pertemuan1 - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/397/397-p01.pdfdan stakeholder, baik akademisi dan...
TRANSCRIPT
Pertemuan 1
Sejarah, Perkembangan dan Prinsip IMC
Mahasiswa memahami tentang sejarah,
perkembangan dan prinsip-prinsip dalam IMC
Harap Disampaikan
• Menjelaskan Kontrak Kuliah Komunikasi
Pemasaran Terpadu
• Menjelaskan gambaran tugas yang akan
diberikan kepada mahasiswa untuk nilai
workshop
Sejarah Integrated Marketing
CommunicationDon Schultz salah seorang profesor
dari Northwestern University yang
juga merupakan salah satu tokoh
dalam sejarah pemikiran IMC.
Menurut Schultz, IMC telah
menjadi salah satu topik penting
dalam bidang pemasaran.Mengapa
IMC menjadi topik yang paling
penting? Jika dilihat dari kacamata
komunikasi pemasaran yang sering
hanya dipahami secara teknis
sebagai promotion mix.
Promotion mix memiliiki empat elemendasar.
Dari keempat elemen tersebut, program sales promotion dan personal selling seringdikenal dengan hard sell approach ataubelow the line dapat digunakan sebagaiteknik komunikasi pemasaran untukmeningkatkan penjualan.
Keempat elemen ini dalam prakteknya seringsekali tumpang tindih fungsinya dan masihterjadi perbedaan atas kelas-kelas kelebihandan kekurangan keempat elemen ini dalampraktik bisnis. Oleh karena itu, timbul kritikdari berbagai ahli komunikasi pemasaranterhadap promotion mix.
Mengutip pemikiran Schultz, Tannebaum, dan Lauterborn telah
mengklaim bahwa pemasaran di era reformasi ini adalah
komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran, di mana
keduanya tidak pernah bisa dipisahkan.
Dengan demikian, sudah
seharusnyalah komunikasi
pemasaran juga dipandang sebagai
“proses bisnis strategis”. Dari titik
inilah konsep IMC mulai
berkembang, yang melakukan revisi
kritis terhadap keseluruhan
pemikiran dan pendekatan
komunikasi dalam konteks bisnis dan
pemasaran modern.
Pada awal tahun 1983, perkembangan pemikiran IMC mulai
menunjukkan kemajuan. Hal ini ditandai dengan munculnya
pemikiran Thomas – Coulson tentang integrasi dalam disiplin
komunikasi pemasaran.
Kemudian pada awal dekade tahun 1990-an, respons terhadap
pendekatan integrasi dalam disiplin dan praktik komunikasi
pemasaran mulai menunjukkan tren yang positif yang ditandai
dengan munculnya banyak dukungan. Pada dekade ini juga
berbagai studi tentang IMC banyak dilakukan atau diteliti di
Amerika Serikat.
Perkembangan Integrated Marketing
CommunicationDengan meningkatnya penekanan pada hubungan pelanggan
dan stakeholder, baik akademisi dan profesional telah berusaha
memberikan berbagai nama untuk proses yang dirancang untuk
membantu organisasi lebih berpusat pada pelanggan. Selain
Komunikasi Pemasaran terpadu (IMC), ada manajemen
hubungan pelanggan (customer relationship management-CRM),
pemasaran satu-ke-satu (one-to-one marketing), pemasaran
terpadu (intregrated marketing).
Meskipun masing-masing memiliki titik perbedaan, semua
dirancang untuk melakukan satu hal-dasar meningkatkan nilai
perusahaan atau merek dengan memungkinkan organisasi untuk
memperoleh, mempertahankan, dan mengembangkan
hubungan dengan pelanggan dengan biaya-efektif.
"Mengembangkan" pelanggan berarti memotivasi mereka untuk
memberikan bagian yang lebih besar dari pengeluaran mereka
untuk membeli merek tertentu. IMC adalah salah satu proses
yang pertama yang dibentuk untuk mengelola hubungan
pelanggan.
Hal ini juga yang paling banyak digunakan. Hal yang
membedakan IMC dari proses penciptaan bisnis berbasis
pelanggan lainnya adalah bahwa dasar IMC adalah komunikasi,
yang merupakan jantung dari semua hubungan, dan itu adalah
proses yang saling berputar, bukan proses yang linear.
Tidak ada permulaan dan akhir berkaitan dengan usaha
memperoleh, mempertahankan, dan mengembangkan
pelanggan (Duncan, 2002: 8).
Sederhananya, IMC adalah proses untuk mengelola hubungan
dengan pelanggan yang meningkatkan nilai merek. Secara lebih
spesifik, IMC adalah sebuah proses fungsional silang untuk
menciptakan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan
dan stakeholder lainnya melalui pengendalian yang strategis atau
mempengaruhi semua pesan yang dikirim ke kelompok-
kelompok ini dan mendorong pergerakan data, berdialog dengan
tujuan tertentu bersama mereka (Duncan, 2002: 8).
Menurut Estaswara, IMC merupakan proses dan konsep
manajemen pesan untuk menyelaraskan persepsi tentang nilai
merek melalui interaksi dengan semua significant audience
perusahaan dalam jangka panjang dengan mengkoordinasikan
secara sinergis semua elemen komunikasi guna mendukung
efisiensi dan efektivitas kinerja bisnis dan pemasaran dalam
mencapai tujuannya (Estaswara, 2008 : 224-225 ).
Tokoh pertama yang mencetuskan istilah ini adalah Levitt pada
tahun 1962, kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Shultz
pada tahun 1993. Belakangan, konsep IMC diperbaharui serta
dikaitkan dengan yaitu orientasi pelanggan dan aktivitas
pembelian perusahaan oleh Tannebaum dan Lauterborn.
Secara garis besar, Prinsip IMC dapat dideskripsikan sebagai
berikut (Prisgunanto, 2006: 76-77):
1. IMC dimulai dan bertolak dari persepsi dan aktivitas
pelanggan pada produk.
2. IMC adalah terintegrasi antara bisnis dengan kebutuhan
pelanggan.
3. IMC harus terorganisasi pada semua komunikasi bisnis dalam
IMC mix.
4. IMC berupaya menciptakan dialog dengan pelanggan.
5. IMC akan berupaya mencapai perilaku pelanggan ke arah
kebutuhan individu.
Prinsip-prinsip IMC
Pemikiran sederhana IMC adalah menyamakan persepsi
pelanggan dengan produsen, dalam hal ini adalah pemahaman-
pemahaman terhadap produk atau jasa.
Konvergensi penyamaan persepsi ini akan menghasilkan dialog
sehingga memungkinkan produsen mengetahui apa keinginan
konsumen, demikian juga sebaliknya.
Konsep IMC telah diperluas dari sekedar untuk kepentingan
pemasaran, menjadi lebih komprehensif dan menyentuh
berbagai aspek terkait perusahaan (Sulaksana, 2003: 31-32).
IMC mencakup empat jenjang;
Pertama, aspek filosofis, mulai dari visi
yang dijabarkan menjadi misi, hingga
dirumuskan menjadi sasaran korporat yang
jadi pedoman semua fungsi dalam
perusahaan.
Kedua, menyangkut keterkaitan kerja antar
fungsi, yakni operasi, sumber daya manusia,
pemasaran, distribusi, penjualan.
Ketiga, menjaga keterpaduan atau
integrasi berbagai fungsi tersebut untuk
mewujudkan tiga hal: konsistensi
positioning untuk meraih reputasi yang
diharapkan, memelihara interaksi
sehingga terjalin ikatan hubungan yang
kokoh, dan menerapkan pemasaran
berbasis misi untuk mendongkrak nilai
tambah di mata stakeholder.
Keempat, hubungan untuk membina
loyalitas dan memperkuat ekuitas
merek (produk dan korporat) terhadap
stakeholder.
Pada perkembangan yang ada, konsep IMC ini adalah pengakuan
akan perlu adanya kesesuaian antara persepsi pelanggan, yang
ditujukan dalam aktivitas pelanggan dengan communication mix
yang dirancang.
Biasanya konsep IMC dalam komunikasi pemasaran ini harus
konvergen (menyatu) dalam strategi komunikasi bisnis
perusahaan. Pola integrasi inilah yang diharapkan menjadikan
IMC sebagai suatu bentuk hubungan kesesuaian antara
penafsiran pelanggan dan produsen terhadap produk.
Filosofi IMC Dalam Perspektif
Pemasaran Dan Komunikasi
Perspektif Komunikasi.
IMC tidak jauh berbeda dengan hubungan personal. Memilih
suatu brand, sama halnya dengan memilih teman. Kita
mempunyai banyak pilihan yang harus dipertimbangkan.
Sama halnya IMC dari perspektif komunikasi, kadang pilihan kita
terhadap suatu brand tergantung dari apa yang
dikomunikasikannya kepada kita.
Perspektif Pemasaran
Untuk mengerti IMC, kita harus memahami pengertian dasar
dari pemasaran, karena fungsi-fungsi IMC sendiri berada
dibawah payung pemasaran. Seperti halnya pemasaran, IMC
sendiri merupakan konsep sekaligus proses. Dalam konsepnya,
IMC menciptakan customer dan brand equity; sedangkan dalam
prosesnya me-manage hubungan jangka panjang dengan
customer.
Dalam IMC, kita memadukan fungsi-fungsi pemasaran seperti
advertising, personal selling, sales promotion, PR, dsb. guna
menciptakan dan memelihara suatu brand relationships. Untuk
menciptakan suatu brand relationships yang baik, maka
diperlukan penciptaan brand message yang baik pula.
Latihan Soal
1. Program sales promotion dan personal selling sering dikenal
dengan hard sell approach atau disebut?
a. Above The Line d. Marketing
b. Below The Line e. Sales
c. Soft Sell approach
2. Hal yang membedakan IMC dari proses penciptaan bisnis
berbasis pelanggan lainnya adalah bahwa dasar IMC yaitu?
a. Komunikasi d. Penjualan
b. Kedekatan e. Pemasaran
c. Kekinian
3. IMC adalah proses untuk mengelola hubungan dengan
pelanggan yang meningkatkan nilai?
a. Jual d. Merk
b. Beli e. Pasar
c. Komunikasi
4. Pemikiran sederhana IMC adalah menyamakan persepsi
pelanggan dengan produsen, dalam hal ini adalah pemahaman-
pemahaman terhadap?
a. Produk d. Produk atau Jasa
b. Jasa e. Perusahaan
c. Harga
5. Pada perkembangan yang ada, konsep IMC ini adalah
pengakuan akan perlu adanya kesesuaian antara persepsi
pelanggan, yang ditujukan dalam aktivitas pelanggan dengan?
a. Marketing Mix d. Stakeholder
b. Promotion Mix e. Distribution
c. Communication Mix
PERHATIAN!!!
HARAP SEGERA MENCARI KLIEN UNTUK
PENGERJAAN PROPOSAL PERANCANGAN
KAMPANYE YANG AKAN DIKUMPULKAN
PADA PERTEMUAN KE 6