peta topografi
DESCRIPTION
peta topografiTRANSCRIPT
Laboratorium Geologi Komputasi 2016
PETA TOPOGRAFI
Peta merupakan gambaran dua dimensi dari suatu obyek yang dilihat dari atas yang
ukurannya direduksi. Hakekat dari interpretasi peta topografi adalah sebagai pelengkap ilmu
geologi dengan latihan teknik penafsiran geologi melalui peta topografi.
Pengertian dari peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk penyebaran dan
ukuran dari roman muka bumi yang kurang lebih sesuai dengan daerah yang sebenarnya.
Unsur-unsur yang penting terdapat dalam suatu peta topografi meliputi :
1. Relief
Adalah beda tinggi suatu tempat atau gambaran kenampakan tinggi rendah suatu
daerah serta curam landainya sisi-sisi perbukitan. Jadi menunjukkan perbedaan tinggi
rendahnya permukaan bumi.
Sebagai contoh :
a. bukit
b. lembah
c. daratan
d. lereng
e. pegunungan
Relief terjadi antara lain karena perbedaan resistensi antara batuan terhadap
proses erosi dan pelapukan (eksogen) juga dipengaruhi gejala-gejala asal dalam
(endogen) perlipatan, patahan, kegiatan gunung api dan sebagainya. Dalam peta topografi
penggambaran relief dengan :
a. Garis Kontur
Yaitu garis-garis lurus yang ditarik dari titik tertinggi ke arah titik yang
lebih rendah disekitarnya dan ditarik searah dengan lereng. Semakin curam
lerengnya maka semakin rapat pula garisnya sebaliknya garis akan renggang jika
reliefnya landai.
Nama : Wahyu Sugeng Triadi 1NIM : 111.140.190Plug : 3
Laboratorium Geologi Komputasi 2016
Gambar 1. Relief dengan Pola Kontur
b. Shading (bayangan)
Bayangan matahari terhadap earth feature dan biasanya dikombinasi
dengan peta kontur. Pada daerah yang curam akan memberikan bayangan gelap
sebaliknya daerah yang lancai berwarna cerah.
Gambar 2. Relief dengan Shading
Nama : Wahyu Sugeng Triadi 2NIM : 111.140.190Plug : 3
Laboratorium Geologi Komputasi 2016
c. Tinting (pewarnaan)
Suatu relief dicirikan dengan Warna-warna tertentu. Semakin tinggi
reliefnya warna akan semakin gelap. Misalnya pegunungan akan memiliki warna
pada kemeraahan pada peta, dan lembah atau dataran rendah akan berwarna relatif
hijau.
Gambar 3. Relief dengan Pola Tinting
d. Drainage
Drainage pattern/pola pengaliran atau pola penyaluran adalah segala
macam bentuk-bentuk yang hubungannya dengan penyaluran air baik di
permukaan maupun di bawah permukaan bumi. Sebagai contoh sungai-sungai,
danau atau laut dan sebagainya. Sungai-sungai itu sendiri dipermukaan bumi ada
yang terpolakan dan tidak terpolakan. Hal ini tergantung dari batuan dasar yang
dilaluinya.
Nama : Wahyu Sugeng Triadi 3NIM : 111.140.190Plug : 3
Laboratorium Geologi Komputasi 2016
Gambar 4. Relief dengan Pola Aliran Sungai
Hubungan antar relief, batuan, struktur geologi dan drainage dalam
macam-macam pola pengaliran:
a. Dendritik
Mencerminkan sedimen yang horisontal atau miring, resistensi batuan
seragam, kemiringan lereng secara regional kecil. Bentuk pola penyaluran
seperti pohon. Contohnya pada daerah dengan sedimen lepas, daratan banjir,
delta, rawa, pasang surut, kipas-kipas alluvial, dll.
b. Parallel
Umumnya mencirikan kemiringan lereng yang sedang-curam tetapi juga
didapatkan pada daerah-daerah dengan morfologi yang parallel dan
memanjang. Contohnya pada lereng-lereng gunung api. Biasanya akan
berkembang menjadi pola dendritik atau trellis.
c. Trellis
Nama : Wahyu Sugeng Triadi 4NIM : 111.140.190Plug : 3
Laboratorium Geologi Komputasi 2016
Terdapat pada daerah dengan batuan sedimen yang terlipat, gunung api,
daerah dengan rekahan parallel. Contohnya pada perlipatan menujam, patahan
parallel, homoklin dan sebagainya.
d. Rectangular
Mengikuti kekar-kekar dan patahan.
e. Radial
Mencerminkan gunung api kubah (dome). Terdapat pula pola yang
sentripetal (kebalikan dari radial).
f. Annular
Mencerminkan struktur kubah yang telah mengalami erosi bagian
puncaknya.
Dari contoh-contoh pola pengaliran tersebut merupakan pola dasar penyaluran
yang sangat membantu untuk penafsiran suatu struktur geologi.
2. Culture
Yaitu segala bentuk hasil budi daya manusia. Misalnya perkampungan, jalan,
persawahan dan sebagainya. Culture membantu geologi dalam penentuan lokasi. Pada
umumnya pada peta topografi, relief akan digambarkan dengan warna coklat, drainage
dengan warna biru dan culture dengan warna hitam.
3. Kelengkapan Peta Topografi
Pada peta topografi yang baik harus terdapat unsur/keterangan yang dapat
digunakan untuk berbagai kegiatan penelitian atau kemiliteran, yaitu :
a. Skala
Nama : Wahyu Sugeng Triadi 5NIM : 111.140.190Plug : 3
Laboratorium Geologi Komputasi 2016
Merupakan perbandingan jarak horisontal sebenarnya dengan jarak pada peta.
Perlu diketahui bahwa jarak yang diukur pada peta adalah menunjukkan jarak-jarak
horisontal. Ada 3 macam skala yang biasa dipakai dalam peta topografi.
Representative Fraction Scale (Skala R.F.)
Ditunjukkan dengan bilangan pecahan. Contohnya 1 : 10.000. Artinya 1
cm di dalam peta sama dengan 10.000 cm di lapangan (sama dengan 100 meter di
lapangan). Kelemahan dari skala ini bila peta mengalami pemuaian/penciutan
maka skala tidak berlaku lagi.
Graphic Scale
Yaitu perbandingan jarak horisontal sesungguhnya dengan jarak dalam
peta, yang ditunjukkan dengan sepotong garis. Skala ini adalah paling baik karena
tidak terpengaruh oleh pemuaian maupun penciutan dari peta.
Verbal Scale
Dinyatakan dengan ukuran panjang. Contohnya 1 cm = 10 km ato 1 cm =
5 km. Skala ini hampir sama dengan skala R.F.
Dari ketiga macam skala tersebut di atas, yang umum/paling banyak digunakan
dalam peta geologi atau topografi adalah kombinasi skala grafis dan skala R.F.
b. Arah Utara Peta
Salah satu kelengkapan peta yang tidak kalah penting adalah arah utara, karena
tiap peta yang dapat digunakan dengan baik haruslah diketahui arah utaranya. Arah
utara ini berguna untuk penyesuaian antara arah utara peta dengan arah utara jarum
kompas.
Ada 3 macam arah utara jarum kompas, yaitu :
Arah Utara Magnetik (Magnetic North = MN)Nama : Wahyu Sugeng Triadi 6NIM : 111.140.190Plug : 3
Laboratorium Geologi Komputasi 2016
Grid North
True North
c. Legenda
Pada peta topografi banyak digunakan tanda untuk mewakili bermacam-macam
keadaan yang ada di lapangan dan biasanya terletak di bagian bawah dari peta.
d. Judul Peta
Judul peta merupakan nama daerah yang tercantum dalam peta dan berguna untuk
pencarian peta bila suatu waktu diperlukan.
e. Converage Diagram
Maksudnya peta tersebut dibuat dengan cara atau metoda yang bagaimana, hal ini
untuk dapat memperkirakan sampai sejauh mana kebaikan/ketelitian peta, misalnya :
- Dibuat berdasarkan foto udara
-Dibuat berdasarkan pengukuran di lapangan
f. Indeks Administrasi
Pembagian daerah berdasarkan hukum pemerintahan, hal ini penting untuk
memudahkan pengurusan surat izin untuk melakukan atau mengadakan
penelitian/pemetaan.
g. Edisi Peta
Dapat dipakai untuk mengetahui mutu daripada peta atau mengetahui kapan peta
tersebut dicetak atau dibuat.
Peta topografi dengan garis kontur
Untuk memahami peta kontur perlu dipelajari terlebih dahulu tentang garis kontur
beserta sifat-sifatnya yang antara lain adalah sebagai berikut :
Nama : Wahyu Sugeng Triadi 7NIM : 111.140.190Plug : 3
Laboratorium Geologi Komputasi 2016
Garis Kontur
Adalah merupakan garis-garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai
ketinggian sama, yang diukur dari suatu bidang pembanding. Bidang ini biasanya
diambil dari permukaan air laut rata-rata.
Interval Kontur
Jarak vertikal antara garis kontur satu dengan garis kontur lainnya yang berurutan.
Indeks Kontur
Garis kontur yang dicetak tebal pada peta, yang mana merupakan kelipatan
tertentu dari beberapa garis kontur (kelipatan lima atau sepuluh).
Kontur Setengah
Garis kontur yang harga ketinggiannya adalah setengah interval kontur. Biasanya
digambar dengan garis putus-putus.
Sifat-sifat garis kontur :
a. Garis tidak bisa saling berpotongan kecuali dalam keadaan yang ekstrim, dimana
topografi berupa over hanging cliff.
b. Garis kontur tidak akan bertemu dengan garis kontur yang mempunyai nilai
ketinggian yang berlainan.
c. Garis kontur akan renggang jika topografi landai dan akan rapat jika topografi curam.
d. Garis kontur menutup, menunjukkan naik ke arah dalam, kecuali garis kontur bergigi
menunjukkan depresi.
e. Garis kontur yang memotong lembah/sungai akan meruncing ke hulu.
f. Garis kontur harus digambarkan hingga batas tepi peta.
Quadrangle System Peta Topografi di Indonesia
Nama : Wahyu Sugeng Triadi 8NIM : 111.140.190Plug : 3
Laboratorium Geologi Komputasi 2016
Indonesia mempunyai luas + 2.800.000 km2 dan terletak pada 6oLU – 11oLS dan
95oBT – 140oBT. Dalam pembuatan peta topografinya, dimana untuk memudahkan
penyusunan registrasinya, maka Indonesia dilakukan sistem Quadrangle. Adapun sistem
quadrangle di Indonesia ada dua macam, yaitu Sistem lama dan Sistem Baru,
perbedaannya adalah pada perbandingan luas peta, notasi dan pembagian derajat
bujurnya.
a) Quadrangle Peta Sistem Lama
Pembagian kotak-kotak dengan luas 20’ X 20’
Titik 0o bujur di Jakarta, titik 0o Lintang Equato
Penomoran garis-garis lintang dengan angka romawi, sedang
penomoran garis bujur dengan angka Romawi.
Contoh :
No. lembar peta 45/XXI, Berskala 1 : 100.000
No. lembar peta 45/XXI-A, Berskala 1 : 50.000
No. lembar peta 45/XXI-c, Berskala 1 : 25.000
Luasnya + 9 x 9 km2.
b) Quadrangle Peta Sistem Baru
Perhatikan perubahan angka vertikal maupun horisontal.
Pembagian kotak-kotak 30’ X 20’
Titik 0o Lintang pada Equator
Titik 0o Bujur di Greenwich.
Contoh :
- Peta dengan No. 1550, Berskala 1 : 100.000
- Peta dengan No. 1550-I, Berskala 1 : 50.000
4. Profil Topografi (Penampang Topografi)
Nama : Wahyu Sugeng Triadi 9NIM : 111.140.190Plug : 3
Laboratorium Geologi Komputasi 2016
Untuk mengetahui kenampakan morfologi dan kenampakan struktur geologi pada
suatu daerah, maka diperlukan suatu penampang tegak atau profil (section). Penampang
tegak atau sayatan tegak adalah gambaran yang memperlihatkan profil atau bentuk dari
permukaan bumi. Profil ini diperoleh dari line of section yang telah ditentukan lebih dulu
pada peta topografi, misalnya A – A’ atau B – B’.
Skala pada profil :
Skala normal (nature scale) : yaitu skala vertikal diperbesar sama
dengan skala horisontal.
Skala perbesaran (exaggerated) : yaitu skala vertikal diperbesar lebih
besar dari skala horisontal.
Persyaratan pembuatan profil :
Profil line/topographic line yaitu garis potong antara permukaan bumi
dengan bidang vertikal.
Base line letaknya mendatar dipilih pada jarak tertentu di daerah profil
line, dimana tinggi base line tergantung kebutuhan. Seingkali dipilih 0
meter sesuai ketinggian permukaan air laut. Pada base line terletak jarak
mendatar sesuai dengan jarak horisontal.
End line/garis samping dikiri dan kanan tegak lurus base line. Disini
tertera angka ketinggian sesuai interval kontur.
Manfaat peta Topografi dalam Geologi :
Secara khusus peta topografi digunakan untuk merekam segala data geologi,
misalnya :
penyebaran batuan
struktur geologi
morfologi suatu daerah dan sebagainya
Nama : Wahyu Sugeng Triadi 10NIM : 111.140.190Plug : 3
Laboratorium Geologi Komputasi 2016
untuk memudahkan rekonstruksi genesa, cara terjadinya dan konfigurasi aspek-aspek
geologis di atas.
Nama : Wahyu Sugeng Triadi 11NIM : 111.140.190Plug : 3