phbs
DESCRIPTION
kesehatanTRANSCRIPT
HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS)
DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI POLI ANAK RSUD JOMBANGKARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI KEBIDANAN DARUL ULUM
JOMBANG
2012ABSTRAKHUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI POLI ANAK RSUD JOMBANGCLEAN LIVING HEALTHY BEHAVIOR RELATIONSHIP EVENT WITH DIARRHEA IN CHILDREN IN CHILD POLY HOSPITAL JOMBANGHelmi Annuchasari1, Sri Banun Titi Istiqomah2, Feny Vitiasaridessy3Prodi DIII Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pesantren Tinngi DarulUlum Jombang
Infectious diseases is a pretty big problem in developing countries and cause morbidity mortality is quite high. Diarrhea is " healthy carrier " that cause difficulty in its eradication , so the form of the disease in the community is as " Iceberg phenomenon" which means that the symptoms appear ( manifest) is a small fraction of the actual situation . The study aimed to analyze the relationship between the behavior of living clean and healthy with the incidence of diarrhea in Children's Hospital Poly Jombang .Observational research using analytic study design approach controle cass . Sample case and control samples each taken 26 people . Methods of data analysis using univariate and bivariate analysis .
Based on the results of living a clean healthy behaviors of 20 respondents ( 76.9 % ) , while the research results obtained with diarrhea ( 1-3 days ) in infants as much as 21 respondents ( 80.80 % ) . while PHBS sufficient and diarrhea as well as 1-3 days 4 infants ( 15.4 % ) , of the Spearman Rank test results that showed = 0.386 > 0.05 .
Conclusion : The Children's Hospital of Jombang Poly besides providing curative services , should also be accompanied by providing counseling to the patient and the patient's family to prevent diarrhea. Because in addition to the factors - factors that influence behavior, as well as patients suffering from gastritis , or occur munodefisiensi . So that required protection by the family especially the mother of the child .
Keywords: Behavior healthy living , Diarrhea.PENDAHULUANLATAR BELAKANG
Penyakit diare menjadi penyebab utama nomor 2 kematian pada anak usia 6 bulan hingga 2 tahun. Berdasar metaanalisis di seluruh dunia, setiap anak minimal mengalami diare 1 kali setiap tahun. Dari setiap 5 pasien anak yang datang karena diare, satu diantaranya akibat rotavirus. Kemudian, dari 60 anak yang dirawat dirumah sakit akibat diare 1 di antaranya juga karena rotavirus. Di Indonesia, sebagian besar diare pada bayi dan anak disebabkan oleh infeksi rotavirus. Organisme - organisme ini mengganggu proses penyerapan makanan di usus halus. Dampaknya makanan tidak dicerna kemudian segera masuk ke usus besar (handwashing, 2006). Data Departemen Kesehatan RI menunjukkan 5.051 kasus diare sepanjang tahun 2005 lalu di 12 provinsi. Jumlah ini meningkat drastis dibandingkan dengan jumlah pasien diare pada tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 1.436 orang. Di awal tahun 2006, tercatat 2.159 orang di Jakarta yang dirawat di rumah sakit akibat menderita diare. Melihat data tersebut dan kenyataan bahwa masih banyak kasus diare yang tidak terlaporkan, departemen kesehatan menganggap diare merupakan isu prioritas kesehatan di tingkat lokal dan nasional karena punya dampak besar pada kesehatan mayarakat (Depkes RI 2008).Pada data 10 penyakit terbanyak di Kabupaten Jombang tahun 2009 penderita diare (19,244) berada di urutan ke 7 setelah penyakit sendi.
(Dinkes, 2009)
Angka kejadian diare di ruang Seruni RSUD Jombang sendiri pada tahun 2009 dari 1268 anak yang menderita diare, 698 diantaranya balita (55%), pada tahun 2010 dari 1081 anak yang menderita diare terdapat 444 (41%) balita diare. Sedangkan diare yang meneyerang batita pada usia 1 3 tahun Pada tahun 2011 di Ruang Seruni RSUD Jombang sebanyak 132 orang. Pada tahun 2012 antara bulan januari april tercatat di medical record RSUD Jombang sebanyak 28 batita. (Dinkes, 2012)Berdasarkan data yang diperoleh dari RSUD Jombang yang menunjukkan masih tingginya angka kesakitan karena diare pada batita, maka dari itu penulis tertarik meneliti tentang Hubungan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS ) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Umur 5 Tahun di Poli Anak RSUD Jombang .RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah Adakah Hubungan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS ) Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Poli Anak RSUD Jombang?TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui hubungan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dengan kejadian diare pada balita khususnya di Poli Anak RSUD Jombang.TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Dasar Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar bagi perorangan, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan . Advokasi, Bina suasana ( Social Support ) sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat. (Setiyabudi, 2009)2. Konsep Dasar Diare
Diare adalah benda cair yang keluar dari dubur tanpa dapat dikendalikan. Ia bisa digolongkan penyakit infeksi atau non infeksi dari berbagai gangguan perut dapat akut dan dapat juga kronis.(Ronald H. Sitorus, 2008 : 84 ) 3. Konsep Balita
Balita adalah anak dengan usia dibawah 5 tahun dengan karakteristik pertumbuhan yakni pertumbuhan cepat pada usia 0 1 tahun dimana umur bulan berat badan naik 2 kali berat badan lahir dan 3 kali berat badan lahir pada umur 1 tahun dan menjadi 4 kali pada umur 2 tahun. Pertumbuhan mulai lambat pada masa pra sekolah kenaikan berat badan kurang lebih 2 kg / tahun. Kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir.
(dr. Suparyanto, M. Kes. 2011, dari sumber Soetjiningsih,)Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah (Hidayat,2007:43 )
Ket :
: Diteliti
: Tidak diteliti
Hipotesa
Hipotesa adalah suatu asumsi pernyataan tentang hubungan satu atau lebih variabel diharapkan bisa menjawab suatu pernyataan dalam penelitian. (Nursalam, 2003 : 57) H1:Ada hubungan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) ibu dengan kejadian diare pada balita.
Ho :Tidak ada hubungan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) ibu dengan kejadian diare pada balita.METODE PENELITIANDesain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitan analitik dengan jenis penelitian case control.
Populasi, Sampel, dan SamplingPopulasi dalam penelitian ini adalah semua ini adalah semua ibu balita umur 5 tahun di Poli Anak RSUD Jombang yang jumlah populasinya 28 balita.Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah balita umur 5 tahun di Poli Anak RSUD Jombang yang memenuhi kriteria inklusi.Pada penelitian ini menggunakan Cluster sampling (area sampling), yaitu tekhnik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luasTabel 3.1Definisi Operasional Hubungan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Poli Anak RSUD Jombang Tahun 2011.
NoVariabelDefinisi OperasionalKriteriaAlat UkurSkala
1Independen :
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Segala perilaku Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) melalui pengisian kuesioner melliputi:
Menggunakan air bersih Tujuan PHBS
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Hubungan PHBS dengan suatu masalah
Menggunakan jamban sehat Memberantas jentik di rumah Melakukan aktivitas fisik setiap hari Makan sayur dan buah setiap hari Tidak merokok di dalam rumah1. Baik = 76-100%
2. Cukup=56-75%
3. Kurang= 5 hariKuesioner
Ordinal
Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian ini dilakukan di poli anak RSUD JombangWaktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2012Analisis Data4.1.2 Data khusus
4.1.2.1 Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Ibu di Poli Anak RSUD JombangTahun 2011NoPHBSFrekuensiProsentase (%)
1.Baik20 orang76,90
2.Cukup6 orang23,10
3.Kurang--
Sumber : data primer, 2011
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa perilaku hidup bersih sehat ibu balita sebagian besar adalah baik dengan jumlah 20 orang (76,92%).
4.1.2.2 Diare
Tabel 4.5 Distribusi Kejadian Diare Balita di Poli Anak RSUDJombangTahun 2011
NoDiareFrekuensiProsentase (%)
1.1 3 hari21 orang80,80
2.3 5 hari4 orang15,40
3.> 5 hari1 orang3,80
Total26 Orang100%
Sumber : data primer, 2011
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa kejadian diare (1 3 hari) pada balita paling banyak dengan jumlah 21 orang (76,90%).
4.1.2.3 Tabulasi Silang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dengan Kejadian Diare
Tabel 4.5 Distribusi Tabulasi Silang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dengan Kejadian Diare Balita dipoli Anak RSUDJombangTahun 2011
NoPHBSKejadian DiareTotal
1 3 hari%3 5 hari%>5 hari%
1Baik1765,4%27,7%13,8%20 (76,9%)
2Cukup415,4%27,7%00,0%6 (23,1%)
3Kurang00,0%00,0%00,0%0
(0,0 %)
TOTAL2180,0%415,4%13,8%26
(100%)
Sumber : data primer, 2011
Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa perilaku hidup bersih sehat yang tergolong baik dan balita yang mengalami diare 1 3 hari yaitu sejumlah 17 balita (65,4%), sementara PHBS yang cukup dan yang mengalami diare 1 3 hari juga sebanyak 4 balita (15,4%).Hasil tabulasi silang ini menunjukkan hasil korelasi Spearman Rhank pada PHBS dan kejadian diare korelasi koofesiennya 0,386, yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak. Dari hasil korelasi Spearman Rhank menunjukkan tidak ada hubungan antara PHBS dengan kejadian diare pada balita di poli Anak RSUD Jombang.PEMBAHASANDari hasil tabel 4.6 didapatkan 17 responden (65,4%) yang PHBS baik dan yang menderita diare selama 1 3 hari. Sementara PHBS yang cukup dan yang menderita diare 1 3 hari sebanyak 4 responden (15,4%).
Perilaku dan gejala perilaku yang tampak pada kegiatan organisme tersesbut dipengaruhi baik oleh faktor genetik (keturunan) dan lingkungan. Secara umum dapat dikatakan bahwa faktor genetik dan lingkungan ini merupakan penentu dari perilaku makhluk hidup termasuk perilaku manusia. Sedangkan lingkungan adalah merupakan kondisi atau merupakan lahan untuk perkembangan perilaku tersebut. Suatu mekanisme pertemuan antara kedua faktor tersebut. Pada kenyataannya, ketika peneliti melakukan penelitian di poli Anak, sebagian besar untuk pengetahuan keluarga tentang PHBS mengerti dan melaksanakan kegiatan PHBS. Sehingga jika dihubungkan dengan kejadian diare pada balita sebagian besar yang terjadi tidak ada hubungan. Ini membuktikan bahwa setiap keluarga perduli dengan kesehatan dan kebersihan. Adapun faktor faktor yang mempengaruhi balita terkena diare dikarenakan faktor balita imunodefisiensi, makanan, psikologis, dan lain lain. Sehingga diharapkan keluarga khusunya ibu untuk memperhatikan dan melindungi sang anak untuk mencegah terjadinya diare. KESIMPULAN
hasil dari uji statistik Spearman Rank diperoleh ( = 0,386 > 0,005. Maka H0 diterima berarti H1 ditolak yang berarti tidak ada hubungan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dengan kejadian diare pada balita di poli Anak RSUD Jombang.DAFTAR PUSTAKAArikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT RINEKA CIPTAbudisetyaragil, 2009. Pengertian Perilaku hidup Bersih Sehat.blogspot.comdiare menurut WHO. Pdf. 2010
Dr. Suparyanto, M. Kes. 2011. Konsep balita. 07.30. 16 Mei 2011. Blog dr. Siparyanto, M. Kes.Hidayat, Aziz Alimul, 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Tekhnik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
Kapita selekta. 2003. Konsep Diare. Jakarta: Media AesculapiusMachfoeds Ircham, Suryani Eko, 2007 . Pendidikan Kesehatan Bagian Dari Promosi Kesehatan. Yogyakarta: FitramayaMarheni Eni. 2010. Tujuan PHBS di Institus Kesehatan. http://bluezeiny.blogspot.com/2010/04/phbs.htmNursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Notoatmodjo Soekojo. 2003. Metode Penelitian Kesehatan . Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo Soekojo. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Sitorus H Ronald, 2008. Indikator Perbaikan Kesehatan Lingkungan Anak. Jakarta: Salemba Medikawww. pikiran rakyat.com. 2010
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan:
Usia
Pendidikan
Jenis kelamin
Pekerjaan
Sosial budaya
Sumber informasi
Tingkat pengetahuan ibu terhadap PHBS:
Tahu
Paham
Aplikasi
Analisis
Sistematis
Evaluasi
Kriteria :
Baik
Cukup
Kurang
Kejadian diare:
1 - 3 hari
- 5 hari
> 5 hari
H1:Ada hubungan
Ho :Tidak ada hubungan