pertusis

9
Oleh Dr. BAMBANG SUHARTO Sp.A.,MH.Kes.

Upload: satrio-primaeso

Post on 26-Sep-2015

146 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

PERTUSIS

TRANSCRIPT

  • Oleh

    Dr. BAMBANG SUHARTO Sp.A.,MH.Kes.

    *

  • Sinonim:

    Whooping Cough

    Batuk rejan.

    Tusis Quinta

    Etiologi: Bordetella Pertusis disebut juga Hemophilus Pertusis.B. Pertusis:

    Tidak bergerak.

    Gram negatif.

    Diambil dari hapusan tenggorok.

    *

  • Epidemiologi:

    Tersebar diseluruh dunia.

    Di daerah padat penduduk.

    Menyerang semua umur, tidak ada kekebalan pasif dari ibu.

    Penderita terbanyak 1 5 tahun .

    Termuda umur 16 hari.

    Cara penularannya kontak positif.

    Gejala klinik:

    Masa tunas 7 14 hari, penyakit berlangsung selama 16 minggu.

    Terdiri dari 3 stadium yakni stadium kataralis, spasmodik dan konvalesen.

    *

  • Stadium Kataralis:

    Berlangsung 2 3 minggu.

    Gejalanya di awali batuk ringan terutama malam hari, selanjutnya bertambah berat dan batuk siang dan malam. Gejala lainnya pilek, serak, anoreksia (menyerupai influenza).

    Stadium Spasmodik:

    Berlangsung 2 4 minggu.

    Gejalanya batuk paroksismal yang khas, berkeringat, pembuluh darah kepala dan leher melebar, tampak gelisah, wajah merah dan sianotik, serangan batuk panjang, inspirium tidak ada diakhiri dengan whoop ( tarikan nafas panjang diakhiri dengan bunyi melengking), muntah dan sputum kental, kadang-kadang sampai terberak-berak dan terkencing-kencing.

    *

  • Kadang-kadang disertai perdarahan subkonjungtiva, epistaksis, dan ditemukan ronki difus.

    3.Stadium Konvelesen:

    Berlangsung 2 minggu sampai sembuh.

    Pada minggu ke 4 batuk berkurang.

    Nafsu makan mulai ada, ronki berkurang.

    Gejala klinik:

    Khas adalah stadium spasmodik.

    Leukosit 15.000 45.000/mm, limfositois pada awal stadium spasmodik dan akhir kataralis.

    Dengan pemeriksaan imunofluoresen, biakan positif.

    *

  • Diagnosis banding:

    Trakheobronkitis.

    Bronkitis.

    Pnemonia interstesialis.

    B. Parapertuisis, B. Bronkiceptica, Adenovirus akan memberikan gejala klinis dengan pertusis. Dibedakan dengan pemeriksaan biakan.

    Komplikasi:

    Sistem respirasi: Bronkitis, bronkopnemoni, atelektasis dll.

    Sistem pencernaan: muntah-muntah, prolapsus rekti, hernia, dll.

    Susunan syaraf: kejang-kejang oleh karena gangguan keseimbangan elektrolit, udem serebri.

    *

  • Lain-lain: epistaksis, hemoptesis dll.

    Pengobatan:

    Antibiotika.

    Imunoglobulin (masih banyak pendapat).

    Ekspektoran dan mukolitik.

    Luminal.

    Prognosis: tergantung ada/tidaknya komplikasi.Pencegahan :

    Tidak ada imunitas terhadap pertusis.

    Dilakukan secara aktif ataupun pasif. Secara aktif: vaksin pertusis 12 unit dibagi 3 dosis, dengan interval 8 minggu. Penelitian: neonatus umur 1 15 hari diberi vaksin pertusis dapat membentuk

    *

  • kekebalan. Pemberian vaksin pertusis pada bayi umur 1 bulan sama efektifnya bila diberikan pada umur 48 jam.

    *

  • *