perubasan paradigma h i.] ktim dalam masyarakat …

11
PI,RSPLKI'L| l'olune W No.2 Tqhin 2001 Edisi PERUBASAN PARADIGMA H I.] KTIM DALAM MASYARAKAT PADA ABAD XX Oleh : Sonny Baksono Irlasyarakal adalah sebuah kehidupan yang dinamrs dan memang lerus berubah' scbieai konstituen sosial. Manusia adalah zottn politicon' ekonomtkus dan religius S,ang memilrkt kemampuan unluk meruhah.diri dan lrngkungan' t'ciuhahin masyarakal ekuivalen dengan perubahan sebagai sifot yang melekol nada dtri monusia itu sendtr 'Perubahan paradigma hukum dalam masyarakal, rbarat mala ranlai yang leru\ berlanlut iari peiubahan sosialnya, dari abad renats\in(e hingga lahirnya nrgor-o-r"guro konslilusi. Dalam bentuk perubahan sosiul peranan hukum piiitil yoig dibentuk. diberlakukon dan ditegakkon herdasarkan dogmatik hulLummentadi lidak re levan Pendahuluan Abad ke 20 identik dengan tahun 2000. Perubahan Yang terjadi selama rentang waktu menuju tahun 2000 tentu saja maha dahsYat, komplek,m penuh gejolak, sarat kontl ik. mistis, rasional, romantis, humanitis, dinamis, dan teknologis' Jika pefubahan masyarakat dikotomikan ke dalam dua ekstrem berpasangan, maka akan diPeroleh gambaran masyarakat dari kondisi nomaden ke menetap, Primitif ke modern,animis ke religius, buta huruf ke penguasaan IPTEK, agraris ke industrial i sasi, hukum tradisionalke hukum modern dan sebagainya. Masyarakat itu memang terus berubah dan hal ini disebabkan karena manusia sebasai konstituen sosial adalah makhluk zoon politicon, ekonomikus dan religius yang mampu mengubah diri dan lingkungannYa secara evolusioner mauPun revolusioner melalur proses interaksi kehidupan sosial. Perubahan Masyarakat Masyarakat adalah sebuah Potret kehidupan yang dinamis, dimana perubahan masyarakat dari kondisi orimitif ke kondisi intermediate dan ke kondisi modern merupakan perwuj udan gerakperubahan masYarakat. Sungguhpun demikian identi fikasitersebut cukup memberikan pemahaman kePada kita bahwa masyarakat memang Penuh dengan dinamika perubahan. Tentang m€ngapa dan bagaimana Proses terjadinya perubahan di dalam masyarakat Perubqhan Palodigma Huhum dolom Dlasvaro*dt Abod XX 138 Sonnf Bahsono

Upload: others

Post on 03-Dec-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERUBASAN PARADIGMA H I.] KTIM DALAM MASYARAKAT …

PI,RSPLKI'L| l'olune W No.2 Tqhin 2001 Edisi

PERUBASAN PARADIGMA H I.] KTIMDALAM MASYARAKAT PADA ABAD XX

Oleh :Sonny Baksono

Irlasyarakal adalah sebuah kehidupan yang dinamrs dan memang lerus berubah'

scbieai konstituen sosial. Manusia adalah zottn politicon' ekonomtkus dan

religius S,ang memilrkt kemampuan unluk meruhah.diri dan lrngkungan'

t'ciuhahin masyarakal ekuivalen dengan perubahan sebagai sifot yang melekol

nada dtri monusia itu sendtr'Perubahan paradigma hukum dalam masyarakal, rbarat mala ranlai yang leru\

berlanlut iari peiubahan sosialnya, dari abad renats\in(e hingga lahirnya

nrgor-o-r"guro konslilusi. Dalam bentuk perubahan sosiul peranan hukum

piiiti l yoig dibentuk. diberlakukon dan ditegakkon herdasarkan dogmatik

hulLum mentadi lidak re levan

PendahuluanAbad ke 20 identik dengan

tahun 2000. Perubahan Yang terjadiselama rentang waktu menuju tahun2000 tentu saja maha dahsYat,komplek,m penuh gejolak, saratkontl ik. mist is, rasional, romantis,humanitis, dinamis, dan teknologis'J ika pefubahan masyarakatdikotomikan ke dalam dua ekstremberpasangan, maka akan diPerolehgambaran masyarakat dari kondisinomaden ke menetap, Primit i f kemodern, animis ke religius, buta hurufke penguasaan IPTEK, agraris keindustr ial i sasi, hukum tradisional kehukum modern dan sebagainya.Masyarakat itu memang terus berubahdan hal ini disebabkan karena manusiasebasai konstituen sosial adalahmakhluk zoon pol i t icon, ekonomikus

dan rel igius yang mampu mengubahdir i dan l ingkungannYa secaraevolusioner mauPun revolusionermelalur proses interaksi kehidupansosial .

Perubahan MasyarakatMasyarakat adalah sebuah Potret

kehidupan yang dinamis, dimanaperubahan masyarakat dari kondisiorimit i f ke kondisi intermediate dan kekondisi modern merupakan perwuj udangerak perubahan masYarakat.

Sungguhpun demikianidenti f ikasi tersebut cukup memberikanpemahaman kePada kita bahwamasyarakat memang Penuh dengandinamika perubahan. Tentang m€ngapadan bagaimana Proses terjadinyaperubahan di dalam masyarakat

Perubqhan Palodigma Huhumdolom Dlasvaro*dt Abod XX

138 Sonnf Bahsono

Page 2: PERUBASAN PARADIGMA H I.] KTIM DALAM MASYARAKAT …

PIiRS.PI.KTII; l ot ne I,t No.2 lhhun 200t Edtsi At rit

masrng-masing pakar dari disipl in i lmusostal dapat mendeskripsikannyadengan sudut pandang yang berbeda.

Anggapan bahwa perubahanmasyarakat terjadi karena pada dirimanusla memang melekat si fatperubahan yang didorong olehkebutuhannya untuk berubah memanscukup beralasan. Hidup berkeluargalbermasyarakat, berbangsa, danbernegara merupakan salah satukebutuhan sosial setiap individumaupun kelompok. Dari sana setiaoindividu dan kelompok dapat berupayimemenuhi kebutuhan hidup yangdiinginkannya sesuai si tuasi,

-kondisi.

kemampuan, dan pengalamanemplnsnya. Tentunya masih banyaklagi sederetan .kebutuhan hiduomanusia dr segala bidang kehidupantermasuk penguasaan ilmu pengetahuandan teknologi yang dengan itu merekadapat mengubah status kehiduoanpribadi, struktur sosial dan kebudayaan

dan (7) Negara Konstrtusi Abad XIX.(Satj ipto Rahardjo, 1998:10) Lantasdari manakah kaj ian ini harus dimulai?

Tentu saja yang relevan denganjudul tul isan di atas adalah Abadpencerahan, Sistem absolut isme, danNegara konsti tusi merupakan matarantai era perubahan masyarakat dibelahan Eropa yang sangarberpengaruh ke helahan bumi lainnya.Abad pencerahan sedikitnvamengkontri busi kan empat fenomenakemasyarakat yang sampai kini tetapaktual sebagai faktor pendorongperubahan masyarakat, terutama dibidang hukum yang pada gilirannyaJuga mempengaruhi perubahanmasyarakat. Pertama, bangkitnyakesadaran rndividual isme yang t inggibahwa mereka memil iki keotonomandalam berpikir, berbuat dan berkarva-t idak lagi rerkungkung oteh ajarin-aJaran yang bersifat irrasional dandogmatik. Kedua, pemihakan terhadapni la i -n i lar indiv idual isme di mana r ioLhukum di Eropa mendukung,menyelamatkan dan menjaga ni laikebebasan individu yang berpuncakpada konsep Rule of Law (ROL\.(Satj ipto Rahardjo, 1998:10) Ketiga,pengembangan prinsip-prinsiphubungan publik (transparansi).Keempat, pembaharuan konstitusionaldan kesejahteraan sosial.

Sedangkan pada abad sistemabsolut isme cir i pokoknvamenampilkan paham kedaulat in nesara

masyarakatnyarevolusioner

baik secaraataupun secara

evolusioner.Apabi ta perhatian kita diarahkan

ke perkembangan sejarah masyarakatEropa beberapa abad yang silamt€rdapat periodesasi perubahan yangsan€at progresif: (1) Abad KegelapanV-X; (2) Feodatisme VIII*XIV; (3)Abad Pertengahan XII-XIV; (4\Staendestaat XV-XVII; (5) AbadPencerahan (Renaissance) XIV-XVI,(6) Sistem Absolut isme Abad XVII;

Pera bahon Paradigmq Eah amdalom Mosyarahal Abad W

139 Sonn! Ba*sono

Page 3: PERUBASAN PARADIGMA H I.] KTIM DALAM MASYARAKAT …

PLRS]'L:Kffi I'olune 17 No.2 T'

(st autssouvere inite it) yang melahirkanpemikiran dogmatik hukum

is I aut srechtsdogmat iek\ yaitu ilmgpengetahuan hukum posit i f atau lebih

ooo-ul"t disebut dengan al iranpemikiran legal posit ivist is atau al iran'lieislne,

Aliran ini mengajarkan :(S-j achran Basah, I 992 : I 45)

L Bahwa Peraturan Perundang-undangan menjadi hukum Ydngsejati sebab meruPakan hasilpekerjaan badan PembettuklJndang-Undang atou Penguasane8,ara.

2. Bahwa hukum kebiasadn tidakdapat diterima sebagai huku-mkarena tidak sesuai dengan sifathukum alam Yang berlakuuniversal di mana'mana dantidak berubah, sementara hukumkebiasaan sifatnYa berbeda-bedapada setiaP temPat dan waktu'Dalam ajaran kedaulatan negara

itu "kekuasan tertinggi" terletak pada

negara, dimana kemauan atau kehendaktt"sata diwuiudkan dalam bentukUniang-Undang, rnaka di luar Undang-Undang tidak ada hukum. Karcnanegara memPunYai kemauan,kehendak, dan kekuasaan memerintahyang absolut, maka negara daPatmemaksakan kehendaknya tanpa syaratdatam penyelenggaraan pemerintahanmaupun penegakan hukum

Sifat absolutisme kedaulatannegara tersebut tentu saja tidakmemuaskan rakyat. Kemudian diilhami

oleh pemikiran John Locke tentangKontrak Sosial; Jean Jacques Rousseautentang Paham Demokrasi; danMontesquieu tentang Trias Poli t ika;maka pada abad ke l9 dapat dikatakansebagai Puncak keberhasilanperjuangan demokrasi' Yangaiinditasitan oleh semakin banyaknyanegara-negara di bentuk berdasarkansistem konst i l us i .

Dengan kekuatan konsitusi,kekuasaan negara tidak lagi bersumberpada paham kedaulatan negara'melainkan didasarkan Pada Pahamkedaulatan hukum dan kedaulatanrakyat. Hal itu diatur secara tegasdalam konstitusi sekaligus sebagatimplementasi konkret dari konsep Rzleof Law (ROL). yang berisi supremasrhukum, persamaan d'i hadaPan hukum,dan perl indungan hak asasi manusla

Menurut SatjiPto Rahardjo'doktrin ROL bukanlah sesuatu Yangnetral atau bebas ni lai tetapi justru

sarat ni lai . MengedePannYa PahamROL dengan substansi HAM sebagaipangkal tolak Pengaturan hukumiampaknya sejak awal sudah menarikperhatian rakyat di negara-negarai.a*usan Eropa, Amerika dan di luarkawasan EroPa (Asia)' serayamengakomodasikannYa ke dalamsistem hukum mereka, termasukJepang, Korea dan Indonesia, sehinggamingCsankan sistem hukum dibeberapa negara kawasan Asia tidakdibangun dari dalam, melainkan

1,10 Sonny BolsonoPcrubahan Paradigma Ht*um

dalom ltasyqtuhsr Ahsd XX

Page 4: PERUBASAN PARADIGMA H I.] KTIM DALAM MASYARAKAT …

I'I:.RSPLKTI|' t'olunc t7 No.2 fahun 2001 Eil$i ADnt

ditanamkan dari luar. ( Satji ptoRahardjo, 1998:l I )

Ehrl ich yang sangat prinsipi l :(Soerjono Soekanro, 199 I :36)

L Bahu,a ada perbedaan yang amatmendasar antara hukum positi fdengan hukum yang hidup dalammasyarakat (liv ing law);

2. Babwa hukum posit i fhanya akanefektif apabila selaras denganhukum yang hidup dalammasyarakat yang oleh antropologdinamakan pola-pola kebudayaan(culture putterns),

3. Bahwa pusat perkembanganhukum bukanlah terletak padabadan-badan legislat i f ,keputusan-keputusan yudikatifataupun i lmu hukum, me lainkanj ustru terletak di dalammasyarakat.AJ aran sociological

jurisprudence kemudian lebihberkembang dan populer di AmerikaSerikat atas jasa Rouscoe Pound ( I 820-1964), yang berpendapat : (SoerjonoSoekanto, l99l :29-33)

l. Bahwa hukum harus di l ihatsebagai suatu lembagakemasyarakat yanB berfung-siuntuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial:

2 Adalah tugas dari ilmu hukumuntuk mengembangkankerangkan kebutuhan-kebutuhansosial agar dapat memenuhikebuluhan warga masyarakatsecara maksimal,

K em ud ian dalamperkembangannya sampai kini ternyatapengaruh doktrin HAM menjadi faktorpendorong yang paling dahsyatterhadap perubahan strukiurmasyarakat dari kondisi komunalis,kekeluargaan, tanpa pamrih, dan penuhkeakraban, ke kondisi masyarakai yangrasional is, i ndivuidual i t ik, saraipamrih, dan liberalistik. Bahkan untukkondisi lndonesia masalah HAM telahmenimbulkan berbagai perubahanmendasar pada struktur pemerintahan,inst i tusi sosial dan penegakan hukum.Di seluruh dunia kemungkinan hanyanegara Indonesialah satu-satunya yangmemil iki kementerian HAM, dan hairni menandakan substansi HAM akansemakin mendorong terjadi perubahandalam masyarakat Indonesia di masadepan. Persoalannya bagaiiir'anamenjelaskan fbnomena perubahanmasyarakat dan pengaruhnya terhadapperubahan hukum dari sudut kai ianempiris? Disinilah peran sosioiogihukum menjadi penting.

Terbentuknya Sosiologi IIukumAliran pemikiran Sociological

Jurisprudence yang dipelopori olehEugen Ehrlich (l 826-1922) merupakanal i ran pemikiran yang ia l ingberpengaruh bagi terbentuknvisosiologr hukum. Pokok-pokok pi kiran

Petsbohaa Parodigao Hu*uadalom Mosvorahot Abotl XX

14l Soany Bahsono

Page 5: PERUBASAN PARADIGMA H I.] KTIM DALAM MASYARAKAT …

PL:R\PI:KTIF- ,'olu nc ,'l No2 Tahun 2001 Edisi

3. Menganjurkan agar hukum dipelajari sebagai proses interaksisosial dalam tatanan kehiduPanbermasyarakat (law in action)yang harus dibedakan denganhukum tertulis (law in the hook).

4. Menonjolkan permasalahantentang apakah hukum Yangditetapkan oleh institusi publiktelah sesuai dengan pola-polaperikelakuan dimasyarakat;

5. Bahwa hukum hanyalah salahsatu alat pengendali sosial\soc rctl contft)l), yangdisampingnya masih terdaPatni ta i -n i la i sosial la in yang jugabanyak berperan menentukantata tertib kehidupan masYarakat;

6. Bahwa hukum akan selalumenghadapi pertentangankepentingan, maka menjadipenting pelaku pengkajianhukum secara empiris untukmendapatkan realitas Yangsignifikan bagi Prosespembentukan hukum olehlegislatif maupun penegakanhukum atau badan yudikatif.Paham sociological

lurisprudence tersebut jelas bertolakbelakang dengan aliran pemikiran legalposit ivist is atau formalisme yangdipelopori oleh John Austin Yangmenyatakan hukum adalah Perintahdari penguasa. Ia menganggap hukumsebagai sistem yang logis,. tetaP,

tertutup, deduktif, dan dogmatik.Ajaran Austin, hukum itu harusdipisahkan secara tegas dari keadilanberdasarkan moral, etis, dan nilai-nilaiyang sifatnya non hukum. Hukumbukanlah berdasar pada prinsip nilaibaik dan buruk, tetapi tergantung padakehendak penguasa. Hukum Yangdibuat oleh penguasalah Yangmerupakan hukum sejati. Di luar itubukan merupakan hukum Yangsebenainya. Hukum yang sebenarnyahanya terdiri dari empat unsur utama,yaitu: perintah, sanksi, keaj iban, sertakedaulatannya dan kesemuanYaditentukan oleh penguasa atau negara.

Hans Kelsen (SoerjonoSoekanto, Pokok-Pokok SosiologiHukum, l99l), dengan teori hukummurninya (purc ,J law\ jugamerupakan salah satu tokoh dari aliranpemikiran formalisme. Ia menganggapsistem hukum sebagai tatanan hirarkivertikal (StuJbnhau) dari tingkatantertinggi sampai ke tingkatan terendah.Kaidah hukum tertinggi dinamakannyanorma dasar \(irund norrn). Grundnorm wajib ada terlebih dahulu danharus di jabarkan secara konkret, logis,dan sistematik ke tingkat peraturanterendah. Norma dasar harus menjaditolok ukur konstitutif dan regulatifbagi pembentukan peraturanperundang-undangan, dan juga harusdibebaskan dari unsur-unsur Yangberni lai non hukum, sepert i ni laimoral, agama, dan ' sosial. Disini lah

dalam

Perubahan Patqdigma Huh ndalom Mosyoralat Abad XX

142 Sonnt Eahsono

Page 6: PERUBASAN PARADIGMA H I.] KTIM DALAM MASYARAKAT …

disiplin i lmumenspcsialisasikan

murnl

hukum sebagaiemprns

obyck

yaEgdari

Tegasnya sosiologi hukum adalah ilmuy{ng, tugasnya melakukan p€ngamatandan pencatatan mengenai hal-hal yang

, , terjadi. dalarn. dunia empirik sertamernberiken .penjclasen tentang segalabentuk fenomena r sosial teig;butsampai kepada alar.akarnya yangterdalam. (Satjipto Rahardjo, l97Z: I 5).

Dalam konteks perubahan sosiald"n pengaruhnya terhldap perubahanhukum Donald Black (1989:102)menyatakan bahwa "sckarang adalahera sosiologi hukum (rie age ofsociolog/). Meskipun pemyataan

' tersebut agak., eksklusif, namunkebena,rannya sulti. terbintahkan.kcrena pcrubahan-perubahan sosial dankorelasinya , dengan dinamikakehidupan hukum memang palingsignifikan bila didaeksi dan dijelaskanmelalui pendekatan sosiologi hukum.

Dalam hal ini, Satjipto Rahardjo(1997:2) secara jcrnih mengarnitiparubahan-perubahan sorial

- dan

korelasinya dengan. perubah'an hukumdi Indonesia. Menurut bcliau, pa.da saatini masyarakat Indonesia tengahmongalami transformasi sosial yangprosesiya sangat revolusioner (revolusisemesta), yaitu dari basis ekonomip€rtanian ke basis ckonomi industri.Atsolerasinya. begitu cepat karena'ditopang dcngan penggunaanteknulogi, struktur pemerintahan.kehidupan pol i t ik, dan rasional isasi

pengamatonnya pada hubunganinteraktif antara iqdividu denganindividu dan dengan kelornpok, antara 'keidah sosial dengan taidin h*um,antara hukum tradisional denganhukum positif, antara perilaku hukumdengar dogmatik hukum, serta segalabentuk fenomena sosial yang tumbuhdan berkembang di dalam rnasyarakat.

sistempenyelenggaraan

produksi, dalampambangunan

Pcrt bq h an Porcdlg tsa E t * l,stdtlan Matyo?dltr Ab.d )tX

143 Sorrn', D.t orro

Page 7: PERUBASAN PARADIGMA H I.] KTIM DALAM MASYARAKAT …

PERSPEKr/F' yolurc W No.2 Talnn 200 I Edlsi

. - - .^., . rar, 4; ' i - i ; ; ' i i ' ; - '

' ; :

nasional; bahkan untuk mcmecshkanmasalah-irasalah kemasyarakatbnlainrrya"'sigala bentuk intervcnsikekr iasaan' i "" d l f ia inkan' 's€caratransparan, sdhingga terbentuk kclasmasyarakat menengah dankonglomerasi yang ekslusif terlindungioleh pefan 'kekuasaan ncgara,sementrra di lain pihak kelasmasyarakat lapisan bawirh yang dblamstruktur' sosial masiprakat Indonesiajustru dimarginalkan oleh kekuasaannesara.

Karena itu diiiat I ititatakanbahwa Iridbnesia selaniri p€morintahanOrde Biru merupakan salah satunegara di kawasan Asian yang palinggetol membangun struktur' ekonominya .berbasis pada paham kaPitalis,industrial isasi, dan tcknologis, senaditopeng dengan perangkat-p€.iarigksthukum legal positivistas. Paradigmatrilogi pembangunan nasional yangbcrtumpu pada stabilitas'keamanan,pertumbuhan ekonomi dan pemerataanmerupakan implcmentasi konkret daripencrapan konsep legal positistis.Akibatnya di beberapa sisi kehidupanmasyarakat terjadi berbagaikesenjangan sosial, - kesenjanganekonomi dan kctidakrdilan yangterakumulasi sedemikian rupa dalamberbagai bentuk ketidakpuasan danketidakpercayaan masyarakat t€rhaaleppemerintah.

Kctidakpuesaa danketidakp'eroayaan masyaiakat ifu

, akhirnya dijadikan tema gerakan anti'status ' guo drp . pFuntuhkan rezimOrde Baru depg?n ..segAla warisanpermasalahannya kepada pemerinlahanyang baru. Ini.merupakan salah satubentuk perubahan sosial dan politik, ;yang paling ..revolusioner s€sudah . .proklamasi, . ,;. kemerdckaan danpenumpaban pemberontakan 'G 30S/PKI 1965. Kenystacn tcrsebut jugamcngindikasiftan . gagalnya aliranpemikiran legal prositivistis diIndonesia dalam mcngsntisipasiperubahanlperubahan sosial untukdia[omodasikair ke dalam sistempcmbangunan, hukum nasional Yangberwawasan kcsejahteraan (sosiologis).

Seharusnya lndonesia daPatberkaca dari pcngalrman sejarahmasyatakat Eropa yang masyarakatnyaberubah melalui tahaPan-tahaPan,cukup teratur, tidek seperti Indonesiayang amat terbriru-buru, setba inginccpot meju, s€cara serempak, dantumpang tindih. Perubahan sosial danperubahan hukum yang terjadi dalammasyarakat Indonesia kerapkal i susukmenyusul. Belum sernpat mapanperubahan yang satu sudah disusuldengan perubahan yang lain, dan halini mengakibatkan kondisi sosial,budaya, ekonomi politik, dan hutumdi Indonesia benar-benar mengalamiketerpurukan yang sangat sering atausesuai dengan ungkapan SatjiPtoRahardjo, (1997:4) telah terjadikesemerawutarl.elias kekacauan dalam

- t

P.rtbahrii friiiAia;o Eatuar' -'" tu *' "" '"

dolom lltsyonlal Abcd XXSoant Bg*coao

Page 8: PERUBASAN PARADIGMA H I.] KTIM DALAM MASYARAKAT …

PERIPLKTItr l/ohne tJl No 2 fahun )Mt Edisr Apnt

perundang-undangan kita. Ole h karenaitu kondisi seperti itu perlu dijelaskanIatar belakang kejadiannya melaluipendapatan sosiologi hukum.

Peran Sosiologi Eukum dalamPembangunan Hukum

_ Seperti telah disinggung padabagian terdahulu, sosiologi huiummerupakan ilmu empiris dan tugasnyamengamati dan mencatat gejala-gejalayang terjadi dalam dunia empirik.Kemudian menjela;kan,mengorganisasi, memprediksi, danDerupaya menemukan pemecahanmasalah yang dihadapi berdasarkanfakta-fakta sosiologis. Dengancemlktan ke mampuan sosiologi hukumsesungguhnya, lebih nyata dan lebih

dilepaskan dari sikap pragmatismepembangunan sistem hukum diIndolesia yang berorientasi padapendekatan kekuasaan dari atas kebawah (otokratis). pendekatan ini ielassejalan dengan al iran pemii iranformalistis John Austin bahwa hukumhanyalah perintah dari pcm€gangkekuasaan dan dipisahkan tarikeadilan.

Padahal menurutsatjiptaRahardjo, pembangunan hukumseharusnya identik densanpembangunan kelembagaan yingberonentasl pada peri laku dan budavahukum serta bersumber pada ni lai-ni iaikearifan sosial? Sebabnya karena duniahukum bukanlah semata-mata dunianvaperaturan, melainkan harus

akurat dalam menganalisispermasalahan hukum daripada metodependakatan legal posit ivisras yangbersifal dedukti f dan dogmatik.

Kemampuan sosiologi hukumyang lebih nyata dan lebih akuratdibandingkan pendekatan legal-posit ivist is iru ditunjukkan olehwawasannya yang komprehensifrntegral dalam memahami perubahan_perubahan sosial, misalnya bagaimanamengenali latar belakang terjadinyaKnsls wlbawa penagakan hukum diIndonesia. Hal ini dapat dideteksimelalui pendekatan sosiologi hukum.

Dari sudut kacamata sosiologihukum merosotnya wibawa penegaka;hukum di Indonesia tidak daoat

disinergiskan dengan nilai-nilai sosiallainnya ke dalam struktur lggrbagahukum yang memuat: pri laku, budaya,ni lai , kaidah, peran, dan organisasi.Bahkan lebih dari itu lembaga-lembagasosial yang ada di dalam masyarakatsepert i lembaga: ekonomi, pol i t ik,keluarga, pendidikan, agama, hukum,IPTEK, harus diikutsertakan untukmengembangkan prilaku dan budavahukum secara harmonis.

Contoh nyata pembangunanprilaku, budaya hukum dan nilai-nilaikearifan sosial yang tidak disinergiskandengan pembangunan materi liukumtertulis pada masa pemerintahan OrdePu..y dapal digambarkan sebagaiber ikut :

Pcrubahan Psrtditmo Hatamdalom MosyoroLat Abad XX

t45 Sonny Barsono

Page 9: PERUBASAN PARADIGMA H I.] KTIM DALAM MASYARAKAT …

PEFSPEKnF rblune W No.2 Tahun 2001 Edisi April

I . Pancasila telah disepakati sebagaiideologi nelara, filsafat hiduP'norma fundamental n€gara, citamorril, cita hukum dan sumberdari segala sumber tertib hukumdi Indonesia dan malahandioperasionalisasikan denganoendekatan P4 (Pedomanienghayatan 'dan PengamalanPancasila) secar& intensif dilingkungan birokrasi

.pemerintahan dan segenal lapisanmasyarakat;

2. Pancasila sebagai kristalisasi dankulminasi dari nilai-nilai kearifansosial-"*mmYgSo-kat Indonesiatentunya mengrijartm-,,lqqtangbagaimana berPrilaku tlan'beibudaya hidup . Yang ',beik,harmonis, ' serasi,- 'selaras,seimbang, berbudi pekerti ' luhur'berkepribadian, taqdri: kePadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlaq'

I gobng royong, cinta tanah air,dan taat hukum bagi setiap warganegara Indonesia;

3. Tetapi kenyatannya Prilaku danbudaya Pancasila itu justru tidakterimplementasikan dalam praktekkehidupan PenYelenggaraanpemerintahan, Pembangunan'pembentukan hukum, Penegakanhukum, dan kehiduPan sehari-hari-hari, bahkan Yang tamPil kedepan adalah kebalikannYa Yakniperilaku dan budaYa: arogansr'anarki. kolusi, koruPsi,

konglomerat, kooPtasi,maniPulasi, mafia, Peradilsn,monopoli, narkoba, nepotisme'penindasan, Penculikan dansebagainYa.

MengaPa kesemuanYa itu dapatterjadi? Adakah korelasi Ysngsignifikan antara kebijaksanaanpembangunan nasional YangmengedePankan visi dan misikapitalisme, industrialisasi, danpeiangkat hukum legal - positivistisdengan Perilaku dan budaYa hukumyang menyimPang itu?

Secara teoritis tesis Webertentang adanYa hubungan Yang eratantara kapitalisme, industrialisasi dan

.- hukum modern (berwawancara legal

ibsitivistis; cukup relevan dipakaiiebagai

' aiat anallsi s. Bahwa sebagai

akibat dorn i nanny'a- irseappn - kaumkaoitalisme dalam membangunpeiekonomiin fieg$e'. mereka amatLerkepentingan untuk'';mengamankandan melindungi

" "kePentingan

industrinya. Sedangkan dari Pihaknegara sangat membutuhkan kaumkapitalis sebagai soko gurupeiekonomian dan sumber pendapatannegara. Maka Peranan di sini akancettderung diskrininatif dalammemberikan pelayanan sosial kepadamasyarakat luas.

Negara tentunya akan lebihmeurihat< 'kePada kaum kaPitalisdariPada kePada taum buruh- Kaumburuh ketika itu hanya dinilai barang

Pcr|hahsl Paradig;a EuItnddlon ,'lttyararaa Abad XX

146 Sorry Bottoro

Page 10: PERUBASAN PARADIGMA H I.] KTIM DALAM MASYARAKAT …

PIiRSPEKqF t'ohne t't No.2 Tqhun 20Ot Misi

yang dapat diperjual belikan atausebagai alat produksi. Sedanskans.istem hukum legal - posit ivist is |angditerapkan telah dipakai sebagai saraniuntuk menggusur keberadaan institusitradisional. Konsekuensinya, terjadilahperubahan masyarakat dari iondisimasyarakat komunal ke masyarakatindustr i yang didasarkan Dadapert imbangan kepentingan, rasr,onaldan_z-akel i jkheid. lSatj ipto Rahardjo,1977:3 t

Dari gambaran contoh analisiskasus di atas dapat disimpulkansosrologl hukum dapat diberikanbantuan yang terbaik dalammenjelaskan proses perubahan sosialdan pengaruhnya terhadap perubahanhukum serta upaya membangun sistemhukum nasional yang berwawasankeseiahteraan

_ Wawasan kesejahteraan t idakdapat begiru saja dikoherensikan dariIandasan filosofi pancasila, melainkanharus dikorespondensikan dengan niali-ni lai sosial dan kondisi r i i l yang ada didalam masyarakat. Kondiai iiil ituhanya dapat dicermati seutuhnyamelalui pengkajian empir is ya;gmenjadi wi layah pengamaran sosiologih ukum.

- Maka peranan sosiologi hukum

ke depan diprediksikan akan tampilsangat menonjol dalam prosespembangunan sistem hukum di

penganut aliran pemikiran legal_postrrvtstts yang sejak proklamasiKemerdekaan l7 Agustus 1945 sampaikini tahun 2000 boleh dikatakan teiahgagal mewu.yudkan kesejahteraan sos ia IDagl segenap rakyal Indonesiaberdasarkan atas hukum (rechrsstaat ).

PenutupPerubahan yang terjadi di dalam

masyarakat pada abad ke 20 merupakanmata _ _rantai yang trdak dapatdipisahkan dari proses perubahansosial pada abad renaissance, slstenabsolutisme , dan tumbuhnya negara_negara konstitusi. pengaruh ketigazaman tersebut sampai kini terusber laniut .

. Faktor-faktor yang dapatmendorong terjadinya perubahan sosialamatlah kontpleks dan berifat €mpiris.Maka peranan hukum posit i f yangdibentuk diberlakukan, dan ditegalka;berdasarkan pemikiran dogmatikl lkuT arau legal-posit ivist is,orrasakan sudah t idak sesuai lasidengan perkem bangan perubahan sosi i lmasa kini_

Oleh karena i tu, sosiolosihukum sebagai disipl in i lmu empir issewajarnva harus tampil maksimaluntuk dapat menjelaskan,mengorganisasi, memprediksi, danmemecahkan masalah-masalah

lndonesia, guna dapatmemberikan koreksi atas

perubahan sosial dan pengaruhnyaterhadap pembangunan siitem hukumnasronal di Indonesia.

lebihperan

Pcrubahon Porodigma Eukuadalom rtasyoro*ot Abad XX

147 Sonr,l Baktono

Page 11: PERUBASAN PARADIGMA H I.] KTIM DALAM MASYARAKAT …

PERSPEKTIF l/olune 17 No.2 Tahun 2001 Misi Apnl

DAFTARPUSTAKA

Sad ipto Rahardjo, ,Paradigma IImuHukum Indonesia dalamP e r spekt if Sej arai, DisamPaikandalam SimPosium Nasional llmuHukum "Paradigma dalam IlmuHukum Indonesia",diselenggarakan dalam RangkaDies Natalis Fakultas HukumUNDIP ke-41 bekerjasamadengan Pusat (ajian .HukumIndonesia Bagian Tengah danProgram Doktor mu HukumUNDIP, Semarang, l0 Februari1998.

, Pendayagunaan

Jurnal Hukum, UIL, YogYakarta,No. 7 Vol. 4-1997.

, Hukum danMa syaru kat, Angkasa, Bandung,1980.

Soerjono Soekanto, Pokok-PokokSosro/ogi Hukum, Rajawali Pcrs,Jakarta, 1991.

, Sosiologi Hukumdalam Masyarakat, Rtjzwali'Jakarta. 1987.

Soerjono Soekanto, Solekan B. Teneko, Hukum Adat Indonesia,

CV Rajawal i , 1981 .

Sjachran Basah, Ilmu Negara, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung,t992.

!h

i

Sosiolog,i Hukum untukMemahami Proses-Proses Sosialdalam Konteks Pembangunandan Globalisasi. dimuat dalam

Pcrubohon Paraditn o IIUhtmdalaa trtasyara|at Absd XX

l4E Sorn| Bahtono