peta zonasi karateristik hidrokimia airtanah metode

8
PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE DIAGRAM PIPER SEGIEMPAT DAERAH CILINCING , KECAMATAN CILINCING, DKI JAKARTA p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume 2, Nomor 01, halaman 64-71, Februari, 2021 https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee Page 64 PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE DIAGRAM PIPER SEGIEMPAT DAERAH CILINCING ,KECAMATAN CILINCING, DKI JAKARTA ZONATION MAP OF GROUNDWATER HYDROCHEMICAL CHARACTERISTIC USING PIPER DIAGRAM METHOD, CILINCING, JAKARTA Dhimas Dwi Rahmanto 1a 1 Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia a Email korespondensi: [email protected] Sari. Wilayah DKI Jakarta, khususnya Jakarta Utara merupakan daerah yang memiliki tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang umumnya berasal dari kegiatan industri, pemukiman, perkantoran, dan kegiatan masyarakat. Air adalah salah satu zat penting yang ada di bumi yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan dan semua jenis makhluk hidup. Airtanah merupakan salah satu komponen yang penting dalam siklus hidrologi di bagian bawah permukaan tanah (Sen., 2015). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karateristik hidrokimia airtanah di Daerah Cilincing dan Sekitarnya. Data yang digunakan pada analisis ini adalah hasil analisis laboratorium unsur utama dari sampel air tanah yang telah diambil pada lokasi penelitian. Analisis karaterstik airtanah ditentukan dengan metode analisis diangram piper segiempat. Karateristik hidrokimia airtanah yang terbentuk adalah tipe airtanah semi bikarbonat dan tipe airtanah sulfat. Abstract. The region of DKI Jakarta, especially North Jakarta is an area that has a level of pollution and environmental damage that is generally derived from industrial activity, residential, offices, and community activities.Water is one of the important substances on earth that is needed for life and all types of living things. Groundwater is one of the important components in the hydrological cycle at the bottom of the surface (Sen., 2015). This research aims to determine the hydrochemical characteristics of groundwater in the Cilincing and surrounding areas. The datas used in this research are the result of laboratory analysis of the main elements of groundwater samples that have been taken at the study site. Analysis of groundwater Sejarah Artikel : Diterima 20 November 2020 Revisi 10 Desember 2020 Disetujui 20 Januari 2021 Terbit Online 27 Februari 2021 Kata Kunci : Airtanah, Hidrokimia, Cilincing dan sekitarnya Keywords : Groundwater, Hidrochemical, Cilincing and surrounding areas,

Upload: others

Post on 29-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE

PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE DIAGRAM PIPER SEGIEMPAT DAERAH CILINCING , KECAMATAN CILINCING, DKI JAKARTA

p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume 2, Nomor 01, halaman 64-71, Februari, 2021 https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Page 64

PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE DIAGRAM PIPER SEGIEMPAT DAERAH CILINCING ,KECAMATAN CILINCING, DKI JAKARTA

ZONATION MAP OF GROUNDWATER HYDROCHEMICAL CHARACTERISTIC USING

PIPER DIAGRAM METHOD, CILINCING, JAKARTA

Dhimas Dwi Rahmanto1a

1Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia

aEmail korespondensi: [email protected]

Sari. Wilayah DKI Jakarta, khususnya Jakarta Utara merupakan daerah yang memiliki tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang umumnya berasal dari kegiatan industri, pemukiman, perkantoran, dan kegiatan masyarakat. Air adalah salah satu zat penting yang ada di bumi yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan dan semua jenis makhluk hidup. Airtanah merupakan salah satu komponen yang penting dalam siklus hidrologi di bagian bawah permukaan tanah (Sen., 2015). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karateristik hidrokimia airtanah di Daerah Cilincing dan Sekitarnya. Data yang digunakan pada analisis ini adalah hasil analisis laboratorium unsur utama dari sampel air tanah yang telah diambil pada lokasi penelitian. Analisis karaterstik airtanah ditentukan dengan metode analisis diangram piper segiempat. Karateristik hidrokimia airtanah yang terbentuk adalah tipe airtanah semi bikarbonat dan tipe airtanah sulfat.

Abstract. The region of DKI Jakarta, especially North Jakarta is an area that has a level

of pollution and environmental damage that is generally derived from industrial activity, residential, offices, and community activities.Water is one of the important substances on earth that is needed for life and all types of living things. Groundwater is one of the important components in the hydrological cycle at the bottom of the surface (Sen., 2015). This research aims to determine the hydrochemical characteristics of groundwater in the Cilincing and surrounding areas. The datas used in this research are the result of laboratory analysis of the main elements of groundwater samples that have been taken at the study site. Analysis of groundwater

Sejarah Artikel :

Diterima 20 November 2020

Revisi 10 Desember 2020

Disetujui 20 Januari 2021

Terbit Online 27 Februari 2021

Kata Kunci :

Airtanah,

Hidrokimia,

Cilincing dan sekitarnya

Keywords : Groundwater, Hidrochemical, Cilincing and surrounding

areas,

Page 2: PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE

PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE DIAGRAM PIPER SEGIEMPAT DAERAH CILINCING , KECAMATAN CILINCING, DKI JAKARTA

p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume 2, Nomor 01, halaman 64-71, Februari, 2021 https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Page 65

characterstics is determined by the analysis method of Square Piper Diagram, The hydrochemical characteristics of groundwater formed in the Cilincing area are semi-bicarbonate groundwater types and sulfate groundwater types.

PENDAHULUAN

Jakarta merupakan ibukota dengan jumlah kepadatan penduduk yang tinggi di Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2015). Oleh sebab itu sebagai tentunya kebutuhan akan air bersih menjdi sangat besar, dan airtanah menjadi salah satu pemenuh kebutuhan tersebut. Air adalah salah satu zat berbentuk cairan yang ada di bumi yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan kehidupan bagi semua jenis makhluk hidup. Air berfungsi sebagai bahan kebutuhan primer yang harus ada karena memiliki banyak manfaat, contoh sebagai air minum, mandi, serta dalam penggunaan industri. Airtanah merupakan salah satu komponen yang penting dalam siklus hidrologi di bagian bawah permukaan tanah (Sen, 2015). Airtanah disimpan di bawah permukaan tanah pada ruang pori antar butir, retakan, atau pada rongga (vesicular), adanya proses pelarutan. Salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam upaya pengelolaan dan penggunan airtanah adalah sifat kimia dari airtanah tersebut untuk mengetahuin kondisinya Sehingga selain mampu mengetahui sifat kimiawi airtanah, kita dapat mengetahui karateristik airtanah tersebut. Berdasarkan pernyataan penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk menentekuan karateristik kimiawi airtanah daerah cilincing dan sekitarnya.

GEOLOGI REGIONAL

Fisiografi Daerah Penelitian

Menurut Bemmelen (1949), secara fisiografis dan struktural daerah Jawa Barat dapat di bagi menjadi 4 zona, yaitu Dataran Pantai Jakarta, Zona Bogor, Zona Bandung dan Zona Pegunungan Selatan Jawa Barat. Daerah penelitian masuk kedalam zona Daratan Pantai Jakarta. Zona ini dimulai dari ujung barat Pulau Jawa memanjang ke timur mengikuti pantai utara Jawa Barat ke Kota Cirebon dengan lebar sekitar 40 km. Daerah ini mempunyai morfologi relatif datar yang sebagian besar ditempati oleh endapan aluvial dan lahar gunung api muda. Setempat dijumpai batuan sedimen marin tesier yang terlipat lemah.

Geologi Regional

Turkandi dkk (1992) menyatakan batuan yang menutupi wilayah DKI Jakarta adalah endapan yang mempunyai umur Kuarter (Gambar 1), terletak secara tidak selaras di atas batuan dasar berumur Tersier. Batuan Tersier tersebut menempati dasar Cekungan Jakarta dan tersingkap ke permukaan di bagian selatan wilayah DKI Jakarta yakni Depok bagian selatan (Formasi Bojongmanik), bagian tenggara di sekitar Citereup (Formasi Bojongmanik), dan bagian baratdaya di sekitar Serpong (Formasi Serpong). Secara umum batuan Tersier tersebut terdiri dari perselingan batugamping dan batulempung (Formasi Bojongmanik bagian barat Bogor), dan ke arah Timur Bogor tersusun dari batugamping koral bersisipan batugamping (Formasi Klapanunggal dan Parigi), serta berupa tufa – batuapung, batupasir, breksi-andesit dan konglomerat (Formasi Genteng). Sedangkan perselingan konglomerat dan batupasir dikenal dengan sebutan Formasi Serpong. Batuan berumur Kuarter umumnya menutupi wilayah Provinsi DKI Jakarta dapat dikelompokkan menjadi empat satuan batuan, yakni : endapan kipas alluvium, endapan sungai, dan pematang pantai serta endapan alluvial tua.

Page 3: PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE

PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE DIAGRAM PIPER SEGIEMPAT DAERAH CILINCING , KECAMATAN CILINCING, DKI JAKARTA

p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume 2, Nomor 01, halaman 64-71, Februari, 2021 https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Page 66

Gambar 1. Peta geologi regional daerah penelitian (Turkandi, dkk., 1992)

METODE PENELITIAN

Pengambilan Data Lapangan

Pengambilan data lapangan memerlukan waktu selama 1 bulan. Penentuan titik – titik lokasi sampling berdasarkan dengan metode grid dimana interval jarak pengambilan sample antar lokasi sumur yaitu sejauh 50 meter. Informasi lokasi sumur didapatkan dengan cara melakukan interaksi kepada warga yang bertempat tinggal di dalam lokasi penelitian. Setelah mengetahui lokasi sumur, kemudian dilakukan pengecekan sumur berdasarkan parameter yang sudah ditentukan. Jumlah pengambilan sampel pada daerah penelitian sebanyak 97 sumur gali, jumlah lokasi sumur gali ini sudah mencakup area daerah penelitian.

Pengambilan Data Lapangan

Pengambilan contoh airtanah dari sumur gali dan juga sumur pantek pada daerah penelitian. Metode pengambilan sampel airtanah menggunakan metode sampling kimia airtanah (Brassington, 2007). Metode pengambilan sampel dilakukan 22 dengan dua cara yaitu pengambilan sampel dari sumur menggunakan sampler kedalaman/water level meter dan pengambilan contoh air sumur menggunakan pompa yang terpasang.

Pengambilan Data Lapangan

Penentuan peta zonasi karateristik hidrokimia airtanah mengguungakan metode diagram piper segiempat (Square Piper Diagram) (Kloosterman, 1983). Diagram ini memiliki dua titik acuan, yaitu rata-rata komposisi kimia air bikarbonat (air tawar) di dekat sudut kiri bawah yang ditunjukkan dengan simbol ■ dan rata-rata komposisi kimia air laut di dekat sudut kanan atas yang ditunjukkan dengan simbol ▲. Jika tidak disertai reaksi kimia akibat faktor lain, maka hasil pencampuran antara kedua tipe kimia air tersebut akan terletak pada garis lurus yang menghubungkan keduanya (Hem, 1970) (Gambar 2). Untuk mengetahui karateristik kimiawi airtanah, dilakukan pengujian unsur utama (natrium(Na⁺), kalium(K⁺), mangnesium (Mg2 ⁺), kalsium (Ca²⁺), klorida (Cl⁻), sulfat (SO4²⁻), bikarbonat (HCO3⁻), dan karbonat (CO3²⁻))

Page 4: PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE

PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE DIAGRAM PIPER SEGIEMPAT DAERAH CILINCING , KECAMATAN CILINCING, DKI JAKARTA

p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume 2, Nomor 01, halaman 64-71, Februari, 2021 https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Page 67

di laboratorium pada contoh airtanah. Hasil yang didapatkan kemudian dikonversikan dalam satuan (% meq), kemudian dimasukan ke dalam diagram piper segiempat.

Gambar 2. Diagram Piper Segiempat (Kloosterman,1983)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Hidrokimia Airtanah

Berdasarkan data kimiawi airtanah yang di dapat dari hasil uji 12 sampel airtanah pada titik lokasi yang berbeda dari jumlah total 96 lokasi sumur gali yang terdapat pada daerah penelitian. Terdapat delapan unsur kimiawi yang diuji di laboratorium yang merupakan unsur utama untuk mengetahui fasies kimiawi dari airtanah. Unsur- utama tersebut terdiri dari ion natrium (Na⁺), kalium (K⁺), mangnesium (Mg2⁺), kalsium (Ca²⁺), K=klorida (Cl⁻), sulfat (SO4²⁻), bikarbonat (HCO3⁻),dan bikarbonat ( CO3²⁻).

Karakteristik Hidrokimia Airtanah

Karateristik kimiawi airtanah dilakukan untuk mengerahui karateristik air yang ada di daerah penelitian agar kita dapat mengetahui proses pencampuran airtanah yang terjadi pada daerah penelitian. Metode yang digunakan untuk analisis ini adalah Metode Diagram Piper Segiempat (Kloosterman,1983) . Dari hasil laboratorium yang telah dilakukan dilakukan test Charge Balance Error (CBE) untuk mengetahui seberapa besar kesalahan yang terjadi pada saat pengambilan sampel yang dilakukan. Pada gambar di atas (Tabel 2) merupakan tabel perhitungan CBE yang dilakukan.Dari data di atas dapat dilihat bahwa nilai CBE yang diperoleh dari 12 sampel yang didapatkan semua sampel yang memenuhi syarat, Kemudian selanjutnya dilakukan proses dengan menggunakan Metode Diagram Piper Segiempat yang akan memberikan informasi tentang proses pencampuran airtanah yang terjadi pada lokasi daerah penelitian. Metode ini juga dapat digunakan untuk menentukan tipe air yang dapat menafsirkan proses yang bekerja pada airtanah tersebut (Gambar 3). Dalam metode ini diperlukan data hasil gabungan presentase ion penyusun diagram tersebut yang terdapat pada tabel 3.

Page 5: PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE

PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE DIAGRAM PIPER SEGIEMPAT DAERAH CILINCING , KECAMATAN CILINCING, DKI JAKARTA

p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume 2, Nomor 01, halaman 64-71, Februari, 2021 https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Page 68

Gambar 3. Hasil input data kation dan anion pada Diagram Piper Segiempat (Rahmanto, 2019)

Hasil input data yang dilakukan menempatkan sampel nomor 1/Lp 3, 2/ Lp 5, 3/Lp 76, 4/Lp 81, 5/Lp 14, 6/Lp 15, dan 8/Lp 25, dan sampel no 11/ Lp 84 masuk ke dalam tipe hidrokimia II. Kategori II merupakan airtanah semibikarbonat (Kloosterman,1983) dengan komposisi campuran ion kation natrium(Na⁺), kalium(K⁺), dan magnesium (Mg2⁺) dengan anion klorida (Cl⁻), sulfat (SO4²⁻), bikarbonat (HCO3⁻), dan karbonat ( CO3²⁻). Konsentrasi ion klorida (Cl⁻), dan sulfat (SO4²⁻) memiliki konsentrasi rendah hingga sedang sedangkan bikarbonat (HCO3⁻) memiliki konsentrasi sedang hingga tinggi yang disebut dengan air semikarbonat. Unsur bikarbinat yang tinggi dapat dipengarui karna adanya pelarutan dari batuan sedimen karbonat oleh airtanah yang ditandai terdapatnya litologi batupasir. Airtanah akan memiliki rasa yang tawar, berkualitas baik, dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan MCK dengan nilai DHL < 2500 µmhos/cm (Langgeng, 2000). Hasil input data yang dilakukan menempatkan sampel nomor 7/LP 35, 9/Lp 51, 10/Lp 41, dan 12/Lp 95 masuk ke dalam kategori tipe hidrokimia IV. Tipe hidrokimia IV merupakan tipe airtanah sulfat (Kloosterman,1983) dengan komposisi campuran dengan kandungan bikarbonat (HCO3⁻) dan karbonat (CO3²⁻) dengan tingkatan rendah hingga cukup tinggi, kandungan mangnesium (Mg2⁺) dan kalsium (Ca²⁺) rendah, kandungan natrium (Na⁺) dan kalium (K⁺) sedang hingga cukup tinggi, serta kandungan klorida (Cl⁻) dan sulfat (SO4²⁻) sedang sampai tinggi, namun kandungan sulfat (SO4²⁻) memiliki nilai kosentrasi lebih tinggi. Tipe ini dapat dipengaruhi oleh proses pencampuran ion dan litologi. Kandungan ion sulfat (SO4²⁻) yang tinggi dapat dipengaruhi oleh batulempung yang dapat mengandung semen terlarut pada daerah penelitian. Airtanah di tipe ini memiliki kualitas air yang buruk dengan rasa yang payau dengan kandungan sulfat (SO4²⁻), dan klorida (Cl⁻) yang tinggi. Airtanah daerah ini bisa disebut air sulfat karena pada umumnya air tipe ini memiliki kandungan sulfat yang tinggi yang buruk untuk digunakan untuk air konsumsi (Langgeng,2000). Peta karateristik kimiawi airtanah hasil dari penginputan data dari diagram piper segiempat dapat di lihat pada Gambar 4.

Page 6: PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE

PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE DIAGRAM PIPER SEGIEMPAT DAERAH CILINCING , KECAMATAN CILINCING, DKI JAKARTA

p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume 2, Nomor 01, halaman 64-71, Februari, 2021 https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Page 69

Gambar 4. Peta zonasi karateristik hidrokimia airtanah Metode Diagram Piper Segiempat (Rahmanto, 2019)

KESIMPULAN

Karateristik hidrokimia airtanah pada daerah penelitian terbagi menjadi dua tipe airtanah yaitu contoh nomor 1/Lp 3, 2/ Lp 5, 3/Lp 76, 4/Lp 81, 5/Lp 14, 6/Lp 15, dan 8/Lp 25, dan contoh no 11/ Lp 84 masuk ke dalam tipe hidrokimia II yang merupakan airtanah semi bikarbonat dengan komposisi campuran ion kation natrium (Na⁺), kalium (K⁺), mangnesium (Mg2 ⁺), kalsium (Ca²⁺) dengan anion klorida (Cl⁻), sulfat (SO4²⁻), bikarbonat (HCO3⁻), dan karbonat ( CO3²⁻). dan contoh nomor 7/LP 35, 9/Lp 51, 10/Lp 41, dan 12/Lp 95 masuk ke dalam kategori tipe hidrokimia IV yang merupakan tipe airtanah sulfat dengan komposisi campuran dengan kandungan bikarbonat (HCO3⁻) dan karbonat (CO3²⁻) dengan tingkatan rendah hingga cukup tinggi, kandungan mangnesium (Mg2 ⁺) dan kalsium (Ca²⁺) rendah.

Tabel 1. Hasil uji laboratorium sampel airtanah kecamatan cilincing dan sekitarnya (Rahmanto, 2019)

Page 7: PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE

PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE DIAGRAM PIPER SEGIEMPAT DAERAH CILINCING , KECAMATAN CILINCING, DKI JAKARTA

p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume 2, Nomor 01, halaman 64-71, Februari, 2021 https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Page 70

Tabel 2. Hasil perhitungan nilai charge balance error (Rahmanto, 2019)

Tabel 3. Nilai presentase kation dan anion untuk Digram Piper Segiempat (Rahmanto, 2019)

UCAPAN TERIMAKASIH

Saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Dr. Ir. Abdurachman Asseggaf M.T, Bapak Aditya Utomo ST. MT , dan Bapak Farid Rizqo yang telah banyak membantu dalam proses penelitian saya dilapangan dan pemberian referensinya. Selain itu penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Meinita Dian Pratiwi S.T dan Bapak Aldi Prasetya S.T yang memberikan support dan dukungan penuh dalam penyusunan jurnal ini.

Page 8: PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE

PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE DIAGRAM PIPER SEGIEMPAT DAERAH CILINCING , KECAMATAN CILINCING, DKI JAKARTA

p-ISSN 2715-5358, e-ISSN 2722-6530, Volume 2, Nomor 01, halaman 64-71, Februari, 2021 https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jogee

Page 71

DAFTAR PUSTAKA

1. Badan Pusat Statistik., 2015. ”Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi DKI Jakarta 2010, 2014, dan 2015”. Diperoleh 22 januari 2019,dari

https://jakarta.bps.go.id /statictable/ 2017 /01/30/136/ jumlah-penduduk-dan-laju-pertumbuhan-

penduduk-menurutkabupaten-kota-di-provinsi-dki-jakarta-2010-2014-dan-2015.html

2. Brassington, Rick., 2007. Field Hydrogeology. Edisi ketiga. London: John Wiley & Sons, Inc. Chapter 7.

3. Bemmelen, R.W. van., 1949, The Geology of Indonesia : General Geology of Indonesia and Adjacent Archipelagoes, vol. IA, Government Printing Office, Martinus Nijhoff, The Hague

4. Hem., 1970, Study and Interpretation of the Chemical Characteristik of Natural Water, New York : U.S

Geological Survey Water-Supply : Paper 2254

5. Kloosterman, F. H., 1983. Reconnaissance Study of Groundwater Resources in the Kabupaten Cirebon.

Provincial Health Service Irectorate CDC, Bandung.

6. Langgeng., 2000. Model Hidrostratigrafi dan Hidrokimia Untuk Penelusuran Genesis dan Tipe Akifer

di Lembah Rawa Jombor Kecamatan Bayat – Klaten,Laporan Penelitian, Lembaga Penelitian, UGM,

Yogyakarta.

7. Turkandi, T., Sidarto, Agustyanto, D.A., Hadiwidjoyo, M.P., 1992, Geologi Lembar Jakarta dan Kepulauan Seribu, Jawa, Direktorat Geologi, Departemen Pertambangan dan Energi, Republik Indonesia, Bandung

8. Rahmanto, D. D., 2019. Karateristik Hidrokimia Airtanah Daerah Cilincing dan Sekitarnya, Kecamatan

Cilincing, Kodya Jakarta Utara. Laporan Skripsi. Trisakti, Jakarta.