pkm p revisi.pdf
TRANSCRIPT
1
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PEMBENTUKAN GUBAL POGA (GETAH POHON GAHARU) MENGGUNAKAN SERUM NANO ULTRALET (NANO-NANO DAN
ULTRAVIOLET)
BIDANG KEGIATAN :
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN
(PKM-P)
Diusulkan Oleh :
Ketua : Siti Vera 101620520 2010
Anggota : Tomi 101620487 2010
Yakina 101620136 2010
Atrisman 111620185 2011
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PONTIANAK
2012
2
2
LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan : Pembentukan Gubal Poga (Getah Pohon Gaharu) Menggunakan
Serum Nano Ultralet (Nano-Nano dan Ultraviolet) 2. Bidang Kegiatan : ( √ ) PKM-P ( ) PKM-M ( ) PKM-KC
(Pilih salah satu) ( ) PKM-K ( ) PKM-T 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Siti Vera b. NIM : 101620520 c. Jurusan : Pendidikan Kimia d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Muhammadiyah Pontianak e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Sepakat 2, Asrama Putri Kabupaten Sambas
“Muare Ulakkan” dan 085349109692 f. Alamat email : [email protected] 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3orang 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Mahwar Qurbaniah, M.Si b. NIDN : 1129088502 c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jln. Dr.Wahidin Batara Indah 1 Gg.Al Hikmah
2 No.21A Pontianak 6. Biaya Kegiatan Total : a. Dikti : Rp.12.464.000 b. Sumber lain (sebutkan . . . ) : Rp- 6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan Pontianak, 7 November 2012 Menyetujui Ketua Program Studi Ketua Pelaksana Kegiatan (Dini Hadiarti, M.Sc) (Siti Vera) NIP. 1120058602 NIM. 101620520 Wakil Rektor 1 Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping (Ir. Hendry Yanto, M.Si) (Mahwar Qurbaniah,M.Si) NIP. 0010126711 NIDN. 1129088502
1
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan............................................................................ i
Daftar Isi............................................................................................. ii A. Judul………………………………………………………………………... 1
B. Latar belakang ……………………………………………………………... 1
C. Perumusan masalah………………………………………………………… 3
D. Tujuan……………………………………………………………………… 3
E. Luaran yang diharapkan…………………………………………………… 3
F. Kegunaan………………………………………………………………….. 3
G. Tinjauan pustaka…………………………………………………………… 4
H. Metode penelitian………………………………………………………….. 7
I. Jadwal kegiatan……………………………………………………………. 13
J. Rancangan biaya…………………………………………………………… 14
K. Daftar pustaka……………………………………………………………… 15
L. Lampiran…………………………………………………………………… 18
ii
1
A. JUDUL : Pembentukan Gubal Poga (Getah Pohon Gaharu) Menggunakan Serum Nano Ultralet (Nano-Nano dan Ultraviolet)
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan gubal pohon gaharu menggunakan
serum Nano Ultralet (nano-nano dan ultraviolet). Pohon gaharu merupakan komoditi
unggulan Provinsi Kalimantan Barat yang berkualiatas ekspor sehingga kualitasnya
harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan. Upaya meningkatkan kualitas gubal gaharu
salah satunya dengan menggunakan serum Nano Ultralet (nano-nano dan ultraviolet).
Serum Nano Ultralet diambil dari kata permen nano-nano dan ultraviolet karena
mengandung senyawa yang memiliki rasa asam dan manis serta tidak lepas dari sinar
matahari yang terdapat ultraviolet sehingga terbentuk gubal yang berkualitas tinggi.
Keyword : asam format, asam semut, ultraviolet
B. LATAR BELAKANG
Pohon gaharu menghasilkan gubal yaitu substansi aromatik berupa gumpalan yang
terdapat didalam kambium poga dengan berbagai bentuk dan warna yang khas, serta
memiliki. kandungan kadar damar wangi, berasal dari pohon atau bagian pohon gaharu
yang tumbuh secara alami dan telah mati, sebagai akibat dari proses infeksi yang terjadi
baik secara alami atau buatan pada pohon tersebut, dan pada umumnya terjadi pada pohon
Aguilaria sp.daerah : karas, alim, garu dan lain-lain).
Secara alami pohon gaharu bisa menghasilkan gubal jika pohon tersebut disambar
petir, paling cepat usia ≥ 30 tahun. Hal ini akan menghambat penyediaan gaharu, baik
didalam negeri maupun diluar negeri. Faktor lambatnya produksi gubal secara alami
tersebut, maka perlu dilakukan suatu rekayasa untuk pembentukkan gubal yang lebih
cepat dibandingkan secara alami dengan cara inokulasi. Inokulasi dilakukan menggunakan
suatu cairan yang disebut serum. Serum yang akan digunakan pada penelitian ini adalah
yaitu Nano Ultralet. Pohon yang dapat diinokulasi apabila diameternya atau garis
tengahnya sudah mencapai 10cm - 15 cm dengan rata-rata minimal 3 tahun. Selama 1 – 3
tahun setelah inokulasi, pohon sudah siap di panen.
Nano ultralet adalah serum yang dibuat dari beberapa campuran yang berfungsi
sebagai cairan inokulasi pada tanaman gaharu. Serum Nano Ultralet digunakan dalam
inokulasi karena terdapat beberapa senyawa yang sangat berpotensi dapat menghasilkan
2
gubal atau substansi gaharu. Nano ultralet berasal dari kata nano-nano dan ultralet. Nano-
nano adalah salah satu merek produk permen yang memiliki rasa asam dan manis. Rasa
asam tersebut dihasilkan dari senyawa asam format sedangkan rasa manis berasal dari
gula aren yang mengandung glukosa. Selain itu, ada juga bantuan bakteri sebagai
penginfeksi batangnya. Kata Ultralet singkatan dari ultraviolet yaitu salah satu jenis
gelombang cahaya yang memiliki panjang gelombang paling pendek <280, tetapi memiliki
energi terbesar dibandingkan dengan gelombang cahaya yang lain.
Asam format atau asam semut yang terkandung pada Serum Nano Ultralet adalah
turunan pertama asam karboksilat dengan rumus umum HCOOH yang merupakan
senyawa asam karboksilat paling kuat karena memiliki rumus molekul paling pendek
dibandingkan dengan asam karboksilat yang lain. Asam format berasal dari kata Formica
= semut. Terdapat pada semut merah, lebah, jelantang serta sedikit pada urin dan peluh.
Asam format bersifat korosif dan bau yang menyengat. Secara ideal, struktur karbonil
asam format mencerminkan ikatan hidrogen yang kuat antara molekul-molekul asam
karboksilat yang dijumpai dalam bentuk asam karboksilat atau bahan dalam fase uap. Uap
asam tersebut dapat menyebabkan kulit melepuh dan terdapat pembekuan pada sebagian
cairan tubuh makhluk hidup. Hal ini dapat dimanfaatkan dalam rekayasa pembentukan
gubal pohon gaharu. Glukosa merupakan suatu monosakarida yang dapat diperoleh dan
hidrolisis sukrosa (gula tebu) atau polisakarida seperti pati dan amilum yang banyak
terdapat pada ubi, jagung, beras, kentang dan lainnya. Sedangkan Ultraviolet yang terdapat
pada Serum Nano Ultralet merupakan sinar ultraviolet yang sampai ke bumi dapat
menyebabkan kerusakan pada sebagian organ tubuh makhluk hidup karena radiasinya
yang sangat tinggi. Radiasi yang begitu tinggi akan menyebabkan organ yang rusak akan
menjadi terbakar atau hangus. Kondisi ini sangat bermanfaat dalam rekayasa pembentukan
gubal pohon gaharu karena gubal yang terbaik dan termahal diseluruh dunia adalah yang
berwarna hitam pekat atau hangus seperti arang.
Rekayasa ini dilakukan pada pohon gaharu karena gaharu merupakan salah satu
pohon termahal dan terlangka di dunia. Peneliti pohon gaharu se Asia, Yana Sumarna juga
menegaskan bahwa pohon gaharu merupakan pohon langka yang dilindungi oleh badan
dunia. Berhubung tanaman jenis ini hampir punah, maka harganya juga sangat mahal.
Selain memenuhi permintaan dalam negeri, pada saat ini gaharu banyak diperlukan di
Negara Timor Tengah, Thailand, India, China, Jepang, Eropa, Amerika dan Asia. Negara-
negara tersebut lebih menyukai gaharu yang berasal dari Indonesia, khususnya Kalimantan
Barat daripada daerah lain karena aromanya yang khas sehingga nilai jualnya bisa
3
mencapai diatas puluhan juta. Pohon gaharu ini diolah dan digunakan untuk berbagai
aspek kehidupan seperti untuk keagamaan, kecantikan, minuman, kesehatan, dan parfum.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan,yaitu:
1. Bagaimana proses pembuatan serum Nano Ultrale?
2. Analisis senyawa yang terdapat didalam serum Nano Ultralet?
3. Bagaimana proses inokulasi pohon gaharu?
4. Apa pengaruh Serum Nano Ultralet terhadap pembentukkan gubal pohon gaharu yang
ada di Kalimantan Barat?
D. TUJUAN
Berdasarkan permasalahan yang ada, tujuan yang diharapkan setelah kegiatan ini
adalah:
1. Mengetahui proses pembuatan Serum Nano Ultralet.
2. Menganalisis senyawa yang terdapat didalam serum Nano Ultralet.
3. Mengetahui proses rekayasa pohon gaharu dengan cara inokulasi.
5. Menganalisis pengaruh Serum Nano Ultralet terhadap pembentukkan gubal pohon
gaharu.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Melalui kegiatan ini, masyarakat Kalimantan Barat dapat mengetahui kandungan
serum Nano Ultralet sebagai jawaban bagi masyarakat dalam menyediakan cairan
inokulasi pada kegiatan rekayasa pembentukkan gubal terbaik dari pohon gaharu
sehingga dapat memproduksi dan merekayasa pembentukkan gubal gaharu sendiri. Selain
itu, masyarakat juga dapat memanfaatkan Serum Nano Ultralet sebagai sumber
penghasilan karena harga jualnya juga cukup tinggi.
F. KEGUNAAN
Manfaat yang diperoleh masyarakat Kalimantan Barat setelah diadakannya Program
Kreativitas Mahasiswa ini antara lain :
1. Dapat membuat Serum Nano Ultralet mengggunakan bahan utama yang mudah
didapat dan sesuai dengan nama serum tersebut
4
2. Dapat memanfaatkan Serum Nano Ultralet secara optimal sebagai cairan inokulasi
dalam rangka rekayasa pembentukkan gubal terbaik dari pohon gaharu dalam waktu
yang relatif singkat.
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pohon Gaharu
Gubal gaharu atau biasanya orang sebut gaharu saja merupakan substansi aromatic
berupa gumpalan yang terdapat diantara sel-sela kayu dengan berbagai bentuk dan warna
yang khas, serta memiliki kandungan kadar damar wangi, berasal dari pohon atau bagian
pohon gaharu yang tumbuh secara alami dan telah mati, sebagai akibat dari proses infeksi
yang terjadi baik secara alami atau buatan pada pohon tersebut, dan pada umumnya
terjadi pada pohon Aguilaria sp. (nama daerah : karas, alim, garu dan lain-lain). Pohon
Gaharu (Aquilaria spp.) adalah spesies asli Indonesia. Beberapa spesies gaharu komersial
yang sudah mulai dibudidayakan adalah: Aquilaria. malaccensis, A. microcarpa, A.
beccariana, A. hirta, A. filaria, dan Gyrinops verstegi. serta A. crassna asal Kamboja.
Peneliti pohon gaharu se Asia, Yana Sumarna menyatakan bahwa pohon gaharu
merupakan pohon langka yang dilindungi oleh badan dunia(Onny Untung,2004).
Gaharu super tidak menampakkan serat kayunya. Bentuknya seperti bongkahan yang
di dalamnya tidak berlubang. Klasifikasi mutu gaharu ditetapkan ada enam. Berturut-turut
dari yang paling bagus, yaitu kelas super, tanggung, kacangan, teri, kemedangan, dan
cincangan. Kayu yang mengandung damar wangi atau gaharu kategori paling bagus atau
kelas super mencapai harga Rp 50 juta per kilogram. Kelas cincangan merupakan
potongan kecil-kecil dari kayu yang terinfeksi menjadi gaharu. Meskipun tidak berwarna
kehitaman atau tidak mengandung getah gaharu, kelas cincangan masih menunjukkan
aroma khasnya. Biasanya, gaharu ini digunakan untuk pembuatan dupa atau hio (Onny
Untung, 2004).
2. Serum Nano Ultralet
Teknik budi daya gaharu dengan cara penyuntikan serum pembentuk gaharu ke dalam
batang pohon potensial. Kemudian gaharu buatan itu bisa dipetik pada usia satu hingga
tiga tahun. Pohon potensial yang dipilih untuk membentuk gaharu, yang sudah
berdiameter lebih dari 15 sentimeter dan usianya di atas 5-6 tahun. Dalam satu pohon
dapat disuntikkan pada 200 sampai 300 titik pelukaan batang. Dalam kemudian terjadi
5
infeksi jamur yang membentuk warna kehitam-hitaman. Selama tiga tahun, semburat
warna kehitaman itu akan menyebar ke atas dalam jarak hanya 3-4 sentimeter saja.
Semburat warna kehitam-hitaman pada serat kayu itulah yang disebut gaharu. Selama ini
gaharu alam yang paling bagus disebut gaharu super yang berwarna hitam pekat, padat,
keras, mengilap, dan beraroma kuat khas gaharu. Serum secara definisi adalah suatu
cairan tubuh yang mengandung sistem kekebalan terhadap suatu kuman yang apabila
dimasukkan ke dalam tubuh seseorang. Biasanya serum mengandung senyawa asam
format, glukosa dan bakteri (Brown and Nachod, 1955).
Nano ultralet adalah serum yang dibuat dari beberapa campuran yang berfungsi
sebagai cairan inokulasi pada tanaman gaharu. Serum Nano Ultralet digunakan dalam
inokulasi karena terdapat beberapa senyawa yang sangat berpotensi dapat menghasilkan
gubal atau substansi gaharu. Nano ultralet berasal dari kata nano-nano dan ultralet. Nano-
nano adalah salah satu merk produk permen yang memiliki rasa asam dan manis.
Rasa asam tersebut dihasilkan dari senyawa asam format sedangkan rasa manis
berasal dari gula aren yang mengandung glukosa. Selain itu, ada juga bantuan bakteri
sebagai penginfeksi batangnya. Kata Ultralet singkatan dari ultraviolet yaitu salah satu
jenis gelombang cahaya yang memiliki panjang gelombang paling pendek <280, tetapi
memiliki energi terbesar dibandingkan dengan gelombang cahaya yang lain. Oleh sebab
itu, gelombang ini sangat berpotensi terhadap pembentukkan gubal gaharu (Yayan
Yanuri,2008).
Pengertian Asam Formiat Kata formiat berasal dari nama sejenis semut merah
“formica rufa” yang dapat mengeluarkan asam dan terbentuk sebagai asam bebas. Asam
ini banyak dijumpai pada beberapa jenis tumbuhan, pada bulu-bulu jelatang dan hasil dari
fermentasi bakteri pada karbohidrat. Beberapa ilmuwan melakukan penelitian yang
berhubungan dengan Asam formiat dari semut tersebut. Brunfles pada permulaan abad
ke-16 menyelidiki uap dari semut gunung penyebab warna merah dari tumbuh-tumbuhan.
Et-Muller pada tahun 1684 telah mendistilasi sejumlah semut gunung yang menghasilkan
suatu “acid spirit” yang dapat merusak besi. Fisher mendistilasi sejumlah semut dengan
air dan ditemukan pada larutan distilatnya suatu asam menyerupai “spirit of vinegar”.
Asam format (nama sistematis: asam metanoat) adalah asam karboksilat yang paling
sederhana. Asam format secara alami terdapat pada sengat lebah dan semut. Asam format
juga merupakan senyawa intermediet (senyawa dalam) yang penting dalam banyak
sintesis kimia. Rumus kimia asam format dapat dituliskan sebagai HCOOH atau CH2O2
(Riawan, 1990).
6
Sifat Fisika Asam Formiat Asam semut atau asam formiat atau asam metanoat, yang
memiliki rumus molekul HCOOH, merupakan turunan pertama Asam karboksilat yang
paling kuat dengan gugus molekul yang paling pendek dibandingkan dengan asam
karboksilat yang lain. Sifat dari asam formiat ini adalah mudah terbakar, tidak berwarna,
berbau tajam/menusuk dan mempunyai sifat korosif yang cukup tinggi. Asam formiat ini
mudah larut dalam air dan beberapa pelarut organik, tetapi sedikit larut dalam benzene,
karbon tetraklorida dan toluene, serta tidak larut dalam dalam karbon alifatik, dapat
menyebabkan iritasi pada mata, hidung, tenggorokan dan dapat melepuhkan kulit. Asam
formiat dapat melarut sempurna dengan air, aseton,eter, etil asetat, metanol, etanol, dan
gliserin. Asam ini dapat membentuk azeotrop dengan air pada kandungan asam formiat
67% berat (0,1 bar), 78% berat (1 bar), dan 84% berat (3 bar) (Fesenden & Fesenden,
1995).
Asam formiat memiliki banyak kegunaan dan digunakan pada berbagai macam
industri dan reaksi-reaksi. Kegunaan-kegunaan dari asam formiat adalah sebagai berikut
(Elschenbroich and Salzer, 1992):
a. Reagen pada reaksi kimia organik, sebagai sumber gugus formil dan ion hidrogen.
b. Cleaning / disinfection, sebagai bahan produk pembersih komersial dan disinfektan
tong kayu untuk membuat anggur atau bir.
c. Membersihkan logam asam (industri electroplating)
d. Desulfurisasi flue gas, digunakan dalam proses desulfurisasi SHU (Saarberg-
Hoelter-Umwelttlechnik)
e. Sebagai bahan baku dalam industri farmasi
f. Sebagai bahan aditif pada pengeboran minyak
. Glukosa merupakan suatu monosakarida yang dapat diperoleh dan hidrolisis sukrosa
(gula tebu) atau polisakarida seperti pati dan amilum yang banyak terdapat pada ubi,
jagung, beras, kentang dan lainnya. Glukosa mengandung gugus alkohol primer dan
alkohol sekunder yang dapat mengalami oksidasi. Umumnya alkohol primer lebih mudah
teroksidasi dari alkohol sekunder. Oksidasi glukosa dapat terjadi pada beberapa tempat
tergantung pada kondisi reaksi dan jenis oksidator yang digunakan dan menghasilkan
berbagai jenis asam. Berdasarkan sifat glukosa diatas tersebut diatas, maka dalam
penelitian ini ingin dicoba untuk mengoksidasi glukosa dengan oksigen dalam lingkungan
asam formiat. Penggunaan asam formiat disini dimaksudkan yaitu untuk membuka cincin
piranoid (Gates, 1992)
7
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan distribusi
dari komponen komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase diam (padat
atau cair) dan fase gerak (cair atau gas). Kromatografi juga merupakan pemisahan
campuran senyawa menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya. Untuk itu,
kemurnian bahan atau komposisi campuran dengan kandungan yang berbeda dapat
dianalisis dengan benar. Tidak hanya kontrol kualitas, analisis bahan makanan dan
lingkungan, tetapi juga kontrol dan optimasi reaksi kimia dan proses berdasarkan
penentuan analitik dari kuantitas material. Teknologi yang penting untuk analisis dan
pemisahan preparatif pada campuran bahan adalah prinsip dasar kromatografi. Pemisahan
senyawa biasanya menggunakan beberapa tekhnik kromatografi. Pemilihan teknik
kromatografi sebagian besar bergantung pada sifat kelarutan senyawa yang akan
dipisahkan.
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan cara pemisahan campuran senyawa
menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya yang menggunakan.
Kromatografi juga merupakan analisis cepat yang memerlukan bahan sangat sedikit, baik
penyerap maupun cuplikannya. KLT dapat digunakan untuk memisahkan senyawa –
senyawa yang sifatnya hidrofobik seperti lipida – lipida dan hidrokarbon yang sukar
dikerjakan dengan kromatografi kertas. KLT juga dapat berguna untuk mencari eluen
untuk kromatografi kolom, analisis fraksi yang diperoleh dari kromatografi kolom,
identifikasi senyawa secara kromatografi, dan isolasi senyawa murni skala kecil.
H. METODE PENELITIAN
1. Persiapan
Persiapan yang dilakukan adalah mengumpulkan data dengan cara memfokuskan
masalah rekayasa pembentukkan gubal pohon gaharu dengan menggunakan inokulasi
serum yang tepat dan mudah diproduksi.
2. Menyusun Proposal Kegiatan
Penyusunan proposal ini diharapkan dapat mencapait tujuan yang nyata dan terarah.
Proposal ini disusun dengan mencantumkan segala bentuk permasalahan dan jadwal
kegiatan serta rancangan biaya tertentu, sehingga apa yang tertera pada proposal dapat
terlaksana dengan baik sesuai dengan prosedur yang berlaku.
3. Pelaksanaan Penelitian
8
a) Alat
Pembuatan serum
Baskom
Blender
Pengaduk kayu
Penutup wadah dari besi
Pisau
Wadah tanah liat/tempayan
Kromatografi Lapis Tipis
Batang pengaduk
Bejana KLT (chamber) + tutup
Botol semprot
Erlenmeyer
Gelas kimia
Gelas objek
Isolasi
Masker
Pipa kapiler
Plat KLT
Sarung tangan
Proses inokulasi
Alat suntik
Bor
Genset
Kabel
Pisau
b) Bahan
Pembuatan Serum
Asam format
9
Aquadest
Gula aren
Kentang
Ragi
Kromatgrafi Lapis Tipis
Eter
KI
Kloroform
Sampel
Silika gel
Zat pembanding
Inokulasi
Sampel
c) Cara Kerja
a. Pembuatan Sampel
Kentang dikupas, masukkan kedalam baskom dan dipotong-potong lalu dicuci
bersih. Kemudian masukkan potongan kentang, gula aren dan ragi tape kedalam
blender, lalu dihaluskan. Setelah halus, masukkan campuran tersebut kedalam wadah
yang terbuat dari tanah liat atau tempayan. Masukkan asam format kedalam wadah
tersebut. Lalu dicampur dengan air mineral atau aquadest. Campuran lalu diaduk
menggunakan pengaduk kayu. Setelah campuran sudah merata, tutup wadah tersebut
menggunakan penutup besi. Biarkan selama 1 minggu.
b. Uji sampel
Uji sampel dapat dilakukan dengan metode analisis yaitu dengan kromatografi
lapis tipis. Langkah-langkahnya yaitu :
1. Penyiapan lempeng
1.1 Disiapkan alat dan bahan yang digunakan
10
1.2 Dibersihkan 8 glas objek (25mm x 75mm) dengan larutan asam kromat.
Kemudian asam sulfat, dibilas dengan air dan dikeringkan
1.3 Dibuat bubur, dari 3gram silika gel G dan 6 ml air diaduk dengan mortis.
1.4 Bubur yang sudah jadi dilapiskan pada plat (glas objek) dengan menggunakan
batang pengaduk dengan ketebalan sekitar 0,1mm sampai 0,3mm.
1.5 Dikeringkan, setelah kering dipindahkan glas objek ke oven dan diaktifkan
pada suhu 1000C Selma 1 jam.
1.6 Plat atau lempeng yang sudah diaktifkan disimpan dalam desikator.
2. Penyiapan pengembang kromatografi
2.1 Disiapkan alat dan bahan yang digunakan
2.2 Dipipet 1ml methanol absolute, 18,090 ml asetat glacial, 60,301ml, dietileter,
dan 120,60ml benzene
2.3 Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan dihomogenkan
2.4 Dimasukkan ke dalam chamber secukupnya
2.5 Dijenuhkan chamber dengan menutup sambil digoyang kemudian didiamkan.
3. Penotolan sampel
3.1 Disiapkan alat dan bahan
3.2 Sampel dilarutkan dalam kloroform 5-10mg/ml, kemudian ditotolkan pada
ujung lempeng (kurang lebih 1,5cm dari ujung) menggunakan pipet halus (pipa
kapiler untuk penentuan titik leleh). Diameter totolan boleh lebih dari 3cm.
3.3 Dianginkan sampai kering.
4. Eluen dengan larutan pengembang
4.1 Disiapkan alat dan bahan
4.2 Lempeng yang sudah ditotol dengan sampel dimasukkan ke dalam chamber
kemudian ditutup dengan segera.
4.3 Setelah permukaan pelarut naik kurang lebih 5cm atau kira-kira 1cm dari
ujung atas, diangkat lempeng dari chamber.
4.4 Diberi tanda posisi pelarut lalu dikeringkan di ujung
4.5 Dimasukkan ke dalam oven beberapa menit untuk menghilangkan pelarut
organik.
c. Inokulasi Pohon Gaharu
1) Siapkan genset untuk menghidupkan bor
11
2) Lalu pada pohon gaharu di buat lubang menggunakan bor dan dibiarkan
semalaman
3) Dilakukan penyuntikan serum pada sampel pohon gaharu
4. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah Serum Nano Ulralet (Nano-nano dan
ultraviolet)
2. Variabel Terikat
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah jumlah pohon
gaharu yang akan di inokulasi.
5. Model Penelitian
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen Sungguhan
(TrueExperiment Research) karena dalam penelitian ini telah memenuhi duaprinsip yaitu
inokulasi dan perbandingan hasil yang diberi serum dengan yang tidak diberi serum..
Menurut Rofieq (2002) eksperimen sungguhan merupakan suatu penelitian yang
bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara
mengenakan satu atau lebih kelompok eksperimental dan membandingkan hasilnya
dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan itu.
6. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menganalisis kualitas gubal antara pohon
gaharu yang direkayasa melalui inokulasi menggunakan serum Nano Ultralet dengan
pohon gaharu yang tidak menggunakan serum Nano Ultralet.
7. Analisis data
Data diperoleh dari hasil analisis perbandingan kualitas gubal antara pohon gaharu
yang di inokulasi yang menggunakan serum Nano Ultralet dengan pohon gaharu yang
tidak menggunakan serum Nano Ultralet. Ciri-ciri gaharu asli beraroma harum, Gaharu
super tidak menampakkan serat kayunya. Bentuknya seperti bongkahan yang di dalamnya
tidak berlubang. Klasifikasi mutu gaharu ditetapkan ada enam. Berturut-turut dari yang
paling bagus, yaitu kelas super, tanggung, kacangan, teri, kemedangan, dan cincangan.
12
8. Penafsiran dan Penyimpulan Data
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, gubal yang terbentuk dari hasil rekayasa
melalui serum Nano Ultralet hanya memerlukan waktu 4 bulan. Oleh Sebab itu,
pengunaan serum Nano Ultralet merupakan alternatif jawaban bagi petani dalam
menemukan cara untuk mempercepat proses pembentukkan gubal gaharu. Dengan
demikian, penyediaan gaharu dapat terpenuhi baik untuk dalam maupun luar negeri.
9. Menyusun Laporan Hasil Kegiatan
Laporan hasil kegiatan akan disajikan dalam bentuk artikel atau dalam bentuk jurnal
guna memberikan sebuah informasi tepat dan akurat kepada masyarakat. Kemudian
apabila sudah tersaji dengan baik, maka laporan hasil kegiatan ini akan dipublikasikan
kepada masyarakat melalui
1
I. JADWAL KEGIATAN
a. Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program ini berlangsung dalam kurun waktu kurang lebih 5 bulan
lamanya. Adapun jadwal pelaksanaan PKM-P ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Table I.a. Jadwal pelaksanaan PKM-P
No Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4
1 Persiapan X
2 Pengumpulan Data X
3 Pelaksanaan Program Penelitian : X
4 a. pembuatan sampel X
b. uji sampel X
c. Pencarian 1alternative data X
d. proses kromatografi lapis tipis X
e. pengolahan data X
f. analisa data X X
g. pembuatan pemflet-pemflet
informasi
X X
h. Penyuluhan X X
5. Evaluasi X X X X
6. Penyusunan Laporan awal X X X X
7. Pengadaan Laporan Akhir X X X X
2
Dalam melaksanakan penelitian ini, ada beberapa tempat yang dijadikan bahan
penelitian yaitu, Kota Sambas tepatnya Desa Sabung yang mana daerah tersebut banyak
memiliki komoditi agrokultur termasuk pohon gaharu.
J. RANCANGAN BIAYA
1. Bahan Habis Pakai
Tabel J.1. Bahan habis pakai
Uraian Spesifikasi Harga Satuan
(Rp)
Biaya (Rp)
Asam format 6 botol 15.000,00 80.000,00
Kentang 20kg 9.000,00 180.000,00
Gula aren 20kg 10.000,00 200.000,00
Ragi tape 5 kg 7.000,00 35.000,00
Aquadest 20 L 95.000,00 1.900.000,00
Total 2.395.000,00
2. Peralatan Penunjang PKM
Tabel J.2 Peralatan
Uraian Spesifikasi Harga
Satuan
(Rp)
Biaya (Rp)
Pisau dapur 4 7000.00 28.000,00
Blender 5 80.000.00 400.000,00
Wadah dari tanah
liat/tempayan
2 40.000,00 80.000,00
Baskom besar 6 20.000,00 120.000,00
Pengaduk kayu 2 10.000,00 20.000,00
Penutup besi 1 30.000,00 30.000,00
Tinta printer 3 25.000,00 75.000,00
3
Kertas A4 100,00
Sarung tangan 4 6.000,00 20.000,00
Masker 4 5.000,00 20.000,00
Cover 3 7.000,00 21.000,00
Bor 2 550.000,00 1.100.000,00
Genset 1 1.500.00,00 1.500.000,00
Kabel 1 100.000,00 100.000,00
Alat inokulasi 4 25.000,00 75.000,00
Total 3.589.000,00
3. Perjalanan
Tabel J.3. Biaya Perjalanan
Uraian spesifikasi Biaya @ Biaya (Rp)
Pengumpulan informasi awal 8 x 10.000,00 80.000,00
Transportasi penyusunan proposal 4 x 25.000,00 100.000,00
Observasi 2 x 100.000,00 200.000,00
Evaluasi 4 x 25.000,00 100.000,00
Total 480.000,00
4. Biaya Lainnya
Tabel J.4. Biaya Lainnya
Uraian Spesifikasi Biaya @ aktivitas
Biaya (Rp)
Komunikasi Telepon 400.000,00 400.000,00
Perizinan Perizinan lahan 100.000,00 100.000,00
Fotocopy Print out usulan proposal 100.000,00 100.000,00
Sewa internet Penyusunan proposal 100.000,00 100.000,00
Sewa laboratorium Uji sampel 600.000,00 600.000,00
4
5. Total Biaya
Tabel J.5. Total Biaya
No Jenis Biaya Biaya (Rp)
1 Bahan habis pakai 2.395.000,00
2 Peralatan penunjang PKM 3.589.000,00
3 Perjalanan 480.000,00
4 Lain-lainya 6.000.000,00
Total 12.464.000,00
Konsumsi Makan dan minum 1.000.000,00 1.000.000,00
Penyusunan laporan
awal
Print out laporan awal
dan data hard disk
300.000,00
Penyusunan laporan akhir
Print out laporan akhir 400.000,00 400.000,00
Publikasi Seminar 3.000.000,00 3.000.000,00
Total 6.000.000,00
5
DAFTAR PUSTAKA
Brown, H. C. et al., in Braude, E. A. and Nachod, F. C., Determination of Organic Structures
by Physical Methods, Academic Press, New York, 1955.
Elschenbroich, C. and A. Salzer, 1992, Organometallie A Concise Introduction, 2th,Ed.,
Reveised Edition, Newyork, 425 – 427
Fessenden and fessenden, 1982, Kimia Organik 1 dan II, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Gates, B.C., 1992, Catalytic Chemistry, Jhon Wiley And Sons Inc, New York
Lestarika. 2011. Asam Format. http://lestarieka.wordpress.com.
Riawan, S, 1990, Kimia Organik, Binarupa Aksara, Jakarta.
Untung, Onny, 2004, Majalah Trubus, PT. Trubus, Jakarta.
Yanuri, Yayan, 2008, Metode Penanaman Gaharu, Gravista SDA, Bandung.
6
LAMPIRAN
BIODATA
Ketua Pelaksana
Nama Lengkap Siti Vera
NPM 101620520
Jenis Kelamin Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir Sambas, 9 Februari 1991
Alamat Jl. Sepakat 2, Asrama Putri Kabupaten Sambas “Muare
Ulakkan”
e-mail [email protected]
No. Telp./Hp. 085349109692
Jurusan/Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Pontianak
Jenjang Tahun Masuk Tahun Kelulusan
SDN 24 Saing Rambi 1998 2004
MTs PPMBI 2004 2007
MAN Sambas 2007 2010
7
BIODATA
Anggota Pelaksana I
Nama Lengkap Tomi
NPM 101620487
Jenis Kelamin Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir Singkawang , 5 september
1991
Alamat Jl . perdamaian kobar
e-mail [email protected]
No. Telp./Hp. 08981387967
Jurusan/Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah
Pontianak
Riwayat Pendidikan
Jenjang Tahun Masuk Tahun Kelulusan
SDN 1 Tangaran 1997 2002
SMPN 1 Tangarang 2003 2006
SMAN 1 Teluk Keramat 2007 2010
8
BIODATA
Anggota Pelaksana 2
Nama Lengkap Yakina
NPM 101620136
Jenis Kelamin Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir Suby,14 Juni 1991
Alamat Jl.Karangan no 4 Komp Untan
e-mail [email protected]
No. Telp./Hp. 085765009983
Jurusan/Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Fkip Kimia
Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Pontianak
Riwayat Pendidikan
Jenjang Tahun Masuk Tahun Kelulusan
SDN 1 Suby (Natuna) 1997 2002
SMPN 1 Suby (Natuna) 2003 2006
SMA 1 Suby (Natuna) 2007 2010
9
BIODATA
Anggota Pelaksana 3
Nama Lengkap Atrisman
NPM 111620185
Jenis Kelamin Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir Boyan tanjung, 12 januari 1991
Alamat gg.sepakat 2, blok d 10
e-mail [email protected]
No. Telp./Hp. 085754022257
Jurusan/Program Studi Pendidikan kimia
Fakultas Fkip
Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Pontianak
Riwayat Pendidikan
Jenjang Tahun Masuk Tahun Kelulusan
SDN 02 boyan tanjung 1998 2005
SMPN muhammadiyah 2 Nanga Pinoh 2005 2008
SMA Muhammadiyah Nanga Pinoh 2008 2011
10
Biodata Dosen Pembimbing
BIODATA PEBGUSUL HIBAH PENGABDIAN DOSEN
IDENTITAS DIRI 1.1 Nama Lengkap Mahwar Qurbaniah, M.Si 1.2 Jabatan Fungsional Tenaga Pengajar 1.3 NIDN 1129088502 1.4 Tempat dan Tanggal Lahir Pontianak, 29 Agustus 1985 1.5 Alamat Rumah Jln. Dr.Wahidin Batara Indah 1 Gg.Al Hikmah 2
No.21A Pontianak 1.6 Nomor Telepon/Fax Rumah - 1.7 Nomor Hp 085750879922 1.8 Alamat Kantor Jln. A. Yani No.111 Pontianak 1.9 Nomor Telepon/Fax Kantor (0561) 764571, 737278/ (0561) 737278 1.10 Alamat Email [email protected] 1.11 Mata Kuliah Yang Diampu 1. Kimia Dasar 2. Kimia Anorganik 3. Manajemen Laboratorium
Pendidikan
:
1) S-2 Program Pascasarjana Magister Biologi Terapan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
2) S-1 MIPA Kimia Universitas Tanjungpura Pontianak 3) MAN 2 Pontianak 4) MTs Negeri 1 Pontianak 5) SD Negeri 40 Pontianak
Pengalaman Penelitian :
Potensi Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit (Elais gueneensis Jacq) sebagai Bahan
Dasar C-aktif untuk Adsorben Logam Perak dalam Larutan (2006)
Adsorpsi Bahan Organik Dalam Air Gambut Oleh Pasir Terlapis Besi Oksida (2007)
Studi Spektrum Ultraungu-Sinar Tampak: Uji Stabilitas Klorofilin Terhadap Penambahan
Kapur Sirih (2009)
11
Pengaruh Nilai Ujian Nasional (UN) SMA/MA Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pontianak
Pengalaman Pengabdian :
No Judul Tahun 1 Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Menjadi Produk
Yang Bernilai di Kota Pontianak 2011
2 Pemanfaatan Tanaman Kaca Piring (Gardenia Augusta, Merr) Di Kota Pontianak
2012
3 Pembuatan Lulur Dari Tanaman Kaca Piring (Gardenia Augusta, Merr) Di Kota Pontianak
2012
Publikasi:
1. Klorofilin sebagai Antioksidan: Pencegah Radikal Bebas Penyebab Penyakit. Pontianak Post. 15 Oktober 2008
2. Klorofilase: Enzim Kunci dalam Degradasi Klorofil. Prosiding Pengembangan Agroindustri berbasis Sumberdaya Lokal untuk Mendukung Ketahanan Pangan – Seminar Nasional Pangan 2008, Malang, 16 Agustus 2008. Hal 176-186. ISBN: 978-979-1366-28-1.
3. Pengaruh Kapur Sirih Terhadap Stabilitas Panas Klorofilin. Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia 2008, Solo 22 November 2008.
4. Biosintesis Karotenoid pada Mold. Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia 2008, Solo 22 November 2008.
Lomba yang Pernah Diikuti :
1) Finalis Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional dalam Lomba Program Kreativitas
Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2006 yang berjudul “Pemanfaatan Potensi Tandan Kosong Kelapa Sawit (Elais guineensis Jacq) sebagai Bahan Dasar C-Aktif untuk Adsorpsi Ion Logam Perak dalam Larutan”. Lomba ini diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, oleh Ditjen Dikti Depdikas.
2) Finalis Lomba Karya Tulis Mahasiswa Tahun 2006 Bidang Seni Tingkat Nasional yang berjudul “Seni dan Kimia : Peningkatan Kualitas Kain Corak Insang Melalui Pemanfaatan Senyawa Tanin dari Alang-alang (Imperata cylindrica L.)”. Lomba ini
12
diselenggarakan di Institut Seni Indonesia Denpasar, Bali, oleh Ditjen Dikti Depdiknas.
3) Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2006 yang berjudul “Pemanfaatan Hasil Samping Pirolisis Batubara sebagai Sumber Minyak Tanah Alternatif”. Lomba ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta di Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta, Solo.
4) Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2006 yang berjudul “Diseminasi Teknologi Iradiasi dalam Pengolahan Lateks sebagai Barang Jadi Karet yang Berkualitas di Kalimantan Barat” yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5) Lomba Karya Tulis Mahasiswa Tahun 2005 Bidang Seni yang berjudul “Menggali Potensi Senyawa Tanin dari Alang-Alang (Imperata cylindrica L) Sebagai Zat Pewarna Kain Corak Insang Melayu Kota Pontianak” yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti Depdiknas.
6) Lomba Presentasi Pemikiran Kritis Mahasiswa Tahun 2004 yang berjudul “Analisis Kebijakan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Lingkungan Hidup dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Dalam Usaha Penegakan Hukum di Kalimantan Barat” yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti Depdiknas.
7) Lomba Bogasari Nugraha VII Tahun 2004 yang berjudul “Kajian Penghilangan Kandungan Senyawa Glikosida Sianogenik (racun) pada Biji Tanaman Karet (Hevea brasiliensis) Sebagai Tepung Alternatif” yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti Depdiknas.
8) Lomba Program Kreativitas Mahasiswa Tahun 2004 yang berjudul “Kajian Pemanfaatan Air Gambut Sebagai Bahan Terbuang: Eksplorasi Sifat Antioksidan Asam Fulvat yang Terkandung dalam Air Gambut” yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti Depdiknas.
9) Lomba Karya Tulis Mahasiswa Tahun 2003 yang berjudul “Kajian Zat Humat Pada Tanah Gambut Sebagai Antioksidan dengan Karakteristik Mengkhelat Ion Logam” yang diselenggarakan oleh Dirjen Dikti Depdikas. Dalam lomba ini penulis mendapatkan Juara II Tingkat Universitas.
10) Lomba Proposal Penelitian Bogasari Nugraha VI Tahun 2003 Bidang Pangan yang berjudul “Pemanfaatan Metabolit Sekunder dari Lateks Umbi Ketela Karet (Manihot glaziovii Muell-Arg) Sebagai Insektisida dan Fungisida Tanaman Gandum”.
11) Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional Tahun 2003 yang berjudul ”Zat Humat: Potensi Tersembunyi Pada Lahan Gambut” yang diselenggarakan oleh Keluarga Besar Mahasiswa Kimia FMIPA Universitas Gajah Mada.