pertemuan ke-7

12
Pertemuan ke-7 Pertemuan ke-7 CIRI-CIRI SUPRASEGMENTAL CIRI-CIRI SUPRASEGMENTAL BAHASA INDONESIA BAHASA INDONESIA

Upload: alisa

Post on 08-Jan-2016

52 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pertemuan ke-7. CIRI-CIRI SUPRASEGMENTAL BAHASA INDONESIA. KLASIFIKASI BUNYI SUPRASEGMENTAL. Tinggi-Rendah (Nada, Tone, Pitch) Keras-Lemah (Tekanan, Aksen, Stress) Panjang-Pendek (Durasi, duration atau Tempo) Kesenyapan (Jeda, Juncture ). Tinggi-Rendah (Nada, Tone, Pitch ). - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Pertemuan ke-7

Pertemuan ke-7Pertemuan ke-7

CIRI-CIRI SUPRASEGMENTAL CIRI-CIRI SUPRASEGMENTAL BAHASA INDONESIABAHASA INDONESIA

Page 2: Pertemuan ke-7

KLASIFIKASI BUNYI KLASIFIKASI BUNYI SUPRASEGMENTALSUPRASEGMENTAL

Tinggi-Rendah (Nada, Tone, Tinggi-Rendah (Nada, Tone, Pitch)Pitch) Keras-Lemah (Tekanan, Aksen, Keras-Lemah (Tekanan, Aksen,

Stress)Stress) Panjang-Pendek (Durasi, Panjang-Pendek (Durasi, durationduration

atau Tempo)atau Tempo) Kesenyapan (Jeda, Kesenyapan (Jeda, JunctureJuncture))

Page 3: Pertemuan ke-7

Tinggi-Rendah (Nada, Tone, Tinggi-Rendah (Nada, Tone, PitchPitch))

Ketika bunyi-bunyi segmental Ketika bunyi-bunyi segmental diucapkan selalu melibatkan nada, diucapkan selalu melibatkan nada, baik nada tinggi, sedang, atau rendah.baik nada tinggi, sedang, atau rendah.

Hal ini disebabkan oleh adanya faktor Hal ini disebabkan oleh adanya faktor ketegangan pita suara, arus udara, dan ketegangan pita suara, arus udara, dan posisi suara ketika bunyi itu diucapkan. posisi suara ketika bunyi itu diucapkan.

Makin tegang pita suara, yang Makin tegang pita suara, yang disebabkan oleh kenaikan arus udara disebabkan oleh kenaikan arus udara dari paru-paru, makin tinggi pula nada dari paru-paru, makin tinggi pula nada bunyi tersebut.bunyi tersebut.

Page 4: Pertemuan ke-7

Pada tataran kata, terdapat variasi Pada tataran kata, terdapat variasi pembeda makna yang disebut tona.pembeda makna yang disebut tona.

Do = nada rendahDo = nada rendah Re = nada biasaRe = nada biasa Mi = nada tinggiMi = nada tinggi Fa = nada paling tinggiFa = nada paling tinggi

Page 5: Pertemuan ke-7

Pada tataran kalimat, variasi-variasi Pada tataran kalimat, variasi-variasi nada pembeda maksud disebut nada pembeda maksud disebut intonasi.intonasi.

Intonasi datar turun terdapat dalam Intonasi datar turun terdapat dalam kalimat berita (deklaratif)kalimat berita (deklaratif)

Untuk intonasi datar naik terdapat Untuk intonasi datar naik terdapat dalam kalimat tanya.dalam kalimat tanya.

Intonasi datar tinggi terdapat dalam Intonasi datar tinggi terdapat dalam kalimat perintah.kalimat perintah.

Page 6: Pertemuan ke-7

Keras-Lemah (Tekanan, Aksen, Keras-Lemah (Tekanan, Aksen, Stress)Stress)

Variasi tekanan:Variasi tekanan:– Tekanan keras [ Tekanan keras [ ́́]]– Tekanan sedang [Tekanan sedang [ ֿֿ]]– Tekanan lemah [Tekanan lemah [`]`]– Tidak ada tekanan [ditandai dengan Tidak ada tekanan [ditandai dengan

tidak adanya tanda diakritik]tidak adanya tanda diakritik]

Page 7: Pertemuan ke-7

Tekanan bisa membedakan makna Tekanan bisa membedakan makna pada tataran kata dan makna pada pada tataran kata dan makna pada tataran kalimat.tataran kalimat.

Pada tataran kata, tekanan selalu Pada tataran kata, tekanan selalu bersifat silabis, yaitu tekanan selalu bersifat silabis, yaitu tekanan selalu diarahkan pada suku kata.diarahkan pada suku kata.

Pada tataran kalimat, tekanan bisa Pada tataran kalimat, tekanan bisa bersifat leksis, yaitu tekanan yang bersifat leksis, yaitu tekanan yang diarahkan pada kata tertentu yang diarahkan pada kata tertentu yang ingin ditonjolkan.ingin ditonjolkan.

Page 8: Pertemuan ke-7

Panjang-Pendek (Durasi, Panjang-Pendek (Durasi, Duration)Duration)

Bunyi panjang untuk vokoid diberi tanda satuan Bunyi panjang untuk vokoid diberi tanda satuan mora, yaitu satuan waktu pengucapan, dengan mora, yaitu satuan waktu pengucapan, dengan tanda titik.tanda titik.

Tanda titik satu [.] menandakan satu mora, tanda Tanda titik satu [.] menandakan satu mora, tanda titik dua [:] menandakan dua mora, tanda titik titik dua [:] menandakan dua mora, tanda titik tiga [:.] menandakan tiga mora.tiga [:.] menandakan tiga mora.

Bunyi Kontoid diberi tanda rangkap, dengan Bunyi Kontoid diberi tanda rangkap, dengan istilah geminat.istilah geminat.– Secara fonetik, geminat = rentetan artikulasi yang sama Secara fonetik, geminat = rentetan artikulasi yang sama

benar (identik) sehingga menimbulkan pemanjangan benar (identik) sehingga menimbulkan pemanjangan kontoid.kontoid.

Dalam bahasa Indonesia, aspek durasi tidak Dalam bahasa Indonesia, aspek durasi tidak membedakan makna.membedakan makna.

Page 9: Pertemuan ke-7

KESENYAPAN (JEDA, KESENYAPAN (JEDA, JUNCTURE)JUNCTURE)

Penghentian adalah pemutusan arus Penghentian adalah pemutusan arus bunyi-bunyi segmental ketika bunyi-bunyi segmental ketika diujarkan oleh penutur.diujarkan oleh penutur.

Akibatnya = terjadi kesenyapan di Akibatnya = terjadi kesenyapan di antara bunyi-bunyi yang terputus itu.antara bunyi-bunyi yang terputus itu.

Kesenyapan itu bisa berada di posisi Kesenyapan itu bisa berada di posisi awal, tengah, dan akhir ujian.awal, tengah, dan akhir ujian.

Page 10: Pertemuan ke-7

Kesenyapan awal terjadi ketika bunyi itu Kesenyapan awal terjadi ketika bunyi itu akan diujarkan, misalnya ketika akan akan diujarkan, misalnya ketika akan mengujarkan kalimat Ini buku terjadi mengujarkan kalimat Ini buku terjadi kesenyapan yang terbatas sebelumnya.kesenyapan yang terbatas sebelumnya.

Kesenyapan tengah terjadi antara ucapan Kesenyapan tengah terjadi antara ucapan kata dalam kalimat, misalnya antara ucapan kata dalam kalimat, misalnya antara ucapan kata ini dan buku pada Ini buku; atau ucapan kata ini dan buku pada Ini buku; atau ucapan antarsuku kata, misalnya suku kata i dan ni antarsuku kata, misalnya suku kata i dan ni pada kata ini, walaupun kesenyapan itu pada kata ini, walaupun kesenyapan itu sangat singkatsangat singkat

Kesenyapan akhir terjadi pada akhir ujaran, Kesenyapan akhir terjadi pada akhir ujaran, misalnya ujaran akhir kalimat Ini buku terjadi misalnya ujaran akhir kalimat Ini buku terjadi kesenyapan yang tak terbatas sesudahnya.kesenyapan yang tak terbatas sesudahnya.

Page 11: Pertemuan ke-7

Kesenyapan awal dan akhir ujaran ditandai Kesenyapan awal dan akhir ujaran ditandai dengan palang rangkap [#], kesenyapan di dengan palang rangkap [#], kesenyapan di antara kata ditandai dengan palang rangkap antara kata ditandai dengan palang rangkap pendek [#], sedangkan kesenyapan pendek [#], sedangkan kesenyapan diantara suku kata ditandai dengan palang diantara suku kata ditandai dengan palang tunggal [+]tunggal [+]

Kesenyapan juga disebut sendi (juncture) Kesenyapan juga disebut sendi (juncture) karena kesenyapan merupakan tanda batas karena kesenyapan merupakan tanda batas antara bentuk-bentuk linguistik baik dalam antara bentuk-bentuk linguistik baik dalam tataran kalimat, klausa, frasa, kata, morfem, tataran kalimat, klausa, frasa, kata, morfem, silaba, maupun fonem. silaba, maupun fonem.

Page 12: Pertemuan ke-7

Intonasi pada dasarnya bercirikan Intonasi pada dasarnya bercirikan gabungan nada, tekanan, durasi, dan gabungan nada, tekanan, durasi, dan kesenyapan. Tetapi lebih menonjol kesenyapan. Tetapi lebih menonjol pada nada.pada nada.