. Menurut
Purnamasari, Mahasiswi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
1 Perpustakaan Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, “Tata Ruang”, diakses 2016,
(http://lib.fitk.uinjkt.ac.id/fasilitas/ruang-baca.html) 2 Perpustakaan Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, “Layanan ICT dan Multimedia”, diakses 2016,
(http://lib.fitk.uinjkt.ac.id/layanan/multimedia.html) 3 Perpustakaan Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, “Tempat Penitipan Barang”, diakses 2016,
(http://lib.fitk.uinjkt.ac.id/fasilitas/tempat-penitipan-barang.html)
65
ruang kelas cukup nyaman, yakni terdiri dari bangku
kuliah,papan tulis, projector. Tak hanya itu fakultas tarbiyah
memiliki ruang micro teaching untuk praktek mengajar di dalam
kelas.4
c. Ruang Laboratorium Komputer
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan memiliki ruang
laboratorium komputer yang cukup memadai. Dimana menurut
penuturan Purnama Sari, Pendidikan IPS angkatan 2011, di
laboratorium komputer terdapat banyak komputer, di mana kita
belajar dengan aplikasi seperti spss, excel, edmodo dan lain
sebagainya.5
d. Laboratorium Fisika
Laboratorium fisika adalah salah satu fasilitas di
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Berdasarkan pemaparan
Latifah Hanum, Mahasiswi Pendidikan Fisika, fasilitas
laboratorium fisika adalah cukup lengkap, yakni terdiri dari
buku-buku kumpulan untuk menunjang kegiatan para laboran
dan alat-alat praktek. Websitenya pun di
http://labfis.fitk.uinjkt.ac.id/katalog/index.php.
e. Ruang Praktek Listening dan lain-lain
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan memiliki ruang
kelas yang di dalamnya terdapat speaker untuk ruang praktik.
Berdasarkan penuturan dari Firdaus Habibie, Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, ruang ini terletak di lantai7,
di 7.18.6
4 Wawancara dengan Purnamasari Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 2011, 5 September
2016 5 Wawancara dengan Purnamasari Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 2011, 5 September
2016 6 Wawancara dengan Firdaus Habibie Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris 2013, 5
September 2016
66
f. Laboratorium Kimia dan Biologi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan memiliki
Laboratorium Biologi dan Kimia. Laboratorium ini berada di
lantai 1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (Lihat lampiran
2)
g. Fasilitas Wifi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan memiliki fasilitas
wifi. Bagi student atau civitas akademika yang ingin mendaftar
bisa ke lantai 2 ruang NOC. Meskipun begitu, menurut
penuturan mahasiswa, kini bagi mahasiswa yang sudah
memiliki NIM, sudah bisa menggunakan wifi otomatis (Lihat
lampiran 23)
h. Jurnal Tarbiyah
Fasilitas lain yang dimiliki dalam Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan adalah jurnal tarbiyah yang terdiri dari jurnal
education in muslim society, jurnal social science education,
science education, kebahasaaraban dan pendidikan bahasa arab,
jurnal pendidikan bahasa dan sastra indonesia yang bisa diakses
melalui http://journal.uinjkt.ac.id.
Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pun
juga memiliki fasilitas lengkap yakni ruang baca, ruang
peminjaman, ruang koleksi digital, ruang jurnal dan lain-
lain. 7 Ada juga kumpulan paper penelitian yang bisa diakses
dengan layanan search di repository.uinjkt.ac.id.
b. Penggunaan Buku Elektronik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Dalam Bidang Teknologi dan Sumber Belajar
Ternyata banyak mahasiswa dan dosen yang menggunakan
buku elektronik di dalam dan diluar kelas. Hal ini dapat dibuktikan
dengan hasil foto pada gambar 13, 19,20,21.
7Observasi dengan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Desember 2016
67
J2. Deskripsi dan analisis data yang bersumber dari mahasiswa a. Data yang bersumber dari angket
Aspek Kognitif
Tabel 4.1
Saya mengetahui buku elektronik adalah buku berbentuk elektronik
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P= F/N X 100% %
1 Sangat Setuju 53 P= 53/132 X 100% 40,2% Setuju 73 P= 73/132 X 100% 55,3% Tidak Setuju 4 P= 4/132 X100% 3% Sangat Tidak
Setuju 2 P= 2/132 X 100% 1,5%
Jumlah 132 100%
Dari pernyataan “Saya mengetahui buku elektronik adalah buku berbentuk
elektronik” yang menguji aspek kognitif dari 132 responden, 53 responden atau
40,2% menyatakan sangat setuju, 73 responden atau 55,3% menyatakan setuju, 4
responden atau 3% menyatakan tidak setuju dan 2 responden atau 1,5%
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden
mengetahui buku elektronik adalah buku berbentuk elektronik.
Tabel 4.2
Saya mengetahui buku elektronik sebagai perkembangan media
Nomor Alternatif
Jawaban Frekuensi P= F/Nx100% %
2 Sangat Setuju 62 P= 62/132 X 100% 47% Setuju 68 P= 68/132 X 100% 51,5% Tidak Setuju 2 P= 2/132 X 100% 1,5% Sangat Tidak Setuju 0 P= 0/132 X 100% 0% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan “Saya mengetahui buku elektronik sebagai perkembangan media”
yang menguji aspek kognitif dari 132 responden, 62 responden atau 47%
menyatakan sangat setuju, 68 responden atau 51,5% menyatakan setuju, 2
68
responden atau 1,5% menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0%
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden
mengetahui buku elektronik sebagai perkembangan media.
Tabel 4.3
Saya mengetahui membaca buku elektronik harus menggunakan perangkat keras
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
3 Sangat Setuju 30 P= 30/132 X 100% 22,7% Setuju 72 P= 72/132 X 100% 54,5% Tidak Setuju 29 P= 29/132 X 100% 22% Sangat Tidak
Setuju 1 P= 1/132 X 100% 0,8%%
Jumlah 132 100%
Dari pernyataan “Saya mengetahui membaca buku elektronik harus menggunakan
perangkat keras” yang menguji aspek kognitif dari 132 responden, 30 responden
atau 22,7% menyatakan sangat setuju, 72 responden atau 54,5% menyatakan
setuju, 29 responden atau 22% menyatakan tidak setuju dan 1 responden atau
0,8% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden
mengetahui membaca buku elektronik harus menggunakan perangkat keras,
karena hanya 30 orang saja yang menyatakan sikap tidak setuju maupun sangat
tidak setuju.
Tabel 4.4
Saya mengetahui buku elektronik juga bisa dicetak
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
4 Sangat Setuju 40 P= 40/132 X 100% 30,3% Setuju 80 P= 80/132 X 100% 60,6% Tidak Setuju 12 P= 12/132 X 100% 9,1% Sangat Tidak
Setuju 0 P= 0/132 X 100% 0%
69
Jumlah 132 100%
Dari pernyataan “Saya mengetahui membaca buku elektronik juga bisa dicetak”
yang menguji aspek kognitif dari 132 responden, 40 responden atau 30,3%
menyatakan sangat setuju, 80 responden atau 60,6% menyatakan setuju, 12
responden atau 9,1% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden mengetahui
membaca buku elektronik juga bisa dicetak.
Tabel 4.5
Saya mengetahui buku digital harus dibaca melalui perangkat lunak
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
5 Sangat Setuju 27 P= 27/132 X 100% 20,5% Setuju 79 P= 79/132 X 100% 59,8% Tidak Setuju 25 P= 25/132 X 100% 18,9% Sangat Tidak Setuju 1 P= 1/132 X 100% 0,8% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan “Saya mengetahui buku elektronik harus dibaca menggunakan
perangkat lunak” yang menguji aspek kognitif dari 132 responden, 27 responden
atau 20,5% menyatakan sangat setuju, 79 responden atau 59,8% menyatakan
setuju, 25 responden atau 18,9% menyatakan tidak setuju dan 1 responden atau
0,8% yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden
mengetahui buku elektronik harus dibaca menggunakan perangkat lunak.
Tabel 4.6
Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat dengan perangkat browser
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
6 Sangat Setuju 33 P= 33/132 X100% 25%
70
Setuju 84 P= 84/132 X 100% 63,6% Tidak Setuju 12 P= 12/132 X 100% 9,1% Sangat Tidak Setuju 3 P= 3/132 X 100% 2,3% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan “Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat dengan
perangkat browser” yang menguji aspek kognitif dari 132 responden, 33
responden atau 25% menyatakan sangat setuju, 84 responden atau 63,6%
menyatakan setuju, 12 responden atau 9,1% menyatakan tidak setuju dan 3
responden atau 2,3% yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat
disimpulkan, responden mengetahui buku elektronik bisa didapat dengan
perangkat browser.
Tabel 4.7
Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat melalui perpustakaan digital
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
7 Sangat Setuju 33 P= 33/132 X 100% 25% Setuju 84 P= 84/132 X 100% 63,6% Tidak Setuju 14 P= 14/132 X 100% 10,6% Sangat Tidak Setuju 1 P= 1/132 X 100% 0,8% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan “Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat melalui
perpustakaan digital” yang menguji aspek kognitif dari 132 responden, 33
responden atau 25% menyatakan sangat setuju, 84 responden atau 63,6%
menyatakan setuju, 14 responden atau 10,6% menyatakan tidak setuju dan 1
responden atau 0,8% yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat
disimpulkan, responden mengetahui buku elektronik bisa didapat melalui
perpustakaan digital.
71
Tabel 4.8
Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat melalui sumber web dalam negeri
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
8 Sangat Setuju 32 P= 32/132 X 100% 24,2% Setuju 85 P= 85/132 X 100% 64,4% Tidak Setuju 13 P= 13/132 X 100% 9,8% Sangat Tidak Setuju 2 P= 2/132 X 100% 1,5% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan “Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat melalui sumber
web dalam negeri” yang menguji aspek kognitif dari 132 responden, 32
responden atau 24,2% menyatakan sangat setuju, 85 responden atau 64,4%
menyatakan setuju, 13 responden atau 9,8% menyatakan tidak setuju dan 2
responden atau 1,5% yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat
disimpulkan, responden mengetahui buku elektronik bisa didapat melalui sumber
web dalam negeri.
Tabel 4.9
Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat melalui sumber web luar negeri
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
9 Sangat Setuju 24 P= 24/132 X 100% 18,2% Setuju 91 P= 91/132 X 100% 68,9% Tidak Setuju 16 P= 16/132 X 100% 12,1% Sangat Tidak Setuju 1 P= 1/132 X 100% 1% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan “Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat melalui sumber
web luar negeri” yang menguji aspek kognitif dari 132 responden, 24 responden
atau 18,2% menyatakan sangat setuju, 91 responden atau 68,9% menyatakan
72
setuju, 16 responden atau 12,1% menyatakan tidak setuju dan 1 responden atau
1% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan hanya sedikit
sekali responden yang tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut. Jadi dapat
disimpulkan, responden mengetahui buku elektronik bisa didapat melalui sumber
web dalam negeri.
Tabel 4.10
Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat dengan mendownload sendiri
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
10 Sangat Setuju 40 P= 40/132 X 100% 30,3% Setuju 84 P= 84/132 X 100% 63,6% Tidak Setuju 8 P= 8/132 X 100% 6,1% Sangat Tidak Setuju 0 P= 0/132 X 100% 0% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat dengan
didownload sendiri” yang menguji aspek kognitif dari 132 responden, 40
responden atau 30,3% menyatakan sangat setuju, 84 responden atau 63,6%
menyatakan setuju, 8 responden atau 6,1% menyatakan tidak setuju dan tidak ada
responden yang sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan hanya sedikit sekali
responden yang tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni hanya
sejumlah 8 responden Jadi dapat disimpulkan, responden mengetahui buku
elektronik bisa didapat dengan mendownload sendiri.
Tabel 4.11
Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat dengan copy-paste
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
11 Sangat Setuju 24 P= 24/132 X 100% 18,2% Setuju 65 P= 65/132 X 100% 49,2% Tidak Setuju 37 P= 37/132 X 100% 28% Sangat Tidak
Setuju 6 P= 6/132 X 100% 4,5%
Jumlah 132 100%
73
Dari pernyataan sikap “Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat dengan
copy-paste” yang menguji aspek kognitif dari 132 responden, 24 responden atau
18,2% menyatakan sangat setuju, 65 responden atau 49.2% menyatakan setuju, 37
responden atau 28% menyatakan tidak setuju dan 6 responden atau 4,5% yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit sekali responden yang
tidak setuju dam samgat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni
sejumlah 37 responden yang menyatakan tidak setuju dan 6 responden yang
menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden mengetahui
buku elektronik bisa didapat dengan copy-paste.
Tabel 4.12
Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat dengan perangkat ponsel pintar
atau tablet
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
12 Sangat Setuju 36 P= 36/132 X 100% 27,3% Setuju 88 P= 88/132 X 100% 66,7% Tidak Setuju 7 P= 7/132 X 100% 5,3% Sangat Tidak Setuju 1 P= 1/132 X 100% 0,8% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat dengan
perangkat ponsel pintar atau tablet” yang menguji aspek kognitif dari 132
responden, 36 responden atau 27,3% menyatakan sangat setuju, 88 responden
atau 66.7% menyatakan setuju, 7 responden atau 5,3% menyatakan tidak setuju
dan 1 responden atau 0,8% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini
menujukkan sedikit sekali responden yang tidak setuju dam samgat tidak setuju
terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 7 responden yang menyatakan
tidak setuju dan 1 responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat
74
disimpulkan, responden mengetahui buku elektronik bisa didapat dengan ponsel
pintar atau tablet.
Tabel 4.13
Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat dengan komputer
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
13 Sangat Setuju 41 P= 41/132 X 100% 31,1% Setuju 85 P= 85/132 X 100% 64,4% Tidak Setuju 5 P= 5/132 X 100% 3,8% Sangat Tidak Setuju 1 P= 1/132 X 100% 0,8% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat dengan
komputer” yang menguji aspek kognitif dari 132 responden, 41 responden atau
31,1% menyatakan sangat setuju, 85 responden atau 64,4% menyatakan setuju, 5
responden atau 3,8% menyatakan tidak setuju dan 1 responden atau 0,8% yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit sekali responden yang
tidak setuju dam samgat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni
sejumlah 5 responden yang menyatakan tidak setuju dan 1 responden yang
menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden mengetahui
buku elektronik bisa didapat dengan komputer.
Tabel 4.14
Saya mengetahui buku elektronik sebagai sumber pengetahuan
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 14 Sangat Setuju 58 P= 58/132 X 100% 43,9% Setuju 70 P= 70/132 X 100% 53% Tidak Setuju 3 P= 3/132 X 100% 2,3% Sangat Tidak Setuju 1 P= 1/132 X 100% 0.8% Jumlah 132 100%
75
Dari pernyataan sikap “Saya mengetahui buku elektronik sebagai sumber
pengetahuan” yang menguji aspek kognitif dari 132 responden, 41 responden
atau 31,1% menyatakan sangat setuju, 85 responden atau 64,4% menyatakan
setuju, 5 responden atau 3,8% menyatakan tidak setuju dan 1 responden atau
0,8% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit sekali
responden yang tidak setuju dam samgat tidak setuju terhadap pernyataan sikap
tersebut yakni sejumlah 5 responden yang menyatakan tidak setuju dan 1
responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan,
responden mengetahui buku elektronik bisa didapat dengan komputer
Tabel 4.15
Saya mengetahui jenis buku elektronik berbentuk PDF
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 15 Sangat Setuju 40 P= 40/132 X 100% 30,3% Setuju 85 P= 85/132 X 100% 64,4% Tidak Setuju 6 P= 6/132 X 100% 4,5% Sangat Tidak Setuju 1 P= 1/132 X 100% 0,8% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya mengetahui buku elektronik berbentuk PDF” yang
menguji aspek kognitif dari 132 responden, 40 responden atau 30,3% menyatakan
sangat setuju, 85 responden atau 64,4% menyatakan setuju, 6 responden atau
4,5% menyatakan tidak setuju dan 1 responden atau 0,8% yang menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit sekali responden yang tidak setuju
dam samgat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 6
responden yang menyatakan tidak setuju dan 1 responden yang menyatakan
sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden mengetahui jenis buku
elektronik berbentuk PDF.
76
Tabel 4.16
Saya mengetahui jenis buku elektronik berbentuk word
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
16 Sangat Setuju 26 P= 26/132 X 100% 19,7% Setuju 68 P= 68/132 X 100% 51,5% Tidak Setuju 31 P= 31/132 X 100% 23,5% Sangat Tidak Setuju 7 P= 7/132 X 100% 5,3% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya mengetahui buku elektronik berbentuk word” yang
menguji aspek kognitif dari 132 responden, 26 responden atau 19,7% menyatakan
sangat setuju, 68 responden atau 51,5% menyatakan setuju, 31 responden atau
23,5% menyatakan tidak setuju dan 7 responden atau 5,3% yang menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang tidak setuju dam
samgat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut, terpaut lebih dari 30%
yakni sejumlah 31 responden yang menyatakan tidak setuju dan 7 responden
yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden
mengetahui jenis buku elektronik berbentuk word.
Tabel 4.17
Saya mengetahui jenis buku elektronik berbentuk JPEG
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 17 Sangat Setuju 11 P= 11/132 X 100% 8,3% Setuju 41 P= 41/132 X 100% 31,1% Tidak Setuju 69 P= 69/132 X 100% 52,3% Sangat Tidak Setuju 11 P= 11/132 X 100% 8,3% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya mengetahui buku elektronik berbentuk JPEG” yang
menguji aspek kognitif dari 132 responden, 11 responden atau 8,3% menyatakan
sangat setuju, 41 responden atau 31,1% menyatakan setuju, 69 responden atau
77
52,3% menyatakan tidak setuju dan 11 responden atau 8,3% yang menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang setuju dam samgat
setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 11 responden yang
menyatakan sangat setuju dan 41 responden yang menyatakan setuju. Jadi dapat
disimpulkan, responden tidak mengetahui jenis buku elektronik berbentuk JPEG.
Tabel 4.18
Saya mengetahui jenis buku elektronik berbentuk LIT
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 18 Sangat Setuju 6 P= 6/132 X 100% 4,5% Setuju 37 P= 37/132 X 100% 28% Tidak Setuju 82 P= 82/132 X 100% 62,1% Sangat Tidak Setuju 7 P= 7/132 X 100% 5,3% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya mengetahui buku elektronik berbentuk LIT” yang
menguji aspek kognitif dari 132 responden, 6 responden atau 4,5% menyatakan
sangat setuju, 37 responden atau 28% menyatakan setuju, 82 responden atau
62,1% menyatakan tidak setuju dan 7 responden atau 5,3% yang menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang setuju dam samgat
setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 6 responden yang
menyatakan sangat setuju dan 37 responden yang menyatakan setuju. Jadi dapat
disimpulkan, responden tidak mengetahui jenis buku elektronik berbentuk LIT.
Tabel 4.19
Saya mengetahui buku elektronik berbentuk HTML
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
19 Sangat Setuju 9 P= 9/132 X 100% 6,8% Setuju 77 P= 77/132 X 100% 58,3%
78
Tidak Setuju 41 P= 41/132 X 100% 31,1% Sangat Tidak Setuju 5 P= 5/132 X 100% 3,8% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya mengetahui buku elektronik berbentuk HTML”
yang menguji aspek kognitif dari 132 responden, 9 responden atau 6,8%
menyatakan sangat setuju, 77 responden atau 58,3% menyatakan setuju, 41
responden atau 31,1% menyatakan tidak setuju dan 5 responden atau 3,8% yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang tidak
setuju dam sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah
41 responden yang menyatakan tidak setuju dan 5 responden yang menyatakan
sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden mengetahui jenis buku
elektronik berbentuk HTML.
Tabel 4.20
Saya mengetahui buku elektronik ada yang berbentuk digital interaktif
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 20 Sangat Setuju 9 P= 9/132 X 100% 6,8% Setuju 78 P= 78/132 X 100% 59,1% Tidak Setuju 45 P= 45/132 X 100% 34,1% Sangat Tidak Setuju 0 P= 0/132 X 100% 0% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya mengetahui buku elektronik berbentuk digital
interaktif” yang menguji aspek kognitif dari 132 responden, 9 responden atau
6,8% menyatakan sangat setuju, 78 responden atau 59,1% menyatakan setuju, 45
responden atau 34,1% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang tidak
setuju dam sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah
45 responden yang menyatakan tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden
mengetahui jenis buku elektronik berbentuk digital interaktif.
79
Tabel 4.21
Saya mengetahui buku elektronik berisi bacaan umum
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P= F/Nx100% %
21 Sangat Setuju 24 P= 24/132 X 100% 18,2% Setuju 88 P= 88/132 X 100% 66,7% Tidak Setuju 18 P= 18/132 X 100% 13,6% Sangat Tidak Setuju 2 P= 2/132 X 100% 1,5% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya mengetahui buku elektronik berisi bacaan umum”
yang menguji aspek kognitif dari 132 responden, 24 responden atau 18,2%
menyatakan sangat setuju, 88 responden atau 66,7% menyatakan setuju, 18
responden atau 13,6% menyatakan tidak setuju dan 2 responden atau 1,5% yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang tidak
setuju dam sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah
18 responden yang menyatakan tidak setuju dan 2 responden yang menyatakan
sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden mengetahui buku
elektronik berisi bacaan umum.
Tabel 4.22
Saya mengetahui buku elektronik berisi bacaan referensi seperti buku kuliah,
sekolah dan sebagainya.
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P= F/Nx100% %
22 Sangat Setuju 45 P= 45/132 X 100% 34,1% Setuju 83 P= 83/132 X 100% 62,9% Tidak Setuju 4 P= 4/132 X 100% 3% Sangat Tidak Setuju 0 P= 0/132 X 100% 0% Jumlah 132 100%
80
Dari pernyataan sikap “Saya mengetahui buku elektronik berisi bacaan referensi
seperti buku kuliah, sekolah dan sebagainya.” yang menguji aspek kognitif dari
132 responden, 45 responden atau 34,1% menyatakan sangat setuju, 83 responden
atau 62,9% menyatakan setuju, 4 responden atau 3% menyatakan tidak setuju dan
tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan
sedikit responden yang tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni
sejumlah 4 responden yang menyatakan tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan,
responden mengetahui buku elektronik berisi bacaan referensi seperti buku kuliah,
sekolah dan sebagainya.
Tabel 4.23
Saya mengetahui buku elektronik bisa novel atau fiksi lainnya
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 23 Sangat Setuju 29 P= 29/132 X 100% 22% Setuju 76 P= 76/132 X 100% 57,6% Tidak Setuju 23 P= 23/132 X 100% 17,4% Sangat Tidak Setuju 4 P= 4/132 X 100% 3% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya mengetahui buku elektronik bisa novel atau fiksi
lainnya.” yang menguji aspek kognitif dari 132 responden, 29 responden atau
22% menyatakan sangat setuju, 76 responden atau 57,6% menyatakan setuju, 23
responden atau 17,4% menyatakan tidak setuju dan 4 responden atau 3% yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang tidak
setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah
23 responden yang menyatakan tidak setuju dan 4 responden yang menyatakan
sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden mengetahui buku
elektronik bisa novel atau fiksi lainnya.
81
Tabel 4.24
Saya mengetahui buku elektronik berbayar
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
24 Sangat Setuju 26 P= 26/132 X 100% 19,7% Setuju 77 P= 77/132 X 100% 58,3% Tidak Setuju 28 P= 28/132 X 100% 21,2% Sangat Tidak Setuju 1 P= 1/132 X 100% 0,8% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya mengetahui buku elektronik berbayar” yang menguji
aspek kognitif dari 132 responden, 26 responden atau 19,7% menyatakan sangat
setuju, 77 responden atau 58,3% menyatakan setuju, 28 responden atau 21,2%
menyatakan tidak setuju dan 1 responden atau 0,8% yang menyatakan sangat
tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang tidak setuju dan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 28 responden
yang menyatakan tidak setuju dan 1 responden yang menyatakan sangat tidak
setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden mengetahui buku elektronik berbayar.
Tabel 4.25
Saya mengetahui buku elektronik gratis
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 25 Sangat Setuju 30 =30/132 X 100% 22,7% Setuju 85 =85/132 X 100% 64,4% Tidak Setuju 16 =16/132 X 100% 12,1% Sangat Tidak Setuju 1 =1/132 X 100% 0,8% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya mengetahui buku elektronik gratis” yang menguji
aspek kognitif dari 132 responden, 30 responden atau 22,7% menyatakan sangat
setuju, 85 responden atau 64,4% menyatakan setuju, 16 responden atau 12,1%
menyatakan tidak setuju dan 1 responden atau 0,8% yang menyatakan sangat
82
tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang tidak setuju dan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 16 responden
yang menyatakan tidak setuju dan 1 responden yang menyatakan sangat tidak
setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden mengetahui buku elektronik gratis.
Tabel 4.26
Saya mengetahui buku elektronik bisa sebagai sumber pembelajaran
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 26 Sangat Setuju 54 P= 54/132 X 100% 40.9% Setuju 74 P= 74/132 X 100% 56,1% Tidak Setuju 4 P= 4/132 X 100% 3% Sangat Tidak Setuju 0 P= 0/132 X 100% 0% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya mengetahui buku elektronik bisa sebagai sumber
pembelajaran” yang menguji aspek kognitif dari 132 responden, 54 responden
atau 40,9% menyatakan sangat setuju, 74 responden atau 56,1% menyatakan
setuju, 4 responden atau 3% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sangat sedikit
responden yang tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 4
responden yang menyatakan tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden
mengetahui buku elektronik bisa sebagi sumber pembelajaran.
Tabel 4.27
Saya mengetahui buku elektronik bisa sebagai media pembelajaran
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
27 Sangat Setuju 53 P= 53/132 X 100% 40,2% Setuju 73 P= 73/132 X 100% 55,3% Tidak Setuju 6 P= 6/132 X 100% 4,5% Sangat Tidak Setuju 0 P= 0/132 X 100% 0% Jumlah 132 100%
83
Dari pernyataan sikap “Saya mengetahui buku elektronik bisa sebagai media
pembelajaran” yang menguji aspek kognitif dari 132 responden, 53 responden
atau 40,2% menyatakan sangat setuju, 73 responden atau 55,3% menyatakan
setuju, 6 responden atau 4,5% menyatakan tidak setuju tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang tidak
setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 6 responden yang
menyatakan tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden mengetahui buku
elektronik bisa sebagai media pembelajaran.
Tabel 4.28
Saya mengetahui sumber elektronik seperti buku elektronik memiliki landasan
hukum
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
28 Sangat Setuju 21 =21/132 X 100% 15,9% Setuju 85 =85/132 X 100% 64,4% Tidak Setuju 26 =26/132 X 100% 19,7% Sangat Tidak Setuju 0 =0/132 X 100% 0% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya mengetahui sumber elektronik seperti buku
elektronik memiliki landasan hukum” yang menguji aspek kognitif dari 132
responden, 21 responden atau 15,9% menyatakan sangat setuju, 85 responden atau
64,4% menyatakan setuju, 26 responden atau 19,7% menyatakan tidak setuju dan
0 responden atau 0% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan
sedikit responden yang tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni
sejumlah 26 responden yang menyatakan tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan,
responden mengetahui sumber elektronik seperti buku elektronik memiliki
landasan hukum.
84
Tabel 4.29
Saya mengetahui persepsi masyarakat terhadap kelebihan buku elektronik
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
29 Sangat Setuju 12 P= 12/132 X 100% 9,1% Setuju 74 P= 74/132 X 100% 56,1% Tidak Setuju 43 P= 65/132 X 100% 32,6% Sangat Tidak Setuju 3 P= 3/132 X 100% 2,3% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya mengetahui persepsi masyarakat terhadap kelebihan
buku elektronik” yang menguji aspek kognitif dari 132 responden, 12 responden
atau 9,1% menyatakan sangat setuju, 74 responden atau 56,1% menyatakan setuju,
43 responden atau 32,6% menyatakan tidak setuju dan 3 responden atau 2,3%
yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang
tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni
sejumlah 43 responden yang menyatakan tidak setuju dan 3 responden yang
menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden mengetahui
persepsi masyarakat terhadap kelebihan buku elektronik.
Tabel 4.30
Saya mengetahui persepsi masyarakat terhadap kelemahan buku elektronik
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
30 Sangat Setuju 7 P= 7/132 X 100% 5,3% Setuju 81 P= 81/132 X 100% 61,4% Tidak Setuju 44 P= 44/132 X 100% 33,3% Sangat Tidak Setuju 0 P= 0/132 X 100% 0% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya mengetahui persepsi masyarakat terhadap
kelemahan buku elektronik” yang menguji aspek kognitif dari 132 responden, 7
85
responden atau 5,3% menyatakan sangat setuju, 81 responden atau 61,4%
menyatakan setuju, 44 responden atau 33,3% menyatakan tidak setuju dan tidak
ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit
responden yang tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah
44 responden yang menyatakan tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden
mengetahui persepsi masyarakat terhadap kelemahan buku elektronik.
Afektif
Tabel 4.31
Saya menyukai buku elektronik karena sajiannya digital elektronik
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 31 Sangat Setuju 13 P= 13/132 X 100% 9,8% Setuju 102 P= 102/132 X
100% 77,3%
Tidak Setuju 17 P= 17/132 X 100% 12,9% Sangat Tidak Setuju 0 P= 0/132 X 100% 0% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya menyukai buku elektronik karena sajiannya digital
elektronik” yang menguji aspek afektif dari 132 responden, 13 responden atau
9,8% menyatakan sangat setuju, 102 responden atau 77,3% menyatakan setuju, 17
responden atau 12,9% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit sekali responden yang
tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni
sejumlah 17 responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden
menyukai buku elektronik karena sajiannya digital elektronik.
86
Tabel 4.32
Saya menyukai buku elektronik karena menggunakan perangkat keras
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
32 Sangat Setuju 8 =8/132 X 100% 6,1% Setuju 72 =72/132 X 100% 54,5% Tidak Setuju 49 =49/132 X 100% 37,1% Sangat Tidak Setuju 3 =3/132 X 100% 2,3% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya menyukai buku elektronik karena menggunakan
perangkat keras” yang menguji aspek afektif dari 132 responden, 8 responden
atau 6,1% menyatakan sangat setuju, 72 responden atau 54,5% menyatakan setuju,
49 responden atau 37,1% menyatakan tidak setuju dan 3 responden atau 2,3%
yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang
tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni
sejumlah 49 responden yang menyatakan tidak setuju dan 3 responden yang
menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden menyukai
buku elektronik karena menggunakan perangkat keras.
Tabel 4.33
Saya menyukai buku elektronik karena sebagai perkembangan media
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
33 Sangat Setuju 32 P= 32/132 X 100% 24,2% Setuju 93 P= 93/132 X 100% 70,5% Tidak Setuju 7 P= 7/132 X 100% 5,3% Sangat Tidak Setuju 0 P= 0/132 X 100% 0% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya menyukai buku elektronik karena sebagai
perkembangan media” yang menguji aspek afektif dari 132 responden, 32
87
responden atau 24,2% menyatakan sangat setuju, 93 responden atau 70,5%
menyatakan setuju, 7 responden atau 5,3% menyatakan tidak setuju dan tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit sekali
responden yang tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap
tersebut yakni sejumlah 7 responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan,
responden menyukai buku elektronik karena sebagai perkembangan media.
Tabel 4.34
Saya menyukai buku elektronik karena dalam menggunakan dengan perangkat
lunak
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 34 Sangat Setuju 14 P= 14/132 X 100% 10.6% Setuju 93 P= 93/132 X 100% 70,5% Tidak Setuju 25 P= 25/132 X 100% 18,9% Sangat Tidak Setuju 0 P= 0/132 X 100% 0% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya menyukai buku elektronik karena dalam
menggunakan dengan perangkat lunak” yang menguji aspek afektif dari 132
responden, 14 responden atau 10,6% menyatakan sangat setuju, 93 responden atau
70,5% menyatakan setuju, 25 responden atau 18,9% menyatakan tidak setuju dan
tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan
sedikit sekali responden yang tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap
pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 25 responden yang menyatakan tidak
setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat
disimpulkan, responden menyukai buku elektronik karena dalam
menggunakannya dengan perangkat lunak.
88
Tabel 4.35
Saya suka buku elektonik karena sebagai sumber pengetahuan
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
35 Sangat Setuju 41 =41/132 X 100% 31,1% Setuju 84 =84/132 X 100% 63,6% Tidak Setuju 7 =7/132 X 100% 5,3% Sangat Tidak Setuju 0 =0/132 X 100% 0 Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya suka buku elektronik karena sebagai sumber
pengetahuan” yang menguji aspek afektif dari 132 responden, 41 responden atau
31,1% menyatakan sangat setuju, 84 responden atau 63,6% menyatakan setuju, 7
responden atau 5,3% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit sekali responden yang
tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni
sejumlah 7 responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden
menyukai buku elektronik karena sebagai sumber pengetahuan.
Tabel 4.36
Saya menyukai buku elektronik tanpa dicetak lagi
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
36 Sangat Setuju 18 P= 18/132 X 100% 13,6% Setuju 78 P= 78/132 X 100% 59,1% Tidak Setuju 34 P= 34/132 X 100% 25,8% Sangat Tidak Setuju 2 P= 2/132 X 100% 1,5% Jumlah 132 100%
89
Dari pernyataan sikap “Saya menyukai buku elektronik tanpa dicetak lagi” yang
menguji aspek afektif dari 132 responden, 18 responden atau 13,6% menyatakan
sangat setuju, 78 responden atau 59,1% menyatakan setuju, 34 responden atau
25,8% menyatakan tidak setuju dan 2 responden atau 1,5% yang menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang tidak setuju dan
sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 34
responden yang menyatakan tidak setuju dan 2 responden yang menyatakan
sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden menyukai buku elektronik
tanpa dicetak lagi.
Tabel 4.37
Saya menyukai buku elektronik karena hemat biaya
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
37 Sangat Setuju 35 P= 35/132 X 100% 26,5% Setuju 93 P= 93/132 X 100% 70.5% Tidak Setuju 4 P= 4/132 X 100% 3% Sangat Tidak Setuju 0 P= 0/132 X 100% 0% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya menyukai buku elektronik karena hemat biaya” yang
menguji aspek afektif dari 132 responden, 35 responden atau 26,5% menyatakan
sangat setuju, 93 responden atau 70,5% menyatakan setuju, 4 responden atau 3%
menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak
setuju. Hal ini menujukkan sedikit sekali responden yang tidak setuju dan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 4 responden yang
menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak
setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden menyukai buku elektronik karena
hemat biaya.
90
Tabel 4.38
Saya menyukai buku elektronik karena hemat penyimpanan
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
38 Sangat Setuju 28 =28/132 X 100% 21,2% Setuju 94 =94/132 X 100% 71,2% Tidak Setuju 10 =10/132 X 100% 7,6% Sangat Tidak Setuju 0 =0/132 X 100% 0% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya menyukai buku elektronik karena hemat
penyimpanan” yang menguji aspek afektif dari 132 responden, 28 responden atau
21,2% menyatakan sangat setuju, 94 responden atau 71,2% menyatakan setuju, 10
responden atau 7,6% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit sekali responden yang
tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni
sejumlah 10 responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden
menyukai buku elektronik karena hemat penyimpanan.
Tabel 4.39
Saya menyukai buku elektronik karena sangat bermanfaat bagi pendidikan
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
39 Sangat Setuju 50 P= 50/132 X 100% 37,9% Setuju 79 P= 79/132 X 100% 59,8% Tidak Setuju 3 P= 3/132 X 100% 2,3% Sangat Tidak Setuju 0 P= 0/132 X 100% 0% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya menyukai buku elektronik karena sangat bermanfaat
bagi pendidikan” yang menguji aspek afektif dari 132 responden, 50 responden
91
atau 37,9% menyatakan sangat setuju, 79 responden atau 59,8% menyatakan
setuju, 3 responden atau 2,3% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit sekali responden
yang tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni
sejumlah 3 responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden
menyukai buku elektronik karena bermanfaat bagi pendidikan.
Tabel 4.40
Saya menyukai buku elektronik karena buku elektronik praktis
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P= F/Nx100% % 40 Sangat Setuju 38 P= 38/132 X 100% 28,8% Setuju 85 P= 85/132 X 100% 64,4% Tidak Setuju 9 P= 9/132 X 100% 6,8% Sangat Tidak Setuju 0 P= 0/132 X 100% 0% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya menyukai buku elektronik karena eboook praktis”
yang menguji aspek afektif dari 132 responden, 38 responden atau 28,8%
menyatakan sangat setuju, 85 responden atau 64,4% menyatakan setuju, 9
responden atau 6,8% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit sekali responden yang
tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni
sejumlah 9 responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden
menyukai buku elektronik karena buku elektronik praktis.
92
Tabel 4.41
Saya menyukai buku elektronik karena buku elektronik mengirit print out
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 41 Sangat Setuju 33 P= 33/132 X 100% 25% Setuju 87 P= 87/132 X 100% 65,9% Tidak Setuju 12 P= 12/132 X 100% 9,1% Sangat Tidak Setuju 0 P= 0/132 X 100% 0% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya menyukai buku elektronik karena buku elektronik
mengirit print out” yang menguji aspek afektif dari 132 responden, 33 responden
atau 25% menyatakan sangat setuju, 87 responden atau 65,9% menyatakan setuju,
12 responden atau 9,1% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit sekali responden yang
tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni
sejumlah 12 responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden
menyukai buku elektronik karena buku elektronik mengirit print out.
Tabel 4.42
Saya menyukai buku elektronik karena mudah didapat
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 42 Sangat Setuju 26 P= 26/132 X 100% 19,7% Setuju 83 P= 83/132 X 100% 62,9% Tidak Setuju 21 P= 21/132 X 100% 15,9% Sangat Tidak Setuju 2 P= 2/132 X 100% 1,5% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya menyukai buku elektronik karena mudah didapat”
yang menguji aspek afektif dari 132 responden, 26 responden atau 19,7%
menyatakan sangat setuju, 83 responden atau 62,9% menyatakan setuju, 21
93
responden atau 15,9% menyatakan tidak setuju dan 2 responden atau 1,5% yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit sekali responden yang
tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni
sejumlah 21 responden yang menyatakan tidak setuju dan 2 responden yang
menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden menyukai
buku elektronik karena mudah didapat.
Tabel 4.43
Saya suka mendownload sendiri karena lebih praktis
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
43 Sangat Setuju 29 P= 29/132 X 100% 22% Setuju 90 P= 90/132 X 100% 68,2% Tidak Setuju 13 P= 13/132 X 100% 9,8% Sangat Tidak
Setuju 0 P= 0/132 X 100% 0%
Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya suka download sendiri karena lebih praktis” yang
menguji aspek afektif dari 132 responden, 29 responden atau 22% menyatakan
sangat setuju, 90 responden atau 68,2% menyatakan setuju, 13 responden atau
9,8% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat
tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit sekali responden yang tidak setuju dan
sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 13
responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden menyukai
mendownload sendiri karena lebih praktis.
94
Tabel 4.44
Untuk kemudahan akses dan mobilisasi, saya lebih suka menggunakan buku
elektronik dengan komputer
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
44 Sangat Setuju 20 P= 65/132 X 100% 15,2% Setuju 78 P= 65/132 X 100% 59,1% Tidak Setuju 34 P= 65/132 X 100% 25,8% Sangat Tidak
Setuju 0 P= 65/132 X 100% 0
Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Untuk kemudahan akses dan mobilisasi, saya lebih suka
menggunakan buku elektronik dengan komputer” yang menguji aspek afektif dari
132 responden, 20 responden atau 15,2% menyatakan sangat setuju, 78 responden
atau 59,1% menyatakan setuju, 34 responden atau 25,8% menyatakan tidak setuju
dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini
menujukkan sedikit responden yang tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap
pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 34 responden yang menyatakan tidak
setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat
disimpulkan, untuk kemudahan akses dan mobilisasi, responden lebih suka
menggunakan buku elektronik dengan komputer.
Tabel 4.45
Untuk kemudahan akses dan mobilisasi, saya lebih suka menggunakan buku
elektronik dengan ponsel
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
45 Sangat Setuju 27 P= 27/132 X 100% 20,5% Setuju 82 P= 82/132 X 100% 62,1% Tidak Setuju 21 P= 21/132 X 100% 15,9% Sangat Tidak
Setuju 2 P= 2/132 X 100% 1,5%
Jumlah 132 100%
95
Dari pernyataan sikap “Untuk kemudahan akses dan mobilisasi, saya lebih suka
menggunakan buku elektronik dengan ponsel” yang menguji aspek afektif dari
132 responden, 27 responden atau 20,5% menyatakan sangat setuju, 82 responden
atau 62,1% menyatakan setuju, 21 responden atau 15,9% menyatakan tidak setuju
dan 2 responden atau 1,5% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini
menujukkan sedikit responden yang tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap
pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 21 responden yang menyatakan tidak
setuju dan 2 responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat
disimpulkan, untuk kemudahan akses dan mobilisasi, responden lebih suka
menggunakan buku elektronik dengan ponsel.
Tabel 4.46
Saya lebih menyukai buku elektronik didapatkan dengan perpustakaan digital
karena kemudahan akses
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
46 Sangat Setuju 21 P= 65/132 X 100% 15,9% Setuju 75 P= 65/132 X 100% 56,8% Tidak Setuju 36 P= 65/132 X 100% 27,3% Sangat Tidak
Setuju 0 P= 65/132 X 100% 0%
Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya lebih menyukai buku elektronik didapatkan dengan
perpustakaan digital karena kemudahan akses” yang menguji aspek afektif dari
132 responden, 21 responden atau 15,9% menyatakan sangat setuju, 75
responden atau 56,8% menyatakan setuju, 36 responden atau 27,3% menyatakan
tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini
menujukkan sedikit responden yang tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap
pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 36 responden yang menyatakan tidak
96
setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat
disimpulkan, untuk kemudahan akses dan mobilisasi, responden lebih menyukai
buku elektronik didapatkan dengan perpustakaan digital karena kemudahan akses.
Tabel 4.47
Saya lebih suka buku elektronik didapatkan dengan browser karena kemudahan
akses
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P= F/Nx100% %
47 Sangat Setuju 21 P= 21/132 X 100% 15,9% Setuju 97 P= 97/132 X 100% 73,5% Tidak Setuju 12 P= 12/132 X 100% 9,1% Sangat Tidak Setuju 2 P= 2/132 X 100% 1,5% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya lebih suka buku elektronik didapatkan dengan
browser karena kemudahan akses” yang menguji aspek afektif dari 132
responden, 21 responden atau 15,9% menyatakan sangat setuju, 97 responden
atau 73,5% menyatakan setuju, 12 responden atau 9,1% menyatakan tidak setuju
dan 2 responden atau 1,5% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini
menujukkan sedikit responden yang tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap
pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 12 responden yang menyatakan tidak
setuju dan 2 responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat
disimpulkan, untuk kemudahan akses dan mobilisasi, responden lebih suka buku
elektronik didapatkan dengan browser karena kemudahan akses.
97
Tabel 4.48
Saya suka menggunakan buku elektronik hingga di web bebas luar negeri karena lebih luas konten pengetahuannya
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 48 Sangat Setuju 17 P= 17/132 X 100% 12,9% Setuju 83 P= 83/132 X 100% 62,9% Tidak Setuju 30 P= 30/132 X 100% 22,7% Sangat Tidak Setuju 2 P= 2/132 X 100% 1,5% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya suka menggunakan buku elektronik hingga di web
bebas luar negeri karena lebih luas konten pengetahuannya” yang menguji aspek
afektif dari 132 responden, 17 responden atau 12,9% menyatakan sangat setuju,
83 responden atau 62,9% menyatakan setuju, 30 responden atau 22,7%
menyatakan tidak setuju dan 2 responden atau 1,5% yang menyatakan sangat
tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang tidak setuju dan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 30 responden
yang menyatakan tidak setuju dan 2 responden yang menyatakan sangat tidak
setuju. Jadi dapat disimpulkan, untuk kemudahan akses dan mobilisasi, responden
suka menggunakan buku elektronik hingga di web bebas luar negeri karena lebih
luas konten pengetahuannya.
Tabel 4.49
Saya suka menggunakan buku elektronik karena yakin buku elektronik juga informasi yang sah
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
49 Sangat Setuju 29 P= 29/132 X 100% 22% Setuju 90 P= 90/132 X 100% 68,2% Tidak Setuju 13 P= 13/132 X 100% 9.8% Sangat Tidak
Setuju 0 P= 0/132 X 100% 0%
Jumlah 132 100%
98
Dari pernyataan sikap “Saya suka menggunakan buku elektronik karena yakin
buku elektronik juga informasi yang sah” yang menguji aspek afektif dari 132
responden, 29 responden atau 22% menyatakan sangat setuju, 90 responden atau
68,2% menyatakan setuju, 13 responden atau 9,8% menyatakan tidak setuju dan
tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan
sangat sedikit responden yang tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap
pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 13 responden yang menyatakan tidak
setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat
disimpulkan, untuk kemudahan akses dan mobilisasi, responden suka
menggunakan buku elektronik karena yakin buku elektronik juga informasi yang
sah.
Tabel 4.50
Saya lebih suka menggunakan buku elektronik hingga berbayar karena lebih lengkap
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
50 Sangat Setuju 13 =13/132 X 100% 9,8% Setuju 44 =44/132 X 100% 33,3% Tidak Setuju 67 =67/132 X 100% 50,8% Sangat Tidak Setuju 8 =8/132 X 100% 6,1% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya lebih suka menggunakan buku elektronik hingga
berbayar karena lengkap” yang menguji aspek afektif dari 132 responden, 13
responden atau 9,8% menyatakan sangat setuju, 44 responden atau 33,3%
menyatakan setuju, 67 responden atau 50,8% menyatakan tidak setuju dan 8
responden atau 6,1% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan
sangat sedikit responden yang setuju dan sangat setuju terhadap pernyataan sikap
tersebut yakni sejumlah 44 responden yang menyatakan setuju dan 13 responden
yang menyatakan sangat setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden kurang suka
menggunakan buku elektronik hingga berbayar sekalipun lengkap.
99
Tabel 4.51
Buku elektronik saya suka adalah referensi seperti buku kuliah, sekolah dan
sebagainya karena sebagai buku pelajaran
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 51 Sangat Setuju 31 P= 31/132 X 100% 23,5% Setuju 96 P= 96/132 X 100% 72,7% Tidak Setuju 4 P= 4/132 X 100% 3% Sangat Tidak Setuju 1 P= 1/132 X 100% 0,8% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Buku elektronik saya suka adalah referensi seperti buku
kuliah, sekolah dan sebagainya karena sebagai buku pelajaran” yang menguji
aspek afektif dari 132 responden, 31 responden atau 23,5% menyatakan sangat
setuju, 96 responden atau 72,7% menyatakan setuju, 4 responden atau 3%
menyatakan tidak setuju dan 1 responden atau 0,8% yang menyatakan sangat
tidak setuju. Hal ini menujukkan sangat sedikit responden yang tidak setuju dan
sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 4
responden yang menyatakan tidak setuju dan 1 responden yang menyatakan
sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden suka referensi seperti buku
kuliah, sekolah dan sebagainya karena sebagai buku pelajaran.
Tabel 4.52
Buku elektronik yang saya suka baca adalah format PDF karena lebih mudah
dibaca
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
52 Sangat Setuju 28 =28/132 X 100% 21,2% Setuju 92 =92/132 X 100% 69,7% Tidak Setuju 10 =10/132 X 100% 7,6% Sangat Tidak
Setuju 2 =2/132 X 100% 1,5%
Jumlah 132 100%
100
Dari pernyataan sikap “Buku elektronik saya suka baca adalah format PDF
karena lebih mudah dibaca” yang menguji aspek afektif dari 132 responden, 28
responden atau 21,2% menyatakan sangat setuju, 92 responden atau 69,7%
menyatakan setuju, 10 responden atau 7,6% menyatakan tidak setuju dan 2
responden atau 1,5% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan
sangat sedikit responden yang tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap
pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 10 responden yang menyatakan tidak
setuju dan 2 responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat
disimpulkan, responden suka baca adalah format PDF karena lebih mudah dibaca.
Tabel 4.53
Buku elektronik yang saya suka adalah format word karena mudah dibaca dengan
perangkat
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
53 Sangat Setuju 14 P= 14/132 X 100% 10,6% Setuju 73 P= 73/132 X 100% 55,3% Tidak Setuju 39 P= 39/132 X 100% 29,5% Sangat Tidak
Setuju 6 P= 6/132 X 100% 4,5%
Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Buku elektronik saya suka adalah format word karena
mudah dibaca dengan perangkat” yang menguji aspek afektif dari 132 responden,
14 responden atau 10,6% menyatakan sangat setuju, 73 responden atau 55,3%
menyatakan setuju, 39 responden atau 29,5% menyatakan tidak setuju dan 6
responden atau 4,5% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan
sedikit responden yang tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan
sikap tersebut yakni sejumlah 39 responden yang menyatakan tidak setuju dan 6
responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan,
responden suka buku elektronik berformat word karena mudah dibaca dengan
perangkat.
101
Tabel 4.54
Buku elektronik yang saya suka adalah format JPEG karena mudah dibaca
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 54 Sangat Setuju 6 P= 6/132 X 100% 4,5% Setuju 27 P= 27/132 X 100% 20,5% Tidak Setuju 90 P= 90/132 X 100% 68,2% Sangat Tidak Setuju 9 P= 9/132 X 100% 6,8% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Buku elektronik saya suka adalah format JPEG karena
mudah dibaca” yang menguji aspek afektif dari 132 responden, 6 responden atau
4,5% menyatakan sangat setuju, 27 responden atau 20,5% menyatakan setuju, 90
responden atau 68,2% menyatakan tidak setuju dan 9 responden atau 6,8% yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang
setuju dan sangatsetuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 27
responden yang menyatakan setuju dan 6 responden yang menyatakan sangat
setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden tidak suka buku elektronik berformat
JPEG.
Tabel 4.55
Buku elektronik yang saya suka adalah format LIT karena mudah dibaca
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 55 Sangat Setuju 4 P= 4/132 X 100% 3% Setuju 14 P= 14/132 X 100% 10,6% Tidak Setuju 105 P= 105/132 X
100% 79,5%
Sangat Tidak Setuju 9 P= 9/132 X 100% 6,8% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Buku elektronik saya suka adalah format LIT karena
mudah dibaca” yang menguji aspek afektif dari 132 responden, 4 responden atau
3% menyatakan sangat setuju, 14 responden atau 10,6% menyatakan setuju, 105
responden atau 79,5% menyatakan tidak setuju dan 9 responden atau 6,8% yang
102
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang
setuju dan sangat setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 14
responden yang menyatakan setuju dan 4 responden yang menyatakan sangat
setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden tidak suka buku elektronik berformat
LIT.
Tabel 4.56
Buku elektronik yang saya suka adalah format HTML karena mudah dibaca
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 56 Sangat Setuju 4 P= 4/132 X 100% 3% Setuju 33 P= 33/132 X 100% 25% Tidak Setuju 87 P= 87/132 X 100% 65,9% Sangat Tidak Setuju 8 P= 8/132 X 100% 6,1% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Buku elektronik saya suka adalah format HTML karena
mudah dibaca” yang menguji aspek afektif dari 132 responden, 4 responden atau
3% menyatakan sangat setuju, 33 responden atau 25% menyatakan setuju, 87
responden atau 65,9% menyatakan tidak setuju dan 8 responden atau 6,1% yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang
setuju dan sangat setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 33
responden yang menyatakan setuju dan 4 responden yang menyatakan sangat
setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden tidak suka buku elektronik berformat
HTML.
Tabel 4.57
Buku elektronik yang saya suka adalah format digital interaktif karena berisi
audio, visual dan keduanya
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
57 Sangat Setuju 15 P= 15/132 X 100% 11,4% Setuju 70 P= 70/132 X 100% 53% Tidak Setuju 43 P= 43/132 X 100% 32,6%
103
Sangat Tidak Setuju
4 P= 4/132 X 100% 3%
Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Buku elektronik yang saya suka adalah format digital
interaktif karena berisi audio, visual dan keduanya” yang menguji aspek afektif
dari 132 responden, 15 responden atau 11,4% menyatakan sangat setuju, 70
responden atau 53% menyatakan setuju, 43 responden atau 32,6% menyatakan
tidak setuju dan 4 responden atau 3% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal
ini menujukkan sedikit responden yang tidak setuju dan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 43 responden yang
menyatakan tidak setuju dan 4 responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
Jadi dapat disimpulkan, responden suka buku elektronik berformat digital
interaktif karena berisi audio, visual dan keduanya.
Tabel 4.58
Saya menyukai buku elektronik karena yakin tidak mengganggu kesehatan
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
58 Sangat Setuju 7 P= 7/132 X 100% 5,3% Setuju 56 P= 56/132 X 100% 42,4% Tidak Setuju 64 P= 64/132 X 100% 48,5% Sangat Tidak Setuju 5 P= 5/132 X 100% 3,8% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya menyukai buku elektronik karena yakin tidak
mengganggu kesehatan” yang menguji aspek afektif dari 132 responden, 7
responden atau 5,3% menyatakan sangat setuju, 56 responden atau 42,4%
menyatakan setuju, 64 responden atau 48,5% menyatakan tidak setuju dan 5
responden atau 3,8% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan
sedikit responden yang setuju dan sangat setuju terhadap pernyataan sikap
tersebut yakni sejumlah 7 responden yang menyatakan sangat setuju dan 56
104
responden yang menyatakan setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden tidak suka
buku elektronik karena yakin mengganggu kesehatan.
Tabel 4.59
Saya menyukai buku elektronik karena tidak boros hardisk
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
59 Sangat Setuju 9 =9/132 X 100% 6,8% Setuju 77 =77/132 X 100% 58,3% Tidak Setuju 45 =45/132 X 100% 34,1% Sangat Tidak
Setuju 1 =1/132 X 100% 0,8%
Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya menyukai buku elektronik karena tidak boros
hardisk” yang menguji aspek afektif dari 132 responden, 9 responden atau 6,8%
menyatakan sangat setuju, 77 responden atau 58,3% menyatakan setuju, 45
responden atau 34,1% menyatakan tidak setuju dan 1 responden atau 0,8% yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang tidak
setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah
45 responden yang menyatakan tidak setuju dan 1 responden yang menyatakan
sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden menyukai buku elektronik
karena tidak boros hardisk.
Tabel 4.60
Saya menyukai buku elektronik karena tidak rawan virus
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 60 Sangat Setuju 9 P= 9/132 X 100% 6,8% Setuju 59 P= 59/132 X 100% 44,7% Tidak Setuju 60 P= 60/132 X 100% 45,5% Sangat Tidak Setuju 4 P= 4/132 X 100% 3% Jumlah 132 100%
105
Dari pernyataan sikap “Saya menyukai buku elektronik karena yakin tidak rawan
virus” yang menguji aspek afektif dari 132 responden, 9 responden atau 6,8%
menyatakan sangat setuju, 59 responden atau 44,7% menyatakan setuju, 60
responden atau 45,5% menyatakan tidak setuju dan 4 responden atau 3% yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang tidak
setuju dan sangat setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 60
responden yang menyatakan tidak setuju dan 4 responden yang menyatakan
sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden menyukai buku elektronik
karena tidak rawan virus.
Tabel 4.61
Saya menyukai buku elektronik karena tidak sulit dipakai
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
61 Sangat Setuju 21 P= 21/132 X 100% 15,9% Setuju 91 P= 91/132 X 100% 68,9% Tidak Setuju 20 P= 20/132 X 100% 15,2% Sangat Tidak
Setuju 0 P= 0/132 X 100% 0
Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya menyukai buku elektronik karena yakin tidak sulit
dipakai” yang menguji aspek afektif dari 132 responden, 21 responden atau
15,9% menyatakan sangat setuju, 91 responden atau 68,9% menyatakan setuju, 20
responden atau 15,2% menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang tidak setuju dan
sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 20
responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden menyukai
buku elektronik karena tidak sulit dipakai.
106
Tabel 4.62
Saya menyukai buku elektronik sebagai sumber belajar karena lebih menarik
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
62 Sangat Setuju 25 P= 25/132 X 100% 18,9% Setuju 91 P= 91/132 X 100% 68,9% Tidak Setuju 16 P= 16/132 X 100% 12,1% Sangat Tidak Setuju 0 P= 0/132 X 100% 0% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya menyukai buku elektronik sebagai sumber belajar
karena lebih menarik” yang menguji aspek afektif dari 132 responden, 25
responden atau 18,9% menyatakan sangat setuju, 91 responden atau 68,9%
menyatakan setuju, 16 responden atau 12,1% menyatakan tidak setuju dan tidak
ada yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden
yang tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni
sejumlah 16 responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden
menyukai buku elektronik sebagai sumber belajar karena lebih menarik.
Tabel 4.63
Saya menyukai buku elektronik sebagai media karena lebih menarik
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 63 Sangat Setuju 19 P= 19/132 X 100% 14,4% Setuju 94 P= 94/132 X 100% 71,2% Tidak Setuju 18 P= 18/132 X 100% 13,6% Sangat Tidak Setuju 1 P= 1/132 X 100% 0,8% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya menyukai buku elektronik sebagai media karena
lebih menarik” yang menguji aspek afektif dari 132 responden, 19 responden atau
14,4% menyatakan sangat setuju, 94 responden atau 71,2% menyatakan setuju, 18
107
responden atau 13,6% menyatakan tidak setuju dan 1 responden atau 0,8% yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang tidak
setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah
18 responden yang menyatakan tidak setuju dan 1 responden yang menyatakan
sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden menyukai buku elektronik
sebagai media karena lebih menarik.
Konatif
Tabel 4.64
Saya sering mengikuti perkembangan media dan teknologi sebagai asal
perkembangan teknologi.
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 64 Sangat Setuju 13 P= 13/132 X 100% 9.8% Setuju 100 P= 100/132 X
100% 75,8%
Tidak Setuju 16 P= 16/132 X 100% 12,1% Sangat Tidak Setuju 3 P= 3/132 X 100% 2,3% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya sering mengikuti perkembangan media dan teknologi
sebagai asal perkembangan teknologi” yang menguji aspek konatif dari 132
responden, 13 responden atau 9,8% menyatakan sangat setuju, 100 responden atau
75,8% menyatakan setuju, 16 responden atau 12,1% menyatakan tidak setuju dan
3 responden atau 2,3% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan
sedikit responden yang tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan
sikap tersebut yakni sejumlah 16 responden yang menyatakan tidak setuju dan 3
responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan,
responden sering mengikuti perkembangan media dan teknologi sebagai asal
perkembangan teknologi.
108
Tabel 4.65
Saya lebih sering menggunakan buku elektronik daripada buku cetak
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 65 Sangat Setuju 6 P= 6/132 X 100% 4,5% Setuju 48 P= 48/132 X 100% 36,4% Tidak Setuju 73 P= 73/132 X 100% 55,3% Sangat Tidak Setuju 5 P= 5/132 X 100% 3,8% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya lebih sering menggunakan buku elektronik daripada
buku cetak” yang menguji aspek konatif dari 132 responden, 6 responden atau
4,5% menyatakan sangat setuju, 48 responden atau 36,4% menyatakan setuju, 73
responden atau 55,3% menyatakan tidak setuju dan 5 responden atau 3,8% yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang
setuju dan sangat setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 48
responden yang menyatakan setuju dan 6 responden yang menyatakan sangat
setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden sering menggunakan buku cetak,
sekalipun ada juga yang sering menggunakan buku elektronik yakmi 54 orang.
Tabel 4.66
Saya lebih sering menggunakan buku elektronik tanpa di cetak lagi
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 66 Sangat Setuju 11 P= 11/132 X 100% 8,3% Setuju 87 P= 87/132 X 100% 65,9% Tidak Setuju 33 P= 33/132 X 100% 25% Sangat Tidak Setuju 1 P= 1/132 X 100% 0,8% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya lebih sering menggunakan buku elektronik tanpa
dicetak lagi” yang menguji aspek konatif dari 132 responden,11 responden atau
8,3% menyatakan sangat setuju, 87 responden atau 65,9% menyatakan setuju, 33
109
responden atau 25% menyatakan tidak setuju dan 1 responden atau 0,8% yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang tidak
setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah
33 responden yang menyatakan tidak setuju dan 1 responden yang menyatakan
sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden sering menggunakan buku
cetak, sekalipun ada juga yang sering menggunakan buku elektronik yakmi 54
orang.
Tabel 4.67
Buku elektronik yang sering sayabaca adalah format PDF
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 67 Sangat Setuju 24 =24/132 X 100% 18,2% Setuju 94 =94/132 X 100% 71,2% Tidak Setuju 14 =14/132 X 100% 10,6% Sangat Tidak Setuju 0 =0/132 X 100% 0% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Buku elektronik yang sering saya baca adalah format
PDF” yang menguji aspek konatif dari 132 responden,24 responden atau 18,2%
menyatakan sangat setuju, 94 responden atau 71,2% menyatakan setuju, 14
responden atau 10,6% menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang tidak setuju dan
sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 14
responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden sering baca
buku elektronik format PDF.
110
Tabel 4.68
Buku elektronik yang sering saya baca adalah format word
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 68 Sangat Setuju 14 P= 14/132 X 100% 10,6% Setuju 79 P= 79/132 X 100% 59,8% Tidak Setuju 38 P= 38/132 X 100% 28,8% Sangat Tidak Setuju 1 P= 1/132 X 100% 0,8% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Buku elektronik yang sering saya baca adalah format
word” yang menguji aspek konatif dari 132 responden,14 responden atau 10,6%
menyatakan sangat setuju, 79 responden atau 59,8% menyatakan setuju, 38
responden atau 28,8% menyatakan tidak setuju dan 1 responden atau 0,8% yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang tidak
setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah
38 responden yang menyatakan tidak setuju dan 1 responden yang menyatakan
sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden sering baca buku
elektronik format word.
Tabel 4.69
Buku elektronik yang sering saya baca adalah format JPEG
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
69 Sangat Setuju 7 P= 7/132 X 100% 5,3% Setuju 29 P= 29/132 X100% 22% Tidak Setuju 89 P= 89/132 X 100% 67,4% Sangat Tidak
Setuju 7 P= 7/132 X 100% 5,3%
Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Buku elektronik yang sering saya baca adalah format
JPEG” yang menguji aspek konatif dari 132 responden,7 responden atau 5,3%
menyatakan sangat setuju, 29 responden atau 22% menyatakan setuju, 89
111
responden atau 67,4% menyatakan tidak setuju dan 7 responden atau 5,3% yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang
sangat setuju dan setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 7
responden yang menyatakan sangat setuju dan 29 responden yang menyatakan
setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden tidak sering baca buku elektronik
format JPEG.
Tabel 4.70
Buku elektronik yang sering saya baca adalah LIT
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
70 Sangat Setuju 4 P= 4/132 X 100% 3% Setuju 18 P= 18/132 X 100% 13,6% Tidak Setuju 101 P= 101/132 X 100% 76,5% Sangat Tidak
Setuju 9 P= 9/132 X 100% 6,8%
Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Buku elektronik yang sering saya baca adalah format LIT”
yang menguji aspek konatif dari 132 responden,4 responden atau 3% menyatakan
sangat setuju, 18 responden atau 13,6% menyatakan setuju, 101 responden atau
76,5% menyatakan tidak setuju dan 9 responden atau 6,8% yang menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang sangat setuju dan
setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 4 responden yang
menyatakan sangat setuju dan 18 responden yang menyatakan setuju. Jadi dapat
disimpulkan, responden tidak sering baca buku elektronik format LIT.
Tabel 4.71
Buku elektronik yang sering saya baca adalah HTML
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
71 Sangat Setuju 7 P= 7/132 X 100% 5,3% Setuju 37 P= 37/132 X 100% 28% Tidak Setuju 81 P= 81/132 X 100% 61,4%
112
Sangat Tidak Setuju
7 P= 7/132 X 100% 5,3%
Jumlah 132
Dari pernyataan sikap “Buku elektronik yang sering saya baca adalah format
HTML” yang menguji aspek konatif dari 132 responden,7 responden atau 5,3%
menyatakan sangat setuju, 37 responden atau 28% menyatakan setuju, 81
responden atau 61,4% menyatakan tidak setuju dan 7 responden atau 5,3% yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang
sangat tidak setuju dan tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni
sejumlah 7 responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan 81 responden
yang menyatakan tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden tidak sering
baca buku elektronik format HTML.
Tabel 4.72
Buku elektronik yang sering saya baca adalah format digital interaktif karena
terdiri atas konten audio, visual dan keduanya
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 72 Sangat Setuju 6 P= 6/132 X 100% 4,5% Setuju 72 P= 72/132 X 100% 54,5% Tidak Setuju 46 P= 46/132 X 100% 34,8% Sangat Tidak Setuju 8 P= 8/132 X 100% 6,1% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Buku elektronik yang sering saya baca adalah format
digital interaktif karena terdiri atas konten audio, visual dan keduanya” yang
menguji aspek konatif dari 132 responden,6 responden atau 4,5% menyatakan
sangat setuju, 72 responden atau 54,5% menyatakan setuju, 46 responden atau
34,8% menyatakan tidak setuju dan 8 responden atau 6,1% yang menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang sangat tidak
setuju dan tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 46
responden yang menyatakan tidak setuju dan 8 responden yang menyatakan
113
sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden tidak sering baca buku
elektronik format digital interaktif karena terdiri atas konten audio, visual dan
keduanya.
Tabel 4.73
Buku elektronik yang sering saya baca adalah referensi seperti buku kuliah,
sekolah dan sebagainya karena sebagai sumber kuliah
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 73 Sangat Setuju 28 P= 9/132 X 100% 21,2% Setuju 89 P= 9/132 X 100% 67,4% Tidak Setuju 12 P= 9/132 X 100% 9,1% Sangat Tidak Setuju 3 P= 9/132 X 100% 2,3% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Buku elektronik yang sering saya baca adalah referensi
seperti buku kuliah, sekolah dan sebagainya karena sebagai sumber kuliah” yang
menguji aspek konatif dari 132 responden,28 responden atau 21,2% menyatakan
sangat setuju, 89 responden atau 67,4% menyatakan setuju, 12 responden atau
9,1% menyatakan tidak setuju dan 3 responden atau 2,3% yang menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang sangat tidak
setuju dan tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 12
responden yang menyatakan tidak setuju dan 3 responden yang menyatakan
sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden sering baca referensi
seperti buku kuliah, sekolah dan sebagainya karena sebagai sumber kuliah.
114
Tabel 4.74
Saya lebih sering menggunakan buku elektronik berbayar karena lebih lengkap
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 74 Sangat Setuju 8 P= 8/132 X 100% 6,1% Setuju 44 P= 44/132 X 100% 33,3% Tidak Setuju 73 P= 73/132 X 100% 55,3% Sangat Tidak Setuju 7 P= 7/132 X 100% 5,3% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya lebih sering menggunakan buku elektronik berbayar
karena lebih lengkap” yang menguji aspek konatif dari 132 responden,8
responden atau 6,1% menyatakan sangat setuju, 44 responden atau 33,3%
menyatakan setuju, 73 responden atau 55,3% menyatakan tidak setuju dan 7
responden atau 5,3% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan
sedikit responden yang setuju dan sangat setuju terhadap pernyataan sikap
tersebut yakni sejumlah 44 responden yang menyatakan setuju dan 8 responden
yang menyatakan sangat setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden lebih sering
menggunakan buku elektronik gratis, sekalipun yang berbayar lebih lengkap.
Tabel 4.75
Saya sering menggunakan buku elektronik dari perpustakaan digital
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P= F/Nx100% %
75 Sangat Setuju 11 P= 11/132 X 100% 8,3% Setuju 70 P= 70/132 X 100% 70% Tidak Setuju 49 P= 49/132 X 100% 37,1% Sangat Tidak Setuju 2 P= 2/132 X 100% 1,5% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya sering menggunakan buku elektronik dari
perpustakaan digital” yang menguji aspek konatif dari 132 responden,11
responden atau 8,3% menyatakan sangat setuju, 70 responden atau 70%
115
menyatakan setuju, 49 responden atau 37,1% menyatakan tidak setuju dan 2
responden atau 1,5% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan
sedikit responden yang tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan
sikap tersebut yakni sejumlah 49 responden yang menyatakan tidak setuju dan 2
responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan,
responden sering menggunakan buku elektronik dari perpustakaan digital.
Tabel 4.76
Saya sering menggunakan buku elektronik dari web browser
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 76 Sangat Setuju 17 P= 17/132 X 100% 12,9% Setuju 95 P= 95/132 X 100% 72% Tidak Setuju 20 P= 20/132 X 100% 15,2% Sangat Tidak Setuju 0 P= 0/132 X 100% 0% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya sering menggunakan buku elektronik dari web
browser” yang menguji aspek konatif dari 132 responden,17 responden atau
12,9% menyatakan sangat setuju, 95 responden atau 72% menyatakan setuju, 20
responden atau 15,2% menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang tidak setuju dan
sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 49
responden yang menyatakan tidak setuju dan 2 responden yang menyatakan
sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden sering menggunakan buku
elektronik dari web browser.
116
Tabel 4.77
Saya lebih sering mendownload sendiri
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
77 Sangat Setuju 18 P=18/132x 100% 13,6% Setuju 93 P= 93/132 X 100% 70,5% Tidak Setuju 19 P=19/132 X 100% 14,4% Sangat Tidak
Setuju 2 P= 2/132 X 100% 1,5%
Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya lebih sering mendownload sendiri” yang menguji
aspek konatif dari 132 responden,18 responden atau 13,6% menyatakan sangat
setuju, 93 responden atau 70,5% menyatakan setuju, 19 responden atau 14,4%
menyatakan tidak setuju dan 2 responden atau 1,5% yang menyatakan sangat
tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang tidak setuju dan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah 19 responden
yang menyatakan tidak setuju dan 2 responden yang menyatakan sangat tidak
setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden sering mendownload buku elektronik
sendiri.
Tabel 4.78
Saya sering menggunakan buku elektronik dengan komputer
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 78 Sangat Setuju 8 P= 8/132 X 100% 6,1% Setuju 80 P= 80/132 X 100% 60,6% Tidak Setuju 41 P= 41/132 X 100% 31,1% Sangat Tidak Setuju 3 P= 3/132 X 100% 2,3% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya sering menggunakan buku elektronik dengan
komputer” yang menguji aspek konatif dari 132 responden,8 responden atau
6,1% menyatakan sangat setuju, 80 responden atau 60,6% menyatakan setuju, 41
117
responden atau 31,1% menyatakan tidak setuju dan 3 responden atau 2,3% yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang tidak
setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah
41 responden yang menyatakan tidak setuju dan 3 responden yang menyatakan
sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden sering menggunakan buku
elektronik dengan komputer.
Tabel 4.79
Saya sering menggunakan buku elektronik dengan ponsel
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 79 Sangat Setuju 17 P= 17/132 X 100% 12,9% Setuju 82 P= 82/132 X 100% 62,1% Tidak Setuju 32 P= 32/132 X 100% 24,2% Sangat Tidak Setuju 1 P= 1/132 X 100% 0,8% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya sering menggunakan buku elektronik dengan
ponsel” yang menguji aspek konatif dari 132 responden, 17 responden atau
12,9% menyatakan sangat setuju, 82 responden atau 62,1% menyatakan setuju, 32
responden atau 24,2% menyatakan tidak setuju dan 1 responden atau 0,8% yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang tidak
setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah
32 responden yang menyatakan tidak setuju dan 1 responden yang menyatakan
sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden sering menggunakan buku
elektronik dengan ponsel.
118
Tabel 4.80
Saya sering menggunakan buku elektronik hingga di web bebas luar negeri
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 80 Sangat Setuju 5 P= 5/132 X 100% 3,8% Setuju 64 P= 64/132 X 100% 48,5% Tidak Setuju 58 P= 58/132 X 100% 43,9 Sangat Tidak Setuju 5 P= 5/132 X 100% 3,8% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya sering menggunakan buku elektronik hingga di web
bebas luar negeri” yang menguji aspek konatif dari 132 responden, 5 responden
atau 3,8% menyatakan sangat setuju, 64 responden atau 48,5% menyatakan setuju,
58 responden atau 43,9% menyatakan tidak setuju dan 5 responden atau 3,8%
yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang
tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni
sejumlah 58 responden yang menyatakan tidak setuju dan 5 responden yang
menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden sering
menggunakan buku elektronik hingga di web bebas luar negeri.
Tabel 4.81
Saya sering menggunakan buku elektronik karena yakin buku elektronik juga
informasi yang sah
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 81 Sangat Setuju 5 P= 5/132 X 100% 3,8% Setuju 108 P= 108/132 X
100% 81,8%
Tidak Setuju 19 P= 19/132 X 100% 14,4% Sangat Tidak Setuju 0 P= 0/132 X 100% 0% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya sering menggunakan buku elektronik karena yakin
buku elektronik juga informasi yang sah” yang menguji aspek konatif dari 132
responden, 5 responden atau 3,8% menyatakan sangat setuju, 108 responden atau
119
81,8% menyatakan setuju, 19 responden atau 14,4% menyatakan tidak setuju dan
tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit
responden yang tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap
tersebut yakni sejumlah 19 responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak
ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan,
responden sering menggunakan buku elektronik karena yakin buku elektronik
juga informasi yang sah.
Tabel 4.82
Saya sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 82 Sangat Setuju 12 =12/132 X 100% 9,1% Setuju 107 =107/132 X 100% 81,1% Tidak Setuju 13 =13/132 X 100% 9,8% Sangat Tidak Setuju 0 =0/132 X 100% 0% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya sering menggunakan buku elektronik sebagai
sumber belajar” yang menguji aspek konatif dari 132 responden, 12 responden
atau 9,1% menyatakan sangat setuju, 107 responden atau 81,1% menyatakan
setuju, 13 responden atau 9,8% menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang tidak
setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah
13 responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden sering
menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar.
120
Tabel 4.83
Saya sering menggunakan buku elektronik sebagai media pembelajaran
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 83 Sangat Setuju 19 P=19/132 X 100% 14,4% Setuju 99 P= 99/132 X 100% 75% Tidak Setuju 14 P= 14/132 X 100% 10,6% Sangat Tidak Setuju 0 P= 0/132 X 100% 0% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya sering menggunakan buku elektronik sebagai media
pembelajaran” yang menguji aspek konatif dari 132 responden, 19 responden
atau 14,4% menyatakan sangat setuju, 99 responden atau 75% menyatakan setuju,
14 responden atau 10,6% menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden yang tidak
setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni sejumlah
14 responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden sering
menggunakan buku elektronik sebagai media pembelajaran.
Tabel 4.84
Saya sering direkomendasikan untuk menggunakan buku elektronik sebagai
sumber belajar
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
84 Sangat Setuju 14 P= 14/132 X 100% 10,6% Setuju 93 P= 93/132 X 100% 70,5% Tidak Setuju 24 P= 24/132 X 100% 18,2% Sangat Tidak
Setuju 1 P= 1/132 X 100% 0,8%
Jumlah 132 100% Dari pernyataan sikap “Saya sering direkomendasikan untuk menggunakan buku
elektronik sebagai sumber belajar” yang menguji aspek konatif dari 132
121
responden, 14 responden atau 10,6% menyatakan sangat setuju, 93 responden atau
70.5% menyatakan setuju, 24 responden atau 18,2% menyatakan tidak setuju dan
1 responden atau 0,8% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan
sedikit responden yang tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan
sikap tersebut yakni sejumlah 24 responden yang menyatakan tidak setuju dan 1
responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan,
responden sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar.
Tabel 4.85
Saya sering direkomendasikan untuk menggunakan buku elektronik sebagai
media pembelajaran
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 85 Sangat Setuju 10 =10/132 X 100% 7,6% Setuju 98 =98/132 X 100% 74,2% Tidak Setuju 24 =24/132 X 100% 18,2% Sangat Tidak Setuju 0 =0/132 X 100% 0% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya sering direkomendasikan untuk menggunakan buku
elektronik sebagai media pembelajaran” yang menguji aspek konatif dari 132
responden, 10 responden atau 7,6% menyatakan sangat setuju, 98 responden atau
74,2% menyatakan setuju, 24 responden atau 18,2% menyatakan tidak setuju dan
tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit
responden yang tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap
tersebut yakni sejumlah 24 responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak
ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan,
responden sering direkomendasikan untuk menggunakan buku elektronik sebagai
media pembelajaran.
122
Tabel 4.86
Saya sering merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar
Nomor Alternatif Jawaban Frekuensi P=F/Nx100% % 86 Sangat Setuju 15 P= 15/132 X 100% 11,4% Setuju 81 P= 81/132 X 100% 61,4% Tidak Setuju 35 P= 35/132 X 100% 26,5% Sangat Tidak Setuju 1 P= 1/132 X 100% 0,8% Jumlah 132 100%
Dari pernyataan sikap “Saya sering merekomendasikan buku elektronik sebagai
sumber belajar” yang menguji aspek konatif dari 132 responden, 15 responden
atau 11,4% menyatakan sangat setuju, 81 responden atau 61,4% menyatakan
setuju, 35 responden atau 26,5% menyatakan tidak setuju dan 1 responden atau
0,8% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan sedikit responden
yang tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan sikap tersebut yakni
sejumlah 35 responden yang menyatakan tidak setuju dan 1 responden yang
menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan, responden sering
merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar.
Tabel 4.87
Saya sering merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran
Nomor Alternatif Jawaban
Frekuensi P=F/Nx100% %
87 Sangat Setuju 12 P= 12/132 X 100% 9,1% Setuju 93 P= 93/132 X 100% 70,5% Tidak Setuju 26 P= 26/132 X 100% 19,7% Sangat Tidak Setuju 1 P= 1/132 X 100% 0,8% Jumlah 132 100%
123
Dari pernyataan sikap “Saya sering merekomendasikan buku elektronik sebagai
media pembelajaran” yang menguji aspek konatif dari 132 responden, 12
responden atau 9,1% menyatakan sangat setuju, 93 responden atau 70,5%
menyatakan setuju, 26 responden atau 19,7% menyatakan tidak setuju dan 1
responden atau 0,8% yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menujukkan
sedikit responden yang tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan
sikap tersebut yakni sejumlah 26 responden yang menyatakan tidak setuju dan 1
responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan,
responden sering merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran.
b. Hasil wawancara mahasiswa
Dari hasil wawancara kepada Mahasiswa-Mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.88
Aspek Kognitif Mahasiswa Terhadap Definisi Buku Elektronik
Pertanyaan 1 Apakah anda tahu buku elektronik? Seperti apa buku itu?
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Belum tahu kalau itu buku elektronik. Kalau pengertiannya juga tidak tahu, karena pakai ya pakai saja sih.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Buku cetakan yang ada di internet.
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Ya, saya tahu. Buku berbentuk elektronik.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Ya tahu. Elektronik.
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Ya tahu, buku yang berbentuk PDF.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Buku mini.
7 Maratun, Pendidikan V Buku elektronik. Tak seperti
124
Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
buku tulis.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Buku elektronik itu berupa PDF.
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Buku yang diakses melalui internet.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Buku yang diakses melalui media seperti handphone atau laptop.
11 Sarah, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Tidak harus bawa buku, tapi bisa dari internet, dari handphone.
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Buku elektronik itu yang bisa diakses dengan mudah dan mudah untuk dibaca.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V Buku soft file.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Buku yang berbentuk softcopy.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Pdf yang diakses di handphone/laptop.
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V Tahu.Buku elektronik.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Tahu. Buku berbasis elektronik.
Dari 17 mahasiswa yang diwawancara, terbukti bahwa 16 mahasiswa mengetahui
buku elektronik, dan 1 orang tidak mengetahui buku elektronik. Dari beberapa
mahasiswa yang mengetahui dan tidak mengetahui, dapat dijabarkan sebagai
berikut: 2 mahasiswa berpendapat buku elektronik adalah buku dari internet, 4
mahasiswa yang berpendapat buku elektronik adalah buku berbentuk elektronik, 3
mahasiswa berpendapat bahwa buku elektronik adalah PDF,1 mahasiswa
berpendapat bahwa buku elektronik adalah buku mini, 1 mahasiswa berpendapat
bahwa buku elektronik tak seperti buku tulis, 2 mahasiswa berpendapat buku
elektronik adalah buku yang bisa diakses melalui handphone dan laptop, 1
mahasiswa berpendapat buku elektronik mudah untuk dibaca, 2 mahasiswa
125
berpendapat buku elektronik adalah buku soft file atau soft copy, sedangkan 1
mahasiswa tidak mengetahui adalah karena ia hanya menggunakan dan baru
mengetahui itu adalah buku elektronik. Jadi, dapat disimpulkan banyak
mahasiswa mengetahui buku elektronik.
Tabel 4.89
Aspek Konatif Mahasiswa Penggunaan Buku Elektronik Secara Umum
Pertanyaan 2 Apakah anda sering menggunakan buku elektronik? Jelaskan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Tidak , karena tidak begitu digunakan dalam studi.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Kadang-kadang, PDF. Buku elektronik tahu dari teman.
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Kadang-kadang. Lebih suka buku cetak.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Ya, saya sering menggunakan. Karena lebih nyaman. Tapi kalau ada buku cetak lebih ke buku cetak.
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Tidak, lebih suka buku biasa.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Ya, karena buku elektronik lebih efisien.
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Lebih mudah.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Kadang-kadang, karena mudah.
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Hanya kadang-kadang. Kalau nyari data tugas.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Kadang-kadang kalau ada tugas doang.
126
11 Sarah, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Kadang kalau ada tugas.
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Sering tidak juga, pernah saja. Karena tuntutan tugas.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V Lebih mudah.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Ya, karena portable.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Praktis.
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V Sering, lebih puas dengan apa yang kita cara.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Untuk bacaan.
Dari 17 mahasiswa yang di wawancara, 8 mahasiswa sering menggunakan buku
elektronik dan 9 mahasiswa tidak sering menggunakan buku elektronik. Beberapa
diantaranya berpendapat tidak sering menggunakan buku elektronik karena tidak
begitu digunakan dalam studi (1 orang), hanya tahu dari teman (1 orang), lebih
suka buku cetak (2 orang), menggunakannya hanya kadang-kadang karena mudah
(1 orang), dan menggunakannya kalau ada tugas saja (4 orang). Sedangkan,
mahasiswa yang sering menggunakan buku elektronik karena nyaman (1 orang),
efisien (1 orang), mudah (2 orang), portable (1 orang), praktis (1 orang), puas (1
orang), sebagai bacaan (1 orang). Jadi dapat disimpulkan bahwa lebih banyak
mahasiswa tidak sering menggunakan buku elektronik.
Tabel 4.90
Aspek Kognitif Mahasiswa Terhadap Perangkat Keras
Pertanyaan 3 Apakah anda tahu perangkat keras untuk membaca atau mendownload buku elektronik? Sebutkan contohnya yang anda ketahui!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Handphone,laptop.
127
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Handphone, laptop, komputer, di warrnet.
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Ya, tahu seperti laptop, handphone.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Ya, saya tahu. Seperti yang saya pakai, laptop dan handphone.
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Ya tahu. Handphone, komputer.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Apa itu hard? Oh, Saya kurang memperhatikan.Pun saya jarang mendownload.
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Ya, handphone dan komputer.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Apa itu? Tidak tahu. Oh.
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Laptop, Handphone.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Ya, laptop dan handphone.
11 Sarah, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Handphone begitu?
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Laptop, handphone.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V Tidak tahu. Dimana tuh? Oh itu toh perangkat keras.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Google? Tidak tahu apa itu perangkat keras.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Tidak tahu, springer?
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V Handphone, laptop.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Handphone, tab, komputer.
128
Dari 17 mahasiswa, dapat diketahui bahwa 12 mahasiswa mengetahui perangkat
keras untuk menggunakan buku elektronik dan 5 mahasiswa tidak mengetahui
perangkat keras. Rinciannya adalah sebagai berikut: 7 mahasiswa mengatakan
tahu yang dimaksud perangkat keras seperti handphone dan laptop; 1 mahasiswa
mengatakan tahu perangkat keras adalah handphone, laptop, komputer yang
biasanya juga ada di warnet; 2 mahasiswa mengatakan tahu yang dimaksud
perangkat keras adalah handpone dan komputer; 1 mahasiswa mengatakan tahu
yang dimaksud perangkat keras adalah handphone, tab dan komputer; 1
mahasiswa mengatakan tahu yang dimaksud perangkat keras adalah handphone, 1
mahasiswa tidak mengetahui pengertian perangkat keras karena jarang
menggunakan dan memperhatikan, 4 mahasiswa tidak mengetahui istilah
perangkat keras adalah komputer dan sejenisnya. Jadi dapat disimpulakan bahwa
banyak mahasiswa mengetahui perangkat keras.
Tabel 4.91
Aspek Konatif Mahasiswa Terhadap Perangkat Keras
Pertanyaan 4 Apakah ada perangkat keras yang sering anda pakai untuk membaca atau mendownload buku elektronik? Sebutkan contohnya yang sering anda gunakan? (Seperti handphone).
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Handphone, gampang digunain. Kalau laptop ribet.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Sering gunain sih di handphone lebih simpel.
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Saya menggunakan handphone jika di kelas, kalau tugas di luar laptop.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Saya memakai handphone jika ada tugas di kelas.
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Handphone yang biasa digunakan.
6 Ghina, Pendidikan V Saya jarang mendownload.
129
Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Saya lebih sering menggunakan laptop.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Apa itu? Oh, handphone.
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Laptop seringnya.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Handphone karena lebih gampang.
11 Sarah, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Paling sering handphone.
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Laptop, kalau di handphone layarnya kecil.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V Apa itu? Lebih enak di komputer.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Oh itu, kalau itu saya sering laptop dan handphone.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Apa itu? Download di handphone atau laptop.
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V Laptop yang sering.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Laptop sih yang sering digunain.
Dari 17 mahasiswa yang diwawancarai, 16 orang mengatakan sering
menggunakan buku elektronik dengan perangkat keras, sedangkan 1 orang
mengatakan tidak sering menggunakan buku elektronik sehingga ia tidak sering
juga menggunakan perangkat keras untuk membaca buku elektronik. Rincian dari
penjabaran mahasiswa yakni 8 orang menggunakan handphone, 5 orang
menggunakan laptop, 1 orang menggunakan komputer, 2 orang menggunakan
handphone dan laptop, sedangkan 1 orang tidak sering menggunakan buku
elektronik sehingga ia tidak sering juga menggunakan perangkat keras untuk
membaca buku elektronik. Jadi dapat disimpulkan banyak mahasiswa yang
130
menggunakan perangkat keras untuk membaca buku elektronik,sekalipun
sebanyak 6 siswa harus disamakan persepsinya dahulu.
Tabel 4. 92
Aspek Pengetahuan Mahasiswa Terhadap Tema Buku Elektronik
Pertanyaan 5 Tahukah salah satu tema buku elektronik?Sebutkan salah satu tema yang anda tahu!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Bahasa.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Pendidikan, bahasa.
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V IPA.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Temanya fisika.
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Tentang mata kuliah.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Sastra bandingan.
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Tentang sastra.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Tema pelajaran.
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Pendidikan, seperti writing, tentang bahasa.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Tema pendidikan.
11 Sarah, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Novel buku elektronik.
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris
V Buku-buku pendidikan.
131
Semester 5 13 S. Nurul, Pendidikan
Kimia Semester 7 V BSE buku kimia.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Kimia.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Referensi .
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V Sering. Bahasa.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Pendidikan, novel juga ada.
Dari ke 17 mahasiswa yang diwawancara, semua mahasiswa tersebut mengetahui
tema buku elektronik. Dari jawaban hasil wawancara kepada mahasiswa, semua
mahasiswa tersebut menyebutkan bahwa buku elektronik, salah satunya yang
mereka tahu adalah tentang bidang studi. Namun ada juga yang menyebutkan
temanya ada novel dan bahasa sekalipun ada mahasiswa yang bukan jurusan
bahasa. Jadi, dapat disimpulkan semua mahasiswa mengetahui tema buku
elektronik dan yang lebih diketahui adalah buku studi dibandingkan novel.
Tabel 4. 93
Aspek Konatif Mahasiswa Menggunakan Tema Buku Elektronik
Pertanyaan 6 Sering menggunakan salah satu tema dengan buku elektronik? Sebutkan tema yang anda baca!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Kadang-kadang, eh aku pernah gunain tapi sekilas saja tahunya. Biasanya gunain bahasa.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Jarang, terakhir sejarah pendidikan pesantren.
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Tidak, jarang. IPA
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Ya, saya sering menggunakan. Temanya fisika.
132
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Lebih suka buku cetak.Salah satunya tentang mata kuliah.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Sastra bandingan.
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Tentang sastra.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Kadang-kadang. Tema pelajaran.
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Writing, tentang bahasa.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Kadang-kadang kan. Tema pendidikan.
11 Sarah, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Tidak begitu,novel buku elektronik.
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Buku-buku pendidikan.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V BSE buku kimia.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Saya tidak sering, namun kadang-kadang. Kimia.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Referensi untuk skripsi “STEM”.
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V Sering. Bahasa.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Pendidikan, novel juga ada.
Dari 17 mahasiswa yang diwawancara, 10 mahasiswa mengakui bahwa mereka
sering menggunakan salah satu tema buku elektronik, sedangkan 7 mahasiswa
mengakui tidak sering menggunakan salah satu tema buku elektronik. Para
mahasiswa rata-rata menggunakannya untuk studi mereka, seperti mahasiswi
fisika sering menggunakan buku elektronik fisika, dan seterusnya. Namun ada
juga yang menggunakan untuk referensi skripsi, menggunakan buku elektronik
novel saja atau bahkan yang menggunakan buku elektronik pendidikan dan novel.
133
Jadi dapat disimpulkan bahwa banyak mahasiswa sering menggunakan salah satu
tema buku elektronik, sekalipun ada juga yang tidak sering menggunakan salah
satu tema.
Tabel 4.94
Aspek Konatif Mahasiswa Mendownload Buku Elektronik Sendiri
Pertanyaan 7 Apakah anda lebih sering mendownload buku elektronik sendiri dibandingkan copy-paste dari teman? Jelaskan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Saya copy-paste dari teman.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Kadang-kadang karena aku cuman dari teman saja sih ikut kak.
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Tidak, saya jarang .menggunakan. Lebih sering copy-paste dari orang lain.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Ya, saya mendownload sendiri karena lebih nyaman saja.
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Tidak saya lebih suka copy-paste karena suka buku biasa.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Saya hanya sekedar membaca.
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Agar lebih mudah
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Lebih mudah.
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Download sendiri, tertuju materi.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Ya. Enak sendiri. Kalau cari tentang writing ya writing.
11 Sarah, Pendidikan V Download sendiri. Karena
134
Bahasa Inggris Semester 5
harus beda tiap orang kadang.
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Download sendiri karena fasilitas wifi ada. Sesuai dengan maunya sendiri saja.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V Tidak. Karena tidak tahu aplikasinya.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Karena sesuai dengan kebutuhan.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Kadang copy-paste. Enak saja kalau dapat.
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V Ya, download. Lebih puas.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Kita lebih tahu apa yang diperlukan.
Dari 17 mahasiswa yang diwawancara, 9 mahasiswa sering mendownload sendiri
dibandingkan copy-paste dan 8 mahasiswa tidak sering mendownload sendiri
dibandingkan copy-paste. Perinciannya adalah sebagai berikut: 1 mahasiswa
sering mendownload sendiri karena nyaman, 1 mahasiswa sering mendownload
sendiri karena lebih mudah, 1 mahasiswa sering mendownload sendiri karena
kalau mendownload sendiri akan tertuju pada materi, 1 mahasiswa sering
mendownload sendiri karena merasa enak serta bisa sesuai materi, 1 mahasisw
sering mendownload sendiri karena kebutuhan setiap orang berbeda, 1 mahasiswa
sering mendownload sendiri karena bisa menyesuaikan dengan kemauan pribadi,
1 mahasiswa sering mendownload sendiri karena bisa sesuai dengan kebutuhan, 1
mahasiswa sering mendownload sendiri karena merasa lebih puas, 1 mahasiswa
sering mendownload sendiri karena bisa tahu yang diperlukan, 1 mahasiswa tidak
sering mendownload sendiri karena merasa enak kalau hanya dapat, 1 mahasiswa
tidak sering mendownload sendiri karena tidak tahu aplikasinya, 1 mahasiswa
tidak sering mendownload sendiri karena lebih mudah copy-paste, 3 mahasiswa
tidak sering mendownload sendiri karena lebih suka copy-paste dari teman atau
orang lain, 1 mahasiswa tidak sering mendownload sendiri karena lebih suka
buku biasa, serta 1 mahasiswa tidak sering mendownload sendiri karena hanya
135
sekedar membaca. Jadi, dapat disimpulkan mahasiswa cukup banyak yang sering
mendownload sendiri, meskipun yang tidak sering mendownload sendiri
selisihnya sedikit.
Tabel 4.95
Aspek Konatif Mahasiswa Dalam Membaca Buku Elektronik Langsung
Dibandingkan Mendownload Dahulu
Pertanyaan 8 Apakah anda lebih sering membaca buku elektronik secara langsung dibandingkan mendownloadnya kemudian dibaca? Jelaskan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Dapat dari teman kan.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Suka download baru dibaca.
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Agar bisa disimpan.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Tidak, karena menghemat waktu ketika membuka.
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Tidak kalau membaca langsung tidak enak, tidak bisa dibaca kapanpun.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Karena lebih simpel dan cepat.
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Lebih praktis.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Saya suka membaca langsung saja karena lebih capat.
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Download dulu. Baca langsung juga. Tidak puas kalau baca sebentar saja atau abstraknya saja.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris
V Download dulu. karena dibaca langsung setelah download.
136
Semester 5 11 Sarah, Pendidikan
Bahasa Inggris Semester 5
V Lebih enak kalau save dulu.
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Baca dulu kak dan baru download. Bagus atau tidak gitu.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V Membaca saja. Tidak tahu aplikasi untuk mendownload.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Karena jika begitu, maka tidak dapat dimiliki.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Pasti mendownload, baru membaca.Nyaman saja alasannya.
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V Pasti download. Buat referensi ke depannya.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Lebih suka download karena bisa dibaca kapan saja di mana saja.
Dari 17 mahasiswa yang diwawancara, 6 mahasiswa membaca langsung buku
elektronik dan 11 mahasiswa mendownload dulu kemudian membacanya. Adapun
penjabarannya adalah: 1 mahasiswa sering membaca langsung karena dapat dari
teman saja, 2 mahasiswa sering membaca langsung karena lebih simpel dan cepat,
1 mahasiswa sering membaca langsung karena merasa lebih praktis, 1 mahasiswa
sering membaca langsung karena melihat bagus atau tidaknya buku tersebut, 1
mahasiswa sering membaca langsung karena tidak tau aplikasi mendownloadnya,
1 mahasiswa tidak sering membaca langsung karena suka saja mendownload
dahulu, 1 mahasiswa tidak sering membaca langsung karena untuk disimpan, 1
mahasiswa tidak sering membaca langsung karena menghemat waktu ketika
membuka, 1 mahasiswa tidak sering membaca langsung karena merasa tidak enak
sebab bukunya tidak bisa dibaca kapanpun, 1 mahasiswa tidak sering membaca
langsung karena merasa tidak puas, 1 mahasiswa tidak sering membaca langsung
karena akan dibaca setelah didownload, 1 mahasiswa tidak sering membaca
langsung karena merasa lebih enak disimpan terlebih dahulu, 1 mahasiswa tidak
sering membaca langsung karena merasa jika seperti itu tidak bisa dimiliki, 1
137
mahasiswa tidak sering membaca langsung karena nyaman jika mendownload
dahulu, 1 mahasiswa tidak sering membaca langsung karena untuk referensi ke
depannya, serta 1 mahasiswa tidak sering membaca langsung karena bisa dibaca
kapan saja dan di mana saja. Jadi, dapat disimpulkan bahwa banyak mahasiswa
mendownload buku elektronik terlebih dahulu.
Tabel 4.96
Aspek Konatif Mahasiswa Dalam Mencetak Buku Elektronik
Pertanyaan 9 Apakah anda sering menggunakan buku elektronik dengan dicetak lagi? Jelaskan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Sekali sih, kalau disuruh saja. Pas pelajaran islamic art.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Terakhir islamic art. Itu juga karena disuruh sekelas dicetak. Jadi, cetak semua.
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Saya jarang menggunakan. Lebih suka buku asli.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Ya, dibutuhkan.
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Saya suka cetak.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Karena PDF saya gunakan hanya sebagai sumber tambahan.
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Karena bisa lewat handphone.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Menurut saya tidak perlu.
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Lebih praktis.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Mager kak.. hehe.. buang-buang uang.
11 Sarah, Pendidikan V Jarang, karena halamannya
138
Bahasa Inggris Semester 5
banyak.
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Tidak jarang, repot.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V Saya lebih suka di komputer.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Mahal, banyak kertasnya.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Mahal printnya.
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V Ya, banyak saya diprint lagi karena banyak kata-kata dan buku elektronik yang sulit.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Tidak. Lebih suka berbasis soft file jadi simpel dan tidak repot.
Dari 17 mahasiswa yang diwawancara, 3 mahasiswa sering mencetak buku
elektronik sedangkan 14 mahasiswa tidak sering mencetak buku elektronik.
Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut: 1 mahasiswa sering mencetak
buku elektronik karena sering dibutuhkan, 1 mahasiswa sering mencetak buku
elektronik karena suka buku cetak, 1 mahasiswa sering mencetak buku elektronik
karena banyak kata-kata dari buku elektronik yang sulit, 2 mahasiswa tidak sering
mencetak buku elektronik karena mencetak hanya jika diperintahkan oleh dosen
saja, 1 mahasiswa tidak sering mencetak buku elektronik karena lebih suka buku
asli yang cetakan, 1 mahasiswa tidak sering mencetak buku elektronik karena
menggunakan buku elektronik hanya sebagai tambahan, 1 mahasiswa tidak sering
mencetak buku elektronik karena bisa menggunakan handphone , 1 mahasiswa
tidak sering mencetak buku elektronik karena merasa tidak perlu mencetaknya, 1
mahasiswa tidak sering mencetak buku elektronik karena lebih praktis, 1
mahasiswa tidak sering mencetak buku elektronik karena hanya buang-buang
uang, 1 mahasiswa tidak sering mencetak buku elektronik karena halamannya
terlalu banyak, 1 mahasiswa tidak sering mencetak buku elektronik karena lebih
suka menggunakan di komputer, 1 mahasiswa tidak sering mencetak buku
elektronik karena mahal serta 1 mahasiswa tidak sering mencetak buku elektronik
139
karena lebih suka softfile. Jadi, dapat disimpulkan bahwa banyak mahasiswa tidak
sering mencetak buku elektronik.
Tabel 4.97
Aspek Kognitif Mahasiswa Terhadap Jenis Buku Elektronik
Pertanyaan 10 Apa anda tahu jenis buku elektronik? Jelaskan! Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Paling tahu PDF.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Paling PDF yang tahu.
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Ya, PDF.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Saya hanya tahu PDF. Saya pikir buku elektronik PDF.
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Ya saya tahu. PDF, video, dan lainnya.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Saya tidak mengetahuinya semua. Yang saya ketahui PDF karena sering menggunakan PDF.
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Tidak ka, hehe. Yang saya tahu bentuk buku. Dari web bebas yang saya pakai itu kak.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Tidak tahu karena kurang informasi.
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V PDF saja.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V EPUB dan PDF. Keduanya yang digunakan.
11 Sarah, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V PDF. Yang sering gunain PDF saja. Kalau audio-video, belum tahu.
140
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V PDF. Selain itu tidak ada lagi. Jadi seringnya itu.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V Hanya tahu format Buku Sekolah Elektronik.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V PDF saja.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Ya, tapi tidak begitu tahu. Oh, hanya sebatas PDF.
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V PDF.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V PDF.
Dari 17 mahasiswa yang diwawancara, 15 mahasiswa mengetahui jenis buku
elektronik sedangkan 2 mahasiswa tidak mengetahui jenis buku elektronik. Dari
15 mahasiswa yang mengetahui jenis buku elektronik, 12 mahasiswa
mengetahuinya hanya sebatas PDF, ketika ditanya format lain mereka tidak begitu
tahu seperti yang diungka oleh Siti Maemunah, ia tak begitu tahu. 1 mahasiswa
lainnya mengatakan mengetahui buku elektronik audio-video, PDF dan lainnya. 1
mahasiswa juga mengetahui format EPUB dan PDF. 1 mahasiswa lain
mengetahui sebatas format Buku Sekolah Elektronik (BSE). Sedangkan, 2
mahasiswa yang tidak mengetahui jenis buku elektronik, adalah karena mereka
kurang informasi dan hanya memakai saja. Jadi, dapat disimpulkan bahwa banyak
mahasiswa mengetahui jenis buku elektronik dan yang paling banyak diketahui
adalah PDF.
Tabel 4.98
Aspek Konatif Mahasiswa Terhadap Buku Elektronik
Pertanyaan 11 Apa ada jenis buku elektronik format yang cukup sering anda pakai? Jelaskan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V PDF yang sering.
141
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Yang sering juga PDF.
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Yang saya pakai PDF karena tidak tahu format lain.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V PDF.
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Buku elektronik mudah dicari. Yang sering PDF.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Sering menggunakan PDF.
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Di web bebas yang saya pake itu kak. Download saja. Tidak tahu apa namanya itu.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Buku elektronik yang sering dipakai hanya PDF.
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Buku elektronik yang sering PDF saja.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Epub dan PDF. Keduanya yang digunakan.
11 Sarah, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V PDF. Yang sering gunain PDF saja.
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V PDF yang tahu. Jadi seringnya itu.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V BSE yang sering digunakan.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Saya sering menggunakan PDF.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Apa ya yang sering itu? (tanya ke teman). Oh ya, PDF yang sering digunakan.
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V PDF. Karena tahunya PDF sih.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V PDF. Karena lebih simpel Mudah didapat.
Dari 17 mahasiswa yang diwawancara, semua mahasiswa menggunakan buku
elektronik cukup sering. 16 mahasiswa mengakui cukup sering menggunakan satu
142
jenis buku elektronik sedangkan 1 mahasiswa mengaku cukup sering
menggunakan salah satu jenis namun tidak tahu jenis buku elektroniknya.. Dari 16
mahasiswa yang mengetahui jenis buku elektronik, 14 mahasiswa paling sering
menggunakan sebatas PDF. 1 mahasiswa paling sering menggunakan format
EPUB dan PDF. 1 mahasiswa lain paling sering menggunakan format Buku
Sekolah Elektronik (BSE). Sedangkan, 1 mahasiswa yang tidak mengenal jenis
buku elektronik, namun mengakui memakai saja. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
banyak mahasiswa menggunakan satu jenis buku elektronik dan yang paling
banyak digunakan adalah PDF.
Tabel 4.99
Aspek Konatif Mahasiswa Terhadap Buku Elektronik Sebagai Referensi
Pertanyaan 12 Apakah anda sering menggunakan buku elektronik sebagai buku referensi? Sebutkan alasan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Tidak, buku biasa saja.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Sering kalau itu mah kak. Kalau buku elektronik ternyata dari blog atau bebas saja aku mah sering buat baca-baca.
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Lebih mudah copy-paste kalimat.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Lebih mudah dicari.
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Menghabiskan memori. Apalagi memori handphone.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Jika sumber lain kurang memadai.
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Ya karena lebih mudah.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia
V Lebih mudah.
143
Semester 5 9 Isma, Pendidikan
Bahasa Inggris Semester 5
V Membuat karya tulis.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Ya, esai dan karya tulis.
11 Sarah, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Ya, sering. Jurnal, artikel buat tugas.
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Sebagai referensi iya, kita mau dapat referensi buku yang keren biasanya banyaknya buku elektronik PDF.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V Ya, karena lebih mudah.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Agar banyak referensi.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Ya, karena referensi internasional susah dicari bentuk fisiknya.
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V Ya, karena efisien.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Ya, karena mudah didapat.
Dari 17 mahasiswa yang diwawancara, 15 mahasiswa mengatakan sering
menggunakan buku elektronik sebagai referensi, sedangkan 2 mahasiswa tidak
sering menggunakan buku elektronik sebagai referensi. Adapun perinciannya
adalah sebagai berikut: 1 mahasiswa sering menggunakan buku elektronik sebagai
referensi karena untuk membaca, 1 mahasiswa sering menggunakan buku
elektronik sebagai referensi karena lebih mudah copy kalimat, 1 mahasiswa
sering menggunakan buku elektronik sebagai referensi karena lebih mudah dicari,
1 mahasiswa sering menggunakan buku elektronik sebagai referensi karena
sumber lain kurang memadai, 3 mahasiswa sering menggunakan buku elektronik
sebagai referensi karena lebih mudah, 2 mahasiswa sering menggunakan buku
elektronik sebagai referensi karena membuat karya tulis, 1 mahasiswa sering
menggunakan buku elektronik sebagai referensi karena mencari jurnal artikel
144
untuk tugas, 1 mahasiswa sering menggunakan buku elektronik sebagai referensi
karena untuk mendapatkan banyak referensi, 1 mahasiswa sering menggunakan
buku elektronik sebagai referensi karena referensi Internasional susah dicari
bentuk fisiknya, 1 mahasiswa sering menggunakan buku elektronik sebagai
referensi karena efisien, 1 mahasiswa sering menggunakan buku elektronik
sebagai referensi karena mudah didapat, 1 mahasiswa tidak sering menggunakan
buku elektronik sebagai referensi karena menghabiskan memori, 1 mahasiswa
tidak sering menggunakan buku elektronik sebagai referensi karena menggunakan
buku cetak biasa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa banyak mahasiswa sering
menggunakan buku elektronik sebagai referensi.
Tabel 4.100
Aspek Kognitif Mahasiswa Terhadap Perlindungan Hukum Buku Elektronik
Pertanyaan 13 Apakah anda tahu bahwa buku elektronik dilindungi oleh hukum? Jelaskan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Oh iya web ada yang tidak bisa copy.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Di blog saja kak, kadang ada peringatannya.
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Belum tahu kalau ada.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Tidak, karena kurang sosialisasi.
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Karena buku elektronik sama dengan buku.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Karena setiap karya memiliki hak cipta.
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Saya tidak mengetahui hukumnya.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia
V Saya tidak pernah mendengar bahwa buku elektronik
145
Semester 5 dilindungi hukum. 9 Isma, Pendidikan
Bahasa Inggris Semester 5
V Ada nomor-nomor seperti ISBN.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Ya, ada nomor-nomor hak cipta.
11 Sarah, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Tahu. Dari internet dan paling dari dosen ingatkan harus hati-hati.
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Tidak tahu.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V Saya mengiranya semuanya bebas pakai.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Karena ada UU-nya.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Ya, baca di internet dan saya pun tahu semua menyangkut hak cipta.
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V Ya, tahu. setiap buku elektronik ada hak ciptanya.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Ya, karena merupakan hasil karya juga.
Dari 17 mahasiswa yang diwawancarai, 11 mahasiswa mengetahui bahwa buku
elektronik dilindungi oleh hukum sedangkan 6 mahasiswa tidak mengetahui
bahwa buku elektronik dilindungi oleh hukum. Adapun penjabarannya adalah
sebagai berikut: 1 mahasiswa mengetahui bahwa buku elektronik dilindungi oleh
hukum karena melihat ada web yang tidak bisa dicopy paste, 1 mahasiswa
mengetahui bahwa buku elektronik dilindungi oleh hukum karena melihat di blog
ada peringatannya, 1 mahasiswa mengetahui bahwa buku elektronik dilindungi
oleh hukum karena buku elektronik sama dengan buku, 3 mahasiswa mengetahui
bahwa buku elektronik dilindungi oleh hukum karena tahu setiap karya punya hak
cipta, 2 mahasiswa mengetahui bahwa buku elektronik dilindungi oleh hukum
karena melihat ada nomor seperti ISBN atau nomor hak cipta, 1 mahasiswa
mengetahui bahwa buku elektronik dilindungi oleh hukum karena melihat dari
interenet serta diingatkan dari dosen bahwa hati-hati, 1 mahasiswa mengetahui
146
bahwa buku elektronik dilindungi oleh hukum karena melihat ada UU-nya, 1
mahasiswa mengetahui bahwa buku elektronik dilindungi oleh hukum karena
membaca di Internet serta semua menyangkut hak cipta, 5 mahasiswa tidak
mengetahui bahwa buku elektronik dilindungi oleh hukum karena tidak
mengetahui dari manapun ada hak ciptanya, dan 1 mahasiswa tidak mengetahui
bahwa buku elektronik dilindungi oleh hukum karena mengira buku elektronik itu
bebas pakai. Jadi dapat diketahui bahwa banyak mahasiswa mengetahui bahwa
buku elektronik dilindungi oleh hukum.
Tabel 4.101
Aspek Kognitif Mahasiswa Terhadap Tempat Mendapatkan Buku Elektronik
Pertanyaan 14 Apakah anda tahu tempat mana saja mendapatkan buku elektronik? Jelaskan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Web saja.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Web saja
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Blog saya tahunya.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Ya, tapi hanya tahu sebatas google.
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Di google, di playstore.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Googling saja tema yang dicari.
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Ya, saya tahu hanya sebatas di web.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Google.
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris
V Libgen.
147
Semester 5 10 Siti, Pendidikan Bahasa
Inggris Semester 5 V Science direct, jstor.,
cambridge dan lainnya. 11 Sarah, Pendidikan
Bahasa Inggris Semester 5
V Internet
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Libgen, science direct, jstor.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V Dari google.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Internet saja sih kak.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Springer.
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V Di perpustakaan ada, web. Sejauh ini science direct.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Perpustakaan nasional, kemendikbud.
Dari 17 mahasiswa, semuanya mengetahui tempat untuk mendapat buku
elektronik. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut: 3 mahasiswa
mengetahui tempat untuk mendapat buku elektronik seperti web, 1 mahasiswa
mengetahui tempat untuk mendapat buku elektronik seperti blog, 4 mahasiswa
mengetahui tempat untuk mendapat buku elektronik seperti google, 4 mahasiswa
mengetahui tempat untuk mendapat buku elektronik seperti situs-situs
perpustakaan luar negeri, 2 mahasiswa mengetahui tempat untuk mendapat buku
elektronik seperti internet, 1 mahasiswa mengetahui tempat untuk mendapat buku
elektronik seperti perpustakaan nasional, dan 1 mahasiswa mengetahui tempat
untuk mendapat buku elektronik seperti google dan playstore. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa semua mahasiswa mengetahui tempat untuk mendapat buku
elektronik dan banyak mahasiswa mengetahui tempat untuk mendapat buku
elektronik adalah google adan situs perpustakaan luar negeri.
148
Tabel 4.102
Aspek Konatif Mahasiswa Mendapatkan Buku Elektronik Di Perpustakaan
Kampus
Pertanyaan 15 Apakah anda lebih sering mendapatkan buku elektronik di perpustakaan dibandingkan web bebas? Jelaskan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Web bebas, kalau perpustakaan kita ribet kode dan harus cocok-cocokan.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Web bebas. Kalau yang kakak kasih tahu AIS ada sumber belajar kita baru tahu itu.
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Saya jarang ke perpustakaan.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Tidak, lebih mudah di web bebas.
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Karena perpustakaan yang saya kunjungi, setahu saya, belum ada fasilitasnya.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Karena saya googling.
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Lebih sering di web.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Tahunya dari internet.
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Web bebas saja sih biasanya. Jarang ke web perpustakaan. Asal kena saja yang sumbernya.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Web bebas saja sih.acak. Meskipun pakai yang science direct itu juga dan lainnya.
11 Sarah, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Web bebas saja. Dan kalau dari UIN jarang gunain.
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Libgen dan sebagainya. Mungkin perpustakaan digital luar tapi kalau perpustakaan uin belum.
149
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V Lebih sering di web bebas.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Tidak. Dari web saja.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Lebih sering di web bebas.
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V UIN belum. Tapi web yang terjamin, libgen dan lainnya.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Web bebas, karena lebih jelas gitu sumbernya seperti: Libgen dan lainnya.
Dari 17 mahasiswa, semuanya mengatakan tidak sering menggunakan buku
elektronik dari perpustakaan kampus. Banyak mahasiswa menggunakan hanya
sebatas web yang terpercaya atau perpustakaan digital yang tersebar di web bebas.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa tidak sering menggunakan buku
elektronik di perpustakaan kampus.
Tabel 4.103
Aspek Konatif Mahasiswa Mendownload Buku Elektronik Di Web Dalam Negeri
Pertanyaan 16 Ketika mengakses di web, apakah lebih sering mendownload buku elektronik di web dalam negeri dibandingkan luar negeri? Sebutkan alasan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Dalam negeri, meski enggak lengkap.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Dalam negeri. Meski memang kalau Bahasa Inggris, gambar-gambarnya lebih lengkap, lebih bagus.
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Jarang mencari buku hingga ke web luar negeri.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Referensi yang sering dipakai adalah luar negeri.
5 Zaki, Pendidikan Fisika V Saya jarang menggunakan web
150
Semester 3 dalam negeri karena jarang web dalam negeri yang menampilkan buku elektronik.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Sesuai dengan kebutuhan.
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Karena bahasa yang lebih mudah.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Ya, saya sering mendapatkan dari dalam negeri. Bahasa.
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Luar. Hehe... jurusan sesuai.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Luar, sesuai.
11 Sarah, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Luar negeri, dalam belum pernah.
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Luar negeri karena sesuai kebutuhan.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V Web dalam negeri karena lebih mudah.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Tidak, karena dari link luar saja. Belum pernah dalam negeri.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Selalu ke luar karena kebutuhan.
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V Luar negeri. Kalau dalam negeri, banyak yang tidak bisa didownload.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Bahasanya.
Dari 17 mahasiswa yang diwawancara, 8 mahasiswa mengatakan sering
menggunakan buku elektronik yang tersebar di web dalam negeri dan 9
mahasiswa mengatakan tidak sering menggunakan buku elektronik yang tersebar
di web dalam negeri. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut: 1 mahasiswa
mengatakan sering menggunakan buku elektronik dalam negeri sekalipun tidak
lengkap, 1 mahasiswa mengatakan sering menggunakan buku elektronik dalam
151
negeri sekalipun yang luar biasanya ada gambarnya dan lebih lengkap, 1
mahasiswa mengatakan sering menggunakan buku elektronik dalam negeri
karena sesuai dengan kebutuhan, 3 mahasiswa mengatakan sering menggunakan
buku elektronik dalam negeri karena bahasa yang mudah, 1 mahasiswa
mengatakan sering menggunakan buku elektronik dalam negeri karena lebih
mudah, 1 mahasiswa mengatakan sering menggunakan buku elektronik dalam
negeri karena jarang saja menggunakan yang luar negeri. 1 mahasiswa
mengatakan tidak sering menggunakan buku elektronik dalam negeri karena buku
luar negeri yang sering dipakai, 1 mahasiswa mengatakan tidak sering
menggunakan buku elektronik dalam negeri karena jarang web dalam negeri yang
menampilkan buku elektronik, 2 mahasiswa mengatakan tidak sering
menggunakan buku elektronik dalam negeri karena buku luar negeri yang sesuai
untuk jurusan kuliah, 2 mahasiswa mengatakan tidak sering menggunakan buku
elektronik dalam negeri karena buku luar negeri yang sesuai kebutuhan, 1
mahasiswa mengatakan tidak sering menggunakan buku elektronik dalam negeri
karena link luar lebih banyak, serta 2 mahasiswa mengatakan tidak sering
menggunakan buku elektronik dalam negeri karena belum pernah menggunakan
(hanya luar saja). Jadi, dapat disimpulkan bahwa banyak mahasiswa sering
mendownload di web luar negeri, meskipun yang mendownload di web dalam
negeri juga cukup seimbang yakni 8 mahasiswa.
Tabel 4.104
Aspek Afektif Mahasiswa Terhadap Kelebihan Buku Elektronik
Pertanyaan 17 Saat menggunakan, apakah buku elektronik memiliki kelebihan ?
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Lebih mudah.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Enak saja, lebih simpel. Kadang sudah ada footnote, jadi kita tinggal cari bukunya.
152
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Mudah disalin.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Ya, menurut saya buku elektronik itu mudah dicari.
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Tidak merepotkan jika dibawa.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Ya menurut saya mengefesiensi waktu.
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Lebih praktis dan memudahkan menurut saya.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Tidak. Saya lebih nyaman buku cetak.
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Ya, tadi sama. Sumber lebih faktual.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Penguatan materi.
11 Sarah, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Simpel bisa dibawa di handphone, mudah dibawa kemana-mana.
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Ya tadi, mudah diakses.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V Lebih mudah dan simpel.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Iya bagi saya mudah dibawa.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Praktis.
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V Praktis, free, gampang dan mudah.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Mudah didapat aksesnya, dan menarik.
Dari 17 mahasiswa, 16 mahasiswa mengatakan bahwa buku elektronik memiliki
kelebihan dan 1 mahasiswa mengatakan buku elektronik tidak memiliki kelebihan.
Adapun penjabarannya adalah, 1 mahasiswa mengatakan buku elektronik tidak
memiliki kelebihan karena lebih suka buku cetak, 1 mahasiswa mengatakan buku
elektronik memiliki kelebihan yakni lebih mudah, 1 mahasiswa mengatakan buku
153
elektronik memiliki kelebihan yakni lebih simpel dan memiliki footnote, 1
mahasiswa mengatakan buku elektronik memiliki kelebihan yakni mudah disalin,
1 mahasiswa mengatakan buku elektronik memiliki kelebihan yakni mudah dicari,
1 mahasiswa mengatakan buku elektronik memiliki kelebihan yakni tidak
merepotkan jika dibawa, 1 mahasiswa mengatakan buku elektronik memiliki
kelebihan yakni mengefisiensi waktu, 1 mahasiswa mengatakan buku elektronik
memiliki kelebihan yakni lebih praktis dan memudahkan, 1 mahasiswa
mengatakan buku elektronik memiliki kelebihan yakni lebih faktual, 1 mahasiswa
mengatakan buku elektronik memiliki kelebihan yakni sebagai penguat materi, 2
mahasiswa mengatakan buku elektronik memiliki kelebihan yakni simpel dan
mudah dibawa, 1 mahasiswa mengatakan buku elektronik memiliki kelebihan
yakni mudah diakses, 1 mahasiswa mengatakan buku elektronik memiliki
kelebihan yakni lebih mudah dan simpel, 1 mahasiswa mengatakan buku
elektronik memiliki kelebihan yakni praktis, 1 mahasiswa mengatakan buku
elektronik memiliki banyak kelebihan (praktis, free, gampang dan mudah), 1
mahasiswa mengatakan buku elektronik memiliki kelebihan yakni aksesnya
mudah didapat dan menarik. Jadi dapat disimpulkan bahwa banyak mahasiswa
beranggapan buku elektronik memiliki kelebihan, di antaranya: praktis, lebih
mudah, lebih simpel dan lain-lain.
Tabel 4.105
Aspek Afektif Mahasiswa Terhadap Kemenarikan Buku Elektronik
Pertanyaan 18 Apakah buku elektronik menarik? Sebutkan alasan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Menarik. Gambar hehe.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Menarik, eh tapi tidak. Kurang menarik juga sih... buku elektronik itu saja yang dibahas (satu topik)
154
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Ya, mudah.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Karena mudah dicari.
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Karena buku elektronik memiliki gambar yang jelas.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Lebih cepat dan efesien.
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Tidak, karena lebih menarik buku tulis.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Buku elektronik tidak menarik. Masih nyaman menggunakan buku.
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Menarik, menambahkan info.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Tampilan, namun masih enak buku biasa.
11 Sarah, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Menarik, karena tidak harus beli buku.
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Menarik, dalam segi tampilan.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V Berwarna, tanpa perlu diprint.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Ya, berwarna.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Gampang didownload.
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V Menarik, apalagi kalau bahasanya tidak terlalu berat.apalagi kalau tulisannya besar.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Karena banyak gambar, tidak cuman bacaan.
Dari 17 mahasiswa yang diwawancara, 14 mahasiswa mengatakan bahwa buku
elektronik menarik dan 3 mahasiswa mengatakan bahwa buku elektronik tidak
menarik. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut: 3 mahasiswa mengatakan
bahwa buku elektronik menarik karena memiliki gambar, 1 mahasiswa
155
mengatakan bahwa buku elektronik menarik karena mudah, 1 mahasiswa
mengatakan bahwa buku elektronik menarik karena mudah dicari, 1 mahasiswa
mengatakan bahwa buku elektronik menarik karena lebih cepat dan efisien, 1
mahasiswa mengatakan bahwa buku elektronik menarik karena menambah info, 1
mahasiswa mengatakan bahwa buku elektronik menarik tampilannya sekalipun
masih enak buku biasa, 1 mahasiswa mengatakan bahwa buku elektronik menarik
karena menarik dalam segi tampilannya, 2 mahasiswa mengatakan bahwa buku
elektronik menarik karena berwarna 1 mahasiswa mengatakan bahwa buku
elektronik menarik karena gampang didwonload, 1 mahasiswa mengatakan bahwa
buku elektronik menarik apalagi jika bahasa tidak berat dan tulisannya besar, 1
mahasiswa mengatakan bahwa buku elektronik menarik karena tidak harus beli
buku, 1 mahasiswa mengatakan bahwa buku elektronik tidak menarik karena
buku elektronik hanya satu yang dibahas, 1 mahasiswa mengatakan bahwa buku
elektronik tidak menarik karena masih menarik buku cetak serta 1 mahasiswa
mengatakan bahwa buku elektronik tidak menarik karena masih nyaman buku
cetak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa banyak mahasiswa mengatakan bahwa buku
elektronik menarik, seperti mudah dicari, ada gambar dan lainnya.
Tabel 4.106
Aspek Afektif Mahasiswa Terhadap Kekurangan Buku Elektronik
Pertanyaan 19 Jika menggunakan, apakah menurut anda buku elektronik memiliki kekurangan? Sebutkan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Kalau tidak ada kuota internetnya.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Kalau di buku elektronik itu beda saat kita ngetik apa keluarnya apa.
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Tidak bisa dibaca tanpa perangkat elektronik menurut saya.
4 Eki, Pendidikan Fisika V Tidak, menurut saya tidak ada,
156
Semester 3 sangat nyaman. 5 Zaki, Pendidikan
Fisika Semester 3 V Masih sulit mencari buku yang
diinginkan. 6 Ghina, Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Tidak semua dapat saya buka.
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Tidak bisa copy-paste.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Lebih nyaman buku cetak.
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Sama kayak tadi, orang mudah memanipulasi.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Agak malas buat baca, enakan printed.
11 Sarah, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Tidak bisa diakses kalau berbayar
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Gangguan mata.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V Kalau beli, mahal.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Ya, giga/tempat penyimpanan besar.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Capai mata kalau lama membaca.
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V Ya. Karena semuanya punya kekurangan, termasuk buku elektronik. Salah satunya masalah kuota.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Kalau setelah menggunakan kendala jaringan, kartu memori tidak cukup,banyak sih.
Dari 17 mahasiswa yang diwawancara, 16 mahasiswa mengatakan buku
elektronik memiliki kekurangan, sedangkan 1 mahasiswa mengatakan tidak
memiliki kekurangan. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut: 1
mahasiswa mengatakan buku elektronik memiliki kekurangan yakni kalau tidak
ada internet, 1 mahasiswa mengatakan buku elektronik memiliki kekurangan
157
yakni terkadang tidak sesuai dengan yang tercantum dipencarian, 1 mahasiswa
mengatakan buku elektronik memiliki kekurangan yakni tidak bisa dibaca tanpa
perangkat elektronik, 1 mahasiswa mengatakan buku elektronik memiliki
kekurangan yakni masih sulit mencari buku yang diinginkan, 1 mahasiswa
mengatakan buku elektronik memiliki kekurangan yakni tidak semua dapat dibuka,
1 mahasiswa mengatakan buku elektronik memiliki kekurangan yakni ada yang
tidak bisa copy-paste, 1 mahasiswa mengatakan buku elektronik memiliki
kekurangan yakni tidak senyaman dalam menggunakan buku cetak, 1 mahasiswa
mengatakan buku elektronik memiliki kekurangan yakni mudah dimanipulasi
orang lain, 1 mahasiswa mengatakan buku elektronik memiliki kekurangan yakni
membuat malas membaca karena tidak senyaman buku cetak, 1 mahasiswa
mengatakan buku elektronik memiliki kekurangan yakni tidak bisa diakses kalau
berbayar, 1 mahasiswa mengatakan buku elektronik memiliki kekurangan yakni
mengakibatkan gangguan mata, 1 mahasiswa mengatakan buku elektronik
memiliki kekurangan yakni jika membeli mahal harganya, 1 mahasiswa
mengatakan buku elektronik memiliki kekurangan yakni butuh penyimpanan yang
besar, 1 mahasiswa mengatakan buku elektronik memiliki kekurangan yakni
membuat capai mata, 1 mahasiswa mengatakan buku elektronik memiliki
kekurangan yakni harus bebas dari masalah kuota, 1 mahasiswa mengatakan buku
elektronik memiliki kekurangan yakni jaringan dan memori yang tidak cukup,
serta 1 mahasiswa mengatakan buku elektronik tidak memiliki kekurangan yakni
karena sudah nyaman menggunakan buku elektronik. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa banyak mahasiswa berpendapat bahwa buku elektronik memiliki
kekurangan, yakni berbayar, tidak senyaman buku cetak dan lain-lain.
158
Tabel 4.107
Aspek Konatif Mahasiswa Terhadap Buku Elektronik Sebagai Sumber Belajar
Pertanyaan 20 Apakah anda sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar? Jelaskan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Enggak hehe. Cetak banyak.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Kalau buku elektronik kita baca saja. Oh gini tuh simpel. Kita biasanya di buku cetak.
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Jarang buka buku elektronik.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Ya, Mudah dicari.
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Suka buku cetak.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Jika ada buku teks yang kurang.
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Agar lebih mudah.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Jika ada buku teks yang kurang.
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Agar lebih mudah.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Masih nyaman buku biasa.
11 Sarah, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Ya sering. Banyak juga sumber infonya.
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Ya, gunain untuk baca, tugas dan lainnya.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V Ya, meski sebatas web.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Karena masalah baterai yang sering tidak cukup.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Ya, kalau tidak ada pilihan di cetak.
159
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V Ya, hampir semua menggunakan buku elektronik, jarang menggunakan cetak untuk sekarang ini.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Mudah didapat, dicari.
Dari 17 mahasiswa yang diwawancara, 11 mahasiswa mengatakan sering
menggunakan buku elektronik, sedangkan 6 mahasiswa tidak mengatakan sering
menggunakan buku elektronik. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut: 1
mahasiswa mengatakan sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber
belajar karena mudah dicari, 2 mahasiswa mengatakan sering menggunakan
buku elektronik sebagai sumber belajar hanya jika ada buku teks yang kurang, 2
mahasiswa mengatakan sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber
belajar karena lebih mudah, 1 mahasiswa mengatakan sering menggunakan buku
elektronik sebagai sumber belajar karena banyak juga infonya, 1 mahasiswa
mengatakan sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar karena
digunakan untuk baca dan tugas, 1 mahasiswa mengatakan sering menggunakan
buku elektronik sebagai sumber belajar meskipun hanya sebatas penggunaan web,
1 mahasiswa mengatakan sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber
belajar jika tidak ada pilihan lain dicetak, 1 mahasiswa mengatakan sering
menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar karena hampir semua
sumber belajar dari buku elektronik, 1 mahasiswa mengatakan sering
menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar karena mudah didapat dan
dicari, 1 mahasiswa mengatakan tidak sering menggunakan buku elektronik
sebagai sumber belajar karena banyak menggunakan cetak, 1 mahasiswa
mengatakan tidak sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar
karena biasanya hanya untuk dibaca sebab simpel, 1 mahasiswa mengatakan
tidak sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar karena jarang
membuka buku elektronik, 1 mahasiswa mengatakan tidak sering menggunakan
buku elektronik sebagai sumber belajar karena lebih suka buku cetak, 1
mahasiswa mengatakan tidak sering menggunakan buku elektronik sebagai
160
sumber belajar karena merasa nyaman buku biasa, 1 mahasiswa mengatakan
tidak sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar karena
masalah baterai. Jadi, dapat disimpulkan bahwa banyak mahasiswa sering
menggunakan buku elektronik , meskipun dari banyak mahasiswa itu ada 3 orang
yang sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar, tetapi hanya
saat tidak ada info di buku cetak.
Tabel 4.108
Aspek Konatif Mahasiswa Terhadap Buku Elektronik Sebagai Media
Pembelajaran Langsung
Pertanyaan 21 Apakah anda sering menggunakan buku elektronik sebagai media pembelajaran secara langsung? Jelaskan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Enggak. Saya tidak suka buku elektronik.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Kalau langsung kita enggak, tapi kalau buat buku elektronik powerpoint iya. Saya juga suka buat blog.
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Lebih pakai buku.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Lebih gampang untuk digunakan.
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Tidak. Sama seperti tadi alasannya. Tidak suka.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Lebih suka text biasa.
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Memperbanyak materi.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Ribet.
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris
V Kalau nunjukin pdf atau buku elektronik nggak, kalau buat
161
Semester 5 powerpoint iya. 10 Siti, Pendidikan
Bahasa Inggris Semester 5
V Kalau langsung menampilkan tidak pernah (ragu-ragu). Tapi kalau buat powerpoint sering dibawa.
11 Sarah, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Kalau buat sendiri sering ke powerpoint. Tidak harus dari internet sumbernya.
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Tidak kalau langsung. Buat powerpoint. Untuk tugas.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V PDF.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Kadang dipakai sebagai media.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Tidak, saya tidak sering menggunakan. Kadang-kadang saja.
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V Langsung tidak, buat powerpoint.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Tidak pernah rasanya.
Dari 17 mahasiswa yang diwawancara, 3 mahasiswa sering menggunakan buku
elektronik sebagai media pembelajaran secara langsung dan 15 mahasiswa tidak
sering menggunakan buku elektronik sebagai media pembelajaran langsung.
Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut: 1 mahasiswa sering menggunakan
buku elektronik secara langsung karena lebih gampang digunakan, 1 mahasiswa
sering menggunakan buku elektronik secara langsung karena untuk
memperbanyak materi, 1 mahasiswa sering menggunakan buku elektronik secara
langsung dalam bentuk PDF, 2 mahasiswa tidak sering menggunakan buku
elektronik secara langsung karena tidak menyukai buku elektronik, 1 mahasiswa
tidak sering menggunakan buku elektronik secara langsung namun sering
membuat sendiri seperti blog atau powerpoint, 1 mahasiswa tidak sering
menggunakan buku elektronik secara langsung karena lebih pakai buku, 1
mahasiswa tidak sering menggunakan buku elektronik karena lebih suka teks
biasa, 1 mahasiswa tidak sering menggunakan buku elektronik karena ribet, 3
162
mahasiswa tidak sering menggunakan buku elektronik karena membuat sendiri
powerpoint, 1 mahasiswa tidak sering menggunakan buku elektronik karena
membuat sendiri powerpoint tetapi sumbernya tidak harus dari internet, 1
mahasiswa tidak sering menggunakan buku elektronik karena membuat sendiri
powerpoint untuk tugas, 1 mahasiswa tidak sering menggunakan buku elektronik
karena hanya kadang-kadang menggunakannya sebagai media dan 2 mahasiswa
tidak sering menggunakan buku elektronik karena merasa tidak pernah. Jadi dapat
disimpulkan bahwa banyak mahasiswa tidak sering menggunakan buku elektronik
sebagai media pembelajaran langsung, namun cukup banyak mahasiswa
menggunakannya sebagai bahan saja untuk membuat power point (6 orang).
Tabel 4.109
Aspek Konatif Perekomendasian Buku Elektronik Sebagai Sumber Belajar Di
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Pertanyaan 22 Apakah anda sering direkomendasikan menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar di fakultas?
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Tidak direkomendasi.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Ya, sering sih tapi tidak semua. Ada yang sampai buat blog. Ada juga yang enggak juga. Ada dosen yang enggak rekomendasiin. Enggak boleh dari internet. Kalau dari internet dikurangin nilainya.
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Tidak pernah.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Tidak pernah rasanya.
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Tidak pernah.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra
V Katanya lebih efisien.
163
Indonesia Semester 5 7 Maratun, Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Tidak.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Tidak ada rekomendasi.
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Sering kalau ada bahan rekomendasi. Rata-rata dosen rekomendasiin.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Sering. Tapi ya gitu, ada yang gratis tapi ternyata tidak gratis.
11 Sarah, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Ya direkomendasiin, tapi tidak semua.
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Ya, cari tugas gunain buku elektronik.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V Ya, karena simpel.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Tidak. Biasa saja.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Kalau kekurangan sumber.
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V Ya, banyak dosen itu merekomendasikan buku elektronik karena efesien waktu.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Ya, katanya buku elektronik itu banyak digunain, banyak diperluin juga.
Dari 17 mahasiswa yang diwawancara, 10 mahasiswa mengatakan sering
direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar dan 7 mahasiswa
mengatakan tidak direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar.
Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut: 1 mahasiswa mengatakan sering
direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar namun tidak semua
dosen merekomendasikannya (ada yang hingga memerintahkan membuat blog
dam ada juga yang dari internet dikurangi nilainya),1 mahasiswa sering
164
direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar karena dirasakan lebih
efesien, 1 mahasiswa sering direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber
belajar jika ada bahan rekomendasi dan rata rata dosen merekomendasikan, 1
mahasiswa mengatakan sering direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber
belajar namun kadang-kadang dibilang gratis ternyata tidak gratis, 1 mahasiswa
sering direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar namun tidak
semua dosen merekomendasikan, 1 mahasiswa sering direkomendasikan buku
elektronik sebagai sumber belajar dalam tugas, 1 mahasiswa sering
direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar karena simpel, 1
mahasiswa sering direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar jika
kekurangan sumber, 1 mahasiswa sering direkomendasikan buku elektronik
sebagai sumber belajar efesien waktu, 1 mahasiswa sering direkomendasikan
buku elektronik sebagai sumber belajar karena kata dosen buku elektronik banyak
digunain dan diperlukan juga dan 7 mahasiswa mengatakan tidak pernah
direkomendasikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa banyak mahasiswa
direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar.
Tabel 4.110
Aspek Konatif Mahasiswa Merekomendasikan Buku Elektronik Sebagai Sumber
Belajar
Pertanyaan 23 Apakah anda sering merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar? Jelaskan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Tidak Jarang kan.hehe. Justru saya yang direkomendasikan.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Tergantung. Kalau ngawur, tidak.
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Lebih suka buku asli. Saya pun jadi tidak merekomendasikan.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Ya, menarik.
165
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Tidak sih. Jarang gunain.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Ya, karena menurut sata lebih efesien.
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Ya saya sering merekomendasikan ke teman jika kekurangan bahan untuk persentasi dan lainnya.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Menurut saya tidak perlu merekomendasikan
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Ada yang nanya.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Ya, biasanya teman tanya, saya kasih.
11 Sarah, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Tidak pernah.Menggunakan saja.
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Ya, ke teman-teman biasanya.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V Ya, simpel jadi saya juga merekomendasikan.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Tidak merekomendasikan karena kadang-kadang gunainnya.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Buku elektronik bukunya rata-rata banyak. Jadi saya sering merekomendasikan.
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V Ya saya lebih rekomendasi buku elektronik. Saya juga gunakan.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Tidak apa-apa. Tidak ada yang nanya, jadi tidak rekomendasikan buku elektronik.
Dari 17 mahasiswa yang diwawancara, 10 mahasiswa sering merekomendasikan
buku elektronik sebagai sumber belajar, sedangkan 7 mahasiswa tidak
merekomendasikan buku elektronik. Adapun penjabarannya adalah sebagai
166
berikut: 1 mahasiwa mengatakan sering merekomendasikan buku elektronik
sebagai sumber belajar namun buku tertentu (yang tidak ngawur), 1 mahasiwa
mengatakan sering merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar
karena menarik, 1 mahasiwa mengatakan sering merekomendasikan buku
elektronik sebagai sumber belajar karena lebih efisien, 1 mahasiwa mengatakan
sering merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar jika
kekurangan bahan untuk persentasi, 1 mahasiwa mengatakan sering
merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar karena ada yang
nanya, 2 mahasiwa mengatakan sering merekomendasikan buku elektronik
sebagai sumber belajar ke teman, 1 mahasiwa mengatakan sering
merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar karena simpel, 1
mahasiwa mengatakan sering merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber
belajar karena buku elektronik rata-rata lebih banyak, 1 mahasiwa mengatakan
sering merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar karena
menggunakan juga, 1 mahasiwa mengatakan tidak merekomendasikan buku
elektronik sebagai sumber belajar karena seringnya direkomendasikan, 1
mahasiwa mengatakan tidak merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber
belajar karena lebih suka buku asli, 1 mahasiwa mengatakan tidak
merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar karena jarang
menggunakan, 1 mahasiwa mengatakan tidak merekomendasikan buku elektronik
sebagai sumber belajar karena berdasarkan pendapat sendiri tidak perlu, 1
mahasiwa mengatakan tidak merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber
belajar karena untuk menggunakan sendiri saja, 1 mahasiwa mengatakan tidak
merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar karena kadang-
kadang menggunakannya dan 1 mahasiwa mengatakan tidak merekomendasikan
buku elektronik sebagai sumber belajar karena tidak ada yang bertanya tentang
buku elektronik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa banyak mahasiswa yang sering
merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar.
167
Tabel 4.111
Aspek Konatif Perekomendasian Buku Elektronik Sebagai Media Pembelajaran
Di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Pertanyaan 24 Apakah anda sering direkomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran di fakultas? Jelaskan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Sebagian dosen merekomendasikan membuat powerpoint.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Harus ada powerpoint.
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Tidak sering.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Tidak sering.
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Tidak sering.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Sumber tak pasti.
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Tapi bahannya lebih sering dari buku biasanya kemudian dijadikan media, seperti powerpoint.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Tidak sering.
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Disuruh membuat power point.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Buat buku elektronik powerpoint.
11 Sarah, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Kalau persentasi, tapi tidak harus dari internet. Kita buat sendiri.
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Kalau Powerpoint iya.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V Mudah.
168
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Tidak sering.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Kalau dibutuhkan.
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V Rata-rata dosen menjadikan buku elektronik sebagai referensi kemudian ke power point.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Ya, kalau rekomendasikan banyak yang rekomendasikan buku elektronik.
Dari 17 mahasiswa yang diwawancara, 11 mahasiswa sering direkomendasikan
buku elektronik sebagai media pembelajaran dan 6 mahasiswa tidak sering
direkomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran. Adapun
penjabarannya adalah sebagai berikut: 8 mahasiswa mengatakan
direkomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran berupa power
point (membuat power point), 1 mahasiswa mengatakan direkomendasikan buku
elektronik sebagai media pembelajaran karena mudah,1 mahasiswa
direkomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran kalau dibutuhkan,
1 mahasiswa direkomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran oleh
banyak dosen, 5 mahasiswa tidak sering direkomendasikan buku elektronik
sebagai media pembelajaran, 1 mahasiswa tidak sering direkomendasikan buku
elektronik sebagai media pembelajaran karena sumber yang tak pasti. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa banyak mahasiswa yang direkomendasikan buku elektronik
sebagai media pembelajaran.
169
Tabel 4.112
Aspek Konatif Mahasiswa Merekomendasikan Buku Elektronik Sebagai Media
Pembelajaran
Pertanyaan 25 Apakah anda sering merekomendasikan buku elektronik sebagai bahan media pembelajaran? Jelaskan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Ya, sesuai perkembangan zaman sih.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Ya, karena buku elektronik lebih tangkap anak-anak. Banyak diiinternet, jadi saya suka rekomendasiin.
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Kalau ada yang bagus, sering saya rekomendasikan.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Ya, seperti ini tampilannya menarik
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Tidak pernah.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Tidak. Karena menurut saya buku elektronik adalah sumber yang tak pasti
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Lebih mudah dipakai.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Tidak pernah, karena sendiri pun kurang membutuhkan.
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Ada yang bertanya buat media atau tidak.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Ke temen-temen suruh buat power point.
11 Sarah, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Tidak pernah.
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Tidak pernah.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V Karena mudah di segala aspek.
14 Nur, Pendidikan Kimia V Tidak pernah.
170
Semester 7 15 Maemunah,
Pendidikan Kimia Semester 7
V Ya, karena buku elektronik internasional biasanya lengkap
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V Ya, menambah referensi.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Tidak pernah.
Dari 17 mahasiswa yang diwawancara, 10 mahasiswa sering merekomendasikan
menggunakan buku elektronik sebagai media pembelajaran namun 7 mahasiswa
tidak pernah sama sekali merekomendasikan buku elektronik sebagai media
pembelajaran dengan 1 mahasiswa di antaranya mengatakan karena tidak
membutuhkan buku elektronik juga. Adapun 8 mahasiswa yang sering
merekomendasikan adalah karena sesuai perkembangan jaman (1 mahasiswa),
lebih mudah ditangkap dan jumlahnya banyak (1 mahasiswa), kadang-kadang
kalau ada yang bagus (1 mahasiswa), lebih mudah dipakai (1 mahasiswa) , karena
ada yang bertanya buat media atau tidak (1 mahasiswa) , sering memerintahkan
teman untuk membuat persentasi (1 mahasiswa), karena mudah di segala aspek (1
mahasiswa), karena buku elektronik internasional biasanya lengkap (1 mahasiswa)
dan untuk menambah referensi (1 mahasiswa). Jadi dapat disimpulkan bahwa
banyak mahasiswa sering merekomendasikan menggunakan buku elektronik
sebagai media pembelajaran.
Tabel 4.113
Aspek Pengetahuan Mahasiswa Terhadap Persepsi Masyarakat Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Pertanyaan 26 Apakah anda mengetahui persepsi masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam menggunakan buku elektronik? Sebutkan pandangan anda!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Nida, Pendidikan
Agama Islam Semester 3
V Ya, tergantung juga,banyak yang gunain mahasiswa kak. Kalau saya sih dari kakak kelas
171
sering lihat saja, terus dibilang “Cari saja di sini, buku elektronik saja. lebih mudah..” Tapi ya, saya tahu persepsi mereka tidak spesifik.
2 Eva, Pendidikan Agama Islam Semester 3
V Ya tahu. Tergantung tempat,kebanyakan masyarakat kota sudah tahu buku elektronik. Biasanya sih anak mahasiswa. Yang tahu. Kalau persepsi teman-teman, banyak yang gunain. Kalau mereka paling bilangnya, “Ngapain capek-capek. Di internet saja”.
3 Mukhlif, Pendidikan Fisika Semester 3
V Ya saya tahu dari teman-teman saya.Gunain mereka juga kak.
4 Eki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Mereka ya gunain kak. Itu saja.
5 Zaki, Pendidikan Fisika Semester 3
V Saya tahu sekilas tentang persepsi mereka tentang kelebihan dan kekurangan. Ya masih nyaman cetak mereka.
6 Ghina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Tidak. Tetapi menurut saya, sejauh ini buku elektronik sudah membantu dalam proses pembelajaran .
7 Maratun, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester 5
V Menurut mereka rata-rata lebih mudah.
8 Ajeng, Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5
V Banyak yang bilang kurang sosialisasi.
9 Isma, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Ya, tahu persepsi tentang gunainnya.Tahunya dari temen-temen, cara dapatnya gimana, judulnya dan sebagainya.
10 Siti, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Dari temen sih, biasanya temen-temen bilang gunain buku elektronik saja kalau tidak ada di buku.
11 Sarah, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Mengenal buku elektronik baru orang akademisi. Di tarbiyah sendiri sudah banyak yang pakai. Jarang kalau mendengar persepsi masyarakat yang lebih luas.
172
12 Futia, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 5
V Tidak tahu, ngobrolinnya yang lain. Tidak memperhatikan juga.
13 S. Nurul, Pendidikan Kimia Semester 7
V Saya tidak mengetahui persepsi yang berkembang di fakultas terhadap buku elektronik.
14 Nur, Pendidikan Kimia Semester 7
V Tidak mengetahui persepsi masyarakat yang berkembang dalam penggunaan buku elektronik.
15 Maemunah, Pendidikan Kimia Semester 7
V Tidak mengetahui.
16 Firda, Pendidikan Bahasa Inggris Semester 7
V
Sudah banyak penggembar-gemboran buku elektronik. Meskipun hanya beberapa dosen, seperti metodologi dan lain-lain.
17 Ila, Pendidikan Fisika Semester 7
V Belum berkembang ya. Banyak mahasiswa masih belum menggunakan buku elektronik. Kalau di fisika banyak buku luar negeri yang dipakai.
Dari 17 mahasiswa yang diwawancara, 12 mahasiswa mengetahui persepsi
masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dalam menggunakan buku elektronik dan 5 mahasiswa tidak mengetahui
(2 dari 5 mahasiswa mengatakan alasannya. Satu mahasiswa yang tidak
mengetahui berujar ketidaktahuan itu disebabkan karena mahasiswa tidak
membicarakan buku elektronik. Satu mahasiswa juga mengatakan tidak
mengetahui persepsi masyarakat namun sejauh ini buku elektronik cukup
membantu). Adapun 12 mahasiswa yang mengetahui persepsi masyarakat
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam
menggunakan buku elektronik penjabarannya adalah sebagai berikut: 1
mahasiswa mengatakan bahwa banyak mahasiswa yang memakai karena sering
melihat dan diarahkan oleh kakak kelas kalau menggunakan buku elektronik saja,
sekalipun tidak spesifik mengetahui persepsinya; 1 mahasiswa mengatakan
bahwa kebanyakan masyarakat kota yang sudah mengetahui buku elektronik
173
(biasanya mahasiswa), melihat dari teman juga sudah menggunakan seraya
berujar tidak perlu capai karena internet saja; 1 mahasiswa mengatakan bahwa
tahu dari teman saja, banyak yang menggunakan buku elektronik; 1 mahasiswa
mengatakan mahasiswa juga menggunakan; 1 mahasiswa mengatakan
mengetahui sekilas tentang persepsi mereka tentang kelebihan dan kekurangan,
banyak mahasiswa masih nyaman cetak; 1 mahasiswa mengatakan rata-rata
mahasiswa berkata buku elektronik lebih mudah; 1 mahasiswa mengatakan bahwa
banyak mahasiswa berkata kurang sosialisi; 1 mahasiswa mengatakan tahu
persepsi tentang gunakan buku elektronik dari teman, diantaranya: cara dapatnya
gimana, judulnya dan sebagainya; 1 mahasiswa mengatakan dari teman persepsi
itu keluar, banyak teman sejawat yang berujar gunain buku elektronik saja kalau
tidak ada di buku; 1 mahasiswa mengatakan bahwa masyarakat yang cukup
mengenal buku elektronik adalah orang akademisi seperti di tarbiyah sudah
banyak yang pakai, sekalipun kalau persepsi masyrakat lebih luas jarang
mendengar; 1 mahasiswa mengatakan sudah banyak penggembar-gemboran buku
elektronik, meskipun hanya dari beberapa dosen seperti metodologi dan lainnya
dan 1 mahasiswa mengatakan buku elektronik belum berkembang karena banyak
mahasiswa masih belum menggunakan buku elektronik sekalipun di fisika banyak
buku luar negeri yang dipakai. Jadi, dapat disimpulkan bahwa banyak mahasiswa
yang mengetahui persepsi masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah terhadap buku elektronik.
c. Hasil observasi ke mahasiswa
Observasi penelitian ini diadakan dengan 3 (tiga) tahap yakni observasi
menyeluruh, terpusat dan terseleksi. Pada observasi menyeluruh, Peneliti
melakukan pengamatan mulai dari Fasilitas Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan,Pada observasi terpusat, Peneliti melakukan pengamatan kegiatan
belajar di dalam kelas dan di luar kelas, yakni seperti penggunaan media
pembelajaran, hardware dan sebagainya. Pada observasi terseleksi, Peneliti
melakukan pengamatan dan wawancara langsung terhadap beberapa dosen dan
174
mahasiswa tentang penggunaan buku elektronik pada kegiatan belajar
mengajar.
Pada mulanya dilakukan observasi menyeluruh. Peneliti melakukan
observasi ke Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Seperti yang sudah
dijabarkan sebelumnya, dari hasil observasi menyeluruh, peneliti menemukan
fakta yang menyangkut Fasilitas Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Fasilitas di sini cukup lengkap dan mendukung proses pembelajaran secara
elektronik. Dari hasil pengamatannya di lantai 1-7 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, gedung ini pun dilengkapi layanan administrasi yang berbasis
elektronik dan ruang kelasnya pun sudah dilengkapi projector yang bisa
menampilkan data berbasis elektronik. Peneliti juga mewawancarai alumni
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Purnama Sari. Menurut Purnama, ruang
Tahap Observasi Menyeluruh
Tahap Observasi Terpusat
Tahap Observasi Terseleksi
Peneliti melakukan pengamatan mulai dari Fasilitas Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan sebagainya.
Peneliti melakukan pengamatan kegiatan belajar di dalam kelas dan di luar kelas, yakni seperti penggunaan media pembelajaran, hardware dan sebagainya.
Peneliti melakukan pengamatan
dan wawancara langsung terhadap
beberapa dosen dan mahasiswa
tentang penggunaan buku
elektronik pada kegiatan belajar
mengajar.
175
kelas cukup nyaman, yakni terdiri dari bangku kuliah,papan tulis, projector.
Tak hanya itu fakultas tarbiyah memiliki ruang micro teaching untuk praktek
mengajar di dalam kelas.8
Lain halnya dengan hasil observasi terpusat. Di observasi terpusat,
Peneliti menemukan berbagai hal diluar dan di dalam kelas. Banyak sekali
siswa-siswi yang mengerjakan tugas menggunakan laptop/netbook/notbuku
elektronik dan beberapa dari mereka mencari sumber berbasis elektronik. Ada
yang menggunakan audio-visual, PDF, word dan sebagainya. 9 Hal ini
dibuktikan dengan hasil wawancara di antaranya terhadap Lia dan Rahel, ia
menggunakan buku elektronik di dalam kelas dan di luar. Lia mengatakan suka
mendownload buku elektronik dan kebanyakan PDF.10 Peneliti pun melakukan
wawancara ke Ibu Loly sebagai Dosen sekaligus Kepala Perpustakaan saat itu,
bahwa sebenarnya Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan menyediakan
konsultasi bagi yang ingin mencari buku elektronik sekalipun masih melalui
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah. 11 Petugas Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah pun menambahkan, menurut Kusaiti, bahwa di Perpustakaan
Umum UIN Syarif Hidayatullah sudah tersedia sumber elektronik banyak.,
meskipun pengguna harus lebih memaksimalkan lagi kegunaannya.12
Setelah itu, Peneliti melakukan observasi terseleksi, Peneliti memilih
beberapa mahasiswa kemudian meneliti penggunaan mereka terhadap buku
elektronik. Berikut adalah hasil rekap observasi mahasiswa dalam penggunaan
buku elektronik. (terlampir di lampiran X)
Peneliti melakukan observasi terseleksi ke mahasiswa, terlihat bahwa
kognitif mahasiswa terhadap buku elektronik bersifat positif. Hal ini terlihat
8 Wawancara dengan Purnamasari Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 2011, 5 September
2016 9 Observasi dengan Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, September 2016 10 Wawancara dengan Lia, Pendidikan Ilmu Pengetauan Sosial, Desember 2015 11 Wawancara dengan Ibu Loly, Kepala Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan saat di wawancarai Desember 2015 12 Wawancara dengan Pak Kusairi, Perugas Perpustakaan UIN Sayarif Hidayatullah
Jakarta saat di wawancarai Desember 2015
176
dari mahasiswa yang mengetahui tentang buku elektronik terhadap pemaknaan
buku elektronik, perangkat keras, jenis, tema, perlindungan hukum, tempat
mendapatkan buku elektronik, dan pengetahuan tentang persepsi.
Dalam hal kelebihan, kelemahan dan kemenarikan buku elektronik,
mahasiswa yang menganggap buku uelektronik memiliki kelebihan dan
kekurangan, berjumlah seimbang . Meskipun buku elektronik dalam segi
kemenarikan ada yang menganggap buku elektronik masih kurang menarik
dibandingkan cerak. Mahasiswa yang menganggap buku elektronik tidak
menarik mengemukakan alasan mengapa buku elektronik tidak menarik,
yakni: : buku elektronik hanya satu yang dibahas, masih menarik buku cetak
serta masih nyaman buku cetak.
Dalam sisi penggunaan, mahasiswa memperlihatkan kepositifan hanya
di beberapa sisi, yakni menggunakan perangkat keras ketika menggunakan,
menggunakan salah satu tema buku elektronik, mendownload sendiri,
menggunakan salah satu jenis buku elektronik, menggunakan buku elektronik
sebagai referensi, menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar,
direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar, merekomendasikan
buku elektronik sebagai sumber belajar, direkomendasikan buku elektronik
sebagai media pembelajaran dan merekomendasikan buku elektronik sebagai
media pembelajaran. Dalam hal penggunaan sebagai media pembelajaran
langsung, mahasiswa tidak sering menggunakan karena ribet, tidak suka buku
elektronik, merasa tidak pernah memakai sebagai media, jarang menggunakan
sebagai media, lebih pakai buku, lebih suka teks biasa, dan banyak juga yang
memakai sebagai referensi saja dengan membuat lagi dalam power point serta
blog.
Jadi dapat disimpulkan aspek kognitif mahasiswa mengarah ke arah
yang positif, aspek afektif hampir seimbang kelemahan dan kekurangan.
Sedangkan dalam aspek konatif, perilaku mahasiswa mengarah ke positif
hanya dibeberapa sisi seperti menggunakan perangkat keras ketika
177
menggunakan, menggunakan salah satu tema buku elektronik, mendownload
sendiri, menggunakan salah satu jenis buku elektronik, menggunakan buku
elektronik sebagai referensi, menggunakan buku elektronik sebagai sumber
belajar, direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar,
merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar, direkomendasikan
buku elektronik sebagai media pembelajaran dan merekomendasikan buku
elektronik sebagai media pembelajaran.
2. Data tambahan yang bersumber dari dosen
Dari hasil wawancara kepada Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 114 Aspek Kognitif Dosen Terhadap Definisi Buku Elektronik
Pertanyaan 1 Apakah anda tahu buku elektronik? Seperti apa buku itu?
Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Tahu. Buku yang bisa di mana saja didownload dan dibaca.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Ya tahu, electronic book. Buku berbentuk elektronik.
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Ya tahu, berbentuk elektronik.
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Ya tahu, elektronik. Di tarbiyah ada tidak? Saya hanya tahu saja, tidak banyak.
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Ya Tahu Buku elektronik. Biasanya saya gunain PDF, audio, interaktif.
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Ya, saya tahu.Buku yang bisa diakses di PC, tablet dan lainnya.
7 Ibu Y, Dosen V Ya, sangat tahu. Seperti yang
178
Pendidikan Biologi ada itu. Pdf dan lainnya, saya suka hingga membelinya.
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Ya seperti jurnal, kitabah dan sebagainya.
9 Bapak B, Dosen Pendidikan Kimia
V Tahu, yang bisa diakses dari komputer, laptop.
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Tahu. Buku yang biasanya diakses dengan menggunakan wifi, internet.
11 Ibu L, Dosen Manajemen Pendidikan.
V Tahu.Buku cetak dalam bentuk elektronik.
12 Bapak S, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Tahu, yang bisa diakses dengan laptop, handphone.
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V Buku digital.
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Tahu. Buku yang sama saja seperti cetak, tapi dalam bentuk digital. Ya lebih mudah saja.
15 Bapak K.D, Dosen Pendidikan Matematika
V Tahu. Buku yang bisa bebas saja dishare dan diakses.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Tahu, yang berbentuk elektronik.
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Tahu, buku elektronik yang sifatnya paperless.
Dari 17 dosen yang diwawancara, semua dosen tersebut mengetahui buku
elektronik. Adapun penjabaran dosen terhadap buku elektronik adalah sebagai
berikut: 1 dosen mengatakan buku elektronik adalah buku yang bisa di mana saja
didownload dan dibaca; 4 dosen mengatakan buku elektronik adalah buku
berbentuk elektronik; 1 dosen mengatakan buku elektronik seperti yang biasa
digunakan seperti PDF, audio dan interaktif; 1 dosen mengatakan buku elektronik
adalah buku yang bisa diakses di PC, tablet dan lainnya; 1 dosen mengatakan
buku elektronik adalah buku yang seperti yang ada. Contohnya, PDF dan lainnya;
179
1 dosen mengatakan buku elektronik seperti jurnal, kitabah dan lainnya; 1 dosen
mengatakan buku elektronik adalah buku yang bisa diakses dari komputer dan
laptop; 1 dosen mengatakan buku elektronik adalah buku yang biasanya diakses
dengan menggunakan wifi dan internet; 1 dosen mengatakan buku elektronik
adalah buku cetak dalam bentuk elektronik; 1 dosen mengatakan buku elektronik
adalah buku yang bisa diakses dengan laptop dan handphone; 1 dosen mengatakan
buku elektronik adalah buku digital; 1 dosen mengatakan buku elektronik adalah
buku yang sama saja seperti cetak, tapi dalam bentuk digital dan lebih mudah; 1
dosen mengatakan buku yang bisa bebas saja dishare dan diakses; dan 1 dosen
mengatakan buku elektronik adalah buku yang sifatnya paperless. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa dosen mengetahui buku elektronik.
Tabel 4.115 Aspek Konatif Dosen Penggunaan Buku Elektronik Secara Umum
Pertanyaan 2 Apakah anda sering menggunakan buku
elektronik? Jelaskan! Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Sering, karena buku studi yang saya pakai.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Sering, untuk pembelajaran
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Sering, untuk studi yang saya pakai
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Tidak sering karena cetak dan elektronik (dua-duanya).
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Ya, karena untuk pembelajaran.
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Ya, karena untuk pembelajaran.
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Ya sangat sering. Untuk pendidikan. Untuk Materi kuliah.
8 Bapak A.M, Dosen V Untuk pendidikan.
180
Pendidikan Agama Islam
9 Bapak B, Dosen Pendidikan Kimia
V Sering? hmm jarang sih ya, karena lebih ke cetak.
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Untuk kuliah.
11 Ibu L, Dosen Manajemen Pendidikan.
V Ya, saya sering ya. Kan saya pengelola jadi digunakan dan disebarkan.
12 Bapak S, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Tidak sering, tapi saya punya ratusan di laptop saya. Namun untuk koleksi saya lebih suka buku cetak.
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V Ya, untuk referensi. Ngaksesnya sambil ngetik. Kalau fiksi buku Sejarah, fiksi biasanya cetak.
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Sebagai referensi.
15 Bapak K.D, Dosen Pendidikan Matematika
V Hanya kadang-kadang.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Untuk menunjang pembelajaran.
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Untuk referensi.
Dari 17 dosen yang diwawancara, 13 dosen mengatakan sering menggunakan
buku elektronik dan 4 dosen mengatakan tidak sering menggunakan buku
elektronik. Dari keseluruhan dosen mengatakan mereka menggunakan buku
elektronik sebagai sumber referensi atau materi kuliah. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa banyak dosen yang sering menggunakan buku elektronik untuk sumber
referensi atau materi kuliah.
Tabel 4.116 Aspek Kognitif Dosen Terhadap Perangkat Keras
181
Pertanyaan 3 Apakah anda tahu perangkat keras untuk membaca atau mendownload buku elektronik? Sebutkan contohnya yng anda ketahui!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Ya, browsing dari komputer dan sebagainya,.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Oh hardware. Ya,saya tahu. Hardwarenya ada laptop dan handphone.
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Ya, handphone,laptop.
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Ya, perangkat keras komputer.
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Perangkat Keras? Ya, Tahu. Laptop dan Komputer.
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Ya, saya tahu itu. Sangat tahu. Pc, handphone. Bahkan, saya membeli Sony Buku elektronik Reader. Saya beli itu di Amerika dulu.
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Saya pakai laptop. Di handphone juga ada sih.
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Komputer, handphone.
9 Bapak B, Dosen Pendidikan Kimia
V Banyak ya jenisnya. Bisa dari Komputer, laptop.
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Laptop.
11 Ibu L, Dosen Manajemen Pendidikan.
V Ya, tahu ini ya tuh bisa kebuka PDF dan lainnya (Via PC).
12 Bapak S, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Laptop, handphone.
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V PC, Laptop, Handphone, Tablet
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Komputer, handphone.
15 Bapak K.D, Dosen V Ya, bisa dimana saja ya.. kan
182
Pendidikan Matematika
tinggal googling aja. Komputer.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Handphone, laptop, PC, tablet.. semua bisa.
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Handphone, PC.
Dari 17 dosen yang diwawancara, semua dosen mengetahui perangkat keras untuk
mendownload buku elektronik. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut: 1
dosen mengatakan bahwa mendowload buku elektronik adalah dengan browsing
dari komputer dan sebagainya; 4 dosen mengatakan bahwa perangkat keras untuk
mendownload buku elektronik seperti laptop dan handphone; 3 dosen mengatakan
bahwa perangkat keras untuk mendownload buku elektronik adalah seperti
komputer atau PC; 1 dosen mengatakan bahwa perangkat keras untuk
mendownload buku elektronik adalah seperti laptop dan komputer; 1 dosen
mengatakan perangkat keras untuk mendownload buku elektronik adalah seperti
PC, handphone dan sony e-book reader yang dibelinya; 3 dosen mengatakan
perangkat keras untuk mendownload buku elektronik adalah komputer (PC) dan
handphone; 1 dosen mengatakan perangkat keras untuk mendownload buku
elektronik adalah seperti komputer dan laptop; 1 dosen mengatakan perangkat
keras untuk mendownload buku elektronik adalah seperti laptop; 1 dosen
mengatakan perangkat keras untuk mendownload buku elektronik adalah seperti
PC, laptop, handphone, tablet; dan 1 dosen mengatakan perangkat keras untuk
mendownload buku elektronik adalah handphone, laptop, PC, tablet, semua bisa.
Jadi, dapat disimpulkan semua dosen mengetahui perangkat keras untuk
mendownload buku elektronik, salah satu di antara dosen ada yang membeli
perangkatnya juga.
Tabel 4.117 Aspek Konatif Dosen Terhadap Perangkat Keras
183
Pertanyaan 4 Apakah ada perangkat keras yang sering anda pakai untuk membaca atau mendownload buku elektronik? Sebutkan contohnya yang sering anda gunakan? (Seperti handphone)
Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Biasanya saya menggunakan komputer.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Saya laptop. Kalau handphone sering tapi ini lebih sering.
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Biasanya saya menggunakan laptop.
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Ya, perangkat keras komputer. Kadang saya gunakan handphone juga.
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Biasanya menggunakan laptop.
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Kalau di kantor PC sih. Atau Sony E-book Reader.
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Ya, kalau untuk mendownload biasanya saya pakai laptop sering. Di handphone juga ada sih. Tapi ini nih banyak koleksi saya di laptop.
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Komputer ini saja yang sering.
9 Bapak B, Dosen Pendidikan Kimia
V Bisa dari Komputer, laptop. Keduanya.
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Laptop.
11 Ibu L, Dosen Manajemen Pendidikan.
V Ya, Via PC kalau sedang kerja.
12 Bapak S, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Seringnya menggunakan laptop. Kalau handphone memorinya kecil
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V Laptop seringnya.
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Komputer. Kalau handphone kelamaan. Kalau komputer kan
184
kapan-kapan bisa 15 Bapak K.D, Dosen
Pendidikan Matematika V Ya, bisa dimana saja ya.. kan
tinggal googling aja. Komputer..
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Keduanya. Saya tidak tahu yang mana yang sering karena menggunakan keduanya. Komputer dan handphone.
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Handphone. Kalau PC harus stand by.
Dari 17 dosen yang diwawancara, semua dosen sering menggunakan salah satu
perangkat keras untuk mendownload buku elektronik. Adapun penjabarannya
adalah sebagai berikut: 5 dosen mengatakan bahwa sering mendowload buku
elektronik dengan komputer; 5 dosen mengatakan bahwa sering mendowload
buku elektronik dengan laptop; 2 dosen mengatakan bahwa sering mendowload
buku elektronik dengan komputer dan handphone; 1 dosen mengatakan sering
mendownload buku elektronik di kantor dengan PC atau Sony E-book Reader; 1
dosen mengatakan paling sering mendownload buku elektronik di laptop, tapi di
handphone juga cukup sering mendownload; 1 dosen mengatakan paling sering
mendownload buku elektronik di laptop, tapi di handphone juga ada koleksi; 1
dosen mengatakan sering mendownload di handphone karena PC harus stand by,
1 dosen mengatakan sering mendownload di komputer dan laptop. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa semua dosen sering menggunakan sala satu perangkat keras
untuk mendownload buku elektronik dan paling sering menggunakan laptop atau
komputer.
Tabel 4.118
185
Aspek Kognitif Dosen Terhadap Tema Buku Elektronik Pertanyaan 5 Tahukah salah satu tema buku
elektronik?Sebutkan salah satu tema yang anda tahu!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Ya, referensi.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Ya, referensi, novel.
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Referensi. Tema perkuliahan.
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Ya, bahasa.
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Ya, berkaitan dengan pembelajaran.
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Ya, referensi.
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Ya tentu. Tema pendidikan.
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Ya. Agama,Tafsir hadits.
9 Bapak B, Dosen Pendidikan Kimia
V Kimia dan lainnya.
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Referensi, komik, fiksi.
11 Ibu L, Dosen Manajemen Pendidikan.
V Sering, Kewarganegaraan, dan lainnya.
12 Bapak S, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Novel sejarah, Sosial, agama juga ada.
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V Referensi, linguistik, novel.
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Manajemen. Referensi kuliah lah...
15 Bapak K.D, Dosen V Referensi.
186
Pendidikan Matematika
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Mata kuliah, fiksi
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Novel, referensi. Lebih sering referensi.
Dari 17 dosen yang diwawancara, semua dosen mengetahui tema buku elektronik.
Semua dosen mengatakan tema buku elektronik adalah buku referensi atau yang
berhubungan dengan mata kuliahnya. Namun, ada 4 dosen diantaranya yang juga
mengetahui tema buku elektronik ada fiksi dan novel, 1 dosen diantaranya juga
ada yang mengetahui tema buku elektronik adalah komik. Jadi dapat disimpulkan
bahwa semua dosen mengetahui tema buku elektronik adalah referensi dan hanya
sedikit yang tahu fiksi.
Tabel 4.119
Aspek Konatif Dosen Menggunakan Tema Buku Elektronik Pertanyaan 6 Sering menggunakan salah satu tema dengan buku
elektronik? Sebutkan tema yang anda baca! Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Ya, referensi.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Ya, saya menggunakan referensi.
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Ya, saya menggunakan referensi. Tema perkuliahan.
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Ya, bahasa. Saya menggunakan referensi.
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Ya, berkaitan dengan dengan pembelajaran.
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Ya, sering ya. Saya sering menggunakan referensi.
7 Ibu Y, Dosen V Ya tentu. Tema pendidikan.
187
Pendidikan Biologi 8 Bapak A.M, Dosen
Pendidikan Agama Islam
V Ya sering. Tafsir hadits.
9 Bapak B, Dosen Pendidikan Kimia
V Sering hmm tidak, kadang, Kimia dan lainnya.
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Referensi, komik, fiksi.
11 Ibu L, Dosen Manajemen Pendidikan.
V Sering, Kewarganegaraan, dan lainnya.
12 Bapak S, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Tidak begitu, tapi sosial, agama juga ada.
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V Referensi, linguistik.
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Manajemen yang paling sering.
15 Bapak K.D, Dosen Pendidikan Matematika
V Referensi.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Lebih sering referensi yang berhubungan dengan kuliah.
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Novel, referensi. Lebih sering referensi.
Dari 17 dosen yang diwawancara, 15 dosen sering menggunakan tema dengan
buku elektronik dan 2 dosen tidak sering menggunakan salah satu tema dengan
buku elektronik. Semua dosen mengatakan tema buku elektronik adalah buku
referensi atau yang berhubungan dengan mata kuliahnya. Namun, ada 2 dosen
diantaranya tidak sering menggunakan karena hanya kadang-kadang. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa semua dosen menggunakan tema referensi dengan buku
elektronik dan hanya 2 dosen yang tidak sering karena kadang-kadang
menggunakannya.
Tabel 4.120
188
Aspek Konatif Dosen Mendownload Buku Elektronik Sendiri
Pertanyaan 7 Apakah anda lebih sering mendownload buku elektronik sendiri dibandingkan copy-paste dari teman? Jelaskan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Ya, dibaca dulu judul,baru download. Karena lebih bebas.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Puas.
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Download. Kita bisa sesuai temanya.
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Tidak begitu, kadang download kadang juga copy-paste.
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Tidak, karena tidak punya banyak link untuk mendapatkan sumber-sumber itu.
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Ya, karena bisa menentukan sendiri dan memilih.
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Ya, karena sesuai dengan kemauan kita. Kalau copy dari orang lain, itu interestnya beda.
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Terkadang copy-paste, kadang mendownload.
9 Bapak B, Dosen Pendidikan Kimia
V Tergantung kebutuhan, kalau lebih gampang dari teman, jadi saya sendiri.
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Oh, ya tentu mendownload sendiri dari open jurnal, open buku elektroniknya.
11 Ibu L, Dosen Manajemen Pendidikan.
V Copy yang sudah ada. Enak tidak usah pakai pulsa internet.
12 Bapak S, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Ya, sering. Lebih puas, keingintahuannya selalu muncul.
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V Selera orang beda-beda
14 Bapak H, Dosen Manajemen
V Bisa mencari yang sesuai
189
Pendidikan 15 Bapak K.D, Dosen
Pendidikan Matematika
V Download sendiri, karena terbatas hardnya. Kalau mencari sesuatu yang baru. Kalau saya sih hematnya, bukan hanya buku elektronik ya. Searching, cari sendiri, tahu-tahunya dapat PDF, jurnal PDF dan lainnya.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Sering. Tapi copy-paste buku dari teman juga.
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Lebih puas menggali informasi
Dari 17 dosen yang diwawancara, 12 dosen lebih sering mendownload sendiri
daripada copy-paste dari teman. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut: 1
dosen mengatakan lebih sering mendownload sendiri karena lebih bebas, 1 dosen
mengatakan lebih sering mendownload sendiri karena puas, 1 dosen mengatakan
lebih sering mendownload sendiri karena bisa sesuai temanya, 1 dosen
mengatakan lebih sering mendownload sendiri karena bisa sendiri memilih, 1
dosen mengatakan lebih sering mendownload sendiri karena jika dari orang lain
interestnya berbeda, 1 dosen mengatakan tentu lebih sering mendownload sendiri
di open journal dan sebagainya, 1 dosen mengatakan lebih sering mendownload
sendiri karena lebih puas dan keingintahuan selalu muncul, 1 dosen mengatakan
lebih sering mendownload sendiri karena selera orang pun berbeda, 1 dosen
mengatakan lebih sering mendownload sendiri karena bisa mencari yang sesuai, 1
dosen mengatakan lebih sering mendownload sendiri karena terbatas hardnya dan
cari sesuatu yang baru meskipun kadang jurnal PDF juga dapat, 1 dosen
mengatakan lebih sering mendownload sendiri tetapi kadang juga copy-paste
buku dari teman, 1 dosen mengatakan lebih sering mendownload sendiri karena
lebih puas menggali, 2 dosen tidak sering mendownload sendiri karena kadang
mendownload dan copy-paste, 1 dosen mengatakan tidak sering mendownload
sendiri karena tidak punya banyak link, 1 dosen mengatakan tidak sering
mendownload sendiri karena tergantung kebutuhan dan 1 dosen mengatakan
190
tidak sering mendownload sendiri karena tidak usah pakai pulsa internet. Jadi
dapat disimpulkan bahwa lebih banyak dosen mendownload sendiri, meskipun
ada juga yang download sendiri copy-paste dari teman.
Tabel 4.121 Aspek Konatif Dosen Dalam Membaca Buku Elektronik Langsung
Dibandingkan Mendownload Dahulu
Pertanyaan 8 Apakah anda lebih sering membaca buku elektronik secara langsung dibandingkan mendownloadnya kemudian dibaca? Jelaskan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Download dulu baru baca, karena agar bisa memilih berdasarkan kecocokan.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Internetnya ngadat.
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Download dulu baru dibaca. Masalah koneksi.
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Diperiksa dulu. Kalau menarik, didownload baru dibaca.
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Ya, saya sering membaca langsung terlebih dulu untuk mencocokkan dengan pembelajaran.
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Tidak. Download dulu, baru baca kontennya. Karena ada hubungannya dengan internet.
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Saya mendownloadnya terlebih dahulu baru membaca. Dikumpulkan dulu untuk koleksi.
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Tidak juga. Melihat kepentingan jika butuh. Jika butuh ya didownload.
9 Bapak B, Dosen Pendidikan Kimia
V Baca langsung saja.
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Download dulu baru dibaca. Kalau banyak referensi enak, baru dibuka.
11 Ibu L, Dosen V Bisa dua-duanya. Tegantung
191
Manajemen Pendidikan.
kebutuhan.
12 Bapak S, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Download dulu baru baca. Tapi baca dulu secara general menarik tidaknya. Kalau tidak download, nanti kendala di wifi.
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V Download dulu, baru baca. Lebih enak.
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Dipilih dulu judul yang bagus dan didownload.
15 Bapak K.D, Dosen Pendidikan Matematika
V Kadang-kadang saja langsung dicetak.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Tidak, download dulu. Lebih nyaman.
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Download dulu baru baca. Karena lebih nyaman begitu, sudah ada PDF-nya.
Dari 17 dosen yang diwawancara, 2 dosen baca langsung atau baca dahulu dan 15
dosen lebih sering mendownload buku elektronik dahulu kemudian dibaca.
Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut: 1 dosen sering membaca langsung
karena merasa lebih nyaman, 1 dosen sering membaca langsung karena
mencocokkan dengan pembelajaran, 1 dosen sering mendownload dahulu
kemudian dibaca karena bisa memilih sesuai kecocokan, 1 dosen sering
mendownload dahulu kemudian dibaca karena internet ngadat, 1 dosen sering
mendownload dahulu kemudian dibaca karena masalah koneksi, 1 dosen sering
mendownload dahulu kemudian dibaca karena menarik, 1 dosen sering
mendownload dahulu kemudian dibaca karena ada hubungannya dengan internet,
1 dosen sering mendownload dahulu kemudian dibaca karena dikumpulkan untuk
koleksi, 1 dosen sering mendownload dahulu kemudian dibaca karena melihat
kebutuhan, 1 dosen sering mendownload dahulu kemudian dibaca karena kalau
banyak referensi enak, 1 dosen sering mendownload dahulu kemudian dibaca
karena melihat kebutuhan dan melakukan keduanya, 1 dosen sering mendownload
dahulu kemudian dibaca karena kendala di wifi jika tidak didownload, 1 dosen
192
sering mendownload dahulu kemudian dibaca karena lebih enak, 1 dosen sering
mendownload dahulu kemudian dibaca dengan memilih judul yang bagus, 1
dosen sering mendownload dahulu kemudian dibaca karena kadang saja langsung
dibaca, 1 dosen sering mendownload dahulu kemudian dibaca karena lebih
nyaman dan 1 dosen sering mendownload dahulu kemudian dibaca karena lebih
nyaman ada PDF-nya. Jadi, dapat disimpulkan lebih banyak dosen yang sering
mendownload buku elektronik terlebih dahulu kemudian dibaca.
Tabel 4.122 Aspek Konatif Dosen Dalam Mencetak Buku Elektronik
Pertanyaan 9 Apakah anda sering menggunakan buku elektronik dengan dicetak lagi? Jelaskan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Kadang-kadang.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Beberapa kali mencetaknya. Namun saya ingin go green. Kalau sudah ada datanya disimpan saja. Kasihan kertas kan?
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Tidak sering, sesuai kebutuhan
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Tidak, download saja. Dibaca langsung di komputer.
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Tidak ya, karena listening. Paling text book saja yang di-print.
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Kadang-kadang saja sih. Kadang bidang yang saya geluti saya suka print.
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Hanya kadang-kadang. Saya seringnya beli buku buku elektronik hingga berbayar satu paket gitu.
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Tidak. Kadang-kadang saja sesuai kebutuhan.
9 Bapak B, Dosen V Kadang-kadang saja kalau
193
Pendidikan Kimia dibutuhkan. Tapi saya memang suka cetak daripada buku elektronik. Beberapa kali print.
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Kadang-kadang saja. Sesuai kebutuhan.
11 Ibu L, Dosen Manajemen Pendidikan.
V Kan buku elektronik dan cetak sama saja. Kalau ada cetak, saya pilih cetak. Tapi, kalau buku elektronik ada, saya lebih memilih buku elektroniknya. Lebih praktis ya.
12 Bapak S, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Baca langsung karena simpel saja.
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V Kadang-kadang.
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Ya, sering. Saya cari kemudian diprint.
15 Bapak K.D, Dosen Pendidikan Matematika
V Kadang-kadang. Kebutuhannya apa.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Tidak, sesuai situasi saja. Referensi juga sudah banyak hardnya dan saya nyaman hardcopy.
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Kadang-kadang saja, situasional. Jikalau kesulitan menemukan refensi saja.
Dari 17 dosen yang diwawancara, 16 dosen tidak sering mencetak buku elektronik,
dan 1 dosen sering mencetak lagi setelah mencari buku elektronik. Adapun alasan
dosen yang tidak sering mencetak lagi adalah sebagai berikut: 2 dosen
mengatakan tidak sering mencetak buku elektronik lagi karena hanya kadang-
kadang mencetaknya. 1 dosen mengatakan tidak sering mencetak buku elektronik
lagi karena hanya beberapa kali dan go green, 4 dosen mengatakan tidak sering
mencetak buku elektronik lagi karena sesuai kebutuhan , 1 dosen mengatakan
tidak sering mencetak buku elektronik lagi karena dibaca saja langsung di
komputer, 1 dosen mengatakan tidak sering mencetak buku elektronik lagi karena
textbook yang diprint, 1 dosen mengatakan tidak sering mencetak buku elektronik
194
lagi karena kadang-kadang yang digeluti diprint, 1 dosen mengatakan tidak sering
mencetak buku elektronik lagi karena lebih sering membeli buku elektronik, 1
dosen mengatakan tidak sering mencetak buku elektronik lagi karena sesuai
kebutuhan sekalipun beberapa kali mencetak lagi, 1 dosen mengatakan tidak
sering mencetak buku elektronik lagi karena buku elektronik dan cetak sama saja
dan lebih memilih e-book, 1 dosen mengatakan tidak sering mencetak buku
elektronik lagi karena simpel, 1 dosen mengatakan tidak sering mencetak buku
elektronik lagi karena sesuai situasi dan lebih suka hardcopy dan 1 dosen
mengatakan tidak sering mencetak buku elektronik lagi karena hanya jika sulit
menemukan referensi. Jadi, dapat disimpulkan banyak dosen yang tidak sering
mencetak buku elektronik.
Tabel 4.123
Aspek Kognitif Dosen Terhadap Jenis Buku Elektronik
Pertanyaan 10 Apa anda tahu apa saja jenis buku elektronik? Jelaskan.
Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Kalau untuk tahu, ada PDF, HTML itu ada di blogspot itu. Untuk buku elektronik interaktif sudah tahu, tapi jarang digunakan. Meski saya suka juga lihat orasi ilmiah.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Setahu saya e-book 99% PDF.
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V PDF.. Saya enggak tahu apa saja selain itu. Bisa dilihat? Ada contohnya?
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Ada PDF dan juga word. Pada umumnya, PDF. Ya, kalau digital interaktif, dalam bentuk CD, saya pernah buat waktu itu projek 2001. Departemen agama dari Madrasah Aliyah. Kita buat tim.
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa
V Banyak, yang video interaktif gitu, PDF.
195
Inggris 6 Bapak A, Dosen
Pendidikan Bahasa Inggris
V Tahu dong. PDF, HTML, DJVU, E-Pub.
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Saya tahu hanya Word, PDF, JPEG... interaktif saya tahu juga.
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Ya, saya tahu. PDF, Word dan lainnya.
9 Bapak B, Dosen Pendidikan Kimia
V Buku biasa, PDF biasanya kan ya.
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V PDF, Word, dibaca lewat adobe, bookfee.
11 Ibu L, Dosen Manajemen Pendidikan.
V Buku elektronik itu kan ada dua macam, yang bisa didownload dan ada yang tidak bisa. PDF ya banyak. Kalau interaktif, di Fakultas Kedokteran itu ada peragaan-peragaan seperti jantung, aborsi dan sebagainya yang 3 dimensi.
12 Bapak S, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V PDF karena lebih banyak itu. Interaktif sepertinya pernah pakai dan tahu.
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V Ya, tahu. PDF, DJVU, dan lainnya.
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Tersedianaya PDF. Hanya PDF rata-rata.
15 Bapak K.D, Dosen Pendidikan Matematika
V Tahu, ada yang PDF dan jenis lain.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V PDF, DJVU, dan lainnya saya banyak tahu.
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Kebanyakan PDF.
Dari 17 dosen yang diwawancara, semua dosen mengetahui jenis buku elektronik.
Adapun penjabarannya adala sebagai berikut: 1 dosen mengetahui jenis buku
196
elektronik adalah PDF, HTML dan buku elektronik interaktif; 1 dosen mengetahui
dan berpendapat jenis buku elektronik 99% PDF; 4 dosen mengetahui jenis buku
elektronik adalah PDF, 1 dosen mengetahui jenis buku elektronik adalah aplikasi
Word, PDF, dan digital interaktif (pernah membuat e-book digital interaktif untuk
projek Departemen Agama); 1 dosen mengetahui jenis buku elektronik adalah
video interaktif dan PDF; 1 dosen mengetahui jenis buku elektronik adalah PDF,
HTML, DJVU, dan E-Pub; 1 dosen mengetahui jenis buku elektronik adalah
Word, PDF, JPEG, dan Interaktif; 1 dosen mengetahui jenis buku elektronik
adalah PDF, Word dan lainnya; 1 dosen mengetahui jenis buku elektronik adala
PDF, Word yang bisa dibaca lewat adobe, bookfee; 1 dosen mengetahui jenis
buku elektronik itu ada dua macam yang bisa didownload dan ada yang tidak bisa.
Kalau yang banyak tersebar, PDF. Interaktif juga ada, seperti di Fakultas
Kedokteran banyak peragaannya yang 3 dimensi; 1 dosen mengetahui jenis buku
elektronik adalah interaktif dan PDF; 2 dosen mengetahui jenis buku elektronik
adalah PDF, DJVU, dan lainnya; serta 1 dosen mengetahui jenis buku elektronik
adalah ada yang PDF dan jenis lain. Jadi, dapat disimpulkan bahwa banyak dosen
yang mengetahui jenis buku elektronik yakni PDF. Adapun jenis lain cukup
diketahui namun hanya beberapa saja yang tahu.
Tabel 4.124 Aspek Konatif Dosen Terhadap Jenis Buku Elektronik
Pertanyaan 11 Apa ada jenis buku elektronik yang sering anda pakai? Jelaskan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Ya, saya sering gunakan PDF karena lebih rapih. Untuk buku elektronik interaktif jarang digunakan. Meski saya suka juga lihat orasi ilmiah.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Kalau saya sering menggunakan PDF karena lebih terpercaya, lihat sumbernya
197
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Saya sering menggunaan PDF. Karena lebih mudah dilihat.
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Kalau format yang sering PDF karena pada umumnya PDF. Ya, kalau digital interaktif, dalam bentuk CD, saya pernah buat waktu itu projek 2001. Departemen agama dari Madrasah Aliyah. Kita buat TIM
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Saya pakai PDF dan audio-visual mp3
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Kalau saya lebih ke PDF karena lebih kompatibel
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Saya tahu hanya Word, PDF, JPEG... interaktif saya tahu juga. Tapi tidak terlalu sering pakai, kalau akses-akses saja ya. Kebanyakan PDF.
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Saya suka PDF karena lebih mudah dan bisa langsung diprint.
9 Bapak B, Dosen Pendidikan Kimia
V PDF biasanya.
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Seringnya PDF.
11 Ibu L, Dosen Manajemen Pendidikan.
V PDF saya sering menggunakan.
12 Bapak S, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V PDF, banyak model PDF karena hasil karya orang sehingga saat saya tidak asal comot saja
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V PDF karena paling banyak
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Hanya PDF rata-rata saya punya.
15 Bapak K.D, Dosen Pendidikan Matematika
V PDF itu yang sering.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V PDF yang paling sering karena paling banyak itu.
198
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V PDF ya, karena banyak.
Dari 17 dosen yang diwawancara, semua dosen menggunakan PDF karena lebih
banyak tersebar. Meskipun begitu, ada dua dosen yang menggunakan audio MP3
hingga interaktif juga. Jadi, dapat disimpulkan rata-rata dosen menggunakan PDF
karena lebih banyak tersebar.
Tabel 4.125
Aspek Konatif Dosen Terhadap Buku Elektronik Sebagai Referensi
Pertanyaan 12 Apakah anda sering menggunakan buku elektronik sebagai buku referensi? Sebutkan alasan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Ya, saya sering referensi, kalau lain kayak fiksi itu anak-anak
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Ya karena buku siswa, buku mengajar
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Ya, karena biasanya pendidikan berkaitan dengan materi pembelajaran.
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Ya, saya lebih ke referensi kalau fiksi dan lainnya kalau orang yang banyak waktu saja.
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Ya, tentu lebih ke referensi. Topik berkaitan dengan pembelajaran listening dan bahasa.
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Sering sekali. Biasanya yang saya pakai research metodologi.
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Ya, lebih cepat di download.
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Lebih aktual, praktis dan efektif.
9 Bapak B, Dosen Pendidikan Kimia
V Saya lebih sering menggunakan cetak.
199
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Karena untuk pendidikan, temanya ekonomi saya juga suka pakai.
11 Ibu L, Dosen Manajemen Pendidikan.
V Ya, sering untuk mengajar.
12 Bapak S, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Referensi, lebih kepada keilmuan saya.namun meskipun tidak sering menggunakan, novel sejarah saya suka.
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V Untuk sumber, linguistik.
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Sesuai dengan bidang.
15 Bapak K.D, Dosen Pendidikan Matematika
V Ya, karena sesuatu yang baru.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Karena saya lebih suka cetak.
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Ya, sering. Untuk pembelajaran geografi.
Dari 17 dosen yang diwawancara, 15 dosen sering menggunakan buku elektronik
sebagai referensi dan 2 dosen lainnya tidak sering menggunakan sebagai referensi
karena lebih suka buku cetak. Adapun dosen yang sering menggunakan buku
elektronik adalah sumber pembelajaran, ada 2 dosen yang mengungkapkan lebih
suka referensi daripada fiksi adalah merasa bahwa fiksi untuk orang yang punya
banyak waktu atau anak-anak. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata dosen
menggunakan buku elektronik sebagai referensi.
Tabel 4.126 Aspek Kognitif Dosen Terhadap Perlindungan Hukum Buku Elektronik
200
Pertanyaan 13 Apakah anda tahu bahwa buku elektronik dilindungi oleh hukum? Jelaskan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Ya, tapi belum melihat aturan buku elektroniknya. Hanya mendengar saja.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Tahu, ada di buku itu sendiri, ada undang-undangnya.
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Yang saya tahu hanya sebatas ada yang dikunci buku elektroniknya, ada yang tidak dan sebagainya.
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Ya sudah pasti. Kan itu hasil karya, punya hak cipta.
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Ya, saya tahu karena saya pernah mendengarkan landasan hukumnya.
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Ya jelas. Karena buku elektronik open access tidak sembarang. Seperti itu layanan jurnal-jurnal itu.
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Ya, dari buku elektronik itukan biasanya ada perjanjiannya.
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Ya, karena ada hak cipta.
9 Bapak B, Dosen Pendidikan Kimia
V Tidak tahu.. Oh kalau copy paste mah saya tahu aturannya Saya kira Buku elektronik yang tersebar ada aturan seperti itu ya kalau menyebarkan, saya sedikit kurang tahu. Kan banyak itu diluar sana, yang jualin tapi belum tahu sudah izin atau belum.
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Tahu, ya kan terindeks di mana ketahuan.
11 Ibu L, Dosen Manajemen Pendidikan.
V Tahu. Ada HAKI printout dan buku elektronik.
12 Bapak S, Dosen V Tahu. Itu karya orang. Baca
201
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
aturan sih belum, tapi saya menghargai karya orang.
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V Tahu. Tahunya dari pengetahuan saja. Hasil karya itu.
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Tahu. Carinya kan bukan di rumah, ada di perpustakaan.
15 Bapak K.D, Dosen Pendidikan Matematika
V Ya, karena nanti mengutip sumber untuk peneliti.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Ya tahu, ada peraturannya.
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Kurang tahu peraturannya, hanya memakai. Hanya sebatas cara mengutip saja.
Dari 17 dosen yang diwawancarai, 15 dosen mengetahui buku elektronik
dilindungi hukum dan 2 dosen kurang tahu buku elektronik dilindungi oleh
hukum. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut: 1 dosen mengetahui buku
elektronik dilindungi hukum, namun hanya mendengar saja belum melihat aturan
buku elektroniknya; 1 dosen mengetahui buku elektronik dilindungi hukum
karena ada undang-undang di buku elektronik; 1 dosen mengetahui buku
elektronik dilindungi hukum karena itu adalah hasil karya dan punya hak cipta; 1
dosen mengetahui buku elektronik dilindungi hukum karena pernah
mendengarkan landasan hukumnya; 1 dosen mengetahui buku elektronik
dilindungi hukum karena buku elektronik open access tidak sembarang. Seperti itu
layanan jurnal-jurnal itu; 1 dosen mengetahui buku elektronik dilindungi hukum
karena dari buku elektronik itukan biasanya ada perjanjiannya.; 1 dosen
mengetahui buku elektronik dilindungi hukum karena ada hak cipta; 1 dosen
mengetahui buku elektronik dilindungi hukum karena tahu aturan copy-paste
meskipun tidak tahu aturan menyebarkan buku elektronik; 1 dosen mengetahui
buku elektronik dilindungi hukum karena buku elektronik itu terindeks; 1 dosen
mengetahui buku elektronik dilindungi hukum karena ada HAKI printout dan
buku elektronik; 1 dosen mengetahui buku elektronik dilindungi hukum karena
mengetahui itu adalah karya orang yang harus dihargai; 1 dosen mengetahui buku
elektronik dilindungi hukum dari sepengetahuan saja, karena karya orang lain; 1
202
dosen mengetahui buku elektronik dilindungi hukum karena mencari buku
elektronik bukan di rumah tapi di perpustakaan; 1 dosen mengetahui buku
elektronik dilindungi hukum karena karena mengutip sumber dan biasanya untuk
peneliti; 1 dosen mengetahui buku elektronik dilindungi hukum karena ada
peraturannya; 1 dosen tidak mengetahui buku elektronik dilindungi oleh hukum
karena hanya tahu bahwa ada yang dikunci buku elektroniknya dan ada yang
tidak; serta 1 dosen tidak mengetahui buku elektronik dilindungi oleh hukum
karena hanya tahu sebatas cara copy-paste saja. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
banyak dosen mengetahui buku elektronik dilindungi oleh hukum.
Tabel 4.127 Aspek Kognitif Dosen Terhadap Tempat Mendapatkan Buku Elektronik
Pertanyaan 14 Apakah anda tahu tempat mana saja mendapatkan
buku elektronik? Jelaskan! Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Browser, selain browser ya blog.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Saya hanya tahu didownload di google.
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Ya, tahu. Tapi secara umum google. Tapi ada tempat khusus. Saya lupa.
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Cari saja di sini, google.
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Banyak ya sumber bahasa itu.Saya sih biasanya melalui browser saja.
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Banyak. Gen.lib.rus.ec Dan book fee atau apa ya itu...itu contoh di luar negeri.
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Ya, Springer dan lainnya.
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Web dan perpustakaan.
9 Bapak B, Dosen V Ya, kalau sekarang buku
203
Pendidikan Kimia elektronik kan bisa didapatkan dimana saja, di perpustakaan digital, web bebas.
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Web, blog, academia edu, banyak.
11 Ibu L, Dosen Manajemen Pendidikan.
V Tahu, dari perpusnas, perpustakaan umum gratis.
12 Bapak S, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Ya tahu bebaskan, di mana saja googling ya disini ada wifi.
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V Tahu. dulu ada script.com dan sebagainya ya.
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Perpustakaan utama, teman perpustakaan daerah.
15 Bapak K.D, Dosen Pendidikan Matematika
V Ya, dimana saja. Googling.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Banyak ya di google sekarang mah. Tinggal buka judul apa.
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Web saja, tidak terlalu memperhatikan secara detail web apa saja.
Dari 17 dosen yang diwawancara, semua dosen mengetahui tempat mendapatkan
buku elektronik. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut: 7 dosen
mengetahui tempat mendapatkan buku elektronik adalah google; 1 dosen
mengetahui tempat mendapatkan buku elektronik adalah web; 1 dosen mengetahui
tempat mendapatkan buku elektronik adalah browser dan blog; 1 dosen
mengetahui tempat mendapatkan buku elektronik browser; 1 dosen mengetahui
tempat mendapatkan buku elektronik adalah gen librus dan bookfee; 1 dosen
mengetahui tempat mendapatkan buku elektronik adalah springer dan lainnya; 1
dosen mengetahui tempat mendapatkan buku elektronik adalah web dan
perpustakaan; 1 dosen mengetahui tempat mendapatkan buku elektronik adalah
web, blog, academia edu dan sebagainya; 1 dosen mengetahui tempat
mendapatkan buku elektronik adalah perpusnas, perpustakaan umum gratis; 1
dosen mengetahui tempat mendapatkan buku elektronik adalah script.com dan
204
sebagainya; serta 1 dosen mengetahui tempat mendapatkan buku elektronik adalah
perpustakaan utama dan teman perpustakaan daerah.
Tabel 4.128
Aspek Konatif Dosen Mendapatkan Buku Elektronik Di Perpustakaan Kampus
Pertanyaan 15 Apakah anda lebih sering mendapatkan buku elektronik di perpustakaan dibandingkan web bebas? Jelaskan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Web bebas, dibandingkan di perpustakaan digital. Alasannya karena dekat.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Saya lebih ke web bebas saja. Memang ada di perpustakaan digital kampus? Oh mungkin kurang sosialisasi.
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Web bebas, karena luas. Kalau perpustakaan mungkin terbatas
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Di perpustakaan sepertinya tidak lengkap. Jadi saya web bebas saja.
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Bebas saja ya, sudah banyak.
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Web bebas. Kadang-kadang saja perpustakaan digital. Sudah ada disini kan kesibukan juga.
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Saya biasanya di web bebas. Kalau direkomendasikan via email gitu jarang untuk download di perpustakaan.
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Karena direkomendasikan dari perpustakaan. Tapi di web bebas juga.
9 Bapak B, Dosen Pendidikan Kimia
V Di web bebas lebih banyak.
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Web bebas saja, kalau perpustakaan ribet kesana hehe.
11 Ibu L, Dosen Manajemen
V Perpustakaan, dibanding web bebas.
205
Pendidikan. 12 Bapak S, Dosen
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Perpustakaan karena saya lebih suka sharing dengan kepala perpustakaan.
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V Tidak terikat sih. Yang mana saja.
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Web agak lama.
15 Bapak K.D, Dosen Pendidikan Matematika
V Web bebas.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Web bebas.
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Web bebas saja,perpustakaan belum begitu.
Dari 17 dosen yang diwawancara, 4 dosen mengatakan lebih sering mendapatkan
buku elektronik di perpustakaan dibandingkan web bebas dan 13 dosen
mengatakan lebih sering mendapatkan buku elektronik di web bebas dibandingkan
perpustakaan. Adapun penjabarannya, beberapa dosen mengemukakan alasan
mengapa lebih menggunakan web bebas dibandingkan perpustakaan kampus di
antaranya: kurang sosialisasi, mungkin tebatas, ribet untuk pergi, karena web
bebas lebih banyak. Sedangkan jika yang menggunakan perpustakaan, beberapa
dosen mengungkapkan kalau menggunakan web agak lama, karena perpustakaan
sudah merekomendasi,dan juga ada yang berpendapat lebih suka discuss dengan
kepala perpustakaan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa banyak dosen yang
mengetahui bahwa dosen lebih sering mendapatkan buku elektronik di web bebas
dibandingkan perpustakaan.
Tabel 4.129
206
Aspek Konatif Dosen Mendownload Buku Elektronik Di Web Dalam Negeri
Pertanyaan 16 Ketika mengakses di web, apakah lebih sering mendownload buku elektronik di web dalam negeri dibandingkan luar negeri? Sebutkan alasan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Ya, alasannya bahasa, kalau untuk kredibel atau tidak repot ya tidak tahu juga, untuk sementara dalam negeri saja.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Relevansinya banyak dalam negeri. Ya kalau diibaratkan 60% di sini dan 40% dari luar. Kalau mengandalkan dalam negeri kurang update
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Luar karena tergantung kebutuhan. Karena literasi arab berarti luar.
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Luar negeri. Kan buku-buku bahasa arab.
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Tidak karena yang dibutuhkan bahasa Inggris.
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Luar ya, seperti Libgen. Karena permasalahannya adalah bahasa.
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Jarang ketemu kalau di dalam negeri
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Lebih mudah dipahami. Namun kadang dari luar negeri juga.
9 Bapak B, Dosen Pendidikan Kimia
V Kalau buku elektronik banyakan dari luar ya.
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Luar negeri, lebih gampang ngertinya
11 Ibu L, Dosen Manajemen Pendidikan.
V Dalam negeri sedikit.seringnya luar dari teman.
12 Bapak S, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Di luar negeri, lebih banyak bahasa asing kalau menggunakan.
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan
V Luar negeri, karena banyakan buku luar negeri. Kalau dalam
207
Sastra Indonesia negeri jarang. 14 Bapak H, Dosen
Manajemen Pendidikan
V Yang kerjasama UIN, Jstor
15 Bapak K.D, Dosen Pendidikan Matematika
V Luar negeri. Buku dalam negeri masih sedikit.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Web luar negeri, update biasanya.
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Apa yang dibahas sudah ada biasanya di dalam negeri, tidak perlu jauh-jauh, sekalipun punya buku elektronik dari luar negeri juga.
Dari 17 dosen yang diwawancara, 4 dosen lebih sering mendownload buku
elektronik di web bebas dalam negeri, sedangkan 13 dosen lebih sering
mendownload buku elektronik di web bebas luar negeri. Adapun penjabarannya
adalah sebagai berikut: 1 dosen lebih sering mendownload buku elektronik di web
bebas dalam negeri karena bahasa; 1 dosen lebih sering mendownload buku
elektronik di web bebas dalam negeri karena kalau penggunaan sehari-hari
relevansinya lebih banyak dalam negeri sekalipun luar juga memakai sekitar 40%;
1 dosen lebih sering mendownload buku elektronik di web bebas dalam negeri
karena lebih mudah dipahami, namun kadang dari luar negeri juga pakai; 1 dosen
lebih sering mendownload buku elektronik di web bebas dalam negeri karena
yang dibahas sudah ada di dalam negeri dan tidak perlu jauh-jauh, sekalipun juga
punya buku elektronik dari luar negeri juga; 2 dosen lebih sering mendownload
buku elektronik di web bebas luar negeri karena tergantung kebutuhan, lebih
banyak menggunakan literasi Arab; 1 dosen lebih sering mendownload buku
elektronik di web bebas luar negeri karena yang dibutuhkan bahasa Inggris; 1
dosen lebih sering mendownload buku elektronik di web bebas luar negeri karena
lebih sering menggunakan luar seperti libgen. Adapun permasalahannya adalah
karena bahasa; 1 dosen lebih sering mendownload buku elektronik di web bebas
luar negeri karena jarang menemukan buku elektronik kalau di dalam negeri; 3
dosen lebih sering mendownload buku elektronik di web bebas luar negeri karena
208
merasa buku elektronik banyak dari luar; 1 dosen lebih sering mendownload buku
elektronik di web bebas luar negeri karena lebih mudah dimengerti; 1 dosen lebih
sering mendownload buku elektronik di web bebas luar negeri karena seringnya
buku elektronik di luar dari teman; 1 dosen lebih sering mendownload buku
elektronik di web bebas luar negeri karena lebih banyak bahasa asing
menggunakannya; 1 dosen lebih sering mendownload buku elektronik di web
bebas luar negeri karena lebih banyak menggunakan yang bekerja sama dengan
UIN seperti Jstor; dan 1 dosen lebih sering mendownload buku elektronik di web
bebas luar negeri karena buku luar negeri lebih update. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa buku banyak dosen lebih sering mendownload buku elektronik di web
bebas luar negeri.
Tabel 4.130
Aspek Afektif Dosen Terhadap Kelebihan Buku Elektronik
Pertanyaan 17 Saat menggunakan, apakah buku elektronik
memiliki kelebihan ? Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Rasakan bagaimana maksudnya? Praktis.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Praktis kita dapatkan, banyak gratis, praktis dibawa kemana-mana, mengutip lebih gampang. Kalau untuk PDF biasanya ada yang tidak bisa di copy paste biasanya.
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Mudah dibaca.
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Lebih praktis lebih lengkap, apalagi di handphone lebih praktis.
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Alasannya lebih praktis kalau saya.
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Ya, fleksibel, bisa diperbesar dan diperkecil.
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Kalau menurut saya sih irit tempat.
209
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Seperti yang tadi saya anggapkan, murah, ramah lingkungan dan mudah dibawa.
9 Bapak B, Dosen Pendidikan Kimia
V Ya tadi, tidak dibatasi ruang dan waktu.
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Lewat handphone bisa.
11 Ibu L, Dosen Manajemen Pendidikan.
V Sama saja seperti buku cetak.
12 Bapak S, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Simpel, ringan cukup dengan USB.
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V Banyak kelebihannya. Tidak perlu repot bawa buku banyak.
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Lebih mudah, murah.
15 Bapak K.D, Dosen Pendidikan Matematika
V Tidak. Sama saja kan dia sama cetak, cuman lebih praktis dan banyak saja.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Paperless.
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Praktis.
Dari 17 dosen yang diwawancara, 15 dosen berpendapat buku elektronik memiliki
kelebihan dan 2 dosen berpendapat buku elektronik tidak memiliki kelebihan.
Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut: 3 dosen berpendapat buku
elektronik memiliki kelebihan yakni praktis; 1 dosen berpendapat buku elektronik
memiliki kelebihan yakni praktis kita dapatkan, banyak gratis, praktis dibawa
kemana-mana, mengutip lebih gampang. Kalau untuk pdf biasanya ada yang
tidak bisa di copy paste biasanya; 1 dosen berpendapat buku elektronik memiliki
kelebihan yakni mudah dibaca; 1 dosen berpendapat buku elektronik memiliki
kelebihan yakni lebih praktis, lebih lengkap, apalagi di handphone lebih praktis; 1
dosen berpendapat buku elektronik memiliki kelebihan yakni fleksibel, bisa
diperbesar dan diperkecil; 1 dosen berpendapat buku elektronik memiliki
210
kelebihan yakni irit tempat; 1 dosen berpendapat buku elektronik memiliki
kelebihan yakni murah, ramah lingkungan dan mudah dibawa; 1 dosen
berpendapat buku elektronik memiliki kelebihan yakni tidak dibatasi ruang dan
waktu; 1 dosen berpendapat buku elektronik memiliki kelebihan yakni bisa
diakses via handphone; 1 dosen berpendapat buku elektronik memiliki kelebihan
yakni simpel, ringan cukup dengan USB; 1 dosen berpendapat buku elektronik
memiliki banyak kelebihan, salah satunya: tidak perlu repot bawa buku banyak; 1
dosen berpendapat buku elektronik memiliki kelebihan yakni lebih mudah dan
murah; 1 dosen berpendapat buku elektronik memiliki kelebihan yakni paperless;
1 dosen berpendapat buku elektronik tidak memiliki kelebihan karena sama
seperti buku cetak; serta 1 dosen berpendapat buku elektronik tidak memiliki
kelebihan karena sama saja dengan sama cetak, hanya saja lebih praktis dan
banyak saja. Jadi, dapat disimpulkan bahwa rata-rata dosen berpendapat buku
elektronik memiliki kelebihan.
Tabel 4.131 Aspek Afektif Dosen Terhadap Kemenarikan Buku Elektronik
Pertanyaan 18 Apakah buku elektronik menarik? Sebutkan
alasan! Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Ya, tentu menarik.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Menariknya itu karena ada sensasi yang beda. Maksudnya, lebih nyaman dan mudah. Meskipun tidak tahan lama kita gunainnya.
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Menarik karena mudah. Yang penggabungan audio visual tadi sangat menarik.
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Ya, punya daya tarik yang tersendiri, praktis dan sebagainya.
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Karena listening jadi menurut saya menarik.
6 Bapak A, Dosen V Ya, sangat menarik. Fleksibel.
211
Pendidikan Bahasa Inggris
Seperti tadi saya hingga punya banyak tab reader buku elektronik bahkan sering kali membelinya sekalipun mahal.
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Ya, karena berwarna ya.
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Karena praktis dibawa ke mana-mana.
9 Bapak B, Dosen Pendidikan Kimia
V Biasa saja. Tidak menarik, lebih mudah didapatkan saja.
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Tidak berat seperti buku. Kumpulan buku elektronik jadi banyak. Sebagai media.
11 Ibu L, Dosen Manajemen Pendidikan.
V Sama saja seperti buku cetak.
12 Bapak S, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Menarik karena tadi simpel.
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V Menarik, karena teknologi maju.
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Isinya sama saja. Lebih murah, lebih cepat, lebih gampang dicetak dan dijilid
15 Bapak K.D, Dosen Pendidikan Matematika
V Sama saja dengan buku cetak kan.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Sangat menarik untuk mengajar.
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Menghemat waktu kita untuk mencari bahan.
Dari 17 dosen yang diwawancara, 13 dosen mengatakan bahwa buku elektronik
menarik dan 4 dosen mengatakan bahwa buku elektronik tidak menarik. Adapun
penjabarannya adalah sebagai berikut: 1 dosen mengatakan buku elektronik tentu
saja menarik; 1 dosen mengatakan buku elektronik itu menarik karena ada sensasi
beda ketika menggunakan, seperti lebih nyaman dan mudah meski tidak tahan
lama menggunakannya; 1 dosen mengatakan buku elektronik menarik karen
212
mudah dan penggabungan audio visual tadi sangat menarik; 1 dosen mengatakan
buku elektronik menarik karena punya daya tarik tersendiri, praktik dan
sebagainya; 1 dosen mengatakan buku elektronik karena untuk listening jadi
menurut saya menarik; 1 dosen mengatakan buku elektronik sangat menarik
karena fleksibel, hingga akhirnya mengoleksi banyak tab reader buku elektronik;
1 dosen mengatakan buku elektronik menarik karena berwarna; 1 dosen
mengatakan buku elektronik menarik karena praktis dibawa ke mana-mana; 1
dosen mengatakan buku elektronik menarik karena tidak berat seperti buku
sehingga banyak koleksi kumpulan buku elektronik, dan juga menarik sebagai
media; 1 dosen mengatakan buku elektronik menarik karena simpel; 1 dosen
mengatakan buku elektronik menarik karena teknologi maju; 1 dosen mengatakan
buku elektronik menarik karena sangat menarik untuk mengajar; 1 dosen
mengatakan buku elektronik menarik karena menghemat waktu kita untuk
mencari bahan; 1 dosen mengatakan buku elektronik tidak menarik karena merasa
biasa saja, mudah didapat saja; 2 dosen mengatakan buku elektronik tidak
menarik karena merasa sama seperti buku cetak dan 1 dosen mengatakan buku
elektronik tidak menarik karena isinya sama saja namun lebih murah, lebih cepat,
lebih gampang dicetak dan dijilid. Jadi, dapat disimpulkan bahwa banyak dosen
berpendapat buku elektronik menarik.
Tabel 4.132 Aspek Afektif Dosen Terhadap Kekurangan Buku Elektronik
Pertanyaan 19 Jika menggunakan, apakah menurut anda buku elektronik memiliki kekurangan? Sebutkan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Ya, tadi itu radiasi.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Membaca di e-book tidak bisa selama cetak. Kalau pengalaman saya begitu.
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Ya itu, internet karena harus memakai jaringan.
213
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Internet dan fasilitas terbatas, jadi tidak bisa pakai.
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Ya, tentang kesehatan mata dan sebagainya.
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Alat dan ketersediaan energi. Misalnya, tidak ada baterai.
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Kalau menurut saya. Saya susah cari halaman. Karena terlalu besar kan ya..beda dengan buku. Dicari langsung ketemu
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Membutuhkan perangkat untuk membaca.
9 Bapak B, Dosen Pendidikan Kimia
V Tidak tahu. Jarang menggunakan
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Ya, ada yang memiliki password.
11 Ibu L, Dosen Manajemen Pendidikan.
V Harus punya gadget yang canggih.
12 Bapak S, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Kalau ada orang, wifi umum, lola... ketika paket habis ya tidak bisa menggunakan buku elektronik.
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V Badannya pegal, tak senyaman buku biasa.
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Membacanya harus googling dulu. dan tergantung membelinya sumber baru atau lama
15 Bapak K.D, Dosen Pendidikan Matematika
V Sakit mata. Bagusan buku biasa itu.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Sakit mata dan sebagainya.
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Tidak irit biaya, harus pakai pulsa internet dan juga biasanya ngeprint lagi kan biasanya orang malas baca buku elektronik..
214
Dari 17 dosen yang diwawancara, 16 dosen berpendapat buku elektronik
mempunyai kekurangan dan 1 dosen berpendapat buku elektronik mempunyai
kekurangan. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut: 1 dosen berpendapat
buku elektronik mempunyai kekurangan yakni radiasi; 1 dosen berpendapat buku
elektronik mempunyai kekurangan yakni intensitas membaca tidak bisa selama di
cetak; 1 dosen berpendapat buku elektronik mempunyai kekurangan yakni jika
menggunakan harus memakai jaringan; 1 dosen berpendapat buku elektronik
memiliki kekurangan yakni jika internet dan fasilitas terbatas menjadi tidak bisa
dipakai; 1 dosen berpendapat buku elektronik memiliki kekurangan yakni
berhubungan dengan kesehatan mata dan sebagainya; 1 dosen berpendapat buku
elektronik memiliki kekurangan yakni berhubungan dengan alat dan ketersediaan
energi, misal tidak ada baterai; 1 dosen berpendapat buku elektronik memiliki
kekurangan yakni susah mencari halaman sehingga berbeda dengan buku; 1 dosen
berpendapat buku elektronik memiliki kekurangan yakni membutuhkan perangkat
untuk membaca; 1 dosen berpendapat buku elektronik memiliki kekurangan yakni
ada yang memiliki password; 1 dosen berpendapat buku elektronik memiliki
kekurangan yakni harus punya gadget yang canggih; 1 dosen berpendapat buku
elektronik memiliki kekurangan yakni tidak bisa menggunakan buku elektronik
jika pulsa habis atau wifi lambat; 1 dosen berpendapat buku elektronik memiliki
kekurangan yakni badan pegal; 1 dosen berpendapat buku elektronik memiliki
kekurangan yakni membacanya dengan googling terlebih dahulu dan sumbernya
bermacam baru atau lama membelinya; 1 dosen berpendapat buku elektronik
memiliki kekurangan yakni sakit mata dan lebih bagus buku biasa; 1 dosen
berpendapat buku elektronik memiliki kekurangan yakni sakit mata dan
sebagainya; 1 dosen berpendapat buku elektronik memiliki kekurangan yakni
tidak irit biaya, harus pakai pulsa internet serta biasanya ngeprint lagi karena buku
elektronik biasanya orang malas; dan 1 dosen berpendapat tidak tahu
kekurangannya karena jarang menggunakan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
banyak dosen berpendapat bahwa buku elektronik memiliki kekurangan.
215
Tabel 4.133 Aspek Konatif Dosen Mengunakan Buku Elektronik Sebagai Sumber Belajar
Pertanyaan 20 Apakah anda sering menggunakan buku
elektronik sebagai sumber belajar? Jelaskan! Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Ya, sebagai bacaan saja. Seperti buku akhlak.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Ya tadi saya bilang. Sering meski tidak lama. Kalau sebagai sumber belajar lama, saya print out tapi kan go green.
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Ya sering. Ya mendukung dalam mengajar.
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Tapi kalau ada dicetak ya pakai cetak saja.
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Ya, saya selalu mencari yang baru
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Ya, saya menggunakannya sebagai sumber belajar.
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Ya. Karena simpel bisa dapat banyak ya. Dengan mengeluarkan uang, biasanya sudah sepaket.
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Karena lebih efisien dan praktis.
9 Bapak B, Dosen Pendidikan Kimia
V Jarang. Karena kimia sudah banyak bukunya. Tambahan saja
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Sering, untuk bacaan referensi.
11 Ibu L, Dosen Manajemen Pendidikan.
V Ya sering. Saya suka buku elektronik karena spacenya.
12 Bapak S, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Ya sering, untuk referensi.
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V Ya suka. Alasannya tadi referensi.
216
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Ya,sering.
15 Bapak K.D, Dosen Pendidikan Matematika
V Sering, karena sering mendownload.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Ya, sering fisika dasar dan sebagainya.
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Kadang-kadang. Biasanya buku cetak.
Dari 17 dosen yang diwawancara, 15 dosen sering menggunakan buku elektronik
sebagai sumber belajar dan 2 dosen tidak sering menggunakan buku elektronik
sebagai sumber belajar. Adapun penjabarannya sebagai berikut 1 dosen sering
menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar karena sebagai bacaan, 1
dosen sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar karena sering
memakainya meski tidak lama memakai. Biasanya kalau lama, buku elektronik di-
print out, 1 dosen sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar
karena mendukung dalam mengajar; 1 dosen sering menggunakan buku elektronik
sebagai sumber belajar karena sering, namun kalau dicetak pakai cetak; 1 dosen
sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar karena selalu
mencari yang baru; 2 dosen sering saja menggunakan buku elektronik sebagai
sumber belajar; 1 dosen sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber
belajar karena simpel, jika mengeluarkan uang maka mendapatkan sepaket; 1
dosen sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar karena lebih
efisien dan praktis; 3 dosen sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber
belajar karena menggunakannya sebagai referensi juga; 1 dosen sering
menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar karena masalah space-nya;
1 dosen sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar karena
sering mendownload; 1 dosen sering menggunakan buku elektronik sebagai
sumber belajar karena sering menggunakan seperti buku fisika dasar dan
sebagainya; 1 dosen tidak sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber
belajar karena jarang menggunakan, sebagai tambahan saja; dan 1 dosen tidak
217
sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar karena sebagai
biasanya menggunakan cetak. Jadi, dapat disimpulkan banyak dosen yang sering
menggunakan buku elektronik sebagai sumber pembelajaran.
Tabel 4.134 Aspek Konatif Dosen Terhadap Buku Elektronik Sebagai Media Pembelajaran
Langsung
Pertanyaan 21 Apakah anda sering menggunakan buku elektronik sebagai media pembelajaran secara langsung? Jelaskan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Kalau untuk media langsung dalam kelas enggak. Kalau referensi iya. Biasanya PDF saya jadikan power point.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Tidak, eh maaf-maaf, kalau ditampilin sering. Saya sering gunain.Alasannya kalau tidak ditampilkan, siswa merasa kurang afdol.
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Tidak sering kalau langsung. Biasanya saya buat lagi dalam bentuk power point. Kalau langsung e-booknya jarang.
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Kalau di dalam kelas ditampilkan belum pernah. Kalau buat power point saya pernah
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Kalau langsung terkendala di wifi terkadang.
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Sering menggunakan, sering juga merujuk dan sampai gunakan footnote.
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Ya, seperti buku terjemahan. Biasanya saya tampilkan langsung. Judulnya nutrition.
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Untuk membantu dalam pembelajaran.
9 Bapak B, Dosen V Hanya kadang-kadang.
218
Pendidikan Kimia 10 Bapak N.A, Dosen
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Kalau menggunakan langsung jarang. Power point atau media lain, kan dosen media juga.
11 Ibu L, Dosen Manajemen Pendidikan.
V Kalau ada sih kadang-kadang dilihatin langsung. Seringnya lebih ke membuat sendiri.Buku elektronik jadi sumber kutipan.
12 Bapak S, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Tidak sering menggunakan langsung, namun hanya contoh saja.
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V Tidak langsung. Hanya copy-paste ke slide sebagai referensi.
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Kadang-kadang saja. Namun hanya dalam slide. Artinya bahan dulu, kemudian buat sendiri.
15 Bapak K.D, Dosen Pendidikan Matematika
V Sering, namun sebagai tambahan saja.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Ya, namun saya edit dahulu biasanya.
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Tidak pernah, metode biasa saja.
Dari 17 dosen yang diwawancara, 6 dosen sering menggunakan buku elektronik
sebagai media pembelajaran langsung. 11 dosen tidak sering menggunakan buku
elektronik sebagai media pembelajaran langsung. Adapun penjabarannya adalah
sebagai berikut: 1 dosen sering menggunakan buku elektronik sebagai media
pembelajaran langsung karena siswa merasa kurang sah apabila tak ditampilkan
langsung sumbernya; 1 dosen sering menggunakan buku elektronik sebagai media
pembelajaran langsung karena sering menggunakan, merujuk hingga
menggunakan footnote; 1 dosen sering menggunakan buku elektronik sebagai
media pembelajaran langsung karena sering menggunakan seperti buku
terjemahan nutrition, 1 dosen sering menggunakan buku elektronik sebagai media
pembelajaran langsung karena untuk membantu dalam pembelajaran; 1 dosen
sering menggunakan buku elektronik sebagai media pembelajaran langsung
219
namun sebagai tambahan saja; 1 dosen sering menggunakan buku elektronik
sebagai media pembelajaran langsung tetapi diedit dahulu; 1 dosen tidak sering
menggunakan buku elektronik sebagai media pembelajaran langsung karena
menggunakan bahan referensi dari PDF kemudian dijadikan power point; 1 dosen
tidak sering menggunakan buku elektronik karena sering buat lagi dalam bentuk
power point; 1 dosen tidak sering menggunakan buku elektronik sebagai media
pembelajaran langsung karena belum pernah menampilkan langsung sekalipun
pernah membuat powerpoint; 1 dosen tidak sering menggunakan buku elektronik
sebagai media pembelajaran langsung karena terkadang terkendala di wifi; 1
dosen tidak sering menggunakan buku elektronik sebagai media pembelajaran
langsung karena memakainya hanya kadang-kadang; 1 dosen tidak sering
menggunakan buku elektronik sebagai media pembelajaran langsung karena kalau
sebagai media langsung jarang, biasa menggunakan power point atau media lain
dan sebagai dosen media pembelajaran juga; 1 dosen tidak sering menggunakan
buku elektronik sebagai media pembelajaran langsung karena hanya kadang
memperlihatkan e-book langsung, seringnya membuat sendiri dengan e-book jadi
sumber kutipan; 1 dosen tidak sering menggunakan buku elektronik sebagai
media pembelajaran langsung karena tidak sering menggunakan langsung dan
hanya contoh saja; 2 dosen tidak sering menggunakan buku elektronik sebagai
media pembelajaran langsung karena hanya copy-paste ke slide sebagai referensi;
dan 1 dosen tidak sering menggunakan buku elektronik sebagai media
pembelajaran langsung karena masih menggunakan metode biasa. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa banyak dosen yang tidak sering menggunakan buku
elektronik sebagai media pembelajaran langsung, karena biasanya membuat
kembali dalam power point.
220
Tabel 4.135 Aspek Konatif Perekomendasian Buku Elektronik Sebagai Sumber Belajar Di
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Pertanyaan 22 Apakah anda sering direkomendasikan menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar?
Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Pernah diseminarkan tentang perkuliahan dengan electronic learning.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Tidak, demokratis saja kan fakultas.
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Ya, tapi sepertinya belum gencar. Tapi dikasih tahu link lewat whatsapp jurnal dan buku elektronik.
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Tidak ada rekomendasi kalau saya. Saya tidak pernah merasa.
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Hanya pernah saja direkomendasikan menggunakan buku elektronik. Perpustakaan itu ya pernah tapi tidak terlalu menganjurkan sekali.
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Ya, oleh tarbiyah yakni buku panduan.
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Perpustakaan, disuruh untuk pilihan sih. Saya kadang sering dapat email dari perpustakaan
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Tadi sudah disebutkan direkomendasikan oleh perpustakaan.
9 Bapak B, Dosen Pendidikan Kimia
V Ya, tapi kalau disuruh gunakan buku elektronik saja tidak pernah.
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Sudah direkomendasi dari perpustakaan. Ada sosialisasinya.sudah ada sosialisasinya
11 Ibu L, Dosen Manajemen
V Ya sering tetapi fokus di tarbiyah lebih ke jurnal ilmiah.
221
Pendidikan. 12 Bapak S, Dosen
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Rekomendasi itu sesungguhnya bukan hanya dari fakultas atau universitas ini ya. Sesungguhnya seluruh perguruan tinggi sudah mencoba
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V Direkomendasi, tapi banyak mahasiswa jarang baca.
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Ya, sering dikasih tahu dari perpustakaan dan fakultas. Mahasiswa juga sering dikasih tahu.
15 Bapak K.D, Dosen Pendidikan Matematika
V Jarang sih ya. Di perpustakaan mungkin.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Tidak sering, biasa saja. Fleksibel.
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Ya, tapi kan respons orang beda-beda sehingga penggunaannya juga bergantung respons.
Dari 17 dosen yang diwawancara, 12 dosen mengatakan sering direkomendasi
buku elektronik sebagai sumber belajar oleh fakultas dan 5 dosen berkata tidak
sering. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut: 1 dosen mengatakan sering
direkomendasi buku elektronik sebagai sumber belajar oleh Fakultas karena
pernah ada seminar tentang electronic learning; 1 dosen mengatakan sering
direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar karena diberi tahu link
lewat whatsapp; 1 dosen mengatakan sering direkomendasikan buku elektronik
sebagai sumber belajar melalui buku panduan; 1 dosen mengatakan sering
direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar di perpustakaan karena
sering dapat email dari perpustakaan; 1 dosen sering direkomendasikan buku
elektronik sebagai sumber belajar oleh perpustakaan; 1 dosen mengatakan sering
direkomendasikan menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar, tetapi
tidak pernah direkomendasikan hanya gunakan buku elektronik; 1 dosen
mengatakan sering direkomendasikan menggunakan buku elektronik sebagai
222
sumber belajar dari sosialisasi perpustakaan; 1 dosen mengatakan sering
direkomendasikan menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar,
meskipun perpustakaan fakultas kenyataannya lebih ke jurnal; 1 dosen
mengatakan sering direkomendasikan menggunakan buku elektronik sebagai
sumber belajar oleh fakultas dan bukan hanya dari fakultas atau UIN saja, tapi
seluruh perguruan tinggi sudah merekomendasikan; 1 dosen mengatakan sering
direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar tetapi mahasiswa
jarang baca; 1 dosen sering diberi tahu dari perpustakaan dan fakultas.
Mahasiswa pun sering diberi tahu; 1 dosen mengatakan direkomendasikan buku
elektronik sebagai sumber belajar, tapi menurutnya respons orang beda-beda
sehingga penggunaannya juga bergantung respons.1 dosen mengatakan tidak
sering direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar oleh fakultas
karena jarang. Adapun rekomendasi perpustakaan pun masih meraba; 1 dosen
mengatakan tidak direkomendasikan buku elektronik sebagai belajar karena
menurutnya fakultas demokratis saja; 1 dosen mengatakan tidak pernah merasa
direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar; 1 dosen mengatakan
hanya pernah saja direkomendasikan menggunakan buku elektronik. Perpustakaan
itu ya pernah tapi tidak terlalu menganjurkan sekali; 1 dosen mengatakan tidak
begitu sering direkomendasi, fleksibel. Jadi, dapat disimpulkan bahwa banyak
dosen sering direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar.
Tabel 4.136 Aspek Konatif Dosen Merekomendasikan Buku Elektronik Sebagai Sumber
Belajar
Pertanyaan 23 Apakah anda sering merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar? Jelaskan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Ya, tentu, tapi selektif saja.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Ya, sering. Untuk pegangan tentu. Alhamdulillah mereka menggunakan. Ada yang print
223
out ada yang baca langsung. 3 Bapak A.R, Dosen
Bahasa Arab. V Secara umum saya
menganjurkan karena mendukung pembelajaran.
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Tidak juga, mahasiswa sudah tahu tentang komputer dan internet.
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Tidak sering, menurut saya mereka di luar kelas bisa bebas mencari di mana saja.
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Karena di luar sana, ilmu sangat luar biasa
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Ya, ke mahasiswa dan kadang ke teman dosen juga. Karena lebih bermanfaat dan lebih murah.
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Ya, agar cepat menyelesaikan tugas yang diberi.
9 Bapak B, Dosen Pendidikan Kimia
V Buku mahal, kalau buku elektronik lebih murah.
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Sering kalau sekarang karena perkembangan ya.
11 Ibu L, Dosen Manajemen Pendidikan.
V Sering menyarankan saja. Di perpustakaan ada buku elektronik.
12 Bapak S, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Kalau itu saya lebih banyak memerintahkan kepada mahasiswa.
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V Saya merekomendasikan ke mahasiswa bahkan bukunya saya bagi.
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Ya sering sebagai sumber kepada mahasiswa karena ada di perpustakaan juga.
15 Bapak K.D, Dosen Pendidikan Matematika
V Rekomendasikan. Karena kan banyak isu baru. Namun, lebih merekomendasikannya isu di jurnal, karena menurut saya kebaruan itu di jurnal bukan buku.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Ya sering karena banyak juga diluar sana.
17 Bapak A.N, Dosen V Tidak sering. Biasanya tema
224
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
tertentu saja.
Dari 17 dosen yang diwawancara, 14 dosen sering merekomendasikan buku
elektronik sebagai sumber belajar dan 3 dosen tidak sering merekomendasikan
buku elektronik sebagai sumber belajar. Adapun penjabarannya adalah sebagai
berikut: 1 dosen sering merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber
belajar namun selektif saja; 1 dosen sering merekomendasikan buku elektronik
sebagai sumber belajar sehingga mahasiswa menggunakan dengan print out atau
baca langsung; 1 dosen sering merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber
belajar karena mendukung pembelajaran; 1 dosen sering merekomendasikan buku
elektronik sebagai sumber belajar karena ilmu di luar sangat luar biasa; 1 dosen
sering merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar karena buku
elektronik lebih bermanfaat dan murah; 1 dosen sering merekomendasikan buku
elektronik sebagai sumber belajar agar cepat menyelesaikan tugas yang diberi; 1
dosen sering merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar karena
buku cetak lebih mahal dan buku elektronik murah; 1 dosen sering
merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar karena sesuai
perkembangan zaman; 1 dosen sering merekomendasikan buku elektronik sebagai
sumber belajar karena ada buku elektronik di perpustakaan; 1 dosen sering
merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar dengan cara
memerintahkan kepada mahasiswa; 1 dosen sering merekomendasikan buku
elektronik sebagai sumber belajar dengan cara membagikan buku elektronik
kepada mahasiswa; 1 dosen mengatakan sering merekomendasikan buku
elektronik sebagai sumber belajar kepada mahasiswa karena ada di perpustakaan
juga; 1 dosen mengatakan sering merekomendasikan buku elektronik sebagai
sumber belajar karena banyak isu baru. Sekalipun lebih merekomendasikan isu di
jurnal, karena kebaruan itu di jurnal bukan buku; 1 dosen mengatakan sering
merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar karena merasa banyak
di luar sana sumber belajar; 1 dosen mengatakan tidak sering merekomendasikan
buku elektronik sebagai sumber belajar karena merasa mahasiswa sudah tahu
225
tentang komputer dan internet; 1 dosen mengatakan tidak sering
merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar karena merasa bebas
mencari di mana saja di luar kelas; 1 dosen tidak sering merekomendasikan buku
elektronik sebagai sumber belajar karena biasanya merekomendasikan tema
tertentu saja. Jadi, dapat disimpulkan bahwa banyak dosen merekomendasikan
buku elektronik sebagai sumber belajar.
Tabel 4.137 Aspek Konatif Perekomendasian Buku Elektronik Sebagai Media Pembelajaran
Di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Pertanyaan 24 Apakah anda sering direkomendasikan buku elektronik sebagai bahan membuat media pembelajaran? Jelaskan!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Tidak. Seperti pernah disuruh selektif saja oleh dekan.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Demokratis saja, arahnya ke depan. Di minta untuk update saja
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Ada rekomendasi.
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Tidak pernah. Saya tidak merasa pernah.
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Hanya pernah saja
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V 3 tahun lalu di perpustakaan.
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Belum. Hanya sebagai referensi ya.
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Ya, dengan perpustakaan.
9 Bapak B, Dosen Pendidikan Kimia
V Pernah saja.
10 Bapak N.A, Dosen V Kalau ke mahasiswa kurang,
226
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
tapi kalau ke jurusan sudah sering bahkan dosen disuruh memiliki blog, web. Itu wajib.
11 Ibu L, Dosen Manajemen Pendidikan.
V Ya, tapi lebih ke jurnal dan digunakan dalam sumber dan media.
12 Bapak S, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Ya, disarankan.tapi dari universitas ada anjuran untuk mengisi blog.
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V Kalau fakultas sering.
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Ya sering untuk sumber kemudian secara kreatif dijadikan slide.
15 Bapak K.D, Dosen Pendidikan Matematika
V Jarang sih kalau saya lihat. Belum banyak buku yang direkomendasikan dan belum tentu dibutuhkan juga yang direkomendasikan juga.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Ya, tentu, sudah dipakai sebagai media.
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Sering direkomendasikan bahkan rektorat juga, tapi bergantung dosen masing-masing
Dari 17 dosen yang diwawancara, 10 dosen sering direkomendasikan buku
elektronik sebagai media pembelajaran dan 7 dosen tidak sering
direkomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran. Adapun
penjabarannya adalah sebagai berikut: 1 dosen mengatakan sering
direkomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran; 1 dosen
mengatakan sering direkomendasikan buku elektronik sebagai media
pembelajaran 3 tahun lalu di perpustakaan; 1 dosen mengatakan sering
direkomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran oleh
perpustakaan; 1 dosen mengatakan sering direkomendasikan buku elektronik
sebagai media pembelajaran seperti ke jurusan, dosen diwajibkan memiliki blog,
web. Meskipun rekomendasi dari fakultas ke mahasiswa jika dilihat masih
kurang; 1 dosen mengatakan sering direkomendasikan buku elektronik sebagai
227
media pembelajaran sekalipun lebih ke jurnal dan digunakan dalam sumber dan
media; 1 dosen sering direkomendasikan buku elektronik sebagai media
pembelajaran, contohnya pemberian anjuran untuk mengisi blog; 1 dosen sering
direkomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran oleh fakultas; 1
dosen sering direkomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran dan
biasanya digunakan sebagai sumber untuk slide; 1 dosen sering direkomendasikan
buku elektronik sebagai media pembelajaran dan sudah banyak dipakai juga
sebagai media di pembelajaran; 1 dosen sering direkomendasikan buku elektronik
sebagai media pembelajaran bahkan hingga rektorat merekomendasikan, tetapi
penggunaannya sesuai dengan masing-masing dosen; 1 dosen tidak sering
direkomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran karena sepertinya
dekan menyuruh untuk selektif saja; 1 dosen tidak sering direkomendasikan buku
elektronik sebagai sumber belajar karena demokratis saja dan diminta untuk
update saja; 1 dosen tidak sering direkomendasikan buku elektronik sebagai
sumber belajar karena merasa tidak pernah direkomendasi; 2 dosen tidak sering
direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar karena merasa hanya
pernah saja; 1 dosen tidak sering direkomendasikan buku elektronik sebagai
sumber belajar karena hanya direkomendasikan sebagai referensi; serta 1 dosen
tidak sering direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar karena
merasa memang jarang ada rekomendasi dan buku masih sedikit. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa banyak dosen direkomendasikan buku elektronik sebagai
media pembelajaran.
Tabel 4.139 Aspek Konatif Dosen Merekomendasikan Buku Elektronik Sebagai Media
Pembelajaran
Pertanyaan 25 Apakah anda sering merekomendasikan buku elektronik sebagai bahan media pembelajaran? Jelaskan!
Responden Ya Tidak Alasan
228
1. Bapak K, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Selektif saja. Harus kreatif.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Ya tentu seperti buku kurikulum atau buku yang update.
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Ya, tapi lebih sering menganjurkan buat lagi.
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Pinter-pinternya saja mahasiswa itu. Biasanya mahasiswa yang kreatif yang seperti itu.
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Kalau merekomendasikan saya iya tentunya untuk mengasah listening mereka.
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Ya, karena di luar sana ilmu itu luar biasa. Banyak resume, abstrak dan lainnya.
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Karena saya lebih sering manual karena tak semua sesuai.
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Ya, karena buku elektronik menarik.
9 Bapak B, Dosen Pendidikan Kimia
V Ya, buku elektronik lebih mudah dijangkau.
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Sering, saya sering menyuruh siswa membuat media dan mengupload.
11 Ibu L, Dosen Manajemen Pendidikan.
V Kalau ada sering saya rekomendasikan.
12 Bapak S, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Ya, untuk pengalaman baru kepada mahasiswa, dan untuk perbandingan.
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V Kalau ke siswa langsung saya tunjukkan BSE itu.
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Ya, sebagai sumber, dan jadikan slide.
15 Bapak K.D, Dosen Pendidikan Matematika
V Ya, sebagai sumber, dari jurnal kemudian jadikan media.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Tidak, biasa saja. Ya, kadang kalau dibutuhkan.
229
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Tidak, mungkin dosen media iya.
Dari 17 dosen yang diwawancara, 12 dosen mengatakan sering
merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran dan 5 dosen
mengatakan tidak sering merekomendasikan buku elektronik sebagai media
pembelajaran. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut: 1 dosen mengatakan
sering merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran seperti
buku kurikulum atau buku yang update; 1 dosen mengatakan sering
merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran, namun lebih
menganjurkan membuat lagi; 1 dosen sering merekomendasikan buku elektronik
sebagai media pembelajaran untuk mengasah listening; 1 dosen sering
merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran karena ilmu di
luar sangat luar biasa, ada resume dan lainnya; 1 dosen sering merekomendasikan
buku elektronik sebagai media pembelajaran karena buku elektronik menarik; 1
dosen sering merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran
karena lebih mudah dijangkau; 1 dosen sering merekomendasikan buku
elektronik sebagai media pembelajaran karena sering memerintahkan siswa
membuat media dan mengupload; 1 dosen sering merekomendasikan buku
elektronik sebagai media pembelajaran karena kalau ada sering
merekomendasikan; 1 dosen sering merekomendasikan buku elektronik sebagai
media pembelajaran untuk pengalaman baru mahasiswa dan untuk perbandingan;
1 dosen sering merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran
karena kalau ke siswa sering juga merekomendasikan Buku Sekolah Elektronik
(BSE); 1 dosen sering merekomendasikan buku elektronik sebagai media
pembelajaran karena sering memerintahkan menjadi bahan dan membuat slide; 1
dosen sering merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran
karena merekomendasikan dari jurnal kemudian dijadikan media; 1 dosen tidak
sering merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran karena
selektif saja dan harus kreatif; 1 dosen tidak sering merekomendasikan buku
230
elektronik sebagai media pembelajaran karena menyerahkan saja kepada
kepandaian mahasiswa; 1 dosen tidak sering merekomendasikan buku elektronik
sebagai media pembelajaran karena lebih sering manual saja; 1 dosen tidak sering
merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran karena kalau
dibutuhkan saja; dan 1 dosen tidak sering merekomendasikan buku elektronik
sebagai media pembelajaran karena berpendapat hanya dosen tertentu saja yang
sering biasanya seperti dosen media pembelajaran. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
banyak dosen sering merekomendasikan buku elektronik sebagai media
pembelajaran namun kebanyakan membuat sendiri berupa slide.
Tabel 4.140
Kognitif Dosen Terhadap Persepsi Masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Pertanyaan 26
Apakah anda mengetahui persepsi masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam menggunakan buku elektronik? Sebutkan pandangan anda!
Responden Ya Tidak Alasan 1. Bapak K, Dosen
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Ya banyak juga ya yang menggunakan.
2 Bapak T, Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
V Ya, mereka juga cenderung menggunakan buku elektronik.
3 Bapak A.R, Dosen Bahasa Arab.
V Cukup banyak juga ya yang menggunakan.
4 Bapak S, Dosen Bahasa Arab
V Guru-guru dan pendidik sudah mulai menggunakan. Kalau itu enggak tahu ya. Tapi kalau di tarbiyah hanya mahasiswa kreatif ya.
5 Ibu N, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Mereka banyak belajar dari luar, saya pun merekomendasikan itu jika ada sumbernya.
6 Bapak A, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris
V Seperti cukup banyak yang menggunakan ya. Karena sekarang banyak. Namun tergantung orang juga.
231
7 Ibu Y, Dosen Pendidikan Biologi
V Kalau dari fakultas kita memang lebih banyak cetak ya. Tapi kalau e-journal dan buku elektronik banyak. Kalau di jurusan saling sharing, karena setiap kita itu kan beda kebutuhannya.
8 Bapak A.M, Dosen Pendidikan Agama Islam
V Ya, saya tahu sedikit karena sudah banyak yang menggunakan.
9 Bapak B, Dosen Pendidikan Kimia
V Sudah banyak yang menggunakan, sudah diterapkan dalam sumber.
10 Bapak N.A, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
V Dari tingkat pendidikan juga ya. Kalau di wilayah Jakarta, Bandung sudah bagus. Kalau disini sudah banyak digunakan.
11 Ibu L, Dosen Manajemen Pendidikan.
V Kalau di perpustakaan tarbiyah sebenernya belum melanggan, masih di Perpustakaan Umum. Namun lumayan banyak ya yang mencari.
12 Bapak S, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Ya, kalau menurut saya.jarang ya, setiap orang kalau mau mengakses itu bagus ya.
13 Bapak M, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
V Anak-anak masih kurang membaca ya padahal direkomendasikan.
14 Bapak H, Dosen Manajemen Pendidikan
V Kalau saya melihat dari sisi penggunaan, belum maksimal penggunaanya di kalangan mahasiswa, padahal sudah direkomendasikan.
15 Bapak K.D, Dosen Pendidikan Matematika
V Tidak begitu berkembang ya kalau penggunaannya, karena jarang direkomendasikan ya. Dan saya belum tahu sebenarnya dibutuhkan setiap prodi tidak, kan kebutuhannya berbeda.
16 Bapak N.T, Dosen Pendidikan Fisika
V Sudah cukup digunakan dan sudah tersedia juga.
17 Bapak A.N, Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
V Dosen saja tahunya, sudah banyak yang menggunakan tapi tergantung orang lagi.
232
Dari 17 dosen yang diwawancara, semua mengetahui persepsi masyarakat
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam
menggunakan buku elektronik. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut: 3
dosen mengetahui persepsi masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yakni dalam sisi penggunaan, buku elektronik
sudah banyak yang menggunakan; 1 dosen mengetahui persepsi masyarakat
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yakni
dalam sisi penggunaan, masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
cenderung menggunakan buku elektronik; 1 dosen mengetahui persepsi
masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yakni dalam sisi penggunaan, guru-guru dan pendidik sudah mulai
menggunakan begitupula mahasiswa kreatif; 1 dosen mengetahui persepsi
masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yakni sudah banyak yang belajar dari luar; 1 dosen mengetahui persepsi
masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yakni dalam hal penggunaan buku elektronik, sudah banyak yang
menggunakan namun kembali ke masing-masing orang; 1 dosen mengetahui
persepsi masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yakni dalam hal ketersediaan dari fakultas memang lebih
banyak cetak, sekalipun e-journal dan buku elektronik banyak, karena setiap
orang beda kebutuhannya; 1 dosen mengetahui persepsi masyarakat Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yakni dalam sisi
penggunaan, sudah banyak yang menggunakan dan diterapkan dalam sumber; 1
dosen mengetahui mengetahui persepsi masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yakni dalam sisi pengetahuan terhadap
buku elektronik. Pengetahuan itu tergantung tingkat pendidikan. Kalau di wilayah
Jakarta, Bandung sudah bagus, termasuk di Fakultas sudah banyak digunakan; 1
dosen mengetahui persepsi masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yakni dalam hal ketersediaan. Menurut beliau di
perpustakaan tarbiyah sebenarnya belum melanggan, masih mengandalkan
233
sumber di perpustakaan umum sekalipun sudah banyak yang mulai mencari; 1
dosen mengetahui persepsi masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yakni dalam hal penggunaan, masih jarang
penggunaannya; 1 dosen mengetahui persepsi masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yakni dalam hal penggunaan
mahasiswa, mahasiswa kurang membaca padahal direkomendasikan; 1 dosen
mengetahui persepsi masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yakni dalam hal penggunaan, masih belum maksimal
penggunaannya di kalangan mahasiswa padahal sudah direkomendasikan; 1 dosen
mengetahui persepsi masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yakni penggunaan buku elektronik tidak begitu
berkembang karena jarang direkomendasikan; 1 dosen mengetahui persepsi
masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yakni dalam hal ketersediaan. Menurut pandangan, buku elektronik sudah
cukup digunakan dan tersedia juga; 1 dosen mengetahui persepsi masyarakat
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yakni
dalam hal pengetahuan. Menurut beliau pengetahuan dosen terhadap buku
elektronik sudah cukup, namun penggunaannya bergantung kepada masing-
masing dosen. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua dosen mengetahui persepsi
masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Persepsinya pun beragam, yakni dalam hal ketersediaan dan penggunaan.
b. Hasil Observasi Dosen
Peneliti melakukan observasi terpusat dan terseleksi ke dosen (terlampir
pada lampiran XI). Dalam observasi terpusat, peneliti menemukan bahwa banyak
dosen yang menggunakan perangkat keras untuk mendownload sesuatu atau
mengerjakan sesuatu. Sedangkan dalam observasi terseleksi, peneliti menemukan
hal bahwa semua dosen mengetahui buku elektronik. Adapun perincian observasi
terseleksi adalah sebagai berikut (terlihat dari tabel): aspek kognitif dosen
terhadap buku elektronik mengarah ke arah yang sangat positif. Hal ini terlihat
234
dari dosen yang mengetahui tentang buku elektronik seperti pemaknaan buku
elektronik, perangkat keras, jenis, tema, perlindungan hukum, tempat
mendapatkan buku elektronik, dan pengetahuan tentang persepsi.
Dalam sisi afektif, dosen yang menganggap buku elektronik menarik
berjumlah lebih banyak dibandingkan yang menganggap buku elektronik tidak
menarik. Meskipun begitu, dosen juga menganggap buku elektronik memiliki
kelebihan dan kekurangan.
Dalam sisi penggunaan, dosen memperlihatkan kepositifan di beberapa
sisi, yakni menggunakan perangkat keras ketika menggunakan, menggunakan
salah satu tema buku elektronik, mendownload sendiri, menggunakan salah satu
jenis buku elektronik, menggunakan buku elektronik sebagai referensi,
menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar, direkomendasikan buku
elektronik sebagai sumber belajar, merekomendasikan buku elektronik sebagai
sumber belajar, direkomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran
dan merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran. (cukup
banyak dosen yang merekomendasikan membuat lagi dalam bentuk slide).
Jadi dapat disimpulkan aspek kognitif dosen mengarah ke arah yang
sangat positif, aspek afektif, dosen yang menganggap hampir seimbang
kelemahan dan kekurangan. Sedangkan dalam aspek konatif, perilaku dosen
mengarah ke positif hanya dibeberapa sisi seperti menggunakan perangkat keras
ketika menggunakan, menggunakan salah satu tema buku elektronik,
mendownload sendiri, menggunakan salah satu jenis buku elektronik,
menggunakan buku elektronik sebagai referensi, menggunakan buku elektronik
sebagai sumber belajar, direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar,
merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar, direkomendasikan
buku elektronik sebagai media pembelajaran dan merekomendasikan buku
elektronik sebagai media pembelajaran (cukup banyak dosen yang
merekomendasikan membuat lagi dalam bentuk slide)
235
B. Pembahasan Penelitian
Dari hasil yang di dapat dari angket, terlihat bahwa penilaian mahasiswa bersifat positif, dari hasil rekaptulasi data penelitan angket yang merincikan bahwa pengetahuan mahasiswa terhadap buku elektronik bernilai 75,87%, sisi afektif mahasiswa terhadap buku elektronik bernilai 72,34%, serta sisi konatif mahasiswa adalah 68,74%.
Begitupun dalam hasil wawancara dan observasi, penilaian mahasiswa
pun bersifat positif dalam hal kognitif, afektif dan konatif, meskipun ternyata hanya dibeberapa sisi. (Lihat tabel 4.141). jadi dapat disimpulkan bahwa mahasiswa memiliki penilaian positif .
Begitupun dengan data tambahan wawancara dan observasi pada dosen, ,
penilaian dosen pun bersifat positif dalam hal kognitif, afektif dan konatif, meskipun ternyata hanya dibeberapa sisi. (Lihat tabel 4.142).
Jadi dapat disimpulkan bahwa penilaian dosen dan mahasiswa terhadap
buku elektronik bernilai positif, sekalipun hanya di beberapa sisi. (Lihat Tabel 4.141 dan 4.142)
1. Hasil analisa menggunakan triangulasi data mahasiswa
Tabel 4.141
Triangulasi Data Mahasiswa
Kategori
Butir instrumen/ kategori
Data kuantitatif
(%)
Data kualitatif
Kesimpulan
1.
Pengetahuan terhadap buku elektronik.
75,87%
Banyak mahasiswa yang mengetahui buku elektronik dan segala hal yang berkaitan dengan buku elektronik. Hal ini terlihat dari mahasiswa yang mengetahui tentang buku elektronik yakni pemaknaan buku elektronik, perangkat keras, jenis, tema,
Banyak mahasiswa yang mengetahui buku elektronik dan segala hal yang terkait buku elektronik. Hal ini dibuktikan dengan data kuantitatif yang menunjukkan 75,87% pengetahuan
236
perlindungan hukum buku elektronik, tempat mendapatkan buku elektronik, dan pengetahuan tentang persepsi. Meskipun begitu, dalam segi pengetahuan, masih ada mahasiswa yang tidak mengetahui buku elektronik..
mahasiswa. Dari wawancara pun terbukti banyak mahasiswa yang tahu tentang buku elektronik yakni pemaknaan buku elektronik, perangkat keras, jenis, tema, perlindungan hukum buku elektronik, tempat mendapatkan buku elektronik, dan pengetahuan tentang persepsi. Meskipun begitu, dalam segi pengetahuan, masih ada mahasiswa yang tidak mengetahui buku elektronik.
2.
Sisi afektif terhadap buku elektronik.
72,34%
Dalam sisi afektif, mahasiswa yang menganggap buku elektronik menarik berjumlah lebih banyak dibandingkan yang menganggap buku elektronik tidak menarik.
Meskipun begitu, mahasiswa juga menganggap buku elektronik memiliki kelebihan dan kekurangan berjumlah seimbang.
Dari data kuantitatif, banyak mahasiswa yang menyukai buku elektronik (72,34%). Dari hasil wawancara dan observasi, masih ada mahasiswa yang mengungkapkan buku elektronik tidak menarik, yakni: : buku elektronik hanya satu yang dibahas, masih menarik buku cetak serta masih nyaman buku
237
cetak.
3.
Sisi konatif terhadap buku elektronik.
68,74%
Cukup banyak mahasiswa yang sering menggunakan buku elektronik. Meskipun begitu, mahasiswa memperlihatkan kepositifan hanya di beberapa sisi, yakni menggunakan perangkat keras ketika menggunakan, menggunakan salah satu tema buku elektronik, mendownload sendiri, menggunakan salah satu jenis buku elektronik, menggunakan buku elektronik sebagai referensi, menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar, direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar, merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar, direkomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran dan merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran.
Cukup banyak mahasiswa yang sering menggunakan buku elektronik (68,74%). Dari hasil wawancara, mahasiswa banyak yang menggunakan sebagai referensi dan sumber.
238
Pembahasan Tabel 4.141:
Peneliti melakukan penyebaran angket dan diketahui bahwa dari hasil
rekaptulasi data penelitan angket yang merincikan bahwa pengetahuan
mahasiswa terhadap buku elektronik bernilai 75,87%, sisi afektif mahasiswa
terhadap buku elektronik bernilai . 72,34%, serta sisi konatif mahasiswa adalah
68,74%. .
Tak hanya itu, sebagai data tambahan, peneliti melakukan observasi
terseleksi (observasi dengan wawancara) ke mahasiswa, terlihat bahwa kognitif
mahasiswa terhadap buku elektronik bersifat positif. Hal ini terlihat dari
mahasiswa yang mengetahui tentang buku elektronik terhadap pemaknaan
buku elektronik, perangkat keras, jenis, tema, perlindungan hukum, tempat
mendapatkan buku elektronik, dan pengetahuan tentang persepsi.
Dalam hal kelebihan, kelemahan dan kemenarikan buku elektronik,
mahasiswa yang menganggap buku uelektronik memiliki kelebihan dan
kekurangan, berjumlah seimbang . Meskipun buku elektronik dalam segi
kemenarikan ada yang menganggap buku elektronik masih kurang menarik
dibandingkan cerak. Mahasiswa yang menganggap buku elektronik tidak
menarik mengemukakan alasan mengapa buku elektronik tidak menarik,
yakni: : buku elektronik hanya satu yang dibahas, masih menarik buku cetak
serta masih nyaman buku cetak.
Dalam sisi penggunaan, mahasiswa memperlihatkan kepositifan hanya
di beberapa sisi, yakni menggunakan perangkat keras ketika menggunakan,
menggunakan salah satu tema buku elektronik, mendownload sendiri,
menggunakan salah satu jenis buku elektronik, menggunakan buku elektronik
sebagai referensi, menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar,
direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar, merekomendasikan
buku elektronik sebagai sumber belajar, direkomendasikan buku elektronik
sebagai media pembelajaran dan merekomendasikan buku elektronik sebagai
media pembelajaran. Dalam hal penggunaan sebagai media pembelajaran
239
langsung, mahasiswa tidak sering menggunakan karena ribet, tidak suka buku
elektronik, merasa tidak pernah memakai sebagai media, jarang menggunakan
sebagai media, lebih pakai buku, lebih suka teks biasa, dan banyak juga yang
memakai sebagai referensi saja dengan membuat lagi dalam power point serta
blog.
Jadi dapat disimpulkan terdapat kesinkronan antara angket dan
wawancara, yakni bernilai positif dengan rincian: aspek kognitif mahasiswa
mengarah ke arah yang positif, aspek afektif hampir seimbang kelemahan dan
kekurangan. Sedangkan dalam aspek konatif, perilaku mahasiswa mengarah ke
positif hanya dibeberapa sisi seperti menggunakan perangkat keras ketika
menggunakan, menggunakan salah satu tema buku elektronik, mendownload
sendiri, menggunakan salah satu jenis buku elektronik, menggunakan buku
elektronik sebagai referensi, menggunakan buku elektronik sebagai sumber
belajar, direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar,
merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar, direkomendasikan
buku elektronik sebagai media pembelajaran dan merekomendasikan buku
elektronik sebagai media pembelajaran.
2. Hasil analisis menggunakan analisa triangulasi sumber
Tabel 4.142
Triangulasi Sumber
No Responden Sisi Kognitif Sisi Afektif Sisi Psikomotor
1. Mahasiswa Positif. Mahasiswa mempunyai pengetahuan tentang mengetahui tentang buku elektronik terhadap pemaknaan buku elektronik, perangkat keras,
Banyak yang mengaggap buku elektronik menarik namun penilaian antara sisi kelebihan dan kekurangan seimbang. Dalam
Positif. Dalam sisi penggunaan, mahasiswa memperlihatkan kepositifan sekalipun hanya di beberapa sisi, yakni menggunakan
240
jenis, tema, perlindungan hukum, tempat mendapatkan buku elektronik, dan pengetahuan tentang persepsi. Namun masih ada yang tidak mengetahui buku elektronik.
hal kelebihan, kelemahan dan kemenarikan buku elektronik, mahasiswa yang menganggap buku elektronik memiliki kelebihan dan kekurangan, berjumlah seimbang.
perangkat keras ketika menggunakan, menggunakan salah satu tema buku elektronik, mendownload sendiri, menggunakan salah satu jenis buku elektronik, menggunakan buku elektronik sebagai referensi, menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar, direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar, merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar, direkomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran dan merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran. Dalam hal penggunaan sebagai media pembelajaran langsung, mahasiswa tidak sering menggunakan karena ribet, tidak suka buku elektronik, merasa tidak pernah memakai sebagai media, jarang menggunakan sebagai media, lebih pakai buku, lebih
241
suka teks biasa, dan banyak juga yang memakai sebagai referensi saja dengan membuat lagi dalam power point serta blog.
2. Dosen Sangat Positif. Dosen mempunyai pengetahuan tentang mengetahui tentang buku elektronik terhadap pemaknaan buku elektronik, perangkat keras, jenis, tema, perlindungan hukum, tempat mendapatkan buku elektronik, dan pengetahuan tentang persepsi.
Banyak yang menganggap buku elektronik menarik, sekalipun penilaian kekurangan dan kelebihan relatif seimbang.
Dalam sisi afektif, dosen yang menganggap buku elektronik menarik berjumlah lebih banyak dibandingkan yang menganggap buku elektronik tidak menarik.
Meskipun begitu, dosen juga menganggap buku elektronik memiliki kelebihan dan kekurangan berjumlah relatif seimbang.
Positif. Dalam sisi penggunaan, dosen memperlihatkan kepositifan di beberapa sisi, yakni menggunakan perangkat keras ketika menggunakan, menggunakan salah satu tema buku elektronik, mendownload sendiri, menggunakan salah satu jenis buku elektronik, menggunakan buku elektronik sebagai referensi, menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar, direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar, merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar, direkomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran dan merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran. (cukup
242
banyak dosen yang merekomendasikan membuat lagi dalam bentuk slide).
Pembahasan Tabel 4.142:
a) Pengetahuan dosen dan mahasiswa terhadap ebook
Terdapat sinkronasi antara pengetahuan dosen dan mahasiswa
terhadap buku elektronik. Pada hasil wawancara mahasiswa dan dosen,
banyak yang mengetahui buku elektronik. Hal ini terlihat dari mahasiswa dan
dosen yang mengetahui tentang buku elektronik terhadap pemaknaan buku
elektronik, perangkat keras, jenis, tema, perlindungan hukum, tempat
mendapatkan buku elektronik, dan pengetahuan tentang persepsi. Meskipun
begitu, dalam segi pengetahuan, masih ada mahasiswa yang tidak mengetahui
buku elektronik. Jadi dapat disimpulkan bahwa banyak dosen dan mahasiswa
memiliki pengetahuan terhadap buku elektronik. Namun, pada sisi
pengetahuan mahasiswa, masih ada yang tidak mengetahui buku elektronik.
b) Sisi afektif dosen dan mahasiswa terhadap buku elektronik
Dalam sisi afektif, dosen dan mahasiswa yang menganggap buku
elektronik menarik berjumlah lebih banyak dibandingkan yang menganggap
buku elektronik tidak menarik. Meskipun begitu, mahasiswa juga
menganggap buku elektronik memiliki kelebihan dan kekurangan berjumlah
relatif seimbang.
c) Sisi konatif dosen dan mahasiswa terhadap buku elektronik
Dalam sisi penggunaan, mahasiswa dan dosen memperlihatkan
kepositifan hanya di beberapa sisi, yakni menggunakan perangkat keras
ketika menggunakan, menggunakan salah satu tema buku elektronik,
mendownload sendiri, menggunakan salah satu jenis buku elektronik,
menggunakan buku elektronik sebagai referensi, menggunakan buku
243
elektronik sebagai sumber belajar, direkomendasikan buku elektronik sebagai
sumber belajar, merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar,
direkomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran dan
merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran. Dalam sisi
kegunaan sebagai media pembelajaran langsung, mahasiswa tidak sering
menggunakan karena ribet, tidak suka buku elektronik, merasa tidak pernah
memakai sebagai media, jarang menggunakan sebagai media, lebih pakai
buku, lebih suka teks biasa, dan banyak juga yang memakai sebagai referensi
saja dengan membuat lagi dalam power point serta blog. Begitupun ketika
diwawancara kepada dosen, cukup banyak dosen merekomendasikan
membuat lagi dalam bentuk slide.
Jadi dapat disimpulkan aspek kognitif mahasiswa dan dosen mengarah
ke arah yang sangat positif, dalam sisi afektif, mahasiswa yang menganggap
buku elektronik menarik berjumlah lebih banyak dibandingkan yang
menganggap buku elektronik tidak menarik. Meskipun begitu, mahasiswa
juga menganggap buku elektronik memiliki kelebihan dan kekurangan
berjumlah seimbang. Sedangkan dalam aspek konatif, perilaku mahasiswa
dan dosen mengarah ke positif hanya dibeberapa sisi seperti menggunakan
perangkat keras ketika menggunakan, menggunakan salah satu tema buku
elektronik, mendownload sendiri, menggunakan salah satu jenis buku
elektronik, menggunakan buku elektronik sebagai referensi, menggunakan
buku elektronik sebagai sumber belajar, direkomendasikan buku elektronik
sebagai sumber belajar, merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber
belajar, direkomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran dan
merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran.
Dalam sisi kegunaan sebagai media pembelajaran langsung,
mahasiswa tidak sering menggunakan karena ribet, tidak suka buku
elektronik, merasa tidak pernah memakai sebagai media, jarang
menggunakan sebagai media, lebih pakai buku, lebih suka teks biasa, dan
banyak juga yang memakai sebagai referensi saja dengan membuat lagi
244
dalam power point serta blog. Begitupun ketika diwawancara kepada dosen,
cukup banyak dosen merekomendasikan membuat lagi dalam bentuk slide.
245
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, maka sejumlah data tersebut dapat
disimpulkan menjadi beberapa yaitu:
1. Data dari mahasiswa:
a) Dari sisi pengetahuan, banyak mahasiswa yang mengetahui buku
elektronik dan segala hal yang terkait buku elektronik. Hal ini dibuktikan
dengan data kuantitatif yang menunjukkan 75,87% pengetahuan
mahasiswa. Dari wawancara pun terbukti banyak mahasiswa yang tahu
tentang buku elektronik yakni pemaknaan buku elektronik, perangkat
keras, jenis, tema, perlindungan hukum buku elektronik, tempat
mendapatkan buku elektronik, dan pengetahuan tentang persepsi.
Meskipun begitu, dalam segi pengetahuan, masih ada mahasiswa yang
tidak mengetahui buku elektronik;
b) Dari sisi kesukaan, dari data kuantitatif, banyak mahasiswa yang
menyukai buku elektronik (72,34%). Dari hasil wawancara dan observasi,
masih ada mahasiswa yang mengungkapkan buku elektronik tidak
menarik, yakni: buku elektronik hanya satu yang dibahas, masih menarik
buku cetak serta masih nyaman buku cetak; dan
c) Dari sisi keseringan dalam penggunaan, cukup banyak mahasiswa yang
sering menggunakan buku elektronik (68,74%). Dari hasil wawancara,
mahasiswa banyak yang menggunakan sebagai referensi dan sumber
pembelajaran. Dalam hal media pembelajaran, buku elektronik tidak
sering digunakan secara langsung.
2. Data tambahan dari dosen:
a) Aspek kognitif dosen terhadap buku elektronik mengarah ke arah yang
sangat positif. Hal ini terlihat dari dosen yang mengetahui tentang buku
elektronik seperti pemaknaan buku elektronik, perangkat keras, jenis,
tema, perlindungan hukum, tempat mendapatkan buku elektronik dan
pengetahuan tentang persepsi;
246
b) Dalam sisi afektif, dosen yang menganggap buku elektronik menarik
berjumlah lebih banyak dibandingkan yang menganggap buku elektronik
tidak menarik. Meskipun begitu, dosen juga menganggap buku elektronik
memiliki kelebihan dan kekurangan;
c) Dalam sisi penggunaan, dosen memperlihatkan kepositidan di beberapa
sisi yakni menggunakan perangkat keras ketika menggunakan,
menggunakan salah satu tema buku elektronik, mendownload sendiri,
menggunakan salah satu jenis buku elektronik, menggunakan buku
elektronik sebagai referensi, menggunakan buku elektronik sebagai
sumber belajar, direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar,
merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar,
direkomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran dan
merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran (cukup
banyak dosen yang merekomendasikan membuat lagi dalam bentuk slide).
Jadi dapat disimpulkan bahwa aspek kognitif mahasiswa dan dosen
mengarah ke arah yang sangat positif, aspek afektif mengarah ke positif dalam
hal kemenarikan sekalipun relatif seimbang penilaiannya terhadap kelemahan
dan kekurangan. Dalam aspek konatif, perilaku mahasiswa dan dosen
mengarah ke positif, sekalipun hanya dibeberapa sisi seperti menggunakan
perangkat keras ketika menggunakan, menggunakan salah satu tema buku
elektronik, mendownload sendiri, menggunakan salah satu jenis buku
elektronik, menggunakan buku elektronik sebagai referensi, menggunakan
buku elektronik sebagai sumber belajar, direkomendasikan buku elektronik
sebagai sumber belajar, merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber
belajar, direkomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran dan
merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran (cukup
banyak dosen yang merekomendasikan membuat lagi dalam bentuk slide).
247
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memberikan saran sebagai
berikut:
a. Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta:
Bagi Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta sebaiknya mulai mendekatkan diri lagi dalam
membaca jurnal dan dokumen elektronik lainnya sehingga mempercepat
memperoleh informasi dan menambah wawasan. Karena berdasarkan
penelitian di atas, banyak yang beranggapan bahwa buku elektronik
memiliki kelebihan yakni mudah diakses, meskipun buku elektronik pada
dasarnya memiliki kelemahan juga yakni dalam kaitannya dengan radiasi,
membuat mata lelah dan sebagainya. Tak hanya itu, Mahasiswa Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebaiknya
membiasakan diri lagi untuk menggunakan buku elektronik sebagai media
pembelajaran langsung, tidak hanya sebagai referensi. Karena pada
dasarnya, banyak sekali buku elektronik yang tersebar di berbagai sumber
dunia maya dan perpustakaan digital, buku elektronik juga memiliki jenis
yang beragam, mulai dari word, pdf, html hingga interaktif.
b. Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Bagi Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta sebaiknya juga mulai menerapkan pembelajaran
berbasis elektronik di dalam kelas. Seperti yang dituturkan oleh Bapak
Khalimi bahwa sudah ada sosialisasi dari kampus tentang perkuliahan
dengan menggunakan electronic learning. Ibu Loli, sebagai Dosen
Manajemen Pendidikan dan Pengelola Perpustakaan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, bahwa di
Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
248
Hidayatullah Jakarta sendiri juga menyediakan layanan jurnal seperti
ebsco dan lainnya.
c. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Bagi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, sebaiknya turut andil lagi dalam mengajak
mahasiswa-mahasiswinya menggunakan e-book sebagai sumber belajar
dan media pembelajaran. Tak hanya itu, sebaiknya Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mempromosikan
e-book maupun jurnal-jurnal yang dimilikinya agar mahasiswa-mahasiswi
mengetahui e-book dan jurnal yang dimiliki kampus serta menambah
wawasan.
d. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Bagi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
sebaiknya menjalin komunikasi yang lebih baik lagi kepada Pihak Dekan
Fakultas yang tersedia di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta maupun Mahasiswa-mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta untuk menggunakan sumber digital yang ada di
Perpustakaan juga. Karena pada dasarnya, dokumen digital yang ada di
Perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sangat
banyak dan tersedia, baik yang dalam bentuk dvd, vcd maupun dalam
online. Selain itu, sebaiknya Mahasiswa-Mahasiswi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta lebih aktif lagi dalam mencari ilmu di
sumber-sumber elektronik khususnya di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta itu sendiri. Karena pada dasarnya, di masa depan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki visi untuk
menjadi global university dan ini sangat penting dengan membangun
kualitas Calon Sumber Daya Manusia di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta dan membangun Sumber Belajar dan Media
Pembelajaran berbasis digital. Hal ini diutarakan oleh Erenst Anip, bahwa
perkembangan pendidikan di Indonesia harus lebih berkembang lagi dan
249
mahasiswa serta dosen harus lebih aktif lagi. Seperti di Amerika,
pendigitalan sumber cetak gencar dilakukan.1
Hingga akhirnya penulis mengusulkan konsep berupa aplikasi yang
dinamakan UIN Jakarta Digital Corners, yang dicetuskan pada 4 Oktober
2016. Meskipun saat ini masih mencari ladang untuk mengembangkan
kreatifitas ini. Hal ini terinspirasi dari penelitian penulis dan kumpulan
link di UIN Jakarta, yang penulis sempurnakan lagi, sekalipun belum
sempurna karena masih menggunakan pembuatan aplikasi tanpa coding.
Gambar aplikasi UIN Jakarta Digital Corner di bawah ini:2
e. Peneliti
Untuk para peneliti lainnya, sebaiknya melakukan perbaikan lagi
atas penelitian yang sudah ada dan mengembangkan inovasi dengan ide-
ide yang lebih bermanfaat bagi masa depan.
1 Wawancara dengan Erenst Anip, Library Assistant Professor Vermont Digital
Newspaper Project, November 2015
2 Dewi Sri Tunjungsari, “UIN Jakarta Digital Corner App Ver 1.1”, 2016, (http://app.appsgeyser.com/3701701/UIN%20JAKARTA%20DIGITAL%20CORNER%20APP%20VER.%201)
DAFTAR PUSTAKA
REFERENSI BUKU CETAK
Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi V . Jakarta: Penerbit
Rineka Cipta. 2002.
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Press, 2011
Burhan Bungin, H. M. Peneltian Kualitatif Komunikasi. Ekonomi. Kebijakan Publik dan
Ilmu Sosial Lainnya. edisi kedua. Jakarta: Prenada Media Group. 2007
E Smaldino, Sharon, dkk. Teknologi Pembelajaran dan Media Untuk Belajar. Terj. dari
Instructional Technology & Media For Learning oleh Arif Rahman. Jakarta: Penerbit
Kencana. 2012 . Edisi Kesembilan.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,Tim Penulis.
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Jakarta:Fakultas Tabiyah dan Ilmu Keguruan 2013.
Hanurawan, Fattah. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
2010.
Hasbana, Amrullah, dkk,. Pedoman Penggunaan Pusat Perpustakaan. Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2014.
J. Severin, Werner dan W. Tankard, James. Communication Theories: Origins. Methods &
Uses in the Mass Media . Terj. dari Teori Komunikasi: Sejarah. Metode. dan Terapan
di Dalam Media Massa. Edisi Kelima oleh Sugeng Hariyanto. Jakarta: Kencana. 2008 .
Laxman P, Putu. Perpustakaan Digital Dari A sampai Z. Jakarta: Cita Karyakarsa Mandiri.
2008.
Lutfi, Ikhwan Lutfi, dkk. Psikologi Sosial. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2009.
Mercer ,Jenny and Clayton, Debbie.Psikologi Sosial. Terj. dari Psychology Express: Social
Psychology with Pearson Education Limited oleh Noermalasari Fajar Widuri. Penerbit
Erlanga. 2012.
Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada
Press. 2010 . cet. 3.
Nasrullah, Rulli. Teori dan Riset Media Cyber. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
2014.
Pujileksono, Sugeng . Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Malang: Intrans Publishing.
2015
Riwayadi, Susilo dan Nur Anisyah, Suci. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya:
Penerbit Sinar Terang .
Rusman. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan Profesionalisme
Guru Pada Abad 21. Bandung: Alfabeta.2013.
Sahli, Saparinah. Persepsi Sosial Mengenai Perilaku Menyimpang. Jakarta:Penerbit Bulan
Bintang. 1976.
Siregar, Eveline dan Nara, Hartini. Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor: Penerbit Ghalia
Indonesia, 2010.
Sugiyono. Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta. 2013.
______. Metodologi Penelitian Kombinasi Mixed Methods . Bandung: Alfabeta.2011.
Susetyo, Budi. Statistika Untuk Analisis Data Penelitian:Dilengkapi Cara Perhitungan
dengan SPSS dan MS Office Excel. Bandung: PT Refika Aditama. 2010.
Sutarno. Gemar Membaca. Jakarta: Jala Permata.2006.
Vivian, John. Teori Komunikasi Massa: Edisi Kedelapan. Terj. The Media of Mass
Communication 8th edition oleh Tri Wibowo. Jakarta: Kencana. 2008.
Walgito, Bimo. Psikologi Sosial Suatu Pengantar, Cet 4. Yogyakarta: ANDI, 2003.
Yusup, Pawit M.dan Subekti, Priyo. Teori dan Praktik Penelusuran Informasi: Information
Retrieval. Jakarta: Kencana. 2010.
REFERENSI BULETIN CETAK
Aries, Moh. “Ebook: Enak Dibaca dan Enak Disimpan”. Buletin Perpustakaan Universitas
Indonesia:Serat Sejawat Kerja Pustaka. Vol 1 No.2 Desember 2007.
Pawoko, Sony. “Gigapedia: Gudang E-book Gratis Bermutu”.Buletin Perpustakaan
Universitas Indonesia:Serat Sejawat Kerja Pustaka. Vol 1 No.2 Desember 2007.
REFERENSI DOKUMENTASI CETAK
AIS. Jumlah Dosen dan Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 2015
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas. Gambar Denah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan. 2017
REFERENSI JURNAL CETAK
Rahman Saleh, Abdul. Peranan Teknologi Informasi Dalam Meningkatkan Kegemaran
Membaca dan Menulis Masyrakat. Jurnal Pustakawan Indonesia. 2006.
REFERENSI KORAN CETAK
Nur Fadhilah, Umi. “Buku Cetak atau Elektronik”. Harian Republika. Jakarta. 15 Mei 2015.
REFERENSI SKRIPSI CETAK
Harianto. “Layanan Buku Elektronik: Survai di Perpustakaan Universitas Indonesia”. Skripsi
pada program studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi. FIB UI Depok. Depok.2009.
REFERENSI INTERNET
Anne Burrit, Kara. “E-Books: Revolutionizing Book Culture”. Thesis submitted to the
Faculty of the Graduate School of Arts and Sciences Of Georgetown University. 2010.
tahun akses 2017.https://repository.library.georgetown/.../burrittKara.pdf
Chrisnanda N, Pratiwi. “Penggunaan Buku Sekolah Elektronik BSE Sebagai Sumber Belajar
Dalam Proses Pembelajaran IPS Sejarah”. Indonesian Journal History Education.
2013. (http://lib.unnes.ac.id/18145/)
Ida, W. “BAB III Metodologi Penelitian”. diakses 2017..
eprints.undip.ac.id/24056/3/BAB_III.pdf
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas, “Visi dan Misi”. fitk.uinjkt.ac.id
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Perpustakaan. “Layanan ICT dan Multimedia”. diakses 2016.
http://lib.fitk.uinjkt.ac.id/layanan/multimedia.html
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Perpustakaan. “Tata Ruang”. diakses 2016.
http://lib.fitk.uinjkt.ac.id/fasilitas/ruang-baca.html
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Perpustakaan. “Tempat Penitipan Barang”. diakses 2016.
http://lib.fitk.uinjkt.ac.id/fasilitas/tempat-penitipan-barang.html
Laura Anne, Bratanek. “Case of Study of Ebook Use in An Academic Libray: A
Communication Perspective”.Thesis submitted to the Faculty of Graduate and
Postdoctoral Studies. University of Ottawa. 2013. tahun akses 2017.
https://www.ruor.uottawa.ca/.../Bratanek_Laura_Anne_2013_thesis.pdf
Leung, Conita. “Meeting Changing Research Needs of Students: An E-book Survey On
China Students”. Research Digital Publishing Proquest. 2012 .Proquest.com
Mahendra Bromantya Perdana, Dian. “Pengembangan Buku Digital Interaktif BUDIN
Berbasis Adobe Creative Suite pada Materi Genetika di SMK.” Skripsi. Jurusan Biologi
FMIPA Universitas Negeri Semarang. Semarang. 2013. tahun akses 2015. h. IV.
lib.unnes.ac.id/18853/1/4401408064.pdf
Munawaroh, Hadiatul. “Media Online Sebagai Sumber Belajar di Kalangan Mahasiswa”.
Skripsi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta. 2009. dipublikasikan di http://digilib.uin-
suka.ac.id/3774/1/BAB%20I.%20IV.pdf
Munir. “Sumber Belajar dalam Kurikulum Berbasis TIK”. Diakses 2015.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121
-MUNIR/Kurikulum_TIK/Kurikulum_TIK-Sumber_Belajar_Berbasis_TIK.pdf.
Nancy. “Student Reading Practices in Print and Electronic Media”. Publication and Research
of City University of New York CUNY .2014. access date: 2017.
academicworks.cuny.edu/qc_pubs/10
Purwono. “Strategi Penelusuran Melalui Internet”. Seminar Himpunan Mahasiswa Jurusan
Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri. Jakarta.
tanggal 30 April 2008. diupload oleh Z Tajoli - 2007. diakses: 2015.
http://eprints.rclis.org
Pusat Statistik, Badan. “Konsep Dasar Survei”. diakses tahun 2017.
https://sirusa.bps.go.id/index.php?r=site/page&view=konsep&tab=2
Pusat Statistik, Badan. “Tata Cara Pengambilan Sampel”. diakses tahun 2017.
https://sirusa.bps.go.id/index.php?r=site/page&view=konsep&tab=2
Siregar, JS. “Tinjauan Pustaka”. diakses tahun 2015.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38244/4/Chapter%20II.pdf
Sri Tunjungsari, Dewi. “UIN Jakarta Digital Corner App Ver 1.1”. 2016.
http://app.appsgeyser.com/3701701/UIN%20JAKARTA%20DIGITAL%20CORNER
%20APP%20VER.%201
Sukma Ardiyanta, Anggara, dkk. “Pemanfaatan Buku Sekolah Elektronik Sebagai Bahan
Ajar Guru Program Produktif Sekolah Menengah Kejuruan”. Jurnal Teknologi dan
Kejuruan Universitas Negeri Malang vol 35. No 2. Diakses 2012.
http://journal.um.ac.id/index.php/teknologi-kejuruan/article/view/3773/655
Suprihatno, Candra. “Penerapan Buku Elektronik Merakit Personal Computer Pada Instalasi
Komputer PC Model Pembelajaran Snowball Throwing”. Diakses 2015.
http://repository.upi.edu/13122/3/S_TE_0706907_Abstract.pdf.
Windratie. “Bahaya Membaca E-book dan Ponsel Pintar Sebelum Tidur”. Diakses 2015.
http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20141224192628-255-20358/bahaya-
membaca-e-book-dan-ponsel-pintar-sebelum-tidur.
Lampiran 1
Hasil Observasi Menyeluruh Rincian Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan adalah salah satu fakultas di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang terletak di samping Fakultas Adab dan Humaniora. Fakultas Tarbiyah memiliki berbagai macam jurusan yang kini berkembang menjadi:
a. Jurusan Pendidikan Agama Islam b. Jurusan Pendidikan Bahasa Arab c. Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris d. Jurusan Pendidikan Matematika e. Jurusan Pendidikan IPA dengan program studi Biologi, Fisika dan
Kimia f. Jurusan Kependidikan Islam dengan dua program studi yakni
Manajemen Pendidikan dan PGMI g. Jurusan Pendidikan IPS h. Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia i. Jurusan Guru Raudhatul Athfal
Visi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan adalah “Menjadi LPTK yang unggul, kompetitif, professional dengan mengintegrasikan keilmuan, keislaman, kemanusiaan dan keindonesiaan”.
Misi FITK adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran berbasis riset 2. Melaksanakan penelitian dan pengembangan keilmuan untuk
menghasilkan satu karya inovatif di bidang pendidikan 3. Mengembangkan pengabdian kepada masyarakat melalui pembinaan
pemberdayaan madrasah/sekolah 4. Mengembangkan komitmen dan budaya akademik bagi para sivitas
akademika 5. Mengembangkan layanan berbasis teknologi informatika/ICT 6. Mengembangkan jenjang dan kemitraan dengan berbagai lembaga
nasional maupun internasional 7. Melaksanakan evaluasi kerja kelembagaan secara berkelanjutan
(Sumber:fitk.uinjkt.ac.id)
Lampiran 2
Denah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sumber: Gambar Denah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
No Lantai Fasiilitas 1 Lantai 1 Laboratorium PAI, Laboratorium Biologi, Laboratorium
Kimia, Rumah Jurnal, Sekretariat Sertifikasi Guru, Teater Zakiah Daradjat, Mushola.
2 Lantai 2 Ruang Dekan Wadek Bidang Akademik, Wadek Bidang Adm. Umum, Wadek Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Tata Usaha, Dewan Eksekutif Mahasiswa, Senat Mahasiswa, Ruang Sidang, Pojok Seni Tarbiyah, Senat Fakultas, Pengelola Web (NOC), Mushola.
3 Lantai 3 Jurusan PAI, Ruang Dosen, Ruang Guru Besar, Pengelola Laboratorium FITK, Ruang Kelas 311-319, Ruang Munaqosah, Ruang Arsip, Ruang HMJ PAI, Teater Mahmud Yunus, Mushola.
4 Lantai 4 Jurusan PBA, Program Magister, Jurusan PBI, Ruang Sidang Magister, Ruang HMJ PBA,Ruang HMJ PBI, Ruang Kelas 411-419, Ruang Monaqosah, Mushola.
5 Lantai 5 Jurusan PBSI, Jurusan PIPS, Jurusan PGMI, Ruang Kelas 511-519, Ruang HMJ PIPS, Ruang HMJ MP, Ruang Munaqosah, Mushola.
6 Lantai 6 Jurusan PIPA, Program Studi Kimia, Program Studi Pendidikan Biologi, Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan PMTK, Jurusan PGRA, Ruang CSE, Ruang HMPS Pendidikan Biologi, Pendidikan Kimia dan Pendidikan Fisika,Ruang Munaqosah, Mushola.
7 Lantai 7 Perpustakaan, Laboratorium Matematika, Laboratorium Microteaching, Laboratorium Bahasa, Ruang Kelas, Ruang Himpunan Mahasiswa, Mushola.
Lampiran 3
Jumlah Dosen dan Mahasiswa
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sumber data: AIS, 25 September 2015
No Program Studi Total Mahasiswa
Total Dosen
1 Manajemen Pendidikan 360 13 2 Pendidikan Agama Islam 733 35 3 Pendidikan Bahasa Arab 395 14 4 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 458 8 5 Pendidikan Bahasa Inggris 555 11 6 Pendidikan Biologi 409 10 7 Pendidikan Fisika 368 10 8 Pendidikan Guru MI 407 12 9 Pendidikan Guru Raudhatul Athfal 119 0 10 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 644 14 11 Pendidikan Kimia 340 9 12 Pendidikan Matematika 415 18
Lampiran 4
Tabulasi Data Penelitian
Lampiran 5
Hasil Validitas Penelitian
Variabel Kognitif
total_kognitif
VAR00001 Pearson Correlation ,404**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00002 Pearson Correlation ,487**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00003 Pearson Correlation ,436**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00004 Pearson Correlation ,391**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00005 Pearson Correlation ,501**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00006 Pearson Correlation ,486**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00007 Pearson Correlation ,613**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00008 Pearson Correlation ,679**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00009 Pearson Correlation ,543**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00010 Pearson Correlation ,566**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00011 Pearson Correlation ,407**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00012 Pearson Correlation ,678**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00013 Pearson Correlation ,699**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00014 Pearson Correlation ,502**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00015 Pearson Correlation ,585**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00016 Pearson Correlation ,455**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00017 Pearson Correlation ,444**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00018 Pearson Correlation ,376**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00019 Pearson Correlation ,219*
Sig. (2-tailed) ,011
N 132
VAR00020 Pearson Correlation ,419**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00021 Pearson Correlation ,414**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00022 Pearson Correlation ,629**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00023 Pearson Correlation ,532**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00024 Pearson Correlation ,432**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00025 Pearson Correlation ,492**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00026 Pearson Correlation ,619**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00027 Pearson Correlation ,596**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00028 Pearson Correlation ,418**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00029 Pearson Correlation ,335**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00030 Pearson Correlation ,339**
Sig. (2-tailed)
N
,000
132
Variabel Afektif
total_afektif
VAR00031 Pearson Correlation ,604**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00032 Pearson Correlation ,398**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00033 Pearson Correlation ,593**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00034 Pearson Correlation ,590**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00035 Pearson Correlation ,536**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00036 Pearson Correlation ,507**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00037 Pearson Correlation ,599**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00038 Pearson Correlation ,533**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00039 Pearson Correlation ,659**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00040 Pearson Correlation ,649**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00041 Pearson Correlation ,610**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00042 Pearson Correlation ,639**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00043 Pearson Correlation ,595**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00044 Pearson Correlation -,252**
Sig. (2-tailed) ,004
N 132
VAR00045 Pearson Correlation ,460**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00046 Pearson Correlation ,518**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00047 Pearson Correlation ,515**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00048 Pearson Correlation ,461**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00049 Pearson Correlation -,339**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00050 Pearson Correlation ,484**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00051 Pearson Correlation ,569**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00052 Pearson Correlation -,273**
Sig. (2-tailed) ,002
N 132
VAR00053 Pearson Correlation ,482**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00054 Pearson Correlation ,602**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00055 Pearson Correlation -,290**
Sig. (2-tailed) ,001
N 132
VAR00056 Pearson Correlation ,494**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00057 Pearson Correlation ,458**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00058 Pearson Correlation ,383**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00059 Pearson Correlation ,328**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00060 Pearson Correlation ,422**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00061 Pearson Correlation ,452**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00062 Pearson Correlation ,487**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00063 Pearson Correlation ,552**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00064 Pearson Correlation ,434**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00065 Pearson Correlation ,639**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00066 Pearson Correlation ,696**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00067 Pearson Correlation ,548**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
Validitas Behavorial
total_konatif
VAR00068 Pearson Correlation ,589**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00069 Pearson Correlation ,452**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00070 Pearson Correlation ,413**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00071 Pearson Correlation ,550**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00072 Pearson Correlation ,524**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00073 Pearson Correlation ,471**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00074 Pearson Correlation ,375**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00075 Pearson Correlation ,522**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00076 Pearson Correlation ,605**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00077 Pearson Correlation ,639**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00078 Pearson Correlation -,347**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00079 Pearson Correlation ,300**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00080 Pearson Correlation -,371**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00081 Pearson Correlation ,501**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00082 Pearson Correlation ,569**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00083 Pearson Correlation ,617**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00084 Pearson Correlation -,107
Sig. (2-tailed) ,220
N 132
VAR00085 Pearson Correlation ,372**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00086 Pearson Correlation ,537**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00087 Pearson Correlation -,383**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00088 Pearson Correlation ,519**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00089 Pearson Correlation ,498**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00090 Pearson Correlation ,648**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00091 Pearson Correlation ,693**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00092 Pearson Correlation ,622**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00093 Pearson Correlation ,711**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00094 Pearson Correlation ,671**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
VAR00095 Pearson Correlation ,771**
Sig. (2-tailed) ,000
N 132
Note:
Dengan highlight: Tidak valid.
Valid: 0,30
Lampiran 6
Hasil Reabilitas Penelitian
RELIABILITAS
Reliabilitas Kognitif
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,886 30
Reliabilitas Afektif
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,920 33
Reliabilitas Behavorial
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,899 24
Lampiran 7
Hasil Perhitungan Frekuensi
Kognitif VAR00001
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 2 1,5 1,5 1,5
2,00 4 3,0 3,0 4,5 3,00 73 55,3 55,3 59,8 4,00 53 40,2 40,2 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00002
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 2 1,5 1,5 1,5
3,00 68 51,5 51,5 53,0 4,00 62 47,0 47,0 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00003
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 1 ,8 ,8 ,8
2,00 29 22,0 22,0 22,7 3,00 72 54,5 54,5 77,3 4,00 30 22,7 22,7 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00004
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 12 9,1 9,1 9,1
3,00 80 60,6 60,6 69,7 4,00 40 30,3 30,3 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00005
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 1 ,8 ,8 ,8
2,00 25 18,9 18,9 19,7 3,00 79 59,8 59,8 79,5 4,00 27 20,5 20,5 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00006
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 3 2,3 2,3 2,3
2,00 12 9,1 9,1 11,4 3,00 84 63,6 63,6 75,0 4,00 33 25,0 25,0 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00007
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 1 ,8 ,8 ,8
2,00 14 10,6 10,6 11,4 3,00 84 63,6 63,6 75,0 4,00 33 25,0 25,0 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00008
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 2 1,5 1,5 1,5
2,00 13 9,8 9,8 11,4 3,00 85 64,4 64,4 75,8 4,00 32 24,2 24,2 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00009
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 1 ,8 ,8 ,8
2,00 16 12,1 12,1 12,9 3,00 91 68,9 68,9 81,8 4,00 24 18,2 18,2 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00010
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 8 6,1 6,1 6,1
3,00 84 63,6 63,6 69,7 4,00 40 30,3 30,3 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00011
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 6 4,5 4,5 4,5
2,00 37 28,0 28,0 32,6 3,00 65 49,2 49,2 81,8 4,00 24 18,2 18,2 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00012
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 1 ,8 ,8 ,8
2,00 7 5,3 5,3 6,1 3,00 88 66,7 66,7 72,7 4,00 36 27,3 27,3 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00013
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 1 ,8 ,8 ,8
2,00 5 3,8 3,8 4,5 3,00 85 64,4 64,4 68,9 4,00 41 31,1 31,1 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00014
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 1 ,8 ,8 ,8
2,00 3 2,3 2,3 3,0 3,00 70 53,0 53,0 56,1 4,00 58 43,9 43,9 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00015
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 1 ,8 ,8 ,8
2,00 6 4,5 4,5 5,3 3,00 85 64,4 64,4 69,7 4,00 40 30,3 30,3 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00016
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 7 5,3 5,3 5,3
2,00 31 23,5 23,5 28,8 3,00 68 51,5 51,5 80,3 4,00 26 19,7 19,7 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00017
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 11 8,3 8,3 8,3
2,00 69 52,3 52,3 60,6 3,00 41 31,1 31,1 91,7 4,00 11 8,3 8,3 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00018
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 7 5,3 5,3 5,3
2,00 82 62,1 62,1 67,4 3,00 37 28,0 28,0 95,5 4,00 6 4,5 4,5 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00019
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 5 3,8 3,8 3,8
2,00 41 31,1 31,1 34,8 3,00 77 58,3 58,3 93,2 4,00 9 6,8 6,8 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00020
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 45 34,1 34,1 34,1
3,00 78 59,1 59,1 93,2 4,00 9 6,8 6,8 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00021
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 2 1,5 1,5 1,5
2,00 18 13,6 13,6 15,2 3,00 88 66,7 66,7 81,8 4,00 24 18,2 18,2 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00022
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 4 3,0 3,0 3,0
3,00 83 62,9 62,9 65,9 4,00 45 34,1 34,1 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00023
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 4 3,0 3,0 3,0
2,00 23 17,4 17,4 20,5 3,00 76 57,6 57,6 78,0 4,00 29 22,0 22,0 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00024
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 1 ,8 ,8 ,8
2,00 28 21,2 21,2 22,0 3,00 77 58,3 58,3 80,3 4,00 26 19,7 19,7 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00025
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 1 ,8 ,8 ,8
2,00 16 12,1 12,1 12,9 3,00 85 64,4 64,4 77,3 4,00 30 22,7 22,7 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00026
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 4 3,0 3,0 3,0
3,00 74 56,1 56,1 59,1 4,00 54 40,9 40,9 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00027
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 6 4,5 4,5 4,5
3,00 73 55,3 55,3 59,8 4,00 53 40,2 40,2 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00028
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 26 19,7 19,7 19,7
3,00 85 64,4 64,4 84,1 4,00 21 15,9 15,9 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00029
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 3 2,3 2,3 2,3
2,00 43 32,6 32,6 34,8 3,00 74 56,1 56,1 90,9 4,00 12 9,1 9,1 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00030
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 44 33,3 33,3 33,3
3,00 81 61,4 61,4 94,7 4,00 7 5,3 5,3 100,0 Total 132 100,0 100,0
Afektif
VAR00031
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 17 12,9 12,9 12,9
3,00 102 77,3 77,3 90,2 4,00 13 9,8 9,8 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00032
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 3 2,3 2,3 2,3
2,00 49 37,1 37,1 39,4 3,00 72 54,5 54,5 93,9 4,00 8 6,1 6,1 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00033
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 7 5,3 5,3 5,3
3,00 93 70,5 70,5 75,8 4,00 32 24,2 24,2 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00034
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 25 18,9 18,9 18,9
3,00 93 70,5 70,5 89,4 4,00 14 10,6 10,6 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00035
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 7 5,3 5,3 5,3
3,00 84 63,6 63,6 68,9 4,00 41 31,1 31,1 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00036
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 2 1,5 1,5 1,5
2,00 34 25,8 25,8 27,3 3,00 78 59,1 59,1 86,4 4,00 18 13,6 13,6 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00037
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 4 3,0 3,0 3,0
3,00 93 70,5 70,5 73,5 4,00 35 26,5 26,5 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00038
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 10 7,6 7,6 7,6
3,00 94 71,2 71,2 78,8 4,00 28 21,2 21,2 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00039
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 3 2,3 2,3 2,3
3,00 79 59,8 59,8 62,1 4,00 50 37,9 37,9 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00040
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 9 6,8 6,8 6,8
3,00 85 64,4 64,4 71,2 4,00 38 28,8 28,8 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00041
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 12 9,1 9,1 9,1
3,00 87 65,9 65,9 75,0 4,00 33 25,0 25,0 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00042
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 2 1,5 1,5 1,5
2,00 21 15,9 15,9 17,4 3,00 83 62,9 62,9 80,3 4,00 26 19,7 19,7 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00043
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 13 9,8 9,8 9,8
3,00 90 68,2 68,2 78,0 4,00 29 22,0 22,0 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00044
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 34 25,8 25,8 25,8
3,00 78 59,1 59,1 84,8 4,00 20 15,2 15,2 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00045
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 2 1,5 1,5 1,5
2,00 21 15,9 15,9 17,4 3,00 82 62,1 62,1 79,5 4,00 27 20,5 20,5 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00046
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 36 27,3 27,3 27,3
3,00 75 56,8 56,8 84,1 4,00 21 15,9 15,9 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00047
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 2 1,5 1,5 1,5
2,00 12 9,1 9,1 10,6 3,00 97 73,5 73,5 84,1 4,00 21 15,9 15,9 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00048
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 2 1,5 1,5 1,5
2,00 30 22,7 22,7 24,2 3,00 83 62,9 62,9 87,1 4,00 17 12,9 12,9 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00049
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 13 9,8 9,8 9,8
3,00 90 68,2 68,2 78,0 4,00 29 22,0 22,0 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00050
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 8 6,1 6,1 6,1
2,00 67 50,8 50,8 56,8 3,00 44 33,3 33,3 90,2 4,00 13 9,8 9,8 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00051
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 1 ,8 ,8 ,8
2,00 4 3,0 3,0 3,8 3,00 96 72,7 72,7 76,5 4,00 31 23,5 23,5 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00052
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 2 1,5 1,5 1,5
2,00 10 7,6 7,6 9,1 3,00 92 69,7 69,7 78,8 4,00 28 21,2 21,2 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00053
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 6 4,5 4,5 4,5
2,00 39 29,5 29,5 34,1 3,00 73 55,3 55,3 89,4 4,00 14 10,6 10,6 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00054
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 9 6,8 6,8 6,8
2,00 90 68,2 68,2 75,0 3,00 27 20,5 20,5 95,5 4,00 6 4,5 4,5 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00055
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 9 6,8 6,8 6,8
2,00 105 79,5 79,5 86,4 3,00 14 10,6 10,6 97,0 4,00 4 3,0 3,0 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00056
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 8 6,1 6,1 6,1
2,00 87 65,9 65,9 72,0 3,00 33 25,0 25,0 97,0 4,00 4 3,0 3,0 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00057
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 4 3,0 3,0 3,0
2,00 43 32,6 32,6 35,6 3,00 70 53,0 53,0 88,6 4,00 15 11,4 11,4 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00058
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 5 3,8 3,8 3,8
2,00 64 48,5 48,5 52,3 3,00 56 42,4 42,4 94,7 4,00 7 5,3 5,3 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00059
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 1 ,8 ,8 ,8
2,00 45 34,1 34,1 34,8 3,00 77 58,3 58,3 93,2 4,00 9 6,8 6,8 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00060
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 4 3,0 3,0 3,0
2,00 60 45,5 45,5 48,5 3,00 59 44,7 44,7 93,2 4,00 9 6,8 6,8 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00061
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 20 15,2 15,2 15,2
3,00 91 68,9 68,9 84,1 4,00 21 15,9 15,9 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00062
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 16 12,1 12,1 12,1
3,00 91 68,9 68,9 81,1 4,00 25 18,9 18,9 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00063
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 1 ,8 ,8 ,8
2,00 18 13,6 13,6 14,4 3,00 94 71,2 71,2 85,6 4,00 19 14,4 14,4 100,0 Total 132 100,0 100,0
Konatif
VAR00064
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 3 2,3 2,3 2,3
2,00 16 12,1 12,1 14,4 3,00 100 75,8 75,8 90,2 4,00 13 9,8 9,8 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00065
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 5 3,8 3,8 3,8
2,00 73 55,3 55,3 59,1 3,00 48 36,4 36,4 95,5 4,00 6 4,5 4,5 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00066
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 1 ,8 ,8 ,8
2,00 33 25,0 25,0 25,8 3,00 87 65,9 65,9 91,7 4,00 11 8,3 8,3 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00067
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 14 10,6 10,6 10,6
3,00 94 71,2 71,2 81,8 4,00 24 18,2 18,2 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00068
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 1 ,8 ,8 ,8
2,00 38 28,8 28,8 29,5 3,00 79 59,8 59,8 89,4 4,00 14 10,6 10,6 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00069
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 7 5,3 5,3 5,3
2,00 89 67,4 67,4 72,7 3,00 29 22,0 22,0 94,7 4,00 7 5,3 5,3 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00070
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 9 6,8 6,8 6,8
2,00 101 76,5 76,5 83,3 3,00 18 13,6 13,6 97,0 4,00 4 3,0 3,0 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00071
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 7 5,3 5,3 5,3
2,00 81 61,4 61,4 66,7 3,00 37 28,0 28,0 94,7 4,00 7 5,3 5,3 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00072
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 8 6,1 6,1 6,1
2,00 46 34,8 34,8 40,9 3,00 72 54,5 54,5 95,5 4,00 6 4,5 4,5 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00073
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 3 2,3 2,3 2,3
2,00 12 9,1 9,1 11,4 3,00 89 67,4 67,4 78,8 4,00 28 21,2 21,2 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00074
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 7 5,3 5,3 5,3
2,00 73 55,3 55,3 60,6 3,00 44 33,3 33,3 93,9 4,00 8 6,1 6,1 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00075
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 2 1,5 1,5 1,5
2,00 49 37,1 37,1 38,6 3,00 70 53,0 53,0 91,7 4,00 11 8,3 8,3 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00076
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 20 15,2 15,2 15,2
3,00 95 72,0 72,0 87,1 4,00 17 12,9 12,9 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00077
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 2 1,5 1,5 1,5
2,00 19 14,4 14,4 15,9 3,00 93 70,5 70,5 86,4 4,00 18 13,6 13,6 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00078
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 3 2,3 2,3 2,3
2,00 41 31,1 31,1 33,3 3,00 80 60,6 60,6 93,9 4,00 8 6,1 6,1 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00079
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 1 ,8 ,8 ,8
2,00 32 24,2 24,2 25,0 3,00 82 62,1 62,1 87,1 4,00 17 12,9 12,9 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00080
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 5 3,8 3,8 3,8
2,00 58 43,9 43,9 47,7 3,00 64 48,5 48,5 96,2 4,00 5 3,8 3,8 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00081
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 19 14,4 14,4 14,4
3,00 108 81,8 81,8 96,2 4,00 5 3,8 3,8 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00082
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 13 9,8 9,8 9,8
3,00 107 81,1 81,1 90,9 4,00 12 9,1 9,1 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00083
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 14 10,6 10,6 10,6
3,00 99 75,0 75,0 85,6 4,00 19 14,4 14,4 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00084
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 1 ,8 ,8 ,8
2,00 24 18,2 18,2 18,9 3,00 93 70,5 70,5 89,4 4,00 14 10,6 10,6 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00085
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 2,00 24 18,2 18,2 18,2
3,00 98 74,2 74,2 92,4 4,00 10 7,6 7,6 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00086
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 1 ,8 ,8 ,8
2,00 35 26,5 26,5 27,3 3,00 81 61,4 61,4 88,6 4,00 15 11,4 11,4 100,0 Total 132 100,0 100,0
VAR00087
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1,00 1 ,8 ,8 ,8
2,00 26 19,7 19,7 20,5 3,00 93 70,5 70,5 90,9 4,00 12 9,1 9,1 100,0 Total 132 100,0 100,0
Lampiran 8
Angket Penelitian Sebelum Penelitian
A. Identitas Responden
Sebelum mengisi angket berikut ini, hendaknya berkenan mengisi identitas terlebih dahulu dengan lengkap. Identitas responden tidak digunakan untuk keperluan apapun untuk disalahgunakan.
Nama : Jenis Kelamin : Umur : Pekerjaan : Jurusan : Semester : No Handphone : Email : B. Petunjuk Pengisian Berikut ini adalah petunjuk cara pengisian angket. Mohon dipahami terlebih dahulu, kemudian isilah dengan jujur dan benar dengan memberi tanda ceklis pada satu pilihan di bawah ini! STS: Sangat Tidak Setuju TS: Tidak Setuju S: Setuju SS: Sangat Setuju Aspek Kognitif Terhadap Buku Elektronik
No Pertanyaan STS TS S SS
1 Saya mengetahui buku elektronik adalah buku berbentuk digital elektronik
2 Saya mengetahui buku elektronik sebagai perkembangan media
3 Saya mengetahui membaca buku elektronik harus menggunakan perangkat keras
4 Saya mengetahui buku elektronik juga bisa dicetak
5 Saya mengetahui buku digital harus dibaca melalui perangkat lunak
6 Saya mengetahui ebook didapat dengan perangkat browser
7 Saya mengetahui ebook bisa didapat melalui perpustakaan digital
8 Saya mengetahui ebook bisa didapat melalui sumber web dalam negeri
9 Saya mengetahui ebook bisa didapat melalui sumber web luar negeri
10 Saya mengetahui ebook bisa di dapat dengan mendownload sendiri
11 Saya mengetahui ebook bisa didapat dengan mengcopi
12 Saya mengetahui ebook bisa di dapat dengan perangkat ponsel pintar atau tablet
13 Saya mengetahui ebook bisa didapat dengan komputer
14 Saya mengetahui ebook sebagai sumber pengetahuan
15 Saya mengetahui jenis ebook berbentuk pdf
16 Saya mengetahui jenis ebook berbentuk word
17 Saya mengetahui jenis ebook berbentuk jpeg
18 Saya mengetahui jenis ebook berbentuk lit
19 Saya mengetahui jenis ebook berbentuk html
20 Saya mengetahui ebook ada yang berbentuk digital interaktif
21 Saya mengetahui ebook berisi bacaan umum
22 Saya mengetahui ebook berisi bacaan referensi seperti buku kuliah, sekolah dan sebagainya
23 Saya mengetahui ebookbisa novel atau fiksi lainnya
24 Saya mengetahui ebook berbayar
25 Saya mengetahui ebook gratis
26 Saya mengetahui ebook bisa sebagai sumber pembelajaran
27 Saya mengetahui ebook bisa sebagai media pembelajaran
28 Saya mengetahui sumber elektronik seperti buku elektronik memiliki landasan hukum
29 Saya mengetahui persepsi masyarakat terhadap kelebihan buku elektronik
30 Saya mengetahui persepsi masyarakat terhadap kelemahan buku elektronik
Aspek Afektif Terhadap Buku Elektronik
No Pertanyaan STS TS S SS
31 Saya menyukai ebook karena sajiannya digital elektronik
32 Saya menyukai buku elektronik karena menggunakan perangkat keras
33 Saya menyukai buku elektronik karena sebagai perkembangan media
34 Saya menyukai buku elektronik karena dalam menggunakan nya dengan perangkat lunak
35 Saya suka buku elektonik karena sebagai sumber pengetahuan
36 Saya menyukai ebook tanpa dicetak lagi
37 Saya menyukai ebook karena hemat biaya
38 Saya menyukai ebook karena hemat penyimpanan
39 Saya menyukai ebook karena sangat bermanfaat bagi pendidikan
40 Saya menyukai ebook karena ebook praktis
41 Saya menyukai ebook karena ebook mengirit print out
42 Saya menyukai ebook karena mudah di dapat
43 Saya suka mendownload sendiri karena lebih praktis
44 Saya hanya suka mengcopy karena lebih mudah
45 Untuk kemudahan akses dan mobilisasi, saya lebih suka menggunakan ebook dengan komputer
46 Untuk kemudahan akses dan mobilisasi, saya lebih suka menggunakan ebook dengan ponsel
47 Saya lebih menyukai buku elektronik didapatkan dengan perpustakaan digital karena kemudahan akses
48 Saya lebih suka buku elektronik didapatkan dengan browser karena kemudahan akses
49 Saya hanya suka menggunakan ebook di web bebas dalam negeri karena mudah didapat
50 Saya suka menggunakan ebook hingga di web bebas luar negeri karena lebih luas konten pengetahuannya
51 Saya suka menggunakan ebook karena yakin ebook juga informasi yang sah
52 Saya lebih suka ebook gratis sekalipun tidak lengkap
53 Saya lebih suka menggunakan ebook hingga berbayar karena lebih lengkap
54
Ebook saya suka adalah referensi seperti buku kuliah, sekolah dan sebagainya karena sebagai buku pelajaran
55 Ebook yang suka hanya buku fiksi yakni novel karena ringan temanya
56 Ebook yang sering sayabaca adalah format pdf karena lebih mudah dibaca
57 Ebook yang saya suka adalah format word karena mudah dibaca dengan perangkat
58 Ebook yang saya suka adalah format jpeg karena mudah dibaca
59 Ebook yang saya suka adalah format lit karena mudah dibaca
60 Ebook yang saya suka adalah format html karena mudah dibaca
61 Ebook yang saya suka adalah format digital interaktif karena berisi audio, visual dan keduanya
62 Saya menyukai ebook karena yakin tidak mengganggu kesehatan
63 Saya menyukai ebook karena tidak boros hardisk
64 Saya menyukai ebook karena tidak rawan virus
65 Saya menyukai ebook karena tidak sulit dipakai
66 Saya menyukai ebook sebagai sumber belajar karena lebih menarik
67 Saya menyukai ebook sebagai media karena lebih menarik
Aspek Konatif Terhadap Buku Elektronik
No Pertanyaan STS TS S SS
68 Saya sering mengikuti perkembangan media dan teknologi sebagai asal perkembangan teknologi.
69 Saya lebih sering menggunakan ebook daripada buku cetak
70 Saya lebih sering menggunakan ebook tanpa di cetak lagi
71 Ebook yang sering sayabaca adalah format pdf
72 Ebook yang sering saya baca adalah format word
73 Ebook yang sering saya baca adalah format jpeg
74 Ebook yang sering saya baca adalah lit
75 Ebook yang sering saya baca adalah html
76 Ebook yang sering saya baca adalah format digital interaktif karena terdiri atas konten audio, visual dan keduanya
77 Ebook yang sering saya baca adalah referensi seperti buku kuliah, sekolah dan sebagainya karena sebagai sumber kuliah
78 Ebook tema yang hanya sering saya baca adalah buku fiksi seperti novel karena lebih ringan
79 Saya lebih sering menggunakan ebook berbayar karena lebih lengkap
80 Saya hanya sering menggunakan ebook dengan gratis
81 Saya lebih sering menggunakan ebook dari perpustakaan digital
82 Saya lebih sering menggunakan ebook dari web browser
83 Saya lebih sering mendownload sendiri
84 Saya hanya sering mengcopi
85 saya lebih sering menggunakan ebook dengan komputer
86 saya lebih sering menggunakan ebook dengan ponsel
87 Saya hanya sering menggunakan ebook di web bebas dalam negeri
88 Saya sering menggunakan ebook hingga di web bebas luar negeri
89 Saya sering menggunakan ebook karena yakin ebook juga informasi yang sah
90 Saya sering menggunakan ebook sebagai sumber belajar
91 Saya sering menggunakan ebook sebagai media pembelajaran
92 Saya sering direkomendasikan untuk menggunakan ebook sebagai sumber belajar
93 Saya sering direkomendasikan untuk menggunakan ebook sebagai media pembelaajaran
94 Saya sering merekomendasikan ebook sebagai sumber belajar
95 Saya sering merekomendasikan ebook sebagai media pembelajaran
Lampiran 9 Rekaptulasi Hasil Aagket Setelah Validitas
Aspek Kognitif Terhadap Buku Elektronik
No Pertanyaan STS TS S SS %
1 Saya mengetahui buku elektronik adalah buku berbentuk digital elektronik
2 4 73 53 83,52
2 Saya mengetahui buku elektronik sebagai perkembangan media
0 2 68 62 86,36
3 Saya mengetahui membaca buku elektronik harus menggunakan perangkat keras
1 29 72 30 74,81
4 Saya mengetahui buku elektronik juga bisa dicetak
0 12 80 40 80,30
5 Saya mengetahui buku digital harus dibaca melalui perangkat lunak
1 25 79 27 75
6 Saya mengetahui buku elektronik didapat dengan perangkat browser
3 12 84 33 77,84
7 Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat melalui perpustakaan digital
1 14 84 33 78,21
8 Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat melalui sumber web dalam negeri
2 13 85 32 77,84
9 Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat melalui sumber web luar negeri
1 16 91 24 76,13
10 Saya mengetahui buku elektronik bisa di dapat dengan mendownload sendiri
0 8 84 40 81,06
11
Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat dengan copy-paste
6 37 65 24 70,26
12 Saya mengetahui buku elektronik bisa di dapat dengan perangkat ponsel pintar atau tablet
1 7 88 36 80,11
13 Saya mengetahui buku elektronik bisa didapat dengan komputer
1 5 85 41 81,43
14 Saya mengetahui buku elektronik sebagai sumber pengetahuan
1 3 70 58 85,03
15 Saya mengetahui jenis buku elektronik berbentuk pdf
1 6 85 40 81,06
16 Saya mengetahui jenis buku elektronik berbentuk word
7 31 68 26 71,40
17 Saya mengetahui jenis buku elektronik berbentuk jpeg
11 69 41 11 59,84
18 Saya mengetahui jenis buku elektronik berbentuk lit
7 82 37 6 57,95
19 Saya mengetahui jenis buku elektronik berbentuk html
5 41 77 9 67,04
20 Saya mengetahui buku elektronik ada yang berbentuk digital interaktif
0 45 78 9 68,18
21 Saya mengetahui buku elektronik berisi bacaan umum
2 18 88 24 75,37
22 Saya mengetahui buku elektronik berisi bacaan referensi seperti buku kuliah, sekolah dan sebagainya
0 4 83 45 82,76
23 Saya mengetahui buku elektronikbisa novel atau fiksi lainnya
4 23 76 29 74,62
24 Saya mengetahui buku elektronik berbayar
1 28 77 26 74,24
25 Saya mengetahui buku elektronik gratis
1 16 85 30 77,27
26 Saya mengetahui buku elektronik bisa sebagai sumber pembelajaran
0 4 74 54 84,46
27 Saya mengetahui buku elektronik bisa sebagai media pembelajaran
0 6 73 53 83,90
28 Saya mengetahui sumber elektronik seperti buku elektronik memiliki landasan hukum
0 26 85 21 74,05
29 Saya mengetahui persepsi masyarakat terhadap kelebihan buku elektronik
3 43 74 12 67,99
30 Saya mengetahui persepsi masyarakat terhadap kelemahan buku elektronik
0 44 81 7 67,99
Total 75,87
Aspek Afektif Terhadap Buku Elektronik
No Pertanyaan STS TS S SS %
31 Saya menyukai buku elektronik karena sajiannya digital elektronik
0 17 102 13 74,24
32 Saya menyukai buku elektronik karena menggunakan perangkat keras
3 49 72 8 66,09
33 Saya menyukai buku elektronik karena sebagai perkembangan media
0 7 93 32 79,73
34 Saya menyukai buku elektronik 0 25 93 14 72,91
karena dalam menggunakan nya dengan perangkat lunak
35 Saya suka buku elektonik karena sebagai sumber pengetahuan
0 7 84 41 81,43
36 Saya menyukai buku elektronik tanpa dicetak lagi
2 34 78 18 71,21
37 Saya menyukai buku elektronik karena hemat biaya
0 4 93 35 80,87
38 Saya menyukai buku elektronik karena hemat penyimpanan
0 10 94 28 78,40
39 Saya menyukai buku elektronik karena sangat bermanfaat bagi pendidikan
0 3 79 50 83,90
40 Saya menyukai buku elektronik karena buku elektronik praktis
0 9 85 38 80,49
41 Saya menyukai buku elektronik karena buku elektronik mengirit print out
0 12 87 33 78,97
42
Saya menyukai buku elektronik karena mudah didapat
2 21 83 26 75,18
43 Saya suka mendownload sendiri karena lebih praktis
0 13 90 29 78,03
44
Untuk kemudahan akses dan mobilisasi, saya lebih suka menggunakan buku elektronik dengan komputer
0 34 78 20 72,34
45
Untuk kemudahan akses dan mobilisasi, saya lebih suka menggunakan buku elektronik dengan ponsel
2 21 82 27 75,37
46
Saya lebih menyukai buku elektronik didapatkan dengan perpustakaan digital karena kemudahan akses
0 36 75 21 72,15
47 Saya lebih suka buku elektronik didapatkan dengan browser karena kemudahan akses
2 12 97 21 75,94
48
Saya suka menggunakan buku elektronik hingga di web bebas luar negeri karena lebih luas konten pengetahuannya
2 30 83 17 71,78
49 Saya suka menggunakan buku elektronik karena yakin buku elektronik juga informasi yang sah
0 13 90 29 78,03
50 Saya lebih suka menggunakan buku elektronik hingga berbayar karena lebih lengkap
8 67 44 13 61,74
51
Buku elektronik saya suka adalah referensi seperti buku kuliah, sekolah dan sebagainya karena sebagai buku pelajaran
1 4 96 31 79,73
52 Buku elektronik yang saya suka adalah format pdf karena lebih mudah dibaca
2 10 92 28 77,65
53 Buku elektronik yang saya suka adalah format word karena mudah dibaca dengan perangkat
6 39 73 14 67,99
54 Buku elektronik yang saya suka adalah format jpeg karena mudah dibaca
9 90 27 6 55,68
55 Buku elektronik yang saya suka adalah format lit karena mudah dibaca
9 105 14 4 52,46
56 Buku elektronik yang saya suka adalah format html karena mudah dibaca
8 87 33 4 56,25
57
Buku elektronik yang saya suka adalah format digital interaktif karena berisi audio, visual dan keduanya
4 43 70 15 68,18
58 Saya menyukai buku elektronik karena yakin tidak mengganggu kesehatan
5 64 56 7 62,31
59 Saya menyukai buku elektronik karena tidak boros hardisk
1 45 77 9 67,80
60 Saya menyukai buku elektronik karena tidak rawan virus
4 60 59 9 63,82
61 Saya menyukai buku elektronik karena tidak sulit dipakai
0 20 91 21 75,18
62 Saya menyukai buku elektronik sebagai sumber belajar karena lebih menarik
0 16 91 25 76,70
63 Saya menyukai buku elektronik sebagai media karena lebih menarik
1 18 94 19 74,81
Total 72,34
Aspek Konatif Terhadap Buku Elektronik
No Pertanyaan STS TS S SS %
64
Saya sering mengikuti perkembangan media dan teknologi sebagai asal perkembangan teknologi.
3 16 100 13 73,29
65 Saya lebih sering menggunakan buku elektronik daripada buku cetak
5 73 48 6 60,41
66 Saya lebih sering menggunakan buku elektronik tanpa di cetak lagi
1 33 87 11 70,45
67 Buku elektronik yang sering sayabaca adalah format pdf
0 14 94 24 76,89
68 Buku elektronik yang sering saya baca adalah format word
1 38 79 14 70,07
69 Buku elektronik yang sering saya baca adalah format jpeg
7 89 29 7 56,81
70 Buku elektronik yang sering saya baca adalah lit
9 101 18 4 53,21
71 Buku elektronik yang sering saya baca adalah html
7 81 37 7 58,33
72
Buku elektronik yang sering saya baca adalah format digital interaktif karena terdiri atas konten audio, visual dan keduanya
8 46 72 6 64,39
73
Buku elektronik yang sering saya baca adalah referensi seperti buku kuliah, sekolah dan sebagainya karena sebagai sumber kuliah
3 12 89 28 76,89
74 Saya lebih sering menggunakan buku elektronik berbayar karena lebih lengkap
7 73 44 8 60,03
75 Saya lebih sering menggunakan buku elektronik dari perpustakaan digital
2 49 70 11 67,04
76 Saya lebih sering menggunakan buku elektronik dari web browser
0 20 95 17 74,43
77 Saya lebih sering mendownload sendiri
2 19 93 18 74,05
78 Saya lebih sering menggunakan buku elektronik dengan komputer
3 41 80 8 67,61
79 Saya lebih sering menggunakan buku elektronik dengan ponsel
1 32 82 17 71,78
80 Saya sering menggunakan buku elektronik hingga di web bebas luar negeri
5 58 64 5 63,06
81 Saya sering menggunakan buku elektronik karena yakin buku elektronik juga informasi yang sah
0 19 108 5 72,34
82 Saya sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar
0 13 107 12 74,81
83 Saya sering menggunakan buku elektronik sebagai media pembelajaran
0 14 99 19 75,94
84 Saya sering direkomendasikan untuk menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar
1 24 93 14 72,72
85
Saya sering direkomendasikan untuk menggunakan buku elektronik sebagai media pembelaajaran
0 24 98 10 72,34
86 Saya sering merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar
1 35 81 15 70,83
87 Saya sering merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran
1 26 93 12 71,96
Total 68,74
Lampiran 10 Hasil Observasi Menyeluruh
(Ceklis fasilitas) No Objek Yang Diteliti Keterangan 1 Fasilitas Administrasi Elektronik Tersedia fasilitas surat-
menyurat dan administrasi secara elektronik.
2 Ruang Kelas Yang Mendukung Pembelajaran Multimedia
Tersedia fasilitas projektor yang mendukung pembelajaran multimedia.
3 Fasilitas WIFI Tersedia fasilitas wifi yang memadai dalam koneksi intenet.
4 Ruang Belajar Di Luar Kelas Yang Memadai
Tersedia meja belajar di luar kelas beserta stopkontak untuk belajar di luar kelas menggunakan perangkat elektronik.
5 Kesediaaan Perpustakaan Dalam Menyediakan Data Elektronik
Tersedia pencarian elektronik untuk buku perpustakaan dan fasilitas internet untuk mengakses sumber elektronik. Meskipun,belum melanggan sendiri.
Lampiran 11 Hasil Observasi Terpusat
Penggunaan Buku Elektronik Dalam Kelas dan Luar Kelas
Responden Di Dalam Kelas Di Luar Kelas Mahasiswa Terdapat fasilitas yang
memadai dalam pembelajaran elektronik, sekalipun hanya kadang-kadang menggunakannya.
Banyak mahasiswa yang menggunakan diluar kelas. Dengan mendownloadnya melalui google.
Dosen Menggunakan sebagai sumber bahan ajar.
Menggunakan sebagai sumber referensi slide.
Lampiran 12 Hasil Observasi Wifi Kampus
No Indikator Ya Tidak Kesimpulan
1
Bukti konatif menggunakan internet di keseharian.
10
0
Semua Mahasiswa menggunakan internet.
2
Bukti kognitif terhadap wifi kampus.
10
0
Semua Mahasiswa mengetahui bahwa di kampus ada internet gratis.
3
Bukti konatif terhadap wifi kampus.
5
5
Seimbang antara mahasiswa pengguna wifi dan internet pribadi.
Lampiran 13 Hasil Observasi Terseleksi Mahasiswa
No Indikator Ya Tidak Kesimpulan 1
Bukti kognitif mahasiswa terhadap definisi buku elektronik.
16
1
Lebih banyak mahasiswa mengetahui buku elektronik. 1 orang yang tidak mengetahui adalah tidak mengerti benda itu adalah buku elektronik.
2
Bukti kognitif mahasiswa terhadap perangkat keras.
12
5
Banyak mahasiswa mengetahui perangkat keras untuk membaca buku elektronik. 5 mahasiswa yang tidak mengetahui adalah tidak mengerti istilah perangkat keras.
3
Bukti kognitif mahasiswa terhadap tema buku elektronik.
17
0
Banyak mahasiswa mengetahui tema buku elektronik. Semua mahasiswa tersebut menyebutkan bahwa buku elektronik adalah tentang bidang studi. Meskipun begitu, ada juga yang menyebutkan temanya ada novel dan bahasa sekalipun ada mahasiswa yang bukan jurusan bahasa.
4
Bukti kognitif mahasiswa terhadap jenis buku elektronik
15
2
Banyak mahasiswa mengetahui jenis buku elektronik. Kebanyakan mahasiswa mengetahui jenis e-book adalah PDF. Meskipun begitu ada juga yang tahu buku elektronik audio-video, e-pub, maupun buku elektronik yang disediakan di web BSE (Buku Sekolah Elektronik).
5
Bukti kognitif mahasiswa terhadap perlindungan hukum buku elektronik.
11
6
Cukup banyak mahasiswa mengetahui perlindungan hukum terhadap buku elektronik. 5 mahasiswa tidak mengetahui bahwa buku elektronik dilindungi oleh hukum karena tidak mengetahui ada hak ciptanya, dan 1 mahasiswa tidak mengetahui bahwa buku elektronik dilindungi oleh hukum karena mengira buku elektronik itu bebas pakai.
6
Bukti kognitif mahasiswa trhadap tempat mendapatkan buku elektronik.
17
0
Semua mahasiswa mengetahui tempat untuk mendapat buku elektronik dan banyak mahasiswa mengetahui tempat untuk mendapat buku elektronik adalah google adan situs perpustakaan luar negeri.
7
Bukti kognitif mahasiswa terhadap persepsi masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah pada buku elektronik.
12
5
Banyak mahasiswa mengetahui persepsi masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah terhadap buku elektronik meskipun 5 mahasiswa tidak mengetahui. 2 dari 5 mahasiswa mengatakan alasannya. Satu mahasiswa yang tidak mengetahui berujar ketidaktahuan itu disebabkan karena mahasiswa tidak membicarakan buku elektronik. Satu mahasiswa juga mengatakan tidak mengetahui persepsi masyarakat namun sejauh ini buku elektronik cukup membantu).
8
Bukti afektif mahasiswa terhadap kelebihan buku elektronik.
16
1
Banyak mahasiswa beranggapan buku elektronik memiliki kelebihan, di antaranya: praktis, lebih mudah, lebih simpel dan lain-lain. 1 mahasiswa yang mengatakan buku elektronik tidak memiliki kelebihan karena lebih suka buku cetak.
9
Bukti afektif mahasiswa terhadap kemenarikan buku elektronik.
14
3
Banyak mahasiswa yang mengatakan e-book menarik seperti mudah dicari, ada gambar dan lainnya. Sedangkan, 3 mahasiswa yang mengatakan buku elektronik tidak menarik menjabarkan sebagai berikut: buku elektronik hanya satu yang dibahas, masih menarik buku cetak serta masih nyaman buku cetak.
10
Bukti afektif mahasiswa terhadap kekurangan buku elektronik.
16
1
Banyak mahasiswa mengatakan e-book memiliki kekurangan yakni berbayar, tidak senyaman buku cetak dan lain-lain. 1 orang mengatakan buku elektronik tidak memiliki kekurangan karena sudah nyaman menggunakan buku elektronik.
11
Bukti konatif mahasiswa penggunaan buku elektronik secara umum.
8
9
Antara mahasiswa yang sering menggunakan buku elekktronik cukup seimbang. Namun masih banyak mahasiswa yang tidak sering menggunakan buku elektronik. Beberapa alasan yang diungkap oleh mereka adalah sering karena nyaman, efisien, portabel dan lainnya sedangkan tidak sering karena lebih suka cetak, hanya tahu dari teman dan lain-lain.
12
Bukti konatif mahasiswa terhadap perangkat keras.
16
1
Banyak mahasiswa yang menggunakan perangkat keras, yakni sejumlah 16 mahasiswa dari 17 mahasiswa yang diobservasi dan wawancara. Rincian dari penjabaran mahasiswa yakni 8 orang menggunakan handphone, 5 orang menggunakan laptop, 1 orang menggunakan komputer, 2 orang menggunakan handphone dan laptop, sedangkan 1 orang tidak sering menggunakan buku elektronik sehingga ia tidak sering juga menggunakan perangkat keras untuk membaca buku elektronik. Jadi dapat disimpulkan banyak mahasiswa yang menggunakan perangkat keras untuk membaca buku elektronik,sekalipun sebanyak 6 siswa harus disamakan persepsinya dahulu.
13 Bukti konatif 10 7 Banyak mahasiswa sering
mahasiswa menggunakan tema buku elektronik.
menggunakan salah satu tema buku elektronik, sekalipun ada juga yang tidak sering menggunakan salah satu tema. Para mahasiswa rata-rata menggunakannya untuk studi mereka, seperti mahasiswi fisika sering menggunakan buku elektronik fisika, dan seterusnya. Namun ada juga yang menggunakan untuk referensi skripsi, menggunakan buku elektronik novel saja atau bahkan yang menggunakan buku elektronik pendidikan dan novel.
14
Bukti konatif mahasiswa mendownload buku elektronik sendiri.
9
8
Lebih banyak mahasiswa yang sering mendownload sendiri dibandingkan copy-paste buku elektronik dari teman. Adapun mahasiswa yang sering mendownload sendiri karena nyaman, lebih mudah dan lain-lain. Sedangkan yang tidak sering karena lebih mudah copy-paste,lebih suka copy-paste dari teman dan lain-lain.
15
Bukti konatif mahasiswa dalam membaca buku elektronik langsung dibandingkan mendownload dahulu.
6
11
Lebih banyak mahasiwa yang mendownload dahulu kemudian membacanya dibandingkan membaca langsung. Yang lebih sering membaca langsung adalah karena lebih simpel dan cepat, sering mendapat dari teman saja dan lain-lain. Sedangkan, yang lebih sering mendownload dahulu kemudian membaca adalah karena sebagai referensi di masa depan, lebih suka mendownload dahulu dan lain-lain.
16
Bukti konatif mahasiswa dalam mencetak buku elektronik.
3
14
Sedikit mahasiswa yang mencetak buku elektronik lagi. Dari hasil wawancara, beberapa mahasiswa yang sering mencetak adalah karena sering dibutuhkan, suka buku cetaak, dan dalam buku elektronik banyak kata yang sulit.
Sedangkan, mahasiswa yang tidak sering adalah karena jika diperintahkan dosen saja, lebih suka yang asli yang cetak, digunakan hanya sebagai tambahan dan lain-lain.
17
Bukti konatif mahasiswa Terhadap jenis buku elektronik.
17
0
Semua mahasiswa sering menggunakan satu jenis buku elektronik. 14 mahasiswa yang diwawancara lebih sering menggunakan PDF, 1 mahasiswa yang lainnya mengaku lebih sering menggunakan e-pub dan PDF, 1 mahasiswa lainnya lebih sering menggunakan format yang disediakan Buku Sekolah Elektronik (BSE) serta 1 mahasiswa tidak mengetahui jenis buku elektronik karena hanya tahu sering menggunakan salah satu jenis saja.
18
Bukti konatif mahasiswa terhadap buku elektronik sebagai referensi.
15
2
Lebih banyak mahasiswa yang sering menggunakan buku elektronik sebagai referensi. Adapun dari hasil wawancara, mahasiswa lebih sering menggunakan buku elektronik sebagai referensi karena untuk membaca, lebih mudah copy kalimat, dan lain-lain. Sedangkan mahasiswa yang tidak sering menggunakan buku elektronik sebagai referensi adalah karena boros memori dan lebih menggunakan buku cetak biasa.
19
Bukti konatif mahasiswa mendapatkan buku elektronik di perpustakaan kampus.
0
17
Mahasiswa mengatakan tidak sering menggunakan buku elektronik dari perpustakaan kampus. Banyak mahasiswa menggunakan hanya sebatas web yang terpercaya atau perpustakaan digital yang tersebar di web bebas.
20
Bukti konatif mahasiswa mendownload buku elektronik di web
8
9
Kebanyakan mahasiswa mendownload buku elektronik melalui web luar negeri, sekalipun banyak juga mahasiswa yang
dalam negeri dibandingkan luar negeri.
mendownload buku elektronik dari web dalam negeri. Dari hasil wawancara, mahasiswa yang sering mendownload buku elektronik melalui web dalam negeri adalah karena lebih mudah,merasa jarang tersedia buku elektronik dari luar negeri, dan lain-lain. Mahasiswa yang tidak sering mendownload buku elektronik dari dalam negeri karena lebih banyak sumber dari luar negeri, sesuai jurusan dan lain sebagainya.
21
Bukti konatif mahasiswa terhadap buku elektronik sebagai sumber belajar.
11
6
Banyak mahasiswa yang sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar. Dari hasil wawancara, ereka yang sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar adalah karena untuk baca, tugas, jika bahan bacaan kurang dan lain-lain. Mahasiswa yang tidak sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar adalah karena buku cetak banyak, jarang menggunakan buku elektronik, masalah baterai dan lain sebagainya.
22
Bukti konatif mahasiswa terhadap buku elektronik sebagai media pembelajaran langsung.
3
15
Tidak banyak yang menggunakan buku elektronik sebagai media pembelajaran secara langsung. Dari hasil wawancara, mahasiswa yang menggunakan buku elektronik sebagai media pembelajaran secara langsung adalah karena untuk memperbanyak materi, lebih gampang digunakan dan ada juga yang menggunakan PDF sebagai media pembelajaran. Mahasiswa yang tidak menggunakan buku elektronik sebagai media pembelajaran langsung adalah karena ribet, tidak suka buku
elektronik, merasa tidak pernah memakai sebagai media, jarang menggunakan sebagai media, lebih pakai buku, lebih suka teks biasa, dan banyak juga yang memakai sebagai referensi saja dengan membuat lagi dalam power point serta blog.
23
Bukti konatif perekomendasian buku elektronik sebagai sumber belajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.
10
7
Lebih banyak mahasiswa yang merasa direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.. Dari hasil wawancara, mahasiswa yang direkomendasikan mengemukakan penjabaran mereka direkomendasikan. Ada yang direkomendasikan hingga membuat blog dan ada yang dari internet justru dikurangi nilainya (tidak semua dosen merekomendasi), direkomendasi karena dirasakan lebih efisien, rata-rata dosen rekomendasikan jika ada bahan rekomendasi, sering direkomendasikan buku gratis tapi kadang ternyata tidak gratis dan lain-lain.
24
Bukti konatif mahasiswa merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar.
10
7
Lebih banyak mahasiswa yang merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar. Dari hasil wawancara, mahasiswa yang sering merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar adalah karena merasa buku elektronik menarik, lebih efisien dan lain-lain. Mahasiswa yang tidak sering merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar adalah karena lebih suka buku asli, jarang menggunakan, merasa tidak perlu merekomendasikan dan sebagainya.
25
Bukti konatif perekomendasian buku elektronik sebagai media pembelajaran Di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.
11
6
Lebih banyak mahasiswa yang direkomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran. 8 dari 11 mahasiswa direkomendasikan untuk membuat sendiri berupa powerpoint.
26
Bukti konatif mahasiswa merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran.
10
7
Lebih banyak mahasiswa yang merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran. Dari hasil wawancara, mahasiswa yang merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran adalah karena lebih mudah dipakai, sesuai perkembangan zaman dan lain-lain. Mahasiswa yang tidak sering merekomendasikan adalah karena mereka merasa tidak pernah merekomendasikan. 1 di antara yang tidak pernah merekomendasi karena merasa tidak membutukan e-book juga.
Lampiran 14
Hasil Observasi Dosen No Indikator Ya Tidak Kesimpulan
1
Bukti kognitif dosen terhadap definisi buku elektronik.
17
0
Semua dosen mengetahui tentang buku elektronik. Dari hasil wawancara, lebih banyak dosen mengatakan bahwa buku elektronik adalah buku yang berbentuk elektronik. Sisanya, dosen berpendapat buku elektronik adalah buku yang biasa digunakan seperti PDF, audio-visual dan lain-lain; buku elektronik adalah buku yang bisa diakses di laptop dan lainnnya; buku elektronik adalah buku yang bersifat paperless dan lain-lain.
2
Bukti kognitif dosen terhadap perangkat keras.
17
0
Semua dosen mengetahui perangkat keras untuk menggunakan buku elektronik. Dari hasil wawancara, dosen mengatakan perangkatnya seperti laptop, handphone dan lain-lain.
3
Bukti kognitif dosen terhadap tema buku elektronik.
17
0
Semua dosen mengetahui tema buku elektronik. . Semua dosen mengatakan tema buku elektronik adalah buku referensi atau yang berhubungan dengan mata kuliahnya. Namun, ada 4 dosen diantaranya yang juga mengetahui tema buku elektronik ada fiksi dan novel, 1 dosen diantaranya juga ada yang mengetahui tema buku elektronik adalah komik.
4
Bukti kognitif dosen terhadap jenis buku elektronik.
17
0
Semua dosen mengetahui jenis buku elektronik. Lebih banyak dosen yang mengetahui jenis buku elektronik yakni PDF. Adapun jenis lain cukup diketahui namun hanya beberapa saja yang tahu, seperti DJVU, JPEG, Word, Interaktif dan lain-lain.
5
Bukti kognitif dosen terhadap perlindungan hukum buku elektronik. .
15
2
Banyak dosen yang mengetahui perlindungan hukum buku elektronik. Dari hasil wawancara, dosen yang mengetahui buku elektronik dilindungi hukum adalah dari undang-undang, tahu karena itu hasil karya dan sebagainya. Dosen yang tidak mengetahui perlindungan hukum terhadap buku elektronik adalah karena hanya tahu bahwa ada yang dikunci buku elektroniknya dan ada yang tidak; serta hanya tahu sebatas cara copy-paste saja.
6
Bukti kognitif dosen trhadap tempat mendapatkan buku elektronik.
17
0
Semua dosen mengetahui tempat mendapatkan buku elektronik.dari hasil wawancara, kebanyakan dosen mengatakan bahwa tempat mendapatkan buku elektronik adalah google, web, dan sejenisnya. Hanya sedikit dosen yang menyebutkan nama web langsung seperti springer dan lain-lain.
7
Bukti kognitif dosen terhadap persepsi masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah pada buku elektronik.
17
0
Semua dosen mengetahui persepsi masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah pada buku elektronik. Dari hasil wawancara, kebanyakan dosen mengetahui persepsi dalam penggunaan buku elektronik di masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah saja, sisanya adalah aspek tentang ketersediaan.
8
Bukti afektif dosen terhadap kelebihan buku elektronik.
15
2
Banyak dosen merasa buku elektronik memiliki kelebihan. Dari hasil wawancara, dosen merasa kelebihan buku elektronik adalah praktis, gratis, dan lain-lain. Dosen yang merasa buku elektronik tidak memiliki kelebihan adalah karena merasa sama dengan cetak dan hanya lebih praktis dan sama saja.
9
Bukti afektif dosen terhadap kemenarikan buku elektronik.
13
4
Banyak dosen merasa buku elektronik memiliki kemenarikan. Dari hasil wawancara, dosen merasa kemenarikan buku elektronik adalah ada sensasi yang beda ketika menggunakan, menarik dan lain-lain.
10
Bukti afektif dosen terhadap kekurangan buku elektronik.
16
1
Banyak dosen merasa buku elektronik memiliki kekurangan juga. Dari hasil wawancara, dosen merasa kekurangan buku elektronik adalah radiasi, harus memakai cetak dan lain-lain.
11
Bukti konatif dosen penggunaan buku elektronik secara umum.
13
4
Banyak dosen yang sering menggunakan buku elektronik. Dari hasil wawancara, dosen yang sering menggunakan, kebanyakan buku elektronik digunakan sebagai sumber referensi atau materi kuliah.
12
Bukti konatif dosen terhadap perangkat keras.
17
0
Semua dosen sering menggunakan perangkat keras tertentu dalam menggunakan e-book. Lebih banyak dosen menggunakan komputer dan laptop. Meskipun begitu, ada yang menyebutkan sony e-book reader, handphone, dan tablet.
13
Bukti konatif dosen menggunakan tema buku elektronik.
15
2
Salah satu dosen sering menggunakan salah satu tema buku elektronik. Rata-rata menggunakan untuk referensi atau kuliah. Sedangkan dua orang lagi kadang-kadang menggunakan salah satu tema buku elektronik.
14
Bukti konatif dosen mendownload buku elektronik sendiri.
12
5
Banyak dosen yang sering mendownload buku elektronik sendiri. Dosen yang sering mendownload buku elektronik sendiri beralasan kalau dengan cara mendownload sendiri, pribadi merasa lebih puas lebih bebas dan lain-lain. Dosen yang tidak sering mendownload sendiri juga mengemukakan alasan.
Diantaranya adalah karena dengan copy-paste soft file tidak perlu internet, tidak punya banyak link dan lain-lain.
15
Bukti konatif dosen dalam membaca buku elektronik langsung dibandingkan mendownload dahulu.
2
15
Banyak dosen yang mendownload dahulu buku elektronik kemudian membaca dibandingkan membaca langsung buku elektronik. Alasan yang diungkapkan beberapa dosen adalah merasa lebih nyaman, internet suka ngadat dan lain-lain.
16
Bukti konatif dosen dalam mencetak buku elektronik.
1
16
Banyak dosen yang tidak sering mencetak lagi. Beberapa dosen mengungkapkan alasannya, di antaranya: hanya kadang-kadang, go green, lebih memilih e-book dan lain-lain.
17
Bukti konatif dosen terhadap jenis buku elektronik.
17
0
Semua dosen menggunakan PDF karena lebih banyak tersebar. Meskipun begitu, ada dua dosen yang menggunakan audio MP3 hingga interaktif juga.
18
Bukti konatif dosen terhadap buku elektronik sebagai referensi.
15
2
15 dosen sering menggunakan buku elektronik sebagai referensi dan 2 dosen lainnya tidak sering menggunakan sebagai referensi karena lebih suka buku cetak. Adapun dosen yang sering menggunakan buku elektronik adalah sumber pembelajaran, ada 2 dosen yang mengungkapkan lebih suka referensi daripada fiksi adalah merasa bahwa fiksi untuk orang yang punya banyak waktu atau anak-anak
19
Bukti konatif dosen mendapatkan buku elektronik di perpustakaan kampus.
4
13
Lebih banyak dosen mendapatkan buku elektroniik di web bebas. Beberapa dosen mengemukakan alasan mengapa lebih menggunakan web bebas dibandingkan perpustakaan kampus di antaranya: kurang sosialisasi, mungkin tebatas, ribet untuk pergi, karena web bebas lebih banyak. Sedangkan jika yang menggunakan perpustakaan,
beberapa dosen mengungkapkan kalau menggunakan web agak lama, karena perpustakaan sudah merekomendasi,dan juga ada yang berpendapat lebih suka discuss dengan kepala perpustakaan
20
Bukti konatif dosen mendownload buku elektronik di web dalam negeri dibandingkan luar negeri.
4
13
Lebih banyak dosen mendownload buku elektronik di web luar negeri dibandingkan dalam negeri. Adapun dosen yang mendapatkan buku elektronik di luar negeri mengemukakan alasan sebagai berikut: jarang menemukan jika di negeri, lebih banyak di luar negeri, dan lain-lain. Dosen yang mendapatkan buku elektronik di dalam negeri mengemukakan alasan juga di antaranya: mencari buku elektronik tidak perlu jauh-jauh, masalah bahasa, lebih mudah dipahami dan lain-lain
21
Bukti konatif dosen terhadap buku elektronik sebagai sumber belajar.
15
2
Lebih banyak dosen sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar. Adapun dosen yang sering menggunakan buku elektronik mengemukakan alasan sebagai berikut: karena lebih simpel, efisien, karena menggunakan sebagai referensi juga dan lain-lain. Dosen yang tidak sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar adalah karena menggunakannya sebagai tambahan saja dan lebih menggunakan cetak.
22.
Bukti konatif dosen terhadap buku elektronik sebagai media pembelajaran langsung.
6
11
Lebih banyak dosen yang tidak sering menggunakan buku elektronik sebagai media pembelajaran langsung. Adapun dosen yang sering menggunakan buku elektronik sebagai media pembelajaran langsung adalah sebagai berikut: karena siswa merasa kurang sah apabila tak ditampilkan langsung sumbernya;
sering menggunakan saja, merujuk hingga menggunakan footnote, sering menggunakan seperti buku terjemahan nutrition, untuk membantu dalam pembelajaran; sebagai tambahan saja; dam sering menggunakan buku elektronik sebagai media pembelajaran langsung tetapi diedit dahulu. Dosen yang tidak sering menggunakan buku elektronik mengemukakan alasan sebagai berikut: karena terkendala di wifi, memakainya hanya kadang-kadang dan lain-lain.
23
Bukti konatif perekomendasian buku elektronik sebagai sumber belajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.
12
5
Lebih banyak dosen yang merasa direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah. Adapun yang dosen yang merasa direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah mengemukakan alasan sebagai berikut: merasa jarang. direkomendasikan, rekomendasi perpustakaan hanya perkiraan saja; merasa fakultas demokratis saja; merasa tidak pernah direkomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar; hanya pernah saja direkomendasikan menggunakan buku elektronik. Perpustakaan itu ya pernah tapi tidak terlalu menganjurkan sekali; dan merasa tidak begitu sering direkomendasi, fleksibel.
24
Bukti konatif dosen merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar.
14
3
Lebih banyak dosen yang merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar. Adapun dosen yang sering merekomendasikan buku elektronik mengemukakan alasan sebagai berikut: agar lebih cepat melaksanakan tugas yang diberikan, untuk menunjang pembelajaran dan lain-lain. Dosen yang tidak sering merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar mengemukakan alasan sebagai berikut: merasa mahasiswa sudah lebih tahu tentang internet, sumber belajar bisa didapatkan di mana saja, dan karena merekomendasikan tema tertentu saja.
25
Bukti konatif perekomendasian buku elektronik sebagai media pembelajaran Di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.
10
7
Lebih banyak dosen yang merasa direkomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran. Adapun dosen yang merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran mengemukakan alasan sebagai berikut: pernah direkomendasikan oleh fakultas, pernah dianjurkan membuat blog dan lain-lain. Dosen yang tidak sering direkomendasikan mengemukakan alasan sebagai berikut: merasa fakultas demokratis saja, merasa hanya pernah direkomendasikan dan lain-lain.
26.
Bukti konatif dosen merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran.
12
5
Lebih banyak dosen yang merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran. Adapun dosen yang sering merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran mengemukakan alasan sebagai berikut: karena untuk mengasah ilmu listening,
sering merekomendasikan membuat lagi,sering merekomendasikan buku kurikulum atau yang update dan lain-lain. Namun cukup banyak dosen yang merekomendasikan lebih ke membuat media baru lagi seperti slide.
Lampiran 15 Wawancara Pihak Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah
Nama : Bapak Kusairi Divisi : Sub Koordinasi IT Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah No Pertanyaan Ya Tidak Deskripsi
1 Apakah perpustakaan sering merekomendasikan ebook sebagai sumber belajar? Mengapa?
V Sudah dibuat, sudah melakukan sosialisasi. Sejak tahun 2009 sudah ada buku elektronik.
Jenisnya kini ada cambridge, dan lain-lain. Belum ada sumber dalam negeri, baru luar negeri yang berbentuk elektronik.
2. Apakah fasilitas buku elektronik cukup lengkap? Jelaskan.
V Cukup banyak. Namun tiap tahun naik harga sepertinya semakin sedikit. Kalau pengolahan buku elektroniknya belum ada. Hanya pengadaan saja.
3 Apakah pernah ada evaluasi tentang bagaimana penggunaan buku elektronik di Perpustakaan ini?
V Penggunaannya belum ada evaluasi. Hanya satu dua dosen memberikan masukan.
Terlihat sudah banyak yang menggunakan tapi belum begitu menyeluruh yang
menggunakan. Mungkin juga kurang sosialisasi.
Lampiran 16 Wawancara Pihak Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
Nama : Ibu Loly Divisi : Kepala Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
No Pertanyaan Ya Tidak Deskripsi
1 Apakah perpustakaan sering merekomendasikan ebook sebagai sumber belajar? Mengapa?
V Sudah pernah. Menyarankan saja. Di perpustakaan bisa diskusi buku elektronik, sekalipun bukunya masih melanggan dari Perpustakaan Utama.
2. Apakah fasilitas buku elektronik cukup lengkap? Jelaskan.
V Cukup banyak di Perpustakaan Utama ya. Kalau ada yang menanyakan saya layani juga.
3 Apakah pernah ada evaluasi tentang bagaimana penggunaan buku elektronik di Perpustakaan ini?
V Bukunya masih melanggan dari Perpustakaan Utama. Namun saya lihat lumayan banyak juga yang menanyakan dan mencari.
Lampiran 17 Wawancara Digitalisasi Amerika
Nama : Erenst Anip Divisi : Library Assistant Professor Vermont Digital Newspaper Project
No Pertanyaan Deskripsi
1 Apakah tujuan digitalisasi di Amerika yang sangat pesat itu
Akses. Tujuannya agar semua orang bisa Untuk digitalisasi
2. Bagaimana perkembangan digiralisasi di Amerika
Lahirnya born digital, seperti koran langsung lahir digital.
3 Siapa saja yang berperan di digitalisasi Amerika?
Banyak, Librarynya, dan lain-lain di tingkat negara bagian seperti universitas, departemen librarynya.
4 Bagaimana pendapat tentang digitalisasi di Indonesia?
Masih banyak potensi, masih perlu dibenahi. Kadang penerbit-penerbit kecil itu ISBN asal jeplak padahal setelah dicek ISBN tidak ada. Harus lebih dibenahi lagi dan diolah
5 Apa saran untuk anak muda di Indonesia pada sesuatu yang lebih digital di masa kini?
Digunakan saja. Sudah banyak.
NB: Dilakukan sebagai tambahan observasi menyeluruh (wawancara pada November 2015)
Lampiran 18 Wawancara Pandangan Mahasiswa Terhadap Penggunaan Buku Elektronik
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Nama : Lia Status : Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial No Pertanyaan Ya Tidak Deskripsi
1. Apakah anda sering menggunakan buku elektronik?
V
Ya.
2. Apakah anda sering menggunakan salah satu format buku elektronik? Sebutkan!
V Sering buat tugas sama di kelas. PDF.
3. Bagaimana pandangan anda terhadap penggunaan buku elektronik di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan?
V Sudah banyak. Temen-temen juga suka gunain. Meskipun saya tidak tahu spesifik tentang keseluruhannya.
NB: Dilakukan saat wawancara terpusat (Desember 2015)
Lampiran 19 Wawancara Pandangan Mahasiswa Terhadap Fasilitas Laboratorium
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Nama : Firdaus Habibi Status : Mahasiswa Jurusan Pendididkan Bahasa Inggris
No Pertanyaan Deskripsi
1 Apa fasilitas di jurusan Bahasa Inggris?
Laboratorium bahasa biasanya memakai kelas di 7.18.
2. Bagaimana tempatnya? Nyaman, ada sound, ac, meja bangku, memadai, jadi bisa belajar dengan asik.
NB: Digunakan sebagai data tambahan observasi menyeluruh. Diwawancara 2016.
Lampiran 20 Wawancara Pandangan Mahasiswa Terhadap Fasilitas Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Nama : Purnamasari Status : Alumni Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 2011 No Pertanyaan Deskripsi
1 Apa fasilitas di kelas?
Ada meja, kursi, papan tulis, AC, projector.
2. Bagaimana tempatnya? Nyaman. Bisa belajar dengan digital.
NB: Digunakan sebagai data tambahan observasi menyeluruh. Diwawancara 2016.
Lampiran 21 Contoh Wawancara Mahasiswa
Nama: Nida
Jurusan: Pendidikan Agama Islam
Semester: 3
No. Indikator Ya Tidak Deskripsi
1 Apakah anda tahu buku elektronik? Seperti apa buku itu?
V Belum tahu kalau itu buku elektronik. Karena pengertiannya juga tidak tahu. kalau pakai ya pakai saja.
2 Apakah anda sering menggunakan buku elektronik? Jelaskan!
V Tidak karena tidak begitu digunakan dalam studi.
3 Apakah anda tahu perangkat keras untuk membaca atau mendownload buku elektronik? Sebutkan contohnya yang anda ketahui
V Handphone, laptop
4 Apakah ada perangkat keras yang sering anda gunakan untuk membaca atau mendownload buku elektronik? Sebutkan contoh yang sering anda gunakan? (Seperti handphone)
V Handphone, gampang digunain. Kalau laptop ribet.
5 Tahukah salah satu tema buku elektronik. Sebutkan salah satu tema yang anda tahu!
V Bahasa.
6 Sering menggunakan salah satu tema dengan buku elektronik?Sebutkan tema yang anda baca!
V Kadang-kadang, eh aku pernah gunain tapi sekilas saja tahunya. Biasanya gunain bahasa.
7 Apakah anda lebih sering mendownload buku elektronik sendiri dibandingkan copy-paste dari teman?
V Tidak, saya copy-paste dari teman.
8 Apakah anda lebih sering membaca buku elektronik secara langsung dibandingkan mendownloadnya kemudian dibaca? Jelaskan!
V Karena dapat dari teman kan.
9 Apakah anda sering menggunakan buku elektronik dengan dicetak lagi? Jelaskan!
V Sekali sih, kalau disuruh saja. Pas pelajaran islamic art.
10 Apa anda tahu apa saja bentuk buku elektronik? Jelaskan!
V Paling tahu PDF.
11 Apa ada jenis buku elektronik format yang cukup sering anda pakai? Jelaskan!
V PDF yang sering.
12 Apakah anda sering menggunakan buku elektronik sebagai buku referensi? Sebutkan alasan!
V Buku biasa saja.
13. Apakah anda tahu bahwa buku elektronik dilindungi oleh hukum? Jelaskan!
V Oh iya, web ada yang tidak bisa copy.
14 Apakah anda tahu tempat mana saja mendapatkan buku elektronik? Jelaskan!
V Web saja.
15 Apakah anda lebih sering mendapatkan buku elektronik di perpustakaan dibandingkan web bebas? Sebutkan alasan!
V Web bebas, kalau perpustakaan kita ribet kode dan harus cocok-cocokan.
16 Ketikka mengakses di web, apakah lebih sering mendownload buku elektronik di web dalam negeri dibandingkan luar negeri? Sebutkan alasan!
V Dalam negeri, meski enggak lengkap.
17 Saat menggunakan, apakah buku elektronik memiliki kelebihan?
V Lebih mudah.
18 Apakah buku elektronik menarik? Sebutkan alasan!
V Menarik. Gambar hehe.
19 Apakah menurut anda buku elektronik memiliki kekurangan? Sebutkan!
V Kalau tidak ada kuota internetnya.
20 Apakah anda sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar? Jelaskan!
V Enggak hehe. Cetak banyak.
21 Apakah anda sering menggunakan buku elektronik sebagai media pembelajaran? Jelaskan!
V Enggak. Saya tidak suka buku elektronik.
22 Apakah anda sering direkomendasikan menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar di fakultas?
V Tidak direkomendasikan.
23 Apakah anda sering merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar? Jelaskan!
V Tidak. Jarang kan. Hehe. Justru saya yang direkomendasikan.
24
Apakah anda sering direkomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran di fakultas? Jelaskan!
V Sebagian dosen merekomendasikan membuat powerpoint.
25
Apakah anda sering merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran? Jelaskan!
V Ya, sesuai perkembangan jaman sih.
26 Apakah anda mengetahui bagaimana persepsi masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta dalam menggunakan buku elektronik? Sebutkan pandangan anda!
V Ya, tergantung juga, kebanyakan mahasiswa kak. Kalau saya sih dari kakak kelas suka lihat saja, terus dibilang “Cari saja di sini, buku elektronik saja. lebih mudah..” Tapi ya, saya tahu persepsi mereka tidak spesifik.
Lampiran 22 Contoh Wawancara Dosen
Nama : Bapak Khalimi Jenis Kelamin : Laki-Laki Umur : 50 Tahun Pekerjaan/Jabatan : Dosen PGMI
No Indikator Ya Tidak Deskripsi
1 Apakah anda tahu buku elektronik? Seperti apa buku itu?
V Ya tahu, Buku yang bisa di mana saja didownload dan dibaca.
2 Apakah anda sering menggunakan buku elektronik? Jelaskan!
V Sering, karena buku studi yang saya pakai.
3 Apakah anda tahu perangkat keras untuk membaca atau mendownload buku elektronik? Sebutkan contohnya yang anda ketahui!
V Ya, browsing dari komputer dan sebagainya.
4 Apakah ada perangkat keras yang sering anda gunakan untuk membaca atau mendownload buku elektronik? Sebutkan contoh yang sering anda gunakan? (Seperti handphone)
V Biasanya saya menggunakan komputerr.
5 Tahukah salah satu tema buku elektronik. Sebutkan salah satu tema yang anda tahu!
V Ya, referensi.
6 Sering menggunakan salah satu tema dengan buku elektronik?Sebutkan tema yang anda baca!
V Ya, referensi.
7 Apakah anda lebih sering mendownload buku elektronik sendiri dibandingkan copy-paste dari teman?
V Ya, dibaca dulu judul, baru download. Karena lebih bebas.
8 Apakah anda lebih sering membaca buku elektronik secara langsung dibandingkan mendownloadnya kemudian dibaca? Jelaskan!
V Download dulu baru dibaca karena bisa memilih berdasarkan kecocokan.
9 Apakah anda sering menggunakan buku elektronik dengan dicetak lagi? Jelaskan!
V Kadang-kadang.
10 Apa anda tahu apa saja bentuk buku elektronik? Jelaskan!
V Kalau untuk tahu, ada PDF, HTML, itu ada di blogspot itu. Untuk buku elektronik interaktif sudah tahu, tetapi jarang digunakan. Meski saya suka juga lihat orasi ilmiah.
11 Apa ada jenis buku elektronik format yang cukup sering anda pakai? Jelaskan!
V Ya, saya sering gunakan PDF karena lebih rapih. Untuk buku elektronik interaktif jarang digunakan. Meski saya suka juga lihat orasi ilmiah.
12 Apakah anda sering menggunakan buku elektronik sebagai buku referensi? Sebutkan alasan!
V Ya, saya sering referensi,kalau lain kayak fiksi itu anak-anak.
13. Apakah anda tahu bahwa buku elektronik dilindungi oleh hukum? Jelaskan!
V Ya, tapi belum melihat aturan buku elektroniknya. Hanya mendengar saja.
14 Apakah anda tahu tempat mana saja mendapatkan buku elektronik? Jelaskan!
V Browser, selain browser ya blog.
15 Apakah anda lebih sering mendapatkan buku elektronik di perpustakaan dibandingkan web bebas? Sebutkan alasan!
V Web bebas, dibandingkan di perpustakaan digital. Alasannya karena dekat.
16 Ketikka mengakses di web, apakah lebih sering mendownload buku elektronik di web dalam negeri dibandingkan luar negeri? Sebutkan alasan!
V Ya, alasannya bahasa, kalau untuk kredibel atau tidak repot ya... tidak tahu juga, untuk sementara dalam negeri saja.
17 Saat menggunakan, apakah buku elektronik memiliki kelebihan?
V Rasakan bagaimana maksudnya? Praktis.
18 Apakah buku elektronik menarik? Sebutkan alasan!
V Ya, tentu menarik.
19 Apakah menurut anda buku elektronik memiliki kekurangan? Sebutkan!
V Ya, tadi itu radiasi.
20 Apakah anda sering menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar? Jelaskan!
V Ya, sebagai bacaan saja. Seperti buku akhlak.
21 Apakah anda sering menggunakan buku elektronik sebagai media pembelajaran? Jelaskan!
V Kalau untuk media langsung di dalam kelas enggak. Kalau referensi iya. Biasanya PDF saya jadikan power point.
22 Apakah anda sering direkomendasikan menggunakan buku elektronik sebagai sumber belajar di fakultas?
V Pernah diseminarkan tentang perkuliahan dengan electronic
learning.
23 Apakah anda sering merekomendasikan buku elektronik sebagai sumber belajar? Jelaskan!
V Ya, tentu, tapi selektif saja.
24
Apakah anda sering direkomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran di fakultas? Jelaskan!
V Tidak, seperti pernah disuruh selektif saja oleh dekan.
25
Apakah anda sering merekomendasikan buku elektronik sebagai media pembelajaran? Jelaskan!
V Selektif saja. Harus kreatif.
26 Apakah anda mengetahui bagaimana persepsi masyarakat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta dalam menggunakan buku elektronik? Sebutkan pandangan anda!
V Ya, banyak juga ya yang menggunakan.
Lampiran 23 Wawancara Fasilitas Internet Kampus
No Indikator Ya Tidak
1.
Apakah sering mengunakan internet dalam keseharian?
V Ya. V Ya, sering. V
Ya, sering untuk tugas ataupun bantu dosen.
V Pasti. V Sering banget. V Sering. V Sering. V Sering. V Sering. V Sering, paket sendiri.
2.
Apakah tahu mengenai wifi kampus?
V Tahu. V Tahu, tapi susah sinyal. V Tahu.
V Tahu, biasanya kalau bantu dosen pakai wifi.
V Tahu. V Tahu. V Tahu, banyak yang bilang lama.
V Tahu, namun suka penuh yang pakai.
V Tahu, karena sering pakai.
V Tahu.
3.
Bukti konatif terhadap wifi kampus.
V
Ya, kalau dulu sering sih, tapi memang susah sinyal. Waktu pagi saja bisa wifi.
V
Ya, sering. Denngan internet sendiri. Wifi kampus jarang karena susah.
V
Ya, sering untuk tugas ataupun bantu dosen. Karena kalau paling banyak sinyal di lantai 3 saja, lobi barat.
V
Lebih sering menggunakan data sendiri.
V
Sering, namun wifi masih terbilang tidak kencang. Kebanyakan lantai 2 tapi kadang tidak terkoneksi juga
V Sering. Merasa kalau padat
aktivitas yang menggunakan wifi pasti lama
V
Kuota sendiri karena wifi selalu penuh.
V
Sering, namun kalau banyak orang lemot wifinya.karena sekarang bisa tanpa daftar pakai wifi mhs.
V
Sering,wifi. Kalau paket boros dan menyesuaikan kantong mahasiswa hehe.
V
Sering, paket sendiri. Biasanya paket 10gb perbulan.
~~ KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen FITK-FR-AKD-OS2
= UIN JAKARTA FORM (FR) Tgl. Terbit 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: 02 J/. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412/ndonesia Hal 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor : Un.Ol/F.l/KM.Ol.3/ll7/2013 Lamp. : Outline/Proposal
Jakarta,29 Desember 2015
Hal : Permohonan hin Penelitian
Kepada Yth. Dekan Fakultas Ilrnu Tarbiyah dan Keguruan c.q Wadek Bidang Akademik Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan
di Tempat
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Judul Skripsi
Dewi Sri Tunjungsari
111101500030
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
IX (Semb!lan)
Persepsi Dosen dan Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Terhadap Penggunaan Buku Elektronik Sebagai
Sumber Belajar.
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di Fakultas yang Bapak pimpin.
Untuk itu kami mohon Bapak dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
a.n. Dekan
Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen FITK-FR-AKD-0<32
~ UIN JAKARTA FORM (FR)
Tgl. Terbit 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: 02 Jt. tr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412/r.Jonesia Hal 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor : Un.Ol/F.l!KM.Ol.31117/2013 Lamp. :Outline/Proposal
Jakarta,28 Desember 2015
Hal : Permohonaa Izin Penelitian
Kepada Yth. Kepala Perpustakaan UIN Syarif HidayatuUah Fakultas Ilmu Ta1·biyah dan Keguruan di Temp~t
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Deng~n horm~t kami sampaikan bahwa,
Nama
N1M
Jurusan
Semester
Judul Skripsi
Dewi Sri Tunjungsari
111101500030
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
IX (Sembilan)
Persepsi Dosen dan Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Kcguruan Terhadap Penggunaan Buk.u Elektronik Sebagai
Sumber Belajar.
adalah benar mahasiswali Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di perpustakaan yang Bapak/Ibu pimpin.
Untuk itu kami mohon Bapak/Ibu dapat mengizinkan mahasiswa tersebut mela!csanakan penelitian dimaksd.
Atas perhatian dan keija sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkut:a?
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen FITK-FR-AKD-082 ~ .1
Tgl. Terbit
~ UINJAKARTA FORM (FR)
1 Maret 2010
FITK No. Revisi: 02 Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412/ndonesia Hal 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITfAN
Nomor : On.Ol/F.l/KM.Ol.3/117/2013 Lamp. : Outline/Proposal
Jakarta,28 Desember 2015
Hal : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth. Kepala Perpustakaan Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan di Tempat
Assalamu 'a/aikum wr. wb.
Dengan hormat kami sampaikar. bahwa,
Nama
NlM
Jurusan
Semester
Judul Skripsi
Dewi Sri Tunjungsari
111101500030
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
IX (Sembilan)
Persepsi Dosen dan Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Terhadap Pen&:,<TUnaan Buku Eiektronik Sebagai
Sumber Belajar.
adalah ~nar mahasiswali Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruail UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di perpustakaan yang Bapak!Ibu pimp in.
Untuk itu kami mohon Bapak!Ibu dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
a.n. Dekan
Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
HASIL OBSERVASI PERPUSTAKAAN UTAMA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 1 Penggambaran fasilitas Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Gambar 2 Daftar jumlag buku elektronik yang tersedia di Perpustakaan Umum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Gambar 3 CD Multimedia Interaktif Di Ruang Multimedia
Gambar 4 Tampilan Multimedia Interaktif
Gambar 5 Salah Satu Koleksi Cetak Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah
Gambar 6 Salah Satu Fasilitas Jurnal Cetak, Skripsi, Tesis, Disertasi dan Lainnya di
Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah
Gambar 7 Fasilitas Sirkulasi Peminjaman dan Pengembalian Buku Cetak
Gambar 8
Fasilitas Pencarian Skripsi Elektronik
Gambar 9 Fasilitas Pencarian Berbasis Elektronik dan Ruang Baca Yang Nyaman
Gambar 10 Fasilitas Pencarian E-Book dan E-Journal di American Corner
Gambar 11 Salah Satu Fasilitas Corner Bank Indonesia
Gambar 12 Salah Satu Fasiitas Corner Dunia
FOTO HASIL OBSERVASI BEBERAPA FASILITAS FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Gambar 13
Ruang Kelas Dengan Pembelajaran Modern
Gambar 14 Administrasi Surat-Menyurat Berbasis Elektronik
Gambar 15 Laboratorium Komputer FITK
Gambar 16 Bukti Melanggan Dari Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah
Gambar 17
/Salah Satu Fasilitas Pencarian Katalog Dan Browsing Data Digital Di Perpustaakaan Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Gambar 18 Koleksi Cetak (Buku dan Skripsi Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruaa
FOTO HASIL OBSERVASI MAHASISWA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Gambar 19
Penggunaan Di Luar Kelas Ketika Di Wawancara
Gambar 20 Penggunaan Buku Elektronik Di Luar Kelas
FOTO HASIL OBSERVASI KEPADA DOSEN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Gambar 21
Salah Satu Dosen Yang Memakai Buku Elektronik
Gambar 22 Salah Satu Perangkat Elektronik Yang Dipakai Dosen
Gambar 23 Salah Satu Dosen Yang Mengoleksi dan Berlangganan Buku Elektronik
Gambar 24 Salah Satu Buku Elektrok Yang Diapakai Dalam Kajian Bahasa
Gambar 25 Salah Satu Buku Elektronik Yang Diapakai Dalam Kajian Kewarganegaraan
Gambar 26 Kumpulan Buku Elektronik Yang Dimiliki Oleh Salah Satu Dosen