plagiat merupakan tindakan tidak terpujirepository.usd.ac.id/10552/2/061334007_full.pdf · 2017. 5....
TRANSCRIPT
i
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X5 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA MELALUI PENERAPAN METODE
PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE ACTIVE DEBATE
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
FRANSISKUS ARDHI PUTRANTO
NIM : 06 1334 007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN
Kemenangan hari ini bukanlah berarti kemenangan esok hari
Kegagalan hari ini bukanlah berarti kegagalan esok hari
Tak ada yang jatuh dari langit dengan cuma-cuma semua usaha dan doa
Hidup adalah perjuangan tanpa henti.
“DEWA”
Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak
akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkahpun.
“Ir. Soekarno”
Skripsi ini aku persembahkan untuk :
• Orangtuaku tercinta Bpk A Gunandi dan Ibu F Sukarti • Kakakku Y Ari Sulistianto dan C Heri Sulistiawan dan
keponakanku semua • Penti Handayani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN EKONOMI KELAS X5 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN
ACTIVE LEARNING TIPE ACTIVE DEBATE
Fransiskus Ardhi Putranto 06 1334 007
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi dengan pokok bahasan permintaan dan penawaran melalui penerapan metode pembelajaran active learning tipe active debate.
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X.5, SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Komponen-komponen utama dalam pembelajaran active learning tipe active debate adalah presentasi materi, pembagian kelompok, pembagian tugas, pelaksanaan debat. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam satu siklus yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, instrument evaluasi dan instrument refleksi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif.
Berdasarkan hasil analisis penelitian pada siklus I dapat disimpulkan bahwa : penerapan metode pembelajaran active learning tipe active debate mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas X.5 . Peningkatan hasil belajar siswa tampak dari nilai yang dicapai siswa pada waktu pre test dan post test. Rata-rata peningkatan nilai kelas adalah 43,28 %. Pada saat pre test rata-rata skor siswa dalam kelas mencapai 44,55 sedangkan rata-rata skor siswa setelah post test naik menjadi 61,52. Hal ini menunjukan bahwa penerapan metode pembelajaran active learning tipe active dabate pada mata pelajaran ekonomi dalam penelitian ini sudah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X.5 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF ACTIVE LEARNING TYPE OF ACTIVE DEBATE METHOD TO INCREASE STUDENTS’ LEARNING
ACHIEVEMENT ON ECONOMICS IN PANGUDI LUHUR SENIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA
FRANSISKUS ARDHI PUTRANTO 06 1334 007
Sanata Dharma University
Yogyakarta 2011
This research aims to know how to increase the achievement of the
students on learning economics with the topic of supply and demand through the implementation of active learning type of active debate method.
This research was done at the students of the tenth 5, Pangudi Luhur Senior High School Yogyakarta. The main components of the active learning type of active debate were material presentation, group sharing job description and debate. The implementation of this classroom action research was done in one cycle which consisted of four stages, namely planning, action, observation and reflection. The data collection was done by using observation sheets of the teachers’ activities, observation sheets of the students, observation sheets of the class activities, observation sheets of the teachers’ activities in teaching – learning process, the instrument of the class observation, observation sheets of the students’ activities on the group, and the instruments of the reflection. The data which were obtained were analyzed by using descriptive and comparative analysis.
Based on the analysis, the result of the research in the first cycle, can be concluded as follows : the implementation of the active learning type of active debate method can improve the achievement of learning economics of the tenth 5 students. It can be seen from the grades which the students reach on the pre test and post test. The average of the improvement of the class grades was 43,28%. On the pre test, the students’ score on the class reached 44,55, whereas the students’ score after the post test became 61,52. It shows that the implementation of the active learning type of active debate on the economic study in research can improve the achievement of the students’ of the tenth 5 Pangudi Luhur Senior High School of Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penyelesaian skripsi ini dapat terwujud atas bantuan dari banyak pihak sehingga
dalam kesempatan ini penulis ingin menghaturkan ucapan terima kasih sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Pd. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial,
3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Kaprodi Pendidikan Akuntansi
4. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.pd.,M.Si selaku dosen pembimbing yang
dengan sabar dan penuh perhatian memberi dukungan, arahan dan telah
meluangkan waktu di tengah kesibukan beliau, sehingga memberikan
motivasi yang tinggi kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd.,M.Si selaku dosen penguji yang telah sabar dan
banyak memberikan motivasi dan dukungan.
6. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd selaku dosen penguji
yang banyak memberikan masukan, kritik dan saran.
7. Ibu Kurnia Martikasari, S.Pd., M.Si. yang telah memberikan motivasi dan
pengalaman berharga yang menggugah hati untuk terus belajar.
8. Terima kasih untuk semua dosen prodi pendidikan akuntansi dan ekonomi
atas pengalaman berharga yang diberikan semasa perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
9. Bapak Drs. Joko Wicoyo., M.Si., terima kasih atas bimbingan abstrak dari
bapak.
10. Sekretariat Prodi Pendidikan Akuntansi yang telah banyak membantu dan
memberikan informasi kepada penulis.
11. Br Herman Yoseph FIC selaku Kepala Sekolah SMA pangudi Luhur
Yogyakarta,yang telah memberi ijin dan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
12. Ibu Natalia Margi S.Pd selaku guru pengampu Ekonomi kelas X5 , terima
kasih atas bimbingan, dukungan, kesabaran, saran dan telah meluangkan
waktu bagi penulis di tengah kesibukan mengajar.
13. Para siswi kelas X5, terima kasih banyak atas partisipasi dan kerja sama yang
baik sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.
14. Simbah yang ada di surga terima kasih banyak atas doanya dari sana.
15. Bapak Ag. Gunandi dan Ibu F Sukarti terima kasih banyak atas segala kasih
sayang yang diberikan kepada penulis. Terima kasih atas kesabaran,
dukungan, doa yang tak kunjung henti yang telah diberikan kepada penulis,
serta material dan fasilitas yang mendukung selama ini.
16. Keluarga Suren (Bude Syam, Pak De Mar, Bulik Dinah ) terima kasih banyak
atas dukungannya serta doanya yang diberikaan kepada penulis.
17. Kakakku Y Ari Sulistianto S.Si.,A.pt & C Heri Sulistiawan S.Pd terima kasih
atas segala doa, perhatian, dan dukunganya
18. Penti Handayani terima kasih banyak atas segala perhatian, kasih sayang,
kesabaran, bantuan, dukungan, doa, yang selama ini telah diberikan. Suka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
duka yang telah kita alami bersama. Semoga cita-cita dan impian kita dapat
terwujud, terimakasih sudah menemaniku selama ini.
19. Bapak Ag. Basiran dan C Istijah, terima kasih banyak atas support dan
doanya.
20. Teman-temanku Agil, Putri, Priska, Missi, Yoseph, dan teman angkatan PAK
06 semua. Terima kasih banyak atas dukungan, bantuan, kerjasama, saran,
nasehat, humor, kecerian dan kebersamaan dalam keseharian semoga kita
tetap bersahabat untuk esok dan selamanya. You are The Best Guys….I Love
You All…
21. Teman-teman mitra PUSD semuanya terimakasih atas dukungannya, canda
tawa selalu menghiasi basement.
22. Terimakasih untuk Ir Soekarno, Mario teguh, RCM ‘Republik Cinta
Manajemen’, Kurt Cobain, Muse atas segala inspirasi yang penulis dapatkan
selama menyusun skripsi ini.
23. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan
terimaksih.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
segala saran, kritik, dan masukan demi kesempurnaan penyusunan skripsi pada
masa-masa yang akan datang sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
MOTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................ vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Batasan Masalah ............................................................................ 5
C. Rumusan Masalah .......................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ................................................. 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
B. Pembelajaran Aktif (Active Learning) ........................................... 10
C. Prestasi ........................................................................................... 22
D. Penelitian Tindakan Kelas ............................................................. 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 38
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ........................................................ 39
C. Subjek Dan Obyek Penelitian ........................................................ 39
D. Variabel Penelitian ......................................................................... 39
E. Prosedur Penelitian ........................................................................ 40
F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 45
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ..................................... 48
B. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ...................................................... 51
C. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta………………………. ................................................ 53
D. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur Yogakarta ... 55
E. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta………………………. ................................................ 56
F. Sumber Daya Manusia SMA Pengudi Luhur Yogyakarta ............. 63
G. Siswa SMA Pangudi LuhurYogyakarta ......................................... 63
H. Kondisi Fisik, Lingkungan dan Fasilitas SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta………………………. ................................................ 64
I. Fasilitas Pendidikan dan Latihan ................................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
J. Majelis/ Dewan Sekolah/ Komite Sekolah .................................... 68
K. Hubungan antara Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta dengan Instasi lain ...................................................... 69
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian………………………. .................................. 74
1. Observasi Pra Penelitian ............................................................ 74
a. Observasi Guru (Observing Teacher) ................................ 75
b. Observasi Siswa (Observing Students) .............................. 78
c. Observasi Kelas (Observing Classroom) ........................... 80
2. Siklus Pertama ............................................................................ 86
a. Perencanaan........................................................................ 87
b. Tindakan ............................................................................. 90
c. Observasi ........................................................................... 92
B. Komparasi Tingkat Prestasi Siswa ................................................ 104
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………………………. ............................................... 106
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 106
C. Saran………………………. ......................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Analisis Komparatif Prestasi Belajar Siswa………………………. 47
Tabel IV.1 Yayasan Pangudi Luhur………………………. ............................... 49
Tabel IV.2 Jumlah Siswa Tiap Rombel………………………. ......................... 63
Tabel IV.3 Jumlah Siswa Tiap Kelas………………………. ............................. 47
Tabel IV.4 Fasilitas Sekolah………………………. .......................................... 47
Tabel V.1 Ringkasan Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam proses
Pembelajaran (Pra Penelitian) ………………………. ..................... 75
Tabel V.2 Kegiatan/aktivitas Siswa dalam proses
Pembelajaran (Pra Penelitian)………………………. ....................... 79
Tabel V.3 Kondisi kelas dalam pembelajaran
(Pra Penelitian)………………………. .............................................. 82
Tabel V.4 Ringkasan Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam proses
Pembelajaran (Siklus 1)………………………. ................................ 93
Tabel V.5 Kegiatan/aktivitas Siswa dalam proses
Pembelajaran (Siklus 1)………………………. ................................. 95
Tabel V.6 Kondisi kelas dalam pembelajaran (Siklus 1)………………………. 97
Tabel V.7 Hasil Evaluasi Guru ......................................................................... 99
Tabel V.8 Hasil Evaluasi Siswa ......................................................................... 100
Tabel V.9 Hasil Refleksi Guru ............................................................................ 102
Tabel V.10 Hasil Refleksi Siswa ........................................................................ 103
Tabel V.11 Analisis Komparatif Tingkat Prestasi Belajar Siswa ....................... 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas………………………. .............. 34
Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Pangudi Luhur ………………………. 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Observasi Kegiatan Guru………………………. ........... 112
Lampiran 2 Lembar Observasi Kegiatan Siswa………………………. .......... 113
Lampiran 3 Lembar Observasi Kegiatan Kelas………………………. .......... 114
Lampiran 4 Instrumen Observasi Kegiataan Guru………………………....... 115
Lampiran 5 Instrumen Observasi Kegiataan Siswa………………………. .... 117
Lampiran 6 Instrumen Observasi Kegiatan Kelas………………………. ...... 118
Lampiran 7 Instrumen Evaluasi Guru………………………. ......................... 119
Lampiran 8 Instrumen Evaluasi Siswa………………………. ........................ 120
Lampiran 9 Instrumen Refleksi Guru………………………. ......................... 121
Lampiran 10 Instrumen Refleksi Siswa………………………. ........................ 122
Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran………………………. ........ 123
Lampiran 12 Soal Pre Test………………………. ............................................ 135
Lampiran 13 Jawaban Pre Test………………………. ..................................... 140
Lampiran 14 Soal Post Test………………………. .......................................... 141
Lampiran 15 Jawaban Post Test………………………. .................................... 146
Pra Penelitian
Lampiran 1a Lembar Observasi Kegiatan Guru………………………. ........... 148
Lampiran 2a Lembar Observasi Kegiatan Siswa .............................................. 150
Lampiran 3a Lembar Observasi Kegiatan Kelas .............................................. 152
Lampiran 4a Hasil Observasi Kegiatan Guru………………………. ............... 154
Lampiran 5a Hasil Observasi Kegiatan Siswa………………………. ............. 157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Lampiran 6a Hasil Observasi Kondisi Kelas………………………. ................ 159
Siklus Pertama
Lampiran 1b Lembar Observasi Kegiatan Guru………………………. ........... 161
Lampiran 2b Lembar Observasi Kegiatan Siswa………………………. .......... 163
Lampiran 3b Lembar Observasi Kegiatan Kelas………………………. .......... 165
Lampiran 4b Hasil Observasi Kegiataan Guru………………………. ............. 167
Lampiran 5b Hasil Observasi Kegiataan Siswa………………………. ............ 170
Lampiran 6 Hasil Observasi Kegiatan Kelas………………………. .............. 171
Lampiran 7 Hasil Evaluasi Guru………………………. ................................. 172
Lampiran 8 Hasil Evaluasi Siswa………………………. ............................... 173
Lampiran 9 Hasil Refleksi Guru………………………. ................................. 175
Lampiran 10 Hasil Refleksi Siswa………………………. ................................ 176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar dan terencana untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran serta
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat
belajar secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan juga
memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa.
Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan
yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua
potensi dirinya baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Dalam
rangka mewujudkan potensi diri menjadi multiple kompetensi harus melewati
proses pendidikan yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran
Berlangsungnya proses pembelajaran tidak terlepas dari peran guru dan
siswa. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan pembaharuan
dalam segala unsur-unsur yang mendukung pendidikan. Adapun unsur tersebut
adalah siswa, guru, alat dan metode, materi dan lingkungan pendidikan. Semua
unsur tersebut saling terkait dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2
Sehingga keberhasilan dalam belajar dapat tercapai yakni dengan prestasi belajar
yang baik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Prestasi belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran, yang lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang
diberikan oleh guru. Prestasi belajar dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor intern
dan ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada di dalam diri seseorang yang
dapat mempengaruhi prestasi belajar. Faktor-faktor intern yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar antara lain kecerdasan intelegensi, minat,
motivasi dan bakat. Faktor ekstern adalah faktor yang sifatnya dari luar diri
seseorang yang dapat mempengaruhi prestasi belajar antara lain keadaan
lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah.
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak
didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar
sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan
kondisi individu anak karena merekalah yang akan belajar. Anak didik
merupakan individu yang berbeda satu sama lain, memiliki
keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu
pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak
tersebut, sehingga pembelajaran benar-benar dapat merubah kondisi anak dari
yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta dari
yang berperilaku kurang baik menjadi baik. Kondisi riil anak seperti ini, selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
3
ini kurang mendapat perhatian di kalangan pendidik. Hal ini terlihat dari
perhatian sebagian guru/pendidik yang cenderung memperhatikan kelas secara
keseluruhan, tidak perorangan atau kelompok anak, sehingga perbedaan
individual kurang mendapat perhatian. Gejala yang lain terlihat pada kenyataan
banyaknya guru yang menggunakan metode pengajaran yang cenderung sama
setiap kali pertemuan di kelas berlangsung.
Seorang pendidik sebaiknya harus mampu menciptakan kreatifitas dalam
proses pembelajaran yang membuat siswa berperan aktif dan termotivasi untuk
berpartisipasi penuh dalam proses pembelajaran, salah satunya dengan metode
pembelajaran baru yang belum pernah digunakan oleh guru di dalam kelas
tersebut. Banyak metode-metode baru yang dapat membantu memotivasi siswa
dan mampu melibatkan siswa secara penuh salah satunya dengan metode
pembelajan Active Learning Tipe Active Debate. Pembelajaran aktif adalah
pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika
peserta didik belajar dengan aktif berarti mereka mendominasi aktifitas
pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak baik untuk
menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan, atau
mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang
ada dalam kehidupan nyata.
Berdasarkan wawancara dengan guru, kondisi pembelajaran di SMA Pangudi
Luhur Yogyakarta, untuk mata pelajaran ekonomi guru mengajar dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
4
menggunakan metode ceramah dan diskusi. Hal ini berlangsung secara terus
menerus dan monoton dan mengakibatkan siswa cenderung cepat bosan dan
banyak siswa yang melakukan aktivitas sendiri di kelas seperti mengobrol
dengan teman sebangku, melamun, mengantuk, dan tidak fokus dalam pelajaran.
Pembelajaran ekonomi di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta masih berpusat pada
guru hal itu kurang tepat digunakan untuk pendidikan saat ini dimana
pembelajaran lebih menuntut siswa untuk berperan aktif. Pembelajaran yang
monoton mengakibatkan prestasi belajar siswa menurun, Untuk itu seorang guru
harus merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dimana siswa
termotivasi untuk aktif mengkostruksi sendiri pemahaman mereka terhadap
materi yang diajarkan oleh seorang guru dengan keterlibatan mereka secara
langsung dalam proses pembelajaran. Untuk itu seorang guru harus mampu
menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran yang terjadi di kelas demi
kemajuan prestasi siswa dalam peningkatan mutu.
Berdasarkan fenomena yang terjadi di SMA Pangudi Luhur dimana
pembelajaran masih terpusat pada guru dan penggunaan metode pembelajaran
yang terjadi secara terus menerus dan monoton yang berakibat pada kurangnya
tingkat prestasi belajar siswa. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang metode pembelajaran Active Learning tipe Active Debate
terhadap peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Judul
penelitian dirumuskan sebagai berikut: “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
5
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X5 SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe
Active Debate” penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X5 SMA Pangudi
Luhur Yogyakarta. Diharapkan dengan penggunaan metode Active Learning tipe
Active Debate dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
B. Batasan Masalah
Metode Pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada
pelajaran ekonomi cukup bervariasi. Namun tidak semua model pembelajaran
tersebut akan dibahas dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini peneliti hanya
akan membahas tentang model pembelajaran Active Learning Tipe Active
Debate.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi melalui penerapan metode pembelajaran Active Learning Tipe
Active Debate.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa melalui
penerapan metode pembelajaran Active Learning tipe Active Debate pada
mata pelajaran ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
6
E. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi :
1. Bagi Guru
Dapat memberikan masukan untuk para guru agar guru tersebut kreatif dalam
menerapkan metode-metode pembelajaran sehingga diharapkan kegiatan
pembelajaran di dalam kelas berlangsung tidak monoton dan tidak
menimbulkan kebosanan.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bagian dari proses belajar dan berlatih
khususnya di bidang penelitian.
3. Bagi Siswa
Sebagai gambaran bagi siswa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta untuk
meningkatkan prestasi siswa dalam belajar.
4. Bagi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Sebagai masukan bagi sekolah dalam meningkatkan prestasi siswa dalam
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan
penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Belajar adalah proses
yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman.
Belajar adalah proses melihat, mengamati, memahami sesuatu. Dari beberapa
pengertian belajar, bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku individu
dari hasil pengalaman dan latihan. Perubahan tingkah laku tersebut, baik dalam
aspek pengetahuannya (kognitif), keterampilannya (psikomotor), maupun
sikapnya (afektif).
Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kesatuan yang dari dua
kegiatan yang searah. Kegiatan belajar adalah kegiatan yang primer dalam
kegiatan belajar mengajar tersebut, sedangkan kegiatan mengajar merupakan
kegiatan sekunder. Sekunder yang dimaksudkan untuk dapat terjadi kegiatan
belajar yang optimal. Situasi yang dapat memungkinkan terjadinya kegiatan
belajar yang optimal adalah suatu situasi di mana siswa dapat berinteraksi dengan
guru atau bahkan pembelajaran di tempat tertentu yang telah diatur untuk
mencapai tujuan. Selain itu situasi tersebut dapat lebih mengoptimalkan kegiatan
belajar bila mengunakan metode atau media yang tepat. Untuk megetahui
keefektifan kegiatan belajar dan pembelajaran maka diadakan evaluasi. Secara
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
8
umum pembelajaran dapat diartikan sebagai proses perubahan dan interaksi
dengan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan spritual. Hal
ini sesuai dengan pendapat Sudjana (1996:28) yaitu:
Belajar adalah suatu proses yang di tandai dengan adanya suatu perubahan pada
diri seseorang. Perubahan suatu hasi belajar dapat ditunjukkan dalam berabagai
bentuk seperti perubahan pengetahuan, sikap, tingkah laku, keterampilan,
kecakapan, kemampuan daya reaksi, daya penerimaan dan aspek yang ada pada
individu.
Prinsip-prinsip Belajar Untuk melengkapi berbagai pengertian dan
makna belajar, perlu dikemukakan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar.
Menurut Slameto (2003:27-28) seorang guru atau calon guru perlu mengetahui
prinsip-prinsip belajar yaitu prinsip-prinsip belajar yang harus dilaksanakan
dalam situasi dan kondisi yang berbeda dan oleh setiap siswa secara individual.
Beberapa prinsip belajar yang perlu diketahui antara lain:
1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar
a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional.
b. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat
pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
9
c. Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat
mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan
efektif.
d. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
2. Sesuai hakikat belajar
a. Belajar itu proses kontinyu maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya.
b. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery.
c. Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang satu
dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang
diharapkan.
3. Sesuai materi atau bahan yang harus dipelajari
a. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap
pengertiannya.
b. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan
tujuan instruksional yang harus dicapai.
4. Syarat keberhasilan belajar
a. Belajar memerlukan sarana yang cukup sehingga siswa dapat belajar
dengan tenang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
10
b. Repetisi, dalam belajar mengajar perlu ulangan berkali-kali agar
pengertian/ketrampilan/sikap itu mendalam pada siswa.
B. Pembelajaran Aktif (Active Learning)
1. Pengertian Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang terjadi ketika siswa
bersemangat, siap secara mental, dan bisa memahami pengalaman yang
dialami (Hollingsworth 2006).
Menurut Zaini (2006) pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang
mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar
dengan aktif berarti mereka mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan ini
merekaa secara aktif menggunakan otak baik untuk menemukan ide pokok
dari materi pelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang
baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan
nyata.
Belajar aktif sangat diperlukan peserta didik untuk mendapatkan hasil
belajar yang maksimum. Ketika peserta didik pasif atau hanya menerima
pengajaran, ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah
diberikan. Oleh sebab itu diperlukan perangkat tertentu untuk dapat mengikat
informasi yang baru saja diterima dari guru. Belajar aktif adalah salah satu
cara untuk mengikat informasi yang baru kemudian menyimpanya dalam
otak. Belajar yang hanya mengandalkan indera pendengaran mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
11
beberapa kelemahan padahal hasil belajar seharusnya disimpan sampai waktu
yang lama.
Ketika ada informasi yang baru, otak manusia tidak hanya sekedar
menerima dan menyimpan. Akan tetapi otak manusia akan memproses
informasi tersebut sehingga dapat dicerna kemudian disimpan.
Pembelajaran Aktif merupakan proses aktif merangkai pengalaman untuk
memperoleh pemahaman baru. Siswa aktif terlibat di dalam proses belajar
mengkonstruksi sendiri pemahamannya. Aktif dimaksudkan bahwa dalam
proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa
sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam
membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima
kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga, jika pembelajaran
tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka
pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif dari
siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang
mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.
Strategi pembelajaran konvensional pada umumnya lebih banyak
menggunakan belahan otak kiri (otak sadar) saja, sementara belahan otak
kanan kurang diperhatikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
12
Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus-
stimulus kepada anak didik, agar terjadinya respons yang positif pada diri
anak didik. Kesediaan dan kesiapan mereka dalam mengikuti proses demi
proses dalam pembelajaran akan mampu menimbulkan respons yang baik
terhadap stimulus yang mereka terima dalam proses pembelajaran. Respons
akan menjadi kuat jika stimulusnya juga kuat. Ulangan-ulangan terhadap
stimulus dapat memperlancar hubungan antara stimulus dan respons, sehingga
respons yang ditimbulkan akan menjadi kuat. Hal ini akan memberi kesan
yang kuat pula pada diri anak didik, sehingga mereka akan mampu
mempertahankan respons tersebut dalam memory (ingatan) nya. Hubungan
antara stimulus dan respons akan menjadi lebih baik kalau dapat
menghasilkan hal-hal yang menyenangkan. Efek menyenangkan yang
ditimbulkan stimulus akan mampu memberi kesan yang mendalam pada diri
anak didik, sehingga mereka cenderung akan mengulang aktivitas tersebut.
Akibat dari hal ini adalah anak didik mampu mempertahan stimulus dalam
memory mereka dalam waktu yang lama (longterm memory), sehingga
mereka mampu merecall apa yang mereka peroleh dalam pembelajaran tanpa
mengalami hambatan apapun.
Active learning (belajar aktif) pada dasarnya berusaha untuk memperkuat
dan memperlancar stimulus dan respons anak didik dalam pembelajaran,
sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
13
hal yang membosankan bagi mereka. Dengan memberikan strategi active
learning (belajar aktif) pada anak didik dapat membantu ingatan (memory)
mereka, sehingga mereka dapat dihantarkan kepada tujuan pembelajaran
dengan sukses. Hal ini kurang diperhatikan pada pembelajaran konvensional.
Dalam metode active learning (belajar aktif) setiap materi pelajaran yang baru
harus dikaitkan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang ada
sebelumnya. Materi pelajaran yang baru disediakan secara aktif dengan
pengetahuan yang sudah ada. Agar murid dapat belajar secara aktif guru perlu
menciptakan strategi yang tepat guna sedemikian rupa, sehingga peserta didik
mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar. (Mulyasa, 2004:241)
Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa perbedaan antara pendekatan
pembelajaran Active learning (belajar aktif) dan pendekatan pembelajaran
konvensional, yaitu :
a. Pembelajaran konvensional
1) Berpusat pada guru
2) Penekanan pada menerima pengetahuan
3) Kurang menyenangkan
4) Kurang memberdayakan semua
5) Menggunakan metode yang monoton
6) Kurang banyak media yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
14
b. Pembelajaran Active learning
1) Berpusat pada anak didik
2) Penekanan pada menemukan
3) Sangat menyenangkan
4) Membemberdayakan semua indera danpotensi anak didik indera dan
potensi anak didik.
5) Menggunakan banyak metode
Perbandingan di atas dapat dijadikan bahan pertimbangan dan alasan
untuk menerapkan strategi pembelajaran active learning (belajar aktif) dalam
pembelajaran di kelas. Selain itu beberapa hasil penelitian yang ada
menganjurkan agar anak didik tidak hanya sekedar mendengarkan saja di
dalam kelas. Mereka perlu membaca, menulis, berdiskusi atau bersama-sama
dengan anggta kelas yang lain dalam memecahkan masalah. Yang paling
penting adalah bagaimana membuat anak didik menjadi aktif, sehingga
mampu pula mengerjakan tugas-tugas yang menggunakan kemampuan
berpikir yang lebih tinggi, seperti menganalisis, membuat sintesis dan
mengevaluasi. Dalam konteks ini, maka ditawarkanlah strategi-strategi yang
berhubungan dengan belajar aktif. Dalam arti kata menggunakan teknik active
learning (belajar aktif) di kelas menjadi sangat penting karena memiliki
pengaruh yang besar terhadap belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
15
2. Dimensi-dimensi Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif akan lebih tampak dan menunjukkan kadar yang
tinggi apabila pembelajaran berorientasi pada siswa. Menurut Mc Keachie
dalam bukunya Dimyati (1994 : 110) ada 7 dimensi proses pembelajaran
yang mengkibatkan terjadinya kadar pembelajaran aktif, yaitu (1) Partisipasi
siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran, (2) Tekanan pada
aspek afektif dalam belajar, (3) Partisipasi siswa dalam kegiatan
pembelajaran, terutama berbentuk interaksi antarsiswa, (4) Penerimaan guru
terhadap perbuatan dan kontribusi siswa yang kurang relevan atau bahkan
sama sekali salah, (5) Kekompakan kelas sebagai kelompok, (6) Kebebasan
diberikan kepada siswa untuk mengambil keputusan-keputusan penting
dalam kehidupan sekolah, (7) Jumlah waktu yang digunakan untuk
menanggulangi masalah siswa baik yang berhubugan maupun yang tidak
berhubungan dengan pembelajaran.
3. Karakteristik Pembelajaran Aktif
Raka Joni dalam Dimyati (1994 : 111) mengungkapkan bahwa sekolah
yang melakukan pembelajaran aktif dengan baik harus mempunyai
karakteristik, yaitu pembelajaran berpusat pada siswa, guru membimbing
dalam terjadinya pengalaman belajar, tujuan kegiatan tidak hanya sekedar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
16
mengejar standar akademis, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan
penilaian.
Pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa berperan lebih aktif dalam
mengembangkan cara-cara belajar mandiri, siswa berperan serta pada
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses belajar, pengalaman siswa
lebih diutamakan dalam memutuskan titik tolak kegiatan. Guru membimbing
dalam terjadinya pengalaman belajar. Guru bukan satusatunya sumber
informasi, guru merupakan salah satunya sumber belajar, yang memberikan
peluang bagi siswa agar dapat memperoleh pengetahuan atau ketrampilan
sendiri melalui usaha sendiri, dapat mengembangkan motivasi dari dalam
dirinya, dan dapat mengembangkan pengalaman untuk membuat suatukarya.
Tujuan kegiatan tidak hanya untuk sekedar mengejar standar
akademis. Selain pencapaian standar akademis, kegiatan ditekankan untuk
mengembangkan siswa secara utuh dan seimbang. Pengelolaan kegiatan
pembelajaran ditekankan pada kreativitas siswa, dan memperhatikan
kemajuan siswa untuk menguasai konsep-konsep dengan mantap. Penilaian
dilakukan untuk mengukur dan mengamati kegiatan dan kemajuan siswa,
serta mengukur ketrampilan dan hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
17
4. Tipe Pembelajaran aktif (Active Learning)
Menurut Silberman (2009:118-244) ada beberapa tipe dalam pembelajaran
active learning, pembelajaran ini dapat membantu siswa mendapatkan
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap secara aktif.
a) Kegiatan Belajar Dalam Satu Kelas Penuh
Strategi ini dirancang untuk memajukan pengajaran satu kelas secara
penuh. Kegiatan belajar ini menjadikan pengajaran yang dibimbing oleh
guru lebih interaktif karena strategi ini menyajikan informasi dan gagasan
yang melibatkan siswa secara penuh.
b) Menstimulus Diskusi Kelas
Seringkali, seorang guru berupaya menstimulasi diskusi kelas namun
dihadapkan pada kebungkaman yang tidak menyenangkan karena siswa
sendiri tidak tahu siapa yang berani berbicara duluan. Memulai sebuah
diskusi tidak jauh berbeda dengan memulai pengajaran yang berbasis
ceramah atau penyajian materi secara lisan. Membangkitkan minat siswa
merupakan hal yang penting untuk menstimulasi diskusi.
c) Pengajuan Pertanyaan
Seringkali, setelah ditanya guru siswa justru diam, Sebagian guru
menganggap diamnya siswa menunjukan bahwa siswa tidak berminat
mengikuti pelajaran. Sebagian lain menyimpulkan bahwa semuanya
sudah jelas. Sesungguhnya yang terjadi adalah bahwa siswa belum siap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
18
mengajukan pertanyaan. Strategi-strategi pengajuan pertanyaan akan
lebih membuat siswa untuk lebih tertantang untuk membuat pertanyaan
karena mereka memiliki kesempatan untuk memahami materi yang
diajarkan.
d) Belajar Bersama
Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan belajar aktif adalah dengan
pemberian tugas belajar yang dilakukan dalam kelompok kecil siswa.
Dukungan sesama siswa dan keragaman pendapat, pengetahuan serta
ketrampilan mereka akan membantu menjadikan belajar bersama sebagai
bagian berharga dari iklim belajar di kelas. Belajar bersama tidaklah
selalu efektif boleh jadi terdapat partisipasi yang tidak seimbang,
komunikasi yang buruk, dan kebingungan bukanya belajar yang
sesungguhnya. Dalam strategi belajar bersama seperti pencarian
informasi, kelompok belajar, pemilahan kartu, turnamen belajar, dan kuis
team merupakan strategi untuk memaksimalkan manfaat dari belajar
bersama dan meminimalkan kesenjangan.
e) Pengajaran Sesama
Sebagian pakar percaya percaya bahwa sebuah mata pelajaran barubenar-
benar dikuasai ketika si pembelajar mampu mengajarkan kepada orang
lain. Pengajaran sesama siswa memberi siswa kesempatan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
19
mempelajari sesuatu dengan baik dan, sekaligus, menjadi narasumber satu
sama lain.
f) Belajar Secara Mandiri
Belajar bersama dan belajar dalam satu kelas penuh bisa ditingkatkan
dengan aktivitas belajar mandiri. Ketika siswa belajar dengan caranya
sendiri, mereka mengembangkan kemampuan untuk untuk memfokuskan
diri dan merenung. Bekerja dengan cara mereka sendiri juga memberi
siswa kesempatan untuk memikul tanggung jawab pribadi atas apa yang
mereka pelajari.
g) Belajar Yang Efektif
Aktivitas belajar yang efektif membantu siswa mengenali perasaan, nilai-
nilai, dan sikap mereka. Belajar yang efektif dirancang untuk
menimbulkan kesadaran akan perasaan, nilai-nilai, dan sikap yang
menyertai banyak topik kelas. Dalam hal ini mendesak siswa untuk
mengenali keyakinan mereka dan bertanya pada diri sendiri apakah
mereka memiliki komitmen terhadap cara-cara baru dalam mengerjakan
segala hal.
h) Pengembangan Ketrampilan
Salah atau tujuan terpenting dari pendidikan jaman sekarang adalah
pemerolehan ketrampilan untuk kebutuhan pekerjaan modern. Terdapat
ketrampilan tehnis seperti menulis dan komputasi. Ada pula ketrampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
20
non tehnis misalnya mendengarkan dengan penuh perhatian dan berbicara
dengan jelas. Ketika siswa berupaya mempelajari ketrampilan-
ketrampilan baru dan meningkatkan kemampuan yang ada, mereka perlu
mempraktikannya secara efektif dan mendapatkan umpan balik yang
berguna.
5. Model Pembelajaran Tipe Debat Active
Pembelajaran aktif tipe Debat merupakan pembelajaran yang menstimulus
diskusi kelas. Menurut Mel Silberman (2009: 140) Sering kali, seorang guru
berupaya menstimulus diskusi kelas namun dihadapkan pada kebungkaman
yang tidak menyenangkan karena siswa sendiri tidak tahu siapa yang berani
berbicara duluan.
Sebuah debat bisa menjadi metode berharga untuk meningkatkan pemikiran
dan perenungan, terutama jika siswa diharapkan mengemukakan pendapat
yang bertentangan dengan diri mereka sendiri. Ini merupakan strategi debat
yang secara aktif melibatkan tiap siswa di dalam kelas tidak hanya mereka
yang berdebat.
6. Prosedur Active Debate
a. Susunlah sebuah pertanyaan yang berisi pendapat tentang isu
kontroversial yang terkait dengan mata pelajaran.
b. Bagilah siswa menjadi 2 tim debat. Berikan secara acak posisi “pro”
kepada satu kelompok dan posisi “kontra” kepada kelompok lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
21
c. Selanjutnya, buatlah dua hingga empat sub kelompok dalam masing-
masing tim debat.
d. Tempatkan dua hingga empat kursi (tergantung jumlah dari sub kelompok
yang dibuat untuk tiap pihak) bagi para juru bicara dari pihak yang pro
dalam posisi berhadapan. Dan pilihlah seorang siswa sebagai juru bicara.
X X
X Pro Kon X
X Pro Kon X
X Pro Kon X
X X
Mulailah “debat” dengan meminta juru bicara mengemukakan pendapat
mereka.
e. Setelah semua siswa mendengarkan argument pembuka. Hentikan debat
dan suruhlah kembali ke sub kelompok awal mereka. Perintahkan
masing-masing kelompok untuk menyusun strategi dalam rangka
mengkonter argument pembuka dari pihak lawan. Sekali lagi, perintahkan
tiap kelompok memilih juru bicara (alangkah lebih baik orang baik)
f. Kembali ke “debat”. Perintahkan para juru bicara, untuk memberikan
argument tanding. Ketika berdebat berlanjut pastikan untuk menyelang-
nyeling antar kedua belah pihak, anjurkan siswa lain untuk memberikan
catatan yang memuat argument tanding atau bantahan kepada pendebat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
22
mereka. Dan anjurkan mereka untuk memberi tepuk tangan atas argumen
yang disampaikan oleh perwakilan tim debat mereka.
C. Prestasi
1. Pengertian Prestasi
Prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidik terhadap proses belajar
dan hasil belajar siswa (winkel, 1987). Penilaian yang di maksud adalah
penilaian yang di lakukan untuk menentukan seberapa jauh proses belajar dan
hasil belajar siswa telah sesuai dengan tujuan instruksional yang sudah di
tetapkan baik menurut aspek isi maupun aspek prilaku.
Prestasi merupakan kumpulan hasil akhir dari suatu yang pekerjaan yang
telah dilakukan. Prestasi tidak datang begitu saja, untuk mendapatkannya
harus melalui perjuangan yang keras. “Prestasi adalah suatu kegiatan yang
telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok”
(Djamarah, 2000:19), prestasi tidak akan dicapai bila seseorang tidak
melakukan kegiatan. Sedangkan pendapat lain mendefinisikan bahwa
“Prestasi adalah hasil yang dicapai, dilakukan, dikerjakan” (Poerwadarminto,
2003:910).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
23
2. Pengertian Prestasi Belajar Ekonomi.
“Prestasi belajar adalah sebagai hasil dari usaha seseorang untuk
mengubah dirinya dengan jalan memperoleh kecakapan baru dan hasil
perubahan itu diperoleh melalui latihan dan pengalaman” adalah pendapat dari
(Hamalik, 2001:11). “Hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam
bentuk symbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil
yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam periode tertentu adalah prestasi
belajar” menurut (Djamarah, 2000:231),
sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa “prestasi belajar merupakan hasil
maksimal yang dicapai akibat kemampuan dari seseorang untuk melakukan
aktifitas” (Anwar, 1997:11).
Berdasarkan uraian di atas, maka prestasi belajar ekonomi adalah hasil
maksimal dari suatu pekerjaan atau kecakapan untuk menambah /
mengumpulkan sejumlah pengetahuan atau tingkat penguasaan yang dicapai
siswa setelah melalui proses belajar mengajar ekonomi, hasil dapat dilihat dari
nilai yang tertera yang menunjukan kecakapan siswa dalam menguasai materi
pelajaran ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
24
3. Penentu Prestasi Belajar Ekonomi
Indikator yang dijadikan tolak ukur dalam menyatakan bahwa prestasi
dapat dikatakan berhasil apabila memenuhi ketentuan kurikulum yang
disempurnakan. Muh Uzer Usman dan Lilis Setyawati (1993:8) menyatakan :
a. Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi
tinggi baik secara individu maupun kelompok.
b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran atau instruksi khusus
(TIK) telah dicapai siswa baik secara individual maupun klasikal.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Ekonomi
Faktor yang mempengaruhi belajar dapat diklasifikasikan menjadi dua
golongan, yaitu “faktor eksternal (faktor dari luar diri pelajar) dan faktor
internal (faktor dari dalam diri pelajar)” adalah pendapat dari (Suryabrata,
1999:249).
Faktor eksternal dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu :
a. Faktor-faktor non sosial, kelompok faktor-faktor ini boleh dikatakan tak
terbilang jumlahnya, misalnya keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu
(pagi, siang maupun malam), tempat (letak dan gedungnya), alat-alat
yang dipakai untuk belajar.
b. Faktor-faktor sosial adalah manusia itu ada (hadir) maupun kehadirannya
itu dapat disimpulkan, jadi tidak langsung hadir. Kehadirannya orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
25
pada waktu belajar / mengerjakan ujian lalu terdengar banyak anak-anak
lain bercakap-cakap disamping kelas maka itu dapat menggangu
konsentrasi belajar dan prestasibelajar pada murid yang sedang belajar
tersebut.
D. Penelitian Tindakan kelas
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Susilo (2007:16) penelitian tindakan kelas ( classroom
action research) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau
disekolah, tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau
peningkatan praktek dan proses dalam pembelajaran.
Menurut Mulyasa (2009:10) penelitian tindakan kelas adalah penelitian
tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses
dan hasil belajar sekelompok peserta didik.
Menurut Jhon Eliot dalam Suwandi (2010:9) penelitian tindakan kelas
adalah suatu kajian tentang situasi sosial dengan tujuan memperbaiki mutu
tindakan dalam situasi social tersebut.
Menurut Kusumah (2009:9) Penelitian Tindakan Kelas (Class Action
Research) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri
dengan cara (I) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
26
tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Hopkins dalam Suwandi (2010:14) Penelitian Tindakan Kelas
memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Perbaikan proses pembelajaran dari dalam (an inquiry om practice from
within).
b. Usaha Kolaboratif
c. Bersifat Fleksibel (a Reflective practice made public)
Sedangkan menurut Rocman Natawidjaya dalam Suwandi (2010:14)
karakteristik penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
a. Merupakan prosedur penelitian di tempat kejadian yang dirancang untuk
menanggulangi masalah nyata di tempat yang bersangkutan.
b. Diterapkan secara kontekstual artinya variabel-variabel atau faktor-
faktor yang di telaah selalu terkait dengan keadaan dan suasana
penelitian.
c. Terarah pada perbaikan atau peningkatan kinerja guru di kelas.
d. Bersifat Fleksibel.
e. Banyak mengandalkan data yang diperoleh langsung dari pegamatan
atas prilaku serta refleksi peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
27
f. Menyerupai eksperimental namun tidak secara ketat mempedulikan
pengendalian variabel.
g. Bersifat situasional dan spesifik umumnya di lakukan dalam bentuk
studi kasus.
Menurut Susilo (2007:17) Karakteristik Penelitian tindakan kalas adalah
a. Ditinjau dari segi permasalahan, Karakteristik PTK adalah masalah yang
diangkat berangkat dari persoalan praktek dan proses pembelajaran
sehari-hari di kelas yang benar-benar dirasakan langsung oleh guru.
b. Penelitian tindakan Kelas selalu berangkat dari kesadaran kritis guru
terhadap persolan yang terjadi ketika praktek dan proses pembelajaran
berlangsung.
c. Adanya rencana tindakan (aksi tertentu) untuk memperbaiki praktek dan
proses pembelajaran dikelas.
d. Adanya kolaborasi antara guru dan peneliti dalam rangka membantu
untuk mengobservasi dan merumuskan persoalan mendasar yang perlu
diatasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
28
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas menurut Susilo (2007:18) sebagai
berikut :
a. Tujuan utama penelitian tindakan Kelas adalah untuk perbaikan dan
peningkatan kualitas proses pembelajaran dikelas.
b. Perbaikan dan peningkatan pelayanan professional guru kepada peserta
didik dalam konteks pembelajaran di kelas.
c. Mendapatkan pengalaman tentang ketrampilan praktek dalam proses
pembelajaran secara reflektif dan bukan untuk mendapatkan ilmu baru.
d. Pengembangan kemampuan dan ketrampilan guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran di kelas dalam rangka mengatasi permasalah aktual
yang dihadapi sehari-hari.
e. Terjadinya proses latihan dalam jabatan selama proses penelitian itu
berlangsung
Tujuan PTK Menurut Rochaman Natawidjaya dalam Suwandi (2010:10)
sebagai berikut:
a. Untuk menanggulangi masalah atau kesulitan dalam bidang pendidikan
dan pengajaran yang dihadapi guru dan tenaga kependidikan, terutama
yang berkenaan dengan masalah kependidikan dan pengembangan
materi pengajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
29
b. Untuk memberikan pedoman bagi guru guna memperbaiki dan
meningkatkan kinerja agar menjadi lebih dan produktif.
c. Untuk melaksanakan program latihan, terutama pelatihan dalam jabatan
guru yaitu sebagai salah satu strategi pelatihan yang bersifat inkuiri agar
peserta lebih banyak menghayati dan langsung menerapkan hasil
penelitian tersebut.
d. Untuk memasukkan unsur pembaharuan dalam system pembelajaran
yang sedang berjalan dan sulit untuk di tembus oleh pembaharuan pada
umumnya.
e. Untuk membangun dan meningkatkan mutu komunikasi dan interaksi
antara guru dengan para peneliti akademis.
f. Untuk perbaikan suasana keseluruhan sistem atau masyarakat sekolah
yang melibatkan administrasi pendidikan, guru, siswa, orang tua dan
pihak lain yang bersangkutan dengan pihak sekolah.
Manfaat Penelitian Tindakan Kelas menurut Suwandi (2010:16) adalah
a. Guru dapat melakukan inovasi pembelajaran.
b. Guru dapat meningkatkan kemampuan reflektifnya dan mampu
memecahkan permasalahan pembelajaran yang muncul.
c. Guru akan terlatih mengembangkan secara kreatif kurikulum di kelas
atau di sekolah.
d. Tercapainya peningkatan kemampuan profesionalisme guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
30
4. Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Kasihani dalam Suwandi (2010:17) prinsip penelitian tindakan
kelas adalah sebagai berikut :
a. PTK tidak boleh menganggu tugas mengajar guru. PTK justru dilakukan
guru untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar.
b. Dalam melakukan PTK pengumpulan data tidak boleh terlalu menyita
banyak waktu. Agar proses pengumpulan data tidak menyita banyak
waktu. Agar proses pengumpulan data tidak menyita banyak waktu,
peneliti seharusnya sudah merasa pasti dalam memilih teknik yang
tepat, termasuk pengumpulan data, sebelum PTK di mulai. Instrumen,
panduan dan format yang diperlukan sudah dipersiapkan sebelumnya.
c. Metode yang dipakai harus tepat dan terpercaya. Bila metode tepat, guru
dapat memformulasikan hipotesis tindakan dan mengembangkan
strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya.
d. Masalah penelitian yang akan ditangani guru harus merupakan masalah
yang dia hadapi. Masalah harus manarik bagi penarikan dan merupakan
masalah yang faktual dan layak diangkat dalam penelitian.
e. PTK tidak boleh menyimpang dari prosedur etika lingkungan kerjanya.
Misalnya negosiasi dengan orang-orang yang hasil karyanya digunakan,
minta izin menggunakan dokumen tertentu, membuat laporan kemajuan,
dan terbuka kapada teman guru lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
31
f. PTK berorientasi pada perbaikan pendidikan dengan melakukan
perubahan yang dituangkan dalam “tindakan”. Untuk itu, kesiapan guru
untuk berubah merupakan syarat penting bila akan melakukan
perbaikan. Sementara itu, pada kenyataanya mengubah sikap atau
kebiasaan memerlukan keterbukaan dan waktu yang cukup lama karena
memerlukan kesadaran dan keinginan untuk malihat kelemahan diri
sendiri dan mau memperbaiki diri.
g. PTK merupakan suatu proses belajar yang sistematik. Penelitian ini
memerlukan kemampuan dan ketrampilan intlektual. Proses belajar
menggunakan pemikiran kritis sudah dimulai sejak penentuan masalah,
perencanaan tindakan baik yang bersifat teorentik maupun praktis, yang
kemudian dikembangkan menjadi tindakan pendidikan.
h. PTK menuntut guru membuat jurnal pribadi. Ia mencatat semua
kemajuan atau perubahan, persoalan yang dihadapi, dan hasil refleksi
tentang proses belajar siswa seryta pelaksanaan penelitian. Semua yang
terjadi di kelas perlu direkam.
i. PTK sebaiknya dimulai dengan hal-hal yang sederhana lebih dahulu,
namun nyata. Dengan demikian, siklus dimulai dari kecil sehingga
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi dapat
membuiat ide dan asumsi menjadi lebih jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
32
j. Dalam PTK guru perlu melihat dan menilaia diri sendiri secara kritis
terhadap apa yang dikerjakan di kelasnya. Dengan melihat unjuk
kerjanya sendiri, kemudian direfleksi dan diperbaiki, guru akhirnya
menjadi lebih trampil dan melakukan profesinya. Keterbukaan ilmiah
yang merupakan kunci keberhasilan suatu penelitian praktis dalam
kancah kelas.
Sementara itu, menurut Suharsimi Arikunto (2006) prinsip penilitian
tindakan kelas meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Kegiatan nyata dalam situasi rutin
Penelitian tindakan dilakukan oleh eneliti tanpa mengubah situasi rutin.
Dalam melakukan PTK tidak perlu menggunakan wktu khusus dan tidak
perlu mengubah jadwal yang sudah ada. Selain itu, hal yang
dilaksanakan dalam PTK harus berkaitan dengan profesi guru.
b. Kesadaran diri untuk memperbaiki kinerja
Penelitian didasarkan atau sebuah filosofi bahwa setiap manusia tidak
suka hal-hal yang statis atau selalu menginginkan suatu yang lebih baik.
Peningkatan diri untuk hal yang lebih baik ini dilakukan secara terus
menerus sampai tujuan tercapai, tetapi sifatnya hanya sementara karena
dilanjutkan lagi dengan keinginan untuk lebih baik yang datang susul-
menyusul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
33
Berdasarkan pendapat di atas secara ringkas dapat disenarikan prinsip
PTK sebagai berikut :
a. Tidak mengganggu komitmen mengajar.
b. Tidak terlalu menyita waktu.
c. Masalah nyata dihadapi guru.
d. Dimulai dari hal-hal yang sederhana.
e. Metodenya andal.
1) Indentifikasi dan rumusan masalah meyakinkan
2) Strategi dapat ditepakan dikelas
f. Pilihan tindakan dapat dilaksanakan.
g. Terikat oleh waktu (terencana).
h. Konsisten terhadap prosedur etika.
i. Berorientasi pada perbaikan masalah.
j. Proses belajar sistematik.
k. Guru perlu membuat jurnal untuk mencatat perubahan.
l. Guru memiliki kemampuan reflektif.
5. Langkah Utama PTK
Penelitian tindakan kelas dapat dilaksanakan melalui 4 langkah yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Empat langkah utama yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
34
saling berkaitan itu dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas sering
disebut dengan istilah satu siklus.
Adapun model untuk masing-masing tahap dalam PTK dapat dilihat
pada siklus berikut ini (Arikunto, 2008:16):
Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas
a. Perencanaan (planning)
Kegiatan perencanaan mencakup : (1) indentifikasi masalah, (2)
analisis penyebab adanya masalah, dan (3) pengembangan bentuk
tindakan (aksi) sebagai pemecahan masalah.
Untuk keperluan indentifikasi masalah dalam Penelitian Tindakan
Kelas ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
35
1) Terjadi Masalah harus benar-benar dan dirasakan oleh guru pada
saat melaksanakan tugas (on the job problem oriented). Sebagai
contoh, setelah diberikan tugas awal diperoleh data bahwa : (1)
sebagian besar siswa (80%) tidak mampu mencetuskan dan
mewujudkan gagasan serta imajinasinya ke dalam bentuk lukisan,
(2) tingkat apresiasi sastra siswa sangat rendah ditunjukan sekitar
85% siswa belum mencapai batas ketuntasan, yaitu nilai 60.
Masalah–masalah pembelajaran di kelas seperti inilah yang bisa
digolongkan sebagai masalah nyata (rill) karena didukung dengan
data yang betul-betul dapat dipertanggungjawabkan dan dipunyai
guru.
2) Problematik, artinya masalah perlu dipecahkan berkaitan dengan
tanggung jawab, kewenangan dan tugas seorang guru. Karena tidak
semua masalah pembelajaran yang terjadi secara nyata (rill) bisa
dikategorikan sebagai masalah-masalah yang problematik. Misalnya,
meskipun mayoritas siswa tidak lancar membaca teks bahasa
inggris, masalah ini kurang problematik bagi guru bahasa Indonesia.
3) Memiliki manfaat yang jelas, artinya pemecahan masalah yang
dilakukan akan memberikan manfaat yang jelas bagi siswa dan guru
karena ada kemungkinan kalau masalah tidak segera diatasi akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
36
mengganggu penguasaan kompetensi berikutnya dalam proses
pembelajaranyang mempunyai sifat berkesinambungan.
4) Dapat dipecahkan oleh guru selaku pelaksanaan penelitian tindakan
kelas.
Setelah guru menemukan masalah, perlu segera melakukan langkah
indentifikasi penyebab munculnya masalah. Kegiatan selanjutnya
adalah melakukan analisis terhadap penyebab adanya masalah yang
akan dijadikan landasan berfikir untuk mencari alternative suatu
tindakan (aksi) yang dapat dikembangkan sebagai bentuk solusi atau
pemecahan masalah.
b. Tindakan (acting)
Dalam menentukan bentuk tindakan (aksi) yang dipilih perlu
mempertimbanglan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut (a) Apakah
tindakan (aksi) yang dipilih telah mempunyai landasan berfikir yang
mantap, baik secara kajian teoritis maupun konsep? (b) Apakah
alternative tindakan atau aksi yang dipilih dipercayai (diasumsikan)
dapat menjawab permasalahan yang muncul? (c) Bagaimanakah cara
melaksanakan tindakan (aksi)
c. Observasi (Observasing)
Kegiatan observasi atau pengamatan dalam penelitian tindakan
kelas dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
37
secara obyektif tentang perkembangan proses pembelajaran dan
pengaruh dari tindakan (aksi) yang dipilih terhadap kondisi kelas dalam
bentuk data. Data yang dihimpun melalui pengamatan ini meliputi data
kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan indikator yang ditetapkan.
Kegiatan pengambilan data dapat dilakukan di antaranya dengan cara :
1) Observasi pengamatan (non tes).
2) Wawancara (non tes).
3) Angket (non tes).
4) Jurnal (non tes).
5) Dokumentasi (non tes).
6) Nilai ulangan (tes).
d. Refleksi (Reflecting)
Refleksi dilakukan untuk mengadakan upaya evaluasi yang
dilakukan guru dan tim pengamat dalam penelitian tindakan kelas.
Refleksi dilakukan dengan cara berdiskusi terhadap berbagai masalah
yang muncul di kelas penelitian yang diperoleh dari analisis data
sebagai bentuk pengaruh dari tindakan yang telah dirancang. Melalui
refleksi inilah maka peneliti akan menentukan keputusan untuk
melakukan siklus lanjutan atau berhenti karena masalahnya telah
terpecahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat
memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Menurut Aqib
(2006:12) penelitian tindakan kelas melalui paparan gabungan definisi dari 3
kata, yaitu:
1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu obyek, menggunakan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data informasi yang bermanfaat
untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting
bagi peneliti.
2. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu yang dalam penelitian berbentuk siklus kegiatan.
3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima
yang sama dari seseorang guru.
Aqib (2006:127) Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan
oleh guru di kelasnya (sekolah) tempat ia mengajar dengan penekanan
penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
39
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini di lakukan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta kelas X5 yang
terletak di Jl.Panembahan Senopati no 18,Yogyakarta.
2. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan September-November 2010.
2. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X5, SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta yang terletak di Jl. Panembahan Senopati no 18 Yogyakarta.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar siswa melalui
penerapan metode pembelajaran Active Learning Tipe Active Debate.
3. Variabel Penelitian
Menurut Arikunto (2006:118) Variabel adalah objek penelitiaan yang menjadi
titik perhatian suatu penelitian.Variabel dalam penelitian ini yaitu
1. Prestasi Belajar Siswa
2. Metode Active Learning Tipe Active Debate.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
40
4. Prosedur Penelitian
Tahapan dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam penelitian ini
ada tiga tahapan yaitu kegiatan pra penelitian (observasi kegiatan guru,
observasi kelas dan observasi siswa) siklus pertama dan siklus kedua jika
diperlukan. Rincian masing-masing kegiatan dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Kegiatan pra penelitian
Kegiatan pra penelitian ini dilakukan sebelum mengadakan
penelitian.Kegiatan pra penelitian ini meliputi :
a. Observasi terhadap guru
Observasi terhadap guru menggunakan instrument observasi yaitu
lembar observasi terhadap ketrampilan guru dalam melaksanakan
pembelajaran. (Lampiran 1) Lembar observasi meliputi kegiatan pra
pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup yang
dilaksanakan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung.
b. Observasi terhadap siswa
Observasi terhadap siswa menggunakan instrument observasi siswa
yaitu lembar observasi terhadap perilaku dan sikap selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. (Lampiran 2) Lembar observasi terhadap
siswa meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
41
c. Observasi terhadap kelas
Observasi terhadap kelas menggunakan instrument observasi yaitu
lembar observasi terhadap kondisi kelas (Lampiran 3). Lembar
observasi terhadap kondisi kelas meliputi interaksi antar siswa dalam
kelas, tata letak, lingkungan fisik kelas dan kondisi pembelajaran.
2. Siklus Pertama
Tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus pertama, antara lain :
a. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan dengan penyusunan rencana tindakan berupa
penyiapan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran
Active Learning Tipe Active Debate yang meliputi :
1. Peneliti dan guru membuat Rencana Pelaksana kegiatan (RPP)
yang berisi tentang langkah-langkah kegiatan dalam proses
pembelajaran yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan
penutup.
2. Mendiskusikan dan mempelajari alur pelaksanaan pembelajaran
dengan menerapkan metode pembelajaran Active Learning Tipe
Active Debate.
3. Menentukan materi serta menyiapkan artikel sebagai bahan
referensi untuk pelaksanaan Active Debate.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
42
4. Membuat Handout
5. Pembagian kelompok membagi siswa ke dalam dua kelompok
besar, yaitu kelompok ‘Pro’ dan kelompok ‘Kontra’. Pembagian
kelompok berdasarkan sistem ganjil genap berdasarkan nomor
presensi.
6. Peneliti membuat dan menyusun instrument pengumpulan data
meliputi :
a. Instrumen observasi guru dalam proses kegiatan pembelajaran
terkait dengan metode pembelajaran Active Learning tipe
Active Debate.
b. Instrumen observasi terhadap siswa dalam mengikuti proses
pembelajran yang terkait dengan metode pembelajaran Active
Learning tipe Active Debate.
c. Instrumen observasi terhadap kelas dalam mengikuti proses
belajar yang terkait dengan metode pembelajaran Active
Learning tipe Active Debate.
d. Instrumen refleksi oleh guru
e. Instrumen refleksi oleh siswa
b. Tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
43
Setelah kegiatan perencanaan diselesaikan kegiatan tindakan segera
diimplementasikan. Dalam implementasi ini guru pengampu mata
pelajaran ekonomi kelas X5 mempraktekan RPP yang telah
direncanakan.Implementasi tindakan dilaksanakan dalam tiga
pertemuan ( 3 X 45 menit). Bagian tindakan ini terdiri dari tiga
kegiatan pokok yang dilakukan oleh guru pada saat proses
pembelajaran di kelas.yaitu :
Pertemuan Pertama
1. Guru menjelaskan kepada siswa tentang metode pembelajaran
Active Learning Tipe Active Debate yang akan diterapkan pada
materi yang telah ditentukan.
2. Guru menjelaskan tentang materi yang telah ditentukan.
3. Guru membagi siswa ke dalam dua kelompok besar yaitu
kelompok ‘Pro’ dan ‘Kontra’, berdasarkan ganjil genap sesuai
nomor presensi.
4. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa pertemuan berikutnya akan
diadakan debat tentang materi yang telah ditentukan.
5. Guru meminta siswa untuk mencari artikel pendukung sesuai
kelompok masing-masing dan memberikan beberapa pertanyaan
untuk didiskusikan.
Pertemuan Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
44
1. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran serta aturan-
aturan dalam implementasi metode Active Debate.
2. Guru dan siswa membuat refleksi serta menarik kesimpulan dari
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
Pertemuan ketiga
1. Pada pertemuan ini guru mengadakan ulangan tentang materi yang
telah dipelajari.
c. Observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap :
1. Guru
Observasi terhadap guru dilakukan untuk mengungkapkan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Active
Learning Tipe Active Debate. Instrumen observasi yang digunakan
adalah instrument pengamatan terhadap guru.
2. Siswa
Observasi terhadap siswa bertujuan untuk mengungkapkan
perilaku siswa dalam kelas selama penerapan metode pembelajaran
Active Learning Tipe Active Debate. Instrumen observasi yang
digunakan adalah instrument pengamatan terhadap siswa.
3. Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
45
Observasi terhadap kelas bertujuan untuk mengungkapkan kondisi
kelas selama proses pembelajaran dengan menerapkan metode
pembelajaran Active Learning Tipe Active Debate. Instrumen
observasi yang digunakan adalah instrument pengamatan terhadap
kelas.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi ini dimaksudkan untuk mengungkapkan apa yang
dirasakan oleh siswa setelah penerapan metode pembelajaran active
learning tipe debate active (Lampiran 4). Tahap-tahap refleksi yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Guru dan peneliti menganalisis seluruh proses pembelajaran.
2. Guru dan peneliti menyimpulkan hal-hal yang perlu diperbaiki
dalam proses pembelajaran.
3. Guru dan peneliti memaknai manfaat yang diperoleh dari
penerapan metode pembelajaran Active Learning Tipe Active
Debate .
3. Siklus kedua
Pada tahap siklus kedua ini dilakukan .apabila tahap pada siklus pertama
belum memenuhi target.
5. Teknik Analisis Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
46
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini diperlukan suatu cara atau
metode analisis data hasil penelitian agar dapat diinterpretasikan sehingga
laporan yang dihasilakan mudah dipahami. Dalam penelitian ini digunakan
analisis data sebagai berikut :
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif yaitu pemaparan data/informasi tentang suatu gejala
yang diamati. Dalam kegiatan ini akan dideskripsikan informasi tentang :
a. Kegiatan pra penelitian yang meliputi kegiatan guru, kegiatan siswa,
dan kondisi kelas saat proses pembelajaran.
b. Kegiatan siklus pertama meliputi tahap perencanaan, tindakan, hasil
observasi, refleksi dari kegiatan pembelajaran yang berlangsung, dan
tingkat keberhasilan dari penerapan metode pembelajaran Active
Learning Tipe Active Debate pada mata pelajaran ekonomi.
Analisis deskriptif ini akan disajikan dalam bentuk naratif maupun
dalam bentuk tabel.
2. Analisis Komparatif
Analisis komparatif pada penelitian ini yaitu membandingkan antara hasil
pretest sebelum menerapkan metode pembelajaran Active Learning tipe
Active Debate dan post test sesudah menerapkan metode pembelajaran
Active Learning tipe Active Debate. Hasil setiap siswa dianalisis untuk
mengungkapkan ada atau tidaknya perubahan prestasi siswa dalam proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
47
pembelajaran.Berikut ini tabel analisis komparatif variabel prestasi belajar
siswa sebelum dan sesudah penelitian.
Tabel III.1
Analisis Komparatif Prestasi Belajar Siswa
No Nama Pretest Postest Perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
48
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah SMA Pangudiluhur Yogyakarta
Pada mulanya, SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dikenal dengan nama
Sekolah Guru Agama Katolik (SGAK), yang didirikan pada bulan April
1942 dan dikelola oleh Pater-pater Yesuit. Namun, pada tanggal 1 Agustus
1942, SGAK diserahkan kepada bruder-bruder FIC, yang pusatnya di Jalan
Dr. Sutomo 4 Semarang. Kehadiran bruder- bruder FIC untuk membaktikan
diri pada karya pendidikan, pengajaran, pembinaan Kristiani, namun tetap
terbuka terhadap roh yang berhembus kearah yang dikehendaki-Nya. Dalam
proses perkembangannya, sekolah-sekolah yang dikelola oleh para bruder
FIC bernaung dibawah yayasan Pangudi Luhur yang didirikan pada tanggal
6 Oktober 1954 dengan akta notaries No. 16, oleh Tan A Sioe. Nama
Pangudi Luhur sendiri berasal dari dua kata, yaitu Pangudi dan Luhur yang
berarti usaha yang baik. Para bruder FIC melihat karya pendidikan sebagai
suatu usaha/karya yang baik dan diharapkan orang yang dididiknya juga
menjadi orang baik dan mampu berusaha atau mengusahakan hal – hal baik.
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
49
Karya pendidikan persekolahan Yayasan Pangudi Luhur per Mei 1997
adalah sebagai berikut :
Tabel IV. 1 Yayasan Pangudi Luhur
No. Cabang TK SLB/B SD SMP SMA STM
1 Semarang 9 16 6 2
2 Surakarta 1 4 7 2 1
3 Muntilan (Kedu) 1 1 2 1
4 Yogyakarta 3 8 5 2 1
5 Jakarta (termasuk Sukaraja)
1 1 1 2 2
6 Ketapang 1 6 3 1
Nama – nama sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan
Pangudi Luhur kebanyakan memakai nama Pangudi Luhur, tetapi ada
beberapa sekolah yang memakai nama lain seperti :
a. Van Lith – Muntilan
b. Don Bosco – Semarang
c. St. Thomas – Semarang
d. Bernadus - Semarang
e. St. Yusup – Solo
f. Bintang laut – Solo
g. St. Yohanes – Ketapang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
50
Sekolah tempat praktikan melaksanakan PPL menggunakan nama
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Proses belajar awal mulanya di gedung
yang kini digunakan SD Pangudi Luhur. Untuk saat ini TK, SD, SMA
berada dalam satu lokasi. Secara kronologis perubahan – perubahan yang
terjadi sebagai berikut :
Tahun 1942 : sekolah berdiri dengan nama SGAK (putra) dikelola pater –
pater Yesuit.
Tahun 1952 : SGAK menempati gedung JL. P. Senopati 16, dikelola para
bruder FIC (Santa Maria Yang Dikandung Tak Bernoda)
Tahun 1965 : pengelolaan oleh Yayasan Pangudi Luhur secara resmi.
Tahun 1973 : mulai kelas 1 menerima siswa putri, nama menjadi SPG.
Tahun 1983 : menempati gedung di JL. P. Senopati 18 sampai saat ini.
Tahun 1987 : SPG memperoleh status DISAMAKAN.
Tahun 1989 : SPG beralih fungsi menjadi SMA Pangudi Luhur
Tahun 1992 : SMA Pangudi Luhur St. Yusuf memperoleh status
DISAMAKAN dengan KS No. 476/C/Kep/1991
(akreditasi 1)
Tahun 2003 : nama SMU diubah lagi menjadi SMA dan digunakan
hingga saat ini.
Tahun 2005 : SMA menerima Akreditasi A dari BAN.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
51
Kepala sekolah yang pernah menjabat di SMA Pangudi Luhur:
Tahun 1949 – 1952 : Pater H.Loeff, SJ (Pendiri)
Tahun 1952 – 1957 : Br. Joachim, FIC
Tahun 1957 – 1970 : Br. Rodulfus, FIC
Tahun 1971 – 1977 : Br. Yustinus Sukirno, FIC
Tahun 1978 – 1984 : Drs. Bonifasius sudiyo Dijosusanto
Tahun 1984 – 1985 : Aloysius Djatmiko, BA
Tahun 1985 – 1987 : Br. Drs. Albertus Maria Sutarno, FIC
Tahun 1987 – 1989 : Br. Drs. Yohanes budi Suyanto, FIC
Tahun 1989 – 1992 : Br. Alfonsus Marsuki, FIC
Tahun 1992 – 1995 : Br. Drs. Stephanus Parno, FIC
Tahun 1995 – 1999 : Drs. H.R Sumarsono
Tahun 1999 – 2003 : Drs. Sumarinta Stanislaus
Tahun 2003 – sekarang : Br. Drs. Herman Yoseph, FIC
B. Tujuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
1. Visi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta merupakan tempat
mewujudkan komunitas iman dengan menempatkan Tuhan Sang Guru
Sejati sebagai pusat hidup dalam upaya membangun persaudaraan sejati
serta menanggung karya bersama dalam pendampingan kaum muda
menuju pribadi dewasa, beriman, berpengetahuan, terampil,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
52
bermartabat, berbudi pekerti luhur dan terbuka menghadapi tantangan
zaman.
2. Misi SMA PAngudi Luhur Yogyakarta
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta mempunyai misi untuk
membantu, mendampingi siswa menemukan potensi yang dimiliki
untuk dikembangkan secara optimal, serta melatih siswa mandiri,
bertanggung jawab, bermartabat, berbudi pekerti luhur, menghargai
dan menghormati sesama dan menerima diri sebagai pribadi yang unik
sehingga menjadi pribadi dewasa.
3. Tujuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Tujuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur antara lain:
a. Menghasilkan peserta didik yang dapat diterima di Perguruan
Tinggi yang bermutu dan mampu menentukan pilihan sesuai
dengan bakat dan kemampuan peserta didik.
b. Menghasilkan peserta didik yang beriman dan bersikap profesional
tanpa membedakan agama, ras, suku dan tingkat nasional.
c. Menghasilkan peserta didik yang mempunyai kemampuan
berorganisasi dan bermasyarakat.
d. Menciptakan hubungan baik antara sekolah dengan orang tua,
alumi, masyarakat sekitar, sekolah lain dan perguruan tinggi
maupun lembaga-lembaga tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
53
e. Melanjutkan dan mengembangkan sistem pemeliharaan seluruh
sarana fisik yang dimiliki sekolah agar tetap terpelihara, bersih dan
rapi.
C. Sistem Pendidikan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Sistem Pendidikan yang diterapkan di SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta adalah program pengajaran umum dan program pengajaran
khusus. Program pengajaran umum, dilaksanakan di kelas X, sedangkan
program pengajaran khusus diadakan di kelas XI dan XII dengan pilihan
program IPA dan program IPS.
Pola hubungan belajar mengajar di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta adalah:
1. SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dikelola sebagai “Komunitas
Pendidikan Dialogis” yang memberikan suasana saling percaya, saling
menghormati, saling memperhatikan, penuh cinta kasih, kemerdekaan
untuk berkreasi, bersikap kritis, berani bertanya dan berpendapat secara
bertanggung jawab.
2. Strategi pendampingan menekankan perlunya pembiasaan untuk
mengadakan analisis situasi kehidupan iman, sosial, budaya, ekonomi,
dan politik yang terjadi di masyarakat saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
54
3. Pendekatan pribadi menekankan kerekanan dalam pelayanan yang
berorientasi pada :
a. Pendidik berperan sebagai pendamping, fasilitator, mediator,
instruktur, dan motivator kepada subjek didik.
b. Setiap pribadi menampakkan kewibawaannya, yaitu dengan
adanya keserasian antara perkembangan diri dan
profesionalitasnya, sosialitasnya, dan religiositasnya.
c. Setiap pribadi dibiasakan untuk mengadakan refleksi validasi
(menghargai dan saling membantu dengan teman sejawat, rapat
musyawarah dan pengembangan pribadi).
4. Pola interaksi belajar mengajar pendamping-peserta didik dapat
bervariasi,antara lain sebagai berikut :
a. Pola pendamping-peserta didik
Isi kegiatan adalah membangun apersepsi, memberikan informasi,
memberi tugas, motivasi, memberi umpan balik, membina disiplin
dan kelompok kerja, dan sebagainya.
b. Pola peserta didik-pendamping
Isi kegiatan adalah menanyakan, mengusulkan sesuatu, meminta
bantuan pendamping, mengkonsultasikan hasil pekerjaan,
melaporkan hasil kerja dan informasi, menjawab pertanyaan
pendamping, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
55
c. Pola peserta didik-peserta didik
Isi kegiatannya adalah tanya jawab, diskusi, adu argumentasi
dalam debat, berdialog dengan tutor sebaya, pemecahan masalah,
bereksperimen, merancang suatu penelitian dan sebagainya.
D. Kurikulum SMA
Pembangunan nasional dibidang pendidikan adalah upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia dalam wujud masyarakat maju, adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 yang memungkinkan warganya untuk
mengembangkan diri menjadi manusia Indonesia yang seutuhnya.
Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan
memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaiannya dengan
lingkungan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta kesenian sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing
pendidikan. Isi kurikulum merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan SMA dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan nasional.
Kurikulum SMA Pangudi Luhur Yogyakarta saat ini adalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berdasarkan kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
56
yang berlaku, ada dua program pengajaran di SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta, yaitu program pengajaran umum dan program pengajaran
khusus. Program pengajaran umum diselenggarakan dikelas X, sedangkan
program pengajaran khusus diselenggarakan dikelas XI dan XII dengan
program pengajaran IPA dan IPS.
E. Organisasi Sekolah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
1. Struktur Organisasi SMA Pangudi Luhur
Dinas Pendidikan & Pengajaran kota
Yogyakarta
Yayasan Pangudi Luhur cabang Yogyakarta
Kepala Sekolah
Tata Usaha
Guru-guru Koordinator BP
Wakasek Urusan Kerja sama masy
Wakasek Urusan Sarana-Prasarana
Wakasek Urusan Kurikulum
Wakasek Urusan Kesiswaan
OSIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
57
2. Wewenang dan Tanggung Jawab Masing – Masing Unsur
a. Wewenang dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah
Kepala Sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab
sebagai berikut
1) Mengevaluasi program tahunan dan program semester
berdasarkan kalender pendidikan.
2) Mengawasi pembuatan jadwal pelajaran pertahun, persemester,
termasuk penetapan jenis mata pelajaran/ bidang pengembangan/
bidang studi/ bidang pengajaran/ keterampilan dan pembagian
tugas guru.
3) Mengawasi pelaksanaan jadwal satuan pelajaran menurut alokasi
waktu yang telah ditentukan berdasarkan kalender pendidikan.
4) Mengawasi pelaksanaan ulangan/ test/ hasil evaluasi belajar
untuk kenaikan kelas dan UAN.
5) Mengawasi penyusunan kelompok murid/ siswa berdasarkan
norma penjurusan.
6) Mempunyai wewenang untuk mengevaluasi penyusunan norma
penilaian.
7) Bertanggungjawab terhadap penetapan kenaikan kelas.
8) Mempunyai tanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi
administrasi sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
58
b. Wewenang dan Tanggung Jawab Wakil Kepala Sekolah Urusan
Kesiswaan
Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan mempunyai
wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) Membantu kepala Sekolah dalam urusan Penerimaan Siswa Baru
( PSB ).
2) Mengawasi pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.
3) Membimbing kegiatan pembinaan OSIS.
4) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tata tertib siswa.
5) Mengatur pelaksanaan upacara bendera dan upacara hari – hari
besar.
6) Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan,
keindahan, kekeluargaan dan kerindangan.
7) Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam
kegiatan di luar sekolah.
8) Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa
penerima beasiswa.
9) Bertanggungjawab pada urusan Usaha Kesehatan Sekolah (
UKS ).
10) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara
berkala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
59
c. Wewenang dan Tanggung Jawab Wakil Kepala Sekolah Urusan
Kurikulum
Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum mempunyai
wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) Menyusun program pengajaran.
2) Membuat/ menyusun format kerja: formulir, blangko, dan
sebagainya yang diperlukan untuk proses belajar mengajar.
3) Melaksanakan koordinasi dan memantau kelengkapan mengajar
para pamong.
4) Menyusun jadwal pelajaran.
5) Mengatur pelaksanaan kenaikan kelas.
6) Mengkoordinasi pengumpulan nilai untuk dituangkan pada rapor
dan STTB.
7) Menyusun jadwal penerimaan rapor dan penerimaan STTB.
d. Wewenang dan Tanggung Jawab Wakil Kepala Sekolah Urusan
Sarana dan Prasarana.
Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana mempunyai
wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) Menyusun inventarisasi semua fasilitas yang dimiliki sekolah.
2) Menginventarisasi barang – barang yang rusak untuk dilaporkan
penghapusannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
60
3) Mencatat dan menempatkan barang – barang baru serta menyusun
laporannya.
4) Merencanakan dan mendayagunakan semua fasilitas yang ada
secara maksimal.
5) Merencanakan dan melaksanakan perbaikan fasilitas agar dapat
didayagunakan secara maksimal.
6) Mengatur/ merapikan, merawat semua fasilitas agar rapi, bersih,
dan siap pakai.
7) Mengkoordinasikan wali kelas, untuk merawat, merapikan, dan
menjaga fasilitas siswa.
8) Mengkoordinasikan para karyawan untuk merawat, merapikan,
dan menjaga kebersihan fasilitas sekolah.
9) Bertanggungjawab terhadap kegiatan perpustakaan dan
mengkoordinasikan semua petugas perpustakaan untuk
melakukan inventarisasi terhadap perangkat yang ada,
melaporkan semua sarana dan prasarana yang hilang/ rusak,
merencanakan pengadaan buku yang dibutuhkan, melayani
peminjaman, menentukan syarat peminjaman dan pengembalian,
mengatur semua perangkat yang ada, dan mengatur buku – buku
yang tidak terpakai/ penghapusan buku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
61
10) Mengadakan inventarisasi terhadap semua alat yang ada, semua
perangkat yang ada, semua perangkat yang ada, melaporkan
semua sarana yang hilang atau rusak, mengadakan kegiatan
seperti pemeliharaan, pengamanan, penghapusan, dan menjaga
kebersihan ruangan di laboratorium komputer, bahasa, fisika dan
biologi.
e. Wewenang dan Tanggung Jawab Wakil Kepala Sekolah Urusan
Hubungan Masyarakat
Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat mempunyai
wewenang dan tanggung jawab sebai berikut
1) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan
masyarakat, orang tua atau wali siswa.
2) Menyusun jadwal piket guru dan mengoordinasikan guru piket
untuk selalu mengisi guru piket.
3) Membina hubungan antara sekolah dengan POMG, lembaga
pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial lainnya.
4) Memberi pengarahan pada siswa untuk melaksanakan kegiatan
sosial pada hari besar nasional atau hari besar agama.
5) Mengoordinasi pengumpulan dan penyerahan dana sosial kepada
yang berhak menerima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
62
6) Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara
berkala.
f. Wewenang dan Tanggung Jawab Guru
Guru mempunyai wewenang dan bertanggungjawab pada kegiatan
mengajar sebagai berikut:
1) Membuat Rencana pelaksanaan pembelajaran.
2) Membuat silabus.
3) Membuat lembar kerja siswa.
4) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
5) Melaksanakan kegiatan penilaian.
6) Mengisi daftar nilai siswa.
7) Melaksanakan analisis hasil belajar siswa.
8) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
9) Melaksanakan kegiatan membimbing siswa dalam proses belajar
mengajar.
10) Membuat alat peraga,
11) Menciptakan karya seni.
12) Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.
13) Mengadakan pengembangan setiap bidang studi yang menjadi
tanggung jawabnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
63
F. Sumber Daya Manusia SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta mempunyai 32 tenaga pengajar yang
berkompeten dibidangnya dan mempunyai 10 orang karyawan yang
ditempatkan diberbagai unit seperti tata usaha, perpustakaan dan keamanan
serta pelaksana harian. ( lihat lampiran A).
G. Siswa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Jumlah siswa berdasarkan jenis kelamin dan jumlah kelas dapat dilihat pada
tabel 2.1:
Tabel IV.2 Jumlah Siswa Tiap Rombel
Jurusan Rombel Kelas X Kelas XI Kelas XII Total
L P Jmlh L P Jmlh L P Jmlh L P Jmlh Umum 6 132 65 197 IPA 2 47 30 77 IPS 3 73 40 113 IPA 2 41 18 59 IPS 3 78 41 119 Total 16 132 65 197 120 70 190 119 59 178 371 194 565
Jumlah siswa berdasarkan kelas paralel dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut:
Tabel IV.3 Jumlah Siswa Tiap Kelas
No Kelas / Jurusan Banyak Kelas
Jumlah Siswa Jumlah L P 1 X1 1 24 10 34 2 X2 1 23 10 33 3 X3 1 22 10 32 4 X4 1 21 12 33 5 X5 1 21 12 33 6 X6 1 21 11 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
64
Jumlah Kelas X 6 132 65 197 1 XI IPA 1 1 24 14 38 2 XI IPA 2 1 23 16 39 3 XI IPS 1 1 26 12 38 4 XI IPS 2 1 24 14 38 5 XI IPS 3 1 23 14 37
Jumlah Kelas XI 5 120 70 190 1 XII IPA 1 1 20 9 29 2 XII IPA 2 1 21 9 30 3 XII IPS 1 1 27 12 39 4 XII IPS 2 1 25 15 40 5 XII IPS 3 1 26 14 40 Jumlah Kelas XII 5 119 59 178
Total 16 371 194 565
H. Kondisi Fisik, Lingkungan dan Fasilitas SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
1. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Pangudi Luhur Yoyakarta
Berdasarkan hasil observasi (lampiran A) kondisi bangunan SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta permanen. Halaman sekolah cukup luas dan
dibuat sebagai gedung indoor yang dapat digunakan untuk upacara
bendera, olah raga dan kegiatan siswa lainnya (class-meeting).
Penghijauan diletakkan didekat kantin dan gedung indoor. Pagar sekolah
terbuat dari besi dan tembok sehingga keamanan di lingkungan sekolah
terjamin. Kamar kecil yang disediakan berbentuk permanen, persediaan
air cukup, dan kondisinya bersih. Kantin sekolah berada di dekat
laboratorium IPA dan kelas X.6 dengan persediaan meja dan kursi yang
banyak sehingga dapat menampung sebagian besar siswa. Selain itu,
makanan yang dijual beraneka ragam, dari makanan kecil hingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
65
makanan berat,bergizidan harga terjangkau. Kantin ini buka setiap hari
pada hari efektif kegiatan di sekolah dan didatangi siswa maupun guru
pada jam istirahat maupun setelah siswa berolahraga.
2. Fasilitas SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Kondisi ruang kelas SMA Pangudi Luhur Yogyakarta sangat
mendukung proses belajar mengajar. Ukuran ruangan kelas yang cukup
besar dengan atap tinggi, pencahayaan cukup sehingga ruangan tidak
gelap, dan jendela berukuran besar dan cukup sehingga sirkulasi udara
lancar. Selain itu, setiap kelas dilengkapi dengan kipas angin dan
pendingin ruangan sehingga keadaan di kelas membuat siswa dan guru
menjadi lebih nyaman. Ruang kelas tampak bersih, meja dan kursi tertata
dengan rapi dan dalam kondisi yang baik (tidak rusak dan layak pakai).
Tiap kelas tersedia dua buah white board sebagai sarana kegiatan
pembelajaran. Selain itu pada tiap kelas tersedia pula komputer yang
langsung tersambung dengan internet dan viewer yang dapat menunjang
kegiatan belajar kegiatan pembelajaran siswa di kelas. Detiap kelas juga
dilengkapi dengan papan absensi, kalender akademik, jadwal pelajaran
dan jadwal piket siswa.
Kantor kepala sekolah, kantor guru, kantor bimbingan konseling, dan
kantor tata usaha dibuat terpisah sehingga kegiatan di tiap – tiap kantor
dapat berjalan secara leluasa dan tidak saling mengganggu. Kantor kepala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
66
sekolah terletak dilantai bawah dan terletak dibagian depan dari SMA
Pangudi Luhur. Ruang Tata Usaha (TU) terletak disebelah kantor kepala
sekolah. Ruang guru terletak di lantai dua. Didalam ruang guru ini
terdapat beberapa unit komputer dan meja kursi tamu. Ruang BK terletak
diantara kelas X1 dan X2.Hal lain yang sangat menunjang kegiatan
belajar mengajar adalah tersedianya buku – buku sebagai sumber belajar
yang memadai di perpustakaan, dilengkapi dengan ruang baca dan ruang
diskusi yang luas dan mendukung kegiatan belajar siswa. Terdapat pula
laboratorium bahasa, laboratorium komputer dan laboratorium IPA, ruang
kesenian dan ruang karawitan yang merupakan salah satu bentuk sarana
untuk menyalurkan bakat siswa, serta ruang doa untuk kegiatan
kerohanian. Ada pula beberapa ruangan yang menunjang kegiatan
ekstrakulikuler siswa seperti ruang jurnalistik, ruang YOPALA ( Yosef
Pecinta Alam), gudang penyimpanan alat olah raga, dan gudang
penyimpanan perlengkapan tonti dan ruang OSIS yang menunjang
pemaksimalan kegiatan siswa di sekolah.
Fasilitas lain yang tidak kalah penting adalah tempat parkir. Tempat
parkir di SMA Pangudi Luhur terdiri dari dua lantai yaitu parkiran atas
dan parkiran bawah. Tempat parkir ini cukup untuk menampung
kendaraan siswa, guru dan karyawan SMA Pangudi Luhur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
67
I. Fasilitas Pendidikan dan Latihan
Fasilitas yang ada di SMA Pangudi Luhur antara lain sebagai berikut:
Tabel IV.4 Fasilitas Sekolah
No. Nama Ruangan Jumlah 1. Ruang tamu kepala sekolah 1 buah 2. Ruang kepala sekolah 1 buah 3. Ruang wakil kepala sekolah 1 buah 4. Ruang doa 1 buah 5. Ruang tata usaha 1 buah 6. Ruang UKS putri 1 buah 7. Ruang UKS putra 1 buah 8. Ruang laboratorium komputer 1 buah 9. Ruang Laboratorium bahasa 1 buah 10. Ruang OSIS 1 buah 11. Ruang Kesenian 1 buah 12. Ruang Kelas :
1. Ruang kelas X 2. Ruang kelas XI IPA 3. Ruang kelas XI IPS 4. Ruang kelas XII IPA 5. Ruang kelas XII IPS
16 buah 6 buah 3 buah 2 buah 3 buah 2 buah
13. Ruang BK 1 buah 14. Ruang Guru 1 buah 15. Ruang Laboratorium IPA 1 buah 16. WC guru 1 buah 17. WC siswa putra 17 buah 18. WC siswa putri 10 buah 19. Ruang ganti 1 buah 20. Ruang gamelan 1 buah 21. Aula 1 buah 22. Gudang olahraga 1 buah 23. Ruang baca dan perpustakaan 1 buah 24. Tempat parkir 2 buah 25. Kantin 1 buah 26. Lapangan in-door 1 buah 27. Ruang Jurnalistik 1 buah 28. Ruang diskusi (aula atas) 1 buah 29. Ruang Yopala 1 buah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
68
30. Kantor komite 1 buah 31. Pos satpam 1 buah 32. Ruang tenaga kerja dan dapur 2 buah 32. Green house 1 buah 33. Gudang penyimpanan TONTI 1 buah
Sumber belajar seperti buku-buku paket tersusun rapi diperpustakaaan dan selalu
digunakan untuk menunjang pelajaran.
J. Majelis Sekolah/ Dewan Sekolah/Komite Sekolah
Komite sekolah adalah lembaga independen yang berfungsi sebagai
mitra sekolah dan memberikan sumbangan pemikiran terhadap
penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Komite sekolah adalah kumpulan
para orang tua/wali murid, guru, tokoh sesepuh dan perwakilan dari instansi-
instansi yang dianggap berkompeten dalam menangani urusan sekolah baik
intern maupun dengan pihak sekolahnya yang dipilih dengan musyawarah
seluruh orang tua / wali siswa dan disahkan oleh pihak sekolah.
Pertemuan komite sekolah dengan pihak sekolah biasanya membahas
hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan sekolah. Namun, tugas
komite di SMA Pangudi Luhur hanya sebatas mengetahui hal-hal yang terjadi
dalam penyelenggaraan sekolah dan memberikan masukan akan situasi yang
terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
69
K. Hubungan antara Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
dengan Instansi Lain.
SMA Pangudi Luhur menjalin hubungan dengan berbagai pihak, antara lain:
1. Hubungan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Yogyakarta
dan Dinas pendidikan dan Kebudayaan Propinsi DIY
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan
mempunyai hubugan dengan Kanwil Depdikbud. Kegiatan yang
berhubungan dengan pendidikan harus diketahui oleh Kanwil
Depdikbud. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:
a. Akreditasi sekolah
b. Pelaksanaan UN
c. Kurikulum
d. Menyerahkan silabus dan RPP kepada dinas pendidikan kota
Yogyakarta.
e. Supervisi sekolah
2. Hubungan dengan Yayasan
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta bernaung dibawah Yayasan
Pangudi Luhur, oleh karena itu, hubungan SMA Pangudi Luhur dengan
yayasan menjadi sangat erat karena segala kegiatan yang berhubungan
dengan penyelenggaraan sekolah harus diketahui olah yayasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
70
3. Hubungan dengan sekolah lain
Hubungan dengan sekolah lain antara lain kerjasama dalam bidang
pendidikan, sosial, kesenian, olahraga.
Seperti observasi sekolah yang dilakukan SMAK di Ambon yang
berkunjung ke SMA Pangudi Luhur Yogyakarta untuk studi banding
sebagai sekolah model.
4. Hubungan dengan orang tua
Hubungan SMA Pangudi Luhur dengan orang tua murid tampak
ketika pembagian rapor siswa atau STTB dan pada saat sekolah
mengadakan pertemuan dengan orang tua murid saat pengarahan baik
siswa baru maupun bagi kelas XII sebelum ujian.
5. Hubungan dengan Pemerintah
Hubungan dengan pemerintah tampak pada saat sekolah
mengadakan peringatan hari besar nasional dan pelaksanaan UAN.
6. Hubungan dengan Perguruan Tinggi
Hubungan dengan Perguruan Tinggi tampak pada saat Penerimaan
Mahasiswa Baru. Sekolah banyak memberikan informasi tentang
Perguruan Tinggi kepada siswa. Sekolah juga sering mengikuti berbagai
perlombaan yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Hal lain yang
tampak dengan jelas adanya hubungan sekolah dengan perguruan tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
71
adalah adanya mahasiswa yang melakukan praktek mengajar di SMA
Pangudi Luhur ini.
L. Usaha-usaha meningkatkan Kualitas Lulusan
Usaha-usaha peningkatan kualitas lulusan di SMA Pangudi Luhur adalah
sebagai berikut:
1. Usaha-usaha Peningkatan kualitas Lulusan dari pihak sekolah
Sekolah berusaha dengan keras untuk menignkatkan lulusannya.
Sekolah menyediakan fasilitas yang memadai yang diharapkan dapat
meningkatkan kualitas lulusan SMA Pangudi Luhur ini. Adanya
perpustakaan dengan buku-buku yang memadai dan dilengkapi dengan
ruang baca yang sangat nyaman. Adanya ruang multimedia, ruang
laboratorium dan perangkat multimedia disetiap kelas, semua fasilitas itu
disediakan agar siswa dapat belajar dengan baik.
2. Usaha-usaha Peningkatan kualitas Lulusan dari guru
SMA Pangudi Luhur mempunyai guru-guru yang berkompeten dalam
bidangnya masing-masing. Guru-guru di SMA Pangudi Luhur masih
terus dibekali dengan berbagai keterampilan, misalnya keterampilan
dalam berbahasa inggris, keterampilan dalam menggunakan komputer
untuk menyampaikan materi. Bekal yang diberikan tersebut, diharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
72
dapat digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas lulusan SMA
Pangudi Luhur.
3. Usaha-usaha Peninggkatan kualitas Lulusan dari siswa
Usaha-usaha yang dilakukan siswa untuk meningkatkan kualitas lulusan
antara lain:
a. Retret dan Rekoleksi
Setiap tahun SMA Pangudi Luhur selalu mengadakan retret
dan rekoleksi. Kegiatan retret diwajibkan untuk siswa kelas XII,
sedangkan rekoleksi diwajibkan untuk kelas XI. Kegiatan ini
diadakan dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai moral dan
iman para siswa.
b. Study Tour
Setiap tahun, SMA Pangudi Luhur mengadakan program study
tour. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas XI. Kegiatan study tour ini
biasanya diadakan di Bali. Dengan kegiatan ini, diharapkan siswa
mendapatkan pengalaman yang bermanfaat untuk pengembangan
dirinya dan menambah wawasan keragaman budaya Indonesia.
c. Mengikuti lomba akademik maupun non akademik antar sekolah.
Siswa SMA Pangudi luhur diberi keluasaan oleh pihak sekolah
untuk semakin mengasah kemampuan yang dimiliki, baik bidang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
73
akademik maupun non akademik dengan mengikuti berbagai lomba
dan festival.
Kegiatan lomba yang diikuti antara lain lomba olimpiade
matematika, olimpiade fisika, lomba karya tulis, lomba tari, lomba
taekwondo, festival kesenian dan lain sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
74
BAB V
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) dengan metode pembelajaran Active
Learning Tipe Active Debate dalam pembelajaran ekonomi ini telah
dilaksanakan pada siswa kelas X5, SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
Penelitian tersebut diawali dengan observasi terlebih dahulu pada tanggal 12
Agustus 2010 pada jam ke-3. Adapun tujuan dari observasi ini adalah untuk
mengetahui kondisi awal dari kegiatan belajar mengajar di kelas X5 SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta. Setelah observasi, PTK dilaksanakan dalam satu
siklus karena tujuan penelitian ini telah tercapai dalam satu siklus tersebut.
PTK dilaksanakan 3 kali pertemuan yaitu pada tanggal 28 Oktober pukul
08.30 sampai dengan 10.00, tanggal 30 Oktober pukul 12.00 sampai 12.45
kemudian dilanjutkan pada tanggal 4 November 2010 pada pukul 08.30 WIB
sampai dengan pukul 10.00 WIB. Penerapan PTK berdasarkan model
pembelajaran Active Learning dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Observasi pra penelitian
Observasi pendahuluan dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Agustus
2010 pada saat jam pelajaran ke-3 (pukul 08.30 – 09.15). Guru mitra
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
75
dalam penelitian ini adalah Ibu Natalia Margi, S.Pd sebagai guru bidang
studi ekonomi. Jumlah siswa kelas X5 pada tahun ajaran 2009-2010
sebanyak 33 siswa. Adapun materi yang dipelajari pada saat observasi
pendahuluan ini adalah membahas tentang Sistem Ekonomi. Dalam
observasi pendahuluan ini, ada tiga hal yang diobservasi yaitu guru, siswa,
dan kelas. Berikut dapat diuraikan hasil observasi pendahuluan:
a. Observasi guru (observing teacher)
Kegiatan guru selama proses pembelajaran tampak dalam
catatan anekdotal hasil observasi kegiatan guru. (lampiran 1a hal 148).
Ringkasan hasil observasi kegiatan guru di kelas tampak pada tabel
sebagai berikut :
Tabel V.1 Ringkasan Hasil Observasi
Kegiatan Guru dalam proses Pembelajaran
NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR RATA-RATAI. II. III. A. B. C. D. E. F. G.
PRA PEMBELAJARAN MEMBUKA PEMBELAJARAN KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran Pendekatan/strategi pembelajaran Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi Penilaian proses dan hasil belajar Penggunaan bahasa
3 4
3,25 3,9 3 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
76
IV. A. B.
PENUTUP Refleksi dan rangkuman pembelajaran Pelaksanaan tindak lanjut
2 4
Skor Total
Pada awal kegiatan pembelajaran guru memasuki ruangan
kelas, memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, media, namun
guru kurang memperhatikan kesiapan siswa hal itu ditunjukan dengan
masih banyak siswa yang berada di luar kelas. Sebelum melanjutkan
pembelajaran, guru memperkenalkan peneliti kepada siswa dan
menyampaikan maksud kedatangan peneliti di kelas X5. Setelah itu
guru melakukan presensi terhadap siswa. Setelah presensi, guru
mengulas kembali materi sebelumnya dan mengkaitkannya dengan
materi yang akan disampaikan pada hari itu dengan cara guru bertanya
jawab dengan siswa. Hal ini dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk
mengingatkan kembali pembelajaran yang telah lalu dan juga
merangsang perhatian siswa untuk memasuki materi yang akan
dipelajari. Selanjutnya guru masuk ke dalam materi pembelajaran
dengan berdasarkan metode ceramah. Guru menguasai materi
pembelajaran dengan baik namun dalam pelaksanaannya guru kurang
mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan dan kurang
mengaitkan materi dengan realitas kehidupan. Dalam kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
77
pembelajaran guru melakukan pendekatan atau strategi pembelajaran
dengan cukup baik namun guru kurang melaksanakan pembelajaran
yang bersifat kontekstual. Guru sudah cukup baik dalam pemanfaatan
media pembelajaran namun guru tidak bisa menghasilkan pesan yang
menarik dan tidak melibatkan siswa dalam pemanfaatan media.
Selama proses pembelajaran guru kurang memfasilitasi terjadinya
interaksi antara guru dengan siswa serta tidak mampu menumbuhkan
partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran ini guru juga tidak mampu menumbuhkan keceriaan dan
antusiasme siswa dalam belajar karena guru hanya menggunakan
metode ceramah yang membuat siswa merasa bosan dan jenuh. Guru
sudah menggunakan bahasa lisan secara jelas, menggunakan bahasa
tulis yang baik dan benar. Selesai menyampaikan materi pembelajaran,
guru membahas tugas yang telah diberikan kepada para siswa pada
pertemuan sebelumnya. Tugas tersebut dibahas dengan meminta siswa
satu per satu secara lisan bergantian untu menjawab pertanyaan dari
tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya oleh guru. Selama
proses pembahasan ini, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan
kepada siswa untuk merangsang pengetahuan mereka. Namun
demikian hanya beberapa siswa yang mau menjawab pertanyaan guru
tersebut. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa guru kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
78
memotivasi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung
sehingga ada siswa yang terlihat bosan. Cukup banyak dari mereka
yang melakukan aktivitas sendiri di dalam kelas seperti bercerita
sendiri-sendiri dengan temannya di dalam kelas. Guru memang telah
berusaha mengaktifkan siswa, namun proses pembelajaran yang
cenderung monoton menyebabkan siswa memiliki motivasi yang
rendah dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada akhir
pembelajaran, guru tidak melakukan refleksi dan menyususn
rangkuman dengan melibatkan siswa kemudian guru mengucapkan
salam penutup dan terimakasih.
b. Observasi siswa (observing student)
Perilaku siswa selama proses pembelajaran tampak dalam
catatan anekdotal hasil observasi kegiatan siswa (lampiran 2a 150).
Sebelum memasuki pembelajaran, siswa terlebih dahulu
mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran namun ada
beberapa siswa yang masih di luar kelas. Setelah mempersiapkan diri,
siswa menyimak penjelasan guru tentang materi yang diajarkan. Pada
saat penjelasan materi, ada yang memang mendengarkan penjelasan
dengan baik dan banyak siswa yang kurang fokus terhadap materi
yang diajarkan, misalnya terdapat siswa yang sibuk dengan
kegiatannya sendiri, berbicara dengan temannya, melamun dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
79
mengantuk dan sebagainya. Pada pembelajaran ini, siswa cenderung
pasif. Disini terlihat jelas bahwa siswa merasa jenuh dengan proses
pembelajaran dengan menggunakan metode yang digunakan guru
dalam pembelajaran. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa siswa tidak
memiliki hasrat dan kebutuhan akan belajar. Peneliti menduga kondisi
seperti ini dikarenakan siswa merasa bosan dengan kegiatan rutin
selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan kata lain tidak ada
kegiatan yang menarik selama proses pembelajaran. Dari rangkaian
kegiatan siswa tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel V.2 Kegiatan / aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
No Butir-butir sasaran Ya Tidak Catatan/Penjelasan 1 Siswa siap mengikuti
proses pembelajaran √ Ada beberapa
siswa yang masih di luar kelas
2 Siswa memperhatikan penjelasan guru
√ Banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru
3 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran
√ Hanya beberapa siswa yang menanggapi pembahasan dari guru
4 Siswa mencatat hal-hal penting
√ Beberapa siswa mencatat namun banyak yang tidak mencatat
5 Siswa mengerjakan tugas/latihan soal dengan baik
√ Beberapa siswa mengerjakan latihan namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
80
beberapa berbicara dengan teman
6 Siswa aktif dalam proses pembelajaran
√ Siswa tidak aktif karena pembelajaran berpusat pada guru
7 Siswa menjawab pertanyaan guru
√ Siswa menjawab pertanyaan dari guru karena ditunjuk oleh guru
8 Siswa bangga atas penghargaan yang diberikan dari guru baik verbal maupun non verbal sehingga dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
√ Ketika siswa menjawab pertanyaan dari guru
c. Observasi kelas (observing classroom)
Secara fisik ruang kelas X5 cukup memadai untuk proses
belajar mengajar. Fasilitas yang disediakan di kelas tersebut adalah
whiteboard, papan tulis, meja guru, kursi guru, kursi siswa, meja
untuk siswa, papan pengumuman, sebuah sound, komputer, viewer,
proyektor dan almari buku. Selain itu, di dalam kelas juga disediakan
buku untuk mencatat kemajuan kelas.
Dalam ruang kelas dilengkapi dengan pendingin ruangan.
Pencahayaan kelas juga sudah cukup baik meskipun hanya dari lampu
penerangan bukan dari cahaya matahari Sedangkan untuk tata letak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
81
kelas, masih ada sedikit kekurangan. Lingkungan kelas sudah cukup
kondusif untuk pembelajaran. Selain itu, suara kendaraan yang lalu
lalang di jalan juga tidak begitu mengganggu aktivitas yang ada di
kelas. Suasana serta aktivitas kelas selama proses pembelajaran
tampak dalam catatan anekdotal hasil observasi kegiatan kelas
(lampiran 3a 152).
Suasana kelas pada awal pembelajaran cukup kondusif. Hal ini
terlihat bahwa hampir seluruh siswa sudah siap mengikuti
pembelajaran. Pada saat guru menjelaskan materi banyak siswa yang
kurang fokus dalam pelajaran hal itu ditunjukan dengan beberapa
siswa yang mengobrol dengan teman,mengantuk. Hanya saja setelah
guru meminta siswa membahas tugas ada beberapa siswa asyik
berbicara dengan teman-temannya di luar materi pembelajaran. Selesai
siswa membahas tugas, guru tidak memberikan penghargaan kepada
siswa atas hasil kerja mereka baik secara verbal maupun non verbal.
Tidak adanya kegiatan yang menarik selama proses pembelajaran yang
dapat membangkitkan kebutuhan siswa dalam belajar dan kurangnya
pengawasan oleh guru menjadikan ada beberapa siswa yang malah
asyik dengan kegiatannya sendiri seperti berbicara dengan teman dan
mengantuk di dalam kelas. Namun demikian, guru cukup bijaksana
dengan memberikan teguran apabila sikap siswa sudah melampaui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
82
batas. Pada akhir pembelajaran guru tidak memberikan tugas dan
kesimpulan, guru hanya mengucapkan salam. Dari rangkaian keadaan
kelas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel V.3 Kondisi Kelas Dalam Proses Pembelajaran
No Deskriptor Ya Tidak Catatan/Penjelasan 1 Fasilitas di dalam kelas
mendukung proses pembelajaran metode Active Learning Tipe Active Debat.
√ 2 buah whiteboard,1 komputer dan viewer,33 buah meja dan kursi
2 Kondisi kelas mendukung proses pembelajaran
√ Hanya pada awal pembelajaran
3 Siswa membuat keributan/kegaduhan selama proses belajar berlangsung
√ Pada saat guru menjelaskan materi
4 Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru
√ Hanya beberapa siswa yang menggerjakan latihan
5 Siswa aktif bertanya pada guru jika mengalami kesulitan
√ Hanya ada beberapa siswa yang aktif bertanya
6 Guru memberikan penghargaan verbal dan non verbal
√ Guru tidak memberikan penghargaan karena tidak ada yang menjawab pertanyaan
7 Kegiatan dalam proses pembelajaran menarik.
√ Karena siswa hanya mendengarkan dan mengerjakan latihan soal
8 Sumber belajar dalam √ Karena sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
83
kelas mendukung proses pembelajaran
belajar ada di perpustakaan
Berdasarkan hasil observasi pada guru, perilaku siswa, dan
suasana kelas serta wawancara dengan guru, dapat disimpulkan bahwa
selama pembelajaran berlangsung guru cenderung hanya menggunakan
metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan latihan soal saja. Peneliti
menduga bahwa pemilihan metode guru tersebut membuat guru lebih
dapat menghemat waktu dan juga mudah dalam menyampaikan materi
yang diajarkan. Kurangnya variasi dalam pembelajaran membuat siswa
cenderung akan lebih cepat merasa bosan, jenuh sehingga akan
mencari kesibukan sendiri seperti ngobrol dengan temannya, melamun
dan mengantuk, dll yang membuat perhatian mereka terpecah belah
sehingga memicu suasana kelas menjadi kurang kondusif dan
menghambat proses kegiatan belajar mengajar. Pada saat latihan soal,
jika siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan latihan soal
tersebut, guru meminta siswa untuk tidak sungkan-sungkan bertanya
dan jika perlu berdiskusi dengan temannya. Hal ini bertujuan agar
siswa bisa bekerja sama dengan baik dan juga bisa mempermudah
dalam mengerjakan latihan soal tersebut. Secara keseluruhan, terlihat
bahwa peranan guru lebih dominan dibanding dengan siswa, peran
aktif siswa dalam pembelajaran sangat kurang. Idealnya untuk saat ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
84
dalam suatu kegiatan belajar mengajar, siswa lebih berperan aktif
dalam memahami pengetahuan dengan kemampuan yang dimilikinya
baik itu dalam hal bertanya, membaca, diskusi, berpendapat, dan
sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditemukan bahwa
permasalahan pembelajaran yang terjadi adalah rendahnya pemahaman
serta keterlibatan dari siswa selama proses pembelajaran. Hal ini
terlihat dari kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung
baik dalam hal bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan
pendapat, mengerjakan tugas, dan interaksi dalam diskusi dirasa masih
kurang. Peneliti menduga bahwa akar permasalahan tersebut terlihat
dari beberapa aspek yang diantaranya adalah kecenderungan siswa
dalam mengikuti pelajaran menggunakan metode yang kurang
bervariasi sehingga semangat untuk belajar kurang, guru kurang
menggali pemikiran dan pengetahuan siswa sehingga siswa tidak
berani untuk bertanya, mengemukakan ide/pendapatnya, berdiskusi
dengan baik, kurangnya interaksi yang baik antara guru dengan siswa.
Dampaknya hasil-hasil belajar siswa kurang memuaskan. Dari
berbagai permasalahan tersebut, alternatif pemecahan masalah tersebut
adalah perlunya menciptakan suatu proses pembelajaran yang
bervariasi, dapat lebih menggali pemahaman siswa, melatih mental
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
85
siswa untuk lebih berani mengungkapkan sesuatu, lebih percaya diri,
lebih bertanggung jawab, dan tentunya yang mendorong terciptanya
suasana pembelajaran yang harmonis baik antara guru dengan siswa
maupun antar siswa. Maka dari itu, guru diharapkan mampu
menerapkan suatu metode pembelajaran yang berbeda dan bervariasi.
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh
guru dimana masing-masing metode pembelajaran memiliki langkah-
langkah yang berbeda-beda.
Berdasarkan kondisi pembelajaran tersebut, selanjutnya guru
dan peneliti berkolaborasi untuk menerapkan suatu metode alternatif
selain metode ceramah, latihan soal,diskusi dan tanya jawab, juga
ditambah dengan menerapkan metode yang lebih bervariasi yaitu
metode Active learning tipe Active Debate. Dalam metode ini tugas
guru bertindak sebagai fasilitator terutama ketika jalannya debat. Jadi
siswa berkesempatan lebih berperan aktif karena dengan metode Active
learning tipe Active Debate siswa bisa bekerja sama dengan siswa
yang lain di dalam kelompok dan masing-masing siswa diberi
kesempatan untuk mengungkapkan pemikiran mereka. Selama debat
masing masing siswa mempunyai pendapat atau pemikiran-pemikiran
yang bisa disampaikan dalam debat. Jika dalam diskusi pada umumnya
siswa hanya membahas suatu masalah di dalam kelompok yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
86
kemudian hasil diskusinya tersebut dicatat dan jika perlu dilanjutkan
dengan presentasi, tetapi disini siswa dihadapkan pada sesuatu yang
bertentangan sehingga siswa dapat menggunakan kreatifitas masing-
masing untuk dapat menggali pemahamannya.
Dengan menerapkan metode ini siswa diharapkan untuk dapat
lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran serta dapat lebih
berani untuk bertanya, mengungkapkan pendapatnya, dan
mengungkapkan kesulitan yang mereka hadapi. Dengan demikian
secara tidak langsung siswa harus terdorong untuk dapat memahami
materi yang didapatnya. Di sini tugas guru adalah sebagai fasilitator
dimana mendampingi siswa terlebih jika siswa menemui kesulitan.
Dengan menerapkan metode ini tidak menutup kemungkinan suasana
yang tadinya kurang kondusif dan kurang antusias dari siswa akan
menimbulkan suasana yang lebih antusias, hidup, kondusif serta
bervariasi.
2. Siklus Pertama
Pada penelitian Siklus pertama dilaksanakan 3 kali pertemuan yaitu pada
hari kamis 28 oktober 2010 pada jam ke 3-4 pukul 08.30 WIB sampai
dengan pukul 10.00 WIB. Pertemuan kedua dilaksanakan tanggal 30
oktober 2010 pada jam ke 7 dan pertemuan ketiga pada tanggal 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
87
november 2010 jam ke 3-4 . Materi yang dipelajari pada siklus pertama ini
adalah pokok bahasan permintaan dan penawaran. Guru mitra yang
mengajar dalam penelitian ini adalah Ibu Natalia Margi, S.Pd selaku guru
bidang studi Ekonomi kelas X. Jumlah siswa kelas X5 pada tahun ajaran
2009-2010 saat ini adalah 33 siswa. Dari jumlah siswa tersebut, seluruh
siswa hadir pada siklus pertama ini. Berikut ini diuraikan penerapan
metode Active Learning Tipe Active Debate pada siklus pertama.
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun Rancangan
Pelaksanaan Pengajaran (RPP) bersama guru,menentukan materi dan
menyiapkan artikel untuk debat yang digunakan untuk media pembelajaran
serta membuat hand out dan membagi siswa dalam kelompok.
a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sebelum melaksanakan penelitian peneliti menyusun RPP sesuai
dengan meteri yang diberikan oleh guru pengampu pelajaran
ekonomi kelas X5, materi yang di dapat mengenai permintaan dan
penawaran. Setelah RPP selesai dibuat, RPP didiskusikan dengan
guru pengampu, dan guru memberi beberapa tambahan. Setelah
semua selesai RPP diberikan kepada guru untuk dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
88
b) Materi pembelajaran
Materi pelajaran ini adalah permintaan dan penawaran. Materi
yang disampaikan berupa penjelasan secara garis besar saja mulai
dari pengertian permintaan, penawaran, faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran serta menggambar
kurva permintaan dan penawaran.
c) Membuat Media Pembelajaran
Setelah membuat RPP, peneliti membuat media pembelajaran
berupa powerpoint untuk penyampaian materi dan juga mencari
beberapa artikel untuk debat mengenai materi yang ada dalam
permintaan dan penawaran, yaitu pembatasan BBM bersubsidi
(Premium) untuk kendaraan pribadi yang dialihkan ke pertamax.
d) Membuat Hand Out
Setelah membuat media pembelajaran peneliti membuat handout
mengenai permintaan dan penawaran, yang kemudian di
diskusikan dengan guru pengampu. Hand out dibuat agar siswa
lebih mudah mempelajari materi yang disampaikan oleh guru.
e) Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa di sini yaitu daftar pertanyaan soal-soal latihan
berupa pre test dan post test yang berguna untuk membandingkan
hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakannya siklus 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
89
( Dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 135 dan lampiran 14
halaman 141 ).
f) Membagi siswa dalam kelompok
Dalam membagi kelompok peneliti membagi siswa ke dalam
kelompok berdasarkan no absen siswa. Untuk no absen 1 sampai
dengan 16 kelompok Pro dan untuk no absen 17 sampai dengan 33
kelompok Kontra.
g) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data.
Instrumen pengumpulan data yang terdiri dari:
1) Lembar observasi kegiatan guru
Lembar observasi kegiatan guru ini digunakan untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru pada saat
pembelajaran berlangsung (lampiran 4 hal 115).
2) Lembar observasi kegiatan siswa
Lembar observasi kegiatan siswa ini digunakan untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa pada saat
mengikuti pembelajaran (lampiran 5 hal 117).
3) Lembar observasi kegiatan kelas
Lembar observasi kegiatan kelas ini digunakan untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam kelas pada
saat pembelajaran berlangsung (lampiran 6 hal 118).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
90
4) Lembar notulen debat
Lembar notulen ini merupakan ringkasan pendapat para siswa
selama debat berlangsung.
b. Tindakan
Setelah semua kegiatan perencanaan sudah selesai dipersiapkan maka
kegiatan tindakan segera dilaksanakan. Dalam pelaksanaan tindakan,
guru pengampu pelajaran ekonomi kelas X5 mempraktekan RPP yang
dibuat oleh peneliti. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan 3 kali
pertemuan ( 4 x 45 menit). Bagian tindakan terdiri dari 3 kegiatan
pokok yang dilakukan oleh guru pada saat melakukan proses belajar
mengajar dikelas.
Pertemuan pertama (28 Oktober 2010)
1. Presentasi kelas
Pada awal pembelajaran, guru terlebih dahulu menjelaskan materi
pembelajaran berkaitan tentang permintaan dan penawaran. Dalam
penyampaian materi pembelajaran ini guru menggunakan metode
presentasi kelas dan tanya jawab serta menggunakan media
powerpoint.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
91
Karena pada pertemuan pertama ini materi yang disampaikan
belum selesai maka dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan kedua (30 Oktober 2010)
1. Melanjutkan presentasi
Pada pertemuan ini melanjutkan materi dari pertemuan minggu
yang lalu yang belum selesai serta dilanjutkan pembagian
kelompok dan pembagian tugas.
2. Pembagian Kelompok
Kelas dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu kelompok Pro dan
Kontra. Pembagian kelompok ini berdasarkan no presensi. Untuk
no presensi 1-16 kelompok pro dan untuk no presensi 17-33
kelompok kontra. Pembagian kelompok ini akan digunakan dalam
debat pada pertemuan berikutnya. Dalam pertemuan ini juga
disampaikan topik mengenai permintaan dan penawaran yaitu
pembatasan BBM bersubsidi (premium) untuk kendaraan pribadi
yang dialihkan ke pertamax yang akan dijadikan bahan debat pada
pertemuan berikutnya.
3. Pembagian Tugas kepada Masing-masing Kelompok
Siswa juga diberi tugas untuk mencari bahan atau artikel mengenai
topik yang telah ditentukan sebagai bahan debat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
92
Pertemuan ketiga ( 4 November 2010 )
1. Pelaksanaan Debat
Pada pertemuan ketiga ini sebelum debat dimulai guru
menjelaskan langkah pembelajaran, menjelaskan peraturan debat
kemudian setelah itu guru meminta siswa untuk duduk berdasarkan
kelompok. Masing-masing juru bicara mengemukakan argumen
mereka setelah itu anggota kelompok secara aktif boleh
menyanggah kelompok lawan atau menguatkan pendapat teman
sekelompoknya. Setelah debat selesai guru mengajak siswa untuk
menarik kesimpulan dari debat yang telah dilaksanakan.
2. Kesimpulan dari Guru
Setelah pelaksanaan debat, guru memberikan kesimpulan serta
penegasan mengenai materi pelajaran tentang permintaan dan
penawaran.
c. Observasi
Hasil pengamatan (observasi) dalam penelitian tindakan kelas ini
dapat dipaparkan sebagai berikut:
1) Pengamatan terhadap guru
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pada siklus
pertama. Aktivitas guru selama proses pembelajaran pada siklus
pertama ( lampiran 1b hal 161 dan 4b hal 167 ) menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
93
bahwa secara umum guru mampu mengelola pembelajaran Active
Learning tipe Debate dengan baik. Ringkasan hasil observasi guru
di kelas tampak pada tabel berikut :
Tabel V.4 Ringkasan Hasil Observasi
Kegiatan Guru dalam proses Pembelajaran
NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR RATA-RATA I. II. III. A. B. C. D. E. F. G. IV. A. B.
PRAPEMBELAJARAN MEMBUKA PEMBELAJARAN KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran Pendekatan/strategi pembelajaran Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi Penilaian proses dan hasil belajar Penggunaan bahasa PENUTUP Refleksi dan rangkuman pembelajaran Pelaksanaan tindak lanjut
5
4,5
4,25 4,25 3,75 4,5
4 4 4
4,5 4
Skor Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
94
Berdasarkan observasi guru pada siklus 1 sebelum pembelajaran
dimulai guru memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran dan
media serta memeriksa kesiapan siswa. Guru membuka
pembelajaran dengan melakukan kegiatan apersepsi dan juga
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dalam rencana
kegiatannya. Dalam kegiatan inti pembelajaran guru menunjukan
penguasaaan materi pembelajaran dengan baik, mampu
mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan serta
mengaitkan materi dengan realitas kehidupan. Guru juga mampu
melakukan pendekatan atau strategi pembelajaran dengan baik
serta melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontektual. Guru
juga telah menunjukan ketrampilan dalam penggunaan media
serta mampu menghasilkan pesan yang menarik, namun guru tidak
melibatkan siswa dalam pemanfaatan media. Selama proses
pembelajaran guru mampu memicu dan memelihara keterlibatan
siswa yang ditunjukan dengan mampu menumbuhkan partisipasi
aktif siswa dalam dalam pembelajaran, memfasilitasi terjadinya
interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa serta guru
mampu menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam
belajar. Guru juga telah menggunakan bahasa lisan secara jelas dan
lancar, menggunakan bahasa tulis secara baik dan benar. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
95
ahkir kegiatan pembelajaran guru juga melakukan refleksi dengan
melibatkan siswa serta menyusun rangkuman dengan melibatkan
siswa. Dalam siklus pertama ini dapat kita lihat bahwa guru
mampu menjelaskan dan mengorganisasikan pembelajaran Active
Learning Tipe Active Debate, guru memberikan kesempatan pada
siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, guru memotivasi siwa
untuk belajar mandiri serta terlibat aktif dalam kelompok, guru
dapat berinteraksi dengan baik dengan seluruh siswa, guru
mendorong siswa untuk dapat memecahkan suatu masalah, guru
melakukan evaluasi proses pembelajaran, guru juga mengadakan
evaluasi hasil belajar melalui pre test dan post test (lampiran 12
hal 135, dan 14 hal 141).
2) Pengamatan terhadap siswa
Aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus pertama
disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel V.5 Kegiatan / aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
No Butir-butir sasaran Ya Tidak Catatan/Penjelasan
1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran
√ Siswa menyiapkan buku dan alat tulis yang akan digunakan dalam proses pembelajaran
2 Siswa memperhatikan penjelasan guru
√ Pada saat guru menjelaskan alur pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
96
dengan menggunakan metode active learning tipe active debate
3 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran
√ Pembahasan pembelajaran dilakukan ketika debat selesai
4 Siswa mencatat hal-hal penting
√ Masing-masing siswa sudah di berikan handout
5 Siswa mengerjakan tugas/latihan soal dengan baik
Tidak ada latihan soal
6 Siswa aktif dalam proses pembelajaran
√ Hampir Setiap siswa aktif dalam proses pembelajaran
7 Siswa menjawab pertanyaan guru
√ Pada saat guru menarik kesimpulan dan mengulas materi
8 Siswa bangga atas penghargaan yang diberikan dari guru baik verbal maupun non verbal sehingga dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
√ Pada saat menjawab pertanyaan dari guru
Tabel V.5 menunjukan bahwa siswa siap mengikuti proses
pembelajaran dan seluruh perhatian tertuju pada materi pelajaran.
Siswa juga menanggapi pembahasan pembelajaran ketika
pelaksanaan debat selesai. Namun siswa tidak mengerjakan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
97
atau latihan karena tidak ada latihan soal yang diberikan oleh
guru. Dalam pelaksanaan debat siswa aktif mengemukakan
pendapat baik itu menyanggah argument kelompok lain maupun
memperkuat argument kelompoknya sendiri. Siswa juga
menjawab pertanyaan dari guru ketika menarik kesimpulan,
mengulas materi dan juga siswa nampak bangga atas penghargaan
yang diberikan oleh guru baik verbal maupun non verbal sehingga
memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran.
3) Pengamatan terhadap kelas
Instrumen pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada
siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel V.6 Kondisi Kelas Dalam Proses Pembelajaran
No Deskriptor Ya Tidak Catatan/Penjelasan 1 Fasilitas di dalam kelas
mendukung proses pembelajaran metode Active Learning Tipe Active Debat.
√ Tersedia papan tulis whiteboard,komputer dan viewer,33 buah kursi dan meja
2 Kondisi kelas mendukung proses pembelajaran
√ Siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan santai namun serius
3 Siswa membuat keributan/kegaduhan selama proses belajar berlangsung
√ Ada beberapa siswa yang membuat kegaduhan
4 Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru
√ Tidak ada latihan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
98
5 Siswa aktif bertanya pada guru jika mengalami kesulitan
√ Beberapa siswa aktif bertanya ketika mengalami kesulitan
6 Guru memberikan penghargaan verbal dan non verbal
√ Pada saat siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru
7 Kegiatan dalam proses pembelajaran menarik.
√ Hal ini terlihat ketika para siswa aktif mengikuti proses pembelajaran
8 Sumber belajar dalam kelas mendukung proses pembelajaran
√ Sumber belajar tidak ada di kelas namun ada di perpustakaan
Tabel V.6 menunjukan bahwa suasana kelas cukup kondusif
dalam proses pembelajaran sehingga hal ini dapat mendukung
proses pembelajaran kearah yang lebih baik. Selain itu
menunjukan bahwa dengan metode pembelajaran active tipe
active debate akan mendukung suasana pembelajaran menjadi
lebih baik karena kegiatan dalam proses pembelajaran menarik
yang ditunjukan dengan para siswa aktif mengikuti proses
pembelajaran.
4) Refleksi
Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan, dan
penyimpulan hasil observasi dengan menggunakan metode
pembelajaran active learning tipe debate. Refleksi yang dilakukan
merupakan refleksi segera setelah pertemuan berakhir sekaligus
sebagai refleksi pada akhir siklus pertama. Refleksi dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
99
pada guru mitra maupun pada siswa. Berikut ini dipaparkan hasil
evaluasi dan refleksi siklus pertama:
a) Evaluasi Guru terhadap pembelajaran Active Learning Tipe
Active Debate.
Tabel V.7 Hasil Evaluasi Guru
Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran dengan Metode Active Learning Tipe Active Debate
No Uraian Komentar 1 Penilaian Guru tentang Komponen
pembelajaran a. Rencana Pelaksanaan
pembelajaran b. Kesiapan materi ajar c. Kesiapan bahan ajar ( artikel yang
mendukung untuk pelaksanaan metode debat)
d. Handout siswa e. Soal kuis/tes f. Kunci soal g. Cara kerja siswa h. Suasana kelas
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik,namun ada beberapa siswa yang membuat kegaduhan
2 Penilaian guru tentang pelaksanaan pembelajaran
a. Siswa mendengarkan penjelasan guru
b. Siswa mengikuti prosedur pembelajaran menggunakan metode Active Learning Tipe Active Debate
c. Siswa mengajukan pertanyaan d. Guru menstimulasi Active Debate. e. Siswa bekerja sama dengan teman
(kelompok)
Ya,namun ada beberapa yang berbicara sendiri Ya Ya Ya Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
100
f. Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Active Learning Tipe Active Debate
g. Siswa melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran
Ya Kurang, karena refleksi hanya tertulis
b) Evaluasi siswa terhadap pembelajaran Active Learning Tipe
Active Debate.
Tabel V.8 Hasil Evaluasi Siswa
Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran dengan Metode Active Learning Tipe Active Debate
No Aspek Yang Diamati Skala Penilaian SS S TS STS
1 Kesan Anda mengenai proses pembelajaran :
a. Pokok Bahasan mengenai materi ekonomi permintaan dan penawaran
b. Suasana Kelas c. Kerjasama dalam Tim d. Penampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode active debate.
36,36%
30,30% 39,39% 15,15%
63,64%
51,52% 60,61% 48,49%
-
18,18% -
36,36%
- -
Berminat Tidak Berminat 2 Apakah Anda berminat
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode active debate.
100%
0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
101
Ya Tidak 3 Selama kerja kelompok saya
: a. Menyumbangkan
ide/argumen selama debat berlangsung.
b. Aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode active debate.
c. Mengacaukan kegiatan selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode active debate.
d. Bingung terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode active debate.
60,61%
69,70%
33,33%
42,43%
39,39%
30,30%
66,67%
57,57%
Keterangan :
SS = Sangat Senang
S = Senang
TS = Tidak Senang
STS = Sangat Tidak Senang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
102
c) Refleksi guru terhadap pelaksanaan pembelajaran
Tabel V.9 Hasil Refleksi
Lembar Refleksi Guru Terhadap Komponen Pembelajaran dengan Metode Active Learning Tipe Active Debate
No Uraian Komentar 1 Manfaat yang diperoleh dalam proses
pembelajaran dengan menerapkan metode active learning tipe active debate.
• Anak-anak lebih bisa menyampaikan pendapatnya dari yang biasanya hanya diam.
• Belajar melalui contoh yang nyata atau konkrit dalam kehidupan nyata membuat anak lebih mudah memahami materi
• Proses pembelajaran lebih menyenangkan
• Ada metode pembelajaran baru yang belum pernah digunakan
2 Hambatan yang ditemui dalam proses pembelajaran dengan metode active learning tipe active debate.
• Sulit menghentikan keinginan anak yang ingin terus berpendapat.
• Selama proses debat siswa laki-laki cenderung berpendapat mengarah ke mesin,yang sebetulnya tidak ada dalam materi.
• Kelas menjadi ribut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
103
d) Refleksi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran
Tabel V.10 Hasil Refleksi
Lembar Refleksi SiswaTerhadap Komponen Pembelajaran dan Metode Active Learning Tipe Active Debate
No Uraian Komentar 1 Manfaat yang saya peroleh
dalam belajar dengan menggunakan metode active learning tipe active debate.
• Dapat mengutarakan pendapat sesuai pikiran sendiri
• Memberi kesempatan untuk belajar lebih kontekstual dan kritis
• Belajar menarik kesimpulan dan menghargai pendapat teman
• Menjadikan belajar tidak membosankan dan membuat aktif
• Lebih bisa mengapresiasikan pendapat dan bisa menanggapi pendapat orang lain
2 Hambatan yang saya temui dalam belajar dengan menggunakan metode active learning tipe active debate.
• Apabila debat tidak dibatasi maka akan mengarah ke hal-hal lain di luar materi
• Beberapa masih belum berani mengemukakan pendapatnya
• Kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapat
• Belum selesai berpendapat namun sudah disanggah oleh kelompok lain
B. Komparasi Tingkat Prestasi Belajar Siswa Sebagai Dampak Penerapan Active
Learning Tipe Active Debate
Analisis komparatif ini dilakukan untuk melihat perubahan tingkat prestasi
belajar siswa sebelum dan sesudah PTK. Berikut ini dipaparkan analisis
komparasi deskriptif prestasi belajar siswa dalam bentuk tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
104
Tabel V.11 Analisis Komparatif Tingkat Prestasi Belajar Siswa
No NIS Nama Siswa NILAI Perubahan
PRE TEST
POST TEST
%
1 3558 Agatha Losita Candra D 30 80 166,66% 2 3559 Agung Christian 30 40 33,33% 3 3560 Aloysius Abimanyu 40 50 25% 4 3561 Aryo Gerbang Samodra 20 50 150% 5 3562 Bhimart Widhirestu 30 60 100% 6 3563 Bonivasius Suryo H 50 60 20% 7 3564 Christophorus Giovani 50 70 40% 8 3565 David Setya Aji 40 60 50% 9 3566 Dea Ruth Kusuma R 50 60 20% 10 3567 Diana Melissa 40 60 50% 11 3568 Dominika Venny Citra 50 70 40% 12 3569 Felik Zelin Pradi 60 80 33,33% 13 3570 Florentina Danty W 50 60 20% 14 3571 Hanindhito 40 60 50% 15 3572 Johanes Abidan T 60 60 0,00% 16 3573 Leonardus Gorby 40 60 50% 17 3574 Maria Ivena Amada 50 60 20% 18 3575 Matias Arnaldo 50 60 20% 19 3576 Mia Puspita Anggraeny 50 70 40% 20 3577 Michael adicaksono 50 60 20% 21 3578 Noventus Dwikie 40 60 50% 22 3579 Petra Bella Debora 50 80 60% 23 3580 Priska Crisselda 40 60 50% 24 3581 Reynaldo Kasenda 40 60 50% 25 3582 Riana Arianti 50 60 20% 26 3583 Shinta Larasati H 50 70 40% 27 3584 Stepanus Bimata D 40 60 50% 28 3585 Tatit Buwono Aji 40 60 50% 29 3586 Theodorus Raditya Aji 50 60 20% 30 3587 Valerian Marcelino 50 60 20% 31 3588 Vincentius Vindi Dhea 50 50 0,00% 32 3589 Wilibrordus Antonoi 40 60 50% 33 3590 Yohanes Dio Tomy 50 60 20%
Rata-rata 44,55 61,52 43,28%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
105
Tabel V.11 menunjukan analisis tingkat prestasi belajar siswa sebelum dan
sesudah PTK. Dari data tersebut tampak bahwa tingkat prestasi belajar siswa
mengalami peningkatan. Dari 33 siswa di kelas X5, ada 31 siswa mengalami
peningkatan dan ada 2 siswa nilainya tetap atau tidak ada peningkatan. Rata-
rata perubahan tingkat prestasi belajar siswa adalah 43,28%. Pada saat pre test
rata-rata skor siswa dalam kelas adalah 44,55 sedangkan rata-rata skor siswa
setelah post test naik menjadi 61,52. Peningkatan prestasi belajar siswa
disebabkan oleh penggunaaan metode yang tepat. Metode Active Learning
Tipe Active Debate yang diterapkan dalam pembelajaran ini mampu
meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Penerapan metode yang
menarik membuat para siswa menjadi tidak bosan dan bersemangat untuk
belajar. Dengan begitu siswa menjadi lebih memiliki kebutuhan akan belajar
dan menjadi lebih terdorong untuk berprestasi setelah diterapkan metode
pembelajaran ini. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan metode
pembelajaran Active Learning Tipe Active Debate pada mata pelajaran
ekonomi dengan pokok bahasan permintaan dan penawaran dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X5 SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
106
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan
bahwa penerapan metode pembelajaran Active Learning Tipe Active
Debate menunjukan meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X5 SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut
tampak dari nilai yang dicapai oleh siswa pada waktu pre test dan post
test. Rata-rata peningkatan prestasi belajar siswa adalah 43,28. Pada saat
pre test rata-rata skor siswa dalam kelas mencapai 44,55 sedangkan rata-
rata skor siswa setelah post test naik menjadi 61,51. Hal ini menunjukan
bahwa penerapan metode pembelajaran Active Learning Tipe Active
Debate pada mata pelajaran ekonomi dalam penelitian ini dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X5 SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta.
B. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah
1. Penelitian ini hanya dapat dilakukan dalam satu siklus saja karena
pihak sekolah hanya mengijinkan peneliti melakukan penelitian dalam
satu siklus.
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
107
2. Penelitian ini mengunakan soal pre test dan soal post test yang sama.
C. Saran
Adapun saran bagi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dan bagi peneliti
yang akan melanjutkan penelitian berikutnya adalah sebagai berikut :
1. Bagi guru dan peneliti selanjutnya
a. Pembagian kelompok dalam penerapan metode pembelajaran
Active Learning tipe Active Debate sebaiknya juga
mempertimbangkan aspek kemampuan para siswa supaya lebih
merata dan debat bisa berjalan lebih lancar.
b. Pelaksanaan metode pembelajaran Active Learning Tipe Active
Debate ini membuat suasana kelas lebih ramai. Pelaksanaan
pembelajaran ini guru harus mampu mengelola kelas dengan baik
agar kondisi kelas tidak terlalu ramai dan mengganggu kelas lain.
c. Penerapan metode Active Learning Tipe Active Debate ini
memerlukan banyak bahan, materi serta buku yang cukup. Untuk
itu sebaiknya guru mempersiapkan banyak bahan dan materi agar
pelaksanaan metode pembelajaran seperti ini dapat berjalan lebih
lancar.
d. Dalam penelitian ini hanya dilakukan dalam satu siklus saja. Akan
lebih baik penelitian ini dilakukan dalam beberapa siklus supaya
lebih bisa dipastikan bahwa metode pembelajaran Active Learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
108
tipe Active Debate benar-benar dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa.
e. Dalam penelitian soal pre test dan post test menggunakan soal
yang sama. Akan lebih baik jika peneliti selanjutnya
menggunakan soal yang berbeda.
2. Bagi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
a. Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta perlu
mendorang guru-guru untuk melakukan penelitian lebih intensif
sebagai bahan penelitian yang dapat meningkatkan ketrampilan
mengajar.
b. Guru perlu menerapkan metode pembelajaran yang inovatif agar
suasana kelas tidak monoton salah satunya dengan menerapkan
metode pembelajaran Active Learning Tipe Active Debate.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
109
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2009. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Aqib, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya Dimyati, 1994. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta Hamalik, Oemar, 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Hollingsworth, 2006. Active Learning, Increasing Flow in the Classroom.USA
: Publishing Company Kusumah, Wijaya dkk, 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Indeks Mulyasa, E. 2003. Kurikilulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. _________2004. Implementasi Kurikulum 2004 panduan pembelajaran KBK.
Bandung: PT Remaja Rosda Karya _________2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosda
Karya Purwadarminta, WJS. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Silberman, Mel, 2009 Active Learning (edisi revisi) : 101 Strategies to Teach Any Subject, Boston : Allyn & Bacon.
_____________, 2006 Active Learning : 101 Strategies to Teach Any Subject,
Boston : Allyn & Bacon.
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Salatiga: Rhineka Cipta.
Sudjana, N. 1996. Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Susilo, 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Pustaka Book Publisher
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
110
Suryabrata, Sumadi. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Cv Rajawali Suwandi, Sarwiji. 2009. Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya
Ilmiah. Surakarta : Yama Pustaka
Syaiful Bahri Djamarah . 2000. Starategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Winkel, 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia Zaini, Hisyam,2008 Strategi Pembelajarn Aktif.Yogyakarta: Pustaka Insani
madani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
112
Lampiran 1
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :
Yogyakarta, ..... ................2010
Guru Observer
(………………….) (.........................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
113
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :
Yogyakarta, ……. 2010
Guru Observer
(………………) (……………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
114
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :
Yogyakarta, ..... ................2010
Guru Observer
(………………….) (.........................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
115
Lampiran 4 Instrumen Observasi
Kegiatan Guru dalam proses Pembelajaran
NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR I. 1. 2. II. 1. 2. III. A. 1. 2. 3. 4. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. C. 1. 2. 3. 4.
PRAPEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapan siswa MEMBUKA PEMBELAJARAN Melakukan kegiatan apersepsi Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatan/strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai kompetensi yang akan dicapai Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengakomodasi adanya keragaman budaya nusantara Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar Menunjukkan ketrampilan dalam penggunaan media Menghasilkan pesan yang menarik Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
116
D. 1. 2. 3. 4. 5. 6. E. 1. 2. F. 1. 2. 3. 4. G. 1. 2. 3. IV. A. 1. 2. B. 1. 2.
Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespon positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif Menumbuhkan keceriaan dan antsiasme siswa dalam belajar Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi Menumbuhkan sikap ekonomis Menumbuhkan sikap produktif Penilaian proses dan hasil belajar Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Pelaksanaan tindak lanjut Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remedi Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian pengayaan
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
Skor Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
117
Lampiran 5 Instrumen Observasi
Kegiatan / aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
No Butir-butir sasaran Ya Tidak Catatan/Penjelasan
1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran
2 Siswa memperhatikan penjelasan guru
3 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran
4 Siswa mencatat hal-hal penting
5 Siswa mengerjakan tugas/latihan soal dengan baik
6 Siswa aktif dalam proses pembelajaran
7 Siswa menjawab pertanyaan guru
8 Siswa bangga atas penghargaan yang diberikan dari guru baik verbal maupun non verbal sehingga dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
118
Lampiran 6 Instrumen Observasi
Kondisi Kelas Dalam Proses Pembelajaran
No Deskriptor Ya Tidak Catatan/Penjelasan
1 Fasilitas di dalam kelas mendukung proses pembelajaran metode Active Learning Tipe Active Debat.
2 Kondisi kelas mendukung proses pembelajaran
3 Siswa membuat keributan/kegaduhan selama proses belajar berlangsung
4 Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru
5 Siswa aktif bertanya pada guru jika mengalami kesulitan
6 Guru memberikan penghargaan verbal dan non verbal
7 Kegiatan dalam proses pembelajaran menarik.
8 Sumber belajar dalam kelas mendukung proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
119
Lampiran 7
Instrumen Evaluasi Guru
Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran dengan Metode Active Learning Tipe Active Debate
No Uraian Komentar 1 Penilaian Guru tentang Komponen
pembelajaran a. Rencana Pelaksanaan pembelajaran b. Kesiapan materi ajar c. Kesiapan bahan ajar ( artikel yang
mendukung untuk pelaksanaan metode debat)
d. Handout siswa e. Soal kuis/tes f. Kunci soal g. Cara kerja siswa h. Suasana kelas
2 Penilaian guru tentang pelaksanaan pembelajaran
a. Siswa mendengarkan penjelasan guru b. Siswa mengikuti prosedur pembelajaran
menggunakan metode Active Learning Tipe Active Debate
c. Siswa mengajukan pertanyaan d. Guru menstimulasi Active Debate. e. Siswa bekerja sama dengan teman
(kelompok) f. Siswa antusias dalam mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan metode Active Learning Tipe Active Debate
g. Siswa melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
120
Lampiran 8
Instrumen Evaluasi Siswa
Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran dengan Metode Active Learning Tipe Active Debate
No Aspek Yang Diamati Skala Penilaian
SS S TS STS 1 Kesan Anda mengenai proses
pembelajaran : a. Pokok Bahasan mengenai materi
ekonomi permintaan dan penawarana
b. Suasana Kelas c. Kerjasama dalam Tim d. Penampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode active debate.
Berminat Tidak Berminat
2 Apakah Anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode active debate.
Ya Tidak 3 Selama kerja kelompok saya :
a. Menyumbangkan ide/argumen selama debat berlangsung.
b. Aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode active debate.
c. Mengacaukan kegiatan selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode active debate.
d. Bingung terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode active debate.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
121
Lampiran 9
Instrumen Refleksi
Lembar Refleksi Guru Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode Active Learning Tipe Active Debate
Lembar Refleksi GuruTerhadap Komponen Pembelajaran dan M No Uraian Komentar
1 Manfaat yang diperoleh dalam proses pembelajaran dengan menerapkan metode active learning tipe active debate.
2 Hambatan yang ditemui dalam proses pembelajaran dengan metode active learning tipe active debate.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
122
Lampiran 10 Instrumen Refleksi
Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode Active
Learning Tipe Active Debate No Uraian Komentar
1 Manfaat yang saya peroleh dalam belajar dengan menggunakan metode active learning tipe active debate.
2 Hambatan yang saya temui dalam belajar dengan menggunakan metode active learning tipe active debate.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
123
Lampiran 11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : X.5/I
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran (4 x 45 menit) 3 pertemuan
A. Standar Kompetensi
Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan permintaan, penawaran, harga
keseimbangan, dan pasar.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran
C. Indikator
1. Mendeskripsikan pengertian permintaan dan penawaran.
2. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran.
3. Menggambar kurva permintaan dan penawaran.
4. Mendeskripsikan hukum permintaan dan hukum penawaran serta asumsi-asumsinya
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat medeskripsikan pengertian permintaan dan penawaran.
2. Siswa dapat mendeskipsikan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
dan penawaran..
3. Siswa dapat menggambar kurva permintaan dan penawaran.
4. Siswa dapat mendeskripsikan hukum permintaan dan hukum penawaran serta
asumsi-asumsinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
124
E. Materi
Permintaan 1. a. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah Keinginan yang disertai kemampuan untuk membeli
barang dan jasa pada tingkat harga dan waktu tertentu.
b. Macam-macam Permintaan Konsep permintaan dapat dibedakan
atas daya beli konsumen:
1) Permintaan Potensial (Potential Demand)
Permintaan potensial adalah permintaan dengan kemampuan untuk
membeli hanya saja belum melaksanakan pembelian.
2) Permintaan absurd adalah permintaan yang tidak didukung oleh daya
beli.
3) Permintaan Efektif (Effective Demand)
Permintaan Efektif adalah permintaan yang disertai dengan kekuatan
untuk membeli atau daya beli.
Pembagian lain, permintaan dapat dibedakan dari jumlah pemintanya:
1) Permintaan Individual/Pribadi
Permintaan individual adalah permintaan yang datang dari perseo-
rangan atau individu. Permintaan ini dipengaruhi oleh nilai yang
dikaitkan dengan perolehan dan penggunaan barang jasa yang
bersangkutan serta kemampuan untuk memperolehnya.
2) Permintaan Pasar
Permintaan Pasar adalah penjumlahan secara horizontal (semata-
mata merupakan gabungan) dari permintaan-permintaan individual/
pribadi yang ada di pasar tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
125
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan
a Harga barang itu sendiri
Harga barang sangat mempengaruhi permintaan suatu barang. Hubungan
antara harga barang dengan jumlah permintaan adalah negatif. Kenaikan
harga akan direspon dengan penurunan permintaan barang dan juga
sebaliknya
b Harga barang lain yang mempuntai hubungan erat
Jumlah permintaan suatu barang bisa berubah bila harga barang lain yang
mempunyai hubungan erat berubah. Harga barang lain yang mempunyai
hubungan erat bisa berupa barang substitusi (barang yang bisa saling
menggantikan) atau barang komplementer (barang yang bisa saling
melengkapi).
c Selera/Taste Masyarakat terhadap barang/produk yang dihasilkan
Selera atau cita rasa konsumen terhadap suatu barang dapat mempengaruhi
permintaan terhadap barang tersebut. Jika selera masyarakat terhadap suatu
barang meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut juga akan
meningkat dan sebaliknya jika selera masyarakat terhadap suatu barang
menurun maka permintaan terhadap barang tersebut menurun. Contoh,
selera masyarakat terhadap suatu barang yang berhubungan dengan mode.
Model pakaian/celana panjang yang sedang trend saat ini adalah celana
yang relatif ketat, maka jumlah permintaan model celana ini cenderung
meningkat. Sebaliknya model pakaian yang sudah ketinggalan (out of date)
seperti model rok mini atau model longgar, jumlah permintaannya
cenderung menurun atau berkurang.
d Pendapatan Masyarakat
Pendapatan masyarakat merupakan cermin atau gambaran daya beli
masyarakat, sehingga akan mempengaruhi permintaan barang atau jasa
baik dari segi kuantitas atau kualitas. Untuk barang normal, jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
126
pendapatan masyarakat naik maka permintaan akan barang tersebut
cenderung naik dan sebaliknya jika pendapatan masyarakat turun maka
permintaan akan barang tersebut juga cenderung turun. Tetapi untuk barang
inferior sebaliknya, yaitu jika pendapatan masyarakat naik/bertambah
justru permintaan akan barang tersebut semakin berkurang.
e Jumlah Penduduk.
Pertambahan jumlah penduduk cenderung menyebabkan bertambahnya
permintaan, walaupun tidak selalu demikian. Jumlah penduduk yang besar
secara potensial jelas akan mampu menambah permintaan. Lebih-lebih jika
jumlah penduduk yang besar jika disertai dengan kesempatan kerja yang
luas maka pada gilirannya akan lebih banyak orang yang menerima
pendapatan. Penerimaan pendapatan akan menambah daya beli yang pada
gilirannya akan menambah permintaan.
f Intensitas Kebutuhan
Mendesak tidaknya kebutuhan seseorang terhadap suatu barang/jasa yang
diinginkan akan mempengaruhi permintaan terhadap barang/jasa tersebut.
Jika suatu barang masuk kategori kebutuhan primer maka konsumen tidak
akan menunda permintaan terhadap barang tersebut, tetapi jika barang
tersebut masuk kategori kebutuhan sekunder, maka konsumen cenderung
menunda permintaan terhadap barang tersebut.
3. Kurva Permintaan dan Hukum Permintaan
a. Kurva Permintaan
Kurva Permintaan adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai
jumlah barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat
harga. Kurva ini akan menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu
harga (sumbu Y) dengan sumbu jumlah barang (sumbu X).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
127
Gambar Kurva Permintaan
b. Hukum Permintaan
Hukum sebenarnya merupakan generalisasi dari suatu realita. Hukum
Permintaan mencoba menjelaskan realita dilapangan mengenai sifat
hubungan antara perubahan harga suatu barang dengan perubahan jumlah
barang yang diminta. Secara umum dijumpai bahwa apabila harga suatu
barang turun, maka orang cenderung untuk membeli barang itu dalam
jumlah yang lebih banyak. Sebaliknya apabila harga suatu barang naik,
maka orang akan cenderung mengurangi jumlah pembeliannya. Jadi pola
hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang diminta adalah
negatif.
Berdasarkan kenyataan di atas maka munculah hukum permintaan yang
menyatakan bahwa “Jumlah produk (barang/jasa) yang diminta berbanding
terbalik dengan harga”. Artinya apabila harga suatu produk naik/tinggi
maka jumlah produk yang diminta cenderung turun/rendah, atau sebaliknya
bila harga suatu produk cenderung turun/rendah maka jumlah produk yang
diminta cenderung naik atau tinggi.
Hukum permintaan ini hanya berlaku apabila faktor-faktor lain yang
mempengaruhi permintaan produk, selain faktor harga dianggap konstan
(ceteris paribus). Dalam analisis ini berarti jumlah produk yang diminta
hanya dianggap bergantung pada harga barang itu sendiri
D (Demand)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
128
Penawaran
1. a. Pengertian Penawaran
Jumlah barang dan jasa yang akan dijual (ditawarkan) pada tingkat harga
tertentu Dalam ilmu ekonomi penawaran diartikan kesediaan penjual untuk
menjual/menyerahkan berbagai jumlah barang pada berbagai tingkat harga
dalam waktu tertentu dan keadaan tertentu. Waktu tertentu menunjukkan
periode atau saat tertentu dan kondisi tertentu menunjukkan keadaan
ceteris paribus
b.Macam-macam Penawaran
1) Penawaran Individual/Pribadi
Penawaran individual adalah penawaran yang datang dari penjual/
produsen perseorangan/individu
2) Penawaran Pasar
Penawaran Pasar adalah penjumlahan secara horizontal (semata- mata
merupakan gabungan) dari penjual-penjual individual/pribadi yang ada
di pasar tersebut.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran
a. Harga Barang Lain dan Harga barang itu sendiri
Jumlah suatu barang yang ditawarkan dapat bertambah karena
menurunnya harga barang yang lain. Misalkan sebuah perusahaan
memproduksi dua macam barang yaitu sepatu dan tas kulit, kalau harga
tas kulit cenderung turun maka perusahaan akan mengurangi produksi
barang yang harganya turun (tas kulit) dan menambah produksi barang
yang harganya relatif tetap (sepatu).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
129
b. Biaya Produksi
Biaya produksi berkaitan langsung dengan penentuan harga jual. Jika
biaya produksi mengalami kenaikan maka harga barang akan cenderung
naik, sehingga produsen cenderung mengurangi jumlah produksinya
akibatnya jumlah penawaranpun akan berkurang. Sebaliknya jika biaya
produksi turun, produsen akan menambah jumlah produksi sehingga akan
mampu menambah jumlah penawaran.
c. Harga Sumber Daya
Harga sumber daya atau input (faktor-faktor produksi) yang digunakan
dalam proses produksi barang dan jasa tertentu akan berpengaruh
terhadap biaya produksi. Jika harga sumber daya mengalami penurunan
dengan sendirinya biaya produksi cenderung menurun. Turunnya biaya
produksi akan menyebabkan pada harga output/hasil yang sama produsen
akan mampu menjual lebih banyak, dengan kata lain penawaranya akan
bertambah. Dan sebaliknya bila harga input mengalami kenaikan maka
biaya produksi juga akan mengalami kenaikkan, oleh karena itu pada
harga output yang sama produsen cenderung akan menjual/menawarkan
barang dalam jumlah yang lebih sedikit atau penawarannya akan
berkurang.
d. Tingkat Teknologi yang Digunakan
Kemajuan di bidang teknologi, seperti diketemukannya tehnologi baru
dalam proses produksi biasanya akan membawa perubahan-perubahan
kuantitas maupun kualitas dengan kata lain akan terjadinya penghematan
atau efisiensi. Penggunaan teknologi yang lebih efisien jelas akan mampu
menurunkan biaya produksi yang pada gilirannya akan mampu
menambah jumlah barang yang diproduksi sehingga penawarannyapun
akan bertambah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
130
3. Kurva Penawaran dan Hukum Penawaran
a. Kurva Penawaran
Gambar Kurva Penawaran
b. Hukum Pernawaran
Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang
sifat hubungan antara harga dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan
oleh penjual. Dalam hukum ini dinyatakan bagaimana keinginan para
penjual untuk menawarkan barangnya tersebut jika barangnya itu
mempunyai harga yang rendah dan jika dia juga mempunyai harga barang
yang tinggi. Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin
tinggi harga sesuatu barang, semangkin banyak pula jumlah barang
tersebut akan ditawarakan oleh para penjual. Sebaliknya makin rendah
harga barang maka akan semangkin sedikit jumlah barang tersebut akan
ditawarkan oleh para penjual.
Hukum penawaran berlaku apabila faktor-faktor lain selain harga adalah
cateris paribus. Adapun faktor yang lain yang membentuk cateris paribus
adalah:
• Tekhnologi yang digunakan adalah tetap.
• Penjual tidak memerlukan harga tunai
S (Supply)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
131
• Penjual tidak akan kuatir jika suatu saat harga barang akan turun
• Jumlah pedagang dan produsen tetap
F. Pendekatan, Metode, Model dan Media Pembelajaran
1. Pendekatan : Pendekatan Kontekstual
2. Metode : Active Learning tipe Active Debate
3. Media : Powerpoint, handout, artikel, kertas dan alat tulis
G. Strategi Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi
Waktu
Pertemuan I
1.
2.
PENDAHULUAN
Guru:
• Guru memasuki ruang kelas memberi salam
dan memeriksa absen
• Guru mengajak siswa untuk masuk ke
materi,memberi pengantar/gambaran mengenai
materi yang akan dipelajari dan memotivasi siswa
dengan beberapa pertanyaan agar timbul rasa ingin
tahu.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai
INTI
• Guru melakukan pre test
• Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada
para siswa mengenai permintaan dan
10 menit
15 menit
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
132
3.
penawaran.
• Guru meminta siswa untuk berdiskusi
menjawab pertanyaan dari guru bersama teman
sebangku.
• Guru menjelaskan mengenai materi permintaan
dan penawaran.
PENUTUP
• Guru memberikan tugas untuk pertemuan
berikutnya kepada siswa untuk mencari bahan
atau artikel sebagai bahan debat di kelas dengan
topik pembatasan BBM bersubsidi ( premium)
untuk kendaraan pribadi kemudian dialihkan
dengan penggunaan pertamax.
• Guru membagi siswa ke dalam kelompok
menjadi 2 kelompok besar . ( kelompok pro dan
kontra).
• No ganjil kelompok ”Pro” dan No genap
kelompok ”kontra”.
• Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
terima kasih
10 menit
35 menit
15 menit
Pertemuan II Alokasi
waktu
1.
PENDAHULUAN
Guru:
• Guru memberi salam dan memeriksa absen
• Guru menjelaskan peraturan debat di kelas.
• Guru meminta siswa untuk bergabung dalam
10menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
133
2.
3.
kelompoknya,
INTI Guru
• Guru meminta juru bicara kelompok ”pro”
mengutarakan argumen mereka dan kelompok
”kontra” mengutarakan argumen mereka –
apakah mereka setuju bila pemakaian premium
dibatasi kemudian dialihkan ke pertamax.
• Aktivitas debat kemudian berlangsung .Para
anggota kelompok diperbolehkan menyanggah
argumen kelompok lawan atau memperkuat
argumen kelompoknya sendiri.
PENUTUP
• Guru dan siswa menarik kesimpulan dari debat
yang baru saja berlangsung dan mereview
kembali materi yang dipelajari.
• Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan seputar materi debat yang belum
jelas
• Guru melakukan post test
• Guru membagikan lembar refleksi untuk diisi
oleh siswa
• Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
terima kasih.
30 menit
20 menit
15 menit
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
134
H. Sumber
1. Alam S. 2006, Ekonomi SMA Kelas X.Jakarta:Esis
2. Ritonga,Firdaus Yoga.2007,Ekonomi SMA Kelas X. Jakarta:Phibeta
3. Adji Wahyu, dkk.2007 Ekonomi SMA Kelas X.Jakarta:Erlangga
4. Buku Sekolah elektronik
I. Penilaian
Keaktifan dalam kelompok diskusi
• 1-2 point jika mengutarakan pendapatnya hanya 1 kali
• 3-4 poin jika mengutarakan pendapatnya 2-3 kali
• 5-6 point jika mengutarakan pendapatkanya > 4 kali
Ketepatan dalam menjawab soal
Jika menjawab benar skor 1
Jika menjawab salah skor 0
J. Evaluasi
Soal : Terlampir
Yogyakarta, 28 November 2010
Guru Mata Pelajaran Peneliti,
Natalia Margi S.Pd Fransiskus Ardhi Putranto
NIP/NPP : NIM: 061334007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
135
Lampiran 12
NAMA :
NO :
Soal Pre Test
Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang (X) pada setiap pilihan jawaban (a, b, c, d, e) dengan benar. (Waktu mengerjakan 15 menit
1. Salah satu faktor penentu permintaan yang dominan adalah....
a. pendapatan masyarakat
b. harga barang itu sendiri
c. harga barang substitusi
d. harga barang komplementer
e. selera masyarakat
2. Permintaan Potensial adalah……..
a. permintaan yang disertai dengan kekuatan untuk membeli atau daya
beli.
b. permintaan yang datang dari perseo- rangan atau individu.
c. penjumlahan secara horizontal (semata- mata merupakan gabungan)
dari permintaan-permintaan individual/ pribadi yang ada di pasar
tersebut
d. permintaan dengan kemampuan untuk membeli hanya saja belum
melaksanakan pembelian.
e. penawaran yang datang dari penjual/ produsen perseorangan/individu
3. Permintaan adalah……
a. Keinginan yang di sertai kemampuan untuk membeli barang dan jasa
pada berbagai tingkat harga pada waktu tertentu pada suatu pasar.
b. Jumlah barang dan jasa yang dikonsumsi dengan pendapatan tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
136
pada waktu tertentu.
c. Jumlah barang dan jasa yang di tawarkan pada suatu pasar pada waktu
tertentu dengan berbagai tingkat harga.
d. Jumlah barang dan jasa yang ingin digunakan oleh suatu sentra industri
pada waktu tertentu dan dengan berbagai tingkat harga.
e. Keinginan untuk memperoleh sejumlah barang pada suatu pasar pada
batas hargayang ditentukan.
4. Inti dari hukum penawaran adalah....
a. semakin tinggi harga semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan
b. semakin rendah harga semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan
c. semakin tinggi harga semakin rendah jumlah barang yang ditawarkan
d. semakin rendah harga semakin tinggi jumlah barang yang ditawarkan
e. semakin tinggi permintaan akan semakin tinggi pula penawaran
5. Permintaan merupakan tindakan ekonomi yang dilakukan oleh....
a. masyarakat produsen
b. masyarakat konsumen
c. masyarakat buruh
d. masyarakat produsen dan konsumen
e. masyarakat pemilik faktor produksi
6. Bentuk Kurva Permintaan……
a. b.
P
Q Q
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
137
c. d.
e.
7. Penawaran adalah………
a. Barang dan jasa yang di pesan dan ingin dibeli konsumen dengan
harga yang di tawarkan produsen.
b. Barang yang tersedia untuk di jual dan di pasarkan
c. Jumlah barang dan jasa yang akan dijual (ditawarkan) pada tingkat
harga tertentu.
d. Kualitas barang yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen
kepada konsumen pada berbagai tingkat harga pada waktu tertentu.
e. Kuantitas barang yang siap di produksi dan diharapkan dapat dijual
pada waktu tertentu.
P
Q Q
P
P
Q
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
138
8. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran kecuali……
a. Harga Barang Lain
b. Biaya Produksi
c. Harga Sumber Daya
d. Tingkat Teknologi yang digunakan
e. Pendapatan masyarakat
9. Bentuk Kurva Penawaran
a. b.
c. d.
e.
P
Q Q
P
P
Q Q
P
P
Q
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
139
10. Hukum penawaran berlaku apabila faktor-faktor lain selain harga adalah
cateris paribus. Adapun faktor yang lain yang membentuk cateris paribus
kecuali….
a. Tekhnologi yang digunakan adalah tetap.
b. Intensitas Kebutuhan tetap
c. Penjual tidak memerlukan harga tunai
d. Penjual tidak akan kuatir jika suatu saat harga barang akan turun
e. Jumlah pedagang dan produsen tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
140
Lampiran 13
JAWABAN
1. A
2.D
3.A
4.A
5.B
6.B
7.C
8.E
9.A
10.B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
141
Lampiran 14
NAMA :
NO :
Soal Post Test
Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang (X) pada setiap pilihan jawaban (a, b, c, d, e) dengan benar. (Waktu mengerjakan 15 menit
1. Salah satu faktor penentu permintaan yang dominan adalah....
a. pendapatan masyarakat
b. harga barang itu sendiri
c. harga barang substitusi
d. harga barang komplementer
e. selera masyarakat
2. Permintaan Potensial adalah……..
a. permintaan yang disertai dengan kekuatan untuk membeli atau daya
beli.
b. permintaan yang datang dari perseo- rangan atau individu.
c. penjumlahan secara horizontal (semata- mata merupakan gabungan)
dari permintaan-permintaan individual/ pribadi yang ada di pasar
tersebut
d. permintaan dengan kemampuan untuk membeli hanya saja belum
melaksanakan pembelian.
e. penawaran yang datang dari penjual/ produsen perseorangan/individu
3. Permintaan adalah……
a. Keinginan yang di sertai kemampuan untuk membeli barang dan jasa
pada berbagai tingkat harga pada waktu tertentu pada suatu pasar.
b. Jumlah barang dan jasa yang dikonsumsi dengan pendapatan tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
142
pada waktu tertentu.
c. Jumlah barang dan jasa yang di tawarkan pada suatu pasar pada waktu
tertentu dengan berbagai tingkat harga.
d. Jumlah barang dan jasa yang ingin digunakan oleh suatu sentra industri
pada waktu tertentu dan dengan berbagai tingkat harga.
e. Keinginan untuk memperoleh sejumlah barang pada suatu pasar pada
batas hargayang ditentukan.
4. Bunyi hukum penawaran adalah....
a. semakin tinggi harga semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan
dan semakin rendah harga semakin sedikit jumlah barang yang
ditawarkan.
b. semakin rendah harga semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan
semakin tinggi harga semakin sedikit barang yang ditawarkan.
c. semakin tinggi harga semakin rendah jumlah barang yang ditawarkan
d. semakin rendah harga semakin tinggi jumlah barang yang ditawarkan
e. semakin tinggi permintaan akan semakin tinggi pula penawaran
5. Permintaan merupakan tindakan ekonomi yang dilakukan oleh....
a. masyarakat produsen
b. masyarakat konsumen
c. masyarakat buruh
d. masyarakat produsen dan konsumen
e. masyarakat pemilik faktor produksi
6. Bentuk Kurva Permintaan……
a. b. P
P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
143
c. d.
e.
7. Penawaran adalah………
a. Barang dan jasa yang di pesan dan ingin dibeli konsumen dengan
harga yang di tawarkan produsen.
b. Barang yang tersedia untuk di jual dan di pasarkan
c. Jumlah barang dan jasa yang akan dijual (ditawarkan) pada tingkat
harga tertentu.
d. Kualitas barang yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen
kepada konsumen pada berbagai tingkat harga pada waktu tertentu.
P
Q Q
P
P
Q
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
144
e. Kuantitas barang yang siap di produksi dan diharapkan dapat dijual
pada waktu tertentu.
8. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran kecuali……
f. Harga Barang Lain
g. Biaya Produksi
h. Harga Sumber Daya
i. Tingkat Teknologi yang digunakan
j. Pendapatan masyarakat
9. Bentuk Kurva Penawaran
a. b.
c. d.
e.
P
Q Q
P
P
Q Q
P
P
Q
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
145
10. Hukum penawaran berlaku apabila faktor-faktor lain selain harga adalah
cateris paribus. Adapun faktor yang lain yang membentuk cateris paribus
kecuali….
a. Tekhnologi yang digunakan adalah tetap.
f. Intensitas Kebutuhan tetap
g. Penjual tidak memerlukan harga tunai
h. Penjual tidak akan kuatir jika suatu saat harga barang akan turun
i. Jumlah pedagang dan produsen tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
146
Lampiran 15
JAWABAN
1. A
2.D
3.A
4.A
5.B
6.B
7.C
8.E
9.A
10.B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
148
Lampiran 1a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Fransiskus Ardhi Putranto Tanggal dan waktu observasi : 12 Agustus 2010 Lamanya observasi : 90 menit ( 2 jam pelajaran ) Orang dan atau peristiwa yang diamati : Ibu Natalia Margi S.Pd Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : X.5 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Pada awal kegiatan pembelajaran guru memasuki ruangan kelas,
mengucapkan salam, dan memeriksa kesiapan siswa. Sebelum melanjutkan
pembelajaran, guru memperkenalkan peneliti kepada siswa dan menyampaikan
maksud kedatangan peneliti di kelas X.5. Setelah itu guru melakukan presensi
terhadap siswa. Setelah presensi, guru melakukan apersepsi dan mengulas
kembali materi sebelumnya dan mengkaitkannya dengan materi yang akan
disampaikan pada hari itu dengan cara guru bertanya jawab dengan siswa.
Selanjutnya guru masuk ke dalam materi pembelajaran dengan
menggunakan metode ceramah. Pembelajaran berpusat pada guru dan siswa
hanya pasif menerima apa yang disampaikan oleh guru. Selesai menyampaikan
materi pembelajaran, guru membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan
kepada para siswa pada pertemuan sebelumnya.Pekerjaan rumah tersebut
dibahas dengan cara meminta siswa untuk menjawab pertanyaan secara lisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
149
Pembelajaran yang dilakukan guru cenderung monoton,sehingga siswa
merasa cepat jenuh dan bosan. Selama proses pembelajaran siswa cenderung
melakukan aktifitas sendiri seperti berbicara dengan teman,melamun dan
mengantuk. Guru memang telah berusaha mengaktifkan siswa dengan cara
mengajak berdiskusi namun saat diskusi dihadapkan pada masalah
kebungkaman. Pada ahkir pelajaran guru menutup pelajaran dan mengucapkan
terimakasih.
Yogyakarta, 12 Agustus 2010
Guru Observer
(Natalia Margi S.Pd) (Fransiskus Ardhi Putranto)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
150
Lampiran 2a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Fransiskus Ardhi Putranto Tanggal dan waktu observasi : 12 Agustus 2010 jam ke 3-4 Lamanya observasi : 90 menit ( 2 jam pelajaran ) Orang dan atau peristiwa yang diamati : Ibu Natalia Margi S.Pd Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : X.5 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Sebelum memasuki pembelajaran, siswa terlebih dahulu mempersiapkan diri
untuk mengikuti pembelajaran. Namun ada beberapa siswa yang masih nampak di
luar kelas. Setelah mempersiapkan diri, siswa menyimak penjelasan guru tentang
materi yang diajarkan. Pada saat penjelasan materi, ada yang memang mendengarkan
penjelasan dengan baik dan banyak yang melakukan aktifitas, misalnya berbicara
dengan teman, melamun dan mengantuk. Pada pembelajaran ini, siswa cenderung
pasif. Disini terlihat jelas bahwa siswa mengalami kejenuhan dan kurang termotivasi
karena metode yang digunakan guru monoton. Di tengah pelajaran guru mengajak
siswa untuk berdiskusi dengan teman dengan mengerjakan latihan. Namun banyak
siswa yang tidak mengerjakan soal dan berdiskusi melainkan menggunakan waktu
tersebut untuk berbicara di luar materi,bahkan ada juga yang menggunakan waktu
tersebut untuk bermalas-malsan di kelas. Kondisi seperti ini peneliti menduga siswa
jenuh dengan metode pembelajaran yang dilakukan guru dan tidak ada kegiatan yang
menarik selama proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
151
Yogyakarta,12 Agustus 2010
Guru Observer
(Natalia Margi S.Pd) (Fransiskus Ardhi Putranto)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
152
Lampiran 3a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Fransiskus Ardhi Putranto Tanggal dan waktu observasi : 12 Agustus 2010 jam ke 3-4 Lamanya observasi : 90 menit ( 2jam pelajaran ) Orang dan atau peristiwa yang diamati : Ibu Natalia Margi S.Pd. Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : X.5 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Secara fisik kelasp X.5 cukup memadai untuk kegiatan belajar
mengajar. Fasilitas yang disediakan di kelas tersebut adalah 2 buah
whiteboard, 1 unit komputer serta viewer dan proyektor, 33 buah meja dan
kursi, almari buku, raung kelas yang ber AC. Pencahanyaan kelas cukup
baik. Kondisi lingkungan kelas juga cukup baik jauh dari suara kendaraan
yang lalu lalang di jalan sehingga tidak menganggu aktifitas
Suasana kelas pada awal pembelajaran kurang kondusif karena masih
ada beberapa anak yang terlihat di luar kelas dan ketika guru memasuki
kelas nampak bahwa siswa masih sibuk dengan kegiatannya sendiri seperti
berbicara dengan teman. Namun guru cukup bijaksana dengan memberikan
teguran dan mengingatkan siswa yang masih berada di luar kelas dan
berbicara dengan teman sehingga kondisi kelas kembali tenang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
153
Pada ahkir pelajaran guru memberikan tugas dan kesimpulan serta
guru mengucapkan salam dan terimakasih.
Yogyakarta, 12 Agustus 2010
Guru Observer
(Natalia Margi S.Pd) (Fransiskus Ardhi Putranto)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
154
Lampiran 4a Hasil Observasi
Kegiatan Guru dalam proses Pembelajaran
NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR I 1. 2. II 1. 2. III A. 1. 2. 3. 4. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
PRA PEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapan siswa MEMBUKA PEMBELAJARAN Melakukan kegiatan apersepsi Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar Mengaitkan materi dengan reaitas kehidupan Pendekatan/strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pemelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengakomodasi adanya keragaman budaya Nusantara Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tmbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
155
C. 1. 2. 3. 4. D. 1. 2. 3. 4. 5. 6. E. 1. 2. F. 1. 2. 3. 4. G. 1. 2.
waktu yang dialokasikan Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media Menghasilkan pesan yang menarik Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi Menumbuhkan sikap ekonomis Menumbuhkan sikap produktif Penilaian proses dan hasil belajar Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
156
3. IV A. 1. 2. B. 1. 2.
benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Pelaksanaan tindak lanjut Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
157
Lampiran 5a Hasil Observasi
Kegiatan / aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
No Butir-butir sasaran Ya Tidak Catatan/Penjelasan 1 Siswa siap mengikuti
proses pembelajaran √ Ada beberapa
siswa yang masih di luar kelas
2 Siswa memperhatikan penjelasan guru
√ Banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru
3 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran
√ Hanya beberapa siswa yang menanggapi pembahasan dari guru
4 Siswa mencatat hal-hal penting
√ Beberapa siswa mencatat namun banyak yang tidak mencatat
5 Siswa mengerjakan tugas/latihan soal dengan baik
√ Beberapa siswa mengerjakan latihan namun beberapa berbicara dengan teman
6 Siswa aktif dalam proses pembelajaran
√ Siswa tidak aktif karena pembelajaran berpusat pada guru
7 Siswa menjawab pertanyaan guru
√ Siswa menjawab pertanyaan dari guru karena ditunjuk oleh guru
8 Siswa bangga atas penghargaan yang diberikan dari guru baik
√ Ketika siswa menjawab pertanyaan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
158
verbal maupun non verbal sehingga dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
159
Lampiran 6a Hasil Observasi
Kondisi Kelas Dalam Proses Pembelajaran
No Deskriptor Ya Tidak Catatan/Penjelasan 1 Fasilitas di dalam kelas
mendukung proses pembelajaran metode Active Learning Tipe Active Debat.
√ 2 buah whiteboard,1 komputer dan viewer,33 buah meja dan kursi
2 Kondisi kelas mendukung proses pembelajaran
√ Hanya pada awal pembelajaran
3 Siswa membuat keributan/kegaduhan selama proses belajar berlangsung
√ Pada saat guru menjelaskan materi
4 Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru
√ Hanya beberapa siswa yang menggerjakan latihan
5 Siswa aktif bertanya pada guru jika mengalami kesulitan
√ Hanya ada beberapa siswa yang aktif bertanya
6 Guru memberikan penghargaan verbal dan non verbal
√ Guru tidak memberikan penghargaan karena tidak ada yang menjawab pertanyaan
7 Kegiatan dalam proses pembelajaran menarik.
√ Karena siswa hanya mendengarkan dan mengerjakan latihan soal
8 Sumber belajar dalam kelas mendukung proses pembelajaran
√ Karena sumber belajar ada di perpustakaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
161
Lampiran 1b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Fransiskus Ardhi Putranto Tanggal dan waktu observasi : 4 November 2010 pukul 08.30-10.00 Lamanya observasi : 90 menit ( 2 jam pelajaran ) Orang dan atau peristiwa yang diamati : Natalia Margi S.Pd Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : X.5 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Guru membuka dan memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam
kepada siswa. Sesudah itu guru memeriksa kesiapan siswa dan mengabsen kehadiran
siswa. Guru juga menjelaskan prosedur pembelajaran yang akan diterapkan pada
proses pembelajaran pada hari itu. Pada awal pembelajaran, guru sedikit mengulas
materi pembelajaran pada minggu lalu dengan melakukan tanya jawab dengan siswa.
Kemudian guru melakukan pre test kepada siswa untuk membandingkan tingkat
kenaikan prestasi belajar siswa pada saat sebelum dan sesudah pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Active Learning tipe Active Debate. Sesudah
melaksanakan pre test, kemudian guru membagikan handout.
Setelah handout dibagi guru melanjutkan kegiatan dengan menjelaskan materi
pelajaran ke siswa secara garis besar yaitu mengenai permintaan dan penawaran.
Setelah materi dijelaskan guru membagi siswa menjadi dua kelompok besar Pro dan
Kontra berdasarkan no urut presensi.Guru meminta masing-masing kelompok untuk
mencari artikel sebagai bahan debat yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
162
Pada pertemuan selanjutnya sebelum debat dimulai guru mengulas kembali
materi sebelumnya kemudian menjelaskan aturan-aturan serta prosedur debat. Setelah
debat berahkir guru mengajak siswa untuk menarik kesimpulan dari debat yang telah
dilakukan yang dikaitkan dengan materi permintaan dan penawaran. Pembelajaran
ditutup dengan melakukan post test yang akan digunakan untuk membandingkan
prestasi belajar siswa pada saat pre test dan post test.Setelah itu guru membagikan
lembar refleksi baik untuk guru maupun untuk siswa. Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam dan terimaksih.
Yogyakarta, 4 November 2010
Guru Observer
(Natalia Margi S.Pd) (Fransiskus Ardhi Putranto)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
163
Lampiran 2b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Fransiskus Ardhi Putranto Tanggal dan waktu observasi : 4 November 2010 pukul 08.30-10.00 Lamanya observasi : 90 menit ( 2 jam pelajaran ) Orang dan atau peristiwa yang diamati : Natalia Margi S.Pd Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : X.5 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Siswa menanggapi
sapaan guru dan juga menjawab guru ketika diabsen. Pada hari itu seluruh siswa hadir
dalam kegiatan pembelajaran. Kemudian siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang prosedur pembelajaran yang akan digunakan pada hari itu. Setelah siswa
terlihat siap untuk menerima pelajaran, guru kemudian memulai pembelajaran. Guru
sedikit mengulas meteri pembelajaran pada pertemuan sebelumnya dan melakukan
tanya jawab dengan siswa. Kemudian guru melaksanakan pre test dan seluruh siswa
mengerjakan soal pre test yang telah dibagikan oleh guru dengan tenang. Setelah pre
test berakhir, siswa mendengarkan penjelasan dari guru dan menyimak handout yang
telah dibagikan.
Pada pertemuan berikutnya guru meminta siswa untuk duduk berkelompok
bersama anggota kelompoknya. Sebelum debat dimulai guru menjelaskan aturan-
aturan dan prosedur debat. Setelah siswa duduk sesuai dengan kelompoknya masing-
masing guru meminta salah satu anggota kelompok untuk menyampaikan argumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
164
mereka,kemudian kesempatan itu diberikan kepada kelompok yang lain. Setelah
masing-masing kelompok menyampaikan argumen,para anggota kelompok boleh
pula menyanggah serta memperkuat argumen kelompok.Setelah debat selesai guru
mengajak siswa untuk menarik kesimpulan dari kegiatan debat hari ini.
Yogyakarta, 4 November 2010
Guru Observer
(Natalia Margi S.Pd) (Fransiskus Ardhi Putranto)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
165
Lampiran 3b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Fransiskus Ardhi Putranto Tanggal dan waktu observasi : 4 November 2010 pukul 08.30-10.00 Lamanya observasi : 90 menit ( 2 jam pelajaran ) Orang dan atau peristiwa yang diamati : Natalia Margi S.Pd Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : X.5 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Secara umum kondisi kelas pada dasarnya sudah cukup mendukung dalam
proses pembelajaran. Fasilitas yang tersedia di dalam kelas juga sangat menunjang
karena dilengkapi dengan peralatan-peralatan seperti meja siswa, kursi siswa, meja
guru, kursi guru, almari, whiteboard, sebuah sound, papan pengumuman,1 buah unit
komputer dan proyektor dan juga buku-buku pelajaran yang digunakan sebagai bahan
ajar. Kelas juga dilengkapi dengan pendingin ruangan.
Suasana kelas pada pembelajaran hari ini juga cukup mendukung dalam
proses pembelajaran. Pada hari ini seluruh siswa juga hadir untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran. Seluruh siswa terlihat antusias dan senang dalam mengikuti proses
pembelajaran mulai dari awal hingga akhir pelajaran. Pada saat debat berlangsung
kondisi kelas memang terlihat ramai namun kondisi ini berbeda dengan kondisi yang
biasanya. Kondisi kelas yang ramai diakibatkan karena masing-masing anak
mempunyai argument yang berbeda-beda yang ingin disampaikan dalam debat. Siswa
berperan aktif dalam proses pembelajaran serta mereka belajar untuk mengungkapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
166
pendapat mereka sehingga kegiatan pembelajaran menjadi menarik dan tiadak
membosankan.
Yogyakarta, 4 November 2010
Guru Observer
(Natalia Margi S.Pd) (Fransiskus Ardhi Putranto)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
167
Lampiran 4b Hasil Observasi
Kegiatan Guru dalam proses Pembelajaran
NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR I 1. 2. II 1. 2. III A. 1. 2. 3. 4. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
PRA PEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapan siswa MEMBUKA PEMBELAJARAN Melakukan kegiatan apersepsi Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar Mengaitkan materi dengan reaitas kehidupan Pendekatan/strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pemelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengakomodasi adanya keragaman budaya Nusantara Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tmbuhnya kebiasaan positif
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
168
8. C. 1. 2. 3. 4. D. 1. 2. 3. 4. 5. 6. E. 1. 2. F. 1. 2. 3. 4. G. 1.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media Menghasilkan pesan yang menarik Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi Menumbuhkan sikap ekonomis Menumbuhkan sikap produktif Penilaian proses dan hasil belajar Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
169
2. 3. IV A. 1. 2. B. 1. 2.
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Pelaksanaan tindak lanjut Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
170
Lampiran 5b Hasil Observasi
Kegiatan / aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
No Butir-butir sasaran Ya Tidak Catatan/Penjelasan
1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran
√ Siswa menyiapkan buku dan alat tulis yang akan digunakan dalam proses pembelajaran
2 Siswa memperhatikan penjelasan guru
√ Pada saat guru menjelaskan alur pembelajaran dengan menggunakan metode active learning tipe active debate
3 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran
√ Tidak ada pembahasan dalam pembelajaran
4 Siswa mencatat hal-hal penting √ Masing-masing siswa sudah di berikan handout
5 Siswa mengerjakan tugas/latihan soal dengan baik
Tidak ada latihan soal
6 Siswa aktif dalam proses pembelajaran
√ Hampir Setiap siswa aktif dalam proses pembelajaran
7 Siswa menjawab pertanyaan guru
√ Pada saat guru menarik kesimpulan
8 Siswa bangga atas penghargaan yang diberikan dari guru baik verbal maupun non verbal sehingga dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
√ Pada saat menjawab pertanyaan dari guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
171
Lampiran 6b Hasil Observasi
Kondisi Kelas Dalam Proses Pembelajaran
No Deskriptor Ya Tidak Catatan/Penjelasan 1 Fasilitas di dalam kelas
mendukung proses pembelajaran metode Active Learning Tipe Active Debat.
√ Tersedia papan tulis whiteboard,komputer dan viewer,33 buah kursi dan meja
2 Kondisi kelas mendukung proses pembelajaran
√ Siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan santai namun serius
3 Siswa membuat keributan/kegaduhan selama proses belajar berlangsung
√ Ada beberapa siswa yang membuat kegaduhan
4 Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru
√ Tidak ada latihan soal
5 Siswa aktif bertanya pada guru jika mengalami kesulitan
√ Hanya ada beberapa siswa yang aktif bertanya ketika mengalami kesulitan
6 Guru memberikan penghargaan verbal dan non verbal
√ Pada saat siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru
7 Kegiatan dalam proses pembelajaran menarik.
√ Hal ini terlihat ketika para siswa aktif mengikuti proses pembelajaran
8 Sumber belajar dalam kelas mendukung proses pembelajaran
√ Sumber belajar tidak ada di kelas namun ada di perpustakaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
172
Lampiran 7b
Hasil Evaluasi Guru
Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran dengan Metode Active Learning Tipe Active Debate
No Uraian Komentar 1 Penilaian Guru tentang Komponen
pembelajaran a. Rencana Pelaksanaan pembelajaran b. Kesiapan materi ajar c. Kesiapan bahan ajar ( artikel yang
mendukung untuk pelaksanaan metode debat)
d. Handout siswa e. Soal kuis/tes f. Kunci soal g. Cara kerja siswa h. Suasana kelas
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik,namun ada beberapa siswa yang membuat kegaduhan
2 Penilaian guru tentang pelaksanaan pembelajaran
a. Siswa mendengarkan penjelasan guru
b. Siswa mengikuti prosedur pembelajaran menggunakan metode Active Learning Tipe Active Debate
c. Siswa mengajukan pertanyaan d. Guru menstimulasi Active Debate. e. Siswa bekerja sama dengan teman
(kelompok) f. Siswa antusias dalam mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan metode Active Learning Tipe Active Debate
g. Siswa melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran
Ya,namun ada beberapa yang berbicara sendiri Ya Ya Ya Ya Ya Kurang, karena refleksi hanya tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
173
Lampiran 8b
Hasil Evaluasi Siswa
Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran dengan Metode Active Learning Tipe Active Debate
No Aspek Yang Diamati Skala Penilaian SS S TS STS
1 Kesan Anda mengenai proses pembelajaran :
a. Pokok Bahasan mengenai materi ekonomi permintaan dan penawaran
b. Suasana Kelas c. Kerjasama dalam
Tim d. Penampilan guru
dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode active debate.
36,36%
30,30% 39,39%
15,15%
63,64%
51,52% 60,61%
48,49%
-
18,18% -
36,36%
- -
Berminat Tidak Berminat 2 Apakah Anda berminat
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode active debate.
100%
0%
Ya Tidak 3 Selama kerja kelompok saya
: a. Menyumbangkan
ide/argumen selama debat berlangsung.
b. Aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode active debate.
c. Mengacaukan kegiatan selama proses pembelajaran
60,61%
69,70%
39,39%
30,30%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
174
dengan menggunakan metode active debate.
d. Bingung terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode active debate.
33,33%
42,43%
66,67%
57,57%
Keterangan : SS = Sangat senang S = Senang TS = Tidak Senang STS = Sangat Tidak Senang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
175
Lampiran 9b
Hasil Refleksi
Lembar Refleksi Guru Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode Active Learning Tipe Active Debate
Lembar Refleksi GuruTerhadap Komponen Pembelajaran dan M
No Uraian Komentar 1 Manfaat yang diperoleh dalam proses
pembelajaran dengan menerapkan metode active learning tipe active debate.
• Anak-anak lebih bisa menyampaikan pendapatnya dari yang biasanya hanya diam.
• Belajar melalui contoh yang nyata atau konkrit dalam kehidupan nyata membuat anak lebih mudah memahami materi
• Proses pembelajaran lebih menyenangkan
• Ada metode pembelajaran baru yang belum pernah digunakan
2 Hambatan yang ditemui dalam proses pembelajaran dengan metode active learning tipe active debate.
• Sulit menghentikan keinginan anak yang ingin terus berpendapat
• Selama proses debat siswa laki-laki cenderung berpendapat mengarah ke mesin,yang sebetulnya tidak ada dalam materi
• Kelas menjadi ribut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
176
Lampiran 10b Hasil Refleksi
Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode Active
Learning Tipe Active Debate
No Uraian Komentar 1 Manfaat yang saya peroleh dalam
belajar dengan menggunakan metode active learning tipe active debate.
• Dapat mengutarakan pendapat sesuai pikiran sendiri
• Memberi kesempatan untuk belajar lebih kontekstual dan kritis
• Belajar menarik kesimpulan dan menghargai pendapat teman
• Menjadikan belajar tidak membosankan dan membuat aktif
• Lebih bisa mengapresiasikan pendapat dan bisa menanggapi pendapat orang lain
2 Hambatan yang saya temui dalam belajar dengan menggunakan metode active learning tipe active debate.
• Apabila debat tidak dibatasi maka akan mengarah ke hal-hal lain di luar materi
• Beberapa masih belum berani mengemukakan pendapatnya
• Kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapat
• Belum selesai berpendapat namun sudah disanggah oleh kelompok lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
178
Lampiran
Pembagian Kelompok
Kelompok Pro Kelompok Kontra 1 Agatha Losita Candra D 1 Maria Ivena Amada 2 Agung Christian 2 Matias Arnaldo 3 Aloysius Abimanyu 3 Mia Puspita Anggraeny 4 Aryo Gerbang Samodra 4 Michael adicaksono 5 Bhimart Widhirestu 5 Noventus Dwikie 6 Bonivasius Suryo H 6 Petra Bella Debora 7 Christophorus Giovani 7 Priska Crisselda 8 David Setya Aji 8 Reynaldo Kasenda 9 Dea Ruth Kusuma R 9 Riana Arianti 10 Diana Melissa 10 Shinta Larasati H 11 Dominika Venny Citra 11 Stepanus Bimata D 12 Felik Zelin Pradi 12 Tatit Buwono Aji 13 Florentina Danty W 13 Theodorus Raditya Aji 14 Hanindhito 14 Valerian Marcelino 15 Johanes Abidan T 15 Vincentius vindi Dhea 16 Leonardus Gorby 16 Wilibrordus Antonoi 17 Yohanes Dio Tomy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
179
NOTULEN DEBAT
Hari dan Tanggal : Kamis,4 November 2010
Waktu : 08.30-10.00
Topik : Permintaan VS Penawaran
“ Pembatasan BBM bersubsidi (premium) dialihkan ke penggunaan pertamax”
Kelompok “Pro” Kelompok “Kontra” Setuju bila premium dialihkan ke pertamax karena pertamax lebih bagus Premium semakin langka maka alangkah baiknya memakai pertamax yang jumlahnya masih banyak Pertambahan sepeda motor yang semakin banyak mengkonsumsi premium sehingga konsumsi premium tinggi dan cadangan premium semakin tipis,maka menggunakan pertamax yang masih banyak Sesuai dengan hukum permintaan premium permintaanya banyak namun yang ditwarkan sedikit,pertamax yang ditawarkan banyak namun permintaanya sedikit
Tidak setuju jika premium dibatasi dan dialihkan ke pertamax karena sebagian besar rakyat Indonesia kalangan menengah ke bawah yang menggunakan premium Tidak setuju karena harga pertamax jaug lebih mahal daripada premium Pertamax juga sama-sama BBM dan apabila digunakan terus menerus juga akan habis Kebijakan penmbatasan BBM kurang tepat,yang lebih tepat adalah kebijakan pembatasan motor dan pembenahan trasportasi umum agar dapat digunakan dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI