pkm gt tepung kulit pisang fortifikasi
DESCRIPTION
Tugas PKM GTTRANSCRIPT
-
1
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PEMANFAATAN KULIT PISANG FORTIFIKASI EKSTRAK
PEGAGAN SEBAGAI CEMILAN BISKUIT MEMORY SAVER
BIDANG KEGIATAN :
PKM GT
Disusun oleh :
Badai Waramang 201410220311065 ( Angkatan 2014 )
Pambudiono 201410220311063 ( Angkatan 2014 )
Nuryana Safitri 201410220311064 ( Angkatan 2014 )
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MALANG
2014
-
ii
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
Malang, 2 Desember 2014
1
Judul Kegiatan : PEMANFAATAN KULIT PISANG
FORTIFIKASI EKSTRAK PEGAGAN
SEBAGAI CEMILAN BISKUIT
MEMORY SAVER
2 Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI ( ) PKM-GT
3 Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama : Badai Waramang
b. NIM : 201410220311065
c. Jurusan : Ilmu dan Teknologi Pangan
d. Universitas : Universitas Muhammadiyah Malang
e. Alamat dan No.Telp/Hp : Dsn.Candilor RT 02 RW 04 Ds.Sumberejo
Kab. Lumajang
f. Alamat Email : [email protected]
4 Anggota Pelaksana
Kegiatan/Penulis
: 2 orang
5 Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Damat, MP
b. NIP :
c. Alamat dan No.Telp/Hp :
Menyetujui
Pembantu Dekan III
Fakultas Pertanian Peternakan
(..) NIP.
Ketua Pelaksana Kegiatan
(..) NIM.
Pembantu Rektor III
Universitas Muhammadiyah
Malang
() NIP.
Dosen Pendamping
(.) NIP.
-
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan karya tulis ini
tepat pada waktunya dengan judul PEMANFAATAN KULIT PISANG FORTIFIKASI EKSTRAK PEGAGAN SEBAGAI CEMILAN BISKUIT MEMORY SAVER. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai solusi mengurangi persentase impor tepung di
Indonesia melalui pemanfaatan tepung kulit pisang fortifikasi ekstrak daun pegagan
sebagai bahan pembuatan biskuit Memory Saver.
Dalam pembuatan karya ilmiah ini, tidak lupa kami sampaikan ucapan
terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M.AP. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang
2. Ibu Dr. Ir. Henik Sukorini, MP. Selaku Pembantu Dosen III Fakultas Pertanian-
Perternakan Universitas Muhammadiyah Malang
3. Bapak Ir. Damat, MP . selaku Dekan Fakultas Pertanian-Perternakan sekaligus
Dosen Pembimbing
4. Segenap keluarga besar FPP UMM atas sumbangan ilmu dan inspirasi yang
telah diberikan
5. Orang tua yang telah memberi dukungannya baik dalam bentuk materi dan non
materi
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Olehkarena itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir.Semoga Allah SWT meridhoi segala usaha kami.
Malang, 18 November 2014
Pengusul
-
iv
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ..................................................................................................... ii
Kata Pengantar ........................................................................................................... ..iii
Daftar Isi..................................................................................................................... .iv
Daftar Tabel .............................................................................................................. . v
Ringkasan ..................................................................................................................... 1
1. Pendahuluan ............................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ....................................................................................................... .3
B. Tujuan ............... ..................................................................................................... 5
C. Manfaat .................................................................................................................... .5
2. Gagasan .................................................................................................................... 6
A. Kondisi Impor Tepung yang Terjadi di Indonesia ................................................. 6
B. Solusi yang Pernah Dilakukan oleh Pemerintah ..................................................... 7
C. Solusi Pemanfaatan Tepunng Kulit Pisang Fortifikasi Ekstrak Daun Pegagan
sebagai Cemilan Biskuit Memory Saver ...................................................................... 8
D. Pihak-pihak yang Dapat Membantu dalam Mengimplementasi Biskuit Memory
Saver .. .......................................................................................................................... 10
E. Langkah Strategis yang Diperlukan dalam Implementasi Biskuit Memory saver
........... .......................................................................................................................... 11
Simpulan ...................................................................................................................... 12
A. Inti Gagasan............................................................................................................. 12
B. Teknik Implementasi Gagasan ................................................................................ 12
C. Prediksi Keberhasilan Gagasan ............................................................................... 12
-
v
Lampiran-Lampiran .....................................................................................................
Daftar Tabel
Tabel 1. Kandungan gizi kulit pisang per 100 gram bahan ......................................... 3
-
1
Ringkasan
Berdasarkan UU No.18 tahun 2012 menjelaskan bahwa Pangan merupakan
kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian
dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan,
keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan
bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional maupun daerah hingga perseorangan
secara merata di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sepanjang
waktu dengan memanfaatkan sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal. Dalam
mewujudkan hal ini, pemerintah telah melakukan pemenuhan seperti peningkatan
produksi dalam negeri, pengelolahan cadangan pangan, dan impor pangan. Ada 3
alasan suatu negara melakukan impor komoditi yaitu pertama Produksi dalam negeri
terbatas, kedua Impor lebih murah dibanding harga dalam negeri, dan ketiga dari sisi
neraca perdagangan, impor lebih menguntungkan karena produksi dalam negeri lebih
tinggi daripada harga impor yang harus dibayar.
Seperti diketahui bersama bahwa padi dalam negeri belum dapat memenuhi
kebutuhan pangan bagi penduduk, sehingga Indonesia harus mengimpor bahan pangan
alternative dalam jumlah cukup besar. Salah satunya adalah Gandum.
Pembuatan biskuit memory saver dari bahan baku tepung kulit pisang dengan
fortifikasi ekstrak pegagan merupakan sebuah gagasan yang dapat dikembangkan untuk
mengatasi masalah kemampuan daya ingat di Indonesia. Pembuatan produk dalam
bentuk cookies mempunyai nilai tambah karena fleksibel dalam hal cara konsumsi serta
mudah dalam pendistribusian. Bahan utama pembuatan produk ini adalah tepung kulit
pisang yang kaya vitamin C, B, Kalsium, Protein dan juga Lemak yang cukup baik.
Tepung kulit pisang akan dicampur dengan ekstrak pegagan. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Balai Penelitian Tanaman rempah dan Obat (Balittro),
pegagan bermanfaat untuk menambah memory otak dan juga manfaat kesehatan lain,
diantaranya adalah menyembuhkan penyakit TBC, reumatik, demam, susah kencing,
wasir, bisul, darah tinggi, liver, gangguan metabolic: mengurangi kepikunan bagi orang
tua, karena pegagan memiliki berbagai kandungan kimia yaitu asiaticoside,
thankunside, isothankunside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside,
madasiatic acid, meso-inositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine,
tannin serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Dari
kandungan dan manfaatnya tersebut, maka cookies ekstrak pegagan ini dapat dijadikan
sebagai alternative pengobatan herbal yang tidak memiliki efek samping, sekaligus
sebagai makanan pencerdas anak bangsa.
Tujuan gagasan ini adalah untuk membuat produk yang dapat meningkatkan
daya ingat penduduk di Indonesia dan sebagai alternative pengobatan herbal. Serta
-
2
memanfaatkan limbah kulit pisang sebagai usaha untuk mengolah limbah secara tepat
untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah serta sebagai produk yang
ramah lingkungan.
Secara ringkas, produk cookies ini boleh dikatakan telah memenuhi persyaratan
sebagai produk pangan yang baik untuk meningkatkan daya ingat di Indonesia karena
kandungan yang dimilikinya, bergizi, dapat dikonsumsi dengan mudah sebagai
cemilan, halal, mempunyai stabilitas yang baik selama penyimpanan, serta mempunyai
biaya produksi yang rendah. Harga, teknologi, dan metode pembuatan juga sangat
mudah, murah, dan aman sehingga produk ini dapat diadopsi pada program untuk
meningkatkan kecerdasan anak bangsa.
-
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara pengimpor gandum terbesar kedua di dunia setelah
Mesir dengan rata-rata volume impor diatas 5 juta ton pertahun. Menurut informasi
dari United State Departement of Agriculture (USDA) pada tahun 2011 lalu volume
impor gandum Indonesia mencapai 6.7 ton, meningkat ditahun 2012 sebanyak 7.1 juta
ton dan pada tahun 2013 telah mencapai 8 juta ton. Tingginya angka impor gandum
pertahun yang dilakukan Indonesia dikarenakan nihilnya produksi dalam negeri.
Besarnya kebutuhan gandum dalam negeri seiring dengan tingginya permintaan tepung
terigu, juga dikarenakan meningkatnya permintaan tepung terigu, karena
meningkatnya konsumsi tepung terigu masyarakat Indonesia dari 9.00 kg per kapita
pada tahun 1990 menjadi 19.72 per kapita hingga akhir 2012 lalu.
Banyak sekali industri pangan di Indonesia yang menggunakan tepung terigu
sebagai salah satu komposisi utama dalam pembuatan makanan. Berdasarkan data
Asosiasi Pengusaha Tepung Terigu Indonesia (Aptindo), profil industri pengguna
tepung terigu terbesar di Indonesia adalah sektor UKM sebanyak 30.263 unit dengan
volume konsumsi sekitar 59,6 persen. Peringkat kedua adalah industri rumah tangga
(10.000 unit) dengan volume 4 persen. Berikutnya, industri besar pengguna tepung
terigu (200 unit) dengan volume 31,8 persen. Dan pengguna terakhir, rumah tangga
dengan volume 4,6 persen. Menurut penelitian yang dilakukan APTINDO (Association
of Flour Producers in Indonesia) pada tahun 2003, tingkat konsumsi tepung terigu
terbesar berasal dari industri mie basah dengan persentase sebesar 30% disusul oleh
industri roti dengan persentase 25%. Peringkat ketiga diduduki oleh industri mie instan
sebesar 25% serta beberapa industri lainnya seperti industri biskuit, tepung terigu untuk
keperluan makanan yang digoreng serta penggunaan rumah tangga.
Dalam menyikapi hal ini, pemerintah telah melakukan beberapa tindakan untuk
mengurangi persentase impor tepung yang semakin melambung tinggi. Data Badan
LITBANG tahun 2009 menjelaskan bahwa BB-Pascapanen mendukung program yang
diberi nama TEPUNG KASAVA BIMO ( BIologicallyy Modified). Teknologi ini
mempergunakan cara fermantasi biologis unutk memperbaiki sifat tepung singkong.
-
4
Tapi dalam pengaplikasiannya terjadi banyak kendala yang dihadapi di lapangan
seperti, belum dapat bersaingnya dengan produk tepung kasava fermentasi karena
masalah permodalan, belum efisiennya produksi singkong petani, belum
terdiseminasinya teknologi tepung fermentasi dan tekanan dari produsen tepung
gandum.
Padahal Indonesia masih memiliki variestas yang memiliki potensi yang sama
bahkan lebih memungkinkan untuk sedikit memperkecil persentase impor tepung di
Indonesia. Menurut data Produksi Komoditas Hortikultura Utama tahun 2011-2012,
Indonesia dapat memproduksi pisang mencapai 97.99% dari yang ditargetkan. Dan
sebagian besar kulit pisang hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak (Macklin, 2009).
Padahal kulit pisang memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi dan tidak kalah
dengan varietas impor. Pada kulit pisang, komposisi pati diperkirakan mencapai 59%
dan dapat diperoleh secara maksimal dengan pembentukan tepung kulit pisang
(Anhawange, et.al, 2009). Kemudian untuk menambah nilai nutrisi dan fungsionalnya,
pengusul mempunyai ide untuk memfortifikasi tepung kulit pisang dengan ekstrak
daun pegagan yang berpotensi sebagai nutrisi otak untuk meningkatkan kemampuan
belajar dan mengingat (Rahmasari, 2006). Menurut penelitian yang dilakukan
APTINDO (Association of Flour Producers in Indonesia) pada tahun 2003, tingkat
konsumsi tepung terigu terbesar berasal dari industri mie basah dengan persentase
sebesar 30% disusul oleh industri roti dengan persentase 25%. Peringkat ketiga
diduduki oleh industri mie instan sebesar 25% serta beberapa industri lainnya seperti
industri biskuit, tepung terigu untuk keperluan makanan yang digoreng serta
penggunaan rumah tangga. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan kulit
pisang dengan fortifikasi ekstrak daun pegagan akan lebih maksimal apabila diolah
sebagai camilan biskuit. Selain merupakan produk yang banyak diproduksi, biskuit
juga banyak digemari oleh berbagai usia dan lapisan masyarakat.
Atas pemikiran diatas, pengusul memiliki ide untuk memanfaat kulit pisang
sebagai tepung yang bergizi dengan fortifikasi ekstrak pegagan yang memiliki potensi
untuk menjadi asupan nutrisi bagi otak untuk meningkatkan kemampuan belajar dan
mengingat menjadi olahan camilan biskuit MEMORY SAVER.
-
5
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan
Berdasarkan uraian pada latar belakang, tujuannya adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui potensi dari tepung kulit pisang fortifikasi ekstrak pegagan sebagai
cemilan biskuit memory saver untuk mengurangi sedikit persentase impor
tepung di Indonesia
2. Mengetahui pengaruh yang dapat ditimbulkan biskuit memory saver bila
dikonsumsi
3. Menjadikan biskuit memory saver sebagai cemilan bergizi dan berpotensi
memberi nutrisi otak untuk meningkatkan kemampuan belajar dan mengingat
yang memungkinkan untuk mengurangi sedikit persentase impor tepung di
Indonesia
Manfaat
Berdasarkan uraian pada latar belakang, manfaatnya adalah sebagai berikut :
1. Pisang merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan Indonesia dan
salah satu sentra primer dengan jumlah yang melimpah dan mudah ditemui.
Sedangkan daun pegagan adalah tanaman liar merambat di tanah yang biasa
hidup di pekarangan rumah. Keduanya sangat jarang dimanfaatkan untuk
dikonsumsi. Sehingga memungkinkan aplikasi dan pemanfaatan tepung kulit
pisang fortifikasi ekstrak pegagan sebagai cemilan biskuit memory saver secara
meluas.
2. Pemanfaatan tepung kulit pisang fortifikasi ekstrak pegagan sebagai cemilan
biskuit memory saver, memiliki nilai nutrisi yang cukup tinggi sebagai cemilan
fungsional yang mudah dibuat dan dapat dinikmati oleh berbagai kalangan dan
lapisan masyarakat.
-
6
2. GAGASAN
A. Kondisi Impor Tepung yang Terjadi di Indonesia
Berdasarkan catatan Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo),
konsumsi terigu di dalam negeri mencapai 1,22 juta ton pada kuartal I-2012, naik
5,61% dibandingkan periode sama tahun 2011 yang tercatat 1,15 juta ton. Pertumbuhan
konsumsi terigu dipacu oleh beberapa faktor, diantaranya harga beras yang terus naik,
sehingga menyebabkan orang berpaling ke mie instan. Sebagai perbandingan, harga
beras internasional lebih mahal hampir dua kali lipat dibandingkan harga gandum
internasional. Faktor lain yang menjadi pemicu bertumbuhnya industri produk hilir
terigu. Produk tersebut bahkan mulai menembus pasar ekspor di kawasan regional
Asia. Dari Januari hingga September 2011, konsumsi tepung terigu nasional sebesar
3.468.640 ton atau naik 5,81 % dibanding periode yang sama tahun lalu. Tahun lalu
dari Januari-September konsumsi sebesar 3.267.000 ton. Peraturan Menteri Keuangan
(PMK) Nomor 241 tahun 2010 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan
Pembebanan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor membuat beban industri dalam negeri
terus bertambah. Bagi industri tepung terigu, hal ini membuat perlambatan
pertumbuhan sebab bea masuk produk turunan terigu menjadi rendah dari 10 persen
menjadi 5 persen sehingga volume impor lebih tinggi.
Tiap tahun, rata-rata kebutuhan tepung terigu mencapai 3,9 juta ton. Kebutuhan
akan tepung terigu tersebut selain dipenuhi dari produksi dalam negeri juga dipenuhi
dari impor. Volume impor tepung terigu Indonesia tahun lalu mencapai 750 ribu ton
dan sebanyak 600 ribu ton dipenuhi dari Turki. Menurut data Badan Pusat Statistik,
impor tepung terigu dari Januari-Agustus tahun ini sudah mencapai 433.429 ton. Dari
jumlah itu sebanyak 231.649 berasal dari Turki. Tingkat konsumsi terigu nasional saat
ini naik dari 17,1 kilogram per kapita per tahun menjadi 18 kilogram per kapita per
tahun. Harga tepung terigu impor dari Turki memang lebih murah dibanding dari
negara lain. Sebagai perbandingan, harga tepung terigu Srilangka US$ 500 per
ton, Australia US$ 491 per ton, sedangkan tepung terigu Turki US$ 360 per ton.
-
7
B. Solusi yang Pernah Dilakukan oleh Pemerintah
Ketika suatu negara ingin memenuhi kebutuhan pangan, yang dapat dilakukan
adalah tiga hal yaitu pemenuhan kebutuhan melalui peningkatan produksi dalam
negeri, impor pangan, dan pengelolahan cadangan pangan. Cadangan pangan dapat
diperoleh memalui penggunaan bahan subtitusi yang memiliki potensi yang sama atau
bahkan lebih dengan bahan pokoknya. Badan Litbang Pertanian melalui Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian (BB-Pascapanen) mendukung
suatu program yang mengacu pada hal tersebut, yaitu Kemandirian Tepung Nasional
dan Percepatan Produksi Tepung Cassava Fermentasi dan Deklarasi Kemandirian
Tepung Nasional menghasilkan teknologi pembuatan tepung kasava termodifikasi.
Teknologi yang mempergunakan cara fermentasi biologis untuk memperbaiki sifat
tepung singkong tersebut diberi nama TEPUNG KASAVA BIMO (BIologically
MOdified).
Proses yang sederhana menjadi andalan teknologi ini. Proses pembuatan tepung
kasava BIMO dengan cara ubi kayu dikupas, dicuci, disawut dan difermentasi, ditiris,
dikeringkan, ditepung, diayak dan dikemas. Fermentasi mempergunakan starter
BIMO-CF dengan dosis satu kg/ton sawut singkong ke dalam 1 m3 air dengan lama
fermentasi 12 jam. Selain dapat memperbaiki derajat putih tepung hingga menjadi 86,4,
Tepung Kasava BIMO tersebut meningkatkan viskositas menjadi 1130 BU,
mengurangi aroma kasava secara signifikan, serta menghaluskan tekstur tepung.
Tapi data Lembaga LITBANG juga mengatakan program ini memiliki banyak
kendala yang dihadapi di lapangan dalam pengaplikasiannya, seperti belum dapat
bersaingnya dengan produk tepung kasava fermentasi karena masalah permodalan,
belum efisiennya produksi singkong petani, belum terdiseminasinya teknologi tepung
fermentasi dan tekanan dari produsen tepung gandum.
-
8
C. Solusi Pemanfaatan Tepunng Kulit Pisang Fortifikasi Ekstrak Daun Pegagan
sebagai Cemilan Biskuit Memory Saver
Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) memperkirakan
permintaan tepung terigu dalam negeri pada 2012 naik 6 persen dibanding 2011 yang
mencapai 4,7 juta ton. Menurut Direktur Eksekutif Aptindo Ratna Sari Loppies,
permintaan tepung terigu cenderung naik setiap tahun seiring dengan pertumbuhan
penduduk. Hal Ini dikarenakan tepung terigu sudah menjadi bahan pangan pokok
kedua setelah beras. Permintaan industri pengolah terigu juga terus meningkat, karena
sekarang Indonesia sudah menjadi pemasok biskuit ke pasar Asia. Hal ini akan menjadi
kesempatan emas bagi Indonesia apabila dapat memproduksi bahan tepung yang
memiliki kualitas yang sama bahkan lebih untuk memperkecil persentase impor tepung
yang dilakuakn oleh Indonesia.
Perlu diketahui bahwa biji gandum bukan merupakan satu-satunya preferensi
sumber bahan makanan unutk karnohidrat. Gandum telah masuk dan bnyak
dimanfaatkan sejak lama, jauh sebelum masa kemerdekaan RI (Husodo, 2004). Tetapi
keberadan gandum tidak berarti dapat menyingkirkan pera dan potensi tanaman pangan
lokal. Indonesia masih memiliki pisang yang merupakan salah satu komoditi lokal yang
dapat diproduksi mencapai 97.99% dari jumlah yang telah ditargetkan. Dari pisang
terdapat bahan berpotensi tinggi yang sering hanya dijadikan pakan ternak, bahan yang
dimaksud adalah kulit pisang (Macklin, 2009). Berikut merupakan kandungan gizi
yang terkandung dalam tepung kulit pisang :
-
9
Tabel 1. Kandungan gizi kulit pisang per 100 gram bahan
Unsur Satuan Jumlah
Air (%) 68,90
Karbohidrat (%) 18,50
Lemak (%) 2,11
Protein (%) 0,32
Kalsium (mg/100g) 715
Fosfor (mg/100g) 117
Besi (mg/100g) 1,60
Vitamin B (mg/100g) 0,12
Vitamin C (mg/100g) 17,50
Sumber : Balai Penelitian dan Pengembangan Industri, Jatim, Surabaya (1982)
Kulit pisang dapat dijadikan sebagai bahan untuk membuat biskuit karena jika
mengacu pada peraturan kepala BPOM Nomor HK.03.1.23.11.11.09909 Tahun 2011
tentang pengawasan klaim dalam label dan iklan pangan olahan yang menyatakan
bahwa sumber pangan dikatakan tinggi mineral salah satunya kalsium apabila
mengandung tidak kurang dari 30% ALG (Acuan Label Gizi) per 100 gram, adapun
ALG (Acuan Label Gizi) memiliki nilai 800 mg. Produk pangan memiliki nilai 800 mg
berarti 30%nya adalah 240 mg sedangkan kandungan kalsium per 100 gram adalah 715
mg sehingga sudah lebih dari 30% dan dapat dikatakan bahwa kulit pisang merupakan
bahan tinggi kalsium. Selainitu kandungan zat gizi lain pada kulit pisang juga cukup
baik. Pemanfaatan buah pisang yang besar untuk berbagai jenis makanan, akan
menghasilkan limbah berupa kulit pisang. Bobot kulit pisang mencapai 40% dari
buahnya. Sehingga dapat diperoleh tepung kulit pisang yang cukup banyak.
Untuk mendukung potensi tersebut dilakukan fortifikasi ekstrak daun pegagan.
Ekstrak dari daun ini berpotensi sebagai nutrisi bagi otak untuk meningkatkan
kemampuan belajar dan daya ingat ( memory saver ). Suatu penelitian terhadap tikus
-
10
jantan galur wistar dewasa ( Rattus norvegicus L.) oleh Mariana Rahmasari dari Institut
Teknologi Bogor 2006. Hasil dari penelitian membuktikan bahwa ekstrak daun
pegagan dapat meningkatkan kadar hemoglobin, nilai hematokrit, serta kemampuan
belajar dan mengingat tikus jantan dewasa yang berusia 16 minggu. Komponen ekstrak
daun pegagan yang berkhasiat dalam peningkatan regenerasi memori antara lain,
meningkatkan biosintesis neurotransmitter yang terlibat langsung pada proses belajar
dan mengingat (asetikolin, noradrenalin, 5-HT atau 5 hidrotiptanin dan dopamine),
meningkatkan modifikasi dendrit (Rao, 2005; Sari, 2000), mempercepat perbaikan
akson (Soumyanath, 2005), serta mencegah kerusakan sel syaraf akibat respon stress
oksidatif ( Saowalak, 2003; Kumar dan Gupta, 2003; Rao, 2005).
Dengan memfortifikasikan ekstrak pegagan dalam tepung kulit pisang yang
bergizi tinggi dalam bentuk cemilan biskuit akan menambah fungsional produk pangan
Biskuit Memory Saver. Dan keunggulan ini akan menjadi nilai tambah tersendiri dalam
menarik minat konsumen yang terdiri dari berbagai usia dan lapisan masyarakat.
D. Pihak-pihak yang Dapat Membantu dalam Mengimplementasi Biskuit
Memory Saver
Undang-Undang RI No.18 2012 menjelaskan bahwa Pangan merupakan
kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian
dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Selain itu juga dijelaskan bahwa negara berkewajiban
mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang
cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional maupun
daerah hingga perseorangan secara merata di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia sepanjang waktu dengan memanfaatkan sumber daya,
kelembagaan, dan budaya lokal. Mengacu pada undang-undang tersebut, peran
pemerintah sangat berpengaruh pada kesuksesan implementasi pemanfaatan tepung
kulit pisang fortifikasi ekstrak daun pegagan sebagai camilan memory saver. Adapun
-
11
pihak-pihak terkait yang dapat membantu mengimplementasikan gagasan tersebut
yaitu :
1. Kerjasama dengan Lembaga dikti sebagai upaya pengakuan dan
sebagai modal awal untuk dapat mewujudkan gagasan yang diajukan
penulis
2. Kerjasama dengan Lembaga penelitian untuk melakukan riset dan
pengembangkan produk guna menghasilkan output yang berkualitas
yaitu biskuit memory saver
3. Kerjasama dengan masyarakat dalam bentuk sosialisasi mengenai
manfaat kulit pisang dan khasiat dari pegagan dan adanya respon positif
dari masyarakat untuk mendukung gagasan pembuatan biscuit memory
saver
4. Kerjasama dengan Perusahaan, Industri dan UKM dll. Dalam upaya
produksi, distribusi dari produk yang digagaskan serta mengurangi
penggunaan tepung impor dan menggantinya dengan tepung yang
terbuat dari kulit pisang
5. Kerjasama dengan pemerintah sebagai badan yang mengawasi dan
mengontrol jalannya distribusi produk dan juga sebagai badan yang
memberikan sertifikasi untuk kualitas suatu produk
E. Langkah Strategis yang Diperlukan dalam Implementasi Biskuit Memory saver
Untuk dapat mengimplementasikan gagasan ini, dapat dilakukan beberapa
langkah strategis. Salah satunya adalah dengan proposal ini, yaitu :
1. Adanya riset berkelanjutan mengenai biscuit memory saver yang mampu
meingkatkan daya ingat
2. Pemerintah segera membeli hak cipta produk olahan tepung kulit pisang seperti
biscuit memory saver yang mampu menjadi tumpuan hidup hajat orang banyak
seperti tertuang dalam UUD 1945
-
12
3. Komitmen antara pemerintah, departemen kesehatan dan indutri makanan
untuk menjadikan Indonesia mampu mengolah camilan biscuit memory saver
sebagai makanan sehat yang bermanfaat sebagai nutrisi otak
KESIMPULAN
A. Gagasan yang Diajukan
Berdasarkan gagasan yang diurai diatas dapat disimpulkan bahwa, kulit pisang
memiliki kandungan gizi yang baik dan pegagan memiliki kandungan asiaticosida,
madekasosida, asam madekasat dan lain-lain. Kandungan tersebut dipercaya dapat
meningkatkan daya ingat dan konsentrasi pada anak yang mengalami retardasi mental.
Tanaman pegagan mampu meningkatkan biosintesis neurotransmitter, arborisasi
dendrit dan myelinisasi akson. Selain itu Pegagan dapat mencegah kerusakan sel-sel
saraf akibat stress oksidatif.
B. Teknik Implementasi yang Dilakukan
Teknik yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan
penggunaan kulit pisang fortifikasi pegagan sebagai biscuit memory saver dapat
dilakukan dengan baik apabila didukung oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk memberikan sosialisasi dan
pengarahan mengenai manfaat kulit pisang yang memiliki kandungan gizi yang
baik dan khasiat pegagan yang mampu meningkatkan kemampuan daya ingat.
2. Melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut agar didapatkan produk
yang berkualitas sebelum didistribusikan pada masyarakat
3. Pembuatan Biscuit memory saver oleh industri makanan atau UKM yang
difasilitasi oleh pemerintah sehingga tercipta sumber pangan fungsional
C. Prediksi Hasil
-
13
Keberhasilan gagasan biscuit memory saver ini ditentukan oleh seberapa besar
masyarakat mengkonsumsi biscuit. Biscuit ini banyak dikonsumsi terutama oleh bayi.
Tingkat keberhasilan produk ini dapat dilihat dari seberapa tanggap daya tangkap dari
perkembangan bayi, seberapa banyak penyuluhan yang dilakukan oleh pemerintah dan
dinas pertanian maupun dinas kesehatan pada masyarakat mengenai manfaat tumbuhan
pegagan dan fungsi dari kulit pisang sehingga tidak terbuang sia-sia dan Indonesia juga
telah menambah inovasi produk pangan fungsional
Jika gagasan ini dilakukan secara benar dan konsisten diseluruh daerah yang ada
di Indonesia, maka dapat menurunkan angka kepikunan pada usia lanjut dan dapat
meningkatkan daya ingat pada balita dan anak-anak. Sehingga tercipta generasi
penerus bangsa yang mampu bersaing dengan masyarakat internasional.
-
14
DAFTAR PUSTAKA
Asmawan, Attar dkk. Analisis Kebijakan Impor Tepung Gandum.Institut Pertanian
Bogor.Bogor
Hamidi, Baarid .L.2009. Efek Pemberian Ekstrak Ethanol Pegagan (Centella asiatica)
Terhadap Kinerja Tikus (Rattus Novergicus) dalam Maze Radial Delapan
Lengan Pasca Restraint Stres.Universitas Sebelas Maret Surakarta.Solo
Mulyo, Riska .A. dkk.2014. Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Sebagai Donat Tinggi
Kalsium Untuk Meminimalisir Kasus Pencemaran Lingkungan Akibat Sampah
Di Indonesia.Institut Pertanian Bogor.Bogor
Rahmasari, Mariana.2006. Pengaruh Ekstrak Air Daun Pegagan (Centella asiantica
L) Terhadap Kemampuan Belajar dan Mengingat, Kadar Hemoglobin dan
Nilai Hematokrit pada Tikus jantan Galur Wistar (Rattus norvicus L.)
Dewasa.Institut Teknologi Bandung.Bandung
Rahmawati, Andira dkk.2011. Pemanfaatan Kulit Pisang Raja (Musa sapientum)
dalam Pembuatan Plastik Biodegradable dengan Plasticizer Gliserin dari
Minyak Jelantah. Institut Teknologi Bandung.Bandung
-
15
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENGUSUL
Ketua
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Badai Waramang
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi S1 Ilmu dan Teknologi Pangan
4. NIM 201410220311065
5. Tempat dan Tanggal Lahir Kuala Lumpur,15 Maret 1996
6. E-mail [email protected]
7. Nomor Telepon/HP 085749256874
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN
Sumberrejo 02
SMPN 01
Candipuro
SMAN 2
Lumajang
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
-
16
No Nama Pertemuan
Ilmiah/ Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
- - - -
D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
- - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian denagn kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnyauntuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Program Kreatifitas Mahasiswa Gagasan Tertulis
dengan judul Pemanfaatan Tepung Kulit Pisang Fortifikasi Ekstrak Pegagan
Sebagai Cemilan Biskuit Memory Saver
Malang, 18 November 2014
Pengusul
(Badai Waramang)
-
17
Anggota 1
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Pambudiono
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi S1 Ilmu dan Teknologi Pangan
4. NIM 201410220311063
5. Tempat dan Tanggal Lahir Tg.Selor, 12 April 1996
6. E-mail [email protected]
7. Nomor Telepon/HP 082159496959
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMK
Nama Institusi SDN 001
Tanjung Selor
SMPN 1.
Tanjung Selor
SMAN 1
Tanjung Selor
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/ Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
- - - -
-
18
D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
- - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian denagn kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Program Kreatifitas Mahasiswa Gagasan Tertulis
dengan judul Pemanfaatan Tepung Kulit Pisang Fortifikasi Ekstrak Pegagan
Sebagai Cemilan Biskuit Memory Saver.
Malang, 18 November 2014
Pengusul
(Pambudiono)
-
19
Anggota 2
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Nuryana Safitri
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi S1 Ilmu dan Teknologi Pangan
4. NIM 201410220311064
5. Tempat dan Tanggal Lahir Tulungagung, 10 Januari 1996
6. E-mail [email protected]
7. Nomor Telepon/HP 082233861966
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Rejosari 2 SMPN 1
Kauman
SMAN 1
Kauman
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/ Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
- - - -
-
20
D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
- - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian denagn kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnyauntuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Program Kreatifitas Mahasiswa Gagasan Tertulis
dengan judul Pemanfaatan Tepung Kulit Pisang Fortifikasi Ekstrak Pegagan
Sebagai Cemilan Biskuit Memory Saver
Malang, 18 November 2014
Pengusul
(Nuryana Safitri)
-
21
Lampiran 2. Susunan Organisai Tim Penyusun dan Pembagian Tugas
No Nama /NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
Uraian
Tugas
1 Badai Waramang/
201410220311065
S1 Ilmu
dan
Teknologi
Pangan
Ilmu dan
Teknologi
Pangan
4 hari Pencarian
data,
peninjauan
ide dan
masalah
2 Pambudiono/
201410220311063
S1 Ilmu
dan
Teknologi
Pangan
Ilmu dan
Teknologi
Pangan
4 hari Penyusunan
latar
belakang,
tinjauan
pustaka dan
penilaian
ide gagasan
dari
masalah
3 Nuryana Safitri/
201410220311064
S1 Ilmu
dan
Teknologi
Pangan
Ilmu dan
Teknologi
Pangan
1 minggu Penyusunan
karya tulis
dan
mencari
solusi
masalah
-
22
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Jl. Raya Tlogomas No. 246 Kampus III Malang
Telp. (0341) 464318-464319 Fax. (0341) 460782 Malang
Website : www.umm.ac.id email : [email protected]
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/ PELAKSANA
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Badai Waramang
NIM : 201410220311065
Program Studi : Ilmu dan Teknologi Pangan
Fakultas : Pertanian Peternakan
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-GT saya dengan judul : Pemanfaatan Tepung Kulit Pisang Fortifikasi Ekstrak Pegagan Sebagai Cemilan Biskuit Memory
Saver yang diusulkan untuk tahun anggaran 2014 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka
saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima kepada kas negara.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Malang, 2 Desember 2014
Mengetahui, Yang Menyatakan,
Pembantu Rektor III
Bidang Kemahasiswaan
( ) (Badai Waramang)
-
23
NIP/NIK NIM 201410220311065