pertemuan 6-biji-bijian

5
PBMT 6: Butir-butiran dan Limbahnya Anuraga Jayanegara 1. Butir-butiran (cereal grains) dan limbahnya 2. Umbi-umbian (tubers) dan limbahnya 3. Limbah industri perkebunan 4. Limbah pertanian 5. Hijauan: rumput-rumputan (Graminae) dan kacang-kacangan (Leguminosae) Klasifikasi pakan nabati Klasifikasi pakan nabati Department of Nutrition and Feed Technology 1. Jagung (Zea mays) 2. Dedak padi (Oriza sativa) 3. Pollard (Dedak gandum – Triticum sativum) 4. Ampas bir 5. Sorgum (Shorgum bicolor) 6. Biji kedelai (Glycine max) 7. Bungkil kedelai Butir-butiran dan limbahnya Butir-butiran dan limbahnya Department of Nutrition and Feed Technology 7. Bungkil kedelai 8. Ampas tahu 9. Ampas kecap 10. Kacang tanah (Arachis hypogea) 11. Bungkil kacang tanah Struktur umum butir-butiran Struktur umum butir-butiran Hull: high in fiber, protects the seed from mechanical damage and invasion by pathogens Aleurone layer (bran): contains fiber, protein and oil, and often pigmented Germ or seed embryo: high in oil, protein and other nutrients Department of Nutrition and Feed Technology and often pigmented Endosperm: consisting mainly starch other nutrients

Upload: phamkhuong

Post on 15-Jan-2017

240 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pertemuan 6-Biji-bijian

PBMT 6: Butir-butiran dan Limbahnya

Anuraga Jayanegara

1. Butir-butiran (cereal grains) dan limbahnya

2. Umbi-umbian (tubers) dan limbahnya

3. Limbah industri perkebunan

4. Limbah pertanian

5. Hijauan: rumput-rumputan (Graminae) dan kacang-kacangan

(Leguminosae)

Klasifikasi pakan nabatiKlasifikasi pakan nabati

Department of Nutrition and Feed Technology

1. Jagung (Zea mays)

2. Dedak padi (Oriza sativa)

3. Pollard (Dedak gandum – Triticum sativum)

4. Ampas bir

5. Sorgum (Shorgum bicolor)

6. Biji kedelai (Glycine max)

7. Bungkil kedelai

Butir-butiran dan limbahnyaButir-butiran dan limbahnya

Department of Nutrition and Feed Technology

7. Bungkil kedelai

8. Ampas tahu

9. Ampas kecap

10. Kacang tanah (Arachis hypogea)

11. Bungkil kacang tanah

Struktur umum butir-butiranStruktur umum butir-butiran

Hull: high in fiber, protects the

seed from mechanical damage

and invasion by pathogens

Aleurone layer

(bran): contains

fiber, protein and oil,

and often pigmented

Germ or seed embryo:

high in oil, protein and

other nutrients

Department of Nutrition and Feed Technology

and often pigmented

Endosperm:

consisting mainly

starch

other nutrients

Page 2: Pertemuan 6-Biji-bijian

1. Jagung (Zea mays)1. Jagung (Zea mays)

- Sangat disukai ternak

- Pemakaiannya dalam ransum tidak ada

pembatasan, kecuali untuk ternak bibit

(kelebihan lemak, kesulitan reproduksi)

- Tidak mempunyai anti-nutrisi

- Bulk density jagung yang baik: ca 627

g/l (butiran), 702-723 g/l (giling)

- Kualitas dapat diketahui melalui uji

Department of Nutrition and Feed Technology

- Kualitas dapat diketahui melalui uji

organoleptik (tekstur, warna, rasa, bau)

- Kandungan TDN (total digestible

nutrient) tinggi, yakni 81.9%

- Tinggi BETN dalam bentuk pati

- Lemak tinggi

- Serat kasar sangat rendah

- Protein rendah dan defisien AA lisin

- Jagung kuning mengandung karoten

2. Dedak padi (Oryza sativa)2. Dedak padi (Oryza sativa)

- Diperoleh dari penggilingan padi menjadi

beras

- Umumnya digunakan hingga 25% dari

campuran konsentrat

- Bersifat pencahar (laxative) bila

digunakan dalam jumlah besar

- Mudah tengik selama penyimpanan

Department of Nutrition and Feed Technology

- Mudah tengik selama penyimpanan

- Bulk density dedak padi yang baik: 337-

351 g/l

- Uji sekam (fluoroglusinol, deteksi

keberadaan lignin) dapat dilakukan untuk

mengetahui kualitas dedak padi

- Kandungan protein lebih tinggi vs jagung

- Kaya akan thiamin dan niasin

3. Pollard3. Pollard

- Limbah dari penggilingan gandum

menjadi terigu (ca 25% dari bahan baku)

- Palatabilitas cukup tinggi

- Ada sifat pencahar

- Bulk density ca 209 g/l

- Uji fluoroglusinol dapat digunakan untuk

menguji sekam pollard

Department of Nutrition and Feed Technology

menguji sekam pollard

- Dapat digunakan hingga 25% konsentrat

- Kaya P (1.3% BK), Fe

- P dalam bentuk phytin (fitat)

- Miskin Ca (0.13% BK)

- Kaya akan niasin dan thiamin

4. Sorgum (Sorghum bicolor)4. Sorgum (Sorghum bicolor)

- Kualitas tidak jauh berbeda dengan jagung

- Protein lebih tinggi vs jagung, tapi lemak

lebih rendah

- Kandungan metionin hampir sama dengan

jagung, namun lisin lebih rendah

- Serat kasar cukup rendah

- Jika digunakan untuk menggantikan jagung

Department of Nutrition and Feed Technology

- Jika digunakan untuk menggantikan jagung

perlu diperhatikan karena tidak mempunyai

karoten/xanthophyl

- Kandungan tanin tinggi: anti-nutrisi yang

dapat berikatan dengan protein

Page 3: Pertemuan 6-Biji-bijian

5. Biji kedelai (Glycine max)5. Biji kedelai (Glycine max)

- Sangat disukai ternak

- Mengandung zat penghambat protease

(anti-tripsin): menyebabkan hipertrofi

(pembesaran) pankreas

- Perlakuan pemanasan dapat

menginaktivasi anti-tripsin

- Mengandung goitrogen: menghambat

Department of Nutrition and Feed Technology

- Mengandung goitrogen: menghambat

penyerapan iodium

- Bulk density tepung kedelai yang baik ca

642 g/l

- Kandungan protein ca 38% BK

- Lemak tinggi (18%) dan rendah serat

- Rendah Ca dan P

- Defisien vitamin D dan tidak mengandung

karoten

6. Bungkil kedelai6. Bungkil kedelai

- Limbah dari industri minyak kedelai

- Sangat disukai ternak

- Zat penghambat tripsin mungkin masih

tersisa bila suhu processing rendah

- Bulk density: 594-610 g/l

- Kandungan protein >40% BK: pengolahan

via ekstraksi minyak lebih tinggi proteinnya

Department of Nutrition and Feed Technology

via ekstraksi minyak lebih tinggi proteinnya

(lemak lebih rendah) dibandingkan secara

mekanik

- Profil vitamin dan mineral secara umum

menyerupai biji kedelai

7. Ampas tahu7. Ampas tahu

- Limbah dari pabrik tahu

- Kandungan nutrien sangat bervariasi

tergantung proses pengolahan tahu

- Disukai ternak terutama yang masih

segar

- Anti-nutrisi sama dengan kedelai, hanya

dalam jumlah yang lebih sedikit

Department of Nutrition and Feed Technology

dalam jumlah yang lebih sedikit

- Penanganan harus sebaik mungkin

karena kadar air yang tinggi (sekitar 90%)

- Digunakan mulai dari 12% hingga 95%

dari campuran konsentrat

8. Ampas kecap8. Ampas kecap

- Limbah dari pabrik kecap

- Cukup disukai ternak

- Anti-nutrisi sama dengan kedelai, hanya

dalam jumlah yang lebih sedikit

- Penanganan harus sebaik mungkin:

mudah tumbuh jamur

- Terkadang bersaing dengan manusia

Department of Nutrition and Feed Technology

- Terkadang bersaing dengan manusia

karena di beberapa daerah sering

digunakan sebagai makanan manusia

- Protein berkisar antara 21-34%

Page 4: Pertemuan 6-Biji-bijian

9. Kacang tanah (Arachis hipogaea)9. Kacang tanah (Arachis hipogaea)

- Disukai ternak

- Merupakan suplemen protein asal

tumbuhan

- Mengandung goitrogen: pembesaran

kelenjar tiroid

- Mempunyai sifat pencahar

- Tinggi kandungan lemak

Department of Nutrition and Feed Technology

- Tinggi kandungan lemak

- Defisien vitamin D, karoten, Ca

- Rendah P

10. Bungkil kacang tanah10. Bungkil kacang tanah

- Limbah dari pengolahan minyak

kacang tanah

- Disukai ternak

- Mengandung goitrogen

- Bulk density 466 g/l

- Tinggi kandungan protein

- Tinggi TDN

Department of Nutrition and Feed Technology

- Tinggi TDN

- Kualitas protein mirip bungkil kedelai,

tapi kandungan lisin-nya lebih rendah

- Dapat diberikan hingga 25% dari

konsentrat

Komposisi kimia butir-butiranKomposisi kimia butir-butiran

Department of Nutrition and Feed Technology

Thank you for your attention!Thank you for your attention!

“Beruntunglah mereka yang memiliki visi

Department of Nutrition and Feed Technology

“Beruntunglah mereka yang memiliki visi

hidup yang jelas serta mengerahkan seluruh

potensinya untuk mencapai visinya tersebut“

Page 5: Pertemuan 6-Biji-bijian

Department of Nutrition and Feed Technology