phbs 2 akper pemkab muna
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang
karena rahmat dan kasih sayang-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
tentang asuhan kebidanan ginekologi.
Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
Sholallahu ‘AlaihiWassalam yang telah menghantarkan kita pada zaman yang
penuh dengan ilmu pengetahuan ini.
Makalah ini berisi tentang PHBS. Dalam penyusunan makalah ini tidak
sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami sadari, bahwa penyelesaian
dalam makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari dosen
pembimbing dan teman-teman. Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah
SubhanahuWaTa’ala senantiasa meridhoi segala usaha kami. Semoga makalah in
ibermanfaat untuk kita semua.
Yogyakarta, 27 September 2011
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................2
BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang.....................................................................................................3
Rumusan Masalah.................................................................................................3
Tujuan Makalah.....................................................................................................3
BAB II : PEMBAHASAN
Pengertian PHBS....................................................................................................4
Tatanan PHBS.........................................................................................................6
Sasaran PHBS Menurut Tatanan...........................................................................12
Aturan atau Kebijakan Mengenai PHBS...............................................................12
BAB III : PENUTUP
KESIMPULAN......................................................................................................14
SARAN..................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud keberdayaan
masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal
ini ada 5 program priontas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya
Hidup, Dana Sehat / Asuransi Kesehatan / JPKM.
Sedangkan penyuluhan PHBS itu adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,
keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi,
memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi),
bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat
(Empowerment).
Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi
masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat
dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan
meningkatkan kesehatannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian PHBS ?
2. Menjelaskan Tatanan PHBS ?
3. Menyebutkan sasaran PHBS menurut Tatanan ?
4. Apa Sajakah Aturan atau Kebijakan Mengenai PHBS ?
1.3 Tujuan Makalah
2
Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta dan
dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
BAB II
PEMBAHASAN
Perilaku sangat berpengaruh dalam kesehatan seseorang, terutama
dalam penerapan PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ) baik di
lingkungan pribadi, keluarga, maupun masyarakat. Selain itu PHBS
merupakan langkah yang harus di lakukan untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimal bagi setiap orang yang dimulai dari menanamkan pola pikir
sehat yang menjadi tanggung jawab kita kepada masyarakat dan harus
dimulaidan diusahakanoleh diri sendiri, sehingga dapat di upayakan perilaku
yang tidak sehat menjadi hidup yang sehat serta menciptakan lingkungan
yang sehat.
2.1 Pengertian PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu
strategi yang dicanangkan oleh Departemen Kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan Millenium 2015 melalui rumusan visi dan misi
Indonesia Sehat, sebagaimana yang dicita-citakan oleh seluruh masyarakat
Indonesia dalam menyongsong Milenium Development Goals (MDGs).
"Health is not everything, but without health everything is
nothing". Kesehatan memang bukan segalanya, tetapi tanpa kesehatan
segalanya menjadi tidak berarti. Setiap individu mempunyai hak untuk hidup
sehat, kondisi yang sehat hanya dapat dicapai dengan kemauan dan keinginan
yang tinggi untuk sehat serta merubah prilaku tidak sehat menjadi prilaku
hidup sehat.
2
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku yang
dipraktekkan oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk
meningkatkan kesehatannya dan berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan yang sehat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus diterapkan dalam setiap sisi
kehidupan manusia kapan saja dan dimana saja. PHBS di rumah
tangga/keluarga, institusi kesehatan, tempat-tempat umum, sekolah maupun
di tempat kerja karena perilaku merupakan sikap dan tindakan yang akan
membentuk kebiasaan sehingga melekat dalam diri seseorang.
Perilaku merupakan respon individu terhadap stimulasi baik yang
berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. PHBS (Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau
keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. PHBS merupakan salah satu pilar
utama dalam Indonesia Sehat dan merupakan salah satu strategi untuk
mengurangi beban negara dan masyarakat terhadap pembiayaan kesehatan.
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU
Kesehatan RI No. 23 tahun 1992)
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan
investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk
meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang
(organism) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,
sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et
al.,1995). Perubahan-perubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang
dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan
melalui panca indera. Dalam aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan
atau aktifitas organisme atau mahluk hidup yang bersangkutan.
2
Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh :
a. Nilai
b. Sikap
c. Pendidikan/Pengetahuan
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan
lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap
terwujudnya status kesehatan yang optimum pula.
2.2 Tatanan PHBS
PHBS berada di lima tatanan yakni:
1. Tatanan rumah tangga
Membudayakan hidup sehat tidaklah sulit harus ada kesadaran,
keinginan dan kemauan untuk memulainya. Setiap keluarga dapat
menerapkan prinsip untuk hidup bersih serta menjadikan perilaku sehat
menjadi kebiasaan setiap anggota keluarga. Jika kebiasan yang baik telah
ditanamkan sejak dini maka tidaklah sulit melakukannya, karena sesuatu
yang dilakukan sebagai kebiasaan sangat mudah untuk dikerjakan.
Tanamkan prinsip bahwa kesehatan merupakan suatu "kebutuhan",
sehingga kita akan termotivasi untuk mencapainya dan melakukannya.
Sepuluh indikator PHBS di tatanan rumah tangga:
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menurunkan resiko
gangguan pasca persalinan dan mencegah infeksi neonatus.
b. Memberi Asi esklusif
Asi ekslusif secara nyata mampu menekan angka kematian balita,
memberikan Asi ekslusif tidak hanya memberikan manfaat bagi bayi
namun bermanfaat juga bagi ibu. Ibu yang menyusui 20 persen terhindar
dari resiko terkena kanker payudara dan kanker rahim.
c. Menimbang balita setiap bulan.
Jika keluarga memiliki balita wajib membawanya ke pos yandu
untuk dilakukan penimbangan. Menimbang berat badan merupakan
2
parameter untuk menentukan status gizi balita, dengan melakukan
penimbangan setiap bulan dapat diketahui pertumbuhan dan
perkembangan balita serta dapat diketahui lebih awal jika terdapat indikasi
kekurangan gizi.
d. Menggunakan air bersih
Berbagai penyakit dapat diakibatkan oleh penggunaan air yang
tidak bersih. Jika kondisi air yang digunakan tidak jernih, keruh atau
berbau sebaiknya air yang digunakan diolah terlebih dahulu agar menjadi
air bersih dengan menggunakan saringan sederhana.
e. Mencuci tangan dengan air dan sabun.
Membiasakan untuk mencuci tangan setelah melakukan pekerjaan
dan ketika akan mengerjakan suatu pekerjaan hal ini secara nyata telah
mencegah perpindahan kuman dan penyebaran penyakit yang disebabkan
oleh berbagai bakteri penyebab infeksi antara lain hepatitis B, HIV/AIDS.
f. Menggunakan jamban sehat.
Kotoran manusia merupakan sumber penyebaran penyakit yang
sangat kompleks antara lain tipus, disentri, kolera, berbagai macam
penyakit cacing, schisosomiasis dan sebagainya. Secara langsung kotoran
ini dapat mengkontaminasi makanan, minuman, sumber air, tanah dan
sebagainya.
g. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu.
Mencuci dan membersihkan bak mandi dan tempat-tempat
penyimpanan air minimal seminggu sekali dan mengubur kaleng-kaleng
bekas tindakan ini merupakan cara memberantas jentik-jentik nyamuk
demam berdarah. Karena nyamuk demam berdarah bertelur di tempat
genangan/penampungan air jernih bukan air got atau sejenisnya.
h. Makan buah dan sayur setiap hari.
Sayur dan buah merupakan sumber gizi yang lengkap dan sehat
serta mudah didapatkan. Dengan mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari
kebutuhan gizi dapat terpenuhi.
i. Melakukan aktifitas fisik setiap hari.
2
Aktifitas fisik, gerak badan atau melakukan pekerjaan di rumah
akan meningkatkan kekuatan otot dan menyehatkan badan.
j. Tidak merokok didalam rumah.
Rokok berbahaya tidak saja bagi perokok tetapi juga terhadap
orang–orang disekelilingnya, untuk itu hindarilah untuk merokok di dalam
rumah.
2. Tatanan sekolah
Indikator PHBS di sekolah antara lain:
a. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.
Sebab air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri
penyebab penyakit, bila digunakan maka kuman dan bakteri berpindah ke
tangan. Pada saat makan kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang
bisa menimbulkan penyakit antara lain diare, thypus, cacingan, flu burung
dll.
b. Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.
Jajan sembarangan tidak aman karena kita tidak tahu apakah bahan
tambahan makanan (BTM) yang digunakan seperti zat pewarna, pengawet,
pemanis dan bumbu penyedapnya aman untuk kesehatan atau tidak.
c. Menggunakan sampah pada tempatnya
Sampah akan menjadi tempat berkembang biak serangga dan tikus,
menjadi sumber polusi dan pencemaran terhadap tanah, air dan
udara.Sampah menjadi media perkembangan kuman-kuman penyakit yang
dapat membahayakan kesehatan. Dan sampah juga bisa menimbulkan
kecelakaan dan kebakaran.
d. Olah raga yang teratur dan terukur.
Manfaat olah raga yang teratur antara lain berat badan terkendali,
otot lebih lentur dan tulang lebih kuat, bentuk tubuh lebih ideal dan
proporsional, daya tahan tubuh terhadap penyakit lebih baik dan
menghindarkan diri dari penyakit jantung, osteoporosis, diabetes, stroke
dan hipertensi.
2
e. memberantas jentik nyamuk.
Untuk memutuskan mata rantai siklus hidup nyamuk, sehingga
nyamuk tidak berkembang di lingkungan sekolah. Khususnya jentik
nyamuk Aedes aeghypty yang menyebabkan penyakit DBD, karena
nyamuk ini menggigit pada siang hari dimana siswa sedang belajar.
Perlu dilakukan kegiatan 3 m yaitu, menguras tempat-tempat
penampungan air seminggu sekali seperti vas bunga,bak mandi dll ,
menutup tempat-tempat penampungan air dengan rapat dan mengubur
barang bekas yang dapat menampung air hujan.
f. Tidak merokok.
Karena banyak sekali efek negatif yang ditimbulkan oleh rokok,
antara lain terjangkit penyakit kanker paru-paru, kanker mulut, penyakit
jantung, batuk kronis, kelainan kehamilan, katarak, kerusakan gigi, dan
efek ketagihan serta ketergantungan terhadap rokok.
Di dalam sebatang rokok terkandung 4.000 bahan kimia dan 43 senyawa
yang terbukti menyebabkan kanker. Bahan utama rokok terdiri dari
nikotin, tar dan CO.
g. menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan,
Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan badan serta
status gizi. Agar pertumbuhan anak dapat berkembang secara optimal.
h. Menggunakan jamban.
Untuk menjaga agar lingkungan selalu bersih, sehat dan tidak
berbau. Supaya tidak mencemari sumber air dilingkungan sekitar.
Dan juga agar tidak mengundang datangnya serangga kecoa/ lalat yang
dapat menjadi vektor penyakit seperti diare, cholera, disentri, thypus,
cacingan dll.
3. Tatanan tempat kerja
Indikator PHBS di tempat kerja antara lain :
Semua PHBS diharapkan dilakukan di tempat kerja. Namun
demikian, tempat kerja telah masuk kategori Tempat Kerja Sehat, bila
masyarakat pekerja di tempat kerja :
2
1. Tidak merokok di tempat kerja
2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.
3. Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan
sesudah buang air besar dan buang air kecil.
5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.
6. Menggunakan air bersih.
7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.
8. Membuang sampah pada tempatnya. Menggunakan Alat Pelindung
Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.
4. Tatanan tempat umum
PHBS ditempat umum adalah upaya untuk memberdayakan
masyarakat pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu,
mau dan mampu untuk mempraktekkan PHBS dan berperan aktif dalam
mewujudkan tempat-tempat umum sehat.
Tempat-tempat umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh
pemerintah atau swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan
bagi masyarakat seperti sarana pariwisata, transportasi, sarana ibadah,
sarana perdagangan dan olahraga, rekreasi dan sarana sosial lainnya.
a. PHBS di Pasar
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya,
Menggunakan jamban, Tidak merokok di pasar, Tidak meludah
Sembarangan, Memberantas Jentik nyamuk.
b. PHBS di tempat Ibadah
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya,
Menggunakan jamban, Tidak merokok di tempat ibadah, Tidak meludah
Sembarangan, Memberantas Jentik nyamuk
c. PHBS di Rumah Makan
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya,
Menggunakan jamban, Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, Tidak
2
merokok di rumah makan, Menutup makanan dan minuman, Tidak
meludah Sembarangan, Memberantas Jentik nyamuk.
d. PHBS di Angkutan Umum(Bus, Angkot, Kereta, Pesawat, Kapal Laut dll)
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya,
Menggunakan jamban, Tidak merokok di angkutan umum, Tidak meludah
Sembarangan
Manfaat PHBS yaitu :
a. Bagi masyarakat:
Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit. Masyarakat
mampu mengupayakan lingkungan sehat, serta mampu mencegah dan
mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi
b. Bagi tempat umum
Lingkungan menjadi lebih bersih, indah dan sehat sehingga
meningkatkan citra tempat umum, Meningkatkan pendapatan bagi tempat-
tempat umum sebagai akibat dari meningkatnya kunjungan pengguna
tempat-tempat umum.
c. Bagi pemerintah Kabupaten/kota
Peningkatan presentase tempat umum sehat menunjukkan kinerja
dan citra pemerintah kabupaten/kota yang baik Kabupaten /kota dapat
dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di
tempat-tempat umum.
5. Tatanan fasilitas kesehatan
Indikator PHBS di fasilitas kesehatan antara lain :
1. menggunakan air bersih,
2. menggunakan jamban yang bersih & sehat,
3. membuang sampah pada tempatnya,
2
4. tidak merokok,
5. tidak meludah sembarangan,
6. memberantas jentik nyamuk.
2.3 Sasaran PHBS Menurut Tatanan
Sasaran Keluarga Inst.
Kesehatan
Tempat
Kerja
Sekolah Tempat
Umum
Primer · Individu · Pasien
· Pengantar/
Keluarga
· Keluarga
Pasien
· Karyawan · Siswa · Pengunjun
g
· Masyaraka
t Umum
Sekunder · KK
· Ortu/
Mertua
· Kader
· Petugas
Kesehatan
· Kader
Kesehatan
· Manager
· Serikat
Buruh
· Organisasi
Profesi
· Guru
· BK
·
Karyaw
an
· Osis
·Pegawai
· Karyawan
· Manager
Tersier · KK
· Ket RT
· Ket RW
· Kades
· Pimp.
Institusi di
Institusi
Kesehatan
· Direktur
· Pemilik
·Kepsek
Pemilik
· Direksi
· Pemilik
2.4 Aturan atau Kebijakan Mengenai PHBS
Pembinaan PHBS di Rumah Tangga telah menjadi bagian dari
Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan sejak tahun 2005. Landasan hukum
pembinaan PHBS adalah :
1. Undang-Undang no 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pemberdayaan Keluarga Sejahtera.
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 199 tentang Kesehatan.
2
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
4. Peraturan Pemerintah nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom
5. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 tentang Pedoman Umum
Pengaturan Mengenai Desa dan Kelurahan.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Kewenangan Wajib
Standar Pelayanan Minimal di Bidang Kesehatan.
7. Keputusan Menteri dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 53 tahun 2000
tentang Gerakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga.
8. Keputusan menteri Kesehatan RI Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang
Kebijakan nasional Promosi Kesehatan.
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang
Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah.
2
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan dari tulisan diatas, sebagai
berikut :
1. Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku yang
dipraktekkan oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk
meningkatkan kesehatannya dan berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan yang sehat.
2. Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan
dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat
termasuk swasta dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal.
3. Tatanan PHBS ada lima yaitu :
a. Tatanan sekolah
b. Tatanan Rumah tangga
c. Tempat umum
d. Tempat kerja
e. Fasilitas kesehatan
B. Saran
1. Diharapkan pembaca dapat berperilaku hidup bersih dan sehat dimanapun.
2. Lebih perduli akan lingkungan yang bersih dan sehat.
3. Dapat mengajarkan pola hidup bersih dan sehat sejak dini.
4. Kebersihan adalah bagian dari iman.
2
DAFTAR PUSTAKA
http://www.puskel.com/10-indikator-phbs-tatanan-rumah-tangga/ (Online)
http://www.analisadaily.com/news/read/2011/11/21/22519/
budayakan_prilaku_hidup_bersih_dan_sehat/#.T5jdO8hlftQ (Online)
(Online)
2
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR.............................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar belakang.................................................................................... ...3
Rumusan masalah.....................................................................................4
Tujuan.........................................................................................................4
Manfaat .....................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN
Pengertian PHBS........................................................................................5
Tatanan PHBS ...........................................................................................7
bidang PHBS ..............................................................................................11
Manfaat PHBS ..........................................................................................12
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan ...............................................................................................14
Saran...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................15
2