perubahan mindset kurikulum 2013
TRANSCRIPT
PERUBAHAN POLA PIKIR (MINDSET)Dalam Kurikulum 2013
Disampaikan Oleh :SUEDI, S.Ag., S.Kom., M.Pd
Kepala SMP Negeri 3 Bumiayu
Dalam Kegiatan In ServicePendampingan Kurikulum 2013
Semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016
Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan dapat:1. Menjelaskan landasan filosofis Kurikulum 20132. Menjelaskan pola pikir (mindset) Kurikulum 2013 terutama
paradigma pembelajarannya.
Cakupan Materi
Materi sesi ini mencakup:1. Pergeseran Paradigma Pembangunan2. Landasan Filosofis Kurikulum 20133. Paradigma Pembelajaran Abad 214. Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013
Aktivitas Pendampingan
Untuk mencapai tujuan(-tujuan) sesi ini, peserta akan:1. Memperhatikan presentasi dan mencatat butir-butir
penting mengenai landasan filosofis Kurikulum 2013 dan pergeseran mindset yang perlu;
2. Mengajukan pertanyaan untuk memperoleh kejelasan/informasi lebih lanjut, mengklarifikasi pemahaman, dan mengajukan pendapat
Pergeseran Paradigma Pembangunan
Pembangunan Ekonomi Berbasis Sumberdaya
Sumber Daya Alam sebagai
Modal Pembangunan
Sumber Daya Manusia sebagai
Beban Pembangunan
Pembangunan Kesejahteraan Berbasis
Peradaban
Peradaban sebagai Modal Pembangunan
SDM Beradabsebagai
Modal Pembangunan
Dekade 2020an dsts/d Dekade 1980an
Pendidikan
Kekayaan Peradaban
Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya jurang kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis untuk menghilangkan kesenjangan tersebut
Penduduk Sebagai Pasar/Pengguna
Penduduk Sebagai Kreator/Disiminator
Pergeseran Paradigma Pembangunan
Pembangunan Ekonomi Berbasis Pengetahuan
Pengetahuan sebagai Modal Pembangunan
SDM Berpengetahuan sebagai Modal Pembangunan
Dekade 1990an-2010an
Penduduk Sebagai Pelaku/Kontributor
Kekayaan PengetahuanKekayaan Pengetahuan
Pendidikan
Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban
Modal Sosial-Budaya
Modal Individu
Modal Pengetahuan/Keterampilan
Modal Peradaban
Modal SDM
-Sikap-Keterampilan-pengetahuan
Terwujud Melalui Keutuhan ASK
Modal Sistem Pemerintahan
Global Prosperity Index menempatkan Indonesia pada urutan ke 63, dengan modal sosial-budaya menempati urutan ke 27
Pentingnya Pendidikan
Peran Strategis Pendidikan
Peran Strategis Pendidikan
Meningkatkan Pendapatan per Capita
(Aspek Ekonomi)
Meningkatkan Pendapatan per Capita
(Aspek Ekonomi)
Meningkatkan Kualitas Kesehatan
Meningkatkan Kualitas Kesehatan
Meningkatkan Daya Saing Bangsa
Meningkatkan Daya Saing Bangsa
Guru yang ProfesionalGuru yang Profesional
8
Peran Guru dan Keunggulan Suatu Negara*)
FaktorPeranan
(%)
Innovation & CreativityNetworkingKnowledge & TechnologyNatural Resources
45252010
*) Hasil evaluasi Bank Dunia (1995) terhadap 150 negara di dunia.
Guru yang profesional:
sekolah unggul
Keunggulan Komparatif Keunggulan Kompetitif
ABAD 21: Guru sbg Motivator dan Inspirator
Cerdas, Inovatif, Kreatif, Jujur, Disiplin, Santun, Percaya Diri,
Mandiri, Bertaqwa, Demokratis, dll
Tujuan Pendidikan Nasional
SKLFilosofi
Kurikulum
Tujuan Pendidikan Nasional
Beriman dan Bertakwa
Berakhlak Mulia
Sehat
Berilmu
Cakap
Mandiri
Kreatif
Demokratis
Bertanggung Jawab
MANUSIA INDONESIA
. (UU RI NO 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional)
Landasan Filosofis Kurikulum 2013
Landasan Filosofis Kurikulum
Curriculum is a product of its time ….Curriculum responds to and is changed by social forces, philosophical positions, psychological principles, accumulating knowledge, and educational leadership at its moment in history
(Olivia, 1992)
Pergeseran Paradigma Belajar di Abad 21
Pembelajaran dan Inovasi• Kreatif dan inovatif• Berfikir kritis menyelesaikan masalah• Komunikasi dan kolaborasi
Informasi, Media and Teknologi• Melek informasi• Melek Media• Melek TIK
Kehidupan dan KarirFleksibel dan adaptifBerinisiatif dan mandiriKeterampilan sosial dan budaya Produktif dan akuntabel Kepemimpinan&tanggung jawab
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21
Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan [melalui
core subjects] saja tidak cukup, harus dilengkapi:
-Berkemampuan kreatif - kritis-Berkarakter kuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif,
adaptif,...]Disamping itu didukung dengan
kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi
Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,...1515
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21
Mendukung Keseimbangan penilaian: tes standar serta penilaian formatif dan sumatif
Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik
Membolehkan pengembangan portofolio siswa
Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur
• Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman dan integrasinya di kelas
• Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia
• Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online
Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain
termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai
1. Leadership2. Digital literacy3. Communication4. Emotional intelligence5. Entrepreneurship6. Global citizenship7. Problem-solving8. Team-working
GU
RU
YA
NG
PR
OFESIO
AN
AL
21st Century Skills
Informasi (tersedia dimana saja, kapan
saja)
Komputasi (lebih cepat memakai mesin)
Otomasi (menjangkau segala pekerjaan
rutin)
Komunikasi (dari mana saja, ke mana saja)
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan
diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan
hanya menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan]
bukan berfikir mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam
menyelesaikan masalah
Paradigma Belajar Abad 21
Model PembelajaranCiri Abad 21
1818
Ada banyak alternatif sumber belajar yang tersedia: Buku Modul PembelajaranOff lineOnline
Guru bukan satu-satunya sumber belajar
Belajar tidak harus di kelas
Murid dapat belajar terlebih dahulu sebelum diajar guru
Guru berperan sebagai tutor
Model Pembelajaran
Ciri Abad 21
Proses pembelajaran berubah dari teaching and learning menjadi
learning and tutoring
Sumber: Kemdikbud 19
Gelombang Perubahan Era Global di Abad 21: Bagaimana Respon Guru?
1. Perdagangan Bebas2. Ketergantungan Iptek (ICT,
Bio-teknologi, Nano teknologi)
3. Fenomena Kehidupan Global (Speed, Conectivity, Intangable, and Compatibility)
4. Demokratisasi politik5. Isu dan Persoalan HAM6. Persoalan Lingkungan Hidup7. Kesetaraan Gender8. Multikulturalisme kehidupan
Guru berperan merespon perubahan
secara profesional
20
The mediocre teacher tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates. The great teacher inspires(William Arthur Ward (1991 – 1994)
21
Guru Profesional
Abad 21
Pendidikan Global yang Kompetitif
Proses Pembelajaran To Describe; To Explain;
To Illustrate;To Demonstrate;
To Inspire;
Guru: faktor utama dalam menentukan keberhasilan proses belajar-mengajar :
aspek - Learning to Learn.
Peran Guru di Abad 21
22
Traditional Learning New Learning
Teacher Centered Student Centered
Single Media Multimedia
Isolated Work Collaborative Work
Information Delivery Information Exchange
Factual, Knowledge-Based Learning
Critical Thinking andInformed Decision Making
Push Pull
Source: ISTE National Education Technology Standards for Teachers sebagaimana dalam Suyanto & Asep 2012
Traditional Learning 21st Century Learning
Integration Transformation
Schooling Life long Learning
Knowing Understanding
Broadcast/ Transmission Model
ConstructivistLearning
Traditional Content/Context
Contemporary Content/Context
Learning Tech SkillsDeveloping
21st Century Skills
23Source: ISTE National Education Technology Standards for Teachers (USA) sebagaimana dalam Suyanto & Asep 2012.
Pergeseran Pola Pikir dalam Pembelajaran
Menggunakan pendekatan saintifik, melalui mengamati, menanya, mencoba, dst
Kelas bukan satu-satunya tempat belajar Sumber belajar bukan hanya Guru dan Buku Teks
kontekstual dan sumber lain Belajar dengan beraktivitas Membuat siswa suka bertanya, bukan guru yang sering
bertanya Mengajak siswa mencari tahu, bukan diberi tahu Pembelajaran Pengetahuan &Keterampilan Langsung Sikap Tak langsung Menekankan kolaborasi melalui pengerjaan projek
Pergeseran Pola Pikir dalam Pembelajaran
Pentingnya proses : prosedural Mendahulukan pemahaman Bahasa Indonesia Siswa memiliki kekhasan masing-masing: normal,
pengayaan, remedial Penekanan pada higher order thinking & mampu
berasumsi (realistis) Pentingnya data (terkait pengamatan dll)
Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training
Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif
Creative Pedagogy
Creative Teaching
Creative Learning
Teaching for
Creativity
Dukungan Pembelajaran Kreatif
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
o Observing [mengamat]o Questioning [menanya]o Experimenting [mencoba] o Associating [menalar]o Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui: tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar, mentolerir jawaban yang nyeleneh, menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, memberanikan peserta didik untuk:
- mencoba, - menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap
informasi, - memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuan/kejadian,
memberikan keseimbangan antara kegiatan terstruktur dan spontan/ekspresif
Terima Kasih