pilihan rasional studi di sekolah alam madinah...
TRANSCRIPT
PILIHAN RASIONAL STUDI DI SEKOLAH ALAM MADINAH
SCHOOL
Diajukan guna Memenuhi Persyaratan Penyusunan Skripsi untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S.sos)
Oleh:
Ade Muhammad Irfan
1111111000056
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
a-
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Skripsi yang berjudul:
PILIHAN RASIONAL STUDI DI SEKOLAH ALAM MADINAH SCHOOL
1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salalr satu
persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (Ub{)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri On D Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UDD Syarif
Hidayahrllatr Jakarta.
Serpong, 2I Juli20l7
AdeMuhammad Irfan
v ,1{ \
PERSETUJUAIY PEMBIMBING SKRIPSI
Dengan ini, Porrbimbing Slaipsi menyatakan bahwa mahasiswa:
Nama : AdeMuhammad lrf.an
NM : 1111111000056
Program Studi : Sosiologi
Telatr menyelesaikan penulisan skipsi dengan judul:
PILIHAN RASIONAL STUDI DI SEKOLAH ALAM MADINAH SCHOOL
dan telatr memenuhi persyaratan unhrk diuji.
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Serpong, 27Mei20l7
Menyetujui,
Pqnbimbing
r-{
i1
Dr. CucuNufiayltiM.Si.
NIP. 1976@182003122003
iti
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
SKRIPSI
PILIIIAN RASIONAL STUDI DI SEKOLAH ALAM MADINAH SCHOOL
Oleh:
Ade Mutrammad Irfan
1111111000056
telah dipertatrarikan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 2l Juli 2017. Slaipsiini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
pada Program Studi Sosiologi.
Sekretaris,
Joharo
Penguji I,
Prof. Dr. Zulkifli, MA
NIP. 1966081 3 1 99103 I 004
Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 2l Jtili2}fi
Ketua Program Studi Sosiologi,
lv
Dr. Cucu Nurhayati M.Si.
NrP. 1 97609182003 t22003 NrP. 1 9680 8161997 032002
Penguji II,
Dr. CuUuNurhayati, M. Si
NIP. I 97609182W3122003
v
ABTRAKS
Sekolah alam adalah salah satu dari sekian banyak institusi pendidikan yang
ada di Indonesia. Sekolah alam merupakan sekolah yang menggunakan konsep
pendidikan berbasis alam. Seiring berjalannya waktu sekolah alam sudah mulai
mendapatkan tempat sebagai salah satu sarana pendidikan yang diinginkan oleh
masyarakat Indonesia selain sekolah umum, pesantren, SDIT (Sekolah Dasar
Islam Terpadu), dan sekolah-sekolah lainnya. Dengan adanya berbagai macam
model dan konsep sekolah yang ada di Indonesia sekarang ini selalu berkaitan
dengan preferensi orang tua dalam mengambil keputusan masyarakat dalam
memilih konsep sekolah yang dianggap tepat untuk anaknya. Dengan adanya
fenomena segelintir masyarakat yang memilih sekolah alam sebagai sarana
pendidikan untuk anaknya dibanding sekolah-sekolah yang menjadi pilihan
mayoritas masyarakat seperti sekolah umum, pesantren, dan sekolah-sekolah
lainnya. Hal inilah yang menarik penulis untuk meneliti dan mencari tahu lebih
dalam tentang pilihan rasional orang tua dalam memilih Sekolah Alam dan
Pilihan Rasional Studi Atas Sekolah Alam Madinah School di Desa Jelupang,
Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan.
Penelitian ini menggunakan perspektif pilihan rasional James S. Coleman.
Peneliti menggunakan perspektif pilihan rasional sebagai kacamata dalam
menganalisis data yang dioperasikan melalui pendekatan studi kasus dalam
penelitian kualitatif/pencarian data yang dilakukan dengan cara observasi,
wawancara mendalam, perekam suara dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, penulis mengemukakan bahwa
pilihan rasional orang tua dalam memilih Sekolah Alam Madinah School karena
adanya dorongan dari keyakinan agama, keyakinan akan konsep alam, teman dan
para ahli, geografis, dan perkembangan zaman. Dengan memilih Sekolah Alam
Madinah School, para orang tua mengaharapkan keuntungan dengan pemahaman
ilmu agama yang lebih dan kebebasan dalam mengeksplorasi diri dalam belajar
akan didapatkan oleh anaknya. Hal tersebut dianggap tidak bisa didapatkan di
sekolah lainnya.
Kata Kunci: Orang Tua, Preferensi, Pilihan Rasional, Agama dan Konsep.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis ucapkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia serta hidayah
sehingga penlis dapat meyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Shalawat
serta salam penulis curahkan kepada bagina Nabi Muhammad SAW, sosok
teladan umat dalam segala perilaku keseharian yang berorientasi pada kemuliaan
hidup dunia dan akhirat.
Dalam penulisan skripsi yang berjudul Pilihan Rasional Studi di Sekolah
Alam Madinah School penulis menyadari banyaknya kontribusi yang diberikan
dari berbagai pihak kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zulkifli selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang penulis
hormati.
2. Ibu Dr. Cucu Nurhayati M.Si selaku ketua prodi Sosiologi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
3. Ibu Joharatul Jamilah, M.Si selaku sekretaris prodi Program Studi
Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
vii
4. Bapak Ahmad Abrori M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang mana
atas bimbingan beliau penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.
5. Segenap dosen program studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
mendidik dan memberi ilmu pengetahuan serta wawasan dalam
menempuh jenjang strata satu.
6. Bapak Muhammad Ridwan selaku Kepala Sekolah Alam Madinah School
yang telah mengizinkan sekolah tersebut sebagai lokasi penelitian dan
untuk bantuan beliau selama penelitian berlangsung.
7. Segenap jajaran guru dan staff Sekolah Alam Madinah School yang
meluangkan waktunya dalam membantu selama penelitian ini
berlangsung.
8. Para orang tua Sekolah Alam Madinah School yag telah meluangkan
waktunya.
9. Kedua orang tua, Alm. Bapak H. Abdul Rachim dan Hj. Jaliah yang
selama ini selalu berdoa untuk masa depan penulis dan terus tanpa henti
memotivasi penulis dalam menggapai impian dan menjadi manusia yang
lebih baik lagi kedepannya.
10. Teman-teman mahasiswa Sosiologi 2011 atas segala motivasi dan
waktunya sehingga penielitian ini dapat terselesaikan.
11. Pihak-pihak lain yang berkontribusi dalam penulisan skripsi ini.
viii
Terimaksih untuk mereka semua yang telah disebutkan penulis, semoga
semua yang telah mereka berikan kepada penulis membawa manfaat khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi masyarakat. Dan tidak lupa juga doa yang penulis
panjatkan kepada mereka agar mereka mendapatkan pahala yang berlipat dari
Allah SWT semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berkontribusi bagi para
pembaca. Amin ya robbal alamin.
Tangerang Selatan
Penulis
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK………………………………………………………………………..v
KATA PENGANTAR…………………………………………...........................vi
DAFTAR ISI…………………………………......................................................ix
DAFTAR TABEL………………………………………………………….........xi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………....xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Pernyataan Masalah…………………………………………….................1
B. Pertanyaan Penelitian…………………………….......................................7
C. Tujuan dan Manfaat…………………………………….............................7
D. Tinjauan Pustaka……………………………………………......................8
E. Kerangka Teori…………………………………………………..............16
F. Subjek Penelitian…………………………………………………………20
G. Metodologi Penelitian………………………………………………........23
H. Sistematika Penulisan................................................................................30
BAB II KONSEP SEKOLAH ALAM DI INDONESIA
A. Kemunculan Konsep Pendidikan Sekolah Alam di Indonesia…………...32
B. Sekolah Alam Sebagai Terobosan Pendidikan………………………......34
C. Metode Pembelajaran Sekolah Alam Secara Umum…………………….40
D. Sekolah Alam Madinah School…………………………….....................41
1. Visi dan Misi Sekolah Alam Madinah School………………………..44
2. Metode belajar Sekolah Alam Madinah School………………………46
3. Kurikulum Sekolah Alam Madinah School…………………………...48
4. Profil Guru……......…………………………………………………..49
5. Profil Murid…………………………………………………………...52
BAB III PILIHAN RASIONAL MEMILIH SEKOLAH ALAM
A. Preferensi Pilihan Sekolah……………………………………………….56
1. Konsep Sekolah Alam Sebagai Preferensi……………………………57
2. Agama Sebagai Preferensi…………………………………….............61
3. Letak Geografis Sekolah…………………………………………...…68
B. Pembentukan Model Preferensi…………………………………….........71
1. Kesaksian tetangga dan Ahli………………………………………….71
2. Survey dan Pengamatan Orang Tua…………………………………..74
x
3. Pengalaman-Pengalaman Unik……………………………………..…75
4. Perkembangan Zaman………………………………………………...76
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………................79
B. Saran………………………………………………………………...........80
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...............
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I. F.2.1 Informan Penelitian.........................................................................26
Tabel II. E. 1. 2. Daftar Guru Sekolah Alam Madinah School..............................51
Tabel II. E.2. 3. Jumlah Murid Sekolah Alam Madinah School tahun 2017.........53
Tabel III. A. 1. 4. Daftar Sekolah Tingkat Sekolah Dasar Di Kecamatan Serpong
Utara....................................................................................................................57
Tabel III. A. 2. 5. Preferensi Pilihan-Pilihan Model Sekolah Di Serpong Utara...67
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pernyataan Masalah
Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan faktor–faktor apa saja yang
menjadi daya dorong individu dalam memilih Sekolah Alam Madinah School
sebagai suatu sarana pendidikan. Penelitian ini pun ingin mengeksplanasi lebih
jauh model serta variasi apa yang digunakan oleh individu dalam memilih
Sekolah Alam Madinah School.
Sekolah merupakan tempat terjadinya proses belajar mengajar dilakukan.
Sekolah juga tempat seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan secara intens
dalam jangka waktu yang cukup lama. Yang hasilnya akan dijadikan bekal atau
modal diri seseorang dimasa depan. Sekolah bukan hanya sekedar tentang ilmu
pengetahuan tetapi sekolah juga berupaya untuk membentuk sifat, sikap, serta
pola pikir akan sesuatu hal. Dalam arti lain sekolah juga dapat membentuk
karakteristik seseorang (character building) yang diharapkan menjadi karakter
yang berketerampilan, kreatif dan berbudi luhur. Disinilah seseorang dapat terus
melatih dirinya dalam berpikir, berwawasan, maupun bersikap.
Sekolah atau pendidikan menurut Freire merupakan sarana yang
memfasilitasi seseorang dalam meningkatkan kemampuan dan kesadaran kritis.
Pendidikan atau sekolah juga mempersiapkan jalan untuk menuju suatu perubahan
tergantung dari output pendidikan dan sekolah tersebut. Hal tersebut telah
2
dibuktikan tentang betapa pentingnya pendidikan dalam menciptakan perubahan
pada masyarakat baru (New Society) di Brazil (Freire, 2005:29-30).
Pendidikan juga merupakan lembaga yang diciptakan pemerintah dalam
rangka mendidik dan mencerdaskan anak bangsa sebagai langkah untuk
mempersiapkan potensi anak dalam membangun negara (Setiadi dan Kolip,
2011:178). Pendidikan sebagai salah satu lembaga yang memberikan bekal
keterampilan, keahlian, dan pengetahuan yang pada hakikatnya tiga komponen
tersebut menyebabkan seseorang memperoleh posisi tertentu dalam masyarakat.
Lembaga pendidikan juga berperan sebagai saluran resmi yang paling rasiona
dalam menentukan mobilitas sosial individu. Secara lebih luas pendidikan
memiliki andil besar dalam mobilitas bangsa. (Setiadi dan Kolip, 2011:512).
Yang menjadi permasalahan di dunia pendidikan sekarang ini ialah sistem
pendidikan di Indonesia masih dianggap mengekang dan membatasi kreatifitas
murid. Setiap siswa dicetak seutuhnya untuk mematuhi apa yang dikatakan guru
sebagai juru didik siswa tanpa memperhatikan sisi kebebasan terhadap diri murid.
Paulo Freire menyebut konsep pendidikan seperti ini sebagai pendidikan dengan
gaya bank. Konsep pendidikan gaya bank menurut Paulo Freire adalah sebuah
konsep pendidikan dimana murid tidak diberikan ruang gerak dalam
mengekspresikan dirinya secara utuh, dengan kata lain mereka sebagai murid
hanya akan menerima, mencatat, menghafal, dan menyimpan apa yang telah
diberikan oleh guru (Freire, 2011: 52).
3
Sekolah alam belakangan ini telah berkembang di masyarakat luas. Sekolah
alam bagaikan terobosan baru dalam dunia pendidikan yang hadir ditengah
masyarakat menawarkan segala inovasi dalam proses belajar mengajar yang
berbeda pada umumnya dari sekolah- sekolah umum yang selama ini kita tahu.
Mungkin sebagian dari masyarakat luas yang belum mengetahui atau bahkan
belum pernah mendengar akan istilah sekolah alam itu sendiri. Sekolah alam
merupakan sekolah dengan konsep pendidikan yang memberikan sistem belajar
mengajar yang cukup unik dan berbeda dengan sekolah pada umumnya. Konsep
pendidikan sekolah alam berbasis pada alam. Sekolah alam ingin menghadirkan
suatu kondisi belajar yang nyaman, menyenangkan, dan jauh dari kejenuhan yang
tujuan utamanya tidak lain agar para murid dapat menerima proses belajar
mengajar dengan maksimal. Murid dapat belajar, bermain, bersahabat dengan
alam tanpa menghilangkan atau mengurangi esensi dari proses belajar mengajar
itu sendiri. Sekolah alam menawarkan hal yang cukup berbeda dengan sekolah
lainnya. Sekolah alam memberikan para murid ruang di alam bebas yang
membantu murid untuk senantiasa menerapkan teori yang diberikan guru dan
langsung mengaplikasikannya ke alam bebas serta mengurangi rasa bosan dan
jenuh para murid jika berlama-lama di dalam kelas. Konsep dari pendidikan
dalam sekolah alam adalah semangat membebaskan, dan semangat untuk arah
yang lebih baik. Bebas dari belenggu formalistik yang selama ini menjadikan
pendidikan di Indonesia tidak kritis dan tidak kreatif. Pendidikan seharusnya
dapat mendorong para murid untuk lebih bebas berekspresi, kritis, lebih aktif dan
aplikatif. Sekolah alam merupakan sebuah bentuk inovasi pendidikan dan juga
4
sarana pendidikan alternatif dari kondisi sekolah umum lainnya yang dianggap
tidak dapat memenuhi kebutuhan afektif.
Sekolah Alam Madinah School adalah salah satu dari sekian banyak
sekolah alam yang ada di Indonesia. Sekolah pada tingkat Sekolah Dasar (SD) ini
berlokasi di Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan. Sekolah Alam
Madinah School mengadopsi 3 kurikulum yaitu Kurikulum pemerintah KTSP
(Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan), Akhlaqul karimah (mengadopsi dari
nilai-nilai islam) dan kurikulum life skill (Kecakapan Hidup). Sekolah Alam
Madinah School tidak mewajibkan peserata didik untuk memakai seragam dan
sepatu. Kebebasan dalam berekspresi bagi seorang murid menjadi salah satu
kelebihan sekolah ini. Dan jika pada sekolah lain pada umumnya kebanyakan
waktu dalam proses belajar mengajar di habiskan hanya dalam kelas, di sekolah
alam ini para murid dapat langsung mengaplikasikan teori yang telah diberikan
oleh guru langsung di alam bebas. Menurut Susi Hartanti selaku Kepala Sekolah
Alam Madinah School ”anak sekolah alam belajar langsung mempraktikan ilmu
seperti cara menanam pohon dan sayuran, cara memelihara binatang dan berbagai
hal untuk hidup tangguh dan mandiri” (beritatangsel.com)
Perkembagan jumlah sekolah di Indonesia makin berkembang pesat. Di
Kota Tangerang Selatan terdapat 517 SD (Sekolah Dasar) hingga SMP (Sekolah
Menengah Pertama). Khususnya pada kecamatan Serpong Utara terdapat 51 SD
hingga SMP baik sekolah negeri maupun sekolah swasta (kemdikbud.go.id). Dari
banyaknya jumlah sekolah yang ada di kecamatan Serpong Utara, Sekolah Alam
Madinah School adalah satu-satunya sekolah yang menawarkan konsep sekolah
5
alam. Namun dengan demikian Sekolah Alam Madinah School dituntut untuk
bersaing dengan sekolah-sekolah lainnya untuk mendapatkan murid sebagai syarat
untuk berjalannya sistem belajar mengajar dalam sebuah institusi pendidikan.
Menurut Weber, perkotaan mempunyai tingkat rasionalitas yang tinggi,
sehingga tindakan-tindakan yang dilakukan oleh masyarakat kota tidak pernah
luput dari pertimbangan untung dan rugi yang merupakan asas rasionalitas. Hal ini
bukan hanya dalam sistem perekonomian saja, tetapi untung dan rugi merupakan
sebuah landasan seseorang dalam mengambil keputusan terhadap suatu hal
(Nurhayati, 2013:8). Secara demografis Tangerang Selatan merupakan daerah
perkotaan, sehingga dapat dikatakan masyarakat Tangerang Selatan akan
mengambil tindakan atau keputusan berdasarkan asas rasionalitas.
Persepsi masyarakat tentang pendidikan yang ideal biasanya merujuk pada
sekolah umum. Sebab dengan menggeluti pendidikan formal (sekolah umum)
dianggap sebagai satu-satunya sarana pendidikan yang mampu mendidik dengan
metode-metode pembelajaran yang sudah terbukti mampu mencerdaskan murid.
Diluar itu, pendidikan non konvensional masih dianggap belum teruji
kredibilitasnya sebagai sarana pendidikan yang berkualitas. Artinya, sekolah alam
sebagai sarana pendidikan masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat.
Terbukti dari jumlah murid yang belum dapat menyaingi sekolah umum.
Secara rasional, sekolah – sekolah umum merupakan sebuah pilihan yang
lebih menguntungkan untuk dipilih oleh seseorang sebagai suatu sarana
pendidikan. Tidak sedikit dari sekolah-sekolah tersebut yang sudah memiliki
6
standar internasional seperti sekolah Bina Nusantara, Stella Maris, Candle Tree,
SMP Negeri 4 Tangerang Slatan, dan SMP Negeri 8 Tangerang selatan.
Banyaknya sekolah-sekolah unggulan seharusnya menjadi sebuah pertimbangan
yang rasional untuk masyarakat perkotaan dalam memilih sarana pendidikan,
karena akan memberikan jaminan hasil yang lebih maksimal. Namun bukan
berarti Sekolah Alam Madinah School tidak mempunyai daya saing dalam
mendapatkan murid, ia juga mampu mendapatkan murid yang cukup signifikan
yaitu 177 murid pada tahun 2013 (beritatangsel.com). Hal ini menandakan bahwa
Sekolah Alam Madinah School dengan metode pembelajaran yang berbeda
memiliki daya tarik dalam mendapatkan murid.
Yang menjadi menarik ialah persoalan pendidikan nyatanya selalu beririsan
dengan ekonomi. Terlihat pada preferensi orang tua terhadap pemilihan sekolah
hampir selalu didasarkan pada kondisi ekonomi. Mulai dari harga masuk, biaya
operasional, jarak sekolah yang mempengaruhi biaya yang harus dikeluarkan, dan
berbagai faktor ekonomi lainnya. Maka, rasionalitas akan membagi dirinya pada
dua hal: pertama, pertimbangan untung dan rugi dalam hubungan ekonomis (biaya
pendidikan). Kedua, pertimbangan untung dan rugi dalam kualitas pendidikan
terhadap individu dan masyarakat. Cara kerja persepsi rasionalitas inilah yang
harus dicari dalam masyarakat perkotaan yang memilih sekolah alam sebagai
sarana pendidikannya.
Oleh karena itu, fenomena tersebut menjadi menarik untuk dijadikan
penelitian dengan judul : “Pilihan Rasional Studi Di Sekolah Alam Madinah
School” untuk melihat aspek rasionalitas dari individu dalam memilih Sekolah
7
alam Madinah School sebagai suatu sarana pendidikan. penulis memilih sekolah
tersebut karena melihat jumlah siswa dan siswinya yang relatif banyak dan terus
bertambah setiap tahunnya. Dan sekolah ini merupakan satu-satunya sekolah alam
yang ada di Kecamatan Serpong Utara dari sekian banyak sekolah negeri dan
swasta lainnya di kecamatan tersebut.
B. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana Sekolah Alam Madinah School menjadi pilihan masyarakat?
2. Model atau variasi pilihan rasional seperti apa yang mendasari
masyarakat untuk memilih Sekolah Alam Madinah School?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Setelah mengetahui pernyataan masalah dan pertanyaan penelitian yang
telah dikembangkan oleh peneliti, maka tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Mengeksplanasi lebih dalam mengenai pilihan masyarakat terhadap
Sekolah Alam Madinah School.
2. Menjelaskan lebih lebih jauh mengenai model atau variasi pilihan
rasional yang mendasari masyarakat dalam memilih Sekolah Alam
Madinah School sebagai media pendidikan.
Manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi tiga, yaitu :
8
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat mengungkap penelitian baru tentang sekolah
alam yang sekarang makin berkembang di masyarakat luas dan rasionalitas
seseorang dalam memilih sekolah alam sebagai media pendidikan.
2. Manfaat Praktis
Dalam penelitian ini, peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat memberi
wawasan kepada masyarakat luas tentang sekolah alam. Dan memberikan
pengetahuan tentang alternatif lain dari pendidikan selain sekolah umum yang
selama ini dikenal oleh masyarakat. Sehingga dapat memberikan wawasan serta
gambaran dari sekolah alam bagi masyarakat dalam memilih sarana pendidikan.
D. Tinjauan Pustaka
Penelitian Nova Raras Ningtyas (2009) yang berujudul “Strategi Sekolah
Alam Dalam Membangun Kepercayaan Masyarakat (Studi tentang Strategi SMP
Alam Banyuwangi Islamic School dalam membangun kepercayaan masyarakat di
Kecamatan Genteng – Kabupaten Banyuwangi)”. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan model penelitian deskripif kualitatif. Adapun beberapa subjek
dalam penelitian ini adalah kepala sekolah SMP Alam BIS, staf dan guru, para
siswa, para alumni, donatur dan wali murid. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah interview, observasi dan dokumentasi. Teknik analisa data
maka penulis menggunakan deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan
bertujuan untuk mengetahui serta menjelaskan lebih dalam mengenai bagaimana
9
strategi dalam membangun kepercayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh SMP
Alam Banyuwangi Islamic School sangat berpengaruh bagi kelangsungan sekolah
tersebut. Apabila strategi tersebut dapat dijalankan dengan semestinya maka
segala tujuan dari SMP Alam Banyuwangi Islamic School dalam mengupayakan
pendidikan bagi anak-anak yang kurang mampu dapat tercapai. Oleh karena itu
diperlukan strategi yang benar-benar tepat. Dalam penelitian ini penulis
menggunkan teori Fungsionalisme Struktural milik Talcott Parson. Dalam
penelitian ini peneliti membagi empat hal dalam Strategi dari SMP Alam BIS
dalam membangun kepercayaan dengan masyarakat yaitu yang pertama biaya
yang terjangkau bagi orang yang tidak mampu dalam mengenyam pendidikan,
kedua membangun opini masyarakat lewat kualias anak didik, ketiga keberadaan
guru-guru yang terdidik dan berkualitas, kemudian yang terakhir membangun
opini masyarakat lewat interaksi langsung antara SMP Alam Banyuwangi Islamic
School dengan masyarakat. Dalam pencapaian kualitas anak didik maka SMP
Alam Banyuwangi Islamic School ini memiliki tiga cara yaitu diantaranya adalah
adanya sekolah model asrama, kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan adanya target pendidikan yang harus dicapai oleh setiap siswa.
Selain itu SMP Alam Banyuwangi Islamic School dalam melakukan interaksi
langsung dengan masyarakat dengan menggunakan beberapa cara yaitu
mengadakan bakti sosial, membuka tempat kursus, mengadakan lomba bahasa
Inggris da publikasi. Dari beberapa strategi tersebut adapun faktor pendukung dan
penghambat dari pelaksanaannya. Faktor pendukung tersebut adalah adanya
dukungan dari pemerintah sedangkan faktor penghambat adalah kurangnya dana
10
bagi program-program yang belum terlaksana dan kuatnya paradigma masyarakt
tentang sekolah yang berkualitas adalah sekolah yang mahal dan sekolah negeri.
Penelitian Rizki Yusnia (2011) yang berjudul “Upaya Sekolah Alam Dalam
Mensosialisasikan Nilai, sikap, dan Prilaku Cinta Lingkungan Terhadap anak”.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melihat dan menjelaskan lebih dalam
peran sekolah alam yang diharapkan dapat menumbuhkan nilai, sikap dan
perilaku cinta lingkungan dalam diri anak. Tempat penelitian yang peneliti ambil
adalah Sekolah Dasar Alam Ungaran desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat,
Kabupaten Semarang. Tujuan penelitian ini adalah : Pertama, Mendeskripsikan
upaya Sekolah Dasar Alam Ungaran dalam mensosialisasikan nilai, sikap, dan
perilaku cinta lingkungan terhadap anak. Kedua, Mendeskripsikan dampak dari
proses sosialisasi tersebut terhadap para siswa Sekolah Dasar Alam Ungara.
Ketiga, Mendeskripsikan tanggapan orang tua siswa tentang adanya upaya
Sekolah Dasar Alam Ungaran dalam mensosialisasikan nilai, sikap, dan perilaku
cinta lingkungan terhadap anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif, sehingga menghasilkan data deskriptif. Subjek dalam penelitian ini
adalah guru, siswa, dan orang tua siswa Sekolah Dasar Alam Ungaran. Informan
dalam penelitian ini adalah pengelola (yayasan), kepala sekolah, guru, siswa, dan
orang tua siswa Sekolah Dasar Alam Ungaran. Teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu : wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dan Teori yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori pembelajaran sosial. Albert
Bandura (dalam Winarso 2005:171) menyajikan teori perilaku manusia secara
lebih umum yang disebutnya Teori Pembelajaran Sosial melalui pendekatan
11
meniru perilaku orang lain (observational learning). Teori ini menjelaskan
bagaimana kita belajar dari pengalaman langsung seperti halnya dari pengamatan
atau pemodelan. Perilaku seseorang diperoleh melalui proses peniruan perilaku
orang lain.
Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal yaitu : Pertama, upaya Sekolah
Dasar Alam Ungaran dalam mensosialisasikan nilai, sikap, dan perilaku cinta
lingkungan terhadap anak adalah melalui kegiatan pembelajaran di kelas dan di
luar kelas yang menggunakan alam sebagai media belajarnya. Kedua, dampak
proses sosialisasi nilai, sikap, dan perilaku cinta lingkungan terhadap anak adalah
antara lain : 1) Lingkungan sekolah yaitu anak mulai tertib dalam membuang
sampah pada tempatnya, menyayangi hewan yang ada di Sekolah Dasar Alam
Ungaran, dan juga murid antusisas untuk merawat tanaman yang ada di Sekolah
Dasar Alam Ungaran, 2) Lingkungan rumah yaitu anak dapat memberi contoh
kepada anggota keluarga yang lain untuk menjaga kebersihan lingkungan, anak
juga menyayangi dan merawat hewan peliharaannya seperti kucing dan burung. 3)
Tanggapan orang tua siswa dengan upaya Sekolah Dasar Alam Ungaran dalam
mensosialisasikan nilai, sikap, dan perilaku cinta lingkungan terhadap anak adalah
mereka senang dan bangga dengan perubahan sikap dan perilaku anaknya yang
menjadi lebih peduli dan menjaga kebersihan lingkungan. Yang lebih menarik
lagi bahwa orang tua siswa juga ikut berpartisipasi dalam menjaga kebersihan dan
kelestarian lingkungan sekitar.
Penelitian ini hanya meneliti aspek bagaimana sekolah alam tersebut dalam
mensosialisasikan nilai, sikap, dan prilaku cinta lingkungan terhadap anak dan
12
tidak menjelaskan aspek lain aspek lain seperti tidak menjelaskan aspek lain
seperti aspek rasionalitas dari individu dalam memilih sekolah alam sebagai suatu
sarana pendidikan.
Penelitian Tatag Anggayuh N (2014), dengan judul “Sekolah Alam :
Sekolah Yang Membebaskan (Studi Tentang Proses dan Metode Pembelajaran Di
SDIT Alam Nurul Islam Desa Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten
Sleman)”. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui lebih dalam
bagaimana SDIT Alam Nurul Islam selaku sekolah alam dapat membebaskan
siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif melalui wawancara dan
observasi, serta dokumentasi untuk melihat indicator-indikator yang
mengindikasikan sekolah alam ini merupakan sekolah alam yang membebaskan
siswa dan untuk melihat bentuk-bentuk pembebasan yang ada disekolah tersebut.
Di dalam penelitian ini peneliti mencoba menjelaskan lebih dalam mengenai
penerapan proses dan metode pembelajaran yang diterapkan SDIT Alam Nurul
Islam sehingga dapat diketahui bentuk-bentuk pembebasan di sekolah tersebut
serta indikator-indikatornya sehingga dapat dikatakan sebagai sekolah yang
membebaskan. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah sekolah
alam dapat membebaskan siswa dengan berbagai bentuk pembebasan. Bentuk
yang pertama adalah dengan konsep sekolahnya. Dengan menerapkan konsep
sekolah alam tersebut sekolah ini dapat mengatasi permasalahan mengenai
interaksi guru dengan murid. Hubungan antara keduanya berlaku dua arah. Siswa
dapat dengan bebas mengutarakan kritik maupun saran kepada guru dalam hal
cara mengajar dan penyampaian materi apabila mereka kurang memahaminya
13
baik itu karena terlau cepat dalam menerangkan maupun mereka masih belum
dapat memahami materi yang diajarka. Bentuk yang kedua adalah dengan proses
pembelajarannya. Di sekolah ini siswa dapat terlibat langsung secara aktif dalam
setiap proses pembelajaran sehingga siswa dapat dengan bebas melihat dan
merasakan serta mengambil kesimpulan mengenai materi yang sedang dipelajari.
Bentuk yang ketiga adalah dengan metode pembelajarannya. Dengan penerapan
metode pembelajaran berpusat pada siswa menjadikan siswa dapat berpikir lebih
aktif dan kritis sehingga hal ini dapat membantu mereka dalam mengembangkan
diri dan menggali potensi mereka serta siswa dapat merasakan kebebasan
mengeksplorasi setiap pembelajaran yang ada disana.
Penelitian ini hanya meneliti aspek bagaimana SDIT Alam Nurul Islam
dapat berperan sebagai sekolah yang dapat membebaskan siswa dan tidak
menjelaskan aspek lain aspek lain seperti tidak menjelaskan aspek lain seperti
aspek rasionalitas dari individu dalam memilih sekolah alam sebagai suatu sarana
pendidikan.
Penelitian Magenta Romadhani Rosmaya (2015) yang berjudul “Peran
Sekolah Alam Bengawan Solo (SABS) Dalam Menumbuhkan Keterampilan
Berfikir Kritis Pada Peserta Didik” penelitian ini dilakukan bertujuan untuk
menjelaskan lebih dalam bagaimana peran Sekolah Alam Bengawan Solo dalam
upayanya menumbuhkan keterampilan berpikir kritis pada peserta didik. Selain
itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan anak didik melalui
proses konsieantisasi. Penelitian ini mengambil lokasi di Sekolah Alam Bengawan
Solo yang terletak di Desa Gondangsari, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten,
14
Jawa Tengah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kesadaran
milik Paulo Freire. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara mendalam,
studi kepustakaan, dan studi dokumentasi. Sampel yang diambil menggunakan
purposive sampling. Teknik analisa data menggunakan teknik analisis data model
interaktif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Sekolah Alam
Bengawan Solo memiliki peran yang cukup baik dalam menanamkan dan
menumbuhkan keterampilan berfikir kritis pada peserta didik melalui metode
pembelajaran hadap masalah dan dialog. Keberjalanannya, Sekolah Alam
Bengawan Solo telah melakukan metode belajar hadap masalah dan dialog dalam
pembelajaran harian. Dari hasil penelitian yang didapat oleh peneliti terlihat para
murid mengalami peningkatan terutama dalam karakter dan logika ke arah yang
lebih kritis.
Penelitian Ani Rakhmanita (2015) yang berjudul “Pengaruh Harga,
Promosi, Lokasi dan Sarana Terhadap Proses Keputusan Memilih Sekolah Pada
Sekolah Alam Tangerang”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
pendekatan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah para orang tua murid
Sekolah Alam Tangerang. Dalam teknik pengumpulan data peneliti menggunakan
metode penelitian survey yaitu suatu penelitian yang mengambil sampel dari suatu
populasi dengan mengandalkan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua murid Sekolah Alam
Tangerang yang berjumlah 146 orang. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk
mengetahui lebih dalam seberapa besar aspek harga, promosi, lokasi, dan sarana
15
dalam mempengaruhi para orang tua dalam menyekolahkan anaknya di Sekolah
Alam Tangerang. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh empat
variabel yaitu harga, promosi, lokasi dan sarana secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap keputusan orang tua murid dalam memilih
Sekolah Alam Tangerang. Hal tersebut ditunjukan oleh hasil pengujian hipotesis
secara simultan yang menunjukan angka pengaruh keempat variabel tersebut
menyentuh angka 77,6% dan 22,4% sisanya merupakan pengaruh yang datang
dari faktor-faktor lain. Berdasarkan hasil pengujian menunjukan bahwa variabel
sarana merupakan pengaruh terbesar dalam proses keputusan memilih Sekolah
Alam Tangerang. Diikuti dengan variabel harga, lokasi dan promosi.
Penelitian ini hanya meneliti aspek pengaruh harga, promosi, lokasi dan
sarana dalam proses keputusan memilih Sekolah Alam Tangerang dan tidak
menjelaskan faktor-faktor lain yang mempengaruhi rasionalitas individu dalam
memilih sekolah alam sebagai suatu sarana pendidikan.
Berdasarkan pada penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya, penulis
sekaligus peneliti ingin mencoba mengambil sudut yang berbeda dari peneliti-
peneliti sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Yusnia (2011) dan
Magenta Romadhani Rosmaya (2015) yang mencoba mengetahui lebih dalam
bagaimana sekolah alam menanamkan nilai-nilai serta norma-norma kepada setiap
murid hingga mempengaruhi murid tersebut dalam berpola pikir dan berprilaku.
Lalu penelitian Nova Raras Ningtyas (2009) yang mencoba mengetahui
bagaimana strategi sekolah alam dalam menanumbuhkan kepercayaan pada
masyarakat. Penelitian Tatag Anggayuh N (2014) tentang bagaimana peran
16
sekolah alam dalam membebaskan siwa. Dan penelitian Ani Rakhmanita (2015)
yang hanya melihat pengaruh dari aspek harga, promosi, lokasi, dan sarana dalam
proses memilih sekolah alam.
Maka penelitian ini mengambil sudut pandang lain untuk melihat sekolah
alam itu sendiri. Penelitian ini mencoba untuk melihat aspek rasionalitas dari
individu dalam memilih sekolah alam sebagai suatu sarana pendidikan.
E. Kerangka Teori
James S. Coleman mendefinisikan teori pilihan rasional sebagai tindakan
rasional yang dilakukan oleh individu atau aktor untuk melakukan suatu tindakan
berdasarkan tujuan tertentu dan tujuan tersebut ditentukan oleh nilai atau prefensi
(Ritzer dan Goodman, 2008:394). Teori pilihan rasional memfokuskan
perhatiannya pada aspek individu atau aktor yang diartikan sebagai manusia yang
memiliki maksud dan tujuan. Dengan kata lain, aktor melakukan tindakan-
tindakan yang tertuju pada upaya untuk mencapai tujuan tersebut. Teori pilihan
rasional sebagai landasan tingkat mikro untuk menjelaskan fenomena pada tingkat
makro.
Teori ini adalah salah satu kelas dari model-model purposive action
(tindakan purposif) yang dapat ditemukan di semua ilmu sosial. Aktor sosial
disebut purposif ketika dalam tindakan, mereka bermaksud untuk
memproduksikan hasil-hasil tertentu. Argumen dasar yang diajukan teori pilihan
rasional, sebuah asumsi metateoretis daripada sebuah generalisasi empiris, adalah
bahwa masyarakat bertindak secara rasional. Elemen rasional yang khas adalah
17
gagasannya tentang optimisasi. Dalam bertindak secara rasional, individu-
individu melakukan optimisasi, dengan memaksimalkan keuntungan atau
menentunkan pengeluaran, ketika mereka harus memilih serangkaian tindakan
untuk dilakukan. (Abercrombie, 2010: 454)
Para aktor sosial akan memilih tindakan yang dapat memberikan hasil
terbaik menurut pertimbangan mereka sendiri. Secara khusus, para aktor sosial
berusaha menguasai sumber-sumber yang di dalamnya mereka memiliki
kepentingan. Tujuan utama teori ini adalah menjelaskan perilaku sistem-sistem
sosial, baik dalam lingkup kecil maupun besar, daripada perilaku individu.
Pendekatan rational choice tidak memercayai bahwa sistem sosial dapat
dimodelkan secara sederhana sebagai kumpulan dari aktor dan tindakan individu.
Hal ini karena, pertama, ketika para aktor individu berkumpul, interaksi mereka
sering kali memproduksi hasil sosial yang berbeda dengan tujuan yang dimiliki
oleh individu purposif yang membentuk sistem sosial. Kedua, sistem sosial
memiliki properti yang membatasi individu dan juga memengaruhi
kecenderungan mereka. Pilihan rasional adalah sebuah teori tentang cara orang
dalam memutuskan pilihan, menurut kecenderungan pribadi mereka. Salah satu
pendapat umum tentang kecenderungan pribadi ini merujuk pada egoism.
Pandangan lain berpendapat bahwa kecanderungan pribadi juga mencerminkan
nilai dan kepercayaan, yang tidak dapat direduksi kepada kepentingan pribadi
yang egois dan tidak pula dapat dinilai dengan pilihan rasional. Dalam pandangan
ini, kecenderungan pribadi dibentuk oleh sosialisasi, sehingga pendekatan ini
18
membutuhkan asumsi-asumsi yang mendukung tentang budaya dan struktur sosial
(Abercrombie, 2010: 455-456).
Ada dua unsur utama dalam teori Coleman yaitu aktor dan sumber daya.
Sumber daya adalah sesuatu yang menarik perhatian dan dapat dikontrol oleh
aktor. Coleman mencoba menjelaskan interaksi yang terjadi antara dua unsur
tersebut menuju ke tingkat sistem sosial seperti yang dinyatakan Coleman dalam
hal ini bahwa, “basis minimal sistem sosial tindakan adalah dua orang aktor,
masing-masing mengendalikan sumber daya yang menarik perhatian pihak yang
lain. Perhatian satu orang terhadap sumber daya yang diperhatikan orang lain
itulah yang menyebabkan keduanya terlibat dalam tindakan saling
membutuhkaan, terlibat dalam sistem tindakan selalu aktor yang mempunyai
tujuan, masing-masing bertujuan untuk memaksimalkan perwujudan kepentingan
yang memberikan ciri saling tergantung atau ciri sistemik terhadap tindakan
mereka” (Coleman dikutip Ritzer dan. Goodman, 2008:394). Dari penjelasan
Coleman tersebut dapat disumpulkan bahwa tindakan sosial terdiri dari dua unsur
yaitu aktor dan sumber daya. Aktor adalah individu yang memiliki maksud dan
tujuan dan memiliki peran untuk melakukan tindakan sedangkan sumber daya
adalah sesuatau yang menarik dan dapat dikontrol oleh aktor. Coleman mencoba
menjelaskan bahwa dalam suatu sistem sosial terdapat dua aktor yang
mengendalikan sumber daya. Keberadaan sumber daya tersebut sebagai tali
pengikat yang menghubungkan antara dua aktor tersebut pada sifat saling
membutuhkan. Coleman juga menyatakan bahwa “kesuksesan teori sosial yang
bedasarkan rasionalitas terletak pada makin berkurangnya bidang aktivitas sosial
19
yang tidak dapat diterangkan oleh teori pilihan rasional ini” (Coleman dikutip
Ritzer dan. Goodman, 2008:395).
Meskipun teori pilihan rasional ini berangkat dari tujuan atau maksud aktor,
paling tidak teori ini harus memperhatikan dua hal yang menjadi sumber daya
aktor dalam mencapai tujuannya. Yang pertama adalah kelangkaan sumber daya.
Aktor memiliki sumber daya yang berbeda sekaligus akses maupun kesempatan
yang berbeda kepada sumber daya yang lain. Dalam mencapai suatu tujuan, aktor
diharuskan memperhatikan sumber daya yang dimilikinya. Aktor dapat memilih
untuk tidak mengejar suatu tujuan ketika sumber daya yang ia miliki tidak
memungkinkan untuk mencapai tujuan tersebut. Aktor dipandang selalu berusaha
untuk memaksimalkan keuntungan dengan mempertimbangkan kesempatan dan
sumberdaya yang dimilikinya.
Sumber kendala lainnya bagi tindakan aktor dalam mencapai tujuannya
adalah institusi. Seperti yang dikemukakan oleh Friedman dan Hechter, umumnya
individu akan menganggap tindakan-tindakan yang dilakukannya sejak lahir
sampai ia amati dikendalikan oleh keluarga, sekolah, pemerintah, dan institusi-
institusi lainnya yang lekat dengan kehidupan aktor. Dengan membatasi
kelayakan tindakan yang dapat dilakukan oleh individu, aturan-aturan permainan
yang dapat diterapkan termasuk norma, hukum, agenda dan aturan secara
sistematis yang mempengaruhi produk sosial. Friedman dan Hechter
mengemukakan dua buah gagasan lain yang mereka anggap sebagai dasar dari
teori pilihan rasional. Pertama, mekanisme agregasi, atau dapat dikatakan sebagai
proses tindakan-tindakan yang dilakukan individu dikombinasikan untuk
20
menghasilkan suatu dampak sosial. Kedua, yaitu arti penting informasi dan
menetapkan pilihan rasional (Friedman dan Hechter dikutip Ritzer dan. Goodman,
2010:449).
F. Subjek Penelitian
F.1 Sekolah Alam Sebagai Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah orang-orang yang berada
didalam struktur Sekolah Alam Madinah School itu sendiri. Orang-orang yang
menjadi bagian dan mewakili Sekolah Alam Madinah School sebagai tenaga
penggerak proses keseluruhan dalam kegiatan yang ada di Sekolah Alam Madinah
School. Mereka adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan jajaran tenaga
pengajar atau guru. Ketiga subjek tersebut merupakan subjek yang penting bagi
peneliti dalam memperoleh data yang valid dan akurat untuk penelitian yang
dilakukan peneliti.
Tujuan peneliti mewawancarai Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah
adalah untuk mengetahui sejarah sejak awal bagaimana terciptanya konsep
Sekolah Sekolah Alam Madinah School hingga sekolah ini bertahan dan bahkan
berkembang sampai saat ini. Peneliti juga ingin mengetahui lebih dalam atas
konsep pendidikan yang ditawarkan oleh Sekolah Alam Madinah School kepada
masyarakat. Dan bagaimana kelebihan-kelebihan konsep tersebut yang tidak dapat
ditemui oleh sekolah-sekolah umum. Bagaimana konsep sekolah alam yang baru
berkembang pada 20 tahun terakhir sudah dapat menjadi sebuah sekolah yang
21
dapat diminati masyarakat Indonesia. Intinya, peneliti ingin mengetahui apa saya
daya jual Sekolah Alam Madinah School untuk mendapatkan murid.
Lalu, peneliti juga mewawancarai para guru di Sekolah Alam Madinah
School, hal ini dilakukan karena alasan yang sangat sederhana. Guru adalah orang
tua murid di sekolah, mereka yang paling dekat oleh murid setiap harinya
disekolah. Guru mengetahui bagaimana karakterisik, potensi, dan perkembangan
murid. Dalam hal ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana metode proses belajar
mengajar yang dilakukan, dan seperti apa pendekatan guru kepada murid. Apa
visi misi sekolah ini. Dan metode atau sistem seperti apa yang dilakukan sekolah
ini demi menghasilkan output yang berkualitas sesuai dengan visi misi sekolah.
Peneliti mewawancarai beberapa guru yang mengajar di Sekolah Alam
Madinah School. Baik itu guru laki-laki maupun guru perempuan. Peneliti ingin
mengetahui seperti apa metode pembelajaran dan cara belajar mengajar yang
selama ini dilakukan oleh Sekolah Alam Madinah School dan bagaimana
pendekatan guru yang Sekolah Alam Madinah School terhadap murid. Peneliti
ingin mengetahui lebih dalam apa saja perbedaan yang dihadirkan di Sekolah
Alam Madinah School yang berbeda dengan sekolah-sekolah konvensial dari
sistem pendidikan sekolah hingga pada praktek pembelajaran.
F.2 Model Atau Variasi Rasionalitas
Peneliti melakukan wawancara pada orang tua murid Sekolah Alam
Madinah School dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana model atau variasi
rasionalitas yang digunakan para wali murid untuk mendaftarkan anak mereka ke
22
Sekolah Alam Madinah School. Peneliti ingin mengetahui lebih dalam bagaimana
rasionalitas itu tumbuh hingga menetapkan pilihan pada Sekolah Alam Madinah
School. Dan apa saja hal yang menjadikan para orang tua tertarik untuk
mendaftarkan anaknya ke sekolah ini. Dan apa keuntungan yang didapat orang tua
atas perkembangan anaknya selama sekolah di Sekolah Alam Madinah School.
Dan apa saja perbedaannya dengan anak yang sekolah di sekolah umum (hal ini
jika orang tua murid memiliki anak lain yang sekolah di sekolah umum). Secara
garis besar peneliti ingin mengetahui bagaiamana model dan variasi rasionalitas
yang digunakan dalam menentukan pilihan sekolah untuk anaknya dan apa saja
faktor-faktor yang membentuk rasionalitas tersebut.
Sasaran peneliti dalam melakukan wawancara dengan wali murid Sekolah
Alam Madinah School adalah ibu dari sang murid. Dalam hal ini, peneliti
beranggapan bahwa seorang ibu mempunyai kedekatan yang lebih terhadap anak
dibanding sang ayah. Terlebih lagi jika ibu tersebut berprofesi sebagai ibu rumah
tangga yang notabene lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan secara
tidak langsung lebih mengetahui bagaimana karakter dan perkembangan anak
sehari-harinya. Disamping ingin mengetahui model dan variasi pilihan rasional
yang digunakan oleh orang tua dalam mendaftarkan anaknya ke Sekolah Alam
Madinah School, peneliti juga ingin mengetahui lebih dalam bagaimana
perkembangan anak didalam kehidupan sehari-harinya di luar sekolah dari aspek
agama, sifat, sikap dan perilaku anak yang diharapkan akan didapatkan dalam
wawancara yang dilakukan pada ibu sang murid.
23
G. Metodologi Penelitian
G.1 Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini ingin membaca dan memahami persepsi pilihan
masyarakat terhadap Sekolah Alam Madinah School dan memahami cara kerja
persepsi tersebut dalam mengambil keputusan. Oleh sebab itu, metode kualitatif
merupakan pemilihan metode penelitian yang memadai, karena dapat menangkap
arti (meaning/understanding) dan memberikan kualitas pemahaman atas data yang
mendalam di setiap peristiwa, realitas, fakta, dan kasus-kasus tertentu (Semiawan,
2010:107). Penelitian ini mencoba mendekati objek dan menginterpretasikan apa
yang menjadi persepsi dari masyarakat di Tangerang Selatan dalam memilih
pendidikan. Peneliti juga mencoba mengeksplorasi persepsi yang terbangun dalam
masyarakat perkotaan pada umumnya dan Tangerang Selatan khususnya. Pada
gilirannya, melihat bagaimana persepsi tersebut bekerja dalam menentukan
pilihan pendidikan (dalam hal ini Sekolah Alam Madinah School). Persepsi ini
yang pada akhirnya harus dijelaskan sebagai sebuah rasionalitas dalam
masyarakat Tangerang Selatan. Data-data tersebut kemudian diolah melalui
prosedur-prosedur ilmiah sehingga menjadi sebuah hasil penelitian yang utuh.
Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif melalui pendekatan
kualitatif, istilah penelitian kualitatif menurut (Denzin dan Lincoln, 1987)
menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar
alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan
dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Dalam penelitian kualitatif
24
metode yang biasanya dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan
pemanfaatan dokumen.
Penulis buku penelitian kualitatif lainnya (Kirk and Miller, 1986 : 9) pada
mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif yang dipertentangkan pada
pengamatan kuantitatif. Pengamatan kualitatif menuju segi alamiah. Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak
menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantitatif lainnya. Jelas bahwa
pengertian ini mempertentangkan penelitian kualitatif dengan penelitian yang
bernuansa kuantitatif yaitu dengan menonjolkan bahwa usaha kuantifikasi apapun
tidak perlu digunakan pada penelitian kualitatif.
G.2 Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data dalam
bentuk mengamati dan mengadakan pencatatan dari hasil observasi. Dengan
menggunakan metode ini, peneliti mengamati secara langsung bagaimana perilaku
dan kegiatan yang dilakukan oleh para subjek penelitian, yaitu dengan cara
pertama, pengamatan secara langsung. Kedua, pengamatan memungkinkan
peneliti untuk melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat prilaku dan
kejadian yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan non partisipan observasi, yaitu dengan tidak terlibat
langsung dengan kegiatan yang diteliti, namun dengan cara melakukan
pendekatan kepada para orang tua murid secara natural yang bertujuan untuk
25
menghindarkan kecurigaan atau hal-hal yang nantinya disembunyikan oleh
informan dalam proses wawancara. Dalam hal ini, sasaran yang peneliti tujukan
adalah faktor apa saja yang mendorong orang tua murid dalam memilih Sekolah
Alam Madinah school sebagai sarana pendidikan dibanding sekolah-sekolah
umum lainnya.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan yang dilakukan dalam maksud tertentu.
Percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Maksud mengadakan
wawancara, seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba (1985 : 266) antara lain
yaitu mengkonstruksikan mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan,
motivasi, tuntutan, kepedulian, dan lain-lain kebulatan, merekonstruksi kebulatan-
kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu, memproyeksikan kebulatan-
kebulatan sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan dating,
memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang
lain, baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi) yang dikembangkan oleh
peneliti sebagai pengecekan anggota.
Informan yang telah penulis wawacarai berjumlah 15 orang yang tediri dari
satu tokoh penggagas sekolah alam, lima orang dari pihak Sekolah Alam Madinah
School yang mencakup kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru, dan
sembilan orang tua murid Sekolah Alam Madinah School.
26
Tabel I. F.2.1 Informan Penelitian
No Nama Status Informasi
1 Lendo Novo Penggagas
Sekolah Alam
Sejarah, konsep, visi dan misi
sekolah alam.
2 M. Ridwan Kepala Sekolah Profil, sejarah, konsep, metode
belajar, visi dan misi
3 Ahmad Sobri Wakil Kepala
Sekolah
Profil, sejarah, konsep, metode
belajar, visi dan misi
4 Susi Hartanti Guru Profil, sejarah, konsep, metode
belajar, visi dan misi
5 Yusuf Guru Profil, sejarah, konsep, metode
belajar, visi dan misi
6 Halimah Guru Profil, sejarah, konsep, metode
belajar, visi dan misi
7 Intan Orang Tua Murid Preferensi, motivasi memilih,
keuntungan dan kerugian
8 Swasti Orang Tua Murid Preferensi, motivasi memilih,
keuntungan dan kerugian
9 Dewi Orang Tua Murid Preferensi, motivasi memilih,
keuntungan dan kerugian
10 Devi Orang Tua Murid Preferensi, motivasi memilih,
keuntungan dan kerugian
11 Endah Orang Tua Murid Preferensi, motivasi memilih,
keuntungan dan kerugian
12 Harti Orang Tua Murid Preferensi, motivasi memilih,
keuntungan dan kerugian
13 Nuni Orang Tua Murid Preferensi, motivasi memilih,
keuntungan dan kerugian
14 Lena Orang Tua Murid Preferensi, motivasi memilih,
keuntungan dan kerugian
27
15 nungki Orang Tua Murid Preferensi, motivasi memilih,
keuntungan dan kerugian
Dalam hal ini teknik yang diambil oleh peneliti adalah wawancara yang
mendalam, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan secara mendalam yang
berhubungan dengan titik permasalahan sehingga wawancara tersebut dapat
mengumpulkan data-data semaksimal mungkin. Dalam hal mewawancarai
informan peneliti menggunakan pedoman wawancara (interview guide) yang telah
disusun secara sistematis dan lengkap dengan tujuan untuk memaksimalkan data
yang diharapkan oleh penulis.
3. Dokumentasi
Untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan langkah pencatatan survey lapangan yaitu dengan mengajukan
beberapa pertanyaan kepada informan yang kemudian direkam dan dicatat.
Dalam hal ini instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian
adalah peneliti sendiri, pedoman wawancara, alat rekam, kamera dan catatan.
Serta informasi dari internet, buku, majalah dan jurnal-jurnal yang berkaitan
dengan penelitian ini.
G.3 Strategi Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Dan dalam
menentukan infoman peneliti menggunakan strategi purposive sampling. Teknik
purposive sampling akan tepat digunakan pada sebuah kondisi ketika seorang
28
peneliti menggunakan justifikasi dalam memilih kasus dengan tujuan tertentu. Hal
ini biasa digunakan dalam penelitian lapangan. Ada tiga situasi yang sesuai
dengan teknik purposive sampling. Pertama, peneliti menggunakannya pada kasus
yang membutuhkan infoman yang informative. Kedua, peneliti menggunakan
teknik purposive sampling untuk memilih anggota yang sulit untuk dijangkau.
Ketiga adalah ketika peneliti ingin mengetahui jenis fakta dari sebuah kasus untuk
investigasi yang lebih dalam. Selanjutnya pemilihan sampel secara purposive pada
sebuah penelitian harus berpedoman pada syarat-syarat yang harus dipenuhi
sesuai dengan kebutuhan data. (Neuman, 2007 : 142-143).
G.4 Lokasi danWaktu Penelitian
Lokasi yang akan peneliti ambil adalah Sekolah Alam Madinah School yang
bertempat Jl Jelupang Utama, Kelurahan Jelupang Kecamatan Serpong Utara,
Kota Tangerang Selatan. Peneliti mengambil Sekolah Alam Madinah School
sebagai lokasi penelitian karena peneliti memiliki ketertarikan akan konsep
pendidikan yang ada di Sekolah Alam Madinah School. Dengan menggabungkan
konsep pendidikan formal dengan pendekatan alam dan mengapa sekolah alam ini
dapat bersaing dan terus berkembang dengan sekolah-sekolah umum yang lain di
daerah Tangerang Selatan khususnya di Kecamatan Serpong Utara. Sekolah alam
yang berdiri sejak 2006 ini juga berlokasi cukup dekat dengan tempat tinggal
peneliti dengan harapan lebih menghemat waktu dan biaya juga lebih maksimal
dalam mengumpulkan data.
29
G.5 Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif (Bogdam dan Biklen, 1982) adalah upaya yang
dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-
milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan
menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Di pihak lain, analisis data kualitatif (Seiddel,1998) prosesnya berjalan
sebagai berikut :
1. Mencatat apa yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi
kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.
2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan,
membuat ikhtisar dan indeksinya.
3. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai
makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan dan
membuat temuan-temuan umum.
Selanjutnya menurut Jenice McDrury (Collaborative Group Analysis of
Data, 1999) tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut :
1. Membaca atau mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan
yang ada dalam data.
2. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang
berasal dari data.
30
3. Menuliskan model yang ditemukan.
4. Koding yang telah dilakukan
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada skripsi ini terbagi menjadi empat bab. Setiap bab
berisi tentang penguraian penulis dalam mengolah hasil penelitian. Sistematika
penulisanya adalah sebagai berikut:
BAB I: Pendahuluan
Bab ini membahas pernyataan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan
manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metodologi penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II: Sejarah Kemunculan Sekolah Alam
Bab ini membahas sejarah adanya sekolah alam di Indonesia dengan segala
konsep dan metode belajar serta visi dan misi adanya sekolah alam di Indonesia.
Dan pada bab ini pula dijelaskan lebih dalam mengenai profil Sekolah Alam
Madinah School yang mencakup konsep, metode belajar, kurikulum, kualitas
pendidikan, serta visi dan misi yang diusung.
BAB III: Pilihan Rasional Memilih Sekolah Alam Madinah School
Bab ini berisi tentang pembahasan dalam menjelaskan bagaimana
rasionalitas para orang tua dalam memilih Sekolah Alam Madinah School itu
terbentuk. Pada bab ini penulis menjelaskan berbagai macam faktor yang
mendorong dan membentuk preferensi para orang tua dalam memilih Sekolah
31
Alam Madinah School sebagai sarana pendidikan anaknya. Faktor-faktor tersebut
terdiri dari konsep alam, nilai agama, letak geografis, tetangga atau teman serta
para ahli, survey, pengalaman unik, dan kekhawatiran pada perkembangan zaman.
BAB IV: Penutup
Bab ini merupakan hasil akhir dari penelitian yang berisi tentang
kesimpulan dan saran dalam pilihan rasioanal dalam memilih Sekolah Alam
Madinah School. Penulis mengemukakan kesimpulan dari hasil penelitian yang
telah dijelaskan oleh penulis di bab-bab sebelumnya, dan saran yang ditujukan
untuk para orang tua dan pemerintah khususnya Kementrian Pendidikan.
32
BAB II
KONSEP SEKOLAH ALAM DI INDONESIA
A. Kemunculan Konsep Pendidikan Sekolah Alam di Indonesia
Konsep pendidikan sekolah alam sebenarnya tidak lepas dari diskursus
pendidikan konvesional pada umumnya. Hubungan dialogis antara kedua wacana
tersebut saling beririsan satu sama lain. Oleh sebab itu, ada baiknya pembahasan
harus didahului melalui diskursus pendidikan secara umum.
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting karena
pendidikan mempunyai tugas untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM)
bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) mengakibatkan perubahan dan pertumbuhan kearah yang lebih
kompleks. Hal ini menimbulkan masalah-masalah sosial dan tuntutan-tuntutan
baru yang tidak dapat diramalkan sebelumnya, sehingga pendidikan selalu
menghadapi masalah karena adanya kesenjangan antara yang diharapkan dengan
hasil yang dapat dicapai dari proses pendidikan (Syah, 2004:39).
Pendidikan menuntut adanya perhatian dan partisipasi dari semua pihak.
Dengan adanya pendidikan akan dapat mencerdaskan siswa serta membentuk
manusia seutuhnya yaitu manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pembangunan pendidikan seharusnya diutamakan karena suatu kemajuan bangsa
dapat dilihat dari kemajuan pendidikan. Maka dari itu komponen-komponen yang
ada dalam proses pendidikan seperti guru, siswa, proses belajar mengajar serta
33
sarana penunjang lainnya harus terkoordinasi dan bekerja sama dengan baik
(Azwar, 2003:13).
Di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
dapat dilakukan melalui pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting
dalam rangka memperbaiki kualitas SDM. Setiap manusia memiliki hak yang
sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Pendidikan merupakan usaha
sadar yang dilakukan oleh manusia agar dapat mengembangkan potensi dirinya
melalui proses pembelajaran (Munib,Dkk, 2004:139).
Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I pasal 3 menyatakan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Munib,Dkk, 2004:21).
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
2003, juga dijelaskan mengenai kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturanmengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagaipedoman penyelenggaraan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
(Hernawan,Dkk, 2007:13).
34
Untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif, diperlukan
seperangkat perencanaan yang sesuai dengan proses pembelajaran yang
diharapkan. Proses pembelajaran harus disesuaikan dengan kurikulum. Kurikulum
berfungsi sebagi acuan dalam menetapkan ujian, isi, bahan, dan strategi pada
setiap proses pembelajaran yang berlangsung (Lapono, Dkk, 2008:56). Artinya,
pendidikan harus disertai dengan sebuah rancangan yang komprehensif, yaitu
kurikulum.
B. Sekolah Alam Sebagai Terobosan Pendidikan
Sekolah alam merupakan konsep pendidikan yang proses pembelajarannya
berbasis dengan alam. Berbeda dengan sekolah umum yang menggunakan metode
belajar mengajar yang hanya di dalam kelas. Para peserta didik sekolah alam
malah sebaliknya, mereka lebih banyak menggunakan alam terbuka sebagai media
belajar mengajar. Kelebihan yang dimiliki sekolah alam adalah setiap siswa tidak
terpaku pada teori saja namun mereka dapat langsung menerapkannya di alam
terbuka. Sekolah alam mengambil jarak perbedaan seperti sekolah umum yang
terpaku pada teori bahwasanya guru menerangkan dan siswa hanya
mendengarkan, mencatat, dan menghapal serta mengandalkan buku panduan saja.
Sedangkan siswa sekolah alam dapat melihat dan mengalami langsung bentuk
pembelajaran yang mereka pelajari. Sekolah alam pada dasarnya ingin membantu
anak didik menjadi manusia yang berkarakter. Menjadi manusia yang tidak saja
mampu memanfaatkan apa yang tersedia di alam, tetapi juga mampu mencintai
dan memelihara alam lingkungannya (Perdana dan Wahyudi, 2004 : 10).
35
Konsep sekolah alam adalah konsep belajar aktif, menyenangkan dengan
menggunakan alam sebagai media langsung untuk belajar. Sekolah Alam
berusaha menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan, dengan
atmosfer belajar yang tidak menegangkan, komunikasi antara guru dan siswa juga
hangat dan mementingkan pada active learning. Siswa tidak berfokus pada buku-
buku pelajaran saja tapimengalami langsung apa yang mereka pelajari, bisa lewat
percobaan, observasi dan lain sebagainya. Sekolah alam lebih memanfaatkan alam
sebagai media untuk siswa belajar langsung (Perspektif Baru, 13 Juli 2009).
Munculnya ide adanya sekolah alam ini berasal dari rasa kekecewaan
penggagas akan sistem pendidikan di Indonesia. Pendidikan di Indonesia
dianggap masih belum berhasil menciptakan siswa yang berakhlak, kreatif, aktif
dan berjiwa pemimpin. Dan metode pembelajaran yang selama ini ada dirasa
membosankan dan tidak menyenangkan bagi siswa.
Menurut Lendo Novo :
Memang ini merupakan terobosan baru bagi dunia pendidikan. ini adalah hasil
kekecewaan saya terhadap dunia pendidikan yang telah saya alami sepanjang usia
saya hingga saat ini. Sekolah selama ini menjadi tempat yang membosankan dan
tidak menyenangkan. Kita ingin membangun sekolah yang menyenangkan dan
nyaman hingga anak-anak betah belajar disekolah (Wawancara, Lendo Novo,
Penggagas Sekolah Alam. Simpruk, 18 Februari 2017).
Bagi Lendo Novo ketika sebuah negara dikatakan negara maju ketika negara
itu ramah lingkungan. Bagaimana caranya menanamkan nilai-nilai ramah
lingkungan kepada masyarkat Indonesia yang notabene semakin acuh terhadap
lingkungan adalah melalui jalur pendidikan. Ketika sebuah negara ingin
mentransformasi nilai-nilai tersebut maka sebuah negara harus memiliki sekolah
36
yang mampu menanamkan nilai-nilai ramah lingkungan dengan menciptakan
konsep sekolah yang berbasis dengan alam.
Menurut Lendo Novo:
Di semua negara maju, dapat dikatakan negara maju jika negara itu ramah
lingkungan. Contohnya, negara yang paling ramah lingkungan seperti Belanda 60%
dari warganya transportasi yang selalu digunakan adalah sepeda. Dari rakyat biasa
hingga menteri. Sedangkan di Indonesia polusi kendaraan sudah makin bertambah
setiap harinya. Kalau nilai-nilai ramah lingkungan menjadi acuan sebagai negara
maju. Maka Indonesia harus membangun lembaga pendidikan yang berbasis ramah
lingkungan (Wawancara, Lendo Novo, Penggagas Sekolah Alam. Simpruk, 18
Februari 2017).
Menurut Lendo Novo, di sebagian besar masyarakat Indonesia masih
banyak terjadi kekeliruan paradigma akan standarisasi keberhasilan seseorang.
Standarisasi keberhasilan seseorang yang dihasilkan sekolah tidak dapat diukur
pada ranah kognitif saja. Semua sekolah seolah-olah berkompetisi menggiring
siswa yang ditujukan hanya untuk berorientasi sebatas mendapat nilai yang bagus.
Akibatnya, peserta didik tidak dapat memahami secara penuh apa yang dipelajari
dan tidak dapat menerapkannya pada pengalaman langsung yang akan mereka
hadapi di masa depan yang akan mereka hadapi. Kondisi seperti ini
mengakibatkan para siswa tumbuh menjadi seseorang yang pintar dalam segi
pengetahuan tetapi tidak mempunyai kearifan, pola pikir, prilaku, kepedulian
antar sesama dan lingkungan yang baik.
Menurut Lendo Novo :
Menurut Al Qur’an yang manusia yang paling mulia diantara semuanya adalah
yang paling bertakwa. Dari situlah saya memutuskan dan memiliki gagasan jika
saya ingin mengubah nasib bangsa ini saya harus merubah nilai-nilai keliru yang
dianut oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Semua bangsa di dunia
memulainya pada bidang pendidikan. Jika sebuah bangsa ingin mentransformasi
nilai-nilai, jalannya melalui pendidikan. Dari situ saya memutuskan itu untuk
37
membangun sekolah alam untuk mengubah nilai-nilai yang keliru tersebut
(Wawancara, Lendo Novo, Penggagas Sekolah Alam. Simpruk, 18 Februari 2017).
Pendidikan seharusnya mampu membentuk moral bangsa. Pada nyatanya
sampai saat ini masih banyak terjadi dekadensi moral yang terjadi pada siswa.
Maka dari itu Lendo Novo menciptakan sebuah terobosan baru pada sistem
pendidikan bagi masyarakat yang diharapkan dapat menghasilkan generasi-
generasi penerus yang dapat menjadi pemimpin yang baik bagi dirinya maupun
masyarakat luas sesuai dengan misi Nabi Muhammad SAW yaitu rahmatan lil
‘alamin yang artinya membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam
semesta.
Menurut Lendo Novo :
Salah satu alasan mendasar dan yang paling kuat untuk mendirikan sekolah alam
adalah tidak lepas dari misi Nabi Muhammad SAW yaitu Rahmatan lil alamin.
Allah SWT mengutus nabi Muhammad untuk memberi rahmat untuk seluruh alam
dan bias diartikan sebagai ramah terhadap lingkungan. Jika kita ingin mewujudkan
bangsa yang hebat sesuai dengan misi yang diemban Nabi Muhammad maka
sekolah itu harus ramah lingkungan. Ramah terhadap hewan, tumbuhan dan
manusia itu sendiri (Wawancara, Lendo Novo, Penggagas Sekolah Alam. Simpruk,
18 Februari 2017).
Dalam proses pembelajaran pendidikan di Indonesia masih terkesan
menjadikan siswa sebagai objek pendidikan. Hal tersebut mengabaikan dan
mengekang kreatifitas dan daya kritis peserta didik. Menjadikan proses
pembelajaran tersebut menjadi pasif bagi siwa. Dan hanya melakukan apa yang
guru perintahkan. Paulo Freire menyebut konsep pendidikan serperti ini sebagai
pendidikan dengan gaya bank. Konsep pendidikan gaya bank menurut Paulo
Freire adalah sebuah konsep pendidikan dimana siswa dan siswi sebagai peserta
didik tidak diberikan ruang gerak dalam mengekspresikan dirinya secara utuh,
38
dengan seingkatnya mereka sebagi peserta didiki hanya akan menerima, mencatat,
menghafal, dan menyimpan apa yang telah diberikan oleh guru (Freire, 2011: 52).
Di sisi lain Lendo Novo ingin menciptakan sekolah berkualitas dan bermutu
tanpa harus memungut biaya yang mahal, sehingga kalangan masyarakat dengan
ekonomi menengah kebawah juga dapat merasakan sekolah yang berkualitas.
Menurut Lendo Novo, media belajar paling efektif untuk mengintegrasikan
konsep yang islamis dan ramah lingkungan. Karena dari alam itulah semua hal
dapat dipelajari. Seluruh penemuan-penemuan besar yang dtemukan semua
berasal dari pengamatan alam.
Menurut Lendo Novo :
Saya ingin mendirikan sekolah yang berkualitas dan murah. Karena tidak ada
relevansi yang dapat membuktikan bahwa sekolah yang berkualitas itu harus
mahal. Maka dari itu saya hanya berfokus pada 3 aspek tersebut. Makanya setiap
sekolah alam yang kamu kunjungi tidak memiliki gedung-gedung yang mewah
seperti sekolah-sekolah lainnya. mereka belajar lesehan, di saung, dengan bangunan
seadanya. Bahkan, menurut riset, kontrisbusi fasilitas terhadap kualitas pendidikan
itu dibawah 10%. Selebihnya tergantung pada kualitas guru, metode pembelajaran
yang tepat dan buku yang memadai. Itu alasan mengapa saya merancang sekolah
alam (Wawancara, Lendo Novo, Penggagas Sekolah Alam. Simpruk, 18 Februari
2017).
Lendo Novo akhirnya mendirikan sekolah alam pertama di Indonesia pada
tahun 1998 yang diberi nama Sekolah Alam Ciganjur, karena berlokasi di daerah
Ciganjur Jakarta Selatan. Sekolah alam ini jauh dari kesan mewah, karena sekolah
alam ini menekankan konsep bangunan yang alami.Sehingga biaya pendidikan di
sekolah ini pun sangat terjangkau. Siswa belajar dengan cara duduk lesehan tanpa
kursi, hanya menggunakan meja lipat. Konsep pendidikan yang ditekankan pada
sekolah alam ini bahwa pendidikan yang berkualitas tidak ditentukan oleh sarana
39
gedung sekolah . Sebagai sebuah sistem pendidikan yang baru dan mempunyai
konsep yang berbeda dengan sekolah-sekolah pada umumnya, sekolah alam
kurang mendapat perhatian dan apresiasi dari masyarakat dan pemerintah.Dengan
belum adanya keterbukaan masyarakat untuk menerima konsep sekolah alam
tersebut. Ketika sekolah ini pertama kali berdiri, sekolah alam ini hanya memiliki
empat orang siswa yang salah satunya adalah anak Lendo Novo itu sendiri.
Pemerintah saat itu juga belum memberi apresiasi yang berarti terhadap sekolah
alam. Bahkan ketika meminta perizinan untuk medirikan sekolah, Departemen
Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) tidak memberikan izin. Karena sekolah di
alam dianggap tidak layak atau tidak memenuhi standarisasi DEPDIKNAS
sebagai sebuah sekolah. Dikarenakan tidak ada kursi dan sistem sekolah alam
yang membebaskan siswa untuk memakai pakaian bebas itu dianggap tidak
memenuhi syarat. Tetapi Lendo Novo tetap teguh dalam pendiriannya
memperjuangkan sekolah alam meskipun belum mendapatkan apresiasi dari
masyarakat maupun pemerintah. Ketika terjadi perubahan kurikulum 1994
menjadi kurukulum KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) pada tahun 2000
diakampanyekan, hanya sekolah alam yang paling siap untuk melaksanakan
program tersebut. Sehingga sekolah alam dijadikan model untuk kurikulum KBK
tersebut karena sekolah alam dianggap mempunyai konsep sekolah yang selaras
dengan program KBK. Gagasan awal Lendo Novo mengenai sekolah alam kini
membuahkan hasil yang baik. Saat ini sekolah alam telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat di Indonesia. Telah banyak sekolah alam yang
telah berdiri baik di daerah Jakarta maupun diluar daerah. Seperti Sekolah Alam
40
Ciganjur, Sekolah Citra Alam Ciganjur, Sekolah Alam Cikeas, School Of
Universe Parung, Sekolah Alam Bintaro, Sekolah Alam Bambu Item, Sekolah
Alam Depok, Sekolah Alam Bandung, Sekolah Peradaban Banten, Sekolah Alam
Insan Mulia Surabaya, Sekolah Alam Nature Islam Bekasi, Sekolah Alam Ar-
Ridho Semarang, Sekolah Alam Generasi Rabbani Godang Legi Malang, Sekolah
Dasar Islam Terpadu (SDIT) Alam Nurul Islam Yogyakarta, Sekolah Alam
Kandang Jurang, Selatan dan masih banyak lagi. (Novo dikutip Herawati,
2009:40-42)
C. Metode Pembelajaran Sekolah Alam Secara Umum
Di sekolah alam metode belajar mengajar lebih banyak menggunakan aktif
atau action learning. Anak belajar melalui pengalaman (anak mengalami dan
melakukan langsung). Dengan mengalami langsung anak atau siswa diharapkan
belajar dengan lebih bersemangat, tidak bosan, dan lebih aktif. Para siswa tidak
terpaku pada teori atau buku panduan tetapi siswa belajar dari alam terbuka dan
lingkungan sekelilingnya. Di sekolah alam, mereka didorong untuk dapat
memanfaatkan segala ilmu yang mereka terima untuk bisa mereka manfaatkan
dalam kehidupan sehari-hari. Mereka didorong untuk menjadi objek aktif dalam
proses pembelajaran bukan sebagai objek pasif. Mereka tidak hanya
mendengarkan penjelasan materi dari para pengajar tetapi melihat, merasakan dan
mengikuti secara keseluruhan dari setiap pembelajaran yang diberikan. Para siswa
didorong untuk terus menggali serta memahami potensi dasar yang ada dalam diri
mereka. Dan setiap guru harus memahami segala potensi, keunikan, maupun
41
kurangan yang ada dalam setiap diri siswa.Adapun metode belajarnya sebagai
berikut (Wawancara, Lendo Novo, Penggagas Sekolah Alam. Simpruk, 18 Februari
2017) :
a. Dalam membentuk akhlaqul karimah, digunakan metode keteladanan. Guru
harus mencontohkan akhlak secara nyata kepada siswa.
b. Dalam membentuk logika ilmiah, digunakan metode belajar didalam kelas
maupun diliuar kelas dengan menggunakan alam sebagai sarana belajar
mengajar. Guru memfasilitasi siswa berinteraksidengan alam dengan
rangkaian tema/projek pembelajaran sedemikian rupa sehingga anak
mendapatkan pemahaman yang holistik tentangalam semesta.
c. Dalam membentuk jiwa kepemimpinan, digunakan metode out-bound.Guru
melakukan aktivitas out-bound secara praktis bersama siswa.
d. Dalam membentuk jiwa wirausaha, digunakan metode magang agarmurid
berinteraksi dengan unit, pelaku dan lingkungan bisnis.
D. Sekolah Alam Madinah School
Menurut Ridwan & Ahmad, Sekolah Alam Madinah School berdiri pada
tahun 2007. Sekolah tersebut merupakan sekolah yang berbasis alam pertama di
Bumi Sepong Damai (BSD) (Wawancara, Ridwan, Kepala Sekolah Alam
Madinah School, Jelupang 15 Februari 2017 & Ahmad, Wakil Kepala Sekolah
Alam Madinah School, Jelupang 14 Februari 2017). Sekolah Alam hadir dari
persoalan-persoalan lingkungan pada umunya yang disebabkan karena tidak
42
dibangunnya suasana yang bersahabat antara alam dengan masyarakat. Kemudian
kurangnya penanaman nilai-nilai cinta terhadap lingkungan di lembaga-lembaga
pendidikan, khususnya penanaman nilai tersebut terhadap anak sejak dini. Oleh
sebab itu, sekolah alam hadir untuk mengantisipasi sekaligus merespon persoalan
yang sedang berlangsung. Konteks sejarah berdirinya Sekolah Alam Madinah
School tersebut diutarakan oleh Ridwan. Menurutnya:
Selama ini kan berangkat dari banyaknya kerusakan hutan, penebangan liar
dimana-mana yang tidak terkendali maka muncullah ide untuk bagaimana caranya
mendirikan sekolah yang bersahabat dengan alam.itu menurut pandangan saya.
Contohnya di sekolah ini, anak-anak kita ajari untuk mencintai alam atau alam
sebagai sarana belajar mereka (Wawancara, Ridwan, Kepala Sekolah Alam
Madinah School, Jelupang 15 Februari 2017).
Di sisi lain sekolah alam hadir dengan terobosan baru bagi dunia pendidikan
dalam proses belajar mengajar yang selama ini dirasa tidak memberikan
kebahagian kepada murid. Dan proses pembelajaran yang hanya berlangsung di
ruang kelas diarasa telah mengabaikan nilai-nilai praksis dalam proses
pembelajaran. Pendidikan yang membebaskan menurut Paulo Friere adalah
pendidikan yang berisi laku-laku pemahaman (acts of cognitions), bukannya
pengalihan-pengalihan informasi. Pembebasan adalah sebuah praksis (Freire,
2011:50). Sebagaimana yang diutarakan oleh Kepalah Sekolah Alam Madinah
School, yaitu :
Sekolah konvensional dengan sistem belajar yang hanya dikelas membuat anak
bosan. Seharusnya sekolah memberikan situasi yang nyaman dan menyenangkan
saat belajar yaitu tidak selalu dalam kelas. Ketika materi diberikan kepada anak kita
mengajak mereka keluar kelas untuk melihat langsung secara praktek sehingga
mereka lebih mudah menyerap materi yang diberikan dan itu lah yang membuat
mereka senang dan tidak bosan (Wawancara, Ridwan, Kepala Sekolah Alam
Madinah School, Jelupang 15 Februari 2017).
43
Proses pembelajaran yang ada dalam sekolah tidak lepas dari mata pelajaran
yang diberikan kepada murid. Dengan banyaknya mata pelajaran dan waktu
belajar yang cukup panjang bagi murid dipandang terlalu membebani murid.
Terlebih lagi jika semua proses pembelajaran itu hanya dilakukan didalam
kelas.Sebagaimana yang diutarakan oleh Susi selaku guru Sekolah Alam Madinah
School, yaitu :
Bidang studi yang dimasukan dalam muatan pembelajaran perminggunya terlalu
berat, sedangkan murid untuk usia sekolah dasar itu kemungkinan untuk menerima
pelajaran dari jam 7 hingga jam 3 sore itu terlalu berat. Kemudian solusinya adalah
untuk membuat sekolah dengan situasi belajar menjadi menyenangkan. Jadi ketika
anak-anak belajar itu tidak merasa terbebani (Wawancara,Susi, Guru Alam
Madinah School, Jelupang 14 Februari 2017).
Adanya pradigma yang keliru terhadap standarisasi keberhasilan seseorang
yang ada di sebagian besar masyarakat Indonesia. Bahwa pada realitanya
kepintaran seseorang hanya dinilai dalam ranah kognitif atau akademik saja.
Sekolah alam hadir sebagai lembaga pendidikan yang mampu menghargai dan
mendorong potensi peserta didik dalam berbagai bidang. Akdemik mapun non
akademik. Itulah yang dirasa penting bagi suatu lembaga pendidikan yang
mencoba untuk merubah kekeliruan paradigma yang berkembang dimasyarakat
sebagai bentuk revolusi dalam bidang pendidikan.
Menurut Susi :
Ada semacam revolusi untuk merubah paradigma masyarakat indonesia yang
semula beranggapan yang namanya pinter itu cuma akademis. Jadi yang dinilai
hanya dari nilai angka tapi tidak dinilai dari kecerdasan yang lainnya. Jadi
kecerdasan itu bukan hanya kecerdasan logika aja yang berhubungan dengan
pelajaran tetapi ada kecerdasan yang lain. Itu semua sebetulnya adalah potensi dan
masyarakat Indonesia masih menganggap itu bukan semacam potensi, masih di
anak tirikan. Akademis masih menjadi prioritas dan dinilai dengan angka
(Wawancara, Susi, Guru Alam Madinah School, Jelupang 14 Februari 2017).
44
Dengan berbagai alasan mendasar itulah yang menjadi latar belakang
berdirinya Sekolah Alam Madinah School untuk menjadi alternatif pendidikan
dalam dunia pendidikan yang didominasi oleh pendidikan-pendidikan formal atau
konvensional, dan diharapkan menjadi sekolah yang lebih berkualitas dan dapat
bersaing dengan sekolah lainnya dengan adanya inovasi konsep pembelajaran
yang segar bagi masyarakat Indonesia demi membawa dunia pendidikan
Indonesia kearah yang lebih baik lagi.
D.1. Visi dan Misi Sekolah Alam Madinah School
Setidaknya ada beberapa poin dari visi dan misi Sekolah Alam Madinah
School yang patut diperhatikan, mengingat bahwa poin-poin tersebut merupakan
bagian dari konsep sekolah alam. Kemudian relevansi nya akan bisa dilihat dalam
praktik pendidikannya melalui metode serta kurikulum pembelajarannya.
Visi Sekolah Alam Madinah School sebagaimana yang dipublikasi oleh
pihak sekolah, merupakan lembaga pendidikan yang mendidik dan membimbing
siswa-siswi yang berkualitas dalam bidang akademis maupun non akademis. Serta
membentuk generasi rabbani yaitu generasi cerdas dan berakhlakqul karimah
berlendaskan pada nilai-nilai islam (Madinah School, 14 Februari 2017).
Sedangkan Misi dari Sekolah Alam Madinah Schoolterbagi kedalam
beberapa poin, yaitu:
1. Menanamkan keyakinan atau aqidah melalui pengalaman dan pengamalan
ajaran agama Islam.
45
2. Mengoptimalkan proses pembelajaran yang menyenangkan.
3. Menjadikan alam sebagai tempat dan sumber belajar.
4. Membentuk sumber daya manusia yang kreatif, aktif, inovatif, sesuai
dengan perkembangan zaman.
5. Memberikan pelatihan-pelatihan kepada para guru dalam rangka
peningkatan profesionalisme.
6. Meningkatkan minat baca kepada peserta didik dan orang tua murid.
7. Meningkatkan administrasi atau manajemen yang berbasis sekolah dan
berbasis masyarakat.
8. Menjalin kerja sama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan
melalui kegiatan sosial.
9. Meningkatkan prestasi dalam bidang akademis maupun non akademis sesuai
dengan potensi yang dimiliki.
10. Menjadikan sekolah sebagai lembaga pendidikan yang diminati masyarakat.
Visi dan misi Sekolah Alam Madinah School tersebut dibentuk untuk
memenuhi tujuan sekolah yang terbagi ke dalam beberapa poin penting:
1. Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan kegiataan
pembiasaan.
2. Meraih prestasi akademik maupun non akademik.
46
3. Mengetahui dasar pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
4. Menjadi sekolah pelopor dan penggerak lingkungan masyarakat sekitar.
5. Menjadi sekolah yang diminati masyarakat.
6. Mampu bersaing di era globalisasi.
7. Mendukung program pemerintah dalam bidang pendidikan dalam tujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
8. Mencetak generasi rabbani atau generasi yang cerdas dan berakhlakul
karimah.
Dari pemaparan poin-poin Visi-Misi serta tujuan Sekolah Alam Madinah
School tersebut setidaknya akan memberikan gambaran dari model pendidikan
sekolah alam. Dari sini juga akan mempermudah pemahaman bagaimana proses
rasionalisasi masyarakat dalam memilih sarana pendidikan.
D.2. Metode Belajar Sekolah Alam Madinah School
Metode belajar mengajar yang diterapkan dalam Sekolah Alam Madinah
School cukup berbeda dengan metode belajar yang diterapkan oleh sekolah-
sekolah pada umumnya. Jika sekolah umum menerapkan metode pembelajaran
dilakukan didalam ruang kelas. Interaksi guru dengan murid dan pemeberian
materi pelajaran dilakukan hanya diranah ruang kelas. Sekolah Alam Madinah
School menerapkan metode pembelajaran berbasis alam. Dengan kata lain
47
menggunakan alam sebagai sarana belajar mengajar walaupun disisi lain pada
materi-materi pelajaran tertentu yang masih dilakukan didalam kelas. Jadi metode
pembelajaran yang digunakan oleh sekolah alam menyesuaikan dengan materi
pembeljaran yang akan diberikan kepada murid. Dengan didukungnya fasilitas
kebun, outbond, dan lain sebagainya turut serta mendukung proses belajar murid
untuk mengoptimalkan proses pembelajaran. Karena selain belajar sebuah sekolah
seharusnya memberikan suasana yang menyenangkan bagi murid dalam proses
belajar mengajar sehingga dengan adanya perpaduan tersebut murid akan lebih
mudah menyerap segala materi pembelajaran yang diberikan. Maka dari itu
Sekolah Alam Madinah School ini lebih menekankan pada metode PAKEM (
Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan). Sebagaimana yang diutarakan
oleh Ahmad selaku Wakil Kepala Sekolah Alam Madinah School, yaitu :
Sekolah alam itu memadukan antara metode pembelajaran dengan alam sebagai
sarana pembelajaran. Berbeda dengan sekolah konvensional lainnya hanya berada
didalam kelas tanpa menjadikan alam itu sebagai saran untuk belajar. Anak-anak
yang berada di sekolah alam pasti akan merasa lebih senang, nyaman dan lebih bisa
mengeksplor. metode pembelajaran merujuk kembali pada mata pelajaran atau
materi apa yang diberikan kepada anak. Ada metode ceramah, media, belajar
diluar, diskusi berkelompok. pasti sangat berbeda, kalau di sekolah alam kita
memberikan fasilitas hingga anak-anak dapat aktif dalam belajar sehingga itu akan
memperlihatkan perbedaannya. Contohnya, kita ada penanam padi, berkebun dan
lain sebagainya yang tidak akan didapatkan di sekolah konvensional. Kita bisa
praktek langsung. Dan anak-anak dapat melihat, menyentuh dan memahami secara
utuh tentang materi yang diberikan. Mereka mengenali proses itu secara langsung.
Tidak hanya secara teori.Jadi banyak yang kita pakai dan kita sesuaikan dengan
materi yang berikan. Atau bisa dibilang metode PAKEM. (Pembelajaran Aktif
Kreatif dan Menyenangkan) (Wawancara, Ahmad, Wakil Kepala Sekolah Alam
Madinah School, Jelupang 14 Februari 2017).
48
D.3. Kurikulum Sekolah Alam Madinah School
Dalam proses pembelajaran diperlukan adanya seperangkat perencanaan
yang sesuai dengan proses pembelajaran yang diharapkan. Proses pembelajaran
harus disesuaikan dengan kurikulum. Kurikulum berfungsi sebagi acuan dalam
menetapkan ujian, isi, bahan, dan strategi pada setiap proses pembelajaran yang
berlangsung (Lapono, 2008:56).
Kurikulum yang diterapkan oleh Sekolah Alam Madinah School terdiri dari
tiga kurikulum. Sekolah Alam Madinah Shool mencoba mengkombinasi
kurikulum nasional dengan kurikulum khusus yang dimiliki oleh Sekolah Alam
Madinah School itu sendiri. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
sebagai kurikulum nasional dan kurikulum lifeskill dan kurikulum akhlakul
karimah. Konteks ini diutarakan Ridwan “kurikulum kita juga sama dengan
kurikulum nasional, tetapi kita mengkombinasi dengan kurikulum yang kita
punya. kita mempunyai kurikulum khusus untuk di sekolah ini. Yaitu kurikulum
life skill, dan akhlaqul karimah”(Wawancara, Ridwan, Kepala Sekolah Alam Madinah
School, Jelupang 15 Februari 2017).
Kurikulum life skill adalah kurikulum yang bertujuan untuk pembentukan
karakter bagi murid. Kecakapan diri dan jiwa kepemimpinan menjadi poin yang
harus diterapkan kepada murid demi mendorong siswa untuk memiliki
kepribadian yang berkarakter kuat dan siap dalam menghadapi tantangan masa
depan. Seperti yang diutarakan oleh Ridwan “kurikulum life skill itu anak-anak
kita ajarkan mengenai kecakapan diridan pembentukan karakter. Dengan adanya
49
fasilitas yang kita miliki, kita mendorong anak untuk berani dalam menghadapi
tantangan” (Wawancara, Ridwan, Kepala Sekolah Alam Madinah School, Jelupang 15
Februari 2017).
Dan yang terakhir adalah kurikulum akhlaqul karimah, yaitau kurikulum
yang berbasis pada nilai-nilai keislaman. Demi mewujudkan generasi rabbani
yang cerdas dan berakhlaqul karimah Sekolah Alam Madinah School mencoba
menerapkan kegiatan-kegiatan keislaman. Dengan adanya program pembiasaan
shalat wajib hingga sunah, pengajian, dan lain sebagainya yang mendorong siswa
untuk menjadi pribadi yang beriman dan beramal saleh. Seperti yang diutarakan
oleh Halimah selaku guru Sekolah Alam Madinah School, yaitu :
Kurikulum akhlaqul karimah, berarti berbasis kepada islamic value. Karena
sekolah ini berbasis agama dan alam. Kita menginginkan siswa yang berakhlak dan
cinta lingkungan. Maka dari itu kita ada pembiasaan solat dari wajib hingga sunah.
Ada pengajian juga. Kita konsentrasi lebih untuk menjadikan siswa yang berakhlak,
bermoral baik, dan diimbangi dengan logika yang cerdas(Wawancara, Susi, Guru
Alam Madinah School, Jelupang 14 Februari 2017).
Pada gilirannya, kurikulum merupakan aspek yang tidak bisa dilupakan.
Sebab, bagaimanapun juga, kurikulum sebagai bagian dari sistem pendidikan
memiliki dampak yang penting terhadap prilaku peserta didik. Oleh karenanya,
output dari para peserta didik bisa menjadi rujukan untuk para calon peserta dan
salah satu aspek yang membentuk rasionalitas publik.
D.4. Profil Guru
Dalam sebuah sekolah, proses belajar mengajar yang dilakukan untuk
menanamkan ilmu pengetahuan dan pengembangan intelektual pada murid tidak
lepas dari adanya tenaga pengajar atau guru didalamnya. Lendo Novo mengatakan
50
bahwa ada 3 aspek terpenting yang menentukan kualitas suatu sekolah. Ia
menyatakan:
Menurut saya yang membuat sekolah itu berkualitas itu hanya ada 3 aspek dan itu
murah. Yaitu, guru yang berkualitas tinggi, metode belajar mengajar yang tepat,
dan buku yang memadai (Wawancara, Lendo Novo, Penggagas Sekolah Alam.
Simpruk, 18 Februari 2017).
Peran seorang guru berpengaruh besar akan kualitas output yang dihasilkan
sebuah lembaga pendidikan. Guru berperan sebagai orang tua di sekolah yang
membimbing, mengajari, dan menjaga murid seolah menjaga anak kandungnya
sendiri. Sesuai dengan pernyataan yang dikatakan Ridwan selaku kepala sekolah
yang mengatakan bahwa Sekolah Alam Madinah School merupakan sekolah
mengedepankan kedekatan guru kepada murid yang tidak akan didapatkan di
sekolah umum. Terdapat 19 guru di Sekolah Alam Madinah School yang bekerja
sebagai tenaga pengajar dari kelas 1 hingga kelas 6. Setiap orang yang ingin
mengajukan diri sebagai tenaga pengajar di Sekolah Alam Madinah School harus
memenuhi kualifikasi dan standar tertentu yang ditetapkan oleh Sekolah Alam
Madinah School yang diantaranya mereka harus bergelar sarjana. Dari sebagian
besar guru Sekolah Alam Madinah School bergelar sarjana pendidikan (S.Pd) dan
yang lain untuk guru mata pelajaran seperti bahasa inggris dan agama mereka
harus bergelar Sarjana Sastra (S.S) dan (S.Ag) karena Sekolah Alam Madinah
School menginginkan guru yang berkualitas. Kualitas seorang guru menjadi hal
yang penting demi menghasilkan kan output siswa yang berkualitas. Dan
disamping itu diperlukan pendampingan serta pendekatan didalam proses belajar
mengajar yang mengedepankan kenyamanan murid dalam menerima materi
51
proses belajar mengajar tersebut. Sebagaimana Ridwan selaku Kepala Sekolah
Alam Madinah School mengatakan:
Kita berusaha untuk memberikan tenaga pengajar yang berkualitas di sekolah alam
ini, yang paling membedakan disini dengan sekolah lain adalah pendekatan guru
kepada siswa, jadi kita memang sengaja tidak terlalu menjaga jarak antara guru dan
siswa. Contohnya seperti posisi duduk yang dirancang secara lesehan, jadi seakan-
akan anak tidak merasa tertekan dalam proses pembelajaran. Dan guru
memposisikan diri sebagai sahabat mereka, mereka bebas untuk mencurahkan apa
masalah mereka mengenai apa saja sehingga kita bantu. Karena setiap anak
mempunyai maslah yang berbeda-beda. Kita juga berusaha untuk membuat anak
betah disekolah (Wawancara, Ridwan, Kepala Sekolah Alam Madinah School,
Jelupang 15 Februari 2017).
Tabel II. E. 1. 2. Daftar Guru Sekolah Alam Madinah School
No NIP Nama Guru
1 20707001 Ahmad Sobri S.Pd.I
2 21307004 April Apriana S.Pd.I
3 21107001 Arini S.Pd
4 21107005 Da’arul Khoiriyah M S.Pd.I
5 21507001 Dedy Supriyatma S.Pd.I
6 21007002 Edy Susanti S.Pd.
7 21406003 Fahrudin S.Pd.I
8 21307001 Fitra Ginanjar S.Kom
9 11508006 Halimatu Sadiah S.Pd
10 32407004 Jajang S.S
11 21506004 Linda Sulistya S.Pd
12 21007001 Moh Ridwan S.Ag
13 21406002 Moh. Khalifah Junaedi S.Pd
14 21207001 Muhammad Arif Rahman S.Pd
15 21607004 Sandry Adhitya S.Pd
16 10507001 Susi Hartanti S.Pd.I
17 21307003 Taufik Hidayat S.Pd
18 21607003 Yulia Kurnia Dewi S.Pd
19 21506006 Yusuf Iskandar S.Pd
52
D.5. Profil Murid
Dari data yang peneliti dapatkan dari pihak sekolah jumlah murid yang ada
di Sekolah Alam Madinah School selalu bertambah dari tahun ke tahun seiring
tumbuhnya ketertarikan masyarakat akan konsep pendidikan yang ditawarkan
oleh Sekolah Alam Madinah School. Pada kurun waktu tiga tahun terakhir, di
tahun 2014 peserta didik Sekolah Alam Madinah School berjumlah 177 murid dan
terus mengalami kemajuan hingga pada tahun 2017 berjumlah 302 peserta didik
yang terdiri dari murid kelas 1 hingga kelas 6. Angka ini terbilang cukup banyak
mengingat bahwa Sekolah Alam Madinah School merupakan satu-satunya
sekolah dasar yang menganut konsep sekolah alam yang berada di Kelurahan
Jelupang, Sebagaimana yang dinyatakan oleh Ahmad Sobri selaku Wakil Kepala
Sekolah Alam Madinah School yaitu :
SD pertama dibangun tahun 2007 dan merupakan sekolah alam pertama yang
dibangun di daerah bsd dan sekitarnya. Dan tahun itu pun saya mulai bergabung
(Wawancara, Ahmad Sobri, Wakil Kepala Sekolah Alam Madinah School,
Jelupang 15 Februari 2017).
Sebagian besar murid Sekolah Alam Madinah School bertempat tinggal di
lingkungan sekitar Sekolah Alam Madinah School seperti perumahan komplek
Kelurahan Jelupang, perumahan Villa Melati Mas, Regency Melati Mas, Villa
mutiara dan tidak sedikit juga yang bertempat tinggal didaerah luar Kecamatan
Sepong Utara seperti Lippo Karawaci, Ciledug, Bintaro, Bumi Serpong Damai,
Kota Tangerang, dan lain sebagainya.
53
Tabel II. E.2. 3. Jumlah Murid Sekolah Alam Madinah School tahun 2017:
Kelas Jenis Kelamin Tempat Tinggal Jumlah
L P
Kec. Serpong
Utara
Luar Kec. Serpong
Utara
1 27 16 29 14 43
2 36 26 37 25 62
3 35 23 43 15 58
4 45 19 50 14 64
5 20 15 27 18 35
6 14 16 22 8 30
54
BAB III
PILIHAN RASIONAL MEMILIH SEKOLAH ALAM MADINAH SCHOOL
Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang pilihan rasional yang digunakan
oleh orang tua murid dalam memilih Sekolah Alam Madinah School sebagai sekolah
untuk anak-anaknya. Peneliti juga akan membahas tentang preferensi atau pilihan-
pilihan yang dipilih oleh aktor sebelum memilih Sekolah Alam Madinah School dan
apa saja keuntungan dan kerugian yang didapatkan selama bersekolah di Sekolah
Alam Madinah School. Data yang peneliti dapatkan pada bab ini diperoleh dari hasil
wawancara dengan para orang tua murid. Para orang tua murid diwawancarai tentang
preferensi mereka dalam memilih Sekolah Alam Madinah School untuk anak-
anaknya dan apa saja keuntungan serta kerugian yang dirasakan oleh mereka selaku
orang tua murid dalam melihat perkembangan anaknya disekolah maupun dirumah.
Coleman menjelaskan dalam teori pilihan rasionalnya bahwa ada dua unsur
utama dalam teori pilihan rasional yaitu aktor dan sumber daya. Dalam hal ini aktor
yang dimaksud adalah orang tua murid Sekolah Alam Madinah School. Dalam teori
pilihan rasional ini aktor dipandang mempunyai tujuan dan maksud. Aktor dipandang
melakukan tindakan yang tertuju pada upaya untuk mencapai tujuan tersebut.
Coleman menyatakan bahwa aktor adalah “orang yang bertindak secara sengaja untuk
mencapai suatu tujuan dengan tujuan (dan tindakan) yang dibangun oleh nilai dan
preferensi” (Ritzer, 2004:394). Aktor dipandang melakukan tindakannya dalam
55
mencapai tujuan tersebut selalu terkait pada preferensi pilihan dan nilai yang aktor
miliki. Sedangkan preferensi adalah berbagai macam jenis pilihan yang dimiliki oleh
aktor, dan nilai adalah sesuatu yang selalu terkait pada diri aktor. Unsur ke dua dalam
teori pilihan rasioanal adalah sumber daya, aktor memiliki sumber daya yang berbeda
dan akses maupun kesempatan yang berbeda kepada sumber daya yang lain. Dalam
mencapai tujuannya, aktor harus memperhatikan sumber daya yang ia miliki. Aktor
dapat memilih untuk tidak mengejar suatu tujuan ketika sumber daya yang ia miliki
tidak memungkinkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Pada bab ini akan menjelaskan bagaimana hubungan kedua unsur tersebut
dalam hal memilih pilihan sekolah. Setidaknya ada dua bagian yang ingin dijelaskan
pada bab ini sebagai hasil dari temuan penelitian. Pertama, orang tua memilih
Sekolah Alam Madinah School sebagai sarana pendidikan untuk anak disebabkan
oleh kekhawatiran para orang tua dengan karakter anaknya yang hiperaktif. Selain
itu, kekhawatiran orang tua terhadap kurangnya pengetahuan keagaaman pada anak.
Kondisi tersebut mempengaruhi orang tua memilih Sekolah Alam Madinah School
sebagai sarana pendidikan yang dapat mengantisipasi kekhawatiran para orang tua
tersebut. Kedua, kekhawatiran-kekhawatiran tersebut yang dianggap sebagai
preferensi dibentuk berdasarkan beberapa faktor. Seperti, kesaksian beberapa teman,
tetangga dan para ahli, serta fenomena perkembangan zaman yang dianggap mengikis
nilai-nilai keagamaan.
56
A. Preferensi Pilihan Sekolah
Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa teori pilihan rasional
memusatkan perhatian pada aktor. Aktor memutuskan atau memilih sesuatu dengan
mempertimbangkan segala preferensi dan pilihan yang ia miliki. Dalam hal ini yang
dimaksud dengan pilihan tersebut adalah pilihan sekolah. Dalam hal pilihan sekolah-
sekolah pada tingkat sekolah dasar yang ada di Kecamatan Serpong Utara terbilang
cukup banyak. Dari berbagai banyak pilihan sekolah yang ada di, menurut data yang
peneliti dapatkan, di Kecamatan Serpong Utara terdapat 32 sekolah pada tingkat
sekolah dasar baik sekolah negeri maupun sekolah swasta Sekolah Alam Madinah
School merupakan satu-satunya sekolah yang menggunakan konsep alam sebagai
konsep pendidikan (kemdikbud.go.id).
Dari sebagian besar masyarakat Indonesia sekolah umum masih menjadi
pilihan yang paling banyak dipilih oleh para orang tua sebagai sekolah untuk anak-
anaknya. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu sekolah dengan konsep sekolah
alam mulai menjadi pilihan sebagian masyarakat lainnya sebagai sekolah yang tepat
untuk anak-anaknya. Pada intinya, sekolah dengan konsep alam sudah mulai menarik
perhatian para orang tua untuk memilih sekolah alam untuk sekolah anak-anaknya.
57
Tabel III. A. 1. 4. Daftar Sekolah Tingkat Sekolah Dasar Di Kecamatan Serpong
Utara
Daftar Nama Sekolah
1 SD Abdi Siswa Bintaro 17 SD Negeri Pondok Jagung 02
2 SD Athalia 18 SD Negeri Pondok Jagung 03
3 SD Candle Tree 19 SD Negeri Pondok Jagung 04
4 SD Efata Indonesia 20 SD Negeri Pondok Jagung 05
5 SD jaya Plus Montessori 21 SD Negeri Pondok Jagung Timur
6 SD Negeri Jelupang 01 22 SD Santa Laurensia
7 SD Negeri Jelupang 02 23 SD Strada Bhakti Nusa
8 SD Negeri Jelupang 03 24 SD Alam Madinah School
9 SD Negeri Lengkong Karya 25 SD Harapan Bunda
10 SD Negeri Pakualam 01 26 SD Plus AR-Rahmaniyah
11 SD Negeri Pakualam 02 27 SD Technosa
12 SD Nergeri Paku Jaya 01 28 SDIT Bintang
13 SD Negeri Pakujaya 02 29 SDK Amazing School
14 SD Negeri Pakulonan 01 30 SD Palm Trees Montessori
15 SD Negeri Pakulonan 02 31 MIS Ianatul Huda
16 SD Negeri Pondok jagung 01 32 MIS Raudhatul Jannah
Sumber: Kemdikbud.go.id
A.1. Konsep Sekolah Alam Sebagai Preferensi
Setiap orang tua murid mempunyai alasan yang mendasar dalam memilih
Sekolah Alam Madinah School sebagai sekolah anaknya disamping banyaknya
pilihan sekolah yang tersedia. Dalam data yang didapatkan oleh peneliti sebagian
orang tua beranggapan bahwa Sekolah Alam Madinah School memiliki konsep yang
berbeda dari sekolah-sekolah umum lainnya. Konsep tersebut dianggap lebih baik
dan tepat bagi anak-anaknya ketimbang konsep sekolah umum. Seperti yang
diungkapkan oleh Endah selaku orang tua murid Sekolah Alam Madinah School,
yaitu :
58
Saya rasa kayanya anak saya gak cocok kayanya mas untuk sekolah di sekolah umum
gitu yah konvensional. anak nya tuh ga bisa diem, hiperkatif mas. Yang menarik
(Sekolah Alam) sih cara belajarnya yah mas. Jadi mereka tuh kaya ada kegiatan
alamnya kaya gardening, planting, outbond, feeding animal jadi ga sekedar belajar
monoton dikelas aja gitu mas. Terus kan kalo disinikan programnya tuh banyak ya mas
kaya misalnya market day jadi anak-anak dilatih jadi entrepreneur yah namanya. Jadi
anak-anak pun exciting banget mas kalo kaya gitu. …mereka diperkenalkan dan
dibiasakan untuk cinta lingkungan (Wawancara, Endah,Orang Tua Murid Sekolah
Alam Madinah School, 24 April 2017).
Pernyataan dari Endah diatas menunjukan beberapa poin yang mempengaruhi ia
dalam memilih Sekolah Alam Madinah School sebagai sarana pendidikan anaknya. Ia
menganggap Sekolah Alam Madinah School dapat mengantisipasi kondisi karakter
anaknya yang hiperaktif dengan konsep belajar yang ada di Sekolah Alam Madinah
School yang dianggap tidak monoton melalui berbagai kegiatan seperti market day,
planting (cocok tanam), feeding animal (memberi makan hewan), dan outbond.
Kegiatan-kegiatan tersebut dapat mendorong anak untuk cinta terhadap lingkungan.
Begitupun pendapat Harti selaku orang tua murid Sekolah Alam Madinah
School yang beberapa poin yang mempengaruhi ia dalam memilih Sekolah Alam
Madinah School sebagai sarana pendidikan anaknya. Selain dapat mengantisipasi
karakter anaknya yang hiperaktif, Sekolah Alam Madinah School dianggap dapat
mendorong anaknya untuk lebih berani dalam hal-hal yang menantang dan juga
keunggulan dari segi fasilitas yang ada di Sekolah Alam Madinah School yang tidak
dimiliki sekolah umum. Menurut Harti:
Pertimbangannya sih karena anak aku tuh terlalu aktif yah, penakut juga. Nah aku liat
perkembangan si kakaknya juga luar biasa selama disini kan ya makanya aku masukin
juga adiknya kesini. Yang tadinya anaknya pesimis jadi percaya diri anaknya. Dan
segala sesuatu yang baru dia lebih excited gitu. “aku pingin coba itu, aku ingin baca
59
itu” kaya gitu. Untuk mencoba hal baru dia optimis gitu. Yang awalnya “aku ga berani,
aku takut, aku nyerah mah. Jadi beda sekarang”. Sekolah alam ini kan memang
konsepnya berbeda yah sama sekolah konvensional yang lain. Kalau sekolah yang lain
mungkin fasilitas seperti mainan outbond, kebun, saung-saung belajar kaya gini itu gak
ada. Anak-anak juga didorong lebih berani sama hal-hal yang menantang seperti
manjat-manjat pohon, pegang hewan, cocok tanam (Wawancara, Harti, Orang Tua
Murid Sekolah Alam Madinah School, 24 April 2017).
Pernyataan dari Devi selaku orang tua murid Sekolah Alam Madinah School
yang mengatakan :
Aku mau anak tuh sekolah ga bosan terus dianya nyaman gak dikekang gitu mas. kalau
disinikan kita lihat sendiri bisa main, manjat, belajar diluar ditaman, di saung, ga bikin
anak bosan gitu. Kalo disini kan gurunya juga mengerti anak-anak kaya gimana
inginnya anak tuh belajar ga selalu dikelas. sekolah alam itu, sekolahnya basicnya
alam, pakaian seragamnya ga perlu formal, ada juga sih seragamanya. Tapi kan ga
menuntut bajunya harus seragam begitu. Nyeker juga boleh, baju salah tidak
dihukum.. Dibebaskan tapi tetap dipantau. Jadi anak disini seperti tinggal didesa lagi.
Dengan lingkungan sekolah yang asri gitu kan. Padahal kita ada dikota. Kalo main
outbond juga dipantau didampingi. Dulu anak saya penakut. 100% penakut. Dia main-
main gini ga berani (sambil menunjuk sarana outbond), semenjak sekolah disini
Alhamdulillah jadi berani. Dulu penakut. Apa-apa nangis. Laki-laki kok kaya
perempuan. Dan itu point plus juga buat saya gitu (Wawancara, Devi, Orang Tua
Murid Sekolah Alam Madinah School, 24 April 2017).
Terdapat beberapa poin yang mempengaruhi Devi dalam memilih Sekolah
Alam Madinah School sebagai sarana pendidikan anaknya. Ia lebih merujuk kepada
proses belajar yang dinamis. Hal tersebut pun didorong dengan adanya lingkungan
Sekolah Alam Madinah School yang asri. Hai ini menjadi sebuah keunggulan yang
tidak dapat didapatkan di lingkungan sekolah umum. Output dari Sekolah Alam
Madinah School menurutnya dapat mendorong anaknya yang penakut menjadi anak
yang pemberani.
Berbeda dengan Swasti yang menganggap ada kemiripan konsep sekolah alam
dengan SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) dpada sisi keagamaan dam konsep alam
60
menjadi sisi penunjang lainnya dari konsep sekolah alam itu sendiri. Sehingga hal ini
mempengaruhi ia dalam memilih Sekolah Alam Madinah School sebagai sarana
pendidikan anaknya. Sebagaimana yang ia utarakan:
Ini salah satunya kenapa saya daftarin anak saya kesini. Sebenarnya kan menurut saya
konsepnya sama kaya SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu). Tapi sekolahnya juga ada
alamnya juga … tapi diimbangi sama pengenalan sama alam nya mas. Jadi anak gak
hanya belajar dikelas dari pagi sampai sore. Dia bisa cocok tanam, nanam padi, belajar
diluar kaya gini kan bisa bikin anak nyaman gitu belajar (Wawancara, Devi, Orang Tua
Murid Sekolah Alam Madinah School, 24 April 2017).
Dari data yang didapatkan peneliti tersebut, dapat diambil garis besar bahwa
pertimbangan mengenai tindakan aktor dalam memilih Sekolah Alam Madinah
School dibanding pilihan sekolah lain adalah pertimbangan akan konsep yang
berbeda dengan sekolah pada umumnya. Hal tersebut menjadi suatu ketertarikan
tersendiri bagi orang tua murid untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah ini. Dari
pernyataan Endah, Harti, Swasti dan Devi yang sama- sama memiliki anak yang
berkarakter hiperaktif, sekolah umum dianggap oleh para orang tua tersebut sebagai
sekolah yang monoton dan kurang memberikan kenyamanan bagi anak dalam belajar
dan konsep sekolah umum tersebut dianggap kurang memberi ruang eksplorasi diri
pada anak-anak dengan proses belajar mengajar yang lebih banyak di dalam kelas dan
terkesan satu arah Dengan berbagai pilihan sekolah dengan segala konsep yang
diusung masing-masing sekolah.
Hal ini sejalan dengan teori pilihan rasional. Para aktor sosial akan memilih
tindakan yang dapat memberikan hasil terbaik menurut pertimbangan mereka sendiri.
61
Secara khusus, para aktor sosial berusaha menguasai sumber-sumber yang di
dalamnya mereka memiliki kepentingan, yang di sekolah ini dapat ditemukan dalam
bentuk kesesuaian konsep pendidikan terhadap karakter anaknya (Abercrombie,2010:
55). Dalam hal ini, aktor mempertimbangkan preferensinya dengan
mempertimbangkan konsep sekolah yang dirasa tepat untuk anak-anaknya. Ia
menempatkan sekolah alam dengan konsep yang di usung oleh sekolah tersebut
sebagai preferensi teratas dalam memilih sekolah dibanding dengan pilihan-pilihan
sekolah lainnya.
A.2. Agama Sebagai Preferensi
Adapun latar belakang lain kenapa orang tua murid memilih Sekolah Alam
Madinah School dibanding dengan pilihan sekolah lainnya dinilai dari Sekolah Alam
Madinah School sebagai sekolah yang berasis islam dan otomatis banyak mengadopsi
nilai-nilai islam. Secara tidak langsung mata pelajaran dengan nilai-nilai islam lebih
banyak dipelajari di Sekolah Alam Madinah School ketimbang dengan sekolah-
sekolah umum yang ada di Kecamatan Serpong Utara. Seperti yang diungkapkan oleh
Intan selaku orang tua murid Sekolah Alam Madinah School, yaitu:
Saya sih yang penting sekolahnya basicnya islami. Kalo diluar itu saya agak ragu mas.
Kalo pemikiran saya kan kalo sekolah buat anak gitu kaya yang masih seumuran SD
gini memang harus yang basicnya islami. Tapi kan kalau di negeri mas tau sendiri kan
pelajaran agamanya juga sedikit. Saya senang kalau sekolah yang islami nih pelajaran
agamanya juga banyak. Soalnya saya bukan ibu yang soleha. Soalnya saya emang
konsen banget sih ke agama soalnya untuk perkembangan anak gitu yah mas usia
segini saya rasa paling penting dikembangin dari awal gitu dari dini. Penting banget klo
pondasi islam. Saya pikir kalo dari tk sampai sd harus dapet sekolah islami lah. Jadi ga
perlu yang bilingual yang ingris ga perlu saya yang sekolahnya bagus gitu-gitu. Yang
62
penting agamanya (Wawancara, Intan, Orang Tua Murid Sekolah Alam Madinah
School, 23 April 2017).
Ada beberapa poin yang dikemukakan oleh Intan yang mempengaruhi ia
dalam memilih Sekolah Alam Madinah School sebagai sarana pendidikan anaknya. Ia
menganggap pentingnya sekolah yang berbasis islam bagi anaknya khususnya pada
tingkat sekolah dasar. Sekolah umum dianggap sebagai sekolah yang kurang dalam
menanamkan nilai-nilai agama yang diharapkannya. Yang menarik adalah pernyataan
“soalnya saya bukanlah ibu yang soleha” menunjukan bahwa ia sebagai orang tua
menginginkan kepribadian yang soleh/soleha pada diri anak. Faktor agama menjadi
salah satu preferensi dalam mempengaruhi orang tua dalam memilih sarana
pendidikan. Pada gilirannya, faktor ini mendorong orang tua dalam memilih sekolah
yang berbasis islam. Dan juga agama menjadi faktor yang lebih diutamakan
dibandingkan keunggulan-keunggulan lain seperti bilingual dan keunggulan-
keunggulan lain.
Menurut Nungki selaku orang tua murid Sekolah Alam Madinah School
berpendapat bahwa Agama menjadi rujukan penting dalam memilih sekolah dasar.
Sebagaimana yang diutarakan:
Menurut saya sih agama sangat penting mas, kalau disekolah lain mungkin dasarnya
saya memang cari sekolah yang ada islamnya, islami lah. Karena saya di negeri dulu
sekolah kan kurang yah, pemahaman agamanya kurang. Jadi semuanya harus dipelajari
pas kita dewasa. Kalau pas mulai dari kecil udah tau kan nanti juga dasarnya udah kuat,
jadi kita nanti kebantu juga sebagai orang tua. Kan sekarang kebanyakan anak-anak itu
modelnya lebih nurut gurunya ketimbang orang tua. Mungkin karena guru tau yah
pendekatan yang diterapkan tuh ke anak supaya nurut juga lebih tau kan secara
psikologis gimana. Pendekatan orang tua sama guru sih mungkin yang beda. Ya waktu
63
daftar disini juga kan selama anakku disini juga saya tau dimana pelajaran agamanya
juga lebih banyak yah ketimbang sekolah lain, ada solat dhuhanya juga stiap pagi.
Kurikulumnya yang akhlaqul karimah juga kan memang islam banget yah mas. jadi
memang beda kalau sekolah lain sama sekolah islami kan. jadi anak kita juga lebih
banyak nerima nilai-nilai islam (Wawancara, Nungki, Orang Tua Murid Sekolah Alam
Madinah School, 28 April 2017).
Pernyataan tersebut menunjukan beberapa poin yang mempengaruhi ia dalam
memilih Sekolah Alam Madinah School. Ia memilih sekolah yang berbasis islam
dadasari oleh pengalaman pribadinya sewaktu ia bersekolah di sekolah umum yang
dianggap kurang menanamkan nilai-nilai islam. Pendekatan yang dilakukan oleh guru
dianggap lebih dapat menanamkan nilai-nilai tersebut secara lebih efektif ketimbang
orang tua itu sendiri. Kemudian ketertarikan terhadap kurikulum akhlaqul karimah
yang diusung Sekolah Alam Madinah School yang dianggap dapat menanamkan
nilai-nilai islam kepada anak yang tidak didapatkan di sekolah lain.
Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Devi selaku orang tua murid Sekolah
Alam Madinah School yang mengatakan:
Disini agamanya bagus. Ada fiqih, qur’an hadits, dan banyak lagi. Terus disini guru-
gurunya juga membimbing secara agamanya bagus. Anak saya sudah mau hafalan juz
30 mas. Terus kemudian keuntungannya lagi. Kalo sekolah alam itu memberikan apa
yah, merekadisini tuh ga kasih patokan nilai akademis.Kalo disini kan mereka
mengaharapkan anak yang basic islamnya bagus. Saya juga sempet kaget. Saya bilang
“ayo nak udah umur 7 tahun, ayo belajar shalat. Pas saya ajarin surat-surat pendek juga
udah bisa. Jadi ga beban berat lah buat ninggalin anak disekolah. Karena kita tau
sekolahnya baik dalam mendidik secara agama dan pelajaran (Wawancara, Devi,
Orang Tua Murid Sekolah Alam Madinah School, 24 April 2017).
Beberapa poin yang dapat ditangkap dari pernyataan Devi menunjukan bahwa
Sekolah Alam Madinah School dapat meningkatkan ilmu keagamaan pada diri anak.
64
Sekolah Alam Madinah School dianggap mampu mememenuhi harapan para orang
tua dalam memberikan pendidikan Agama melalui kurikulum akhlaqul karimah.
Harti beranggapan bahwa agama adalah aspek yang harus dikedepankan
dibandingkan aspek-aspek lainnya. Hal itu mendasari ia dalam memilih sekolah yang
berbasis islam untuk anaknya. Dalam hal ini Sekolah Alam Madinah School sebagai
sekolah yang berbasis islam dengan keunggulan kurikulum yang banyak mengadopsi
nilai-nilai islam. Menurut Harti :
Menurut saya kan memang aspek agama paling penting lah yaa untuk anak. Karena kan
kita menyiapkan anak kedepannya bukan hanya sekedar akademis gitu yah mas tapi
kan juga nilai-nilai agamanya harus kuat. Apalagi kan anak-anakku juga kan laki-laki
yang nanti saat dewasa akan jadi kepala keluarga, imam, pemimpin. Kalau misalnya
nanti nilai agamanya kurang kayanya sih saya agak susah gitu. Saya pertama
mengedepankan agamanya dulu abis itu baru deh akademis dan yang lain-lainnya
menyusul …kurikulumnya memang mereka lebih islami yah.. Mereka setiap satu
semester ada hafalan Qur’an nya. Dan itu juga jadi salah satu yang dimasukin di rapot.
Suruh hafalin hadits apa aja, surat apa aja, doa-doa apa saja. Ada kegiatan ekskul
tilawahnya bahkan ada kegiatan dai cilik. Aku pikir hal-hal itu yang jadi kelebihan sih
ketimbang sekolah-sekolah yang lain (Wawancara, Harti, Orang Tua Murid Sekolah
Alam Madinah School, 24 April 2017).
Bahkan Sekolah alam sebagai institutsi pendidikan yang berbasis islam menjadi
rujukan para orang tua dibandingkan pesatren. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa
pesantren merupakan institusi pendidikan yang lebih terkenal dalam kapasitas
keagamaannya. Tetapi pesantren tidak menjadi rujukan karena beberapa
kekhawatiran muncul dari orang tua yang tidak bisa diantisipasi oleh lembaga
pesantren. Yaitu seperti pendapat Dewi:
Kalo pesantren asrama mas. Saya belom bisa ninggalnya, hehe. Dan disini juga ada
waktu bermain anak kan bebas lah gitu kalo dipesantren kayanya dari pagi sampe tidur
65
lagi juga udah dijadwalin banget (Wawancara, Dewi, Orang Tua Murid Sekolah Alam
Madinah School, 23 April 2017).
Pernyataan tersebut diperkuat oleh pendapat Lena yang mengatakan :
Kalau saya sih memang belum berani buat melepas anak asrama gitu umur segini.
Kalau disini saya kan masih bisa pulang pergi kerumah tiap hari. Kalau di pesantren
kan gak bisa. Lagian juga anaknya memang belum mau juga (Wawancara, Lena, Orang
Tua Murid Sekolah Alam Madinah School, 26 April 2017).
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa mereka menganggap konsep
pendidikan pesantren yang menggunakan konsep asrama menimbulkan kekhawatiran
terhadap anak karena tidak adanya pengawasan dari orang tua. Dengan kata lain
pesantren dianggap tidak dapat menjawab kekhawatiran tersebut. Kemudian
ditambah bahwa konsep pendidikan pesantren yang terlalu kaku dan klasik
dibandingkan konsep Sekolah Alam Madinah School yang lebih modern:
Menurut saya sih ya untuk mempelajari dunia secara global tuh pesantren lebih
konservatif gitu. Klasik mungkin ya mas disebutnya. Kaku gitu yah. Kalo disini kan
masih lah membolehkan hal-hal yang sifatnya modern gitu (Wawancara, Lena, Orang
Tua Murid Sekolah Alam Madinah School, 23 April 2017).
Dari data yang didapatkan oleh peneliti tersebut dapat disimpulkan bahwa
faktor agama adalah salah satu faktor yang membentuk rasionalitas para orang tua
murid dalam memilih sekolah untuk anak-anakya. Hal itu disebabkan karena
beberapa alasan. Pertama, model sekolah yang berbasis islam yang ada di Sekolah
Alam Madinah School dengan kurikulum dan ekskul serta kegiatan-kegiatan islam
yang ada di dalam proses belajar mengajar di Sekolah Alam Madinah School menjadi
salah satu pertimbangan para orang tua dalam memilih suatu sekolah. Kedua,
kurikulum sebagai perangkat panduan berjalannya proses belajar mengajar sangat
mempengaruhi konsep sebuah sekolah. Sekolah Alam Madinah School mempunyai 3
66
kurikulum, yaitu kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang
merupakan kurikulum nasional, kurikulum lifeskill dan kurikulum akhlakqul
kharimah, yang mana kurikulum tersebut berbasis pada islamic value. Ketiga, model
pendidikan Sekolah Alam dianggap sebagai model pendidikan islam alternatif
dibanding lembaga pesantren yang belum mampu menjawab kekhawatiran orang tua
terhadap kontrol anak. Baik pesantren maupun model pendidikan berbasis islam
lainnya seperti SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) juga masih memiliki model
pengajaran yang sama dengan sekolah-sekolah umum lainnya.
Dengan adanya model sekolah yang berbasis islam tersebut dianggap oleh para
orang tua murid sebagai nilai tambah bagi sebuah institusi pendidikan yang
mempengaruhi rasionalitas para orang tua dalam memilih sekolah untuk anak-
anaknya. Output yang diharapkan oleh para orang tua terhadap anaknya adalah anak
dapat tumbuh sebagai anak yang tidak hanya baik dalam segi akademik namun juga
mempunyai nilai-nilai agama yang kuat.
Hal ini selaras dengan konsep teori pilihan rasional. Tindakan rasional yang
dilakukan oleh individu atau aktor untuk melakukan suatu tindakan berdasarkan
tujuan tertentu dan tujuan tersebut ditentukan oleh nilai atau prefensi (Ritzer dan.
Goodman, 2008:394). Nilai dapat diartikan sebagai sesuatu yang melekat pada diri
aktor. Nilai agama yang selalu melekat pada diri aktor mempengaruhi pertimbangan
aktor dalam memilih sekolah untuk anak-anaknya. Nilai tersebut membentuk
preferensi aktor sehingga aktor dalam hal ini menempatkan sekolah yang berbasis
67
islam sebagai sekolah yang dirasa tepat untuk anak-anaknya dibanding sekolah
umum.
Tabel III. A. 2. 5. Preferensi Pilihan-Pilihan Model Sekolah Di Serpong Utara
Sekolah Negeri Sekolah Swasta Umum
SD Negeri Jelupang 01 SD Jaya Plus Montessori
SD Negeri Jelupang 02 SD Harapan Bunda
SD Negeri Jelupang 03 SD Palm Trees Montessori
SD Negeri Lengkong Karya
SD Negeri Pakualam 01
SD Negeri Pakualam 02
SD Negeri Pakujaya 01
SD Negeri Pakujaya 02
SD Negeri Pakulonan 01
SD Negeri Pakulonan 02
SD Negeri Pondok Jagung 01
SD Negeri Pondok Jagung 02
SD Negeri Pondok Jagung 03
SD Negeri Pondok Jagung 04
SD Negeri Pondok Jagung 05
SD Negeri Pondok Jagung
Timur
Sekolah Berbasis Kristiani Sekolah Berbasis Islam
SD Abdi Siswa Bintaro Sekolah Alam Madinah
SD Athalia MIS Ianatul Huda
SD Candle Tree MIS Raudhatul Jannah
SD Efata Indonesia SDIT Bintang
SD Santa Laurensia SD Plus Ar-Rahmaniyah
SD Strada Bhakti Nusa
SD Technosa
SDK Amazing School
Sumber: Kemdikbud.go.id
Di Kecamatan Serpong Utara terdapat 16 Sekolah Dasar Negeri, dan 3 Sekolah
Swasta Umum, 8 Sekolah Berbasis Kristiani dan 5 Sekolah Berbasis Islam. Hal ini
68
juga sejalan dengan teori pilihan rasional. Tindakan rasional yang dilakukan oleh
individu atau aktor untuk melakukan suatu tindakan berdasarkan tujuan tertentu dan
tujuan tersebut ditentukan oleh nilai atau prefensi (Ritzer dan. Goodman, 2008:394).
Preferensi tersebut terbentuk dikarenakan sedikitnya pilihan-pilihan sekolah yang
berbasis islam ada di Kecamatan Serpong Utara menjadi salah satu faktor
ketidaktahuan para orang tua terhadap pilihan-pilihan sekolah sehingga menempatkan
Sekolah Alam Madinah School sebagai preferensi teratas dalam memilih sekolah
yang berbasis islam. Seperti yang diutarakan oleh Intan selaku orang tua murid
Sekolah Alam Madinah School:
Kalo pilihan kan sekolah dekat sini kan emang banyak juga yah dari sekolah negeri
sampe swasta juga banyak dan bagus-bagus juga. Tapi kalo sekolah alam didaerah sini
kan paling yang saya tau cuma ini mas. Yang konsepnya kaya gini mas. Saya sih yang
penting sekolahnya basicnya islami (Wawancara, Intan, Orang Tua Murid Sekolah
Alam Madinah School, 23 April 2017).
Dan diperkuat oleh pendapat Lena Intan selaku orang tua murid Sekolah Alam
Madinah School yang berpendapat:
Ternyata memang setiap sekolah alam yang saya tau sekarang nih memang basicnya
islam. Nah yang tau memang didaerah sini yah memang pertama kali yang saya tahu
cuma disini mas (Wawancara, Intan, Orang Tua Murid Sekolah Alam Madinah School,
23 April 2017).
A.3. Letak Geografis Sekolah
Dari data yang ada, peneliti menemukan faktor lain yang menjadi pertimbangan
para orang tua dalam memilih sekolah untuk anak-anaknya. Letak geografis sekolah
dengan rumah mereka menjadi hal yang cukup penting untuk dipertimbangkan.
Dalam hal ini, peneliti mencoba untuk menjelaskan bagaimana faktor letak geografis
69
sekolah dapat menjadi faktor yang menjadi pertimbangan mereka dalam memilih
sekolah. Seperti yang diungkap kan oleh Lena selaku orang tua murid Sekolah Alam
Madinah School yang menjelaskan faktor kedekatan sekolah dengan rumah sebagai
pertimbangan untuk efisiensi ekonomi, waktu, dan tenaga:
Rumah saya dekat sini, jelupang sini mas saya. Jalan kaki juga nyampe. Lebih hemat
biaya, tenaga, nganter jemput juga jadi gak ribet kan. jadi gausah ribet-ribet pakai
mobil atau motor, kalau gak ada motor juga tetap bisa jemput. Terus juga anak kalau
masih mau main pun disekolah pas pulang kaya gini kan kita ga keburu waktu masih
bisa nyantai sambil ngobrol ama ibu-ibu yang jemput juga disini kita sambil
silaturahmi (Wawancara, Lena, Orang Tua Murid Sekolah Alam Madinah School, 26
April 2017).
Selanjutnya pernyataan yang hampir mirip yang dikeluarkan oleh Nuni selaku
orang tua murid Sekolah Alam Madinah School yang menekankan efisiensi waktu,
yaitu :
saya tinggal di Graha Bintaro, jadi deket dari sini Cuma 5 menit mas lewat jalan kecil
naik motor. Kalau naik mobil agak jauh kan. lagian kalo jemput memang selalu bawa
motor biar cepat kan. jadi enak juga kalo dekat gini kan bisa hemat waktu biaya kita
juga kan. (Wawancara, Nuni, Orang Tua Murid Sekolah Alam Madinah School, 26
April 2017).
Dan pernyataan dari Nungki selaku orang tua murid Sekolah Alam Madinah
School, yang menyatakan kenyamanan karena tetangganya menyekolahkan anaknya
disini:
Sebenarnya ada sekolah alam di Tangerang tapi kayanya kalau di Tangerang arahnya
saya gak beggitu berani kalau kea rah sana, dan lebih terjangkau di sini kalau dari
rumah saya. Tapi kebetulan kan banyak juga tetangga aku di duta bintaro yang anaknya
disini. Aku juga dapet saran juga buat masukin disini. Kebetulan juga anaknya sama
kaya anakku gak bisa diam juga gitu mas (Wawancara, Nungki, Orang Tua Murid
Sekolah Alam Madinah School, 28 April 2017).
70
Dengan berbagai data yang didapatkan oleh peneliti diatas ini dapat
disimpulkan bahwa letak geografis sekolah dengan rumah mereka jelas menjadi salah
satu faktor yang menjadi pertimbangan para orang tua dalam memilih sekolah untuk
anak-anaknya, yaitu efisiensi dalam segi ekonomi, waktu dan tenaga. Hal ini selaras
dengan konsep teori pilihan rasional. Tindakan rasional yang dilakukan oleh individu
atau aktor untuk melakukan suatu tindakan berdasarkan tujuan tertentu dan tujuan
tersebut ditentukan oleh nilai atau prefensi (Ritzer dan. Goodman, 2008:394). Dalam
hal ini nilai kedekatan letak geografis sekolah dengan rumah mereka mempengaruhi
aktor dalam memilih pilihannya.
Dalam menentukan pilihannya, aktor memiliki sumber daya yang berbeda
sekaligus akses maupun kesempatan yang berbeda kepada sumber daya yang lain.
Dalam mencapai suatu tujuan, aktor diharuskan memperhatikan sumber daya yang
dimilikinya. Aktor dapat memilih untuk tidak mengejar suatu tujuan ketika sumber
daya yang ia miliki tidak memungkinkan untuk mencapai tujuan tersebut. Aktor
dipandang selalu berusaha untuk memaksimalkan keuntungan dengan
mempertimbangkan kesempatan dan sumberdaya yang dimilikinya (Friedman dan
Hechter dikutip Ritzer dan. Goodman, 2010:449).
Sebagaimana data yang telah di jabarkan oleh peneliti di bab sebelumnya yang
menyatakan bahwa mayoritas dari murid Sekolah Alam Madinah School berasal dari
Kecamatan Serpong Utara. Hal ini menunjukan keyakinan para orang tua murid
dalam hal mendapat keuntungan dan manfaat lebih jika mereka mendaftarkan anak
71
mereka di Sekolah Alam Madinah School dari segi waktu dan biaya serta tenaga yang
harus dikeluarkan.
B. Pembentukan Model Preferensi
Dalam hal memilih suatu sekolah, peneliti menemukan berbagai macam
faktor lain yang membentuk model preferensi yang digunakan oleh para orang tua
dalam memilih pilihannya. Faktor-faktor yang membentuk model preferensi tersebut
dapat berasal dari luar diri aktor maupun dari dalam pengalaman-pengalaman serta
realitas-realitas yang dirasakan oleh aktor itu sendiri. Sehingga hal-hal tersebut secara
tidak langsung membentuk atau mempengaruhi sebuah model preferensi yang
dilakukan oleh aktor dalam memilih pilihannya. Dengan kata lain, tindakan yang
dilakukan oleh aktor dalam memilih pilihannya didasari oleh proses pembentukan
model preferensi tersebut.
Model preferensi setidaknya dibentuk oleh berbagai macam faktor. Faktok-
faktor itu mencakup (1) kesaksian teman atau tetangga, (2) pengamatan dan survey
yang dilakukan orang tua, (3) pengalaman-pengalaman unik yang dialami orang tua.
Dan (4) adanya faktor kekhawatiran pada perkembangan zaman.
B.1. Kesaksian Tetangga dan Ahli
Kesaksian teman menjadi faktor yang memiliki andil cukup besar dalam
mempengaruhi aktor dalam memilih pilihannya. Manusia merupakan makhluk sosial,
orang tua murid pun bersosialisasi dengan masyarakat dilingkungan hidup mereka.
72
Dalam kehidupan bermasyarakat, teman dan tetangga adalah bagian yang tidak
terlepas dari lingkungan hidup mereka begitupun dalam pergaulan mereka sehari-
hari. Dalam hal ini, teman atau tetangga orang tua murid yang memberikan kesaksian
tentang Sekolah Alam Madinah School. Kesaksian tersebut mempengaruhi
rasionalitas aktor dalam memilih sekolah untuk anak-anaknya. Kebanyakan dari
teman atau tetangga aktor memberikan kesaksian mengenai anaknya yang bersekolah
di Sekolah Alam Madinah School dan menyarankan aktor untuk memilih pilihan
yang sama dengan pilihan mereka. Seperti yang diungkapkan oleh Swasti selaku
orang tua murid Sekolah Alam Madinah School, yaitu:
Kebetulan sih waktu itu ada tetangga yang anaknya sekolah disini. Terus nyaranin buat
sekolah disini. Katanya biar anak ga bosan saat belajar. Kalau zaman dulu kan kita,
belajar disekolah hanya didalam kelas aja kan (Wawancara, Swasti, Orang Tua Murid
Sekolah Alam Madinah School, 23 April 2017).
Lalu diperkuat dengan pernyataan Intan selaku orang tua murid Sekolah Alam
Madinah School yang menyatakan ketertarikan karena tetangganya menyekolahkan
anaknya di sekolah tersebut:
Saya tau dari tetangga. Tetangga saya anaknya juga sekolah disini ada bebeapa. Nah
saya diceritain tentang sekolah alam ini jadinya saya tertarik gitu buat masukin anak
saya. Karena saya tau kan mas anak saya hiperaktif gini (Wawancara, Intan, Orang Tua
Murid Sekolah Alam Madinah School, 23 April 2017).
Disamping kesaksian teman atau tetangga yang diterima olehnya. Anjuran dari
ahli psikolog anak yang menyarankan ia untuk menyekolahkan anaknya di sekolah
alam turut jadi faktor pendorong dalam memilih Sekolah Alam Madinah School
73
sebagai sekolah anaknya. Dalam wawancara dengan Harti selaku orang tua murid
Sekolah Alam Madinah school ia mengatakan :
Dengan kondisi anak saya yang agak berbeda dengan anak yang lain jadi sempat
dianjurkan sama psikolog anak. Bilang “coba anak ibu dimasukin sekolah alam
mungkin disana dia akan bisa mengeksplor dirinya” (Wawancara, Harti, Orang Tua
Murid Sekolah Alam Madinah School, 24 April 2017).
Berbeda dengan Harti, Endah selaku orang tua murid Sekolah Alam Madinah
School mengungkapkan bahwa anjuran itu datang dari wali kelas anaknya sewaktu
Taman Kanak-Kanak (TK) menyarankan dirinya untuk memilih sekolah alam sebagai
sekolah anaknya diamana sekolah alam tersebut dianggap cocok dengan karakter
anaknya. Pernyataan itu diungkapkan sebagai berikut:
Kalo memilih ini sih karena obrolan saya yang sama guru tk nya wkatu itu yah, saya
juga sama pendapatnya kalo buat anak saya nih kayanya lebih cocok di sekolah alam
kayanya anaknya hiperaktif gini kan soalnya. (Wawancara, Endah, Orang Tua Murid
Sekolah Alam Madinah School, 24April 2017).
Teman atau tetangga yang memberikan kesaksian atau saran kepada aktor
memberikan pengaruh yang cukup besar dalam tindakan aktor dalam menentukan
pilihannya. Hal ini karena anjuran dan saran dari ahli seperti psikolog dan sekolah
terdahulupun cukup memberi dorongan pada aktor dalam memilih pilihannya. Seperti
pernyataan dari Swasti, Intan, dan Dewi yang mendapatkan kesaksian dari tetangga
mereka tentang konsep sekolah alam yang berbasis islam dan alam. Hal tersebut
memberikan dorongan keyakinan pada diri mereka untuk memilih Sekolah Alam
Madinah School untuk sekolah anak-anaknya. Dan pernyataan dari Harti dan Endah
yang mendapat rujukan dari ahli psikolog dan guru TK akan konsep sekolah alam
74
yang dianggap cocok dan tepat bagi karakter anaknya yang hiperaktif. Hal ini selaras
dengan teori pilihan rasional yang beranggapan bahwa teman atau orang-orang
tersebut menjadi pemberi informasi akan keuntungan yaitu sumber daya yang ada di
Sekolah Alam Madinah School. Hal ini memberikan dorongan pada keyakinan orang
tua murid dalam memilih Sekolah Alam Madinah School sebagai sekolah anak-
anaknya.
B.2. Survey dan Pengamatan Orang Tua
Sebelum memilih sekolah untuk anaknya peneliti menemukan beberapa data
yang menunjukan faktor lain yang membentuk preferensi para orang tua dalam
memilih Sekolah Alam Madinah School sebagai sarana pendidikan untuk anaknya,
yaitu dengan cara melakukan survey dan pengamatan langsung terhadap Sekolah
Alam Madinah School sebelum menetapkan pilihan sekolah yang akan dipilih oleh
orang tua untuk anaknya. seperti yang diutarakan oleh Dewi selaku orang tua murid
Sekolah Alam Madinah School sebagai cara untuk meyakinkan dirinya, yaitu :
Saya juga kan sebelum daftarin juga lihat sekolahnya ini gimana dulu kan survey gitu
mas, nanya-nanya juga ke dia kaya gimana sekolahnya. Soalnya kan kalo kita salah
nyekolahin anak juga repot kan mas (Wawancara, Dewi, Orang Tua Murid Sekolah
Alam Madinah School, 23 April 2017).
Hal yang sama pun dilakukan oleh Lena selaku orang tua murid Sekolah Alam Madinah
School, ia mengatakan:
Saya pas pindah disini kan memang dekat dari sini, jadi langsung ngeliat juga
sekolahnya langsung ksini, melihat sekolahnya kaya gima, belajarnya gimna,
kurikulumnya kaya gimana langsung nanya-nanya ke kepala sekolahnya, pas dijelasin
75
ini itu sama kepseknya jadi yakin buat daftar disini (Wawancara, Lena, Orang Tua
Murid Sekolah Alam Madinah School, 26 April 2017).
Dari temuan data tersebut menunjukan bahwa dalam menentukan pilihan
sekolah para orang tua melakukan upaya-upaya pengamatan dan survey kepada
pilihan-pilihan sekolah yang mereka inginkan. Hal ini relevan dengan teori pilihan
rasional yang menyatakan aktor dapat memilih untuk tidak mengejar suatu tujuan
ketika sumber daya yang ia miliki tidak memungkinkan untuk mencapai tujuan
tersebut. Aktor dipandang selalu berusaha untuk memaksimalkan keuntungan dengan
mempertimbangkan kesempatan dan sumberdaya yang dimilikinya (Friedman dan
Hechter dikutip Ritzer dan. Goodman, 2010:449). Seperti yang dilakukan oleh Dewi
dan Lena, mereka mengharapkan keuntungan yang akan didapat dengan cara
melakukan survey dan pengamatan terhadap sekolah tersebut.
B.3. Pengalaman-Pengalaman Unik
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan, peneliti menemukan pengalaman
unik yang didapatkan oleh para orang tua yang membentuk dan mempengaruhi model
preferensi dalam memilih Sekolah Alam Madinah School sebagai sekolah untuk
anaknya dibandingkan dengan pilihan-pilihan sekolah lainnya. Devi mengungkapkan
kekecewaan dalam proses birokrasi yang dilakukan oleh sekolah umum menjadikan
hal tersebut sebagai faktor pendorong dalam memilih Sekolah Alam Madinah School
sebagai sarana pendidikan anaknya. Ia mengatakan :
Aku mau mendaftarkan anak saya saja di SD rawabuntu situ tuh. Ribet banget,
banyak sekali birokrasi dan aturannya. Di oper sana sini. Terus pas aku komplen.
76
Malah dijawab gini “masih banyak lho bu yang mau masuk sini”. Dari situ aku anggap
memang ga bagus. Aku ga suka. Kalo disini kan anak dianggap kaya anak sendiri.
Pengertiannya luar biasa (Wawancara, Devi, Orang Tua Murid Sekolah Alam Madinah
School, 24 April 2017).
Sebagaimana teori pilihan rasional yang menyatakan bahwa dalam memutuskan
pilihannya akan memilih tindakan yang dapat memberikan hasil terbaik menurut
pertimbangan mereka sendiri (Abercrombie, 2010: 455). Dalam hal ini Devi memilih
Sekolah Alam Madinah School sebagai bentuk pertimbangan yang ia lakukan setelah
mengalami pengalaman yang ia dapatkan. Ia beranggapan bahwa mendaftarkan
anaknya ke Sekolah Alam Madinah School adalah hasil terbaik dibanding
mendaftarkannya ke sekolah umum.
B.4. Kekhawatiran Pada Perkembangan Zaman
Disamping kesaksian teman dan ahli yang telah dijelaskan sebelumnnya,
peneliti menemukan faktor lain yang turut membentuk preferensi para orang tua
dalam memilih sekolah untuk anak-anaknya. Pengamatan para orang tua dalam
melihat perkembangan zaman yang ada saat ini menjadi salah satu pertimbangan bagi
mereka dalam memilih sekolah untuk anak-anaknya. Pada dasarnya arus modernitas
dalam kehidupan sosial pasti memiliki sisi positif serta negatif di sisi lainnya. Para
orang tua memiliki kekhawatiran pada sisi negatif yang ada pada perkembangan
zaman saat ini dan mengambil langkah dalam mengantisipasi hal tersebut dengan
memilih sekolah yang berbasis islam. Seperti yang diungkapkan oleh Lena selaku
77
orang tua murid Sekolah Alam Madinah School dalam konteks pergaulan yang
mengikis nilai-nilai agama dalam diri anak, yaitu:
Bukannya kita ngecap sekolah negeri itu ga bagus, tapi kan dari sisi agamanya juga
mereka berkurangkan, yaa mungkin termakan pergaulan atau gimana. Kalau kaya gitu
kan memang harus dibiasain kan, lama-lama kalau gak dibiasain juga pasti lama-lama
anak lupa. Itulah pengaruh lingungan. Memang diluar itu semua kan agama itu
memang tugas orang tua, tapi kalau di sekolah itu kana da bagian-bagian khusus yah di
mata pelajaran yang gak bisa kita kasih ke anak soal agama karena kesibukan dirumah
mah kan kerjaan rumah …mereka habis sekolah pasti dipakai main gadget, karena
sosialisasi perlu. Tau sendiri anak sekrang gak bisa lepas dari gadget (Wawancara,
Lena, Orang Tua Murid Sekolah Alam Madinah School, 26 April 2017).
Dan penjelasan tersebut dipertegas oleh Swasti selaku orang tua murid Sekolah
Alam Madinah School, yaitu:
Saya khawatir aja sama anak-anak zaman sekarang yang udah kenal sama hal-hal yang
gak baik, sudah kenal cinta sebelum umurnya, yang tidak sepantasnya lah diusia segitu,
tutur katanya juga kasar, disuruh ngaji atau yang hal-hal agama juga susah. Karena
untuk membuat bangunan yang tingi itu harus punya pondasi yang kuat. (Wawancara,
Swasti, Orang Tua Murid Sekolah Alam Madinah School, 23 April 2017).
Intan selaku orang tua murid memilih Sekolah Alam Madinah School sebagai
bentuk antisipasi terhadap kebiasaan anaknya yang tidak dapat lepas dari gadget.
Dalam hal ini Intan mengharapkan konsep sekolah yang berbasis alam dapat
menghilangkan kebiasaan tersebut melalui kegiatan belajar mengajar yang dekat
dengan alam. Diman ia mengatakan :
Kalo saya, karena kan anaknya hiperaktif anak saya, yang kedua biar lebih interaksi ke
alam. Soalnya selama ini kalo dirumah itu dia lebih kenal atau nempel lah ama gadget.
Anak sekarang kan kaya gitu mas terlalu nempel sama gadget jadi lupa sama yang lain.
Makanya saya ingin menyeimbangkan kebiasaan anak gitu jadi ga selalu monoton terus
ama gadget. Nah saya dengerkan disini anak-anak diajak main dan belajar di alam gitu
mas. Makanya saya pikir ini salah satu cara buat saya ngehilangin kebiasaan anak saya
gitu mas (Wawancara, Nuni, Orang Tua Murid Sekolah Alam Madinah School, 26
April 2017).
78
Dari data yang didapatkan oleh peneliti tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pengamatan orang tua dalam melihat sisi negatif yang ada dalam perkembangan
zaman pada masa sekarang ini menimbulkan beberapa poin kekhawatiran akan hal
yang akan berdampak kepada anak-anaknya. Seperti yang di ungkapkan oleh ibu
Lena dan Intan yang memilih Sekolah Alam Madinah School dengan konsep alamnya
sebagai bentuk antisipasi akan sosialisasi yang kurang pada yang disebabkan oleh
pengaruh gadget. Dan pernyataan dari Lena dan Swasti yang memiliki kekhawatiran
pada pergaulan anak-anak di zaman sekarang. Dan sebagai bentuk antisipasi mereka
dalam menjaga anak-anak mereka dari hal-hal tersebut yaitu dengan memilih sekolah
yang berbasis islam, mereka mengharapkan dengan banyaknya nilai-nilai agama yang
ditanamkan oleh anak dari sekolah tersebut dapat menghindarkan atau setidaknya
meminimalisir dampak negatif dari perkembangan zaman tersebut kepada anak-anak
mereka.
Temuan dari data yang ada menunjukan bahwa faktor-faktor yang mendorong
atau mempengaruhi preferensi para orang tua dalam memilih Sekolah Alam Madinah
School terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama disebabkan oleh kekhawatiran para
orang tua dengan karakter anaknya yang hiperaktif dan kurangnya pengetahuan
keagaaman pada anak. Dan bagian kedua, kekhawatiran-kekhawatiran tersebut yang
dianggap sebagai preferensi dibentuk berdasarkan beberapa faktor. Seperti, kesaksian
beberapa teman, tetangga dan para ahli, serta kekhawatiran pada perkembangan
zaman.
79
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa rasionalitas para orang
tua dalam memilih sarana pendidikan untuk anak-anaknya dipengaruhi oleh
beberapa preferensi, yaitu :
1. Sekolah Alam Madinah School menjadi pilihan masyarakat karena dianggap
dapat mengakomodir nilai-nilai keagamaan yang ada di sekolah islam dan
mengakomodir karakter anak yang hiperaktif dengan konsep metode
pembelajaran yang berbasis pada alam serta letak geografis Sekolah Alam
Madinah School yang dekat dengan tempat tinggal mereka.
2. Para orang tua dalam memilih Sekolah Alam Madinah School dibanding
pilihan sekolah lainnya disebabkan oleh beberapa hal yaitu: (a) kesaksian
dan saran yang diberikan oleh tetangga dan para ahli seperti guru dan
psikolog anak (b) bentuk seleksi melalui upaya survey dan pengamatan
terhadap sekolah (c) adanya pengalaman unik yang didapatkan orang tua
murid yang menimbulkan kekecewaan dalam proses birokrasi yang
dilakukan oleh sekolah umum (d) sebagai bentuk antisipasi mereka dari
dampak negatif perkembangan zaman seperti pengaruh gadget yang
berlebihan pada anak dan pergaulan bebas.
80
B. Saran
Adapun saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini merupakan penelitian kasuistik. Artinya, penelitian ini tidak
selalu bisa digeneralisasi terhadap fenomena-fenomena sekolah alam
lainnya. peneliti mengharapkan adanya penelitian lanjutan yang secara
komprehensif membahas sekolah alam yang mampu digeneralisasi,
khususnya dalam model preferensi terhadap sekolah alam secara umum.
2. Kemudian penelitian ini memiliki kelemahan pada aspek-aspek tertentu
yang belum dapat dijangkau oleh peneliti. Penelitian selanjutnya
diharapkan dapat mengkaji sekolah alam dari unit analisis sosiologi yang
lebih luas, seperti sosiologi agama, sosiologi pendidikan, dan sosiologi
budaya, sehingga dapat melengkapi kajian sekolah alam dari perspektif
sosiologis secara komprehensif.
3. Rekomendasi untuk pemerintah khususnya Kementrian Pendidikan dan
sekolah-sekolah lainnya untuk melakukan inovasi terhadap konsep
pendidikan yang lebih inklusif sebagai upaya menuju model pendidikan
yang dapat mengakomodir berbagai elemen di masyarakat.
A. Daftar Pustaka
Abercrombie, Nicolas. 2010. Kamus Sosiologi. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Azwar, Saifuddin.2003. Realibilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Dencin, Norman K. dan Lincoln, Yvonna S. 1998. Strategies of Qualitative.
Thousand Oaks: Sage Publications.
Freire, Paulo. 2005. Education For Critical Conciousness. London-New York:
Continuum.
Freire, Paulo. 2011. Pendidikan Kaum Tertindas. Jakarta: LP3S.
Hermawan.R, Mujono dan Suherman. A.2007. Metode Penelitian Pendidikan
Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS
Lapono, Nabisi, Dkk.2008. Belajar dan Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Listiyono, Santoso. 2007 Epistemologi Kiri. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
Moleong, J. Lexy. 2011. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Munib, Achmad, DKk.2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT MKK
UNNES
Neuman, W. Lawrence. 2007. Basics of Social Research : Qualitative and
Quantitative Approach. Pearson Education, Inc.
Nurhayati, Cucu. 2013. Sosiologi Perkotaan. Jakarta: UIN Jakarta Press.
Perdana, Teguh Iman dan Wahyudi, Vera. 2004. Menemukan Sekolah Yang
Membebaskan. Jakarta: Kawan Pustaka.
Ritzer, George dan Goodman, Douglas J.. 2008. Teori Sosiologi. Bantul: Kreasi
wacana.
Ritzer, George dan Goodman, Douglas J.. 2008. Teori Sosiologi Dari Teori Klasik
Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Bantul: Kreasi
wacana.
Ritzer, George dan Goodman, Douglas J.. 2008. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:
Kencana
Setiadi M, Elly dan Kolip, Usman. 2011. Pengantar Sosiologi. Pemahaman Fakta
dan Gejala Permasalahan Sosial : Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya.
Jakarta : Kencana
Syah, M. 2004. Psikologi Belajar. Bandung: Grafindo Persada.
Skripsi dan Tesis
Anggayuh N, Tatag. 2014. “Sekolah Alam : Sekolah Yang Membebaskan (Studi
Tentang Proses dan Metode Pembelajaran Di SDIT Alam Nurul Islam Desa
Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman)”. Fakultas Ilmu Sosial.
Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Rakhmanita, Ani. 2015. “Pengaruh Harga, Promosi, Lokasi dan Sarana Terhadap
Proses Keputusan Memilih Sekolah Pada Sekolah Alam Tangerang”.
Akademi Sekretaris dan Manajemen. Universitas Bina Sarana Informatika.
Jakarta.
Raras Ningtyas, Nova. 2009. “Strategi Sekolah Alam Dalam Membangun
Kepercayaan Masyarakat (Studi tentang Strategi SMP Alam Banyuwangi
Islamic School dalam membangun kepercayaan masyarakat di Kecamatan
Genteng – Kabupaten Banyuwangi)”. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas
Muhammadiyah Malang. Malang
Romadhani Rosmaya, Magenta. 2015. “Peran Sekolah Alam Bengawan Solo (SABS)
Dalam Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Kritis Pada Peserta Didik”.
Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Yusnia, Rizki. 2011. “Upaya Sekolah Alam Dalam Mensosialisasikan Nilai, Sikap,
Dan Perilaku Cinta Lingkungan Terhadap Anak”. Fakultas Ilmu Sosial.
Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Website
http://lama.beritatangsel.com/pendidikan/read/sekolah_alam_madinah_school_berbas
is_islami/ (diakses pada 10 April 2016, 23.00 WIB)
http://referensi.data.kemdikbud.go.id/index11.php?kode=286306&level=3 (diakses
pada 20 April 2016, 19.13 WIB)
http://www.perspektifbaru.com/wawancara/695 (diakses pada 20 Februari 2017,
20.01 WIB)
http://tangselkota.bps.go.id (diakses pada 4 Maret 2017, 20.47 WIB)
http://referensi.data.kemdikbud.go.id (diakses pada 11 Maret 2017, 21.15 WIB)
Dokumen
Sekolah Alam Madinah School, “Daftar Guru dan Murid”. (diakses paada 15 februari
2017, 15.03 WIB)