persepsi mahasiswa tentang penggunaan metode...
TRANSCRIPT
PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PENGGUNAAN METODE
PEMBELAJARAN PADA JURUSAN KEBIDANAN
DI KAMPUS III POLITEKNIK KESEHATAN
SURAKARTA
Ana Widi Astuti) Henik Istikhomah
2)
1) Mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan
2) Pembimbing I, Dosen Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan
Intisari
Latar belakang. Menurut survey pendahuluan diperoleh hasil bahwa penggunaan metode
pembelajaran belum maksimal, metode yang digunakan sebagian sudah bervariasi dan ada juga
yang masih monoton.
Tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan mengungkap fenomena persepsi mahasiswa tentang
metode pembelajaran yang digunakan pada Jurusan Kebidanan Di Kampus III Poltekkes Surakarta.
Metode penelitian. Penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif dengan teknik pengumpulan
sampel secara purposive sampling dengan jenis sampling maximum variation sampling. Adapun
pengumpulan data dengan menggunakan teknik DKT dan WM.
Hasil penelitian. Hasil penelitian persepsi mahasiswa tentang pengertian dan mafaat metode
pembelajaran semua informan sudah menjelaskan dengan baik, diantarannya pengertian metode
pembelajaran yaitu cara dosen memberikan pelajaran, cara mengimplementasikan teknik, dan
strategi pembelajaran. Manfaat metode pembelajaran untuk menghilangkan kejenuhan mahasiswa,
mengaktifkan mahasiswa dalam pembelajaran. Jenis-jenis metode pembelajaran yang digunakan
dosen, sebagian besar informan mengatakan bahwa jenis metode pembelajaran yang sering
digunakan dosen yaitu metode ceramah, tanya jawab, diskusi, brainstorming, role play, simulasi,
demonstrasi, resitasi, kerja kelompok. Metode pembelajaran yang jarang digunakan yaitu jigzaw.
Metode pembelajaran lapangan yaitu ronde, bed site teaching, mentorship dan preseptorship.
Metode pembelajaran yang disenangi dan tidak disenangi pada prinsipnya semua metode baik tetapi
tergantung dosen dalam cara menyampaikan. Harapan mahasiswa agar dosen mengenalkan dan
menerapkan metode pembelajaran agar mahasiswa dan dosen lebih aktif.
Kesimpulan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah persepsi mahasiswa tentang pengertian
dan manfaat metode pembelajaran adalah cara, strategi, metode dosen untuk mengajar. Jenis-jenis
metode pembelajaran yang digunakan dosen yaitu ceramah, tanya jawab, diskusi, brainstorming,
role play, driil, resitasi, kelompok, ronde, bet site teaching, jigzaw, simulasi, demonstrasi,
mentorship dan preseptorship. Metode pembelajaran yang disenangi yaitu diskusi, jigzaw,
brainstorming, demonstrasi, simulasi, role play, ceramah tanya jawab. Metode yang tidak disenangi
yaitu ceramah, presentasi kelompok, diskusi, tanya jawab. Harapan penggunaan metode
pembelajaran yaitu mahasiswa sudah termotivasi dari metode yang digunakan tetapi perlu
mengembangkan metode.
Kata kunci : persepsi, mahasiswa, metode pembelajaran
Pendahuluan
Belajar merupakan proses
penting bagi perubahan perilaku
manusia dan ia mencakup segala
sesuatu yang dipikirkan dan
dikerjakan. Belajar memegang
peranan penting bagi
perkembangan, kebiasaan, sikap,
keyakinan tujuan, kepribadian,
dan bahkan persepsi manusia
(Suardi, M. 2012).
Penggunaan metode
pembelajaran dalam pendidikan
untuk mencapai tujuan
pendidikan dilakukan untuk
menciptakan dan membentuk
manusia yang profesional.
Metode pembelajaran yang
digunakan diharapkan dapat
meningkatkan motivasi
mahasiswa dalam proses
pembelajaran. Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian
Supriyanto (2012) terdapat
peranan yang berat antara
variabel persepsi mahasiswa
mengenai penggunaan metode
pembelajaran terhadap variabel
motivasi belajar mahasiswa.
Penjelasan tersebut diperkuat
oleh penelitian ButarButar
(2012), dengan hasil penelitian
ada pengaruh positif dan
signifikan antara penggunaan
media pembelajaran dan variasi
metode pembelajaran dosen
terhadap motivasi belajar
mahasiswa. Dari proses
pembelajaran kami melakukan
studi pendahuluan pada tanggal
9 September dan pada tanggal
16 September 2013 dengan
melakukan wawancara kepada
10 mahasiswa DIII Kebidanan
dan DIV Kebidanan diperoleh
informasi bahwa metode
pembelajaran yang ada di
Kampus III bervariasi, namun
dalam penggunaan metode
pembelajaran belum maksimal,
mahasiswa mengatakan metode
pembelajaran adalah cara dosen
untuk menyampaikan pelajaran.
Mahasiswa mengatakan metode
yang digunakan sebagian sudah
bervariasi dan ada juga yang
masih monoton.
Metode yang sudah
digunakan dan yang diketahui
mahasiswa diantaranya metode
ceramah, tanya jawab, diskusi,
role play, demonstrasi, tugas,
simulasi. Sebagian besar
mahasiswa mengatakan metode
pembelajaran yang disenangi
mahasiswa adalah metode
demonstrasi karena menurut
mereka bisa efektif, mahasiswa
lebih paham karena bisa melihat
dan mempraktikkan secara
langsung, selain itu metode yang
disenangi yaitu role play karena
dapat menjadikan mahasiswa
aktif dalam pembelajaran
metode tersebut membahas
masalah kemudian di praktikkan
mahasiswa sendiri. Hasil
penelitian Hamid, A (2010).
Menunjukkan bahwa aktivitas
belajar mahasiswa dapat
ditingkatkan secara optimal,
hasil belajar mahasiswa dapat
ditingkatkan, dan ketuntasan
belajar mahasiswa lebih besar,
respon mahasiswa terhadap
strategi pembelajaran
berkategori positif.
Sedangkan metode
pembelajaran yang kurang
disenangi dan dianggap monoton
yaitu ceramah, kelebihannya
dapat digunakan orang banyak,
waktu lebih pendek, sedangkan
kelemahannya mahasiswa
mengatakan bila dosen yang
menyampaikan pembelajaran
ceramah disertai slide dan bisa
menguasai kelas dan kreatif
dalam pembuatan slide nya
maka mahasiswa semangat
dalam pembelajaran, tetapi bila
dosen kurang menguasai kelas
maka ceramah dianggap
membosankan mahasiswa, susah
memahami pelajaran, mahasiswa
cepat mengantuk. Mahasiswa
mengatakan metode yang
digunakan dosen ada yang dapat
untuk memahami pelajaran yang
diberikan dan ada yang tidak
dapat memahami pelajaran
khususnya metode ceramah.
Menurut mahasiswa
sebenarnya semua metode
pembelajaran yang di gunakan
ada kelebihan dan
kekurangannya, sehingga
mahasiswa harus bisa mengikuti
dan pandai-pandai dalam
memanfaatkan kelebihan metode
tersebut dan menghindari
kekurangan metode tersebut.
Sebaiknya dosen mengganti
metode pembelajaran yang lebih
menarik sehingga akan
menumbuhkan keminatan
mahasiswa untuk mengikuti
proses belajar. Ungkapan
tersebut juga sesuai dengan
penelitian ButarButar, D (2012).
Dengan hasil penelitian tentang
motivasi belajar ada pengaruh
yang positif dan signifikan
antara penggunaan variasi
metode pembelajaran dosen
terhadap motivasi belajar
mahasiswa.
Penelitian ini bertujuan
untuk Untuk mengetahui
persepsi mahasiswa tentang
pengertian dan manfaat metode
pembelajaran yang digunakan
dosen.,Untuk mengetahui
persepsi mahasiswa tentang
jenis-jenis metode pembelajaran
yang digunakan., Untuk
mengetahui persepsi mahasiswa
tentang metode-metode
pembelajaran yang disenangi
dan tidak disenangi mahasiswa,
dan Untuk mengetahui persepsi
mahasiswa tentang harapan
penggunaan metode
pembelajaran yang dapat
memberikan motivasi belajar.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis
fenomenologi dengan rancangan
pengambilan data secara deskriptif
kualitatif. Penelitian yang bermaksud
untuk memahami fenomena tentang
persepsi apa yang dialami oleh
subjek penelitian dengan metode
kualitatif untuk mendeskripsikan
persepsi mahasiswa tentang metode
pembelajaran yang digunakan dosen
dalam pembelajaran di Jurusan
Kebidanan Kampus III Poltekkes
Surakarta (Moleong, 2010).
Lokasi penelitian
dilaksanakan di Jurusan Kebidanan
Kampus III Poltekkes Surakarta.
Waktu penelitian dilaksanakan mulai
bulan Oktober 2013 sampai bulan
Februari 2014.
subyek penelitian
menggunakan metode purposive
sample dengan jenis sampling adalah
maximum variation sampling.
Maximum variation sampling,
dengan jumlah informan 21,
pengumpulan data dengan : Diskusi
Kelompok Terarah (DKT) atau
Focus Group Discussion (FGD) dan
Wawancara Mendalam (In depth
interviews).
Hasil Penelitian
1. Karakteristik Informan
Dalam penelitian yang
telah dilaksanakan, informan
penelitian ini adalah mahasiswa
jurusan kebidanan. Jumlah
keseluruhan mahasiswa yang
menjadi informan penelitian
adalah sebanyak 21 mahasiswa,
14 mahasiswa dari jurusan DIV
Kebidanan Pendidik, 2
mahasiswa DIV Kebidanan
Komunitas dan 6 mahasiswa
dari jurusan DIII Kebidanan.
Dalam proses
pengumpulan data peneliti
menggunakan teknik Diskusi
Kelompok Terarah (DKT) dan
wawancara mendalam. Diskusi
Kelompok Terarah dilakukan
sebanyak 2 kali. Jumlah
informan yang mengikuti
Diskusi Kelompok Terarah
(DKT) sebanyak 13 informan
terdiri dari mahasiswa DIV
kebidanan Pendidik dan
mahasiswa DIII Kebidanan.
Jumlah informan yang
mengikuti wawancara mendalam
sebanyak 8 informan.
2. Persepsi mahasiswa tentang
metode pembelajaran yang
digunakan Di Kampus III
Jurusan Kebidanan Poltekkes
Surakarta.
Penelitian tentang persepsi
mahasiswa tentang metode
pembelajaran yang digunakan
pada Jurusan Kebidanan Di
Kampus III Poltekkes Surakarta
ini terdiri dari empat sub
fenomena yaitu : tentang
pengertian dan manfaat metode
pembelajaran yang digunakan
dosen, tentang jenis-jenis
metode pembelajaran yang
digunakan, metode-metode
pembelajaran yang disenangi
dan tidak disenangi mahasiswa,
harapan mahasiswa tentang
metode pembelajaran yang dapat
memberikan motivasi belajar.
Adapun hasil-hasil penelitian
dari masing-masing sub
fenomena akan peneliti uraikan
sebagai berikut :
a. Persepsi mahasiswa tentang
pengertian dan manfaat
metode pembelajaran yang
digunakan dosen pada
Jurusan Kebidanan Di
Kampus III Poltekkes
Surakarta.
Hasil penelitian yang
dilakukan mengenai persepsi
mahasiswa tentang
pengertian dan manfaat
metode pembelajaran yang di
gunakan dosen menurut
informan Di Kampus III
Poltekkes Surakarta, metode
pembelajaran itu adalah cara-
cara dosen memberikan
pelajaran kepada mahasiswa.
Adapun pendapat lain metode
pembelajaran yaitu cara
dosen untuk
mengimplementasikan teknik
dan strategi dalam
pembelajaran. Metode
pembelajaran yaitu strategi
dosen dalam menyampaikan
materi kepada mahasiswa.
Menurut informan penelitian
manfaat metode
pembelajaran yaitu agar
mahasiswa lebih bisa
mengerti dan memahami
materi yang disampaikan
dosen, meningkatkan
partisipasi mahasiswa dalam
pembelajaran, mencegah
kejenuhan mahasiswa,
meningkatkan interaksi dan
keaktifan mahasiswa dalam
hal aktif mencari solusi
dalam pembelajaran,
sedangkan dosen hanya
mengarahkan atau sebagai
fasilitator.
Secara lebih rinci, data
mengenai persepsi mahasiswa
tentang pengertian dan
manfaat metode pembelajaran
dapat dilihat pada bagan 4.1.
Data di atas di dukung oleh kuotasi
1 sebagai berikut :
1) “Strategi yang di gunakan dosen
untuk menyampaikan materi
kepada mahasiswa, metode-
metode itu ada strategi pokoknya
strategi dari dosen untuk
menyampaikan materi kepada
mahasiswa” (Ssw
DIV DKT 1)
2) “Manfaatnya emm mahasiswa
lebih bisa mengerti sama materi
yang diberikan oleh emm
dosennya mbak..
Lebih paham penyampaian materi
dari dosen itu jadi aa tidak
membingungkan
mahasiswanya,bisa tepat gitu..”
(Pt DIV DKT I)
3) “Untuk menyampaikan materi
sesuai SKS yang akan dicapai,
sehingga materi dapat dipahami
mahasiswa sehingga mahasiswa
tahu dan jelas dan bisa menerima
materi sampai selesai
penyampaiannya.”
(Dy DIV WM 2)
b. Persepsi mahasiswa tentang jenis-
jenis metode pembelajaran yang
digunakan dosen
Persepsi mengenai jenis-
jenis metode pembelajaran yang
digunakan dosen pada proses
pembelajaran Di Kampus III
Jurusan Kebidanan Poltekkes
Surakarta dari hasil penelitian
menurut informan meliputi
metode pembelajaran yang di
gunakan dosen saat pembelajaran
di kelas antara lain metode
brainstorming, metode ceramah
dan tanya jawab, metode resitasi,
metode drill, metode diskusi, role
play, metode jigzaw. Metode
pembelajaran yang digunakan
dosen saat pembelajaran di
laboratorium menurut informan
penelitian meliputi : 1)
Laboratorium kebidanan
menggunakan metode simulasi
dan metode demonstrasi, 2)
Laboratorium Mikrobiologi
menggunakan metode ceramah
dan tanya jawab, kerja kelompok,
resitasi, 3) Laboratorium Anatomi
menggunakan metode ceramah
dan tanya jawab, presentasi
kelompok dengan pemutaran
video, diskusi dan resitasi, 4)
Laboratorium Komputer
menggunakan metode ceramah,
tanya jawab, dan resitasi. Adapun
metode yang digunakan dosen
saat mahasiswa praktik lapangan
menurut informan penelitian
meliputi : 1) Rumah Sakit / klinik
/ puskesmas menggunakan
metode diskusi, tanya jawab,
resitasi, ronde, bed site teaching,
mentorship dan preseptorship. 2)
Praktik komunitas menggunakan
metode kerja kelompok dan
resitasi. 3) Praktik Di Institusi
Pendidikan menggunakan metode
diskusi, mentorship dan
preseptorship. Hasil penelitian
yang dilakukan Data tersebut
lebih jelas dapat dilihat pada
gambar 4.2.
Data di atas di dukung oleh kuotasi
2 sebagai berikut :
1) “Saat ini sepertinya ceramah,
kemudian diskusi sama tanya
jawab terus brainstorming kalau
jigzaw itu jarang mbak digunakan
disini.. “(Dy WM 2)
2) “Kalau di sini ya mbak,di
Poltekkes itu ceramah
tentunya..sering lagi diskusi,kalau
nonton video itu termasuk metode
apa nggak ya mbak?tetapi itu
juga seru mbak..kemudian itu
mbak,pernah sekali saya yang
itu..satu temennya itu bisa
kemudian menjelaskan ke yang
lain jigzaw mbak..pernah..”
(Mn WM 1)
c. Persepsi mahasiswa tentang
metode-metode pembelajaran
yang disenangi dan tidak
disenangi mahasiswa
Persepsi mahasiswa
tentang metode pembelajaran
yang di senangi maupun yang
tidak disenangi dari hasil
penelitian di dapatkan bahwa
mahasiswa mengatakan ada
yang senang metode diskusi dan
ada yang tidak senang dengan
metode diskusi, informan
mengatakan senang dengan
metode pembelajaran diskusi
karena mahasiswa bisa bercerita,
dapat mengaktifkan mahasiswa
saat pembelajaran, mahasiswa
lebih bisa mengeksplor
pengetahuan yang dimilikinya.
Mahasiswa tidak senang metode
diskusi dengan alasan karena
kurang efektif saat
pembelajaran, mahasiswa yang
kurang aktif hanya diam dan
tidak ikut berpartisipasi saat
pembelajaran. Selain metode
diskusi, dari hasil penelitian
didapatkan ada metode yang
disenangi maupun tidak
disenangi mahasiswa yaitu
metode ceramah, mahasiswa
mengatakan bahwa metode
ceramah menarik tetapi
tergantung dosen yang
menyampaikan, kalau dosen
humoris dan cara menyampaikan
materi menarik mahasiswa juga
senang. Mahasiswa tidak senang
dengan metode ceramah dengan
alasan metode ceramah dapat
membuat capek, ngantuk saat
mendengarkan pelajaran, metode
ini tidak menggali kemampuan
mahasiswa, kurang
mengikutsertakan mahasiswa
dalam pembelajaran, sehingga
mahasiswa yang tidak aktif
hanya bicara sendiri di belakang,
informan mengatakan dosen saat
menggunakan metode ceramah
sering tidak jelas dalam
menyampaikan materi
pembelajaran. Dari penelitian
didapatkan lagi metode yang
disenangi maupun tidak
disenangi mahasiswa yaitu
metode tanya jawab, mahasiswa
mengatakan senang metode
tanya jawab bila penyampaian
materi menarik dan dosen
humoris. Alasan mahasiswa
tidak senang metode tanya
jawab, informan mengatakan
kebanyakan mahasiswa yang
kurang siap takut
mengungkapkan jawaban.
Metode yang disenangi
mahasiswa yaitu metode
simulasi dan demonstrasi karena
bisa mengaplikasikan materi,
materi yang diberikan dosen
mudah diingat, mahasiswa lebih
tahu gambaran materi saat
pembelajaran. Pendapat lain
tentang metode pembelajaran
yang disenangi yaitu metode
jigzaw karena dengan metode ini
pembelajaran lebih seru,
mahasiswa lebih bisa interaksi
aktif dengan kelompok lain,
pembelajaran lebih menantang.
Metode brainstorming
mahasiswa mengatakan metode
tersebut dapat menggali
kemampuan mahasiswa,
mahasiswa berani mengutarakan
masalah, dalam pembelajaran
terjadi karena ada masalah,
menjadikan mahasiswa lebih
aktif dan lebih serius saat
pembelajaran. Metode yang lain
yang disenangi mahasiswa yaitu
metode role play, informan
mengatakan dengan metode ini
mahasiswa bisa berekspresi dan
dapat memerankan seperti
kenyataan di lahan.
Metode pembelajaran yang
tidak di senangi mahasiswa di
dapatkan metode presentasi
kelompok karena mahasiswa
sering tidak fokus, mahasiswa
yang belakang bicara sendiri dan
tidak memperhatikan teman
yang sedang presentasi. Data
tersebut dapat di lihat pada tabel
4.3.
Data diatas di dukung kuotasi 3
sebagai berikut :
1) “Yang paling saya senangi diskusi
mbak..
Ya itu tadi mbak..saya jadi lebih
aktif, kalau misalkan temennya
tanya mbak, kemudian misalkan
saya lagi aa maju di depan saya
pengennya jawab mbak..jadi
kalau pertanyaan itu tidak
terjawab itu rasanya nggak puas
gitu lo mbak..kan kalau saya bisa
jawab atas materi yang saya
sampaikan kan rasanya
waah…berarti saya menguasai
materi mbak, gitu..ada
kebanggaan sendiri gitu lo mbak..
Kalau itu seneng mbak..apalagi
kalau kita diskusi itu ya
mbak..bikin power point nya suka
ada gambar-gambarnya
mbak..apa lagi kalau dosennya
nggak monoton tulisannya semua
ya mbak,tapi saya lebih seneng
yang berkelip-kelip gitu lo
mbak..”
(Mn WM 3)
2) “Metode pembelajaran
demonstrasi, itu saya senang
sekali…
Karena saya jadi tahu
gambarannya..gimana cara
pelaksanaannya,jadi teringat di
memori saya seperti itu..jadi
untuk ujian,o..saya ingat ini ini
seperti itu,beda dengan ceramah,
ceramah hanya ngomong
saja,lalu kita penangkapannya
hanya sedikit saja..seperti itu..”
(Ln DKT 1)
3) “Kalau untuk teori saya lebih
sukanya itu diskusi. jadi kita bisa
menemukan sendiri apa sih yang
jadi permasalahan yang perlu kita
ketahui..ya kalau di praktikkum
saya suka demonstrasi dan
simulasi, kita di beri kesempatan
untuk mencoba..”
“Ya idem mbak, jadi kebanyakan
itu ceramah, jadi itu tidak
memberikan kesempatan kepada
kami, kalau misalnya ceramah
tanya jawab itu bagus, mungkin
tanya jawabnya membuka
interaksi kepada mahasiswa,tapi
kalau hanya ceramah satu arah
mungkin itu lebih kurang efektif..”
(Ssw DKT 1)
d. Persepsi mahasiswa tentang
harapan mahasiswa dalam
penggunaan metode
pembelajaran yang dapat
memberikan motivasi belajar.
Hasil penelitian persepsi
mahasiswa tentang harapan
mahasiswa dalam penggunaan
metode pembelajaran yang dapat
memberikan motivasi belajar di
dapatkan penggunaan metode
pembelajaran memberikan
motivasi belajar karena dengan
metode yang sudah diterapkan
mahasiswa ingin menggali
kemampuan memahami materi
yang di sampaikan. Pendapat lain
penggunaan metode pembelajaran
sangat memberikan motivasi
belajar mahasiswa, misalnya
besok ada metode diskusi,
sekelompok mahasiswa itu
berusaha membuat penampilan
semaksimal mungkin, misalnya
besok ada metode tanya jawab,
mahasiswa menyiapkan untuk
belajar malam harinya sebelum
besok di mulai, mahasiswa bisa
termotivasi untuk belajar, dengan
membaca buku atau membuka
materi yang ada di internet.
Menurut informan yang lain
mengenai harapan mahasiswa
dalam penggunaan metode
pembelajaran yang dapat
memberikan motivasi belajar
mahasiswa yaitu dosen perlu
mengenalkan metode
pembelajaran agar mahasiswa
tidak bosan, mahasiswa tahu
macam-macam metode
pembelajaran, sehingga
mahasiswa bisa meminta dosen
untuk menggunakan metode yang
menarik mahasiswa dan
diharapkan mahasiswa mengerti
materi yang disampaikan dosen.
Harapan informan yang lain agar
dosen menerapkan semua dan
lebih meningkatkan metode
pembelajaran agar dosen sesuai
dalam menerapkan metode saat
mengajar, agar mahasiswa tidak
jenuh dan dapat memberikan
semangat dalam pembelajaran.
Dosen perlu mengembangkan
metode agar mahasiswa bisa aktif
pembelajaran, pembelajaran lebih
hidup dan mutu PBM bisa
berkembang. Harapan mahasiswa
penggunaan metode lebih
bervariasi, tidak monoton,
penggunaan metode yang
beragam dan sebaiknya metode
sesuai dengan materi dengan
alasan agar materi mudah diingat
dan dipahami, diharapkan
pembelajaran tidak menjadi beban
tetapi menjadi hiburan. Sebaiknya
dosen kreatif memilih metode,
menggunakan metode yang
mengaktifkan mahasiswa, dosen
menggunakan metode yang
menarik dan sebaiknya dosen
aktif mengevaluasi metode
dengan mengubah metode yang
dirasa kurang efektif dan
mempertahankan metode yang
berdampak positif bagi
mahasiswa. Data tersebut dapat
dilihat pada tabel 4.4.
Data di atas di dukung kuotasi 4
sebagai berikut :
1) “Yang meningkatkan peran aktif
mahasiswa..
Aa jadi mahasiswanya itu tidak
pasif, jadi aa ma dosennya itu
sebagai fasilitator
saja,mahasiswa itu yang aktif
dalam pembelajaran..”
(Pt DKT 1)
2) “Yak, yang bervariasi yang tepat
sasaran dan menghasilkan
mahasiswan yang berlian yang
profesional..
Ya antara teori dan metode
pembelajaran praktikum itu bisa
di pilah-pilah lagi yang tepat itu
seperti apa..”
( Ln DKT 1)
3) “Ya sangat mbak..misalkan besok
ada diskusi ya mbak, kita kan
sekelompok jadi berusa untuk
membuat penampilan semaksimal
mungkin mbak..atau mungkin
emmm kalau besoknya ada tanya
jawab atau kuis ya mbak..kita
jadinya malamnya belajar, jadi
kita jadi apa ya mbak..termotivasi
biar nggak kalah sama temennya
besok mbak pas lagi
pembelajaran..
Saya terdorong untuk membaca
buku sebelum aa besok aa
perkuliahan di mulai nah saya
misalkan membuka materi
memiliki keinginan untuk
membuka materi aa membuka
materi bahan di buku mbak..saya
senengnya lewat Hp cari di
internet..”
( Mn WM 3)
A. Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan
di Kampus III pada Jurusan
Kebidanan Politeknik Kesehatan
Surakarta. Politeknik Kesehatan
Surakarta memiliki dua Program
Studi Kebidanan yaitu DIII
Kebidanan dan DIV Kebidanan
Pendidik dan DIV Kebidanan
Komunitas. Jurusan Kebidanan
Poltekkes Surakarta merupakan
calon tenaga bidan yang
profesional baik di institusi
pendidikan maupun di instansi
pelayanan kesehatan, yang
nantinya diharapkan dapat
menjalankan misi atau tugas
untuk mendharmabaktikan nilai,
sikap dan pengetahuan serta
keterampilan dalam dunia
pendidikan dan pelayanan
kesehatan. Sehingga salah satu
syarat tercapainya kelulusan
mahasiswa diharapkan mampu
mencapai ujian akhir Karya Tulis
Ilmiah untuk mahasiswa program
DIII Kebidanan dan Ujian Akhir
Program skripsi bagi mahasiswa
DIV Kebidanan. Dalam penelitian
yang berjudul Persepsi
Mahasiswa Tentang Metode
Pembelajaran Yang Digunakan
Pada Jurusan Kebidanan Di
Kampus III Poltekkes Surakarta
akan membahas sub fenomena
yang telah ditemukan pada
informan penelitian.
Proses dalam menafsirkan
persepsi pada setiap individu yang
meliputi proses menerima,
menyeleksi, mengorganisasikan,
mengartikan, menguji, dan
memberikan reaksi kepada
rangsangan pancaindera atau data.
Dalam proses tersebut
dipengaruhi faktor internal seperti
kebutuhan psikologis, latar
belakang, pengalaman,
kepribadian, sikap kepercayaan
umum, dan penerimaan diri.
Sedangkan faktor eksternal
meliputi intensitas, ukuran,
kontras, gerakan, ulangan,
keakraban, serta sesuatu yang
baru. Faktor internal dan faktor
eksternal dari masing-masing
mahasiswa kebidanan Di Kampus
III Poltekkes Surakarta
menimbulkan persepsi yang
berbeda terhadap metode
pembelajaran. Hal ini sesuai
pendapat Pareek (dalam Sobur,
2003) bahwa persepsi adalah
proses menerima, menyeleksi,
mengorganisasikan, mengartikan,
menguji, dan memberikan reaksi
kepada rangsangan pancaindera
atau data. Pendapat ini didukung
oleh Mulyana (2007), bahwa
persepsi adalah proses
menafsirkan suatu obyek melalui
informasi indrawi yang diperoleh
dari rangsangan yang berasal dari
lingkungan sekitar.
Berikut ini peneliti uraikan
pembahasan mengenai persepsi
mahasiswa dalam penggunaan
metode pembelajaran pada
Jurusan Kebidanan Di Kampus III
Poltekkes Surakarta ini meliputi
empat sub fenomena yaitu : 1)
Persepsi mahasiswa tentang
pengertian dan manfaat metode
pembelajaran yang digunakan
dosen, 2) Persepsi mahasiswa
tentang jenis-jenis metode
pembelajaran yang digunakan
dosen dalam proses pembelajaran,
3) Persepsi mahasiswa tentang
metode-metode pembelajaran
yang disenangi dan tidak
disenangi mahasiswa, 4) Persepsi
mahasiswa tentang harapan
penggunaan metode
pembelajaran yang dapat
memberikan motivasi belajar.
Adapun 4 sub fenomena tersebut
akan dibahas sebagai berikut :
1. Persepsi mahasiswa tentang
pengertian dan manfaat metode
pembelajaran yang digunakan
dosen.
Berdasarkan hasil
penelitian, persepsi tentang
pengertian metode pembelajaran
menurut informan penelitian pada
jurusan kebidanan di Kampus III
Poltekkes Surakarta terdapat
variasi jawaban, diantaranya
metode pembelajaran yaitu cara
dosen mengaplikasikan teknik dan
strategi pembelajaran. Metode
pembelajaran adalah cara-cara
dosen memberikan pelajaran ke
mahasiswa, hal ini sesuai dengan
pendapat Syah, D (2007), yang
menyatakan bahwa metode
pembelajaran adalah cara-cara
yang di gunakan guru atau dosen
untuk menyampaikan bahan
pelajaran kepada siswa atau
peserta didik untuk mencapai
tujuan. Pengertian metode
pembelajaran yaitu strategi yang
di gunakan dosen untuk
menyampaikan materi kepada
mahasiswa, kiat-kiat dosen dalam
menyampaikan materi pelajaran
kepada mahasiswa. Pendapat-
pendapat informan tersebut sesuai
dengan pendapat Sutikno, M S
(2009), yang menyatakan bahwa
metode pembelajaran adalah cara-
cara menyajikan materi pelajaran
yang dilakukan oleh pendidik agar
terjadi proses pembelajaran pada
diri siswa dalam upaya untuk
mencapai tujuan.
Persepsi tentang manfaat
metode pembelajaran menurut
informan penelitian terdapat
variasi jawaban di antaranya yaitu
agar mahasiswa tidak jenuh pada
proses pembelajaran, mahasiswa
bisa aktif mencari solusi sendiri
dalam pembelajaran, dosen hanya
mengarahkan atau fasilitator,
mahasiswa akan tahu materi
pelajaran yang akan disampaikan
dosen. Untuk dosen
menyampaikan materi sesuai SKS
yang akan dicapai, diharapkan
materi dapat dipahami mahasiswa
sehingga mahasiswa tahu dan
jelas, bisa menerima materi, hal
ini sesuai dengan pendapat
Sudjana dalam Syah, D (2007),
bahwa tujuan penggunaan metode
pembelajaran tersebut agar materi
pembelajaran dapat diserap
peserta didik dengan baik.
Pendapat lain dari informan
manfaat metode pembelajaran
yaitu nilai mahasiswa naik, karena
dengan metode pembelajaran itu
mahasiswa jadi tahu materi dosen,
sehingga mahasiswa akan
meningkatkan belajarnya. Dapat
meningkatkan partisipasi
mahasiswa dalam pembelajaran,
jadi mahasiswa lebih aktif
mengikuti pembelajaran,
mahasiswa ikut terjun ke
pembelajaran. Pendapat tersebut
di dukung oleh pendapat Benny,
A (2009), yang menyatakan
bahwa tujuan proses pembelajaran
adalah agar siswa dapat mencapai
kompetensi seperti yang
diharapkan.
2. Persepsi mahasiswa tentang
jenis-jenis metode pembelajaran
yang digunakan dosen.
Persepsi mahasiswa
tentang jenis-jenis metode
pembelajaran yang di gunakan
dalam PBM di berbagai tempat
pembelajaran meliputi tiga
kategori, yaitu : a) Persepsi
tentang jenis-jenis metode
pembelajaran yang di gunakan
dosen pada proses pembelajaran
di kelas, b) Persepsi tentang
jenis-jenis metode pembelajaran
yang digunakan dosen dalam
pembelajaran Laboratorium, c)
Persepsi tentang jenis metode
pembelajaran yang digunakan
dosen saat pembelajaran di
lapangan.
Berdasarkan hasil
penelitian mengenai persepsi
mahasiswa tentang jenis-jenis
metode pembelajaran yang
digunakan dosen pada Jurusan
Kebidanan Kampus III
Poltekkes Surakarta, informan
penelitian berpendapat bahwa
jenis-jenis metode pembelajaran
yang di gunakan dosen yaitu
metode diskusi, ceramah,
jigzaw, tanya jawab,
brainstorming, role play,
simulasi, demonstrasi, resitasi,
ronde, bed site teaching,
mentorship dan preseptorship,
kerja kelompok. Menurut
pendapat informan tentang
metode diskusi yaitu membagi
kelompok-kelompok kecil atau
besar, memecahkan dan
mendiskusikan suatu masalah.
Hal ini sesuai dengan pendapat
Aqib, Z (2013), bahwa metode
diskusi bertujuan untuk
menganalisis, memecahkan,
meggali, mendiskusikan
permasalahan tertentu.
Kelebihan metode
diskusi yaitu mahasiswa bisa
aktif, menjadikan mahasiswa
yang aktif bisa mengeksplor
kemampuannya, sedangkan yang
tidak aktif hanya diam. Pendapat
dari informan lain, keuntungan
metode diskusi yaitu dosennya
juga aktif, mahasiswa semangat,
kemudian materi yang di
sampaikan dosen mudah di
cerna, suasana menyenangkan.
Hal ini sesuai pendapat Aqib, Z
(2013), bahwa kelebihan metode
pembelajaran diskusi yaitu dapat
melatih siswa untuk dapat
mengemukakan pendapat atau
gagasan secara verbal, dapat
merangsang siswa untuk lebih
kreatif, khususnya dalam
memberikan gagasan dan ide-
ide, melatih untuk membiasakan
diri bertukar pikiran dalam
mengatasi setiap permasalahan.
Pendapat informan yang lain
mengenai manfaat metode
diskusi yaitu mahasiswa bisa
bertanya pada dosen yang
mengajar, sehingga mahasiswa
tidak ngantuk, dan materi yang
di sampaikan lebih jelas karena
bisa berdiskusi bersama, lebih
hidup pembelajarannya, lebih
semangat, dosen dapat
memberikan umpan balik ke
mahasiswa, sehinggan
pegetahuan mahasiswa lebih
banyak karena mahasiswa di
kelas berhak mengeluarkan
pendapat. Hal ini sesuai dengan
pendapat Aqib, Z (2013), bahwa
metode diskusi tepat dapat
membiasakan siswa untuk
beragumentasi dan berpikir
rasional, untuk belajar
mengidentifikasi dan
memecahkan masalah serta
mengambil keputusan.
Kelemahan diskusi ilmu yang
didapat kurang sesuai dengan
yang diharapkan.
Menurut informan
penelitian, metode ceramah
yaitu dosen memberikan
ceramah ke mahasiswa di
depan. Kelemahan ceramah
dosen mudah capek, menjadikan
mahasiswa ngantuk sehingga
kurang terserap materinya oleh
mahasiswa yang tidak
memperhatikan. Hal ini sesuai
pendapat Aqib, Z (2013), bahwa
ceramah sering dianggap sebagai
metode yang membosankan jika
guru kurang memiliki
kemampuan bertutur yang baik.
Sering terjadi, walaupun secara
fisik siswa ada di dalam kelas,
tetapi secara mental siswa sama
selakali tidak mengikuti jalannya
proses pembelajaran, pikirannya
melayang kemana-mana, atau
siswa mengantuk yang
disebabkan oleh gaya bertutur
guru tidak menarik. Pendapat
informan lain, metode ceramah
dosen hanya berbicara saja
sehingga penangkapan
mahasiswa sedikit. Sesuai
dengan pendapat Aqib, Z (2013
) bahwa kelemahan metode
ceramah yaitu materi yang dapat
dikuasai siswa sebagai hasil dari
ceramah akan terbatas pada apa
yang dikuasai guru. Kekurangan
metode ceramah yaitu monoton,
mahasiswa tidak aktif.
Keuntungan metode ceramah
yaitu bila itu materi baru
mahasiswa jadi tahu materi yang
disampaikan oleh dosen.
Pendapat informan lain
kelebihan metode ceramah yaitu
mahasiswa bisa mendengarkan
dosen.
Metode tanya jawab
menurut informan penelitian
yaitu memberikan umpan balik
ke mahasiswa, dosen maupun
mahasiswa saling bertanya.
Sesuai dengan pendapat Aqib, Z
(2013), bahwa metode tanya
jawab adalah metode mengajar
yang memungkinkan terjadinya
komunikasi langsung yang
bersifat two way traffic karena
pada saat yang sama terjadi
dialog antara guru atau pengajar
dan peserta didik atau siswa.
Keuntungan metode tanya jawab
yaitu mahasiswa aktif,
pembelajaran tidak
membosankan. Pendapat
informan yang lain menyatakan
metode tanya jawab yaitu dosen
bisa menggali lebih dalam
pengetahuan mahasiswanya,
tidak hanya mahasiswa yang
paham saja, tetapi semua
mahasiswa di kelas sehingga
dosen tahu mahasiswa mana
yang lebih menguasai materi.
Pendapat ini sesuai dengan
Aqib, Z (2013), menyatakan
bahwa tujuan yang akan di capai
dari metode tanya jawab yaitu
untuk merangsang siswa
berpikir, untuk mengecek dan
mengetahui sampai sejauh mana
materi pelajaran yang telah
dikuasai oleh siswa.
3. Persepsi mahasiswa tentang
metode-metode pembelajaran
yang disenangi dan tidak
disenangi mahasiswa.
Pada pembahasan sub
fenomena ini ada 2 kategori,
yaitu a) Persepsi mahasiswa
tentang metode pembelajaran
yang disenangi, b) Persepsi
mahasiswa tentang metode
pembelajaran yang tidak
disenangi.
Pada penelitian ini akan
dibahas metode yang disenangi
dan tidak disenangi mahasiswa.
Persepsi pada sub fenomena ini
didapatkan metode pembelajaran
yang disenangi maupun tidak
disenangi mahasiswa yaitu
metode diskusi, mahasiswa
senang metode diskusi dengan
alasan untuk penyampaian teori
yang disenangi yaitu diskusi
karena mahasiswa bisa
menemukan permasalahan yang
perlu di ketahui, mahasiswa bisa
bercerita, bisa lebih aktif, kalau
ada pertanyaan dari teman-
teman waktu maju ke depan dan
bisa menjawab pertanyaan itu
merasa puas, bangga, karena
merasa menguasai materi yang
sudah didiskusikan. Hal tersebut
sesuai dengan pendapat Aqib, Z
(2013), bahwa metode diskusi
tepat jika di gunakan untuk
perluasan pengetahuan yang
telah dikuasai siswa atau peserta
didik, dapat melatih siswa untuk
dapat mengemukakan pendapat
atau gagasan secara verbal.
Selain itu yang disenangi dari
diskusi bila dosen dalam
menyampaikan materi power
poinnya tidak monoton
tulisannya, senang yang
tulisannya menarik. Metode
diskusi juga tidak disenangi
mahasiswa dengan alasan bahwa
metode diskusi membosankan,
banyak mahasiswa yang bicara
sendiri saat pelaksanaan diskusi,
mahasiswa yang tidak aktif
hanya diam, hal ini sesuai
pendapat Djamarah dalam Aqib,
Z (2002), bahwa kelemahan
diskusi dapat dikuasai oleh
orang-orang yang suka
berbicara. Sering terjadi
pembicaraan dalam diskusi
dikuasai oleh 2 atau 3 orang
siswa yang memiliki
keterampilan berbicara, sehingga
bagi mahasiswa yang kurang
aktif mengikuti diskusi akan
bosan. Agar metode diskusi
banyak disenangi mahasiswa
maka metode ini perlu
strategi tertentu yang dapat
menarik mahasiswa dan
mengaktifkan semua
kalangan mahasiswa dalam
pembelajaran diskusi,
karena diskusi memerlukan
waktu yang cukup panjang dan
kadang-kadang tidak sesuai
dengan yang direncanakan Aqib,
Z (2013).
Selain metode diskusi,
didapatkan juga metode yang
disenangi maupun tidak
disenangi mahasiswa yaitu
metode ceramah, metode
ceramah disenangi mahasiswa
dengan alasan apabila cara
penyampaian dosen menarik dan
dosen humoris dalam
pembelajaran maka mahasiswa
akan senang. Kalau dosen hanya
membaca slide saja maka
mahasiswa bosan dan ngantuk.
Sesuai dengan pendapat Aqib, Z
(2013), bahwa melalui ceramah
guru atau pengajar dapat
mengontrol keadaan kelas
karena sepenuhnya kelas
merupakan tanggung jawab guru
yang memberikan ceramah.
Pendapat informan lain, metode
yang tidak di senangi yaitu
metode ceramah karena
monoton, hanya komunikasi satu
arah saja dari dosen, tidak
menggali kemampuan
mahasiswa
Metode ceramah tidak
disenangi mahasiswa dengan
alasan metode ceramah dapat
membuat capek, ngantuk saat
mendengarkan pelajaran, metode
ini tidak menggali kemampuan
mahasiswa, kurang
mengikutsertakan mahasiswa
dalam pembelajaran, sehingga
mahasiswa yang tidak aktif
hanya bicara sendiri di belakang,
informan mengatakan dosen saat
menggunakan metode ceramah
sering tidak jelas dalam
menyampaikan materi
pembelajaran, membosankan.
Hal ini sesuai pendapat Aqib, Z
(2013), bahwa ceramah yang
tidak disertai dengan peragaan
dapat mengakibatkan terjadinya
verbalisme, ceramah sering
dianggap sebagai metode yang
membosankan jika guru kurang
memiliki kemampuan bertutur
yang baik. Sering terjadi,
walaupun secara fisik siswa ada
di dalam kelas, tetapi secara
mental siswa sama sekali tidak
mengikuti jalannya proses
pembelajaran, pikirannya
melayang kemana-mana, atau
siswa mengantuk yang
disebabkan oleh gaya bertutur
guru tidak menarik. Metode
yang disenangi maupun tidak
disenangi yaitu metode tanya
jawab, mahasiswa tidak senang
metode tanya jawab dengan
alasan mahasiswa deg-degan,
takut ditunjuk dosen untuk
mengutarakan jawaban. Tetapi
kalau ditunjuk ya terpaksa
menjawab pertanyaan dari
dosen. Mahasiswa senang
metode ini apabila dalam
penyampaiannya menarik dan
dosen humoris. Berhasil
tidaknya metode tanya jawab
sangat bergantung kepada teknik
guru dalam mengajukan
pertanyaannya. Metode ini
digunakan apabila bermaksud
mengulang bahan pelajaran,
ingin membangkitkan siswa
belajar, tidak terlalu banyak
siswa, sebagai selingan metode
ceramah Aqib, Z (2013).
Metode yang disenangi
mahasiswa yaitu metode
simulasi karena mahasiswa bisa
mengaplikasikan pengetahuan.
Sesuai dengan pendapat Aqib, Z
(2013), bahwa metode simulasi
bertujuan untuk dapat dijadikan
sebagai bekal bagi siswa dalam
menghadapi situasi yang
sebenarnya kelak, baik dalam
kehidupan keluarga, masyarakat,
maupun menghadapi dunia
kerja. Metode yang disenangi
mahasiswa yaitu metode jigzaw
karena metode ini seru,
mahasiswa lebih bisa interaksi
aktif dengan kelompok lain,
lebih menantang saat
pembelajaran. Metode
pembelajaran demonstrasi,
karena mahasiswa dapat
mengaplikasikan materi, dapat
praktik langsung, mahasiswa
jadi tahu gambaran materi yang
di sampaikan dosen. Sesuai
dengan pendapat Saiful sagala
(2005), bahwa dengan cara
mengamati secara langsung,
siswa akan memiliki kesempatan
untuk membandingkan antara
teori dan kenyataan, melalui
metode demonstrasi, terjadinya
verbalisme akan dapat dihindari
karena siswa disuruh langsung
memerhatikan bahan pelajaran
yang dijelaskan.
Metode pembelajaran yang
disenangi mahasiswa yaitu
metode role play, karena
mahasiswa lebih aktif, bisa
berekspresi memerankan
kenyataan di lapangan,
mahasiswa tahu gambaran besar
materinya. Pendapat lain dari
informan penelitian bahwa
metode role play lebih seru,
sesuai pendapat Aqib, Z (2013),
bahwa metode ini akan menarik
perhatian siswa, sehingga
dengan begitu suasana kelas
akan menjadi lebih hidup dan
menyenangkan. Metode
brainstorming, karena
mahasiswa lebih aktif dan lebih
fokus saat pembelajaran, lebih
mengutarakan dan menggali
kemampuan mahasiswa.
Persepsi mahasiswa
tentang jenis-jenis metode
pembelajaran yang tidak
disenangi menurut informan
penelitian yaitu presentasi
kelompok karena tidak efektif,
mahasiswa tertentu saja yang
aktif, dan mahasiswa yang lain
tidak memperhatikan, kalau
mahasiswa yang presentasi
kurang menguasai materi maka
membosankan mahasiswa yang
lain.
4. Persepsi mahasiswa tentang
harapan mahasiswa dalam
penggunaan metode
pembelajaran yang dapat
memberikan motivasi belajar.
Persepsi mahasiswa
tentang harapan dalam
penggunaan metode
pembelajaran menurut
informan penelitian bahwa
metode pembelajaran yang
digunakan dosen sudah
memberikan motivasi melalui
ceramah, diskusi. Penggunaan
metode pembelajaran
memberikan motivasi belajar
karena dengan metode yang
sudah diterapkan mahasiswa
ingin menggali kemampuan
memahami materi yang di
sampaikan. Pendapat informan
yang lain bahwa penggunaan
metode pembelajaran sangat
memberikan motivasi belajar
mahasiswa, misalnya besok
ada metode diskusi,
sekelompok mahasiswa itu
berusaha membuat penampilan
semaksimal mungkin, misalnya
besok ada metode tanya jawab,
mahasiswa menyiapkan untuk
belajar malam harinya sebelum
besok di mulai, mahasiswa bisa
termotivasi untuk belajar,
membaca buku atau membuka
materi yang ada di internet.
Metode pembelajaran yang di
gunakan dosen belum terlalu
sesuai harapan mahasiswa,
mahasiswa ingin setiap dosen
dapat menerapkan semua
metode pembelajaran, sehingga
mahasiswa tidak bosan, dosen
diharapkan dapat menguasai
dan menerapkan metode
pembelajaran yang ada.
Harapan mahasiswa semoga
dosen selalu menerapkan
metode pembelajaran yang ada
agar mahasiswa tidak jenuh
kalau yang sering digunakan
hanya metode ceramah.
Harapannya dosen pandai
menggunakan dan
memodifikasi metode-metode
pembelajaran saat mengajar.
Metode pembelajaran yang di
gunakan dosen sudah cukup
memuaskan tetapi sarannya
metode yang di gunakan lebih
di tambahkan trik yang bagus
agar mahasiswa di kelas bisa
lebih aktif mengikuti
pembelajaran. Harapannya ke
depan ada inovasi baru yang
belum pernah di sampaikan
dosen karena masih banyak
metode-metode pembelajaran
yang lain yang belum di
sampaikan ke mahasiswa,
dosen bisa menambahkan
teknis-teknis lain untuk metode
pembelajaran. Harapan
mahasiswa yaitu metode
pembelajaran yang sudah ada
di kembangkan lagi, agar
sistem pendidikan lebih bagus,
sehingga dapat membangkitkan
motivasi belajar mahasiswa,
dan materi yang disampaikan
dosen dapat terserap secara
utuh, mahasiswa di harapkan
hafal dalam proses
pembelajarannya. Metode
pembelajaran yang di harapkan
mahasiswa yaitu yang
bervariasi, yang tepat sasaran
sehingga menghasilkan
mahasiswa yang berlian dan
profesional. Menyesuaikan
metode yang tepat untuk
pembelajaran teori dan praktik.
Hal ini sesuai dengan pendapat
Syah, D (2007), dalam
kegiatan mengajar makin tepat
metode yang di gunakan maka
makin efektif dan efisien
kegiatan mengajar yang
dilakukan antara guru dan
siswa pada akhirnya akan
menunjang dan mengantarkan
keberhasilan belajar siswa dan
keberhasilan yang dilakukan
oleh guru.
Harapan lain yaitu dosen
dapat menerapkan metode
yang sudah ada, karena dosen
mungkin sudah tahu metode-
metode pembelajaran yang ada
tetapi belum menerapkan
metode itu. Metode
pembelajaran yang di harapkan
yaitu yang beragam yang
sesuai dengan materi yang di
sampaikan, materi yang harus
disampaikan dengan cerita
yaitu dengan metode ceramah,
tetapi kalau pembelajaran
berhubungan dengan praktik
disampaikan dengan
demonstrasi atau simulasi.
Sesuai dengan pendapat
Djamarah dalam Aqib, Z
(2013) menyatakan bahwa
kriteria yang paling utama
dalam pemilihan metode
pembelajaran bahwa metode
harus disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran atau
kompetensi yang ingin dicapai.
Contoh, bila tujuan atau
kompetensi peserta didik
bersifat menghafalkan kata-
kata tentunya metode ceramah.
Jika tujuan atau kompetensi
yang dicapai bersifat
memahami isi kerja suatu
benda yang nyata maka metode
demonstrasi. Pendapat
informan lain, metode
pembelajaran yang di harapkan
yaitu metode yang lebih
meningkatkan keaktifan
mahasiswa sehingga saat
pembelajaran tidak SMS atau
ngobrol sendiri, diharapkan
mahasiswa itu berperan aktif
sehingga dosen harus
meningkatkan metode
pembelajaran. Metode
pembelajaran yang di harapkan
mahasiswa yaitu yang
meningkatkan peran aktif
mahasiswa, dosen hanya
sebagai fasilitator dan
mahasiswa yang aktif dalam
pembelajaran.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan Persepsi mahasiswa
tentang pengertian dan manfaat
metode pembelajaran, bahwa
informan mengartikan metode
pembelajaran adalah cara dosen
mengimplementasikan teknik
pembelajaran, strategi dosen dalam
menyampaikan materi, metode untuk
belajar mengajar. Manfaat metode
pembelajaran yaitu untuk
meningkatkan pemahaman,
partisipasi, interaksi dan keaktifan
mahasiswa. Persepsi mahasiswa
tentang jenis-jenis metode
pembelajaran yang digunakan
dosen Persepsi tentang jenis-jenis
metode pembelajaran yang
digunakan dosen pada proses PBM
diberbagai tempat pembelajaran
meliputi metode ceramah, tanya
jawab, diskusi, role play, resitasi,
brainstorming, simulasi,
demonstrasi, jigzaw, drill. Persepsi
mahasiswa tentang jenis-jenis
metode pembelajaran yang
disenangi dan tidak disenangi
mahasiswa. Metode pembelajaran
yang disenangi mahasiswa meliputi
metode diskusi, jigzaw,
brainstorming, demonstrasi dan
simulasi, role play, ceramah dan
tanya jawab. Metode pembelajaran
yang tidak disenangi mahasiswa
meliputi metode ceramah, presentasi
kelompok, diskusi, tanya jawab.
Persepsi mahasiswa tentang
harapan penggunaan metode
pembelajaran yang dapat
memberikan motivasi belajar.
Persepsi tentang harapan penggunaan
metode pembelajaran yang dapat
memberikan motivasi belajar
mahasiswa, informan penelitian
mengatakan bahwa mahasiswa
berharap agar dosen
mengembangkan metode
pembelajaran, memodifikasi metode
yang menarik sehingga mahasiswa
tidak bosan, bisa aktif dalam
pembelajaran.
Daftar Pustaka
Aqib, Zainal. 2013. Model-model,
Media, dan Strategi
Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif). Bandung : Yrama
Widya.
Direktorat Jendral Pergururan
Tinggi. 2008. Buku Panduan
Pengembangan Kurikulum
Berbasis Kompetensi
Pendidikan Tinggi. Jakarta
Fitriana, A 2012. Persepsi
Mahasiswa Tentang Metode
Pembelajaran Student
Centered Learning antara
Role Play dan Group
Discussion. Surakarta :
Politekhnik Kesehatan
Surakarta.
Hamdani, 2011. Strategi Belajar
Mengajar. Bandung : CV
Pustaka Setia.
Jacobsen, David A. 2009.
Methods For Teaching.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Majid, Abdul. 2013. Strategi
Pembelajaran. Bandung : PT
Remaja Rosda Karya.
Masitoh, Siti. 2011. Metode
Pembelajaran Diskusi Pada
Mata Pelajaran Akidah
Akhlak Bagi Siswa Kelas VIII
Di Mtsn Cimerak-Ciamis.
Yoyakarta : Uin Sunan
Kalijaga.
Miles, M. B., Hubberman, A. M.
2007. Analisis Data
Kualitatif. Jakarta :
Universitas Indonesia Press.
Moleong, L. J. 2010. Metodologi
Penelitian Kualitatif.
EdisiRevisi. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Mulyana, D. Ilmu Komunikasi
Suatu Pengantar. Bandung :
Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2009. Memahami
Penelitian Kualitatif.
Bandung : Alfabeta.
Suardi, M. 2012. Pengantar
Pendidikan : Teori dan
Aplikasi. Jakarta Barat : PT
Indeks
Supriyanto, D. 2011. Peranan
Persepsi Mahasiswa
Mengenai Penggunaan
Media dan Metode
Pembelajaran Terhadap
Motivasi Belajar Mahasiswa
Penjaskesrek JPOK FKIP
UNS Maret Angkatan 2008.
Skripsi FKIP UNS :
Surakarta.