pertemuan 6

26
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN (KKP) Opik Hidayat 130810173

Upload: ovic-pirlo

Post on 11-Jul-2016

247 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

PErtemuan 6

TRANSCRIPT

KERTAS KERJA PEMERIKSAAN (KKP)

Opik Hidayat130810173

ARTI, MAKSUD DAN TUJUAN

Kertas Kerja Pemeriksa berguna sebagai alat bertahan dan pembuktian bagi auditor terhadap tunturan pengadilan jika terjadi kelalaian arau penyelewengan yang dituduhkan kepada auditor dan juga senagai alat untuk menetapkan apakah semua informasi penting yang dikumpulkan terah memenuhi syarar untuk menjadi bahan laporan hasil audit. Reviu atas kelengkapan alat bukti dalam KKP dilakukan untuk menguji apakah KKP telah mencerminkan penerapan standar audit dan prosedur audit yang dijalankan. Di samping itu, reviu KKP juga untuk memastikan bahwa simpulan hasil audit telah didukung dengan bukti-bukti audit yang lengkap baik materi bukti audit maupun jumlahnya

KKP harus dibuat secara teratur, hati-hati, bersih, dan teliti agar mudah

dimengerti oleh pengawas dan penanggung jawab yang mereviu KKP

dengan tujuan untuk meyakinkan bahwa:1.Program pemeriksaan telah dilaksanakan dengan tepat.

2.Pemeriksaan telah dilakukan sesuai dengan standar.

3.Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

KELENGKAPAN BUKTI PEMERIKSAAN DALAM KKP

SA Seksi 339 Kertas Kerja paragraf 03 mendefinisikan kertas kerja sebagai berikut: “kertas kerja adalah catatan-catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya.” Sedangkan, Pedoman Manajemen Pemeriksaan 2002 menyatakan bahwa Kertas Kerja Pemeriksa (KKP) adalah catatan-catatan yang dibuat dan data yang dikumpulkan oleh auditor secara sistematis pada saat melaksanakan tugas pemeriksaan. Catatan yang dibuat harus mencerminkan pekerjaan yang telah dilaksanakan, metode, prosedur dan teknik pemeriksaan, simpulan dibuat dan saran yang dirumuskan

ARTI

Maksud dan tujuan pembuatan KKP adalah agar semua kegiatan

pemeriksaan tercatat, terekam, dan terdokumentasi dengan baik,

sehingga dapat dijadikan dasar dan bukti yang dapat disimpulkan dan dikomunikasikan melalui laporan hasil pemeriksaan kepada pihak pemakai laporan, dan pihak yang

diperiksa.

MAKSUD DAN TUJUAN

KKP memiliki beberapa fungsi di antaranya:1.Sebagai dasar bagi penyusunan laporan pemeriksaan atau alat penghubung antara pekerjaan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan.2.Alat bagi atasan langsung untuk mengendalikan dan mengawasi pekerjaan tim auditor dan melaksanakan tugas pemeriksaan.3.Alat pembuktian yang mendukung laporan pemeriksaan.4.Sarana untuk mengevaluasi seluruh atau sebagian hasil pemeriksaan, sumber data atau informasi bagi kelanjutan pemeriksaan dan perencanaan pemeriksaan berikutnya

KKP memiliki beberapa Manfaat di antaranya:1.Memberikan dukungan utama terhadap laporan hasil pemeriksaan.2.Membantu auditor dalam melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan pemeriksaan.3.Memungkinkan auditor lain untuk mereviu kualitas auditor

KARAKTERISTIK KKP

KARAKTERISTIK KKP

Karakteristik yang harus dimiliki KKP adalah harus kuat dan akurat, jelas dan singkat, mudah dipersiapkan, mudah dimengerti dan berurutan, relevan, terorganisasi dalam struktur yang konsisten, dan mudah direviu

KARAKTERISTIK KKP

1. Lengkap dan AkuratKertas kerja harus lengkap dan akurat. Kertas kerja harus memberikan dukungan yang memadai terhadap temuan, simpulan dan saran, serta menggambarkan sifat dan lingkup pengujian yang dilaksanakan

KARAKTERISTIK KKP2. Jelas dan SingkatKertas kerja harus jelas dan singkat. Tanpa penjelasan semua orang yang menggunakan kertas kerja harus dapat memahami tujuan, sifat dan lingkup pekerjaan yang dilakukan dan simpulan yang dicapai. Kertas kerja harus berisi pula ringkasan, indeks, petunjuk silang (cross-reference) dari dokumen yang terkait.

KARAKTERISTIK KKP3. Mudah Dipersiapkan•Kertas kerja harus mudah untuk dibuat. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan jadwal organisasi, peralatan standar yang belum dicetak, dan format standar kertas kerja yang dihasilkan dengan menggunakan database atau Word Processor.4. Mudah Dimengerti dan Berurutan•Kertas kerja harus rapi dan mudah dipahami. Jika tidak, kegunaan kertas kerja, dalam pembuatan laporan akan terbatas, dan kertas kerja itu akan kehilangan nilainya sebagai bukti pemeriksaan.5. Relevan•lnformasi yang terdapat dalam kertas kerja harus dibatasi hanya untuk hal-hal yang secara material penting, mendasar dan berguna dengan tujuan yang ditetapkan dalam penugasan

KARAKTERISTIK KKP6. Terorganisasi Dalam Struktur•Kertas kerja harus diorganisasikand an menuju struktur konsisten. Hal ini dimudahkan dengan indeks yang logis mudah diikuti. Pengisian dan pemberian indeks kertas kerja dibuat untuk meningkatkan efesiensi sistem penunjuk silang yang membantu menghindari terjadinya pengulangan informasi sesuai dengan file. Seluruh dokumen pendukung harus dilakukan petunjuk silang dengan kertas kerja yang terkait, yang diperlukan dan juga rencana pemeriksaan. Hal ini akan memudahkan akses terhadap semua informasi yang berkaitan dengan pemeriksaan. penting juga untuk memberi indeks dan petunjuk silang atas informasi yang ada pada media magnetik yang berkaitan dengan pemeriksaan. Manajer audit harus mencari kegunaan database, penelitian dalam paket word processing, atau paket perangkat lunak lainnya, untuk membantu penyimpanan dan pemanggilan kembali informasi.

7. Mudah Untuk Direviu•Ketika menyiapkan kertas kerja, kegunaan akhir kertas kerja itu harus selalu diingat. Hal ini meliputi penyusunan dasar bagi temuan pemeriksaan dan saran-saran serta memudahkan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pihak yang berwenang.

PEMBUATAN KERTAS KERJA

PEMBUATAN KERTAS KERJA

Di belakang narasi aka nada catatan audit, yaitu bagan alur dari sistem control, jadwal pengujian audit, dan ringkasan temuan. Setiap lembar kerja umumnya akan berisi.Judul yang deskriptifReferensi ke penugasan auditTanda silang atau symbol lainnya (audit tick maks).Tanggal pembuatan dan inisial auditorNomor referensi kertas kerjaSumber-sumber data

PEMBUATAN KERTAS KERJA

Kertas kerja yang professional cukup banyak dan meyakinkan Auditor internal harus menyiapkan kertas kerja yang akurat, jelas, terorganisasi, dan professional, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut ini1. DokumentasiBegitu mereka terbiasa dengan suatu format, auditor internal tidak harus berpikir banyak mengenai susunan kertas kerja, tetapi lebih kepada kebutuhan apa yang akan dicatat. Kertas kerja bias mencakup antara lain:Menjaga kerapian kertas kerjaMenjaga kesegaragaman kertas kerjaMenyiapkan kertas kerja agar dapat dipahamiMenjaga kertas kerja yang relevanMenjaga keekonomisan kertas kerjaMenjaga kecukupan kertas kerjaMenjaga kesederhanaan penulisanGunakan susunan kertas kerja yang logis

PEMBUATAN KERTAS KERJA

Di belakang narasi aka nada catatan audit, yaitu bagan alur dari sistem control, jadwal pengujian audit, dan ringkasan temuan. Setiap lembar kerja umumnya akan berisi.Judul yang deskriptifReferensi ke penugasan auditTanda silang atau symbol lainnya (audit tick maks).Tanggal pembuatan dan inisial auditorNomor referensi kertas kerjaSumber-sumber data

2.Ringkasan Kertas Kerja

auditor dalam melakukan penelusuran audit, seringkali enggan mengalokasikan waktua udit untuk membuat ringkasan. Tidak membuat ringkasan sering kali merupakan kesalahan. Apa yang dipoikir auditor sudah mereka kuasai sepenuhnya bisa terlupakan seiring berjalannya waktu, ingatan bisa menjadi pelayan setia, kadang kala menyimpan apa yang diinginkan saja

berikut ini beberapa bentuk ringkasan yang dapat memberi manfaat :1.Ringkasan segmen-segmen audit2.Ringkasan satistik3.Ringkasan rapat4.Ringkasan program audit5.Ringkasan temuan

3. Pemberian indeks dan referensi silangPertama, menyederahanakan penelahaan kertas kerja oleh penyelia.

Meskipuin auditor internal memiliki semua fakta yang relevan mengenai suatu masalah dengan jelas, hubungan antara fakta-fakta tersebut mungkin tidak jelas bagi orang lain. Referensi harus dengan mudah menuntun penelahaan ke fakta-falta terkait pada bagian lain kertas kerja

kedua, referensi silang memudahkan jalan bagi auditor berikutnya yang menggunakan kertas kerja untuk penelaahan tindak lanjut

ketiga, referensi silang menyederhanakan penelaahan berikutnya atas kertas kerja. Dalam suasana diskusi dengan klien, referensi silang yang baik membantu mencegah kesalahan dan kecanggunan hal yang memalukan setelah klien menanyakan sesuatu dan auditor sibuk mencarinya di kertas kerja sehingga yang lain menjadi tidak sabar

Keempat, referensi silang meningkatkan hasil akhir laporan auditinternal. Saat auditor menyiapkan draft laporan, kertas kerja yang memiliki referensi yang baik akan menuntun pada informasi pendukung dengan cepat dan mudah. Kertas kerja yang tidak diberi referensi yang baik cenderung menyulitkan pencarian data sehingga ada “rahasia”yang tidak ditemukan

4. Penelaahan kertas kerja oleh penyeliasaat penyelia menelaah kertas kerja, mereka harus memastikan bahwa:

1.Program audit diikuti dan instruksi-instruksi khusus bagi auditor telah diikuti2.Kertas kerja tersebut akurat dan dapat diandalkan yang membuktikan pekerjaan yang memadai telah dilakukan dan memang mendukung temuan-temuan audit3.Kesimpulan yang dicapai memang wajar, logis, dan valid4.Tidak ada langkah-langkah yang belum diperiksa5.Penelaahan dengan klien telah dilakukan dengan memadai telah dicatat dan bahwa perselisihan telah dilaksanakan6.Aturan-aturan departemen audito apda kertas kerja telah diikuti

Suatu temuan yang baik memiliki beberapa sifat yaitu material, disajikans ecara tepat, serta didukung dengan bukti audit yang cukup, dapat diandalkan dan kompeten1.MaterialTemuan yang dimasukkan dalam laporan hasil audit haruslah temuan yang bersifat material. Temuan yang dianggap nilainya tidak material namun perlu mendapatkan perhatian manajemen dapat diungkapkan dalam management letter atau dibicarakan secara lisan dengan pihak auditan. Terminologi material mencakup penilaian atas memadainya jumlah bukti yang dikumpulkan.

2.Disajikan secara tepatTemuan dianggap disajikan secara tepat apabila substansi yang diungkapkan telah memenuhi unsur-unsur temuan yang mencakup, kondisi, kriteria, sebab, akibat/dampak, dan rekomendasi.

3. Didukung Dengan Bukti Yang Cukup, Dapat Diandalkan Dan KompetenDukungan ini perlu untuk meyakinkan pembaca laporan hasil audit dan auditan terhadap validitas dan makna pentingnya temuan dikemukakan.

Semua proses telaah pada pemeriksaan sektor publik harus dapat :1.Meyakinkan bahwa tujuan audit yang dotetapkan telah dicapai2.Meyakinkan bahwa perolehan dan pengujian bukti audit telah cukup dilakukan dengan menggunakan kecermatan dan kemahiran profesional3.Meyakinkan bahwa temuan audit telah diperoleh dari ismpulan yang rasional, layak, lengkap dan cermat informasinya4.Meyakinkan bahwa rekomendasi telah disusun secara rasional dan dapat diterapkan dalam peningkatan kinerja manajemen5.Meyakinkan bahwa persetujuan dan kesanggupan manajemen untuk menindaklanjuti rekomendasi auditor dan bukti penyelesaian tindak lanjut yang telah dilakukan telah diperoleh6.Meyakinkan bahwa data dan informasi yang memuat dalam laporan hasil pemeriksaan telah lengkap

Bentuk dan isi KKPSA seksi 339 kertas kerja paragraph 05 menyatakan bahwa “kertas

kerja harus cukup memperlihatkan bahwa catatan akuntansi cocok dengan laporan keuangan atau informasi lain yang dilaporkan serta standar pemeriksaan yang dapat diterapkan telah dilaksanakan oleh auditor.

menurut Mulyadi (2002), siis kertas kerja biasanya berisi dokumen yang memperlihatkan:1.Telah dilasanakannya standar pekerjaan lapangan pertama, yaitu pemeriksaan telah direncakan dan disupervisi dengan baik2.Telah dilaksanakannya standar perkejaan lapangan kedua, yaitu pemahaman memadai atas pengendalian intern telah diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang telah dilakukan3.Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan ketiga, yaitu buktiaudit telah diperoleh, prosedur audit telah diterapkan dan pengujian telah dilaksanakan, yang memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditor

Hal yang diperlukan Hal yang diperlukan dalam penyusunan dalam penyusunan

KKPKKP• KKP harus dibuat secara teliti, lengkap dan mutakhir

agar dapat mendukung temuan, simpulan dan sara yang diajukan oleh tim audit

• KKP dibuat secara jelas dan mudah dimengerti, sehingga tidak diperlukan penjelasan lisan tambahan dari tim auditor

• KKP harus tersusun dengan rapi dan mudah dibaca, sehingga tidak memerlukan banyak waktu untuk mempelajari dan menyusun hasil pemeriksaan

• KKP harus berhubugnan erat dengan masalah temuan pemeriksaan, dan dibatasi pada masalah yang memiliki nilai penting

• Kewajiban penyusunan KKP ada pada anggota tim, sedangkan review ada pada ketua tim. Meskipun kewajiban menyusun KKP ada pada anggota tim, ketua tim juga wajib mendokumentasikan langkah-langkah aduit yang dilakukannya