pertemuan 2 : house-hold intensive system (his): … juga memiliki pandangan efisiensi yang mungkin...

45

Upload: phamtuyen

Post on 15-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pertemuan 2 : House-hold Intensive system (HIS): India & Bangladesh

PERKEMBANGAN EKONOMI INDIA

- Setelah kemerdekaannya pada tahun 1947, India cenderung menutup diri dari

interaksi global dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri secara

mandiri dan memberikan peraturan yang ketat terhadap ekspor-impor, investasi

dan sejenisnya. Hal ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi India cenderung

lambat diiringi dengan angka kemiskinan dan penggangguran yang cenderung

tinggi.

- Reformasi ekonomi pada tahun 1980 menggerakan Perdana Menteri India dan

Menteri Keuangannya untuk bangkit dari keterpurukan dengan berinvestasi lebih

pada sektor perdagangan luar negeri dan sektor jasa. Alhasil, pertumbuhan

ekonomi di India meningkat pesat, yakni mencapai 7,4 % pada kuartal III tahun

2015. Angka ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara berkembang

lainnya, seperti Indonesia yang memiliki pertumbuhan ekonominya 4.7 % pada

kuartal III tahun 2015. Sektor jasa berhasil menyumbangkan 57.9% terhadap PDB

pada tahun 2014 lalu. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan sektor lainnya,

seperti industri dan pertanian yang masing-masing menyumbang 24.2% dan

17.9%.

- Sistem Kasta membuat perkembangan pendidikan di India terfokus pada

perguruan tingginya saja. Disaat perguruan tingginya memiliki kualitas yang

sangat baik dan dikenal dunia, pendidikan dasar dan menengah memiliki kualitas

yang memprihatinkan. Namun, saat ini sebagian orang mulai menyadari bahwa

sistem kasta menjadi salah satu faktor penghambat kemajuan India.

- India sejak tahun 1980 melakukan peralihan dari labor-intensive ke skill-intensive,

hal ini ditunjukan dari pertumbuhan manufaktur di India yang terus mengalami

penurunan, sedangkan industri di bidang jasa mengalami peningkatan. Bidang

jasa terdiri dari dua sektor yaitu sektor publik dan sektor swasta, yang dimana

keduanya memiliki hubungan yang berbeda terhadap tingkat pertumbuhan. Jasa

di sektor publik seperti listrik, administrasi publik, kereta api, dan layanan

masyarakat lainnya, memiliki hubungan negatif dengan tingkat pertumbuhan.

Sedangkan jasa di sektor swasta seperti layanan bisnis, real estate, dan

perdagangan ritel, memiliki hubungan positif dengan tingkat pertumbuhan.

- Proses pembangunan India mengalami long and dark period (seperti period control

of import, diikuti burst of sunlight dan reformasi 1991). Namun, pada masa itu juga

terjadi boom di industri IT untuk pertama kalinya yang membuat para observer

menyadari bahwa the dark age was not all dark. Dalam kasus India, salah satu

kunci kemampuannya terletak pada lembaga seperti demokrasi, aturan hukum,

kebebasan pers, perguruan tinggi , dan birokrasi teknokratis yang menunjukkan

penelitian baru-baru ini sangat penting untuk pembangunan ekonomi. Kunci

kemampuan lainnya adalah pemanfaatan teknologi informasi dan mendorong

keterampilan sumber daya manusia melalui teknologi, manajemen, dan lembaga

penelitian, serta melalui sektor publik.

- Desentralisasi pemerintahan India juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

pasca 1980. Adanya desentralisasi memberikan kebebasan kepada tiap daerah

untuk mengembangkan daerahnya. Kebebasan tersebut mengundang investor

dari pihak swasta untuk ikut andil dalam perekonomian. Sehingga investasi publik

di India pasca 1980 terus mengalami penurunan, sedangkan investasi swasta

terus mengalami peningkatan.

PERKEMBANGAN EKONOMI BANGLADESH

A. Bangladesh secara Umum

- Bangladesh sebelumnya merupakan bagian dari India. India pada awalnya

merupakan satu negara besar yang kemudian terpecah. Pakistan

membebaskan diri menjadi Pakistan Barat dan Pakistan Timur. Namun dalam

perkembangannya, urusan negara terlalu terfokus pada Pakistan Barat

sehingga menimbulkan ketimpangan yang membuat rakyat memberontak.

Hingga akhirnya, Pakistan Timur membebaskan diri menjadi Bangladesh.

- Bangladesh merdeka pada tahun 1971

- Luas areanya 147.570 km2.. Dengan populasi 160 juta jiwa (kepadatan

1000orang/km2) dan pertumbuhan penduduknya 1,5% per tahun-

- Bangladesh salah satu negara berkembang dengan GDP growth sekitar 6%.

Sumberdaya alamnya terbatas dan fokus pada pemberdayaan lahan dan SDM.

Nilai ekspor terbesar adalah garmen (senilai 25 milyar usd)

- Bangladesh ini meskipun wilayahnya kecil, kepadatan penduduknya tinggi,

tetapi perekonomiannya dapat dibilang cukup berkembang. Trend GDP naik,

saving meningkat, poverty menurun, GINI cukup terjaga (meskipun tinggi) dan

ketersediaan makanannya terus meningkat meskipun jumlah lahan bercocok

tanam terus menurun.

B. Grameen Bank

- Berdiri pada 1976 setelah terjadi wabah kekeringan dan kelaparan pada 1976.

Dikategorikan sebagai bank secara resmi pada tahun 1983 setelah pemerintah

mengeluarkan UU yang memperbolehkan grameen menerima deposito.

Tujuan utama berdiri adalah untuk mengentaskan kemiskinan terutama untuk

kaum perempuan pedesaan. Karena perempuan dianggap kurang memiliki

akses finansial tapi memiliki peran dalam mengambil keputusan rumah tangga.

- Sistem kredit Grameen :

1. Memberi kepada yang termiskin dari kelompok miskin. Khususnya wanita

pedesaan. Pinjaman dari $35-$200 tergantung kebutuhan. Suku bunga

relatif lebih rendah dari bank biasa

2. Kelompok pinjaman yang terdiri dari 5-10 orang. Pemberian pinjaman

diurutkan dari yang paling membutuhkan terlebih dahulu.

3. Manajemen resiko dijalankan dengan menggunakan sistem sosial.

Masing-masing anggota mendukung dan mengawasi anggota lain yg

mendapat pinjaman. Jika salah satu gagal membayar, maka akan

mempengaruhi seluruh anggota kelompok.

4. Memberikan kompensasi untuk mengapresiasi kinerja cabangnya

- Peminjam dikatakan telah keluar garis kemiskinan apabila telah memiliki

rumah, memiliki tempat tidur yg layak, akses air minum yg aman, akses pakaian

yang layak, dan anak-anaknya mendapat pendidikan.

- Terjadi hambatan karena ada gerakan boikot pada 1995, banjir pada 1998, dan

adanya isu transparansi dan kredibilitas.

C. Grameen 2

- Unsur utama Grameen 2 adalah fokus pada tabungan dari anggota dan

masyarakat untuk mengentaskan kemiskinan dengan memberikan pinjaman

dan mengajak pengemis untuk bergabung di Grameen. Ada juga penyediaan

pinjaman dasar untuk anggota

- Hasil Grameen 2 antara lain deposito meningkat 3x lipat, portofolio kredit

meningkat 2x lipat, keuntungan meningkat dari 60jt taka menjadi 442jt taka

D. Muhammad Yunus

Fokus pada pengembangan konsep kredit mikro dan mengimplementasikan

gagasannya dengan mendirikan grameen. Sampai saat ini grameen telah

menyalurkan lebih dari 3 milyar dolar ke sekitar 2,4 juta peminjam. Yakin bahwa

pinjaman kecil dapat membuat perubahan besar terhadap kemampuan kaum

miskin untuk bertahan hidup. Ia memenangkan nobel perdamaian pada tahun

2006. Berikut merupakan beberapa pemikiran Muhammad Yunus :

1. Kemiskinan bukan hanya karena minim keterampilan, keterampilan tidak

berbanding lurus dengan kualitas hidup. Keluar dari kemiskinan menuntut

inisiatif dan kreatifitas.

2. Hal penting dalam pengentasan kemiskinan adalah pemberdayaan

masyarakat.

3. Dampak terparah kemiskinan dipikul perempuan.

GANDHIAN ECONOMIC THOUGHT

1. Chapter 1 menjelaskan mengenai hal – hal yang berkaitan dengan prinsip

ekonomi. Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, gandhian economic

thought ini hanya dilandaskan pada 2 filosofi hidup gandhi, yakni truth dan non-

violent action. Tidak ada hukum lain yang mengikat pemikiran ekonomi ini.

Namun, dijelaskan lebih lanjut bahwa gandhi menginginkan perekonomian

yang memihak rakyat kecil. Sebuah perusahaan secara hukum dilegalkan

untuk memberikan harga tertentu bagi produk jualan mereka agar bisa

mendapatkan profit. Namun, gandhi berfikiran lain. Secara garis besar,

pemikiran ekonomi gandhi dan pengikutnya memiliki karakteristik sosialisme.

Sosialisme menuntut adanya pemenuhan kebutuhan minimum bagi rakyatnya

secara homogen oleh negara. Gandhi berpendapat bahwa profit yang diterima

oleh perusahaan haruslah diberikan bagi kesejahteraan umat dan bukan

kesejahteraan segelintir kaum. Uniknya, gandhi berfikiran layaknya

perekonomian jaman dahulu kala. Pada awalnya jual-beli terlaksana ketika kita

sudah memiliki surplus atas produk yang kita hasilkan. Sedangkan Ekonom

gandhi mengemukakan pentingnya produk yang seharusnya dihasilkan. Pada

perekononomian saat ini, yang terjadi adalah perusahaan berusaha untuk

memenuhi keinginan dari para customer. Padahal, seharusnya, jika kita kilas

balik, perekonomian terjadi jika sudah terpenuhinya kebutuhan kita. Artinya,

pemenuhan kebutuhanlah yang menjadi dasar pokok ekonomi, bukan

mengikuti tren pasar ataupun mengikuti keinginan dari customer. Beberapa

poin ini terlihat cukup beresuaian dengan konsep yang dibawa oleh islam,

dimana diharapkannya terwujud maslahah bersama, walaupun mungkin ada

sedikit perbedaan dimana dalam islam adanya pengakuan kepemilikan atas

pribadi.

2. Di dalam chapter 2, penulis mengemukakan keinginan Gandhi mengenai

independensi suatu negara. Hal ini erat kaitannya dengan kondisi india dimana

pada saat itu maraknya eksploitasi pekerja, terutama petani, dan juga keadaan

ekonomi dimana tidak diperbolehkannya bagi produk lokal untuk

dikembangkan dan diperjualbelikan selain untuk pemenuhan kebutuhan di

dalam suatu wilayah. Dalam mewujudkannya independensi, tentunya

diperlukan kerja sama yang kuat antar masyarakat, dimulai dari kesamaan visi

dan terintegrasinya sistem yang ingin dibuat. Gandhi menekankan pentingnya

sektor pertanian untuk didahulukan agar dapat terciptanya kesejahteraan umat

serta langkah awal dari independensi. Dikarenakan sektor pertanian

membutuhkan tanah, maka Gandhi menolak adanya transfer kepemilikan

tanah. Tanah dianggap sebagai kekayaan alam yang tidak boleh dimiliki selain

oleh negara. Sama halnya seperti udara, air, dan sinar matahari. manusia

hanya dianggap sebagai wali dari Tuhan yang diberikan sumber daya alam

yang berkecukupan agar dapat dimanfaatkan sebanyak – banyaknya bagi

umat dan bukan kalangan tertentu. Kemudian, gandhi juga menolak adanya

pricing yang dilakukan oleh negara dan bukan pasar. Hal ini dikarenakan

pricing yang dilakukan tidak dapat mencerminkan kondisi dari riil cost yang

dialami oleh para pelaku usaha, dalam kasus ini difokuskan pada petani. Jika

hasil pertanian tidak dapat mencukupi kebutuhan yang ada, maka gandhi

memberikan solusi yang bernama balanced diet, dimana setiap orang diajak

untuk melakukan pengaturan pola konsumsi seefisien mungkin agar dapat

terpenuhinya kebutuhan secara minimum dan tidak terjadinya perebutan /

kekacauan ekonomi. Prinsip terakhir yang tidak kalah pentingnya agar

terciptanya independensi adalah mencintai produk / budaya sendiri. Prinsip ini

dikenal dengan nama Swadeshi.

3. Chapter 3 memiliki isi yang cukup unik. Pada bagian awal, penulis menjelaskan

bahwa penulis menolak adanya industrialisasi. Disebutkan bahwa

industrialisasi hanya diperlukan bagi negara yang memiliki landasan dasar nilai

kekerasan/violence. Selain itu, adanya industri yang besar dalam suatu negara

diklaim merupakan penyebab dari adaanya kesenjangan pemerataan uang.

Penulis juga memiliki pandangan efisiensi yang mungkin berbeda. Penulis

melihat bahwa suatu usaha dapat dikatakan efisien jika barang tersebut sudah

tidak dapat dimanfaatkan lagi sesuai dengan keinginan pemakainya. (contoh

misal kertas, dimana ada kertas sobek berserakan dan dipake buat nulis.

Sampe kertas berserakan tersebut ga bisa dipakai lagi, itu disebut efisien. Beda

halnya ketika kita menginterpretasikan efisiensi ketika kertas rusak tersebut

diolah dulu kemudian baru dipakai untuk menulis). Kemudian, penulis seolah–

olah sangat tidak setuju dengan terbentuknya transportasi publik yang mana

sebetulnya dapat memberikan efisiensi dan efektifitas lebih bagi rakyat.

Dicontohkan dimana dengan adanya transportasi publik (dalam hal ini kereta),

kebutuhan rakyat di suatu wilayah menjadi tidak terpenuhi dikarenakan

barang2nya dikirim ke ke kota untuk dijual dengan harga yang lebih tinggi oleh

para feodal.

4. Chapter terakhir diisi penulis dengan membeberkan sedikit persamaan dan

perbedaan antara sosialism dan gandhian economy. Seperti yang kita ketahui,

paham Sosialisme menuntut kekayaan alam dan barang produksi berada

dalam perintah negara. Memang, dalam ekonomi gandhi pun negara bertindak

sebagai pemilik dari semua kekayaan. Namun, negara juga dianggap sebagai

instrumen bagi rakyatnya agar terciptanya kesejahteraan secara materiil dan

spiritual. Hal ini dicontohkan dengan adanya hak bagi warga negara untuk

menolak melakukan kegiatan sosial yang dituntut oleh negara jika hal tersebut

dinilai tidak sesuai dengan konsep spiritual dan moral yang dianut warga

negara tersebut. Terlepas dari benar atau tidaknya penerapan sosialisme,

penguasaan sumber daya alam oleh negara dapat dijustifikasi melalui

pendekatan religi. Dalam kitab Isha Upanishad milik Hindu, diakui bahwa apa

yang ada dimuka bumi ini adalah milik Tuhan dan manusia hanyalah sebagai

pengelola sumber daya yang berkewajiban untuk memanfaatkannya secara

maksimal bagi umat manusia. Hal ini bersesuaian dengan tafsir dari surah al-

Baqarah ayat 30 (wa iz qa la rabbuka..) yang menyatakan fungsi manusia di

muka bumi ini adalah sebagai khalifah, dimana tugasnya adalah mencapai

kemaslahatan umat.

5. Apakah riba dibolehkan pada gandhian economic thought?

Filosofi utama dari GET adalah non-violence dan truth. kalau kita terka,

maka sebenarnya hal ini sangat ambigu. (Studi kasus, yg orang miskin pinjem

duit terus kena bunga dan hasilnya positif vs orang miskin pinjem duit terus

kena bunga dan hasilnya negatif yang mana orang miskin tipe kedua ini

tereksploitasi, ujung2nya ya violence)

6. Kenapa pemikiran gandhi itu menjurus ke arah sosialisme?

Karena mungkin sebenernya gandhi menemukan kebahagiaan dalam

kesederhanaan (simplicity) dan dia ingin semua orang merasakannya juga. Hal

ini dikarenakan jika terlalu fokus pada kehidupan dunia maka yang ada

hanyalah nafsu yang tidak terbatas

Basic goal of economics is not pursuit of unbounded materialism, but

provision of optional amount of goods and services in order to keep the body

and mind in a fit condition so that though service, the highest potentiality of man

may be realized.

7. Swadeshi means to use of all home made products to the exclusion of foreign

products which are not beneficial to the people of the country. The principle of

Swadeshi demands that a person must give preference to local manufacturers

even if they are of inferior quality or more costly than articles of foreign make

8. Sarvodaya means everyone without any exception must be assured a minimum

standard of living, that is, a balanced diet, a decent house to live in, sufficient

cloth and adequate educational and medical facilities

Pertemuan 3 : House-hold Intensive system (HIS): Protestan, Hindu, Budha, dan

Yahudi

JUDAIC ECONOMICS

Judaic Economics adalah peraturan dan perintah yang spesifik terkait dengan perilaku

ekonomi. Beberapa peraturannya secara konsisten sejalan dengan pasar dan barang

privat. Contoh penerapannya adalah penggunaan zakat untuk redistribusi pendapatan

dan pelarangan mengambil riba diantara kaum yahudi, walaupun peraturan ini tidak

diterapkan kepada kaum non-yahudi.

Contoh kasusnya adalah Jubilee year

Seperti yang tertera pada Levicticus 25, ketentuan ini mengatur tentang tidak

berlakunya ketentuan pada hari sabbath, seperti tidak boleh bekerja. Jubilee Year

terjadi setelah 7 kelompok 7 tahun (49 tahun), dan pada Jubilee Year tersebut terjadi

adalah properti akan dikembalikan kepada pemilik aslinya, budak akan segera

dibebaskan, pendatang akan dirawat, dll.Jubilee Year merupakan contoh dramatis

pemikiran keagamaan dapat mempengaruhi perilaku ekonomi.

Israel modern membangun perekonomian tidak dalam lingkungan yang stabil.

Beberapa institusi ekonomi yang membedakan tidak datang dari ranah keagamaan,

contohnya adalah kibbutz. Kibbutz terinspirasi dari kaum utopis-sosialis eropa yang

sekuler. Perekonomian israel cukup menekankan pada kepemilikan negara, hal ini

merefleksikan ciri sosialis dari labour party, walaupun gerakan privatisasi dan pasar

bebas belakangan ini.

Kibbutz, atau yang jika jamak disebut kibbutzim, merupakan komunitas sosialis

(equal-sharing) di Israel. Mereka berdiri sejak 1910 oleh Yahudi dari Eropa Timur.

Sekarang jumlah member kibbutzim sudah 120.000 orang yang tinggal di 268

kibbutzim. Perbedaan dengan sosialis lainnya terletak pada keterbukaan mereka

terhadap informasi dan penduduk dari luar. Budaya khas dari kibbutzim sendiri

adalah makan malam besar bersama, serta anak-anak yang dikarantina dari orang

tuanya dan menjalani pendidikan khusus. Tentunya, mereka juga tidak memiliki

kepemilikan pribadi.

“Mempertahankan sistem sosialis di zaman modern bukanlah hal yang mudah. Ada 3

kendala yang umum terjadi yakni brain drain, adverse selection, dan shirking.”

- Brain drain. Singkatnya merupakan kecenderungan orang-orang

berkemampuan tinggi untuk keluar dari komunitas, karena di luar komunitas

menyediakan opportunity yang lebih besar. Kibbutzim mengatasi hal ini

diantaranya dengan 2 cara yakni: Tidak adanya kepemilikan pribadi dan

pendidikan khusus. Tidak adanya kepemilikan pribadi oleh anggota, jika

mereka keluar dari komunitas segala properti mereka akan hilang. Pendidikan

khusus di kibbutzim dirancang agar mereka mempunyai keterampilan yang

sesuai dengan pekerjaannya, sehingga keterampilan tersebut akan sangat baik

jika diimplementasikan di dalam komunitas.

- Adverse selection. Kibbutzim cukup menarik dijadikan sebagai tempat tinggal

karena menawarkan kesejahteraan. Masalah muncul ketika terjadi adverse

selection yakni banyak orang yang inkompeten memasuki komunitas

kibbutzim. Maka dari itu mereka membuat semacam Badan Sentral Imigrasi

yang mengatur keluar masuk orang di dalam komunitas.

- Shirking. Di dalam sistem equal-sharing, terdapat moral hazard yang

membuat seseorang tidak perlu bekerja maksimal karena upahnya tetap akan

sama. Hal ini diatasi melalui cara klasik, sangsi dan pengawasan sosial. Di

beberapa kibbutzim orang yang gabut ini akan diasingkan ketika makan

malam.

Kibbutz memang mempunyai masalah dalam mempertahankan ideologinya di zaman

yang serba global dan kompetitif ini. Namun, mereka berhasil mempertahankannya

karena implementasi ideologi equal-sharing yang kuat dengan sukarela.

CHRISTIAN ECONOMICS

Terdapat ide dari Aristoteles yang diadopsi ke dalam agama katolik, yaitu ide

mengenai harga yang adil dan “kebencian” dalam mengambil bunga.

Katolik

Hubungan antara feodalisme dan Katolik Roma membawa pada kekurangan

antusiasme pada kapitalisme modern. Walaupun ada gereja-gereja yang

menunjukkan “minat” terhadap Liberalism

Protestan

Secara kontras, kristen protestan lebih cenderung terkait dengan kepada aliran

kapitalisme dalam hal sosial dan ideologi. Max Weber berkata “The Protestant ethics

is the spirit of Capitalism” Semangat kapitalisme secara menonjol dipamerkan dalam

gerakan fundamentalist protestan yang kini mencoba memformulasikan doktrin

ekonomi.

The “Protestant Ethic” Revisited: A Twentieth-Century Look

- Development and Convergence: Para ekonom memiliki anggapan yang kuat

bahwa Negara harus dengan cepat ‘converge’ dengan standar hidup dan

tingkat produktivitas dari First World countries.

- Security of Property: Faktor utama pembangunan bukan hanya dari

konvergensi, namun juga social capability. (karena ada bukti kegagalan

konvergensi di periode 1870-an). Kunci untuk menjaga “social capability” pada

pertumbuhan terletak pada sistem hukum yang aman, dapat diprediksi, dan

tidak dapat disuap.

- The Protestant Ethic: Komunitas dan keturunan Protestan cenderung memiliki

kekayaan lebih besar daripada Katolik dalam dua setengah abad setelah

reformasi. Namun, tidak ada bukti yang kuat bahwa pentingnya pengembangan

protestant ethic berimplikasi pada penerapan kebijakan di Negara – Negara

penganut protestan tsb. si penulis paper pun beranggapan bahwa kunci dari

pertumbuhan kapitalisme atau growth di negara2 itu karena work ethic-nya

- Testing Hypothesis: isinya bukti2 bahwa income per capita di negara2

protestan lebih tinggi dari katolik.

Pertemuan 4 : Firm Intensive system (FIS) : Sejarah dan Konsep

SEJARAH PERKEMBANGAN FIS DI EROPA

1. Periode 1000-1400:

a. Teocratic subsystem: Jadi jumlah gereja banyak, terus mereka punya

kekuatan gt tp lama2 muncul perpecahan trs ada perang salib juga. Karna

perang salib, ngasih makan prajurit, beli alat2 gt membuka jalur

perdagangan. Terjadi pertumbuhan ekonomi dan kenaikan demand

agricultural product.

b. Feudal lordship manor system: Ini dampak dari perang salib, pertumbuhan

ekonomi, dan persebaran demografi. Muncullah tuan tanah dan orang

miskin. Manorial law itu hukum yg menguntungkan tuan tanag. Populasi

meningkat, trs upah rendah, trs ada black death juga..

c. Urban commune: Kota2 mulai berkembang, rasio urbanisasi meningkat,

mulai terbentuk state subsystem. Mulai mengenal konsep sentralisasi

dan desentralisasi juga

d. Trade guilds: Nah ini... bibit dari firm subsystem di negara2 eropa.

Karna perang2 butuh besi, pdagang dan pandai2 besi dateng. Mulai ada

isu poverty rights dan transaction cost

2. Periode 1400-1700: baik FIS maupun SIS berkembang

a. Renaissance: peristiwa ini memiliki dampak socioeconomic dan political

system di eropa- reformasi protestan, demokrasi parlementer, kebebasan

berpikir dan mengekspresikan diri.

b. Reformist revolution: Ada pihak2 yang menentang gereja dan canon law

(hukum yg mengatur org2 gt). Dan dibuatnya protestant community oleh

John Calvin.

c. World discoveries & colonial conquest: Mulai penjelajahan dunia, sekaligus

menjajah. Inget slogan gold glory gospel sebagai tujuan menjajah.

Implikasinya memperluas perdagangan. Ada sistem budak.

d. Kebangkitan negara2 eropa

3. Periode 1700-1900:

a. Enlightement & constitutional reform: Revolusi di bidang politik, revolusi

amerika, perancis

b. Pemikiran ekonomi dan revolusi industri: Firm subsystem

berkembang

4. Periode abad 20-sekarang: FIS berkembang, SIS sudah mentok

a. WWI&II: Biaya perang tinggi, menimbulkan hutang, krisis di negara2

eropa dan muncul negara adidaya

b. Great depression

c. Fin Crisis

d. Globalisasi menjadi peluang bagi negara2 FIS

KAPITALISME

A. Latar Belakang

Latar belakang munculnya Kapitalisme antara lain:

1. Guild, yaitu nama lain dari masa masa ketika ditemukannya sistem

perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta, yang sebelumnya sistem

perniagaan hanya dilakukan oleh Negara.

2. Kolonialisme, kapitalisme dan kolonialisme memiliki hubungan yang erat

karena memiliki tujuan yang sama yaitu akumulasi modal.

3. Perkembangan Perbankan Komersial, yaitu suatu masa ketika banyak

pihak yang beraktivitas layaknya sebuah badan atau lembaga keuangan

seperti jaman sekarang, tujuannya untuk mengumpulkan dana yang pada

akhirnya nanti dimanfaaatkan untuk membangun sebuah usaha. Yang

dimana pada masa tersebut belum terdapat lembaga keuangan resmi

seperti bank pada saat ini.

4. Revolusi Perancis dan Revolusi Industri, pada Revolusi Industri ini banyak

masyarakat Eropa yang ingin memulai usaha dibidang produksi skala besar

seperti baja dan kereta api namun tidak memiliki dana

5. Pemerintah Swedia mendirikan PT sebagai solusi untuk mendapatkan

modal dan merupakan bagian dari sejarah didirikannya PT.

B. Teori dan Konsep Kapitalisme

“A complete, competitive, full information general equilibrium is efficient”

- Complete: ada pasar untuk setiap barang dan jasa yang diinginkan.

- Competition: ada banyak pembeli dan penjual dengan free entry dan exit,

barang-barang homogen, tidak ada individu yang menjadi price maker.

- Full information: seluruh agen ekonomi mengetahui preferensi

konsumen, teknologi produk, harga, dll yang dapat mempengaruhi

keputusan mereka.

- General equilibrium: seluruh pasar yang ada dalam keadaan ekuilibrium

(tidak sebagian/partial equilibrium) >> Invisible Hand.

- Efficiency: Pareto optimality, yaitu ketika tidak ada seorang pun dalam

perekonomian yang bisa menjadi better off kecuali dengan membuat

orang lain worse off

Kurva PPF menggambarkan kombinasi output maksimum yang bisa

diproduksi negara dengan menggunakan resources dan teknologi yang

dimiliki. Keadaan yang efisien adalah pada titik-titik yang ada di sepanjang

kurva PPF, tetapi di titik B belum pareto efficient, karena masih bisa

meningkatkan IC masyarakat ke A dengan menambah produksi civilian

goods dan mengurangi produksi military goods.

Keterbatasan pada sistem pasar bebas adalah munculnya monopoly

power, sehingga perusahaan bisa menetapkan harga tinggi dengan

kuantitas barang yang diproduksi lebih sedikit, atau dalam oligopoly

perusahaan bisa menetapkan harga bareng-bareng. Selain itu ada

eksternalitas positif maupun negative yang cara mengatasinya ada

pigouvian tax (pajak untuk negative, subsidi untuk positif), penetapan

standar emisi dan teknologi yang sama untuk satu industry, coase theorm

itu menginternalisasi eksternalitas, tradable emission permit itu setiap

perusahaan dikasih jatah untuk eksternalitas dan itu bisa diperjualbelikan

ke perusahaan lain. Setelah itu ada barang publik yang nonrival dan

nonexcludable, imperfect information, peran labor union yang bisa punya

monopoly power di pasar tenaga kerja.

Macroeconomic instability disebabkan oleh capital investment yang tidak

stabil karena adanya perubahan teknologi, kebijakan moneter, dan

psikologis orang-orang yang berinvestasi. Menurut Keynesian, intervensi

pemerintah diperlukan untuk smooth out business cycle, sedangkan

menurut Classicals, pasar itu bisa menstabilkan dirinya sendiri dan

intervensi pemerintah malah bakal menimbulkan inflasi. (Konsep Aggregate

Demand dan Aggregate Supply). Tools kebijakan makroekonomi ada

kebijakan moneter (jumlah uang dan tingkat suku bunga), dan kebijakan

fiscal (APBN, pajak)

Menurut Chicago School (Milton Friedman), pasar itu hampir selalu efisien

jadi pemerintah gak usah ikut campur, monopoly power yang timbul itu

merefleksikan efisiensi kecuali kalo keberadaannya dipaksakan sama

pemerintah, banyak public goods yang lebih efisien kalo diproduksi sama

swasta aja, dan inequality itu sebagai bentuk insentif jadi harusnya

pemerintah gausah redistribute wealth. Menurut public choice theory,

pemerintah itu self-interested entity yang bisa menggunakan kekuasaannya

untuk rent-seeking. Menurut Austrian School, entrepreneurs itu agen

penting dalam ekonomi dan harus dibiarkan berfungsi tanpa dibatasi

pemerintah.

Prinsip muamalah yang cocok sama market capitalism contohnya yang

disebut sama Imam Syafii dan Ibnu Taimiyah tentang market equilibrium

dan pengaruh ketersediaan barang dengan tingkat harga. Tentang produksi

dan distribusi yang disebut sama Al-Ghazali (kategori produksi) dan Ibnu

Khaldun (specialized labor dan functional income atas proses produksi)

C. Peran pemerintah dalam sistem ekonomi Kapitalisme

Terdapat dua peran dari pemerintah yang akan menentukan model

intervensinya, yaitu:

- Administrative memastikan pemeliharaan sistem yang ada

- Entrepreneurial memobilisasi kekuatan untuk melakukan perubahan,

baik dalam undang-undang, peraturan atau penyediaan barang publik

seperti infrastruktur

Sistem Ekonomi Kapitalis

memiliki model intervensi

indirect. Dimana pemerintah

berperan sebagai penegak hokum

dan memaintain infrasruktur yang

sudah ada (administrative) dan

juga berperan untuk membuat

peraturan baru dan infrastruktur

baru (entrepreneurial)

Diagram di bawah ini menggambarkan hubungan pemerintah dan pasar :

Level paling bawah adalah level political authority. Level pertama

dipengaruhi oleh budaya dan ideologi termasuk agama, yang akan

memepengauhi pengambilan kebijakan dari pemerintah. Level kedua berupa

institusional foundation. Dimana level kedua ini terdiri dari regulasi dan

infrastruktur. Infrastuktur terbagi menjadi dua yaitu, social dan physical.

Infrastruktur social seperti sekolah dan rumah sakit, sedangkan physical seperti

jalan,bandara, dll. Pada level ketiga adalah pasar itu sendiri. Panah dimulai dari

bawah, mengindikasikan kebijakan pemerintah akan mengubah institusional

foundation dan pada akhirnya akan mempengaruhi kerangka pasar.

D. The Limits of Capitalism

1. Laissez-faire

- Kekayaan, max produksi dan 'want' kepentingan yang utama dalam

kesejahteraan manusia

- Tidak mengakui : perlunya peran pemerintah

- Klaim bahwa melayani kepentingan diri sendiri juga akan otomatis

melayani kepentingan sosial kolektif .

2. The Logic Of The System: The Claimed Symmetry

- Individu Konsumen rasional jika memaksimalkan Utilitas dengan

membeli barang dengan harga yang murah

- Individu Produsen rasional jika memproduksi barang dengan biaya

yang rendah sehingga dapat memaksimalkan keuntungan

- Konsumen memaksimalkan utilitas dan Produsen memaksimalkan laba

persaingan sempurna kondisi pasar menentukan harga pasar untuk

barang dan jasa tanpa ada itervensi

3. The Thrust Toward Secularism

- The Enlightenment Worldview

- Materialism and Determinism

- The Unsuccessful Protest

- Loss of the Moral Filter

- Utilitarianism

E. The Souring Of The Strategy

■ Some Untenable Concepts

– Rational Economic Man

o “Kepentingan diri sendiri.” hanya satu tanggung jawab sosial yaitu

untuk meningkatkan keuntungan.

o Prinsip ekonomi bahwa setiap agen diaktifkan hanya untuk

kepentingan Hampir semua model ekonomi telah dibangun di atas

prinsip ini.

– Positivism

o Terlepas dari etika tertentu atau penilaian normative nilai ekonomi

bergeser dari etika 'Pareto optimum' merupakan efisiensi ekonomi.

o Konsep ini tidak mampu menyatakan apakah telah terjadi

peningkatan kesejahteraan dalam kasus-kasus di mana beberapa

orang merasa lebih baik dan orang lain merasa lebih buruk

– Say's Law

o Ekonomi akan berjalan sempurna jika dibiarkan sendiri. Produksi

akan menciptakan permintaan sendiri Pemerintah harus

menjauhkan diri dari intervensi manusia buta dalam kekuatan

pasar

– Social Darwinism

o Orang kaya kekuasaannya meningkat

o Orang miskin kekuasaannya menurun

*menegaskan persaingan antarindividu dalam kapitalisme laissez-faire

The 'Inequitable' Distribution

- Kapitalisme global tak bisa dibatasi - meninggikan distribusi yang tidak

merata atas kekayaan.

- Konsep bertentangan keadilan ekonomi dan sosial

The End of Laissez-faire

- Terjadinya The Great Depression

- Berdirinya walfare state menempatkan pemerintah pada fungsinya

menjaga kestabilan

Pertemuan 5 : Firm Intensive system (FIS): Anglo-Saxon dan Eropa Kontinental

INGGRIS

Inggris sebelum revolusi industri di diduduki oleh kaum Anglo Saxon yang

merupakan suku-suku pendatang dari Jerman, Denmark dan Belgia. Mayoritas

pekerjaan mereka adalah petani dan nelayan dengan agama Pagan yang

menyembah berhala dan dewa-dewa. Jauh sebelum Anglo Saxon datang, Roma

telah menjajah inggris dan menyebarkan paham kristiani di Inggris selama kurang

lebih 200 tahun. Masa kependudukan Anglo Saxon berakhir pada abad ke 12 yang

dikalahkan oleh pasukan Norman atau (Denmark) sehingga saat itu Norman

berkuasa atas Inggris.

Peristiwa penting di Inggris lainnya adalah masa renaissance pada abad ke 14

dan 15 serta dianutnya sistem Merkantilisme pada abad 18. Merkantilisme adalah

suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan

internasional dengan tujuan untuk memperbanyak aset dan modal yang dimiliki

suatu negara. Merkantilisme mengarahkan Inggris kepada sistem Kolonialisme

yang ditandai dengan berdirinya East India Company, yang diberi mandat oleh

Ratu Elizabeth 1 untuk mengatur perdagangan luar negeri di wilayah Asia.

Sistem Merkantilisme dan Kolonialisme yang dinilai berhasil dilakukan oleh

Inggris menjadikan Inggris sukses di kancah perdagangan Internasional, sehingga

hal tersebut salah satunya yang melahirkan Revolusi Industri. Revoulsi industri

merupakan hasil dari ekspansi ekonomi pda abad ke 18 dan penemuan teknologi,

sehingga dapat dikatakan bahwa revolusi industri sebenarnya adalah revolusi

teknologi karena pada saat itu banyak mesin yang ditemukan untuk meningkatkan

efisiensi produksi sehingga Inggris dapat melakukan produksi massal dan

menguasai hampir sebagai perdagangan di dunia.

Revolusi industri pun didorong oleh keadaan struktur gaji tinggi dan energi

murah nan melimpah di Inggris, yang mendorong ilmuwan untuk menghasilkan

karya agar dapat menekan cost production dan memanfaatkan sumber daya alam

yang melimpah. Hasil dari revolusi industri Inggris dapat kita rasakan hingga saat

ini dengan penemuan berupa mesin uap, coke smelting dan spinning machinery.

Inggris saat ini adalah salah satu negara adi daya yang memiliki Populsi

sebanyak 63.181.775 jiwa dengan Total Area sebesar 243.610 km2, GDP: $ 2.314

trilion dan GDP Percapita sebesar $36.728 (10 kali lipat dari Indonesia)

Prinsip syariah yang dapat diambil dari perekonomian Inggris adalah

1. Memiliki etos kerja yang tinggi

2. Pentingnya berniaga

3. Produktivitas

4. Pentingnya menguasai ilmu dan teknologi

AMERIKA

Amerika Serikat, adalah sebuah negara republik konstitusional federal yang

terdiri dari lima puluh negara bagian dan sebuah distrik federal, yaitu Washington

D.C. Luas wilayah Amerika 4,8 x lipat Indonesia. Didorong oleh doktrin "Manifest

Destiny", di sepanjang abad ke-19, Amerika Serikat memulai ekspansi besar-

besaran ke wilayah Amerika Utara lainnya, menyingkirkan penduduk asli,

menduduki serta membeli teritori-teritori baru, dan secara bertahap

menjadikannya sebagai negara bagian yang baru. Perang Saudara yang meletus

pada 1861 – 1865 mengakhiri perbudakan di Amerika Serikat. Pada akhir abad

ke-19, perekonomian nasional Amerika Serikat merupakan perekonomian

termaju di dunia.Kemenangannya dalam Perang Spanyol-Amerika dan Perang

Dunia I semakin mempertegas status Amerika Serikat sebagai kekuatan militer

dunia. Setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat muncul sebagai negara adidaya

baru di dunia, menjadi negara pertama yang mengembangkan senjata nuklir, dan

menjadi salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Berakhirnya Perang

Dingin dan runtuhnya Uni Soviet menjadikan Amerika Serikat sebagai satu-

satunya negara adidaya di dunia.

- SEJARAH

a. Pada tahun 1492, Christopher Columbus berhasil mencapai Amerika.

b. Pada tahun 1770-an, tiga belas koloni Inggris meliputi dua setengah juta

penduduk di wilayah Amerika. Parlemen Inggris menegakkan otoritasnya atas

koloni-koloni ini dengan menetapkan pajak baru, yang dianggap

inkonstitusional oleh orang Amerika karena mereka tidak terwakili di Parlemen.

c. Konflik yang memanas berujung pada perang yang dimulai pada April 1775.

Setelah melalui Revolusi Amerika, koloni-koloni menyatakan kemerdekaan dari

Kerajaan Britania Raya pada tanggal 4 Juli 1776 dan mendirikan Amerika

Serikat.

d. Perbudakan dihapuskan di semua negara bagian di Utara (sebelah utara garis

Mason-Dixon yang memisahkan Pennsylvania dan Maryland) pada tahun

1804. Namun tetap berlangsung di negara-negara bagian di Selatan karena

tingginya permintaan kapas dari Eropa dan banyaknya industri.

e. Setelah empat tahun pertumpahan darah dari 1861, Uni, di bawah Presiden

Lincoln dan Ulysses S. Grant sebagai jenderal panglima mengalahkan Selatan

dengan Robert E. Lee sebagai jenderalnya yang paling terkenal. Akhirnya

perbudakan dihapuskan dan Selatan menjadi miskin.

f. Pada tahun 1840-an dan 1850-an, Utara dan Selatan kurang saling menyukai

karena berbagai perbedaan

g. Pada era Rekontsruksi (1863–77), Amerika Serikat mengakhiri perbudakan

dan memperluas hak hukum dan hak suara untuk mantan budak (Orang Afrika

Amerika yang pernah menjadi budak).

h. Rekonstruksi berakhir pada 1877 dan sejak tahun 1890-an hingga 1960-an

sistem Jim Crow (segregasi) membuat orang kulit hitam berada dalam

inferioritas politik, sosial, dan ekonomi. Seluruh Selatan mengalami kemiskinan

hingga paruh kedua abad ke-20, ketika Utara dan Barat berkembang dan

makmur dengan cepat.

i. Perang Dingin berakhir setelah bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991,

menjadikan Amerika Serikat sebagai satu-satunya negara adikuasa. Amerika

Serikat menjadi kekuatan industri yang unggul pada awal abad ke-20.

- ECONOMY OF AMERICA

a. Amerika Serikat adalah importir barang terbesar pertama dan eksportir

terbesar kedua di dunia. Perekonomian AS tergolong ke dalam perekonomian

pasca-industri; sektor jasa menyumbangkan sekitar 67,8% bagi total PDB.

b. Bursa Saham New York adalah bursa saham terbesar di dunia menurut jumlah

dagangan dalam dolar berdasarkan kapitalisasi pasar.

c. AS juga merupakan produsen minyak bumi terbesar ketiga dan produsen gas

alam terbesar kedua di dunia.

d. Amerika Serikat memiliki pasar finansial terbesar dan paling berpengaruh di

dunia. Sekitar 60% cadangan mata uang global diinvestasikan dalam dollar AS.

e. Investasi asing langsung di Amerika Serikat tercatat sebesar $2,4 triliun.[27]

Investasi Amerika Serikat di negara lain berjumlah $3,3 triliun.

- AMERIKA PEMIMPIN EKONOMI DUNIA :

Dimulai dari perjanjian Bretton Woods setelah Perang Dunia 2. Pada saat itu

keadaan ekonomi negara-negara dunia, kecuali Amerika Serikat, hancur karena

perang. Ini menyebabkan mereka bergantung pada pinjaman yang diberikan oleh

Amerika. Pinjaman ini diberikan dalam bentuk Dollar Amerika. Sebagai jaminan,

Amerika menerima emas yang dimiliki negara-negara ini. Hasilnya, Amerika

otomatis menguasai seluruh emas di dunia dan jadinya hanya Dollar Amerika yang

nilainya disokong oleh emas. Secara praktis, ini berarti Dollar Amerika telah

menggantikan emas sebagai sumber likuiditas perekonomian dunia dan menjadi

basis sistem keuangan dunia. Implikasinya, setiap negara membangun cadangan

devisa dalam bentuk Dollar Amerika; cadangan Dollar diperlukan agar mata uang

negara yang bersangkutan dapat ditukarkan dengan Dollar atau emas. Pada saat

ini lah mata uang Amerika itu menjadi mata uang internasional.

- SISTEM PEREKONOMIAN AMERIKA (TIDAK SEPENUHNYA KAPITALIS) :

Berdasar aturan yang baru, standar upah minimum 2015 adalah US$ 7,25

per jam, atau sama dengan $15.080 per tahun. Meski begitu, baru 20 dari 50

negara bagian dan ibukota Washington DC, yang telah mengesahkan UU baru

dalam beberapa bulan terakhir atau telah menerapkan persyaratan yang menaikan

upah di atas tingkat nasional, menjadi US$ 8 per jam, atau US$ 16.640 per tahun.

Amerika juga tidak sepenuhnya kapitalis karena. Washington Membatasi

Arus Ekspor Mobil Jepang Ke Amerika Serikat tahun 1979

- TEKS AMERIKA PEMIMPIN EKONOMI DUNIA

a. Has had the world’s largest aggregate economy for more than a century

b. Highly diverse and internally mobile population with generally high educational

levels and skills and entrepreneurial traditions

c. A leading center of innovation since the mid-nineteenth century, it is the current

technological leader of the world economy.

d. Bursa Saham New York adalah bursa saham terbesar berdasarkan kapitalisasi

pasar.

e. Sekitar 60% cadangan mata uang global diinvestasikan dalam dollar AS.

- TEKS HISTORICAL DEVELOPMENT OF THE U.S. ECONOMY

a. Penjajahan dan Revolusi

The territory of the United States was contested by various European nations,

including the British, French, Dutch, Spanish, and Russians. The struggle for

control of the East Coast colonies was resolved in 1763 by the victory of the

British over the French in the Seven Years War.

A portentous event was the initial 1619 arrival in Jamestown, Virginia, of the

first African slaves, the beginning of a long and tragic pattern.

As the 1700s proceeded, the British increasingly imposed laws and restrictions

on trade related to a mercantilist policy that viewed the colonies’ purpose as

enriching Great Britain. Anger at these laws and at taxes imposed with no

colonial representation in Parliament swelled in the years after 1763

Independence was declared in 1776, the year Adam Smith published The

Wealth of Nations and James Watt refined the steam engine. With the crucial

support of the French, the American colonies won independence from Britain

in 1781.

b. Revolusi hingga Perang Saudara

Perang Saudara Amerika Serikat (1861–1865). Sebelas negara bagian budak

di Selatan mengumumkan pemisahan dari Amerika Serikat dan membentuk

Konfederasi Amerika yang dikenal sebagai "Konfederasi". Dipimpin oleh

Jefferson Davis, pihak Konfederasi memperjuangkan kemerdekaannya dari

Amerika Serikat.

Pemerintah federal Amerika Serikat (AS) didukung oleh dua puluh negara

bagian, kebanyakan negara bagian bebas yang telah menghapus perbudakan

dan lima negara bagian budak yang kelak dikenal sebagai negara bagian

perbatasan. Keduapuluhlima negara bagian ini yang disebut sebagai Uni,

memiliki basis populasi dan industri yang lebih besar ketimbang Selatan.

Setelah empat tahun perang berdarah (kebanyakan di negara bagian Selatan),

Konfederasi menyerah dan perbudakan dihapus di seluruh negara.

Restorasi Serikat, dan Era Rekonstruksi yang mengikutinya, menghadapi

masalah yang masih belum terselesaikan selama beberapa generasi

selanjutnya. (1865 1877)

Perang Saudara Amerika adalah menjadi salah satu perang pertama yang

menunjukkan perang industri persenjataan dalam sejarah manusia.

Pembuatan rel kereta, kapal-kapal uap, produksi senjata secara massal, dan

berbagai macam alat militer lainnya dilakukan di mana-mana.

Praktek perang total yang dikembangkan oleh Sherman di Georgia dan perang

parit di sekitar Petersburg menjadi salah satu taktik yang digunakan dalam

Perang Dunia I di Eropa.

c. Pertumbuhan dan Reformasi hingga Mendominasi Dunia

At the end of the Civil War, American industry matched British industry in

productivityand surpassed it over the next several decades. By the end of the

nineteenth century, the United States had the world’s largest aggregate

economy and was near the top in real per capita income.

Major technological innovations included the invention of the light

bulb by Thomas Edison, who founded what became the General Electric

Corporation, and the (contested) invention of the telephone by Alexander

Graham Bell, who founded what became AT&T.

Massive immigration occurred in the late nineteenth and early twentieth

centuries in a nearly pure laissez-faire economic environment.

The few interventions by the federal government were tariff protection for

American industries, land grants to the railroads, regulation of railroads by the

Interstate Commerce Commission (ICC) after 1887, and the

beginning of antitrust policy in 1890 with passage of the Sherman Act.

Unions were unprotected and generally weak, and income became highly

unequally distributed as a major merger wave restructured industry at the end

of the century.

Althoug growth predominated, the economy suffered depressions during the

1870s and 1890s, the latter triggering the rural populist movement against

entrenched wealth.

The 1920s ended with the stock market crash of October 1929, which was

followed by the Great Depression that dominated the 1930s.

The American economy declined about 30 percent by 1933, when the

unemployment rate crested at over 25 percent

The Great Depression altered the American political landscape. President

Roosevelt initiated the New Deal, an enormous increase in the federal

government’s role in the U.S. economy.

The federal government’s share of GDP jumped from just under 1 percent in

1930 to nearly 8 percent by the late 1930s and shot up to over 41 percent by

the end of World War II in 1945.

GERMAN

- SEJARAH

German itu dulunya sebelum terbentuknya kerajaan yang Otto Van

Bismarck dan cs annya bikin, belum menyatu, dulunya mereka adalah suku-

suku (aria,dsb), yang kemudian disatukan dalam kerajaan Deutschereich yang

dibuat saat itu. Industrialisasi di Jerman berkembang semakin cepat semenjak

penyatuan tahun 1871 oleh Otto van bismarck dan ditemukannya mesin uap.

Otto van bismarck juga pencetus konsep social safety net, yang saat itu

dilatarbelakangi oleh kepentingan politik. Saat itu penguasaan teknologi &

science jerman sangat maju, hal ini pula yang mendukung industrialisasi jaman

itu bahkan bisa bersaing dengan inggris dan negara eropa lainnya.

Pada jaman republik Weimar setelah periode kerajaannya runtuh,

republik ini diambil kekuasaannya sama sosialis demokrat 1918, diperkenalkan

perserikatan pekerja pertama kalinya dalam sebuah tatanan pekerjaan, pada

masa republik ini juga terjadi hyperinflasi. Abis itu jamannya ekonomi kapitalis

nazi hebatnya hyperinflasi bisa diatasi, dengan cara si hitler nerapin price

control, sistem kartel yang kontroversial, dan pelarangan terhadap perserikatan

pekerja. Fokus dari ekonomi hitler itu untuk membentuk armada militer secara

cepat dan seindependent mungkin. Makanya banyak inovasi seputar teknologi

pembuat alat perang, komunikasi sama pembuatan infrastruktur secara masif.

Gara gara hitler sukanya perang, ekonomi jerman yang tadinya perlahan

membaik jadi hancur lebur lagi gara gara perang.

Setelah perang negara jerman dicaplok wilayahnya sama berbagai

negara. Wilayah jajahan amerika perancis dan inggris menyatu abis itu jadi

jerman barat, dan jerman timur dulunya jajahan uni soviet. Perbadaan diantara

kedua bagian itu kental banget yang barat ideologi nya demokrat-liberalis, yang

jerman timur cenderung command socialist. Di jerman juga terkenal hubungan

manajemen pekerjanya yang dikenal dengan Mitbestimmung (sodeterination).

Abis perang juga diterapin lagi konsep social safety net setelah sekian lama

ngga diterapin karena kebijakan nazi.

Di jerman terkenal ada periode emas dalam pertumbuhan ekonominya

yang dikenal juga dengan Wirschaftwunder. Periode ini dilatarbelakangi oleh

kondisi ekonomi jerman yang porak poranda abis perang dan didukung upaya

meningkatkan investasi, meningkatkan capital stock, dan kebijakan hitler

dihapuskan macem fixed price sm kartel, berimplikasi pada meningkatnya

produksi. Berakhirnya periode keemasan ini ditandai oleh pertumbuhan

ekonomi jerman yang ngga dua digit lagi salah satu penyebabnya

Eurosclerosis. Kondisi perekonomian Jerman Timur jauh berbeda dengan

pertumbuhan ekonomi periode emas di Jerman Barat.

Karena ada ketimpangan ekonomi di dua bagian itu setelah terjadi

penyatuan banyak banget PR yang harus diselesaikan, mulai dari pembenahan

struktur pemerintah, infrastruktur, lingkungan, pengentasan kemiskinan,

permasalahan pengangguran hingga kebijakan moneter. Kesalahan kebijakan

pemerintah saat itu membuat kebijakan untuk menyamakan currency antara

jerman barat dan jerman timur menjadi 1:1, hal ini menimbulkan overvaluation

terhadap mata uang jerman timur, jadi budget deficit, terus suku bunga jadi

naik. Hal ini ngga Cuma berpengaruh di jerman aja tapi berpengaruh juga ke

negara eropa lainnya. Karena saat itu perekonomian jerman sangat maju

dibandingkan negara lainnya karena mereka unggul di dalam science dan

teknologinya. Saat itu sebelum penyatuan sistem moneter dan perbankan

jerman termasuk yang paling efisien, dan mampu mendukung pertumbuhan

sektor riil jerman sehingga dapat meningkatkan output secara keseluruhan.

Penyatuan jerman ini berimplikasi terhadap adanya anggapan bahwa

jerman akan semakin kuat dan dapat menjadi pemimpin eropa. Sehingga takdir

dari ekonomi jerman akan memepengaruhi economi eropa secara

keseluruhan.

- LABOUR MARKET INSTITUTIONS IN GERMANY

The regulatory framework of the German employment system

Secara umum sistem ketenagakerjaan Jerman highly protective dan

menjamin hak tenaga kerja, memberikan perlindungan sosial, dan memberikan

kebebasan untuk berpendapat.

1. Labour Law

- Dismissal protection

Pemerintah Jerman menetapkan kebijakan perlindungan yang ketat

terhadap fixed-term employment sehingga sebisa mungkin tidak ada

pemecatan. Dampak positifnya employment akan merasa lebih aman dan loyal

kepada perusahaan, serta menciptakan stabilitas employment dalam jangka

panjang. Tetapi negatifnya kebijakan ini mengurangi job creation.

- Working-time regulation

Jam kerja antara 35-40 jam/minggu. Rata-rata perempuan waktu kerjanya lebih

pendek daripada laki-laki. Orang tua yang memiliki anak di bawah 3 tahun

dapat mengajukan pemotongan waktu kerja sampai 30 jam/minggu.

- Codetermination

Perusahaan dapat mengirimkan minimal lima orang pekerjanya pada work

council elections yang nanti akan membahas isu terkait ketenagakerjaan.

- Parental leave regulations

Total durasi maternity leave di Jerman adalah 14 minggu, 6 minggu ketika anak

baru lahir dan 8 minggu untuk mendampingi anak sampai anaknya bisa

ditinggal kerja.

2. Collective Bargaining

Di Jerman tidak ada undang-undang resmi yang mengatur tentang batas

minimum upah jadi serikat pekerja ini sangat penting untuk menentukan upah

minimum pekerja dan menjamin terpenuhinya hak-hak pekerja.

Ada juga namanya trade union membership, yang ini gabungan pekerja

dan perusahaan. Namunya jumlah anggotanya terus menurun, umumnya

karena perusahaan tidak mau terikat. Kan kalau jadi anggota trade union

mereka harus patuh terhadap peraturan trade union. Permasalahan lain di

trade union adalah makin banyak jumlah pekerja yang menerima upah yang

sangat rendah. Bisa disebabkan oleh 2 hal, yaitu karena perusahaan memang

sengaja tidak mematuhi batas minimum yang telah ditentukan dan karena

memang dalam pekerjaan tertentu gajinya sangat rendah (ex. Cleaning

service).

3. German Unemployment Insurance

Pemerintah Jerman memberikan jaminan sosial kepada pengangguran,

tapi kebijakan ini menimbukan perdebatan karena kenyataanya kebijakan ini

membuat insentif pengangguran untuk mencari pekerjaan berkurang, jadinya

pasif. Nah padahal dana dari jaminan sosial ini didapat dari 9% gross wage

pekerja yang disalurkan melalui Federal Labour Office. Makanya akhirnya

diterapkan kebijakan semakin lama ( > 1 tahun) menganggur jumlah jaminan

yang dia peroleh akna berkurang. Terus pemerintah juga memberikan

unemployment assistance yaitu pelatihan dan peningkatan skill pengangguran

agar bisa segera masuk ke pasar tenaga kerja.

Pertemuan 6 : Firm Intensive system (FIS): Skandinavia & Asia

SKANDINAVIA

Negara-negara Scandinavia telah mencapai tingkat standar hidup yang tinggi

(diukur dari rata-rata pendapatan) dan prinsip penyamarataan hak dan kesempatam

atau egaliter yang baik (jika diukur dari ketimpangan pendapatan) meskpiun sektor

publiknya sangat besar dan mempunyai beban pajak yang besar pula (sekitar 50%

dari GDP) namun negara-negara Scandinavia telah mampu keluar dari permasalahan

trade off antara effisiensi dan ekuitas. Bagaimana bisa Negara Scanddinavia dapat

mencapai tingkat equality yang tinggi tanpa mengorbankan efisiensi dalam

pendapatan?

Fakta tentang Skandinavia :

1. Ekonomi dibiarkan berjalan dengan sendirinya -> sudah menjamin efisiensi

2. Welfare state tidak hanya tentang redistribusi dalam arti pasif tetapi juga

tentang penyediaan pembagian risiko dan memastikan Sumber Daya Ekonomi

sudah dimanfaatkan dengan baik

3. Sebagian besar sumber daya dialokasikan dan didistribusikan melalui sektor

public (sekitar 50% dari PDB)

4. Sektor public berkembang selama tahun 1960 sampai tahun 1970, yang

mengakibatkan sektor ini tumbuh hingga hampir dua kali lipat

5. Semua negara Skandinavia kecuali Norwegia memilih market regulation

dibawah rata-rata OECD -> lebih diliberalisasi dan agar lebih berkembang

(Flexible memberikan kredit Rumah tangga), menghapus hambatan modal

internasional agar mobilitas modal di Skandinavia berjalan efektif

Besaran pajak di negara Skandinavia

Besaran share of taxation di negara tersebut adalah sebesar 60% ini berasal dari

pajak langsung dan pajak nong langsung yang secara keseluruhan berasal dari pasar

tenaga kerja dan konsumsi jadi pendapatan dari pasar tenaga kerja merupakan dasar

pendapatan dari sektor public

Common Pool Property

Kunci utama welfare state ada di peleyanan kesejahteraan, social safety net, dan tax

financing (pendapatan dan konsumsi). Maka dari itu dalam hal ini Skandinavia

mempunyai 2 prinsip yaitu provision -> Hubungan Standar pelayanan common pool

dan transfer level offered in social safety net dan Financing and entitlements ->

tersedia untuk semua kalangan masyarakat

Employment Focus

Maka model employment focus hanya layak dilakukan jika mayoritas pekerja berkerja

di sektor swaswasta. Employment focus -> menyediakan pelayanan public untuk

mencari kerja atau membutuhkan pekerjaan . implikasi dari model ini adalah Double

Effect on the budget -> menggambarkan sensitifitas anggaran public dari non work

to work

Incentive Issue

Common pool selain mempunyai masalah insentif dia juga bermasalah karena

memisahkan antara hak dan kontribusi -> dampak : Menyiratkan pengambilan

keputusan individu tidak memperhitungkan bahwa perubahan perilaku akan

mempengaruhi pendapatan pajak yang akhirnya berpengaruh ke public sector

Redistribusi Risk Sharing

Di Skandinavia redistribusi lebih ke ex ante sedangkan asuransi lebih condong ke ex

post dimana pada umumnya welfare mengkombinaksin permasalahan menjadi 3

dimensi Menjamin keluarga/individu berpenghasilan rendah, Mengurangi krisis

individu, menjamin perolehan standar pelayanan public yang baik. Jenis Redistribusi

risk sharing meliputi private insurance, social insurance, education sebagai asuransi

tenaga kerja yang baik dimasa yang akan datang

Incentives – Counteracting Effect

• Employment Conditionalities

“ Banyak dari program government spending yang secara implisit memberikan

subsidi marginal untuk leisure, karena mereka menetapkan manfaat untuk

pengangguran yang diambil dari pekerja, contohnya social security,

unemployment insurance dan kesejahteraan untuk orang cacat”

• Gender and Social Expenditures

Di Skandinavia partisipasi angkatan kerja wanita tinggi Paternalistik di

Skandinavia rendah

• Norms

insentif yang muncul dari common pool tidak perlu muncul apabila masing-

masing individu memegangnorma yang kuat kapan menggunakan common

pool dan kapan tidak menggunakannya

• Centralized Labour Markets

➢ Merupakan ciri khas Scandinavia yang penting sebagai negara yang kecil dan

terbuka, untuk meningkatkan daya saing ditingkat global.

A. Swedia

Swedia merupakan salah satu negara dengan ekonomi tersukses yang

mungkin menjadi contoh terbaik buat negara yang memiliki sistem social market

economy. Swedia merupakan negara yang memiliki sistem labour yang bisa

dibilang terbaik. 1983 sampe 1990an swedia menetapkan sistem wage

bargaining antara labour federation sama federasi pemilik bisnisnya. Nah wage

bargaining ini ditetapkan secara solidaritas antara labour dan employernya gitu

tergantung produktifitas dari sektornya. Swedia juga punya sistem kerja yang baik

banget contohnya dia ngasih parental leaves 3 bulan. Ekonomi swedia

berkembang banget pas tahun 1950, dia mencapai equality dan

unemploymentnya dibawah 4%. Tapi tahun 1992an ekonominya mulai menurun

karena labor supplynya turun karena banyaknya tunjangan buat labor tadi. Jadi

sebenernya model yang dipakai sama swedia buat ningkatin efesiensinya pake

labor masih bisa berjalan dengan memodifikasi sistemnya, masih tetap

mementingkan income redistribution, tetap memperlakukan wanita lebih baik

(soalnya di govn’ swedia banyak wanitanya)

Terus di swedia juga ngomongin tentang varieties of skill, jadi di swedia itu lebih

intensif ke gimana cara ningkatin skill orang-orang di swedia dengan cara

vocational school. Kenapa dia nerapin itu? Soalnya menurut mereka dengan bikin

sistem dari sekolah spesifikasi dari penduduknya udah bisa dibangun dari awal

gitu. Mereka nerapin dari secondary school atau SMK kaya kita gitu.

B. Denmark

Denmark (salah satu negara Skandinavia) memiliki performa ekonomi yang

cukup bagus selama tahun 1990an dan awal 2000an. Mereka juga menganut

model dan strategi yang cukup unik pada pasar tenaga kerjanya yang menjadi

contoh bagi negara-negara eropa lain. Hal ini ditunjukkan dari employment rate

Denmark yang paling tinggi dalam negara EU dan unemployment rate yang

sangat rendah sebelum terjadinya krisis. Model labour market ini dinamakan

flexicurity. Maksud dari model ini adalah penggabungan antara flexible labour

market yang ditujukkan dari tingginya angka ke-fleksibel-an (liberal hiring and

firing rules) dan security dimana tenaga kerja di sana diberi jaminan yang sangat

baik, para pengangguran diberi benefit berupa fee, training, dll.

Paper yang digunakan ini menjelaskan ketahanan sistem Danish Flexicurity

pasca adanya krisis yang menimpa negara-negara Eropa tahun 2008. Lalu

kebijakan apa yang dilakukan pemerintah Denmark. Kesimpulannya adalah

meskipun terjadi gejolak yang cukup tinggi dalam pasar tenaga kerja Denmark

karena ada krisis (unemployment rate tinggi, penurunan GDP, dll), namun

ketahanan sistem flexicurity Denmark cukup baik menahan mereka dari krisis

mengingat unemployment mereka masih tergolong rendah dalam EU. Lalu

kebijakan active labour market policy yang dilakukan pemerintah juga masih

berfungsi dalam mengurangi tekanan yang dialami Denmark dari krisis.

ASIA

A. Jepang

1. Negara timur pertama yang sukses industrialisasi

a. Menghadapi masalah sulit mendapat bantuan LN

b. Dibantu pembangunan edukasi dan infrastruktur yang sangat baik,

2. Memiliki budaya internal yang kuat sehingga dapat menyerap budaya luar

tanpa kehilangan budaya sendiri

3. Memiliki labor yang berpendidikan dan work rate yang tinggi karena 3 sacred

treasure

3 Sacred Treasure :

i. Mempekerjakan seumur hidup

ii. Upah berbasis senioritas

iii. Enterprise union

4. Memiliki hubungan yang dekat antara labor dengan manajemen > labor terlibat

dalam keputusan manajerial

5. Ada budaya Keiretsu (asosiasi antar perusahaan) vertikal (satu perusahaan

besar memimpin banyak perusahaan kecil), dan horizontal (banyak

perusahaan besar selevel)

6. Makroekonomi Jepang menghadapi stagnansi karena performa dan kebijakan

makroekonomi, dan penurunan kualitas hidup

7. Jepang mengalami masalah penuaan yang mengakibatkan saving investment

jepang menurun

B. Korea Selatan

Reformasi Ekonomi Korea Selatan

1. Diawal Park menjabat, saving net of aid, gross investment, dan current

account tidak baik. Hal ini dikarenakan kebijakan presiden sebelumnya (

Synman Rhee ) yang menerapkan kebijakan 3 low ( an overvalued,

exchange rate; low interest rate). Hal ini menyebabkan naiknya permintaan

akan nilai tukar mata uang asing dan pinjaman bank.

2. Setelah Synman mundur dikarenakan korupsi, Park menerapkan kebijakan

multiple exchange rate, devaluasi nilai tukar, peningkatan bunga

menyebabkan domestic saving net of aid dan domestic investment

meningkat tajam. Akumulasi kapital tersebut membuat investasi meningkat

dimana produk ekspor sebagian besar berasal dari non-fuel primary (High

Performance Period). Korea Selatan juga sangat memanfaatkan banyak

dana asing dalam menggerakkan perekonomiannya. Sebagian besar

berasal dari U.S

3. Modifikasi Tujuan Ekonomi > Promotion of Heavy & Chemical Industries in

the 1970s

Penyebab :

• Gradual Weakening of Competitiveness of labor-intensive light

industries

• Protectionism and world-wide stagnation caused by the first oil crisis

• Rapid wage increase and fierce competition from other developing

countries

Strategic objectives modified : Promoting heavy and chemical industries

• Shipbuilding, steel, automobiles, machinery and petrochemicals

• Special public financial institution were established, and private

commercial banks were instructed to make loans to strategic project

on a preferential basis.

4. Economic Stabilization Efforts in the 1980s

Priority in economic policy shifted from growth to stability

• To cope with the 2nd oil crisis, domestic political turmoil, and huge

current account deficit

• A liberalization of the financial sector under the fifth year plan (1982-

1986)

• South korea experienced a rapid shift out of rural employment into

maufacturing and service

• A rise in female labor participation

From 1983, GDP growth accelerated due to ‘3 lows’

• low oil prices, low international interest rate, and depretiation of won.

• Reduction in imports

• Labor markets developed a dualistic structures

Ingat, salah satu kunci mengapa Korea Selatan menjadi negara maju

sehingga menyandang status high Income adalah karena korea selatan

berhasil memanfaatkan bonus demografi yang dialaminya dengan dibekali

oleh pendidikan tinggi (skill labor) dan teknologi.

Pertemuan 7 : State Intensive system (SIS): Uni Sovyet dan China

RUSIA

Keadaan Rusia Sebelum Revolusi

Pada masa pemerintahan Tsar Nicholas II (1894–1917), pemerintahan sangat

reaksioner dan bersifat otokratis. Akan tetapi, dalam bidang ekonomi sangat progresif,

terutama dalam bidang industri, seperti industri tekstil, pertambangan, batubara, dan

besi. Dengan industri yang maju inilah maka muncullah kaum buruh.

Pada tahun 1905 terjadi pemberontakan kaum buruh yang bertujuan untuk menuntut

perbaikan nasib dan persamaan hak. Hal ini selaras dengan semboyan mereka, yakni

sama rasa sama rasa. Di samping itu, rakyat juga menuntut adanya pemerintahan

yang liberal. Pada saat itu, Rusia mengalami kekalahan dalam perang melawan

Jepang. Di tengah-tengah situasi yang sedang kacau itu, Tsar Nicholas II masih

mampu mengatasi keadaan dengan mengambil tindakan sebagai berikut:

a. menjamin kebebasan berserikat dan berkumpul, serta kebebasan perorangan

diperluas;

b. membentuk Duma (DPR).

Namun dalam Duma itu sendiri terjadi pertentangan antara kaum Sosialis dan kaum

Liberalis. Kaum Sosialis menghendaki susunan masyarakat yang sosialis,sedangkan

kaum Liberal menghendaki adanya monarkhi konstitusional. Nicolas II bersikap keras,

dan memihak kepada kaum Sosialis sehingga Duma dibubarkan. Hal inilah yang

kemudian mendorong timbulnya revolusi.

Sebab-Sebab Timbulnya Revolusi Rusia

b. Bidang Sosial Ekonomi

1) Penghargaan tuan-tuan tanah terhadap buruh tani sangat rendah. Tanah pertanian

sebagian besar dimiliki oleh tuan tanah. Kaum tani adalah adalah buruh-buruh di

tanah pertanian sehingga mereka menuntut tanah sebagai miliknya.

2) Adanya perbedaan kehidupan antara Tsar dan para bangsawan dengan rakyat

yang sangat mencolok.

3) Tsar bersama para bangsawan Rusia hidup dalam kemewahan, sedangkan rakyat

terutama kaum buruh dan petani hidup miskin dan menderita.

4) Kaum pengusaha dan intelektual tidak puas dengan situasi pemerintahan Tsar

Nicholas II.

Jalannya Revolusi Rusia

Revolusi Rusia tahun 1917 dapat dibagi menjadi dua tahap, yakni Revolusi Februari

1917 dan Revolusi Oktober 1917.

a. Revolusi Februari 1917

Revolusi ini dimulai dari Petrograd (sekarang Leningrad) dengan demonstrasi yang

menuntut bahan makanan, kemudian diikuti dengan pemogokan di perusahaan-

perusahaan. Revolusi yang digerakan oleh kaum Kadet, Menshewiki, dan Bolshewiki

ini kemudian berhasil menggulingkan Tsar Nicholas II. Tampuk pemerintahan

dikendalikan oleh kaum Kadet dengan bentuk pemerintahan sementara.

Akan tetapi, kaum Kadet tidak segera mengadakan perubahan-perubahan seperti

yang dituntut oleh rakyat. Kaum Menshewiki di bawah pimpinan Karensky kemudian

menggulingkan kaum Kadet dan memegang tampuk pemerintahan. Program kaum

Menshewiki pertama-tama ialah menjunjung kembali kehormatan Rusia di mata dunia

internasional (karena kekalahan-kekalahan Rusia dalam peperangan), setelah itu

baru mengadakan perubahan pemerintahan dalam negeri.

Serangan besar-besaran terhadap Jerman (dalam Perang Dunia I) segera

dilangsungkan, namun gagal. Hal inilah mengakibatkan hilangnya kepercayaan rakyat

terhadap pemerintahan Menshewiki. Kesempatan ini digunakan dengan sebaik-

baiknya oleh kaum Bolshewiki untuk menyusun kekuatan guna merebut

pemerintahan.

b. Revolusi Oktober 1917

Ketika pemerintahan Menshewiki kehilangan kepercayaan di mata rakyat, kaum

Bolshewiki segera mendekati rakyat dan menjanjikan adanya kedamaian dan

pembagian tanah. Dengan cara ini kaum Bolshewiki mendapatkan simpati dan

dukungan dari rakyat. Kaum Bolshewiki yang semula telah mempersiapkan diri

dengan mengadakan wajib militer kepada para pekerja (yang kemudian menjadi

Pengawal Merah) di bawah pimpinan Trotsky, siap untuk merebut kekuasaan.

Revolusi di mulai di Petrograd lagi di bawah pimpinan Lenin yang menyerukan untuk

mendirikan Republik Soviet. Angkatan Darat dan Angkatan Laut di Petrograd

memihak Lenin. Pada tanggal 25 Oktober 1917 pemerintah Menshewiki di bawah

pimpinan Kerensky berhasil digulingkan. Kaum Bolshewiki akhirnya berhasil

memegang tampuk pemerintahan baru di Rusia.

Akibat Revolusi Rusia

b. Bidang Ekonomi

1) Pertanian dan perindustrian dinasionalisasi. Tanah pertanian sebagian

diselenggarakan oleh pemerintah dan sebagian dijadikan pertanian kolektif.

2) Kantor-kantor, pabrik-pabrik, bank-bank, dan jalan-jalan kereta api dinasionalisasi.

Command Economy in the USSR

• 1921 – New Economic Policy (NEP) by V Lenin

- Untuk memulihkan keadaan ekonomi pasca Perang Komunis (Kaum sosialis

vs Liberalis), agar kegiatan produksi foods and goods tetap berjalan.

- Liberalized internal trade sementara, tapi negara masih mengontrol

industri besar dan bank. Reprivatized ownership dan allow market resource

allocation (Dualism Economic)

- By 1927, the Soviet economy was recovered from the losses of civil war

and war communism

- NEP Hanya 7 tahun, politik di Partai Komunis menolak ekonomi market

force, kembali menjadi Command Economy Central Planning to creation of

a nonclass egalitarian society.

• 1928 – Five-Years Plan by J Stalin

- Fokus pada percepatan industrialisasi dan pembagunan ekonomi yang

dikendalikan oleh Gosplan (Central planners)

- Transformasi Agro-Industri ke Urban-Industri. Fokus ke Heavy Industry dan

perlengkapan militer.

- No Market Allocation Resources, karena rentan pengangguran

- Closed Economy.

- Agricultural collectivization, lahan para petani dipaksa menjadi public

(state) ownership. Akibatnya:

o Menghapus para petani kaya (kulaks) dan dipaksa bergabung kedalam

komunitas/koperasi utk mengirim hasil panen ke negara

o Produksi sektor pertanian turun, over-industrialization and over-

urbanization tidak diimbangi swasemabada di sektor pertanian

- Industrialisasi growth 21,6% but share of private consumption declined

from 64.7 to 52.5%, Jutaan rakyat Uni Soviet mati kelaparan (1928 – 1937)

- Storming – Enterprises typically waited until last days of plan period to

meet production quotas yag ditargetkan pemerintah pusat (gosplan)

- Prices – merefleksikan prioritas produksi dan distribusi planners. Bukan

merefleksikan relatif scarcity.

- Official data on income distribution during the Soviet era showed Gini

coefficients of 0.23 – 0.26

- Negara memonopoli hubungan luar negeri dan membatasi perdagangan

dengan foreign. Protect form external shock and competition foreign

goods.

- Kekuatan world market dianggap mengganggu keberhasilan central planning.

- Planners determined imports and exports by balancing domestic inputs

with projected outputs.

- Producers of exportable goods did not have direct relationships with

foreign buyers but dealt exclusively with foreign trade bureaucracies

organized at the industrial level.

- Intergasi negara sosialis oleh Uni Soviet yang bernama CMEA, atau

Comecon (Council of Mutual Economic Assistance) tahun 1949. Untuk

mengurangi ketergantungan impor negara-negara barat dan melawan strategi

US (Marshall Plan)

• Reformasi Ekonomi USSR

1985 – Market Socialism by M Gorbachev

- Perestroika, restrukturisasi ekonomi dan politik

- reform of the central planning, gave more freedom and incentives to

enterprise managers.

- Eliminated the state monopoly on foreign trade to end Soviet

enterprises’ insulation from international competition.

- Glasnost, openness an transparency, more democracy. Ini yang bikin

Uni Soviet Bubar, banyak berani mengemukakan pendapatnya thd

ketidakpuasan sistem ekonomoi USSR, dan negara bagian ingin

memerdekakan diri

- Ekonomi lebih terbuka, agar perubahan (perusahaan domestik) bisa

terinsentif oleh kompetisi internasional.

CINA

Kebangkitan Cina Sebagai Raksasa Asia

Sejarah Cina modern dimulai pasca runtuhnya Dinasti Manchu (Qing)

berakhirnya Perang Sipil dan Perang Kemerdekaan, RRC berdiri 1 Oktober 1949.

Berdirinya RRC yang diproklamirkan oleh Mao Zedong dilakukan setelah

kemenangan Partai Komunis Cina (PKC) melawan Partai Kuomintang (KMT) yang

dipimpin oleh tokoh nasionalis, Dr. Sun Yat Sen. Sementara PKC berhasil

menguasasi seluruh dataran Cina dan kepulauan Hainan di selatan, sisa-sisa

pendukung kubu nasionalis terpinggirkan di wilayah kepualauan Formosa, atau yang

kita kenal saat ini sebagai Taiwan. Namun, untuk pertama kalinya kedaulatan dan

persatuan di daratan Cina kembali dapat dipastikan di bawah rezim komunis Mao

setelah sekian lama kedaulatan vakum di negeri tersebut setelah berakhirnya era

dinasti.

Sebagai sebuah negara dengan sistem komunis, pada awal berdirinya RRC

menganut pola pemerintahan yang sangat tertutup terhadap dunia luar. Rezim

komunis mengontrol kehidupan masyarakat secara totaliter, menyangkut kehidupan

ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Kultur feodalisme yang mengakar kuat pada

masyarakat pedesaan, dihapus secara paksa dengan pola totaliterisme negara.

Banyak diantara tuan tanah yang kemudian dieksekusi selama masa reformasi

agraria dalam kepemimpinan Mao. Banyak korban jiwa yang berjatuhan tidak hanya

sebagai dampak politik pada masa itu, melainkan juga karena bencana kelaparan

masal yang terjadi akibat pola kebijakan yang sentralistis.

Selama tiga dekade pertama, RRC memiliki sistem terencana yang sentralistis

dalam tradisi komunis, walaupun tidak sekaku komunis Uni Soviet. Sistem itu

berubah-ubah, dan seringkali berlangsung dramatis. Periode pertama, tahun 1949

sampai 1956, adalah salah satu periode rekonstruksi dan transisi. Periode kedua,

yang disebut manajemen tunggal (One Man Management), berlangsung dari tahu

1956 sampai 1959 dimana periode ini merupakan replika model Soviet yang kaku,

Cina mengimpor teknologi dan pemikiran asal soviet sehingga kurang mampu

mengimprovisasi dirinya.

Era selanjutnya adalah apa yang dikenal dengan Great Leap Forward atau

Lompatan Jauh Kedepan yang disusul dengan Revolusi Budaya (tahun 1959-1960).

Era ini merupakan saat-saat paling menyengsarakan dalam sejarah RRC karena diisi

dengan bencana kelaparan dan ortodoksi kebijakan ekonomi akibat konsekuensi

penerapan ideologi Mao. Mao menghancurkan sistem pendidikan dan sistem

perekonomian yang sebagian besar telah terkordinasi, karenanya banyak orang yang

mencibir era itu sebagai Great Leap Backward (lompatan jauh ke belakang). Meski

berakhir pada 1960-an, efek dari kebijakan pada era ini terus berdampak sampai

1970-an.

Cina secara resmi memulai reformasi pada oktober 1978 di bawah kendali

Deng Xiaoping yang berhasil maju ke puncak pimpinan pasca wafatnya Mao. Deng

merupakan salah seorang tokoh PKC dari faksi reformis yang membawa sistem

ekonomi RRC menuju pola persaingan liberal. Setelah melewati berbagai sistem trial

and error, negara itu menggeser investasi dari yang berpusat pada turisme menjadi

industri elektronik, dari kebijakan yang memaksa investor asing untuk menerima mitra

perusahaan Cina menjadi kebijakan yang menerima perusahaan asing secara

terbuka, dan dari fase mengejar mencapai keberhasilan bersama.

Secara resmi RRC memandang dirinya sendiri sebagai bangsa multi-etnis

dengan 56 etnisitas yang diakui. Mayoritas etnis Han menyusun hampir 93% populasi;

bagaimanapun merupakan mayoritas dalam hanya hampir setengah daerah Cina.

Revolusi Komunis di negara ini sejak tahun 1949 meninggalkan kesan yang besar

yaitu hampir 59% penduduknya (lebih kurang 767 juta orang) menjadi Ateis atau tidak

percaya Tuhan. Namun lebih kurang 33% dari mereka percaya kepada kepercayaan

tradisi atau gabungan kepercayaan Buddha dan Taoisme. Penganut agama terbesar

di negara ini ialah Buddha Mahayana yang berjumlah 100 juta orang. Di samping itu,

Buddha Therawada dan Buddha Tibet juga diamalkan oleh golongan minoritas etnis

di perbatasan barat laut negara ini. Selain itu diperkirakan terdapat 18 juta penduduk

Islam (kebanyakan Sunni) dan 14 juta Kristen (4 juta Katolik dan 10 juta Protestan) di

negara ini.

Peningkatan Skala Ekonomi

Republik Rakyat Cina mencirikan ekonominya sebagai Sosialisme dengan ciri

Cina. Sejak akhir 1978, kepemimpinan Cina telah memperharui ekonomi dari ekonomi

terencana Soviet ke ekonomi yang berorientasi-pasar tapi masih dalam kerangka

kerja politik yang kaku dari Partai Komunis.

Reformasi sektor ekonomi di RRC terutama dimotori oleh Deng Xiaoping yang

pada masa Revolusi kebudayaan, mengalami pengasingan dari panggung politik

Cina, pada tahun 1977-an, mulai muncul kembali ke ranah politik Cina dengan

dukungan dari kelompok-kelompok pragmatis-realis. Deng dapat menyalurkan

kembali pemikirannya mengenai pembangunan ekonomi di Cina. Deng dengan

pemikiran-pemikirannya yang berbeda dengan Mao yang terus menyalurkan

pemikirannya untuk pembangunan sosialis Cina. Rencana ini berjalan tanpa adanya

kemelut yang mengacaukan Cina seperti halnya kesalahan dalam Revolusi

Kebudayaan waktu itu. Dan ini menjadi dukungan tersendiri bagi Deng dan kawan-

kawan. Karena setelah Mao meninggal, kelompok Pragmatis-realis lah yang

mendominasi dalam kepartaian juga pemerintahan di Cina.

Dalam pemikiran Deng, sosialisme yang berusaha diterapkan di RRC adalah

sosialisme dengan karateristik Cina, dimana prinsip- prinsip dasar Marxisme

diintegrasikan dengan kondisi aktual Cina. Menurut Deng, apapun dapat ditempuh

untuk perkembangan pembangunan sosialis RRC, walaupun itu dianggap

konvergensi terhadap ideologi. Karena menurut Deng ideologi tidak dapat

dilaksanakan secara dogmatis, tetapi harus mengalir dan dapat diterima. Sosialisme

yang dimaksudkan oleh kelompok pragmatis-realis adalah seperti halnya di

Yugoslavia, dimana yang diperhitungkan dalam pembangunan ekonomi adalah

kekuatan pasar dan mengakui kepemilikan swasta, disamping kepemilikan negara,

dalam sektor pertanian.

Selama periode perencanaan reformasi ekonomi, Deng dan kawan-kawan

sebagai perumus kebijakan pembangunan di RRC, mengadopsi pada model soviet

yang memberikan penekanan terhadap pembangunan sektor industri, khususnya

bidang produksi padat modal. Begitu pula di Cina, hal serupa diterapkan pada

kemajuan sektor industri, dimana industrialisasi dilaksanakan dengan devisa dari

sektor pertanian. Sedangkan dalam pemilihan teknologi produksi barang-barang

industri lebih diperhatikan metode padat modalnya, dibandingkan dengan padat

karya.

Dalam reformasi ekonomi RRC pasca 1978, pembaharuan ekonomi RRC yang

dilakukan Deng dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Penghapusan Komune Rakyat

Komune merupakan bagian terbesar dari sistem komune rakyat, menghimpun

semua fungsi pemerintahan lokal, yang meliputi bidang ekonomi, baik dalam produksi,

distribusi, maupun konsumsi masyarakat dan kesehatan serta pendidikan dan

pertahanan rakyat. seperti halnya yang terjadi pada masa revolusi kebudayaan,

komune rakyat sangat terlihat fungsinya, sehingga masyarakat sangat bergantung

padanya. komune rakyat dan brigade produksi kemudian digantikan dengan

pemerintah administratif, berbeda dengan komune rakyat pemerintah administratif

sangat berbeda. Peran pemerintah administratif berfungsi sebagai organisasi

penggantinya, terdiri dari pemerintah kotapraja dan komite penduduk desa. Adapun

pemerintah kotapraja mempunyai fungsi mengurus rencana administratif dan produksi

nasional, sementara komite penduduk desa memiliki otonomi lokal dalam menjaga

keamanan umum, penyelesaian pertengkaran dan urusan-urusan umum lainnya.

2. Penghapusan Monopoli Negara

Pemerintah RRC menghapus kebijakan mengenai pembelian hasil panen dengan

sistem monopoli oleh negara. Kebijakan ini merupakan langkah terbesar Cina untuk

merombak pembanguna ekonominya. Ini juga merupakan langkah perbaikan terbesar

terhadap struktur ekonomi pedesaan, setelah penghapusan sistem ekonomi rakyat.

Penghapusan monopoli negara, dan pemberlakuan makanisme pasar, dimana harga

barang-barang kini tidak ditetapkan oleh pemerintah, tetapi diserahkan pada kekuatan

tarik-menarik antara besarnya jumlah permintaan dengan besarnya jumlah

penawaran yang beredar di masyarakat, pertama kali dikemukakan oleh pemerintah

RRC dalam Sidang Pleno ke- 3 Komite Sentral PKC XII, tanggal 20 oktober 1984.

3. Liberalisasi Usaha dan Manajemen

Perdana Menteri Zhao yang merupakan keprcayaan Mao, pada bulan November 1981

menyampaikan rancangan kerja pemerintah kepada parlemen (Kongres Rakyat

Nasional), yang berupa sepuluh petunjuk pembangunan RRC yang isinya:

a. Pemerintah ingin mempercepat pembangunan pertanian dengan

menggunakan kebijakan yang tepat dan pemikiran yang ilmiah.

b. Pemerintah memberikan perhatian terhadap pembangunan industri

barang-barang konsumsi dan mengatur orientasi pembangunan industri

berat.

c. Pemerintah meningkatkan rasio penggunaan energi dan transportasi.

d. Pemerintah mengadakan transformasi teknik setahap dalam unit-unit

kunci, dan menjalankan penggunaan yang maksimal terhadap

perusahaan-perusahaan yang ada.

e. Pemerintah melakukan konsolidasi di segala bidang dan penstrukturan

kembali perusahaan-perusahaan menurut kelompoknya.

f. Pemerintah meningkatkan dana-dana pembangunan dan

menggunakannya secara hemat, melalui perbaikan metode persyaratan,

akumulasi dan pengeluaran.

g. Pemerintah tetap melaksanakan kebijakan pintu terbuka dan

meningkatkan kemampuan untuk Berdikari.

h. Pemerintah dengan aktif melakukan reformasi sistem ekonomi negara dan

memperlihatkan inisiatif dalam setiap hal yang berkaitan dengan usaha ini.

i. Pemerintah berupaya mempertinggi taraf keilmuan dan kebudayaan

seluruh rakyat pekerja dan mengorganisasikan kemampuan untuk

menjalankan proyek- proyek penelitian ilmiah yang penting

j. Pemerintah berusaha mewujudkan konsep segalanya ditunjukan untuk

rakyat dan memberikan perhatian menyeluruh terhadap produksi,

pembangunan dan penghidupan rakyat.

4. Pembukaan Diri Terhadap Modal Asing

Mulai tahun 1979, pemerintah RRC mulai melaksanakan kebijakan

keterbukaannya terhadap negara luar. Beberapa wilayah di RRC dijadikan tempat

untuk kawasan ekonomi terhadap modal asing. Sejak reformasi ini, RRC mulai

melakukan hubungan ekonomi dengan negara luar, misalnya Amerika Serikat.

Pembukaan diri terhadap modal asing ini memberikan kemajuan terhadap

perekonomian di cina dari era reformasi ekonomi Cina sampai saat ini.

5. Integrasi dalam Ekonomi Internasional

Setelah 1978, situasi perekonomian RRC mulai terlihat perkembangannya.

Negara ini mulai terlihat eksistensinya dalam perekonomian internasional. RRC

tidak hanya mentolelir adanya pendekatan kapitalisme terhadap kebijakan

ekonomi domestiknya, namun juga kebijakan ekonomi luar negerinya. Impor RRC

terdiri dari peralatan transportasi, mesin, besibaja dan bahan-bahan kimia. Di

kawasan Asia Tenggara komoditi ekspor RRC prospeknya sangat baik. Ini terlihat

pada potensial RRC dalam merebut pasar.

Pemerintah RRC tidak suka menekankan kesamarataan saat mulai membangun

ekonominya, sebaliknya pemerintah menekankan peningkatan pendapatan

pribadi dan konsumsi dan memperkenalkan sistem manajemen baru untuk

meningkatkan produktivitas. RRC juga memfokuskan diri dalam perdagangan

asing sebagai kendaraan utama untuk pertumbuhan ekonomi, untuk itu mereka

mendirikan lebih dari 2000 Zona Ekonomi Khusus (Special Economic Zones, SEZ)

di mana hukum investasi direnggangkan untuk menarik modal asing.

Selain itu, saat ini RRC tergabung dalam forum ekonomi negara berkembang yang

disebut sebagai BRICS. BRICS (singkatan dari Brazil, Rusia, India, China, South

Africa) saat ini menjadi titik sentral portofolio investasi global. Istilah BRICS muncul

pertama kali pada 2001. Pencetusnya adalah Goldman Sach, Jim O’Neil. Negara

BRICS ini diprediksikan akan menguasai perekonomian pada tahun 2030an