pertanyaan cg pertemuan 2

5
Jawaban Pertanyaan Pertemuan 2 Prinsip-prinsip Corporate Governance menurut OECD Pada mulanya prinsip-prinsip Corporate Governance dikeluarkan oleh OECD pada tahun 1999, tetapi kemudian pada tahun 2004 OECD kembali memperbarui prinsip-prinsip tersebut, sedangkan prinsip prinsip tersebut dimaksudkan untuk mengatur dan meningkatkan kualitas dari corporate agar menjadi lebih baik kedepannya. Berikut beberapa prinsip corporate governance yang tertuang dalam pedoman OECD. 1. Ensuring the Basis for an Effective Corporate Governance Framework Dalam pedoman ini OECD ingin memastikan bahwa ruang lingkup corporate governance harus memastikan seberapa efektif dan efisien sebuah perusahaan dalam menggunakan sumber daya nya, dalam prinsip ini juga OECD mendorong peranan pasar modal dalam mensupport terlaksananya good corporate governance. 2. The Rights and equitable treatment of shareholders and key ownership functions Dalam prinsip ini dijelaskan bahwa good corporate governance harus mengidentifikasi hak dasar para pemegang saham, termasuk hak untuk mendapatan informasi dan berpartisipasi dalam kegiatan perusahaan melalui RUPS untuk mengambil keputusan terhadap kebijakan perusahaan. 3. The Rights of Shareholders and Key Ownership Functions Dalam prinsip ini corporate governance harus dapat memastikan bahwa perlakuan terhadap semua shareholder adil dan seimbang dan jika terjadi pelanggaran terhadap hak para shareholder maka prinsi ini akan memastikan semua shareholder mendapatkan ganti rugi yang sesuai. 4. Disclosure and Transparency Dalam hal ini corporate governance memastikan pengungkapan yang akurat mengenai performa, kepemilikan dan tata kelola dari sebuah perusahaan.

Upload: lilik-adik-kurniawan

Post on 31-Jan-2016

981 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

Pertanyaan CG Pertemuan 2

TRANSCRIPT

Page 1: Pertanyaan CG Pertemuan 2

Jawaban Pertanyaan Pertemuan 2

Prinsip-prinsip Corporate Governance menurut OECD

Pada mulanya prinsip-prinsip Corporate Governance dikeluarkan oleh OECD pada tahun 1999, tetapi kemudian pada tahun 2004 OECD kembali memperbarui prinsip-prinsip tersebut, sedangkan prinsip prinsip tersebut dimaksudkan untuk mengatur dan meningkatkan kualitas dari corporate agar menjadi lebih baik kedepannya. Berikut beberapa prinsip corporate governance yang tertuang dalam pedoman OECD.

1. Ensuring the Basis for an Effective Corporate Governance FrameworkDalam pedoman ini OECD ingin memastikan bahwa ruang lingkup corporate governance harus memastikan seberapa efektif dan efisien sebuah perusahaan dalam menggunakan sumber daya nya, dalam prinsip ini juga OECD mendorong peranan pasar modal dalam mensupport terlaksananya good corporate governance.

2. The Rights and equitable treatment of shareholders and key ownership functionsDalam prinsip ini dijelaskan bahwa good corporate governance harus mengidentifikasi hak dasar para pemegang saham, termasuk hak untuk mendapatan informasi dan berpartisipasi dalam kegiatan perusahaan melalui RUPS untuk mengambil keputusan terhadap kebijakan perusahaan.

3. The Rights of Shareholders and Key Ownership FunctionsDalam prinsip ini corporate governance harus dapat memastikan bahwa perlakuan terhadap semua shareholder adil dan seimbang dan jika terjadi pelanggaran terhadap hak para shareholder maka prinsi ini akan memastikan semua shareholder mendapatkan ganti rugi yang sesuai.

4. Disclosure and TransparencyDalam hal ini corporate governance memastikan pengungkapan yang akurat mengenai performa, kepemilikan dan tata kelola dari sebuah perusahaan.

5. Thef Responsibilities of the BoardCorporate governance harus menyediakan pedoman yang strategis untuk perusahaan seperti proses monitoring yang efektif terhadap manajemen oleh dewan dan akuntabilitas dewan terhadap shareholder.

6. The Role of Stakeholders in Corporate GovernanceRuang lingkup corporate governance harus menerima hak-hak stakeholder yang dibentuk oleh hukum atau melalui perjanjian, dan mendorong kerjasama yang baik antara perusahaan dan pemegang saham dalam kegiatan operasional perusahaan demi mewujudkan kemakmuran dan kondisi keuangan perusahaan yang sehat dan berkelanjutan.

Page 2: Pertanyaan CG Pertemuan 2

Prinsip-prinsip corporate Governance menurut KNKG

Mengingat pentingnya penerapan Good Corporate Governance, KNKG membuat beberapa asas demi terwujudnya good corporate governance, berikut beberapa asas tersebut

1. Transparansi (transparency) mengandung unsur pengungkapan (disclosure) dan penyediaan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat, dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan masyarakat. Transparansi diperlukan agar bank menjalankan bisnis secara objektif, profesional, dan melindungi kepentingan konsumen.  

2. Akuntabilitas (accountability) mengandung unsur kejelasan fungsi dalam organisasi dan cara mempertanggungjawabkannya. Bank sebagai lembaga dan pejabat yang memiliki kewenangan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan akuntabel. Untuk itu bank harus dikelola secara sehat, terukur dan professional dengan   memperhatikan kepentingan pemegang   saham, nasabah, dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.

3. Responsibilitas mengandung unsur kepatuhan terhadap peraturan perundang‐undangan dan ketentuan internal bank serta tanggung jawab bank terhadap masyarakat dan lingkungan. Responsibilitas diperlukan agar dapat menjamin terpeliharanya kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai warga korporasi yang baik atau dikenal dengan good corporate citizen.  

4. Independensi mengandung unsur kemandirian dari dominasi pihak lain dan objektifitas dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Dalam hubungan dengan asas independensi (independency), Bank harus dikelola secara independen agar

masing‐ masing organ Perusahaan beserta seluruh jajaran dibawahnya tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak manapun yang dapat mempengaruhi obyektivitas dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.   

5. Kewajaran  dan  kesetaraan  (fairness)  mengandung  unsur  perlakuan  yang  adil  dan

kesempatan  yang  sama  sesuai  dengan  proporsinya.  Dalam  melaksanakan

kegiatannya, bank  harus  senantiasa  memperhatikan  kepentingan  pemegang  saham,

konsumen  dan pemangku  kepentingan  lainnya  berdasarkan  asas  kewajaran  dan

kesetaraan  dari masing‐masing pihak yang bersangkutan.   

Page 3: Pertanyaan CG Pertemuan 2

Isu-isu penerapan corporate governance di Indonesia

Good corporate governance telah menjadi gerakan yang gencar dilakukan dan

disosialisasikan dalam rentang 10 tahun terakhir, khususnya setelah terjadinya krisis ekonomi

dunia pada akhir tahun 1990 an hingga awal tahun 2000 an.

Berikut beberapa isu utama terkait penerapan GCG di Indonesia.

Terdapatnya sistem hukum yang baik sehingga mampu menjamin berlakunya

supremasi hukum yang konsisten dan efektif.

Dukungan pelaksanaan GCG dari sektor publik/lembaga pemerintahan yang

diharapkan dapat pula melaksanakan good governance dan clean governance menuju

good governance yang sebenarnya.

Terdapat contoh yang tepat sebagai standar acuan pelaksanaan GCG yang efektif dan

profesional.

Peranan regulator terkait penerapan good corporate governance

Untuk menerapkan good corporate governance secara baik maka diperlukan peranan

pemerintah sebagai regulator yang mengawasi kegiatan perekonomian di Indonesia, sehingga

setiap corporate dapat melakukan implementasi prinsip CG secara cepat dan tepat, berikut

beberapa hal terkait peranan regulator terkait penerapan good corporate governance.

Menciptakan sistem politik yang sehat dengan penyelenggara negara yang memiliki

integritas dan profesionalitas yang tinggi.

Melaksanakan peraturan perundang-undangan dan penegakan hukum secara

konsisten.

Mencegah terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Mengeluarkan peraturan dalam rangka menunjang pelaksanaan GCG dalam bentuk

ketentuan yang dapat menciptakan iklim usaha yang sehat, efisien dan transparan.