pewarnaan bakteri

12
PEWARNAAN BAKTERI (Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian) Oleh Ganjar Aji Pangestu 1514121222

Upload: lampung-university

Post on 11-Jan-2017

84 views

Category:

Science


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pewarnaan bakteri

PEWARNAAN BAKTERI(Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian)

Oleh

Ganjar Aji Pangestu1514121222

JURUSAN AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG2016

Page 2: Pewarnaan bakteri

I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Bakteri  mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat yang lain dari organisme

lain. Bakteri merupakan mikroorganisme yang berukuran kecil sekali dan tidak

terlihat oleh mata. Selain mitu juga bakteri hampir tidak berwarna atau transparan

dan kontras dengan air. Sehingga melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan

hidup sangat sulit. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik

pewarnaan bakteri. Ini merupakan salah satu cara yang paling sering dilakukan

untuk membedakan bentuk atau struktur bakteri. Hal itu untuk mempernudah

proses identifikasi  bakteri.

Pewarnaan gram merupakan salah satu cara yang paling banyak digunakan untuk

mencirikan banyak bakteri. Pewarnaan gram adalah suatu cara untuk

membedakan bakteri menjadi dua kelompok besar, Gram positif dan gram negatif,

berdasarka sifat kimia dan fisika dinding sel bakteri tersebut, metode ini diberi

nama berdasarkan penemunya, ilmuwan denmark hans Christian gram 1884.

Pewarnaan Gram dibagi menjadi dua yaitu pewarnaan majemuk karena

menggunakan lebih dari satu macam zat warna. Dan pewarnaan diferensial karena

dapat membedakan bakteri, sehingga bakteri dapat digolongkan menjadi dua yaitu

gram negatif dan gram positif..

Sebelum dilakukan pewarnaan dibuat ulasan bakteri di atas kaca objek. Ulasan ini

kemudian difiksasi. Jumlah bakteri yang terdapat pada ulasan haruslah cukup

banyak sehingga dapat terlihat bentuk dan penataanya sewaktu diamati. Kesalahan

yang sering kali dibuat adalah menggunakan suspensi bakteri yang terlalu padat

terutama bila suspensi tersebut berasal adari bukan media padat. Sebaliknya pada

suatu suspensi bakteri bila terlalu encer, maka akan diperoleh kesulitan sewaktu

Page 3: Pewarnaan bakteri

mencari bakteri pada preparatnya Untuk membuktikannya maka dilakukan

praktikum ini.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mempelajari cara pewarnaa sederhana

untuk mengamati bentuk sel bakteri dan mempelajari cra pewarnaan gram untuk

membedakana warna antar kelompok bakteri gram positif dan gram negatif.

Page 4: Pewarnaan bakteri

II. METODOLOGI PERCOBAAN

2.1 Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat yang digunakan untuk praktikum kali ini adalah

laboratorium hama dan penyakit tanaman fakultas pertanian universitas lampung

pada pukul 15.00 sampai 16.40 WIB.

2.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah gelas benda, lampu

Bunsen, pinset, tisu, dan mikroskop. Sedangkan bahan yang digunakan dalam

praktikum kali ini adalah bahan-bahan pewarna gram (Kristal violet, iodium, KI,

dan safranin), larutan yodium, dan alcohol 95%.

2.3 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja pewarnaan bakteri ada dua yaitu pewarnaan sederhana dan

pewarnan gram. Prosedur kerja pewarnaan sederhana adalah dengan

membersihkan gelas objek dengan kapas, jika perlu tuliskan kode atau nama

bakteri pada sudut gelas objek.Bila menggunakan biakan cair maka pindahkan

setets biakan dengan pipet tetes atau dapat juga dipindahkan dengan jarum

inoculum, jangan lupa kocok terlebih dahulu. Jika menggunakan biakan padat,

Page 5: Pewarnaan bakteri

maka biakan dipindahkan dengan jarum inoculum, sau ulasan saja kemudian

diberi akuades dan dibiarkan supaya sel merata. Selanjutnya keringkan ulasan

tersebut sambil memfiksasinya dengan api pada Bunsen. Setelah benar-benar

kering dan tersebar ditetesi dengan pewarna (dapat menggunakan methylene blue,

safranin, dan crystal violet) dan tunggu kurang lebih 30 menit. Setelah itu cuci

dengan akuades kemudian keringkan dengan kertas tisu. Selanjutnya periksa

dengan mikroskop dan perbesaran yang digunakan adalah 100, sebelumnya

ditetesi dengan minyak emersi agar lensa mikroskop tidak tergores. Setelah

diamati buatlah gambar objek yang iamati dan sertakan perbesaran yang

digunakan.

Sedangkan prosedur pada pewarnaan gram, langkah awal yang dilakukan adalah

dengan membuat olesan tipis bakteri pada gelas objek dan biarkan kering.

Langkah selanjutnya fiksasi olesan tadi dengan cara meleatkannya pada api

bunsen, setelah itu cuci dengan air yang mengalir. Selanjutnya tetesi dengan

larutan yodium dan biarkan selama 1 menit lalu cuci dengan air mengalir kembali.

Langkah selanjutnya cuci dengan alkohol 95% sampai warna yodium tidak

tersisa lagi. Selanjutnya tetesi dengan larutan safranin, kemudian cuci dengan air

mengalir. Selanjutnya keringkan olesan biakan dan lap dengan kertas tisu,

kemudian amati dengan mikroskop tetapi sebelum mengamati bakteri terlebih

dahulu dengan minyak emersi. Selanjutnya amati hasil pengamatannya, apabila

sel-sel bakteri berwana biru maka bakteri tersebut adlah gram positif, tetapi

apabila yang tampak warna merah jambu maka bakteri ersebut adalah gram

negarif. Langkah terakhir adal membuat gambar objek yang diamati, sertakan

perbesara yang digunakan.

Page 6: Pewarnaan bakteri

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan

Erwinia spp. adalah bakteri berbentuk batang yang diberi nama setelah bakteri ini

berhasil  diisolasi dari wortel. Bakteri ini menginfeksi berbagai macam sayur dan

tanaman seperti wortel, kentang, mentimun, bawang, tomat, selada, dan tanaman

hias seperti bunga Iris. Penyebaran mikroba ini dapat ditemui dalam tanah,

perut serangga, air, serta aerosol tersuspensi pada udara. Masalah utama yang

ditimbulkan mikroba ini adalah penyerangan secara ganas pada kentang dan

sayuran lain pada lahan yang mana jaringan tanaman akan berair yang akhirnya

menjadi lembek dan berbau.

Ketika kemampuan Erwinia carotovora subsp. Atrosepticum untuk menyerang

dibatasi pada kentang pada daerah beriklim sedang, Erwinia carotovora subsp.

Carotovora menginfeksi tanaman inang lebih banyak, meliputi kentang pada

daerah beriklim tropis. Serangan Erwinia carotovora menyebabkan penyakit

busuk lunak pada tanaman kubis. Gejala serangan ditandai dengan gejala awal

pada daun terjadi bercak-bercak yang berair yang kemudian membesar dan

berwarna coklat. Pada serangan lanjut daun yang terinfeksi melunak berlendir dan

mengeluarkan bau. Bau tersebut merupakan gas yang dikeluarkan dari hasil

fermentasi karbohidrat kubis. Tanaman di persemaian juga dapat diserang bakteri

busuk lunak yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang singkat.

Pewarnaan bertujuan untuk memperjelas sel bakteri dengan menempelkan zat

warna ke permukaan sel bakteri. Zat warna dapat mengabsorbsi dan membiaskan

Page 7: Pewarnaan bakteri

cahaya, sehingga kontras sel bakteri dengan sekelilingnya ditingkatka. Zat warna

yang digunakan bersifat asam atau basa. Pada zat warna basa, bagian yang

berperan dalam memberikan warna disebut kromofor dan mempunyai muatan

positif. Sebaliknya pada zat warna asam bagian yang berperan memberikan zat

warna memiliki muatan negatif. Selain itu pewarnaan berfungsi juga untuk

mengamati dengan lebih baik tampang morfologi mikroorganisme secara kasar,

mengidentifikasi bagian-bagian struktural sel mikroorganisme, membantu

mengidentifikasi dan membedakan organisme yang serupa.

Kelebihan dari penwarnaan bakteri adalah dapat mengetahui Suatu bakteri masuk

kedalam gram positif atau gram negatif, karena bakteri gram positif dan negatif

mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap zat warnanya. Dapat mengetahui

bentuk dari bakteri itu sendiri, misalnya basil, coccus, dan spirilum. Sedangkan

untuk kekurangan pewarnaan bakteri adalah bakteri yang digunakan harus dalam

jumlah banyak yakni lebih dari 104 per ml, karena jika sampel dalam bentuk cair

dengan jumlah bakteri yang sedikit harus memerlukan prosedur sentrifuge dulu

yang berfungsi untuk menghomogenkan sampel tersebut.

Page 8: Pewarnaan bakteri

IV. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Pewarnaan bertujuan agar bakteri dapat terlihat oleh mikroskop, karena

pada dasrnya bakteri tidak memiliki warna.

2. Pewarnaan gram digunakan untuk membedakan antara bakteri gram

negatif dan gram positif. Pewarnaan ini sering digunakan untuk

identifikasi bakteri

3. Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan warna

methylene blue sewaktu proses pewarnaan gram

4. Bakteri gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan warna

methylene blue sewaktu prose pewarnaan gram.

5. Berdasarkan hasil pengamatan dapat diidentifikasi bahwa bakteri

Erwinia spp. merupakan bakteri berbentuk batang (basil).

Page 9: Pewarnaan bakteri

6.

DAFTAR PUSTAKA

Lay w. Bibiana.1994.Analisis Mikroba di Laboratorium.PT RajaGrafindo

Persada:Jakarta.

Pelczar, M. W., 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. UI Press. Jakarta.

Singleton dan Sainsbury, 2006. Dictionary of Microbiology and

MolecularBiology 3rd Edition.  John Wiley and Sons Inc. Sussex. England.

Waluyo, lud. 2004. Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang.

Widjoseputro, D., 1989. Dasar-Dasar Mikrobiologi: Djambatan. Malang