pkl
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Tidak dipungkiri kebutuhan manusia akan sumber energi sangat penting.
Hal ini dapat kita lihat setiap hari melalui pemanfaatan minyak dan gas bumi
untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari. Khususnya di Indonesia, selain
didukung sebagai salah satu negara produsen minyak, kemampuan daya beli
masyarakat untuk penggunaannya menjadi gambaran penting ketergantungan
manusia terhadap minyak dan gas bumi. Dengan selalu melakukan proses
pencarian cadangan baru dan memproduksinya, keperluan masyarakat akan
minyak dan gas bumi akan selalu terpenuhi.
Indonesia sebagai Negara yang memiliki cadangan minyak dan gas
terbesar, selalu melakukan produksi setiap harinya. Adapun hasil energi tersebut
ada yang dijual untuk keperluan masyarakat dalam negeri maupun penjualan ke
luar negeri. Sehingga berpengaruh terhadap siklus perkembangan perekonomian
Negara melalui transaksi jual-beli minyak dan gas bumi dari masyarakat maupun
pihak luar negeri sebagai salah satu penambah devisa.
Cadangan minyak dan gas bumi terbanyak terdapat di Pulau Sumatera
yang terbagi atas 3 cekungan besar yaitu Cekungan Sumatera bagian Utara,
Cekungan Sumatera bagian Tengah, dan Cekungan Sumatera bagian Selatan.
Untuk itu, didaerah ini sangat banyak perusahaan – perusahaan yang tergabung
dalam Kontrak Kerjasama(KKS) melakukan proses eksplorasi dan produksi,
dalam hal ini termasuk PT. Medco Energi E&P. Lingkup daerah yang dikuasai
merupakan Cekungan Sumatera bagian Selatan.
Hingga sekarang, ada 3 Blok Minyak dan Gas bumi yang sedang
diusahakan PT Medco Energi, yaitu Rimau, Lematang, dan South Sumatera
Extention (SSE). Dimana masing – masing Blok terdiri stasiun pengumpul
minyak dan gas bumi sebagai tempat pengolahan sumber energi tersebut.
Terkhusus untuk laporan ini, kami akan membahas mengenai Stasiun Jene yang
terletak di Blok South Sumatera Extention (SSE).
I.2. Tujuan dan Manfaat Kunjungan Lapangan
Adapun Tujuan dan Manfaat dalam Kunjungan Lapangan ini yaitu :
- Mengetahui proses aliran pengolahan minyak dan gas bumi yang berasal
dari sumur di Stasiun Pengumpul Jene, Blok SSE.
- Mengenal alat – alat yang digunakan dalam pengolahan minyak di Stasiun
Pengumpul Jene, Blok SSE.
- Mengetahui cara proses drainase dalam rangka untuk menghasilkan watter
cut yang diinginkan.
- Dapat dijadikan sebagai referensi atau materi pembelajaran bagi
mahasiswa yang berkaitan dengan proses pengolahan minyak dan gas
bumi.
I.3. Pembatasan Masalah
Dalam kunjungan lapangan ini, penulis memfokuskan peninjauan
terhadap proses pengolahan minyak dari manifold hingga ditampung dalam
tangki minyak di Stasiun Jene Blok SSE.
I.4. Metodologi Penelitian
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah :
a. Pengumpulan Data
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari arsip perusahaan dan dari
literature yang berhubungan dengan permasalahan.
Data primer, yaitu data yang langsung didapatkan dengan hasil tanya-
jawab di lapangan bersama operator dan pembimbing lapangan.
b. Studi Kepustakaan
Untuk melengkapi data laporan ini dilakukan penelusuran dari
literature yang berhubungan dengan proses aliran minyak dan gas bumi
dalam Stasiun Pengumpul serta bagian alat dan fungsinya masing –
masing.
BAB II
TINJAUAN UMUM
II.1. Sejarah dan Perkembangan PT. Medco E&P Indonesia
PT Medco E&P Indonesia adalah bagian dari perusahan Medco Energy
Corporation Tbk yang mengakuisisi PT Stanvac Indonesia milik oleh Exxon
Mobil pada tahun 1995. Pada bulan Juni 1980, Medco Energi didirikan oleh
entrepreneur muda Indonesia bernama Arifin Panigoro bekerja sama dengan
Hertriono Kartowisastro (yang sekarang menjadi Presiden Direktur PT Apexindo
Pratama Duta Tbk) memulai jasa dalam bidang eksplorasi dan produksi migas.
Awalnya, lapangan minyak terbesar ditemukan pada tahun 1921 yaitu di
daerah talang akar yang merupakan tempat pengeboran pertama di daerah timur.
Saat itu, Medco masih berupa PT Stanvac Indonesia yang dimiliki oleh EXXON
Coorporation dan melakukan kegiatan operasi di block Rimau. Pada tahun 1925
dilakukan pembangunan kilang minyak di sungai gerong. Tahun 1933 terjadi
penggabungan perusahaan antara Standard Oil of New Jersey (EXXON) dengan
Socony Vaccum (Mobil Oil) dan mengubah nama menjadi Standard Vaccum Oil
Company (STANVAC) disingkat menjadi SVPM/SVSC. Perusahaan
SVPM/SVSC resmi didirikan pada tanggal 7 September 1933 di Dalawre,
Amerika Serikat, oleh Exxon Mobil yang kepemilikan masing-masing separuh
dari saham.
Pada tanggal 22 November 1995, 40 lembar saham PT Stanvac Indonesia
yang semula dimiliki oleh Exxon Corporation dan Mobil Oil Corporation secara
keseluruhan dijual kepada sebuah swasta nasional yang berdiri pada tahun 1992,
yaitu Medco Energy Coorporation karena tidak dapat lagi memproduksi minyak
sesuai target yang diinginkan. Kemudian pada tanggal 26 Februari 1996 nama PT
Satanvac Indonesia secara resmi diganti menjadi PT Exspan berdasarkan
Keputusan Kementerian Kehakiman Republik Indonsia No. C2-
2587.HT.01.04/1996.
PT Medco E&P menemukan cadangan minyak gas alam yang besar di
lapangan Kaji-Semoga yang terletak di blok rimau, Kabupaten Musi Banyuasin,
Sumatera Selatan pada tahun 1996. Pada tahun 1997 dihasilkan produksi minyak
sebanyak 3000 barel di lapangan Kaji-Semoga. Jumlah minyak mentah ini terus
meningkat, sehingga pada awal tahun 2000 dimulai ekspor minyak dari lapangan
Kaji-Semoga. Pengiriman minyak mentah sebanyak 450.00 barel perbulan (pada
tahun 2000) untuk ekspor dilakukan melalui barge dari stasiun Tengguleng
dikirim ke Floating Storage Arjuna di Perairan pulau Bangka sebelum dikapalkan
keluar negeri dan sebagian minyak di kirim ke PT Pertamina RU III. Sejarah
singkat PT Medco E&P Indonesia dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. 1912-1995
Pada tahun 1912 PT stanvac Indonesia yang dimiiki Exxon
Corporation memulai untuk melakukan eksplorasi dan produksi di
Blok Rimau, Sumatera Selatan.
Pada tahaun 1995 PT Stanvac Indonesia di akuisisi oleha PT
Medco Energi Internasional dengan nama PT Ekspan Sumatera.
b. 1995-1997
PT Ekspan Sumatera menemukan cadangan minyak dan Gas di
lapangan Kaji-Semoga di kabupaten musi banyuasin Provinsi Sumatra
Selatan pada tahun 1996. Lapangan Kaji-Semoga diproduksi pada april
1997.
c. 1998
Stasiun pengumpul minyak dan seluruh fasilitas penunjang
diresmikan pengoperasiannya.
d. 2000
Dimulainya ekspor perdana secara langsung dari lapangan Kaji-
Semoga. PT Ekspan Sumatera bergabung di PT Ekspan Kalimantan
dan berubah nama menjadi Ekspan Nusantara.
e. 2004
PT Ekspan Nusantara berubah nama menjadi PT Medco E&p
Indonesia.
Pada saat ini PT Medco Energy Corporation memilik wilayah kerja yang
meliputi 16 area blok yang tersebar di 8 propinsi, antara lain:
1. Sumatera Utara, yaitu Blok Asahan di Kabupaten Langkat.
2. Riau, yaitu blok Kampar di Kabupaten Indaragiri Hulu, Hilir dan
Palawan
3. Sumatera Selatan, yaitu blok western extension, blok eastern extension,
blok Lematang, blok Riau di Kabupaten Musi Banyuasin, Musi Rawas,
Banyuasin, Lahat dan Muara Enim.
4. Bangka Belitung, yaitu Bangka.
5. Jawa Timur, yaitu blok Tuban, blok Madura di Kabupaten Tuban,
Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
6. Kalimanta Timur, yaitu blok Kamboja, blok Sanga-Sanga, blok
Tarakan, blok Simenggaris, blok Bengarai di Kabupaten Kutai
Kertanegara, Bulungan, Tarakan dan Nunukan.
7. Sulawaesi Tengah, yaitu blok Tomori di Kabupaten luwuk dan
Morowali.
8. Papua, yaitu blok Yapen, blok Rambebai di Kabupaten Yapen dan
Waropen.
PT Medco E & P di wilayah Sumatera Selatan melakukan pencarian
(ekspolarasi) migas, dengan cara yaitu:
1. Eksplorasi yang meliputi survey permukaan, seismic dan pemboran.
2. Eksploitasi yang meliputi pemboran pengembangan dan produksi.
3. Pengolahan yang meliputi disitilasi dan perangkahan (cracking).
4. Pemasaran yang meliputi distribusi dan penjualan.
II.2. Visi dan Misi PT. Medco E&P Indonesia
Adapun visi dari PT Medco E&P Indonesia adalah “Menjadi Perusahaan
Energi Pilihan” dan misinya yaitu “Mencari dan Mengembangkan secara Inovatif
Sumber Daya Energi untuk Meningkatkan Manfaat Bagi Semua Pihak yang
Berkepentingan (Stakeholder) Sejalan dengan Standar Etika dan Standar
Lingkungan Tertinggi”.
II.3. Letak Geografis PT. Medco E&P Indonesia
Pada tahun 2001-2002, PT Medco E&P Indonesia merupakan salah satu
penghasil minyak mentah terbesar. Minyak tersebut berasal dari blok Rimau atau
biasa disebut Lapangan Kaji-Semoga yang terletak di sebelah barat laut kota
Palembang, tepatnya di Desa Bonot, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi
Banyuasin, Sumatera Selatan.
Wilayah operasi PT Medco E&P di Sumatera Selatan terbagi 2 wilayah.
Wilayah pertama adalah blok Rimau atau yang sering disebut dari Lapangan
Kaji-Semoga, Langkap, Kerang, Tabuan. Wilayah kedua adalah South Sumatera
Extension atau yang sering disebut dengan nama west area yang tediri dari
Lapangan Jane, Ibul, Soka, Piam, Teras, Rambutan, Lagan dan Gunung
Kembang.
Gambar 1. Letak Geografis Medco Rimau Asset
II.3.1 East Area (Rimau Block)
Daerah East Area (Rimau Block) terdiri dari:
a. Lapangan Kaji-Semoga
Lapangan Kaji-Semoga secara regional termasuk dalam daerah
cekungan Sumatera Selatan yang berada di Kecamatan Musi
Banyuasin, Sekayu. Penemuan lapangan Kaji-Semoga merupakan
penemuan ladang minyak onshore yang terbesar di Inodonesia dengan
puncak produksi 84.000 bopd.
b. Lapangan Tabuan, Langkap dan Kerang
Lapangan Tabuan, Langkap dan Kerang yang terletak di
Kabupaten Musi Banyuasin merupakan lapangan tua yang dulunya
untuk sementara ditutup. Fasilitas ketiga lapangan tersebut hanya
digunakan sebagai stasiun pengumpul minyak yang berasal dari Kaji-
Semoga untuk dialirkan menuju titik penjualan KM-77. Namun, saat
ini Medco telah mengakitifkan kembali lapangan minyak tersebut
sejak bulan Maret tahun 2002.
c. Lapangan West Iliran dan Rimbabat
Merupakan lapangan penyedia gas bagi kegiatan lapangan
Tabuan, Kerang dan Langkap.
II.3.2 West Area (South Sumatera Extension)
Daerah West Area (South Sumatera Extension) terdiri dari:
a. Lapangan Jane
Lapangan Jane terletak di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera
Selatan, dikembangkan pada tahun 1986 dan pada masa puncak
produksinya menghasilkan minyak mentah lebih dari 30.000 barel
perhari. Lapangan Jane mempunyai reservoir yang memanjang ke arah
selatan.
Pada awal produksi ditahun 1986 minyak dapat mengalir secara
ilmiah (Natural Flow), setelah 2-3 tahun minyak yang di produksi
mulai berkurang karena penurunan tekanan reservoir. Untuk mengatasi
masalah ini digunakan metode produksi dengan gas lift untuk
mengangkat minyak ke permukaan dan pemeliharaan tekanan reservoir
dengan water injection untuk mempertahankan umur produksi.
b. Lapangan Ibul
Lapangan Ibul terletak di kabupaten Muara Enim, Sumatera
Selatan. Lapangan ibul dilengkapi dengan stasiun produksi yang
berfungsi untuk menampung dan mengalirkan minyak ke titik
penjualan KM-03 Plaju. Pada saat ini, Lapangan Ibul tidak
dioperasikan karena prospeknya makin menurun. Untuk pengoperasian
kembali direncanakan program perbaikan sumur dan penggantian
fasilitas yang rusak.
c. Lapangan Pian, Teras, Rambutan, Lagan dan Gunung Kembang
Lapangan Pian, Teras, Gunung Kembang terletak di Kabupaten
Musi Rawas, Lagan terletak di Kabupaten Lahat dan Rambutan di
Kabupaten Muara Enim. Lapangan tersebut merupakan penghasil gas
yang memasok kebutuhan gas yang diperlukan PT. Pusri Pasokan gas
terakhir rata-rata 45 MMSCFD.
d. Lapangan Soka
Lapangan soka terletak di Kabupaten Musi Rawas yang
merupakan sumur baru penghasil minyak cukup besar. Perkiraan
puncak produksi dapat mencapai 5000 BOPD.
e. Stasiun Booster Pengabuan dan Serdang
Stasiun booster adalah fasilitas yang berfungsi untuk
memperkuat tekanan alir minyak dari stasiun pengumpul menuju ke
titik penjualan. Stasiun Booster Serdang dan Pengabuan berfungsi
untuk meneruskan aliran minyak yang berasal dari Stasiun Pengumpul
Kaji dan Jene menuju titik penjualan Plaju. Pada setiap Lapangan
Booster dipasang beberapa pompa untuk menambah tekanan sehingga
laju alir tetap terjaga konstan.
Gambar 2. Peta Lokasi Wilayah Timur dan Peta Lokasi Wilayah Barat
II.3.3. Blok Pasemah
Blok Pasemah termasuk daerah operasi baru PT. Medco E&P
Indonesia. Pada tahun 1994, PT Stanvac Indonesia telah melakukan satu
pemboran taruhan di daerah Blok Pasemah ruas 1, namun tidak berhasil
menemukan adanya kandungan minyak bumi. PT. Medco E&P Indonesia
mulai membor 2 sumur pada tahun 2000 yaitu Kerah-1 dan Imus-1. Kedua
sumur tersebut belum menunjukkan adanya prospek sumber minyak bumi di
wilayah Pasemah. Kegiatan pemboran telah dihentikan pada tahun 2002,
karena tidak ditemukannya hidrokarbon pada pemboran Sekunyir-1 dan
Kerah-2.
II.4. Struktur Organisasi PT. Medco E&P Indonesia
Struktur organisasi PT Medco E & P Indonesia Kaji-Semoga departemen produksi
yaitu :
1. Operation Manager
2. Production Lead
3. Supervisor Kaji Stasiun
4. Supervisor Water Injection and Project
5. Supervisor Old Rimau
6. Supervisor Wireline and Wellesting
7. Planner
8. Foreman
9. Pumper
10. Operator
11. Administrasi Produksi
II.5. Manajemen PT. Medco E&P Indonesia
PT. Medco E&P Indonesia memiliki 18 departemen yang sebagian
diantaranya berperan di area Sumatera Selatan. Adapun departemen pada PT.
Medco E&P Indonesia antara lain :
1. Personnel Departement (Human Resources Departement)
Personnel Departement (Human Resources Departement)
merupakan departemen yang mengurus, membuat dan memutuskan
kontrak antara perusahaan dengan pekerja.
2. Public Affair Departement
Public Affair Departement merupakan departemen yang bertugas
mengatur hubungan ke humas dengan pihak-pihak lain seperti pemerintah
daerah, masyarakat setempat, maupun media massa.
3. Security Departement
Security Departement merupakan departemen yang bertanggung
jawab atas keamanan operasi di Sumatera Selatan.
4. Finance Departement
Finance departement merupakan departemen yang bertanggung
jawab mengurus keuangan PT. Medco E&P Indonesia.
5. Logistic Departement
Logistic Departement merupakan departemen yang bertanggung
jawab atas pengadaan barang dan jasa serta pengandaan atau
penyimpanan barang-barang untuk keperluan operasi di seluruh wilayah
kerja PT. Medco E&P Indonesia.
6. Safety Healthy dan Enviroment (SHE) Departement
SHE Departement merupakan departemen yang bertanggung
jawab atas safety atau keselamatan kerja, pemeliharaan lingkungan, dan
konservasi energi. Dengan demikian departemen inilah yang berwenang
merumuskan program K3, memiliki wewenang untuk mengadakan
investigasi apabila terjadi kecelakaan, kelestarian lingkungan operasi dan
sekitarnya juga atas konservasi energi.
7. Medical (Rotating Doctors) Departement
Medical (Rotating Doctors) Departement merupakan departemen
yang berisikan dokter-dokter professional yang bertugas secara rotasi
berkaitan dengan perawat-perawat kesehatan.
8. Rimau Production Departement
Rimau Production Departement merupakan departement yang
bertanggung jawab atas perkembangan (peningkatan dan penurunan)
produksi, pengolahan hasil produksi minyak dan gas, serta kelancaran
operasional di Blok Rimau.
9. Oil Movement Departement
Oil Movement Departement, berkedudukan di Pulau Bangka,
merupakan departement yang bertugas menyangkut minyak dari
Lapangan Tengguleng ke Floating Storage Arjuna di Perairan Pulau
Bangka untuk kemudian dikapalkan ke luar negeri.
10. Pipeline Departement
Pipeline Departement merupakan departement yang bertanggung
jawab atas aliran minyak melalui pipa dari sumur-sumur ke lapangan-
lapangan.
11. Well Maintenance Departement
Well Maintenance Departement merupakan departemen yang
bertanggung jawab atas pemeliharaan sumur-sumur maupun rig service
(pemeliharaan sumur minyak yang tersumbat agar alirannya kembali
lancar).
12. Construction atau Project Departement
Construction atau Project Departement merupakan departement
yang bertanggung jawab atas operasi pengembangan sumur bor suatu
wilayah.
13. Area Engineering Departement
Area Engineering Departement merupakan departement yang
bertanggung jawab atas perancangan teknis lapangan maupun fasilitas
penunjang operasi yang biasa disebut blok operasi di Sumatera Selatan.
14. Road and Transport Departement
Road and Transport Departement merupakan departement yang bertugas
melayani perpindahan untuk kebutuhan operasi, yaitu memindahkan
semua alat besar dan kecil yang menjadi kebutuhan operasi perusahaan.
15. Machine and Electric Departement
Machine and Electric Departement merupakan departement yang
bertanggung jawab atas permesinan dan kelistrikan.
16. Drilling Departement
Drilling Departement merupakan departemen yang bertanggung
jawab atas kegiatan pengeboran sumur-sumur minyak bumi.
17. Exploration Departement
Exploration Departement merupakan departement yang
bertanggung jawab mencari lokasi sumber minyak baru mulai dari
koordinat hingga aktualnya di daerah Sumatera Selatan.
18. Maintenance Departement
Maintenance Departement merupakan departement yang
bertanggung jawab atas pemeliharaan fasilitas produksi seperti
pemeliharaan pompa, pemeliharaan sumur pompa, maupun rig service
(pemeliharaan sumur minyak yang tersumbat agar alirannya kembali
lancar).
II.6. Peraturan Kerja PT. Medco E&P Indonesia
PT Medco E&P Indonesia menerapkan beberapa disiplin kerja yang
bertujuan untuk keselamatan kerja bagi para pegawai dan pekerja baik di
lapangan ataupun di perkantoran. Adapun salah satu disiplin kerja yang
diterapkan oleh pihak PT Medco E&P Indonesia yaitu dengan selalu
mengingatkan para pekerja unuk memakai alat pelindung diri (APD) seperti
helmet, sepatu safety, ear plug, kacamata, dan sarung tangan. Adapun
kebijakan-kebijakan umum dari PT Medco E&P Indonesia terhadap para
karyawan dan pekerjanya antara lain :
a. Keselamatan adalah hal yang paling utama.
b. Semua kegiatan perusahaan selalu diusahakan agar dampak negatif
terhadap lingkungan hidup sekecil mungkin.
c. Semua kecelakaan dapat dihindari
d. Perusahaan akan senantiasa mematuhi semua Undang-Undang dan
Peraturan Pemerintah mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja
serta pelestarian daya dukung terhadap lingkungan hidup.
e. Pelatihan (training) para personil (karyawan dan kontraktor) harus
senantiasa dilakukan untuk dapat mendukung dengan maksimal
kebijaksanaan ini.
f. Tanggung jawab utama demi tercapainya tujuan tersebut terletak pada
line management.
Peraturan kerja yang berlaku di PT Medco E&P sesuai dengan yang
tertulis pada kontrak kerja karyawan. Adapun peraturan kerja yang berlaku,
yaitu:
1. Peraturan kerja dengan jam kerja 10-5 yaitu sepuluh hari kerja dan lima
hari libur.
2. Peraturan kerja dengan jam kerja 5-2 yaitu lima hari kerja dan 2 hari
libur.
3. Peraturan kerja dengan jam kerja 14-7 yaitu empat belas hari kerja dan
tujuh hari libur.