pkmm blotong
DESCRIPTION
mengolah blotong menjadi pupuk organikTRANSCRIPT
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK GULA (BLOTONG)
MENJADI PUPUK ORGANIK KEPADA MASYARAKAT
SUMBERHARJO PEMALANG
BIDANG KEGIATAN
PKMM
Diusulkan oleh:
Ketua Pelaksana Program:
Fikry Noor Shofwan (4401408088)
Anggota pelaksana:
1. Andry Sasongko (4150406040)
2. Gandi Adi Nugroho (4401408108)
3. Adi Dwi Wirawan (400409088)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2009
1
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIRPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : Pelatihan Pengolahan Limbah Pabrik Gula (Blotong)Menjadi Pupuk Organik Kepada Masyarakat Desa Sumberharjo Pemalang.
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKPP ( ) PKMK ( ) PKMT ( * ) PKMM
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( * ) Pertanian ( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora ( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap : Fikry Noor Shofwanb. NIM : 4401408088c. Jurusan : Pendidikan Biologi, S1d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarange. Alamat Rumah : Jl. Jend. A. Yani 102 Kebondalem
Pemalang f. No Telp/HP : 085742724703g. Email : [email protected]
5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Kuntoro Budiyantob. NIP : 195607031990021001c. Alamat Rumah : Jalan Wologito Barat VII/1 Semarangd. No Telp./HP : 081802480789
7. Biaya Kegiatan Total DIKTI : Rp.6.993.500,00
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : III (tiga) bulan
Semarang, 24 Mei 2010
Dosen Pendamping Ketua Pelaksana Kegiatan
(Ir. Kuntoro Budiyanto) (Fikry Noor Shofwan)NIP. 195607031990021001 NIM. 4401408088
Mengetahui,Pembantu Rektor
Bidang Kemahasiswaan Unnes
(Dr. Masrukhi, M.Pd.) NIP. 196205081488631002
2
A. JUDUL PROGRAM
PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK GULA (BLOTONG)
MENJADI PUPUK ORGANIK KEPADA MASYARAKAT DESA
SUMBERHARJO PEMALANG
B. LATAR BELAKANG
Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok yang mayoritas orang
membutuhkannya, sehingga produksi gula dilakukan secara masal dan besar-
besaran melalui proses penggilingan tebu. Pada proses penggilingan, tebu yang
diproses diambil larutannya yaitu nira dan menghasilkan produk samping yaitu
blotong. Blotong merupakan limbah padat hasil dari proses produksi gula, dimana
dalam proses produksi gula dihasilkan blotong dalam jumlah besar .Bentuknya
seperti tanah berpasir berwararna hitam, memiliki bau tak sedap bila masih basah.
bila tidak segera kering akan menimbulkan bau busuk yang menyengat. Dalam
lingkungan pabrik gula blotong menjadi masalah yang sangat serius, misalnya
pada masyarakat Desa Sumberejo Pemalang. Di musim hujan, tumpukan blotong
basah, sehingga menebarkan bau busuk yang mencemari lingkungan. Pabrik gula
memindahkannya dari lingkungan pabrik ke lahan masyarakat yang disewa.
Namun, lama kelamaan masyarakat tidak mau lagi lahannya ditempati blotong
karena baunya yang tidak sedap.
Limbah hasil pengolahan tebu menjadi gula sebenarnya adalah bahan yang
potensial untuk pembuatan kompos yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kandungan bahan organik tanah, apalagi limbah hasil penggilingan tebu yang
berupa blotong dapat mencapai setengah sampai satu kuintal blotong tiap satu kali
produksi gula, maka dari itu apabila masyarakat dapat memanfaatkannya secara
optimal sebagai benda yang bernilai guna maka hal yang sebelumnya menjadi
limbah justru akan menjadi tambahan pundi-pundi rupiah yang tak ternilai
jumlahnya. (Wikipedia, 2009)
Pupuk organik akan menjadi suatu bisnis yang menguntungkan apabila
kesadaran petani meningkat akan manfaat penggunaan pupuk organik baik jangka
panjang maupun jangka pendek. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk
Indonesia pada umumnya bermata pencaharian di sektor pertanian.
3
http.//id.wikipedia.org/wiki/Blotong
Pengolahan limbah gula atau blotong merupakan salah satu bisnis produksi
pupuk yang menggunakan bahan baku yang cukup potensial karena memiliki
kandungan yang sangat dibutuhkan bagi pemulihan kondisi tanah apalagi
kebutuhan penani Indonesia akan pupuk sangat besar kurang lebih 24 juta ton
pertahun, sedangkan pemerintah baru mampu mencukupi sekitar 15 juta ton
pertahun sisanya sebesar 9 juta ton masih mengimpor dari luar nageri.
(http://www.indonesiaheadlines.com/)
Seiring dengan kebijakan pemerintah tentang pertanian organik dan gerakan
moral yang menyerukan kembalinya pemakaian kembali bahan-bahan organik
sebagai pupuk, dan sulitnya memperoleh pupuk baru-baru ini, juga
melambungnya harga pupuk, maka kekebutuhan akan bahan organik dan pupuk
organik semakin meningkat, hal ini sangat beralasan karena pemakaian bahan
organik pada usaha pertanian lebih menguntungkan bila ditinjau dari segi
keamanan lingkungan dan kesehatan, selain itu pupuk ini juga diperoleh dari
bahan yang murah melimpah dan mudah diperoleh, karena berasal dari limbah
pabrik, dan juga kegiatan pengolahan limbah ini merupakan tambahan lapangan
kerja yang baru terutama bagi karyawan pabrik ketika mereka diberhentika untuk
sementara waktu yaitu saat musim penggilingan tebu usai dan dimulainya masa
penanaman bibit tebu yang baru, sehingga mereka dapat memanfaatkan olahan
pupuk dari limbah pabrik tebu tersebut untuk memupuk bibit tebu tersebut dan
bila hasil pengolahan pupuk mereka berlebih masyarakat juga bisa menjualnya
melalui koperasi unit Desa setempat
Inovasi pengolahan blotong menjadi pupuk organik ini sangat membantu
pihak pabrik gula dan masyarakat sekitar dalam menangani masalah yang
ditimbulkan oleh blotong. Melalui inovasi ini masyarakat sekitar pabrik akan
mengetahui bahwa sebenarnya blotong dapat diolah menjadi pupuk organik yang
memiliki harga jual tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat
sekitar pabrik gula khususnya di Desa Sumberharjo Pemalamg
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan permasalahan yang telah kami uraikan di atas maka dapat
dipaparkan permasalahan sebagai berikut:
4
1. Bagaimana cara mengatasi limbah pabrik gula (blotong) untuk
dijadikan alternatif dalam pembuatan pupuk organik?
2. Bagaimana cara menjadikan masyrakat Desa Sumberharjo Pemalang
sehingga menjadi masyarakat yang pandai mengolah limbah pabrik
gula (blotong) untuk dijadikan pupuk organik yang memiliki nilai jual
tinggi ?
3. Bagaimana cara memasarkan pupuk organik hasil olahan limbah
pabrik gula (blotong) di Desa Sumberejo Pemalang apabila terjadi
produksi yang melimpah ?
D. TUJUAN PROGRAM
Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah sebagai berikut :
1. Mengatasi limbah pabrik gula (blotong) dengan cara mengolahnya
menjadi pupuk organik yang bermanfaat dan menyelamatkan
lingkungan dari dampak buruk limbah pabrik gula (blotong).
2. Dapat menciptakan masyarakat Sumberharjo Pemalang yang kreatif
dan terlatih dalam memanfaatkan limbah pabrik gula (blotong) menjadi
pupuk organik yang lebih bermanfaat dan memiliki nilai jual tinggi.
3. Dapat memasarkan hasil olahan limbah pabrik gula (blotong) yang
telah menjadi pupuk organik sehingga dapat meningkatkan
perekonomian masyakat Desa Sumberharjo Pemalang.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Dengan adanya program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat yang
berupa Pelatihan pengolahan limbah pabrik gula (blotong) sebagai pupuk organik
masyarakat Desa Sumberharjo Pemalang diharapkan dapat menghasilkan luaran
sebagai berikut:
1. Pupuk organik yang memiliki nilai jual tinggi .
2. Teratasinya permasalahan limbah pabrik gula (blotong) sehingga dapat
menyelamatkan lingkunan dari pencemaran yang ditimbulkan oleh
limbah pabrik gula (blotong)
5
3. Terciptanya masyarakat sekitar pabrik gula dalam mengolah limbah
pabrik (blotong) menjadi pupuk organik yang memiliki nilai jual
tinggi.
4. Meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar pabrik gula dari
penjualan pupuk yang berasal dari pengolahan limbah pabrik gula
(blotong)
5. Menciptakan lapangan kerja baru, utamanya ketika musim
penggilingan tebu usai dan diberhentikannya karyawan pabrik gula
untuk sementara waktu karena pasokan tebu habis dan beralih ke masa
pembibitan tebu.
F. KEGUNAAN PROGRAM
Dari Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat ini dapat
diperoleh beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut :
1. Melatih masyarakat sekitar pabrik gula dalam mengolah limbah pabrik
(blotong) menjadi pupuk organik yang memiliki nilai jual tinggi.
2. Memberikan sumbangan pemikiran untuk mengatasi limbah pabrik gula
(blotong)
3. Meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar pabrik gula dari penjualan
pupuk yang berasal dari pengolahan limbah pabrik gula (blotong)
4. Terciptanya lapangan kerja baru, utamanya ketika musim penggilingan
tebu usai dan diberhentikannya karyawan pabrik gula untuk sementara
waktu karena pasokan tebu habis dan beralih ke masa pembibitan tebu.
G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Sasaran dari program pelatihan pemanfaatan limbah pabrik gula (blotong)
menjadi pupuk organik adalah warga masyarakat Desa Sumberharjo Pemalang
sejumlah 147 KK.
Desa Sumberharjo Pemalang masyarakatnya sebagian besar bermata
pencaharian sebagai petani dan buruh pabrik gula di desa mereka. Di lain pihak
masyarakat Desa Sumberharjo Sangat mengeluhkan akan keberadaan limbah
pabrik gula yang dibuang di sekitar lingkungan warga, sehingga terobosan
6
pengolahan blotong menjadi pupuk sangat diharapkan oleh warga Desa
Sumberharjo Pemalang.
1. Kondisi Umum Desa Sumberharjo Pemalang
a. Desa Sumberharjo Pemalang adalah sebuah kelurahan yang terletak di
Kabupaten Pemalang.
b. Keadaan geografis Desa Sumberharjo Pemalang yang memiliki lahan
pesawahan yang luas ±50 hektare yang ditanami tebu sehingga sangat
mendukung dalam upaya penyediaan bahan baku tebu dalam pembuatan
gula pada pabrik gula setempat, dari pabrik ini setiap harinya
menghasilkan limbah berupa blotong yang sangat melimpah.
2. Gambaran Umum Masyarakat Desa Sumberharjo Pemalang
a. Tercatat ada 147 KK, dengan total warga sebanyak 478 orang.
b. Tingkat pendidikan penduduk masih rendah, yaitu 25% lulus SD, 13,88%
lulus SMP, 11,11% lulus SMA, 19,44% lulus pondok, 5,55% lulus
diploma, 16.67% tidak lulus sekolah.
c. Mata pencaharian warga di Desa Sumberharjo Pemalang adalah Tani,
Pedagang, buruh pabrik, PNS, serta karyawan swasta.
3. Gambaran Umum penggilingan tebu di Desa Sumberharjo Pemalang
Terdapat 3 tempat penggilingan tebu dengan pemilik perorangan, yang
hasil sampingnya berupa limbah pabrik gula (blotong) . Penggilingan dalam
tiap hari dilakukan 3-4 kali pada setiap tempat penggilingan. Dengan hasil
samping rata-rata per pekan 200m3 pada tiap tempat. Banyak produksi gula di
Desa Sumberharjo Pemalang pada setiap tahunnya tidak sama. Sehingga
keberadaan limbah pabrik gula (blotong) tidak menumpuk pada satu waktu
saja.
Masyarakat Desa Sumberharjo Pemalang sangat mengeluhkan
keberadaan limbah pabrik gula yang dibuang di tengah pemukiman penduduk
sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Di musim hujan tumpukan
blotong basah sehingga menimbulkan bau yang menyengat dan mencemari
lingkungan.
7
Disekitar pabrik gula Desa Sumberharjo Pemalang warga sekitar dapat
dilatih untuk mengolah limbah dari pabrik gula (blotong ) menjadi pupuk
organik sehingga diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi
oleh warga dan pihak pabrik, selain itu hasil pupuk dari pengolahan blotong
tuga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk berbagai tanaman milik mereka
ataupun dijual, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup warga sekitar.
Mayoritas warga Desa Sumberejo Pemalang telah menggantungkan
perekonomian keluarga mereka melalui pertanian dan karyawan pabrik gula,
dari data sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2005 diperoleh data
sebanyak bahwa di Sumberejo Pemalang pada khususnya terbagi menjadi 147
kepala keluarga dan terdiri atas 478 jiwa yang 250 orang bermatapencaharian
sebagai petani, lalu 100 orang berwiraswasta, 50 orang sebagai pegawai negri
sipil, dan 10 orang menjadi TNI/Polri, sedangkan sisanya masih menganggur,
maka dari data sensus di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa program
pengolahan blotong menjadi pupuk cair organic sangatlah cocok untuk
dilaksanakan di Desa Sumberharjo Pemalang ini karena lebih dari 60%
penduduknya sebagai petani, selain itu program ini juga diharapkan dapat
mengurangi pengangguran di wilayah tersebut. http.//id.sensus.org/pemalang
Perlu diketahui pula bahwa pengoprasian pabrik gula terjadi secara
musiman, sehingga karyawan banyak yang menganggur ketika musim
penggilingan usai dan kembali melakukan pembibitan terhadap bibit tebu,
maka diharapkn masyarakat sekitar dapat memanfaatkan waktu libur
sementara mereka dengan cara memanfaatkan blotong sebagai bahan dasar
pembuatan pupuk organik yang selanjutnya digunakan sebagai pupuk berbagai
tanaman utamanya sebagai pupuk bibit tebu, selain itu pupuk organik dari
bahan dasar blotong ini juga memiliki nilai jual tinggi karena memiliki
kandungan hara yang baik bagi lingkungan maupun tanaman.
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
8
Program Kreativitas Mahasiswa Pengabadian Masyarakat ini terbagi
menjadi tiga tahap, yaitu (1)tahap persiapan, tahap pelaksanaan, (3) tahap
monitoring.
Pada tahap persiapan meliputi perijinan tempat untuk pelatihan dan
persiapan bahan serta perlengkapan untuk pelatihan.
1. Alat dan bahan yang digunakan meliputi :
-Alat :
a. Ember
b. Timbangan
c. Gelas Ukur
d. Plastik
e. Tali Karet (dari bekas ban dalam) Alat Penyedot
-Bahan :
a. Agrisimba
b. Air
c. NPK
d. Gula Pasir
e. Blotong
2. Cara Kerja
Pembuatan pupuk organik dari blotong sangatlah mudah, langkah-
langkah pembuatannya untuk satu resep ialah sebagai berikut :
Tahap pertama adalah mempersiapkan bahan baku dengan mengambil
satu liter agrisimba untuk dijadikan starter, campur dengan empat liter air,
seratus gram NPK, dan lima puluh gram gula pasir dalam ember lalu balut
ember dengan plastik ikat rapat-rapat dengan tali karet, kemudian
diinkubasikan selama dua puluh empat jam.
Tahap kedua adalah menyemprotkan cairan dari hasil tahap pertama ke
blotong sebanyak satu ton hingga merata, selanjutnya diamkan dalam
ruang tertutup selama satu bulan.
9
Skema Pembuatan Pupuk Organik dari Blotong
(untuk satu porsi pembuatan)
1 liter Agrisimba + 4 Liter Air + 100 Gram NPK + 50 Gram Gula
Pasir
Campurkan
kedalam ember
Tutup rapat-rapat dengan plastik
Inkubasi selama 24 jam
Tambah Air 45 Liter
Inkubasi 6 jam
Disemprotkan pada satu ton blotong
Diamkan selama satu bulan Di ruang tertutup
Siap digunakan
Pada tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan yang meliputi penyuluhan dan
sosialisasi serta pelatihan langsung yang akan dilaksanakan di pabrik gula
Sumberharjo Pemalang.
Pada tahap ketiga yaitu monitoring peserta, pada tahap ini peserta dipantau
oleh tim langsung, baik oleh tim pelaksana maupun tim evaluator dari pusat kegiatan
10
pemberdayaan pembuatan pupuk pupuk organik dari blotong serta evaluasi hasil yang
telah dilakukan selama pelatihan. Setelah ketiga program dilaksanakan maka
dilakukan penyusunan dan penyerahan oleh tim pelaksana pada tim pemantau atau
evaluator dari pusat.
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Program kegiatan mahasiswa ini direncanakan dalam waktu tiga bulan pada
tahun 2009. perkiraan waktu dan kegiatan pokok program pengabdian masyarakat
ini disajikan pada tabel di bawah ini.
No KegiatanBulan
I II III
1 Perijinan, persiapan tempat, dan
perlengkapan√
2 Penyuluhan kepada peserta didik dan
pelatihan pembuatan pupuk organik dari
blotong
√
3 Pembuatan pupuk organik dari peserta didik √
4 Pemantauan, evaluasi dan penyusunan
laporan √
Tim Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM)
akan melakukan beberapa kegiatan pasca pelaksanaan sebagai rasa tanggung
jawab kami dari PKMM ini. Pemantauan dan pengawasan terjadwal akan kami
lakukan meskipun program PKMM ini telah selesai (selama 2 bulan program
PKMM).
Harapan kamisetelah program PKMM ini selesai, masyarakat Desa
Sumberharjo Pemalang memiliki keahlian dalam pembuatan pupuk organik
dari blotong, dengan demikian hal ini dapat mengatasi permasalahan limbah
pabrik gula Sumberharjo Pemalang dengan pembuatan pupuk organik dari
blotong.
11
Upaya-upaya tersebut kami lakukan agar tetap terjalinnya silaturahmi
antara tim PKMM dengan pihak mitra yaitu masyarakat Desa Sumberharjo
Pemalang sebagai wujud pengabdian mahasiswa kepada masyarakat sebagai
wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi.
J. NAMA DAN BIODATA TIM
1. Ketua Pelaksanaan Program
a. Nama Lengkap : Fikry Noor Shofwan
b. Tempat, Tanggal Lahir : Pemalang, 2 Februari 1991
c. NIM/Tahun Angkatan : 4401408088/2008
d. Program Studi : Pendidikan Biologi, S1
e. Fakultas : MIPA
f. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang (UNNES)
g. Waktu untuk PKMM : 10 jam/minggu
2. Anggota Pelaksana I
a. Nama Lengkap : Andry Sasongko
b. Tempat, Tanggal Lahir : Demak, 8 Juni 1988
c. NIM/Tahun Angkatan : 415046040/2006
d. Program Studi : Matematika, S1
e. Fakultas : MIPA
f. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang (UNNES)
g. Waktu untuk PKMM : 8 jam/minggu
3. Anggota Pelaksana II
a. Nama Lengkap : Gandi Adi Nugroho
b. Tempat, Tanggal Lahir : Jepara, 3 Mei 1990
c. NIM/Tahun Angkatan : 4401408108/2008
d. Program Studi : Pendidikan Biologi,S1
e. Fakultas : MIPA
f. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang (UNNES)
g. Waktu untuk PKMM : 8 jam/minggu
12
4. Anggota Pelaksana III
a. Nama Lengkap : Adi Dwi Wirawan
b. Tempat, Tanggal Lahir : Jepara, 3 Maret 1992
c. NIM/Tahun Angkatan : 400409088/2009
d. Program Studi : Pendidikan IPA, S1
e. Fakultas : MIPA
f. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang (UNNES)
g. Waktu untuk PKMM : 10 jam/minggu
K. NAMA DAN DOSEN PEMBIMBING
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Kuntoro Budiyantob. Golongan Pangkat dan NIP : Pembina IV/a, 131876227
c. Jabatan Fungsional : Lektor
d. Fakultas/Program studi : MIPA/Biologi
e. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang (UNNES)
f. Bidang Keahlian : Agronomi
g. Waktu untuk kegiatan PKMM : 6 jam/minggu
L. BIAYA
1. Pembelian ATK
No. Jenis Barang Satuan Jumlah (Rp)
1.
2.
3.
4.
HVS
Tinta Printer
Spidol
Tinta Spidol
3 reem x @ Rp 40.000,-
3 buah x @ Rp 22.500,-
3 buah x @ Rp 6.000,-
3 buah x @ Rp 11.000,-
120.000
67.500
18.000
33.000
2. Bahan Dasar
No. Jenis Bahan Dasar Satuan Jumlah (Rp)
1. Blotong 1000 kg x @Rp. 1.000,- 1.000.000
3. Transportasi dan Akomodasi
No. Jenis Satuan Jumlah (Rp)
13
1.
2.
Transportasi
Akomodasi
@ Rp. 600.000,-
@ Rp. 800.000,-
600.000
800.000
4. Pembelian Bahan dan Peralatan Pelatihan
No. Jenis Bahan/Peralatan Satuan Jumlah (Rp)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Agrisimba
Gelas Ukur
Ember
Tali Karet
NPK
Guka Pasir
Terpal
Alat Penyemprot
10 x @ Rp.40.000,-
5 x @ Rp.30.000,-
5 x @ Rp.10.000,-
5 x @ Rp.5.000,-
5 x @ Rp.50.000,-
5 x @ Rp.6.000,-
1 x @ Rp.50.000,-
3 x @ Rp.250.000,-
400.000
150.000
50.000
25.000
250.000
30.000
50.000
750.000
5. Sewa Peralatan
No. Jenis Barang Satuan Jumlah (Rp)
1.
2.
3.
Sewa Komputer
Sewa Kursi
Sewa LCD
2 bln x @ Rp.150.000,-
50 bh x @ Rp.2.000,-
2 hr x @ Rp.100.000,-
300.000
100.000
200.000
6. Sewa Tempat Pelatihan
No. Jenis Kebutuhan Satuan Jumlah (Rp)
1. Sewa Tempat Pelatihan 2 bulan 500.000
7. Materi Pelatihan
No. Jenis Kebutuhan Satuan Jumlah (Rp)
1. Pengadaan Materi 30 x @ Rp.5.000,- 150.000
8. Konsumsi Kegiatan
No. Jenis Konsumsi Satuan Jumlah (Rp)
1.
2.
Konsumsi Penyuluhan
Konsumsi Pelatihan
50 x @ Rp.8.000,-
50 x @ Rp.6.000,- x 2 hr
400.000
600.000
14
9. Penyusunan Laporan
No. Jenis Kebutuhan Satuan Jumlah (Rp)
1.
2.
Laporan
Flashdisk
1
1 x @ Rp.100.000,-
300.000
100.000
Total Biaya = Rp.6.993.500,00
15
Lampiran I
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini adalah :
Pihak I
nama : Soewondo
jabatan : Petinggi Desa Sunberharjo Pemalang
alamat : Jl. PG Sumberharjo 186 Pemalang
Pihak II
nama : Fikry Noor Shofwan
jabatan : Mahasiswa
alamat : Jl. A. Yani 102 Kebondalem Pemalang
Pihak I dan Pihak II telah melukan persetujuan kerjasama tentang diadakannya
Program Kreatifitas Mahasiswa berupa pengabdian masyarakat dengan judul
Pelatihan Pengolahan Limbah Pabrik Gula (Blotong) Menjadi Pupuk Organik Kepada
Masyarakat Desa Sumberharjo Pemalang.
Pemalang, Oktober 2009
Pihak I Pihak II
Soewondo Fikry Noor Shofwan
16
Lampiran II
DENAH TEMPAT PELATIHAN
Denah Lokasi Pemasaran ProdukLokasi :
1. Tempat pelatihan berada di pinggir jalan raya yang letaknya strategis dan banyak
masyarakat melewatinya.
2. Pabrik Gula Sumberharjo yang letaknya Strategis.
3. Kantor Kelurahan Sumberharjo berada di pusat Desa.
17
Jalan Raya UTARA PG
Sumberharjo
Jalan Desa Tambak Rejo
1
2
3