pimpinan redaksi sekretaris desain...

64

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    Pimpinan Redaksi Drs. Reka Hasugian. M, Pd. Penyunting/ Editor Mulyawan. S,Pd Redaktur Drs. Bujang Hanif. D Sekretaris Ardiansyah, S. Kom Tsamratul Iqbal, S. Kom Desain Grafis Arif Apriadi, S. Kom

  • ii

    Terbit Perdana

    Bulletin “GENTA SENADA” disingkat dengan “GENSED”. Bulletin ini resmi

    diterbitkan tahun 2018 milik BP PAUD dan Dikmas Jambi sebagai wadah,

    perantara, media penyambung untuk menyampaikan data dan informasi

    pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat dalam jalur pendidikan

    Non formal kepada publik. Pilihan nama ini adalah hasil musyawarah semua

    unsur pimpinan dan staf BP PAUD dan Dikmas Jambi yang sepakat dengan

    sebutan nama “ GENTA SENADA”.

    Genta artinya lonceng, suara, bunyi, getaran, yang dalam hal ini kita

    assosiasikan sebagai pesan, informasi, aspirasi, kejadian, peristiwa atau

    kegiatan. Sedangkan Senada artinya tetap satu, serupa, sama, persis, setara,

    tidak berubah.

    Jadi Genta Senada artinya pesan, informasi, aspirasi yang disampaikan ke

    publik sama seperti apa adanya bukan menyampaikan sesuatu informasi yang

    tidak sesuai dengan faktanya atau bahkan membohongi publik. Mudah-

    mudahan bulletin ini bermanfaat bagi semua

    Terimakasih, Salam Perjuangan

  • iii

    Kata Pengantar

    Alhamdulillah,

    Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan begitu

    banyak rahmat-Nya sehingga dapat terselesaikan buletin ini. Kami

    juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua anggota

    redaksi yang telah bekerja keras dan seluruh pihak yang telah

    membantu .dalam pembuatan buletin ini

    Mungkin masih banyak kekurangan dan kesalahan dari penulisan

    buletin ini. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat

    kami harapkan untuk membenahi kekurangan dan kesalahan

    sehingga menjadikan bulletin ini lebih baik.

    Dalam Bulletin ini, kami mencoba menyajikan semua kegiatan serta

    informasi tentang PAUD dan Dikmas di jambi .

  • iv

    Daftar Isi

    Terbit perdana ..................................................................................................... ii

    Kata Pengantar .................................................................................................. iii

    Daftar Isi .............................................................................................................. iv

    Profil BP PAUD dan Dikmas Jambi ................................................................. 1

    Struktur organisasi BP PAUD dan Dikmas Jambi .......................................... 3

    Rapat Kordinasi BP PAUD dan Dikmas Jambi 2018 ..................................... 5

    Pemaparan Hasil Pemetaan Mutu Bagi Satuan Pendidikan PAUD .............. 9

    Saka Widya Buda Bakti BP PAUD dan Dikmas Jambi .................................. 11

    Program Keterampilan Menjahit Kegiantan PKBM Titian

    Ilmu Kab. Kerinci ................................................................................................. 14

    Bintek Multi Keaksaraan Bagi Tutor Keaksaraan Se-provinsi jambi .......... 17

    Orientasi Teknis Penilaian kinerja guru bagi tenaga pendidik Paud ........... 21

    Bupati Buka Jambore PKK Tingkat Kabupaten Sarolangun ........................ 23

    Workshop Coding Bagi Pendidik PAUD Se-Provinsi Jambi .......................... 24

    Bintek Karya tulis nyata Bagi PTK Se-Provinsi Jambi ................................... 26

    Workshop Pengelolaan LKP se-provinsi jambi .............................................. 28

    Orientasi teknis Supervisi hasil pemetaan mutu 2018 ..................................... 30

    Workshop pendidikan keluargan di satuan pendidikan ................................. 32

    Kegiatan Belajar Mengajar Bagi Pamong Belajar Se provinsi Jambi ........... 34

  • 1

    ertama sekali lembaga ini berdiri pada tahun

    1987 masih bernama Sanggar Kegiatan

    Belajar (SKB). Pada tahun 1997 beralih menjadi

    Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB)

    yang merupakan unit pelaksana teknis Bidang

    Pendidikan Masyarakat Kanwil Depdikbud

    Jambi.

    Setelah memasuki era otonomi daerah pada

    tahun 2002 beralih menjadi Balai Pengembangan

    Pendidikan Luar Sekolah (BPPLS) Jambi.

    Selanjutnya pada tahun 2009 beralih nama lagi

    menjadi Balai Pendidikan Luar Sekolah (BPLS)

    Jambi. Dan pada tahun 2014 balai ini

    dinamakan menjadi Balai Peningkatan

    Kompetensi Sumber Daya Pendidikan

    (BPKSDP) Jambi. Dan akhirnya tahun 2017 balai

    ini yang berada di bawah Pemerintah Daerah

    Provinsi diserahkan kepada Pemerintah Pusat

    dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan

    Kebudayaan dengan nama Balai Pengembangan

    Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan

    Masyarakat

    Visi dan Misi

    Dalam menjalankan tugas dan fungsi tersebut,

    BP PAUD dan Dikmas Jambi telah merumuskan

    visi dan misi untuk memberi arah yang jelas dan

    pasti dalam pelaksanaan program kerjanya.

    1. Visi

    Terwujudnya layanan PAUD dan Dikmas

    bermutu dalam upaya membentuk insan yang

    cerdas, tangguh, berkarakter dan berahklak

    mulia.

    2. Misi

    Meningkatkan mutu layanan program PAUD

    dan Dikmas

    Meningkatkan pengembangan kualitas dan

    kapasitas SDM PAUD dan Dikmas

    Meningkatkan layanan pengembangan

    program dan bidang PAUD dan Dikmas

    Mewujudkan pelayanan bantuan teknis

    terhadap satuan PAUD dan Dikmas dalam

    mencapai standar nasional pendidikan

    Meningkatkan layanan pengembangan dan

    pengelolaan sistem informasi di bidang

    PAUD dan Dikmas

    Mewujudkan pelaksanaan kemitraan yang

    kuat dan bermutu di bidang PAUD dan

    Dikmas.

    P

  • 2

    Dalam memberikan pelayanan dan peningkatan

    mutu Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan

    Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas

    Jambi) kepada stakeholder dan masyarakat,

    tugas dan fungsi BP-PAUD dan Dikmas Jambi

    adalah

    Tugas

    Melaksanakan pengembangan program dan

    mutu pendidikan

    anak usia dini dan pendidikan masyarakat

    Fungsi

    a. Pemetaan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat

    b. Pengembangan program dibidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan

    masyarakat

    c. Pengembangan kompetensi sumber daya pendidikan anak usia dini dan pendidikan

    masyarakat

    d. Supervisi satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat dalam

    pencapaian standar nasional pendidikan

    e. Fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan program serta pengembangan suber daya

    dibidang

    pendidikan anak usia dini dan pendidikan

    masyarakat Pengelolaan

    sistem informasi pendidikan anak usia dini

    dan pendidikan masyarakat

    f. Pelaksanaan kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan

    masyarakat Pelaksanaan urusan

    administrasi BP PAUD dan Dikmas Jambi.

  • 3

    Reka hasugian, M. Pd

    Kepala

    Drs. Bujang Hanif. D

    Kassubag Umum

    Marlina Dewi M, SE.

    Bendahara Pengeluaran

    Jakir, M. Pd

    Penyusun Program Pengembangan

    PAUD dan Dikmas

    Gunawan

    Bendahara Penerimaan

    Tasman, SE

    Penyusun Program dan Anggaran

    Mulya nababan, M. Pd

    Pamong Belajar

    Mashadi, SP

    Pamong Belajar

    Zulyandarlita, S. Pd

    Pamong Belajar

    Drs. Marjunis, M. Pd

    Pamong Belajar

    Drs. Darlius

    Pamong Belajar

    Bustian M. Pd

    Pamong Belajar

    Drs. Dumizi

    Pamong Belajar

    Mulyawan, S. Pd

    Pamong Belajar

    Januardi, S. Pd

    Pamong Belajar

    Sudono, M. Pd

    Pamong Belajar

  • 4

    Ardiansyah, S.Kom

    Pramubakti

    Mus’ad

    Pramubakti

    Wiwik

    Pramubakti

    Mery Riziah

    Pramubakti

    Arif Apriadi, S.Kom

    Pramubakti

    Ratih Shopia, S. Pd

    Pramubakti

    Donni Andri

    Security

    Robi Kodirin

    Pramubakti

    Laviandi Saputra

    Security

    Hafrino

    Pramubakti

    Sari Arifdawati

    Pramubakti

    Wildayanti, SE.

    Pramubakti

    Heltri wulan

    Pramubakti

    Indra Saputra

    Pramubakti

    Tsamratul Iqbal, S.

    Kom

    Pramubakti

    Indra Gunawan, A.

    Md

    Pramubakti

  • 5

    esuai dengan Undang-undang Nomor 20

    tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

    Nasional (Sisdiknas) pasal 11 ayat (1)

    menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah

    Daerah wajib memberikan layanan dan

    kemudahan, serta menjamin terselenggaranya

    pendidikan yang bermutu bagi setiap warga

    Negara tanpa diskriminasi. Seiring dengan itu,

    Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini

    dan Pendidikan Masyarakat mempunyai tugas

    menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan

    kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini

    dan pendidikan masyarakat. Penyediaan layanan

    pendidikan anak usia dini dan pendidikan

    masyarakat yang lebih merata, bermutu, dan

    relevan dengan kebutuhan masyarakat

    diharapkan mampu memberikan kontribusi

    positif bagi upaya penyelesaian berbagai

    Permasalahan nasional di bidang pendidikan

    dan pengembangan sumber daya manusia. Hal

    ini juga sejalan dengan visi Kementerian

    Pendidikan dan Kebudayaan untuk terbentuknya

    Insan yang Cerdas dan Ekosistem Pendidikan

    Dan Kebudayaan yang Berkarakter dengan

    Berlandaskan Gotong Royong. Untuk

    mendorong terwujudnya visi tersebut,

    Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini

    dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD dan

    DIKMAS) berupaya memfasilitasi

    penyelenggaraan program PAUD dan Dikmas

    melalui program yang dikemas dalam berbagai

    bentuk bantuan operasional pendidikan (BOP),

    Pemetaan mutu dan supervisi satuan PAUD

    Dikmas dalam pemenuhan SNP,

    Penyelenggaraan program peningkatan SDM

    internal maupun internal, dan program apresiasi

    GTK PAUD DIKMAS serta bentuk program

    lainnya. Penyediaan anggaran untuk berbagai

    bentuk program tersebut sesungguhnya

    ditujukan untuk mendorong percepatan

    pencapain visi dan misi pendidikan nasional.

    Oleh karena itu, perencanaan dan

    S

  • 6

    penyelenggaraan program selalu

    mengedepankan aspek mutu, pemerataan dan

    relevansi dengan kebutuhan. Dengan demikian,

    program yang yang diselenggarakan melalui

    bantuan operasional pendidikan harus dapat

    mendorong peningkatan mutu program dan

    layanan pendidikan di bidang PAUD dan

    Dikmas. Untuk program dan layanan pendidikan

    antara lain dapat diukur melalui jumlah sasaran

    yang dapat terlayani serta manfaat yang

    diperoleh sasaran program. Manfaat tersebut

    tidak saja diindikasikan melalui perubahan

    kualitas sosial tetapi juga ekonominya sesuai

    dengan karakteristik masing-masing program.

    Untuk mendapatkan data dan informasi

    akurat tentang hasil yang telah dicapai melalui

    pelaksanaan program/kegiatan tersebut perlu

    diselenggarakan kegiatan yang ditujukan untuk

    menggali data dan informasi tentang kemajuan

    penyelenggaraan program serta hasil yang telah

    dicapai. Kegiatan tersebut juga diharapkan

    mampu menginventarisir berbagai

    permasalahan penyelenggaraan program sebagai

    pertimbangan dalam perencanaan program

    selanjutnya. Analisis terhadap proses dan hasil

    penyelenggaraan program akan sangat

    membantu perencanaan penyelenggaraan

    program yang lebih bermutu pada tahun

    berikutnya.

    Sehubungan dengan hal tersebut, BP-PAUD

    dan Dikmas Jambi telah memprogramkan

    kegiatan penyusunan rencana kerja tahun 2018

    dengan melibatkan berbagai unsur yang terkait

    erat dengan penyelenggaraan program PAUD

    dan Pendidikan Masyarakat di dalam wilayah

    Provinsi Jambi. Kegiatan tersebut dirancang

    dalam bentuk Rapat Koordinasi Program

    PAUD dan Dikmas Tingkat Provinsi Jambi yang

    melibatkan Kepala Bidang dan Kepala Seksi

    PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan

    Kabupaten/Kota se- Provinsi Jambi, Kepala

    SKB se-Provinsi Jambi, Pimpinan Organisasi

    Mitra PAUD dan Dikmas Tingkat Provinsi,

    Badan Akreditasi Provinsi (BAP) serta

    Kasubbag Umum dan Pamong Belajar BP-

    PAUD dan Dikmas Jambi.

    Penyelenggaraan Rapat Koordinasi

    Program PAUD dan Dikmas Tingkat Provinsi

    Jambi dapat dijadikan media yang efektif untuk

    menyosialisasikan, menyinkronkan,

    mengkoordinasikan dan menemukan berbagai

    langkah terobosan guna meningkatkan kualitas

    pelaksanaan program Pendidikan Anak Usia

    Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan

    Dikmas) di wilayah Provinsi Jambi secara

    merata dan menyeluruh.

    Rapat Koordinasi Program PAUD dan

    DIKMAS Tingkat Provinsi Jambi tahun 2018

    antara lain bertujuan untuk :

    1. Meningkakan pemahaman dan pengetahuan peserta terkait dengan

    Kebijakan Kementerian Pendidikan dan

    Kebudayaan tentang penyelenggaraan

    program dan kegiatan PAUD dan Dikmas

    Kemendikbud tahun 2018

    2. Mengevaluasi capaian kinerja pelaksanaan program PAUD dan Dikmas

    tahun 2017 di masing-masing

    kabupaten/kota (terutama yang bersumber

    dari APBN)

  • 7

    3. Membangun sinergitas di antara semua stakeholder PAUD dan Dikmas pada

    pelaksanaan program dan kegiatan di

    Provinsi Jambi tahun 2018

    4. Menginventarisir kemungkinan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program serta alternatif solusi/pemecahan

    masalah

    5. Merumuskan langkah dan tindakan yang perlu dilakukan dalam rangka percepatan

    pencapaian tujuan pelaksanaan program

    6. Menyusun langkah dan strategi yang ditujukan bagi penjaminan mutu satuan

    PAUD dan Dikmas di Provinsi Jambi

    7. Mendapatkan data lembaga/satuan PAUD dan Dikmas sebagai sasaran pemetaan

    mutu dan supervisi tahun 2018

    8. Menyelaraskan rencana dan jadwal pelaksanaan program dan anggaran tahun

    2018 di wilayah kerja BP-PAUD dan

    Dikmas Jambi.

    Adapun Nara Sumber/ Fasilitator pada Rapat

    Koordinasi Program PAUD dan Dikmas

    Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2018 berasal dari

    unsur:

    a. Ditjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud b. Pemda Provinsi Jambi c. Dinas Pendidikan Provinsi Jambi d. BP-PAUD dan Dikmas Jambi e. BAP Provinsi Jambi

    Peserta yang diundang mengikuti Rapat

    Koordinasi berjumlah 60 (enam puluh) orang

    terdiri dari unsur pemangku kepentingan

    penyelenggaraan Program PAUD dan Dikmas

    Kabupaten/ Kota Se-Provinsi Jambi yang

    meliputi:

    a. Kepala Bidang dan Kepala Seksi yang mengurusi PAUD dan Dikmas pada

    Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di

    wilayah Provinsi Jambi

    b. Pimpinan Organisasi Lembaga Mitra PAUD dan Dikmas Tingkat Provinsi

    (FK PKBM, FKTBM, IPBI, Himpaudi,

    IGTK, HIPKI, FPLKP, FTPKN, Ikatan

    Penilik Indonesia)

    c. Pamong Belajar dan Staf pada BP-PAUD dan Dikmas Jambi

    d. Pengelola Lab Site PAUD BP-PAUD dan Dikmas Jambi

    e. Pengelola Lab Site LKP BP-PAUD dan Dikmas Jambi

    Metode yang digunakan pada pelaksanaan

    Rapat Koordinasi Program PAUD dan Dikmas

    Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2018 ini adalah

    metode partisipasif, dengan melibatkan seluruh

    peserta secara aktif dalam seluruh kegiatan,

    yang meliputi: ceramah, tanya jawab, diskusi,

    dan pleno.

    Untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan

    yang efisien dan efektif, kegiatan Rapat

    Koordinasi Program PAUD dan Dikmas

    Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2018

    dilaksanakan melalui pembentukan kelompok-

    kelompok diskusi. Khusus untuk materi yang

    terkait dengan kebijakan, kegiatan dilaksanakan

    secara klasikal. Pembentukan kelompok

    dilakukan dengan menggabungkan 10-15 orang

    peserta yang berasal dari unsur yang berbeda.

    Setiap kelompok didampingi dan difasilitasi

  • 8

    oleh Kasi/Kasubbag serta Pamong Belajar BP-

    PAUD dan Dikmas Jambi. Masing-masing

    petugas pendamping memfasilitasi proses

    diskusi di kelompok dengan terlebih dahulu

    menyampaikan penjelasan awal tentang

    mekanisme kelompok, topik yang menjadi

    pokok bahasan serta target hasil yang haris

    dihasilkan dalam kelompok. Untuk itu masing-

    masing kelompok perlu menetapkan ketua dan

    sekretaris kelompok. Anggota kelompok diberi

    kebebasan untuk menyampaikan pengalaman

    maupun pemikiran terkait dengan isu PAUD dan

    Dikmas. Petugas pendamping memposisikan

    diri dalam perannya untuk mengarahkan

    kegiatan diskusi pada pencapaian tujuan yang

    diharapkan. Seluruh hasil yang dicapai dalam

    diskusi kelompok dirumuskan sebagai

    kesepakatan bersama dan dicatat sebagai bahan

    dalam kegiatan pleno.

    Tindak lanjut dari pelaksanaan ini adalah

    menyusun, membuat, dan menyampaikan

    laporan kegiatan dan laporan pertanggung

    jawaban keuangan pelaksanaan Rapat

    Koordinasi Program PAUD DIKMAS Tingkat

    Provinsi Jambi Tahun 2018 kepada Kepala BP-

    PAUD dan Dikmas Jambi dan pihak terkait

    lainnya.

    Berdasarkan Rapat koordinasi Program PAUD

    dan Dikmas Tingkat Provinsi Jambi yang telah

    dilaksanakan, ada beberapa hasil yang diperoleh

    dan hal, diantaranya:

    A. Hasil Kegiatan

    1. Adanya pemahaman yang sama dari seluruh peserta terhadap Kebijakan

    Ditjen PAUD dan Dikmas Kemdikbud

    tentang penyelenggaraan program dan

    kegiatan PAUD dan Dikmas Tahun 2018

    2. Sudah tercapainya kesepakatan bersama di antara semua stakeholder PAUD dan

    Dikmas pada pelaksanaan program dan

    kegiatan di Provinsi Jambi tahun 2018

    3. Diperoleh data dan informasi tentang kendala yang dihadapi dalam

    pelaksanaan program serta alternatif

    solusi/pemecahan masalah

    4. Tersusunnya rumusan langkah dan tindakan yang perlu dilakukan dalam

    rangka percepatan pencapaian tujuan

    pelaksanaan program

    5. Diperoleh kesepakatan bersama tentang langkah dan strategi yang perlu

    dilakukan bagi penjaminan mutu PAUD

    dan Dikmas di Provinsi Jambi

    6. Adanya data lembaga/satuan PAUD dan Dikmas sebagai sasaran pemetaan mutu

    satuan PAUD dan Dikmas tahun 2018 di

    kabuapten/kota se-Provinsi Jambi

    7. Tersusunnya petugas lapangan pemetaan mutu PAUD dan Dikmas di

    Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi

    8. Tersusunnya rencana dan jadwal pelaksanaan program dan anggaran tahun

    2018 di wilayah kerja BP-PAUD dan

    Dikmas Jambi

  • 9

    asil dari proses analisis yang dilakukan oleh

    Tim analisis BP-PAUD dan Dikmas Jambi

    telah tergambar rekondasi perbaikan pada tiap-

    tiap butir standar pada satuan pendidikan yang

    telah dipetakan. Didasarkan pada hasil analis

    pemetaan mutu PAUD dan Dikmas tersebut,

    maka perlu adanya kesepahaman bersama

    dengan Tim lapangan dalam menemukan solusi

    dalam rangka menuju pengelolaan satuan

    pendidikan yang sesuai dengan kriteria-kriteria

    pada SNP, Dari uraian tesebut maka dipandang

    perlu BP-PAUD dan Dikmas Jambi

    meyelenggarakan kegiatan Pemaparan Hasil

    Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas agar

    pelaksanaan pemetaan mutu dapat berjalan

    secara optimal.

    Pelaksanaan kegiatan pemaparan hasil analisis

    pemetaan mutu yang dilaksanakan oleh Balai

    Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan

    Pendidikan Masyarakat (BP APUD dan

    Dikmas) Jambi ini tentunya perlu dilaporkan

    sebagai bahan pertanggungjawaban dalam

    pelaksanaan oleh BP-PAUD dan Dikmas Jambi

    yang

    berkaitan dengan perkembangan hasil pemetaan

    mutu untuk dijadikan sebagai

    bahan pertimbangan dan tindak lanjut dalam

    penyelesaian masalah-masalah yang ada

    dilapangan, khususnya bagi lembaga yang

    belum memenuhi pencapaian 8 Standar

    Nasional Pendidikan Dalam rangka pembinaan

    untuk miningkatkan kualitas penyelenggaraan

    lembaga terhadap program PAUD dan Dikmas

    di Provinsi Jambi.

    Kegiatan ini di dasari oleh

    1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

    H

  • 10

    2. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan

    Pendidikan;

    3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2010

    tentang Rencana Strategis Pembangunan

    Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014.

    4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standart

    Nasional Pendidikan

    5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 05 tahun 2017 Tentang

    Organisasi dan Tata Kerja Balai

    Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini

    dan Pendidikan Masyarakat

    6. Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 1999 tentang Pembinaan Kesejahteraan

    Sosial Komunitas Adat Terpencil.

    7. Peraturan Dirjen PAUD dan Dikmas Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Petunjuk

    Teknis Pemetaan Mutu Program atau

    Satuan PAUD dan Pendidikan Masyarakat.

    8. OTK BP PAUD dan Dikmas Jambi DIPA BP-PAUD dan Dikmas Jambi

    Peserta Pemaparan Hasil Analisis Pemetaan

    Mutu PAUD dan Dikmas Tingkat Provinsi

    Jambi ini adalah TIM lapangan yang berada di

    Kab/Kota Provinsi Jambi sebanyak 45 orang:

    G. Pengarah Dan Narasumber / Fasilitator

    Pengarah dan narasumber/fasilitator terdiri

    dari unsur :

    1. Kepala BP PAUD dan Dikmas Jambi 2. Pamong Belajar BP PAUD dan Dikmas

    Jambi

    H. Biaya

    Biaya Penyelenggaraan Pemaparan Hasil

    Analisis Pemetaan Mutu PAUD dan Dikmas ini

    dibeban pada DIPA BP-PAUD Dan Dikmas

    Jambi Tahun Anggaran 2018

  • 11

    erakan Pramuka adalah organisasi yang

    dibentuk oleh Pramuka untuk

    menyelenggarakan Pendidikan Kepramukaan

    bagi kaum muda. Sebagai gerakan, langkah-

    langkah pembinaan kaum muda bergerak maju

    menyesuaikan perkembangan dan kebutuhan

    kaum muda, serta kebutuhan masyarakat

    dengan memperhatikan Anggaran Dasar (AD)

    dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Gerakan

    Pramuka, serta ketentuan-ketentuan

    pengembangan program peserta didik yang

    telah ditetapkan oleh Kwartir Nasional. Selain

    sebagai gerakan, Kepramukaan memiliki

    dimensi lain sebagai sebuah sistem pendidikan

    dan juga sebagai metode pembelajaran. Sebagai

    sebuah sistem pendidikan, Kepramukaan tertata

    dengan baik, memiliki jenjang pendidikan,

    peserta didik, dan tenaga kependidikan, serta

    kurikulum pendidikan. Sebagai metode

    pembelajaran, Kepramukaan memiliki sintaks

    (urutan prosedur) yang khas dalam menjalankan

    proses pendidikan bagi peserta didiknya.

    Pendidikan dalam Gerakan Pramuka yang

    selanjutnya disebut pembinaan anggota muda

    dilaksanakan di Gugus Depan. Gugus Depan

    yang selanjutnya disingkat Gugus Depan

    merupakan kesatuan organik terdepan dalam

    Gerakan Pramuka dengan bersendikan Sistem

    Among, menerapkan Prinsip Dasar

    Kepramukaan dan Metode Kepramukaan untuk

    mencapai tujuan Gerakan Pramuka.

    Gerakan Pramuka memiliki tiga tujuan yakni

    penguatan karakter, kecintaan terhadap bangsa

    dan negara, serta membekali kecakapan hidup

    kepada kaum muda. Hal ini tentu sejalan dengan

    tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu

    Pendidikan Kepramukaan berperan penting

    dalam menyokong pendidikan nasional. Satuan

    Karya Widya Budaya Bakti merupakan wahana

    Implementasi penguatan pendidikan karakter

    bagi generasi muda Indonesia yang spesifik,

    aplikatif dan nyata, oleh karena itu kelak akan

    diperoleh generasi muda yang mampu

    menjawab tantangan bangsa dan negara

    Indonesia. Tentunya Implementasi tersebut

    memerlukan upaya yang maksimal disetiap

    pangkalan SWBB dari bidang yang terkait.

    Agar terjadi keselarasan antara tujuan

    pendidikan nasional dan tujuan Gerakan

    Pramuka, maka pembinaan peserta didik di

    G

    SWBB Daerah provinsi Jambi resmi

    terbentuk pada hari jumat tanggal 18 Mei 2018

  • 12

    Pangkalan SWBB perlu dipandu sedemikian

    hingga tidak melenceng dari dua tujuan

    pendidikan di atas

    Secara keseluruhan, penyelenggaraan

    Pangkalan SWBB diatur dalam Keputusan

    Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 063

    Tahun 2014 tentang Petunjuk Penyelenggaraan

    Saka Widya Budaya Bakti. Dalam panduan ini,

    secara khusus membahas penyelenggaraan

    SWBB . Gerakan Pramuka bertujuan

    mempersembahkan kepada bangsa dan negara

    Indonesia kader bangsa sebagai kader

    pembangunan yang bermoral Pancasila. Untuk

    itu proses pendidikan progresif sepanjang hayat

    bagi anggota muda Gerakan Pramuka dalam

    abad ke 21 guna mencapai tujuan tersebut,

    difokuskan pada ketahanan mental, moral, fisik,

    emosional, intelektual, iptek dan sosial peserta

    didik baik sebagai individu maupun anggota

    masyarakat. Ketangguhan iptek/Teknologi

    dalam Gerakan Pramuka dibina dan

    dikembangkan dalam satuan khusus yaitu

    Satuan karya Pramuka (SAKA). SAKA di lingkungan World Scouting disebut Scout

    Service Brigade, merupakan wadah pendidikan

    guna menyalurkan minat, mengembangkan

    bakat dan meningkatkan pengetahuan,

    kemampuan, ketrampilan dan pengalaman

    Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam

    berbagai Krida Krida. Saka, memotivasi mereka

    untuk melaksanakan kegiatan karya nyata dan

    produktif sehingga dapat memberi bekal bagi

    kehidupan dan pengabdiannya kepada

    masyarakat, bangsa dan negara, sesuai dengan

    aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan

    perkembangan pembangunan dalam rangka

    peningkatan ketahanan nasional.

    Untuk memberi wadah kegiatan kepada

    Pramuka Penegak dan Pandega khususnya

    dibidang Pendidikan Masyarakat dan Budaya

    Bangsa, melalui Keputusan Musyawarah

    Nasional Gerakan Pramuka Tahun 2013 maka

    dibentuklah Satuan Karya Pramuka (SAKA)

    Widya Budaya Bakti dan di perkuat dengan

    Keputusan Kwartir Nasional pada bulan April

    tahun 2014.

    1. Maksud Dan Tujuan

    a. Maksud

    1. Memberikan Pengenalan SAKA Widya Bakti kepada Pengelola Dewan Kerja

    (DKD/DKC) sebagai bagian dari Pramuka

    Golongan Penegak dan Pandega dalam

    Jajaran Kwartir Daerah Jambi yang menjadi

    Segmen Anggota Satuan Karya Pramuka.

    2. Memberikan Pemahaman pengetahuan Kepramukaan kepada Pegawai

    dilingkungan BP PAUD dan DIKMAS

    Jambi yang selanjutnya akan menjadi

    bagian Pengelolaan SAKA Widya Budaya

    Bakti

  • 13

    3. Sebagai langkah Awal untuk menarik minat Pramuka Penegak dan Pandega akan minat

    Pendidikan Kemasyarakatan dan budaya

    bangsa guna Pembentukan Satuan Karya

    Pramuka (SAKA) Widya Budaya Bakti di

    tingkat Kwartir Daerah dan Kwartir

    Cabang.

    a. Tujuan

    1. Meningkatkan Dedikasi Kepramukaan;

    2. Memperkenalkan Krida – Krida yang ada dalam Satuan Karya Pramuka Widya

    Budaya bakti (SWBB) Provinsi Jambi.

    3. Memberi kesempatan kepada anggota Pramuka yang ada di Provinsi Jambi untuk

    menambah pengetahuan, keterampilan

    dalam pengelolaan organisasi dan

    Pendidikan Anak Usia Dini

    4. Mengembangkan bakat kepemimpinan dalam rangka pengembangan pribadi dan

    pengabdiannya kepada Gerakan Pramuka,

    masyarakat, Bangsa dan Negara;

    5. Mempersiapkan Generasi muda yang lebih baik dari Generasi saat ini;

    6. Memupuk rasa solidaritas yang tinggi antar sesama serta menjalin persatuan dan

    kesatuan;

    7. Meningkatnya Daya Tarik Pramuka Penegak-Pandega akan minat Pendidikan

    Kemasyarakatan dan budaya bangsa dan

    selanjutnya dapat menjadi salah satu Daya

    dukung dalam pembentukan Satuan Karya

    Pramuka (SAKA) Widya Budaya Bakti di

    tingkat Kwartir Daerah dan Kwartir

    Cabang

  • 14

    ersoalan kehidupan diera saat ini dimana

    sumber daya manusia yang tidak siap

    menguasai pentingnya perkembangan ilmu

    teknologi yang semakin canggih hal ini

    disebabkan kurangnnya kemampuan ilmu

    pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki

    setiap orang sehingga tidak mampu menjawab

    tantangan kehidupan yang begitu keras yang

    ada di masyarakat. Hal ini merupakan salah

    satu pemicu bagi masyarakat merasa hidup di

    bawah garis kemiskinan.

    Kebutuhan akan pakaian sandang semakin

    hari semakin meningkat, mulai dari anak

    sekolah sampai orang dewasa kami melihat hal

    ini adalah sebagai peluang usaha untuk

    meningkatkan pendapatan keluarga. Oleh

    karena itu, PKBM Titian Ilmu terinspirasi dan

    bekerja sama pelaksanaan kementerian

    membentuk kegiatan pelatihan yang

    berorientasi pada penciptaan lapangan kerja

    baru yang lebih kreatif, inofatif dan mandiri.

    Dalam kontes ini dapat tercapai dan

    terlaksana dari cita-cita ini kami

    mengharapakan dukungan dari berbagai pihak

    khususnya pemerintah dapat menyikapi

    persoalan pengangguran guna mengurangi

    kenakalan remaja serta dapat menciptakan

    anak-anak yang kreatif,inofatif, akuntabilitas,

    partisipatif, produktivitas dan mandiri.

    Sesuai dengan perkembangan zaman dan

    teknologi, pakaian tidak hanya dipakai untuk

    menutupi dan melindungi dirinya saja, tetapi

    juga untuk keindahan. Oleh karena itu

    muncullah mode pakaian. Mode pakaian yang

    ada terus berkembang pesat sehingga pakaian

    menjadi industri yang cukup diperhitungkan.

    Adanya lembaga PKBM yang

    menyelenggarakan kursus menjahit dan

    pelatihan bertujuan untuk memenuhi

    kebutuhan masyarakat dibidang menjahit dan

    industri pakaian. Berkaitan dengan hal tersebut

    diatas, maka perlu dibuat Standar Kompetensi

    Lulusan minimal dibidang keterampilan

    menjahit pakaian, yang diharapkan mempunyai

    asas keterpakaian dan berguna dimasyarakat

    umumnya, sehingga hasil lulusannya dapat

    dipertanggungjawabkan dan mempunyai daya

    saing dan daya jual yang tinggi dimasyarakat

    secara profesional.

    PKBM Titian Ilum merupakan salah satu

    Lembaga yang melaksanakan Kursus dan

    Pelatihan yang terletak di Desa Lubuk Pauh

    Kecamatan Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci.

    PKBM Titian Ilmu sebagai Lembaga Kursus

    dan Pelatihan memberikan solusi bagi para

    pencari kerja yang ingin meniti karier bekerja

    di industri, maupun membuka usaha secara

    mandiri.

    PKBM Titian ilmu sebagai suatu lembaga

    kursus dan pelatihan yang berdiri sejak tahun

    2012.mendapatkan banyak kepercayaan

    sebagai penyelenggara Bantuan Pendidikan

    Kecakapan Kewirausahaan (PKW) dalam

    bidang kursus menjahit Tahun 2018.Untuk dapat mengikuti kursus menjahit dan pelatihan,

    peserta didik harus memenuhi kriteria sebagai

    berikut :

    1. Dapat membaca, menulis, dan berhitung

    2. Kondisi fisik dapat melakukan pekerjaan menjahit

    3. Memiliki minat dan bakat menjahit

    Saat ini iklim industri konveksi semakin

    meningkat. Permintaan pasar konveksi

    semakin besar sehingga perusahaan banyak

    P

  • 15

    membutuhkan tenaga buruh jahit untuk

    memenuhi permintaan pasar. Berdasarkan

    kenyataan tersebut, perlu didirikan suatu wadah

    untuk menyalurkan dan mengembangkan

    potensi jahit rumah tangga, sehingga dapat

    meningkatkan taraf hidup mereka. Salah

    satunya dengan mendirikan kursus yang

    memihak pada kesejahteraan penjahit.

    Kegiatan semacam ini diharapkan dapat

    mendorong peningkatan perekonomian

    masyarakat. Ini sudah menjadi komitmen bagi

    PKBM Titian Ilmu untuk selalu meningkatkan

    kegiatan pemberdayaan masyarakat,” Adi

    Musrizal, selaku pengelola pelaksanaan kursus

    menyampaikan ada 150 jam materi

    pembelajaran teori dan praktek dan

    kewirausahaan 50 jam pendamping rintisan

    usuha yang harus diikuti oleh Dua Puluh

    peserta. Adi Mursrizl mengatakan pihaknya

    baru kali pertama ini melaksanakan kegiatan

    pelatihan yang didanai langsung oleh melalui

    dana pusat.

    Keterampilan dan keahlian khusus menjadi

    modal untuk bersaing baik di dunia bisnis

    maupun dunia kerja, menanggapi akan hal ini,

    PKBM Titian Ilmu mengajak muda mudi untuk

    mengikuti pelatihan keterampilan menjahit.

    Kegiatan ini mempelajari berbagai hal baik itu

    jahit manual maupun jahit listrik guna

    menambah keterampilan baru bagi pemuda

    pemudi dari desa-desa di sekitar wilayah

    operasional.

    Sedangkan PKBM sebagai salah satu

    pengelola pendidikan adalah;

    1. Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan bagi masyarakat secara

    berkualitas, terjangkau dan mandiri.

    2. Memberikan bekal pendidikan yang dibutuhkan masyarakat dengan dasar iman

    dan takwa untuk menghadapi tantangan

    dunia usaha dimasa mendatang.

    3. Mengupayakan perluasan dan pemerataan pelayanan pendidikan pada masyarakat.

    4. Meningkatkan tingkat pendidikan

    masyarakat khususnya di pendidikan di

    keterampilan khusus.

    Adapun Harapan pemerintan melalui program

    ini adalah;

    1. Pebangkitan dan penumbuhan kemauan belajar masyarakat dalam rangka

    terciptanya masyarakat gemar belajar.

    2. Pemberian mitivasi dan pembinaan masyarakat agar mau menjadi tenaga

    pendidik dalam pelaksanaan azas saling

    membelajarkan.

    3. Memberikan layanan informasi kegiatan pendidikan luar sekolah, Pendidikan

    Nonformal Informal (PNFI).

    4. Pelaksanaan kegitan pembelajaran, bimbingan dan pelatihan bagi masyarakat

    dan tenaga kependidikan PNFI

  • 16

    5. Menyelenggarakan pendidikan keterampilan melalui kursus dan pelatihan

    serta membuka jasa konsultasi di bidang

    pendidikan baik formal maupun non

    formal.

    Mudah-mudahan program yang dilaksanakan

    oleh PKBM dapat menjadi solusi delam rangka

    memberi pelayanan pendidikan kepada

    masyarakat agar memiliki keterampilan,

    pengetahuan dan sikap yang dibutuhkan dalam

    dunia kerja, baik bekerja mandiri maupun

    bekerja pada perusahaan atau industri.

    Keterampilan dan keahlian khusus menjadi

    modal untuk bersaing baik di dunia bisnis

    maupun dunia kerja,

    menanggapi akan hal ini, PKBM Titian Ilmu

    mengajak muda mudi untuk mengikuti

    pelatihan keterampilan menjahit. Kegiatan ini

    mempelajari berbagai hal baik itu jahit manual

    maupun jahit listrik guna menambah

    keterampilan baru bagi pemuda pemudi dari

    desa-desa di sekitar wilayah operasional.

    Sedangkan PKBM sebagai salah satu pengelola

    pendidikan adalah;

    1. Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan bagi masyarakat secara

    berkualitas, terjangkau dan mandiri.

    2. Memberikan bekal pendidikan yang dibutuhkan masyarakat dengan dasar

    iman dan takwa untuk menghadapi

    tantangan dunia usaha dimasa

    mendatang.

    3. Mengupayakan perluasan dan pemerataan pelayanan pendidikan

    pada masyarakat.

    4. Meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat khususnya di pendidikan di

    keterampilan khusus.

  • 17

    ata penduduk buta aksara di Provinsi Jambi

    sebanyak 80.642 jiwa, berusia 15 hingga 59

    tahun masih buta aksara, membaca, menulis

    dan berhitung (calistung). Jumlah itu terdiri

    dari usia remaja 15-24 tahun sebanyak 6.535

    jiwa, sedangkan usia 15 – 59 tahun ada 80.641

    jiwa, serta lansia usia 60 tahun ada lima persen

    tinggal di kawasan pedesaan dan termasuk

    masyarakat yang tertinggal, atau marginal

    secara ekonomi, geografi maupun budaya.

    Mereka tertinggal dalam hal pengetahuan,

    keterampilan, serta akses dalam pembangunan.

    Kunci untuk membuka akses dalam

    peningkatan kualitas hidup mereka adalah

    dengan membuka cakrawala dunia dengan

    memberikan kemampuan keberaksaraan bagi

    warga masyarakat yang masih buta aksara.

    Upaya yang selama ini dilakukan oleh

    pemerintah Indonesia untuk menuntaskan

    permasalahan buta aksara adalah dengan

    menyelenggarakan program pendidikan

    keaksaraan.

    Layanan program pendidikan keaksaraan

    terdiri dari dua jenis yaitu keaksaraan dasar dan

    keaksaraan lanjutan. Pendidikan ulti

    keaksaraan merupakan layanan pendidikan

    bagi pendidikan bagi penduduk buta aksara

    agar memiliki kemampuan membaca, menulis,

    berhitung dalam Bahasa Indonesia. Pasca

    keaksaraan dasar, peserta didik melanjutkan ke

    program keaksaraan lanjutan untuk

    mememilihara kemampuan keberaksaraan.

    Keaksaraan lanjutan terdiri atas pendidikan

    keaksaraan usaha mandiri dan

    multikeaksaraan.

    Program keaksaraan usaha mendiri

    merupakan layanan pendidikan keaksaraan

    yang menekankan peningkatan keragaman

    keberaksaraan dan pengenalan kemampuan

    berusaha. Sedangkan pendidikan

    multikeaksraan lebih menekankan peningkatan

    keragaman keberaksaraan dalam berbagai

    aspek kehidupan. Yang sudah terlayani pasca

    keaksraan dasar adalah dengan program

    D

  • 18

    keaksaraan usaha mandiri bagi warga

    masyarakat keaksaraan rendah, sedangkan

    pendidikan multikeaksaraan baru di

    kembangkan dan di uji cobakan pada tahun

    2017.

    Untuk meningkatkan kualitas lulusan

    program pendidikan multikeaksaraan, maka

    pengelola dan pembelajaran harus mengacu

    pada standar yang ditetapkan. Dalam hal ini,

    tutor memiliki peran strategis dalam

    pelaksanaan proses pembelajaran. Untuk itu,

    dalam rangka meningkatkan pemahaman dan

    kompetensipara tutor pendidikan multiaksara,

    perlu dilakukan kegiatan orientasi tutor

    pendidikan multikeaksaraan.

    Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia

    Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD

    dan Dikmas) Jambi melalui salah satu tugas

    pokoknya untuk tahun 2018 berupaya

    melaksanakan pembinaan terhadap tutor

    keaksaraan se-provinsi jambi, melalui kegiatan

    bimbingan teknis ini, diharapkan para tutor

    dapat lebih optimal dalam melaksanakan tugas

    mereka sebagai tutor keaksaraan pada program

    pendidikan multikeaksaraan

    Proses pelaksanaan Bimbingan Teknis

    pendidikan multikeaksaraan bagi tutor

    keaksaraan se-Provinsi Jambi tahun 2018 ini

    yang di selenggarakan mulai dari persiapan

    sampai pelaksanaan. Terdapat permasalahan -

    permasalahan yang perlu menjadi perhatian

    pada kegiatan mendatang antara lain:

    1. Materi yang disampaikan oleh fasilitator belum sepenuhnya dapat dicerna oleh peserta

    karena sebagian besar peserta ada yang baru

    dan pengganti tutor yang dikirimkan

    2. Penunjukan peserta dari kab/kota masih ada yang tidak sesuai dengan kretiria

    pemanggilan peserta

    3. Masih adanya peserta yang kurang mampu dalam pelaksanaan micro teaching pada saat

    praktek (proses pembelajaran)

    Agar kegiatan dapat berlangsung sesuai

    dengan yang direncanakan maka permasalahan

    yang ada dapat diatasi dengan cara:

    1. Fasilitator menyampaikan materi menyesuaikan dengan keadaan di lapangan

    dan menyiapkan bahan/poto copy materi

    yang disampaikan.

  • 19

    2. Mengingatkan kembali pada pejabat yang menunjukkan peserta agar memperhatikan

    kreteria pemanggilan

    3. Panitia/fasilitaator menjelaskan kembali tentang pelaksanaan micro teaching dan

    memberi masukan /refleksi kepada tutor.

    Bagaimana penerapannya program

    pendidikan multikeaksraan di lapangan

    sesuai dengan kebutuhan warga belajar

    dilokasinya masing-masing.

    1. Waktu Dan Tempat

    a. Waktu

    Kegiatan Bimbingan Teknis Pendidikan

    Multikeaksaraan bagi Tutor Keaksaraan se-

    Provinsi Jambi diselenggarakan selama 5

    hari (40 jampel @ 60 menit), tanggal 29 Juli

    sampai dengan 02 Agustus 2018

    b. Tempat

    Pelaksanaan kegiatan bertempat di Balai

    Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini

    dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD dan

    Dikmas ) Jambi, Jl. Koni No. 43 Muara

    Bulian Jambi Telp. 0743-21298

    A. SARANA PRASARANA/MEDIA Sarana prasarana dan media yang

    digunakan adalah :

    1. LCD Projector/Laptop 2. White Board/Spidol 3. ATK 4. Modul/Diktat, Hand Out 5. Kerta Karton

    B. METODE Metode yang digunakan dalam kegiatan

    orientasi tutor pendidikan Multikeaksaraan

    ini yaitu: :

    1. Ceramah 2. Curah Pendapat 3. Diskusi dan Tanya Jawab 4. Penugasan 5. Tugas Kelompok/Individu 6. Prakek/Micro Teaching

    C. HASIL YANG DIPEROLEH

    1. Peningkatan Hasil Untuk melihat keberhasilan dari pelaksanaan

    suatu diklat atau untuk melihat apakah materi

    yang telah diberikan dapat diserap oleh peserta

    ini dapat dilihat melalui peningkatan peserta

    dalam menghadapi materi yang disampaikan

    oleh fasilitator dalam bentuk berbagai bentuk

    pertanyaan dan pernyataan dalam proses

    pembelajaran dan pelaksanaan micro teaching

    yang dilakukan pada kegiatan bimbingan teknis

    tutor keaksaraan.

    2. Permasalahan Proses pelaksanaan Bimbingan Teknis

    pendidikan Multikeaksaraan bagi Tutor

    Keaksaraan se-Provinsi Jambi tahun 2018 ini

    yang diselenggarakan mulai dari persiapan

    sampai pelaksanaan terdapat permasalahan-

    permasalahan yang perlu menjadi perhatian

    pada kegiatan mendatang antara lain:

    1. Materi yang disampaikan oleh fasilitator belum sepenuhnya dapat dicerna oleh

    peserta karena sebagian besar peserta ada

  • 20

    yang baru dan pengganti tutor yang

    dikirimkan.

    2. Penunjukan peserta dari kab/kota masih ada yang tidak sesuai dengan kretiria

    pemanggilan peserta

    3. Masih adanya peserta yang kurang mampu dalam pelaksanaan micro teaching pada

    saat praktek (proses pembelajaran)

    C. Solusi Agar kegiatan dapat berlangsung sesuai

    dengan yang direncanakan maka

    permasalahan yang ada dapat diatasi

    dengan cara:

    1. Fasilitator menyampaikan materi menyesuaikan dengan keadaan di

    lapangan dan menyiapkan bahan/poto

    copy materi yang disampaikan.

    2. Mengingatkan kembali pada pejabat yang menunjukkan peserta agar

    memperhatikan kreteria pemanggilan

    3. Panitia/fasilitaator menjelaskan kembali tentang pelaksanaan micro

    teaching dan memberi

    masukan/refleksi kepada tutor

    bagaimana penerapannya program

    pendidikan multikeaksraan di lapangan

    sesuai dengan kebutuhan warga belajar

    dilokasinya masing-masing.

  • 21

    endahnya kualitas pendidikan dipercaya

    sebagai penyebab rendahnya kualitas

    sumberdaya manusia. Guru sebagai tenaga

    pendidik memegang peranan strategis terutama

    dalam membentuk watak bangsa melalui

    pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang

    diinginkan. Berdasarkan dimensi tersebut,

    peranan guru sulit digantikan oleh yang lain.

    Jika dipandang dari dimensi pembelajaran,

    peranan guru dalam myarakat Indonesia tetap

    dominan sekalipun teknologi yang dapat

    dimanfaatkan dalam proses pembelajaran

    berkembang amat cepat. Hal ini disebabkan

    karena ada dimensi-dimensi proses pendidikan

    atau lebih khusus lagi proses pembelajaran

    yang diperankan oleh guru yang tidak dapat

    digantikan oleh teknologi.

    Penilaian Kinerja Guru adalah suatu proses

    sistematis dalam menganalisis dan

    menilai pelaksanaan dan hasil kerja guru

    dalam menjalankan peran/ fungsinya secara

    professional.

    Pelaksanaan PKG dimaksud bukan untuk

    menyulitkan guru, tetapi sebaliknya PKG

    dilaksanakan untuk mewujudkan guru yang

    professional, karena harkat dan martabat suatu

    profesi ditentukan oleh kualitas layanan yang

    bermutu. Sepertihalnya menemukan secara

    tepat tentang kegiatan guru dalam kelas, dan

    membantu mereka untuk meningkatkan

    pengetahuan dan keterampilannya Untuk

    merealisasikan hal ini sampai pada tingkat

    operasional ternyata diperlukan berbagai faktor

    pendukung terutama dari pihak-pihak yang

    terlibat dalam melaksanakan PKG, sehingga

    diharapkan tujuan untuk peningkatan kualitas

    bagi seorang guru dapat tercapai. Untuk

    mendapatkan proses PKG yang professional

    dan bermutu perlu diadakan Bimbingan teknis

    R

  • 22

    Penilaian Kinerja Guru bagi Guru TK dan

    Kelompok Bermain, Diharapkan melalui

    sosialisasi ini guru-guru tersebut

    dapat mempersiapkan diri untuk dinilai

    kinerjanya

    a. Tujuan

    Tujuan kegiatan Sosialisasi Penilaian Kinerja

    Guru TK dan PAUD ini diharapkan peserta

    memperoleh pemahaman kepada semua pihak

    yang terkait tentang prisip, proses dan prosedur

    pelaksanaan PKG

    b. Hasil Yang Diharapkan

    Hasil yang diharapkan Melalui Sosialisasi

    PKG PAUD diharapkan, semua peserta yang

    terkait:

    1. Memahami penilaian kinerja guru terutama system yang diterapkan dan posisi

    penilaian kinerja guru dalam rangka

    pembinaan dan pengembangan proesi guru

    2. Meningkatnya pengetahuan peserta berkaitan dengan Penilaian Kinerja Guru

    A. Waktu dan Tempat Sosialisasi PKG PAUD ini dilaksanakan

    selama 5 hari dengan pola 40 jam Pelajaran @

    45 menit terhitung mulai 06 sd 10 tahun 2017

    Kegiatan dilaksanakan di Balai Pengembangan

    Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan

    Masyarakat (BP-PAUD Dan Dikmas) Jambi

    jalan Koni No 43 Muara Bulian Jambi

    B. Materi

    Materi Sosialisasi PKG Guru PAUD

    disusun berdasarkan kebutuhan sosialisasi

    yang terkait lainya, dengan struktur materi

    sebagai berikut:

    No Materi Jml

    1

    Kebijakan Direktorat

    Pembinaan GTK

    PAUD

    2

    2 Kebijakan BP- PAUD

    dan Dikmas Jambi 2

    3 Overview 4

    4 Instrumen PK Guru 5

    5 Pengumpulan Fakta 6

    6 Menetukan Skor 5

    7 Indek 3

    8 Pelaporan PK 3

    9 Penunjang 10

    Jumlah 40

    C. Peserta

    Peserta Bimbingan Teknis PKG Guru

    PAUD berjumlah 45 orang orang berasal dari

    11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi.

    D. Narasumber/Fasilitator

    Narasumber Sosialisasi PKG Guru PAUD

    tingkat Provinsi ini berasal dari Unsur:

    1. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat

    2. Direktorat Pembinaan GTK PAUD 3. Balai Pengembangan Pendidikan Anak

    Usia Dini

    Dan Pendidikan Masyarakat Jambi

    4. Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak

    E. Biaya

    Biaya pelaksanaan Sosialisasi PKG Guru

    PAUD ini dibebankan pada DIPA Balai

    Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan

    Pendidikan Masyarakat BP-PAUD Dan

    DIKMAS) Jambi tahun 2018.

  • 23

    ertempat di lapangan Gunung Kembang

    Sarolangun, Bupati H. Cek Endra membuka

    Jambore PKK tingkat Kabupaten Sarolangun

    2018. Jambore kali ini mengangkat tema

    meningkatkan kinerja, perkuat kemitraan dan

    sinergitas untuk mendukung terwujudnya

    keluarga mandiri menuju sarolangun sejahtera

    Ketua Tim Penggerak PKK Hj. Rosita Endra,

    Jambore ini merupakan agenda tahunan yang

    bertujuan menjalin silaturrahmi, serta memupuk

    rasa persaudaraan, dengan berbagai lomba

    kreativitas ibu-ibu PKK.

    Bupati Sarolangun H. Cek Endra,

    mengapresiasi dan menyambut baik

    pelaksanaan jamboree PKK ini. dalam jambore

    ini yang paling penting adalah bagaimana

    membangun semangat bagi anggota PKK itu

    sendiri dalam membangun kreativitas pribadi

    dan anggotanya. “Saya sangat mengapresiasi

    dengan adanya jamboree PKK ini, karena

    kegiatan PKK sangat bermanfaat," katanya.

    Cek Endra menegaskan kepada setiap

    pejabat Pemkab Sarolangun senantiasa

    memberi motivasi terutama bagi ibu-ibu PKK.

    Karena PKK sangat berperan dalam menunjang

    pembangunan di Kabupaten Sarolangun.

    Pada perlombaan kader PKK tingkat

    Kabupaten Sarolangun 2018, PKK Kecamatan

    Sarolangun berhasil sebagai juara dan

    mempertahankan juara umum. Dengan

    mendulang 12 piala, diantaranya 6 cabang

    perlombaan dengan peroleh juara satu, 4 cabang

    perlombaan juara dua dan 2 cabang juara tiga

    B

  • 24

    alai pengembangan Pendidikan Anak Usia

    Dini dan Pendidikan Masyarakat Jambi

    sebagai sebuah institusi pendidikan khususnya

    pendidikan nonformal dan informal berupaya

    untuk turut berperan dan berkonstribusi untuk

    meningkatkan kompetensi dan keterampilan

    tenaga pendidik. Guna mencapai peningkatan

    kompetensi tersebut, maka melalui kegiatan

    workshop tentang coding menggunakan scrath

    bagi pendidik PAUD ini diselenggarakan.

    Selanjutnya kegiatan workshop coding ini

    ditujukan dalam upaya perbaikan dan

    Meningkatkan kompetensi Pendidik PAUD

    tersebut dan juga melalui program kerja BP

    PAUD Dan DIKMAS Jambi berupaya

    mengakomodir dan memfasilitasi peningkatan

    sumberdaya Pendidik dan Tenaga

    Kependidikan di Provinsi Jambi. Maka melalui

    penyelenggaraan Workshop Coding

    menggunakan scratch bagi pendidik PAUD ini

    dapat mengedukasi pada pendidik PAUD yang

    berada di Provinsi Jambi dalam menguasai dan

    memahami penggunaan tekhnologi informasi

    dalam proses pembelajaran. Untuk suksesnya

    pelaksanaan workshop tentang coding

    menggunakan scratch bagi pendidik paud maka

    kerjasama dan bantuan yang optimal dari

    seluruh komponen kepanitiaan yang terlibat

    dalam kegiatan ini sangat memberikan makna

    dan berarti yang positif. Tercapainya

    serangkaian kegiatan dari mulai tahap

    persiapan, proses pelaksanaan, hingga kegiatan

    workshop berakhir, dapat disampaikan sebagai

    suatu informasi berupa laporan

    pertanggungjawaban panitia terhadap atasan

    lembaga yang telah memberikan tugas.

    Disamping itu juga penyampaian laporan secara

    tertulis ini adalah merupakan evaluasi bagi

    lembaga dalam menyelengarakan kegiatan yang

    sama pada waktu-waktu selanjutnya.

    A. Tujuan

    Penyelengaraan workshop tentang coding

    menggunakan scratch bagi pendidik paud

    secara umum guna meningkatkan kompetensi

    pendidik paud dalam penguasaan dan

    pemahaman tentang tekhnologi informasi.

    B. Peserta

    Yang menjadi peserta dalam kegiatan

    workshop coding menggunakan scratch ini

    adalah pendidik PAUD dari se-provinsi jambi.

    B

  • 25

    C. Hasil

    1. Bagi penyelenggara 1) Adanya juknis/pedoman kegiatan tentang

    workshop coding menggunakan scratch

    2) Terserapnya seluruh materi yang disampaikan oleh Nara Sumber

    3) Terhimpunnya seluruh tugas-tugas dari peserta

    4) Terselesaikannya laporan kegiatan sesuai dengan juknis

    2. Bagi peserta 1) Dapat terserapnya seluruh materi dengan

    baik secara teoritis

    2) Dapat mempraktekkan semua materi penugasan yang diberikan oleh nara

    sumber baik yang menggunakan computer

    maupun yang tidak menggunakan

    computer

    3) Dapat menyelesaikan penugasan dengan baik yang diberikan oleh Nara sumber

    dalam bentuk kerja kelompok dari masing-

    masing Kabupaten dan Kota baik untuk

    penugasan yang dilakukan dengan tidak

    menggunakan komputer maupun yang

    menggunakan komputer.

    D. Pendekatan/Metode

    Metode dalam penyelengaraan workshop

    tentang coding menggunakan scratch bagi

    tenaga pendidik PAUD antara lain sebagai

    berikut:

    1. Ceramah

    2. Diskusi

    3. Tanya jawab

    4. Demonstrasi/Praktek

    5. Penugasan

    E. Hasil 1. Bagi penyelenggara

    Adanya juknis/pedoman kegiatan tentang workshop coding

    menggunakan scratch

    Terserapnya seluruh materi yang disampaikan oleh Nara Sumber

    Terhimpunnya seluruh tugas-tugas dari peserta

    Terselesaikannya laporan kegiatan sesuai dengan juknis

    2. Bagi peserta

    Dapat terserapnya seluruh materi dengan baik secara teoritis

    Dapat mempraktekkan semua materi penugasan yang diberikan oleh nara

    sumber baik yang menggunakan

    computer maupun yang tidak

    menggunakan computer

    Dapat menyelesaikan penugasan dengan baik yang diberikan oleh

    Nara sumber dalam bentuk kerja

    kelompok dari masing-masing

    Kabupaten dan Kota baik untuk

    penugasan yang dilakukan dengan

    tidak menggunakan komputer

    maupun yang menggunakan

    komputer.

  • 26

    abatan Fungsional Pamong Belajar adalah

    jabatan yang mempunyai ruang lingkup,

    tanggung jawab dan wewenang untuk

    melaksanakan kegiatan belajar mengajar,

    pengkajian program, dan pengembangan model

    Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan

    Informal (PAUDNI) pada Unit Pelaksana

    Teknis ( UPT) /Unit Pelaksana Teknios Daerah

    (UPTD) dan Satuan PNFI sesuai dengan

    peraturan perundang-undang yang diduduki

    oleh Pegawai Negeri Sipil. Pamong Belajar

    SKB adalah pendidik dengan Tugas utama

    melakukan kegiatan belajar mengajar, pada

    Satuan Pendidikan Nonfornal dan Informal

    (PNFI).

    Instansi Pembina Jabatan Pamong Belajar

    adalah Kementerian Pendidikan dan

    Kebudayaan. Sehubungan dengan hal tersebut,

    Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia

    Dini dan Pendidikan Nonformal melaksanakan

    pelatihan Workshop Kegiatan Belajar Mengajar

    bagi Pamong Belajar.

    Kegiatan Bimbingan Teknis Pendidikan

    Multikeaksaraan bagi Tutor Keaksaraan se-

    Provinsi Jambi diselenggarakan selama 5 hari

    (40 jampel 60 menit), tanggal 29 Oktober

    sampai dengan 02 November 2018.

    Kompetensi yang di bangun dalam

    workshop Kegiatan Belajar Mengajar Bagi

    Pamong Belajar, Pamong Belajar Bantu adalah

    J

  • 27

    salah satu kompetensi sebagai pamong belajar

    yang profesional, yang di indikasikan dengan

    kemampuan meliputi:

    1. Mengindentifikasi kebutuhan belajar; 2. Menyusun silabus dan rencana

    pelaksanaan pembelajaran (RPP)

    3. Melaksanakan metode pembelajaran ; 4. Melakukan pemanfaatan media

    pembelajaran

    5. Melakukan penilaian pembelajaran ;

    Sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

    dan karakteristik sasaran mengikuti kegiatan

    Workshop Kegiatan Belajar Mengajar Bagi

    Pamong Belajar, maka pendekatan wordshop

    adalah andragogi dan pendekatan problem

    solving. Dalam hal ini peserta workshop dipacu

    berpartisipasi secara aktif mengikuti rangkaian

    kegiatan baik yang berada di kelas maupun luar

    kelas. Berdasarkan pendekatan tersebut maka

    metode yang digunakan daalam proses

    pembelajaran seperti tersebut:

    1. Metode ceramah digunakan pada kegitan pembelajan dalam bentuk tatap muka, yang

    dikombinasikan dengan metode Tanya

    jawab. Fasilitator menjelaskan esensi

    materi yang perlu dipahami peserta

    sehingga diharapkan dapat membentuk

    kerangka berpikir yang baik, dan

    membentuk sikap dan prilaku sebagai

    pamong belajar yang profesional.

    2. Diskusi di kelompok melibatkan seluruh peserta, untuk mengembangkan

    kemampuan berkomunikasi yang saling

    menghargai dan tukar menukar informasi

    serta memperkaya gagasan. Dalam proses

    diskusi juga diharapkan para peserta dilatih

    untuk focus dan peduli terhadap situasi

    yang terjadi. Diskusi yang baik akan

    membawa manfaat dalam mewujudkan

    proses kreatif dan analitis para peserta.

    3. Praktek menjadi salah satu aktivitas yang harus diikuti oleh para peserta , dan juga

    mengikuti latihan yang diberikan oleh para

    Fasilitator. Dalam praktek/latihan ini para

    peserta berlatih memahami, membuat dan

    melakukan presentasi materi workhop,

    sesuai dengan topic/pokok bahasan yang

    telah di sepakati.

  • 28

    embaga Kursus dan Lembaga Pelatihan

    merupakandua satuan pendidikan

    Nonformal seperti yang tertera dalam pasal 26

    ayat (4) UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

    Pendidikan Nasional, Secara umum dalam pasal

    26 ayat (5) dijelaskan bahwa Kursus dan

    pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat

    yang memerlukan bekal pengetahuan,

    keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk

    mengembangkan diri, mengembangkan profesi,

    bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan

    pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

    Dalam Undang-Undang No. 25 Tahun

    2000 tentang Program Pembangunan Nasional

    (PROPENAS) dinyatakan bahwa ada tiga

    tantangan besar dalam bidang pendidikan di

    Indonesia, yaitu

    1. mempertahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan yang telah

    dicapai,

    2. mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan mampu bersaing

    dalam pasar kerja global,

    3. Sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah sistem pendidikan

    nasional dituntut untuk melakukan

    perubahan dan penyesuaian sehingga

    dapat mewujudkan proses pendidikan

    yang lebih demokratis,

    memperhatikan keberagaman,

    memperhatikan kebutuhan daerah dan

    peserta didik, serta mendorong

    peningkatan partisipasi masyarakat.

    Selain itu kembali diperlengkap dalam

    pasal 103 ayat (1) PP No. 17 tahun 2010 tentang

    pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan

    bahwa kursus dan pelatihan diselenggarakan

    bagi masyarakat dalam rangka untuk

    mengembangkan kepribadian profesional dan

    untuk meningkatkan kompetensi vokasional

    dari peserta didik kursus.

    L

  • 29

    Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian

    Pendidikan dan Kebudayaan, melalui

    Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas, telah

    merumuskan bahwa salah satu sasaran rencana

    strategisnya adalah bertambahnya jumlah

    angkatan kerja muda memiliki pengetahuan dan

    sikap kecakapan kerja dan kecakapan

    berwirausaha yang sebelumnya berjumlah

    4.300 orang pada tahun 2015 menjadi 10,211

    orang pada tahun 2017. Hal ini dicanangkan

    guna menghadapi tantangan dan permasalahan

    berupa masih tingginya jumlah pengangguran

    terselubung (disguised unemployment): 7,244

    Juta Jiwa; rendahnya jumlah wirausahawan

    baru (rasio 1,6% atau 3,9 Juta dari 240 juta);

    adanya ketidak sesuaian antara kompetensi

    lulusan dengan kebutuhan pasar kerja; perlu

    kesiapan tenaga kerja terampil menghadapi

    Masyarakat Ekonomi Asean (MEA); serta

    masih adanya masalah tenaga kerja Indonesia

    (TKI) yang kurang kompeten di luar negeri.

    Peran kursus dan pelatihan dalam

    memberikan layanan pengetahuan,

    keterampilan, dan sikap bagi masyarakat,

    merupakan salah satu aspek yang sangat

    strategis dalam mendukung program

    pengentasan kemiskinan dan pengangguran.

    Jumlah lembaga kursus dan pelatihan yang

    jumlahnya mencapai kurang lebih 16.008 LKP

    di Indonesia, dengan berbagai jenis

    keterampilan merupakan kekuatan yang sangat

    besar dalam mendukung pemerintah untuk

    mewujudkan pengentasan kemiskinan dan

    pengangguran tersebut.

    Balai Pengembangan Pendidikan Anak

    Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP

    APUD dan Dikmas) Jambi melalui salah satu

    tugas pokoknya untuk tahun 2018 berupaya

    melaksanakan Pembinaan terhadap pengelola

    LKP se-Provinsi Jambi, melalui kegiatan

    workshop pengelola LKP, diharapkan

    pengelola LKP dapat lebih optimal dalam

    melaksanakan tugas.

    Kegiatan workshop pengelola LKP se-Provinsi

    Jambi diselenggarakan selama 5 hari (40 jampel

    @ 60 menit), tanggal 05 sampai dengan 09

    November 2018 Pelaksanaan kegiatan

    bertempat di Balai Pengembangan Pendidikan

    Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

    (BP PAUD dan Dikmas ) Jambi, Jl. Koni No. 43

    Muara Bulian Jambi.

    Metode yang digunakan dalam kegiatan

    orientasi tutor pendidikan Multikeaksaraan

    ini yaitu: :

    1. Ceramah

    2. Curah Pendapat

    3. Diskusi dan Tanya Jawab

    4. Penugasan

    5. Tugas Kelompok/Individu

    6. Prakek/Diskusi kelompok

  • 30

    engacu pada Peraturan Pemerintah Nomor

    13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua

    atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

    2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional,

    Pasal 86 Ayat 1: Pemerintah melakukan

    akreditasi pada setiap jenjang dan satuan

    pendidikan untuk menentukan kelayakan

    program dan/atau satuan pendidikan dan Pasal 2

    Ayat 2: Untuk penjaminan dan pengendalian

    mutu pendidikan sesuai dengan standar nasional

    pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi dan

    sertifikasi. Berdasarkan hal di atas, diperlukan

    fasilitas yang dapat memberikan kesempatan

    pada lembaga atau satuan pendidikan PAUD

    dan Dikmas untuk memenuhi persyaratan sesuai

    dengan peraturan dan perundangan yang

    berlaku. Langkah berikutnya setelah

    pelaksanaan pemaparan hasil pemetaan mutu

    PAUD dan Dikmas adalah orientasi teknis

    dalam rangka pembekalan petugas pelaksanaan

    supervisi pemetaan mutu PAUD dan Dikmas.

    Dan kegiatan ini juga merupakan penyamaan

    persepsi bagi petugas lapangan sebelum

    melaksanakan tugas. Sehingga diharapkan

    supervisi dan pembinaan yang dilakukan

    terhadap satuan PAUD dan Dikmas sesuai

    dengan standar dan kriterian yang ditetapkan.

    Tujuan Orientasi Teknis Supervisi Hasil

    Pemetaan Satuan PAUD dan Dikmas Provinsi

    Jambi Tahun 2018 adalah untuk menyamakan

    persepsi petugas dalam pelaksanaan supervisi

    dan pembinaan satuan PAUD dan Dikmas di

    lapangan yang sesuai dengan standar dan

    kriteria yang ditetapkan.

    Selain itu, kegiatan ini juga dilaksanakan

    untuk memastikan bahwa setiap proses supervisi

    dan pembinaan satuan PAUD dan Dikmas

    dilaksanakan sesuai prosedur dan ketentuan.

    Jadwal Kegiatan Orientasi Teknis Supervisi

    Hasil Pemetaan Satuan PAUD dan Dikmas

    Provinsi Jambi Tahun 2018 ini dilaksanakan

    selama 3 (tiga) hari pada 14 – 16 Oktober 2018

    M

  • 31

    (jadwal terlampir) Kegiatan Orientasi Teknis

    Supervisi Hasil Pemetaan Satuan PAUD dan

    Dikmas dilaksanakan di PAUD dan Dikmas

    Jambi.

    Narasumber dan fasilitator Kegiatan

    Orientasi Teknis Supervisi Hasil Pemetaan

    Satuan PAUD dan Dikmas Tingkat Provinsi

    Jambi ini berasal dari BAP Jambi, BP-PAUD

    dan Dikmas, serta pakar pendidikan dan mitra

    terkait sesuai dengan materi.

    Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

    Kegiatan Orientasi Teknis Supervisi Hasil

    Pemetaan Satuan PAUD dan Dikmas ini adalah:

    1. Terlaksananya Kegiatan Orientasi Teknis Supervisi Hasil Pemetaan Satuan PAUD

    dan Dikmas sebanyak 55 orang

    2. Bertambahnya wawasan, Pengetahuan bagi peserta Kegiatan Orientasi Teknis Supervisi

    Hasil Pemetaan Satuan PAUD dan Dikmas

    tentang dan Dikmas Meningkatkan

    kemampuan Peserta Kegiatan Orientasi

    Teknis Supervisi Hasil Pemetaan Satuan

    PAUD dan Dikmas yang berdampak

    terhadap pelaksanaan supervisi dan

    pembinaan didaerah mereka masing-masing

    perencanaan, strategi pelaksanaan supervisi

    dan pembinaan PAUD

    Dari rangkaian Kegiatan Orientasi Teknis

    Supervisi Hasil Pemetaan Satuan PAUD dan

    Dikmas ini berjalan dengan lancar sesuai dengan

    yang dijadwalkan. Dari seluruh orang peserta

    yang berasal dari kab/kota telah dapat menerima

    materi yang disajikan oleh narasumber. Dari

    seluruh peserta yang terdiri dari tim lapangan

    dan asesesor dapat bersinergi dalam

    pembahasan materi yang disampaikan

    narasumber serta dalam kegiatan diskusi yang

    dipimpin oleh pemeteri yang bersangkutan.

  • 32

    ujuan pendidikan nasional adalah

    mencerdaskan kehidupan bangsa dan

    mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,

    yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

    terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi

    pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan

    keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,

    kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa

    tanggung jawab kemasyarakatan dan

    kebangsaan. Dengan adanya pendidikan, maka

    akan timbul dalam diri seseorang untuk

    berlomba-lomba dan memotivasi diri untuk

    lebih baik dalam segala aspek kehidupan.

    Pendidikan merupakan salah satu syarat

    untuk lebih memajukan Pemerintahan, Bangsa

    dan Negara, maka usaha pendidikan harus

    dimulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini

    sampai dengan pendidikan di tingkat Perguruan

    Tinggi atau Universitas.

    Pada intinya pendidikan itu bertujuan

    untuk membentuk karakter seseorang yang

    beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

    Maha Esa. Selama ini pendidikan hanya

    menekankan pada intelektual saja, dengan bukti

    bahwa

    adanya Ujian Nasional sebagai tolok ukur

    keberhasilan pendidikan tanpa melihat proses

    pembentukan karakter dan budi pekerti anak.

    Tujuan dari kegiatan Bimbingan Teknis

    Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga Pada

    Satuan Pendidikan :

    1. Mensosialisasikan Permendikbud Nomor 30 tahun 2017, tentang Pelibatan

    Keluarga di Satuan Pendidikan;

    2. Mensosialisasikan Kebijakan dan program Direktorat Jenderal Pendidikan

    Anak Usia Dini dan Pendidikan

    T

    http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-karakter/

  • 33

    Masyarakat di Bidang Pendidikan

    Keluarga;

    3. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku

    pendidikan dalam penyelenggaraan

    pendidikan keluarga pada tingkat satuan

    pendidikan;

    4. Menyusun rencana pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan keluarga

    pada sataun pendidikan;

    5. Memberikan pembekalan dalam persiapan dan pelaksanaan serta evaluasi

    diri dalam pelaksanaan pendidikan

    keluarga pada tingkat satuan

    pendidikan.

    Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan

    work-shop Program Pelibatan Keluarga dan

    masyarakat di satuan pendidikan adalah:

    1. Peserta memahami kebijakan program pelibatan keluarga di satuan pendidikan

    sesuai dengan Peraturan Menteri

    Pendidikan dan Kebudayaan Republik

    Indonesia Nomor 30 Tahun 2017

    tentang Pelibatan Keluarga pada

    Penyelenggaraan Pendidikan;

    2. Peserta memahami Pelaksanaan program Pelibatan Keluarga dan

    Masyarakat di Satuan Pendidikan;

    3. Peserta memahami program Hari Pertama Masuk Sekolah;

    4. Peserta memahami program Kelas Orang Tua di satuan pendidikan;

    5. Peserta memahami kelas inspirasi di satuan pendidikan;

    6. Peserta memahami pentas kelas akhir semester; dan

    7. Praktek lapangan di SMP Negeri 22 Batanghari

    Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk

    Workshop Pelibatan Keluarga dan Masyarakat

    di Satuan Pendidikan. Sedangkan persidangan

    yang dilaksanakan selama kegiatan adalah

    sebagai berikut:

    1. Pembukaan dan Pengarahan

    2. Paparan para Narasumber

    3. Diskusi Kelompok

    4. Praktik Lapangan

    5. Pleno hasil diskusi

    6. Menyusun laporan pleno

    Dalam diskusi kelompok, diharapkan semua

    peserta aktif memberikan masukan dan

    kontribusi untuk menentukan program dalam

    Program Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga

    dan Masyarakat di Satuan Pendidikan, antara

    lain; Program yang dapat menumbuh

    kembangkan karakter peserta didik,

    meningkatkan prestasi peserta didik, dan

    menciptakan budaya literasi keluarga dan

    prestasi anak didik.

    Dalam hasil diskusi kelompok tersebut,

    selanjutnya dirumuskan bersama menjadi hasil

    final dari kegiatan untuk ditindaklanjuti sebagai

    praktik lapangan di Satuan Pendidikan Sekolah

    Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Batanghari.

    Dari hasil praktik, selanjutnya dapat

    dilaksanakan pada masing-masing Satuan

    Pendidikan di kabupaten dan kota dalam

    provinsi Jambi.

  • 34

    among belajar sebagai salah satu jabatan

    Fungsional yang ada lingkungan

    kementerian Pendidikan dan kebudayaan yang

    berada didaerah mempunyai peranan yang

    penting dalam rangka pengendalian mutu

    program pendidikan anak usia dini dan

    pendidikan Masyarakat . Pamong Belajar dan

    GTK secara kualitas masih perlu ditingkatkan

    kompetensinya terutama dalam kemampuan

    menulis dalam bentuk karya nyata sehingga

    mereka dapat menghasilkan karya nyata yang

    nantinya digunakan untuk kenaikan pangkat. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan

    Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

    Nomor 14 Tahun 2010 tentang Jabatan

    Fungsional Pamong Belajara dan Angka

    Kreditnya, disebutkan bahwa Pamong Belajar

    untuk kenaikan pangkat dan jabatan harus

    menggunakan angka kredit yang diperoleh dari

    kegiatan kepamongan yang dilaksanakan.

    Kegiatan Pamong yang dapat dinilai angka

    kreditnya, yaitu unsur utama dan unsur

    penunjang.

    Permenpan dan RB No.15 Tahun 2014 yang

    menyatakan bahwa setiap Pamong belajar yang

    akan naik pangkat setingkat lebih tinggi, wajib

    mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan

    berasal dari unsur utama pengembang profesi

    sesuai dengan pangkat dan golongannya.salah

    satu bentuk dari pengembangan profesi tersebut

    adalah karya nyata.

    Penyebab dari kurangnya hasil dari tulisan

    ilmiah pamong belajar adalah karena masih

    terbatasnya pengetahuan mereka dalam tata

    penulisan karya nyata yang dapat digunakan

    untuk angka kredit.Agar perolehan angka kredit

    pengembangan profesi dapat berjalan sesuai

    dengan Permenpan dan Reformasi Birokrasi

    tersebut maka perlu menyelenggarakan

    Pembinaanteknis Penulisan karya Nyata

    dibidang pengembangan profesi.

    P

  • 35

    Bintek Penulisan karya Nyata bagi GTK

    PAUD dan Dikmas juga ditujukan kepada

    semua tenaga pendidik dilingkungan PAUD

    dan Daikmas supaya mereka semua dapat

    meningkatkan kemampuan menulis karya

    nyatnya di bidang pendidikan. Dengan adanya

    kegiatan ini maka diharapkan semua GTK

    PAUD dan Dikmas dapat menghasilkan karya

    nyata setiap tahun ayang merupakan

    pengalaman mereka sehari hari

    Berdasarkan hal dimaksud di atas maka BP-

    PAUD dan DIKMAS tahun 2018 ini

    melaksanakan Bintek Penulisan Karya Nyata

    bagi GTK PAUD dan Dikmas se Provinsi Jambi

    Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk

    meningkatkan wawasan dan kemampuan

    menulis Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD

    dan Dikmas dalam bidang karya nyata.

    Kegiatan Bimbingan Teknis penulisan karya

    nyata tingkat Propinsi Jambi Tahun 2018

    dilaksanakan selama lima hari pada tanggal 30

    Juni 2018 sd. 5 Juli 2018 bertempat Aula BP-

    PAUD Dan Dikmas Jambi Jl. Koni No. 43

    Muara Bulian.

    Metode yang digunakan pada pelaksanaan

    Bimbingan Teknis penulisan karya

    nyataTingkat Propinsi Jambi Tahun 2018 ini

    adalah metode partisipasif, dengan melibatkan

    seluruh peserta secara aktif dalam seluruh

    kegiatan, yang meliputi: ceramah, tanya jawab,

    diskusi, dan pleno. Untuk mewujudkan

    pelaksanaan kegiatan yang efisien dan efektif,

    kegiatan Bimbingan Teknis penulisan karya

    nyataTingkat Propinsi Jambi Tahun 2018

    dilaksanakan melalui pembentukan kelompok-

    kelompok diskusi. Khusus untuk materi yang

    terkait dengan kebijakan, kegiatan dilaksanakan

    secara klasikal.

    Pembentukan kelompok dilakukan dengan

    menggabungkan 10-15 orang peserta yang

    berasal dari unsur yang berbeda. Setiap

    kelompok didampingi dan difasilitasi oleh

    Kasi/Kasubbag serta Pamong Belajar BP-

    PAUD dan Dikmas Jambi.

    Masing-masing petugas pendamping

    memfasilitasi proses diskusi di kelompok

    dengan terlebih dahulu menyampaikan

    penjelasan awal tentang mekanisme kelompok,

    topik yang menjadi pokok bahasan serta target

    hasil yang haris dihasilkan dalam kelompok.

    Untuk itu masing-masing kelompok perlu

    menetapkan ketua dan sekretaris kelompok.

    Anggota kelompok diberi kebebasan untuk

    menyampaikan pengalaman maupun pemikiran

    terkait dengan isu PAUD dan Dikmas. Petugas

    pendamping memposisikan diri dalam perannya

    untuk mengarahkan kegiatan diskusi pada

    pencapaian tujuan yang diharapkan. Seluruh

    hasil yang dicapai dalam diskusi kelompok

    dirumuskan sebagai kesepakatan bersama dan

    dicatat sebagai bahan dalam kegiatan pleno.

  • Dalam menyediakan layanan pendidikan kepada masyarakat di provinsi Jambi, BP PAUD dan

    Dikmas Jambi membuat karya berupa beberapa video dan model yang sangat bermanfaat dalam

    kehidupan. Selain itu video karya BP PAUD dan Dikmas Jambi menampilkan potret dari suku anak

    dalam.

  • Bapak Dirjen dan Direktorat GTK PAUD dan Dikmas mengunjungi stand

    BP PAUD dan Dikmas Jambi

  • 1. Sarana

    Sarana dan Prasarana BP PAUD DIKMAS

    JAMBI

  • 2. Prasarana

    a. Penginapan Peserta

    b. Ruang VIP

    c. ULT dan Perpustakaan

    d. Gedung Aula Pertemuan

    e. Mushollah

    f. Lab site Batik

    g. Lab Site TPA

  • cover baru23.pdf (p.1)daftar is dan dll.pdf (p.2-5)1-2 profil.pdf (p.6-7)3-4 Struktur organisasi.pdf (p.8-9)5 - 8 Rakor 2018.pdf (p.10-13)kata motivasi 1.pdf (p.14)9-10 Pemetaan Mutu.pdf (p.15-16)kata motivasi 2.pdf (p.17)11-13 Swbb benar.pdf (p.18-20)kata motivasi 3.pdf (p.21)14-16 Berita Pak Januardi.pdf (p.22-24)kata motivasi 4.pdf (p.25)17-20 Multi Keaksaraan.pdf (p.26-29)kata motivasi 5.pdf (p.30)21-22 Ortek PKG.pdf (p.31-32)kata motivasi 6.pdf (p.33)23 Berita Sarolangun.pdf (p.34)kata motivasi 7.pdf (p.35)24-25 Workshop coding.pdf (p.36-37)kata motivasi 8.pdf (p.38)26-27 KBM Bagi Pmong belajar.pdf (p.39-40)kata motivasi 9.pdf (p.41)28 - 29 LKP.pdf (p.42-43)kata motivasi 10.pdf (p.44)30 - 31 Supervisi.pdf (p.45-46)kata motivasi 11.pdf (p.47)32-33 workshop Bindikel.pdf (p.48-49)kata motivasi 13.pdf (p.50)34 - 35 bintek karya tulis.pdf (p.51-52)kata motivasi 12.pdf (p.53)Karya Bp PAUD dan dikmas.pdf (p.54)pameran.pdf (p.55-60)sarana dan Prasarana.pdf (p.61-62)tambahan.pdf (p.63)cover barublkng.pdf (p.64)