pkm gt 2013
DESCRIPTION
PKM GT 2013 bidang Sosial Ekonomi. Lolos mendapat hibah, tetapi tidak lolos PIMNAS. Semoga bermanfaat :)TRANSCRIPT
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PEMBANGUNAN PASAR MINGGUAN DI DALAM KAMPUS SEBAGAI
UPAYA MENCETAK ENTREPRENEUR MUDA UNTUK VISI INDONESIA
EMAS 2045
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GT
Diusulkan oleh:
Yusuffi Kurnia Gushaf NIM 111910301070 Angkatan 2011
Iwan Kusumo NIM 121910301033 Angkatan 2012
Rizky Fauzi NIM 121910301034 Angkatan 2012
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2013
ii
iii
KATA PENGANTAR
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang memberikan banyak bantuan tak ternilai dalam penyusunan karya tulis ini:
1. Allah SWT Yang Maha Kreatif, yang telah memberikan peluang dan kesempatan
bagi kami untuk menyusun karya tulis ini.
2. Orang tua kami yang memberikan banyak motivasi dan dukungan penuh atas
penyusunan karya tulis ini.
3. Bapak Ir. Krisnamurti M.T. dan Bapak Jojok Widodo S., S.T., M.T., dosen Teknik
Sipil Universitas Jember yang banyak meluangkan waktu dan tenaga untuk selalu
membimbing kami.
4. Teman-teman jurusan Teknik Sipil Universitas Jember yang telah memberikan
dukungan dan motivasi.
Harapan kami, karya tulis ini memberikan gagasan yang informatif dan
bermanfaat. Perbaikan, kritik dan saran yang konstruktif diperlukan oleh penulis
sebagai bahan evaluasi dalam penulisan karya tulis di kemudian hari.
Jember, Maret 2013
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................................................................... i
Halaman Pengesahan ............................................................................................ ii
Kata Pengantar ...................................................................................................... iii
Daftar Isi................................................................................................................ iv
Daftar Tabel .......................................................................................................... iv
Daftar Lampiran .................................................................................................... iv
Ringkasan .............................................................................................................. v
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
Latar Belakang ...................................................................................................... 1
Tujuan ................................................................................................................... 1
Manfaat ................................................................................................................. 2
GAGASAN ........................................................................................................... 2
Pasar Tradisional, Jual Beli Online dan Entrepreneurship Mahasiswa ................ 3
Upaya yang Telah Berjalan ................................................................................... 3
Gagasan Baru yang Ditawarkan ............................................................................ 4
Konsep Pasar Mingguan Murah ............................................................................ 5
Rencana Strategis (Pihak yang Terlibat dan Langkah-langkah Strategis) ............ 6
KESIMPULAN ..................................................................................................... 8
Inti Gagasan .......................................................................................................... 8
Teknik Implementasi untuk Melaksanakan Gagasan ............................................ 8
Prediksi Hasil, Manfaat dan Dampak Gagasan .................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 9
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. 10
LAMPIRAN .......................................................................................................... 12
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Sampel postingan pada grup di facebook, Group Jual Beli UNEJ ......... 2
Tabel 2. Lembaga atau pelaksana beserta peranannya .......................................... 5
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar 1. Site plan lokasi pasar, tampak dari satelit. .......................................... 12
Gambar 2. Contoh lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai pasar ........................ 12
Gambar 3. Contoh desain tampak depan pasar ..................................................... 12
Gambar 4. Contoh pasar Minggu yang sudah ada di Jember ................................ 13
v
RINGKASAN
Dalam perkembangan Indonesia menuju 100 tahun kemerdekaan Indonesia,
prediksi dari BKKBN akan ada 450 juta jiwa penduduk Indonesia pada 2045 atau 1
dari 20 penduduk dunia adalah orang Indonesia. Indonesia masih dihadapkan pada
berbagai kondisi yang perlu dibenahi. Perekonomian nasional yang disokong dari
dunia usaha Indonesia memiliki peranan sangat vital. Dalam perspektif dunia
pendidikan tinggi, perguruan tinggi berupaya mencetak tidak hanya lulusan sebagai
pencari kerja, namun juga pencipta lapangan kerja. Sehingga perguruan tinggi harus
memiliki komitmen keras dalam membuat program-program dan fasilitas
kewirausahaan. Pembangunan pasar di dalam kampus terdengar aneh dan tidak
rasional karena kampus dalam perguruan tinggi memiliki fungsi edukatif, bukan
berorientasi pada profit. Namun, sebenarnya kampus dapat memberikan fasilitas
berupa tempat berwirausaha dan memberikan pendidikan kewirausahaan yang lebih
aplikatif (tidak hanya berupa teori dalam perkuliahan). Banyak mahasiswa selaku
akademisi muda tidak mampu melakukan bisnis dengan berbagai alasan. Dengan
pembangunan pasar di dalam kampus sebagai upaya memberikan kesempatan dan
fasilitas berwirausaha sejak muda, perguruan tinggi memiliki peluang besar untuk
mencetak wirausahawan muda.
Karya tulis ini menawarkan solusi atas banyak gagasan yang muncul, yakni
dengan pembangunan pasar yang akan merangsang minat berwirausaha sejak muda
sekaligus memberikan modal entrepreneur skills untuk menjadi wirausaha muda.
Pasar ini akan menjadi pasar di dalam kampus yang pertama di Jember sehingga perlu
kajian luas untuk pembangunan pasar di dalam kampus.
Yang ditekankan dan menjadi “ruh” dalam pada karya tulis ini adalah
pemberian wadah dan kesempatan berwirausaha bagi mahasiswa dengan pemberian
fasilitas berupa pasar. Pasar ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa
(penerima dana PKM-K dan PMW maupun non-penerima) untuk menjalani proses
edukasi kewirausahaan. Universitas Jember yang menjadi studi kasus dalam karya
tulis ini dapat memanfaatkan lahan kampusnya yang luas untuk dijadikan pasar
dengan catatan pasar dapat benar-benar bermanfaat (ditinjau dengan berbagai studi)
dan tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar.
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masalah dasar adanya angka pengangguran terbuka lulusan perguruan tinggi
yang relatif tinggi sebesar 634.990 jiwa dari total sekitar 7 juta pengangguran pada
Agustus 2012 adalah pada pola pikir mahasiswa. Pola pikir konvensional yang masih
tertanam dalam sebagian besar mahasiswa adalah tujuan mahasiswa kuliah kelak
untuk mencari kerja setelah lulus, ini berarti belum ada prioritas untuk menjadi
pengusaha, atau sebagian lagi memilih opsi menjadi pegawai sekaligus memiliki
usaha sampingan. Padahal untuk membentuk Indonesia yang maju, Pratikno (Rektor
UGM), Ciputra (pengusaha) dan David McCleiland (sosiolog) sepakat untuk
mengatakan setidaknya diperlukan pengusaha sebesar 2% atau sekitar 4,4 juta jiwa
dari jumlah seluruh penduduk Indonesia, sedangkan saat ini Indonesia masih
memiliki 0,18% atau sekitar 400.000 pengusaha. Pada kenyataannya, dalam lingkup
internasional, Indonesia menghadapi era perdagangan bebas yang dimulai pada 2003
dan diterapkannya ASEAN Single Community pada 2015 semakin membuat
Indonesia harus terus memperbaiki iklim usaha nasional. Artinya, dalam waktu dekat
maupun jangka panjang, kondisi ini harus segera diperbaiki karena mahasiswa
memiliki peran penting dalam menentukan kemajuan Indonesia pada 5 sampai 30
tahun kedepan atau lebih jauh lagi dalam rangka visi Indonesia menjadi negara maju
pada usia 100 tahun kemerdekaan atau tepat pada 2045.
Di level perguruan tinggi –khususnya dalam hal ini adalah Universitas
Jember-, dukungan terhadap upaya realisasi program-program kewirausahaan Dikti
telah berjalan dengan bijaksana. Indikatornya adalah dari adanya sosialisasi program,
pelatihan-pelatihan, hingga pelayanan administratif dalam pengerjaan program
kewirausahaan. Namun, masalah yang muncul adalah kembali pada pola pikir
mahasiswa. Tak dapat dipungkiri bahwa mayoritas mahasiswa masih belum berminat
pada penulisan proposal yang dianggap rumit. Banyak faktor yang dapat dijadikan
alasan diantaranya tingkat kesibukan di bidang akademis maupun non-akademis,
kondisi ekonomi yang nyaman dan lingkungan yang kurang suportif. Untuk
mendorong minat berusaha, seyogyanya Universitas Jember perlu membentuk suatu
rancangan aplikatif jangka panjang dalam wujud fasilitas wirausaha yang dapat
digunakan sebagai stimulan bagi mahasiswa untuk menetapkan pilihan hidup sebagai
pengusaha, bukan karyawan.
Tujuan
Tujuan karya tulis ini adalah memberikan solusi akan kecilnya jumlah
wirausahawan di Indonesia dengan konsep pemberian kesempatan edukasi
berwirausaha yang aplikatif bagi mahasiswa. Lebih jauh lagi pembangunan pasar ini
juga mendukung program kewirausahaan Dikti dimana ada kesempatan bagi para
penerima dana kewirausahaan dari Dikti untuk turut menempati pasar ini.
2
Manfaat
Manfaat karya tulis ini adalah memberikan gagasan kreatif dengan asumsi dan
analisa tentang pembangunan pasar mahasiswa di dalam area kampus. Esensi dari
gagasan ini adalah dapat diterapkan oleh Universitas Jember maupun perguruan
tinggi lain dan pergutuan tinggi mampu produktif mencetak tokoh entrepreneur muda
yang profesional seperti Elang Gumilang, Sandiaga S. Uno, atau Jerry Aurum dan
memberikan sumbangan nyata dalam semangat visi Indonesia maju 2045.
GAGASAN
Pasar Tradisional, Jual Beli Online dan Entrepreneurship Mahasiswa
“Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta
ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada
proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan
dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.
(Wikipedia.org, 2013)”
Di Jawa Barat, sejak tahun 2003, setidaknya ada lebih dari 100 pasar
tradisional bangkrut akibat tidak mampu bersaing dengan pasar modern. Kondisi ini
bertolak belakang dengan Jember. Sebagai contoh, Pasar Tanjung di Kecamatan
Kaliwates dan Pasar Sukorejo di Kecamatan Bangsalsari, Pasar Tanggul dan Pasar
Rambipuji, dan Pasar Ambulu masih menjadi tempat perputaran ekonomi yang ramai
bagi masyarakat Jember.
Jual beli online menjadi tumbuh dengan pesat seiring dengan kemudahan
akses internet bagi masyarakat. Khusus bagi mahasiswa, hobi berjual-beli online
merupakan salah satu opsi yang sering diambil dalam melakukan wirausaha karena
dapat dijalankan tanpa mengganggu aktivitas akademik secara signifikan. Sebagai
contoh, dalam sebuah grup di facebook bernama Group Jual Beli UNEJ, setiap hari
terjadi transaksi. Setidaknya dalam pengamatan kami pada 8 Maret 2013, selama
sekitar 10 jam ada 37 postingan baru pada grup tersebut. Jumlah postingan tersebut
hampir dapat dipastikan akan lebih ramai pada hari libur, Sabtu dan Minggu
mengingat mahasiswa sebagai pelaku utama dalam transaksi di grup ini memiliki
waktu luang lebih pada hari libur.
Tabel 1. Sampel postingan pada grup di facebook, Group Jual Beli UNEJ
No. Jenis Barang/Jasa Jumlah Postingan
Penawaran Pembelian
1. Handphone dan aksesoris handphone 8 6
2. PC/laptop dan aksesoris PC/laptop 5 3
3. Barang elektronik lain 1 2
4. Barang otomotif 3 1
3
5. Atribut olahraga 1 1
6. Hewan 1 1
7. Koleksi seni 1 0
8. Fashion 1 0
9. Jasa layanan public 1 0
Total 22 14
(sumber: hasil analisis, 2013)
Prosentase postingan berupa benda elektronik seperti handphone dan
laptop/PC mengusasai statistic pasar di grup tersebut. Sedangkan barang otomotif,
hewan peliharaan, pakaian, sepatu, dan buku juga ramai di grup tersebut, setidaknya
data di atas memberikan gambaran bahwa ada 36 postingan, belum termasuk
komentar dari user lain yang dapat diasumsikan secara awam sekitar 10 – 30
komentar per postingan. Indikasi yang dapat dibaca adalah sebenarnya ada minat
mahasiswa untuk berwirausaha dan Universitas Jember harus menyadari hal ini.
Artinya, pembangunan pasar di Universitas Jember akan memberikan wadah dan
kesempatan baru bagi mahasiswa untuk berwirausaha.
Seperti dibahas sebelumnya, kondisi minat mahasiswa untuk berwirausaha
masih belum tinggi. Dengan beberapa faktor yang muncul, mindset dan kesempatan
berwirausaha-lah yang menjadi faktor utama sebagai penghambat berkembangnya
minat mahasiswa dalam berwirausaha.
Upaya yang Telah Berjalan
Untuk mengatasi masalah pola pikir mahasiswa, memberikan iklim usaha
yang baik bagi mahasiswa, mengembangkan minat memulai berwirausaha sejak
muda, dan memberikan kesempatan berwirausaha bagi mahasiswa, Dikti selaku pihak
yang menangani perguruan tinggi Indonesia telah melakukan banyak upaya dengan
diadakannya program-program kewirausahaan yang tujuannya adalah mencetak
pengusaha muda. Mulai dari Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), Program
Kreativitas Mahasiswa – Kewirausahaan (PKM-K), Kuliah Kerja Usaha (KKU),
Program Co-op dan lain-lain. Program tersebut dapat berjalan dengan baik, proses
pembelajaran mahasiswa menjadi pengusaha mulai pengaturan pola pikir usahawan
hingga hal-hal yang bersifat teknis dalam produksi dan pemasaran tertanam dalam
aplikasi program-program tersebut.
Upaya di atas merupakan upaya yang bagus. Pendukung dari semangat
mencetak mahasiswa wirausahawan adalah keseriusan perguruan tinggi. Universitas
Jember pada 2005 mendapatkan banyak tekanan dari beberapa mahasiswa yang
menuntut adanya sebuah koperasi mahasiswa dimana pengelolanya adalah
mahasiswa. Universitas menjawab tuntutan tersebut dengan penyediaan koperasi
mahasiswa Universitas Jember di Jalan Jawa. Namun, proses operasional koperasi
tersebut tidak dapat berjalan dan kini dirombak menjadi cabang Bank Mandiri.
Pembangunan koperasi mahasiswa atau badan usaha semacamnya, telah ada
di banyak perguruan tinggi lain di Indonesia. Beberapa perguruan tinggi
mempercayakan pengelolaan koperasinya kepada mahasiiswa, tujuannya untuk
4
mengembangkan kemampuan manajemen mahasiswa dalam mengelola bisnis. Tetapi,
koperasi sebagai salah satu upaya pendidikan aplikatif berwirausaha hanya mampu
mencakup segelintir mahasiswa.
Gagasan Baru yang Ditawarkan
Dengan pembangunan pasar mahasiswa, maka cangkupan yang dapat terlibat
dalam pendidikan aplikatif berwirausaha menjadi semakin luas. Di Jember, pasar ini
akan menjadi pasar mingguan mahasiswa yang pertama dibangun di dalam kampus.
Untuk itu, agar pasar ini dapat beroperasi dengan baik, aspek pasar yang diperlukan
adalah sebagai berikut :
1. Kebersihan
Dalam memenuhi aspek kebersihan, perlu disediakan toilet, tempat mencuci
tangan, sanitasi yang baik, tempat sampah di lapak pasar dan penampungan
dengan lokasi minimal 50 meter dari lokasi terdekat pasar. Tangung jawab
juga dibebankan pada penjual maupun pembeli untuk menjaga kebersihan
pasar. Diperlukan juga petugas cleaning service untuk menjaga kebersihan
pasar sehingga perguruan tinggi penyedia pasar tidak mendapatkan masalah
kebersihan akibat adanya pasar di dalam kampus.
2. Keamanan
Seiring dengan keramaian pasar, maka tingkat kemungkinan kriminalitas juga
harus mendapatkan perhatian khusus. Perlu adanya keamanan bagi penjual
maupun pembeli. Keamanan dapat dipenuhi dengan tersedianya satpam dan
pos satpam di pasar. Juru parkir juga harus ada untuk menjaga tempat parkir.
Apabila diperlukan, dapat pula menggandeng pihak asuransi untuk jaminan
pasar agar kekhawatiran tentang hal-hal yang tidak diinginkan dapat
diminimalisir.
3. Mutu produk
Badan Pengurus Pasar memiliki kewenangan untuk menetapkan kriteria
barang/jasa yang layak dan/atau diizinkan untuk dijual, melakukan inspeksi
dan monitoring atas produk yang dijual di pasar mahasiswa. Hal ini akan
mencegah transaksi barang/jasa ilegal, sehingga ada jaminan atas barang/jasa
yang dijual di pasar mahasiswa.
4. Kenyamanan
Kenyamanan dapat dipenuhi dengan ketiga aspek di atas dan ditambah dengan
infrastruktur pasar yang mendukung. Infrastruktur yang dimaksud adalah
dengan adanya pos satpam, toilet, ruang berbelanja yang nyaman, sanitasi
yang baik dan sebagainya.
Dengan adanya pasar mingguan mahasiswa Universitas Jember, diharapkan
akan ada lebih banyak mahasiswa yang terlibat aktif dalam proses edukasi aplikatif
dalam berwirausaha daripada hanya mengandalkan koperasi yang dikelola oleh
segelintir mahasiswa. Selain itu, dapat juga ditambahkan opsi menjadikan pasar
sebagai wadah berwirausaha bagi pemenang PMW dan PKM-K, sehingga program
Dikti dan perguruan tinggi dapat berjalan sinergis.
5
Konsep Pasar Mingguan Murah
Konsep pasar murah dititik beratkan pada sebuah pasar mingguan dimana
mahasiswa menjadi subyek penting sebagai penjual dan pembeli. Pemberian nama
“Pasar Minggu Mahasiswa”, “PMM” atau nama lain dimaksudkan untuk pemberian
efek memoris dan informatif mengenai waktu rutin pasar.
Pasar ini beroperasi dibawah naungan perguruan tinggi sehingga terjadi
proses pembekalan dan edukasi aplikatif yang sinergis dan memang benar-benar
dibutuhkan bagi mahasiswa untuk menjadi wirausahawan muda.
Dalam spesifikasi karya tulis ini, pembangunan pasar ini berada di dalam area
Universitas Jember. Univeritas Jember memiliki lahan total seluas 940.839 m2 dan
setidaknya ada 10% lahan kosong atau kurang lebih 94.838 m2
yang dapat
dimanfaatkan untuk pembangunan sarana-prasarana bagi mahasiswa. Dalam hal ini
tempat paling strategis untuk membangun pasar mahasiswa adalah di sebelah barat
double way menuju kantor rektorat Universitas Jember, mengingat lokasi ini tidak
jauh dari jalan Kalimantan yang ramai. Tampak melalui bantuan google maps area
ideal rencana adalah sepanjang 102 m. Bentuknya dipola seperti huruf “L” (tampak
dalam lampiran). Kelebihan di lokasi ini adalah sebagai berikut :
1. Lokasi strategis, berdekatan dengan jalan Kalimantan, salah satu jalan
terpadat dan mudah diakses oleh mahasiswa maupun masyarakat umum.
2. Landscape sekitar indah dengan berbagai bunga dan hiasan alami di sekitar
double way Universitas Jember. Landscape dapat menarik minat konsumen.
3. Terdapat lebih dari 7 pohon besar sehingga di tempat ini terasa sejuk.
4. Lahan memiliki area seluas sekitar 5.000 m2, artinya dapat dimanfaatkan
sebagai lahan parkir, tempat pembuangan sampah sementara, saluran sanitasi,
dan panggung temporer.
5. Sudah terdapat pos satpam tepat di sebelah tenggara lokasi pasar, sehingga
dapat meminimalisir biaya pembangunan karena tidak perlu membangun pos
satpam.
6. Memudahkan monitoring pihak Universitas karena kemudahan akses.
Rencana Strategis (Pihak yang Terlibat dan Langkah-langkah Strategis)
Dengan prinsip pasar yang murah, mudah diakses, nyaman., aman dan bersih,
diperlukan kerjasama yang berkaitan antara pihak satu dengan lainnya. Berikut adalah
pihak-pihak yang diperlukan untuk mensukseskan gagasan ini:
Tabel 2. Lembaga atau pelaksana beserta peranannya
No. Lembaga atau
Pelaksana
Peran dan fungsi Keterangan
1. Mahasiswa Pelaku utama, sebagai
penjual maupun
pembeli
Apabila diperlukan, dapat
mengudang mahasiswa
dari perguruan tinggi lain
6
untuk meningkatkan
jumlah pembeli dari
perguruan tinggi lain
2. Perguruan Tinggi
dan Badan
Pengelola Pasar
Sebagai penyedia dan
pengelola pasar
Melakukan pengaturan
sistem peraturan,
melakukan pembekalan,
memonitor dan
mengevaluasi
3. Dinas Pasar Sebagai auditor dan
konsultan
Memberikan masukan
untuk Badan Pengelola
Pasar dalam pra-
pelaksanaan hingga proses
evaluasi
4. Pengusaha Menjadi penjual, turut
mendidik mahasiswa
dan memberikan
masukan
Peran pengusaha luar
dimaksudkan dapat
memberikan contoh
aplikatif (misalnya,
dengan disediakan dua
atau tiga stan untuk
pengusaha) bagi
mahasiswa dalam
berwirausaha sekaligus
memberikan masukan dan
membantu perguruan
tinggi dalam mengevaluasi
program
5. Bank Sebagai kreditor
dalam pendanaan dan
patner sponsorship
Memberikan kredit murah
untuk perguruan tinggi
maupun mahasiswa dalam
menangani masalah
pendanaan. Dalam hal ini,
bank juga dapat dijadikan
sebagai salah satu patner
sponsor pasar ini
(sumber: hasil analisis, 2013)
Proses pelaksanaan kegiatan jual-beli pasar dilakukan dengan beberapa tahap
agar dapat berlangsung hingga tahun-tahun kedepan. Tahapan tersebut adalah :
1. Perizinan, Tahap Lobbying dan Pembangunan
Proses perizinan melibatkan pihak perguruan tinggi dengan membentuk
Badan Pengelola Pasar untuk menagani pasar mahasiswa. Tim ini kemudian
berurusan dengan pihak internal maupun eksternal perguruan tinggi
diantaranya Dinas Pasar, Pemkab Jember, auditor AMDAL atau pihak-pihak
lain yang diperlukan adanya. Selain itu, diperlukan juga negosiasi dengan
7
pihak yang dapat mendukung kegiatan ini seperti pihak sponsorship, asuransi,
pengusaha dan bank. Sedangkan pembangunan pasar, perguruan tinggi perlu
mendapatkan dukungan dana dari pemerintah. Hal ini penting karena
perguruan tinggi sebaiknya tidak memberatkan mahasiswa dalam
pembangunan infrastruktur.
2. Promosi
Promosi dan rekrutmen calon penjual lapak dapat dilaksanakan setelah atau
bersamaan dengan proses lobi dengan pihak sponsorship, pengusaha dan
bank. Badan Pengelola Pasar dapat menetakan bahawa tiap lapak harus
ditempati oleh satu kelompok, dimana satu kelompok dapat terdiri dari dua
atau tiga mahasiswa. Pada proses ini pula, perguruan tinggi dapat
menginformasikan syarat-syarat untuk dapat mengisi lapak pasar. Perguruan
tinggi dapat memberikan tarif sewa pasar apabila diperlukan, atau menetapkan
untuk tidak ada tarif sewa namun diberikan syarat lain seperti dibuat
kompetisi menulis gagasan melalui proposal tentang barang/jasa yang akan
ditawarkan.
3. Rekrutmen
Proses rekrutmen dimulai setelah promosi dilaksanakan. Dalam proses ini,
penting untuk memperhatikan kriteria mahasiswa yang dapat menempati
lapak di pasar mahasiswa. Kriteria mahasiswa yang dimaksud adalah
personality, kemampuan ekonomi orang tua, prestasi akademik, minat dan
komitmen berwirausaha, dan kelayakan mutu barang dan/atau jasa yang akan
dijual. Proses rekrutmen pengusaha juga masuk dalam tahap ini, perguruan
tinggi dapat mengundang beberapa pengusaha untuk menempati dua atau tiga
lapak. Untuk penerima dana PKM-K dan PMW dari Dikti, proposal yang
didanai dapat diseleksi oleh Badan Pengelola Pasar, kemudian kelompok
PKM-K dan PMW yang ide bisnisnya lolos seleksi ditawari untuk mengisi
stan di pasar setelah dana dari Dikti diterima. Namun perlu ditekankan pula
bahwa pasar ini sebaiknya mayoritas diisi oleh mahasiswa non-penerima
PKM-K dan PMW agar pemberian kesempatan berwirausaha lebih meluas
untuk mahasiswa lain.
4. Pembekalan Calon Pengisi Lapak
Sebelum memulai proses operasional pasar, calon penjual yang terdiri dari
mahasiswa dan pengusaha telah mendapatkan izin resmi dari Badan Pengelola
Pasar harus mendapatkan pembekalan berupa diklat atau pelatihan. Diberikan
pula akan tata tertib yang harus ditaati oleh para penjual agar proses
operasional dan perdagangan pasar nantinya dapat berjalan baik. Pada proses
ini juga setting lokasi akan ditentukan. Lapak pasar perlu dikelompokkan,
misalnya penjual buku diberi jatah sekian lapak dan ditempatkan berdekatan
untuk memudahkan pembeli. Dalam proses pembekalan juga, bank
diharapkan dapat memberikan kredit ringan untuk mendukung usaha
mahasiswa dan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.
5. Proses Operasional dan Monitoring
Proses operasional pasar dilakukan pada awal semester hingga akhir semester,
dan akan dilakukan kembali proses rekrutmen. Hal ini untuk memberikan
8
kesempatan yang sama bagi mahasiswa lain untuk berwirausaha. Selama
proses operasional, perguruan tinggi sebaiknya terus memberikan pembekalan
kepada penjual. Apabila ada penjual yang mengundurkan diri dari pasar,
Badan Pengelola Pasar dapat melakukan proses rekrutmen yang didasarkan
pada hasil rekrutmen pada awal rekrutmen penjual. Selama proses
operasional, perlu diiringi dengan monitoring dari Dinas Pasar dan Badan
Pengelola Pasar, sehingga ada pendukung dari proses operasional.
6. Evaluasi
Pada akhir semester atau setelah UAS, dilakukan evaluasi akbar terhadap
jalannya pasar selama satu semester. Dengan proses evaluasi, dapat diketahui
hal-hal yang perlu dilakukan untuk semester berikutnya. Kemudian dilakukan
kembali proses rekrutmen.
KESIMPULAN
Inti Gagasan
Inti dari gagasan ini pada dasarnya adalah pembangunan pasar mingguan di
dalam kampus yang pertama di Kabupaten Jember dengan melibatkan pihak
perguruan tinggi, pemerintah, bank, asauransi, sponsorship dan pengusaha lokal.
Pada tahap yang lebih tinggi, perguruan tinggi membentuk Badan Pengelola Pasar
untuk mengelola pasar mulai dari promosi, rekrutmen, operasional, monitoring
hingga evaluasi.
Teknik Implementasi untuk Melaksanakan Gagasan
Untuk mewujudkan gagasan ini, teknis dan langkah-langkah yang perlu
dilakukan dalam pelaksanaan gagasan ini adalah sebagai berikut:
1. Melakukan negosiasi dengan pemerintah, Dinas Pasar, bank, asuransi,
sponsorship dan pengusaha.
2. Promosi besar melalui website, radio, baliho, madding kampus hingga
pemberitahuan resmi kepada seluruh Dekan di Universitas Jember.
3. Rekrutmen calon pengisi lapak dengan mempertimbangkan aspek personality,
kemampuan ekonomi orang tua, prestasi akademik, minat dan komitmen
berwirausaha, dan kelayakan mutu barang dan/atau jasa yang akan dijual.
4. Pembekalan tentang tata tertib pasar dan cara berwirausaha yang baik bagi
pengisi lapak.
5. Proses operasional pasar dengan mulai dibukanya pasar pada akhir pekan.
Pada momen tertentu dapat juga digelar panggung hiburan temporer untuk
menarik minat pembeli.
6. Monitoring dari Badan Pengelola Pasar, dilakukan secara intensif dan
berkelanjutan.
9
7. Evaluasi setiap akhir semester, untuk memperbaiki sistem pengelolaan pasar
pada semester berikutnya.
8. Rekrutmen kembali calon pengisi lapak.
Prediksi Hasil, Manfaat dan Dampak Gagasan
Apabila pasar sepanjang 100 m dengan 38 lapak untuk mahasiswa terisi
penuh, maka akan ada minimal 76 mahasiswa dan maksimal 114 mahasiswa yang
terlibat sebagai pengisi lapak. Dan jumlah itu akan terus bertambah setiap semester
karena setiap semester dilakukan rekrutmen kembali. Dengan proses bimbingan dan
edukasi yang baik dari Universitas Jember, maka akan tercetak mahasiswa
Universitas Jember yang berjiwa wirausahawan modern dengan kemampuan teknis
yang telah diasah sejak masa kuliah, mulai dari cara membuat proposal usaha, teknis
pemasaran, teknis pengembangan usaha, manajemen berwirausaha, dan masih banyak
lagi. Keberhasilan seluruh gagasan ini nantinya akan ditentukan dari kesinergisan
seluruh pihak yang terlibat dalam gagasan ini dan teknik-teknik implementasi pasar.
Selain itu, dengan adanya pasar ini diharapkan penerima dana PKM-K dan PMW
akan memiliki opsi ruang untuk berwirausaha di pasar ini. Apabila gagasan ini
dilaksanakan, Universitas Jember nantinya akan memiliki banyak lulusan
wirausahawan yang memberikan sumbangsih besar bagi pergerakan visi Indonesia
maju tahun 2045 dan tahun-tahun berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Tahun 2045 Jumlah Penduduk Indonesia 450 Juta Jiwa.
http://palembang.tribunnews.com/01/03/2011/tahun-2045-jumlah-penduduk-
indonesia-450-juta-jiwa diakses tanggal 24 Februari 2013
Anonim. 2013. Pasar. http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar#Pasar_tradisional diakses
tanggal 4 Maret 2013
Anonim. 2013. 100 Pasar Tradisional di Jawa Barat Bangkrut. http://www.pikiran-
rakyat.com/node/225640 diakses tanggal 4 Maret 2013
Badan Pusat Statistik. 2012. Berita Resmi Statistik BPS No.75/11/Th. XV, 5
November 2012
Google Maps. 2013. https://maps.google.com/ diakses tanggal 15 Februari 2013
Grahenson, Gusti. 2013. Rektor UGM: Indonesia Butuh 4,4 Juta Wirausahawan.
http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=5322 diakses tanggal 24
Februari 2013
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2008. KMKRI No.
519/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat
10
11
LAMPIRAN
12
LAMPIRAN
Gambar 1. Site plan lokasi pasar, tampak dari satelit
(Sumber : Google Maps, 2013)
Gambar 2. Contoh lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai pasar
(Sumber : data pribadi, 2013)
Gambar 3. Contoh desain tampak depan pasar
(Sumber : data pribadi, 2013)
13
Gambar 4. Contoh pasar Minggu yang sudah ada di Jember
(Sumber : data pribadi, 2013)