petunjuk sistem imun 2013
DESCRIPTION
prtunjukTRANSCRIPT
PETUNJUK PRAKTIKUM
BIOLOGI
IMUNITAS SELULER: STRUKTUR DAN FUNGSI
MAKROFAG
LABORATORIUM BIOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG2013
TATA TERTIB PRAKTIKUM BIOLOGI
1. Saat praktikum berlangsung praktikan diwajibkan mengenakan
jas praktikum dan membawa pensil warna.
2. Praktikan diwajibkan datang 10 menit sebelum praktikum dimulai
untuk mengikuti pretest
3. Praktikan tidak diijinkan membawa buku petunjuk praktikum saat
praktikum berlangsung.
4. Praktikan diwajibkan menguasai cara kerja dari materi yang akan
dipraktikumkan
5. Praktikan berhak bertanya tentang hasil pengamatan kepada
asisten mahasiswa
6. Praktikan tidak diperkenankan meninggalkan ruang praktikum
saat praktikum berlangsung tanpa seijin asisten atau dosen yang
berwenang.
7. Praktikan tidak diperkenankan membuat keonaran saat praktikum
berlangsung
8. Setelah praktikum selesai, praktikan diwajibkan mengembalikan
alat yang telah dipinjamkan oleh pihak laboratorium sesuai
dengan keadaan awalnya.
9. Setelah selesai praktikum tiap kelompok diwajibkan membuat
laporan sementara sesuai dengan format yang ada dan
mendapatkan tanda asistensi oleh asisten atau dosen, dan
dilampirkan pada laporan resmi.
10. Pembuatan laporan resmi dilakukan pada buku laporan yang
telah disediakan oleh pihak laboratorium dan paling lambat
dikumpulkan satu minggu setelah praktikum berlangsung.
2
IMUNITAS SELULER: STRUKTUR DAN FUNGSI MAKROFAG
Respon hospes terhadap infeksi merupakan reaksi yang sangat
kompleks yang melibatkan respon imunitas humoral yang
diperantarai oleh antibodi dan imunitas selular yang diperankan oleh
limfosit T. Reaksi imunitas seluler yang terjadi dalam tubuh hospes
baik yang imun maupun yang tidak imun selama infeksi menyangkut
aktivitas sel limfosit T dan sel makrofag yang merupakan kunci
mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi. Aktivasi sel limfosit T
dan sel makrofag dapat dilalukan dengan jalan imunisasi. Sehingga
diharapkan selama infeksi pada hospes yang imun akan disekresi
IFN- dan IL-2 lebih besar daripada hospes yang tidak imun. Dengan
meningkatnya aktivitas sel limfosit T dan sel makrofag diharapkan
akan memepunyai efek proteksi selama infeksi .
Sel fagosit mononuklear merupakan populasi sel dari sistem
imun yang mempunyai fungsi utama fagositosis. Semua sel dalam
sistem fagosit mononuklear berasal dari sumsum tulang yang setelah
mengalami pemasakan dan aktivasi dapat menjadi berbagai macam
bentuk morfologis. Monosit dari sumsum tulang akan masuk sirkulasi
darah tepi dalam keadaan belum mengalami deferensiasi sempurna,
dan monosit ini akan migrasi ke jaringan ekstravaskuler untuk
menjadi makrofag. Selama mengalami deferensiasi, sel fagosit
mononuklear mengalami perubahan metabolisme. Sesuai dengan
perubahannya dari monosit menjadi makrofag, terdapat perubahan
jumlah mitokondria, aktivitas enzim mitokondria, dan kecepatan
respirasi seluler. Lonjakan respirasi ini akan menyebabkan perubahan
aktivitas kompleks oksidasi pada membran dan reduksi oksigen
menjadi superoksida. Superoksida yang terbentuk secara cepat akan
diubah menjadi hidrogen peroksida dan hidroksil radikal yang
mempunyai aktivitas mikrobisidal oksidatif baik di dalam fagosom
maupun di lingkungan ekstraseluler. Anion superoksida (O2-),
3
hidrogen peroksida (H2O2) dan hidroksil radikal(OH-) yang terbentuk
bersifat reaktif dan toksik ini disebut Reactive Oxygen Intermediates
(ROI).
Makrofag merupakan sel fagosit yang hampir ditemui pada
setiap organ diseluruh tubuh terutama pada jaringan ikat longgar,
makrofag termasuk mononuclear fagosit sistem. makrofag terutama
berasal dari sel precursor sumsum tulang, dari sel promonosit yang
akan membelah menghasilkan monosit yang beredar dalam darah.
pada tahap du sel monosit berimigrasi ke dalam jaringan ikat tempat
mereka menjadi matang dan disebut makrofag (makro = besar;
phagen = makan).
sel-sel sistem makrofag terdapat pada :
1. jaringan ikat longgar berupa makrofag atau histiosit
2. didalam darah berupa monosit
3. Didalam hati melapisis sinusoid dikenal dengan sel kupffer
4. Makrofag perivasculer sinusoid limpa, limponodus, dan sumsum
tulang
5. Pada susunan saraf pusat berupa mikroglia yang berasal dari
mesoderm.
Makrofag juga berperan pada reaksi imunologis tubuh, dengan
menelan, memproses, dan menyimpan antigen serta menyampaikan
informasi pada sel-sel yang berdekatan secara imunologis kompeten
(limfosit dan sel plasma). makrofag mempunyai reseptor yang
mengikat anti bodi (reseptor immunoglobulin) dan sanggup mencari
dan menghancurkan antigen yang spesifik terhadap antibodi
tersebut. Selama proses infeksi limfosit T yang terinduksi
menghasilkan sejumlah lifokin yang menarik makrofag ketemapt
yang membutuhkannya dan kemudian mengaktifkannya. makrofag
berukuran 10-30 mm, bentuknya tidak teratur, inti besar hampir bulat
atau menyerupai ginjal letaknya exentrik, mengandung granula
azurofilik. makrofag merupakan sel yang berumur panjang dan dapat
4
bertahan berbulan-bulan dalam jaringan. bila terdapat cukup
rangsang
Fungsi Makrofag :
1. Fungsi utama adalah melahap partikel dan mencernakannya oleh
lisosom dan mengalirkan sejumlah substansi yang berperan dalam
fungsi pertahanan dan perbaikan
2. Dalam sistem imun tubuh sel ini berperan serta dalam
mempengaruhi aktivitas dari respon imun, merreka menelan,
memproses dan menyimpan antigen dan menyampaikan informasi
pada sel-sel yang berdekatan secara imunologis kompeten
(limfosit dan sel plasma)
3. Makrofag yang aktif juga merupkan sel sektori yang dapat
mengeluarkan beberapa substansi penting, termasuk enzim-enzim
lisosim, elastase, kolagenase, 2 protein dari sistem komplemen
dan gen antivirus penting (interferon).
Untuk mengetahui respon imunitas selular yang terjadi pada hospes
dapat dilakukan dengan melakukan uji terhadap aktivitas sel-sel yang
berperan dalam respon imun ( missal sel makrofag dan sel T) ataupun
terhadap sitokin (missal IFN- atau IL-2) yang dihasilan oleh sel-sel
tersebut.
ISOLASI MAKROFAG DARI PERITONEAL MENCIT
Tujuan :
Mahasiswa mampu mengidentifikasi keberadaan makrofag beserta
peran fisiologisnya
Hewan uji :
Mencit (Mus musculus)
Alat dan Bahan :
Mikroskop cahaya
Spluit 10 cc dan needle 26 G
sentrifuge tube dan Sentrifuge
Mikropipet 10 mikro
5
Hemositometer
Dissecting set steril
Kapas
Bak paraffin
Incubator CO2
Neutral red
PBS (phospat Buffer Saline)
RPMI dingin
Alkohol 70%
Lar.tripan blue
Mikrowell dan cover slip
Latex bead LB30 sigma
CARA KERJA1. Isolasi dan Kultur Sel Makrofag Peritoneum Mencit.
Mencit dibunuh dengan narkose menggunakan kloroform. Mencit
diletakkan dalam posisi terlentang, kulit bagian perut dibuka dan
dibersihkan selubung peritoneumnya dengan alkohol 70%.
Suntikkan 10 ml medium RPMI dingin ke dalam rongga
peritoneum, tunggu 3 menit sambil ditekan-tekan secara perlahan.
Cairan peritoneal diaspirasi dari rongga peritoneum dengan cara
menekan organ dalam dengan 2 jari, cairan diaspirasi dengan spuit
injeksi, dipilih pada bagian yang tidak berlemak dan jauh dari usus.
Aspirat yang didapat ditampung dalam tabung sentrifus dan
disentrifus pada 1.200 rpm, 4C selama 10 menit.
Supernatan dibuang, kemudian ditambahkan 3 ml medium RPMI
komplit (mengandung FBS 10%) pada pellet yang didapat.
Jumlah sel yang didapat dihitung dengan menggunakan
hemositometer, kemudian diresuspensikan lagi dengan medium
RPMI komplet sehingga didapat suspensi sel dengan kepadatan 2,5 x
106/ml.
Suspensi sel yang telah dihitung dikultur pada sumuran microplate
24 yang telah diberi cover slips bulat, setiap sumuran 200l (5 x 105
sel).
6
Inkubasikan dalam inkubator CO2 5%, 37C selama 30 menit.
Kemudian ditambahkan medium RPMI komplit 1 ml/ sumuran dan
diinkubasikan lagi selama 2 jam. Sel dicuci dengan RPMI 2x
kemudian ditambahkan medium komplit 1 ml/ sumuran dan inkubasi
dilanjutkan sampai 24 jam.
2. PENGAMATAN AKTIFITAS FAGOSITOSIS MAKROFAG
1. Amati preparat yang sudah disediakan pada perbesaran 100x.
2. Gambar dan identifikasi keberadaan makrofag yang teraktifasi.
Referensi :
1. Efendi Zukesti, 2003. Daya Fagosit Pada Jaringan Longgar Tubuh. Universitas Sumatra Utara, Medan.
2. Wijayanti Mahardika Agus, 2009. Isolation & Functional Activity Test of Mouse peritoneal-Macrophages. Pusat Kedokteran Tropis Universitas Gadjah Mada. Jogjakarta.
3. Current Protocol of Immunology, 2001
7
LEMBAR HASIL PENGAMATAN
Materi Praktikum
.........................................
Tujuan praktikum :
Hasil dan pembahasan :
Bahan :
Gambar Struktur Makrofag Gambar Fungsi Makrofag
Perbesaran Perbesaran
Keterangan : Keterangan :
Kesimpulan :
Mengetahui,
Asisten
8