pertemuan ke-8 akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi … · 2017. 5. 12. · modul...
TRANSCRIPT
Modul Akuntansi Manajemen
65 S1 Akuntansi Universitas Pamulang
PERTEMUAN KE-8
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS
A. TUJUAN PEMBELAJARAN.
Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain :
8.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban akuntansi.
8.2. Mahasiswa mengetahui tentang analisis nilai proses.
8.3. Mahasiswa mengetahui tentang balanced scorecard.
B. URAIAN MATERI.
8.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban akuntansi.
Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional
suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar,
dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan pokok penilaian kinerja
adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam
memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan
tindakan & hasil yang diinginkan.
Manfaat penilaian kinerja, antara lain :
• Mengelola operasi secara efektif & efisien melalui pemotivasian karyawan
secara maksimum.
• Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan,
seperti : promosi, transfer, & pemberhentian.
• Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dengan pengembangan karyawan &
untuk menyediakan kriteria seleski & evaluasi program pelatihan karyawan.
Modul Akuntansi Manajemen
66 S1 Akuntansi Universitas Pamulang
• Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan
mereka menilai kinerja mereka.
• Menyediakan unsur dasar bagi distribusi penghargaan.
Tahapan penilaian kinerja, antara lain :
A. Tahapan Persiapan.
Tahapan persiapan terdiri atas :
• Penentuan daerah pertanggungjawaban & manajer yang bertanggung jawab.
• Penetapan kriteria yang dipakai untuk mengukur kinerja.
• Pengukuran kinerja sesungguhnya.
B. Tahapan Penilaian.
Tahapan penilaian terdiri atas :
• Pembandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya.
• Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja sesungguhnya dari
yang ditetapkan dalam standar.
• Penegakkan perilaku yang diinginkan & tindakan yang digunakan untuk
mencegah perilaku yang tidak dinginkan.
Penentuan daerah pertanggungjawaban harus memperhatikan hal berikut
ini, antara lain :
• Bila seseorang diberikan tanggung jawab maka ia harus diberikan daerah
pertanggungjawaban.
• Dalam daerah pertanggungjawaban tersebut, ia diberikan wewenang untuk
mempengaruhi secara signifikan berbagai variabel yang menentukan
pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.
• Penilaian kinerja harus diawali dengan penetapan garis batas tanggung
jawab yang jelas bagi manajer yang akan dinilai kinerjanya.
Modul Akuntansi Manajemen
67 S1 Akuntansi Universitas Pamulang
• Dengan batas tanggung jawab & sasaran yang jelas, seseorang akan dengan
mudah dinilai kinerjanya.
Kriteria penetapan tanggung jawab, antara lain :
• Tanggung jawab harus konsisten dengan wewenang yang dimiliki oleh
manajer atas pendapatan dan atau biaya.
• Batas tanggung jawab harus teliti dan adil.
• Untuk mengembangkan pengendalian operasional, daerah
pertanggungjawaban yang dibebankan kepada seorang manajer harus dapat
diukur efisiensi & efektifitasnya dalam pemenuhan tugas khusus.
• Kriteria evaluasi kinerja yang dipilih harus sesuai dengan ruang lingkup
tanggung jawab yang dibebankan kepada manajer.
Beberapa karakteristik pusat pertanggungjawaban, antara lain :
A. Pusat Pendapatan.
• Manajer diberikan wewenang untuk mengendalikan pendapatan
perusahaan.
• Manajer pusat pendapatan dimintai pertanggungjawabannya dari besarnya
pendapatan yang ia dapat tanpa dimintai pertanggungjawabannya mengenai
masukannya.
• Contoh :
Departemen pemasaran bertanggungjawab atas pendapatan yang dicapai sesuai
target tanpa harus dibebani dengan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai target
pendapatan tersebut.
B. Pusat Biaya.
Pusat pertanggungjawabannya diukur dari prestasi manajer atas dasar biaya.
Contoh : Departemen produksi. Manajernya bertanggungjawab atas menghasilkan
output dengan input yang biayanya serendah mungkin.
Modul Akuntansi Manajemen
68 S1 Akuntansi Universitas Pamulang
C. Pusat Laba.
• Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya diberi
wewenang untuk mengendalikan pendapatan & biaya pertanggungjawaban
tersebut.
• Kinerja manajer pusat laba diukur dari selisih dari pendapatan dengan biaya
yang dikeluarkan.
D. Pusat Investasi.
• Pusat investasi adalah pusat laba yang manajernya diukur dari prestasinya
dengan menghubungkan laba dengan investasi yang bersangkutan.
• Ukuran kinerja manajernya dapat berupa ratio antara laba dengan investasi
(misalnya : ROI).
8.2. Mahasiswa mengetahui tentang analisis nilai proses.
Analisis nilai proses adalah analisis yang berfokus pada akuntabilitas
berbagai aktivitas sebagai ganti pada biaya dan analisis ini menekankan pada
maksimalisasi kinerja keseluruhan system sebagai ganti kinerja individual. Analisis
nilai proses membantu mengubah berbagai konsep akuntansi pertanggungjawaban
berdasarkan aktivitas dari tingkat konseptual menjadi operasional.
Manfaat analisis nilai proses, antara lain :
• Meningkatkan nilai konsumen (costumer value).
Proses bisnis (atau value chain) adalah suatu mesin yang menghasikan nilai dalam
wujud produk atau jasa bagi konsumen yang ingin membeli. Peningkatan proses
efektif harus memulai dengan pemahaman yang benar terhadap konsumen dan
bagaimana atau mendefinisikan nilai, agar dapat menciptakan suatu sistem yang
lebih efisien dari “garbage in, garbage out“.
• Meningkatkan efisiensi proses (process efficiency).
Proses bisnis merupakan koleksi aktivitas yang menciptakan nilai bagi pelanggan.
Dengan mengabaikan industri atau sektor, organisasi manapun berusaha
Modul Akuntansi Manajemen
69 S1 Akuntansi Universitas Pamulang
memberikan nilai lebih secara efisien dibanding dengan saingannya yang
mempunyai keunggulan kompetitif berbeda. Peningkatan proses dimulai dengan
pemahaman terhadap pelanggan dan bagaimana untuk mendefinisikan nilai.
Pusat analisis nilai proses dibagi menjadi tiga, antara lain :
A. Analisis Penggerak.
Analisis penggerak menekankan bagaimana untuk mencari penyebab utama
biaya aktivitas. Dan dalam setiap aktivitas memiliki masukan dan keluaran.
Masukan aktivitas merupakan sumber daya yang dibutuhkan oleh aktivitas untuk
memproduksi keluaran, misalnya: membuat program komputer maka yang menjadi
masukan adalah programmer, komputer, printer, kertas komputer dan disket.
Sedangkan keluaran aktivitas adalah hasil atau produk dari aktivitas, dari contoh di
atas maka keluarannya adalah program komputer.
B. Analisis Aktifitas.
Fokus utama dari analisis nilai proses adalah analisis aktivitas. Analisis
aktivitas menekankan pada bagaimana mengidentifkasi dan menentukan nilai.
Analisis aktivitas akan menghasilkan empat hal : aktivitas apa yang telah dilakukan,
berapa banyak orang yang melakukan aktivitas, waktu dan sumber daya yang
diperlukan untuk aktivitas, menentukan nilai aktivitas bagi organisasi termasuk
rekomendasi untuk memilih dan mempertahankan aktivitas bernilai tambah.
C. Pengukuran Kinerja Aktifitas.
Hal yang mendasar bagi usaha manjemen dalam meningkatkan
profitabilitas maka diperlukan pengukuran aktivitas seberapa baik proses yang telah
dilakukan. Pengukuran ini dapat dilihat dari segi keuangan dan non keuangan.
Ukuran ini juga dirancang untuk mengetahui adanya perbaikan berkelanjutan.
Pengukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama yaitu: efisiensi ,
kualitas dan waktu.
Ukuran kinerja aktifitas ada lima cara, antara lain :
Modul Akuntansi Manajemen
70 S1 Akuntansi Universitas Pamulang
A. Laporan Biaya Bertambah, dan Tak Bernilai Tambah.
Pelaporan ini adalah cara untuk meningkatkan efisiensi aktivitas. Suatu
sistem akuntansi perusahaan seharusnya membedakan antara biaya bernilai tambah
dan tak bernilai tambah karena memperbaiki kinerja aktivitas membutuhkan
penghapusan tak bernilai tambah dan mengoptimalkan aktivitas bernilai tambah.
Mengetahui jumlah biaya yang dihemat merupakan hal yang penting bagi tujuan
strategis . Sebagai contoh , jika suatu aktivitas dihapus, maka biaya yang dihemat
seharusnya dapat ditelusuri pada produk individual. Penghematan ini dapat
menghasilkan penurunan harga bagi pelanggan dan membuat perusahaan lebih
kompetitif.
B. Tren Dalam Laporan Biaya Aktifitas.
Pelaporan ini menyatakan bahwa pengurangan biaya berjalan sesuai yang
diharapkan. Hampir setengah biaya tak bernilai dihapuskan. Sebagai catatan
perhatian, perbandingan biaya aktual dua periode akan menyatakan pengurangan
yang sama. Namun, pelaporan biaya tak bernilai tambah tidak hanya menyatakan
pengurangan namun juga dimana hal tersebut muncul. Hal ini memberikan
informasi pada para manajer tentang berapa banyak potensi penurunan harga yang
masih mungkin dilakukan. Dari pelaporan ini setidaknya para manajer tidak
menjadi puas , namun seharusnya secara berkelanjutan mencari tingkat efisiensi
yang lebih tinggi.
C. Penetapan Standar Kaizen.
• Penghitungan biaya kaizen mengacu pada pengurangan biaya produk dan
proses yang ada. Dalam istilah operasional, hal ini diartikan ke dalam
pengurangan biaya tak bernilai tambah. Pengelolaan proses pengurangan
biaya ini dipenuhi melalui pengulangan penggunaan dua subsiklus utama :
1). Siklus perbaikan berkelanjutan atau kaizaen dan 2). Siklus pemeliharaan.
Siklus kaizen didefinisikan dengan urutan rencana->lakukan->periksa-
>bertindak (plan-do-check-act). Standar kaizen mencerminkan perbaikan
yang direncanakan untuk periode berikut.
Modul Akuntansi Manajemen
71 S1 Akuntansi Universitas Pamulang
• Siklus pemeliharaan mengikuti aturan standar-lakukan-periksa-bertindak
(standard-do-check-act). Suatu standar dibuat berdasarkan perbaikan
sebelumnya. kemudian tindakan diambil dan hasil periksa untuk
memastikan bahwa kinerja tercapai pada tingkat baru ini. Jika tidak, maka
tindakan korektif akan diambil untuk mengembalikan kinerja .
D. Benchmarking.
Langkah ini menggunakan praktik terbaik sebagai standar untuk
mengevaluasi kinerja aktivitas. Tujuan benchmarking adalah untuk menjadi yang
terbaik dalam melakukan aktivitas dan proses. Jadi, benchmarking seharusnya juga
melibatkan pertbandingan dengan para pesaing atau industri lain.
E. Perhitungan Biaya Siklus Hidup.
• Tahap perencanaan produk dapat memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap biaya aktivitas. Dalam kenyataanya, paling sedikit 90 persen atau
lebih biaya yang berhubungan dengan suatu produk termasuk dalam tahap
pengembangan dari daur hidup produk. Daur hidup produk secara sederhana
adalah waktu keberadaan produk, dari pengkonsepan hingga tidak terpakai.
Biaya daur hidup adalah semua biaya yang berhubungan dengan
produk keseluruhan daur hidupnya.
• Kepuasan total pelanggan telah menjadi isu vital dalam persiapan bisnis
baru , biaya hidup keseluruhan telah menjadi fokus utama dari manajemen
biaya daur hidup. Biaya hidup keseluruhan adalah biaya daur hidup suatu
produk plus biaya pasca pembelian oleh pelanggan yang meliputi
operasional, dukungan, pemeliharaan dan pembuangan.
• Rantai nilai adalah kumpulan aktivitas yang dibutuhkan untuk merancang,
mengembangkan, memproduksi, memasarkan dan melayani suatu produk.
Jadi, manajemen biaya daur hidup memfokuskan pada aktivitas pengelolaan
rantai nilai sehingga terbentuk keunggulan bersaing jangka panjang. Untuk
mencapai tujuan ini, para manajer harus menyeimbangkan biaya hidup
keseluruhan produk, metode pengiriman, inovasi dan berbagai atribut
produk termasuk kinerja, keistimewaan yang ditawarkan, keandalan,
kecocokan, ketahanannya, keindahannya dan kualitas yang dimilikinya.
Modul Akuntansi Manajemen
72 S1 Akuntansi Universitas Pamulang
8.3. Mahasiswa mengetahui tentang balanced scorecard.
Balanced scorecard adalah sistem manajemen strategis yang
mendefinisikan sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi.
Balanced scorecard menterjemahkan misi & strategi organisasi dalam tujuan
operasional & ukuran kinerja dalam 4 perspektif, antara lain :
A. Perspektif Keuangan.
Ukuran kinerja keuangan menunjukkan apakah strategi dan
implementasinya mampu memberikan kontribusi dalam menghasilkan laba bagi
perusahaan. Untuk menjadikan organisasi suatu institusi yang mampu berkreasi
diperlukan keunggulan di bidang keuangan. Melalui keunggulan di bidang ini,
organisasi menguasai sumber daya yang sangat diperlukan untuk mewujudkan tiga
perspektif strategi lain yaitu perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal,
dan perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan.
B. Perspektif Pelanggan.
• Pada pelanggan, perusahaan mengidentifikasikan dan mendefinisikan
pelanggan dan segmen pasarnya. Perusahaan diharapkan mampu
membuat suatu segmentasi pasar dan menentukan target pasarnya yang
paling mungkin untuk dijadikan sasaran sesuai dengan kemampuan
sumber daya dan rencana jangka panjang perusahaan. Perspektif ini
memiliki beberapa pengukuran utama dari outcome yang sukses.
• Formulasi dan penerapan strategi yang baik. Sasaran strategik dari
perspektif pelanggan yaitu firm equity di antaranya adalah
meningkatnya kepercayaan pelanggan atas produk dan jasa yang
ditawarkan perusahaan, kecepatan pelayanan yang diberikan, dan
kualitas hubungan perusahaan dengan pelanggannya.
C. Perspektif Proses Bisnis Internal.
Para manajer harus memfokuskan perhatiannya pada proses bisnis internal
yang menjadi penentu kepuasan pelanggan pada kinerja perusahaan dari perspektif
pelanggan. Kinerja dari perspektif tersebut diperoleh dari proses kinerja bisnis
Modul Akuntansi Manajemen
73 S1 Akuntansi Universitas Pamulang
internal yang diselenggarakan perusahaan. Perusahaan harus memilih proses dan
kompetensi yang menjadi unggulannya serta menentukan ukuran-ukuran untuk
menilai kinerja-kinerja proses dan kompetensi tersebut. Sasaran stratejik dari proses
bisnis ini adalah organizational capital, seperti meningkatnya kualitas proses
pelayanan kepada pelanggan, komputerisasi proses layanan kepada pelanggan, dan
penerapan infrastruktur teknologi yang memudahkan pelayanan kepada pelanggan.
D. Perspektif Pembelajaran, dan Pertumbuhan (Inftastrukur).
Kaplan dan Norton membagi tolok ukur perspektif ini dalam tiga prinsip yaitu :
A. People.
• Tenaga kerja pada perusahaan dewasa ini lebih lanjut dituntut untuk
dapat berpikir kritis dan melakukan evaluasi terhadap proses dan
lingkungan untuk dapat memberikan usulan perbaikan. Oleh sebab itu,
dalam pengukuran strategi perusahaan, salah satunya harus berkaitan
secara spesifik dengan kemampuan pegawai, yaitu apakah perusahaan
telah mencanangkan peningkatan kemampuan sumber daya manusia
yang dimiliki.
• Dalam kaitannya dengan sumber daya manusia ada tiga hal yang perlu
ditinjau dalam menerapkan Balanced Scorecard :
• Tingkat kepuasan karyawan.
Kepuasan karyawan merupakan suatu para kondisi untuk meningkatkan
produktivitas, kualitas, pelayanan kepada konsumen dan kecepatan bereaksi.
Kepuasan karyawan menjadi hal yang penting khususnya bagi perusahaan jasa.
• Retensi Karyawan.
Retensi karyawan adalah kemampuan perusahaan untuk mempertahankan
pekerja - pekerja terbaiknya untuk terus berada dalam organisasinya. Perusahaan
yang telah melakukan investasi dalam sumber daya manusia akan sia-sia apabila
tidak mempertahankan karyawannya untuk terus berada dalam perusahaan.
• Produktivitas karyawan.
Produktivitas merupakan hasil dari pengaruh rata-rata dari peningkatan
keahlian dan semangat inovasi, perbaikan proses internal, dan tingkat kepuasan
Modul Akuntansi Manajemen
74 S1 Akuntansi Universitas Pamulang
pelanggan. Tujuannya adalah menghubungkan output yang dilakukan para
karyawan terhadap jumlah keseluruhan karyawan. Produktivitas karyawan
digunakan untuk mengetahui produktivitas karyawan dalam bekerja untuk periode
tertentu. Pengukurannya dengan membandingkan antara laba operasi dengan
jumlah karyawan.
B. System.
Motivasi dan keterampilan karyawan saja tidak cukup untuk menunjang
pencapaian tujuan proses pembelajaran dan pertumbuhan apabila mereka tidak
memiliki informasi yang memadai. Pegawai di bidang operasional memerlukan
informasi yang cepat, tepat waktu dan akurat sebagai umpan balik, oleh sebab itu
karyawan membutuhkan suatu sistem informasi yang mempunyai kualitas dan
kuantitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
C. Organizational Procedure.
Prosedur yang dilakukan suatu organisasi perlu diperhatikan untuk mencapai suatu
kinerja yang handal. Prosedur dan perbaikan rutinitas harus diteruskan karena
karyawan yang sempurna dengan informasi yang berlimpah tidak akan memberikan
kontribusi pada keberhasilan usaha apabila mereka tidak dimotivasi untuk bertindak
selaras dengan tujuan perusahaan. Dalam perspektif ini komponen pengukuran
yang digunakan yaitu :
• Produktifitas Karyawan.
Untuk mengetahui produktivitas karyawan dalam bekerja untuk periode tertentu.
Pengukurannya dengan membandingkan antara laba operasi dengan jumlah
karyawan.
• Retensi Karyawan (Perputaran Karyawan).
Produktifitas Karyawan = Laba Operasi : Jumlah Karyawan
Modul Akuntansi Manajemen
75 S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Perputaran karyawan digunakan untuk mengetahui perbandingan antara jumlah
karyawan keluar dengan total karyawan tahun berjalan.
• Kepuasan Karyawan.
Pengukuran dilakukan dengan survey kepuasan karyawan melalui wawancara.
Konsep balanced scorecard, antara lain :
• Kaplan dan Norton menyatakan bahwa Balanced Scorecard terdiri dari
kartu skor (scorecard) dan berimbang (balanced).
• Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil
kinerja seseorang.
• Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak
diwujudkan oleh personel di masa depan.
• Melalui kartu skor, skor yang akan diwujudkan personel di masa depan
dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya.
• Hasil perbandingan ini digunakan untuk melakukan evaluasi atas kinerja
personel yang bersangkutan.
• Balanced scorecard mengembangkan seperangkat tujuan unit bisnis
melampui rangkuman unit finansial.
• Para eksekutif perusahaan sekarang dapat mengukur berbagai unit bisnis
mereka dengan menciptakan nilai bagi para pelanggan perusahaan saat
ini dan yang akan datang dan seberapa banyak perusahaan harus
meningkatkan kemampuan internal dan investasi di dalam sumber daya
manusia, sistem dan prosedur yang dibutuhkan untuk meningkatkan
kinerja yang akan datang.
• Balanced Scorecard mencakup berbagai aktivitas penciptaan nilai yang
dihasilkan dan para partisipan perusahaan yang memiliki kemampuan
dan motivasi yang tinggi.
Retensi Karyawan = (Jumlah Karyawan Yang Keluar : Total Karyawan Tahun Berjalan) x 100 %
Modul Akuntansi Manajemen
76 S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Keunggulan balanced scorecard, antara lain :
A. Kompherensif.
• Sebelum konsep Balanced Scorecard lahir, perusahaan beranggapan
bahwa perspektif keuangan adalah perspektif yang paling tepat untuk
mengukur kinerja perusahaan.
• Setelah Balanced Scorecard berhasil diterapkan, para eksekutif
perusahaan baru menyadari bahwa perspektif keuangan sesungguhnya
merupakan hasil dari 3 perspektif lainnya yaitu konsumen, proses bisnis,
dan pembelajaran pertumbuhan.
• Pengukuran kinerja yang digunakan harus meliputi semua aspek ukuran
(menyeluruh) dalam ukuran keuangan dan non-keuangan.
• Pengukuran yang luas dan menyeluruh (komprehensif) ini berdampak
bagi perusahaan untuk lebih bijak dalam memilih strategi korporat dan
memberdayakan perusahaan dalam memasuki arena bisnis yang
kompleks.
B. Koheren.
• Didalam Balanced Scorecard dikenal istilah hubungan sebab akibat
(causal relationship) di mana terdapat hubungan antara ukuran atau
indikator kinerja yang ada dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.
Setiap perspektif (pelanggan, keuangan, proses bisnis internal,
pembelajaran dan pertumbuhan) mempunyai suatu sasaran strategik
(strategic objective) yang mungkin jumlahnya lebih dari satu.
• Definisi dari sasaran strategik adalah keadaan atau kondisi yang akan
diwujudkan di masa yang akan datang yang merupakan penjabaran dari
tujuan perusahaan. Sasaran strategik untuk setiap perspektif harus dapat
dijelaskanhubungan sebab akibatnya.
C. Seimbang.
• Keseimbangan sasaran strategik yang dihasilkan dalam 4 perspektif
meliputi jangka pendek dan panjang yang berfokus pada faktor internal
dan eksternal.
Modul Akuntansi Manajemen
77 S1 Akuntansi Universitas Pamulang
• Keseimbangan dalam Balanced Scorecard juga tercermin dengan
selarasnya scorecard personal staff dengan scorecard perusahaan
sehingga setiap personal yang ada di dalam perusahaan
bertanggungjawab untuk memajukan perusahaan.
• Indikator yang ditetapkan berdasarkan sasaran yang ingin dicapai harus
seimbang antara yang berorientasi ke luar (aspek keuangan dan
pelanggan) dan yang berfokus ke dalam (proses dan peningkatan sumber
daya manusia).
D. Terukur.
Dasar pemikiran bahwa setiap perspektif dapat seperti pada perspektif
pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan, dengan
menggunakan Balanced Scorecard dapat dikelola sehingga dapat diwujudkan.
C. LATIHAN SOAL/TUGAS.
1. Apa yang dimaksud dengan penilaian kinerja di perusahaan ?
2. Apa manfaat penilaian kinerja yang dilakukan oleh perusahaan ?
3. Apa yang dimaksud dengan analisis nilai proses ? Jelaskan !
DAFTAR PUSTAKA.
Hansen-Mowen. 2006. Management Accounting. Jakarta : Salemba Empat.