(pert. 2) teori konsumsi dan investasi
TRANSCRIPT
TEORI KONSUMSI DAN INVESTASI
Dr. Hasmin, S.E., [email protected]
08124298762 atau 082344149617Dosen DPK pada STIE Nobel Indonesia
EKONOMI MAKROEKONOMI MAKRO
2
KONSUMSI
PENGERTIAN
• Konsumsi adalah pemakaian barang hasil produksi atau setiap tindakan untuk mengurangi atau menghabiskan nilai ekonomi suatu benda.
• Contoh : memakan makanan, memakai baju, mengendarai kendaraan motor, menggunakan barang elektronik, dll.
JENIS KONSUMSI
1. Konsumsi pemerintah (G)2. Konsumsi rumah tangga/masyarakat (C)
C = f (Y)C : consumptionY : income
fokus
KONSUMSI RT/MASYARAKAT
1. Porsi terbesar dalam total pengeluaran agregata) 1970 70%b) 1996 60%c) 2010-2012rata-rata 53%
2. Bersifat endogenus (berkaitan dengan faktor yang mempengaruhinya) untuk kajian teoritis
3. Perubahan yang cepat perilaku konsumsi berubah
Penggunaan Produk Domestik Bruto Triwulanan Atas Dasar Harga Konstan, 2009 (Miliar Rupiah)
No Jenis Pengeluaran 2009** Jumlah RasioI II III IV1 Pengeluaran Konsumsi
Rumah Tangga (a+b) 308.155,3 308.811,7 314.497,3 317.546,9 1.249.011,2 86% a.Makanan 141.489,0 142.078,0 143.851,0 145.122,6 572.540,6 b.Bukan Makanan 166.666,3 166.733,7 170.646,3 172.424,3 676.470,6
2 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (a+b+c) 38.332,3 47.428,5 47.233,6 62.913,3 195.907,7 14%
a.Belanja Barang 19.531,1 30.027,2 30.416,0 45.497,9 125.472,1 b.Belanja
pegawai+Penyusutan (NTB) 21.480,6 22.748,2 22.053,6 22.400,9 88.683,2 c.Penerimaan Barang dan
Jasa 2.679,3 5.346,9 5.236,0 4.985,4 18.247,7 3 Pembentukan Modal Tetap
Domestik Bruto (PMTDB) 121.231,8 123.763,0 131.273,9 133.849,4 510.118,1 a.Bangunan 91.664,6 93.683,9 98.159,9 100.584,0 384.092,5 b.Mesin dan Perlengkapan
dalam Negeri 3.208,7 3.232,3 3.366,0 3.370,2 13.177,2
Hubungan Pendapatan, Konsumsi, dan Tabungan
Pendapatan Agregat, (Y)
Tabungan, (S)
Konsumsi, (C) Y ≡ C + S
TEORI PERILAKU KONSUMSI
1. Teori Konsumsi Keynes2. Teori Konsumsi Siklus Hidup (Franco
Modigliani)3. Teori Pendapatan Permanen (Milton
Friedman)4. Teori Pendapatan Relatif (James
Duessenberry)
1. Teori Konsumsi Keynes
1. Konsumsi saat ini dipengaruhi oleh pendapatan disposabel saat ini.
2. Ada batas konsumsi minimal yang tidak tergantung tingkat pendapatan (autonomus consumption)
3. Jika pendapatan meningkat, konsumsi juga meningkat (tidak sebesar tingkat pendapatan)
Fungsi Konsumsi Keynes
• C = Co + b Yd– C = Consumption– Co = Autonomus consumption atau
subsidi bila pendapatan nol– b = Marginal Propensity to Consume
(MPC) (kecenderungan mengkonsumsi
marjinal)– Yd =Pendapatan Disposabel
Hubungan Konsumsi dan Pendapatan
Pendapatan Agregat, Y
Kons
umsi
RT,
C
C = a + bY
45°
0
a
Contoh• Fungsi konsumsi suatu negara: C=40+0,75Yd,
maka ini berarti bahwa pada saat pendapatan masyarakat (Yd=0), subsidi=40, dan setiap perubahan pendapatan akan mempengaruhi konsumsi sebesar 75%.
• Bila konsumsi dibagi dengan pendapatan nasional, maka:APC= C/Y=(Co/Y)+b(Y/Y) sehingga APC=(Co/Y)+MPC
Bagaimana dengan Tabungan?
• Diketahui bahwa Y=C+S, maka S=Y-C• S=Y – C, di mana C=Co+bYd• S= Y – (Co + bYd)• S= Y – Co – b Yd atau Y – b Yd – Co• S= (1 – b) Y – Co atau S = -Co + (1 – b) Y, di mana
(1-b) adalah MPS atau s, sedangkan MPS=∆S/∆Y• S = - Co + sY atau S = -Co + MPS x Y• APS = S/Y, sehingga APS = (-Co/Y) + MPS
MPC, MPS dan APC, APS
• Jika pelaku ekonomi hanya dua sektor atau setidaknya pemerintah tidak melakukan kebijakan fiskal, maka hubungan antara MPC dan MPS saling melengkapi untuk berjumlah 1, begitu juga dengan APC dan APS.
• Y = C + S, jika persamaan ini dibagi Y, maka • Y/Y =(C/Y) + (S/Y) di mana C/Y = APC dan
S/Y=APS• 1=APC+APS (terbukti)
Bila pendapatan berubah, maka konsumsi dan tabungan berubah
• Y + ∆Y = C + ∆C + S + ∆S• ∆Y = (C + ∆C + S + ∆S) – Y , di mana Y=C+S atau
0=(C+S)-Y• ∆Y = (∆C + ∆S) + (C + S) – Y• ∆Y = (∆C + ∆S) + 0• ∆Y = (∆C + ∆S), jika persamaan ini dibagi ∆Y,• ∆Y/ ∆Y = ∆C/ ∆Y + ∆S/ ∆Y atau 1 = MPC + MPS
Kurva Konsumsi
PENDAPATAN
DISPOSABEL
KONS
UMSI
Δ PENDAP
ATAN DISPOSA
BEL
Δ KONSU
MSI
0 200 - -
1.000 1.000 1.000 800
2.000 1.800 1.000 800
3.000 2.600 1.000 800
4.000 3.400 1.000 800
1000 2000 3000
1000
1800
2600
4000
3400
0
200
Grs 45°
Kurva Konsumsi
Y
C
Menurunkan Jadwal Tabungan dari Jadwal Konsumsi
PENDAPATAN AGREGAT
(Y)
KONSUMSI AGREGAT
(C)
TABUNGAN AGREGATS ≡ Y - C
0 200 - 200
1.000 1.000 0
2.000 1.800 200
3.000 2.600 400
4.000 3.400 600
Menurunkan Kurva Tabungan dari Kurva Konsumsi
1000 2000 3000
1000
1800
2600
4000
3400
0
200
Grs 45°
Kurva Konsumsi
Y
C
1000 4000
-2000
Kurva Saving
Y
S
C= 200 + b Y
S=-200+(1-b)Y
MPC (Marginal Prospensity to Consume)
• MPC (kecenderungan mengkonsumsi marjinal) adalah konsep tentang berapa konsumsi akan bertambah bila pendapatan disposabel bertambah satu unit.
Kurva Konsumsi dengan MPC
2. Teori Konsumsi Siklus Hidup(Franco Modigliani, Albert Ando, Richard
Brumberg)
3. Teori Pendapatan Permanen(Milton Friedman)
• Tingkat konsumsi mempunyai hubungan proporsional dengan pendapatan permanen
• Pendapatan permanen adalah tingkat pendapatan rata-rata yang diharapkan dalam jangka panjang– Sumber : gaji/upah dan non gaji/non upah
sambungan
• Pendapatan permanen meningkat jika individu menilai :– Kualitas dirinya baik (mampu bersaing
dipasar) gaji/upah– Kekayaannya meningkat non gaji/non
upah
Pendapatan saat ini (current income)
• Yd = Yp + Yt– Yd : Pendapatan Disposabel– Yp : Pendapatan Permanen– Yt : Pendapatan Transitori
(Pendapatan transitori adalah pendapatan tidak tetap dan tidak dapat diketahui jumlahnya di masa yang akan datang)
• Bagaimana pengaruh Yt ?
4. Teori Pendapatan Relatif (James Duessenberry)
• James Dussenberry mengemukakan bahwa pengeluaran konsumsi suatu masyarakat ditentukan terutama oleh tingginya pendapatan tertinggi yang pernah dicapainya.
• Pendapatan berkurang, konsumen tidak akan banyak mengurangi pengeluaran untuk konsumsi.
sambungan
• Untuk mempertahankan tingkat konsumsi yang tinggi, terpaksa mengurangi besarnya saving.
• Apabila pendapatan bertambah maka konsumsi mereka juga akan betambah, tetapi brtambahnya tidak terlalu besar. Sedangkan saving akan bertambah besar dengan pesatnya
Kurva Konsumsi James Dussenberry
Tingkat Konsumsi dipengaruhi oleh
• Tingkat pendapatan dan kekayaan• Tingkat suku bunga dan spekulasi• Sikap hemat• Budaya, gaya hidup (pamer, gengsi, dan ikut
arus), dan demonstration effect.• Keadaan perekonomian/harapan di masa yad
Secara Umum Konsumsi Dipengaruhi 3 Faktor
1. Faktor Ekonomi2. Faktor Demografi3. Faktor Non Ekonomi
1. Faktor Ekonomi
NO FAKTOR NAIK/TINGGITURUN/RENDAH
KONSUMSI
1 Pendapatan RT
2 Kekayaan RT
3 Fixed asset
4 Tingkat suku bunga
5 Perkiraan masa depan
6 Kebijakan pemerintah mengurangi distribusi pendapatan
2. Faktor Demografi
NO FAKTOR NAIK/TINGGITURUN/RENDAH
KONSUMSI
1 Jumlah penduduk
2 Komposisi penduduk
1. Usia produktif
2. Tingkat pendidikan
3. Tinggal di perkotaan
3. Faktor Non-Ekonomi
• Sosial budaya (kebiasaan, etika dan tata nilai)– Pasar tradisional supermarket– Masakan IRT fast food– Mode baju, rambut (penampilan)
Diketahui fungsi konsumsi : C=400+0,2Y
• Tentukan Fungsi Tabungan• Besarnya tabungan saat Y=600
S = - a + (1- b).Y = -400 + (1-0.2).Y = -400 + 0,8.Y
Jadi fungsi tabungannyaS = -400 + 0,8Y
Jika Y = 600S = - a + (1- b).Y = -400 + (1-0.2).600 = -400 + 0,8.600 = -400 + 480S = 80Jadi tabungan saat Y=600 sebesar S =
80
Sebelum bekarja konsumsinya Rp120.000/bulanSetelah bekerja konsumsinya Rp300.000/bulan dan dapat menabung Rp60.000
• Tentukan fungsi konsumsinya• Berapa besar tabungan saat penghasilannya Rp 600.000/bulan1
Pada saat Y=0 C=120.000C = a + B.Y C = 120.000 + b.Y
Pada saat Y= 300.000 S = 60.000C = Y – S C = 300.000 – 60.000 C = 240.000Maka : C = 120.000 + b.Y
240.000 = 120.000 + b.300.000240.000 = 120.000 + 300.000bb = (240.000 – 120.000) : 300.000b = 0,4
Jadi fungsi konsumsinya C = 120.000 + 0,4 . Y
INVESTASI
APA ITU INVESTASI ?• “Berakit-rakit dahulu, berenang-renang
ketepian”• Hidup ini pilihan.
– Pemuda, penghasilan tinggi, single.• Pilihan 1 : menghabiskan uangnya• Pilhan 2 : menikah dan berumah tangga
– Kuliah dulu, baru kerja atau sebaliknya• Kata kunci : “menunda”
MENUNDA = INVESTASI Investasi adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan dan menciptakan nilai di masa yang akan datang.– Fisik barang modal– SDM kualitas
Pengeluaran oleh sektor produsen (swasta) untuk pembelian barang/jasa untuk penambahan stok digudang atau untuk perluasan pabrik.
Pengorbanan konsumsi masa kini untuk meningkatkan konsumsi di masa depan
Pembentukan modal riil
Penentu Tingkat Investasi
• Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh.• Suku bunga• Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan• Kemajuan teknologi• Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-
perubahannya• Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan.
KAPAN HASIL INVESTASI DI NIKMATI ?
Investasi
Investasi Hasil
Restoran (kecil) cepat (pendek) Mobil (besar) lama (panjang)
Teori Investasi
Teori Konvensional (Klasik);• Investasi akan dijalankan bilamana
pendapatan dari investasi itu (prospected yield) lebih besar dari tingkat bunga.
• Investasi dalam suatu barang modal adalah menguntungkan bilamana biaya (ongkos) plus bunga lebih kecil dari hasil pendapatan yang diharapkan dari investasi itu.
Unsur-unsur yang diperhitungkan dalam penentuan investasi adalah:
• tingkat ongkos (biaya atas barang modal; • tingkat bunga; dan • tingginya hasil pendapatan yang diterima. Berubahnya salah satu dari ketiga faktor di atas, akan mengakibatkan berubahnya perhitungan profitabilitas.
Teori Dari J. M. Keynes • Menurut pandangan dari J. M. Keynes, masalah
investasi, baik penentuan jumlah maupun kesempatan untuk melakukan investasi didasarkan atas konsep Merginal Effeciency of Investment (MEI).
• Dengan mendasarkan atas konsep pemikiran tersebut investasi akan dilaksanakan apabila MEI masih lebih tinggi daripada tingkat bunga.
• Secara grafis MEI itu digambarkan sebagai suatu skedul yang menurun, skedul ini mengambarkan jumlah investasi yang akan terlaksana pada setiap tingkat bunga.
Menurunnya tingkat skedul MEI ini antara lain disebabkan oleh dua hal, yaitu :
• Bahwa semakin banyak jumlah investasi yang terlaksana dalam masyarakat, makin rendah Efisiensi Marginal Investasi itu.
• Semakin banyak investasi dilakukan, maka ongkos dan barang modal (asset) menjadi lebih tinggi.
Menentukan Tingkat Pengembalian Modal
• Tingkat pengembalian modal dinyatakan dalam persen (%), dan menunjukkan keuntungan rata-rata per tahun dari modal yang diinvestasikan.
• Untuk menghitung tingkat pengembalian modal digunakan formula:
nn
R
Y
R
Y
R
Y
R
YM
)1(.......
)1()1()1( 33
221
lanjutanDi mana:M = nilai modal yang diinvestasikanY = pendapatan neto (keuntungan) yang
diperoleh dari tahun 1 hingga tahun n
R = tingkat pengembalian modal
Sesuatu investasi dianggap menguntungkan bila nilai R lebih besar dari pada suku bunga.
Efesiensi Investasi Marginal (Marginal Eficiency of Investment-MEI)
• Berdasarkan pada jumlah modal yang akan ditanam dan tingkat pengembalian modl yang diramalkan akan diperoleh, dalam makro ekonomi membentuk suatu kurva yang dinamakan kurva efisiensi investasi marjinal (marginal eficiency of investment-MEI).
• Kurva MEI akan memperlihatkan bahwa dalam perekonomian dapat dilakukan kegiatan investasi yang akan menghasilkan tingkat pengembalian modal (R) dan untuk mewujudkan investasi tersebut dibutuhkan modal (I).
Kurva MEI (Efisiensi Investasi Marjinal)
Investasi (yang diperlukan)
Ting
kat p
enge
mba
lian
mod
al
Iₒ I₁ I₂
R₂
R₁
Rₒ
MEI
Hubungan Tingkat Bunga dan Investasi
Investasi (yang diperlukan)
Suku
Bun
ga
Iₒ I₁ I₂
r₂
r₁
rₒ
I=MEI
Jenis Investasi (Case and Fair)
• Investasi aktual;Jumlah aktual investasi yang dilakukan termasuk persediaan.
• Investasi direncanakan/ diinginkan;Tambahan-tambahan pada stok modal dan persediaan yang direncanakan oleh perusahaan.
Masalah Besar dalam Investasi• Bahwa keputusan untuk membeli suatu
produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan sepenuhnya ditentukan oleh rumah tangga (konsumen).
• Apa yang direncanakan oleh perusahaan kadang berbeda dengan aktualnya, sehingga persediaan akan menjadi tinggi karena yang diproduksi tidak terjual habis.
Karena Investasi yang direncanakan adalah tetap, maka kurva investasi dapat dilihat berikut ini
Pendapatan (Y)
Inve
stas
i yg
Dire
ncan
akan
(I)
Kurva Investasi (I)
Fungsi Investasi dan Perubahannya
Pendapatan (Y)
Inve
stas
i (I) Akibat suku bunga turun (dari rₒ ke r₂)
Iₒ(rₒ)
I₁
I₂
Akibat suku bunga naik (dari rₒ ke r₁)
Pengeluaran Investasi terbagi atas 3 Jenis (Mankiw)
• Investasi tetap bisnis (business fixed investment);Peralatan dan struktur yang dibeli perusahaan untuk proses produksi.
• Investasi residensial (residencial investment);seperti rumah baru yang dibeli untuk tempat tinggal dan yang dibeli tuan tanah untuk disewakan.
• Investasi persediaan (inventory investment);Barang-barang yang disimpan perusahaan di gudang, termasuk persediaan, barang dalam proses, dan barang jadi.
Investasi Fungsi dari Tingkat BungaContoh
• Suatu perusahaan mempertimbangkan membangun sebuah pabrik senilai $1 juta yang akan menghasilkan pengembalian sebesar $100.000 per tahun (10%).
• Untuk investasi, perusahaan akan membandingkan dengan biaya meminjam uang di bank, jika biya pinjaman uang di bank lebih kecil dari 10%, maka perusahaan akan memutuskan melanjutkan proyek tsb.
Hubungan Investasi dan Tingkat Bunga
Kuantitas Investasi, I
Ting
kat b
unga
riil,
r
Fungsi Investasi, I (r)I = Iₒ - er (e = ∆I/∆r)
I₂ I₁
r₁
r ₂
Hubungan Pendapatan dengan Investasi (J. M. Keynes)
●
●
●
Y
I
Y₁Y₂Y₃
I₁
I₂
I₃
I = Iₒ + αY
Hubungan Tingkat Bunga, Tabungan, dan Investasi(asumsi tabungan tdk dipengaruhi tingkat bunga)
Investasi, tabungan , I, S
Ting
kat b
unga
riil,
r
●
●
1. Pada tingkat bunga equilibrum, hasrat rumah tangga untuk menabung seimbang dengan hasrat perusahaan untuk menanamkan modal dan jumlah dana pinjaman yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta.
2. Penurunan tabungan akibat kebijakan fiskal, menggeser kurva tabungan ke kiri sehingga membentuk keseimbangan baru. Penurunan tabungan menurunkan jumlah investasi dan menaikkantingkat suku bunga.
S1S2
1
2
I (r)
Inovasi dan teknologi baru menyebabkan permintaan investasi akan meningkat
Investasi, tabungan , I, S
Ting
kat b
unga
riil,
r
●I 1
I 2
●
S
r 2
r 1
Kenaikan investasi yg diinginkan
Menaikkan tingkat bunga
Kenaikan Investasi yang dibarengi dengan pengaruh tingkat bunga pada tabungan
Investasi, tabungan , I, S
Ting
kat b
unga
riil,
r
●
I 1
I 2
●
S (r)
r 2
r 1
Kenaikan investasi yg diinginkan
Menaikkan tingkat bunga
Meningkatkan I & T
Contoh• Misalkan kecondongan mengkonsumsi marjinal adalah
0,75. • Apabila pendapatan nasional bertambah Rp120 triliun,
sebanyak Rp90 triliun digunakan untuk menambah pengeluaran konsumsi dan Rp30 triliun untuk menambah tabungan.
• Pada kenaikan pendapatan nasional dari Rp600 triliun menjadi Rp720 triliun menyebabkan konsumsi rumah tangga bertambah dari Rp540 triliun menjadi Rp630 triliun, dan tabungan dari Rp60 triliun menjadi Rp90 triliun.
• Kemudian pada setiap tingkat pendapatan nasional, investasi perusahaan sebesar Rp120 triliun.
Keseimbangan Pendapatan NasionalPendapatan
Nasional (Y)
Konsumsi (C)
Tabungan (S)
Investasi (I)
Pengeluaran Agregat
(AE)
Keadaan Perekonomi
an0 90 -90 120 210
Expansi
120 180 -60 120 300
240 270 -30 120 390
360 360 0 120 480
480 450 30 120 570
600 540 60 120 660
720 630 90 120 750
840 720 120 120 840 Seimbang
960 810 150 120 930
Kontraksi1080 900 180 120 1020
1200 990 210 120 1110
Contoh Menghitung Pendapatan Nasional
• Dik fungsi konsumsi rumah tangga adalah C=90+0,75Y, sedangkan fungsi investasi adalah I=120. Berapakah tingkat pendapatan nasional pada keseimbangan?
• Ingat bhw keseimbangan pendapatan nasional dapat dihitung dengan dua cara:– dengan menggunakan persamaan Y=C+I,
dan– dengan menggunakan S=I
Dengan menggunakan Y=C+I• Dik C=90+0,75Y dan I=120
• Y =C+I• Y =90+0,75Y+120• Y-0,75Y = 210• 0,25Y = 210• Y = 210/0,25• Y = 840
Dengan menggunakan S=I• Dik C=90+0,75Y S=-90+0,25Y dan I=120
• S=I• -90+0,25Y =120• 0,25Y =120+90• 0,25Y =210• Y =201/0,25• Y =840
TERIMA KASIHどうも ありがとう ございます。