perubahan - perubahan yg terjadi pd lansia serta dampaknya
DESCRIPTION
Perubahan - Perubahan Yg Terjadi Pd Lansia Serta DampaknyaTRANSCRIPT
MENUA SEHAT DAN PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA
LANJUT USIA
Intan Saraswati
????????????????????????
Konsep MeNUA SehatKonsep MeNUA SehatProses Menua Proses Menua Proses yang alami, Proses yang alami,
tidak dpt dihindaritidak dpt dihindari
Pertambahan usia Pertambahan usia menimbulkan menimbulkan perubahan pd struktur& fisiologis perubahan pd struktur& fisiologis tubuhtubuhmenimbulkan kemunduran menimbulkan kemunduran fisik, dan psikis fisik, dan psikis
Con: kulit mengendur, rambut Con: kulit mengendur, rambut memutih, sensivitas emosinal , memutih, sensivitas emosinal , minat pada penampilanminat pada penampilan
Kemunduran fisik & psikis Kemunduran fisik & psikis BUKAN BUKAN HARUS menimbulkan penyakitHARUS menimbulkan penyakit USILA HARUS SEHAT, usila sehat USILA HARUS SEHAT, usila sehat diartikan sbg kond:diartikan sbg kond:
1.1.BEBAS dari pnyakit fisik & psikisBEBAS dari pnyakit fisik & psikis
2.2.Mampu melakukan ADLMampu melakukan ADL
3.3.Mendapatkan dukungan secara sosial Mendapatkan dukungan secara sosial dri keluarga dan masyarakatdri keluarga dan masyarakat
Ada 2 proses penuaan yaitu:Ada 2 proses penuaan yaitu:
1.1.Proses penuaan primer Proses penuaan primer akibat akibat adanya perubahan pada sel2 tubuhadanya perubahan pada sel2 tubuh
2.2.Proses penuaan sekunder Proses penuaan sekunder akibat akibat adanya faktor lingkungan fisik, adanya faktor lingkungan fisik, sosial, psikis/ stress, gaya hidup dan sosial, psikis/ stress, gaya hidup dan dietdiet
Konsep “Menua sehat”(The “Healthy Aging” Concept)
Cellular OrganTissueAnatomical
Environment Life Style
Endogenic Aging
Healthy Aging(menua sehat)
Exogenic Factors
Gambar 2. Model Healthy aging dengan faktor-faktornya (Boedhi-Darmojo, 1994, 2001)
(Promotion, Prevention, Curative & Rehabilitation)
Age / usia: KAPASITAS KERJA SECARA FISIK (PHYSICAL): TANGGUNG JAWAB SOSIAL EKONOMIK (SOCEC): KAPASITAS KERJA INTELEKTUAL (INTELECTUAL)
0 10 20 30 40 50 60 70 80
(Stieglitz, 1954)
Proses menua (homeostenosis) manusia Proses menua (homeostenosis) manusia mulai usia 30 tahun secara bertahap & mulai usia 30 tahun secara bertahap & progresif berupa perubahan anatomi progresif berupa perubahan anatomi
(atrofi jaringan) & fisiologi ( fungsi (atrofi jaringan) & fisiologi ( fungsi organ)organ)
fungsi organ dipengaruhi oleh faktor fungsi organ dipengaruhi oleh faktor lingkungan, nutrisi, kebiasaan hiduplingkungan, nutrisi, kebiasaan hidup
mendadak selalu disebabkan penyakitmendadak selalu disebabkan penyakit
Perubahan Fisiologik pada UsilaPerubahan Fisiologik pada Usila
Penurunan organ fisik pada lansia• Jaringan otak : menyusut karena atrofi, berat otak
berkurang
• Jantung :, katup jantung menebal dan kaku, pompa jantung, CO
• Paru : kurang elastis, tulang dada kaku, kapasitas vital
• Pencernaan : peristaltik , produksi enzim , kehilangan gigi,
• Hati : mengecil, produksi empedu
• Ginjal : laju filtrasi / kreatinin klirens
• Tulang : dekalsifikasi dan rapuh
• Otot : atrofi, daya fisik , gerakan & koordinasi
• Panca indra : akomodasi mata , katarak, ketulian, daya kecap ,
rasa haus & lapar , reflek-reflek
• Kulit : kering, keriput, elastisitas,
• Reproduksi : gairah sexual , homon sex
IMPAIRMENTS of Sensory apparatus
• Visual Presbiopy, cataracta lentis, retinopathy diabetic, glaucoma, macular degeneration (Increase in prevalence with age)
• Hearing 1/3 of people over 65 reduced the hearing
• Taste ability ↓• Smell ability ↓• Peripheral sensory ability ↓
Perubahan psikososialPerubahan psikososial
Perubahan psikososialPerubahan psikososial melibatkan melibatkan proses transisi kehidupan dan proses transisi kehidupan dan kehilangan, semakin panjang usiakehilangan, semakin panjang usia banyak pula transisi dan kehilangan banyak pula transisi dan kehilangan yg hrs dihadapiyg hrs dihadapi
Transisi hidupTransisi hidup masa2 pensiun, masa2 pensiun, perubahan finansial, perubahan perubahan finansial, perubahan peran,hubungan,kesehatan, peran,hubungan,kesehatan, funsional, jaringan sosialfunsional, jaringan sosial
KehilanganKehilangan suatu hub. Krn kematian suatu hub. Krn kematian
Kemunduran & kelemahan usila1. Immobility
2. Instability
3. Intellectual
4. Isolation
5. Incontinence
6. Impotence
7. Immunodeficiency
8. Infection
9. Insomnia
10. Iatrogenesis
11. Impairment of vision,
hearing, taste, smell,
communication,
convalescence
12. Inanitation
(malnutrisi)
13. Impecunity (tidak
punya uang)
14. Irritable bowel
Differences between diseases in the Elderly & younger patient
Parameter Elderly pats Younger pats
Etiology - Endogenic- Occult- Cummulative/ multiple- Chronic
- Exogenic- Clear- Specific, single- Recent
Onset - chronic - Florid (akut)
Disease progression - chronic, progressive causing invalidity (kecacatan)- more vulnerable to other diseases
- self limiting - cause immunity
Individual variety - great/ many varieties - small
Dari : Stieglitz (1954)
Kebutuhan Lansia terhadap Perawatan Kesehatan
tidak cukup dilakukan pemberian perawatan jangka pendek.
disability mudahnya menderita berbagai penyakit membutuhkan perhatian yang besar untuk tetap menjaga kesehatan tubuhnya.
Para pasien lansia yang dirawat dengan penyakit kronik, tidak perlu lagi dirawat di RS puskesmas santun lansia
Yang belum bisa dirawat di rumah/rawat jalan membutuhkan pengawasan dan evaluasi yang ketat rawat RS
Hal yang dibutuhkan pasien lansia terkait dengan kebutuhan fisik (Bahri,
2003) Terjaminnya pelayanan
kesehatan dengan berobat secara murah.
Terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
Terjaminnya rasa aman, tenteram, dan damai.
lansia selain memerlukan pelayanan kebutuhan fisik : sosial psikologis, mental-spiritual, dan sosial-budaya.
lansia perawatan & interaksi dengan lingkungannya.
Dukungan sosial diberikan oleh orang-orang yang akrab memberikan keuntungan emosional atau tingkah laku.
lansia merasa diperhatikan, merasa nyaman, dihargai dan disayang.
Kebutuhan Lansia terhadap Pelayanan Sosial
Aspek Psikologis & Kebutuhan mental-spiritual
Motivasi baik kognitif maupun afektif cukup besar, kurang dukungan fisik maupun psikologis mslah2 psikis
Kondisi mental spiritual yang sehat Kondisi mental spiritual yang penuh
kedamaian, aman dan penuh kasih sayang Kondisi mental spiritual yang diliputi
kebahagiaan, merasakan puas batin atau spiritual
Kondisi mental spiritual yang mencapai kearifan, memiliki sifat jujur, adil, toleransi, terbuka, mengayomi.
Kebutuhan sosial-budaya
– Penerimaan masyarakat dan lingkungan sosial– Penghargaan sebagai anggota masyarakat,
bukan dilihat sebagai seorang yang tidak berdaya dan perlu dikasihani
– Kebutuhan akan penghargaan dari keluarga dan tidak ada anggapan sebagai beban keluarga
Disease diagnosis in the Disease diagnosis in the elderly should include 4 levelselderly should include 4 levels
DiseaseDiseaseImpairmenImpairmentt
Disability Disability HandicapHandicap